LAPORAN PENDAHULUAN PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI KEPERAWATAN MATERNITAS PRE EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN A. Pengertian 1. Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan Menurut Report on The National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy (2000), hipertensi dalam kehamilan diklasifikasi sebagai berikut: (2) a. Hipertensi Gestasional Pada kehamilan dijumpai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, tanpa disertai proteinuria dan biasanya tekanan darah akan kembali normal sebelum 12 minggu pasca- persalinan. b. Preeklampsia Apabila dijumpai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau pemeriksaan dengan dipstick ≥ 1 +. c. Eklampsia Ditemukan kejang-kejang pada penderita preeklampsia, dapat disertai koma. d. Hipertensi Kronik Dari sebelum hamil, atau sebelum kehamilan 20 minggu, ditemukan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg dan tidak menghilang setelah 12 minggu pascapersalinan. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
KEPERAWATAN MATERNITAS
PRE EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan
Menurut Report on The National High Blood Pressure Education Program
Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy (2000), hipertensi dalam
kehamilan diklasifikasi sebagai berikut:(2)
a. Hipertensi Gestasional
Pada kehamilan dijumpai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, tanpa disertai
proteinuria dan biasanya tekanan darah akan kembali normal sebelum 12
minggu pasca-persalinan.
b. Preeklampsia
Apabila dijumpai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau pemeriksaan dengan dipstick
≥ 1 +.
c. Eklampsia
Ditemukan kejang-kejang pada penderita preeklampsia, dapat disertai koma.
d. Hipertensi Kronik
Dari sebelum hamil, atau sebelum kehamilan 20 minggu, ditemukan tekanan
darah ≥ 140/90 mmHg dan tidak menghilang setelah 12 minggu
pascapersalinan.
e. Hipertensi Kronis dengan Super Imposed Preeklampsia
Pada wanita hamil dengan hipertensi kronis, muncul proteinuria ≥ 300 mg/24
jam setelah kehamilan 20 minggu, dapat disertai gejala dan tanda
preeklampsia lainnya.
2. Preeklampsia
Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana
hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki
tekanan darah normal. Preeklampsia merupakan suatu penyakit vasopatik, yang
1
LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
KEPERAWATAN MATERNITAS
melibatkan banyak system dan ditandai dengan hemokonsentrasi, hipertensi, dan
proteinuria. Diagnosis preeklampsia secara tradisional didasarkan adanya
hipertensi disertai proteinuria dan/ atau edema. Akan tetapi, temuan yang paling
penting ialah hipertensi, dimana 20% pasien eklamsia tidak mengalami
proteinuria yang berarti sebelum seranagn kejang pertama (Wilis, Blanco, 1990).
Preeklampsia merupakan suatu kelainan implantasi plasenta dan hal ini
tidak sepenuhnya dapat diterima. Suatu kondisi kesehatan yang dipertahankan
kemudian ditambah dengan memberatnya komplikasi preeklampsia, mungkin
dengan dilahirkannya janin dan plasenta menjadi satu-satunya terapi kuratif.
Yakni dapat mengurangi kerugian pada janin dari ibu yang mengalami
preeklampsia berat (Pangemanan, 2002).
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah disertai proteinuria pada wanita hamil yang
sebelumnya tidak mengalami hipertensi. Biasanya sindroma ini muncul pada
akhir trimester kedua sampai ketiga kehamilan.
Preeklampsia adalah suatu kondisi hipertensi pada kehamilan yang dapat
dideskripsikan sebagai trias gejala, yakni hipertensi (>140/90 mmHg), proteinuria
(>100 mg/dl dengan analisa urin atau >300 mg dalam urin per 24 jam) dan edema
yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu (Rizal,2008).
3. Eklampsia
Eklampsia ialah terjadinya konvulsi atau koma pada pasien desertai tanda
dan gejala preeklampsia. Konvulsi atau koma dapat muncul tanpa didahului
gangguan neurologis. (1)
4. Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan histolik dan diastolik
sampai mencapai atau melebihi 140/90 mmHg. Jika tekanan darah ibu pada
trismester pertama diketahui, maka angka tersebut dipakai sebagai patokan dasar
tekanan darah ibu. Dengan menggunakan informasi ini, definisi alternatif
2
LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
KEPERAWATAN MATERNITAS
hipertensi merupakan kenaikan nilai tekanan sistolik sebesar 30 mmHg atau lebih
atau kenaikan tekanan diastolik sebesar 15 mmHg di atas nilai tekanan darah
dasar ibu. Definisi terakhir ini bermanfaat karena terdapat variasi tekanan darah
sesuai usia, suku bangsa, keaadan fisiologis, kebiasaan makan dan hereditas. The
Committee on Terminology of the American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) mendefenisikan hipertensi sebagai suatu peningkatan
MAP sebesar 20 mmHg atau jika tekanan darah sebelumnya tidak diketahui,
MAP sebesar 105 mmHg merupakan data pasti diagnosis hipertensi. (1)
Peningkatan tekanan darah harus terjadi sekurang-kurangnya dalam dua
kali pemeriksaan dengan jarak empat sampai enam jam (Fairlie, Sibai, 1993).
Teknik pengukuran harus distandarkan. (1)
Hipertensi kronis didefinisikan sebagai hipertensi yang sudah ada sebelum
kehamilan atau didiagnosis sebelum usia kehamilan 20 minggu. Hipertensi yang
menetap lebih dari enam minggu pascapartum juga diklasifikasikan sebagai
hipertensi kronis. (2
Ibu yang mengalami hipertensi kronis bisa mengalami preeklampsia atau
eklampsia. Terjadinya preeklampsia atau eklampsia pada ibu hipertensi kronis
meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. ACOG
merekomendasikan supaya diagnosis berdasarkan peningkatan tekanan darah
yang disertai proteinuria atau edema umum (Consensus Report, 1990). (2)
Hipertensi sementara ialah perkembanagn hipertensi selama masa hamil
atau 24 jam pertama nifas tanpa tanda preeklampsia atau hipertensi kronis lain.
Kehadiran hipertensi sementara kemungkinan bisa menjadi hipertensi esensial di
kemudian hari. (2)
B. Etiologi
Sampai sekarang penyebab preeklampsia dan eklampsia masih tanda tanya, penyakit
ini masih disebut disease of theory (Chesley, 1978), beberapa faktor risiko pada
penyakit ini antara lain adalah:
3
LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
KEPERAWATAN MATERNITAS
a. Nullipara, terutama usia ≤ 20 tahun, dan kehamilan yang langsung terjadi
setelah perkawinan (Robillard P. Y., 1994).
b. Sejarah pernah menderita preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan
terdahulu.
c. Sejarah penderita preeklampsia dan eklampsia dalam keluarga.
d. Kehamilan ganda, diabetes mellitus, hydrops foetalis, mola hidatidosa, dan anti
phospolipid antibodies, infeksi saluran kemih.
e. Riwayat penderita hipertensi dan penyakit ginjal.
f. Multipara dengan umur lebih dari 35 tahun.
C. Patofisiologi
4
LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
KEPERAWATAN MATERNITAS
Patofisiologi preeklampsia-eklampsia setidaknya berkaitan dengan perubahan
fisiologis kehamilan. Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan meliputi peningkatan