8/17/2019 Porto Difteri Devica
1/22
LATAR BELAKANG
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Diphteri,
Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab kematian anak
di negaranegara berkembang termasuk Indonesia! Diperkirakan",# $uta kematian pada anak atau
%& pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I! Di'teri merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)!
Di'teri adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae,
oleh karena itu penyakitnya diberi nama serupa dengan kuman penyebabnya! ebelum era
aksinasi, racun yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius,
bahkan dapat menimbulkan kematian! Tapi se$ak aksin di'teri ditemukan dan imunisasi
terhadap di'teri digalakkan, $umlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman di'teri menurun
dengan drastis!
Di'teri termasuk penyakit menular yang $umlah kasusnya relati' rendah! *endahnya
kasus di'teri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi! +umlah kasus penyakit di'teri di
Propinsi +aa Timur tahun -../ sebesar 30 kasus, dengan rincian $umlah terbanyak 1ota
urabaya 2 1asus, 1ab! idoar$o # kasus,1ab! umenep kasus dan 1ota Probolinggo kasus !
( Dinkes +atim ,-../)
ANATOMI
1
8/17/2019 Porto Difteri Devica
2/22
I. ANATOMI RESPIRASI
4ambar "
II. DEFENISI
Di'teria adalah suatu penyakit bakteri akut yang disebabkan oleh Corynebacterium
diphtheriae terutama menyerang tonsil, 'aring,laring, hidung, adakalanya menyerang selaput
lendir atau kulit! Corynebacterium diphtheriaea adalah organisme yang minimal melakukan
inasie, secara umum $arang memasuki aliran darah, tetapi berkembang local pada membrane
mukosa atau pada $aringan yang rusak dan menghasilkan e5oto5in yang paten, yang tersebar
keseluruh tubuh melalui aliran darah dan system limpatik! Timbulnya lesi yang khas disebabkan
oleh cytoto5in spesi'ik yang dilepas oleh bakteri! 6esi nampak sebagai suatu membran asimetrik
keabuabuan yang dikelilingi dengan daerah in'lamasi! Tenggorokan terasa sakit, sekalipun pada
di'teria 'aucial atau pada di'teri'aringotonsiler diikuti dengan kelen$ar lim'e yang membesar dan
melunak! Pada kasuskasus yang berat dan sedang ditandai dengan pembengkakan dan edema
dileher dengan pembentukan membran pada trachea secara ektensi' dan dapat ter$adi obstruksi
$alan napas!
Di'teri hidung biasanya ringan dan kronis dengan satu rongga hidung tersumbat dan
ter$adi ekskorisasi! In'eksi subklinis (atau kolonisasi ) merupakan kasus terbanyak! Toksin dapat
2
8/17/2019 Porto Difteri Devica
3/22
menyebabkan myocarditis dengan heart block dan kegagalan $antung kongesti' yang progresi',
timbul satu minggu setelah ge$ala klinis di'teri! Bentuk lesi pada di'teri kulit bermacammacam
dan sulit dibedakan dari lesi penyakit kulit yang lain!
III. ETIOLOGI
• HOST
7anusia adalah inang atau host alamiah satusatunya bagi Corynebacterium dhiptheriae!
Ter$adinya penyakit dan kematian yang tertinggi ialah pada anak 8anak berusia - sampai % tahun!
Pada orang deasa, di'teri ter$adi dengan 'rekuensi rendah
•
AGENT
Penyebab penyakit di'teri adalah Corynebacterium diphtheriae! 9da - $enis yang to5igenic dan
non to5igenic!
Toxigenic Cornebacterium Diphteriae
Berbentuk batang gram positi', tidak berspora, bercampak atau kapsul! In'eksi oleh
kuman si'atnya tidak inasie, tetapi kuman dapat mengeluarkan to5in, yaitu e5oto5in!
:5oto5in yang diproduksi oleh bakteri merupakan suatu protein yang tidak tahan
terhadap panas dan cahaya! Bakteri dapat memproduksi toksin bila terin'eksi oleh
bakterio'ag yang mengandung toksigen!To5in di'teri ini, karena mempunyai e'ek
patoligik meyebabkan orang $adi sakit! 9da tiga type ariants dari Corynebacterium diphtheriae ini yaitu ; type mitis, type
intermedius dan type grais! Corynebacterium diphtheriae dapat dikalsi'ikasikan dengan
cara bacteriophage lysis men$adi "0 tipe! Tipe "3 termasuk tipe mitis, tipe / termasuk
tipe intermedius, tipe # termasuk tipe grais yang tidak ganas, sedangkan tipetipe
lainnya termasuk tipe grais yang irulen! train grais menyebabkan suatu penyakit
lebih berat daripada strain mitis! 9nggapan ini tidak tepat karena baik strain grais,
intermedius, dan mitis dapat $uga lebih toksik karena strainstrain ini mengandung 'aga
toksigenik! 9da kalanya pula ketiga strain ini tidak bersi'at toksik karena tidak
mengandung 'aga toksigenik!
8/17/2019 Porto Difteri Devica
4/22
bila bakteri ini tumbuh dan mengeluarkan eksotoksin yang ampuh! el $aringan mati,
bersama dengan leukosit, eritosit, dan bakteri membentuk eksudat berarna kelabu suram
yang disebut pseudomembran pada 'aring!
Di dalam pseudomembran, bakteri berkembang serta menghasilkan racun! +ika
pseudomembran ini meluas sampai ke trakea, maka saluran na'as akan tersumbat dan si
penderita akan kesulitan berna'as! ebelum era aksinasi, racun yang dihasilkan oleh
kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius, bahkan dapat menimbulkan
kematian! Tapi se$ak aksin di'teri ditemukan dan imunisasi terhadap di'teri digalakkan,
$umlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman di'teri menurun dengan drastis!
Non Toxigenic Corynebacterium dipteriae
8/17/2019 Porto Difteri Devica
5/22
kadang diperlukan pemeriksaan khusus dengan cara 'ermentasi glikogen, kan$i,glukosa, maltosa
dan sukrosa
4ambar -
Basil ini hanya tumbuh pada medium tertentu, seperti; medium 6oe''ler, medium
tellurite, medium 'ermen glukosa, dan Tindale agar ! Pada medium 6oe''ler, basil ini tumbuh
dengan cepat membentuk kolonikoloni yang kecil, glanular, berarna hitam, dan dilingkari
arna abuabu coklat!
4ambar 3
Pada media 6oe''ler yaitu medium yang mengandung serum yang sudah dikoagulasikan
dengan 'os'at konsentrasi tinggi maka Corynebacterium di'teri akan membentuk granul berarna
metakromatik! edangkan pada pearnaan metilen blue koloni akan berarna krem! Pada
membran mukosa manusia Corynebacterium di'teri dapat hidup bersama dengan kuman di'teroid
yang mempunyai mor'ologi serupa, sehingga untuk membedakan diperlukan pemeriksaan
khusus dengan 'ermentasi glikogen, kan$i, glukosa, maltosa atau sukrosa! ecara umum dikenal 3
tipe utama Corynebacterium di'teri yaitu tipe grais, intermedius dan mitis! 1etiga subspecies
sedikit berbeda dalam mor'ologi koloni dan si'atsi'at biokimia seperti kemampuan metabolisme
nutrisi tertentu!
Perbedaan irulensi tiga strain dikaitkan dengan kemampuan relati' untuk memproduksi
toksin di'teri baik kualitas maupun $umlah, dan tingkat pertumbuhan masingmasing! train
grais memiliki aktu pertumbuhan /. menit, strain intermedius memiliki aktu pertumbuhan
sekitar ".. menit, dan mitis memiliki aktu pertumbuhan sekitar "2. menit! Dipandang dari
sudut antigenitas sebenarnya basil ini merupakan spesies yang bersi'at heterogen dan
mempunyai banyak tipe serologis! Hal ini bisa menerangkan mengapa pada seorang
pasien bisa mempunyai kolonisasi lebih dari satu $enis Corynebacterium di'teri!
5
8/17/2019 Porto Difteri Devica
6/22
Ciri khas Corynebacterium di'teri adalah kemampuannya memproduksi eksotoksin baik
in io maupun in itro! :ksotoksin merupakan suatu protein dengan berat molekul /-!...
dalton, tidak tahan panas atau cahaya, dan mempunyai - 'ragmen yaitu 'ragmen 9 (amino
terminal) dan 'ragmen B (karboksiterminal)!
1emampuan suatu strain untuk membentuk atau memproduksi toksin dipengaruhi oleh adanya
bakterio'ag! Toksin hanya bisa diproduksi oleh Corynebacterium di'teri yang terin'eksi oleh
bakterio'ag yang mengandung toksigen! Toksin ini dapat diperlihatkan dengan u$i netralisasi
toksin in io pada marmut yaitu u$i kematian atau dengan teknik imunopresipitin agar atau
disebut $uga u$i :lek yaitu suatu u$i reaksi polymerase!
IV. FAKTOR RESIKO DIFTERI
Beberapa 'aktor lain yang mempermudah terin'eksi di'teri ;
"! Cakupan imunisasi kurang, yaitu pada bayi yang tidak mendapat imunisasi DPT secara
lengkap! Berdasarkan penelitian baha anak dengan status imunisasi DPT dan DT yang
tidak lengkap beresiko menderita di'teri / kali lebih besar dari pada anak yang status
imunisasi DPT dan DT lengkap!
-! 1ualitas aksin tidak bagus, artinya pada saat proses pemberian aksinasi kurang
men$aga Coldcain secara sempurna sehingga mempengaruhi kualitas aksin!
3! @aktor 6ingkungan tidak sehat, artinya lingkungan yang buruk dengan sanitasi yang
rendah dapat menun$ang ter$adinya penyakit di'teri! 6etak rumah yang berdekatan sangat
mudah menyebarkan penyakit di'teri bila ada sumber penular!
V. CARA PENULARAN
umber penularan penyakit di'teri ini adalah manusia, baik sebagai penderita maupun
sebagai carier! Cara penularannya yaitu melalui kontak dengan penderita pada masa
inkubasi atau kontak dengan carier! Caranya melalui perna'asan atau droplet in'ection!
7asa inkubasi penyakit di'teri ini - 8 % hari, masa penularan penderita - minggu se$ak
masa inkubasi, sedangkan masa penularan carier bisa sampai / bulan! Penyakit di'teri yang
diserang terutama saluran perna'asan bagian atas!
Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui ;
6
8/17/2019 Porto Difteri Devica
7/22
A Bersin; 1etika orang yang terin'eksi bersin atau batuk, mereka akan melepaskan uap air yang
terkontaminasi dan memungkinkan orang di sekitarnya terpapar bakteri tersebut!
A Kontaminasi barang pribadi; Penularan di'teri bisa berasal dari barangbarang pribadi seperti
gelas yang belum dicuci!
A Barang rumah tangga; Dalam kasus yang $arang, di'teri menyebar melalui barangbarang
rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan!elain itu,
dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut apabila menyentuh luka orang yang sudah
terin'eksi!
8/17/2019 Porto Difteri Devica
8/22
Penyebaran pseudomembran dapat pula mencapai laring dan 'aring! Penderita diobati seperti
penderita lainnya seperti anti toksin dan terapi antibiotik! Bila tidak diobati akan berlangsung
mingguan dan merupakan sumber utama penularan!
4ambar
!. T"#sila $a# %&a'#(eal $i%&t&eia
Paling sering di$umpai (kurang lebih #%&)! 4e$ala mungkin ringan! Hanya berupa
radang pada selaput lender dan tidak membentuk pseudomembran sedangkan diagnosis dapat
dibuat atas dasar hasil biakan yang positi'! Dapat sembuh sendiri dan memberikan imunitas pada
penderita! Pada penyakit yang lebih berat, mulainya seperti radang akut tenggorok dengan suhuyang tidak terlalu tinggi, dapat ditemukan pada pseudomembran yang mulamula hanya berupa
bercak putih keabuabuan yang cepat meluas ke naso'aring atau ke laring! apas berbau dan
timbul pembengkakan kelen$ar regional sehingga leher tampak seperti leher sapi (bull neck)!
8
8/17/2019 Porto Difteri Devica
9/22
Pseudomembran ini bisa terbentuk pada tonsil, 'aring, laring, dan pada keadaan berat
dapat meluas sampai ke trakea dan kadang ke bronkus, kemudian diikuti edem soft tissue di
baah mukosanya! 1eadaan ini dapat menimbulkan obstruksi saluran pernapasan sehingga
memerlukan tindakan segera!
Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan pembesaran kelen$ar getah bening serikal dan
edema pada a$ah! 1ombinasi antara lim'adenopati serikal dan edema a$ah menimbulkan
perubahan a$ah yang disebut Bull’s neck appearance
C. dyphteriae strain nontoksigenik dapat menyebabkan 'aringitis dan abses kutan!
Penyakit sistemik seperti endokarditiis, arthritis septik, dan osteomielitis $uga pernah dilaporkan!
@aktor irulensi strain nontoksigenik ini masih belum diketahui! Perubahan strain non
toksigenik men$adi toksigenik bisa ter$adi dalam populasi manusia melalui in'eksi 'aga!
Brennernan dan 7c uarne ("0%/) menyatakan baha setiap bercak keputihan diluar tonsil
dapat dianggap sebagai di'teria, sedangkan Herdarshee menegaskan lebih lan$ut baha setiap
membrane yang menutupi dinding posterior 'aring atau menutupi seluruh permukaan tonsil baik
satu maupun kedua sisi dapat dinggap sebagai di'teria!
Pada kasus sedang, penyembuhan ter$adi secara berangsurangsur dan bisa disertai penyulit
miokarditis atau neuritis! Pada kasus ringan membran terlepas dalam #". hariE biasanya ter$adi
penyembuhan sempurna
). La'#(eal $a# ta*ea $i%&t&eia
6aryngeal diphtheria lebih sering merupakan lan$utan dari pharyngeal di'teria,$arang sekali
di$umpai berdiri sendiri! Dengan ge$ala tidak bisa bersuara, sesak, na'as berbunyi, demam sangat
tinggi sampai . dera$at celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelen$ar
leher! Peningkatan penyumbatan $alan na'as oleh membrane menimbulkan ge$alaE inspirasi
stridor, retraksi suprasternal, subclaicular dan subcostal! Di'teri $enis ini merupakan di'teri
paling berat karena bisa mengancam nyaa penderita akibat gagal na'as!
Pembesaran kelen$ar regional akan menyebabkan bull neck ( leher sapi )! Pada pemeriksaan
laring tampak kemerahan, sembab, banyak secret dan permukaan ditutupi oleh pseudomembran!
Bila anak terlihat sesak dan payah sekali maka harus segera ditolong dengan tindakan
trakeostomi sebagai pertolongan pertama!
9
8/17/2019 Porto Difteri Devica
10/22
Pada kasus yang sangat berat, di$umpai penyumbatan yang semkain berat, diikuti adanya
ano5ia dan penderita terlihat sakit parah, sianosis, kelemahan, koma bahkab kematian! 1ematian
yang mendadak dapat di$umpai pada kasus ringan yang disebabkan oleh karena penyumbatan
yang tibatiba oleh membrane yang lepas!
4ambar /
• TANDA DAN GEJALA
Penularan terutama melalui saluran napas dengan ge$ala berariasi dari asimtomatis (dan
penderita bertindak sebagai karier) sampai berat yang ditandai dengan obstruksi $alan na'as atau
adanya komplikasi (miokarditis yang dapat menyebabkan complete heart block, neuritisE
paralisis palatum molle, paralisis okular, paralisis dia'ragma, atau paralisis ekstremitas, gagal
gin$al)!
7asa inkubasi antara "% hari dengan per$alanan penyakit bersi'at insidious (perlahanlahan)
dimulai dengan ge$ala yang tidak spesi'ik seperti demam, lesu, na'su makan menurun sampai
kemudian muncul ge$ala klinis yang khas diantaranyaE sekret hidung bercampur darah
(serosanguinus) dan kemudian mukopurulen, membran putih keabuabuan di tonsilF'aringFlaring
(psudomembran) yang bila dilepaskan akan mengakibatkan perdarahan, lim'adenitis serikalis
dan submandibula disertai dengan edema $aringan lunak leher (bullneck), serta stridor akibat
obstruksi $alan na'as atas!!
7asa tunas 3# hari khas adanya pseudo membran, selan$utnya ge$ala klinis dapat dibagi dalam
ge$ala umum dan ge$ala akibat eksotoksin pada $aringan yang terkena!
4e$ala umum yang timbul berupa demam tidak terlalu tinggi lesu, pucat ntyeri kepala dan
10
8/17/2019 Porto Difteri Devica
11/22
anoreksia sehingga tampak penderita sangat lemah sekali 4e$ala ini biasanya disertai dengan
ge$ala khas untuk setiap bagian yang terkerta seperti pilek atau nyeri menelan atau sesak na'as
dengan serak dan stridor, sedangkan ge$ala akibat eksotoksin bergantung kepada $aringan yang
terkena seperti miokarditis paralisis $aringan ara' atau ne'ritis !
7enurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi men$adi 3 tingkat yaitu;
In'eksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidungdengan ge$ala hanya
nyeri menelan!
In'eksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai 'aring (dinding belakang
rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring!
In'eksi berat bila ter$adi sumbatan na'as yang berat disertai dengan ge$alakomplikasi
seperti miokarditis (radang otot $antung), paralisis (kelemahananggota gerak) dan nefritis (radang gin$al)!
VII. PATOGENESIS
Corynebacterium diphteriae adalah organisme yang minimal melakukan inasie,
secara umum $arang memasuki aliran darah, tetapi berkembang local pada membrane mukosa
atau pada $aringan yang rusak dan menghasilkan e5oto5in yang paten, yang tersebar ke seluruh
tubuh melalui aliran darah dan system lim'atik! Toksin ini akan menyebar melalui darah dan bisa
menyebabkan kerusakan $aringan di seluruh tubuh, terutama $antung dan sara'
Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah dari batuk penderita atau benda maupun
makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri! 1etika telah masuk dalam tubuh, bakteri
melepaskan toksin atau racun! Biasanya bakteri berkembang biak pada atau di sekitar permukaan
selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan! Bila bakteri sampai ke
hidung, hidung akan meler! Peradangan bisa menyebar dari tenggorokan ke pita suara (laring)
1uman masuk melalui mukosaFkulit, melekat serta berbiak pada permukaan mukosa
saluran na'as bagian atas dan mulai memproduksi toksin yang merembes ke sekeliling serta
selan$utnya menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh lim'e dan darah! Toksin ini
merupakan suatu protein dengan berat molekul /-!... dalton, tidak tahan panasFcahaya,
mempunyai - 'ragmen yaitu 'ragmen 9 (aminoterminal) dan 'ragmen B (carbo5yterminal) yang
11
8/17/2019 Porto Difteri Devica
12/22
disatukan dengan ikatan disul'ida! @ragmen B diperlukan untuk melekatkan molekul toksin
yang terakti'asi pada reseptor sel pe$amu yang sensiti'! Perlekatan ini mutlak agar 'ragmen 9
dapat melakukan penetrasi ke dalam sel! 1edua 'ragmen ini penting dalam menimbulkan e'ek
toksik pada sel!
*eseptorreseptor toksin diphtheria pada membran sel terkumpul dalam suatu coated pit
dan toksin mengadakan penetrasi dengan cara endositosis! Proses ini memungkinkan toksin
mencapai bagian dalam sel! elan$utnya endosom yang mengalami asidi'ikasi secara alamiah ini
dan mengandung toksin memudahkan toksin untuk melalui membran endosom ke cytosol! :'ek
toksik pada $aringan tubuh manusia adalah hambatan pembentukan protein dalam sel!
Pembentukan protein dalam sel dimulai dari penggabungan - asam amino yang telah
diikat - trans'er *9 yang menempati kedudukan P dan 9 dari pada ribosome! Bila
rangkaian asam amino ini akan ditambah dengan asam amino lain untuk membentuk polipeptida
sesuai dengan cetakan biru *9, diperlukan proses translokasi! Translokasi ini merupakan
pindahnya gabungan trans'er *9 G dipeptida dari kedudukan 9 ke kedudukan P! Proses
translokasi ini memerlukan enim translokase (:longation 'aktor-) yang akti'!
Toksin diphtheria mula mula menempel pada membran sel dengan bantuan 'ragmen B dan
selan$utnya 'ragmen 9 akan masuk dan mengakibatkan inaktiasi enim translokase melalui proses ;
9DG G :@- (akti') toksin 9DPribosil:@- (inakti') G H- G icotinamide 9DPribosil
:@- yang inakti' !
Hal ini menyebabkan proses translokasi tidak ber$alan sehingga tidak terbentuk rangkaian
polipeptida yang diperlukan, dengan akibat sel akan mati! ekrosis tampak $elas di daerah
kolonisasi kuman! ebagai respons ter$adi in'lamasi lokal yang bersamasama dengan
$aringan nekrotik membentuk bercak eksudat yang mulamula mudah dilepas! Produksi toksin
semakin banyak, daerah in'eksi semakin lebar dan terbentuklah eksudat 'ibrin! Terbentuklah
suatu membran yang melekat erat berarna kelabu kehitaman, tergantung dari $umlah darah
yang terkandung! selain 'ibrin, membran $uga terdiri dari selsel radang, eritrosit dan selsel
12
8/17/2019 Porto Difteri Devica
13/22
epitel! Bila dipaksa melepas membran akan ter$adi perdarahan! elan$utnya membran akan
terlepas sendiri dalam periode penyembuhan!
Toksin merusak $aringan local yang menyebabkan timbulnya kematian dan kerusakan $aringan,
leukosit masuk kedaerah tsb bersamaan dengan penumpukan 'ibrin dan elemen darah yang lain,
disertai dengan $aringan yang rusak membentuk pseudomembran, yaitu lapisan selaput yang
terdiri dari sel darah putih yang mati, bakteri dan bahan lainnya, di dekat amandel dan bagian
tenggorokan yang lain! 7embran ini tidak mudah robek dan berarna abuabu! +ika membran
dilepaskan secara paksa, maka lapisan lendir di baahnya akan berdarah! 9kibat dari 7embran,
kerusakan $aringan ,oedem dan pembengkakan pada daerah sekitar membrane sering ter$adi, atau
secara tibatiba bisa terlepas dan menyumbat saluran udara, ini bertanggung $aab terhadap
ter$adinya penyumbatan $alan na'as pada tracheobronchial atau laryngeal di'teri!
4e$ala klinis penyakit di'teri ini adalah panas $arang melebihi dari 32,0 C, ada
pseudomembrane bisa di 'aring, laring atau tonsil, sakit aktu menelan, leher membengkak
seperti leher sapi (bullneck), disebabkan karena pembengkakan kelen$ar leher! Tidak semua
ge$alage$ala klinik ini tampak $elas, maka setiap anak panas yang sakit aktu menelan harus
diperiksa 'aring dan tonsilnya apakah ada psedomembrane! +ika pada tonsil tampak membran
putih keabuabuan disekitarnya, alaupun tidak khas rupanya, sebaiknya diambil sediaan
(spesimen) berupa apusan tenggorokan (throat sab) untuk pemeriksaan laboratorium!
Berdasarkan ge$ala dan ditemukannya membran inilah diagnosis ditegakkan! Tak $arang
dilakukan pemeriksaan terhadap lendir di tenggorokan dan dibuat biakan di laboratorium!
edangkan untuk melihat kelainan $antung yang ter$adi akibat penyakit ini dilakukan
pemeriksaan dengan :14!
4e$ala ini biasanya disertai dengan ge$ala khas untuk setiap bagian yang terkena seperti
pilek atau nyeri menelan atau sesak na'as dengan sesak dan stridor, sedangkan ge$ala akibat
eksotoksin bergantung kepada $aringan yang terkena seperti paralysis $aringan sara' atau ne'ritis!
1adangkadang ter$adi in'eksi sekunder dengan bakteri (misalnya treptococcus
pyogenes). 7embran dan $aringan edematous dapat menyumbat $alan na'as! gangguan
perna'asanFsu''okasi bisa ter$adi dengan perluasan penyakit ke dalam laring atau cabangcabang
13
8/17/2019 Porto Difteri Devica
14/22
tracheobronchial! Toksin yang diedarkan dalam tubuh bisa mengakibatkan kerusakan pada setiap
organ, terutama $antung, sara' dan gin$al!
9ntitoksin diphtheria hanya berpengaruh pada toksin yang bebas atau yang terabsorbsi
pada sel, tetapi tidak bila telah ter$adi penetrasi ke dalam sel! etelah toksin ter'iksasi dalam
sel, terdapat periode laten yang berariasi sebelum timbulnya mani'estasi klinik!
7iokardiopati toksik biasanya ter$adi dalam "." hari, mani'estasi sara' pada umumnya
ter$adi setelah 3# minggu! 1elainan patologi yang menon$ol adalah nekrosis toksis dan
degenerasi hialin pada bermacammacam organ dan $aringan! Pada $antung tampak edema,
kongesti, in'iltrasi sel mononuklear pada serat otot dan sistem konduksi! Bila penderita tetap
hidup ter$adi regenerasi otot dan 'ibrosis interstisial! pada sara' tampak neuritis toksik
dengan degenerasi lemak pada selaput mielin! ekrosis hati bisa disertai ge$ala
hipoglikemia, kadangkadang tampak perdarahan adrenal dan nekrosis tubuler akut pada gin$al
Toksin biasanya menyerang sara' tertentu, misalnya sara' di tenggorokan! Penderita mengalami
kesulitan menelan pada minggu pertama kontaminasi toksin! 9ntara minggu ketiga sampai
minggu keenam, bisa ter$adi peradangan pada sara' lengan dan tungkai, sehingga ter$adi
kelemahan pada lengan dan tungkai! 1erusakan pada otot $antung (miokarditis) bisa ter$adi
kapan sa$a selama minggu pertama sampai minggu keenam, bersi'at ringan, tampak sebagai
kelainan ringan pada :14! amun, kerusakan bisa sangat berat, bahkan menyebabkan gagal
$antung dan kematian mendadak! Pemulihan $antung dan sara' berlangsung secara perlahan
selama bermingguminggu! Pada penderita dengan tingkat kebersihan buruk, tak $arang di'teri
$uga menyerang kulit!
1ematian umumnya disebabkan oleh kekuatan dari e5oto5in! :5oto5in ditransportasikan melalui
aliran darah ke $aringan lain, dimana menggunakan e'eknya pada metabolism seluler! Toksin
terlihat terikat pada membrane sel melalui porsi to5in yang disebut B 'ragment dan membantu
dalam transportasi porsi to5in lainnya 9 'ragment kedalam sitoplasma! Dalam beberapa $am sa$a
setelah tere5pose dengan to5in di'teri, sintesa protein terhenti dan sel segera mati!
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penun$ang untuk mendukung diagnosis antara lain;
"! Pemeriksaan 7ikroskopik (untuk diagnosis cepat)
14
8/17/2019 Porto Difteri Devica
15/22
Pemeriksaan langsung spesimen dengan menggunakan pearnaan biru metilen, pearnaan
4ram, dan imuno'luoresens! C. dyphteriae terlihat sebagai basil gram positi', berkelompok, tidak
bergerak, dan tidak berkapsul! Dengan pearnaan 4ram $arang ditemukan koloni basil!
Pemeriksaan mikroskopik secara langsung kadangkadang tidak memberikan hasil yang pasti,
karena hasil yang negati' belum bisa menyingkirkan diagnosis!
-! 1ultur bakteri (untuk diagnosis pasti)Diagnosis pasti didasarkan atas ditemukannya C. dyphteriae dengan melakukan pemeriksaan
kultur dari lesi yang dicurigai! 1ultur ini dapat membedakan 3 tipe koloni yang menun$ukkan
isolate tiap tipe dari strain toksigenik! Pemeriksaan ini membutuhkan aktu dan media yang
selekti', yaitu media selekti' 6o''ler, media Tellurite, dan 9gar Tindale! Pada agar darah telurit,
koloni C. dyphteriae berarna hitam karena adanya reduksi garam natrium tellurium!
edangkan pada media serum 6o''ler, koloni C. dyphteriae berarna putih!
3! Tes ?irulensiTes irulensi dapat dilakukan baik secara in io maupun secara in itro! ecara in io, tes
dilakukan dengan menyuntikkan kuman di'teri yang diasingkan dari penderita pada binatang
percobaan (marmut)! Bila kuman di'teri yang disuntikkan adalah toksigenik maka marmut akan
mati dalam -3 hari! edangkan tes secara in itro (Tes !lek"#uchterlony) dilakukan dengan
membasahi kertas saring steril ("5% cm) dengan antitoksin di'teri kemudian diletakkan pada
caan petri, ke atasnya dituang agar! 1uman yang akan diperiksa ditanam menyilang dengan
kertas saring tadi! Inkubasi -3 hari, lihat adanya garis presipitasi!
Hasil U+i Ele*,O-&tel"#' -#t-* Dete*si Vi-le#si C. diphtheriae
! hick Test
15
8/17/2019 Porto Difteri Devica
16/22
ebanyak .," ml toksin di'teri disuntikkan intrakutan pada lengan tersangka, pada lengan
yang lain disuntikkan toksin yang sudah dipanaskan (kontrol)! *eaksi dibaca pada hari ke dan
%, hasilnya positi' bila ter$adi indurasi eritema yang diameternya ". mm atau lebih pada tempat
suntikkan! Hasil positi' berarti adanya antitoksin di'teri dalam serumnya (menderita di'teri)!
Perlu diperhatikan baha hasil positi' ini bisa $uga ditimbulkan oleh reaksi alergi terhadap
toksin, tapi hal ini dapat dibedakan yaitu reaksi eritema dan indurasinya menghilang dalam
aktu 2#- $am, sedangkan yang positi' karena adanya antitoksin akan menetap selama
beberapa hari!
I/. DIAGNOSIS BANDING
• asal di'teria ; Common cold, bila secret yg dihasilkan serosanguinous atau purulent
harus dibedakan dari benda asing, sinusitis,
• Tonsilar atau dan pharyngeal diphtheria ; Praryngitis oleh streptococcus (rasa sakit
hebat,temperature tinggi, membrane yg tidak lengket pada lesi), Tonsilitis membranosa
akut
• 6aryngeal diphtheria ; pasmodik dan non spasmodic croup, dan retripharyngeal abscess,
/. KOMPLIKASI
1omplikasi bisa dipengaruhi oleh irulensi kuman, luas membran, $umlah toksin, aktu
antara timbulnya penyakit dengan pemberian antitoksin!
1omplikasi di'teri terdiri dari ;
"! In'eksi sekunder, biasanya oleh kuman streptokokus dan sta'ilokokus yang akan
memperberat ge$ala Di'teri
-! In'eksi lokal ; obstruksi $alan na'as akibat membran atau edem $alan na'as
3! In'eksi sistemik karena e'ek eksotoksin
1omplikasi yang ter$adi antara lain kerusakan $antung, yang bisa berlan$ut men$adi gagal
$antung! 1erusakan sistem sara' berupa kelumpuhan sara' menyebabkan gerakan tak
terkoordinasi, bahkan bisa berakibat kelumpuhan! 1omplikasi berat lainnya yang bisa segera
menimbulkan kematian adalah obstruksi $alan na'as
16
8/17/2019 Porto Difteri Devica
17/22
/I. PENGOBATAN DAN PENATALAKSANAAN DIFTERI
Tu$uan pengobatan penderita di'teria adalah menginaktiasi toksin yang belum terikat
secepatnya, mencegah dan mengusahakan agar penyulit yang ter$adi minimal, mengeliminasi C.
$iphtheriae untuk mencegah penularan serta mengobati in'eksi penyerta dan penyulit di'teria!
9ntitoksin di'teri hanya berpengaruh pada toksin yang bebas atau yang terabsorpsi pada sel,
tetapi tidak menetralisasi toksin yang telah melakukan penetrasi ke dalam sel!
1. Pe#("0ata# --
Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui dan biakan hapusan tenggorok negati' 3
kali berturutturut, pada umumnya pasien tetap diisolasi selama -3 minggu! Istirahat tirah baring
selama kurang lebih -3 minggu, pemberian cairan serta diet yang adekuat, makanan lunak dan
mudah dicerna, cukup mengandung protein dan kalori! Penderita diaasi ketat kemungkinan
ter$adinya komplikasi antara lain dengan pemeriksaan :14 pada hari ., 3, # dan setiap minggu
selama % minggu! 1husus pada di'teri laring di$aga agar na'as tetap bebas serta di$aga
kelembaban udara dengan menggunakan nebulier!
!. Pe#("0ata# K&-s-s
A. A#tit"*si# 2 A#ti Diftei Se- 3ADS4
9ntitoksin harus diberikan segera setelah diagnosis di'teri! Dengan pemberian antitoksin pada
hari pertama, angka kematian pada penderita kurang dari "&! amun dengan penundaan lebih
dari hari ke/, angka kematian ini bisa meningkat sampai 3.&!
Kea$aa# Pe#'a*it D"sis A#tit"*si#
Nasal -.!... J (I7)
T"#sil5 fai#(5 lai#(5 .!... J (I7FI?) Bull’s neck appearance atau *"0i#asi l"*asi 2.!..."..!... J (I?)
17
8/17/2019 Porto Difteri Devica
18/22
8/17/2019 Porto Difteri Devica
19/22
L 1lindamisin!
Terapi diberikan selama " hari! Tidak adanya organisme diperoleh sekurang kurangnya dua
biakan berturutturut dari hidung dan tenggorok yang diambil ber$arak - $am sesudah selesai
terapi!
C. K"ti*"ste"i$
Belum ada persamaan pendapat mengenai kegunaan obat ini pada di'teri! Dian$urkan
korikosteroid diberikan kepada kasus di'teri yang disertai dengan ge$ala obstruksi saluran na'as
bagian atas dapat disertai atau tidak disertai bullneck dan bila terdapat penyulit miokarditis,
namun pemberian kortikosteroid untuk mencegah miokarditis ternyata tidak terbukti!
Dosis ; Prednison ",.",% mgFkgBBFhari, p!o! tiap /2 $am pada kasus berat selama "
Hari
D. Pe#("0ata# Pe#'-lit
Pengobatan terutama ditu$ukan untuk men$aga agar hemodinamika tetap baik! Penyulit
yang disebabkan oleh toksin yang pada umumnya reersibel! Bila pasien mulai gelisah,
iritabilitas meningkat serta gangguan perna'asan yang progresi' merupakan indikasi tindakan
trakeotomi! Pengobatan terhadap miokarditis dengan istirahat total, tidak boleh ada aktiitas, diet
lunak dan mudah dicerna, dan pemberian digitalis! edangkan pengobatan terhadap neuritis yang
mengakibatkan ter$adi paralisis otot perna'asan dilakukan arti'isial respirasi dengan
menggunakan intermitten positi%e pressure dan $alan na'as harus selalu di$aga!
).Pe#e(a&a#
Imunisasi umum dengan toksoid di'teri selama hidup untuk memberikan kadar antitoksin
protekti' konstan dan untuk mengurangi penghuni C.diphtheriae merupakan satusatunya cara
pengendalian yang e'ekti'! Nalaupun imunisasi tidak menghalangi pengidap C.diphtheriae
toksigenik saluran pernapasan atau kulit, imunisasi mengurangi penyebaran $aringan lokal,
mencegah komplikasi toksik, menghilangkan penularan organisme, dan memberikan imunitas
kelompok bila sekurangkurangnya #.2.& dari populasi diimunisasi! 1adar antitoksin serum
.,." IJFm6 biasanya diterima sebagai kadar protekti' minimum dan .," IJFm6 memberi kadar
perlindungan tertentu!
?aksin Di'teri, Pertusis, dan Tetanus
19
8/17/2019 Porto Difteri Devica
20/22
DPT adalah suatu suspensi sel Bordetella pertusis inakti' dikombinasikan dengan toksoid
di'teri dan tetanus, yang diberikan secara intramuskular! Banyak kontroersi mengenai reaksi
terhadap imunisasi ini! Beberapa orang tua menolak pemberian aksin ini pada anak mereka,
karena mereka lebih mempercayai in'ormasi dari media massa daripada komite imunisasi! Dosis
imunisasi ini adalah .,% ml yang diberikan secara intramuskular!
*eaksi merugikan pada pemberian aksin DPT adalah ; reaksi lokal dan 'ebris, reaksi alergi,
ke$ang demam dan tangisan yang tidak biasa! 1olaps atau keadaan seperti syok $arang sekali
ter$adi! 9setamino'en, dengan dosis "% mgFkg berat badan sebaiknya diberikan sebagai
pro'ilaksis terhadap demam!
1omite Penyakit In'eksi 9kademi Pediatri 9merika menyimpulkan baha berdasarkan
data terakhir, aksin pertusis tidak terbukti menyebabkan kerusakan otak! ebelum pemberian
setiap dosis DPT, sebaiknya orang tua atau ali pasien ditanya mengenai adanya suatu penyakit
yang ter$adi sebelum pemberian aksin!
1ontraindikasi dan perhatian pada aksin DPT ;
− :nse'alopati dalam tu$uh hari setelah pemberian dosis sebelumnya!
− 7enangis atau men$erit terusmenerus yang tidak dapat dihibur selama lebih dari 3 $am!
− Tangisan aneh atau bernada tinggi (high pitched crying) dalam 2 $am!
− 1olaps atau keadaan seperti syok dalam 2 $am!
− uhu tubuh lebih dari .,% C (".,0 @) yang sebabnya tidak diketahui, dalam 2 $am!
− *eaksi alergi tipe cepat atau reaksi ana'ilaktik!
− 1elainan neurologis progresi' yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan atau
tandatanda neurologis!
/II. PROGNOSIS
20
8/17/2019 Porto Difteri Devica
21/22
elson berpendapat kematian penderita di'teria sebesar 3 %& dan sangat bergantung kepada;
a!Jmur penderita, karena makin muda umur anak prognosis makin buruk!
b!Per$alanan penyakit, karena makin lan$ut makin buruk prognosisnya!
c!1eadaan umum penderita, misalnya prognosis kurang baik pada penderita gii kurang!
d! Pengobatan 7akin lambat pemberian antitoksin, prognosis akan makin buruk!
Bila antitoksin diberikan pada hari pertama, angka kematian pada penderita kurang dari "&,
namun dengan penundaan lebih dari hari ke/ akan menyebabkan angka kematian meningkat
sampai 3.&!
DAFTAR PUSTAKA
"! 4uil'oile P4! @uture prospects o' diphtheria! In ; 4uil'oile P4! Deadly diseases
21
8/17/2019 Porto Difteri Devica
22/22
and epidemics diphtheria! Jnited tates o' 9merica ; Chelsea house publishers E
-..0!p! 0# 8 ".%-! ing 9, Heesemann +! Imported diphtheria 4ermany, -..%! 9ailable 'rom ;
http;FF!cdc!goFncidodF:IDFol ""no.-F.%!html!
3! +oedgreat! Parts o' the respiratory system and their 'unction, -..#! 9ailable 'rom ;http;FFscienceray!comFbiologyFpartso'therespiratorysystemandtheir'unctionsF!
! 6ong ! Diphteria! In ; Behrman, 1leigman, eds! elson Te5tbook o' Pediatrics! "%th
ed! Philadelphia ; NB aunders company E "00/!p! 0%% 8 %0
%! Hill 74! asal caity, -..%! 9ailable 'rom ; http;FF!anser!comFtopicFnasal
caityFl!/! 1uehnel! Color 9tlas o' Cytology, Histology, and 7icroscopic 9natomy! th ed
tuttgart Thieme, -..3! 9ailable 'rom ; !shared!comF!!!F.3%."1uehnel Color
9tlas!html!
#! Cherier 4! Physiologie organs Pharyn5 et laryn5, -..-! 9ailable 'rom ;
http;FFbio!mos!comFgcartableFpharin5OetOlaryn5!htm!2! Deterding **! :ssentials o' diagnosis and typical 'eatures Diphtheria! In ; Hay NN,
6esin 7+, ondheimer +7, eds! Current diagnosis and therapy in pediatric! "2 th ed!
Jnited tate o' 9merica ; 6ibrary o' congress press E -..#!p! ""#/ 8 2
22
http://scienceray.com/biology/parts-of-the-respiratory-system-and-theirfunctions/http://www.4shared.com/.../03501-Kuehnelhttp://scienceray.com/biology/parts-of-the-respiratory-system-and-theirfunctions/http://www.4shared.com/.../03501-Kuehnel