This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PBL SKENARIO 2“ TELINGA SAKIT“
BLOK PANCA INDERAKetua : Faisal Muhammad (1102013104)Sekertaris : Darayani Amalia (1102013070)Anggota : Dewi Prasetya(1102010071)
SKENARIO 2:TELINGA SAKIT Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan berampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersikan, diperiksa kendang telinga tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh.
Sasaran Belajar
LI.1. MM Anatomi TelingaLO.1.1. MakroLO.1.2. Mikro
• Kerangka terdiri dari tulang rawan elastis, bentuk tak teratur
• Perichondrium mgd banyak serat elastis
• Kulit yang menutupi tulang rawan tipis• Jar subcutan tipis ( posterior > anterior )
• Di dalam kulit tdp :
- kel keringat sedikit, ukurannya kecil
- rambut halus
- kel sebacea
- pada lobus auricula tdp jar lemak
• Berupa saluran ( ± 25 mm ), arah medioinferior
Bagian luar kerangka dinding terdiri dari tulang rawan elastin • Dilapisi kulit tipis, tanpa subcutis
Pada kulit bagian sepertiga luar terdapat :• Rambut pendek Mencegah masuknya benda asing• Kel sebacea Bermuara di follicle rambut • Kel ceruminosa Tubulosa apocrin (modifikasi kel keringat)
• Bentuk oval, semitransparan
• Terdiri dari 2 lapisan jar penyambung :
- Lap luar, mgd serat-serat collagen tersusun radial
- Lap dalam, mgd serat-serat collagen tersusun circular
Cavum tympani
Tuba faryngotympani(Tuba Eustachius)
• Cavum tympani, tulang-tulang pendengaran
nervus & musculi dilapisi mucosa yang terdiri dari
epithel selapis cuboid dan l. propria tipis yg
berhubungan erat dengan periosteum di bawahnya
• Epithel cavum tympani sekitar muara tuba fa-
ryngotympani terdiri dari epithel selapis cuboid/cylin-
dris dengan cillia
Cavum tympani
• Menghubungkan bagian anterior cavum tympani dengan bagian lateroposterior nasopharyng
• Mucosa membentuk rugae, terdiri dari epithel selapis /bertingkat cylindris dengan cillia dan lamina propria tipis
• Mucosa dekat nasofaryng mengandung kel. tubuloalveolar dan pada epithelnya terdapat sel goblet
Tuba faryngotympani
• Labyrnth ossea terdiri dari ruangan-ruangan & saluran
yang terdapat di dalam os petrosum
• Labyrinth membranosa t.d. ruangan-ruangan &
saluran-saluran yg bentuknya = labyrinth ossea,dindingnya dilapisi epithel & terdapat di dalam labyrinth ossea,
Labyrinth membranosa berisi cairan endolymph
LI . 2 . MM FI SI O LO G I PEN D E N G AR A N
Gelombang suara >> getaran membran timpani >> getaran tulang telinga tengah >> getaran jendela oval >> gerakan cairan di dalam koklea >> getaran membran basilaris >> menekuknya rambut di reseptor sel rambut dalam organ corti sewaktu membran basilaris menggeser rambut ini secara relatif terhadap membran tektorium di atasnya >> perubahan potensial berjenjang (reseptor) di sel reseptor >> perubahan frekuensi potensial aksi yang dihasilkan nervus cochlearis >> perambatan potensial aksi ke korteks pendengaran di lobus temporalis.
Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif, di mana masing-masing memiliki bentuk yang akut dan kronis.Selain itu, juga terdapat jenis otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva (Djaafar, 2007).
Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).
2. Virus
Virus yang paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%).
Menurut Kerschner, kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu:
1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut.
2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga.
3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.
2. Presupuratif Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Bila pasien alergi tehadap penisilin, diberikan eritromisin. Pada anak, diberikan ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis.
3. Supuratif pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi ruptur.
4. Perforasi Diberikan obat cuci telinga (ear toilet) H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi akan menutup kembali dalam 7 sampai dengan 10 hari.
5. Resolusi Bila masih otorea antibiotik selama 3 minggu
KOMPLIKASIkomplikasi OMA terbagi kepada komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak, tromboflebitis).
PENCEGAHANTerdapat beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya OMA. Mencegah ISPA pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA dengan pengobatan adekuat, menganjurkan pemberian ASI minimal enam bulan, menghindarkan pajanan terhadap lingkungan
LI.4. MM MENJAGA KESEHATAN TELINGA MENURUT PANDANGAN ISLAM
PENGGUNAAN TELINGA =Mengambil pelajaran
agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan
agar diperhatikan oleh telinga yg mau mendengar.
(Q.s.aL-Haqqah (69): 12)
MENJAUHKAN PENDENGARAN DARI MAKSIAT
• Haram mendengarkan yg munkar• Jika tidak dapat menghindar melewati arena maksia wajib menutup telinga (sebagaimana pernah dilakukan Nabi dan Umar bin al-Khaththab)