Top Banner
PERCOBAAN II MODULASI FREKUENSI 2.1 Tujuan 1. Bisa membentuk gelombang termodulasi FM 2. Memahami pengaruh tegangan input terhadap output modulator. 3. Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida. 2.2 Peralatan 1. Kabel Conector 2. Modul card FM 3. Personal Computer 2.3 Dasar Teori 2.3.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu gelombang carrier, maka akan
37

PRAKTIKUM DASAR SISTEM KOMUNIKASI Modul II.docx

Sep 13, 2015

Download

Documents

AgusRaharja
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERCOBAAN II MODULASI FREKUENSI

2.1Tujuan1. Bisa membentuk gelombang termodulasi FM2. Memahami pengaruh tegangan input terhadap output modulator.3. Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida.

2.2Peralatan1. Kabel Conector2. Modul card FM3. Personal Computer

2.3 Dasar Teori2.3.1Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan. Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika amplitudo sinyal informasi memvariasi amplitudo suatu gelombang carrier, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude Modulation). Variasi juga dapat diberikan pada frekuensi atau sinyal phasa, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau termodulasi phasa (PM). Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave Modulation). (ma5fuk, n.d.)Tujuan utama dari proses modulasi dalam sistem komunikasi adalah untuk memperoleh sinyal termodulasi yang sesuai dengan karakteristik kanal komunikasi. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari proses modulasi antara lain :1. Efisiensi TransmisiTransmisi jarak jauh yang menggunakan media udara sebagai kanal komunikasi memerlukan antena dengan dimensi dalam orde sekitar 1/10 panjang gelombang. Dengan adanya properti pergeseran frekuensi pada modulasi, sinyal informasi frekuensi rendah bisa dibawa ke suatu frekuensi carrier yang lebih tinggi sehingga dimensi antena yang diperlukan menjadi lebih kecil.Sesuai dengan hukum Shannon-Hartley, kecepatan informasi dibatasi oleh bandwidth. Transmisi informasi kecepatan tinggi memerlukan bandwidth yang besar, yang berarti frekuensi carrier yang tinggi. Dengan modulasi, frekuensi carrier bisa diatur sesuai dengan bandwidth transmisi yang diperlukan.

2. MultiplexingMultiplexing adalah proses menggabungkan beberapa sinyal untuk ditransmisikan serentak pada satu kanal. Frequency Division Multiplexing (FDM) menggunakan modulasi CW untuk meletakkan masing-masing sinyal pada frekuensi carrier yang berbeda. Sinyal gabungan tersebut kemudian ditransmisikan dengan menggunakan suatu pilot carrier. Pada penerima, sekelompok filter digunakan untuk memisahkan masing-masing sinyal.

3. Mengatasi Batasan PeralatanDesain sistem komunikasi dibatasi oleh biaya dan kesediaan perangkat keras, yang unjuk kerjanya tergantung dari frekuensi yang terlibat. Terkait dengan hal ini adalah suatu parameter yang disebut fractional bandwidth, yaitu bandwidth absolut dibagi dengan frekuensi tengah. Biaya perangkat keras dan komplikasinya bisa ditekan menjadi minimum jika fractional bandwidth dijaga dalam kisaran 1-10%. Dengan adanya modulasi, disainer bisa menggeser frekuensi dimana perancangan perangkat keras mudah dirancang dengan biaya lebih murah.

4. Penanganan FrekuensiDalam suatu area, beberapa pemancar radio komersial (seperti pemancar AM dan FM) bisa bekerja bersamaan. Dengan modulasi, masing-masing pemancar menempati frekuensi yang berbeda. Penerima memilih salah satu siaran radio tersebut, yang berarti memilih salah satu frekuensi carrier dari pemancar-pemancar tersebut.

5. Mengurangi Pengaruh Noise dan InterferensiBeberapa tipe modulasi, seperti FM, mempunyai properti yang disebut wideband noise reduction. Properti ini memerlukan bandwidth transmisi yang jauh lebih besar dibandingkan bandwidth sinyal pemodulasi. Karena itu, modulasi pita lebar (wideband) bisa digunakan untuk mengurangi level sinyal, yang merupakan implikasi dari teori Shannon-Hartley.

2.3.2Modulasi FrekuensiModulasi Frekuensi (Frequency Modulation/FM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. Jadi, sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudonya konstan selama proses modulasi. Proses modulasi frekuensi digambarkan sebagai berikut:

Gamabar 2.1 Proses Modulasi FrekuensiBesar perubahan frekuensi (deviasi), atau fd, dari sinyal pembawa sebanding dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan laju perubahan frekuensinya sama dengan frekuensi sinyal pemodulasi. Persamaan sinyal FM dapat dituliskan sebagai berikut:

.................................... (2.1)dimana, eFM= Nilai sesaat sinyal FM Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa c = 2 fc, dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa m = 2 fm, dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi mf = indeks modulasi frekuensi

2.3.3Spektrum Sinyal FM

Gamabar 2.2 Proses Modulasi FrekuensiLebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya seperti dalam fungsi tabel besel berikut.

Tabel 2.1 Fungsi Besel Untuk Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation, FM)

Ji : nilai amplituda komponen frekuensi sideband ke i (i0) Jo : nilai amplituda komponen frekuensi sinyal pembawa (bukan sideband) = mf : indeks modulasi Lebar bandwidth pada modulasi FM dapat ditentukan menggunakan teorema carson sebagai berikut : BWFM = 2 (fd + fm).(2.2)dimana, fd = frekuensi deviasi fm = frekuensi maksimum sinyal pemodulasi Karakter dari transmisi modulasi frekuensi (Frequency Modulation, FM) adalah : 1. Tidak dapat dipantulkannya gelombang elektromagnetic dari modulasi frekuensi sehingga jarak pancaran adalah line of sight dan terbatas pada daya pancar. 2. Ketahanan modulasi terhadap noise pada transmisi modulasi frekuensi, sehingga kualitas sinyal informasi yang diterima jernih seperti aslinya.

2 .3.4 Bandwidth pada FMBandwidth yang diperlukan untuk mentransmisisikan sinyal FM dapat dilihat dalam persamaan :BW 2( n.fm ).....................................................(2.3)

Dengan n adalah nilai tertinggi komponen bidang-sisi dan fm adalah frekuensi tertinggi pemodulasi. Oleh karena pada kenyataannya nilai n mencapai tak hingga, maka secara teoritis lebar bidang yang dibutuhkan adalah tak hingga pula. Namun, amplitudo komponen bidang sisi untuk n yang bernilai besar menjadi tidak terlalu signifikan sehingga kontribusinya dapat diabaikan. Dengan pertimbangan ini, maka nilai n yang digunakan untuk menentukan lebar bidang adalah nilai n yang masih memberikan kontribusi signifikan pada amplitudo komponen bidang sisinya. Kontribusi yang dapat dianggap signifikan adalah yang memberikan tegangan sebesar minimal 1% atau 40 dB. Hal ini dapat dilihat pada tabel fungsi Bessel, misalnya untuk mf sebesar 5 maka jumlah n yang signifikan adalah 8 (sampai dengan J8 , untuk n > 8 diabaikan).

2.3.5Indeks Modulasi FMIndeks modulasi adalah perbadingan antara deviasi frekuensi sinyal termodulasi dengan sinyal pemodulasi. Proses modulasi frekuensi adalah dengan melakukan perubahan frekuensi terhadap perubahan amplitude sinyal informasi, Besar selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya. Maka dapat kita rumuskan indek modulasi

..............(2.4)dimana,

= deviasi frekuensi

= frekuensi pemodulasi

Nilai dari indeks modulasi akan mempengaruhi lebar bandwithd. Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya besarnya indeks modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya deviasi frekuensi maksimal yang diijinkan.

2.3.6 Kelebihan dari FM2.3.2 Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :1. Lebih Tahan Noise2.3.3 Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).2. Bandwith yang Lebih LebarSaluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sidebandnonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM.3. Fidelitas TinggiRespon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.4. Transmisi StereoAlokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact discdan perangkat audio digital lainnya akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh untuk memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan.

5. Hak komunikasi TambahanBandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk memuat dua saluran data atau audio tambahan, sering disebut Subsidiary Communication Authorization (SCA), bersama dengan transmisi stereo. Saluran SCA menyediakan sumber penerimaan yang penting bagi kebanyakan stasiun radio dan sekaligus sebagai media penyediaan jasa digital dan audio yang berguna untuk khalayak.

2.3.7 Macam Macam NoiseNoise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data. Dan berikut adalah macam macam noise :1. Random noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi. Macam-macam random noise :a. Thermal noise adalah noise akibat adanya efek panasb. Intermodultion noise adalah noise akibat masuknya frekuensi asing ke saluran komunikasic. Crosstalk noise adalah noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran komunikasid. Impulse noise adalah noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan yang cukup tinggi secara tiba - tiba ke saluran komunikasie. Fading noise adalah noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi2. Statistical noise adalah noise yang terjadinya dapat diprediksi. Macam-macam statistical noise :a. redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik mediab. tundaan adalah keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesanKarena noise ini dapat mengganggu dalam pentransmisian sinyal maka noise perlu diatasi yaitu dengan cara sebagai berikut :1. Mengantisipasi dan meminimalisir segala gangguan dari luar2. Menaikkan SNR (Signal to Noise Ratio)3. Menjauhkan media transmisi dari medan listrik4. Menggunakan kabel terisolasi

2.4 Langkah-langkah Percobaan 2.4.1 Prinsip dari Frekuensi Modulasi1. Siapkan board experimenter, kemudian masukan card FM modulator/demodulator.

Gambar 2.3 Board Experiment2. Hubungkan A-, B- dan ground terminal ke FM modulator ke ground terminal dibawah Analog Out.

Gambar 2.4 Langkah 2

3. Hubungkan B+ ke S di bawah Analog Out.

Gambar 2.5 Langkah 34. Hubungkan A+ ke FMout pada FM modulator

Gambar 2.6 Langkah 45. Hubungkan S ke LFin pada FM modulator

Gambar 2.7 Langkah 56. Atur sinyal carrier 120 KHz pada FM Modulator yang ditunjukkan dengan frequency dan Fine Tuning pada potensiometer. Gunakanlah osilloscope untuk menyeimbangkan.7. Pengaturan pada osilloscope :Tabel 2.2 Pengaturan pada OsilloscopeIntrumenOscilloscope

Time base2 s/ div

Channel A :2 V/div, AC

Channel B :Off

Trigger :Channel A

8. Dengan menggunakan fungsi generator, atur sinyal dengan frekuensi 10 KHz dan amplitudenya 2 Vpp, Arahkan sinyal ke input LFin.Tabel 2.3 Fungsi generatorFunction generator settings

ModeSINE

Amplitude1:1, 10% (approx.2 Vpp)

Frequency10 kHz

Gambar 2.8 Langkah 89. Tampilan dari Osilloscope seperti berikut :Tabel 2.4 Tampilan OsilloscopeIntrumenOscilloscope

Time base10 s/ div

Channel A :2 V/div, AC

Channel B :500 mV/ div DC

Trigger :Channel B

10. Ukur sinyal output dari modulator dengan oscilloscope channel A dan sinyal low-frequency pada channel B. Salin hasilnya pada gambar seperti berikut :

Gambar 2.9 Hasil Pengukuran

2.4.2 Spektrum Frekuensi Modulasi 1. Gunakan pengaturan pada percobaan sebelumnya.

Gambar 2.10 Percobaan Prinsip Frekuensi Modulasi2. Fungsi generator dibuka dan atur seperti berikut :Tabel 2.5 Fungsi generatorFunction generator settings

ModeSINE

Amplitude1:1, 30% (approx. 0.7 Vpp)

Frequency5 kHz

Gambar 2.11 Pengaturan fungsi generator

3. Buka Spectrum Analyzer dan atur parameter.Tabel 2.6 Parameter Spectrum AnalyzerIntrumentSpectrum Analyzer

ChannelA, 50 V, DC

Values4001

Time Factor80

X-axis50-180 kHz

Y-axis0-2 V

4. Ukur spektrum dari sinyal yang termodulasi dengan frekuensi 5, 10, 15 KHz dan salin hasilnya pada gambar berikut :

Gambar 2.12 Hasil Pengukuran

2.4.3 Demodulasi Frekuensi Modulasi1. Hubungkan A- dan B- ke FM modulator dibawah analog out

Gambar 2.13 Langkah (a)2. Hubungkan FMout ke FMin

Gambar 2.14Langkah (b)3. Hubungkan A+ ke FMout

Gambar 2.15 Langkah (c)4. Hubungkan S ke NFin pada FM Modulator

Gambar 2.16 Langkah (d)5. Dengan fungsi generator atur sinyal degan frekuensi 5 kHz dengan amplitude 2 Vpp, sambung dengan input LFinTabel 2.7 Fungsi generatorFunction generator settings

ModeSINE

Amplitude1:1, 30% (approx. 0.7 Vpp)

Frequency5 kHz

Gambar 2.17 Langkah (e)6. Atur parameternya seperti berikut :Tabel 2.8 ParameterIntrumenOscilloscope

Time base20 s/ div

Channel A :2 V/div, AC

Channel B :200 mV / div DC

Trigger :Channel B

7. Ukur sinyal output dari modulator pada oscilloscope pada channel Adan sinyal yang masuk demodulator pada channel B, salin hasil di bawah ini :

Gambar 2.18 Hasil Pengukuran2.5 Gambar dan Data Hasil Percobaan2.5.1 Sinyal Carrier Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan sinyal carrier dengan frekuensi 100 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.19 Sinyal Carrier dengan Frekuensi 100 kHz

2.5.2 Sinyal InformasiDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan sinyal informasi dengan frekuensi 10 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.20 Sinyal Informasi dengan Frekuensi 10 kHz

2.5.3 Sinyal Termodulasi FMDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan sinyal termodulasi FM dan juga sinyal informasi dengan frekuensi 10 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.21 Sinyal Termodulasi (merah) dan sinyal informasi (biru) dengan Frekuensi 10 kHz

2.5.4 Spektrum Modulasi Frekuensi 5 kHzDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan spektrum sinyal FM dengan frekuensi 5 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.22 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 5 kHz

2.5.5 Spektrum Modulasi Frekuensi 10 kHzDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan spektrum sinyal FM dengan frekuensi 10 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.23 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 10 kHz2.5.6Spektrum Modulasi Frekuensi 15 kHzDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan spektrum sinyal FM dengan frekuensi 15 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.24 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 15 kHz

2.5.6 Sinyal Demodulasi FMDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan sinyal FM dan sinyal hasil demodulasi dengan frekuensi 10 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.25 Sinyal demodulasi FM dengan Frekuensi 10 kHz

2.6Analisis Hasil Percobaan2.6.1Karakteristik Sinyal Carrier dan Sinyal InformasiDari percobaan yang dilakukan didapat gambar sinyal carrier dengan frekuensi 100 kHz dan sinyal informasi dengan 10 kHz, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.26 Sinyal Carier dengan Frekuensi 100 kHz

Gambar 2.27 Sinyal Informasi dengan Frekuensi 10 kHz

Dapat dilihat dari gambar 2.26 dan 2.27, sinyal carrier memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal informasi. Selain karena pada parameter yang diberikan namun juga dapat dilihat dari jumlah gelombang atau kerapatan dari gelombang yang ditampilkan. Pada sinyal carrier gelombangnya lebih rapat dengan jumlah gelombang dua buah yang lebih banyak dibandingkan sinyal informasi. Sedangkan pada amplitudo dari sinyal informasi lebih besar dari sinyal carrier. Frekuensi sinyal carrier harus lebih tinggi dari sinyal informasi karena untuk memberikan transmisi yang lebih baik, hal ini karena kebanyakan sinyal informasi memiliki frekuensi yang sangat kecil sehingga rentan terhadap gangguan seperti noise dan interferensi. Selain itu, sinyal carrier harus berfrekuensi lebih tinggi dari sinyal informasi yaitu untuk memungkinkan beberapa sinyal yang akan dikirim pada waktu yang sama tanpa terdapat gangguan. Dan juga, hal ini berdasarkan pada teorema Nyquist-Shannon, dimana frekuensi sinyal carrier minimal harus dua kali dari frekuensi maksimum sinyal asli atau sinyal informasi.

2.6.2Analisis Karakteristik Sinyal TermodulasiDari percobaan yang dilakukan didapat gambar sinyal termodulasi dan sinyal informasi, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.28 Sinyal Termodulasi dan Sinyal Informasi

Sinyal termodulasi FM adalah sinyal yang merupakan hasil dari penumpangan sinyal informasi ke sinyal carrier dengan frekuensi tertentu. Dapat dilihat dari gambar 2.28, frekuensi pada sinyal termodulasi mengalami perubahan yang menyesuaikan bentuk dari sinyal informasi. Jadi, frekuensinya berubah ubah sedangkan amplitudonya tetap. Pada saat amplitudo sinyal informasi pada simpangan maksimum, maka sinyal termodulasi memiliki frekuensi yang terkecil sehingga gelombang sinyalnya renggang. Sedangkan pada saat amplitudo sinyal informasi pada simpangan minimum, maka sinyal termodulasi memiliki frekuensi tertinggi sehingga gelombang sinyalnya rapat. Namun hal tersebut tidak sesuai dengan teori dari sinyal termodulasi FM dimana seharusnya saat sinyal informasi memiliki simpangan maksimum maka frekuensi dari sinyal termodulasi harus menjadi yang tertinggi atau gelombang menjadi lebih sempit, begitu pula dengan sebaliknya.

2.6.3Analisis Spektrum Frekuensi ModulasiDari percobaan yang dilakukan didapatkan gambar spektrum sinyal FM, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.29 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 5 kHzPada gambar spektrum sinyal FM dengan frekuensi 5 kHz memiliki 7 buah peak dari frekuensi 86 kHz sampai frekuensi 116 kHz dengan peak tertinggi 1,32 Volt, dan jarak antar peak adalah 5 kHz.

Gambar 2.30 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 10 kHzPada gambar spektrum sinyal FM dengan frekuensi 10 kHz memiliki 5 buah peak dari frekuensi 81 kHz sampai frekuensi 121 kHz dengan peak tertinggi 1,75 Volt, dan jarak antar peak adalah 10 kHz..

Gambar 2.31 Spektrum Sinyal FM dengan Frekuensi 15 kHzPada gambar spektrum sinyal FM dengan frekuensi 15 kHz memiliki 5 buah peak dari frekuensi 71 kHz sampai frekuensi 131 kHz dengan peak tertinggi 1,9 Volt, dan jarak antar peak adalah 15 kHz..Berikut akan diberikan gambar dan analisis perbandingan dari ketiga spektrum sinyal diatas

Frekuensi 5 kHzFrekuensi 10 kHz

Frekuensi 15 kHzGambar 2.32 Perbandingan Spektrum Sinyal FM Lebar spektrum adalah rentang frekuensi dimana komponen komponen sinyal itu muncul dan pada gambar perbandingan dari masing - masing spektrum sinyal yang memiliki frekuensi berbeda, dapat dilihat perubahan pada frekuensi FM akan menyebabkan sinyal mengalami perubahan lebar spektrum dan peak maksimumnya. Semakin besar frekuensi yang diberikan pada sinyal FM maka semakin tinggi lebar spektrum (bandwidth), semakin tinggi dari peak maksimumnya (amplitudo), dan jumlah peak semakin sedikit sehingga makin renggang jarak antara peak. Sedangkan semakin kecil frekuensi yang diberikan pada sinyal FM maka semakin kecil lebar spektrum (bandwidth), semakin kecil dari peak maksimumnya (amplitudo), dan jumlah peak semakin banyak sehingga makin rapat jarak antara peak. Frekuensi yang diberikan pada spektrum FM akan terlihat pada jarak antar peak pada spektrum, maka dengan frekuensi 5 kHz maka jarak antar peak adalah 5 kHz, begitu pula dengan frekuensi lainnya.

2.6.4Analisis Karakteristik Sinyal DemodulasiDari percobaan yang dilakukan didapat gambar hasil dari demodulasi FM, yaitu sebagai berikut.

Gambar 2.33 Sinyal Modulasi dan Sinyal Demodulasi

Demodulasi adalah kebalikan dari modulasi yaitu suatu teknik untuk memisahkan sinyal informasi dengan sinyal carrier agar sinyal informasi dapat diterima. Sehingga dapat dilihat pada gambar 2.33, merupakan hasil demodulasi dari sinyal modulasi yang mengasilkan sinyal informasi. Dari gambar dapat dilihat, saat sinyal modulasi pada frekuensi tertinggi atau rapat, maka sinyal informasi memiliki simpangan maksimum. Sedangkan pada saat frekuensi sinyal modulasi pada frekuensi terendah, maka sinyal informasi hasil demodulasi memiliki amplitudo yang terendah atau simpangan minimum. Namun pada gambar diatas sinyal informasi tidak persis sama dengan sinyal informasi pada input modulasi, hal ini dapat dikarenakan oleh adanya noise saat di transmisikan. Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Dalam percobaan ini noise yang mungkin terjadi adalah thermal noise, karena penggunaan peralatan percobaan yang terlalu lama dan crosstalk noise karena pada saat percobaan berlangsung banyak peralatan elektronik seperti handphone yang dapat memberikan gangguan pada saat transmisi sinyal percobaan berlangsung.

2.7SimpulanDari analisis data hasil percobaan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :1. Pada modulasi frekuensi (FM), pada sinyal informasi memiliki frekuensi yang lebih rendah daripada sinyal carrier dan menghasilkan sinyal carrier yang memiliki frekuensi yang berubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi yang ditransmisikan. 2. Pada modulasi frekuensi (FM), saat amplitudo sinyal informasi pada simpangan maksimum, maka sinyal termodulasi memiliki frekuensi yang terkecil sehingga gelombang sinyalnya renggang. Sedangkan pada saat amplitudo sinyal informasi pada simpangan minimum, maka sinyal termodulasi memiliki frekuensi tertinggi sehingga gelombang sinyalnya rapat. 3. Pada spektrum FM , semakin besar frekuensi yang diberikan maka semakin tinggi lebar spektrum (bandwidth), semakin tinggi dari peak maksimumnya (amplitudo), dan jumlah peak semakin sedikit sehingga makin renggang jarak antara peak. Sedangkan semakin kecil frekuensi yang diberikan maka semakin kecil lebar spektrum (bandwidth), semakin kecil dari peak maksimumnya (amplitudo), dan jumlah peak semakin banyak sehingga makin rapat jarak antara peak.4. Pada demodulasi, saat sinyal modulasi pada frekuensi tertinggi atau rapat, maka sinyal informasi memiliki simpangan maksimum. Sedangkan pada saat frekuensi sinyal modulasi pada frekuensi terendah, maka sinyal informasi hasil demodulasi memiliki amplitudo yang terendah atau simpangan minimum. Dan sinyal informasi hasil demodulasi tidak persis sama dengan sinyal informasi pada input modulasi, hal ini dapat dikarenakan oleh adanya noise saat di transmisikan.

DAFTAR PUSTAKA

Fadhla.Keunggulan Modulasi FM terhadap Modulasi AM http://miftahulfadhla.blogspot.com/2011/05/alasan-keunggulan-modulasi-gelombang-fm.htmlDiakses pada tanggal 26 Mei 2015

Anonim. Modulasi Frekuensihttp://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-frekuensi-frequency-modulation-fm/Diakses pada tanggal 26 Mei 2015

Hasbullah. Gangguan pada Sistem Telekomunikasihttps://hasbullahmarwan.wordpress.com/2012/10/07/gangguan-sinyal-pada-sistem-telekomunikasi/Diakses pada tanggal 30 Mei 2015