Welcome to persentation Loading... ...... BinakaSRat u Ita Apriani
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi
membedakan makna. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengetahui
bahwa kesatuan bunyi terkecil tersebut berfungsi sebagai pembeda makna? Satu-
satunya cara yang bisa ditempuh adalah melakukan pembuktian secara empris,
yaitu dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistik bahasa yang diteliti.
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus
mencari sebuah satuan bahasa biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi
tersebut. Lalu membandingkannya dengan satuan bahasa yang mirip dengan satuan
bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya,
maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem karena dia bisa berfungsi
membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Untuk mengetahui kontras tidaknya bunyi-bunyi suatu bahasa dilakukan
dengan cara pasangan minimal, yaitu penjajaran dua atau lebih bentuk bahasa
terkecil dan bermakna dalam bahasa tertentu yang secara ideal (berbunyi) sama,
kecuali satu bunyi yang berbeda.
BERIKUT ANALISIS PERTAMA
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Kedua kata itu mirip benar.
Masing-masing terdiri dari 4 buah
bunyi yang pertama mempunyai
bunyi /L/, /a/, /b/, /a/, dan yang
kedua mempunyai bunyi /r/, /a/,
/b/ dan /a/.
Jika kita bandingkan:
/L/ /a/ /b/ /a/
/R/ /a/ /b/ /a/
Laba
Raba
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi /L/
dan /r/ kesimpulannya bahwa bunyi /L/ dan /r/ adalah dua buah fonem yang
berbeda di dalam bahasa Indonesia.
Contoh pendukung:
MATERI
Labu Rabu
Langka RangkaLupa Rupa
Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /l/ dan /r/
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Contoh lain pada kata di
samping, yang masing-masing
terdiri dari 2 buah bunyi maka bunyi
/k/ pada kata pertama dan bunyi
/h/ pada kata ke 2 masing-masing
adalah fonem yang berlainan yaitu
fonem /k/ dan /h/.
Baku
Bahu
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Kutang Hutang
Kali Hari
Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /k/ dan /h/
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/kadang/ dan /ladang/
adalah fonemik kontras dalam
lingkungan yang sama, terdapat dua
fonem yang berbeda yaitu ‘k’ dan ‘l’
dengan makna yang berbeda pula.
kadang
ladang
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Kuas Luas
Kain Lain
Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /k/ dan /l/
Kapuk Lapuk
Kabel Label
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/ikat/ dan /ikut/ adalah
fonemik kontras dalam lingkungan
yang sama, terdapat dua fonem
yang berbeda yaitu ‘a’ dan ‘u’ yang
dapat membedakan makna pula.
Ikat
Ikut
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Alas Ulas
Kabar Kabur
Dalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /a/ dan /u/
Sampah Sumpah
Ulang Ulung
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
/dasar/ dan /pasar/
adalah fonemik kontras dalam
lingkungan yang sama, terdapat dua
fonem yang berbeda yaitu ‘d’ dan
‘p’ yang dapat membedakan makna
pula.
Dasar
Pasar
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Contoh pendukung:
MATERI
Dayung Payung
Dari PariDalam Bahasa Indonesia terdapat fonem /d/ dan /p/
Dalang Palang
HOME REFERENSI
PENYUSUN
seacara singkat akan kami paparkan sebagai berikut :
MATERI
Bahasa Indonesia dijumpai Bentuk
Linguistik
“palang”
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Bentuk “palang” bisa dipisah menjadi lima bentuk
linguistik yang lebih kecil, yaitu [p] [a] [l] [a] [n] dan [g].
Namun, jika salah satu bentuk linguistik terkecil tersebut
(misalnya[p]) diganti dengan bentuk linguistik terkecil lain
(misal diganti [k] , [t] , [j] , [m] , [d] ,[g]), maka akan
berbentuk linguistik yang lebih besar, yaitu “palang” [kalang] ‘sangga’ [malang] ‘celaka’[talang] ‘sejenis ikan [dalang] ‘dalang’[jalang] ‘liar’ [galang] ‘galang’
MATERI
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Jadi untuk membuktikan sebuah fonem atau bukan harus mencari pasangan minimalnya. Kendalanya kadang-kadang pasangan minimal ini tidak mempunyai jumlah bunyi yang persis sama, misalnya “muda” dengan “mudah”. Ini merupakan pasangan minimal sebab tiadanya bunyi /h/ pada kata pertama dan adanya bunyi /h/ pada kata kedua menyebabkan kedua kat aitu berbeda-beda makna. Jadi bunyi /h/ adalah sebuah fonem.
MATERI
Berdasarkan bukti empiris tersebut diketahui bahwa bentuk linguistik terkecil [p] berfungsi membedakan makna terhadap bentuk linguistik yang lebih besar, yaitu [palang], walaupun [p] sendiri tidak mempunyai makna. Begitu pula pada kasus
fonem /h/ di atas.
HOME REFERENSI
PENYUSUN
Kemudian pada lingkungan yang mirip, contoh pasangan minimal dalam lingungan yang mirip:
[ciri] - [jari][kilap] - [gelap]
Dengan lingkungan yang mirip, yaitu [c...ri]-[j...ri] dan [k...lap]-[g...lap] masing-masing pasangan tersebut berbeda maknanya sebagai akibat dari perbedaan satu bunyi, yaitu [i]-[a] dan [i]-[e].
MATERI
Oleh karena bunyi-bunyi tersebut berkontras dalam lingkungan yang mirip, bunyi-bunyi tersebut digolongkan ke dalam fonem yang berbeda, yaitu fonem /i/ /a/
dan /e/.
HOME
MATERI
REFERENSI
PENYUSUN
Distribusi Komplementer dan Variasi Bebas
BERIKUT ANALISIS KEDUA
Distribusi komplementer.
HOME REFERENSI
PENYUSUN
• Yang dimaksud dengan Distribusi Komplementer adalah distribusi yang tempatnya tidak bisa dipertukarkan juga tidak akan menimbulkan perbedaan makna. Bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip apabila berdistribusi komplementer merupakan sebuah fonem. Contoh : bunyi /k/ pada paku dan/k/ pada maki seara fonetis sama persis. Bunyi /k/ yang pertama tergolong velar belakang karena dipengaruhi bunyi vokal /u/, dan bunyi /k/ yang kedua tergolong velar depan karena dipengaruhi vokal /i/. juga pada /y/ pada yaitu dan yang.
Variasi bebas adalah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip, jika dapat saling menggantikan dalam suatu kata dan tidak menyebabkan perubahan arti. Hal ini merupakan sebuah fonem. Hal ini terdapat dalam bahasa-bahasa yang mempunyai beberapa dialek.
• Misal : telur patur lubang pikir sipattelor pastor lobang fikir sifat
MATERI