Top Banner

of 27

POKBAH 3 Konsepsi Pemberdayaan IPTEKS

Jan 09, 2016

Download

Documents

metode penelitian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Konsepsi Pemberdayaan IPTEKSUntuk Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Menuju Kemandirian dan Peningkatan Daya Saing Bangsa

  • Teknologi Menurut EtimologiDalam bahasa Yunani: Kata teknologi berasal dari dua akar kata, yaitu: techn atau tktn (keterampilan) dan logos (kata, pikiran, alasan, ilmu). Dalam bahasa Sangsekerta: techn disebut tksan; Dalam bahasa Arab: techn disebut taskhir; Dalam bahasa Latin: techn disebut tegere; Dalam bahasa Jepang: techn disebut gijutsu.Teknologi= ilmu tentang keterampilan.

  • Bahasa JepangGi-jitsu: = teknologiBi-jutsu: = seniJutsu/ sube: = caraGi: = keterampilanBI: = keindahan Ka-gaku: = Ilmu pengetahuanKa: = mengolahGaku: = belajar

  • Teknologi di antara Seni dan SainsPlato menjelaskan Seni dengan kata techn dan poesis secara berdampingan. Kata poesis sendiri berarti pengetahuan mencipta seni puitis; Pada tengah abad ke-17, kata science dari scientia masih bersenyawa dengan pengertian seni, sehingga memiliki arti sebagai komunikasi puitis dari persepsi kreatif mengenai ketertiban; Pada mulanya, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keberimpitan wilayah dengan seni dan sains, tetapi sampai sekarangpun kita masih menerima pengertian utuh itu sebagai SIPTEK.

  • Definisi TeknologiDefinisi teknologi yang masih relevan dengan penggunaan pada masa kini adalah:kecerdasan pengamalan praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang dapat diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan/atau dunia kecerdasan.

  • Dialog Argumentatif Antar Paham

  • Perkembangan TeknologiTeknologi eksploitasi: berburu, menangkap ikan, memetik, bertani, beternak, berbudidaya, menambang, menyadap energi dll.Teknologi pengolahan: merebus, memanggang, fermentasi, melebur bahan, mengkonversi energi dll.Teknologi transportasi: menjinakkan hewan liar, membuat rakit, membuat perahu, kapal, mobil, pesawat udara, jalan, jembatan dll.Teknologi kenyamanan: membuat pakaian, pagar, rumah dan perkakasnya, tungku pemanas, meramu obat-obatan dll.Teknologi peningkatan potensi manusia: membuat peralatan berburu, bertani, menangkap ikan, dan mempertahankan diri dll.

  • Perkembangan MutakhirTeknologi pengindera: membuat detektor optik, mekanik, termik, maknetik, elektrik,.Teknologi informasi & komunikasi: membuat jaringan saluran telepon, faksimail, surat elektronik, buku, surat kabar,Teknologi penarikan keputusan: membuat pita maknetik, piringan maknetik mikro komputer, berbagai software pemograman,..

  • Susupan TeknologiMenurut Mathias Aroef (1996) teknologi telah merasuk ke dalam: Mesin, Peralatan dan produk, Diri manusia, Organisasi dan manajemen, Informasi dan sistem informasi.

  • Suatu KonsekwensiKontribusi teknologi sebagai outcomes dari sistem pembelajaran manusia telah dapat memacu kecepatan, ketepatan, tingkat efisiensi dan pengorganisasian. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, maka nilai tambah ekonomi pada produk industri semakin tinggi pula. Untuk mengembangkan teknologi diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang mahal, sehingga ketika sudah digunakan, maka nilai produk harus meningkat.

  • Upaya Negara BerkembangBelum tertutup untuk bersaing menciptakan teknologi baru, tetapi memerlukan proses pembelajaran, kerja keras dan tekad yang kuat; Diperlukan pemantauan perkembangan teknologi melalui berbagai media komunikasi (technology watch) sebagai suatu desired response; Tiada henti-hentinya melakukan pengukuran selisih antara desired response dan actual response, yaitu teknologi yang sedang dipergunakan dengan yang sedang berkembang (bench marking). Selisih itulah yang diupayakan agar lebih tipis melalui pengembangan dan penelitian (R&D) secara iteratif.

  • Batas Kepuasan ?Manusia menuntut lebih tugas teknologi sehingga terjadi pelebaran spektrum ke arah: eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengelolaan mengenai: materi, energi, dan informasi. Dengan itupun manusia belum merasa puas, tidak hanya kecerdasan artifisial berbasis semi-konduktor yang terus dikembangkan, tetapi mulai memanipulasi kecerdasan genetikal berbasis rekayasa untaian DNA/RNA.

  • Senjata Makan Tuan ?Dalam mengantisipasi kenyataan perkembangan teknologi dewasa ini dan di masa datang, timbul masalah bagaimana cara penguasaan, pemanfaatan, dan pengendaliannya agar kemajuan teknologi tidak menjadi bumerang bagi kelangsungan hidup manusia.

  • Motivasi Peningkatan MutuDengan berjalannya waktu, energi yang digunakan secara irreversibel akan terakumulasi menjadi energi yang tidak terbarukan; Energi yang masih dapat dipergunakan semakin menipis, demi kelangsungan hidup manusia, energi harus dihemat dan teknologi proses harus efisien;Keadaan inilah yang memotivasi untuk mempertinggi kualitas teknologi.

  • Produk SampinganMasalah bukan hanya terletak pada energi yang tidak terbarukan, tetapi produk sampingan berupa limbah juga harus ditangani agar dampaknya terhadap lingkungan dapat direduksi. Penanganannya menjadi tugas teknologi proses, terutama dalam pengolahan Iimbah sebelum dilepas ke lingkungan dan memodifikasi limbah menjadi bahan bernilai ekonomis.

  • Gelitik Teknologi: Degradasi LingkunganApakah karena salah penerapan jenis teknologi ? Apakah karena ketidaksiapan manusia dalam memprediksi dampak yang ditimbulkannya?Apa yang harus ditempuh ? Apakah harus melakukan perbaikan kecerdasan artifisial atau genetikal ?

  • Nilai-nilai dalam TeknologiJenis-jenis teknologi yang dikembangkan umat manusia adalah implementasi praktis dari kecerdasan manusia;Nilai-nilai yang dimiliki manusia yang baik maupun buruk terbawa dan tercermin dalam produk teknologi yang dihasilkannya; Paling tidak akan tercermin dalam penggunaan dan perawatan barang-barang teknologi yang dimilikinya.

  • Ketika Nilai-nilai TerabaikanTeknologi sebagai metodologi praktis akan terus mengalami penyempurnaan; Terkadang perubahan teknologi berupa penyempurnaannya berjalan di luar kontrol manusia, di luar nilai-nilai luhur budaya;Sehingga tidak dapat dihindarkan muncul efek sampingan sebagai hasil reaksi berantai antara alam dan manusia.

  • Keterkaitan Nilai-nilai dan Teknologi

  • Menuai BencanaTerdapat keterbatasan manusia dalam memahami sepenuhnya tentang sifat-sifat phenomena alam; Ketika merasa mampu mengontrol alam, maka segera disambut oleh bencana alam yang tidak terduga;Intuisi manusia tidak terlalu tajam melihat masa depan, kecuali memproyeksikan trend secara linier atau eksponensial;Karena alam dan manusia tidak terpisahkan, maka ganjaran pahit tersebut tidak dapat dihindari.

  • Bencana Teknologi, Kependudukan, dan Kecongkakan

  • Intuisi, Nurani, & Nilai-nilaiManusia hanya berharap dengan tindakan yang bijak, akan menghasilkan buah yang bermanfaat;Tindakan yang bijak lahir dari intuisi dan nurani yang memproyeksikan nilai-nilai ketika berhadapan dengan perubahan teknologi;Tindakan yang bijak tidak menolak mentah-mentah perubahan teknologi, tetapi dinilai dan dikaji sehingga mampu menguasai dan menggunakannya.

  • Sistem Nilai[Clyde Kluckhohn]: sistem nilai adalah suatu konsepsi, eksplisit ataupun implisit, berbeda bagi setiap diri dan merupakan ciri suatu kelompok, tentang kehendak yang mempengaruhi keputusan dari sejumlah cara yang tersedia dan berakhir dengan suatu tindakan; [Znaniecki]: dengan mengetahui sistem nilai suatu masyarakat, maka dapat dipahami suatu datum dari kandungan empiris yang dipegang setiap anggota dari berbagai kelompok, dan suatu makna yang (mungkin) berkaitan dengan suatu tindakan.

  • Sensor Bersikap dan BertindakSistem nilai merupakan indikator perubahan yang paling menentukan, karena perubahan pada aspek yang lain akan dimulai ketika aspek nilai telah mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Sistem nilai merupakan standar normatif yang mempengaruhi manusia dalam penetapan tindakan di antara beragam alternatif pilihan sesuai dengan persepsinya. Sistem nilai secara esensi merupakan sikap (penilaian) berdasarkan suatu keyakinan terhadap suatu peristiwa atau gejala bahwa sesuatu itu menguntungkan atau merugikan bagi seseorang, kelompok, atau lembaga.

  • Bagaimana Sebaiknya ?Pencapaian optimasi ketimbang memaksimalkan hasil, karena tidak selamanya yang banyak itu bermanfaat;Penggunaan bahan baku alami dan memprosesnya menjadi bahan jadi yang mudah terurai dalam waktu singkat, sehingga alam masih mampu mendekomposisinya;Menyempurnakan kecerdasan artifisial ke tingkat optimal ketimbang meningkatkan kecerdasan genetikal.

  • Bagaimana Caranya ?Memilih jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan dari jenis yang sudah dikuasai; Mengasimilasikannya satu sama lain dengan teknologi maju yang terjangkau; Mengembangkan hasil asimilasi tersebut lebih lanjut dengan proses inovasi; Mengkomersialisasikannya.

  • PenutupTurut berpartisipasi dalam pengembangan seni, sains dan teknologi, sehingga dapat secara bersama-sama untuk menilai arah perkembangan seni, sains dan teknologi masa depan yang dikehendaki. Kalau tidak demikian halnya, maka siapa tahu rancangan teknologi dari bangsa yang terlebih dahulu menguasainya berdampak negatif pada keberlangsungan hidup kita, boleh jadi bagi sebagian dari mereka sendiri dan/atau bahkan keseluruhan dari kita.