Top Banner

of 22

Porto Difteri Devica

Jul 06, 2018

Download

Documents

ChIndie Charish
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    1/22

    LATAR BELAKANG

      Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Diphteri,

    Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab kematian anak 

    di negaranegara berkembang termasuk Indonesia! Diperkirakan",# $uta kematian pada anak atau

    %& pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I! Di'teri merupakan salah satu penyakit menular 

    yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)!

    Di'teri adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae,

    oleh karena itu penyakitnya diberi nama serupa dengan kuman penyebabnya! ebelum era

    aksinasi, racun yang dihasilkan oleh kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius,

     bahkan dapat menimbulkan kematian! Tapi se$ak aksin di'teri ditemukan dan imunisasi

    terhadap di'teri digalakkan, $umlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman di'teri menurun

    dengan drastis!

    Di'teri termasuk penyakit menular yang $umlah kasusnya relati' rendah! *endahnya

    kasus di'teri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi! +umlah kasus penyakit di'teri di

    Propinsi +aa Timur tahun -../ sebesar 30 kasus, dengan rincian $umlah terbanyak 1ota

    urabaya 2 1asus, 1ab! idoar$o # kasus,1ab! umenep kasus dan 1ota Probolinggo kasus !

    ( Dinkes +atim ,-../)

    ANATOMI

    1

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    2/22

    I. ANATOMI RESPIRASI

    4ambar "

    II. DEFENISI

      Di'teria adalah suatu penyakit bakteri akut yang disebabkan oleh Corynebacterium

    diphtheriae  terutama menyerang tonsil, 'aring,laring, hidung, adakalanya menyerang selaput

    lendir atau kulit! Corynebacterium diphtheriaea adalah organisme yang minimal melakukan

    inasie, secara umum $arang memasuki aliran darah, tetapi berkembang local pada membrane

    mukosa atau pada $aringan yang rusak dan menghasilkan e5oto5in yang paten, yang tersebar 

    keseluruh tubuh melalui aliran darah dan system limpatik! Timbulnya lesi yang khas disebabkan

    oleh cytoto5in spesi'ik yang dilepas oleh bakteri! 6esi nampak sebagai suatu membran asimetrik 

    keabuabuan yang dikelilingi dengan daerah in'lamasi! Tenggorokan terasa sakit, sekalipun pada

    di'teria 'aucial atau pada di'teri'aringotonsiler diikuti dengan kelen$ar lim'e yang membesar dan

    melunak! Pada kasuskasus yang berat dan sedang ditandai dengan pembengkakan dan edema

    dileher dengan pembentukan membran pada trachea secara ektensi' dan dapat ter$adi obstruksi

     $alan napas!

      Di'teri hidung biasanya ringan dan kronis dengan satu rongga hidung tersumbat dan

    ter$adi ekskorisasi! In'eksi subklinis (atau kolonisasi ) merupakan kasus terbanyak! Toksin dapat

    2

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    3/22

    menyebabkan myocarditis dengan heart block dan kegagalan $antung kongesti' yang progresi',

    timbul satu minggu setelah ge$ala klinis di'teri! Bentuk lesi pada di'teri kulit bermacammacam

    dan sulit dibedakan dari lesi penyakit kulit yang lain!

    III. ETIOLOGI

    • HOST

    7anusia adalah inang atau host alamiah satusatunya bagi Corynebacterium dhiptheriae!

    Ter$adinya penyakit dan kematian yang tertinggi ialah pada anak 8anak berusia - sampai % tahun!

    Pada orang deasa, di'teri ter$adi dengan 'rekuensi rendah

    AGENT

    Penyebab penyakit di'teri adalah Corynebacterium diphtheriae! 9da - $enis yang to5igenic dan

    non to5igenic!

    Toxigenic Cornebacterium Diphteriae

      Berbentuk batang gram positi', tidak berspora, bercampak atau kapsul! In'eksi oleh

    kuman si'atnya tidak inasie, tetapi kuman dapat mengeluarkan to5in, yaitu e5oto5in!

    :5oto5in yang diproduksi oleh bakteri merupakan suatu protein yang tidak tahan

    terhadap panas dan cahaya! Bakteri dapat memproduksi toksin bila terin'eksi oleh

     bakterio'ag yang mengandung toksigen!To5in di'teri ini, karena mempunyai e'ek 

     patoligik meyebabkan orang $adi sakit!  9da tiga type ariants dari Corynebacterium diphtheriae ini yaitu ; type mitis, type

    intermedius dan type grais! Corynebacterium diphtheriae dapat dikalsi'ikasikan dengan

    cara bacteriophage lysis men$adi "0 tipe! Tipe "3 termasuk tipe mitis, tipe / termasuk 

    tipe intermedius, tipe # termasuk tipe grais yang tidak ganas, sedangkan tipetipe

    lainnya termasuk tipe grais yang irulen! train grais menyebabkan suatu penyakit

    lebih berat daripada strain mitis! 9nggapan ini tidak tepat karena baik strain grais,

    intermedius, dan mitis dapat $uga lebih toksik karena strainstrain ini mengandung 'aga

    toksigenik! 9da kalanya pula ketiga strain ini tidak bersi'at toksik karena tidak 

    mengandung 'aga toksigenik!

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    4/22

     bila bakteri ini tumbuh dan mengeluarkan eksotoksin yang ampuh! el $aringan mati,

     bersama dengan leukosit, eritosit, dan bakteri membentuk eksudat berarna kelabu suram

    yang disebut pseudomembran pada 'aring!

    Di dalam pseudomembran, bakteri berkembang serta menghasilkan racun! +ika

     pseudomembran ini meluas sampai ke trakea, maka saluran na'as akan tersumbat dan si

     penderita akan kesulitan berna'as! ebelum era aksinasi, racun yang dihasilkan oleh

    kuman ini sering meyebabkan penyakit yang serius, bahkan dapat menimbulkan

    kematian! Tapi se$ak aksin di'teri ditemukan dan imunisasi terhadap di'teri digalakkan,

     $umlah kasus penyakit dan kematian akibat kuman di'teri menurun dengan drastis!

     Non Toxigenic Corynebacterium dipteriae

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    5/22

    kadang diperlukan pemeriksaan khusus dengan cara 'ermentasi glikogen, kan$i,glukosa, maltosa

    dan sukrosa

    4ambar -

    Basil ini hanya tumbuh pada medium tertentu, seperti; medium 6oe''ler, medium

    tellurite, medium 'ermen glukosa, dan Tindale agar ! Pada medium 6oe''ler, basil ini tumbuh

    dengan cepat membentuk kolonikoloni yang kecil, glanular, berarna hitam, dan dilingkari

    arna abuabu coklat!

    4ambar 3

      Pada media 6oe''ler yaitu medium yang mengandung serum yang sudah dikoagulasikan

    dengan 'os'at konsentrasi tinggi maka Corynebacterium di'teri akan membentuk granul berarna

    metakromatik! edangkan pada pearnaan metilen blue koloni akan berarna krem! Pada

    membran mukosa manusia Corynebacterium di'teri dapat hidup bersama dengan kuman di'teroid

    yang mempunyai mor'ologi serupa, sehingga untuk membedakan diperlukan pemeriksaan

    khusus dengan 'ermentasi glikogen, kan$i, glukosa, maltosa atau sukrosa! ecara umum dikenal 3

    tipe utama Corynebacterium di'teri yaitu tipe grais, intermedius dan mitis! 1etiga subspecies

    sedikit berbeda dalam mor'ologi koloni dan si'atsi'at biokimia seperti kemampuan metabolisme

    nutrisi tertentu!

    Perbedaan irulensi tiga strain dikaitkan dengan kemampuan relati' untuk memproduksi

    toksin di'teri baik kualitas maupun $umlah, dan tingkat pertumbuhan masingmasing! train

    grais memiliki aktu pertumbuhan /. menit, strain intermedius memiliki aktu pertumbuhan

    sekitar ".. menit, dan mitis memiliki aktu pertumbuhan sekitar "2. menit! Dipandang dari

    sudut antigenitas sebenarnya basil ini merupakan spesies yang bersi'at heterogen dan

    mempunyai banyak tipe serologis! Hal ini bisa menerangkan mengapa pada seorang

     pasien bisa mempunyai kolonisasi lebih dari satu $enis Corynebacterium di'teri!

    5

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    6/22

      Ciri khas Corynebacterium di'teri adalah kemampuannya memproduksi eksotoksin baik 

    in io maupun in itro! :ksotoksin merupakan suatu protein dengan berat molekul /-!...

    dalton, tidak tahan panas atau cahaya, dan mempunyai - 'ragmen yaitu 'ragmen 9 (amino

    terminal) dan 'ragmen B (karboksiterminal)!

    1emampuan suatu strain untuk membentuk atau memproduksi toksin dipengaruhi oleh adanya

     bakterio'ag! Toksin hanya bisa diproduksi oleh Corynebacterium di'teri yang terin'eksi oleh

     bakterio'ag yang mengandung toksigen! Toksin ini dapat diperlihatkan dengan u$i netralisasi

    toksin in io pada marmut yaitu u$i kematian atau dengan teknik imunopresipitin agar atau

    disebut $uga u$i :lek yaitu suatu u$i reaksi polymerase!

    IV. FAKTOR RESIKO DIFTERI

    Beberapa 'aktor lain yang mempermudah terin'eksi di'teri ;

    "! Cakupan imunisasi kurang, yaitu pada bayi yang tidak mendapat imunisasi DPT secara

    lengkap! Berdasarkan penelitian baha anak dengan status imunisasi DPT dan DT yang

    tidak lengkap beresiko menderita di'teri / kali lebih besar dari pada anak yang status

    imunisasi DPT dan DT lengkap!

    -! 1ualitas aksin tidak bagus, artinya pada saat proses pemberian aksinasi kurang

    men$aga Coldcain secara sempurna sehingga mempengaruhi kualitas aksin!

    3! @aktor 6ingkungan tidak sehat, artinya lingkungan yang buruk dengan sanitasi yang

    rendah dapat menun$ang ter$adinya penyakit di'teri! 6etak rumah yang berdekatan sangat

    mudah menyebarkan penyakit di'teri bila ada sumber penular!

    V. CARA PENULARAN

    umber penularan penyakit di'teri ini adalah manusia, baik sebagai penderita maupun

    sebagai carier! Cara penularannya yaitu melalui kontak dengan penderita pada masa

    inkubasi atau kontak dengan carier! Caranya melalui perna'asan atau droplet in'ection!

    7asa inkubasi penyakit di'teri ini - 8 % hari, masa penularan penderita - minggu se$ak 

    masa inkubasi, sedangkan masa penularan carier bisa sampai / bulan! Penyakit di'teri yang

    diserang terutama saluran perna'asan bagian atas!

    Bakteri C.diphtheriae dapat menyebar melalui ;

    6

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    7/22

    A Bersin; 1etika orang yang terin'eksi bersin atau batuk, mereka akan melepaskan uap air yang

    terkontaminasi dan memungkinkan orang di sekitarnya terpapar bakteri tersebut!

    A Kontaminasi barang pribadi; Penularan di'teri bisa berasal dari barangbarang pribadi seperti

    gelas yang belum dicuci!

    A  Barang rumah tangga; Dalam kasus yang $arang, di'teri menyebar melalui barangbarang

    rumah tangga yang biasanya dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan!elain itu,

    dapat terkontaminasi bakteri berbahaya tersebut apabila menyentuh luka orang yang sudah

    terin'eksi!

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    8/22

    Penyebaran pseudomembran dapat pula mencapai laring dan 'aring! Penderita diobati seperti

     penderita lainnya seperti anti toksin dan terapi antibiotik! Bila tidak diobati akan berlangsung

    mingguan dan merupakan sumber utama penularan!

    4ambar

    !. T"#sila $a# %&a'#(eal $i%&t&eia

      Paling sering di$umpai (kurang lebih #%&)! 4e$ala mungkin ringan! Hanya berupa

    radang pada selaput lender dan tidak membentuk pseudomembran sedangkan diagnosis dapat

    dibuat atas dasar hasil biakan yang positi'! Dapat sembuh sendiri dan memberikan imunitas pada

     penderita! Pada penyakit yang lebih berat, mulainya seperti radang akut tenggorok dengan suhuyang tidak terlalu tinggi, dapat ditemukan pada pseudomembran yang mulamula hanya berupa

     bercak putih keabuabuan yang cepat meluas ke naso'aring atau ke laring! apas berbau dan

    timbul pembengkakan kelen$ar regional sehingga leher tampak seperti leher sapi (bull neck)!

    8

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    9/22

    Pseudomembran ini bisa terbentuk pada tonsil, 'aring, laring, dan pada keadaan berat

    dapat meluas sampai ke trakea dan kadang ke bronkus, kemudian diikuti edem  soft tissue di

     baah mukosanya! 1eadaan ini dapat menimbulkan obstruksi saluran pernapasan sehingga

    memerlukan tindakan segera!

      Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan pembesaran kelen$ar getah bening serikal dan

    edema pada a$ah! 1ombinasi antara lim'adenopati serikal dan edema a$ah menimbulkan

     perubahan a$ah yang disebut Bull’s neck appearance

    C. dyphteriae strain nontoksigenik dapat menyebabkan 'aringitis dan abses kutan!

    Penyakit sistemik seperti endokarditiis, arthritis septik, dan osteomielitis $uga pernah dilaporkan!

    @aktor irulensi strain nontoksigenik ini masih belum diketahui! Perubahan strain non

    toksigenik men$adi toksigenik bisa ter$adi dalam populasi manusia melalui in'eksi 'aga!

    Brennernan dan 7c uarne ("0%/) menyatakan baha setiap bercak keputihan diluar tonsil

    dapat dianggap sebagai di'teria, sedangkan Herdarshee menegaskan lebih lan$ut baha setiap

    membrane yang menutupi dinding posterior 'aring atau menutupi seluruh permukaan tonsil baik 

    satu maupun kedua sisi dapat dinggap sebagai di'teria!

      Pada kasus sedang, penyembuhan ter$adi secara berangsurangsur dan bisa disertai penyulit

    miokarditis atau neuritis! Pada kasus ringan membran terlepas dalam #". hariE biasanya ter$adi

     penyembuhan sempurna

    ). La'#(eal $a# ta*ea $i%&t&eia

      6aryngeal diphtheria lebih sering merupakan lan$utan dari pharyngeal di'teria,$arang sekali

    di$umpai berdiri sendiri! Dengan ge$ala tidak bisa bersuara, sesak, na'as berbunyi, demam sangat

    tinggi sampai . dera$at celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelen$ar 

    leher! Peningkatan penyumbatan $alan na'as oleh membrane menimbulkan ge$alaE inspirasi

    stridor, retraksi suprasternal, subclaicular dan subcostal! Di'teri $enis ini merupakan di'teri

     paling berat karena bisa mengancam nyaa penderita akibat gagal na'as!

      Pembesaran kelen$ar regional akan menyebabkan bull neck ( leher sapi )! Pada pemeriksaan

    laring tampak kemerahan, sembab, banyak secret dan permukaan ditutupi oleh pseudomembran!

    Bila anak terlihat sesak dan payah sekali maka harus segera ditolong dengan tindakan

    trakeostomi sebagai pertolongan pertama!

    9

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    10/22

      Pada kasus yang sangat berat, di$umpai penyumbatan yang semkain berat, diikuti adanya

    ano5ia dan penderita terlihat sakit parah, sianosis, kelemahan, koma bahkab kematian! 1ematian

    yang mendadak dapat di$umpai pada kasus ringan yang disebabkan oleh karena penyumbatan

    yang tibatiba oleh membrane yang lepas!

    4ambar /

    • TANDA DAN GEJALA

      Penularan terutama melalui saluran napas dengan ge$ala berariasi dari asimtomatis (dan

     penderita bertindak sebagai karier) sampai berat yang ditandai dengan obstruksi $alan na'as atau

    adanya komplikasi (miokarditis yang dapat menyebabkan complete heart block, neuritisE

     paralisis palatum molle, paralisis okular, paralisis dia'ragma, atau paralisis ekstremitas, gagal

    gin$al)!

    7asa inkubasi antara "% hari dengan per$alanan penyakit bersi'at insidious (perlahanlahan)

    dimulai dengan ge$ala yang tidak spesi'ik seperti demam, lesu, na'su makan menurun sampai

    kemudian muncul ge$ala klinis yang khas diantaranyaE sekret hidung bercampur darah

    (serosanguinus) dan kemudian mukopurulen, membran putih keabuabuan di tonsilF'aringFlaring

    (psudomembran) yang bila dilepaskan akan mengakibatkan perdarahan, lim'adenitis serikalis

    dan submandibula disertai dengan edema $aringan lunak leher (bullneck), serta stridor akibat

    obstruksi $alan na'as atas!!

    7asa tunas 3# hari khas adanya pseudo membran, selan$utnya ge$ala klinis dapat dibagi dalam

    ge$ala umum dan ge$ala akibat eksotoksin pada $aringan yang terkena!

    4e$ala umum yang timbul berupa demam tidak terlalu tinggi lesu, pucat ntyeri kepala dan

    10

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    11/22

    anoreksia sehingga tampak penderita sangat lemah sekali 4e$ala ini biasanya disertai dengan

    ge$ala khas untuk setiap bagian yang terkerta seperti pilek atau nyeri menelan atau sesak na'as

    dengan serak dan stridor, sedangkan ge$ala akibat eksotoksin bergantung kepada $aringan yang

    terkena seperti miokarditis paralisis $aringan ara' atau ne'ritis !

    7enurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi men$adi 3 tingkat yaitu;

    In'eksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidungdengan ge$ala hanya

    nyeri menelan!

    In'eksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai 'aring (dinding belakang

    rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring!

    In'eksi berat bila ter$adi sumbatan na'as yang berat disertai dengan ge$alakomplikasi

    seperti miokarditis (radang otot $antung), paralisis (kelemahananggota gerak) dan nefritis  (radang gin$al)!

    VII. PATOGENESIS

      Corynebacterium diphteriae adalah organisme yang minimal melakukan inasie,

    secara umum $arang memasuki aliran darah, tetapi berkembang local pada membrane mukosa

    atau pada $aringan yang rusak dan menghasilkan e5oto5in yang paten, yang tersebar ke seluruh

    tubuh melalui aliran darah dan system lim'atik! Toksin ini akan menyebar melalui darah dan bisa

    menyebabkan kerusakan $aringan di seluruh tubuh, terutama $antung dan sara' 

      Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah dari batuk penderita atau benda maupun

    makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri! 1etika telah masuk dalam tubuh, bakteri

    melepaskan toksin atau racun! Biasanya bakteri berkembang biak pada atau di sekitar permukaan

    selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan! Bila bakteri sampai ke

    hidung, hidung akan meler! Peradangan bisa menyebar dari tenggorokan ke pita suara (laring)

    1uman masuk melalui mukosaFkulit, melekat serta berbiak pada permukaan mukosa

    saluran na'as bagian atas dan mulai memproduksi toksin yang merembes ke sekeliling serta

    selan$utnya menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh lim'e dan darah! Toksin ini

    merupakan suatu protein dengan berat molekul /-!... dalton, tidak tahan panasFcahaya,

    mempunyai - 'ragmen yaitu 'ragmen 9 (aminoterminal) dan 'ragmen B (carbo5yterminal) yang

    11

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    12/22

    disatukan dengan ikatan disul'ida! @ragmen B diperlukan untuk melekatkan molekul toksin

    yang terakti'asi pada reseptor sel pe$amu yang sensiti'! Perlekatan ini mutlak agar 'ragmen 9

    dapat melakukan penetrasi ke dalam sel! 1edua 'ragmen ini penting dalam menimbulkan e'ek 

    toksik pada sel!

      *eseptorreseptor toksin diphtheria pada membran sel terkumpul dalam suatu coated pit 

    dan toksin mengadakan penetrasi dengan cara endositosis! Proses ini memungkinkan toksin

    mencapai bagian dalam sel! elan$utnya endosom yang mengalami asidi'ikasi secara alamiah ini

    dan mengandung toksin memudahkan toksin untuk melalui membran endosom ke cytosol! :'ek

    toksik pada $aringan tubuh manusia adalah hambatan pembentukan protein dalam sel!

    Pembentukan protein dalam sel dimulai dari penggabungan - asam amino yang telah

    diikat - trans'er *9 yang menempati kedudukan P dan 9 dari pada ribosome! Bila

    rangkaian asam amino ini akan ditambah dengan asam amino lain untuk membentuk polipeptida

    sesuai dengan cetakan biru *9, diperlukan proses translokasi! Translokasi ini merupakan

     pindahnya gabungan trans'er *9 G dipeptida dari kedudukan 9 ke kedudukan P! Proses

    translokasi ini memerlukan enim translokase (:longation 'aktor-) yang akti'!

    Toksin diphtheria mula mula menempel pada membran sel dengan bantuan 'ragmen B dan

    selan$utnya 'ragmen 9 akan masuk dan mengakibatkan inaktiasi enim translokase melalui proses ;

     9DG  G :@-  (akti') toksin 9DPribosil:@-  (inakti') G H-  G icotinamide 9DPribosil

    :@- yang inakti' !

    Hal ini menyebabkan proses translokasi tidak ber$alan sehingga tidak terbentuk rangkaian

     polipeptida yang diperlukan, dengan akibat sel akan mati! ekrosis tampak $elas di daerah

    kolonisasi kuman! ebagai respons ter$adi in'lamasi lokal yang bersamasama dengan

     $aringan nekrotik membentuk bercak eksudat yang mulamula mudah dilepas! Produksi toksin

    semakin banyak, daerah in'eksi semakin lebar dan terbentuklah eksudat 'ibrin! Terbentuklah

    suatu membran yang melekat erat berarna kelabu kehitaman, tergantung dari $umlah darah

    yang terkandung! selain 'ibrin, membran $uga terdiri dari selsel radang, eritrosit dan selsel

    12

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    13/22

    epitel! Bila dipaksa melepas membran akan ter$adi perdarahan! elan$utnya membran akan

    terlepas sendiri dalam periode penyembuhan!

    Toksin merusak $aringan local yang menyebabkan timbulnya kematian dan kerusakan $aringan,

    leukosit masuk kedaerah tsb bersamaan dengan penumpukan 'ibrin dan elemen darah yang lain,

    disertai dengan $aringan yang rusak membentuk pseudomembran, yaitu lapisan selaput yang

    terdiri dari sel darah putih yang mati, bakteri dan bahan lainnya, di dekat amandel dan bagian

    tenggorokan yang lain! 7embran ini tidak mudah robek dan berarna abuabu! +ika membran

    dilepaskan secara paksa, maka lapisan lendir di baahnya akan berdarah! 9kibat dari 7embran,

    kerusakan $aringan ,oedem dan pembengkakan pada daerah sekitar membrane sering ter$adi, atau

    secara tibatiba bisa terlepas dan menyumbat saluran udara, ini bertanggung $aab terhadap

    ter$adinya penyumbatan $alan na'as pada tracheobronchial atau laryngeal di'teri!

    4e$ala klinis penyakit di'teri ini adalah panas $arang melebihi dari 32,0 C, ada

     pseudomembrane bisa di 'aring, laring atau tonsil, sakit aktu menelan, leher membengkak 

    seperti leher sapi (bullneck), disebabkan karena pembengkakan kelen$ar leher! Tidak semua

    ge$alage$ala klinik ini tampak $elas, maka setiap anak panas yang sakit aktu menelan harus

    diperiksa 'aring dan tonsilnya apakah ada psedomembrane! +ika pada tonsil tampak membran

     putih keabuabuan disekitarnya, alaupun tidak khas rupanya, sebaiknya diambil sediaan

    (spesimen) berupa apusan tenggorokan (throat sab) untuk pemeriksaan laboratorium!

    Berdasarkan ge$ala dan ditemukannya membran inilah diagnosis ditegakkan! Tak $arang

    dilakukan pemeriksaan terhadap lendir di tenggorokan dan dibuat biakan di laboratorium!

    edangkan untuk melihat kelainan $antung yang ter$adi akibat penyakit ini dilakukan

     pemeriksaan dengan :14!

    4e$ala ini biasanya disertai dengan ge$ala khas untuk setiap bagian yang terkena seperti

     pilek atau nyeri menelan atau sesak na'as dengan sesak dan stridor, sedangkan ge$ala akibat

    eksotoksin bergantung kepada $aringan yang terkena seperti paralysis $aringan sara' atau ne'ritis!

      1adangkadang ter$adi in'eksi sekunder dengan bakteri (misalnya treptococcus

     pyogenes). 7embran dan $aringan edematous dapat menyumbat $alan na'as! gangguan

     perna'asanFsu''okasi bisa ter$adi dengan perluasan penyakit ke dalam laring atau cabangcabang

    13

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    14/22

    tracheobronchial! Toksin yang diedarkan dalam tubuh bisa mengakibatkan kerusakan pada setiap

    organ, terutama $antung, sara' dan gin$al!

      9ntitoksin diphtheria hanya berpengaruh pada toksin yang bebas atau yang terabsorbsi

     pada sel, tetapi tidak bila telah ter$adi penetrasi ke dalam sel! etelah toksin ter'iksasi dalam

    sel, terdapat periode laten yang berariasi sebelum timbulnya mani'estasi klinik!

    7iokardiopati toksik biasanya ter$adi dalam "." hari, mani'estasi sara' pada umumnya

    ter$adi setelah 3# minggu! 1elainan patologi yang menon$ol adalah nekrosis toksis dan

    degenerasi hialin pada bermacammacam organ dan $aringan! Pada $antung tampak edema,

    kongesti, in'iltrasi sel mononuklear pada serat otot dan sistem konduksi! Bila penderita tetap

    hidup ter$adi regenerasi otot dan 'ibrosis interstisial! pada sara' tampak neuritis toksik 

    dengan degenerasi lemak pada selaput mielin! ekrosis hati bisa disertai ge$ala

    hipoglikemia, kadangkadang tampak perdarahan adrenal dan nekrosis tubuler akut pada gin$al

    Toksin biasanya menyerang sara' tertentu, misalnya sara' di tenggorokan! Penderita mengalami

    kesulitan menelan pada minggu pertama kontaminasi toksin! 9ntara minggu ketiga sampai

    minggu keenam, bisa ter$adi peradangan pada sara' lengan dan tungkai, sehingga ter$adi

    kelemahan pada lengan dan tungkai! 1erusakan pada otot $antung (miokarditis) bisa ter$adi

    kapan sa$a selama minggu pertama sampai minggu keenam, bersi'at ringan, tampak sebagai

    kelainan ringan pada :14! amun, kerusakan bisa sangat berat, bahkan menyebabkan gagal

     $antung dan kematian mendadak! Pemulihan $antung dan sara' berlangsung secara perlahan

    selama bermingguminggu! Pada penderita dengan tingkat kebersihan buruk, tak $arang di'teri

     $uga menyerang kulit!

    1ematian umumnya disebabkan oleh kekuatan dari e5oto5in! :5oto5in ditransportasikan melalui

    aliran darah ke $aringan lain, dimana menggunakan e'eknya pada metabolism seluler! Toksin

    terlihat terikat pada membrane sel melalui porsi to5in yang disebut B 'ragment dan membantu

    dalam transportasi porsi to5in lainnya 9 'ragment kedalam sitoplasma! Dalam beberapa $am sa$a

    setelah tere5pose dengan to5in di'teri, sintesa protein terhenti dan sel segera mati!

    VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan penun$ang untuk mendukung diagnosis antara lain;

    "! Pemeriksaan 7ikroskopik (untuk diagnosis cepat)

    14

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    15/22

    Pemeriksaan langsung spesimen dengan menggunakan pearnaan biru metilen, pearnaan

    4ram, dan imuno'luoresens! C. dyphteriae terlihat sebagai basil gram positi', berkelompok, tidak 

     bergerak, dan tidak berkapsul! Dengan pearnaan 4ram $arang ditemukan koloni basil!

    Pemeriksaan mikroskopik secara langsung kadangkadang tidak memberikan hasil yang pasti,

    karena hasil yang negati' belum bisa menyingkirkan diagnosis!

    -! 1ultur bakteri (untuk diagnosis pasti)Diagnosis pasti didasarkan atas ditemukannya C. dyphteriae dengan melakukan pemeriksaan

    kultur dari lesi yang dicurigai! 1ultur ini dapat membedakan 3 tipe koloni yang menun$ukkan

    isolate tiap tipe dari strain toksigenik! Pemeriksaan ini membutuhkan aktu dan media yang

    selekti', yaitu media selekti' 6o''ler, media Tellurite, dan 9gar Tindale! Pada agar darah telurit,

    koloni C. dyphteriae  berarna hitam karena adanya reduksi garam natrium tellurium!

    edangkan pada media serum 6o''ler, koloni C. dyphteriae berarna putih!

    3! Tes ?irulensiTes irulensi dapat dilakukan baik secara in io maupun secara in itro! ecara in io, tes

    dilakukan dengan menyuntikkan kuman di'teri yang diasingkan dari penderita pada binatang

     percobaan (marmut)! Bila kuman di'teri yang disuntikkan adalah toksigenik maka marmut akan

    mati dalam -3 hari! edangkan tes secara in itro (Tes !lek"#uchterlony) dilakukan dengan

    membasahi kertas saring steril ("5% cm) dengan antitoksin di'teri kemudian diletakkan pada

    caan petri, ke atasnya dituang agar! 1uman yang akan diperiksa ditanam menyilang dengan

    kertas saring tadi! Inkubasi -3 hari, lihat adanya garis presipitasi!

      Hasil U+i Ele*,O-&tel"#' -#t-* Dete*si Vi-le#si C. diphtheriae

    ! hick Test

    15

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    16/22

    ebanyak .," ml toksin di'teri disuntikkan intrakutan pada lengan tersangka, pada lengan

    yang lain disuntikkan toksin yang sudah dipanaskan (kontrol)! *eaksi dibaca pada hari ke dan

    %, hasilnya positi' bila ter$adi indurasi eritema yang diameternya ". mm atau lebih pada tempat

    suntikkan! Hasil positi' berarti adanya antitoksin di'teri dalam serumnya (menderita di'teri)!

    Perlu diperhatikan baha hasil positi' ini bisa $uga ditimbulkan oleh reaksi alergi terhadap

    toksin, tapi hal ini dapat dibedakan yaitu reaksi eritema dan indurasinya menghilang dalam

    aktu 2#- $am, sedangkan yang positi' karena adanya antitoksin akan menetap selama

     beberapa hari!

    I/. DIAGNOSIS BANDING

    •  asal di'teria ; Common cold, bila secret yg dihasilkan serosanguinous atau purulent

    harus dibedakan dari benda asing, sinusitis,

    • Tonsilar atau dan pharyngeal diphtheria ; Praryngitis oleh streptococcus (rasa sakit

    hebat,temperature tinggi, membrane yg tidak lengket pada lesi), Tonsilitis membranosa

    akut

    • 6aryngeal diphtheria ; pasmodik dan non spasmodic croup, dan retripharyngeal abscess,

    /. KOMPLIKASI

      1omplikasi bisa dipengaruhi oleh irulensi kuman, luas membran, $umlah toksin, aktu

    antara timbulnya penyakit dengan pemberian antitoksin!

    1omplikasi di'teri terdiri dari ;

    "! In'eksi sekunder, biasanya oleh kuman streptokokus dan sta'ilokokus yang akan

    memperberat ge$ala Di'teri

      -! In'eksi lokal ; obstruksi $alan na'as akibat membran atau edem $alan na'as

      3! In'eksi sistemik karena e'ek eksotoksin

    1omplikasi yang ter$adi antara lain kerusakan $antung, yang bisa berlan$ut men$adi gagal

     $antung! 1erusakan sistem sara' berupa kelumpuhan sara' menyebabkan gerakan tak 

    terkoordinasi, bahkan bisa berakibat kelumpuhan! 1omplikasi berat lainnya yang bisa segera

    menimbulkan kematian adalah obstruksi $alan na'as

    16

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    17/22

    /I. PENGOBATAN DAN PENATALAKSANAAN DIFTERI

      Tu$uan pengobatan penderita di'teria adalah menginaktiasi toksin yang belum terikat

    secepatnya, mencegah dan mengusahakan agar penyulit yang ter$adi minimal, mengeliminasi C.

     $iphtheriae untuk mencegah penularan serta mengobati in'eksi penyerta dan penyulit di'teria!

    9ntitoksin di'teri hanya berpengaruh pada toksin yang bebas atau yang terabsorpsi pada sel,

    tetapi tidak menetralisasi toksin yang telah melakukan penetrasi ke dalam sel!

    1. Pe#("0ata# --

     

    Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui dan biakan hapusan tenggorok negati' 3

    kali berturutturut, pada umumnya pasien tetap diisolasi selama -3 minggu! Istirahat tirah baring

    selama kurang lebih -3 minggu, pemberian cairan serta diet yang adekuat, makanan lunak dan

    mudah dicerna, cukup mengandung protein dan kalori! Penderita diaasi ketat kemungkinan

    ter$adinya komplikasi antara lain dengan pemeriksaan :14 pada hari ., 3, # dan setiap minggu

    selama % minggu! 1husus pada di'teri laring di$aga agar na'as tetap bebas serta di$aga

    kelembaban udara dengan menggunakan nebulier!

    !. Pe#("0ata# K&-s-s

    A. A#tit"*si# 2 A#ti Diftei Se- 3ADS4

    9ntitoksin harus diberikan segera setelah diagnosis di'teri! Dengan pemberian antitoksin pada

    hari pertama, angka kematian pada penderita kurang dari "&! amun dengan penundaan lebih

    dari hari ke/, angka kematian ini bisa meningkat sampai 3.&!

    Kea$aa# Pe#'a*it D"sis A#tit"*si#

    Nasal -.!... J (I7)

    T"#sil5 fai#(5 lai#(5 .!... J (I7FI?) Bull’s neck appearance atau *"0i#asi l"*asi 2.!..."..!... J (I?)

    17

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    18/22

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    19/22

    L 1lindamisin!

    Terapi diberikan selama " hari! Tidak adanya organisme diperoleh sekurang kurangnya dua

     biakan berturutturut dari hidung dan tenggorok yang diambil ber$arak - $am sesudah selesai

    terapi!

    C. K"ti*"ste"i$

    Belum ada persamaan pendapat mengenai kegunaan obat ini pada di'teri! Dian$urkan

    korikosteroid diberikan kepada kasus di'teri yang disertai dengan ge$ala obstruksi saluran na'as

     bagian atas dapat disertai atau tidak disertai bullneck dan bila terdapat penyulit miokarditis,

    namun pemberian kortikosteroid untuk mencegah miokarditis ternyata tidak terbukti!

    Dosis ; Prednison ",.",% mgFkgBBFhari, p!o! tiap /2 $am pada kasus berat selama "

    Hari

    D. Pe#("0ata# Pe#'-lit

      Pengobatan terutama ditu$ukan untuk men$aga agar hemodinamika tetap baik! Penyulit

    yang disebabkan oleh toksin yang pada umumnya reersibel! Bila pasien mulai gelisah,

    iritabilitas meningkat serta gangguan perna'asan yang progresi' merupakan indikasi tindakan

    trakeotomi! Pengobatan terhadap miokarditis dengan istirahat total, tidak boleh ada aktiitas, diet

    lunak dan mudah dicerna, dan pemberian digitalis! edangkan pengobatan terhadap neuritis yang

    mengakibatkan ter$adi paralisis otot perna'asan dilakukan arti'isial respirasi dengan

    menggunakan intermitten positi%e pressure dan $alan na'as harus selalu di$aga!

    ).Pe#e(a&a#

    Imunisasi umum dengan toksoid di'teri selama hidup untuk memberikan kadar antitoksin

     protekti' konstan dan untuk mengurangi penghuni C.diphtheriae merupakan satusatunya cara

     pengendalian yang e'ekti'! Nalaupun imunisasi tidak menghalangi pengidap C.diphtheriae

    toksigenik saluran pernapasan atau kulit, imunisasi mengurangi penyebaran $aringan lokal,

    mencegah komplikasi toksik, menghilangkan penularan organisme, dan memberikan imunitas

    kelompok bila sekurangkurangnya #.2.& dari populasi diimunisasi! 1adar antitoksin serum

    .,." IJFm6 biasanya diterima sebagai kadar protekti' minimum dan .," IJFm6 memberi kadar 

     perlindungan tertentu!

    ?aksin Di'teri, Pertusis, dan Tetanus

    19

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    20/22

    DPT adalah suatu suspensi sel Bordetella pertusis inakti' dikombinasikan dengan toksoid

    di'teri dan tetanus, yang diberikan secara intramuskular! Banyak kontroersi mengenai reaksi

    terhadap imunisasi ini! Beberapa orang tua menolak pemberian aksin ini pada anak mereka,

    karena mereka lebih mempercayai in'ormasi dari media massa daripada komite imunisasi! Dosis

    imunisasi ini adalah .,% ml yang diberikan secara intramuskular!

    *eaksi merugikan pada pemberian aksin DPT adalah ; reaksi lokal dan 'ebris, reaksi alergi,

    ke$ang demam dan tangisan yang tidak biasa! 1olaps atau keadaan seperti syok $arang sekali

    ter$adi! 9setamino'en, dengan dosis "% mgFkg berat badan sebaiknya diberikan sebagai

     pro'ilaksis terhadap demam!

    1omite Penyakit In'eksi 9kademi Pediatri 9merika menyimpulkan baha berdasarkan

    data terakhir, aksin pertusis tidak terbukti menyebabkan kerusakan otak! ebelum pemberian

    setiap dosis DPT, sebaiknya orang tua atau ali pasien ditanya mengenai adanya suatu penyakit

    yang ter$adi sebelum pemberian aksin!

    1ontraindikasi dan perhatian pada aksin DPT ;

    − :nse'alopati dalam tu$uh hari setelah pemberian dosis sebelumnya!

    − 7enangis atau men$erit terusmenerus yang tidak dapat dihibur selama lebih dari 3 $am!

    − Tangisan aneh atau bernada tinggi (high pitched crying) dalam 2 $am!

    − 1olaps atau keadaan seperti syok dalam 2 $am!

    − uhu tubuh lebih dari .,% C (".,0 @) yang sebabnya tidak diketahui, dalam 2 $am!

    − *eaksi alergi tipe cepat atau reaksi ana'ilaktik!

    − 1elainan neurologis progresi' yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan atau

    tandatanda neurologis!

    /II. PROGNOSIS

    20

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    21/22

     elson berpendapat kematian penderita di'teria sebesar 3 %& dan sangat bergantung kepada;

    a!Jmur penderita, karena makin muda umur anak prognosis makin buruk!

     b!Per$alanan penyakit, karena makin lan$ut makin buruk prognosisnya!

    c!1eadaan umum penderita, misalnya prognosis kurang baik pada penderita gii kurang!

    d! Pengobatan 7akin lambat pemberian antitoksin, prognosis akan makin buruk!

    Bila antitoksin diberikan pada hari pertama, angka kematian pada penderita kurang dari "&,

    namun dengan penundaan lebih dari hari ke/ akan menyebabkan angka kematian meningkat

    sampai 3.&!

    DAFTAR PUSTAKA

    "! 4uil'oile P4! @uture prospects o' diphtheria! In ; 4uil'oile P4! Deadly diseases

    21

  • 8/17/2019 Porto Difteri Devica

    22/22

    and epidemics diphtheria! Jnited tates o' 9merica ; Chelsea house publishers E

    -..0!p! 0# 8 ".%-! ing 9, Heesemann +! Imported diphtheria 4ermany, -..%! 9ailable 'rom ;

    http;FF!cdc!goFncidodF:IDFol ""no.-F.%!html!

    3! +oedgreat! Parts o' the respiratory system and their 'unction, -..#! 9ailable 'rom ;http;FFscienceray!comFbiologyFpartso'therespiratorysystemandtheir'unctionsF!

    ! 6ong ! Diphteria! In ; Behrman, 1leigman, eds! elson Te5tbook o' Pediatrics! "%th

    ed! Philadelphia ; NB aunders company E "00/!p! 0%% 8 %0

    %! Hill 74! asal caity, -..%! 9ailable 'rom ; http;FF!anser!comFtopicFnasal

    caityFl!/! 1uehnel! Color 9tlas o' Cytology, Histology, and 7icroscopic 9natomy! th ed

    tuttgart Thieme, -..3! 9ailable 'rom ; !shared!comF!!!F.3%."1uehnel Color 

    9tlas!html!

    #! Cherier 4! Physiologie organs Pharyn5 et laryn5, -..-! 9ailable 'rom ;

    http;FFbio!mos!comFgcartableFpharin5OetOlaryn5!htm!2! Deterding **! :ssentials o' diagnosis and typical 'eatures Diphtheria! In ; Hay NN,

    6esin 7+, ondheimer +7, eds! Current diagnosis and therapy in pediatric! "2 th ed!

    Jnited tate o' 9merica ; 6ibrary o' congress press E -..#!p! ""#/ 8 2

    22

    http://scienceray.com/biology/parts-of-the-respiratory-system-and-theirfunctions/http://www.4shared.com/.../03501-Kuehnelhttp://scienceray.com/biology/parts-of-the-respiratory-system-and-theirfunctions/http://www.4shared.com/.../03501-Kuehnel