Top Banner
Sifat Koligatif Larutan Disusun Oleh : Kelompok 2/ 1.KA Politeknik Negeri Sriwijaya Nama kelompok 1. Dorie Kartika 2. Putri Utami 3. Beryl Kholif Arrahman 4. Elvania Novianti
35

PPT

Jan 16, 2016

Download

Documents

Dorie Kartika

l,m
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PPT

Sifat Koligatif LarutanDisusun Oleh :

Kelompok 2/ 1.KA

Politeknik Negeri Sriwijaya

Nama kelompok

1. Dorie Kartika

2. Putri Utami

3. Beryl Kholif Arrahman

4. Elvania Novianti

Page 2: PPT

M A T E R I

KONSENTRASI LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

NON ELEKTROLIT

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

ELEKTROLIT

PENGERTIAN SIFAT

KOLIGATIF LARUTAN

LATIHAN SOAL

Page 3: PPT

Konsentrasi LarutanKonsentrasi larutan yang akan dipelajari adalah konsentrasi molar, konsentrasi molal, dan fraksi mol.

BACK NEXT

Page 4: PPT

Konsentrasi Molar/ Molaritas

Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan kemolaran adalah mol L-1

V

nM V

nM

mLMr

grM

1000mLMr

grM

1000

mLMr

grM

1000

Keterangan :M = Kemolarann = Jumlah mol zat terlarutV = Volum larutan (dalam liter)

BACK NEXT

Page 5: PPT

Contoh

Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka molaritas larutan adalah …

Jawab :

1-L mol 2,030000

6000

500

1000x

60

6

M

BACK NEXT

Page 6: PPT

Konsentrasi Molal/ Molalitas

Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1000 g) pelarut. Oleh karena itu, kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1

PMr

grm

p

nm

1000

p

nm

PMr

grm

1000

Keterangan :m = Kemolalan larutann = Jumlah mol zat terlarutp = masa pelarut (dalam gram)

BACK NEXT

Page 7: PPT

ContohBerapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12% masa glukosa (Mr = 180)?

Jawab :• Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram. • Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram.

1-kg mol 79,015840

12000

88

1000x

180

12

m

BACK NEXT

Page 8: PPT

Fraksi MolFraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut).

pelarutterlarut

pelarutpelarut nn

nX

pelarutterlarut

terlarutterlarut nn

nX

terlarutpelarut

pelarutpelarut nn

nX

1 tp xx

BACK NEXT

Page 9: PPT

ContohSebanyak 90 gram glukosa dilarutkan dalam 360 gram air ( Ar C=12, H=1, O=16 ). Tentukan fraksi mol masing-masing zat !

Jawab :

6126 OHC

moln OH 2018

3602

41

1

5,20

5,0

5,020

5,06126

OHCx

41

40

41

11

2OHx

moln OHC 5,0180

906126

Mr zat tersebut

BACK NEXT

Page 10: PPT

SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi

hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.

Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. (Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion).

BACK NEXT

Page 11: PPT

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

NON ELEKTROLIT

Penurunan Tekanan

Uap Jenuh

Kenaikan Titik Didih

Penurunan Titik Beku

Tekanan Osmotik

Page 12: PPT

Penurunan Tekanan Uap Jenuh ∆P• Pada setiap suhu, zat cair selalu

mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu.

• Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya.

• Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

BACK NEXT

Page 13: PPT

Tekanan uap menunjukkan kecenderungan suatu cairan untuk menguap.

Tekanan Uap Tinggi = Mudah Menguap

Tekanan Uap Rendah = Sukar Menguap

BACK NEXT

Page 14: PPT

Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul uap air pada permukaan air murni.

Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non

volatile solute)

air murni

larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru) dan ion Cl- (hijau) yang terlarut

dalam air

BACK NEXT

Page 15: PPT

Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan

hubungan sebagai berikut.

PA = XA x PoA

PA = tekanan uap komponen AXA = fraksi mol komponenP0

A = tekanan uap A murni

Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :

Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Plarutan = Xpelarut x Popelarut

∆P = Xter x Po

BACK NEXT

Page 16: PPT

ContohTekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa 18% pada 100oC? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)

Jawab :

•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram. •Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram.

INGAT

Plarutan = Xpelarut x Popelarut

Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!! Jadi tekanan uap glukosa :

Plarutan = Xpelarut x Popelarut

Plarutan = 0,978 x 760

= 743,28 mmHgmol 55,4

18

82 air molJumlah

mol 1,0180

18 glukosa molJumlah

978,00,1)(4,55

4,55 Xpel

Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan

BACK NEXT

Page 17: PPT

Kenaikan Titik Didih ( ∆Tb )Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di

permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.

Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut titik didih akan naik Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m ) Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni Kb = tetapan kenaikan titik didih

RUMUS

Tb = m x Kb atau bisa pakai

rumus

m = gr/mr x 1000/p

bb K p

1000

Mr

grΔT

BACK NEXT

Page 18: PPT

P

TC

E G

I

J

PADAT

CAIR

GAS

F H

DA B

Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan P, Tb dan Tf

F – I : garis beku pelarutF : Titik beku PelarutI – G : garis didih pelarutG : Titik didih pelarut

Titik I : Titik Tripel menunjukkan kesetimbangan fasa : padat – cair - gas

Titik ini juga menunjukkan nilai tekanan uap pelarut murni

Jika ke dalam pelarut dimasukkan suatu zat terlarut, maka akan terjadi penurunan tekanan uap dari I ke J. Titik beku akan bergeser dari F ke E (dengan nilai A) dan titik didih akan bergeser dari G ke H (dengan nilai D).

E – J : Garis beku larutanE : Titik beku Larutan

J – H : Garis didih larutanH : Titik didih larutan

Dari diagram ini, dapat disimpulkan bahwa adanya Penurunan tekanan uap (P), menyebabkan terjadinya penurunan titik beku (Tf) dan kenaikan titik didih (Tb)

BACK NEXT

Page 19: PPT

ContohTentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air. (Dik :Kb air = 0,52oC)

Jawab :INGAT kita menghitung Tb bukan Tb .

Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = Tb + Tb pelarut .

Jadi kita hitung dulu Tb = m x Kb

bKpmr

gr

1000Tb

C

Co

o

b

0,104

52,0500

1000

180

18T

Terus kita hitung Tb larutan

Tb larutan = 0,104 + 100

= 100,104oC

Tb larutan = Tb + Tb pelarut

Tb pelarut (ketetapan)

Liat tabelKetetapan Tb dan Tf

BACK NEXT

Page 20: PPT

Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya.

RUMUS

Suatu pelarut jika ditambah zat terlarut titik bekunya akan turun Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m ) Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan Kf = tetapan penurunan titik beku

Tf = m x Kf Atau ff K p

1000

Mr

grΔT

BACK NEXT

Page 21: PPT

BACK NEXT

Page 22: PPT

BACK NEXT

Page 23: PPT

Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air. (Dik :Kf air = 1,86oC)

Jawab :Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - Tf

Jadi kita hitung dulu Tf = m x Kf Terus kita hitung Tf larutan

Tf larutan = Tf pelarut - Tf

Tf larutan = 0 – 0,372

= – 0,372oC

Tf pelarut (ketetapan)

Liat tabelKetetapan Tb dan Tf

Contoh

fKpmr

gr

1000Tf

C

Co

o

f

0,372

86,1500

1000

180

18T

BACK NEXT

Page 24: PPT

TabelKetetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan penurunan titik beku molal (Kf) dari beberapa pelarut.

Pelarut Tb (oC) Kb (oC.m-1) Tf (oC) Kf (oC.m-1)

Air 100 0,52 0 1,86

Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12

Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7

Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40

Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00

Kembali ke ∆TfKembali ke ∆Tb

Page 25: PPT

Tekanan Osmotik ()• Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari

larutan yang konsentrasinya lebih kecil (encer) ke larutan yang konsentrasinya lebih besar (pekat) melaui membran semipermeabel.

• Tekanan osmotik () adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut kedalam larutan melalui membran semipermeabel.

• Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan osmotik adalah osmometer.

BACK NEXT

Page 26: PPT

Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :

Atau

RTV

n

π = tekanan osmotikV = volum larutan (dalam liter)n = jumlah mol zat terlarutT = suhu absolut larutan (suhu kelvin)R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)

V = nRT = MRT

BACK NEXT

Page 27: PPT

Tekanan Osmotik ( ) adalah Tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya proses osmosis

BACK NEXT

Page 28: PPT

Jika 2 larutan ( misalnya larutan A dan larutan B ) dibandingkan berdasarkan nilai tekanan osmotiknya masing-masing, maka akan diperoleh 3 keadaan :

1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B

Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi daripada tekanan osmotik larutan B

A > B

2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B

Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama dengan tekanan osmotik larutan B

A = B 3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B

Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih rendah daripada tekanan osmotik larutan B

A < B

BACK NEXT

Page 29: PPT

Sifat Koligatif Larutan ElektrolitDari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan

asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai

menjadi ion – ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah partikel

Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) ) atau diberi lambang i dan disebut faktor Van’t Hoff

“Attention”

n = jumlah ion = derajad ionisasi dilarutkan ygzat molJumlah

isasizat terion molJumlah

BACK NEXT

Page 30: PPT

Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai berikut :

i = 1 + (n – 1) αn = jumlah ionMisal : CaCl2(n = 3)

: KCl (n = 2): FeCl3 (n = 4)

α = derajat ionisasiUntuk n = 2 (biner)

n = 3 (terner)n = 4 (kuartener)n = 5 (pentaner)

Untuk α = 1 (elektrolit kuat)α = 0 (nonelektrolit)0<α<1 (elektrolit lemah)

BACK NEXT

Page 31: PPT

Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit :

Tb = m x Kb x iTf = m x Kf x iπ = MRT x i

Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i

iPxΔP oterlarut

BACK NEXT

Page 32: PPT

LATIHAN

1. Kemolalan suatu larutan 20% masa C2H5OH (Mr = 46) adalah ....

A

B E

D

C

6,4 mol

5,4 mol

4,4 mol

3,4 mol

0,4 mol

PILIH SOAL :

1 2 3

SIIPP..JAWABAN BENAR

SALAH..JANGAN BERSEDIH AYO BELAJAR LAGI

PILIH SOAL :

Page 33: PPT

2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat

nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa

yang sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga

Mr zat tersebut adalah ....

A

B

E

D

C75

90

120

150

180

PILIH SOAL :

1 2 3

LATIHAN

SIIPP..JAWABAN BENAR

SALAH..JANGAN BERSEDIH AYO BELAJAR LAGI

Page 34: PPT

3. Larutan 0,05 mol raksa(II) sulfat (HgSO4) dalam 100 gram air (Kf = 1,86)

membeku pada suhu -1,55oC. Derajat ionisasi raksa(II) sulfat (HgSO4)

adalah ....

A

B

E

D

C1/2

1/4

2/3

2/5

3/4

PILIH SOAL :

1 2 3

LATIHAN

SIIPP..JAWABAN BENAR

SALAH..JANGAN BERSEDIH AYO BELAJAR LAGI

Page 35: PPT

Terima kasih