Top Banner
. Populasi Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling 2. Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat: 1. Harus meliputi seluruh unsur sampel 2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali 3. Harus up to date 4. Batas-batasnya harus jelas 5. Harus dapat dilacak dilapangan Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah: dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah....
23

Populasi

Mar 16, 2023

Download

Documents

Dendy Yogaswara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Populasi

.    Populasi

Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling

2. Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran

2.    Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:

1. Harus meliputi seluruh unsur sampel2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali3. Harus up to date4. Batas-batasnya harus jelas5. Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:

dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti

Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku  (standar)dari taksiran yang diperoleh

Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya

yang rendah....

Page 2: Populasi

Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarkecilnya sampel, antara lain:

1. Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil

2. Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil

3. Rencana analisa4. Tenaga biaya dan waktu

3.    Beberapa Teknik dalam Pengambilan Sampel

Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:

a.    Probability Sampling atau Random Sampling

1. Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama  untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara(1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angkakelipatan), (3)tabel bilangan random

2. Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswaberdasar strata (misal kelas I, II dan III)

3. Disproportional stratified random sampling,..4. Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah5. Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar

gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa,  dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan

b.    Non-Probability Sampling.

Non probability sampling terdiri dari:

Page 3: Populasi

1. Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)

2. Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)

3. Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako

4. Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)

5. Sampling jenuh (sensus),6. Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil  yang

diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tersebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.

4.    Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari  Taro Yamane:

n= Jumlah sample, N= Jumlah Populasi, d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)

Artikel Terkait

Metodologi Penelitian

Macam-macam Desain Penelitian Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif Merumuskan Judul Penelitian Tips cara cepat menyelesaikan skripsi Contoh Uji Signifikansi Korelasi Ganda

Page 4: Populasi

Penelitian

Pengertian Desain Penelitian Contoh proposal penelitian pengaruh perkembangan

teknologi handphone terhadap perilaku dan akhlaq siswa SMP

Contoh Angket Peranan Orangtua dalam Memotivasi Pengamalan Agama Anak

Skala Pengukuran dalam Penelitian Pengertian dan Jenis Validitas Instrumen Penelitian

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Posted in: Metodologi Penelitian, Penelitian, Statistik, Tahapan Skripsi, Teknik Analisa Data ←   Newer Post Older Post   → Home

Online Shop

Sample disaster recovery plan

Follower

Skip to content

3 comments:

1.

AsianBrilliant and SmartSukses 12 November 2014 at 16:10

Teman - teman kesulitan untuk Belajar Komputer karena kesibukan? kini kami memfasilitasi kursus komputer jarak jauh via online, silahkan kunjungi website kami di asianbrilliant.com, Master Komputer, Kursus Online, Kursus Jarak Jauh, Kursus Programming, Kursus Desain Grafis

Ayah, Bunda..butuh guru untuk mengajar anak-anak dirumah ? kami memfasilitasi 1000 guru untuk anak-anak ayah dan bunda datang kerumah, silahkan kunjungi website kami di smartsukses.com, Bimbingan Belajar, Les Private, Les Privat, Les Private Mata Pelajaran, Guru Datang Ke Rumah, Guru Private

Page 5: Populasi

Reply Delete

2.

cara verval nrg 16 February 2015 at 10:40

Sip

Reply Delete

3.

Lembar Info Guru 16 February 2015 at 10:42

oke mas

Reply Delete

Load more...Subscribe to: Post Comments (Atom)

Korelasi Product Momen; Contoh Uji Statistik Pengertian Belajar dan Prestasi belajar menurut para Ahli Contoh Judul Skripsi Pendidikan Psikologi Contoh Judul Skripsi Pendidikan Akuntansi Sistem Informasi untuk Pendidikan Unsur dan Elemen Proposal Penelitian Contoh Angket Peranan Orangtua dalam Memotivasi

Pengamalan Agama Anak Pengertian Disiplin ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Elemen-elemen sistem

Google+ FollowersJangan Lupa di Like Ya

×

Page 6: Populasi

Tweet oleh @panduanskripsi

Copyright © 2015 Panduan Membuat Skripsi dan Penelitian | Powered by BloggerDesign by Theme Junkie | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabilaseseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayahpenelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasiatau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).

Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono,2011:80).

Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yangada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputikarakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaansubyek di dalam populasi benar-benar homogen

Kita melakukan penelitian sampel dari pada melakukanpenelitian populasi karna penelitian sampel memiliki beberapakeuntungan, yaitu:

1. Karna menghemat dari segi waktu, tenaga dan biaya karnasubyek penelitian sample relative lebih sedikit dibanding dengan study populasi

2. Di banding dengan penelitian populasi penelitian samplelebih baik karna apabila penelitian populasi terlalubesar maka di khawatirkan ada yang terlewati dan lebihmerepotkan

3. Pada penelitian populasi akn terjadi kelelahan dalampencatatan dan analisisnya

4. Dalam penelitian populasi sering bersifat destruktif

Page 7: Populasi

5. Adakalanya penelitian populasi tidak lebih baik dilaksanakan karna terlalu luas populasinya.

Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalampopulasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secararepresentative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dankarakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bilapopulasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semuayang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenagadan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasiitu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akandiberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambildari populasi harus betul-betul representative(Sugiyono,2011).

Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukanrepresentativeness sampel (sampel yang benar-benarmencerminkan populasinya), yaitu:

1. Variabilitas populasi

Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”,artinya peneiti harus menerima sebagaimana adanya, dan tidakdapat mengatur atau memanipulasinya.

2. Besar sampel

Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggitaraf representativeness sampel tersebut. Jika populasinyahomogen secara sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhitarag representativeness sampel.

3. Teknik penentuan sampel

Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akanmakin tinggi pula tingkat representativeness sampel.

4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalamsampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel.

Page 8: Populasi

DAFTAR PUSTAKA

Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:AFABETA, cv.

Populasi merupakan satuan objek atau subjek yang memilikikualitas serta karakteristik tertentu untuk dipelajari olehpeneliti kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalahbagian dari kualitas dan karakteristik yang dimiliki populasi.Sampel yang diambil harus betul-betul representatif karenakesimpulan yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukanuntuk populasi.

 

Dalam pengambilan sampel, terdapat beberapa teknik yang dapatdigunakan. Teknik-teknik pengambilan sampel tersebutdikelompokkan menjadi probability sampling dan non-probability sampling.

 1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yangmemberi kesempatan yang sama kepada semua anggota populasiuntuk dipilih menjadi sampel. Teknik Probability sampling terdiriatassimple random, proportionate stratified random sampling, disproportionatestratified random sampling, sertacluster sampling.

1. Simple random yaitu teknik pengambilan anggota sampel secaraacak dari populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasitersebut. Teknik ini dilakukan apabila anggota/unsur populasihomogen.

2. Proportionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakanbila anggota/unsur populasi tidak homogen dan berstrata secaraproporsional.

3. Disproportionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakanuntuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata namunkurang proporsional.

4. Cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakanapabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

5. Nonprobability Sampling

Page 9: Populasi

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidakmemberi kesempatan sama bagi semua anggota populasi untukdipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling terdiri atassampling sistematis, sampling kuota,sampling incidental, porposive sampling, sampling jenuh,serta snowballsampling.

1. Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampelberdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomorurut.

2. Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel yang memilikiciri-ciri tertentu sampai terpenuhinya kuota yang diinginkan.

3. Sampling incidental adalah teknik pengambilan sampel secarakebetulan. Maksudnya, peneliti mengambil sampel yang secarakebetulan ditemuinya yang dipandang cocok menjadi sumber datadalam penelitian yang akan dilakukan.

4. Porposive sampling merupakan teknik pengambilan sampelberdasarkan pertimbangan tertentu.

5. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semuaanggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik inidilakukan apabila populasi memiliki anggota yang relatif kecilatau bila peneliti tersebut ingin membuat generalisasi dengankesalahan yang sangat kecil.

6. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari sampelyang jumlahnya kecil kemudian membesar, seperti halnya bolasalju.

Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalampenelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahanyang dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan kesalahan,maka semakin kecil jumlah sampel yang dibutuhkan. Sebaliknya,semakin kecil tingkat kesalahan, maka semakin besar sampelyang dibutuhkan.

Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang jumlahnyadiketahui, kita dapat menggunakan rumus penentuan sampelberdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasitertentu yang dikembangkan Isaac dan Michael. Rumus tersebutadalah

s= λ2.N.P.Q : d2(N -1)+λ2.P.Q

 

Daftar Pustaka

Page 10: Populasi

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Alfabeta: Bandung.

 

Twitter

Galeri

 

Jumlah Pengunjung

Hari ini1177

Kemarin1188

Minggu ini1177

Bulan ini15760

Total368782

Sekretariat: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Lantai 2 Kampus Gunung Sari Bar

. Pengertian Populasi

Menurut Kamus Pelajar terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003, populasi adalah jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; jumlah penghuni baik manusiamaupun makhluk hidup lainnya pada suatu tempat atau ruang tertentu. Populasi menurut Gay (1987:102) merupakan kelompok tertentu dari sesuatu (orang, benda, peristiwa, dan

Page 11: Populasi

sebagainya) yang dipilih oleh peneliti yang hasil studinya atau penelitiannya dapat digeneralisasikan terhadap kelompok tersebut. Suatu populasi sedikitnya mempunyai satu karakteristik yang membedakannya dengan kelompok yang lain.

Arikunto (2006:130) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus.Subyek penelitian adalah tempat variabel melekat. Variabel penelitian adalah objek penelitian. Sementara itu Sukardi (2010:53) menyatakan populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Di pihak lain, Sisworo dalam Mardalis (2009:54) mendefenisikan populasi sebagai sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yangditentukan peneliti.

Jadi dapat disimpulkan populasi adalah sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian.

2. Jenis-jenis Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) jika dilihat dari segi jumlah populasi dapat dibedakan antara lain:a. Jumlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu, contohnya:1) Semua orang yang terdaftar dalam Angkatan Laut pada hari tertentu,2) Semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu tahun tertentu, dan3) Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil matakuliah tertentu.

b. Jumlah tak hingga, terdiri dari elemen yang sulit dicari jumlahnya, seperti jumlah penonton sebuah stasiun tv, semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang, dan sebagainya.

B. Sampel

Page 12: Populasi

1. Pengertian Sampel

Sampel adalah sebgian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Mardalis (2009:55) menyatakan sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang dapat mewakili populasi. Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlakubagi populasi.

Adapun keuntungan jika penelitian dilakukan dengan menggunakansampel antara lain:a. Sampel jumlahnya lebih sedikit,b. Jika populasi terlalu besar, khawatir akan ada yang terlewatkan,c. Lebih efisien,d. Penelitian populas bisa bersifat merusak,e. Penelitian populasi bisa terjadi ketidak akuratan data, danf. Lebih memungkinkan.(Arikunto, 2006:133)

2. Kriteria Sampel Representatif

Sampel yang representatif adalah sampel yang benar-benar dapatmewakili dari seluruh populasi. Jika populasi bersifat homogen, maka sampel bisa diambil dari populasi yang mana saja, namun jika populasi bersifat heterogen, maka sampel harus mewakili dari setiap bagian yang heterogen dari populasitersebut sehingga hasil penelitian dari sampel dapat terpenuhiterhadap setiap anggota populasi.

Menurut Arikunto (2006:133) kita boleh mengadakan penelitian sampel bila subyek didalam populasi benar-benar homogen. Apabila subyek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi populasi. Sebagai contoh populasi yang homogen adalah air teh dalam sebuah gelas. Kita ambil sampelnya sedikit dengan ujung sendok dan kita cicip. Jika rasanya manis, maka kesimpulan dapat digeneralisasikan

Page 13: Populasi

untuk air teh keseluruhan dalam gelas. Berarti kesimpulan bagisampel berlaku untuk populasi.

Populasi atau sampel dapat berupa makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan dapat pula berupa benda mati ataubenda tak hidup, seperti gejala alam, air, tanah, udara, nilaidan sebagainya. Populasi mempunyai berbagai sifat, seperti adapopulasi yang homogen, bertingkat, berkelompok dan sebagainya.Oleh karena itu timbul pula berbagai macam teknik pengambilan sampel.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sesungguhnya atau dapat juga dikatakan sampel haruslah representatif (mewakili) populasi. Menurut Nasution (1987:115) memilih suatu jumlah tertentu untuk diselidiki darikeseluruhan populasi disebut sampling.

Jadi, dapat disimpulkan syarat data sampel yang baik, yaitu:a. Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya),b. Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya),c. Memiliki variasi yang kecil, dand. Tepat Waktu dan Relevan.

3. Teknik Penentuan Sampel

a. Sampel Acak/Sampel Random/Sampel Campur

Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda. Jika populasi penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “A”, maka peneliti harus bisa memiliki daftar semua mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi “A “ tersebut selengkap mungkin.Nama, NIM, jenis kelamin, alamat, usia, dan informasi lain yang berguna bagi penelitiannya.. Dari daftar ini, peneliti akan bisa secara pasti mengetahui jumlah populasinya (N).

Page 14: Populasi

Jika populasinya adalah rumah tangga dalam sebuah kota, maka peneliti harus mempunyai daftar seluruh rumah tangga kota tersebut. Jika populasinya adalah wilayah Sumatera Barat, makapenelti harus mepunyai peta wilayah Sumatera Barat secara lengkap. Kabupaten, Kecamatan, Desa/Nagari/Kelurahan, Kampung/Jorong/Korong. Lalu setiap tempat tersebut diberi kode(angka atau simbol) yang berbeda satu sama lainnya.

Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisa dijadikan penentu sampel. Dari sekian elemen populasi, elemen mana saja yang bisa dipilih menjadi sampel. Alat yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka Random, kalkulator, atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Tetapi jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep “acak” atau “random” itu sendiri.

1) Simple random sampling atau sampel acak sederhana

Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.

Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan samauntuk bisa dipilih menjadi sampel. Prosedurnya :a) Susun sampling frame,b) Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil,c) Tentukan alat pemilihan sampel, dand) Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi.

2) Stratified random sampling atau sampel acak distratifikasikan

Page 15: Populasi

Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan cara ini. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah.

Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer bawah. Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel secara acak. Prosedurnya :a) Siapkan sampling frame,b) Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki,c) Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, dand) Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.

Pada saat menentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, peneliti dapat menentukan secara (a) proposional, (b) tidak proposional. Yang dimaksud dengan proposional adalah jumlah sampel dalam setiap stratum sebanding dengan jumlah unsur populasi dalam stratum tersebut. Misalnya, untuk stratum manajer tingkat atas (I) terdapat 15 manajer, tingkat menengahada 45 manajer (II), dan manajer tingkat bawah (III) ada 100 manajer. Artinya jumlah seluruh manajer adalah 160. Kalau jumlah sampel yang akan diambil seluruhnya 100 manajer, maka untuk stratum I diambil (15:160)x100 = 9 manajer, stratum II =28 manajer, dan stratum 3 = 63 manajer.

Jumlah dalam setiap stratum tidak proposional. Hal ini terjadijika jumlah unsur atau elemen di salah satu atau beberapa stratum sangat sedikit. Misalnya saja, kalau dalam stratum manajer kelas atas (I) hanya ada 4 manajer, maka peneliti bisamengambil semua manajer dalam stratum tersebut , dan untuk manajer tingkat menengah (II) ditambah 5, sedangkan manajer tingat bawah (III), tetap 63 orang.

3) Cluster sampling atau sampel gugus

Page 16: Populasi

Teknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus. Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang distratifikasikan, di mana setiap unsur dalamsatu stratum memiliki karakteristik yang homogen (stratum A : laki-laki semua, stratum B : perempuan semua), maka dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya berbeda-beda atau heterogen. Misalnya, dalam satu organisasi terdapat 100 departemen. Dalam setiap departemen terdapat banyak pegawai dengan karakteristik berbeda pula. Beda jenis kelaminnya, beda tingkat pendidikannya, beda tingkat pendapatnya, beda tingat manajerialnnya, dan perbedaan-perbedaan lainnya.

Jika peneliti bermaksud mengetahui tingkat penerimaan para pegawai terhadap suatu strategi yang segera diterapkan perusahaan, maka peneliti dapat menggunakan cluster sampling untuk mencegah terpilihnya sampel hanya dari satu atau dua departemen saja. Prosedur :a) Susun sampling frame berdasarkan gugus (dalam kasus di atas, elemennya ada 100 departemen),b) Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel,c) Pilih gugus sebagai sampel dengan cara acak, dand) Teliti setiap pegawai yang ada dalam gugus sample

4) Systematic Sampling atau Sampel Sistematis

Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”. Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal “keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan diambil adalah 250 rumahdengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25. Prosedurnya :a) Susun sampling frame,b) Tetapkan jumlah sampel yang ingin diambil,c) Tentukan K (kelas interval),d) Tentukan angka atau nomor awal di antara kelas interval tersebut secara acak atau random (biasanya melalui cara undian

Page 17: Populasi

saja),e) Mulailah mengambil sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih, dane) Pilihlah sebagai sampel angka atau nomor interval berikutnya.

5) Area Sampling atau Sampel Wilayah

Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, seorang marketing manajer sebuah stasiun TV ingin mengetahui tingkat penerimaan masyarakat Jawa Barat atas sebuah mata tayangan, teknik pengambilan sampel dengan area sampling sangat tepat. Prosedurnya :a) Susun sampling frame yang menggambarkan peta wilayah (Sumatera Barat, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa),b) Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel (Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa),c) Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel penelitiannya,d) Pilih beberapa wilayah untuk dijadikan sampel dengan cara acak atau random, dane) Kalau ternyata masih terlampau banyak responden yang harus diambil datanya, bagi lagi wilayah yang terpilih ke dalam sub wilayah.

6) Double Sample atau sampel kembar

Sampel kembar adalah dua sampel yang diambil sekaligus oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila data yang tidak masuk dari sampel pertam, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaan data daroi sapel pertama. Biasanya sampel pertama jumlahnya sangat besar sedankan sampelkedua yang untuk mengecek, jumlahnya tidak begitu besar.

b. Sampel Berstrata (Nonprobability/Nonrandom Sampling Atau Sampel Tidak Acak)

Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudahdirencanakan oleh peneliti.

Page 18: Populasi

1) Convenience sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan.

Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling (tidak disengaja) atau juga captive sample. Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.

2) Purposive sampling

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampelkarena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.

1) Judgment sampling

Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalahpihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atauseseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai information rich.

Dalam program pengembangan produk (product development), biasanya yang dijadikan sampel adalah karyawannya sendiri, dengan pertimbangan bahwa kalau karyawan sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan terlaluberharap pasar akan menerima produk itu dengan baik.

2) Quota sampling

Page 19: Populasi

Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.

Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkanpegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.

3) Snowball sampling atau sampel bola salju

Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia mintakepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan.Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian melakukan wawancara.

Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai teman lesbian lainnya. Setelah jumlah wanita lesbian yang berhasil diwawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa mengentikan pencarian wanita lesbian lainnya. . Hal ini bisa juga dilakukan pada pencandu narkotik, para gay, atau kelompok-kelompok sosial lain yang eksklusif (tertutup).

DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudangmateri.com/2010/11/populasi-dan-sampel-dalam-penelitian.html : diunduh pada tanggal 17 Maret 2011.

http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/01/20/populasi-dan-sampel-penelitian/. diunduh pada tanggal 17 Maret 2011.

http://sambasalim.com/statistika/populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-kualitatif.html : diunduh pada tanggal 17 Maret 2011.

Page 20: Populasi

http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2007/12/menentukan-populasi-dan-sample-definisi.html : diunduh pada tanggal 17 Maret 2011.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

T

Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.[1] Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.[2] Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.[2]

Daftar isi 1 Acak ( Random sampling )

o 1.1 Pengambilan acak sederhana ( Simpel random sampling ) o 1.2 Pengambilan acak secara sistematis ( Systematic random

sampling ) o 1.3 Pengambilan acak berdasarkan lapisan ( Stratified random

sampling ) o 1.4 Pengambilan acak berdasar area ( Cluster sampling )

2 Tidak acak ( Non-random sampling ) o 2.1 Pengambilan sesaat ( Accidental/haphazard sampling ) o 2.2 Pengambilan menurut jumlah ( Quota sampling ) o 2.3 Pengambilan menurut tujuan ( Purposive sampling ) o 2.4 Pengambilan beruntun ( Snow-ball sampling )

3 Referensi

Acak (Random sampling)Artinya, setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. [3] Tidak ada

Page 21: Populasi

intervensi tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.[3]

Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random.[4] Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas.[3] Pengambilan acak secarasederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian.[3] Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana iniadalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, [3] dan kemampuan menghitung standard error.[3] Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.[3]

Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan.[4] Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5.[3] Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.[3]

Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini adalah lebih praktis dan hemat dibanding dengan pengambilan acak sedderhana.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen karena tidak mampunyamenangkap keragaman populasi heterogen.[3]

Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.[4] Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam menduga populasikarena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian.[3] Selain

Page 22: Populasi

itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.[3]

Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)

Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya.[4] Setiap area memiliki jatah terambil yang sama.[4] Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebihtepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.[3]

Tidak acak (Non-random sampling)Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak dimana masing-masing anggota tidak memiliki peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. [3] Ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.

Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti.[5] Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat.[3] Kelebihan dari pengambilan sesaat ini adalah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.[3]

Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling)

Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti.[3] Kelebihan dari pengambilan menurutjumlah ini adalah praktis karena jumlah sudah ditentukan dari awal.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.[3]

Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling)

Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuandan pertimbangan tertentu dari peneliti.[3] Kelebihan dari

Page 23: Populasi

pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentumewakili keseluruhan variasi yang ada.[3]

Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)

Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden.[3] Mulai dari mewawancarai satu responden.[3] Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya.[3] Hal ini dilakukan secara terus-menerussampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diinginioleh peneliti.[3] Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya.[3] Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.[3]

Referensi1. ̂ (Inggris) Reviere, Rebecca. 1996. Needs Assessment: A Creative and

Practical Guide for Social Scienties. Taylor&Francis. ISBN 1-56032-376-0, 9781560323761. Page 50.

2. ^ a b Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling. Diakses 10 Mei 2010.

3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af (Inggris) Neuman, W.Lawrence. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach. USA:University of Wisconsin. Page 227-234.

4. ^ a b c d e (Inggris) Probability Sampling. Diakses 10 Mei 2010.5. ̂ Sampling. Diakses 28 Mei 2010.