Top Banner

of 28

Ppt a.15 Sk 2 Blok Panca Indera

Oct 06, 2015

Download

Documents

Dimas Adriyono

ppt sk2 blok panca indera
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PBL SKENARIO 3 SESAK NAFAS

PBL SKENARIO 2 Telinga SakitBlok Panca InderaKelompok A-15Ketua : Dimas Adriyono Wibowo(1102012067)Sekretaris: Liza Astrina Devi (1102012146)Anggota: Abd. Halim Gazali H(1102012001) Affy Syifarani(1102012008) Ariandhy Rukhma M(1102012027) Anna Rizky A(1102011031) Dea Ardelia(1102012050) Debby Elvira(1102012051) Elva Oktiana R(1102012075) Dila Rizky P(1102011080)SKENARIO

Telinga Sakit

Seorang Anak usia 3 tahun Pilek batuk dan demam sudah 3 hari yang lalu. Keluhan telinganya kanan sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan bercampur sedikit warna merah seperti darah. Lalu di bawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga di bersihkan , diperiksa kendang telinga tampak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah penyakit anaknya bisa sembuh.Sasaran Belajar

LI.1. MM Anatomi TelingaLO.1.1. MakroLO.1.2. MikroLI.2. MM Fisiologi PendengaranLI.3. MM OMALO.3.1. DefinisiLO.3.2. EtiologiLO.3.3. EpidemiologiLO.3.4. KlasifikasiLO.3.5. PatofisiologiLO.3.6. Manifestasi KlinisLO.3.7. Diagnosis dan Diagnosis BandingLO.3.8. PenatalaksanaanLO.3.9. KomplikasiLO.3.10. PencegahanLO.3.11. PrognosisLI.4. MM Menjaga Kesehatan Telinga menurut Pandangan Islam LI.1. MM Anatomi TelingaLO.1.1. Makro

Daun telinga(Auricula)Liang telinga luar(Meatus acusticus externus)Gendang telinga(Membrana tympani)

LO.1.2. Mikro Kerangka terdiri dari tulang rawan elastis, bentuk tak teratur Perichondrium mgd banyak serat elastis Kulit yang menutupi tulang rawan tipis Jar subcutan tipis ( posterior > anterior ) Di dalam kulit tdp : - kel keringat sedikit, ukurannya kecil- rambut halus- kel sebacea- pada lobus auricula tdp jar lemak

Berupa saluran ( 25 mm ), arah medioinferiorBagian luar kerangka dinding terdiri dari tulang rawan elastin Dilapisi kulit tipis, tanpa subcutis

Pada kulit bagian sepertiga luar terdapat : Rambut pendek Mencegah masuknya benda asing

Kel sebacea Bermuara di follicle rambut

Kel ceruminosa Tubulosa apocrin (modifikasi kel keringat)

Bentuk oval, semitransparan Terdiri dari 2 lapisan jar penyambung :- Lap luar, mgd serat-serat collagen tersusun radial- Lap dalam, mgd serat-serat collagen tersusun circular

Cavum tympaniTuba faryngotympani(Tuba Eustachius)

Cavum tympani, tulang-tulang pendengarannervus & musculi dilapisi mucosa yang terdiri dariepithel selapis cuboid dan l. propria tipis ygberhubungan erat dengan periosteum di bawahnya Epithel cavum tympani sekitar muara tuba fa-ryngotympani terdiri dari epithel selapis cuboid/cylin-dris dengan cillia Cavum tympani Menghubungkan bagian anterior cavum tympani dengan bagian lateroposterior nasopharyng

Mucosa membentuk rugae, terdiri dari epithel selapis /bertingkat cylindris dengan cillia dan lamina propria tipis

Mucosa dekat nasofaryng mengandung kel. tubuloalveolar dan pada epithelnya terdapat sel goblet

Tuba faryngotympani

Labyrnth ossea terdiri dari ruangan-ruangan & saluranyang terdapat di dalam os petrosum Labyrinth membranosa t.d. ruangan-ruangan &saluran-saluran yg bentuknya = labyrinth ossea,dindingnya dilapisi epithel & terdapat di dalam labyrinth ossea,

Labyrinth membranosa berisi cairan endolymphLI.2. MM Fisiologi Pendengaran

Gelombang suara >> getaran membran timpani >> getaran tulang telinga tengah >> getaran jendela oval >> gerakan cairan di dalam koklea >> getaran membran basilaris >> menekuknya rambut di reseptor sel rambut dalam organ corti sewaktu membran basilaris menggeser rambut ini secara relatif terhadap membran tektorium di atasnya >> perubahan potensial berjenjang (reseptor) di sel reseptor >> perubahan frekuensi potensial aksi yang dihasilkan nervus cochlearis >> perambatan potensial aksi ke korteks pendengaran di lobus temporalis.

LI.3. MM OMADefinisi

Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Otitis media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif, di mana masing-masing memiliki bentuk yang akut dan kronis.Selain itu, juga terdapat jenis otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitika. Otitis media yang lain adalah otitis media adhesiva (Djaafar, 2007).Etiologi1. Bakteri Tiga jenis bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).2. Virus Virus yang paling sering dijumpai pada anak-anak, yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, atau adenovirus (sebanyak 30-40%).

Epidemiologi Insidens tertinggi otitis media akut (OMA) pada kelompok umur 6-11 bulan dan 75% anak mengalami episode ini dalam umur 12 bulan. Anak-anak yang menderita pertama sekali episode OMA kurang dari umur 12 bulan secara signifikan akan lebih mudah mendapatkan OMA rekuren.

Patofisiologi

Klasifikasi & Manifestasi KlinisStadiumManifestasi Klinis1. Stadium Oklusi Tuba Retraksi membran timpani Membran timpani normal / keruh pucat Telinga tengah terasa penuh OtalgiaPendengaran menurun2. Stadium Pre-Supuratif Membran timpani hiperemis Edema membran timpani3. Stadium Supuratif Edema hebat pada mukosa telinga tengah Sekret berupa eksudat purulen Membran timpani buldging, mobilitas menurun Otalgia Berat Demam 4. Stadium Perforasi Otorea Demam turun5. Stadium ResolusiOtorea berkurang cenderung keringDiagnosisMenurut Kerschner, kriteria diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut, yaitu: 1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut. 2. Ditemukan adanya tanda efusi. Efusi merupakan pengumpulan cairan di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga. 3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan adanya salah satu di antara tanda berikut, seperti kemerahan atau erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal.

Diagnosis Banding

Gejala dan tanda Otitis Media Akut Otitis Media dengan Efusi Nyeri telinga (otalgia), menarik telinga (tugging) + - Inflamasi akut, demam + - Efusi telinga tengah + + Membran timpani membengkak (bulging), rasa penuh di telinga +/- - Gerakan membran timpani berkurang atau tidak ada + + Warna membran timpani abnormal seperti menjadi putih, kuning, dan biru + + Gangguan pendengaran + + Otore purulen akut + - Kemerahan membran timpani, erythema + - PenatalaksanaanStadiumTata Laksana1. Oklusi Tuba Dekongestan oral/topikalUsia < 12 thn : tetes hidung HCl Efedrin 0,5 % Usia > 12 thn : tetes hidung HCl Efedrin 1 %2. PresupuratifAntibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Bila pasien alergi tehadap penisilin, diberikan eritromisin. Pada anak, diberikan ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis.3. Supuratif pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi ruptur. 4. PerforasiDiberikan obat cuci telinga (ear toilet) H2O2 3% selama 3 sampai dengan 5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu. Biasanya sekret akan hilang dan perforasi akan menutup kembali dalam 7 sampai dengan 10 hari.5. ResolusiBila masih otorea antibiotik selama 3 mingguKomplikasikomplikasi OMA terbagi kepada komplikasi intratemporal (perforasi membran timpani, mastoiditis akut, paresis nervus fasialis, labirinitis, petrositis), ekstratemporal (abses subperiosteal), dan intracranial (abses otak, tromboflebitis).

Pencegahan

Terdapat beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya OMA. Mencegah ISPA pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA dengan pengobatan adekuat, menganjurkan pemberian ASI minimal enam bulan, menghindarkan pajanan terhadap lingkungan Prognosis

Apabila ditangani dengan cepat dan adekuat prognosis akan baik.LI.4. MM Menjaga Kesehatan Telinga menurut Pandangan Islam

PENGGUNAAN TELINGA =Mengambil pelajaranagar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu danagar diperhatikan oleh telinga yg mau mendengar. (Q.s.aL-Haqqah (69): 12)MENJAUHKAN PENDENGARAN DARI MAKSIAT

Haram mendengarkan yg munkar Jika tidak dapat menghindar melewati arena maksia wajib menutup telinga (sebagaimana pernah dilakukan Nabi dan Umar bin al-Khaththab)