Top Banner

of 33

Presentasi Kasus Urologi -BPH- Teguh Salwa Seila

Oct 18, 2015

Download

Documents

Salwa Badruddin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA

    Pembimbing : dr. Asroruddin, SpUOleh :Teguh ImanuddinSalwa Seila InayatullahPresentasi Kasus Bedah Urologi

  • Identitas PasienNama: Tn. YMNo RM: 1243583Umur: 65 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Tukang becakPendidikan: Tamat SDStatus Pernikahan: Sudah Menikah Agama: IslamAlamat: Jl. Parung Bingung Rang Jaya Baru RT05 RW 09 Depok Jawa Barat

  • Sulit BAK sejak 7 bulan SMRS.

    Keluhan Utama

  • Riwayat penyakit sekarang

    7 bulan SMRS pasien tidak bisa kencing, pasien merasa sangat sakit, sehingga pasien datang ke IGD RSUD Depok. Dilakukan pemasangan selang kencing. Pasien dikatakan mengalami pembesaran prostat, dirujuk ke RSF untuk foto polos abdomen dan sistogram.2-3 bulan sebelumnya pasien merasakan kencing tidak puas walaupun sudah mengedan. Pasien merasa pancaran kencingnya lemah, jumlahnya sedikit-sedikit sampai menetes, sering anyang-anyangan (tergesa-gesa ingin BAK), dalam semalam pasien dapat kencing 3-4 kali. Kencing berwarna merah, nyeri pinggang atau perut bawah,dan demam disangkal. Riwayat trauma disangkal, riw. Operasi saluran kencing disangkal. Selama ini pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan

  • Riwayat Penyakit Dahulu Pemasangan alat pada bagian kemaluan (-), infeksi pada kemaluan (-), DM (-), asma (-), alergi (-), penyakit jantung, trauma pada bagian perut maupun kemaluan (-). Riwayat hipertensi (+) terasa sejak sekitar 2 tahun yang lalu, rutin kontrol ke dokter namun tidak rutin meminum obat antihipertensinya.

  • Riwayat kebiasaanPasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus perhari dan tidak pernah berolahraga.

    Riwayat Penyakit KeluargaPada keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat pembesaran prostat, tumor/kanker, hipertensi (-), penyakit jantung (-), DM (-), maupun alergi.

  • Internasional Prostate Symptom Score, IPSS WHOTotal skor IPSS 21 (derajat berat)

    1345

  • Pemeriksaan FisikKeadaan Umum / KesadaranTampak sakit ringan/Kesadaran kompos mentis.Tanda VitalTekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 88 x/menitFrekuensi napas: 18 x/menitSuhu: 36,2 CBerat badan: 65 KgTinggi Badan: 162 cmGCS = E4M6V5

  • Pemeriksaan Kepala dan LeherMata: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-Telinga: Normotia +/+Hidung: Deviasi septum -/-, perdarahan -/-Tenggorokan: Tidak dapat diperiksaLeher: Tertutup kassa

  • Pemeriksaan ThoraksPulmoInspeksi : Pernapasan simetris saat statis dan dinamis. Palpasi : Vocal fremitus simetris kedua hemithoraks.Perkusi : Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- CorInspeksi : ictus cordis terlihat di ICS 5Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5, 1 jari lateral linea midklavikula sinistra.Perkusi : batas kanan jantung di ICS 4 linea parasternal dextra, batas kiri jantung di ICS 5 1 jari medial linea midklavikula sinistra, pinggang jantung di ICS 2 linea parasternalis sinistra. Auskultasi : S1S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)

  • Pemeriksaan Abdomen Inspeksi: DatarPalpasi: Supel, nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba membesar. Teraba benjolan di lipat paha atas kanan saat mengedanPerkusi: TimpaniAuskultasi: Bising usus (+) normal

    Pemeriksaan EkstremitasAkral hangat, edem (-) Genitalia EksternaTerpasang Folley catheter

  • Pemeriksaan fisik khususRegio Flank D/S: Balotemen -/-, nyeri ketok CVA -/-regio suprapubik: diatensi (-), nyeri tekan (-)

    Pemeriksaan RTMukosa rectum : licinTonus sfingter ani: menjepit kuatAmpula recti: tidak kolapsProstat besar pole atas tidak teraba,Konsistensi kenyal,Sulkus medianus menghilang,Nodul (-), nyeri tekan (-)Handscoen : darah (-), tinja (-)

  • Pemeriksaan Penunjang (15/2/14)

    PemeriksaanHasil Nilai rujukanHematologi HemoglobinHematokritLeukositTrombositEritrosit14.6 g/dl43 %9 ribu/Ul338 ribu/ Ul4.68 juta/Ul13.2-17.3 g/dl33-45 %5-10 ribu/Ul150-400 ribu/Ul4.40-5.90 ribu/Ul VER/HER/KHER/RDWVERHERKHERRDW92.2 fl31.2 pg33.8 g/dl12.9 %80.0-100.0 fl26.0-34.00 pg32.0-36.00 g/dl11.5-14.5 %

  • KIMIA KLINIKFungsi HatiSGOTSGPT23 U/l13 U/l0-34 U/l0-40 U/lFungsi ginjalureum darahcreatinin darah32 mg/dl1.8 mg/dl20-40 mg/dl0.6-1.5 mg/dlDiabetesGula darah puasa93 mg/dl70-140 mg/dlElektrolit darahNatriumKaliumKlorida143 mmol/l4.74 mmol/l104 mmol/l135-147 mmol/l3,10-5,10 mmol/l95-108 mmol/l

  • Pemeriksaan PencitraanFoto polos abdomen (09-07-2013)Vesica urinaria: bentuk dan ukuran dalam batas normal. dinding reguler. batu (-). ukuran vesica urinaria 7,15 x 4,75 x 4,24 cm, volume urin 159,9 cc, terpasang balon cateter.ipertProstat: ukuran 5,23 x 4,75 x 4,24 cm, perkiraan volum 54,8 cm3. tepi bagian ireguler, tidak tampak kalsifikasi, maupun lesi patologis lainnya.kesan: hipertrofi prostat

  • SISTOGRAM 9 JULI 2013 Kontras dimasukkan melalui kateter sebanyak 300cc, dan mengisi vesica urinaria.Pada distensi maksimal vesica urnaria tampak pembesaran dimensi superoinferior vesica, dengan dinding superior yang memanjang gambaran pinetree.Tidak tampak feeling defek maupun additional shadow, tidak tampak batu.Tampak indentasi pada dinding inferior vesica urinaria gambaran hipertrofi kelenjar prostatKesan : sesuai gambaran neurogenik bladder dan hipertrofi kelenjar prostat.

  • ResumePasien Tn. Y, 65 tahun, datang dengan keluhan sulit BAK disertai nyeri sejak 7 bulan SMRS, pasien dipasang selang kateter hingga saat ini. Keluhan pada sistem perkemihan dirasakan sejak sekitar 1 tahun yang lalu, seperti kencing tidak puas walaupun sudah mengedan, pancaran kencingnya lemah, jumlahnya sedikit-sedikit sampai menetes, sering anyang-anyangan (tergesa-gesa ingin BAK), dan dalam semalam pasien dapat kencing 3-4 kali. Total skor IPSS 21 (derajat berat)

  • Resume (2)Dari Pemeriksaan Fisik: Status generalis : dalam batas normalStatus lokalis: Pemeriksaan RTMukosa rectum : licinTonus sfingter ani: menjepit kuatAmpula recti: tidak kolapsProstat besar pole atas tidak teraba,Konsistensi kenyal,Sulkus medianus menghilang,Nodul (-), nyeri tekan (-)Handscoen : darah (-), tinja (-)Produksi urin : kuning jernihPemeriksaan Penunjang : Kreatinin : 1,8Abdomen polos dan sistogram 9 juli 13 : kesan hipertrofi prostat dan neurogenic bladder

  • DiagnosisBenign Prostat Hyperplasia

  • PenatalaksanaanPx PSA, USG prostatTerapi medikamentosaTamsulosin 2x1 tab selama 2 mingguRx operasi TUR-PPrognosisAd vitam: bonamAd fungsionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

  • LAPORAN OPERASINama operator: dr. Asroruddin, SpUTanggal : 18 februari 2014Lama operasi: 40 menitDiagnosis sebelum operasi: BPHNama Operasi: TUR-PDiagnosis sesudah operasi: BPHJaringan yang dieksisi/insisi: Jaringan prostatLaporan operasi: Posisi pasien litotomidilakukan a dan antisepsis daerah genitals dan sekitarnyaSheeat 26 mudah masukDilakukan sistoskopi, trabekulasi (+), divertikel (-), sakulasi (+), batu (-), tumor (-), prostat menonjol, dilakukan reseksi prostat hingga bersih.Pasang cateter three way 24FDrip NaCl 0,9 %Operasi selesai.

  • Laporan operasi Instruksi Post operasiAwasi tanda-tanda vital dan produksi urinIVFD RL 12 jam/kolfBed rest 24 jamBoleh minum, makan biasa bila tidak mualDrip NaCl 0,9% 40-60 tetes/menitPenilaian DPL, elektrolit post operasi2x1

  • Follow Up 19 Februari 2014S : Nyeri pada anogenital vas 1, BAK on cateterO : KU/KS : tampak sakit ringan / kompos mentisTD : 130/80 mmHgNadi : 90x/menit, reguler, isi cukupRR : 18x/mntSuhu : 36,5 o CStatus Generalis: dalam batas normalA : BPH post TUR-P H+1P : Ceftriaxone 1 x 2gr, transamin 3x500mgPronalgel supp 2x1Ranitidine 2x50mgMobilisasi dudukDiet bebas, minum bebasTransisi kateter boleh dilepas bila urin jernih

  • Follow Up 20 Februari 2014S : -O : KU/KS : tampak sakit ringan / kompos mentisTD : 130/80 mmHgNadi : 90x/menit, reguler, isi cukupRR : 18x/mntSuhu : 36,5 o CStatus Generalis: dalam batas normalA : BPH post TUR-P H+2P : Ceftriaxone 1 x 2gr, transamin 3x500mgPronalgel supp 2x1Ranitidine 2x50mgMobilisasi dudukDiet bebas, minum bebasTransisi kateter boleh dilepas bila urin jernihRencana pulang besok

  • Folow Up 21 Februari 2014S : Nyeri pada anogenital vas 1, BAK on cateterO : KU/KS : tampak sakit ringan / kompos mentisTD : 130/80 mmHgNadi : 90x/menit, reguler, isi cukupRR : 18x/mntSuhu : 36,5 o CStatus Generalis: dalam batas normalA : BPH post TUR-P H+3P : cefixim 2x100mgNeurodex 3x1Asam mefenamat 3x500mgLansoprazol 1x1Mobilisasi dudukDiet bebas, minum bebasAff kateterPulang hari ini

  • Analisis KasusDitegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangAnamnesis: Pasien usia 65 tahun 60% terkena BPHgejala-gejala LUTS (+)gejala obstruktif (pancaran kencing yang melemah, rasa tidak puas setelah kencing, kencing menetes, perlu mengedan untuk kencing)gejala iritatif (bertambahnya frekuensi kencing dimalam hari (nocturia), sering kencing (frequency), anyang-anyangan (urgency), dan nyeri saat kencing (disuria).Hematuria, nyeri pinggang disangkal diagnosis obstruksi mekanik karena batu dan infeksi disangkaltotal skor IPSS 21 yang berarti derajat berat indikasi pemvbedahan.

  • 2. Pemeriksaan fisikPada penderita ini tidak ditemukan tanda-tanda kelainan pada traktus urinarius bagian atas, seperti:Regio Flank D/S: Balotemen -/-, nyeri ketok CVA -/regio suprapubik: distensi (-), nyeri tekan (-)

    Pemeriksaan RTMukosa rectum : licinTonus sfingter ani: menjepit kuatAmpula recti: tidak kolapsProstat besar pole atas tidak teraba,Konsistensi kenyal,Sulkus medianus menghilang,Nodul (-), nyeri tekan (-)Handscoen : darah (-), tinja (-) Dari RT : BPH

  • Pemeriksaan Penunjang3. Pemeriksaan laboratoriumSemua dalam batas normal kecuali creatinin 1,8 mengalami sedikit peningkatan, yang tidak menunjukkan kelainan klinis yang bermakna pada pasienPemeriksaan penunjang yang dianjurkan pada pasien sebelum dilakukan operasi adalahTRUS PSA

    4. Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiografi abdomen polos kesan tidak tampak batu radioopak pada traktus urinarius dan cystogram kesan hipertrofi kelenjar prostat.

  • Diagnosis BandingRiw. Kencing batu, kencing berdarah, pemasangan selang kencing sebelumnya disangkalRiw ISK berulang,riwayat trauma pada bagian kemaluan, pemasangan alat/tindakan pada bagian kemaluannya sebelumnya disangkal

  • KESIMPULANBenign Prostate hyperplasia (BPH) sebenarnya adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung banyak jaringan kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian posterior yg merupakan bagian tersering terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat.Pada pria usia 50 tahun angka kejadiannya sekitar 50%, dan pada usia 80 tahun sekitar 80%. Sekitar 50% dari angka tersebut diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik.Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua).Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract symptom (LUTS)

  • Gejala hiperplasia prostat dibagi atas gejala obstruktif dan gejala iritatifDiagnosis hiperplasia prostat dapat ditegakkan melalui :Anamnesis : gejala obstruktif dan gejala iritatifPemeriksaan fisik : terutama colok dubur Pemeriksaan laboratorium: berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi.Pemeriksaan pencitraan: dengan trans rectal ultra sonography (TRUS), dapat terlihat prostat yang membesar.Uroflowmetri : tampak laju pancaran urin berkurang.Mengukur volume residu urin : Pada hiperplasi prostat terdapat volume residu urin yang meningkat sesuai dengan beratnya obstruksi (lebih dari 150 ml dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi).

  • DAFTAR PUSTAKASjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi, Jakarta : EGC, 2006.Reksoprodjo S. Prostat Hipertrofi, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah cetakan pertama, Jakarta : Binarupa Aksara, 2008.Sabiston, David C. Hipertrofi Prostat Benigna, Buku Ajar Bedah bagian 2, Jakarta : EGC 2006.Purnomo B.P. Buku Kuliah Dasar Dasar Urologi, Jakarta : CV.Sagung Seto, 2011.

  • Terima kasih.

    7 bulan SMRS pasien tidak bisa kencing, pasien merasa sangat sakit, sehingga pasien datang ke IGD RSUD Depok. Dilakukan pemasangan selang kencing. Pasien dikatakan mengalami pembesaran prostat, dirujuk ke RSF untuk foto polos abdomen dan sistogram.2-3 bulan sebelumnya pasien merasakan kencing tidak puas walaupun sudah mengedan. Pasien merasa pancaran kencingnya lemah, jumlahnya sedikit-sedikit sampai menetes, sering anyang-anyangan (tergesa-gesa ingin BAK), dalam semalam pasien dapat kencing 3-4 kali. Kencing berwarna merah, nyeri pinggang atau perut bawah, demam disangkal. Riwayat trauma disangkal, riw. Operasi saluran kencing disangkal. Selama ini pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan

    7 bulan SMRS pasien tidak bisa kencing, pasien merasa sangat sakit, sehingga pasien datang ke IGD RSUD Depok. Dilakukan pemasangan selang kencing. Pasien dikatakan mengalami pembesaran prostat, dirujuk ke RSF untuk foto polos abdomen dan sistogram.2-3 bulan sebelumnya pasien merasakan kencing tidak puas walaupun sudah mengedan. Pasien merasa pancaran kencingnya lemah, jumlahnya sedikit-sedikit sampai menetes, sering anyang-anyangan (tergesa-gesa ingin BAK), dalam semalam pasien dapat kencing 3-4 kali. Kencing berwarna merah, nyeri pinggang atau perut bawah, demam disangkal. Riwayat trauma disangkal, riw. Operasi saluran kencing disangkal. Selama ini pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan

    *Dilakukan uretroskopi, terlihat uretra tampak normal, bebas. veromuntanum normal, prostat menonjol, kissing lobe + 0,5 cm, bladder neck tinggi, buli-buli trabekulasi sedang, batu -, tumor -, muara ureter kiri dan kanan normal.

    *