Portofolio STIE YKPN, 2007 1 DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI 1. KEPEMIMPINAN 1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas, tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan. Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada Surat Keputusan Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Nomor 030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Portofolio STIE YKPN, 2007 1
DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI
1. KEPEMIMPINAN
1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin
Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan
terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi
yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN
adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi,
Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta
Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi
(MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPA).
Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas,
tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan
secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas
akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan
sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa
jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang
lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran
Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek
pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan.
Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada
Surat Keputusan Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Nomor
030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan
Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan
Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga
disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen
tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh
izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya
persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan
untuk menjadi pimpinan.
Portofolio STIE YKPN, 2007 2
Sejak didirikan sampai saat ini, di STIE YKPN telah terjadi pergantian
kepemimpinan sebanyak tujuh kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses regenerasi yang
terjadi telah berjalan dengan baik dan lancar. Dengan proses pergantian kepemimpinan yang
berjalan dengan baik dan lancar tersebut akan memberi kesempatan kepada setiap generasi
untuk selalu mempersiapkan dirinya sebagai calon pemimpin sehingga mereka siap
menghadapi setiap perubahan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap periode
pergantian kepemimpinan.
STIE YKPN merancang prosedur baku (Standard Operating Procedure) yang
kemudian dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan
tugas, staf selalu menerima surat keputusan (SK) dari Ketua yang mengatur tugas,
wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawaban. Dalam setiap pelaksanaan
tugas, Ketua STIE YKPN menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif
untuk membentuk suasana penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi
positif, dalam suasana santai tetapi tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi
dengan keterlibatan yang tinggi (high involvement organization).
Hubungan antara atasan dengan bawahan diatur oleh sistem organisasi yang tidak
hanya berlandaskan pada kekuasaan berbasis posisi atau kedudukan, tetapi juga sebagai
rekan/mitra kerja yang bersama-sama memegang etika organisasi. Pada setiap awal tahun
akademik, secara rutin selalu diadakan pertemuan dalam bentuk rapat kerja yang melibatkan
seluruh unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dalam rangka curah gagasan demi
peningkatan kualitas penyelenggaraan program.
Dengan mengedepankan calon pimpinan yang berasal dari lingkungan internal, maka
akan semakin menumbuhkan konsensus dan pemahaman setiap individu di dalam institusi
untuk mengembangkan semua upaya dan langkah-langkah sesuai visi dan misinya. Visi dan
misi yang ditetapkan di dalam Statuta dan Rencana Strategis (Renstra) adalah dimaksudkan
untuk memberi arah dan panduan tentang tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan
datang.
1.2 Visi
Visi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:
Menjadi lembaga pendidikan akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang profesional dan
terkemuka, diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Asia
Tenggara.
Portofolio STIE YKPN, 2007 3
Sesuai visi yang ditetapkan, pimpinan merencanakan untuk menjadikan STIE
YKPN menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dalam hal:
1) Kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja tingkat nasional dan
internasional sebagai hasil sistem pendidikan yang diselenggarakan.
2) Kualitas penelitian ilmiah bertaraf nasional dan internasional
3) Kualitas jasa konsultasi yang relevan dan dibutuhkan oleh dunia usaha
4) Kualitas kontribusi dosen dalam pengembangan profesi akuntansi, manajemen, dan
Ilmu Ekonomi di Indonesia dan internasional
5) Kualitas kontribusi dalam pengembangan pendidikan bisnis di Indonesia dan
internasional
6) Kualitas tim manajemen
7) Kualitas sistem manajemen pendidikan
8) Kualitas sumberdaya manusia
9) Kualitas prasarana fisik
1.3 Misi
Misi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:
Menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada
pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat
meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi.
Pimpinan merencanakan untuk mewujudkan misi tersebut melalui berbagai usaha
sebagai berikut:
1) Menyiapkan sumberdaya manusia profesional melalui program pendidikan di bidang
bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis yang senantiasa berubah dan
berkembang dengan tingkat perubahan dan perkembangan yang pesat.
2) Menyelenggarakan program pendidikan yang mampu menghasilkan sumberdaya
manusia sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.
3) Melakukan penelitian di bidang ekonomi dan bisnis untuk menghasilkan penelitian
dan terbitan ilmiah bermutu sebagai alat pengkomunikasian perkembangan
pengetahuan ekonomi dan bisnis kepada masyarakat.
4) Menerbitkan tulisan ilmiah di bidang ekonomi dan bisnis melalui penerbitan buku
maupun jurnal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas bahan ajar dan bahan
bacaan bermutu di bidang ekonomi dan bisnis.
Portofolio STIE YKPN, 2007 4
5) Menyelenggarakan jasa konsultasi di bidang ekonomi dan bisnis untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atas pemecahan masalah di bidang ekonomi dan bisnis.
1.4 Tujuan
Selain telah ditetapkan visi dan misi, di STIE YKPN juga telah ditetapkan beberapa
tujuan sebagai berikut:
1) Membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.
2) Mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan dan
perkembangan lingkungan.
3) Membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan dan
kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
4) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara memiliki integritas pribadi yang
tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan bidang ekonomi.
5) Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual,
kedewasaan moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
1.5 Strategi
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan, telah dikembangkan strategi dan
arah pengembangan yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang. Strategi dan arah
pengembangan tersebut antara lain meliputi:
1) Pengembangan program pendidikan dan pengajaran secara otonom.
2) Pengembangan program penelitian.
3) Pengembangan program pengabdian kepada masyarakat.
4) Pengembangan program masyarakat budaya berlandaskan nilai dan norma Bangsa
Indonesia.
5) Pengembangan program kerjasama dengan lembaga/perguruan tinggi lain.
6) Pengembangan program usaha yang baik dan etis serta terencana untuk mendukung
berbagai pengembangan program 1 sampai dengan 5.
Portofolio STIE YKPN, 2007 5
Rencana strategis yang ditetapkan akan dilaksanakan secara bertahap dan
ditekankan pada aspek kuantitas dan kualitas, universalisme, serta spesialisasi yang
seluruhnya dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang yang terdiri atas:
1) Program akademik
a. Penataan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan tuntutan
kebutuhan pengguna.
b. Membuka program studi baru sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan pasar.
c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia industri serta pemerintah daerah.
2) Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
b. Meningkatkan kinerja unit penelitian yang ada.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga internal dan eksternal.
d. Menyelenggarakan lokakarya metodologi pengabdian kepada masyarakat.
e. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan masyarakat dan pemerintah
daerah.
3) Program kemahasiswaan
a. Peningkatan jumlah penyandang dana beasiswa.
b. Peningkatan program-program pembekalan keterampilan profesional.
c. Bidang kerjasama yang dirintis dengan pihak swasta dari dalam dan luar negeri.
Dalam mengimplementasikan visi, misi, dan tujuannya, STIE YKPN menetapkan
sejumlah sasaran, antara lain yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan dengan mengacu
pada standar yang berlaku secara nasional, materi kuliah yang diajarkan selalu disesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan perkembangan yang terkini (up to
date), kegiatan seminar ilmiah dilaksanakan secara periodik dan kontinyu, buku-buku dan
materi ajar yang disediakan selalu diusahakan dapat memenuhi standar lembaga pendidikan
bisnis terkemuka, dosen dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
terkini baik melalui studi lanjut, aktif di dalam organisasi profesi, aktif di dalam kegiatan
seminar, aktif di dalam pembuatan dan penerbitan karya-karya ilmiah (buku-buku, materi
ajar, dan jurnal berstandar nasional). Tujuan proses pendidikan difokuskan pada efisiensi
proses belajar mengajar, terciptanya profil lulusan yang memiliki etika akademik dan reputasi
kualifikasi akademik, perbaikan berkelanjutan bagi staf pengajar, staf administrasi, sarana-
prasarana, dan pemeliharaan atmosfir akademik yang kondusif.
Portofolio STIE YKPN, 2007 6
Agar implementasi terhadap visi, misi, dan tujuan dapat mencapai hasil sesuai
rencana strategis yang ditetapkan, maka semua rencana strategis yang ditetapkan selalu
disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, mahasiswa, karyawan dan external
stakeholders melalui berbagai forum dan media yang dimiliki. Selain itu, forum dan media
tersebut juga dapat dilakukan sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap berbagai
rencana strategis yang ditetapkan. Forum dan media tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Rapat rutin bulanan yang melibatkan Badan Pengurus Harian (BPH) STIE YKPN
mewakili Yayasan dan pimpinan STIE YKPN yang terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua
dan Direktur Program Pascasarjana. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan
sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi
terhadap implementasi rencana strategis.
2. Rapat rutin mingguan yang melibatkan pimpinan (Ketua, Pembantu Ketua dan Direktur
Program Pascasarjana), pimpinan unit (Ketua Program Studi dan Kepala Biro), dan staf
karyawan. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana
strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi
semua program kegiatan yang telah ditetapkan.
3. Rapat rutin semesteran yang melibatkan seluruh pimpinan, pimpinan unit, dan dosen.
Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga
dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program,
khususnya program kegiatan perkuliahan.
4. Rapat rutin tahunan dalam bentuk rapat kerja tahunan yang melibatkan seluruh pimpinan,
pimpinan unit, dosen, dan mahasiswa. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk
tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi rencana strategis dan menyusun rencana kerja yang akan
dilaksanakan untuk satu tahun ke depan.
5. Website telah disediakan sebagai sarana dan forum sosialisasi, komunikasi dan interaksi
di antara pimpinan, pimpinan unit, dosen, mahasiswa, alumni dan external stakeholders.
Melalui sarana dan forum media elektronik tersebut, proses pelaksanaan sosialisasi,
komunikasi dan interaksi telah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga
memudahkan bagi pimpinan untuk mendapat kritik, masukan dan saran yang sangat
diperlukan oleh institusi dalam mengevaluasi berbagai program yang telah dan sedang
dilaksanakan serta mengembangkan berbagai program yang akan dilaksanakan. Website
selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi rencana strategis juga dapat
Portofolio STIE YKPN, 2007 7
dimanfaatkan sebagai sarana untuk monitoring dan evaluasi terhadap implementasi
program dan rencana strategis.
2. KEMAHASISWAAN
2.1 Profil Mahasiswa
Minat masyarakat menjadi mahasiswa STIE YKPN cukup tinggi, meskipun dalam beberapa
tahun terakhir sempat mengalami penurunan. Lampiran data Tabel 2.1.1 s.d. 2.1.3
menunjukkan perubahan animo masyarakat terhadap program yang ditawarkan. Sedangkan
perkembangan jumlah mahasiswa yang terdaftar aktif disajikan pada lampiran Tabel 2.2.
Jumlah yang terdaftar aktif pada Semester II Tahun Akademik 2006/2007 adalah sejumlah
2.270 orang. Berdasarkan data tahun 2002-2006, mahasiswa yang terdaftar aktif sebagian
besar berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian yang lain berasal dari seluruh
wilayah tanah air, bahkan ada mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Data pada kurun
waktu tersebut juga menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah mahasiswa, sejumlah 46,3%
adalah mahasiswa perempuan dan 53,7% adalah mahasiswa laki-laki.
2.2 Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler STIE YKPN merupakan kegiatan di luar jam kuliah yang bertujuan
untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengaktualisasikan diri mereka sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuan. Kegiatan ekstra kurikuler terbagi atas dua sifat
kegiatan yaitu kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan pelatihan.
Kegiatan kemahasiswaan merupakan aktivitas kemahasiswaan yang disediakan bagi
seluruh mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan kemampuan mereka. Kegiatan
kemahasiswaan yang difasilitasi oleh STIE YKPN terbagi atas dua kelompok, yaitu
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Himpunan
Mahasiswa Jurusan merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk
menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang penalaran atau akademik. Mahasiswa
STIE YKPN sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademik seperti seminar, workshop,
forum diskusi, studi banding, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang diharapkan dapat
menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa yang mendukung pemahaman ilmiah
sesuai program studi masing-masing. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut dilaksanakan oleh
Himpunan Mahasiswa Jurusan di bawah bimbingan Ketua Jurusan dan berada dalam
koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III.
Portofolio STIE YKPN, 2007 8
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang
bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang non-akademik. Kegiatan-
kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh masing-masing UKM di bawah bimbingan dosen
tertentu yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STIE YKPN setiap semester dan
berada dalam koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III. Sesuai sifat
kegiatan, UKM terbagi atas empat bidang yaitu bidang kerohanian, bidang olahraga, bidang
kesenian, dan bidang khusus. Unit Kegiatan Kemahasiswaan STIE YKPN terdiri atas:
1. UKM Bidang Kerohanian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan sesuai agama
masing-masing dan meningkatkan budi pekerti mahasiswa dalam bergaul dengan
masyarakat. UKM Kerohanian terdiri atas Unit Kerohanian Islam (UKI), Keluarga
Mahasiswa Kristen (KMK), Unit Kerohanian Mahasiswa Katholik (UKMK), Keluarga
Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), dan Unit Kerohanian Budha (UKB).
2. UKM Bidang Olahraga merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang olahraga yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di
bidang olahraga serta meningkatkan prestasi olahraga mahasiswa. UKM Olahraga terdiri
atas Unit Aerobik, Unit Ballroom Dance, Unit Basket, Unit Volley, Unit Bulutangkis,
Unit Tenis Lapangan, Unit Karate, Unit Tae Kwon Do, Unit Wushu, Unit Selam, Unit
Sepak Bola, dan Unit Softball/Baseball.
3. UKM Bidang Kesenian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang seni yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di
bidang seni dan meningkatkan apresiasi seni mahasiswa. UKM Kesenian terdiri atas Unit
Musik, Unit Paduan Suara, dan Unit Teater.
4. UKM Bidang Khusus merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam
bidang khusus yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang
tertentu dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang tersebut. UKM Bidang
Khusus terdiri atas UKM Jurnalistik, UKM Fotografi, UKM Pecinta Alam, UKM
Koperasi Mahasiswa, dan Computer Club.
Kegiatan Pelatihan merupakan aktivitas penunjang yang memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka secara teknis (technical skill) dalam
bidang tertentu. Kegiatan pelatihan tersebut diarahkan menjadi tempat untuk
mengaplikasikan kemampuan akademik secara nyata dan mengasah keterampilan teknis
mahasiswa di dalam menghadapi dunia kerja. STIE YKPN bertindak sebagai fasilitator
kegiatan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi dan alumni
Portofolio STIE YKPN, 2007 9
sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan pelatihan juga dibuka secara umum agar memberi
kesempatan kepada masyarakat untuk ikut meningkatkan keterampilan melalui proses
pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan suatu kurikulum yang
dirancang secara khusus dan dilaksanakan dengan durasi waktu tertentu di luar jam kuliah.
Pendanaan pelatihan dibebankan kepada setiap peserta dengan memberi tarif khusus kepada
mahasiswa dan alumni STIE YKPN.
Program pelatihan yang ditawarkan adalah Aplikasi Akuntansi Keuangan Tingkat
Madya dan Lanjutan, Perpajakan Brevet A-B, Perpajakan Brevet C, Bank Operation
Program, dan Perhotelan. Selain program pelatihan terprogram tersebut, STIE YKPN juga
menyelenggarakan program pelatihan rutin dengan sasaran mahasiswa dan alumni. Pelatihan
tersebut secara spesifik ditujukan sebagai persiapan bagi mahasiswa dan alumni untuk
memasuki dunia kerja dengan materi antara lain kesiapan memasuki dunia kerja, kepribadian,
peningkatan kepercayaan diri, teknik membuat surat lamaran, dan teknik menghadapi
wawancara kerja. Dalam jangka panjang, bentuk-bentuk dan materi-materi pelatihan yang
bersifat aplikatif akan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun variasinya.
Pengurus STIE YKPN memberi dukungan penuh terhadap berbagai penyelenggaraan
kegiatan ekstra kurikuler baik di bidang akademik, non-akademik, dan pelatihan di kampus
melalui penyediaan berbagai fasilitas penyelenggaraan, dukungan relasi terhadap pihak-pihak
yang terkait dengan kegiatan tersebut, serta dukungan pendanaannya. Dukungan tersebut
merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa dan alumni
STIE YKPN. Pengurus secara rutin juga mengadakan pertemuan dengan UKM untuk
berdiskusi dan tukar menukar pikiran mengenai berbagai isu dan kegiatan.
2.3 Layanan Kemahasiswaan
Untuk mendukung terselenggaranya proses pendidikan, STIE YKPN menyediakan berbagai
layanan kepada mahasiswa baik di bidang akademik, administrasi keuangan, maupun
kemahasiswaan. Di bidang akademik, STIE YKPN menyediakan layanan administrasi
akademik berbasis sistem informasi, layanan perkuliahan dan layanan penunjang kegiatan
akademik .
Layanan administrasi akademik merupakan sistem layanan berbasis sistem informasi
yang bertumpu pada manajemen basis data akademik. Layanan perkuliahan merupakan
sistem layanan untuk menyelenggarakan aktivitas perkuliahan yang meliputi layanan
mahasiswa dan layanan dosen. Layanan penunjang kegiatan akademik merupakan semua
sistem layanan yang fungsinya mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik. Layanan
Portofolio STIE YKPN, 2007 10
Administrasi Akademik dan Layanan Perkuliahan dikelola oleh Biro Administrasi Akademik
yang membawahi beberapa bagian yaitu Program Studi, Pengolahan Data Akademik,
Layanan Dosen, dan Penggandaan. Layanan Penunjang Kegiatan Akademik mencakup
semua layanan pendukung yang terdiri atas Layanan Admisi, Layanan Perpustakaan,
Layanan Pengadaan, Layanan Keuangan, Layanan Kemahasiswaan, Layanan Personalia,
Layanan Umum, Layanan Teknik, Layanan Rumah Tangga, dan Layanan Sekuriti.
STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam hal layanan kepada mahasiswa,
khususnya di bidang akademik. Berbagai macam dukungan fasilitas disediakan untuk
memperlancar proses pendidikan mulai dari dukungan fasilitas fisik, penyediaan sistem
informasi, kualitas dosen, bimbingan dosen wali, hingga bantuan tutorial dan asistensi.
Program tutorial dan asistensi disediakan untuk membantu penguasaan dan pemahaman
materi kuliah di luar jam kuliah dosen. Ketua Jurusan berperan untuk menentukan mata
kuliah-mata kuliah tertentu yang sangat memerlukan dukungan program tutorial dan atau
asistensi. Ketua Jurusan melakukan pembinaan dan pengawasan secara periodik terhadap
penyelenggaraan program tersebut. Ketua Jurusan juga memiliki kewenangan untuk
merekrut, menguji, dan menetapkan tutor dan asisten yang diperoleh dari mahasiswa senior
dengan persyaratan tertentu. Program tutorial dan asistensi diselenggarakan dengan jadwal
kegiatan terstruktur.
Layanan adminitrasi keuangan bagi mahasiswa difokuskan pada penyediaan
informasi mengenai berbagai kewajiban keuangan mahasiswa. Selain itu, STIE YKPN juga
bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan fasilitas kemudahan dan kepraktisan
dalam pembayaran atau penyelesaian kewajiban keuangan mahasiswa baik secara langsung
maupun transfer dari luar kota.
Layanan kemahasiswaan tidak hanya mengelola berbagai kegiatan kemahasiswaan
saja tetapi juga layanan Admisi Mahasiswa Baru, Job Placement Center, Bimbingan dan
3 Aktivitas Kerja 4,283 2,992 4,244 3,478 4,333 3,678
4 Kompensasi 3,975 3,750 4,183 3,767 4,226 3,850
5 Kepemimpinan 4,267 4,350 4,311 4,356
Rerata 3,871 3,325 3,971 3,771 4,307 3,936
Pada Tabel 3.5 tampak bahwa skor penilaian cenderung meningkat dari tahun ke
tahun. Skor untuk peluang karir dan komunikasi relatif menurun sedikit, namun setelah
itu meningkat kembali. Pada survei 21 Juni 2005, skor untuk peluang karir adalah 3,950
dan 3,242 masing-masing oleh dosen dan karyawan. Namun pada survei 18 Juni 2007,
skor peluang karir meningkat menjadi 4,194 dan 3,272 masing-masing berdasarkan
penilaian dosen dan karyawan. Peningkatan skor yang paling tinggi adalah komunikasi.
Hal ini disebabkan oleh bervariasinya media komunikasi yang belakangan ini dikenalkan
oleh STIE YKPN, khususnya melalui jaringan internet. Untuk aspek kompensasi, skor
cenderung naik, baik berdasarkan penilaian dosen maupun karyawan. Hal ini disebabkan
oleh adanya komitmen STIE YKPN untuk selalu meningkatkan kesejahteraan pegawai
sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada.
4. KURIKULUM
4.1 Kebijakan, Peraturan, dan Pedoman Kurikulum
Sejak berdiri hingga sekarang, STIE YKPN telah beberapa kali mengalami
pergantian/perbaikan kurikulum. Prosedur umum yang berlaku di STIE YKPN adalah
bahwa setiap proses pergantian/perbaikan kurikulum selalu berawal dari hasil-hasil
pertemuan masing-masing program studi di Program Sarjana (S1) dan Program
Pascasarjana (S2) serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Bersama dengan masing-
masing Ketua Jurusan dan Direktur Pascasarjana, Ketua STIE YKPN membahas usulan
Portofolio STIE YKPN, 2007 19
pergantian/perbaikan kurikulum, yang selanjutnya diteruskan kepada Badan Pelaksana
Harian (BPH) STIE YKPN. Ketua STIE YKPN, setelah berkonsultasi dengan BPH STIE
YKPN, membuat kebijakan tentang pergantian/perbaikan kurikulum dalam bentuk surat
keputusan. Pergantian/perbaikan kurikulum akan menjadi pedoman bagi setiap dosen dan
mahasiswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pedoman tentang
pelaksanaan kurikulum baru tertuang dalam buku Panduan Mahasiswa, yang setiap sivitas
akademika secara terbuka dapat mengetahui, mempelajari, dan mentaatinya.
STIE YKPN melaksanakan pergantian/perbaikan kurikulum secara berkala dan
berkesinambungan, minimum setahun sekali. Pertimbangan utama pelaksanaan
pergantian/perbaikan kurikulum adalah bahwa STIE YKPN, sebagai sebuah institusi
pendidikan, selalu menghadapi tuntutan dan kebutuhan stakeholders yang terus berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, STIE YKPN telah mencari masukan-masukan dalam
rangka pengembangan dan pemutakhiran kurikulum dengan berbagai cara, yaitu campus
study visit (CSV), mengundang para praktisi atau pakar, dan menghadirkan dosen-dosen
tamu dari dalam dan luar negeri.
1. Melaksanakan campus study visit (CSV) ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan di
luar negeri (Tabel 4.1). Selain untuk meningkatkan tambahan pengetahuan (seperti
proses pembelajaran, pengalaman, wawasan, dan benchmarking), CSV juga sangat
bermanfaat untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi (PT) di daerah dan
negara lain, memperoleh perbandingan struktur kurikulum (seperti jenis, beban studi,
struktur, dan deskripsi mata kuliah), serta pelaksanan kurikulum.
Tabel 4.1 Program Campus Study Visit (CSV)
No Nama Perguruan Tinggi Negara
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sunway University College Metropolitan College Institut Perkim Goon Standford University Singapore Accountancy Academy The Association of Chartered Certified Accountants
Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Singapore Malaysia
2. Mengundang para praktisi atau pakar yang sesuai dengan kebutuhan STIE YKPN
(Tabel 4.2). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk menambah
wawasan, mengetahui berbagai hal penting dalam praktik kehidupan bisnis nyata, link
and match, dan memasukkannya sebagai materi-materi baru atau melengkapi materi
yang telah ada pada mata kuliah tertentu.
Portofolio STIE YKPN, 2007 20
Tabel 4.2 Daftar Praktisi/Pakar Hadir di STIE YKPN
No. Nama Instansi Jabatan/Posisi
1. Ibnu Subiyanto Pemda Kabupaten Sleman Bupati
2. Hj. Nogati Sri Karyati Pemda Kabupaten Sleman Kepala BPKKKD
3. Jusuf Agus Sayono PT Polychem , Tbk. Direktur
4. Topan Satir PD Anindiya Direktur Utama
5. Ahmad Hadibroto Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DPN IAI
6. Sugeng Riyadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) Direktur
7. JW. Junardi Indonesia Marketing Association (IMA)
Presiden IMA Indonesia
8. RTS Riboeth Masli Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)
Ketua
9. Mas’ud Machfoedz Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Direktur Eksekutif
10. Hermawan Kartajaya World Marketing Association (WMA) Presiden WMA
11. Yusuf Wibisono Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DSAK
12. Herwidayatmo Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
14. Marzuki Raharjo Departemen Koperasi RI Deputi Kementrian
15. Muslih Zainal Asikin ABISEKA Direktur
16. Bayu V.P. Yudono Soda Lounge Marketing Manager
17. Sakti Makki MAKKI-MAKKI Direktur
18. Erlina Pertiwi Citra Emas School of Management Pimpinan
19. Surach Winarni PT Bank Mandiri, Tbk. Senior Officer Credit
20. Windu Nuryati Jogja Tourism Development Ketua
21. Stef B. Indarto Perhimpunan Perhotelan Indonesia Ketua
22. Bagus Adi Baliantoro The Indonesia Tour & Travel Agc Ketua
23. George Iwan Marantika Indonesia Marketing Association (IMA)-DIY
Presiden
3. Menghadirkan dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri yang sesuai dengan bidang-bidang
keilmuan di STIE YKPN (Tabel 4.3). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah
untuk memperoleh perbandingan kurikulum antar PT dan untuk memperoleh
pedagogy baru.
Portofolio STIE YKPN, 2007 21
Tabel 4.3 Daftar Dosen Tamu di STIE YKPN
No. Nama Perguruan Tinggi
1. Prof. Dr. Michael G. Tearney University of Kentucky USA
2. Prof. Dr. Ray. G. Stephens Ohio State University USA
3. Prof. Dr. John Miller University of Kentucky USA
4. Prof. Dr. Mas’ud Macfoeds Universitas Gadjah Mada 5. Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma Universitas Gadjah Mada 6. Dr. Hadori Yunus Universitas Gadjah Mada 7. Prof. Dr. Zaki Baridwan Universitas Gadjah Mada 8. Dr. Harsono Universitas Gadjah Mada 9. Prof. Dr. Jogiyanto Hartono Universitas Gadjah Mada
4.2 Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan semua kurikulum di STIE YKPN untuk Program Sarjana (Program Studi
Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi), Program Pascasarjana (Program Magister
Manajemen dan Magister Akuntansi), dan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah
berdasarkan surat keputusan.
Pelaksanaan kurikulum untuk Program Sarjana berdasarkan pada Surat Keputusan
Ketua STIE YKPN Nomor: 211/STIE/KETUA/IX/2006 tertanggal 1 September 2006.
Jumlah beban studi minimal untuk masing-masing program studi adalah 144 sks. Masa
studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 4 tahun atau 8 semester.
Semua mata kuliah dan beban studi untuk ketiga program studi terdiri atas:
1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 sks;
2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 48 sks;
3. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 78 sks;
4. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 6 sks; dan
5. Mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 6 sks.
Pelaksanaan kurikulum untuk Program Pascasarjana adalah berdasarkan Surat
Keputusan Ketua STIE YKPN Nomor: 034/STIE/KETUA/VIII/2004 tertanggal 4
Agustus 2004. Jumlah beban studi untuk kedua program adalah 48 sks. Masa studi
normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 24 bulan atau 2 tahun. Semua
mata kuliah dan beban studi untuk masing-masing program studi terdiri atas:
1. Mata kuliah inti 33 sks;
2. Mata kuliah pilihan konsentrasi 9 sks; dan
3. Tesis 6 sks.
Portofolio STIE YKPN, 2007 22
Pelaksanaan kurikulum untuk Pendidikan Profesi Akuntansi adalah berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi
Ikatan Akuntan Indonesia Nomor: Kep-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006 tertanggal 14
Februari 2006. Jumlah beban studi minimal adalah 25 sks. Masa studi normal untuk
menyelesaikan semua beban studi adalah 12 bulan atau 2 semester.
4.3 Aspek Biaya dan Manfaat Pemutakhiran Kurikulum
Dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum,
STIE YKPN selalu mengalokasikan sejumlah dana per tahun (Tabel 4.4) yang besarnya
disesuaikan dengan rencana kebutuhan setiap tahun akademik. Alokasi dana untuk
perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum di STIE YKPN
berasal dari dua sumber penerimaan.
Sumber penerimaan internal institusi adalah berasal dari Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP), Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA), pengelolaan kas,
penjualan buku-buku terbitan, dan pendapatan sewa yang berasal atas penggunaan aktiva
tetap. Sumber penerimaan eksternal institusi adalah berasal dari pendapatan
penyelenggaraan brevet kerja sama dengan IAI dan dukungan dana dari instansi luar
seperti Kopertis dengan berbagai program dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga
lain yang sah.
Tabel 4.4
Alokasi Dana untuk Pengembangan Kurikulum Penggunaan Dana Tahun
Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. T.A. 2006/2007),
rata-rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka penciptaan dan peningkatan
Portofolio STIE YKPN, 2007 50
suasana akademik mengalami peningkatan 23,63%, terhitung sejak T.A. 2002/2003.
Dalam angka nominal, rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar
Rp5.610.600.000 atau rata-rata 26,85% dari seluruh penerimaan. Nilai nominal tersebut
telah memberi manfaat bagi pengembangan suasana akademik. Hal ini terwujud dalam
berbagai kegiatan akademik yang sangat menyibukkan dan menyita waktu dosen dan
mahasiswa sebagai berikut (Lampiran Data Pendukung Tabel 10.1):
1. Kegiatan-kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa seperti seminar,
simposium, lokakarya, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan studium
generale.
2. Penelitian perguruan tinggi oleh dosen.
3. Publikasi hasil penelitian dosen di dalam jurnal ilmiah lokal, nasional dan
internasional.
4. Penyusunan buku ajar, modul, dan karya inovasi.
5. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dari berbagai sumber pembiayaan.
6. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa.
11. SISTEM INFORMASI
11.1 Ketersediaan Sistem Informasi
STIE YKPN memiliki beberapa subsistem informasi yang membentuk suatu sistem
informasi. Sistem informasi yang dirancang dan dikembangkan oleh staf yang dimiliki STIE
YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak luar.
Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan
dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan
spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE
YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,
serta sumberdaya manusia yang memadahi. Informasi tentang jumlah perangkat pendukung
sistem informasi terdapat pada lampiran data Tabel 11.1.
Sistem informasi yang dibangun didukung dengan hardware server yang memadahi.
Software yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi adalah Microsoft
Access dan Foxpro, sedangkan untuk pengelolaan database menggunakan SQL Server.
Semua software yang digunakan di STIE YKPN telah berlesensi Microsoft. Hal ini
ditunjukkan dengan telah dilakukannya nota kesepahaman (MoU) antara STIE YKPN dengan
pihak Microsoft. Sistem informasi yang dimiliki oleh STIE YKPN terdiri atas:
Portofolio STIE YKPN, 2007 51
1) Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Sistem ini mulai digunakan sejak penerimaan mahasiswa baru T.A. 2000/2001. Sistem
informasi ini digunakan untuk mengelola pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
sampai dengan mahasiswa registrasi. Dimulai dari pembelian formulir pendaftaran,
pengembalian formulir, pelaksanaan tes masuk, pengumuman tes masuk. Sistem ini
mampu memberi dukungan pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa baru. Sistem
informasi ini juga mendukung proses registrasi mahasiswa baru dari pemberian kartu
rencana studi yang berisi paket mata kuliah yang ditempuh di semester pertama dan
penentuan dosen pembimbing.
2) Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola transaksi keuangan mahasiswa,
anggaran, pemakaian anggaran dan pertanggungjawaban keuangan STIE YKPN.
3) Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola sirkulasi buku di perpustakaan dan data
base buku perpustakaan.
4) Sistem Informasi Kehadiran dan Perhitungan Tunjangan Fungsional Dosen
Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat kehadiran dosen output dari sistem
informasi ini berupa tingkat kehadiran dosen yang dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan tunjangan fungsional dosen. Jumlah kehadiran dosen sangat menentukan
tunjangan fungsional dosen, ini berarti jika dosen tidak hadir maka tidak akan diberikan
tunjangan fungsionalnya. Sistem ini dapat memberi perubahan baru di STIE YKPN,
dengan tingkat kehadiran dosen yang semakin baik, dan saat ini telah mencapai kehadiran
100% untuk dosen tetapnya.
5) Sistem Informasi Akademik
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola aktivitas akademik. Sejak mahasiswa
melakukan Pendaftaran Rencana Studi (PRS), penyiapan presensi kuliah dan ujian, input
dan rekap kehadiran, kartu rencana studi, denah ujian, nilai ujian dan kartu mahasiswa.
6) Kondisi Sistem Informasi Masa Depan
Berbagai sistem tersebut belum semuanya terintegrasi, walaupun terdapat interface yang
memungkinkan untuk menyatukan sistem-sistem ini. Perencanaan ke depan semua sistem
informasi ini akan diintegrasikan menjadi suatu sistem informasi. Setiap mahasiswa dan
dosen dibuatkan personal page. Mahasiswa peserta suatu matakuliah otomatis terhubung
dengan homepage dosen. Saat ini disetiap ruang kuliah telah dikoneksikan dengan server
internet sehingga dosen-dosen dapat langsung mengakses home pagenya untuk
Portofolio STIE YKPN, 2007 52
memperoleh dan membagikan bahan kuliah namun demikian pemanfaatanya belum
optimal. Dalam waktu dekat, internet juga akan dimanfaatkan untuk dapat melakukan
pendaftaran rencana studi secara on-line. STIE YKPN pada tahun mendatang akan
membuat sistem informasi berbasis SMS dan Web yang lebih mumpuni.
11.2 Diseminasi Informasi Kebijakan Pimpinan Sejak Tahun 2001, STIE YKPN membentuk fungsi baru yang disebut dengan Pengolahan
Data Akademik (PDA) yang berperan terutama dalam pengembangan sistem dan penyediaan
data akademik untuk berbagai keperluan. Dalam perkembangannya PDA melayani
kebutuhan data dan informasi semua bagian sehingga mulai tahun 2006 disesuaikan namanya
menjadi Bagian Sistem Informasi. Pertemuan dan diskusi rutin dilakukan untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada. Sistem informasi ini
terutama ditujukan untuk mendukung proses penerimaan mahasiswa, pengelolaan data
mahasiswa, akademik, belajar mengajar, keuangan, perpustakaan, kehadiran dan kompensasi
dosen.
Untuk lebih mendukung perbaikan dan pengembangan sistem informasi akademik
STIE YKPN, Pimpinan STIE YKPN membentuk Tim Penyusun dan Pengembangan
Sistem Informasi Akademik (SISKA). SISKA ini dirancang dan dikembangkan oleh staf
STIE YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak
luar. Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan
adanya dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan
spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE
YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,
serta sumberdaya manusia yang memadahi.
12. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
12.1 Penjaminan Mutu STIE YKPN
STIE YKPN telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui dua kegiatan, yaitu
penjaminan mutu eksternal (Akreditasi dan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi
Diri/ EPSBED) dan penjaminan mutu internal (quality assurance). Akreditasi bersifat
fakultatif dan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT)
dengan tujuan untuk mengontrol dan mengaudit mutu pendidikan secara ekternal.
Portofolio STIE YKPN, 2007 53
EPSBED sifatnya wajib dan dilaksanakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas yang bertujuan
untuk mengevaluasi perpanjangan izin operasional suatu program studi. Sedangkan
Penjaminan Mutu Internal merupakan kegiatan atas inisiatif perguruan tinggi sendiri
(internally driven).
STIE YKPN melakukan penjaminan mutu internal dengan tujuan utama adalah
untuk meningkatkan mutu lulusan. Proses penjaminan mutu internal merupakan kegiatan
mandiri, sehingga prosesnya dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh STIE
YKPN. Penjaminan mutu intarnal dimulai dengan adanya komitmen dari pengelola,
dosen, dan tenaga pendukung yang menjadi unsur dalam proses penjaminan mutu
tersebut. Penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh STIE YKPN diharapkan akan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous quality
improvement).
Mutu akademik di perguruan tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap mutu
lulusan, karena akan menentukan kandungan ilmu pengetahuan (knowledge content) bagi
lulusan. Proses penjaminan mutu di bidang akademik memerlukan perangkat penjaminan
mutu akademik. Perangkat penjaminan mutu akademik STIE YKPN adalah sebagai
berikut:
1) Kebijakan Akademik
Kebijakan akademik diarahkan pada usaha untuk mewujudkan visi dan menjalankan
misi STIE YKPN. Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang professional dan terkemuka diakui baik
oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi
STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses meniti karir di bidang
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan
pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan
yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu
Ekonomi.
2) Standar Akademik
Standar akademik STIE YKPN dibuat untuk menjadi pedoman bagi dosen dan
mahasiswa dalam proses akademik agar diperoleh hasil mutu akademik seperti yang
diharapkan. Indikator yang dijadikan standar akademik, di antaranya standar nilai
mahasiswa yang diperoleh dari evaluasi akhir semester, batas minimum kehadiran
mahasiswa, penentuan mata kuliah prasyarat, penentuan jumlah sks yang boleh
diambial untuk mata kuliah inti (core), dan standar dosen untuk mengajar mata kuliah
Portofolio STIE YKPN, 2007 54
yang meliputi jumlah mata kuliah dan jenis mata kuliah. Dengan adanya standar
akademik diharapkan dosen dan mahasiswa dapat mengetahui tentang apa yang harus
dan seharusnya ketahui dan yang dapat dikerjakan.
3) Peraturan Akademik
Peraturan akademik STIE YKPN berfungsi sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa
dalam melaksanakan kebijakan akademik. Peraturan akademik STIE YKPN meliputi
sistem penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, kegiatan pendidikan, masa studi,
beban studi, evaluasi hasil belajar, dan tata tertib peserta ujian. Peraturan akademik
juga memuat pengaturan tentang administrasi akademik, meliputi registrasi
mahasiswa baru, pendaftaran rencana studi (PRS), berhenti kuliah sementara (cuti
kuliah), keluar/mengundurkan diri dari STIE YKPN, yudisium, dan wisuda.
4) Manual Mutu Akademik
Manual mutu akademik STIE YKPN menyajikan kebijakan mutu akademik, sistem
penjaminan mutu akademik, dan organisasi penjaminan mutu akademik STIE YPKN
Yogyakarta.
5) Manual Prosedur Akademik
Manual prosedur akademik STIE YKPN menyajikan tentang tata cara penerapan
sistem penjaminan mutu akademik.
6) Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan perguruan tinggi adalah kombinasi dari pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan sikap dari lulusan tersebut yang diperolehnya selama
menjadi mahasiswa dan yang akan berguna baginya untuk melaksanakan tugas dalam
masyarakat. Kompetensi lulusan STIE YKPN dikembangkan dari tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan, yaitu membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung
jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada
umumnya; mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan
dan perkembangan lingkungan; membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup
kemasyarakatan dan kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat; menyiapkan peserta didik menjadi warga negara
memiliki integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi; dan menyiapkan
Portofolio STIE YKPN, 2007 55
peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual, kedewasaan
moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
12.2 Proses dan Evaluasi Penjaminan Mutu Internal
Peningkatan mutu atau kualitas akademik di program studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu
Ekonomi, dan Program Pascasarjana secara internal dikelola oleh Ketua Program Studi dan
Direktur Program bersama dosen-dosen di program studi masing-masing. Peningkatan
mutu dilakukan secara periodik (semester) melalui rapat program studi, dengan
melakukan pengkajian kurikulum mata kuliah di program studi masing-masing. Untuk
mengetahui umpan balik pembelajaran dari dosen kepada mahasiswa, dilakukan proses
monitoring selama proses belajar dengan beberapa metode seperti memberi kuis dan
review di akhir pemberian materi kuliah atau sebelum masa ujian, serta memberi evaluasi
hasil belajar dengan mengadakan ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pada
evaluasi hasil belajar, peningkatan mutu dilakukan dengan menyeragamkan soal ujian
bagi kelas pararel, sehingga kualitas pemahaman mahasiswa diharapkan sama.
Mahasiswa juga dilibatkan pada proses monitoring dosen, dengan mengisi kuesioner
tentang aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan dosen di kelas pada akhir semester.
Monitoring juga dilakukan terhadap dosen dengan mensinkronisasikan antara
ketentuan yang telah disajikan dalam silabus mata kuliah dengan agenda perkuliahan
yang dijalankan dan dicatat melalui aktivitas kegiatan dosen mengajar. Sinkronisasi
meliputi kesesuaian materi ajar, jam tatap muka di kelas, materi ujian, dan penilaian
kepada mahasiswa. Pada akhir semester, secara administratif Pembantu Ketua I memberi
laporan evaluasi aktivitas dosen kepada lembaga dan kepada dosen-dosen bersangkutan,
untuk dijadikan acuan perbaikan diri di semester berikutnya. Monitoring ini ditujukan
bagi dosen-dosen tetap STIE YKPN maupun dosen tidak tetap. Metode baku mutu
dilakukan pula dengan mengadakan studi banding program studi masing-masing baik
pada tingkat dosen maupun mahasiswa pada perguruan tinggi lain, seperti dengan
Universitas Gadjah Mada, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Trisakti,
Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Petra Surabaya,
STIE Perbanas Surabaya, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta, Institut Perkim Goon (IPG) dan Sunway TES Malaysia.
Pengelolaan mutu pembelajaran di tingkat program studi selanjutnya ditingkatkan
dengan arahan penjaminan mutu di tingkat lembaga oleh Badan Pelaksana Harian (BPH)
STIE YKPN. Pada tingkat lembaga, peningkatan mutu pembelajaran dilakukan secara
Portofolio STIE YKPN, 2007 56
keseluruhan baik untuk Program Studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi maupun
Pascasarjana. Monitoring aktivitas pembelajaran secara keseluruhan dilaksanakan oleh
BPH setiap minggu sekali dan rapat kerja STIE YKPN yang diselenggarakan setiap
semester. Hasil monitoring internal STIE YKPN selanjutnya dibahas kembali di tingkat
program studi untuk memberi masukan pada proses pembelajaran dosen kepada
mahasiswa pada semester berikutnya. Dampak perbaikan metode dan strategi
penyampaian materi di kelas dan penilaian pengujian secara periodik (mingguan, bulanan
maupun semesteran) terlihat pada evaluasi hasil belajar mahasiswa yang lebih baik.
Pengembangan pranata kelembagaan meliputi pengembangan pembelajaran secara
lembaga dengan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Peningkatan pelayanan kepada mahasiswa dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang
semakin baik kepada mahasiswa untuk dapat menjalankan studi di STIE YKPN tanpa
hambatan yang berarti, seperti memberi kenyamanan ruang belajar dengan AC, penyediaan
fasilitas internet secara gratis untuk mengakses informasi terkini, menyediakan computer box
untuk melihat informasi jadwal kuliah, jadwal dosen, dan jadwal ujian, serta menyediakan
waktu konsultasi kepada mahasiswa. Pengembangan terhadap peningkatan mutu kepada
dosen dilakukan dengan menyediakan fasilitas komputer yang disertai dengan fasilitas akses
ke internet dan Program IMQ bagi yang ingin mengetahui tentang perkembangan pasar
modal. Di setiap ruang dosen juga disediakan fasilitas komputer yang terkoneksi ke internet
untuk mencari informasi dan menyiapkan materi ajar dan penelitian. Komputer dan mesin
cetakan (printer) disediakan di ruang layanan dosen yang dapat dipakai secara bersama-sama.
Pengembangan terhadap peningkatan mutu bagi karyawan dilakukan dengan menyediakan
fasilitas ruang yang nyaman untuk bekerja dan komputer untuk mengerjakan aktivitas
administrasi.
Peningkatan mutu berkelajutan di STIE YKPN merupakan ujung tombak bagi
tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dalam rangka
peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutan dilakukan pada tingkat program studi,
maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutin STIE YKPN melaporkan hasil proses belajar
mengajar setiap semesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan
proses evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izin
operasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dengan mempersiapkan proses akreditasi
Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan diharapkan pada akreditasi lima tahun mendatang
Program Studi Akuntansi dan Manajemen mampu mempertahankan kualitas pembelajaran
Portofolio STIE YKPN, 2007 57
pada Peringkat A dan Program Studi Ilmu Ekonomi serta Program Pascasarjana mampu
meraih peringkat akreditasi A.
Hasil evaluasi berkelanjutan, baik secara internal maupun eksternal digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara berkesinambungan, sehingga akan
menciptakan loyalitas mahasiswa maupun lulusan kepada STIE YKPN, serta memberi
kontribusi kepada para pengguna lulusan dan masyarakat luas dengan menawarkan lulusan
sarjana Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi serta Pascasarjana yang
berkualitas dan mempunyai kompetensi tinggi.
Hasil evaluasi bidang akademik dilakukan melalui beberapa indikator, seperti
perkembangan indeks kumulatif rata-rata, tingkat kelulusan, tingkat kehadiran mahasiswa
di kelas, tingkat kehadiran dosen, evaluasi proses belajar mengajar oleh mahasiswa, dan
pembuatan bahan ajar.
Indeks Kumulatif Rata-Rata. Indikator prestasi akademik mahasiswa
ditunjukkan oleh Indek Prestasi (IP). Dalam menempuh mata kuliah yang telah diambil,
setiap mahasiswa memperoleh nilai yang secara keseluruhan dalam ukuran indeks. Indeks
prestasi tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 0. Indeks prestasi yang menggambarkan
hasil semua mata kuliah yang diambil dalam satu semester adalah Indeks Prestasi
Semester dan indeks prestasi mahasiswa yang menggambarkan semua mata kuliah yang
telah diambil adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Gambar 12.1 berikut ini
menunjukkan perkembangan Indeks Pretasi Kumulatif Rata-rata mahasiswa S1, S2, dan
PPA.
Gambar 12.1IPK Rata-rata S1, S2, dan PPA
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
0
1
2
3
4
Tahun
IPK
S1 S2 PPA
S1 2,86 2,85 2,85
S2 3,47 3,56 3,55
PPA 3,25 3,36 3,35
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Portofolio STIE YKPN, 2007 58
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.1 dapat disimpulkan bahwa prestasi
akademik mahasiswa STIE YKPN pada umumnya adalah di tingkat yang cukup tinggi
dari waktu ke waktu.
Masa Studi Rata-rata Mahasiswa. Proses akademik di STIE YKPN dibuat
sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan waktu kuliah agar dapat
menyelesaikan studinya lebih cepat. Gambar 12.2 berikut ini menunjukkan
perkembangan masa studi mahasiswa S1, S2, dan PPA T.A. 2004/2005 sampai dengan
T.A. 2006/2007.
Gambar 12.2Masa Studi Mahasiswa S1, S2, dan PPATahun Akademik 2004/2005-2006/2007
0
10
20
30
40
50
Mas
a St
udi (
Bul
an)
S1 S2 PPA
S1 45 47 46
S2 24 23 23
PPA 12 12 12
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.2 dapat disimpulkan bahwa secara umum
mahasiswa STIE YKPN mampu menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.
Tingkat Kehadiran Rata-Rata Mahasiswa. Aktivitas akademik mahasiswa
sangat penting di dalam usaha meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan. Salah
satu aktivitas akademik yang penting adalah kehadiran mahasiswa di kelas. STIE YKPN
melakukan berbahai upaya untuk meningkatkan minat mahasiswa mengikuti kuliah, baik
dengan cara memperbaiki kualitas dosen, karyawan, maupun sarana dan prasarana yang
mendukung proses perkuliahan. Gambar 12.3 berikut ini menunjukkan perkembangan
tingkat kehadiran mahasiswa di kelas dari T.A. 2004/2005 sampai dengan T.A.
2006/2007.
Portofolio STIE YKPN, 2007 59
0
20
40
60
80
100
Per
sen
Gambar 12.3Tingkat Kehadiran Mahasiswa S1, S2, dan PPA
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
S1 S2 PPA
S1 70,15 70,47 70,47
S2 96,10 96,91 95,71
PPA 97,68 91,29 95,84
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Berdasarkan grafik perkembangan tingkat kehadiran mahasiswa pada Gambar 12.3
ditunjukkan bahwa tingkat kehadiran mahasiswa program S2 dan PPA sudah cukup
tinggi, yaitu kurang lebih 96%. Tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 masih sangat
rendah, yaitu kurang lebih 70,36%. Namun demikian mulai Tahun Akademik 2007/2008
ini diharapkan tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 dapat ditingkatkan. Hal ini
disebabkan karena mulai Tahun Akademik 2007/2008 diberlakukan peraturan akademik
yang mewajibkan mahasiswa memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% untuk
memperoleh nilai yang optimal.
Tingkat Kehadiran Dosen. Komitmen dosen dalam usaha meningkatkan mutu
akademik STIE YKPN sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah tingkat kehadiran
dosen di kelas yang sangat tinggi, yaitu 100%. Dengan tingkat kehadiran dosen yang
sangat tinggi ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan kuliah.
Evaluasi proses belajar mengajar. Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses
monitoring dan penilaian terhadap proses belajar mengajar, dengan cara mengisi
kuesioner tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen di kelas pada setiap
akhir semester. Aspek yang dievaluasi antara lain adalah kehadiran dosen, materi, dan
proses pengajaran. Hasil kuesioner dosen diberikan kepada dosen untuk perbaikan diri.
Hasil evaluasi proses belajar mengajar menunjukkan bahwa dari aspek kehadiran,
Portofolio STIE YKPN, 2007 60
penyampaian materi, dan pengajaran menunjukkan hasil yang positif. Mahasiswa yang
menilai baik pada aspek kehadiran lebih kurang 85%, penyampaian materi lebih kurang
94%, dan pengajaran lebih kurang 83%. Data yang terkumpul dari hasil evaluasi berbagai
indikator akademik ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi dosen dan tenaga kerja
penunjang untuk melakukan perbaikan pada periode berikutnya.
Karya Akademik Dosen. Salah satu kompetensi utama dosen adalah menghasilkan
karya akademik yang bermutu melalui berbagai saluran misalnya penelitian dan penulisan
karya ilmiah serta bahan ajar dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, dosen STIE
YKPN perlu didorong untuk membantu kemampuan mereka dalam menghasilkan karya
ilmiah yang bermutu dan bermanfaat bagi mahasiswa STIE YKPN khususnya dan dunia
pendidikan tinggi pada umumnya. STIE YKPN memerlukan pembentukan citra sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang tinggi mutunya melalui berbagai karya ilmiah yang
dihasilkan oleh dosen STIE YKPN maupun dosen luar yang diterbitkan oleh Bagian
Penerbitan STIE YKPN dan penerbitan lain baik lokal maupun nasional. Melalui berbagai
karya akademik dosen STIE YKPN yang publishable, diharapkan dapat meningkatkan
citra STIE YKPN sebagai pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu (hasil
penelitian, buku ajar, tulisan ilmiah, dan lain-lain) di bidang akuntansi, manajemen, dan
Ilmu Ekonomi. STIE YKPN menyusun suatu program pengembangan dosen melalui
karya akademik berdasarkan:
1) Program pengembangan bahan ajar sejalan dengan materi yang diajarkan oleh dosen
di kelas atau materi yang tercantum dalam buku teks yang dipakai dalam kuliah.
2) Program pengembangan buku teks yang terdiri atas:
a. Pengembangan buku teks Akuntansi.
b. Pengembangan buku teks Manajemen.
c. Pengembangan buku teks Ilmu Ekonomi.
d. Pengembangan buku teks penunjang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
3) Jenis buku teks yang dikembangkan berkaitan dengan penilaian kinerja penulisan
dosen di masa lalu dan project proposal yang diajukan kepada STIE YKPN.
4) STIE YKPN (melalui Bagian Penerbitan) memberi insentif bagi dosen yang
mengajukan usulan pengembangan buku teks.
5) Setiap dosen STIE YKPN berkewajiban untuk menghasilkan paling tidak satu bahan
ajar yang bermutu baik berupa buku teks atau satu hasil penelitian mandiri atau
kelompok untuk jangka waktu 3 tahun kerja sebagai dosen di STIE YKPN.
6) Program pengembangan buku soal jawaban.
Portofolio STIE YKPN, 2007 61
7) Program pengembangan laboratorium manual.
8) Program pengembangan kasus-kasus bisnis.
9) Program pengembangan bahan-bahan kuliah (tranparansi).
10) Program pengembangan penelitian mandiri dan kelompok.
Buku teks yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN cukup banyak dan berkualitas.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah buku teks yang dihasilkan oleh dosen adalah
sejumlah 20 buah, sedangkan dalam bentuk modul dan bahan ajar 32 buah. Namun
demikian manajemen STIE YKPN masih perlu menambah usaha untuk memberi motivasi
dan dorongan kepada dosen agar dapat meningkatkan kemampuan dan minat di dalam
membuat buku teks, modul, atau bahan ajar.
Sistem Rekrutmen Mahasiswa. Rekrutmen mahasiswa baru atau biasa disebut dengan
proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) atau Admisi Program S1 dilaksanakan sekali
dalam setahun yang dimulai sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Sasaran
pelaksanaan PMB adalah: (1) Meningkatkan dan menjaga citra STIE YKPN yang dikenal
sebagai perguruan tinggi berkualitas di Yogyakarta, (2) Meningkatkan jumlah
peminat/pendaftar dalam proses PMB, (3) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru
diterima, dan (4) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru registrasi. Aktivitas yang
dilakukan dalam proses admisi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut adalah:
1) Penyebaran informasi dalam bentuk booklet, leaflet, flyer, dan poster ke SMA
sasaran. Aktivitas penyebaran informasi ditujukan untuk meraih sasaran yang luas
atas dasar analisis pada aktivitas serupa tahun sebelumnya. Secara umum, sasaran
penyebaran informasi adalah SMA di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
2) Presentasi dan pameran pendidikan di SMA tertentu sesuai pertimbangan keefektifan.
Aktivitas presentasi dan pameran dilakukan dengan sasaran pokok penyampaian
informasi tentang STIE YKPN secara lebih akurat dan bersifat langsung sekaligus
untuk meningkatkan citra di mata masyarakat. Presentasi dilakukan oleh dosen secara
langsung ke SMA tertentu baik atas dasar undangan SMA yang bersangkutan maupun
inisiatif langsung dari STIE YKPN. Penentuan SMA yang dijadikan sebagai sasaran
presentasi dan pameran pendidikan didasarkan pada analisis aktivitas serupa tahun
sebelumnya dan pertimbangan jumlah mahasiswa STIE YKPN dari daerah terkait
sepanjang lima tahun terakhir.
Portofolio STIE YKPN, 2007 62
Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi menggunakan sistem seleksi
yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu Uji Potensi Akademik (UPA) dan Ujian
Masuk Mahasiswa Baru (UMMB). Kedua sistem seleksi tersebut adalah:
1) UPA (Uji Potensi Akademik) adalah sistem seleksi yang diselenggarakan untuk
mahasiswa baru program reguler yang berasal dari siswa SMA yang masih duduk di
kelas tiga (sebelum kelulusan). Penyelenggaraan UPA dilakukan tanpa pungutan
biaya apa pun (gratis) dari siswa peserta UPA. UPA dilaksanakan secara tertulis untuk
dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris. UPA diselenggarakan pada sekitar
bulan Januari-April. Pelaksanaan UPA terbagi atas dua macam, yaitu:
a. UPA di SMA (on location): UPA yang diselenggarakan di SMA tertentu sesuai
kesepakatan atau izin SMA yang bersangkutan termasuk waktu pelaksanaannya.
b. UPA di kampus (on campus): UPA yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN
pada waktu yang telah ditetapkan dan bertepatan dengan hari Minggu.
Penyelenggaraan pada hari Minggu dinilai lebih efektif karena tidak mengganggu
aktivitas belajar siswa di sekolah masing-masing dan tidak mengganggu aktivitas
perkuliahan di Kampus STIE YKPN khususnya dalam penggunaan fasilitas ruang.
c. Ujian Masuk Mahasiswa Baru atau UMMB adalah sistem seleksi yang
diselenggarakan untuk calon mahasiswa baru program reguler. Sistem ini
mensyaratkan calon mahasiswa menunjukkan surat tanda kelulusan dari jenjang
pendidikan terakhir. Sasaran pelaksanaan UMMB adalah lulusan SMA sebagai
calon mahasiswa baru program reguler. UMMB ini diselenggarakan di Kampus
STIE YKPN Yogyakata pada setiap hari Sabtu pada masa Admisi yaitu bulan
Januari-Agustus sesuai pilihan calon dengan jam pelaksanaan tertentu. UMMB
dilaksanakan secara tertulis untuk dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris.
Proses penerimaan mahasiswa baru ini didukung dengan penggunaan sistem
informasi. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima menjadi mahasiswa baru STIE
YKPN berdasarkan surat pemberitahuan admisi dapat mengikuti proses registrasi di Loket
Program Studi sesuai pilihan masing-masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga
didukung dengan menggunakan sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi
langsung dapat menerima kartu rencana studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.
Selama lima tahun terakhir jumlah peminat untuk menjadi mahasiswa baru
mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari tahun 2002 sebanyak 1.519 menjadi
1.261 pada tahun 2006. Hal ini mengakibatkan tingkat keketatan persaingan rata-rata
Portofolio STIE YKPN, 2007 63
menjadi 67,94%. Meskipun secara kuantitas terjadi penurunan, tetapi secara kualitas
masih relatif stabil yang dapat ditunjukkan dengan indikator nilai ujian akhir nasional
(UAN) calon mahasiswa baru yang nilai rata-ratanya 46,58.
Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi di Program S2 STIE YKPN
dilakuka melalui dua pendekatan, yaitu Ujian Masuk Mahasiswa Baru (UMMB) dan
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Beasiswa (SPMBJB). Setiap calon mahasiswa
diwajibkan memenuhi persyaratan akademik yang meliputi tes pemenuhan persyaratan
(requirement test) dan tes penempatan (placement test).
Tes Pemenuhan Persyaratan. Tes Pemenuhan Persyaratan dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan skor minimal TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL (Test of
English as Foreign Language). Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Program
Magister Akuntansi, calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki IP Kumulatif minimum 2,75.
b. Memiliki skor TPA minimum 450.
c. Memiliki skor TOEFL minimum 400.
d. IP kumulatif dikalikan 100, ditambah skor TPA dan ditambah skor TOEFL harus
memenuhi jumlah minimum 1.150.
Tes Penempatan. Setelah para calon mahasiswa memenuhi persyaratan di atas, maka
mereka akan menempuh tes validasi. Tes validasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) Tes tertulis
dan (2) Tes wawancara. Tes ini dimaksudkan untuk menentukan status calon mahasiswa
sebagai diterima secara penuh (full standing) atau diterima dengan matrikulasi
(provisional standing). Hasil penyaringan di atas akan menyebabkan mahasiswa
dikelompokkan kedalam salah satu dari tiga kategori di bawah ini :
a. Mahasiswa tidak diterima pada program S2 STIE YKPN.
b. Mahasiswa diterima untuk program matrikulasi.
c. Mahasiswa diterima langsung pada program reguler.
Matrikulasi. Penyelenggaraan matrikulasi bagi calon mahasiswa Program
Magister Akuntansi dimaksudkan untuk memberi penyegaran kembali (refreshing) dan
meng-upgrade pengetahuan akuntansi bagi calon mahasiswa yang telah lulus dalam
kurun waktu yang cukup lama. Calon mahasiswa belum dapat diterima sebagai
mahasiswa Program Magister Akuntansi apabila belum lulus mata kuliah matrikulasi
yang diikuti. Calon mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah matrikulasi dapat mengulang
mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Calon mahasiswa diberi kesempatan
Portofolio STIE YKPN, 2007 64
menempuh mata kuliah matrikulasi maksimum sebanyak dua kali. Apabila gagal dalam
kesempatan kedua, maka calon mahasiswa tidak akan diterima sebagai mahasiswa
Program Magister Akuntansi. Program matrikulasi diselenggarakan pada setiap semester
selama dua bulan sebelum masa perkuliahan.
Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima berdasarkan rapat pimpinan STIE
YKPN dapat mengikuti proses registrasi di Loket Program Magister sesuai pilihan masing-
masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga didukung dengan menggunakan
sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi langsung menerima kartu rencana
studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.
Mahasiswa STIE YKPN berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia,
dengan jumlah asal terbanyak adalah dari propinsi DIY dan Jawa Tengah yaitu sekitar
60% dan sisanya berasal dari berbagai propinsi lainnya dan berasal dari luar negeri, yaitu
40%.
STIE YKPN sangat concern terhadap usaha perbaikan mutu lulusannya. Hal ini
dapat dilihat dari dana yang dialokasikan untuk usaha perbaikan kualitas dosen, perbaikan
sistem pelaksanaan akademik, dan pengembangan sarana serta prasarana yang
mendukung berkembangnya kegiatan akademik. Gambar 12.4 berikut ini menunjukkan
perkembangan alokasi dana untuk perbaikan mutu akademik.
35,80% 38,88%
31,48%
0%
10%
20%
30%
40%
(Jut
a R
upia
h)
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Gambar 12.4Perkembangan Pengeluaran Penjaminan Mutu
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
Portofolio STIE YKPN, 2007 65
Berdasarkan data pada Gambar 12.4 dapat dilihat bahwa bersarnya dana yang
dialokasikan untuk penjaminan mutu lebih dari 30% dari total pengeluaran.
13. LULUSAN 13.1 Kualitas dan Kompetensi Lulusan Sampai dengan wisuda periode September 2006, STIE YKPN telah memiliki 12.083 orang
alumni. Jumlah lulusan setiap jenjang program studi beberapa tahun terakhir disajikan pada
lampiran Tabel 13.1.1 s.d. 13.1.3. Kualitas lulusan dapat dilihat dari sebaran IPK dan masa
studi yang semakin baik (lampiran Tabel 13.2.1 s.d. 13.2.3). Kualitas jika dilihat dari daya
serap pasar terhadap lulusan, dapat dikatakan sangat tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan adanya permintaan tenaga kerja lulusan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan
secara rutin. Permintaan tersebut tidak hanya dalam bentuk informasi kesempatan kerja tetapi
juga pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN.
Tingginya tingkat penerimaan lulusan STIE YKPN oleh pengguna lulusan tidak dapat
dilepaskan dari upaya pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan secara kontinyu.
Berdasarkan hal itu, informasi mengenai kompetensi seperti apa yang dibutuhkan oleh
pengguna lulusan menjadi dasar evaluasi dan penyempurnaan sistem pendidikan di STIE
YKPN. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, pencapaian tingkat kompetensi lulusan
mencapai sekitar 83% dari kompetensi yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Pada
umumnya, lulusan merasa puas dengan pencapaian hasil proses pendidikannya di STIE
YKPN. Tingkat kepuasan lulusan mencapai sekitar 87%. Selain merasa puas, para lulusan
juga berharap adanya program pengembangan kemampuan secara berkelanjutan yang
diselenggarakan STIE YKPN bagi mereka. Program ini dirasa sangat penting untuk menjaga
agar kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan tetap terkini.
13.2 Pelacakan Lulusan dan Job Placement Center
Program pelacakan lulusan dilakukan dengan membentuk unit Job Placement Center
(JPC). JPC merupakan bagian yang berada di bawah koordinasi Pembantu Ketua III yang
bertugas memberi layanan penyediaan informasi kesempatan kerja secara proaktif, mengolah
data alumni, membina hubungan dengan pengguna lulusan, menyelenggarakan job fair,
menyediakan bimbingan karir, dan konsultasi psikolog baik untuk memecahkan
permasalahan pribadi maupun hubungan sosial.
Portofolio STIE YKPN, 2007 66
Layanan penyediaan informasi kesempatan kerja adalah berbasis day to day
information sehingga kecepatan penyebaran informasi kepada para lulusan menjadi dasar
bagi proses layanan ini. Keberhasilan alumni merupakan keberhasilan perguruan tinggi,
sehingga proses updating data alumni menjadi penting guna mengetahui tolok ukur secara
relevan dan akurat. Pengolahan data alumni akan menjadi dasar aktivitas penyebaran
informasi kesempatan kerja dan program peningkatan kemampuan para alumni secara
kontinyu. Berbagai cara dilakukan untuk memperbarui data alumni baik melalui tracer study,
temu alumni, meeting point, penyelenggaraan kegiatan capacity building bagi alumni,
membina hubungan dengan perwakilan organisasi keluarga alumni di kota-kota tertentu,
kontak langsung secara berantai, dan dengan memanfaatkan milist dan website.
13.3 Job Fair dan Recruitment on Campus (RoC)
Pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan dilakukan secara kontinyu. Peningkatan
hubungan ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kebutuhan pengguna
lulusan dengan kemampuan lulusan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Hubungan
tersebut menjadi salah satu dasar proses evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan kurikulum
serta sistem pengajaran di STIE YKPN.
Job fair merupakan aktivitas yang secara rutin diselenggarakan, khususnya
bersamaan dengan pelaksanaan wisuda. Aktivitas tersebut tidak hanya ditekankan pada upaya
pengguna lulusan untuk memperkenalkan diri, tetapi juga dilanjutkan dengan proses
rekrutmen dan seleksi. Kegiatan job fair selalu mendapat respon yang sangat besar, baik dari
sisi pengguna lulusan maupun para lulusan. Beberapa perusahaan yang pernah melakukan
presentasi, rekrutmen dan seleksi lulusan STIE YKPN antara lain PUL Group, PT Nutrifood
Indonesia, Bank Niaga, Bank Mandiri, BFI Finance, Bank Ekonomi, Astra International,
Ernst & Young, Price Waterhouse Coopers, Delloitte, Touche & Tohmatsu, PT General
Contractor, PT Djarum Kudus, PD Anindya, ERA Master, Bank NISP, dan Hagabank.
Sebagai bagian dari upaya untuk memberi layanan bagi lulusan dan pengguna, STIE
YKPN memfasilitasi perusahaan yang akan melakukan rekrutmen di kampus. Upaya ini
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, sehingga dari waktu ke waktu terjadi
peningkatan frekuensi maupun jumlah perusahaan yang melakukan RoC. Pengaruh positif
adanya kegiatan RoC adalah berkurangnya waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan.
Portofolio STIE YKPN, 2007 67
13.4 Pengguna Lulusan
STIE YKPN memiliki komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap peningkatan hubungan
dengan pengguna lulusan. Hubungan tersebut merupakan kunci tidak hanya untuk proses
rekrutmen lulusan tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang yaitu perbaikan dan
peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN. Masukan dari para pengguna
lulusan merupakan input penting bagi proses pengembangan kurikulum, kandungan
kompetensi, proses pengajaran, dan sistem pendidikan STIE YKPN secara umum. Karena
pentingnya masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN berkepentingan untuk mendapat
masukan tersebut melalui berbagai cara, seperti kontak secara langsung, meeting point, forum
diskusi, dan survei.
Masukan yang diperoleh dengan berbagai cara pengumpulan pendapat tersebut tidak
semuanya bersifat masukan, usulan, atau pendapat, tetapi beberapa di antaranya bahkan
bersifat kritikan dan keluhan. Apa pun sifat masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN
meyakini bahwa masukan tersebut merupakan input yang sangat berharga demi peningkatan
kualitas dan kemajuan pendidikan yang diselenggarakan.
14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 14.1 Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbagai karya akademik dosen yang diterbitkan, diharapkan dapat meningkatkan citra
STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu di
bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Visi tersebut masih belum
sepenuhnya dapat dicapai. Karya penelitian dan karya tulis ilmiah dosen STIE YKPN
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 85 buah penelitian dan 107 buah karya tulis
ilmiah (lampiran Tabel 14.1).
Banyaknya penelitian yang dilakukan dan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh
dosen STIE YKPN masih sangat rendah. Rendahnya kuantitas penelitian dan jumlah
karya tulis ilmiah ini disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan dan pengetahuan
dosen tentang penelitian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah peneliti dan jumlah
karya tulis ilmiah perlu didukung dengan kegiatan pelatihan dan workshop penelitian,
sehingga diharapkan kemampuan dan pengetahuan dosen dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian menjadi meningkat (wokshop penelitian tentang data kualitatif dan statistik).
Selain kuantitas, kualitas penelitian juga masih perlu ditingkatkan dengan
dukungan data yang memadai. Beberapa data yang digunakan sebagai sumber penelitian
Portofolio STIE YKPN, 2007 68
sudah dimiliki oleh STIE YKPN seperti misalnya data pasar modal. Data ini jelas masih
kurang lengkap untuk penelitian di bidang bisnis. Oleh karena itu, perlu dukungan data
tambahan yang lebih lengkap. Kualitas dan kuantitas penelitian yang akan datang
diharapkan juga dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang (lampiran Tabel 14.1) melalui
kompetisi penelitian yang akan dinilai oleh juri yang memiliki kompetensi dan keahlian
di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
Kegiatan pengabdian masyarakat masih belum merata untuk semua dosen. Jumlah
kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan juga masih rendah. Pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen STIE YKPN dalam kurun waktu 5 tahun ini
berjumlah 216 kegiatan dosen. Salah satu penyebab rendahnya kegiatan ini adalah karena
adanya keterbatasan dana. Akan tetapi beberapa selain dana dari kampus juga ada dana
penelitian yang berasal dari luar, lihat lampiran Tabel 14.8.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan antara lain berupa
pelatihan guru-guru SMA, tim verifikasi ujian SMA, pelatihan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM), dukungan kepada kegiatan profesi, penyaji dalam seminar, lomba
Cerdas Cermat Akuntansi antarSMA, dan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah
tingkat SMA. Perkembangan pengabdian masyarakat juga ditunjang dengan adanya
kerjasama yang baik antara STIE YKPN dengan instansi pemerintah, IAI, Microsoft, dan
lembaga-lembaga independen. Untuk meningkatkan pengabdian masyarakat perlu
didesain bentuk-bentuk baru pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah daerah.
Minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah. Minat penelitian
dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang penelitian yang sesuai
dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan kemampuan meneliti secara
memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metodologi Penelitian maupun pelatihan-
pelatihan tambahan. Lampiran Tabel 14.10 menunjukkan keterlibatan dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian selama tiga tahun terakhir. Di STIE YKPN,
skripsi bagi mahasiswa Program S1 merupakan mata kuliah pilihan (opsional), namun
demikian tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk menulis skripsi. Secara umum
penguasaan metoda penelitian mahasiswa masih belum cukup untuk menghasilkan skripsi
yang layak diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Penguasaan metoda penelitian yang belum
memadai juga mengakibatkan proses pembimbingan skripsi yang relatif lama (lebih dari
6 bulan). Masalah ini dapat diatasi dengan pembentukan tim dosen yang memikirkan
secara serius pemutakhiran silabus secara berkesinambungan dan penyelenggaraan kuliah
yang efektif dan efisien.
Portofolio STIE YKPN, 2007 69
Berbagai cara yang ditempuh STIE YKPN untuk meningkatkan kemampuan
meneliti dan menganalisis mahasiswa menunjukkan hasil. Selain waktu rata-rata
penyelesaian karya tulis dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang semakin
cepat juga beberapa karya tulis mahasiswa dimuat dibeberapa juran ilmiah (lampiran
Tabel 14.5.2). Hal tersebut menunjukkan bahwa penguasaan mahasiswa tentang metoda
penelitian mempunyai kecenderungan positif.
15. PROGRAM STUDI
15.1 Jenis Program Studi
Misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di
bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang
menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan
pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang masing-masing. Untuk
menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan program studi, baik strata satu
(S1), strata dua (S2), maupun profesi dalam bidang ekonomi. Sampai saat ini, program
studi yang diselenggarakan oleh STIE YKPN meliputi:
1. Program Studi Strata 1 Akuntansi.
2. Program Studi Strata 1 Manajemen.
3. Program Studi Strata 1 Ilmu Ekonomi.
4. Program Studi Strata 2 Magister Akuntansi (MAKSI).
5. Program Studi Strata 2 Magister Manajemen (MM).
6. Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
Tabel 15.1 Jenis dan Status Izin Program Studi
Program Studi Izin Operasinal Terakhir
Jenis Tahun Dibuka
Surat Keputusan Tanggal Masa
Berlaku
S-1 Akuntansi 1980 2609/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun
S-1 Manajemen 1987 2610/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun
S-1 Ilmu Ekonomi 2000 1241/D/T/2006 12 April 2006 4 Tahun
S-2 Magister Akuntansi 2000 4329/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun
S-2 Magister Manajemen 2000 4328/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun
Pendidikan Profesi Akuntansi
2002 698/D/T/2007 23 Maret 2007 4 Tahun
Portofolio STIE YKPN, 2007 70
Program S-1 yang diselenggarakan STIE YKPN meliputi tiga program studi yaitu
Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Pada awal mula berdirinya yaitu pada tahun
1980, STIE YKPN baru menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Akuntansi. Seperti
tampak pada Tabel 15.1. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Akuntansi diberikan
oleh Dirjen Dikti pada tanggal 7 Juli 2004 dengan nomor 2609/D/T/2004. Izin ini berlaku
selama empat tahun sejak tanggal surat keputusan dikeluarkan.
Setelah berkembang, kemudian STIE YKPN menyelenggarakan Program Studi
Strata 1 Manajemen pada tahun 1987. Pada Tabel 15.1 tampak bahwa izin operasional
terakhir untuk Program Studi S1 Manajemen diterbitkan dengan Surat Keputusan Dirjen
Dikti nomor 2610/D/T/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juli 2004. Izin operasional
ini memiliki masa berlaku selama empat tahun sejak dikeluarkan.
Untuk melengkapi program studi dalam bidang ekonomi, maka pada tahun 2000
STIE YKPN kembali dipercaya untuk menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Ilmu
Ekonomi. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dikeluarkan oleh
Dirjen Dikti dengan nomor 1241/D/T/2006 yang terbit pada tanggal 12 April 2006. Masa
berlaku izin operasional ini adalah empat tahun sejak tanggal surat keputusan
dikeluarkan.
Sejak tahun 2000, STIE YKPN menyelenggarakan Program Magister (S-2) untuk
Program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen dengan diterbitkannya SK No.
200/DIKTI/Kep/2000. Penyelenggaraan kedua progam tersebut diarahkan untuk
menghasilkan lulusan yang mampu (1) Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu
pengetahuan di bidang bisnis dengan cara menguasai dan memahami metode, kaidah
ilmu, dan keterampilan penerapannya, (2) Memecahkan permasalahan di bidang bisnis
melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, serta (3)
Mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis
permasalahan, keserbacakupan tinjauan, dan kepaduan integritas pemecahan masalah.
Surat keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Magister Akuntansi dan
Program Magister Manajemen dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 28 Oktober
2004 dengan nomor masing-masing 4329/D/T/2004 dan 4328/D/T/2004. Kedua surat
keputusan tersebut berlaku masing-masing tiga tahun sejak tanggal dikeluarkan.
Dalam perkembangannya selama lebih kurang dua puluh tujuh tahun, banyak hal
yang telah dicapai oleh STIE YKPN. Selain dipercaya untuk menyelenggarakan
pendidikan Program Magister, pada tahun 2002 STIE YKPN juga kembali memperoleh
kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang pertama kali menyelenggarakan Program
Portofolio STIE YKPN, 2007 71
PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Yogyakarta dan Indonesia. STIE YKPN
menyelenggarakan Program PPA dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3572/D/T/2002 pada tanggal 2 Desember 2002. PPA
merupakan pendidikan tambahan bagi seorang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang
ingin mendapatkan sebutan Akuntan. Dengan sebutan profesi tersebut, yang bersangkutan
dapat melanjutkan karir sebagai akuntan publik atau profesi akuntan lainnya. Surat
keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Pendidikan Profesi Akuntansi
dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007.
Izin operasional ini berlaku untuk empat tahun sejak tanggal dikeluarkan.
15.2 Akreditasi Program Studi
Pada Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN telah menginjak usia yang ke-27 tahun.
Dalam perjalanannya yang cukup panjang tersebut, telah banyak pengalaman sangat
berharga yang dapat dipetik dan telah banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh STIE
YKPN, di antaranya adalah dengan telah diperolehnya status Terakreditasi A (sangat
baik) untuk dua program studi, yaitu Program Studi S1 Akuntansi berdasarkan SK
005/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006 dan Program Studi S1 Manajemen berdasarkan SK
004/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006. Selain itu, Program Studi S1 Ilmu Ekonomi STIE
YKPN juga telah Terakreditasi B berdasarkan SK 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007.
Informasi tentang akreditaso ini disajikan pada Tabel 15.2.
Seperti tampak pada Tabel 15.2, STIE YKPN juga menyelenggarakan Program
Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM) berdasarkan SK
Nomor: 200/DIKTI/Kep/2000. Pada saat ini Program Magister Akuntansi telah mendapat
status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 14/BAN-PT/Ak-V/S2/VIII/2007 dan Program
Magister Manajemen mendapat status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 13/BAN-
PT/Ak-V/VIII/2007.
STIE YKPN juga menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPA) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.
3572/D/T/2002 tertanggal 2 Desember 2002. Untuk sementara ini, belum ada ketentuan
pemerintah, khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang akreditasi
untuk Program Pendidikan Profesi. Atas dasar rekomendasi dari KERPPA (Komite
Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi) IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia), Program PPA STIE YKPN telah memperoleh perpanjangan izin operasional
terakhir pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007 dari Dirjen Dikti.
Portofolio STIE YKPN, 2007 72
Tabel 15.2 Akreditasi Program Studi
Program Studi Status Akreditasi Status Akreditasi Terakhir
S-1 Akuntansi A SK 005/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Manajemen A SK 004/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Ilmu Ekonomi B SK 012/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2007
S-2 Magister Akuntansi B SK 014/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
S-2 Magister Manajemen B SK 013/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
Pendidikan Profesi Akuntansi Berizin No. 698/D/T/2007
Sampai dengan Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN memiliki 6 program
studi. Komposisi keenam program studi tersebut tersaji pada Tabel 15.3, yaitu 3 program
studi strata 1, 2 program studi strata 2, dan 1 program studi profesi. Kecuali untuk
program pendidikan profesi (karena memang belum ada ketentuan yang mengaturnya),
semua (100%) program studi di STIE YKPN telah terakreditasi. Untuk jenjang strata 1,
sebanyak 67% program studi adalah terakreditasi A, dan sisanya 33% adalah terakreditasi
B. Untuk program studi strata 2, kedua program studi adalah terakreditas B. Apabila
dilihat secara keseluruhan tanpa memandang jenjang pendidikan, maka 40% program
studi di STIE YKPN adalah terakreditas A dan sisanya 60% adalah terakreditasi B.
Tabel 15.3
Persentase Akreditasi Program Studi Program Studi Persentase Akreditasi
Jenjang Jumlah Akreditasi A Akreditasi B Jumlah Terakreditasi
S1 3 67% 33% 100%
S2 2 0% 100% 100%
Jumlah 5 40% 60% 100%
15.3 Pembukaan dan Penutupan Program Studi
Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan Akuntansi, Manajemen, serta Ilmu
Ekonomi yang profesional dan terkemuka dan diakui baik oleh masyarakat akademik
maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi STIE YKPN adalah menyiapkan
mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu
Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap
Portofolio STIE YKPN, 2007 73
teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan
keterampilan di bidang Akuntansi/Manajemen/Ilmu Ekonomi.
Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan
berbagai program studi yang terkait dalam bidang akuntansi, manajemen, dan ilmu
ekonomi. Setiap program studi baru yang diusulkan harus sesuai dengan visi dan sejalan
dengan misi STIE YKPN. Jenjang program studi yang selama ini diselenggarakan
meliputi strata 1, strata 2, dan profesi. Program studi dibuka dan ditutup sesuai dengan
kebutuhan. Selama ini, STIE YKPN belum pernah melakukan penutupan program studi.
Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bahwa STIE YKPN akan menyelenggarakan
program studi baru seperti Strata 3 di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
STIE YKPN memiliki pedoman sebagai rujukan kerja bagi semua unit terkait dalam
pembukaan dan penutupan program studi. Untuk itu, STIE YKPN membuat pedoman
yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas untuk menjamin tercapainya visi
dan terlaksananya misi STIE YKPN melalui pembukaan dan penutupan program studi
tertentu.
Pedoman pembukaan dan penutupan program studi di STIE YKPN diatur melalui
surat keputusan. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan bahwa pembukaan dan
penutupan suatu program studi di STIE YKPN harus mengacu kepada ketentuan
pemerintah yang terkait dan terbaru. Untuk saat ini, ketentuan pemerintah yang terkait
dan terbaru tentang pembukaan dan penutupan program studi diatur dalam Surat
Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan
Program Studi dan/atau Jurusan. Surat keputusan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
pembukaan dan penutupan suatu program studi di lingkungan STIE YKPN.
Kajian kelayakan merupakan tahap penting dalam pengajuan suatu program studi
baru. Unsur-unsur yang dikaji dalam studi kelayakan meliputi:
1. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi, sehingga tidak
menimbulkan penganggur baru.
2. Adanya kepastian bahwa pembukaan program studi baru adalah sejalan dengan misi
utama perguruan tinggi, sehingga keberadaan program studi baru tersebut akan dapat
ditangani dengan baik
3. Untuk menjamin tidak terjadinya kelebihan pasok lulusan, maka program studi yang
diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai kebutuhan. Untuk itu diperlukan adanya
kemampuan untuk melakukan relokasi terhadap sumberdaya perguruan tinggi.
Portofolio STIE YKPN, 2007 74
4. Pembukaan program studi baru perlu memperhatikan keadaan lingkungan yaitu
penyelenggaraan program studi yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi lain di
sekitarnya atau di wilayahnya sehingga tidak akan terjadi persaingan yang tidak sehat
antar perguruan tinggi.
5. Pembukaan program studi baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan
sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan
pendidikan tinggi.
6. Program studi baru tidak akan menimbulkan gesekan internal dalam perguruan tinggi,