Top Banner
Sectio CaesreaOleh Kelompok IV
25

ppt sectio kel 4.ppt

Dec 11, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ppt sectio kel 4.ppt

“Sectio Caesrea”

Oleh Kelompok IV

Page 2: ppt sectio kel 4.ppt

Pengertian “Sectio Caesrea”

Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina, atau Sectio Caesaria adalah suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam janin.

Page 3: ppt sectio kel 4.ppt

Klasifikasi

1.Sectio Caesarea primer ( Efektif )

Dari semula telah dilaksanakan bahwa janin akan dilahirkan secara sectio caesaria, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.

2.Sectio sesarea sekunder

Dalam hal ini kita bersikap mencoba menunggu kelahiran biasa (partus percobaan),bila tidak ada kemajuan persalinan atau partus percobaan gagal,baru dilakukan secsio sesarea

Page 4: ppt sectio kel 4.ppt

Klasifikasi II

3.Secsio sesarea ulang (repeat caesarea section)

Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami secsio sesarea (previous caesarean section)dan pada kehamilan selanjutnya dilakukan secsio secara ulang.

4.Secsoi sesarea histerektomi (caesarean section hysterectomy)

Adalah suatu operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan seksio sesaria langsung dilakukan histerektomi oleh karena suatu indikasi.

5.Operasi Porro ( Porro Operation )

Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri (tentunya janin sudah mati), dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada keadaan infeksi rahim yang berat.

Page 5: ppt sectio kel 4.ppt

Indikasi Sectio Caesaria

  A.Indikasi sectio caesaria pada Ibu

1.Disproporsi cevalo-pelvik ( ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul )

2.Disfungsi uterus

3.Distosia jaringan lunak

4.Plasenta previa

5.Rupture uteri mengancam

6.Primi muda atau tua

7.Partus dengan komplikasi

8.Problema plasenta

Page 6: ppt sectio kel 4.ppt

Macam-Macam Imunisasi

B.Indikasi Sectio Caesaria Pada Anak

1.Janin besar

2.Gawat janin

3.Janin dalam posisi sungsang atau melintang

4.Fetal distress

5.Kalainan letak

6.Hydrocephalus

Page 7: ppt sectio kel 4.ppt

Kontra Indikasi Sectio Caesaria

Pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada :

1. janin mati

2. Syok

3. anemi berat  sebelum diatasi

4. kelainan kongenital berat

Page 8: ppt sectio kel 4.ppt

Penatalaksanaan Medis

1. Abdomen (sectio caesarea abdominalis)

a. Sectio caesarea transperitonealis

SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri)

Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm.

Page 9: ppt sectio kel 4.ppt

b. SC ektra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdominal.

Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm.

Page 10: ppt sectio kel 4.ppt

2. Vagina (section caesarea vaginalis)

Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut (Mochtar, Rustam, 1992) :

1. Sayatan memanjang ( longitudinal )

2. Sayatan melintang ( Transversal )

3. Sayatan huruf T ( T insicion )

Page 11: ppt sectio kel 4.ppt

Komplikasi Operasi Sectio Caesarea

Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain :

1. Infeksi puerperal ( Nifas )

- Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari

- Sedang,suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung

- Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik

Page 12: ppt sectio kel 4.ppt

2. Perdarahan

- Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka

- Perdarahan pada plasenta bed

3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi

4. Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya

Page 13: ppt sectio kel 4.ppt

Pemeriksaan Diagnostik

• Pemantauan janin terhadap kesehatan janin• Pemantauan EKG• JDL dengan diferensial• Elektrolit• Hemoglobin/Hematokrit• Golongan darah• Urinalisis• Amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi• Pemeriksaan sinar x sesuai indikasi.• Ultrasound sesuai pesanan

Page 14: ppt sectio kel 4.ppt

Tinjauan Keperawatan Sektio Caesaria

A.PENGKAJIAN

Pada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan meliputi distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust, abrupsio plasenta dan plasenta previa.

Page 15: ppt sectio kel 4.ppt

B.DIAGNOSA

1. Devisit Volume Cairan b.d Perdarahan

2. Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi.

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d luka post operasi.

4. Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, luka post operasi.

Page 16: ppt sectio kel 4.ppt

C.INTERVENSI

1. Devisit Volume Cairan b.d Perdarahan

Tujuan: Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.

Intervensi:

a.Kaji kondisi status hemodinamika.

R/ Pengeluaran cairan akibat operasi yang berlebih merupakan faktor utama masalah.

b.Ukur pengeluaran harian.

R/ Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang selama masa post operasi dan harian.

Page 17: ppt sectio kel 4.ppt

c.Berikan sejumlah cairan pengganti harian.

R/ Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif.

d.Evaluasi status hemodinamika.

R/ Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik.

Page 18: ppt sectio kel 4.ppt

2. Gangguan Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi

Tujuan: Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi

Intervensi:

a.Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas.

R/ Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk.

b.Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum.

R/ Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi, tetapi dapat mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi.

Page 19: ppt sectio kel 4.ppt

c.Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.

R/ Mengistiratkan klien secara optimal.

d.Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien.

R/ Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan.

e.Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas.

R/ Menilai kondisi umum klien.

Page 20: ppt sectio kel 4.ppt

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d luka post operasi

Tujuan: Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami.

Intervensi:

a.Kaji kondisi nyeri yang dialami klien.

R/ Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala

maupun dsekripsi.

b.Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.

R/ Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri.

Page 21: ppt sectio kel 4.ppt

c.Ajarkan teknik distraksi.

R/ Pengurangan persepsi nyeri.

d.Kolaborasi pemberian analgetika.

R/ Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik.

Page 22: ppt sectio kel 4.ppt

4. Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, luka post operasi.

Tujuan: Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan dan luka operasi.

Intervensi:

a.Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi.

R/ Perubahan yang terjadi pada dischart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi.

b.Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi.

R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka.

Page 23: ppt sectio kel 4.ppt

c.Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart.

R/ Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart.

d.Lakukan perawatan luka.

R/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi.

e.Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi.

R/ Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.

Page 24: ppt sectio kel 4.ppt

D.EVALUASI

1. Tidak terjadi devisit volume cairan

2. Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi

3. Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami

4. Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan dan luka operasi.

Page 25: ppt sectio kel 4.ppt

Terima Kasih.........