Top Banner
Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi | 1 Postur Kerja 2016
40

Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Feb 01, 2018

Download

Documents

nguyen_duong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

1

Postur Kerja 2016

Page 2: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

2

Postur Kerja 2016

Postur Kerja

A. PENDAHULUAN

Dalam dunia industri, peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan

dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual (mayoritas

berupa manual material handling). Aktivitas manusia seperti ini dapat menyebabkan

problem ergonomi yang sering dijumpai di tempat kerja khususnya yang berhubungan

dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya atau biomekanika

yang disebut gangguan muskuloskeletal yang sering disebut Muskuloskeletal Disorder

(MSD) atau penegangan otot bagi pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang

secara terus-menerus.

Keluhan MSD yang sering timbul pada pekerja industri adalah nyeri punggung, nyeri

leher, nyeri pada pergelangan tangan, siku dan kaki. Ada 4 faktor yang dapat meningkatkan

timbulnya MSD yaitu postur yang tidak alamiah, tenaga yang berlebihan, pengulangan

berkali-kali, dan lamanya waktu kerja. Untuk itu diperlukan suatu upaya pencegahan dan

minimalisasi timbulnya MSD di lingkungan kerja. Upaya ini dapat diwujudkan melalui

analisis postur kerja. Dari hasil analisis postur kerja ini selanjutnya akan diperoleh

rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan.

Tujuan Praktikum

1. Mampu melakukan pengukuran dan memahami konsep postur kerja.

2. Mengetahui besar beban postur tubuh pada saat melakukan kerja.

3. Mampu mengaplikasikan metode menggunakan NBM kuesioner, REBA, RULA, dan

QEC untuk mengurangi resiko kerja.

4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisa postur kerja.

Page 3: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

3

Postur Kerja 2016

B. INPUT DAN OUTPUT

Input :

1. Data operator

2. Kuisioner Nordic Body Map

3. Video proses pengangkatan

4. Foto hasil screen capture

Output :

1. Hasil kuesioner Nordic Body Map

2. Score REBA/RULA/QEC

3. Analisa beban dan postur kerja

4. Perbaikan rancangan sistem kerja

5. Rekomendasi postur kerja

C. REFERENSI

Chaffin, D.B. et al., 1991. Occupational Biomechanics, Wiley New York.

Corlett, E.N., 1992, Static Muscle Loading and the Evaluation of Posture. Edited by Wilson.

J.R. & Corlett, E.N. 1992. Evaluation of Human Work a Practical Ergonomics

Methodology. London :Tailor & Francis.

Hignett, S., & McAtamney, L. 2000. Rapid Entire Body Assessment (REBA). Applied

Ergonomics, 31(2), 201–206.

Kroemer, K.H.E, H.B. Kroemer, dan K.E. Kroemer-Elbert. 2001. Ergonomics How To

Design For Ease And Efficiency. New Jersey: Prentice Hall.

McAtamney, L., Corlett, EN., 1993, RULA : Survey Method for The Investigation

of Work Related Upper Limb Disorder, Applied Ergonomi. Journal of Human

Ergonomics. 24(2), 91-99.

Nurmianto, E., 1996. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi,

Fisiologi, Antropometri, Psikologi, dan Komputasi untuk Perancangan, Kerja dan

Produk, Jakarta: PT Guna Widya.

Page 4: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

4

Postur Kerja 2016

Sukania, I. W., Widodo, L., & Natalia, D. 2003. Identifikasi Keluhan Biomekanik dan

Kebutuhan Operator Proses Packing. Jurnal Energi dan Manufaktur Vol.6, No.1,,

19-24.

Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R. & Tjakraatmadja, J.H., 1979. Teknik Tata Cara Kerja.

ITB, Bandung.

Tayyari, F. & Smith, J.L., 1997. Occupational ergonomics: Principles and applications,

Chapman & Hall.

Waters, T., 1994. Applications manual for the revised NIOSH lifting equation, DHHS

(NIOSH) Publication No. 94-110, 32.

Winter, D.A., 1979. Biomechanics of human movement, Wiley New York.

D. LANDASAN TEORI

1. Nordic Body Map

Adanya keluhan otot skeletal yang terkait dengan ukuran tubuh manusia lebih

disebabkan oleh tidak adanya kondisi keseimbangan struktur rangka di dalam menerima

beban, baik beban berat tubuh maupun beban tambahan lainnya. Misalnya tubuh yang

tinggi rentan terhadap beban tekan dan tekukan, oleh sebab itu mempunyai resiko yang

lebih tinggi terhadap terjadinya keluhan otot skeletal.

Melalui pendekatan secara subjektif, adanya keluhan otot skeletal dapat diukur dan

dianalisa dengan baik. Penggunaan nilai subjektif ini telah mencakup beberapa fenomena

yang terjadi dalam psikologis, biomekanis dan pengukuran teknik, serta menjadi cara

paling mudah untuk dinilai dan diintrepetasikan (Kroemer, 2001).

Nordic Body Map merupakan salah satu alat ukur subjektif berupa kuisioner yang

digunakan untuk mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan mulai dari rasa

tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit (Corlett, 1992). Kuisioner ini (Tabel 1.1

dan 1.2) menggunakan gambar tubuh manusia yang dibagi menjadi 9 bagian tubuh utama

yaitu leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah, pinggang, lutut

dan tumit. Dari 9 bagian tubuh tersebut kemudian diperinci menjadi 28 bagian tubuh

seperti pada Gambar 1.1.

Page 5: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

5

Postur Kerja 2016

Tabel 1.1 Tingkat Kesakitan Pekerja

Keterangan

A No Pain Tidak terasa sakit

B Moderately Pain Cukup Sakit

C Painful Menyakitkan

D Very Painful Sangat Menyakitkan

Tabel 1.2 Kuisioner Nordic Body Map

No Location Level of Complaints

A B C D

0 Upper neck/Atas leher

1 Lower neck/Bawah leher

2 Left shoulder/Kiri bahu

3 Right shoulder/Kanan bahu

4 Left upper arm/Kiri atas lengan

5 Back /Punggung

6 Right upper arm/Kanan atas lengan

7 Waist/Pinggang

8 Buttock/Pantat

G ambar 1. 1 Perincian Bagian Tubuh Nordic Body Map ( S umber : Kroemer, 2011)

Page 6: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

6

Postur Kerja 2016

9 Bottom/Bagian bawah pantat

10 Left elbow/Kiri siku

11 Right elbow/Kanan siku

12 Left lower arm/Kiri lengan bawah

13 Right lower arm /Kanan lengan bawah

No Location Level of Complaints

A B C D

14 Left wrist/ Pergelangan tangan Kiri

15 Right wrist/ Pergelangan tangan Kanan

16 Left hand/ Tangan Kiri

17 Right hand/ Tangan Kanan

18 Left thigh/ Paha Kiri

19 Right thigh/ Paha Kanan

20 Left knee/ Lutut Kiri

21 Right knee/ Lutut Kanan

22 Left calf/ Betis Kiri

23 Right calf/ Betis Kanan

24 Left ankle/ Pergelangan kaki Kiri

25 Right ankle/ Pergelangan kaki Kanan

26 Left foot/kaki kiri

27 Right foot/kaki kanan

Pengolahan data dalam menggunakan nordic body map questionnaire ini sangat beragam.

Namun dalam tutorial ini dibatasi dengan berbagai ketentuan dan langkah-langkah sebagai

berikut (Sukania, Widodo, & Natalia, 2003):

a. Mengisi NBM kuesioner dengan beberapa responden yang jenis pekerjaannya sama

b. Membuat prosentasi setiap indikator dari jawaban yang diberikan

c. Menganalisis prosentasi yang memiliki tingkat sangat dikeluhkan oleh pekerja

2. Postur Kerja

Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja.

Pergerakan yang dilakukan saat bekerja meliputi: flexion, extension, abduction, adduction,

Page 7: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

7

Postur Kerja 2016

Pertimbangan ergonomi yang berkaitan dengan postur kerja dapat membantu

mendapatkan postur kerja yang nyaman bagi pekerja, baik itu postur kerja berdiri, duduk

maupun postur kerja lainnya. Pada beberapa jenis pekerjaan terdapat postur kerja yang

tidak alami dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan mengakibatkan

keluhan sakit pada bagian tubuh atau sering disebut dengan CTDs (Cumulative Trauma

Disorders).

Cumulative Trauma Disorders (dapat disebut sebagai Repetitive Motion Injuries atau

Musculoskeletal Disorders) adalah cidera pada sistem kerangka otot yang semakin

bertambah secara bertahap sebagai akibat dari trauma kecil yang terus menerus yang

disebabkan oleh desain buruk yaitu desain alat/sistem kerja yang membutuhkan gerakan

tubuh dalam posisi yang tidak normal serta penggunaan perkakas/handtools atau alat lain

yang terlalu sering (Tayyari & Smith, 1997).

Terdapat empat faktor yang paling sering menjadi penyebab timbulnya CTDs

adalah:

a. Penggunaan gaya yang berlebihan selama gerakan normal.

b. Gerakan sendi yang kaku yaitu tidak berada pada posisi normal. Misalnya, bahu yang

terlalu terangkat, punggung terlalu membungkuk, dan lain – lain.

c. Perulangan gerakan yang sama secara terus – menerus.

d. Kurangnya istirahat yang cukup untuk memulihkan trauma sendi.

pronation, dan supinat ion seperti yang terdapat pada g ambar berikut.

Gambar 1. 2 Macam Gerak Tubuh

Page 8: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

8

Postur Kerja 2016

A. Metode Postur Kerja

Sikap kerja (postur) memegang peranan

penting dalam dunia kerja khususnya dalam

manual material handling (MMH). Dengan

memiliki postur kerja yang benar,

pekerja/operator akan memerlukan sedikit

istirahat, lebih cepat, dan lebih efisien dalam

bekerja, sebaliknya postur kerja yang keliru dan

dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan berbagai macam gangguan

kesehatan yang dapat berakibat fatal. Dalam analisis Postur kerja, ada beberapa metode

yang digunakan dalam menganalisa skor dari posisi postur tubuh. Metode yang ada untuk

menganalisa postur dapat dilihat dalam gambar berikut.

Dari metode-metode yang ada dalam pengukuran postur kerja, hanya 3 metode yang

akan digunakan pada tutorial kali ini, yaitu metode REBA, RULA dan QEC.

1. Rapid Entire Body Assessment (REBA)

Pada tahun 1995, McAtamney dan Hignett memperkenalkan metode Rapid Entire

Body Assesment (REBA). Metode tersebut dapat digunakan secara cepat untuk menilai

Gambar 1. 3 Metode - metode Analisa Postur

Metode Analisa Postur Kerja

REBA (Rapid Entire Body Assessment)

RULA (Rapid Upper Limb Assessment)

OWAS (Owako Work Posture Analysis)

PEI (Posture Evaluation Index)

QEC ( Quick Exposure Check)

PLIBEL

Page 9: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

9

Postur Kerja 2016

postur seorang pekerja, selain itu metode ini juga dipengaruhi oleh faktor coupling, beban

eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja (Hignett & McAtamney, 2000).

Adapun input metode REBA yaitu:

1. Pengambilan data postur pekerja menggunakan handicam

2. Penentuan sudut pada batang tubuh, leher, kaki, lengan atas, lengan bawah dan

pergelangan tangan.

Proses pengerjaan metode REBA tertera seperti Gambar 1.4 sebagai berikut:

Gambar 1.4 REBA Scoring

Output REBA yang terdapat dalam Tabel 1.3 merupakan pengelompokan action level

yang harus dilakukan berdasarkan dari hasil akhir total nilai dalam penilaian REBA,

seperti tertera dalam tabel berikut:

Tabel 1.3 Action Level Metode REBA

Action Level Skor REBA Level Resiko Tindakan Perbaikan

0 1 Bisa diabaikan Tidak perlu

1 2 – 3 Rendah Mungkin perlu

2 4 – 7 Sedang Perlu

3 8 – 10 Tinggi Perlu segera

4 11 – 15 Sangat Tinggi Perlu saat ini juga

Page 10: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

10

Postur Kerja 2016

d. Langkah-langkah Rapid Entire Body Assessment (REBA)

1. Pengambilan data postur pekerja menggunakan bantuan video atau foto.

Untuk mendapatkan gambaran sikap (postur) pekerja dan leher, punggung, lengan,

pergelangan tangan hingga kaki secara terperinci dilakukan dengan merekam atau

memotret postur tubuh pekerja. Hal ini dilakukan supaya peneliti mendapatkan data postur

tubuh secara detail (valid), sehingga dari hasil rekaman dan hasil foto bisa didapatkan data

akurat untuk tahap perhitungan serta analisis selanjutnya.

2. Penentuan sudut – sudut dari bagian tubuh pekerja

Setelah didapatkan hasil rekaman dan foto postur tubuh dari pekerja dilakukan

perhitungan besar sudut dari masing – masing segmen tubuh yang meliputi punggung

(batang tubuh), leher, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan kaki. Pada

metode REBA segmen – segmen tubuh tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu grup

A dan B. Grup A meliputi punggung (batang tubuh), leher, dan kaki. Sementara grup B

meliputi lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan. Dari data sudut segmen tubuh

pada masing – masing grup dapat diketahui skornya, kemudian dengan skor tersebut

digunakan untuk melihat tabel A (Tabel 1.10) untuk grup A dan tabel B (Tabel 1.11) untuk

grup B agar diperoleh skor untuk masing – masing tabel.

Page 11: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Laboratorium Desain Sistem Kerja & Ergonomi |

11

Postur Kerja 2016

Page 12: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 12 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

a. Punggung

Skor pergerakan punggung (batang tubuh) dan range pergerakannya dapat dilihat dalam

Tabel 1.4 dan Gambar 1.5.

Tabel 1.4 Skor pergerakan punggung (batang tubuh)

Pergerakan Score Perubahan Score

Tegak/alamiah 1 +1 jika memutar

atau miring ke

samping 00 - 200flexion

0 0 - 200extension

2

200 - 600 flexion 3

> 200 extension

> 600 flexion 4

Gambar 1.5 Range pergerakan punggung (a) postur alamiah, (b) postur 0 – 20oflexion, (c) postur

20 – 60oflexion, (d) postur 60oflexion atau lebih.

b. Leher

Skor pergerakan leher dan range pergerakannya dapat dilihat dalam Tabel 1.5 dan Gambar

1.6.

Tabel 1.5 Skor pergerakan leher

Pergerakan Score Perubahan Score

00 - 200flexion 1 +1 jika memutar atau

miring ke samping >200 flexion atau extension 2

Page 13: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 13 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.6 Range pergerakan leher (a) postur 20o atau lebih flexion, (b) postur extension

c. Kaki

Skor pergerakan kaki dan range pergerakannya dapat dilihat dalam Tabel 1.6 dan Gambar

1.7.

Tabel 1.6 Skor posisi kaki

Pergerakan Score Perubahan Score

Kaki tertopang, bobot tersebar merata,

jalan atau duduk 1 +1 jika lutut antara 30 0 dan 600flexion

Kaki tidak tertopang, bobot tidak

tersebar merata/postur tidak stabil 2

+2 jika lutut >600 flexion (tidak ketika

duduk)

Gambar 1.7 Range pergerakan kaki (a) kaki tertopang, bobot tersebar merata, (b) kaki

tidak tertopang, bobot tidak tersebar merata, (c) lutut antara 300 dan 600flexion, dan (d)

lutut >600 flexion (tidak ketika duduk)

d. Lengan atas

Skor pergerakan lengan atas dan range pergerakannya dapat dilihat dalam Tabel 1.7 dan

Gambar 1.8.

Tabel 1.7 Skor pergerakan lengan atas

Pergerakan Score Perubahan Score

200extensionsampai 200flexion 1 +1 jika posisi lengan:

Page 14: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 14 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

>200extension

200 - 450flexion 2

- abducted

- rotated

+1 jika bahu ditinggikan -1

jika bersandar, bobot lengan

ditopang atau sesuai

gravitasi

>450 - 900flexion 3

> 900flexion 4

Gambar 1.8 Range pergerakan lengan atas (a) postur 20oflexion dan extension, (b) postur 20o

atau lebih extension dan postur 20 – 45oflexion, (c) postur 45 – 90oflexion, (d) postur 90o

atau lebih flexion

e. Lengan bawah

Skor pergerakan lengan bawah dan range pergerakannya dapat dilihat dalam Tabel 1.8

dan Gambar 1.9.

Tabel 1.8 Skor pergerakan lengan bawah

Pergerakan Score

600- 1000flexion 1

<600 flexion atau >1000flexion 2

Page 15: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 15 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.9 Range pergerakan lengan bawah (a) postur 60 – 100oflexion, (b) postur 60o atau

kurang flexion dan 100o atau lebih flexion

f. Pergelangan tangan

Skor pergerakan pergelangan tangan dan range pergerakannya dapat dilihat dalam Tabel

1.9 dan Gambar 1.10.

Tabel 1.9 Skor pergerakan pergelangan tangan

Pergerakan Score Perubahan Score

00- 150flexion / extension 1 +1 jika pergelangan tangan

menyimpang atau berputar >150flexion / extension 2

Gambar 1.10 Range pergerakan pergelangan tangan (a) postur alamiah, (b) postur 0 – 15oflexion

maupun extension, (c) postur 15o atau lebih flexion, (d) postur 15o atau lebih extension

Page 16: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 16 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

sehingga didapatkan skor dari tabel C seperti pada Tabel 1.12.

Page 17: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 17 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

3. Penentuan berat benda yang diangkat, coupling, dan aktivitas pekerja

Selain scoring pada masing – masing segmen tubuh, faktor lain yang perlu disertakan

adalah berat badan yang diangkat (Tabel 1.13), coupling (Tabel 1.14 dan Gambar 1.15), dan

aktivitas pekerjanya (Tabel 1.15). Masing – masing faktor tersebut juga mempunyai

kategori skor.

Tabel 1.13 Skor berat beban yang diangkat

0 1 2 +1

< 5Kg 5 - 10

Kg > 10 Kg

Penambahan beban yang tiba -

tiba atau secara cepat

Tabel 1.14 Tabel Coupling

0

Good

1

Fair

2

Poor

3

Unacceptable

Page 18: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 18 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Pegangan pas dan

tepat ditengah,

genggaman kuat.

Pegangan tangan

bisa diterima tapi

tidak ideal atau

coupling lebih

sesuai digunakan

oleh bagian lain

dari tubuh.

Pegangan tangan

tidak bisa diterima

walaupun

memungkinkan.

Dipaksakan, genggaman yang tidak aman, tanpa pegangan Coupling

tidak sesuai

digunakan oleh

bagian lain dari

tubuh.

Page 19: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 19 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Page 20: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 20 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Tabel 1.15 Activity Score

+1 - 1 atau lebih baguan tubuh status, ditahan lebih dari 1

menit

+1

- pengulangan gerakan dalam rentang waktu singkat,

diulang lebih dari 4 kali per menit (tidak termasuk

berjalan)

+1

- Gerakan menyebabkan perubahan atau pergeseran

postur yang cepat dari postur awal

4. Perhitungan nilai REBA untuk postur yang bersangkutan

Setelah didapatkan skor dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan skor untuk berat

beban yang diangkat sehingga didapatkan nilai bagian A. Sementara skor dari tabel B

dijumlahkan dengan skor dari tabel coupling sehingga didapatkan nilai bagian B. dari nilai

bagian A dan bagian B dapat digunakan untuk mencari nilai bagian C dari tabel C yang ada.

Nilai REBA didapatkan dari hasil penjumlahan nilai bagian C dengan nilai aktivitas

pekerja. Dari nilai REBA tersebut dapat diketahui level resiko pada musculoskeletal dan

tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko serta perbaikan kerja. Untuk lebih

jelasnya, alur cara kerja dengan menggunakan metode REBA serta level resiko yang terjadi

dapat dilihat pada Gambar 1.12 dan Tabel 1.16.

Gambar 1.12 Langkah – langkah perhitungan metode REBA (Sumber: Hignett dan McAtamney)

Tabel 1.16 Tabel Level Resiko dan Tindakan

Action Level Skor REBA Level Resiko Tindakan Perbaikan

G R O U P A

T r u n k

N e c k

L e g s

G R O U P B

S C O R E A

S C O R E C

A c t i v i t y S c o r e

R E B A S c o r e

+ +

L R U p p e r

A r m s

L R L o w e r

A r m s

L R W r i s t s

L o a d / F o r c e

C o u p l i n g

U s e T a b l e C

+

R E B A : S C O R I N G

D a t e : T a s k : A n a l y s t s :

Page 21: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 21 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

0 1 Bisa diabaikan Tidak perlu

1 2 – 3 Rendah Mungkin perlu

2 4 – 7 Sedang Perlu

3 8 – 10 Tinggi Perlu segera

4 11 – 15 Sangat Tinggi Perlu saat ini juga

Dari tabel resiko di atas dapat diketahui dengan nilai REBA yang didapatkan dari hasil

perhitungan sebelumnya dapat diketahui level resiko yang terjadi dan perlu atau tidaknya

tindakan yang dilakukan untuk perbaikan. Perbaikan kerja yang mungkin dilakukan antara

lain berupa perancangan ulang peralatan kerja berdasarkan prinsip – prinsip ergonomi.

Penilaian REBA menggunakan lembar pengamatan dapat menggunakan beberapa model

lembar pengamatan seperti salah satu berikut yang di sediakan oleh web ErgoPlus,

sebagai berikut.

Page 22: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 22 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

2. Rapid Upper Limb Assessment (RULA)

RULA atau Rapid Upper Limb Assesment dikembangkan oleh Dr. Lynn McAtamney dan Dr.

Nigel Corlett yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of

Nottingham’s Institute of Occupational Ergonomics). Pertama kali dijelaskan dalam bentuk

jurnal aplikasi ergonomic pada tahun 1993 (Lueder,1996).

Rapid Upper Limb Assesment adalah metode yang dikembangkan dalam bidang

ergonomic yang menginvestigasi dan menilai posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian

atas. Metode ini digunakan untuk mengambil nilai postur kerja dengan cara mangambil

sampel postur dari satu siklus kerja yang dianggap mempunyai resiko berbahaya bagi

kesehatan si pekerja, lalu diadakan penilaian/scoring. Setelah didapat hasil dari penilaian

tersebut, kita dapat mengetahui postur pekerja tersebut telah sesuai dengan prinsip ergonomi

atau belum, jika belum maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan. Metode ini

menggunakan diagram body postures dan tiga tabel penilaian (tabel A, B, dan C) yang

disediakan untuk mengevaluasi postur kerja yang berbahaya dalam siklus pekerjaan tersebut.

Melalui metode ini akan didapatkan nilai batasan maksimum dan berbagai postur pekerja,

nilai batasan tersebut berkisar antara nilai 1 – 7.

a. Tujuan dari metode RULA adalah:

1. Menyediakan perlindungan yang cepat dalam pekerjaan.

2. Mengidentifikasi usaha yang dibutuhkan otot yang berhubungan dengan postur tubuh saat

kerja.

3. Memberikan hasil yang dapat dimasukkan dalam penilaian ergonomi yang luas.

4. Mendokumentasikan postur tubuh saat kerja, dengan ketentuan :

Tubuh dibagi menjadi dua grup yaitu A (lengan atas dan bawah dan pergelangan tangan)

dan B (leher, tulang belakang, dan kaki).

5. Jarak pergerakan dari setiap bagian tubuh diberi nomor.

6. Scoring dilakukan terhadap kedua sisi tubuh, kanan dan kiri.

Metode RULA dirancang untuk kemudahan tanpa memerlukan alat yang sulit digunakan.

Menggunakan lembar kerja RULA, evaluator akan menetapkan skor untuk masing-masing

daerah tubuh berikut: lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, batang, dan

kaki. Setelah data untuk masing-masing daerah dikumpulkan dan mencetak, tabel pada form

Page 23: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 23 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

kemudian digunakan untuk menyusun variabel faktor risiko, menghasilkan skor tunggal

yang mewakili tingkat risiko MSD seperti diuraikan di bawah:

Tabel 1.17 tingkat resiko pada penilaian RULA

Score Tingkat Resiko

1-2 Resiko diabaikan, tidak perlu penanganan

3-4 Resiko rendah, perubahan dibutuhkan

5-6 Resiko sedang, penanganan lebih lanjut, butuh perubahan segera

6+ Sangat beresiko, Lakukan perubahan sekarang

b. Langkah-langkah penggunaan RULA

Lembar kerja RULA dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian A(Lengan dan pergelangan

tangan) dan B(leher, punggung, kaki). Pembagian ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa

setiap postur dibatasi dari leher, punggung dan kaki yang mungkin mempengaruhi postur

lengan dan pergelangan tangan yang termasuk dalam penilaian RULA.

Peneliti harus memberi nilai pada grup A(Lengan dan pergelangan tangan) terlebih dulu,

kemudian nilai untuk grup B (leher, punggung & kaki) untuk kiri dan kanan. Untuk masing-

masing bagian tubuh, ada skala pemberian nilai postur dan ada penyesu ketentuannya seperti

yang diuraikan pada lembar kerja yang perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam

pemberian nilai.

Page 24: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 24 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

1. Langkah 1-4: Analisa tangan kanan dan pergelangan. Setiap skor harus dilingkari pada

Tabel A.

2. Langkah 5-8: Menghitung nilai grup A

Page 25: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 25 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.14 Nilai grup A pada RULA

1. Langkah 5. Menggunakan nilai dari langkah 1-4, tentukan nilai melalui tabel A.

2. Langkah 6. Tambahkan skor penggunaan otot.

3. Langkah 7. Tambahkan nilai gaya atau beban yang diterima.

4. Langkah 8. Tambahkan nilai dari langkah 5-7 pada tabel C.

3. Langkah 9-11: Analisa leher, punggung dan kaki. Setiap nilai kemudian harus dilingkari

pada Tabel B.

Page 26: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 26 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.15 Analisa leher, punggung dan kaki pada RULA

4. Langkah 12-15: Menghitung total nilai grup B

Gambar 1.16 Nilai grup B pada RULA

1. Langkah 12. Menggunakan nilai dari langkah 9-11, tentukan nilai melalui tabel B.

Page 27: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 27 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

2. Langkah 13. Tambahkan skor penggunaan otot.

3. Langkah 14. Tambahkan nilai berat benda.

4. Langkah 8. Tambahkan nilai dari langkah 12-14.

5. Menentukan nilai akhir

3. QEC (Quick Exposure Check)

Sistem Quick Exposure Check (Li, and Buckle, 1999b) berfokus kepada penilaian faktor

resiko pada tempat kerja yang ditemukan dan mempunyai kontribusi pada bertambahnya

WMSDs (Work-Related Musculoskeletal Disorders), seperti perulangan gerakan, Tekanan

usaha, postur yang tidak nyaman,dan durasi pekerjaan. Metode ini akan mengkombinasikan

penilaian beban kerja pada peneliti dan juga operator dari hasil penilaiannya dan penjelasan

dari level resiko (score) untuk bagian punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan,

dan leher yang berhubungan dengan pekerjaan tertentu, dan memperlihatkan apakah

intervemsi ergonomi terbukti efektif (dengan naik-turunnya score). a. Tujuan Penggunaan

QEC

1) Mengukur perubahan postur terhadap faktor risiko muschuloskeletal sebelum dan

sesudah intervensi ergonomi.

2) Melibatkan kedua pihak yakni praktisi (observer) dan pekerja dalam melaksanakan

penilaian risiko dan mengidentifikasi kemungkinan perubahan.

3) Mendorong peningkatan kualitas tempat kerja.

4) Meningkatkan kepedulian dan kesadaran pada manajer, teknisi, designers, praktisi K3,

dan pekerja mengenai faktor risko MSDs di tempat kerja.

5) Membandingkan resiko antar karyawan di dalam satu pekerjaan, ataupun antar

karyawan dengan pekerjaan berbeda.

b. Tahapan Quick Exposure Check

QEC menggunakan empat tahapan kerja yakni :

1. Pengukuran Oleh Peneliti (Observer’s Assessment)

Peneliti memiliki form pengukuran sendiri yang dapat diisi melalui pengamatan kerja

di lapangan. Sebagai alat bantu, adapat menggunakan syopwatch guna menghitung

durasi dan frekuensi kerja. Berikut ini adalah contoh dari kuesioner untuk peneliti :

Page 28: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 28 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Setelah peneliti melakukan pengamatan pada operator dan mengisi kuesioner akan

dilakukan rekpitulasi data kuesioner dari pengamat yang melihat bagaimana postur

tubuh operator ketika bekeja setiap departemen yang diamati oleh peneliti (pada

kasus ini adalah sebuah pabrik sepatu). Sehingga hasil rekapitulasi dari kuesioner

QEC untuk peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 1.18 Rekapitulasi Kuesioner Pengamat

Stasiun

Kerja

Punggung Bahu/Lengan Pergelangan

Tangan Leher

1 2 1 2 1 2

Jahit A3 B2 C1 D3 E2 F1 G3

Sol A1 B2 C1 D3 E1 F1 G3

Finishing A2 B2 C1 D3 E1 F1 G3

2. Pengukuran Oleh pekerja (Worker’s Assessment)

Seperti halnya peneliti (observer), pekerja pun memiliki form isian sendiri, yang

berisi pertanyaan seputar pekerjaan yang dilakukan. Berikut ini adalah contoh dari

kuesioner untuk operator :

Gambar 1. 18 Kuesioner QEC Pada Peneliti

Page 29: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 29 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.19 Kuesioner Operator

Kuesioner operator lebih menitik beratkan kepada yang dirasakan oleh operator

ketika melakukan pekerjaannya seperti beban yang harus diangkat dan juga durasi

kerja. Setelah operator mengisi kuesioner akan dilakuakn rekpaitulasi data dari

beberapa operator yang mengisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.20 Tabel Rekapitulasi Kuesioner Operator

Stasiun

Kerja

P ertanyaan

H I J K L M N O

Jahit H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2

Page 30: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 30 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Sol H1 I3 J2 K2 L1 M1 N2 O2

Finishing H1 I3 J1 K2 L1 M1 N2 O2

3. Mengkalkulasi skor pajanan

Proses kalkulasi dapat dilakukan melalui dua cara, yakni manual (dengan

menjumlahkan skor pada lembar isian), ataupun dengan program komputer.

Jawaban-jawaban yang didapat dari kuesioner pada masing-masing stasiun kerja

kemudian akan dihitung nilai exposure score pada 4 bagian anggota tubuh dari

operator setiap stasiun kerja yang diteliti. Sebagai contoh perhitungan manual pada

divisi jahit adalah sebagai berikut :

Gambar 1.20 Perhitungan Manual Pada QEC

4. Consideration of action

Page 31: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 31 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

QEC secara cepat mengidentifikasi tingkat pajanan dari punggung, bahu/lengan

tangan, pergelangan tangan/tangan, dan leher. Hasil dari metode ini juga

merekomendasikan intervensi ergonomi yang efektif untuk mengurangi tingkat

pajanan, seperti tabel di bawah :

Tabel 1.18 Tabel Skor QEC

*QEC Score (E) Action

≤40/% Acceptable

41-50% Invistigate Further

51-70% Investigate Further and Change Soon

>70% Investigate and Chage Immediately

* Tingkat pajanan (E) diperoleh dari pembagian skor total dengan skor maksimum

(sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dimana Xmax untuk aktivitas manual

handling, XmaxMH = 176, untuk aktivitas selain itu, Xmax = 162). Seperti rumus di

bawah :

X = Total skor yang didapat untuk paparan risiko cedera untuk punggung,

bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher yang diperoleh dari perhitungan

kuesioner.

Xmax = Total maksimum skor untuk paparan yang mungkin terjadi untuk punggung,

bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher

Tabel 1.19 Exposure Score QEC

Score Exposure Score

Low Moderate High Very

High

Punggung (Statis) 8-15 16-22 23-29 29-42

Punggung

(Bergerak)

10-20 21-30 31-40 41-56

Bahu/Lengan 10-20 21-30 31-40 41-56

Pergelangan

Tangan

10-20 21-30 31-40 41-56

Page 32: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 32 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Leher 4-6 8-10 12-14 16-18

Diketahui nilai exposure pada divisi jahit adalah sebesar 30 pada bagian punggung,

30 pada bagian bahu/lengan, 26 pada bagian pergelangan tangan, dan 18 pada leher.

Sehingga total exposure score untuk divisi jahit adalah sebesar 104. Exposure Level

yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut :

E (%) = x 100 %

E (%) = x 100 %

E (%) = 64, 197 %

Nilai Akhir : 64,197%

Sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh operator masuk kedalam level perlu

penilitian lebih lanjut dan perlu dilakukan perubahan. Dari hasil perhitungan

exposure score juga terlihat bahwa nilai untuk leher dan juga punggung berada pada

level very high yang berarti resiko terjadinya cedera sangat tinggi dan berpotensi

menyebabkan CTDs sehingga diperlukan rekomendasi pada posisi kerja dan juga

pada alat kerja yang digunakan oleh operator.

Page 33: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 33 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

5. Pencegahan CTDs

Dengan melakukan perhitungan di atas maka diharapkan pekerja dapat

meminimalisir resiko dari dampak CTDs itu sendiri. Pencegahan CTDs dapat

dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu engineering control, administrative control

dan Alat Pelindung Diri (APD) seperti yang terdapat dalam Gambar 1.21 sebagai

berikut :

Gambar 1.21 Langkah-langkah pencegahan CTDs (Sumber : Tayyari, 1997)

E. CONTOH SOAL

a) Nordic Body Map

Seorang meneliti dalam perusahaan yang pekerjanya bekerja dalam sector pembungkusan

(packaging). Dalam satu sector tersebut terdapat 30 pekerja yang ingin di analisa bagian

mana yang merupakan keluhan pekerja saat bekerja yang nantinya akan dihitung dan di

analisa lebih lanjut.

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti dapat mendapatkan hasil seperti table berikut:

No Location

Level of Complaints

A B C D

%

%

%

%

0 Upper neck/Atas leher 9 30.0 5 16.7 16 53.3 0 0

Langkah - langkah Pencegahan CTDs

Engineering Controls

Job Redesign

Workplace Redesign

Tool Redesign

Automation

Workplace Accessories

Administrativ e Controls

Penjadwalan Waktu

Istirahat

Rotasi kerja

Training

Exercise

Job/career changes

APD

Page 34: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 34 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

1 Lower neck/Bawah leher 7 23.3 5 16.7 18 60.0 0 0

2 Left shoulder/Kiri bahu 15 50.0 6 20.0 9 30.0 0 0

No Location

Level of Complaints

A B C D

%

%

%

%

3 Right shoulder/Kanan bahu 13 43.3 13 43.3 4 13.3 0 0

4 Left upper arm/Kiri atas lengan 15 50.0 12 40.0 3 10.0 0 0

5 Back /Punggung 7 23.3 11 36.7 9 30.0 3 10

6 Right upper arm/Kanan atas lengan 6 20.0 4 13.3 20 66.7 0 0

7 Waist/Pinggang 10 33.3 9 30.0 9 30.0 2 6.67

8 Buttock/Pantat 14 46.7 11 36.7 5 16.7 0 0

9 Bottom/Bagian bawah pantat 17 56.7 9 30.0 4 13.3 0 0

10 Left elbow/Kiri siku 19 63.3 7 23.3 3 10.0 1 3.3

11 Right elbow/Kanan siku 16 53.3 12 40.0 1 3.3 1 3.3

12 Left lower arm/Kiri lengan bawah 17 56.7 12 40.0 1 3.3 0 0

13 Right lower arm /Kanan lengan bawah 20 66.7 10 33.3 0 0.0 0 0

14 Left wrist/ Pergelangan tangan Kiri 16 53.3 14 46.7 0 0.0 0 0

15 Right wrist/ Pergelangan tangan Kanan 18 60.0 11 36.7 1 3.3 0 0

Dalam hasil tersebut, dapat dilihat bahwa keluhan sakit (C) yang melebihi 50% (beberapa

prosentase terbesar) adalah bagian kanan atas lengan, bawah leher dan atas leher. Sehingga

perlu adanya rekomendasi dan analisa lebih lanjut.

b) Postur

Batang tubuh pada proses kerja membungkuk sebesar 35o (ke depan), untuk posisi leher

operator membentuk sudut 34o, dengan posisi kaki normal/ seimbang. Untuk berat beban

yang dibawa adalah kurang dari 10 kg dan perlu kekuatan cepat untuk membawa beban.

Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 20o dan lengan berada dalam posisi

yang bengkok. Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 50o, serta besar

sudut untuk pergelangan tangan > 15o. Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak

sehingga tidak terdapat pegangan tangan yang terdapat pada sisi kotak, sehingga dapat

dikatakan poor. Aktifitas ini memerlukan perubahan gerak postur yang relatif cepat.

Sebagai seorang ahli ergonomi, analisislah postur kerja yang terjadi pada operator ini.

Tentukan level tindakan beserta solusinya.

Page 35: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 35 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.22 Tampilan Ergofellow Pada Bagian Neck,Trunk, and Legs (Grup A)

Buka software Ergofellow, kemudian pilih metode REBA (sesuai dengan metode yang akan

digunakan. Setelah itu pada tab Neck, Trunk, and Legs isi pilihan sesuai denagn yang tertera

pada contoh soal.

Gambar 1.23 Tampilan ergofellow Pada Bagian Load

Setelah mengisi bagian Grup A, langkah selanjtnya yitu mengisi tab Load, sesuai denagn

contoh soal, besarnya beban yang diangkut operator adalah sebesar < 10 kg.

Page 36: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 36 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.24 Tampilan Ergofellow Pada Bagian Uper Arm, Lower Arm, and Wrist (Grup

B)

Pada tab Uper Arm, Lower Arm, and Wrist (Grup B) isikan pilihan sesuai dengan data sudut

tubuh yang dibentuk operator pada contoh soal. Pada bagian Upper Arm isi pilihan

additional Upper Arm is Abducted karena lengan atas terangkat dan menjauhi sumbu tubuh

operator.

Gambar 1.25 Tampilan Ergofellow Pada Bagian Coupling

Pada tab Coupling, isikan jenis coupling sesuai dengan karakteristik benda yang diangkat

oleh operator dengan menggunakan Decission tree Coupling. Pada contoh soal Coupling

mempunyai level Poor.

Page 37: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 37 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Gambar 1.26 Tab Activity Score Pada Ergofellow

Pada Tab Activity Score disesuaikan dengan tabel Activity Score (Tabel 1.15), yang pada contoh

soal ini pekerjaan pengangkatan dilakukan secara cepat.

Gambar 1.27 Score Akhir

Setelah mengisi seluruh Tab pada perhitungan postur dengan menggunakan metode REBA,

pilih Result yang nantinya akan menunjukkan score REBA untuk operator beserta level

resiko dari posttur operator.

Page 38: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 38 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Kesimpulan:

Skor REBA 8, Action Level 3, level resiko sangat tinggi dan perlu tindakan perbaikan saat ini

juga.

F. PRAKTIKUM

Alur praktikum seperti dijelaskan pada flowchart berikut:

Page 39: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 39 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016

Page 40: Postur Kerja 2016 - labdske-uii.comlabdske-uii.com/halo/downloadfile/modul/1._Postur_Kerja_Regular.pdf · ... Konsep Dasar dan Aplikasinya Tinjauan Anatomi, Fisiologi ... dan 1.2)

Ergonomi | 40 Laboratorium Desain Sistem Kerja &

Postur Kerja 2016