EPIDEMIOLOGI Oleh : KELOMPOK A FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009
PENGERTIAN
• Berasal dari kata Yunani
• Epi = pada atau tentang
• Demos = penduduk
• Logos = ilmu
• Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
TOKOH SEJARAH EPIDEMIOLOGI
• HIPORCRATES (460 SM-377 SM)
• GALEN (129-199)
• Thomas Syndeham (1624-1689)
• Anthony of Leeuweenhoek (1623-1723)
• Robert Koch
PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI
1. Wabah diare di London
2. Kisah Rubella
3. Awan asap kota London
4. Pandemi cacar
5. Penelitian kohor Framingham
6. Upaya eradikasi polio
LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
• Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah perubahan pola penyakit
• Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya
TEORI TENTANG KAUSA TERJADINYA PENYAKIT
1. Teori Contagion
2. Teori Hipocratic
3. Teori Miastamic
4. Teori Epidemic
5. Teori Germ (kuman)
6. Teori Multikausa
PENGERTIAN SEHAT
• Menurut WHO 1948 : “Health is a state of complete physical, mental, and
social well-being and not merely the absence of disease or onfirmity”
• Menurut UU RI No. 23 Thn. 1992 tentang kesehatan pasal 1 :
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis”
SAKIT DAN PENYAKIT
• Sehat dan sakit adalah suatu kejadian yang merupakan rangkaian proses yang berjalan terus menerus dalam kehidupan.
SEHAT--------------->>>>>---------------SAKIT
• Penyakit dapat dikatakan sebagai hasil interaksi antara factor penjamu dengan factor agen.
MASALAH KESEHATAN
• Kesenjangan antara harapan dan kenyataan mengenai kesehatan
• Ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan : ”6D”
1.Death2.Disease3.Disability (cacat)4.Discomfort5.Dissatisfaction6.Destitution (kemelaratan)
FAKTOR AGEN
“Agen sebagai faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati.”
Unsur hidup:•Virus•Bakteri•Jamur•Parasit•Protozoa•Metazoa
Unsur Mati:•Fisika (sinar radioaktif)•Kimia (karbon monoksida, obat-obatan, pestisida, arsen)•Fisik (benturan atau tekanan)
Keadaan fisiologis
(Kehamilan dan persalinan)
Kebiasaan hidup
(merokok, alkohol, narkotika)
Perubahan hormonal
(Diabetes Melitus, penyakit jantung dan hipertensi)
FAKTOR PEJAMU
“PEJAMU” adalah keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor resiko untuk terjadinya penyakit. Disebut faktor intrinsik.
Meliputi:1. Genetik 4. Umur2. Jenis Kelamin 5. Keadaan Fisiologi3. Kekebalan 6. Riwayat Penyakit4. Sifat Mausia
FAKTOR LINGKUNGAN
“Lingkungan” merupakan faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit. Disebut Faktor Ekstrinsik
Meliputi:1. Lingkungan Fisik2. Lingkungan Biologis3. Lingkungan Sosial Ekonomi
DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN
• Masalah kesehatan pada dasarnya mengikuti pola distribusi epidemiologis
• Secara umum penyakit tersebar menurut factor penjamu, agen, dan lingkungan
• Untuk menjelaskan distribusi itu dipergunakan model PPT (person, place, and time)
• Data epidemiologis yang dibutuhkan adalah data mengenai karakteristik epidemiologis yang berkaitan dengan distribusi penyakit yang diamati.
ENDEMITAS PENYAKIT
• Seorang yang sakit atau menderita penyakit tertentu bisa desebut pasien (penderita)
• Besarnya sebaran suatu penyakit dalam masyarakat disebut endemitas
• Beberapa cara yang dipergunakan untuk menunjukan endemitas penyakit dalam masyarakat:– Endemik – Epidemik– Pandemik
• Istilah yang dipakai dalam kaitan keberadaan penyakit pada seseorang:– Kasus– Kasus indeks– Kasus primer
DATA EPIDEMIOLOGIS
• Sumber Data :– Data Kependudukan– Kelahiran dan Kematian– Data Kesakitan– Data Lainnya (penelitian, catatan imunisasi)
• Masalah Data– Tidak hanya menyangkut bagaimana
mendapatkan data– Dapat mencangkup, selain masalah
memperolehnya, juga membaca, menginterpretasi, dan menyebar luasakan
• Cara Mengumpulkan Data– Menurut cara pengumpulannya: Langsung & Tidak
Langsung– Menurut sumber pengumpulannya: Data Primer &
Data Sekunder
• Keberadaan Data– Data ada dimana- mana, pada semua tingkat dan
tersebar pada pihak yang mengumpulkan data itu berhubung karena kepentingan terhadap data tersebut.
– Keberadaan data dapat digolongkan atas:
1. Data internasional
2. Data nasional
3. Data provinsi
4. Data kabupaten
5. Data kecamatan/ desa
• Kesulitan Identifikasi Penyakit
Berbagai sumber kesulitan dalam hal ini adalah:– Spektrum Penyakit– Tingkah Pasien– Tingkah Dokter– Pelayanan Kesehatan
ANGKA
1. Angka Insidensi (Incidence Rate)
Yaitu suatu ukuran frekuensi terjadi kasus baru penyakit dalam suatu populasi tertentu selama suatu periode waktu tertentu.
2. Angka Serangan (Attack Rate)
Yaitu angka insidensi, biasanya dinyatakan dalam persen dan diterpkan pada populasi tertentu yang sempit dan terbatas pada suatu periode, misalnya dalam suatu wabah atau epidemi.
• Rumus : (X/Y) x k
Dimana : X = angka insidensi.
Y = angka insidensi
k = hampir selalu 100, meskipun mungkin 1000.
3. Angka Kematian
Yaitu suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu.
• Rumus : (X/Y) x k
Dimana : X = banyaknya orang dalam suatu populasi tertentu, selama suatu waktu jeda tertentu.
Y = angka insidensi; banyaknya orang dalam populasi tertentu selama jeda waktu tertentu
k = Biasanya dinyatakan bernilai 1000.
RATIO
• Suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa lain.
• Rumus : (X/Y) x kDimana : X = banyaknya peristiwa atau orang yang
mempunyai satu atau lebih atribut tertentu.Y = banyaknya peristiwa atau orang yang
mempunyai satu atau lebih atribut tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya dengan anggota x.
k = 1
PROPORSI• Yaitu suatu persen (yakni, proporsi dari
jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masing-masing kategori (suetu sub kelompok) dari kelompok itu.
• Rumus : x/y x kDimana : X = banyak peristiwa atau orang yang
terjadi dalam kategori tertentu atau subkelompok dari kelompok yang lebih besar.
Y = jumlah peristwa atau orang yang terjadi dalam semua kategari dari kelompok data.
k =selalu sama dengan 100.
JENIS RATE
• Crude, crude rate : hasil perhitungan kasaryang pembaginya didasarkan pada jumlah penduduk secara keseluruhan. Misalnya crude birth rate dan crude death rate.
• Speific rate : nilai rate yang didasarkan pembagianya dengansuatu kelompok tertentu yang beresiko. Misalnya age specific rate.
• Adjusted rate : nilai yang perhitungannya disesuaikan dengan suatu kelompok pembanding tertentu yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh suatu variabel tertentu. Misalnya adjusted rate.
PREVALENSI• Merupakan ukuran tentang jumlah atau proporsi
dari kasus atau masalah kesehatn pada suatu populasi.
• Ada 2 macam :Point prevalence rate : jumlah kasus yang
ditemukan pada suatu titik waktu tertentu dibagi dengan populasi beresiko pada suatu waktu tertentu dikali konstante.
Period prevalence rate : banyaknya kasus yang ditemukan pada suatu waktu tertentu dibagi dengan besarnya populasi yang diamati.
INSIDENSI
Ada 2 jenis :• Incidence rate (IR)IR dihitung berdasarkan jumlah penderita yang
jatuh sakit pada suatu waktu tertentu dibagi dengan banyaknya populasi sehat yang diamati dari awal penelitian
• Incidence density (ID)ID berbeda dengan IR karena penyebutnya.
Pada ID penyebutnya adalah jumlah periode waktu dari tiap person dalam penelitian.
VALIDITAS
• Merupakan petunjuk tentang derajat kemampuan suatu alat pengukur dapat mengukur secara benar apa yang sedan diukur.
• Ada 2 jenis validitas yaitu :Validitas internal : menyangkut validitas
yang diperoleh terhadap kelompok yang sedang diukur.
Validitas eksternal : menyangkut upaya ekstrapolasi dari validitas pengukuran yang dilakukan.
• POPULASI BERISIKO
Yaitu populasi yang mengalami keterpaparan dan mempunyai resiko untuk sakit. Dalam perhitunganukuran epidimiologi nilainya akan selalu menjadi penyebut atau nilai y dari rumus rate.
• RELIABILITAS
Merupakan hasil pengulangan ukuran berada berdekatan satu sama lain.
KARAKTERISTIK UMUM
• Ditujukan pada suatu populasi/komuniti tertentu
• Umumnya bersifat observasional
• Berusaha mencari hubungan kausa-efek
KRITERIA HUBUNGAN KAUSAL
1. Kuat (strength)
2. Konsisten (consistency)
3. Spesifik (specificity)
4. Runtut (temporalyty)
5. Tanggap biologi (biological gradient)
6. Layak (plausibility)
7. Bertalian (coherence)
8. Terbukti (experiment
9. Analogi (analogy)
JENIS PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
• Penelitian potong melintang (cross-sectional study)
• Penelitian kasus kelola (case-control study)
• Peneltian kohor (cohort study)
PENJEJAKAN KAUSA
• Epidemiologi selain sabagai ilmu pengetahuan, juga memiliki arah perkembangan
• Epidemiologi sbg suatu metodologis diharapkan mengembangkan diri sehingga dpt diaplikasi oleh berbagai disiplin lain dlm dunia kesehatan
PENGEMBANGAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
• pencegahan penyakit menular
• mengidentifikasi kelompok resiko tinggi
• evaluasi hasil pelaksanaan program imunisasi
PENGEMBANGAN ILMU TERKAIT EPIDEMIOLOGI
• epidemiologi dan kesehatan lingkungan• epidemiologi dalam klinik
– untuk menentukan keadaan abnormalitas atau penyakit
– untuk membantu menetapkan akurasi diagnosis.– untuk mengetahui riwayat penyakit, misalnya tentang
prognosis.– untuk mencari kebaikan atau efektifitas suatu
obat/pengobatan.– untuk mencari bentuk upaya pencegahan dalam
kegiatan klinik.
PENGERTIAN
• Transisi epidemiologi yang dimaksud adalah faktor-faktor penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru.
• Keadaan transisi epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit (Dever 13-16)
PENYEBAB DAN AKIBAT TRANSISI
• PENYEBAB
1.Perubahan struktur masyarakat dari masyarakat agraris ke industri
2.Perubahan struktur penduduk
3.Perbaikan dalam sanitasi lingkungan
4.Peningkatan tenaga kerja wanita (emansipasi)
5.Peningkatan pelayanan kesehatan dalam memberantas infeksi dan meningkatkan life expectancy (umur harapan hidup)
• AKIBAT TRANSISI
1.Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular
2.Timbulnya swastanitasi di bidang kesehatan
3.Timbul pemikiran bahwa masalah kesehatan hendaknya dipandang sebagai masalah pokok & dipecahkan dari awal masalah
CITA EPIDEMIOLOGI
• Muara analisis :
dapat mengembangkan suatu perencanaan kesehatan masyarakat
• Arah pembangunan :– Eradikasi– Eliminasi– Kontrol
Daftar dan Perjalanan Panjang Menuju Eradikasi•Berbagai penyakit akan menjadi kandidat untuk di hapus•Ditujukan pada penyakit infeksi maupun non-infeksi, termasuk eliminasi gangguan gizi•Lima gangguan gizi yang akan dieliminasi :
– Iodine deficiency disorder– Defisiensi vit A– Anemia defisiensi zat besi– Folic-Acid dependent neural tube defect– Lead intoxication
Pembangunan Global– Diperlukan pemikiran dan perencanaan global untuk
membangun kesejahteraan dunia– Visi pembangunan global (PBB)
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit menular lainnya
7. Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Indeks Pembangunan Manusia
• Digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah
• Dievaluasi secara periodic
• IPM Indonesia masih memprihatinkan, masih di urutan ke 168 dunia
• Keadaan akan menjadi tantangan peningkatan nilai IPM
LINGKARAN PERENCANAAN
Tahapan Perencanaan• Suatu rencana yang disusul dengan implementasi dan
keberhasilan akan disusul dengan perencanaan baru• Perencanaan terwujud dalam bentuk sebuah lingakaran• Tahapan perencanaan
– Identifikasi beban masalah (burden of illness)– Menjejaki kausa– Mempelajari efektivitas intervensi– Mempelajari efisiensi rencana– Implementasi– Monitoring
Asesmen• Merupakan langkah awal yang memulai suatu
perencanaan• Hasil utama : dapat diidentifikasi masalah komunitas• Langkah Asesmen Komunitas :
– Uraikan keadaan umum komunitas– Uraikan karakteristik epidemiologis pola morbiditas
dan mortalitas di komunitas– Uraikan karakteristik lingkungan– Kumpulkan informasi dan komunitas serupa– Tentukan kecelakaan, penyakit, kelainan, dan
keadaan patologis lain yang dapat dijabarkan menjadi masalah
– Buat ranking dan prioritas problem yang ditemukan
Identifikasi Masalah dan Pemecahan Masalah• Tanda dari awal perencanaan adalah
teridentifikasinya masalah• Langkah pertama menuju pemecahan masalah
PROGRAM KESEHATAN
1. Indonesia Sehat 2010• Merupakan visi dari paradigma baru bidang
kesehatan• Lebih ke arah promosi kesehatan dan
pencegahan daripada pelayanan kuratif dan rehabilitasi
2. Program Pembangunan Kesehatan Indonesia• Merupakan bagian dari pembangunan nasional bangsa
secara keseluruhan• Rencana Strategi Departemen Kesehatan
– Usaha mobilisasi massa dan pemberdayaan masyarakat– Meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau– Meningkatkan surveillance dan monitoring– Meningkatkan pendanaan kesehatan
3. UU Kesehatan No. 23/19924. Indikator Pembangunan Kesehatan5. Penguatan Puskesmas6. Revitalisasi Posyandu7. Standar Pelayanan Minimum
URGENSI ETIKA
Epidemiologi belumlah terlalu dikenal, masih dalam pertumbuhan dan jika epidemiologi sudah dikenal akan mucul juga bahaya arogansi. Pedekatan yang mukin dilakukan untuk menjawab masalah arogansi adalah peningkatan moral pelayanan kesehatan dalam bentuk etika. Etika sudah menjadi kebutuhan dalam pelayanan kedokteran khususnya dalam melakukan penelitian.Telah disusun kode dalam melakukan penelitian kedokteran yang disebut Nuremberg Code.
UNSUR ETIKA EPIDEMIOLOGI
a. Truth (kebenaran): etika adalah pencarian kebenaran dan berusaha menegakan kebenaran itu secara adil.
b. Risk (resiko): etika selalu mempertimbang kan resiko atau bahaya yang terjadi dari setiap intervensi atau pelayanan.
c. Benefit (manfaat): etika selalu ingin melihat adanya nilai manfaat dari setiap kegiatan yang terkait dengan etika.
PERLUNYA ETIKA EPIDEMIOLOGI
• Perlunya atau berkembangnya keperluan akan etika dalam epidemiologi berkaitan dengan:
• Semakin diperlukannya profesionalisasi dalam kepedulian terhadap masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat.
• Perkembangan epidemiologi dan peranannya dalam menangani maslah kedokteran dan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks sehingga etika diperlukan untuk menghindari kemungkinan penyipangan professional.
RUANG LINGKUP ETIKA EPIDEMOLOGI
Etika epidemologi yang banyak berkaitan dengan kegiatan penelitian atau pengumpulan data dapat berupa:•Subjek penelitian epidemiologi•Pelaksanaan penelitian•Perlakuan peneliti terhadap data yang ada•Dalam hal data ,rekam medis merupakan bagian yang memerlukan etika dan suatu data utama yang bias dipergunakan untuk tujusn epidemiologi
ASPEK ETIKA DALAM PENELITIAN
• Keterlibatan faktor etika dalam penelitian sudah bermula dari:
1.Pengumpulan data
2.Pemasukan data
3.Analisis data
4.Hasil data
ETIKA EPIDEMIOLOGI DAN HUKUM
• Masalah hukum secara tradisional biasanya berkaitan dengan pembuktian kasual dalam hubungan kuasa efek yang dapat dibuktikan oleh saksi ahli dari dokter.
• Hubungan antara keterpaparan misalnya dengan asbes dan terjadinya penyakit belum dapat pembuktian yang nyata. Dalam hal ini epidemiologi berperanan dalam memberikan penjelasan,penjelasan epidemiologi akan memakai penjelasan probabilitas. Epidemiologi hanya mampu melihat pecahan-pecahan dari sebuah gambar kejadian tidak lengkap dan mencoba mengambil kesimpulan dan memberi jawaban probabilitis.