PSOKOLOGI SOSIAL “MOTIVASI”
PSOKOLOGI SOSIAL
“MOTIVASI”
Kelompok 3
1.Bunga Fitri Apriani Latif (46112120011)
2.Dewi Puspita Sari (46112120014)
Hakikat manusia Hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling
sempurna. Ketika menjalani kehidupannya, manusia tidak selamanya dalam kondisi bahagia dan sempurna. Namum terkadang mengalami banyak hal yang mempengaruhi pola kehidupannya.
. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan
manusia lain. Dalam hal ini pun manusia selalu melakukan komunikasi atau interaksi
dengan sesama manusia yang terdiri dari 1 atau lebih. Karena manusia pun memiliki
akal, pikiran dan potensi untuk berkembang disetiap kehidupannya. Interaksi dapat
dimulai dari saat mereka bertemu, saling menegur, berjabat tangan, dan saling berbicara
bahkan berkelahi.
Hakikat manusia menurut David Schneider (1976) digolongkan sebagai berikut:
1. Manusia sebagai hewan
2. Manusia sebagai pencari keuntungan
3. Manusia sebgai salah satu unsur dalam lingkungan fisika
4. Manusia sebagai ilmuwan
Pengertian motivasi* Motivasi berasal dari bahasa inggris “MOTIVATION” kata dasar“MOTIVE” yang
tujuan.Motivasi adalah suatu proses dimana tingkah laku bertindak dengan sangat dan terkendali serta mendorong keinginan individu untuk melakukan apa yang berguna untuk mencapai tujuan.
* Menurut M. Sheriff & C.W. Sherif (1956) motif adalah istilah generic yang meliputi semua
faktor internal yang mengarah ke berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua
pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organism,
dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera social yang bersumber dari fungsi-fungsi
tersebut.
Beberapa pengertian motivasi menurut para ahli:
*Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan
menjadi motif (Wexley & Yukl)
*Motivasi adalah Proses pemberian semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock, 2008:510)
*Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan (Tabrani Rusyan)
Motivasi mengandung 3 hal:
1. Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional.
2. Motivasi menrupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu.
3. Dalam usaha pemahaman teori motivasi dan aplikasinya, yang dimaksud dngan kebutuhan ialahh keadaan internal seseorang yang menyebabkan hasil usahan tertentu menjadi menarik.
Motivasi dapat bersumber dari 2 hal, yaitu Internal (diri sendiri) dan Eksternal (luar diri
sendiri) :1.Motivasi Internal
Motivasi internal bersumber dari dalam diri seseorang.Contoh faktor motivasi internal baik yang positif maupun negative :
Seseorang yang merasa berhasil menunaikan kewajibannya dengan sangat memauskan memperoleh dorongan positif untuk bekerja lebih keras lagi di masa yang akan dating, sehingga ia meraih keberhasilan yang lebih besar dalam karirnya. Jelas terlihat bahwa motivassinya bersifat positif.
Akan tetapi sebaliknya, jika seseorang kurnag berhasil melakukan tugasnya sehingga mendapat teguran atasannya, ia akan menjadikannya dorongan untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahan sehingga d masa depan situasi itu tidak terulang kembali
2.Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal bersumber dari luar diri orang yang bersangkutan. Contoh faktor motivasi eksternal baik yang positif maupun negative :
Seorang manajer memberikan pujian kepada seorang bawahan yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik disertai dengan penghargaan dan hadiah berupa uang. Dalam hal ini seornag manajer memberikan dorongan kepada karyawan tersebut dan dengan hal tersebut diharapkan ia dapat lebih giat meningkatkan prestasi kerjanya.
Asumsi Dasar Mengenai Motivasi
Motivasi biasanya diasumsikan sebagai suatu hal yang baik
Motivasi adalah satu dari beberapa faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang
Manajer dan peneliti sama-sama mengasumsikan bahwa pasokan motivasi kurang banyak dan perlu penggantian secara periodik
Motivasi merupakan peralatan yang dapat dipakai oleh manajer untuk mengatur hubungan pekerjaan dan organisasi
Pendekatan motivasiPenelusuran S.S Sargent & R.C. Williamson (1966) mengenai berbagai pendekatan dan teori
tentang motivasi, yaitu :
1. Teori Insting
Untuk menerangkan perilaku manusia, pada awalnya (hinggatahun 1920-an) para pakar
merujuk kepada insting (W.James, Ms Dougall, E.L. Thorndike).
2. Konsep dorongan(drive)
Setelah meninggalkan teori insting, pakar psikologi mencari penyebab perilaku pada
“ketegangan” (tension) yang terjadi pada otot-otot dan kelenjar-kelenjar pada saat haus,
lapar, dan sebagainya. Ketegangan ini menimbulkan dorongan untuk berperilaku tertentu
(mencari makan, minum dan lain-lain) sehingga dorongan dianggap sebagai penyebab
timbulnya perilaku.
3. Teori Libido dan ketidaksadaran dari Sigmund Freud
Inti dari teori ini adalah motif bersumber pada stress internal, yang terdiri atas insting dan
dorongan (drive) yang bekerja dalam alam ketidaksadaran manusia.
Dalam teori Freud yang sangat berorientasi biologik ini, semua insting dan dorongan bermuara
pada libido sexualis (dorongan seks) yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan oleh
orang yang bersangkutan (karena bekerjanya dalam alam ketidaksadaran).
4. Perilaku purposive dan konflik
Pengaruh psikologi Gestalt terhadap behaviorisme adalah bahwa orang mulai lebih
mementingkan perilaku molar (keseluruhan) daripada perilaku molecular (bagian dari
perilaku keseluruhan)
5. Otonomi Fungsional
Konsep ini dikemukakan oleh G.W. Allport pada tahun 1961, yaitu motif pada orang dewasa
yang tumbuh dari sistem-sistem yang mendahuluinya, tetapi berfungsi lepas dari sistem-
sistem pendahulu itu.
6. Motif Sentral
Banyak pakar psikologi yang meragukan adanya satu motif sentral yang bisa merangkum
semua jenis motif manusia.
Teori MotivasiTeori Maslow
Aktualisasi : kebutuhan untuk berkembang, kebutuhan untuk mewujudkan potensi diri
Pengakuan: kebutuhan dihormati orang lain, kebutuhan mampu menyelesaikan pekerjaan.
Sosial : kebutuhan akan cinta, perhatian, perasaan bersatu, dan kontak dengan manusia
lain.
Keamanan : kebutuhan akan keamanan dan bebas dari ketakutan akan ancaman.
Fisiologis : kebutuhan akan udara, makan, minum, tempat tinggal, dan seks
Teori Motivasi Alderfer (ERG)
Teori ini beranggapan bahwa orang berusaha keras untuk memenuhi hierarki kebutuhan
tentang keberadaan yang berasal dari beberapa kebutuhan fisiologis, hubungan
(relatedness) berasal dari kebutuhan berhubungan dengan orang lain, keluarga, atasan,
bawahan, teman, atau bahkan musuh, dan pertumbuhan (growth) mendorong seseorang
untuk lebih kreatif atau lebih produktif.
Teori Motivasi David McClelland
1. Kebutuhan untuk Berprestasi
Orang tersebut menginginkan tantangan, suka bekerja lebih lama, dan ingin menjalankan
sendiri usahanya
2. Kebutuhan Kekuatan
Orang menginginkan posisi kepemimpinan, agresif, menuntut banyak, dan menyukai
pembicaraan di depan publik.
3. Kebutuhan untuk Berafiliasi
Orang semacam ini menyukai hubungan yang akrab, saling memahami, bersedia menolong
orang lain, dan menyukai hubungan baik dengan orang lain.
Teori Motivasi Frederick Herzberg
1.Faktor Penyebab Ketidakpuasan (Dissatisfiers)
Yaitu semua yang mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan. Tidak ada kepuasan
kerja dan motivasi.
2.Faktor Penyebab Kepuasan (Satisfiers)
Yaitu semua yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja. Ada kepuasan
kerja dan motivasi terdorong.
Teori Motivasi Keadilan (Equity Approach)
Mengatakan bahwa motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja merupakan fungsi dari persepsi
keadilan yang dirasakan oleh karyawan terhadap balasan yang diterimanya.
Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)
Memfokuskan pada penetapan tujuan tersendiri, jika tujuan cukup spesifik dan menantang,
tujuan dapat menjadi faktor pemotivasi yang efektif baik untuk individu maupun kelompok.
Teori Reinforcement
Proses reinforcement berasal dari stimulus tertentu yang kemudian mendorong perilaku
tertentu, kemudian karena menjalankan perintah dengan baik sehingga muncul
konsekuensi tertentu.
Macam-macam motivasiMenurut (Sardiman, 2001:83) motivasi belajar terdapat beberapa macam, yaitu:
1. Motivasi berdasarkan atas terbentuknya motif-motif:
-Motif-motif bawaan : motif yang dibawa sejak lahir
Sebagai contoh dorongan untuk bekerja, dorongan untuk makan dan minum, dorongan untuk
bekerja, dorongan seksual.
-Motif-motif yang dipelajari
Contohnya adalah dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan dorongan
untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat
2. Motivasi berdasarkan jalaran motif-motif
-Motivasi Instrinsik : atau keadaan yang berasal dari dalam diri sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar
-Motivasi Ekstrinsik : Hal dan keadaan yang datang dari luar individu
3. Motivasi berdasarkan isi
-Motivasi jasmani : seperti refleks, instink otomatis, nafsu
-Motivasi rohani : seperti momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan, dan momen terbentuknya kemauan.
Pendekatan Sistem Dalam Motivasi
Variabel yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi
1. Karakteristik Individu, meliputi ; minat, sikap (terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan aspek
dari situasi kerja), kebutuhan keamanan, kebutuhan social, dan prestasi
2. Karakteristik Pekerjaan
3. Karakteristik Situasi Kerja, meliputi ; lingkungan kerja langsung, organisasi, sistem penggajian, budaya organisasi