I. JUDUL PERCOBAAN : PROSES PENANAMAN MEDIA DAN STERILISASIII.
TUJUAN PERCOBAAN 2.1. Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme atau
mensterilkan alat-alat (cawan petri, kaca objek, tabung reaksi, dan
beaker glass) yang akan digunakan dalam percobaan mikrobiologi.
Selain itu, agar mengetahui cara pensterilan secara fisika,
terutama pemanasan basah.2.2. Penanaman Media : Untuk mengetahui
cara pembuatan media yang sesuai dengan pertumbuhan mikroba, dan
untuk mengetahui cara penggoresan pada metode cawan gores serta
untuk mengamati mikroba yang tumbuh pada media tersebut.
III. TEORI DAN APLIKASI3.1 SterilisasiSterilisasi adalah suatu
proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika
ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang
dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik
yang paling tahan panas yaitu spora bakteri. Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika
sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan
bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan
(Wardoyo, 2008). Sterilisasi tidak hanya dilakukan pada awal
percobaan saja, tetapi juga perlu dilakukan setelahnya pada bahan
yang sudah selesai dipakai dengan cara destruksi. Destruksi adalah
suatu cara untuk merusak/menghancurkan bakteri penelitian yang
tidak digunakan lagi. Berfungsi agar bahan tersebut tidak
menimbulkan bahaya bagi lingkungan yang dikenai/dikontaminasi
olehnya (Aguskrisno, 2009). Pada umumnya spora bakteri mempunyai
sifat lebih tahan terhadap panas, maka sterilisasi biasanya
dilakukan dengan suhu dan tekanan tinggi, yaitu pada suhu 121oC
pada tekanan 15 lb selama 15 menit (Rakhmawati, 2009).
3.2 Metode Sterilisasi1. Otoklaf Gas jenuh pada tekanan 750 mmHg
dan suhu 120 C, membunuh semua bakteri vegetatif dan sebagian besar
spora yang tahan dalam suasana kering, dalam waktu 13 menit.
Penambahan waktu (biasanya hingga total 30 menit), akan
memungkinkan penembusan panas dan gas lembab ke dalam pusat paket
yang disterilkan. Otoklaf modern yang bertekanan udara negatif atau
dengan tekanan tinggi, bekerja dengan waktu yang lebih singkat. 2.
Pemanasan kering Benda-benda yang mudah rusak dengan gas lembab,
atau benda yang sebaiknya tetap tinggal kering, dapat disterilkan
dengan pemanasan kering, pada suhu 170 C selama 1 jam. Pada benda
berlemak, sterilisasi cara ini akan memakan waktu 4 jam, dengan
suhu 160C (320F).3. Sterilisasi dengan gas Etilen oksida cair dan
gas, memusnahkan bakteri, virus, jamur, dan spora. Pada kontak
dengan kulit, senyawa ini akan menimbulkan peradangan, peracunan
dan luka bakar yang hebat. Untuk alat-alat yang tak dapat
disterilkan dengan otoklaf, misalnya alat-alat teleskopik,
alat-alat dari plastik atau karet, alat-alat yang peka dan lembut,
kabel listrik dan ampul bersegel, sterilisasi gas merupakan pilihan
utama.4. Perebusan Perebusan hanya dilaksanakan, bila alat-alat tak
dapat disterilkan dengan otoklaf, pemanasan kering, dan sterilisasi
dengan gas. Waktu sterilisasi minimal pada perebusan di air adalah
30 menit, (pada tempat yang berketinggian di atas permukaan air
laut yang kurang dari 300 meter). Pada tempat yang berketinggian
lebih dari itu, diperlukan waktu perebusan yang lebih lama.
Penambahan alkali, meningkatkan daya guna bakterisidal, sehingga
lamanya sterilisasi dapat dipersingkat, hanya 15 menit.5.
Perendaman dalam antiseptika Sterilisasi dengan perendaman dalam
antiseptika, biasanya merupakan pilihan terakhir, apabila keempat
cara di atas tak bisa dipakai atau didapat. Pada keadaan-keadaan
tertentu, cara ini mungkin akan lebih dibutuhkan atau lebih
praktis, misalnya untuk mensterilkan alat-alat yang berlensa,
alat-alat pemotong yang halus. Macam-macam gerisida dapat dipilih
untuk keperluan ini, adalah Glutaraldehida 2% dalam larutan alkali.
Cairan ini mempunyai aksi bakterisidal dan virusidal dalam waktu 3
jam. Ini akan mendesinfeksi peralatan jika direndam selama 10
menit, dan akan menjadi steril jika direndam selama 10 jam (Rahman,
2009).
1. 2. 3. 3.3 Pembuatan MediaPembiakan bakteri di laboratorium
memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan
yang sesuai bagi bakteri. Zat hara diperlukan untuk pertumbuhan,
sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan.
Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan
hidrogen, ke dalam bahan dasar media dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino dan vitamin. Media biakan dapat
dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: I. Berdasarkan
asalnya, media dibagi atas: 1. Media sintetik yaitu media yang
kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara
terperinci. Contoh: glukosa, kalium fosfat, magnesium fosfat. 2.
Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak
diketahui secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di
alam. Contohnya: ekstrak daging, pepton. II. Berdasarkan
kegunaannya, dapat dibedakan menjadi: 1. Media selektif Media
selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu
bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang
tidak diinginkan dan membolehkan perkembangbiakan mikroorganisme
tertentu yang ingin diisolasi, contohnya: MSA, PDA, Saboaraut Agar
(SA). 2. Media diferensial Media ini digunakan untuk menyeleksi
suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan
agar, contohnya: EMB, SSA. 3. Media diperkaya Media ini digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh dari lingkungan
alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah
sedikit, beberapa zat organik yang mengandung zat karbon dan
nitrogen.III. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas: 1. Media
padat/solid 2. Media semi solid 3. Media cair (Gulo, 2011).
3.4 Aplikasi Sterilisasi dalam Industri Sterilisasi Alat
Kesehatan dengan Sterilisasi Panas Kering (Oven)Ada beberapa metode
sterilisasi yang digunakan dalam 'membersihkan' alat-alat kesehatan
khususnya yang penggunaannya kontak langsung dengan aliran darah
atau cairan tubuh dan jaringan tubuh. Sterilisasi sendiri merupakan
suatu proses yang menghancurkan atau membunuh semua bentuk mikroba
dan endospora yang dapat yang dilakukan dengan proses fisika dan
kimia. Dan metode atau proses sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu :1. Secara fisik (panas kering)2.
Uap bertekanan tinggi (panas basah)3. Secara kimia
(perendaman/dingin dan gas)Dalam melakukan proses sterilisasi harus
melalui langkah-langkah yang benar bukan dengan cara langsung,
maksudnya; alat-alat di cuci dan langsung di steril, bukan seperti
itu tapi ada beberapa tahapan agar proses sterilisasi bisa
tercapai.Dalam melakukan sterilisasi agar hasil dan proses
sterilisasi efektif maka proses sterilisasi butuh waktu, kontak dan
suhu serta tahapan-tahapan yang tepat, seperti yang telah saya
jelaskan diatas. Karena jika hanya melakukannya secara asal,
seperti tanpa pembersihan yang teliti untuk membuang sisa bahan
organik yang melindungi organisme selama proses sterilisasi pada
alat-alat dan metode sterilisasi yang digunakan, maka tidak akan
dapat menjamin tercapainya sterilisasi yang optimal, meskipun waktu
sterilisasi diperpanjang. Pemilihan Metode Sterilisasi Yang
TepatSetelah mengetahui proses seterilisasi diatas maka dalam
melakukan metode sterilisasi, juga harus disesuaikan, metode
seperti apa yang digunakan? Sehingga dengan mengetahui dan memilih
metode sterilisasi yang tepat akan tercapai efektifitas dalam
proses sterilisasi. Misalnya; melakukan sterilisasi terhadap kasa,
maka dalam melakukan sterilisasi jangan dicampur adukkan dengan
alat-alat berbahan stenleis. Memang kebanyakan akan berpendapat,
jika digabung menjadi satu akan menghemat waktu sterilisasi. Tapi
dalam sterilisasi, selain efektifitas yang didapat harus dilihat
dulu keamanan bahan yang disterilkan (Roni, 2012).Mulai
Pintu oven dibuka dan diletakkan alat-alat yang akan
disterilisasi dengan rapi
Pintu oven ditutup rapat
Tunggu sampai suhu mencapai 170 oC dan biarkan selama 60
menit.
Tunggu sampai suhu turun
Buka pintu oven
Keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan menggunakan
korentang steril
Selesai
Gambar 3.1 Flowchart Sterilisasi Alat Kesehatan dengan
Sterilisasi Panas Kering (Roni, 2012).
IV. BAHAN DAN ALAT4.1 Bahan Percobaan 4.1.1SterilisasiAdapun
bahan yang digunakan adalah :1. Tabung reaksiFungsi : Untuk tempat
terjadinya reaksi.2. Kaca objekFungsi : Untuk meletakkan objek yang
akan di amati.3. Corong gelasFungsi : Untuk menuang cairan4. Cawan
petriFungsi : Tempat meletakkan objek.4.1.2 Penanaman MediaAdapun
bahan yang digunakan adalah :1. Agar Fungsi : pengental campuran.2.
GlukosaFungsi : sumber nutrisi bagi bakteri.3. Aquadest (H2O)
Fungsi : campuran nutrisi.4. Air kaldu ayam Fungsi : sumber nutrisi
bagi mikroba.5. Air rendaman kentang Fungsi : sumber nutrisi bagi
mikroba.6. Air kolam perpustakaan USU Fungsi : sumber mikroba.7.
Air kolam cemara asri Fungsi : sumber mikroba.
4.2 Peralatan Percobaan4.2.1 SterilisasiAdapun peralatan yang
digunakan adalah : 1. Kompor Fungsi : memanaskan bahan dan dandang.
2. Dandang Fungsi : wadah tempat pensterilan.3. Tisu gulung Fungsi:
bahan pembungkus alat yang akan disterilkan.4. Penjepit tabung
Fungsi: untuk mengambil alat-alat yang telah disterilkan.5. Steril
kabinet Fungsi : penyimpanan alat yang telah disterilkan.4.2.2
Penanaman MediaAdapun peralatan yang digunakan adalah : 1.
Mikroskop Fungsi : Untuk mengamati mikroba.2. Kaca benda Fungsi :
Untuk meletakkan media yang akan di amati.3. Kawat inokulasi Fungsi
: Untuk menggoreskan media pada kaca benda.4. Cawan petri Fungsi :
Sebagai tempat penanaman media.5. Pipet tetes Fungsi : Untuk
mengambil larutan ke tabung reaksi.6. Kompor Fungsi : Untuk membuat
media.7. Panci Fungsi : Sebagai wadah untuk membuat media.8. Tabung
reaksi Fungsi : Untuk tempat penanaman media.V. PROSEDUR
PERCOBAAN5.1 Sterilisasi1. Kompor dihidupkan dan dandang yang
berisi air diletakkan di atasnya.2. Alat-alat yang akan disterilkan
(tabung reaksi, kaca objek, corong gelas, dan cawan petri) dicuci
hingga bersih dan dikeringkan, lalu dibungkus dengan tisu.3.
Kemudian alat-alat tersebut dimasukkan kedalam dandang dan
dipanaskan hingga 100 oC lalu dibiarkan selama 15 menit setelah
mendidih.4. Lalu kompor dimatikan dan alat-alat tersebut dimasukkan
kedalam steril kabinet.5.2 Penanaman Media5.2.1 Prosedur Pembuatan
Media Lempengan 1. Ditimbang 3 gram glukosa.2. Air rendaman
kentang, air kaldu ayam, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak
sambil diaduk.3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam
campuran dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.4.
Campuran dimasukkan ke dalam cawan petri.5. Agar yang telah
terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber
mikroba yaitu masing masing untuk air kolam perpustakaan USU dan
air kolam ikan cemara asri hingga menutup permukaan cawan petri.7.
Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.8. Media diamati dengan
menggunakan mikroskop dan digambar bentuk koloninya.
5.2.2 Prosedur Pembuatan Media Tegak1. Ditimbang 3 gram
glukosa.2. Air rendaman kentang, air kaldu ayam, aquadest, dan
glukosa dicampur dan dimasak sambil diaduk.3. Setelah mendidih agar
bubuk ditambahkan ke dalam campuran dan dimasak hingga tersuspensi
ke dalam larutan.4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi.5.
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian
diteteskan sumber mikroba dengan pipet tetes yaitu masing-masing
untuk air kolam perpustakaan USU dan air kolam ikan cemara asri ke
dalam media dengan tabung reaksi dalam kadaan tegak.7. Media
ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.8. Media diamati dengan menggunakan
mikroskop dan digambar bentuk koloninya.5.2.3 Prosedur Pembuatan
Media Miring1. Ditimbang 3 gram glukosa.2. Air rendaman kentang,
air kaldu ayam, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak sambil
diaduk.3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran
dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.4. Campuran
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan miring.5. Agar yang
telah terdispersi dibiarkan mendingin.6. Kemudian diteteskan sumber
mikroba dengan pipet tetes yaitu masing-masing untuk air kolam
perpustakaan USU dan air kolam ikan cemara asri ke dalam media.7.
Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.8. Media diamati dengan
menggunakan mikroskop dan digambar bentuk koloninya.
5.3. Flowchart Percobaan5.3.1 Flowchart SterilisasiMulai
Kompor dihidupkan dan dandang diletakkan di atasnya
Alat-alat yang akan disterilkan dicuci
Alat-alat dibungkus dengan tisu
Alat-alat dipanaskan dalam dandang sampai 100 oC selama 15
menit
Kompor dimatikan
Alat-alat dimasukkan ke dalam steril kabinet
Selesai
Gambar 5.1 Flowchart Sterilisasi
5.3.2 Flowchart Proses Penanaman Media5.3.2.1 Flowchart
Pembuatan Media LempenganMulaiDitimbang 3 gram glukosaAir kaldu
ayam, air rendaman kentang, aquadest, dan glukosa dicampur dan
dimasakSetelah mendidih, agar ditambahkanCampuran di masukkan ke
cawan petriAgar yang telah terdispersi dibiarkan mendinginSumber
mikroba diteteskan ke cawan petri
Media ditutup dan diinkubasiMedia diamati mengunakan mikroskop
dan digambarSelesai
Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan Media Lempengan
5.3.2.2 Flowchart Pembuatan Media TegakMulai
SelesaiGambar 5.3 Flowchart Pembuatan Media Tegak
Media diamati mengunakan mikroskop dan digambarMedia ditutup dan
diinkubasiSumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi dalam keadaan
tegak
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendinginCampuran di
masukkan ke tabung reaksiSetelah mendidih, agar ditambahkanAir
kaldu ayam, air rendaman kentang, aquadest, dan glukosa dicampur
dan dimasakDitimbang 3 gram glukosa
5.3.2.3 Flowchart Pembuatan Media Miring
SelesaiMedia ditutup dan diinkubasiMedia diamati mengunakan
mikroskop dan digambarSumber mikroba dimasukan ke dalam tabung
reaksi
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendinginCampuran di
masukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miringMulaiGambar 5.4
Flowchart Pembuatan Media Miring
Setelah mendidih, agar ditambahkanAir kaldu ayam, air rendaman
kentang, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasakDitimbang 3 gram
glukosa
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN6.1 Hasil PercobaanTabel 6.1 Hasil
PercobaanNo.Nama AlatGambarJumlahKeterangan
1.Tabung reaksi
4
Steril
2.Cawan Petri2Steril
3.Kaca Objek8Steril
4.Corong Gelas1Steril
Tabel 6.2 Gambar Berbagai MediaSumber MikrobaMediaGambar
Media
Air kolam cemara asri
Lempengan
Tegak
Miring
Air kolam perpustakaan USU
Lempengan
Tegak
Miring
Tabel 6.3 Hasil Pengamatan Penanaman MediaSumber
MikrobaMediaGambar MikrobaNama Mikroba
1. Air kolam cemara asri
Lempeng
Streptomyces
TegakStreptomyces
MiringStreptomyces
2. Air kolam Perpustakaan USULempengEscherichia Coli
TegakEscherichia Coli
MiringEscherichia Coli
6.2 Pembahasan6.2.1. SterilisasiPada percobaan sterilisasi,
alat-alat yang sudah dibungkus dengan tisu dimasukkan ke dalam
dandang dan dipanaskan hingga mendidih. Prosedur yang dilakukan ini
sering disebut dengan pemanasan basah yang menggunakan air
mendidih. Hasilnya alat yang disterilkan dalam keadaan steril.
Proses pemanasan basah memerlukan waktu yang lebih singkat dan suhu
lebih rendah dibandingkan pemanasan kering, selain itu proses
pemanasan basah mengandung uap air (Nazliniwaty, 2010). Pada
umumnya spora bakteri mempunyai sifat lebih tahan terhadap panas,
maka sterilisasi biasanya dilakukan dengan suhu dan tekanan tinggi,
yaitu pada suhu 121oC pada tekanan 15 lb selama 15 menit
(Rakhmawati, 2009).Faktor-faktor maupun hal-hal yang mempengaruhi
sterilisasi antara lain :1. HidrasiHidrasi berperan dalam proses
denaturasi atau koagulasi oleh panas (kalor). Koagulasi berlangsung
dengan baik bila proteinnya cukup mengandung air. Pemanasan dalam
keadaan kering membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari pemanasan
keadaan lembab.2. Pengaruh suhuPada umumnya, aktivitas mematikan
bakteri bertolak belakang antara suhu dengan waktu. Pada umumnya,
semakin rendah suhu yang digunakan, semakin lama waktu yang
diperlukan untuk membunuh mikroorganisme tersebut.3.
KonsentrasiUmumnya keefektifan berhubungan secara eksponensial
dengan konsentrasi (tidak secara linear). Bila konsentrasinya
dilipat gandakan, maka daya mematikan bakteri meningkat sampai
500-900 persen (Ismono, 2011).
6.2.2. Air Kolam Perpustakaan USUAir kolam perpustakaan USU
tidak berwarna dan sedikit kotor. Dari hasil percobaan ini dan
pengamatan pada air kolam perpustakaan USU terdapat bakteri
Escherichia Coli pada semua media, yakni media lempeng, tegak, dan
miring. Berikut ciri-ciri dari bakteri tersebut.Escherichia Coli
memiliki ciri-ciri:a. Bakteri fakultatif anaerobb. Memiliki
flagelac. Berbentuk basild. Hidup dalam kondisi suhu optimal
37oC(Suririnah, 2008).
Gambar 6.1 Bakteri Escherichia Coli(Suririnah, 2008).Escherichia
coli merupakan merupakan flora normal yang terdapat pada saluran
pencernaan manusia. Flora yang tetap hidup di bagian tubuh manusia
mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup
secara normal. Flora normal dapat menimbulkan penyakit pada kondisi
tertentu (gulo, 2009).6.2.3.Air Kolam Cemara AsriAir kolam cemara
asri memiliki karakteristik sebagai berikut :a. Berwarna keruhb.
Tidak berbauc. Terdapat kotoran didalamnyaUntuk percobaan ini
sumber mikroba dari air parit pajak sukaramai adalah :Ciri-ciri
bakteri Streptomyces : Berbulu dan tidak/jarang berpigmen. Bersifat
kemoheteroorganotrof Memiliki koloni yang keras Memiliki
filament(Desti, 2013).
Gambar 6.2 Streptomyces(Desti, 2013)Streptomyces adalah bakteri
gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah.
Bakteri ini nonmotil dan berfilamen, Selain ditemukan pada tanah,
bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk.
Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu
Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah. Streptomyces termasuk ke
dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur
hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.
Streptomyces juga dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis
senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain,
sepeti Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus
aureus, dan Shigella dysenteriae. (Desti, 2013).
VII. KESIMPULAN DAN SARAN7.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang
dapat diperoleh dari percobaan adalah:1. Suhu pemanasan yang
digunakan adalah 100oC, semakin tinggi suhu maka semakin baik
pensterilan alat.2. Metode uap panas (pengukusan) merupakan metode
sederhana dan baik dalam proses sterilisasi.3. Sterilisasi yang
digunakan adalah sterilisasi uap air panas, karena kondisi ini
mengukus dengan air.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi
adalah hidrasi, pengaruh suhu dan konsentrasi.5. Pada pemanasan
basah, uap air akan masuk menembus permukaan pembungkus untuk
mensterilkan alat.6. Pada sampel air kolam ikan cemara asri
terdapat jenis mikroba streptomyces.7. Pada sampel air kolam
perpustakaan USU terdapat jenis mikroba Escherichia Coli.8. Pada
percobaan ini menggunakan media lempengan, media tegak dan media
miring.
7.2 SaranAdapun saran yang dapat diberikan adalah:1. Sterilisasi
harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak ada lagi mikroorganisme
pada alat-alat yang akan digunakan.2. Pada saat pembuatan media,
penambahan agar harus sedikit demi sedikit dan harus terus diaduk
agar campuran tidak langsung mengental.3. Pada saat penggoresan
sampel mikroba pada kaca objek, jarum inokulasi harus benar-benar
steril.4. Divariasikan metode sterilisasi yang lain seperti
pemanasan udara kering dan sebagainya untuk dibandingkan. 5.
Sebaiknya jenis media yang digunakan bervariasi seperti media
selektif, media cair, dan lainnya.DAFTAR PUSTAKAAguskrisno, 2008.
Teknik Sterilisasi Komersial Dalam Industri Pangan.
http://aguskrisnoblog.wordpress.com. Diakses pada 16 Maret
2013.Desti, 2013. Pengertian Streptomyces.
http://destichua.blogspot.com Diakses pada 16 Maret 2013.Efika,
Rakhmawati. 2009. Analisis Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Susu
Formula Merek Procal Gold Pt Wyeth Indonesia (Studi Kasus Di Kota
Bogor). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Gulo, Oktariani. 2009.
Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus
Aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.Ismono, Hadi. 2011. Sterilisasi
Media Nutrisi. http:// dephicamunis. files.wordpress.com. Diakses
pada 16 Maret 2013.Nazliniwaty, 2010. Metode Sterilisasi. http://
ocw.usu.ac.id. Diakses pada 13 Maret 2013.Rahman, Rafika. 2011.
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Tentang Sterilisasi Peralatan Bedah Minor. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara.Roni, 2012. Proses & Metode
Sterilisasi Alat Kesehatan. http:// pakmantrionline.blogspot.com.
Diakses pada 16 Maret 2013.Suririnah. 2008. Eschericia Coli.
http:// jurnalpdf.info/pdf/buah-melon.html. Diakses pada 14 Maret
2013.Wardoyo, Aulia. 2008. Sterilisasi Alat Dan Bahan. http://www.
azellyaxs.blogspot.com. Diakses pada 14 Maret 2013.
LAMPIRAN AFOTO PENGAMBILAN SAMPEL
L.A.1 Air Kolam Cemara Asri
Gambar LA-1 Foto Pengambilan Sampel Air Kolam Cemara AsriL.A.2
Air Kolam Perpustakaan USU
Gambar LA-2 Foto Pengambilan Sampel Air Kolam Perpustakaan
USU