Slide 1
Gagal jantung kongestif (congestive heart failure)
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATIRS. PERTAMINA BINTANG AMIN
Penyaji :Efa TransianiEgy Fairuz pratiwiFalia MagfirotunnisaReja
Agung s
Pembimbing:dr. Fonda Octarianingsih Shariff, SpOG
Latar Belakang Gagal jantung kongestif (congestive heart
failure) adalah sindrom klinis akibat penyakit jantung Gagal
jantung sangat sering ditemukanPenyakit ini termasuk salah satu
dari urutan tertinggi, di Eropa berkisar 0,4% - 2%di Amerika
Serikat mencapai 4,8 juta orang dengan 500 ribu kasus baru per
tahunnyaRS Jantung Harapan Kita, setiap hari ada sekitar 400-500
pasien berobat jalan
Anatomi jantung
Definisi
congestive heart failure adalah sindrom klinis akibat penyakit
jantung, ditandai dengan kesulitan bernapas serta retensi natrium
dan air yang abnormal, yang sering menyebabkan edema
EpidemiologiPrevalensi gagal jantung di negara berkembang cukup
tinggi dan makin meningkat. Gagal jantung merupakan masalah
kesehatan yang utama Setengah dari pasien yang terdiagnosis gagal
jantung masih punya harapan hidup 5 tahun.Penelitian Framingham
menunjukkan mortalitas 5 tahun sebesar 62% pada pria dan 42%
wanita.
EtiologiMekanisme fisiologis meningkatkan beban awalmeningkatkan
beban akhirmenurunkan kontraktilitas miokardium
KlasifikasiThe New York Heart Association (NYHA)Kelas I: Adanya
pembatasan aktivitas fisikKelas II: Memperlihatkan adanya
pembatasan aktivitas fisik yang ringan, kegiatan fisik yang lebih
ringan dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelahKelas III:
Memperlihatkan adanya pembatasan aktivitas fisik yang ringan,
kegiatan fisik yang lebih ringan dari kegiatan biasa sudah memberi
gejala lelah, sesak napas.Kelas IV: Tidak sanggup melakukan
kegiatan apapun tanpa keluhan
Patofisiologi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis gejala penilaian klinispemeriksaan penunjang seperti
EKG, foto toraks, biomarker, dan ekokardiografi Doppler
faktor-faktor fisiologis lain Kriteria diagnosis gagal jantung
menurut Framingham Heart Study :Kriteria mayor :Paroksismal
nokturnal dispneuRonki paru Edema akut paruKardiomegaliGallop
S3Distensi vena leherRefluks hepatojugularPeningkatan tekanan vena
jugularis
2. Kriteria minor :Edema ekstremitasBatuk malam
hariHepatomegaliDispnea deffortEfusi pleuraTakikardi
(120x/menit)Kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal
Kriteria mayor dan minor : Penurunan berat badan 4,5 kg dalam 5
hari pengobatan. Diagnosis gagal jantung ditegakkan dengan dua
kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan 2 kriteria minor
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium DarahPemeriksaan darah
lengkapKimia klinik (SGPT, SGOT, ureum, kreatinin, natrium, kalium,
klorida, kolesterol total, LDL, HDL)
ElektrokardiogramRadiologi Foto thoraksComputed Tomography
Echocardiografi
Penatalaksanaan
Non Farmakalogi : Anjuran umum : Edukasi : terangkan hubungan
keluhan, gejala dengan pengobatan.Aktivitas sosial dan pekerjaan
diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa. Sesuaikan kemampuan
fisik dengan profesi yang masih bisa dilakukan. Gagal jantung berat
harus menghindari penerbangan panjang.
Tindakan Umum : Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 g pada
gagal jantung ringan dan 1 g pada gagal jantung berat, jumlah
cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal
jantung ringan. Hentikan rokokHentikan alkohol pada kardiomiopati.
Batasi 20-30 g/hari pada yang lainnya. Aktivitas fisik (latihan
jasmani : jalan 3-5 kali/minggu selama 20-30 menit atau sepeda
statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut
jantung maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang). Istirahat
baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut.
Farmakologi DiuretikPenghambat ACE Penyekat Beta Angiotensin II
antagonis reseptor Digoksin Antikoagulan dan antiplatelet
Prognosis Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi
tidak diketahui. Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung
yang mendapat terapi yaitu: Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun
10-20%Kelas NYHA II: mortalitas 5 tahun 10-20%Kelas NYHA III:
mortalitas 5 tahun 50-70%Kelas NYHA IV: mortalitas 5 tahun
70-90%
KESIMPULANDiagnosis pasien ini adalah gagal jantung kronik (NHYA
III Stadium C) Didasarkan oleh anamnesis, yaitu sesak napas, lemah,
kaki bengkak. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema inferior,
ronki paru, peningkatan JVP. Pemeriksaan EKG didapatkan LAD dan
pemeriksaan laboratorium darah tidak didapatkan kelainanPemeriksaan
penunjang yang diperlukan pada pasien ini ekokardiogram untuk
menentukan kemungkinan kelainan katub yang menyebabkan. Selain itu,
perlu dilakukan pemeriksaan tambahan lainnya meliputi fungsi hati,
ginjal, dan elektrolit untuk menilai keberhasilan pengobatan dan
efek samping.Penanganan pasien ini dilakukan dengan memberikan ACE
inhibitor, diuretik, beta blocker, glikosida jantung.
TERIMAKASIH