BAB IPENDAHULUANLatar BelakangTujuan dari pembangunan nasional
khususnya bidang kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan memegang peranan
yang amat penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, dan
sebagai sumber daya pembangunan.Kesehatan merupakan anugerah yang
tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh
seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak
mempunyai tubuh yang sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan
yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan
kesehatan, salah satu tempat/fasilitas pelayanan kesehatan yang
paling mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas menyelenggarakan upaya yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat terjangkau oleh pemerintah dan
masyarakat.Pelayanan Kesehatan Puskesmas diarahkan untuk
meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan secara
merata dengan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui kegiatan pokok kesehatan
gigi dan mulut di puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu
dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS) dan juga yang diselenggarakan secara terpadu di masyarakat
desa dalam bentuk Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan sekolah (UKS)
yangmelaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana, pada para siswaterutama siswa Sekolah Tingkat Dasar
(STD) dalam suatu kurun waktu tertentu,diselenggarakan secara
berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket Minimal,paket
Standar, dan paket Optimal (Depkes, 1996). Selain itu, UKGS juga
salah satu upaya kersehatan Masyarakat yang ditujukan untuk
memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta
didik disekolah binaan yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan
mulut.Kegiatan UKGS itu sendiri terdiri dari 3 macam : 1. Upaya
promotif : Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan
tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan /
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai
kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 ( Departemen
Kesehatan RI, 1996)2. Upaya preventif : Upaya preventif meliputi
sikat gigi bersama dengan menggunakan pasta gigi mengandung fluor,
kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour dan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 1996).3. Upaya
kuratif : Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan
darurat untukmenghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik
berdasarkan permintaan maupun sesuai kebutuhan dan rujukan bagi
siswa yang memerlukan perawatan (Departemen Kesehatan RI,
1996)Usaha Kesehatan Gigi masyarakat Desa (UKGMD)
merupakansalahsatuupaya untuk membantu masyarakat dalam menjangkau
pelayanan kesehatan gigi yang tidak terlaksana serta mendorong
masyarakat untuk melaksanakan perawatan kesehatan gigi.Tujuan Field
LabTujuan UmumSetelah melakukan kegiatan field lab ini mahasiswa
mampu memahami dan melakukan serta memberikan penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan mulut kepada siswa Sekolah Dasar dan masyarakat
umum.Tujuan KhususSetelah mengikuti kegiatan field lab ini,
mahasiswa mampu :1. Mengenal peran, fungsi, posisi, dan tanggung
jawab seorang tenaga kesehatan terutama dokter gigi di Puskesmas.2.
Memahami pelayanan kesehatan terutama di bidang kedokteran gigi
yang ada di Puskesmas.3. Mampu menjelaskan tentang dasar-dasar dari
kesehatan gigi dan mulut.4. Mampu melakukan manajemen program dan
prosedur kesehatan gigi dan mulut dasar bagi siswa sekolah dasar
maupun masyarakat umum di Puskesmas.
BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKANKelompok IV dari fakultas
kedokteran gigi unimus ini, mendapat kesempatan untuk melakukan
kegiatan field lab di Puskesmas Karang Malang yangterletak diJalan
RM. Soebagiono Tjondrokoesoemo didesaKarang Malang,KecamatanMijen,
KabupatenSemarang.Kegiatan fieldlab kali ini, tentang Observasi dan
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yangdilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan yaitu pada hari Sabtu, 12 Juli 2014 dan hari Rabu, 16
Juli 2014 yang dipandu oleh dokter gigi puskesmas drg. Bennet
Febri.I. Kegiatan Lapangan hari pertamaWaktu pelaksanaan: Sabtu, 12
Juli 2014Instruktur: drg. BudionoHambatan: Tidak ada hambatan yang
berarti, hanya saja masalah lokasi puskesmas yang cukup jauh
membuat kelompok kami harus menempuh perjalanan cukup jauh.Kegiatan
yang kami lakukan pada pertemuan pertama field lab di Puskesmas
Karang Malang adalah pengambilan data sekunder yang mendapat
bimbingan dari dokter gigi puskesmas drg. Bennet Febri selaku
kepala puskesmas Karang Malang. Kelompok kami terdiri dari 12
mahasiswa, yaitu : Dinda Rifka Mutiara, Ririn Aprilia Lacana, Akhfa
Muntaha Anggraini, Roza Restu Pambudi, Arief Pramono, Moh. Danil
Ahsan Murdiputra, Rifqi Muhammad, Sri Margiyanti, Anggi Wiraswara
Raditya, Ficky Vimbiyanti A, Bagas Luthfi Alfat, dan Safira
Khairunnisa. Diawali dengan keberangkatan kelompok kami dari kampus
PPNI pada pukul 08.30 dan tiba di puskesmas karang malang pada
pukul 09.45. Setibanya di puskesmas karang malang, kelompok kita
disambut oleh Staf Puskesmas dan kemudian disusul oleh dokter gigi
puskesmas drg. Bennet Febri . Tujuan dari pertemuan hari pertama
adalah untuk pengambilan data sekunder dari Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) di SD Binaan puskesmas Karang Malang, disitu kami
mewawancarai drg. Bennet mengenai data dari UKGS SD / MI Binaan
puskesmas Karang Malang, yang pada hari sebelumnya kami sudah
menyusun pertanyaan pertanyaan yang harus kami tanyakan kepada
pihak puskesmas, terutama dokter gigi puskesmas itu. Kami membuat
pertanyaan pertanyaan nya berdasarkan checklist yang diberikan
instruktur kepada mahasiswa pada modul field lab, meliputi :A.
Pengumpulan Data (SD / MI binaan Puskesmas)
1. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasionalADA (bila
ada sebutkan jumlahnya)TIDAKKETERANGAN
a. Jumlah SD / MI (6 SD / MI)-Jumlah sekolah binaan yang
dimiliki oleh puskesmas karang malang terdiri dari 5 SD Negri dan 1
MI swasta.
b. Jumlah murid yang dilakukan pemeriksaan -Jumlah murid yang
dilakukan pemeriksaan di 6 sekolah binaan adalah 942 siswa.
c. Jumlah Guru (6 SD/MI)-Terdapat 6 guru UKS di Sekolah Binaan.
Setiap sekolah, masing-masing terdapat 1 guru UKS.
d. Data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di
SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase sekolah menurut
pentahapan UKGS -Menurut data yang terdapat di puskesmas karang
malang adalah tahap I, II, dan III
2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan
gigi dan mulut murid
a. Oleh tenaga kesehatan Untuk evaluasi yang diberikan oleh
tenaga kesehatan itu berupa Data ( tidak pernah membandingkan)
b. Oleh guru- Untuk evaluasi yang diberikan oleh guru di sekolah
binaan biasanya tidak ada ( tidak pernah membandingkan).
B. Intervensi Perilaku
1. Penggerakan peran serta guru melalui likakarya / pelatihan
-Setiap tahun ada refreshing, namun tidak semua di sekolah
binaan.
2. Penyuluhan kepada murid berupa :
a. Latihan menggosok gigi -Latihan menggosok gigi dilakukan
untuk kelas 1 sampai 6
b. Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut -Dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas.
c. Penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan
rutin- penilaian kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin yang
dilakukan oleh guru, pihak puskesmas tidak mengetahuinya
d. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara insidental
-penyuluhan oleh tenaga kesehatan dari pihak puskesmas mengenai
kesehatan gigi dan mulut dilakukan setiap 1 tahun sekali
C. Intervensi medis teknis / perorangan
1. Pembersihan karang gigi- tidak pernah melakukan pembersihan
karang gigi, dikarenakan kendala bahan dan biaya.
2. Pemeriksaan mulut (check oral) -check oral selalu dilakukan
oleh pihak puskesmas setiap 1 tahun sekali
3. Pengobatan sementara- Puskesmas karang malang langsung
melakukan tindakan sampai ke tahap V
4. Aplikasi fluor
a. Melalui pasta gigi yang memenuhi pasta gigi yang memenuhi
persyaratan -untuk aplikasi fluor melalui pasta gigi , biasanya
bekerja sama dengan pihak ketiga seperti Uniliver (pepsodent)
b. Untuk daerah khusus intensifikasi melalui kumur kumur dengan
larutan yang memenuhi persyaratan- aplikasi fluor hanya melalui
pasta gigi
5. Penambalan -penambalan sudah termasuk dalam program UKS dan
dilakukan pihak puskesmas sampai penambalan permanen
6. Pencabutan gigi persistensi -semua pencabutan gigi dilakukan
pihak puskesmas, juga termasuk pencabutan gigi persistensi
7. Pencabutan gigi permanen -semua pencabutan dilakukan oleh
pihak puskesmas, juga termasuk pencabutan gigi permanen
8. Rujukan -tidak pernah melakukan rujukan, karena semua keluhan
bisa ditangani oleh pihak puskesmas
D. Manajemen
1. Supervisi dan bimbingan teknis
a. Kunjungan pembinaan ke SD dan MI minimal 1 X sebulan -Tapi,
untuk kunjungan pembinaan ke SD / MI, puskesmas karang malang tidak
melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekali
b. Kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh
koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjungan
supervisi oleh penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut
Dinas Kesehatan Kota minimal 1 X dalam 1 triwulan -Kunjungan
supervisi ke puskesmas karang malang dilakukan hanya 1 tahun sekali
, tidak dilakukan 1 kali dalam 1 triwulan
c. Kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut
Pusat ke daerah minimal 1 X dalam 1 setahun -Kunjungan supervise
pusat ke daerah dilakukan 1 kali dalam 1 tahun
2. Pelaporan -kegiatan UKGS dilaporkan ke dinas kesehatan 1
tahun sekali
3. Evaluasi kegiatan UKGS -evaluasi kegiatan UKGS dilakukan
hanya secara internal
Saat wawancara dengan drg. Bennet Febri
Berikut adalah pertanyaan yang sudah kami siapkan berdasarkan
checklist :A. Pengumpulan dataa. Data dasar untuk keperluan
perencanaan operasional Berapa jumlah SD / MI binaan yang dimiliki
oleh puskesmas dalam satu kecamatan Karang Malang? Berapa jumlah
murid SD / MI binaan yang pernah di lakukan pemeriksaan oleh pihak
puskesmas? Berapa jumlah guru yang membina UKS pada setiap SD / MI
binaan ? Apakah ada data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi
dan mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase
sekolah menurut tahapan dari UKGS?b. Data untuk evaluasi dampak
program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut murid Bagaimana
dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang dillaksanakan
puskesmas karang malang yang diberikan oleh tenaga kesehatan?
Bagaimana dampak dari program kesehatan gigi dan mulut yang
dillaksanakan puskesmas karang malang yang diberikan oleh guru?B.
Intervensi perilakua. Bagaimana peran serta guru melalui lokakarya
/ pelatihan di SD / MI Binaan?b. Selama ini, berupa apakah
penyuluhan kepada murid? Apakah latihan menyikat gigi? Apakah
pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut? Apakah
penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan rutin?
apakah ketiga-tiganya?c. Selain itu, apakah ada juga penyuluhan
oleh tenaga kesehatan secara insidental?C. Intervensi medis teknis
/ perorangana. Apakah pernah melakukan pembersihan karang gigi?b.
Pernahkah melakukan pemeriksaan mulut (check oral) rutin? apabila
pernah, berapa kali?c. Pernahkah melakukan pengobatan sementara?d.
Apakah disini ada pengaplikasian fluor? Melalui pasta gigi? Dan
bagaimana untuk daerah-daerah khusus?e. Pernahkah melakukan
penambalan? Apakah hanya sampai penambalan sementara? Ataukah
sampai penambalan permanen?f. Pernahkah melakukan pencabutan gigi
persistensi?g. Pernahkah melakukan pencabutan gigi permanen?h.
Apakah pernah melakukan rujukan ke instansi-instansi tertentu?D.
Manajemena. Dari pihak manakah supervisi dan bimbingan teknis di
puskesmas ini?b. Pernahkah melakukan kunjungan pembinaan ke SD dan
MI? Berapa kali?c. Berapa kali kunjugaan dari supervisi dan
pembinaan ke puskesmas oleh koordinator kesehatan gigi Dinas
Kesehatan Kota atau kunjugan supervivi oleh penanggungjawab program
kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan Kota? Berapa kali?d.
Bagaimana pelaporannya?e. Dan adakah evaluasi kegiatan UKGS,
manakah yang sering dapat evaluasi?
*Keterangan dari tabel :A. Pengumpulan data1. a. Menurut
keterangan yang diberikan drg. Bennet Febri selaku dokter gigi
puskesmas karang malang, di puskesmas karang malang mempunyai 6 SD
/ MI binaan. Jumlah siswa di masing-masing sekolah binaan meliputi
: SDN Karangmalang , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 190
siswa SDN Polaman , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 110
siswa MI Al Hikmah , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 128
siswa SDN Bubakan , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah 180
siswa SDN Purwosari 01 , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6 adalah
195 siswa SDN Purwosari 02 , dengan jumlah siswa dari kelas 1-6
adalah 139 siswa .Jadi, total keseluruhan siswa di sekolah binaan
adalah 942 siswa. b. Jumlah keseluruhan murid yang diperiksa di
sekolah binaan sama dengan jumlah keseluruhan siswa SD / MI di
sekolah binaan yaitu 942 siswac. Menurut keterangan yang diberikan
drg. Bennet , jumlah dari guru UKS di masing masing sekolah binaan
itu adalah 1 guru UKS . Jadi total keseluruhan guru UKS di SD / MI
Binaan puskesmas karang malang terdapat 6 guru UKS. d. Menurut data
yang terdapat di puskesmas karang malang, siswa kelas 1 untuk UKGS
tahap I , dan siswa kelas 3 dan 5 untuk UKGS tahap II dan III.
Kegiatan UKGS tahap I / paket minimal UKS, meliputi : Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru Pencegahan penyakit
gigi dan mulut bagi siswa SD / MI. Kegiatan UKGS tahap II / Paket
standar UKS, meliputi : Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam
bidang kesehatan gigi Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa
sakit Pelayanan medic dasar atas permintaan Rujukan bagi yang
memerlukan Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1,
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya lepas.
Kegiatan UKGS tahap III / Paket Optimal UKS , meliputi kegiatan
UKGS tahap II ditambah kegiatan : Pelayanan medic gigi dasar atas
permintaan pada murid kelas 1 sampai kelas 6 (care on demand)
Pelayanan medic gigi dasar seusai kebutuhan (treatment need) pada
kelas terpilih .2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap
profil kesehatan gigi dan mulut murida. Untuk evaluasi dampak dari
program yang dilakukan pihak puskesmas melalui tenaga kesehatan
kepada sekolah binaan adalah dalam bentuk data ( datanya yang sudah
di dapat oleh masing masing mahasiswa ).b. Untuk evaluasi dampak
dari program yang dilakukan pihak puskesmas melalui guru itu
biasanya tidak ada .B. Intervensi perilaku1. Peran serta guru SD /
MI binaan melalui program lokakarya / penyuluhan di Desa Karang
malang itu ada, yaitu dengan diadakannya refreshing setiap 1 tahun
sekali, tetapi tidak di semua SD / MI Binaan.2. Penyuluhan yang
dilakukan pihak puskesmas di SD / MI binaan itu masih hanya berupa
latihan menggosok gigi, Pengajaran formal tentang kesehatan gigi
dan mulut serta penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara
incidental.C. Intervensi medis teknis / perorangan1. Pembersihan
karang gigi belum pernah dilakukan oleh pihak puskesmas karang
malang, itu dikarenakan terbatasnya biaya dan bahan untuk
pembersihan karang gigi.2. Check oral rutin sudah biasa dilakukan
oleh pihak puskesmas karang malang, yaitu sekitar 1 tahun sekali
setiap penerimaan siswa baru.3. Pengobatan sementara tidak ada,
karena di puskesmas karang malang melakukan tindakannya langsung
pada tahap ke V. jadi, tidak ada pengobatan sementara,4.
Pengaplikasian fluor di SD / MI binaan puskesmas karang malang
hanya melalui pasta gigi dan yang biasanya bekerja sama dengan
pihak ketiga (pepsodent).5. Penambalan yang dilakukan pada siswa SD
/ MI binaan sudah termasuk dalam program UKS dan kegiatan tersebut
dilakukan oleh pihak puskesmas sampai dengan penambalan permanen6.
Semua tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas
karang malang, juga termasuk pencabutan gigi permanen.7. Semua
tindakan pencabutan gigi dilakukan oleh pihak puskesmas karang
malang, juga termasuk pencabutan gigi persistensi.8. Pihak
puskesmas selama ini tidak pernah melakukan rujukan, karena semua
keluhan masyarakat bisa ditangani oleh pihak puskesmasD.
Manajemen1. a. Ada kunjungan pembinaan ke SD / MI binaan, puskesmas
karang malang tidak melakukan sebulan sekali tapi 1 tahun sekalib.
Ada kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator
atau penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut Dinas
Kesehatan Kota ke puskesmas karang malang yang dilakukan hanya 1
tahun sekali , tidak dilakukan 1 kali dalam 1 triwulanc. Ada
kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat ke
daerah 1 kali dalam 1 tahun2. Ada pelaporan kegiatan UKGS,
pelaporan tersebut dilaporkan ke dinas kesehatan kota 1 kali dalam
1 tahun3. Ada evaluasi kegiatan UKGS, namun evaluasi tersebut
dilakukan hanya secara internal.
Pertemuan Hari Ke-1II. Kegiatan Lapangan hari kedua Waktu
pelaksanaan: Rabu, 16 Juli 2014Instruktur: drg. BudionoHambatan: -
Tempat untuk penyuluhan tidak kondusif. Terlalu banyak balita yang
terdapat di tempat penyuluhan, sehingga terlalu ramai dan
masyarakat tidak mendengarkan secara seksama penyuluhan yang
diberikan oleh kelompok kami. Masyarakat terlalu acuh dan cenderung
tidak peduli tentang materi kesehatan gigi dan mulut yang
disampaikan kelompok kami.Kegiatan yang kami lakukan pada hari rabu
tanggal 16 juli 2014 di pertemuan kedua field lab di Puskesmas
Karang Malang ini, kelompok IV ditugaskan untuk memberikan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat desa
karang malang. Penyuluhan dilakukan di rumah warga dan sekaligus
dijadikan sebagai posyandu . Diawali keberangkatan kelompok kami
dari kampus PPNI pada pukul 07.30 pagi dan sampai di puskesmas
karang malang pada pukul 08.45, sebelum kami ke rumah warga
tersebut kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke puskesmas
karang malang untuk mengonfirmasi dimana kelompok kami harus
memberikan penyuluhan. Kemudian setelah semua jelas, kami berangkat
dari puskesmas ke rumah warga itu sekitar pukul 09.15 dan sampai di
rumah warga sekitar pukul 09.30. Disitu kelompok kami langsung
melakukan persiapan, di ruangan yang sdah di siapkan oleh warga
sekitar.
Saat persiapan penyuluhan
Sekitar 20 menit kami melakukan persiapan, kami langsung membuka
penyuluhan tersebut. Di awali dengan pembukaan oleh salah satu
mahasiswa dari kelompok kami Moh. Danil Ahsan M , dan penyuluhan
kesehatan gigi mulut itu disampaikan oleh Moh. Danil Ahsan M dan
Arief Pramono. Penyuluhan dimulai dari penyetelan video tentang
cara menyikat gigi yang baik dan benar, pemilihan bahan dan makanan
yang baik untuk gigi kemudian dilanjutkan pengenalan bagian bagian
gigi beserta fungsinya.Saat pemaparan materi penyuluhan
Penyuluh menyampaikan materi dengan bahasa yang tidak begitu
formal, namun mudah dipahami oleh masyarakat desa , ini ditujukan
supaya masyarakat desa paham dan mengerti apa yang disampaikan oleh
penyuluh. Karena menurut Venugopal (Mardikanto,1993) mendefinisikan
perencanaan programpenyuluhansebagaisuatu prosedur kerja
bersama-sama masyarakat dalam upaya untukmerumuskan masalah
(keadaan-keadaan yang belum memuaskan) dan upayapemecahan yang
mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai. Dan menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah
untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam
bidang kesehatan (Effendy, 1998).Setelah memperkenalkan tentang
bagian bagian gigi beserta fungsinya, kemudian beralih kepada
tentang bagaimana cara merawat kebersihan gigi dan mulut. Karena
apabila kita tidak dirawat dengan baik kebersihan gigi dan mulut,
dapat menimbulkan karies gigi (gigi berlubang) dan berbagai macam
penyakit lainnya . berikut sedikit cara untuk merawat kesehatan
gigi dan mulut yang meliputi :
Diet makananPencegahan terhadap gigi berlubang dapat dimulai
dari diet makanan yang kita konsumsi. Makanan yang bagus untuk
kesehatan gigi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan ialah
makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah-buahan dan
sayuran. Selain bagus untuk pencernaan, makanan yang berserat juga
secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengket
yang menempel pada gigi.Penyuluh menjelaskan makananyang baikuntuk
gigiyaitu sayur, buahdan bahan bergizi lainnya untuk gigi, selain
itu juga menjelaskan makananyangtidak baikuntuk gigiyaitupermen,
coklat, gulali, soda karena lengket dan bisa menyebabkan gigi
berlubang jika tidakdibersihkan. Tidak lupa, penyuluh menekankan
bahwa pada dasarnya makanan yang manis dan lengket boleh di makan
asalkan setelahnya menyikat gigi. Menyikat gigiDalam hal menyikat
gigi, teknik apapun yang dipergunakan, yang harus diperhatikan
adalah cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak struktur
gigi. Karena kebanyakan di lingkungan masyarakat banyak yang salah
dalam melakukan penyikatan terhadap gigi sehingga mengakibatkan
gigi banyak yang rusak. Penambalan gigiPenambalan gigi terhadap
gigi yang berlubang sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum
kelainannya menjadi lebih berat lagi. Apabila penambalan dilakukan
sedini mungkin, kunjungan ke dokter gigi menjadi lebih sedikit
dalam artian sekali datang bisa langsung dilakukan penambalan
langsung. Apabila kelainannya sudah lebih berat, maka gigi tersebut
harus dilakukan perawatan terlebih dahulu sehingga memerlukan
kunjungan yang lebih banyak. Pencabutan gigiPencabutan gigi
dilakukan apabila gigi tersebut sudah tidak dapat lagi
dipertahankan dan apabila gii tersebut menjadi penyebab dari
infeksi di dalam rongga mulut dan dapat menyebabkan sakit dan
bengkak, bahkan dapat menyebabkan kesulitan buka mulut. Kontrol 6
bulan sekali ke dokter gigiKontrol tiap 6 bulan sekali dilakukan
meskipun tidak ada keluhan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa
apakah terdapat gigi lain yang berlubang selain yang telah
ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Selain
itu juga untuk melihat, apakah telah terdapat kembali karang gigi
dan kelainan-kelainan lainnya yang mungkin ada. (Isnaniah Malik,
drg., Sp. Ort., 2008)Kemudian, setelah menjelaskan bagaimana cara
merawat gigi yang baik. Penyuluh juga menjelaskan bagaimana
akibatnya jika gigi tidak di rawat, yaitu akan menyebabkan karies
(gigi berlubang) dan penyakit lainnya. Yang dibahas pada penyuluhan
kali ini yaitu bagaimana karies (gigi berlubang) terbentuk dan
macam-macamnya, kemudian jika gigi berlubang yang sudah parah dan
tidak diobati, contoh kecilnya akan menyebabkan miokarditis, abses
gigi, dan phlegmon. Miokarditis adalah radang pada miokardium yang
ditandai dengan adanya proses eksudasi dan bukan sel radang.
Miokarditis akut dapat berupa miokarditis akut purulenta yang
merupakan komplikasi dari septikemia atau abses miokard (Baradero,
2008) Abses periodontal adalah suatu inflamasi purulen yang
terlokalisir pada jaringan periodonsium (Dameria Fitriani Srg,
2010) Phlegmon atau Ludwig's anginaadalah suatu penyakit
kegawatdaruratan, yaitu terjadinya penyebaran infeksi secara difus
progresif dengan cepat yang menyebabkan timbulnya infeksi dan
tumpukan nanah pada daerah rahang bawah kanan dan kiri
(submandibula) dan dagu (submental) serta bawah lidah (sublingual),
yang dapat berlanjut menyebabkan gangguan jalan nafas dengan gejala
berupa perasaan tercekik dan sulit untuk bernafas secara cepat
(mirip dengan pada saat terjadinya serangan jantung yang biasa
dikenal denganangina pectoris).(Asnul Arfani, drg. 2012)Setelah
penjelasan tentang penyakit yang bisa timbul akibat karies gigi
yang tidak kunjung diobati, maka berlanjut ke penjelasan tentang
bagaimana cara mencegah gigi berlubang yaitu salah satu caranya
dengan menyikat gigi. Kelompok kami kemudian menjelaskan serta
mempraktekkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Penyuluh juga tidak lupa membawa phantom gigi dan sikat gigi nya
untuk mempermudah penyuluh untuk mempraktekkan cara menyikat gigi
yang baik dan benar. Saat mempraktekkan cara menyikat gigi yang
baik dan benar, tidak hanya penyuluh yang berdiri didepan saja yang
mempraktekan melainkan teman-teman kelompok IV yang lain juga ikut
mempraktekkan didepan ibu-ibu dan anak-anak yang hadir di rumah
warga tersebut, kami berkeliling menghampiri setiap ibu-ibu dan
anak-anak yang hadir disitu, supaya mereka lebih paham dan mengerti
bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar. Ketika kami
mempraktekkan di depan ibu-ibu tersebut, mereka terlihat antusias
ini terbukti dikarenakan mereka juga bertanya tentang masalah gigi
dan mulut yang mereka keluhkan kepada kami. Salah satu pertanyaan
yang ibu-ibu tanyakan kepada saya adalah Mengapa posisi menyikat
gigi nya harus memutar? Apakah pengaruhnya terhadap gigi? ibu lain
juga ada yang bertanya, Apakah infeksi di gigi, bisa berpengaruh ke
organ tubuh yang lain? . Namun, ada salah satu pertanyaan yang
menurut saya cukup menggelitik di telinga yaitu ketika ada seorang
ibu yang bertanya Mba, apa benar GusDur meninggal akibta mencabut
gigi?Saat mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar
Cara menyikat gigi yang baik dan benar :
Setelah pemberian materi tentang cara menyikat gigi yang baik
dan benar, dan sebelum menutup penyuluhan hari itu, tidak lupa kami
sebagai mahasiswa kedokteran gigi menyampaikan kepada warga supaya
tetap menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut dengan baik, dan
tidak lupa juga untuk selalu datang ke dokter gigi setiap 6 bulan
sekali untuk mengontrol gigi walaupun tidak ada keluhan.
Alhamdulillah, penyuluhan hari itu berjalan dengan lancar, tanpa
ada hambatan yang berarti. Kami menutup penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut di Desa Karang malang dengan membaca Alhamdulillah dan
tidak lupa juga untuk berterima kasih kepada warga Desa Karang
malang yang sudah hadir dan mendengarkan penjelasan tentang
kesehatan gigi dan mulut yang sudah kelompok kami sampaikan.
Saat penutupan penyuluhan
Kelompok Field Lab IV FKG UNIMUSBAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN0.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
12