-
LABORATORIUM..... Menurut Koesmadji (2004), pengertian
laboratorium adalah sebagai suatu ruang atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian.
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode
praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi
gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratorium sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu
serta system pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
-
Fungsi Laboratorium........ sebagai sumber belajar dan mengajar,
sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan
atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Supryono (1987) menyatakan tujuan kegiatan laboratorium dalam
pembelajaran sains meliputi:
1. Membangkitkan dan memelihara daya tarik, sikap, kepuasan,
keterbukaan dan rasa ingin tahu terhadap sains.
2. Mengembangkan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan
masalah.
3. Meningkatkan berpikir ilmiah dan metode ilmiah.
4. Mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan intelektual.
5. Mengembangkan kemampuan berpraktikum.
-
Pengelolaan........ Suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang
diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi
sumber daya.
Luther M. Gullick (1993) menyatakan fungsi-fungsi pengelolaan
yang penting adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga
kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan
penganggaran.
-
MENGELOLA LABORATORIUM
1. Memelihara kelancaran penggunaan lab.
2. Menyediakan alat/bahan yang diperlukan
3. Buat format peminjaman
4. Pendokumentasian / pengarsipan
5. Peningkatan laboratorium
-
Dalam mengelola laboratorium dengan baik, ada beberapa aspek
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Pengelolaan Perangkat Laboratorium
2. Pengelolaan Kegiatan Lab/Praktikum
3. Pengelolaan Limbah Laboratorium
4. Pengelolaan Keselamatan Kerja di Laboratorium.
-
Pengelolaan Perangkat Laboratorium........
Perangkat-perangkat manajemen laboratorium :
1. Tata Ruang ( Lab lay out ) Untuk tata ruang, sebaiknya ditata
sedemikian rupa sehingga laboratorium dapat
berfungsi dengan baik. Tata ruang yang sempurna, sejak dimulai
perencanaan gedung pada waktu dibangun.
2. Infrastruktur Laboratorium a. Laboratory assesment Mencakup
tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan
fasilitas
lain, termasuk pintu utama, pintu emergency, jenis
meja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis
pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan
limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan,
jenis-jenis lemari bahan kimia, alat optik, timbangan, instrumen
yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
b. Fasilitas Umum (General services) Mencakup tentang kebutuhan
listrik, stabilitas tegangan, sumber listrik,
distribusi arus, jenis panel listrik, jenis sokets, sumber air
dan pendistribusiannya cukup atau tidak, jenis kran, jenis bak
pembuangan air, apakah tekanan air cukup atau tidak, instalasi air,
instalasi listrik, keadaan toilet/kamar kecil, jenis kamar/ruang
persiapan dan kamar khusus lainnya misal perbaikan/bengkel,
penyediaan tenaga teknisi, penyediaan dana, dan sebagainya.
-
3. Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi
yang ada di laboratorium, yang antara lain terdiri atas:
1. Inventarisasi peralatan laboratorium yang ada 2. Daftar
kebutuhan alat baru, atau alat tambahan, alat-alat
yang rusak, dan atau alat-alat yang dipinjam/dikembalikan. 3.
Keluar masuk surat menyurat 4. Daftar pemakaian laboratorium,
sesuai dengan jadwal
kegiatan praktikum / percobaan yang ada. 5. Daftar inventarisasi
bahan-bahan kimia (chemikalia) dan
non kimia (non chemikalia), bahan-bahan gelas dan
sebagainya.
6. Daftar penerimaan barang serta daftar pembelian barang. 7.
Daftar inventaris alat alat mebelair (kursi, meja, bangku,
lemari, dsb). 8. Sistem evaluasi dan pelaporan.
-
4. Inventarisasi dan Keamanan Laboratorium
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi: semua
kegiatan inventarisasi (Inventory=Inventarisasi), seperti yang
telah disebutkan di atas pada semua peralatan, bahan dan
barang-barang yang ada di laboratorium, secara detail.
Inventarisasi ini juga harus memuat sumbernya (dari mana asal
barang tersebut). Misalnya : hibah, droping dari proyek, dari dana
masyarakat lewat komite sekolah, dll.
-
5. Penggunaan Laboratorium Prinsip Umumnya .: a. Tanggung jawab
b. Kerapian c. Kebersihan d. Pertolongan pertama e. Pakaian f. Alat
alat praktikum g. Dll. 6. Organisasi Laboratorium Organisasi
laboratorium meliputi struktur
organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia yang
mengelola laboratorium tersebut. Penanggung jawab tertinggi di
laboratorium tersebut adalah Ketua Laboratorium.
-
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM
-
TUGAS ORGANISASI LABORATORIUM
MENGELOLA LABORATORIUM
MENJAGA DISIPLIN LABORATORIUM
MENGADAKAN DAN MEMELIHARA ALAT & BAHAN
LABORATORIUM
MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
-
7. Fasilitas Pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional
laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium
akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat
beroperasi dengan baik
8. Disiplin yang tinggi
Disiplin yang tinggi dari teknisi, laboran dan semua pengelola
laboratorium akan mendukung terwujudnya efisensi kerja yang tinggi.
Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku
dari manusianya sendiri.
-
9. Keterampilan
Ketrampilan para tenaga laboran/teknisi harus selalu
ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan ketrampilan mungkin dapat
diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan
ketrampilan khusus, penataran, workshop, magang dll.
10. Peraturan Dasar
Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya
kegiatan di laboratorium antara lain:
Dilarang makan/minum di dalam laboratorium
Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya
Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
-
Pengelolaan Kegiatan/Praktikum Laboratorium.......
Di suatu lembaga mungkin saja hanya memiliki satu laboratorium
mungkin juga lebih. Misalnya dalam sistem persekolahan mungkin
terdapat lab kimia, fisika, dan biologi; pada lembaga lain untuk
bidang kimia sendiri tersedia berbagai macam lab seperti lab kimia
dasar, lab kimia anorganik, lab kimia analitik, lab kimia fisika,
lab kimia instrumen, lab kimia oganik, lab biokimia dll. Dengan
tidak memandang banyak dan sedikitnya jumlah lab yang ada disuatu
lembaga, maka pengadminstrasian kegiatan lab merupakan qonditio sin
quanon karena diperlukan untuk kepentingan, kemajuan dan
keberlanjutan lembaga itu.
-
Contoh ruang dan skema lab kimia
-
Contoh ruang dan skema lab Biologi
-
Contoh ruang lab Fisika
-
Pengelolaan Limbah Laboratorium......
Limbah menurut Recycling and Waste Management Act (krW-/AbfG)
didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh
pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang
sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan un
Untuk membuang limbah laboratorium, cara yang sesuai bergantung
pada tipe percobaan yang dilakukan dan bahan kimia yang digunakan.
Tetapi beberapa tipe limbah berbahaya yang dihasilkan tidak dapat
dibuang dalam bentuk aslinya dan harus diolah terlebih dahulu.
Dengan bantuan proses yang sesuai, limbah tersebut dapat
dihilangkan sifat racunnya di tempat bahan tersebut dihasilkan.
Keuntungan dari penghilangan sifat racun juga mengurangi resiko
kontaminasi pada pekerja yang tidak berpengalaman dalam
menanganinya bila terjadi kecelakaan dengan limbah ini, oleh karena
itu hal ini juga untuk menghindari resiko terhadap kontaminasi
lingkungan.
-
Pengelolaan Keselamatan Kerja di Laboratorium
1. Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium
a. Luka ringan
b. Terkena zat kimia
c. Tertelan zat beracun
d. Gigitan hewan
e. Pingsan bau gas
f. Terkena kejutan listrik
g. Terbakar
-
2. Tindakan Pertama dalam Pertolongan a. Membawa penderita ke
tempat aman b. Apabila terjadi pendarahan usahakan dihentikan
dengan mengangkat bagian tubuh yang luka sehingga berada di atas
jantung c. Usahakan si penderita terbaring seleluasa mungkin d.
Jangan memberi makanan e. Segera minta pertolongan dokter