PRESENTASI KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. AtikahUmur
: 45 TahunJenis Kelamin
: PerempuanAgama
: Islam
Pekerjaan
: Asisten rumah tanggaAlamat
: Drajat kesambi Rt 03/06Suku Bangsa
: SundaTanggal Masuk RS: 14 Maret 2012Tanggal Periksa
: 22 Maret 20122. ANAMNESA
Keluhan Utama: SesakKeluhan Tambahan: Batuk berdahak, Lemas,
keringat dingin, mualRiwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke RSUD Gunung Jati tanggal 14 maret 2012 dengan
keluhan sesak yang dirasakan semakin memburuk sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh batuk yang
dirasakan sejak 8 bulan yang lalu yang tidak kunjung membaik
disertai dengan lemas, keringat dingin dan mual. Pasien mengeluh
nafsu makan menurun sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan muntah di
sangkal pasien. Riwayat batuk darah disangkal pasien. Riwayat asma
disangkal pasien.Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat kencing manis (DM)
disangkal
Riwayat darah tinggi (Hipertensi) disangkal
Riwayat penyakit kolesterol tinggi (Dislipidemia) sebelumnya
disangkal Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama.3.
PEMERIKSAAN FISIK14 maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 130/70 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 58 x/menit
Suhu
: 37,7 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis +/+Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung :Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema +/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema +/+, sianosis -/-15 maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 90/70 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Respirasi
: 40 x/menit
Suhu
: 35,2 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis +/+Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema +/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema +/+, sianosis -/-16 maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 120/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 28 x/menit
Suhu
: 35,3 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis +/+Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema +/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema +/+, sianosis -/-
18 maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Nadi
: 112 x/menit
Respirasi
: 40 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis +/+Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema -/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema -/-, sianosis -/-
19 maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Respirasi
: 40 x/menit
Suhu
: 36,6 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis -/-Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema -/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema -/-, sianosis -/-
20 Maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 108 x/menit
Respirasi
: 32 x/menit
Suhu
: 35,9 C
Keadaan status gizi: kurangB. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis -/-Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema -/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema -/-, sianosis -/-
21 Maret 2012A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 96 x/menit
Respirasi
: 24 x/menit
Suhu
: 36 C
Keadaan status gizi: kurangC. Pemeriksaan Khusus
Kepala
: Normochepal
Mata
Konjungtiva
: anemis -/-Sklera
: tidak Ikterik
Pupil
: Bulat, Isokor
Refleks cahaya: Langsung +/+, tidak langsung +/+
Gerakan bola mata: baik ke segala arah
THT
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri tidak ada sekret
maupun perdarahan
Hidung : Tidak ada sekret maupun perdarahan.
Faring
: Tidak hiperemis
Tonsil
: T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-)
Lidah
: Tidak ada kelainan
Leher:Pembesaran KGB (+), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea
(-)
ThoraksJantungIktus cordis tidak terlihatBJ I-II reguler, gallop
(-), murmur (-)Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri simetris
dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada apeks
paru, wheezing -/- Abdomen
Permukaan cembung, simetris, tidak ada sikatrik
Supel, ascites (-), undulasi (-)Bising usus (+) Hepar
: Tidak teraba,permukaan rata dan konsistensi
Kenyal Eksremitas
Atas
: Edema -/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema -/-, sianosis -/-
22 Maret 2012 pasien pulang4. PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologi :
rontgen ( Tb paru aktif14 maret 2012 Kimia darahGDS 114 mg/dl
Ureum 40,3 mg/dl
Kreatinin 0,85 mg/dl
SGOT 45SGPT 21 Lab darah rutin dan lengkapWBC 19,3 10/ mmRBC
2,95 106/ mmHGB 7,7 g/dlHCT 25,5 %PLT363 103/mm3PCT266 % LEDI
119
II 124
BTASewaktu (-)
Pagi (-)
Sewaktu (-)
19 maret 2012 Lab darah rutin dan lengkap
WBC 14,4 10/ mm
RBC 4,54 106/ mm
HGB 12,7 g/dl
HCT 35,9 %
PLT165 103/mm3PCT266 %
5. RESUME
Dari anamnesa didapatkan pasien datang ke RSUD Gunung Jati
tanggal 14 maret 2012 dengan keluhan sesak yang dirasakan semakin
memburuk sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga
mengeluh batuk yang dirasakan sejak 8 bulan yang lalu yang tidak
kunjung membaik disertai dengan lemas, keringat dingin dan mual.
Pasien mengeluh nafsu makan menurun sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan muntah di sangkal pasien. Riwayat batuk darah disangkal
pasien. Riwayat asma disangkal pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Keadaan umum: Tampak sakit sedang.
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah: 130/70 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 58 x/menit
Suhu
: 37,7 C
Keadaan status gizi: kurang Konjungtiva
: anemis +/+ Leher
:Pembesaran KGB (+) Paru-paruGerakan hemitoraks kanan-kiri
simetris dalam keadaan statis dan dinamisVBS +/+, ronkhi +/+ pada
apeks paru, wheezing -/-
Eksremitas
Atas
: Edema +/-, sianosis -/-
Bawah
: Edema +/+, sianosis -/-Pada pemeriksaan lab didapatkan :
Kimia darahGDS 114 mg/dl
Ureum 40,3 mg/dl
Kreatinin 0,85 mg/dl
SGOT 45SGPT 21 Lab darah rutin dan lengkap
WBC 19,3 10/ mm
RBC 2,95 106/ mm
HGB 7,7 g/dl
HCT 25,5 %
PLT363 103/mm3PCT266 %
LEDI 119
II 124
BTASewaktu (-)
Pagi (-)
Sewaktu (-)
6. DIAGNOSA KERJA
TB paru7. DIAGNOSA BANDING
-8. PENATALAKSANAAN Medikamentosa :
Cefotaxim Ranitidin Aminofilin DMP R3H3ZE1Transfusi PRC 3
labuEdukasi :Menjelaskan pasien dan keluarga pasien tentang
penyakit TB, jangka waktu pemberian obat TB, efek samping pemberian
obat.9. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Ad bonam
Quo ad functionam: Ad bonamFollow Up Harian14 maret 201215 maret
2012
KU : sesakKT : batuk, keringat dingin, ,mual, lemas.
Pemeriksaan Fisik :
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/menit R : 58 x/menit
S : 37,7oC
Kes : CM
Mata : CA +/+ SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E +/- S -/-
Inf E +/+ S -/-KU : mualKT : batuk, sesak, lemasPemeriksaan
Fisik :
TD : 90/70 mmHg
N : 96 x/menit
R : 40 x/menit
S : 35,2oC
Kes : CM
Mata : CA +/+ SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E +/- S -/-
Inf E +/+ S -/-
Diagnosis:TB paruDiagnosis:
TB paru
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin DMP
R3H3ZE1
O2 2LTerapi : D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3ZE1
Transfusi PRC 3 labu
O2 2L
16 maret 201217 maret 2012
KU : batukKT : sesak, mualPemeriksaan Fisik :
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 28 x/menit
S : 35,3oC
Kes : CM
Mata : CA +/+ SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E +/- S -/-
Inf E +/+ S -/-KU : sesakKT : batuk, mualPemeriksaan Fisik :
TD : 110/70 mmHg
N : 72 x/menit
R : 32 x/menit
S : 36,2oC
Kes : CM
Mata : CA +/+ SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E +/- S -/-
Inf E +/+ S -/-
Diagnosis:
TB paruDiagnosis:TB paru
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3ZE1
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3ZE1
O2 2L
18 maret 201219 maret 2012
KU : mualKT : pusing,sesak,nyeri perutPemeriksaan Fisik :
TD : 110/70 mmHg
N : 112 x/menit
R : 40 x/menit
S : 36,5oC
Kes : CM
Mata : CA +/+ SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E -/- S -/-
Inf E -/- S -/-KU : batukKT : sesakPemeriksaan Fisik :
TD : 110/80 mmHg
N : 96 x/menit
R : 40 x/menit
S : 36,6oC
Kes : CM
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E -/- S -/-
Inf E -/- S -/-
Diagnosis:
TB paruDiagnosis:
TB paru
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3ZE1
O2 2L
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3Z O2 2L
20 maret 201221 maret 2012
KU : batukKT : sesakPemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
N : 108 x/menit
R : 32 x/menit
S : 35,9oC
Kes : CM
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E -/- S -/-
Inf E -/- S -/-KU : batukKT : pusingPemeriksaan Fisik :
TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36oC
Kes : CM
Mata : CA -/- SI -/-
Leher : pembesaran KGB (+)Thoraks : VBS +/+ RH +/+ WH -/-
Cor BJ I/II reg M - G
Abdomen : BU (+)
NT/NL/NK : - / - / -
Ekstremitas : Sup E -/- S -/-
Inf E -/- S -/-
Diagnosis:
TB paruDiagnosis:
TB paru
Terapi :
D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3Z1E1
Terapi : D5 20 tts/menit
Cefotaxim 1 x 1 Ranitidin 2 x 1 Aminofilin
DMP
R3H3Z1E1
22 maret 2012 pasien pulang atas keinginan sendiri
Obat yang dibawa pulang :R3H1Z1E, ranitidin 2 x 1,DMP 3 x
1TINJAUAN PUSTAKADEFINISI
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis ditandai dengan pembentukan granulona dan adanya
reaksi hipersensifitas tipe lambat.PATOGENESIS
Kuman tuberculosis yang masuk melalui saluran nafas akan
bersarang di jaringan paru sehingga akan terbentuk suatu sarang
pneumonia, yang disebut sarang primer. Sarang primer ini mungkin
timbul di bagian mana saja dalam paru, berbeda dengan sarang
reaktivasi. Dari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran
getah bening menuju hilus (limfangitis local). Peradangan tersebut
diikuti oleh pembesaran kelenjar getah bening di hilus
(limfadenitis regional). Afek primer bersama-sama dengan
limfangitis regional dikenal sebagai kompleks primer.
CARA PENULARAN
Proses terjadinya infeksi oleh M.tuberkulosis biasanya secara
inhalasi. Penularan penyakit ini sebagian besar melalui inhalasi
basil yang mengandung basil tahan asam (BTA). Pada TB kulit atau
jaringan lunak penularan bisa melalui inokulasi langsung.Sekali
batuk penderita tuberkulosis dapat menghasilkan 3000 percikan
dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan
dahak berada dalam waktu yang lama (1-2 jam). Ventilasi dapat
mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam
keadaan yang gelap dan lembab. Faktor yang memungkinkan seseorang
terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara
dan lamanya menghirup udara tersebut.Daya penularan seorang pasien
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.
Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin
menular pasien tersebut.GEJALA KLINIKGejala klinik tuberkulosis
dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan gejala
sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal
ialah gejala respiratorik (gejala lokal sesuai organ yang
terlibat).1. Gejala respiratorik
a. batuk-batuk lebih dari 2 minggu
b. batuk darah
Batuk terjadi karena ada iritasi pada bronkus. Batuk ini
diperlukan untuk membuang keluar produk produk radang. Karena
terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin saja
batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru
yakni setelah berminggu minggu atau berbulan bulan sejak awal
peradangan2. Sifat batuk dimulai dari batuk kering ( non-produktif
) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (
menghasilkan sputum ). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk
darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk
darah pada tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga
terjadi pada ulkus dinding bronkus.
Gejala TB yang sangat umum ialah batuk produktif yang tak
henti-henti dan terkadang batuk disertai darah (hemoptisis),
seringkali disertai gejala sistemik seperti demam, keringat malam,
dan penurunan berat badan.Walaupun hampir semua pasien TB paru
menderita batuk, gejala ini tidak spesifik untuk TB; gejala ini
muncul pada berbagai kondisi pernapasan, termasuk infeksi saluran
napas akut, asma dan penyakit paru obstruktif kronik. Walaupun
batuk selama 2 hingga 3 minggu tidak spesifik, namun batuk yang
berlangsung selama itu secara tradisional digunakan sebagai
kriteria dugaan TB.c. sesak napas
Jika sakit masih ringan, sesak nafas masih belum dirasakan.
Sesak nafas ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru.9d. nyeri
dada
Hal ini jarang ditemukan. Nyeri dada dapat timbul bila
infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan
pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik atau
melepaskan nafasnya.92. Gejala sistemik
a. Demam
Biasanya subfebril seperti demam influenza. Tetapi kadang kadang
panas badan dapat mencapai 40 41oC. Serangan demam pertama dapat
sembuh sementara, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Hal ini
terjadi terus menerus, sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas
dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh
daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi yang masuk.b.
Gejala sistemik lain: malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia ( tidak ada
nafsu makan), badan makin kurus, berat badan turun, sakit kepala,
meriang, nyeri otot, keringat malam. Gejala ini makin lama makin
berat dan terjadi hilang timbul secara tidak
teratur.PENATALAKSANAANPengobaatan tuberculosis dibagi menjadi
:
TB paru (kasus baru), BTA positif atau pada foto toraks : lesi
luas
Panduan obat yang dianjurkan : 2RHZE / 4H atau 2RHZE / 6HE atau
2RHZE / 4R3H3
TB paru (kasus baru), BTA negative pada foto toraks : lesi
minimal
Panduan obat yang dianjurkan : 2RHZE / 4RH atau 6RHE atau 2RHZE
/ 4 R3H3
TB paru kasus kambuhSebelum ada hasil resistensi dapat diberika
2RHZES / 1 RHZE. Fase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi.
Bila tidak terdapat hasil uji resistensi maka dapat diberikan obat
RHE selama 5 bulanPRESENTASI KASUS
PEMBIMBING :
dr. H. M. Ali Hanafiah, Sp.Pdisusun oleh :
Nama: Yosi Mulianingrum
NIM
: 110 2006 - 276
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Periode 5 maret 2012 12 mei 2012
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati
Cirebon Jawa barat