Top Banner
 PRESENTASI KASUS TETANUS Pembimbing: dr. Rachmad Aji Saksana, M.Sc., Sp.PD  Dissn !"eh: #es$i P$ ri Anggr aeni %&A'(&')* +ar -ehan Andi ka %&A'(&'*( Indras$i anjar ansari %&A'(&'*/
26

Presentasi Kasus Tetanus

Nov 02, 2015

Download

Documents

presentasi tetanus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PRESENTASI KASUS TETANUS

PRESENTASI KASUSTETANUSPembimbing:dr. Rachmad Aji Saksana, M.Sc., Sp.PDDisusun oleh:Hesti Putri AnggraeniG4A014089Zafir Jehan AndikaG4A014091Indrasti BanjaransariG4A014092

STATUS PASIENIDENTITAS PASIENNama : Tn. MUmur : 46 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPekerjaan : Wiraswasta (pedagang)Status : MenikahAlamat : Berta 4/5 Susukan, BanjarnegaraTanggal masuk RSMS: 19 Juni 2015Tanggal periksa : 23 Juni 2015Ruang Rawat: Asoka No. CM : 00951531AnamnesisKeluhan UtamaKaku seluruh badanKeluhan TambahanKejang berulang kali, sulit menelan, nyeri tenggorokan, sulit membuka mulut, leher terasa kaku, nyeri dan kaku perutRiwayat Penyakit SekarangPasien merupakan rujukan dari Puskesmas Susukan ke IGD RSUD Margono Soekarjo. Pasien mengeluhkan kaku di seluruh badan, kejang berulang kali di seluruh badan, sulit menelan, sulit membuka mulut, nyeri dan kaku di perut. Sebelumnya pasien terkena paku di telapak tangan kirinya.Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit yang sama:disangkalRiwayat hipertensi:diakuiRiwayat DM:disangkalRiwayat asma:disangkalRiwayat keganasan:disangkalRiwayat epilepsi:disangkalRiwayat operasi:disangkal

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat hipertensi:diakuiRiwayat DM:disangkalRiwayat asma:disangkalRiwayat alergi:disangkalPemeriksaan FisikKeadaan Umum:sedangKesadaran:compos mentisVital Sign Tanggal 19 Juni 2015TD:160/110 mmHgN: 84 x/menitRR: 24 x/menitS: 360CVital Sign Tanggal 23 Juni 2015TD:140/80 mmHgN: 80 x/menitRR: 22 x/menit S: 370C

Status GeneralisBentuk kepala: Mesocephal, simetris, tanda radang (-)Rambut : Warna rambut hitam, pendek, tidak mudah dicabut, Terdistribusi merataMata: Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+), normal isokor 3 mmTelinga: Discharge (-/-), deformitas (-/-), nafas cuping hidung(-)Hidung: Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)Mulut: Bibir pucat (-), sianosis (-), lidah sianosis (-), atrofi papil lidah (-), trismus (+)Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP 5+2 cm

Status LokalisPulmoInspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-), jejas (-)Palpasi: Vokal fremitus hemithoraks kanan sama dengan hemithoraks kiriPerkusi: Sonor di kedua lapang paruAuskultasi: Suara dasar vesikuler (+) normal, RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-), ekspirasi memanjang (-)CorInspeksi: Ictus cordis tampak di SIC V LMCSPalpasi: Ictus cordis teraba pada SIC V 2 jari medial LMCS, kuat angkat (-)Perkusi: Batas jantungKanan atas SIC II LPSDKiri atas SIC II LPSSKanan bawah SIC IV LPSDKiri bawah SIC V 2 jari medial LMCSAuskultasi: S1 > S2, regular, murmur (-), gallop (-)

ContAbdomen Inspeksi: DatarAuskultasi: Bising usus (+) NormalPerkusi : Timpani, tes pekak alih (-), pekak sisi (-)Palpasi: Teraba keras, supel (+), undulasi (-), nyeri tekan (+)Hepar: Tidak terabaLien: Tidak terabaEkstremitas Superior: edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ptekie (-/-)Inferior : edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ptekie (-/-)DIAGNOSIS KERJATetanus grade III

TERAPIFarmakologiO2 4 lpm NKIVFD D5% + diazepam 3 amp 16 tpmInf Aminofluid 16 tpmInj Diazepam 1 amp (jika kejang)Inj Ceftriaxon 1 gram / 12 jamInj Ranitidin 1 amp / 12 jamInj Metronidazole 500mg / 6 jamInj Tetagram 3000 IU IM

Non FarmakologiFisioterapiDiet bubur

TINJAUAN PUSTAKADEFINISITetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus dan spasme otot, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.Penyakit ini disebabkan oleh Clostridium tetani, berbentuk spora, yang tahan panas, pengeringan dan desinfektan. Spora berada di mana-mana dan ditemukan di tanah, debu rumah, usus hewan dan kotoran manusia. Spora Clostridium tetani biasanya masuk kedalam tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong, tertusuk ataupun luka bakar serta pada infeksi tali pusatETIOLOGITetanus disebabkan oleh bakteri gram positif Clostridium tetani. Bakteri ini berspora, dijumpai pada tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada manusia dan juga pada tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut. Clostridium tetani adalah kuman berbentukbatang, ramping, berukuran 2-5 x 0,40,5 milimikron yang berspora termasuk golongan gram positif dan hidupnya anaerob. Dalam kondisi anaerobik yang dijumpai pada jaringan nekrotik dan terinfeksi, basil tetanus mensekresi dua macam toksin yaitu tetanospasmin dan tetanolisinPatofisiologiCara kerja tetanospasminToksin menghalangi neuromuscular transmission dengan cara menghambat pelepasan acethyl-choline dari terminal nerve di otot. Karakteristik spasme dari tetanus terjadi karena toksin mengganggu fungsi dari refleks synaptik di spinal cord. Kejang pada tetanus, mungkin disebabkan pengikatan dari toksin oleh cerebral ganglioside.Mengganggu Autonomic Nervous System (ANS)Toksin tetanospamin kemudian menyebar dari saraf perifer secara ascending bermigrasi secara sentripetal atau secara retrogard mcncapai CNS. Penjalaran terjadi didalam axis silinder dari sarung parineural. Teori terbaru berpendapat bahwa toksin juga menyebar secara luas melalui darah (hematogen) dan jaringan/sistem lymphatic. Manifestasi klinis tetanus yang timbul adalah sebagai akibat pengaruh toksin pada susunan saraf pusat, toksin menghambat synapsis cholinergik perifer, menurunkan pengeluaran acetilcholin dan mengganggu saraf simpatis. Bila sembuh tetanus tidak meninggalkan kelainan neurologis.

Manifestasi KlinisTrismus (kesukaran membuka mulut) karena spasme otot-otot mastikatoris.Kaku kuduk sampai epistotonus (karena ketegangan otot-otot erector trunki)Ketegangan otot dinding perut (harus dibedakan dengan abdomen akut)Kejang tonik terutama bila dirangsang karena toksin terdapat di kornu anterior.Risus sardonikus karena spasme otot muka (alis tertarik ke atas),sudut mulut tertarik ke luar dan ke bawah, bibir tertekan kuat pada gigi.Kesukaran menelan,gelisah, mudah terangsang, nyeri anggota badan sering merupakan gejala dini.Spasme yang khas, yaitu badan kaku dengan epistotonus, ekstremitas inferior dalam keadaan ekstensi, lengan kaku dan tangan mengepal kuat. Anak tetap sadar. Spasme mula-mula intermitten diselingi periode relaksasi. Kemudian tidak jelas lagi dan serangan tersebut disertai rasa nyeri. Kadang-kadang terjadi perdarahan intramusculus karena kontraksi yang kuat.Asfiksia dan sianosis terjadi akibat serangan pada otot pernapasan dan laring. Retensi urine dapat terjadi karena spasme otot urethral. Fraktur kolumna vertebralis dapat pula terjadi karena kontraksi otot yang sangat kuat.Panas biasanya tidak tinggi dan terdapat pada stadium akhir.Biasanya terdapat leukositosis ringan dan kadang-kadang peninggian tekanan cairan otak.

Manifestasi klinis tetanus terdiri atas 4 macam yaitu:Tetanus lokalTetanus CephalicTetanus umum : Grade I: ringanGrade II: sedangGrade III: beratTetanus neonatorum

PENEGAKAN DIAGNOSISAdanya riwayat luka yang terkontaminasi, namun 20% dapat tanpa riwayat luka.Riwayat tidak diimunisasi atau imunisasi tidak lengkapTrismus, disfagia, rhisus sardonikus, kekakuan pada leher, punggung, dan otot perut (opisthotonus), rasa sakit serta kecemasan.Pada tetanus neonatorum keluhan awal berupa tidak bisa menetekKejang umum episodik dicetusklan dengan rangsang minimal maupun spontan dimana kesadaran tetap baik.Temuan laboratorium:Lekositosis ringanTrombosit sedikit meningkatGlukosa dan kalsium darah normalCairan serebrospinal normal tetapi tekanan dapat meningkatEnzim otot serum mungkin meningkatEKG dan EEG biasanya normalKultur anaerob dan pemeriksaan mikroskopis nanah yang diambil dari luka dapat membantu, tetapi Clostridium tetani sulit tumbuh dan batang gram positif berbentuk tongkat penabuh drum seringnya tidak ditemukanKreatinin fosfokinase dapat meningkat karena aktivitas kejang (> 3U/ml).

PenatalaksanaanPencegahanMencegah terjadinya luka. Perawatan luka yang adekuat.Pemberian Anti Tetanus Serum (ATS), diberikan beberapa jam setelah luka yaitu memberikan kekebalan pasif, dapat dicegah terjadinya tetanus/ masa inkubasi diperpanjang /bila terjadi tetanus gejalanya ringan. Umumnya diberikan 1.500 U I.M dengan didahului uji kulit dan mata. Pemberian toksoid tetanus pada anak yang belum pernah mendapat imunisasi aktif pada minggu-minggu berikutnya setelah pemberian ATS kemudian diulangi lagi dengan jarak waktu 1 bulan 2 kali berturut-turut.Pemberian penisilin prokain selama 2-3 hari setelah mendapatkan luka berat (dosis 50.000 U/kgbb/hari).Imunisasi aktifToksoid tetanus diberikan agar anak membentuk kekebalan secara aktif. Vaksinasi dasar diberikan bersama vaksinasi terhadap pertusis dan difteri, dimulai umur 3 bulan. Vaksinasi ulangan (booster) diberikan 1 tahun kemudian dan pada usia 5 tahun serta selanjutnya setiap 5 tahun diberikan hanya bersama toksoid difteri (tanpa vaksin pertusis).ContPengobatanTetanus Imun Globulin (TIG) lebih dianjurkan pemakaiannya dibandingkan dengan Anti Tetanus Serum (ATS) dari hewan. Dosis inisial TIG yang dianjurkan adalah 5.00 U I.M, dilanjutkan dengan dosis harian 500 6.000 U. bila pemberian TIG tidak memungkinkan ATS dapat diberikan dengan dosis 5.000 U I.M dan 5.000 U IVPengobatan spesifik dengan ATS 20.000 U/hari selama 2 hari berturut-turut secara I.M dengan didahului uji kulit dan mata. Bila hasil positif, maka pemberian ATS harus dilakukan dengan disensitisasi cara besredkaAntikonvulsan dan penenangBila kejang hebat diberikan fenobarbital dengan dosis awal :< 1 tahun 50 mg> 1 tahun 75 mgDilanjutkan dosis 5 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosis.Diazepam :4 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosis, bila perlu i.v.Largaktil :4 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosisBila kejang sukar diatasi dapat diberikan:Kloralhidrat 5% dengan dosis 50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3-4 dosis, secara per rektalContPenisilin prokain 50.000 U/kgbb/hari I.M, diberikan sampai 3 hari panas turun.Diet harus cukup kalori dan proteinKonsistensi makanan tergantung kepada kemampuan membuka mulut dan menelan. Bila terdapat trismus diberikan makanan cair melalui lambung. Bila perlu diberikan pemberian nutrisi secara parenteral.Isolasi untuk menghindari rangsangan (suara, tindakan terhadap penderita). Ruangan perawatan harus tenang.Bila perlu diberikan oksigen dan kadang-kadang diperlukan tindakan trakeostomi untuk menghindari akibat obstruksi jalan napas.Komplikasi dapat mengenai sistem pernapasan, hematoma intramuskuler dan fraktur vertebra.Prognosis bergantung kepada faktor-faktor yang dapat memperburuk keadaan dan komplikasi.Kesimpulan Penyakit Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus dan spasme otot, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.Tetanus disebabkan oleh kuman Clostridium tetani, suatu kuman gram positif.Patogenesis dimulai dengan dilepaskannya toksin tetanus ke dalam tubuh.Berdasarkan gejala klinis dapat dibagi 4 bentuk :Tetanus terlokalisasiTetanus menyeluruh (generalisata)Tetanus sefalikTetanus neonatusDiagnosis dapat ditegakkan dengan gejala klinis yang ditemukan, riwayat trauma dan biakan kuman.Penatalaksanaan dilakukan dengan cara pencegahan dan pengobatan.TERIMA KASIH.