Top Banner
PENDEKATAN EUCLID PADA GEOMETRI
18

Ppt bab 2

Jan 12, 2017

Download

Documents

Henry Kurniawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ppt bab 2

PENDEKATAN EUCLID PADA GEOMETRI

Page 2: Ppt bab 2

Apa yang akan di bahas Aksioma Kesejajaran Aksioma Kongruen Luas dan Kesamaan Luas Jajaran Genjang dan Segitiga Teorema Pythagoras Bukti dari Teorema Thales Sudut dalam Lingkaran

Page 3: Ppt bab 2

Pada Gambar 1 di atas menunjukkan situasi yang dimaksud oleh aksioma kesejajaran Euclid ketika dua garis L dan M tidak sejajar

α

β

N

M

L

Aksioma Kesejajaran

Gambar 1. Ketika garis tidak sejajar

Page 4: Ppt bab 2

L dan M adalah sejajar, maka α dan β membentuk sudut lurus, dan sudut yang terbentuk oleh garis L, M dan N ditunjukkan oleh gambar 2 di atas.

α

N

M

Lπ – α

α π – α

Gambar 2. Ketika garis sejajar

Page 5: Ppt bab 2

Jumlah sudut segitigaJika α, β, dan γ adalah sudut segitiga sembarang, maka α + β + γ = π

α γ

βα γ

L

Gambar 3. Pembuktian jumlah sudut segitiga

Page 6: Ppt bab 2

Teorema segitiga sama kakiAksioma sas

Teorema sisi jajar genjang

Aksioma KONGRUEN

Page 7: Ppt bab 2

kuadrat dari jumlahSebagai contoh adalah persegi dan persegi panjang yang dinyatakan dengan rumus aljabar :

LUAS DAN KESAMAAN

Page 8: Ppt bab 2

Gambar 6. Bentuk jajar genjang dan persegi panjang dari potongan yang sama

Gambar 7. Kasus dimana lebih membutuhkan banyak pemotongan

LUAS JAJARAN GENJANG DAN SEGITIGA

Page 9: Ppt bab 2

Gambar 8. Persegi panjang dan jajar genjang dengan alas dan tinggi yang sama

Gambar 9. Segitiga sebagai setengah jajar genjang

Luas jajar genjang = alas x tinggi

Luas Segitiga = 1/2 alas x tinggi

Page 10: Ppt bab 2

Teorema Pythagoras. Untuk setiap segitiga siku-siku, jumlah kuadrat dua sisi pendek sama dengan kuadrat dari sisi miring

Gambar 10. Membagi persegi untuk pembuktian euclid

TEOREMA PYTHAGORAS

Page 11: Ppt bab 2

Perhatikan gambar-gambar berikut :

Luas segitiga CDF adalah setengah dari persegi CDEF.

Anggap CD sebagai alas segitiga dan CF adalah tingginya.

Perhatikan segitiga CDG, anggap CD sebagai alasnya dan CF sebagai tingginya.

Oleh karena itu segitiga CDG memiliki luas yang sama dengan segitiga CDF karena memiliki alas dan tinggi yang sama.

Page 12: Ppt bab 2

Perhatikan segitiga BCF dengan segitiga CDG di atas, |CF| = |DC| karena merupakan sisi-sisi dari persegi CDEF, |BC| = |CG| karena merupakan sisi-sisi dari persegi ABCG, dan memiliki besar sudut yang sama pada titik C.

Jadi segitiga BCF dan segitiga CDG merupakan segitiga yang kongruen berdasarkan aksioma SAS.

Anggap BC sebagai alas segitiga dan CH adalah tinggi segitiga.

Perhatikan segitiga BCH, anggap BC adalah alasnya dan CH sebagai tingginya.

Oleh karena itu luas segitiga BCH sama dengan luas segitiga BCF karena memiliki alas dan tinggi yang sama.

Page 13: Ppt bab 2

Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat

disimpulkan bahwa pada gambar 10 luas dari

setengah persegi abu-abu terang sama dengan luas

dari setengah persegi panjang abu-abu terang.

Yang mengakibatkan luas persegi abu-abu terang

sama dengan luas persegi panjang abu-abu terang.

Dengan cara yang sama akan diperoleh juga untuk

persegi dan persegi panjang abu-abu gelap.

Sehingga teorema phytagoras dapat terbukti.

Page 14: Ppt bab 2

Teorema Thales. Sebuah garis yang ditarik sejajar dengan salah satu sisi segitiga memotong dua sisi lainnya secara proporsional.

Gambar 12. Sisi segitiga dipotong dengan sejajar

BUKTI DARI TEOREMA THALES

Page 15: Ppt bab 2

Berdasarkan gambar 12 :

Demikian pula pada segitiga APQ dan PQC yang membentuk segitiga APC:

Karena luas PQB sama dengan Area PQC, sisi kanan kedua persamaan adalah sama, dan begitu juga sisi kirinya. Artinya,

Dengan kata lain, garis PQ memotong sisi AB dan AC secara proporsional

Page 16: Ppt bab 2

Invarian sudut dalam lingkaran. Jika A dan B adalah dua titik pada lingkaran, kemudian, untuk semua titik C pada salah satu busur yang menghubungkan mereka, ACB sudut konstan.

Teorema sudut dalam setengah lingkaran. Jika A dan B adalah ujung diameter lingkaran, dan C adalah titik lain pada lingkaran, maka sudut ACB adalah sudut siku-siku.

SUDUT DALAM LINGKARAN

Page 17: Ppt bab 2

Gambar 13. Sudut α + β dalam lingkaran

π – α

α

α

β

β

π – β

2(α + β)

Page 18: Ppt bab 2

TERIMA KASIH