practicum apk industrial engineering 2012 restu,anis, afif Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern saat ini, masyarakat yang saling berkompetisi dalam bekerja di dalam ruangan yang sejuk dan dingin atau di luar ruangan yang cenderung lebih panas dibandingkan dengan bekerja di dalam ruangan. Kondisi lingkungan kerja tersebut akan mempengaruhi kinerja yang berkaitan keefektifan dan keefisienan pekerja tersebut, karena kondisi lingkungan kerja merupakan seluruh keadaan yang ada di sekitar tempat kerja seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, pencahayaan, getaran mekanis, kebisingan, aroma-aroma, serta hal-hal lain yang terkait dengan lingkungan fisik. Hal ini akan sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan orang tersebut, kondisi tubuh dari pekerja tersebut akan mengalami perubahan-perubahan secara otomatis menyesuaikan dengan lingkungan di sekitar ia melakukan pekerjaan. Tubuh mempunyai batas untuk penyesuaian terhadap suhu di luar, batas tersebut tidak melebihi 20 % untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin. Dengan lingkungan kerja yang baik dan sesuai, maka kinerja dari pekerja akan lebih maksimal sehingga hasil pekerjaan dapat memuaskan. Namun sebaliknya, jika lingkungan kerja kurang baik dan cenderung tidak sesuai dengan kondisi tubuh dari pekerja, maka kinerja dari pekerja cenderung kurang maksimal dan akan berdampak buruk dengan hasil pekerjaan kurang memuaskan Oleh sebab itu, sangat diperlukan kajian lebih lanjut mengenai penyesuaian lingkungan fisik terhadap pekerja. Untuk mempelajari tentang kondisi lingkungan fisik, maka dilakukan beberapa percobaan di laboratorium dengan suhu yang berbeda (dingin, normal, dan panas) untuk mengetahui produktivitas kerja dari operator dalam menghitung data pada tiga suhu tersebut (dingin, normal, dan panas).
28
Embed
practicum apkindustrial engineering 2012 BAB I · PDF fileTujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut: 1. ... konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era modern saat ini, masyarakat yang saling berkompetisi dalam bekerja di dalam
ruangan yang sejuk dan dingin atau di luar ruangan yang cenderung lebih panas
dibandingkan dengan bekerja di dalam ruangan. Kondisi lingkungan kerja tersebut akan
mempengaruhi kinerja yang berkaitan keefektifan dan keefisienan pekerja tersebut,
karena kondisi lingkungan kerja merupakan seluruh keadaan yang ada di sekitar tempat
kerja seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, pencahayaan, getaran
mekanis, kebisingan, aroma-aroma, serta hal-hal lain yang terkait dengan lingkungan
fisik. Hal ini akan sangat mempengaruhi hasil dari pekerjaan orang tersebut, kondisi
tubuh dari pekerja tersebut akan mengalami perubahan-perubahan secara otomatis
menyesuaikan dengan lingkungan di sekitar ia melakukan pekerjaan. Tubuh mempunyai
batas untuk penyesuaian terhadap suhu di luar, batas tersebut tidak melebihi 20 % untuk
kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin.
Dengan lingkungan kerja yang baik dan sesuai, maka kinerja dari pekerja akan lebih
maksimal sehingga hasil pekerjaan dapat memuaskan. Namun sebaliknya, jika
lingkungan kerja kurang baik dan cenderung tidak sesuai dengan kondisi tubuh dari
pekerja, maka kinerja dari pekerja cenderung kurang maksimal dan akan berdampak
buruk dengan hasil pekerjaan kurang memuaskan
Oleh sebab itu, sangat diperlukan kajian lebih lanjut mengenai penyesuaian lingkungan
fisik terhadap pekerja. Untuk mempelajari tentang kondisi lingkungan fisik, maka
dilakukan beberapa percobaan di laboratorium dengan suhu yang berbeda (dingin,
normal, dan panas) untuk mengetahui produktivitas kerja dari operator dalam
menghitung data pada tiga suhu tersebut (dingin, normal, dan panas).
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum lingkungan fisik adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak mengenai perbedaan suhu terhadap
kinerja kerja,
2. Untuk mengetahui tingkat kesalahan dan waktu rata-rata dari kinerja kerja pada
suhu yang berbeda-beda,
3. Untuk mengetahui suhu optimal yang dapat memberikan waktu tercepat dan hasil
penghitungan data yang benar, dan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mengurangi tingkat ketelitian pada suhu yang
tidak optimal.
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 3
BAB II
LANDASAN TEORI
Lingkungan fisik (menurut Moekijat, 1995) adalah sesuatu yang berada di sekitar para
pekerja yang meliputi cahaya, warna, udara, suara, serta musik yang mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. The Liang Gie (2000) juga
berpendapat bahwa lingkungan fisik merupakan segenap faktor fisik yang bersama-
sama merupakan suatu suasana fisik yang melingkupi suatu tempat kerja.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan lingkungan fisik adalah keadaan di sekitar pekerja/operator yang
meliputi: cahaya, warna, siklus udara, kebisingan, suhu, dan temperature yang
mempengaruhi pekerja/operator dalam menjalankan aktivitasnya.
2.1 Kondisi Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Kerja
Berikut beberapa faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi kerja, antara lain:
1. Temperatur
Temperatur pada tubuh manusia selalu tetap. Suhu konstan dengan sedikit fluktuasi
sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak, jantung dan bagian dalam perut yang
disebut dengan suhu tubuh (core temperature). Suhu inti ini diperlukan agar alat-
alat itu dapat berfungsi normal. Sebaliknya, lawan dari core temperature adalah
shell temperature, yang terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit
yang menunjukkan variasi tertentu.
Manusia mempunyai kemampuan untuk mempertahankan keadaan normal tubuh
(mempunyai kemampuan untuk beradaptasi). Kapasitas untuk beradaptasi inilah
yang membuat manusia mudah untuk mentolerir kekurangan panas secara temporer
yang berjumlah ratusan kilo kalori pada seluruh tubuh. Dengan kata lain, tubuh
manusia dapat menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses
konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panas yang
membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur
luar adalah jika perubahan temperatur luar tubuh tersebut tidak melebihi 20% untuk
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 4
kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh. Perbedaan
tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda, yaitu sebagai
berikut (Sutalaksana, 1979):
a. 49C, temperatur dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas kemampuan
fisik dan mental,
b. 30C, aktivitas mental dan daya tangkap mulai menurun dan cenderung untuk
membuat kesalahan dalam pekerjaan dan timbul kelelahan fisik,
c. 24C, kondisi kerja optimum, dan
d. 10C, kelakuan fisik yang ekstrim mulai muncul.
Hasil penyelidikan didapatkan bahwa produktivitas manusia akan mencapai
tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24-27°C.
2. Kelembaban
Banyaknya kadar air yang terkandung di dalam udara (dinyatakan dalam %)
disebut kelembaban. Kelembaban sangat berhubungan atau dipengaruhi oleh
temperatur udara. Suatu keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban
tinggi akan mengakibatkan penguapan panas dari tubuh secara berlebihan
(karena sistem penguapan). Pengaruh lainnya adalah semakin cepatnya denyut
jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan
oksigen.
3. Siklus Udara (Ventilation)
Kotornya udara di sekitar kita dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan
mempercepat proses kelelahan. Udara di sekitar kita mengandung sekitar 21%
oksigen, 0,03% karbon dioksida, dan 0,9% campuran gas-gas lain. Sirkulasi
udara akan menggantikan udara kotor dengan udara yang bersih, agar sirkulasi
terjaga dengan baik, dapat ditempuh dengan memberi ventilasi yang cukup
(lewat jendela), dapat juga dengan meletakkan tanaman untuk menyediakan
kebutuhan akan oksigen yang cukup.
4. Pencahayaan (Lighting)
Pencahayaan adalah faktor yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang
baik. Lingkungan kerja yang baik akan dapat memberikan kenyamanan dan
meningkatkan produktivitas pekerja. Efisiensi kerja seorang operator ditentukan
pada ketepatan dan kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 5
meningkatkan efektifitas kerja, serta keamanan kerja yang lebih besar. Cahaya
merupakan sumber yang memancarkan energi, sebagaian dari energi diubah
menjadi cahaya tampak.
Tingkat penerangan yang baik merupakan salah satu faktor untuk memberikan
kondisi penglihatan yang baik. Dengan tingkat penerangan yang baik akan
memberikan kemudahan bagi seorang operator dalam melihat dan memahami
display, simbol-simbol dan benda kerja secara baik pula. Indra yang yang
berhubungan dengan pencahayaan adalah mata. Karakteristik dan batasan daya
lihat menusia penting untuk dipahami oleh seorang desainer display.
Penerangan akan mempengaruhi seorang pekerja untuk dapat melihat dengan baik.
Untuk dapat melihat dengan baik maka dibutuhkan suatu penerangan yang baik
pula. Ciri-ciri penerangan yang baik yaitu:
a. Sinar / cahaya yang cukup,
b. Sinar / cahaya yang tidak berkilau atau menyilaukan,
c. Kontras yang tepat,
d. Kualitas pencahayaan (brightness) yang tepat, dan
e. Pemilihan warna ruangan yang tepat.
5. Kebisingan (Noise)
Salah satu polusi yang tidak dikehendaki oleh telinga adalah kebisingan, karena
dalam jangka panjang bunyi-bunyian tersebut akan dapat mengganggu ketenangan
kerja, merusak pendengaran dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Dalam
kaitan ini kebisingan memiliki efek yang berbeda terhadap kinerja. Definisi ini
dapat meliputi variasi yang luas dari situasi bunyi yang dapat merusak
pendengaran. Suara radio tetangga bisa anda anggap sebagai bising/mengganggu
karena musik yang mereka senangi itu mungkin tidak cocok dengan kesukaan anda.
Bising juga berasal dari dunia sekitar yang bisa benar-benar merusak indra
pendengaran. Ada pengaruh kebisingan pada produktivitas khususnya untuk
pekerjaan yang rumit dan memerlukan konsentrasi penuh. Ada tiga aspek yang
menetukan kualitas bunyi yang menentukan tingkat gangguan terhadap manusia
yaitu:
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 6
a. Lama waktu bunyi tersebut terdengar,
b. Intensitas biasanya diukur dengan desibel (dB) yang menunjukan besarnya arus
energi per satuan luas, dan
c. Frekuensi suara yang menunjukan jumlah gelombang suara yang sampai
ditelinga seseorang setiap detik (Hz).
Peralatan kerja bertenaga listrik maupun mekanis yang konvensional, seperti
misalnya gergaji lingkar (circular saws), drill, gerinda, pengencang mur-baut dan
lainnya yang sejenis, akan menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat
menimbulkan masalah serius bagi indera pendengaran kita bahkan dapat
menyebabkan ketulian atau yang disebut dengan Noise Induced Deafness. Sumber
kebisingan dapat berupa apa saja, mulai dari mesin-mesin dipabrik (suara bernada
tinggi dari mesin bubut, suara hempasan dari mesin tekan), suara “klik“ dari
keyboard, pesawat yang melintas diangkasa, lalu-lintas dijalan raya (kendaraan
bermotor).
Pada prinsipnya kebisingan merupakan suara yang mengganggu atau suara yang
tidak dikehendaki oleh yang mendengarnya. Bising atau tidaknya suatu suara tidak
hanya ditentukan oleh keras atau lemahnya suara itu saja, tetapi juga ditentukan
oleh selera atau persepsi seseorang terhadap sumber bunyi tersebut.
6. Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai polusi akan dapat mengganggu
konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang
tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan
yang mengganggu sekitar tempat kerja.
7. Getaran Mekanis
Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan
getaran-getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang
bergetar dan memajani pekerja melalaui transmisi. Adapun besar getaran
ditentukan oleh:
a. Sifat getaran, yaitu frekuensi, intensitas/amplitudo, dan durasi dari vibrasi.
b. Mekanika input indenpen, yaitu tahanan yang diberikan oleh struktur tubuh
terhadap getaran.
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 7
Getaran dapat didefinisikan dalam beberapa arti, seperti : osilasi mekanik, gerakan
partikel di sekitar equilibrium (salah satu bagian otak) yang memberikan efek pada
kesehatan, kenyamanan, dan performance dari seseorang. Getaran dipengaruhi oleh
frekuensi dan intensitas getaran itu sendiri. Frekuensi diukur dengan hertz (Hz) dan
intensitas getaran dapat diukur dengan berbagai cara misalnya : tinggi amplitudo,
akselerasi, kecepatan dan tinggi penempatan getaran (Pulat, 1996).
Ada beberapa istilah umum yang digunakan dalam Vibrasi, antara lain:
a. Osilasi, osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi
keseimbangannya,
b. Frekuensi, frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya osilasi dalam setiap
detik,
c. Amplitudo, amplitudo adalah simpangan penuh yang terjadi ketika bergetar,
d. Periode, periode didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan benda untuk
melakukan satu osilasi penuh,
e. Resonansi, resonansi adalah keadaan tertentu yang terjadi pada suatu benda
ketika padanya datang stimulus berupa gaya periodik yang frekuensinya sama
dengan frekuensi alamiah benda yang dapat bergetar itu,
f. Akselerasi, akselerasi sering disebut percepatan atau perlajuan,
g. Kecepatan, kecepatan itu sendiri dapat diartikan sebagai satuan yang
dibutuhkan suatu benda untuk berpindah tempat sejauh satu meter dalam satu
detik, dan
h. Intensitas, intensitas dapat diartikan banyaknya osilasi dalam jarak yang sama.
Seperti yang dijelaskan di awal konsep, getaran mekanis dapat memberikan efek
kepada kesehatan, kenyamanan, dan performance dari seseorang.
2.2 Lingkungan Kerja
Menurut Mardiana (2005), Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana
pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif
memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja
optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai
menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah
di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 8
secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja
tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan
hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai
bekerja. Lingkungan kerja (menurut Nitisemito, 2001) adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang diembankan.
Telah dikatakan sebelumnya bahwa lingkungan dan kondisi kerja yang tidak optimal
dapat memberikan beban tambahan kepada operator dalam menjalankan aktivitasnya
yang jelas akan sangat mempengaruhi hasil kerjanya. Sebaliknya lingkungan kerja yang
optimal, yang meliputi pencahayaan yang optimal, siklus udara yang baik, serta tingkat
kebisingan yang relative kecil akan meningkatkan etos kerja dan motivasi operator yang
nantinya diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal.
Lingkungan kerja dibedakan menjadi dua, yakni lingkungan fisik dan lingkungan sosial
dan kedua-duanya saling keterkaitan terhadap kesehatan fisik dan emosional operator.
Lingkungan fisik mencakup pencahayaan, kebisingan, siklus udara, suhu dan
temperatur, kondisi bangunan, dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut
hubungan emosi antara operator itu sendiri baik dengan rekan kerja maupun dengan
atasan serta tingkat ketelitian (Nitisemito, 2001).
2.3 ANOVA (Analysis of Variances).
Teknik statistik yang memungkinkan kita untuk mengetahui apakah dua atau lebih mean
populasi akan bernilai sama dengan menggunakan data dari sampel masing-masing
populasi disebut dengan analisis varians. Akan tetapi, biasanya analisis varians lebih
efektif digunakan untuk menguji tiga atau lebih populasi. Tentunya jumlah variabel
yang berkaitan dengan sampel bisa satu atau lebih.
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia, ANOVA adalah “sidik ragam” atau “analisis
ragam”, pertama kali diperkenalkan oleh R.A. Fisher pada tahun 1925 yang kemudian
dianugerahi gelar Baronet oleh Ratu Inggris.
Sidik ragam merupakan pengembangan dari uji t untuk dua sampel bebas. Jadi,
ANOVA dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata lebih
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 9
dari dua macam perlakuan atau lebih. Bila tetap dipergunakan uji t untuk
membandingkan lebih dari nilai rata-rata akan memerlukan banyak uji secara terpisah.
Hal akan menjemukan dan kemungkinan akan menjadi besarnya galat jika uji itu
dilakukan berulang-ulang. Perlakuan dalam statistika tidak harus memberikan sesuatu
terhadap unit eksperimen, tetapi dapat berbentuk seperti jenis kelamin, ras, umur, waktu
siang dan malam serta yang lainnya. Pada ANOVA jumlah kuadrat total dibagi menjadi
komponen-komponen berdasarkan sumber keragaman yang diketahui. ANOVA dapat
dikelompokkan menjadi ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah.
1. ANOVA satu arah adalah ANOVA yang terdiri atas satu peubah bebas atau faktor
dengan taraf lebih dari dua. Sampel dibagi menjadi beberapa kategori dan ulangan.
Komponen-komponen Tabel Analisis Variansi satu arah dapat dijelaskan pada
persamaan-persamaan Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 ANOVA Ekaarah (Satu Arah)
Sumber Variasi DerajatKebebasan
JumlahKuadrat
RataanKuadrat Fhit H0 tolak
bila fhit
Perlakuan k-1 JKA = ( ) ss >fα; k-1 ; k(n-
1)
Galat k(n-1) JKGJKGk(n − 1)
∑ nk-1 JKT
Sumber: Walpole, Ronald E. 1995. hal. 532
dimana: k : banyaknya kolomN : banyaknya pengamatan keseluruhan datan : banyaknya ulangan di kolom ke-iJKT : jumlah kuadrat total
2. ANOVA 2 Arah tanpa interaksi
Dalam kategori, terdapat blok/sub-kelompok sebagai berikut:
Kolom : kategori-1
Baris : blok, kategori-2
Setiap sel berisi satu data. Apabila terdapat himpunan data random yang saling
independent, dan tidak ada faktor yang mempengaruhi, maka data tersebut akan
bervariasi terhadap meannya. Pada data random yang dipengaruhi oleh suatu faktor,
variasi terhadap pengaruh faktor ikut berkontribusi.
practicum apk industrial engineering 2012
restu,anis, afif Page 10
2.3.1 Distribusi F
Nilai F tabel tergantung dari α dan derajat bebas. Nilai α = luas daerah penolakan Ho =
taraf nyata. Derajat bebas (db) dalam Dist F ada dua (2), yaitu :
1. db numerator = dfn
→ db kelompok; db baris; db interaksi.
2. db denumerator = dfd
→ db galat/error.
2.4 Pengolahan Data
Perhitungan yang digunakan dalam mengolah data hasil pengamatan praktikum ini perlu
dilakukan beberapa tahap berikut:
1. Waktu Total
Untuk memperoleh waktu total yakni dengan menjumlah seluruh data masing-
masing operator pada ketiga percobaan seperti pada Persamaan 2.1 sebagai berikut: