Top Banner

of 10

PPOK, Emfisema, Edema Paru

Aug 07, 2018

Download

Documents

Tiara Meiriska
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    1/22

    PPOK, EMFISEMA PARU DAN EDEMA PARU

    1. PPOK  

    1.1. Definisi

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang dapat

    dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya bersifat

    reversibel, bersifat progresif, dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap

     partikel atau gas yang beracun atau berbahaya, disertai efek ekstra paru yang berkontribusi

    terhadap derajat berat penyakit.

    Karakteristik hambatan aliran udara pada PPOK disebabkan oleh gabungan antara

    obstruksi saluran napas kecil (obstruksi bronkiolitis) dan kerusakan parenkim (emfisema)

    yang bervariasi pada setiap individu. PPOK sering kali timbul pada usia pertengahan akibat

    merokok dalam waktu yang lama. PPOK sendiri juga mempunyai efek sistemik yang

     bermakna sebagai petanda sudah terdapat kondisi komorbid lainnya.ampak PPOK pada

    setiap individu tergantung derajat keluhan (khususnya sesak dan penurunan kapasitas

    latihan), efek samping dan gejala komorbid lainnya.!al tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh

    derajat keterbatasan aliran udara.

    "ronkitis kronik dan emfisema tidak dimasukkan definisi PPOK karena emfisema

    merupakan diagnosis patologi dan bronkitis kronik merupakan diagnosis klinis.#elain itu

    keduanya tidak selalu mencerminkan hembatan aliran udara dalam saluran napas.

    1.2. Faktor Risiko

    $. %sap rokok

    Kebiasaan merokok merupakan satu&satunya penyebab kausal yang terpenting,

     jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.

    alam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan '

    a) iwayat merokok 

    a. Perokok aktif 

     b. Perokok pasif 

    c. "ekas perokok 

    1

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    2/22

     b) erajat berat merokok dengan ndeks "rinkman ("), yaitu perkalian jumlah

    rata&rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun '

    a. ingan ' *&+**

     b. #edang ' +**&**

    c. "erat '-**

    +. Polusi udara

    "erbagai macam partikel dan gas yang terdapat di udara sekitar dapat menjadi

     penyebab terjadinya polusi udara. Polusi udara terbagi menjadi'

    a. Polusi di dalam ruangan

    • %sap rokok 

    • %sap kompor 

     b. Polusi diluar ruangan

    • as buang kendaraan bermotor 

    • ebu jalanan

    c. Polusi di tempat kerja

    • "ahan kimia

    • /at kimia

    • as beracun

    0. nfeksi saluran napas bawah berulang

    infeksi virus dan bakteri berperan dalam patogenesis dan progresifitas PPOK.Kolonisasi bakteri menyebabkan inflamasi jalan napas berperan secara bermakna

    menimbulkan eksaserbasi. nfeksi saluran napas berat pada anak akan menyebabkan

     penurunan fungsi paru dan meningkatkan gejala respirasi saat deawasa. seringnya kejadian

    infeksi berat pada anak ini sebagai penyebab dasar timbulnya hiperesponsif jalan napas.

    1. tumbuh kembang paru

     pertumbuhan paru berhubungan dengan proses selama kehamilan, kelahiran, dan

     pajanan waktu kecil.

    2. #osial ekonomi

    sosial ekonomi menjadi faktor risiko terjadinya PPOK belum dapat dijelaskan secara

     pasti. Pajanan polusi didalam dan luar ruangan, pemukiman yang padat, nutrisi yang jelek,

    dan faktor lain yang berhubungan dengan status sosial ekonomi.

    . en

    1.3. Patofisiologi

    nhalasi asap rokok dan partikel berbahaya lainnya menyebabkan inflamasi di saluran

    napas dan paru seperti yang terlihat pada pasien PPOK. espons inflamasi abnormal ini

    2

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    3/22

    menyebabkan kerusakan jaringan parenkim yang mengakibatkan emfisema, dan mengganggu

    mekanisme pertahanan yang mengakibatkan fibrosis saluran napas kecil.Perubahan patologis

    menyebabkan udara terperangkap dan keterbatasan aliran udara yang bersifat progresif.

    3ingkat peradangan, fibrosis, dan cairan eksudat di lumen saluran napas kecil

     berkolerasi dengan penurunan 45P$ dan rasio 45P$6K4P.Penurunan 45P$ merupakan gejala

    yang khas pada PPOK, obstruksi jalan napas perifer ini menyebabkan udara terperangkap dan

    mengakibatkan hiperinflasi.

    !iperinflasi mengurangi kapasitas inspirasi seperti peningkatan kapasitas residual

    fungsional, khususnya selama latihan (kelainan ini dikenal sebagai hiperinflasi dinamis),

    yang terlihat sebagai sesak napas dan keterbatasan kapasitas latihan.!iperinflasi yang

     berkembang pada awal penyakit merupakan mekanisme utama timbulnya sesak napas pada

    aktivitas."ronkodilator yang bekerja pada saluran napas perifer mengurangi air trapping,

    sehingga mengurangi volume residu dan gejala serta meningkatkan keterbatasan kapasitas

    latihan.

    Ketidakseimbangan pertukaran gas menyebabkan kelainan hipoksemia dan hiperkapnia

    yang terjadi karena beberapa mekanisme. #ecara umum, pertukaran gas memburuk selama

     penyakit berlangsung. 3ingkat keparahan emfisema berkolerasi dengan PO+ arteri dan tanda

    lain dari ketidakseimbangan ventilasi perfusi (4% 6 7).

    "eberapa mediator dan protease merangsang hipersekresi mucus melalui aktivasi

    reseptor faktor 58.

    1.. !e"ala Klinis

    ejala dan tanda PPOK sangat bervariasi, mulai dari tanda dan gejala ringan hingga

     berat.Pada pemeriksaan fisis tidak ditemukan kelainan sampai ditemukan kelainan yang jelas

    dan tanda inflasi paru.ejala klinis yang biasa ditemukan pada penderita PPOK adalah sebagai

     berikut'

    a) #esak napas

    #esak napas bersifat progresif (bertambah berat seiring berjalannya waktu),

     bertambah berat dengan aktivitas, persisten (menetap sepanjang hari), pasien

    mengeluh berupa perlu usaha untuk bernapas.

     b) "atuk kronik

    3

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    4/22

    "atuk kronik hilang timbul dan mungkin tidak berdahak.

    c) "atuk kronik berdahak 

    #etiap batuk kronik berdahak dapat mengindikasikan PPOK.

    ) iwayat terpajan faktor risiko

    Pertimbangkan PPOK dan lakukan uji spirometri jika salah satu indikator ini ada pada

    individu di atas usia 1* tahun. ndikator ini bukan merupakan diagnosis pasti, tetapi

    keberadaan beberapa indikator kunci meningkatkan kemungkinan diagnosis

    PPOK.#pirometri diperlukan untuk memastikan diagnosis PPOK.

    1.#. Diagnosis

    a. Ana$nesis

    o iwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan

    o iwayat terpajan 9at iritan yang bermakna di tempat kerja

    o iwayat penyakit emfisema pada keluarga

    o 3erdapat faktor predisposisi pada masa bayi6anak, mis berat badan lahir rendah

    ("":), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara

    o "atuk berulang dengan atau tanpa dahak 

    o #esak dengan atau tanpa bunyi mengi

    %. Pe$eriksaan fisis

    PPOK dini umumnya tidak ada kelainan

    ; nspeksi

    -  Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)

    -  Barrel chest (diameter antero & posterior dan transversal sebanding)

    - Penggunaan otot bantu napas

    - !ipertropi otot bantu napas

    - Pelebaran sela iga

    - "ila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis i leher dan

    edema tungkai

    - Penampilan pink puffer atau blue bloater 

    ; Palpasi

    Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar 

    4

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    5/22

    ; Perkusi

    Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah,

    hepar terdorong ke bawah.

    ; %uskultasi

    & suara napas vesikuler normal, atau melemah

    & terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi

     paksa

    & ekspirasi memanjang

    & bunyi jantung terdengar jauh

     Pink puffer 

    ambaran yang khas pada emfisema, penderita kurus, kulit kemerahan dan

     pernapasan pursed – lips breathing 

     Blue bloater 

    ambaran khas pada bronkitis kronik, penderita gemuk sianosis, terdapat edema

    tungkai dan ronki basah di basal paru, sianosis sentral dan perifer 

     Pursed - lips breathing 

    %dalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang

    memanjang.#ikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi

    ?*= 45P$= (45P$6K4P) > @2 =

    - 45P$ merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai

     beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit.

    - %pabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, %P5 meter 

    walaupun kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau

    variabiliti harian pagi dan sore, tidak lebih dari +*=

    ; Aji bronkodilator 

    -ilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan %P5

    meter.

    5

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    6/22

    - #etelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak ? hisapan, $2 & +* menit

    kemudian dilihat perubahan nilai 45P$6%P5, perubahan 45P$6%P5 > +*= dan

    > +** ml dari nilai awal.

    - Aji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil.

    +. :aboratorium darah

    !emoglobin (!b), :eukosit, 3rombosit.

    0. adiologi

    8oto toraks P% dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain

    Pada emfisema terlihat gambaran '

    - !iperinflasi

    - !iperlusen

    - uang retrosternal melebar 

    - iafragma mendatar 

    - Bantung menggantung (jantung pendulum)

    Pada bronkitis kronik '

    -  Cormal

    -

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    7/22

    erajat '

    PPOK ingan

    ejala batuk kronik dan produksi

    sputum ada tetapi tidak sering. Pada

    derajat ini pasien sering tidak 

    menyadari bahwa faal paru mulai

    menurun.

    45P$6K4P > @*=

    45P$D ?*= prediksi

    erajat '

    PPOK #edang

    ejala sesak mulai dirasakan saat

    aktivitas dan kadang ditemukan

    gejala batuk dan produksi sputum.

    "iasanya pasien mulai

    memeriksakan kesehatannya.

    45P$6K4P > @*=

    2*= E 45P$> ?*= prediksi

    erajat '

    PPOK "erat

    ejala sesak lebih berat, penurunan

    aktivitas, rasa lelah dan serangan

    eksaserbasi semakin sering dan

     berdampak pada kualitas hidup

     pasien.

    45P$6K4P > @*=

    0*= E 45P$> 2*= prediksi

    erajat 4 '

    PPOK #angat

    "erat

    ejala diatas dimbah dengan tanda&

    tanda gagal napasatau gagal jantung

    kanan dan ketergantungan oksigen.

    Kualitas hidup pasien memburuk 

    dan jika eksaserbasi dapat

    mengancam jiwa.

    45P$6K4P >@*=

    45P$> 0*= prediksi atau

    45P$> 2*= dprediksi

    disertai gagal napas kronik 

    1.). Diagnosis %an*ing

    Diagnosis !e"ala

    7

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    8/22

    PPOK    • Onset pada usia pertengahan.

    • ejala progresif lambat.

    • :amanya riwayat merokok.

    • #esak saat aktivitas.

    #ebagian besar hambatan aliran udara.• reversibel

    %sma • Onset awal sering pada anak.

    • ejala bervariasi dari hari ke hari.

    • ejala pada malam 6 menjelang pagi.

    • isertai atopi, rhinitis, atau eksim.

    • iwayat keluarga dengan asma.

    • #ebagian besar keterbatasan aliran udara.

    • eversibleagal jantung kongestif    • %uskultasi terdengar ronki halus di bagian basal.

    • 8oto thorak tampak jantung membesar, edema paru.

     

    Aji faal paru menunjukkan restriksi bukan obstruksi.

    Penyakit lain yang bisa menjadi diagnosis banding PPOK adalah'

    - #OP3 ( sindrom obstruksi pasca tuberculosis)

    %dalah penyakit obstruksi saluran napas yang ditemukan pada pasien

     pascatuberkulosis dengan lesi paru yang minimal.

    %sma dan PPOK adalah penyakit obstruksi saluran napas yang sering ditemukan

    di ndonesia, karena itu diagnosis yang tepat harus ditegakkan.

    1.+. Penatalaksanaan

    A. Penatalaksanaan '$'$ PPOK 

    3ujuan penatalaksanaan '

    • Fengurangi gejala

    • Fencegah progresifitas penyakit

    • Feningkatkan toleransi latihan

    • Feningkatkan status kesehatan

    • Fencegah dan menangani komplikasi

    • Fencegah dan menangani eksaserbasi

    8

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    9/22

    • Fenurunkan kematian

    Penatalaksanaan secara umum PPOK meliputi '

    $. 5dukasi

    +. "erhenti merokok 

    0. Obat & obatan

    1. ehabilitasi

    2. 3erapi oksigen

    . 4entilasi mekanis

    @. Cutrisi

    1. E*'kasi

    5dukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada PPOK 

    stabil.nti dari edukasi adalah menyesuaikan keterbatasan aktivitas dan mencegah kecepatan

     perburukan fungsi paru.

    5dukasi PPOK diberikan sejak ditentukan diagnosis dan berlanjut secara berulang pada

    setiap kunjungan, baik bagi penderita sendiri maupun bagi keluarganya.

    #ecara umum bahan edukasi yang harus diberikan adalah '

    $. Pengetahuan dasar tentang PPOK +. Obat & obatan, manfaat dan efek sampingnya

    0.

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    10/22

    & osis obat yang tepat dan efek sampingnya

    0. Penggunaan oksigen

    & Kapan oksigen harus digunakan

    & "erapa dosisnya

    & Fengetahui efek samping kelebihan dosis oksigen

    1. Fengenal dan mengatasi efek samping obat atau terapi oksigen

    2. Penilaian dini eksaserbasi akut dan pengelolaannya

    3anda eksaserbasi '

    & "atuk atau sesak bertambah

    & #putum bertambah

    & #putum berubah warna

    . Fendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi

    @. Fenyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktivitas

    5dukasi diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah diterima, langsung ke

     pokok permasalahan yang ditemukan pada waktu itu.Pemberian edukasi sebaiknya diberikan

     berulang dengan bahan edukasi yang tidak terlalu banyak pada setiap kali pertemuan.5dukasi

    merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada PPOK stabil, karena PPOK 

    merupakan penyakit kronik progresif yang ireversibel.

    Pemberian edukasi berdasar derajat penyakit.

    2. er-enti $erokok 

    "erhenti merokok merupakan satu&satunya intervensi yang paling efektif dalam

    mengurangi risiko berkembangnya PPOK dan memperlambat progresifitas penyakit.

    #trategi untuk membantu pasien berhenti merokok 2% '

    +.1.$. %sk (tanyakan)

    Fengidentifikasi semua perokok ada setiap kunjungan.

    +.1.+. %dvise (nasehati)

    orongan kuat pada semua perokok untuk berhenti merokok.

    +.1.0. %sses (nilai)

    Keinginan untuk usaha berhenti merokok (misal' dalam 0* hari kedepan)

    +.1.1. %ssist (bimbing)

    "antu pasien dalam rencana berhenti merokok, menyediakan konseling

     praktis, merekomendasikan penggunaan farmakoterapi.

    +.1.2. %rrange (atur)

    "uat jadwal kontak lebih lanjut.

    3. O%ato%atan

    10

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    11/22

    a. "ronkodilator 

    iberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga jenis bronkodilator dan

    disesuaikan dengan klasifikasi derajat berat penyakit.Pemilihan bentuk obat diutamakan

    inhalasi, nebuli9er tidak dianjurkan pada penggunaan jangka panjang. Pada derajat berat

    diutamakan pemberian obat lepas lambat (  slow release ) atau obat berefek panjang (

    longacting ).

    Facam & macam bronkodilator '

    & olongan antikolinergik 

    igunakan pada derajat ringan sampai berat, disamping sebagai bronkodilator juga

    mengurangi sekresi mukus( maksimal 1 kali perhari ).

    & olongan agonis beta & +

    "entuk inhaler digunakan untuk mengatasi sesak, peningkatan jumlah penggunaan

    dapat sebagai monitor timbulnya eksaserbasi. #ebagai obat pemeliharaan sebaiknya

    digunakan bentuk tablet yang berefek panjang."entuk nebuliser dapat digunakan untuk 

    mengatasi eksaserbasi akut, tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang."entuk 

    injeksi subkutan atau drip untuk mengatasi eksaserbasi berat.

    & Kombinasi antikolinergik dan agonis beta & +

    Kombinasi kedua golongan obat ini akan memperkuat efek bronkodilatasi, karena

    keduanya mempunyai tempat kerja yang berbeda. isamping itu penggunaan obat kombinasi

    lebih sederhana dan mudah digunakan.

    & olongan Hantin

    alam bentuk lepas lambat sebagai pengobatan pemeliharaan jangka panjang,

    terutama pada derajat sedang dan berat. "entuk tablet biasa atau puyer untuk mengatasi sesak 

    ( pelega napas ), bentuk suntikan bolus atau drip untuk mengatasi eksaserbasi akut.

    Penggunaan jangka panjang diperlukan pemeriksaan kadar aminofilin darah.

     b. %ntiinflamasi

    igunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena,

     berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon atau

    11

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    12/22

     prednison."entuk inhalasi sebagai terapi jangka panjang diberikan bila terbukti uji

    kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan 45P$ pascabronkodilator meningkat - +*=

    dan minimal +2* mg.

    c. %ntibiotika

    !anya diberikan bila terdapat eksaserbasi.

    d. %ntioksidan

    apat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup, digunakan C&

    asetilsistein. apat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan

    sebagai pemberian yang rutin

    e. Fukolitik 

    !anya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan mempercepat perbaikan

    eksaserbasi, terutama pada bronkitis kronik dengan sputum yang kental. Fengurangi

    eksaserbasi pada PPOK bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai pemberian rutin.

    f. %ntitusif 

    iberikan dengan hati&hati

    . Re-a%ilitasi

    3ujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan memperbaiki

    kualiti hidup pasien PPOK.Pasien yang dimasukkan ke dalam program rehabilitasi adalah

    mereka yang telahmendapatkan pengobatan optimal yang disertai '

    • #imptom pernapasan berat

    • "eberapa kali masuk ruang gawat darurat• Kualiti hidup yang menurun

    Program dilaksanakan di dalam maupun diluar rumah sakit oleh suatu tim multidisiplin

    yang terdiri dari dokter, ahli gi9i, respiratori terapis dan psikolog.Program rehabilitiasi terdiri

    dari 0 komponen yaitu ' latihan fisis, psikososial dan latihan pernapasan.

    #. /era0i oksigen

    12

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    13/22

    Pada PPOK terjadi hipoksemia progresif dan berkepanjangan yang menyebabkan

    kerusakan sel dan jaringan.Pemberian terapi oksigen merupakan hal yang sangat penting

    untuk mempertahankan oksigenasi seluler dan mencegah kerusakan sel baik di otot maupun

    organ & organ lainnya.

    ndikasi '

    • Pao+ > *mm!g atau #at O+ > I*=

    • Pao+ diantara 22 & 2I mm!g atau #at O+ - ?I= disertai Kor Pulmonal, perubahan

    Ppullmonal, !t -22= dan tanda & tanda gagal jantung kanan, sleep apnea, penyakit

     paru lain

    (. entilasi $ekanis4entilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi dengan gagal napas akut,

    gagal napas akut pada gagal napas kronik atau pada pasien PPOK derajat berat dengan napas

    kronik.4entilasi mekanik dapat digunakan di rumah sakit di ruang

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    14/22

    5ksaserbasi akut dibagi atas'

    - 3ipe (eksaserbasi berat) ' memiliki 0 gejala diatas

    - 3ipe (eksaserbasi sedang) ' memiliki + gejala diatas

    - 3ipe (eksaserbasi ringan) ' memiliki $ gejala diatas ditambah infeksi saluran

    napas atas lebih dari 2 hari, demam tanpa sebab lain, peningkatan batuk,

     peningkatan mengi atau peningkatan frekuensi pernapasan - +*= nilai dasar, atau

    frekuensi nadi - +*= nilai dasar.

    Prinsip penatalaksanaan PPOK pada eksaserbasi akut adalah mengatasi segera

    eksaserbasi yang terjadi dan mencegah terjadinya gagal napas."ila telah terjadi gagal napas

    segera atasi untuk mencegah kematian.

    "eberapa hal yang perlu diperhatikan pada eksaserbasi akut adalah '

    • iagnosis berat nya eksaserbasi '

    - 8rekuensi napas

    - Kesadaran

    - 3anda vital

    - %nalisa gas darah

    - Pneumonia

    • 3erapi oksigen adekuat

    • Pemberian obat&obatan yang optimal, obat yang diperlukan pada eksaserbasi

    akut adalah '- "ronkodilator

    - Kortikosteroid

    - %ntibiotik 

    %ntibiotik diberikan pada '

    - Pasien PPOK eksaserbasi dengan semua gejala cardinal (sesak napas yg

     bertambah, meningkatnya jumlah sputum, dan bertambahnya purulensi

    sputum).

    - Pasien PPOK eksaserbasi dengan dua dari gejala kardinal, apabila salah

    satunya adalah bertambahnya purulensi sputum.

    - Pasien PPOK eksaserbasi berat yang membutuhkan ventilasi mekanis.

    Keputusan untuk memilih penggunaan antibiotic oral atau intravena berdasarkan

    kemampuan pasien untuk makan dan farmakokinetik antibiotik tersebut.isarankan adalah

     pemakaian oral. %pabila digunakan antibiotic intravena maka segera dilakukan terapi sulih

    ( switch therapy) apabila kondisi pasien membaik. :ama pemberian antibiotik pasien PPOK 

    eksaserbasi adalah 0&@ hari.

    14

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    15/22

    . /era0i Pe$%e*a-an

    "ertujuan untuk '

    & Femperbaiki fungsi paru

    & Femperbaiki mekanik paru

    & Feningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi

    & Femperbaiki kualiti hidup

    Operasi paru yang dapat dilakukan yaitu '

    $. "ulektomi

    +. "edah reduksi volume paru ("4P) 6 lung volume reduction surgey (:4#)

    0. 3ransplantasi paru

    2.E*e$a 0ar'

    2.1. Defenisi

    5dema paru merupakan cairan serosa atau serosanguinosa yang berlebihan dalam

    ruang interstisial dan alveolus paru.

    2.2.Etiologi

    5dema paru terjad dengan cara yang sama seperti edema ditempat lain didalam tubuh.

    8aktor apapun yang menyebabkan tekanan cairan interstisial paru meningkat dari kisaran

    negatif akan menyebabkan pengisian cepat sejumlah besar cairan bebas pada ruang interstitial

     paru dan alveoli.

    Penyebab edema paru paling umu adalah

    $. agal jantung kiri atau penyakit katup mitral, dengan konsekuensinya peningkatan

    tekanan vena paru dan tekanan kapiler paru, dan ruang interstitial serta alveoli

    menjadi banjir 

    +. Kerusakan pada membran kapiler paru, yang disebabkan oleh infeksi seperti

     pneumonia atau terhirupnya bahan J bahan yang berbahaya seperti gas klorin atau gas

    sulfur diogsida . masing J masing menyebabkan kebocoran protein protein plasma

    dan cairan secara cepat keluar dari kapiler dan masuk ke ruang interstitial paru serta

    alveoli.

    15

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    16/22

    2.3.Klasifikasi

    a. 5dema paru kardiogenik 

    5dema paru kardigenik ialah edema yang disebabkan oleh adanya kelainan pada

    organ jantung. Fisalnya jantung tidak bejerja semestinya seperti jantung memompa tidak

     bagus atau jantung tidak kuat lagi memompa.

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    17/22

    & transfusi darah

    & gagal ginjal

    0. penurunan tekanan onkotik 

    & sindrom nefrotik 

    & malnutrisi

    1. hiponatremia

    2..Patofisiologi

    5dema paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes

    keluar pembuluh darah dalam paru sebagai ganti udara sehingga terjadi gangguan pertukaran

    gas( O+ dan

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    18/22

    Kulit pucat

    2.(.Pe$eriksaan fisik

    • nspeksi ' retraksi dinding dada

    • Palpasi ' fremitus melemah• Perkusi ' redup

    • %uskultasi ' suara nafas melemah, rongki () ada whee9ing () ada

    2.).Pe$eriksaan 0en'n"ang

    %. 8oto thorak 

    •  pelebaran atau penebalan hilus

    corakan paru meningkat ( lebih dari $60 lateral )• kranialisasi vaskuler 

    • hilus suram dan batas tidak jelas

    • interstitalfibrosis ( gambaran seperti granuloma J granuloma kecil atau nodul miler)

    ".ct&scan

    ct&scan resolusi tinggi dapat menunjukan konsolidasi wilayah udara luas, yang mungkin

    memiliki distribusi yang dominan di daerah paru J paru. #ebuah pola retikuler distribusi

    anterior mencolok sering ditemukan pada

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    19/22

    • Forfin sulfat 0 J 2 mg iv, dapat diulang tiap +2 menit, total dosis $2 mg ( sebaiknya

    dihindari )

    • iuretik furosemid 1* J ?* v bolus dapat diulangi atau dosis ditingkatkan tiap 1 jam

    atau dilanjutkan drip continiue sampai dicapai produksi urine $ ml6kg""6jam

    • "ila perlu ( tekanan darah turun 6 tanda hipoperfusi ) ' dopamin + J 2 ug6kg""6 menit

    atau dobutamin + &$* ug6kg""6menit untuk menstabilkan hemodinamik. osis dapat

    ditingkatkan sesuai respon klinis atau keduanya

    • 3rombolik atau revaskularisasi pada pasien infark miokard

    • 4entilator pada pasien dengan hiposia berat, asidosis6 tidak berhasil dengan oksigen

    Operasi pada komplikasi akut unfark miokard seperti regurguitasi, 4# dan ruptur dinding

    ventrikel 6 corda tendinae.

    3.E$fise$a Par'3.1.Definisi

    5mfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan

     pada alveoli di paru&paru.

    5mfisema suatu diagnosis patologis berupa pembesaran abnormal permanen saluran

    udara sebelah distal bronkiolus terminalis, disebabkan oleh destruksi dinding alveoli dan

    tanpa fibrosis. Keadaan ini menyebabkan penurunan drastis permukaan alveoli yang

    merupakan tempat pertukaran gas antara alveoli dengan pembuluh darah.

    19

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    20/22

    3.2. !e"ala E$fis$a

    3anda dan gejala 5mfisema meliputi'

    $.  Pada awal gejalanya sama dengan PPOK 

    +.  #esak nafas disertai dengan suara seperti meniup botol kosong

    0.  ada berbentuk seperti tong (barrel&chest), otot leher tampak menonjol1.  "erat badan menurun akibat nafsu makan menurun

    .  "atuk menahun

    3.3.Faktor Pene%a% E$0ise$a

    $.  okok 

    okok adalah salah satu penyebab utama dari penyakit empisema. okok secara patologis

    dapat menyebabkan gangguan gerakan silia pada jalan nafas, menghambat fungsi makrofag

    alveolar, menyebabkan hipertrofi dan hiperplacia, kelenjar mukus bronkus. angguan padasilia, fungsi makrofag alveolar mempermudah terjadinya perdangan pada bronkus dan

     bronkiolus, serta infeksi pada paru&paru. Peradangan bronkus dan bronkiolus akan

    mengakibatkan obstruksi jalan napas, dinding bronkiolus melemah dan alveoli pecah.

    isamping itu, merokok akan merangsang leukosit polimorfonuklear melepaskan en9im

     protease (proteolitik), dan menginaktifasi antiprotease (%lfa&$ anti tripsin), sehingga terjadi

    ketidakseimbangan antara aktifitas keduanya.

    +.  Polusi

    Polutan industri dan udara juga dapat menyebabkan terjadinya emfisema. nsidensi dan

    angka kematian emfisema dapat lebih tinggi di daerah yang padat industrialisasi. Polusi udara

    seperti halnya asap tembakau juga menyebabkan gangguan pada silia, menghambat fungsi

    makrofag alveolus.

    0.  nfeksi

    nfeksi saluran napas akan menyebabkan kerusakan paru&paru lebih berat. Penyakit

    infeksi saluran napas seperti pneumonia, bronkiolitis akut, asma bronkiale, dapat mengarah

     pada obstruksi jalan napas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya emfisema.

    1.  8aktor genetik 

    8aktor genetik mempunyai peran pada penyakit emfisema. 8aktor genetik diantaranya

    adalah atopi yang ditandai dengan adanya eosinifilia atau peningkatan kadar imonoglobulin 5

    (g5) serum, adanya hiper responsive bronkus, riwayat penyakit obstruksi paru pada

    keluarga, dan defisiensi protein alfa J $ anti tripsin.

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    21/22

    idalam paru terdapat keseimbangan antara en9im proteolitik elastase dan anti elastase

    supaya tidak terjadi kerusakan jaringan.Perubahan keseimbangan menimbulkan jaringan

    elastik paru rusak. %rsitektur paru akan berubah dan timbul emfisema.

    .  8aktor #osial 5konomi

    5mfisema lebih banyak didapat pada golongan sosial ekonomi rendah, mungkin kerena

     perbedaan pola merokok, selain itu mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang

    lebih jelek.

    @.  Pengaruh usia.

    2..Klaisikasi

    Klasifikasi berdasarkan lokasi kerusakan '

    a.

  • 8/19/2019 PPOK, Emfisema, Edema Paru

    22/22

    d)  "unyi jantung terdengar jauh, bila terdapat hipertensi pulmonale akan terdengar 

    suara P+ mengeras pada :#" &.

    Pemeriksaaan penunjang

    • #pirometri• Aji "ronkodilator 

    • 8oto rontgen thorak P%

    22