Top Banner
Metabolic Syndrome Components and Age- Related Cataract: The Singapore Malay Eye Study Charumathi Sabanayagam, Jie Jin Wang, Paul Mitchell, Ava Grace Tan, E. Shyong Tai,Tin Aung, Seang-Mei Saw,and Tien Yin Wong
110

Ppt Jurnal mata

Dec 13, 2014

Download

Documents

Mega Megi

Vioni UWKS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ppt Jurnal mata

Metabolic Syndrome Components and Age-Related

Cataract: The Singapore Malay Eye Study

Charumathi Sabanayagam, Jie Jin Wang, Paul Mitchell, Ava Grace Tan,

E. Shyong Tai,Tin Aung, Seang-Mei Saw,and Tien Yin Wong

Page 2: Ppt Jurnal mata

Oleh :Wahyu Ludiarto

Vioni Venska Ganadhi The

M.Zulfa Nizar Anas

Pembimbing :dr. Rini Kusumawar Dhany SpM

Page 3: Ppt Jurnal mata

Pembahasan

• Materi

• Pendahuluan

• Tujuan penelitian

• Metode

• Hasil

• Diskusi

• Kesimpulan

Page 4: Ppt Jurnal mata

Materi Katarak

Page 5: Ppt Jurnal mata

Definisi

• Katarak merupakan kelainan lensa mata yang keruh didalam bola mata

• Kekeruhan lensa atau katarak akan mengakibatkan sinar terhalang masuk ke dalam mata sehingga penglihatan menjadi menurun

Page 6: Ppt Jurnal mata

• Gumpalan protein lensa mengakibatkan menurunnya ketajaman bayangan mencapai retina

• Gumpalan kecil tidak mengganggu penglihatan dan gumpalan ini bertambah besar sehingga perlahan-lahan penglihatan bertambah kurang

Page 7: Ppt Jurnal mata

Tipe Katarak

1. Katarak Nuklear– Bentuk katarak yang sangat umum– Kekeruhan terutama pada nukleus

yang terletak dibagian sentral lensa– Katarak ini diakibatkan oleh

bertambahnya usia

Page 8: Ppt Jurnal mata

2. Katarak Kortikal – Katarak atau kekeruhan lensa yang

terbentuk pada korteks lensa– Diabetes melitus akan

mengakibatkan katarak kortikal ini

Page 9: Ppt Jurnal mata

3. Katarak Subkapsular – Biasanya mulai dibagian belakang lensa– Bentuk katarak subkapsular sering

ditemukan pada penderita diabetes melitus, rabun jauh berat, retinitis pigmentosa atau penderita yang memakai steroid lama

Page 10: Ppt Jurnal mata

Klasifikasi

• Katarak Kongenital

• Katarak Senilis

• Katarak Trauma

• Katarak Komplikata

• Katarak Toksik

Page 11: Ppt Jurnal mata

Tipe katarak Kausa Penderita

Katarak Senilis Proses bertambahnya usia Usia lanjut terutama usia lebih dari 60 tahun

Katarak Trauma Kerusakan lensa akibat trauma pada kapsul lensa

Bekerja ditempat berbahaya seperti pemanggangan dan

pembakaran kaca

Katarak Komplikata Penyulit penyakit khusus sistemik menahun

Pasien diabetes

Katarak Kongenital Kehamilan ibu dengan penyakit

Bayi baru lahir

Katarak Toksik Pemakaian lama obat atau bahan kimia yang bersifat

racun pada mata

Pemakai steroid tetes mata jangka lama, perokok

Page 12: Ppt Jurnal mata

Katarak Senilis

• Katarak yang terjadi pada usia lanjut

• Stadium pada katarak senilis :– Katarak Insipien– Katarak Imatur– Katarak Matur– Katarak Hipermatur

Page 13: Ppt Jurnal mata

Perbedaan StadiumKarateristik Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Tinggi Normal Turun

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

BMD Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test - + - Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma sekunder

- Uveitis, glaukoma sekunder

Page 14: Ppt Jurnal mata

Katarak Insipien

Page 15: Ppt Jurnal mata

Katarak Imatur

Page 16: Ppt Jurnal mata

Katarak Matur

Page 17: Ppt Jurnal mata

Katarak Hipermatur

Page 18: Ppt Jurnal mata

Katarak Kongenital  

• Katarak yang telah timbul sejak lahir

• Sering ditemukan pada bayi yg dilahirkan oleh

ibu yang menderita penyakit : rubella , diabetes

melitus dan toksoplasmosis

• Komplikasi : Makula lutea tidak cukup

mendapatkan rangsangan cahaya,sehingga

tidak bisa berkembang sempurna,meski

dengan operasi visusnya tidak bisa mencapai

5/5 ( ambliopia)

Page 19: Ppt Jurnal mata

Katarak Kongenital

Page 20: Ppt Jurnal mata

Katarak Kongenital

Page 21: Ppt Jurnal mata

Katarak Trauma

Penyebab • Trauma tumpul : bila tidak terdapat penyulit,

maka dapat ditunggu sampai mata menjadi tenang,baru dilakukan operasi,bila timbul penyulit berupa glaukoma atau uveitis,segera ekstraksi lensa

• Trauma tajam : dapat menyebabkan robekan kapsul dan masa lensa keluar bercampur humor akuos ,sehingga timbul katarak total

• terapi : ekstraksi katarak

Page 22: Ppt Jurnal mata

Katarak Trauma

Page 23: Ppt Jurnal mata

Katarak Trauma

Page 24: Ppt Jurnal mata

Katarak Komplikata

• Katarak yg disebabkan oleh penyakit diluar mata dan penyakit pada mata

Penyebab penyakit diluar mata,misalnya : diabetes melitus

Penyebab penyakit2 pada mata,antara lain :– Uveitis– Glaukoma– Ablasi retina – Miopia tinggi

• Pengobatan : Operasi dengan ECCE + IOL

Page 25: Ppt Jurnal mata

Katarak Komplikata

Page 26: Ppt Jurnal mata

Katarak Toksik

• Adalah katarak yang disebabkan pemakaian lama obat-obatan atau bahan kimia yang bersifat racun pada mata

• Contoh : pemakaian steroid tetes mata dalam waktu lama, merokok

Page 27: Ppt Jurnal mata

Gejala

• Sering berganti kacamata

• Penglihatan menurun

• Silau terutama bila mengendarai kendaraan malam hari

• Gangguan penglihatan warna

• Melihat ganda dengan satu atau dua mata

Page 28: Ppt Jurnal mata

Terapi

• ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction)

• ECCE ( Ekstra Capsular Cataract Extraction)

• Fakoemulsifikasi

Page 29: Ppt Jurnal mata

Pendahuluan

• Katarak merupakan penyebab utama kebutaan dan penglihatan yang buruk dan masalah kesehatan masyarakat yang utama diseluruh dunia ,khususnya di Asia yang memiliki penduduk setengah dari populasi dunia

• Diabetes dan hiperglikemia telah lama dikenal sebagai faktor risiko untuk katarak

Page 30: Ppt Jurnal mata

• Beberapa studi juga telah mendokumentasikan hubungan antara kelainan metabolik spesifik termasuk obesitas, tekanan darah, lipid, dan tipe tertentu dari katarak

Page 31: Ppt Jurnal mata

• Sindrom metabolik adalah tanda-tanda termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dislipidemia, dan hiperglikemia dan merupakan faktor risiko untuk diabetes dan penyakit kardiovaskular

Page 32: Ppt Jurnal mata

• Apakah sindrom metabolik merupakan faktor risiko untuk katarak adalah belum pasti

Page 33: Ppt Jurnal mata

• Studi terbaru menunjukkan bahwa sindrom metabolik dikaitkan dengan gangguan mata termasuk glaukoma, diabetes dan nondiabetes retinopati, dan tanda-tanda mikrovaskuler retinal

Page 34: Ppt Jurnal mata

• Beberapa studi sebelumnya semua dilakukan diantara populasi barat menunjukkan bahwa ada hubungan antara sindrom metabolik dengan katarak

• Hubungan antara sindrom metabolik dan komponen katarak belum dievaluasi dalam populasi Asia di mana prevalensi diabetes tinggi

Page 35: Ppt Jurnal mata

Tujuan Penelitian

Menguji hubungan antara sindrom metabolik dan komponen-komponennya•Diabetes melitus•Tekanan darah tinggi ( BP / Blood Pressure) •Obesitas•Dislipidemia

dengan usia-terkait katarak pada populasi Melayu dewasa di

Singapura

Page 36: Ppt Jurnal mata

Metode Penelitian

Studi Populasi

(Jenis penelitian a population – based cross sectional )

Page 37: Ppt Jurnal mata

16.069 nama Melayu disediakan oleh the Ministry of Home Affairs

5600 orang usia 40 -80 tahun dipilih oleh age-stratified random sampling method dari computer generated random

list

4168 memenuhi syarat

1432 tidak memenuhi syarat

3280 ikut partisipasi

2794 memberikan data lengkap

Page 38: Ppt Jurnal mata

Penilaian Katarak

Page 39: Ppt Jurnal mata

• Katarak dinilai menggunakan foto lensa retroillumination (EAS-1000; Nidek, Tokyo, Jepang) dan digital slit-lamp photographs (model DC-1 dengan FD-21 flash attachment, Topcon, Tokyo, Jepang) setelah pupil dilebarkan berdasarkan pada Wisconsin Cataract Grading System at the University of Sydney by trained masked graders

Page 40: Ppt Jurnal mata

• Katarak nuklear ditentukan dengan membandingkan slitlamp foto peserta dengan satu set empat foto nuklear standar dengan peningkatan opacity

• Nuklear opacity yang lebih buruk daripada foto standar No. 3 dari Wisconsin Grading System didefinisikan sebagai katarak nuklear

Page 41: Ppt Jurnal mata

• Katarak kortikal dan posterior subcapsular (PSC) dinilai dengan meletakkan kotak dengan sembilan segmen diatas retroillumination foto dan memperkirakan wilayah persentase yang terlibat dengan kekeruhan di masing-masing dari sembilan segmen untuk masing-masing subtipe

• Total area opacity yang terlibat dihitung untuk setiap mata

Page 42: Ppt Jurnal mata

• Katarak kortikal jika setidaknya terdapat paling sedikit 5% dari total area lensa yang terlibat

• Katarak PSC didefinisikan jika opacity tersebut terdapat pada atau dekat lensa posterior membran kapsuler

• Setiap katarak didefinisikan adanya setidaknya pada satu mata, nuklear , kortikal, atau PSC atau bukti operasi katarak sebelumnya

Page 43: Ppt Jurnal mata

• Untuk menguji temuan kami, kami juga memeriksa hubungan antara sindrom metabolik dan katarak menggunakan Lens Opacity Classification System (LOCS) III

Page 44: Ppt Jurnal mata

Dengan demikian, setiap katarak didefinisikan sebagai adanya setidaknya pada satu mata:– Katarak Nuklear (LOCS III Score > 4

untuk nuclear opalescence atau >4 untuk nuclear colour)

– Katarak Kortikal (LOCS III skor >2 untuk katarak kortikal)

– Katarak PSC (LOCS III skor >2 untuk PSC )

Page 45: Ppt Jurnal mata

Penilaian dan Definisi Komponen Sindrom Metabolik

Page 46: Ppt Jurnal mata

Sindrom metabolik didefinisikan berdasarkan ATP-3 guidelines yaitu adanya 3 atau lebih komponen berikut :

1. Abdominal obesity (definisi abdominal obesity dimodifikasi menggunakan Asia Pacific WHO guidelines indeks massa tubuh [BMI] ≥ 25 kg/m2)

2. Kenaikan trigliserida darah ≥ 150 mg / dL (1,7 mM)

3. Kadar kolesterol HDL yang rendah < 40 mg / dL (1,0 mM) pada pria dan <50 mg / dL (1.3 mM) pada wanita

4. Peningkatan tekanan darah (BP) ≥ 130/85 mmHg atau penggunaan obat tekanan darah (BP)

5. Diabetes mellitus didefinisikan dengan glukosa acak plasma ≥200 mg / dL (11.1mmol / L) atau riwayat yang dilaporkan sendiri dari dokter dan didiagnosis diabetes

Page 47: Ppt Jurnal mata

Pengukuran BMI

1. Tinggi diukur dalam sentimeter menggunakan a wall-mounted measuring tape

2. Berat badan diukur dalam kilogram dengan menggunakan skala digital (SECA, model 782 2321009, Vogel & Halke, Hamburg, Germany)

BMI dihitung sebagai berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (kg/m2)

Page 48: Ppt Jurnal mata

Pengukuran Tekanan Darah

1. Pengukuran tekanan darah diambil menggunakan automatic blood pressure monitor (Dinamap Model Pro Series DP110XRW, 100V2, GE Medical Systems Information Technologies, Milwaukee, WI)

2. 2 perbedaan dalam 5 menit, setelah peserta duduk selama setidaknya 5 menit

3. Jika kedua pengukuran tekanan berbeda sistolik >10 mmHg dan diastolik >5 mmHg maka dilakukan pengukuran ketiga dan rata-rata dari dua bacaan terdekat diambil sebagai nilai tekanan darah

Page 49: Ppt Jurnal mata

Pengukuran Biokimia Serum

40 mililiter darah vena dikumpulkan untuk mengukur :– Lipid Serum– HbA1C– Glukosa Acak

Semua tes biokimia serum dilakukan di National University Hospital Reference Laboratory

Page 50: Ppt Jurnal mata

Penilaian Kovariat

Page 51: Ppt Jurnal mata

• Informasi tentang demografi peserta, pendidikan yang dicapai , personal dan sejarah medis diperoleh dengan menggunakan standar kuesioner yang diberikan oleh pewawancara terlatih

Page 52: Ppt Jurnal mata

Usia

Usia didefinisikan sebagai usia pada saat pemeriksaan dan dikategorikan ke dalam empat kelompok:– 40 – 49 tahun– 50 – 59 tahun– 60 – 69 tahun– 70 - 80 tahun

Page 53: Ppt Jurnal mata

Pendidikan

Tingkat pendidikan dikategorikan menjadi :• Primary ( SD ) dan dibawahnya ( ≤ 6 tahun)• Secondary ( SMP ) dan diatasnya ( > 6

tahun)

Page 54: Ppt Jurnal mata

Rokok

Merokok dikategorikan menjadi– Perokok – Mantan perokok – Tidak pernah merokok

Page 55: Ppt Jurnal mata

Alkohol

Pengkonsumsi alkohol dibagi menjadi :– Peminum alkohol– Bukan peminum alkohol

Page 56: Ppt Jurnal mata

Analisa Statistik

Page 57: Ppt Jurnal mata

• Semua analisa statistik dilakukan dengan menggunakan komersial software (SAS v 9.1, SAS, Chicago, IL)

• Kami membandingkan karakteristik dasar dari para peserta menurut status sindrom metabolik menggunakan X2 test atau analisis varians, yang sesuai

• Kami kemudian menghitung odds ratio (OR) dan 95% confidence interval (CI) dari komponen sindrom metabolik yang terkait dengan katarak dalam dua model terpisah

Page 58: Ppt Jurnal mata

• Model pertama kami sesuaikan dengan usia (tahun) dan jenis kelamin

• Model multivariabel kedua kita tambahkan kategori pendidikan dan merokok

Page 59: Ppt Jurnal mata

Untuk menilai hubungan dosis-respon dari berbagai komponen sindrom metabolik :– Tekanan Darah– Glukosa Plasma– HbA1C– BMI ( Body Mass Index ) dengan katarak

Kami menilai hubungan antara komponen sindrom metabolik individu dan katarak dengan pengelompokkan setiap komponen dalam kuartil analisis

Page 60: Ppt Jurnal mata

• Test for trend dilakukan kategori pemodelan paparan sebagai variabel ordinal dalam model regresi multivariabel logistik yang sesuai

• Kita menganalisis peran independen dari setiap komponen sindrom metabolik pada katarak dengan memasukkan semua komponen metabolik sindrom secara bersamaan dalam model multivariabel setelah memeriksa collinearity antara variabel independen dalam model (varians faktor inflasi lebih besar dari 2,5 ditafsirkan sebagai adanya collinearity)

Page 61: Ppt Jurnal mata

• Kami juga menilai hubungan antara komponen sindrom metabolik dengan subtipe spesifik katarak secara terpisah

• Model multivariabel membandingkan tanpa jenis tertentu katarak atau sejarah operasi katarak sebagai referensi

Page 62: Ppt Jurnal mata

• Sebagai contoh, hubungan komponen sindrom metabolik dengan katarak kortikal dibandingkan dengan yang tidak katarak kortikal atau sejarah operasi katarak

Page 63: Ppt Jurnal mata

Analisis Tambahan• Meneliti hubungan

antara komponen sindrom metabolik dan katarak dengan memasukkan masing-masing komponen secara terpisah

• Juga dalam kemungkinan kombinasi dari komponen menggunakan individu tanpa komponen sindrom metabolik sebagai kelompok referensi, dalam model regresi disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin

• Dalam subkelompok analisis, kami meneliti hubungan antara komponen sindrom metabolik dan katarak setelah stratifikasi status populasi diabetes

• Interaksi antara status diabetes dan setiap komponen sindrom metabolik diuji dengan memasukkan cross-product interaksi dalam model multivariabel yang sesuai

• Kami mengulangi analisis (lihat Tabel 2) menggunakan alternatif definisi katarak yang berbasis pada LOCS III Score

•Kami mengulangi analisis termasuk hanya mereka dengan riwayat operasi katarak sebelumnya

Page 64: Ppt Jurnal mata

Hasil

Page 65: Ppt Jurnal mata

Prevalensi Sindrom Metabolik

Sindrom Metabolik 42,7 %

Abdominal obesity 58,2

%

TG tinggi 39,7 %

Tekanan darah tinggi

80,2%

Diabetes 21,8%

HDL rendah 27,5%

Page 66: Ppt Jurnal mata

• Tabel 1 menunjukkan karakteristik dari para peserta dengan status sindrom metabolik

• Peserta dengan sindrom metabolik cenderung:– Lebih tua– Perempuan– Primary ( SD ) atau dibawahnya– Memiliki tingkat kolesterol total yang tinggi– Trigliserida yang tinggi– HbA1C– LDL dan HDL yang rendah– Prevalensi diabetes yang lebih tinggi dan hipertensi– Merokok sedikit

Page 67: Ppt Jurnal mata

Tabel 1Karateristik Singapore Malay Eye Study

Participants dengan Status Sindroma Metabolik

Page 68: Ppt Jurnal mata

Karateristik Semua Orang

(n = 2794)

Tanpa Sindrom Metabolik

(n =1600)

Sindrom Metabolik

(n =1194)

P

Jenis Kelamin (pria), % 48.3 52.9 42.2 < 0.0001

Primary ( SD ) / dibawahnya 74.4 69.9 80.4 < 0.0001

Hipertensi % 67.7 56.3 83.1 < 0.0001

Diabetes % 21.8 6.4 42.6 < 0.0001

Perokok % 21.3 24.3 17.3 < 0.0001

Peminum Alkohol % 1.5 1.8 1.3 0.3

Umur , Rata-rata (SD), tahun 58.2 57.4 59.4 < 0.0001

Tekanan darah sistole, rata-rata (SD), mm Hg

146.9 141.5 154.6 < 0.0001

Tekanan darah diastole, rata-rata (SD), mm Hg

80.0 78.5 82.2 < 0.0001

Glukosa Serum, mmol/L 6.7 5.7 8.2 < 0.0001

Serum HbA1c, % 6.4 6.0 7.1 < 0.0001

BMI, rata-rata(SD), kg/m2 26.4 24.7 28.8 < 0.0001

Kolesterol Total, rata-rata (SD), mmol/L

5.6 5.6 5.7 < 0.0001

Kolesterol HDL, rata-rata (SD), mmol/L

1.4 1.5 1.2 < 0.0001

Kolesterol LDL, rata-rata (SD), mmol/L

3.5 3.6 3.5 0.005

Trigliserida, rata-rata (SD),

mmol/L

1.6 1.1 2.3 < 0.0001

Page 69: Ppt Jurnal mata

Prevalensi Katarak

• Prevalensi katarak adalah 45,4% di seluruh populasi • Prevalensi katarak meningkat dengan meningkatnya

jumlah komponen sindrom metabolik baik pada pria maupun wanita (Gbr. 1)

• Pada Tabel 2 prevalensi katarak meningkat dengan kuartil lebih tinggi pada :

– Glukosa serum– HbA1c– Tekanan darah sistolik– Sejumlah besar komponen sindrom metabolik (P trend <0,0001)

Page 70: Ppt Jurnal mata

• Setelah penyesuaian untuk usia,jenis kelamin, status merokok, dan pendidikan, sindrom metabolik secara signifikan terkait dengan katarak

• Komponen sindrom metabolik individu, termasuk diabetes, glukosa plasma yang tinggi, HbA1c, tekanan darah sistolik, dan hipertensi, semua secara bermaknaterkait dengan katarak (Tabel 2)

Page 71: Ppt Jurnal mata

Gambar 1Prevalensi Katarak oleh Peningkatan Komponen

Sindrom Metabolik pada Pria dan Wanita

Page 72: Ppt Jurnal mata

Gambar 1

Komponen Sindrom Metabolik

Pre

vale

nsi k

atar

ak %

P-Trend = 0.001

Page 73: Ppt Jurnal mata

Tabel 2Hubungan Katarak dengan Komponen Sindrom

Metabolik

Page 74: Ppt Jurnal mata

Umur, jenis kelamin-disesuaikan model

Multivariabel – disesuaikan model

Karateristik Resiko n (kasus)

Prevalensi (%)

OR ( 95% CI ) OR ( 95% CI ) P

Diabetes melitus

Tidak ada 2184 ( 886 ) 40.6 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi ) < 0.0001

Ada 610 ( 382 ) 62.6 1.95 ( 1.54-2.47 ) 1.89 (1.49-2.40)

Serum Glukosa Acak ( mmol ) Kuartil

1. ( 2.2 – 4.7 ) 680 (229) 33.7 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

2. (4.8-5.4 ) 744 (316) 42.5 1.38 (1.05–1.82) 1.35 (1.02–1.77) 0.03

3. ( 5.5-7.0 ) 668 (328) 49.1 1.54 (1.17–2.04) 1.49 (1.13–1.98) 0.005

4. ( 7.1-32.1 ) 702 (395 ) 56.3 1.92 (1.47–2.50) 1.94 (1.47–2.57) < 0.0001

HbA1C ( % ) Kuartil

1. ( 4.2-5.5 ) 789 ( 274 ) 34.7 1.00 (referensi ) 1.00 ( referensi )

2. ( 5.6 -5.9 ) 621 ( 252 ) 40.6 1.17 ( 0.89 -1.55 ) 1.15 (0.87-1.52) 0.32

3. ( 6.0-6.5) 672 ( 331 ) 49.3 1.31 ( 1.00-1.71) 1.28 (0.98-1.68) 0.07

4. ( 6.6–15.1) 712 ( 411 ) 57.7 1.92 ( 1.47-2.50 ) 1.85 (1.42-2.42) < 0.0001

TD tinggi ( TD ≥130/85 mmHg atau

menggunakan obat TD)

Tidak ada 554 ( 115 ) 20.8 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

Ada 2240 ( 1153 ) 51.5 2.00 ( 1.54-2.61) 1.92 (1.47-2.52) < 0.0001

Hipertensi

Tidak ada 714 ( 163 ) 22.8 1.00 ( referensi) 1.00 ( referensi )

Ada 2080 ( 1105 ) 53.1 1.88 (1.51-2.34) 1.81(1.45-2.26) < 0.0001

Page 75: Ppt Jurnal mata

Sistolik ( mmHg) kuartil

1. ( 84.5-129.0) 699 (178) 25.5 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

2. (129.1-144.0 ) 706 (272 ) 38.5 1.37 (1.04-1.82) 1.35 (1.02-1.79 ) 0.04

3. (144.1-162.9 ) 704 (363 ) 51.6 1.79 ( 1.35-2.35 ) 1.72 (1.30-2.27) 0.0002

4. ( 163.0-240.0) 685 (455) 66.4 2.16 (1.62-.88) 2.06(1.54-2.76) < 0.0001

Diastole ( mmHg) kuartil

1. ( 48.5-71.0) 789 (358) 45.4 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

2. ( 71.1-79.0) 675 (309) 45.8 1.03 (0.79-1.34) 1.04 (0.80-1.36) 0.78

3. ( 79.1-86.9 ) 650 (294 45.2 1.16 (0.88-1.52) 1.15 (0.88-1.51) 0.31

4. ( 87.0-130.0 ) 680 (307) 45.2 1.04 (0.80-1.36 ) 1.02 (0.78-1.33) 0.89

HDL ( < 1.0 dan < 1.3 mmol/L pada pria dan wanita )

Tidak ada 2027 (909 ) 44.8 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

Ada 767 (359 ) 46.8 1.20 ( 0.97-1.49 ) 1.19 (0.95-1.48) 0.13

TG (≥1.7 mmol/L)

Tidak ada 1685 (765) 45.4 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi ) 0.58

Ada 1109 (503 ) 45.4 1.07 (0.88-1.30 ) 1.06 (0.87-1.29)

BMI ≥ 25.0 kg/m2

Tidak ada 1167 (543 ) 46.5 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

Ada 1627 ( 725 ) 44.6 1.08 ( 0.89-1.32 ) 1.07 (0.88-1.30) 0.52

BMI ( kg/m2) kuartil

1. ( 12.7-23.0) 699 (342) 48.9 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

Page 76: Ppt Jurnal mata

2. (23.1-26.0) 712 (308 ) 43.3 0.87 (0.66-1.14) 0.87 (0.66-1.14) 0.30

3. (26.1-29.3) 685 (297) 43.4 0.91 (0.69-1.19) 0.89 (0.68-1.18) 0.42

4. (29.4-50.8) 698 (321 ) 46.0 1.16 (0.87-1.53) 1.13 (0.86-1.50) 0.38

Sindrom Metabolik

Tidak ada 1600 (669) 41.8 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

Ada 1194 (599) 50.2 1.30 (1.07-1.59) 1.27 (1.04-1.55) 0.02

Komponen sindrom metabolik jumlah

≤ 1 komponen 779 (279) 35.8 1.00 ( referensi ) 1.00 ( referensi )

2 komponen 821 (390 ) 47.5 1.57 (1.22-2.04) 1.56 (1.20-2.02) 0.008

3 komponen 733 (340) 46.4 1.31 (1.00-1.71) 1.28 (0.98-1.67) 0.08

4 komponen 368 (207) 56.3 2.17 (1.56-3.00) 2.09 (1.51-2.89) < 0.0001

5 komponen 93 (52) 55.9 2.56 (1.48-4.43 ) 2.48 (1.39-4.16) 0.002

Page 77: Ppt Jurnal mata

• Tabel 3 menunjukkan hubungan independen antara masing-masing komponen sindrom metabolik dengan katarak, disesuaikan dengan variabel lainnya

• Serupa dengan Tabel 2, hanya tekanan darah tinggi dan diabetes secara independen terkait dengan katarak

• Prevalensi katarak kortikal, nuklear, dan PSC masing-masing adalah 31,8%, 22,5%, dan 16,3%

Page 78: Ppt Jurnal mata

Tabel 3 Hubungan Multivariabel antara Komponen

Sindrom Metabolik dan Katarak

Page 79: Ppt Jurnal mata

Komponen sindroma metabolik

Prevalensi katarak (%)

Multivariabel OR ( 95% CI ) P

Diabetes Melitus 51.5 1.77 (1.38-2.25) < 0.0001

TD tinggi ( ≥ 130/85 mmHg atau menggunakan obat

TD)

62.6 1.82 (1.38-2.41) < 0.0001

HDL rendah ( <1.0 dan < 1.3 mmol/L pada pria dan

wanita )

46.8 1.11 ( 0.88-1.40) 0.4

TG tinggi (≥ 1.7 mmol/L) 45.4 0.96 ( 0.78-1.18 ) 0.8

BMI tinggi (≥ 25.0 kg/m2) 44.6 0.93 (0.76-1.14 ) 0.5

Page 80: Ppt Jurnal mata

• Tabel 4 menunjukkan hubungan antara komponen sindrom metabolik dan subtipe katarak yang berbeda

• Setelah disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin, tekanan darah yang tinggi, dikaitkan dengan semua 3 subtipe katarak

• Diabetes dikaitkan dengan katarak kortikal dan PSC

• HDL yang rendah dan BMI ≥25 kg/m2 dikaitkan dengan katarak kortikal

Page 81: Ppt Jurnal mata

• Setidaknya adanya dua komponen sindrom metabolik yang positif terkait dengan katarak kortikal

• BMI ≥ 25 kg/m2 dan adanya tiga dan empat komponen sindrom metabolik secara negatif berhubungan dengan katarak nuklear

Page 82: Ppt Jurnal mata

Tabel 4Hubungan antara Komponen Sindrom Metabolik

dan Subtipe Katarak Spesifik

Page 83: Ppt Jurnal mata

Umur, jenis kelamin disesuaikan odds ratio ( 95% CI)

Karateristik Katarak kortikal (n=889 ) Katarak nukelar ( n=630) Katarak PSC ( n=455)

Diabetes melitus 2.28 (1.83-2.83) *** 0.81 ( 0.63-1.04) 1.39 (1.09-1.77)**

TD tinggi ( TD ≥130/85 mmHg atau menggunakan obat TD)

1.46 ( 1.18-1.81) ** 1.37 ( 1.04-1.80)* 1.57 (1.19-2.06)**

HDL rendah ( < 1.0 dan < 1.3 mmol/L pada pria dan wanita )

1.34 (1.09-1.65) * 0.95 (0.74-1.23) 1.03 ( 0.81-1.32)

TG tinggi (≥ 1.7 mmol/L) 1.12 ( 0.93-1.35 ) 0.84 (0.67-1.06) 0.84 ( 0.67-1.04)

BMI tinggi (≥ 25.0 kg/m2) 1.22 ( 1.01-1.48 ) * 0.65 (0.52-0.81)** 1.03 (0.82-1.28)

Sindrom metabolik 1.48 (1.23-1.79) *** 0.83 ( 0.66-1.05) 1.12 ( 0.90-1.40 )

Jumlah komponen sindrom metabolik

≤ 1 komponen 1.0 ( referensi ) 1.0 ( referensi ) 1.0 ( referensi )

2 komponen 1.71 ( 1.33-2.21 ) *** 0.82 ( 0.61-1.10) 1.11 ( 0.82-1.49)

3 komponen 1.66 (1.28-2.16 ) *** 0.64 (0.47-0.88)* 1.01 (0.74-1.37)

4 komponen 2.66 ( 1.95-3.64 ) *** 0.65 (0.45-0.95)* 1.42 ( 1.00-2.03)

5 komponen 2.58 (1.93-3.45 ) *** 0.70 (0.36-1.37) 1.15 ( 0.60-2.18 )

• *P < 0.05•** P < 0.005•*** P < 0.0005

Page 84: Ppt Jurnal mata

• Dalam analisis tambahan, kami meneliti hubungan berbagai kombinasi dari komponen sindrom metabolik dengan Katarak (Tabel5)

Page 85: Ppt Jurnal mata

TD tinggi Signifikan

TD tinggi + Diabetes Signifikan

Diabetes, TD tinggi,

Obesitas, HDL rendah

Signifikan OR paling tinggi

Diabetes, TD tinggi, Obesitas Signifikan

Analisis Tambahan

Orang yang memiliki TD tinggi + diabetes memiliki 4 kali kemungkinan lebih besar kena katarak

Page 86: Ppt Jurnal mata

Tabel 5Hubungan antara Pribadi dan Kombinasi Komponen Sindroma Metabolik Spesifik dan

Katarak

Page 87: Ppt Jurnal mata

Komponen sindrom metabolik Katarak

Model Diabetes TD tinggi BMI tinggi TG tinggi HDL rendah

n(kasus) Umur,jenis kelamin disesuaikan OR

( 95% CI )

P

Tidak ada komponen sindrom metabolik

1.0 201 (45) 1.0 (referensi)

Komponen sindrom metabolik individu

1.1 x 12 (3) 0.42 (0.09-2.10) 0.7

1.2 x 382 (199) 1.50 (0.94-2.41) 0.03

1.3 x 91 (16) 0.71 (0.34-1.50) 0.8

1.4 x x 53(8) 0.76 (0.29-2.00) 0.3

1.5 30 (5) 0.88 (0.28-2.79) 0.3

Kombinasi 2 komponen sindrom metabolik

2.1 X X 58 (74) 4.73(2.16-10.34) 0.0002

2.2 X X 12(6) 3.18 (0.77-13.03) 0.03

2.3 X x 4 (3) 9.05 (0.66-123.96) 0.2

2.4 x X - - 0.2

2.5 X X 434 (198) 1.71 (1.08-2.72) 0.01

2.6 X X 159 (82) 1.71(0.98-3.01) 0.009

2.7 x X 39 (24) 3.66 (1.52-8.85) 0.03

2.8 X X 37(7) 1.15 (0.42-3.16) 0.5

2.9 x X 35(4) 0.43 (0.13-1.49) 0.2

2.10 X x 22 (6) 2.54 (0.88-7.37) 0.1

Page 88: Ppt Jurnal mata

Kombinasi 3 komponen sindrom metabolik

3.1 X X x 148 (90) 2.30 (1.29-4.10) 0.005

3.2 X X X 40 (24) 1.85 (0.76-4.49) 0.2

3.3 X X X 24 (18) 3.67 (1.10-12.28) 0.07

3.4 X X X 2 (0) - 0.4

3.5 X X x 2 (0) - 0.1

3.6 X X X 6 (3) 0.96 (0.13-7.13) 0.1

3.7 X X X 274 (109) 1.42 (0.86-2.35) 0.1

3.8 X X X 75 (36) 1.53 (0.75-3.12) 0.2

3.9 x X X 126 (51) 1.07 (0.59-1.97) 0.6

3.10 X x X 33 (8) 1.33 (0.49-3.62) 0.6

Kombinasi 4 komponen sindrom metabolik

4.1 X X X x 84(53) 2.95 (1.48-5.87) 0.005

4.2 X X X X 173 (82) 1.89 (1.09-3.28) 0.01

4.3 X X X X 7 (0) - 0.8

4.4 X X X X 40 (28) 2.24 (0.89-5.66) 0.07

4.5 x X x x 60 (44) 7.20 (3.34-15.56) <0.0001

Kombinasi 5 komponen sindrom metabolik

5.1 x x x x x 91 (52) 3.09 (1.61-5.91) 0.0005

Page 89: Ppt Jurnal mata

• Dalam analisis kedua, ketika peserta dikelompokkan berdasarkan status diabetes, hanya Tekanan darah tinggi yang bermakna dikaitkan dengan katarak di antara mereka dengan dan tanpa diabetes (Tabel 6)

• Tidak ada interaksi signifikan antara diabetes dan komponen lain dari sindrom metabolik (P interaction >0,05 untuk tekanan darah tinggi, HDL rendah, trigliserida tinggi, dan BMI tinggi)

Page 90: Ppt Jurnal mata

• Dalam analisis tambahan ketiga, mendefinisikan katarak (n=1408) menggunakan LOCS III classification, diabetes, tekanan darah tinggi dan sindrom metabolik secara bermakna dikaitkan dengan katarak (Tambahan S1 Tabel, http://www.iovs.org/lookup/suppl/ doi: 10.1167/iovs.10-6373/-/DCSupplemental)

• Dalam analisis keempat, termasuk mereka dengan riwayat operasi katarak sebelumnya (n=102), Diabetes, peningkatan trigliserida, dan sindrom metabolik secara signifikan terkait dengan operasi katarak (data tidak ditampilkan)

Page 91: Ppt Jurnal mata

Tabel 6Hubungan antara Komponen Sindrom Metabolik

dan Katarak dengan Status Diabetes

Page 92: Ppt Jurnal mata

Ada diabetes Tidak ada diabetes

Karateristik n( kasus ) Multivariabel disesuaikan OR ( 95% CI )*

n ( kasus ) Multivariabel disesuaikan OR ( 95%

CI )*

TD tinggi ( TD ≥130/85 mmHg atau

menggunakan obat TD)

567 (367) 3.04 (1.43-6.47) 1675 (786) 1.58 (1.17-2.14)

HDL ( < 1.0 dan < 1.3 mmol/L pada pria dan

wanita )

229 (142) 1.08 (0.73-1.60) 538 (217) 1.11 (0.85-1.45)

TG (≥1.7 mmol/L) 277 (163) 0.75 (0.52-1.10) 832 (340) 1.13 (0.89-1.43)

BMI ≥ 25.0 kg/m2 413 (248) 0.87 (0.58-1.53) 1214 (477) 1.03 (0.82-1.31)

Sindrom metabolik 508 (312) 0.70 (0.41-1.19) 688 (287) 1.07 (0.83-1.38)

• *Disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, pendidikan,status merokok P interaksi (diabetes x TD tinggi )= 0.82, ( diabetes x HDL rendah)= 0.48,( diabetes x TG tinggi )=0.09, (diabetesx BMI tinggi ) = 0.66

Page 93: Ppt Jurnal mata

Diskusi

• Dalam studi berbasis populasi pada orang dewasa Melayu, kami menemukan bahwa sindrom metabolik dan dua komponen utamanya, diabetes dan tekanan darah tinggi, secara signifikan terkait dengan katarak, dinilai dari foto lensa dengan cara standar

• Dari komponen sindrom metabolik individu, tekanan darah tinggi dan diabetes menunjukkan menjadi kontributor utama dalam hubungan ini

Page 94: Ppt Jurnal mata

• Tekanan darah tinggi dan diabetes dikaitkan dengan kemungkinan empat kali lipat lebih tinggi untuk kena katarak

• Trigliserida serum atau HDL, dan BMI, yang tidak terkait dengan katarak

• Hubungan ini bertahan ketika kita mendefinisikan katarak menggunakan alternatif definisi, berdasarkan LOCS III Clinical Grading

Page 95: Ppt Jurnal mata

• Prevalensi sindrom metabolik dalam populasi penelitian kami,berdasarkan kriteria ATP-3 adalah 41,8%

• Temuan kami terdapat hubungan yang positif antara sindrom metabolik, atau dua komponen, diabetes dan tekanan darah tinggi, dengan katarak ,konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Western populations

Page 96: Ppt Jurnal mata

• Diabetes dan hiperglikemia ditetapkan sebagai faktor risiko untuk katarak, yang didokumentasikan dalam beberapa populasi

• Diabetes telah terbukti berhubungan dengan katarak di beberapa populasi Asia

• Temuan kami dari hubungan diabetes dengan katarak kortikal dan katarak PSC adalah konsisten dengan pengamatan klinis sebelumnya temuan dari Beaver Dam Eye Study, the Barbados Eye Studies dan Blue Mountains Eye Study

Page 97: Ppt Jurnal mata

• Mekanisme antara diabetes dan hiperglikemia untuk pembentukan katarak meliputi glikasi lensa proteins dan efek hiperosmotik sorbitol pada serat lensa dibentuk melalui aldose reducatse pathway

Page 98: Ppt Jurnal mata

• Satu hal penting adalah bahwa tekanan darah tinggi, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan komponen sindrom metabolik lainnya bermakna bila dikaitkan dengan katarak

• Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan katarak bahkan di antara mereka yang tidak diabetes dan terkait dengan semua tiga subtipe katarak

• Studi sebelumnya telah dilaporkan temuan yang konsisten antara tekanan darah tinggi atau hipertensi dengan katarak

Page 99: Ppt Jurnal mata

• Dalam ’Physician Health Study, tekanan darah sistolik, tetapi tidak tekanan darah diastolik atau hipertensi, dikaitkan dengan katarak

• Dua penelitian di Eropa dilaporkan hubungan positif antara tekanan darah yang tinggi dan katarak

• Dalam Blue Mountain Eye Study ,penggunaan obat antihipertensi dikaitkan dengan katarak dan operasi katarak

Page 100: Ppt Jurnal mata

• Mekanisme antara hipertensi dan katarak adalah tidak jelas

• Peradangan dan disfungsi endotel mungkin bisa memainkan peranan dalam hubungan antara hipertensi dan katarak

Page 101: Ppt Jurnal mata

• Kami menemukan hubungan yang tidak signifikan antara trigliserida yang tinggi atau HDL yang rendah dan katarak

• Namun, hubungan diamati antara HDL yang rendah dan katarak kortikal

• Beberapa penelitian telah melaporkan hubungan antara trigliserida yang tinggi atau kadar HDL yang rendah dengan subpopulations spesifik

Page 102: Ppt Jurnal mata

• Paunskinis et al melaporkan hubungan positif antara kadar trigliserida yang tinggi dan setiap subtipe katarak pada kalangan wanita berusia 45 - 64 tahun

• Beaver Dam Eye Study, kadar HDL yang rendah dikaitkan dengan katarak kortikal pada wanita

• Framingham Offspring Heart Studi, HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan katarak PSC pada pria

Page 103: Ppt Jurnal mata

• Penelitian pada hewan telah menunjukkan perkembangan katarak dipercepat dengan :– Diabetes– HDLyang rendah -induced rats– Peradangan dan stres oksidatif akibat

kadar HDL yang rendah bisa mendorong pembentukan katarak

– Hubungan antara HDL yang rendah dan katarak kortikal bisa juga karena kebetulan

Page 104: Ppt Jurnal mata

• Orang Asia memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi dan penyakit kardiovaskular

• Ulasan epidemiologi telah menunjukkan hubungan yang tidak konsisten antara BMI dan katarak

• BMI yang tinggi tidak dikaitkan dengan katarak secara keseluruhan dalam penelitian kami ini , sebuah temuan yang konsisten dari Swedia mammography cohort tetapi tidak konsisten dengan temuan hubungan positif antara BMI dan katarak, dilaporkan dalam Nurses 'Health Study

Page 105: Ppt Jurnal mata

• Pada analisis dikelompokkan berdasarkan subtipe katarak, BMI ≥ 25 kg/m2 positif terkait dengan katarak kortikal tapi negatif terkait dengan katarak nuklear

• Temuan kami, BMI yang tinggi dikaitkan dengan katarak kortikal adalah konsisten dengan studi sebelumnya Mountains Eye Study report

• Shihpai eye study di Taiwan, BMI tidak terkait dengan katarak nuklear , konsisten dengan laporan kami

Page 106: Ppt Jurnal mata

• Temuan kami sesuai dengan laporan sebelumnya dari populasi Kaukasia

• Tan et al menunjukkan bahwa sindrom metabolik adalah terkait dengan ketiga jenis katarak dalam study kohort lansia dari Australia dalam Blue Mountains Eye Study .

• Paunksnis et al melaporkan hubungan antara katarak dan sindrom metabolik pada kalangan pria paruh baya dan wanita Eropa

Page 107: Ppt Jurnal mata

• Sindrom metabolik terbukti berhubungan dengan ekstraksi katarak dalam Italian hospital population dan di antara Wanita Swedia berusia <65 tahun

• Meskipun beberapa faktor termasuk resistensi insulin, inflamasi dan disfungsi endotel bisa menjelaskan hubungan antara sindrom metabolik atau komponennya dan katarak, temuan kami menunjukkan bahwa hubungan ini terutama didorong oleh hubungan antara katarak dan diabetes atau tekanan darah yang tinggi

Page 108: Ppt Jurnal mata

•Studi cross-sectional dalam membuat

kesimpulan kausal (sebab akibat )

•Penggunaan glukosa plasma acak untuk mendefinisikan diabetes pasti bisa menghasilkan kesalahan dalam klasifikasi kasus diabetes

•Faktor pengganggu yang

mungkin menjelaskan

beberapa hubungan yang diamati dalam penelitian kami

Keterbatasan

•Penilaian kami terhadap tekanan darah yang tinggi didasarkan pada

satu kunjungan, dan kesalahan

pengukuran mungkin

Page 109: Ppt Jurnal mata

Kesimpulan

1. Sindrom metabolik dan dua faktor komponen pokok, tekanan darah yang tinggi dan diabetes berhubungan dengan usia terkait katarak pada orang dewasa Melayu Asia

2. Temuan ini menyoroti pentingnya penanggulangan faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan katarak

Page 110: Ppt Jurnal mata