Top Banner
Yorisye Septiana Departemen Pediatrik FK UKRIDA PERTUSIS
27
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Yorisye Septiana

Departemen Pediatrik FK UKRIDA

PERTUSIS

Infeksi trakt. respiratorius akut = intense cough = whooping-cough

Etiologi

Bordetella pertusis

Exclusive penyebab pertusis pada manusia & beberapa primata

Tidak bertahan lama di lingkungan

Epidemiologi

Infant (tertinggi), remaja & dewasa (60%)

Pertusis SANGAT menular , angka penularannya adalah 100 %

Penularan melalui droplet aerosol dalam jarak yang dekat

Natural disease ataupun vaksin pertusis dpt memberikan imunitas seumur hidup secara

komplit terhadap re-infeksi atau penyakit

Proteksi terhadap penyakit typikal terjadi 3-5 tahun stlh vaksinasi dan tdk terukur seteleh

12 tahun

Remaja & dewasa yg batuk (yg biasanya tdk dikenali adalah pertusis), mrp reservoir B.pertusis & mrp sumber penularan (index cases) pada infant & anak-anak

Tanpa re-infeksi natural atau booster

vaksinasi; remaja & dewasa mrp kelompok

yang riskan utk kena penyakit jika terexpose

Patogenesis

Bakteri yang kecil, gram negative coccobacilli yang hanya berkoloni di epitel bersilia

Mekanisme pasti gejala pertusis tdk diketahui dgn jelas

B.pertusis memproduksi Pertusis Toxin (PT) yg mrp protein mayor utk virulensi kuman.

B. pertusis memiliki aktiitas biologis spt

sensitivitas histamin, sekresi insulin, dysfungsi

leukosit, dan bbrp memiliki manifestasi sistemik

Setelah masuk dari udara (aerosol), Fillamentous Hemagglutinine (FHA), pretactine (non-fimbriale

protein) melekat pada sel sillia saluran napas.

Tracheal cytotoxin & PT menghambat clearance oragnisme kerusakan lokal trakt.respiratorius gejala pernapasan & absorbsi PT

Manifestasi klinis

Prolonged disease & dibagi jadi stadium catarrhal, paroxysmal, dan convalescent

Stadium catarrhal (1-2 mgg) mulai secara

diam-diam seteleh masa inkubasi (3-12 hari) dengan gejala yg tdk dikenali spt hidung tersumbat & rhinorrhea, yang disertai low-grade fever, bersin, lakrimasi & konjunctiva injeksi

Stadium paroxysmal (2-6 mgg), lemah & batuk mrp tanda onset stadium ini. Batuk dimulai sbg batuk kering, intermitent, sangat mengganggu, dan kmdn berkembang jadi batuk paroxysmal yang merupakan tanda khas pertusis.

Anak yang tadinya tampak ceria, tiba-tiba tampak cemas,

dgn un-interrupted cough, dagu & dada maju ke depan,

lidah menjulur maksimal, mata menonjol & berair, wajah ke-ungu-an smp batuk berhenti, dan teriakan batuk yang keras di ikuti oleh udara inspirasi.

Terjadi post-tusive emesis & kelelahan

Lama & keparahan paroxysmal meningkat hingga hari sampai 1 minggu & bertahan

datar dari hari smp minggu. Pada puncak

paroxysmal, dpt terjadi > 1 episode setiap jam

Saat paroxysmal menghilang, maks pssien masuk ke stadium convalescent ( 2 mgg), lamanya, keparahannya dpt dikenali

Infant < 3 bulan, tdk tampak jelas gambaran stadiumnya, dimana stadium catarrhal hanya

beberapa hari

Diagnosis

Harus dicurigai pada orang dgn gejala mayor batuk terfutama jika ada gejala ini absen : demam, lemah atau myalgia, exanthem atau enanthem, nyeri tenggorok, suara serak, tachypneic, wheezes, dan ronkhi

Pada kasus sporadis, defniisi pertusis jika batuk 14 hari, di sertai 1 gejala berikut yg berhubungan dgn gejala paroxysmal yaitu whooping, or post-tussive vomiting.

Pada anak yg lebih besar, pertusis hrs di curigai pada anak yg batuknya meningkat selama 7-`10 hari

Anak > 3 bulan hrs di curigai pertusis jika dengan apnea, cyanosis, atau kejadian akut yang

membahayakan jiwa (acute life threatening event)

Leukocytosis (15,000-100,000) krn absolute

lymphocytosis adalah tanda khas pertusis stadium

catarrhal

Thrombocytosis, hyperinsulinemia

Rongent dada tampak infiltrat perihillar atau edema

Gold standart : kultur B.pertusis yg di dapat dari aspirasi dalam naso-pharingeal

Direct Fluorescent Antibody (DFA) -

mengecheck spacific antibodi B.pertusis

Terapi

Ditujukan untuk membatasi angka paroxysmal, mengawasi keparahan batuk, menyediakan

perawatan ketika dibutuhkan, memaksimalkan

nutrisi, istirahat, [penyembuhan tanpa gejala

Gejala khas paroxysmal yg tdk berbahaya adalah : durasi < 45 detik, merah tapi tdk biru, tachycardia,

bradicardia ( BUKAN < 60x/menit), desaturasi

oksigen yang scr spontan teratasi pada akhir

paroxysmal, whooping pada akhir paroxysmal, dpt

mengeluarkan sendiri sputum , kelelahan post

tussive tapi BUKAN un-responsive

Antibiotik : macrolide (azithromycin) Isolasi

Care of close contacts & house hold