BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2004 telah melampaui 220 juta. Jumlah anak dibawah 19 tahun merupakan golongan penduduk yang sangat besar, yaitu kurang lebih sebesar 77 jutan(37,05%) dan jumlah anak balita sebanyak 22 juta (10,4%) dari penduduk 220 juta saat ini (Data Depkes 2003-2004). Salah satu indikator tingkat kesehatan suatu negara adalah angka kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi (AKB) dalam dua dasawarsa terakhir ini menunjukan penurunan yang bermakna, yaitu apabila pada tahun 1971 masih sebesar 142 per 1000 kelahiran hidup, menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1980. Pada tahun 1985 ke tahun 1990, angka kematian bayi turun dari 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2002 angka kematian bayi sebanyak 46 per 1000 kelahiran hidup 1 . 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk Indonesia pada tahun 2004 telah melampaui 220 juta. Jumlah
anak dibawah 19 tahun merupakan golongan penduduk yang sangat besar,
yaitu kurang lebih sebesar 77 jutan(37,05%) dan jumlah anak balita sebanyak
22 juta (10,4%) dari penduduk 220 juta saat ini (Data Depkes 2003-2004).
Salah satu indikator tingkat kesehatan suatu negara adalah angka kematian
bayi (AKB). Angka kematian bayi (AKB) dalam dua dasawarsa terakhir ini
menunjukan penurunan yang bermakna, yaitu apabila pada tahun 1971 masih
sebesar 142 per 1000 kelahiran hidup, menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 1980. Pada tahun 1985 ke tahun 1990, angka kematian bayi turun
dari 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2002 angka
kematian bayi sebanyak 46 per 1000 kelahiran hidup1.
Keberhasilan tersebut adalah hasil teknologi tepat guna yang telah
dilaksanakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1977 dengan menggunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam memantau tumbuh kembang anak,
pemakaian cairan elektrolit pada anak yang menderita diare, meningkatkan
pemberian ASI secara eksklusif pada bayi, dan imunisasi sesuai Program
Pengembangan Imunisasi (PPI), yaitu BCG, DPT, polio, campak, dan
Hepatitis B. Pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai lebih dari 90%
cakupan vaksinasi dasar tersebut yang dikenal sebagai Universal Child
Immunization (UCI)1,2.
1
Pemerintah membuat 4 kriteria ukur UCI yang harus dipenuhi oleh semua
kelurahan. Kriteria ukur 1 adalah pencapaian imunisasi campak minimal 80%.
Kriteria ukur 2 adalah pencapaian imunisasi DPT/Hepatitis B 3, dan campak
minimal 80%. Kriteria ukur 3 adalah pencapaian imunisasi DPT/ Hepatitis B3,
Polio 4, dan Campak minimal 80%. Sedangkan kriteria ukur 4 adalah
pencapaian imunisasi BCG minimal 90% dan DPT/Hepatitis B 3, Polio 4, dan
Campak minimal 80%1,3.
Di Kecamatan Padang Timur yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Andalas, dari 10 Kelurahan, hanya 3 Kelurahan yang mencapai UCI 4 yaitu
Kelurahan Sawahan, Sawahan Timur, dan Simpang Haru. Sedangkan untuk
UCI 3, terdapat 8 kelurahan yang telah mencapainya, UCI 2 telah dicapai oleh
9 kelurahan dan UCI 1 telah dicapai oleh semua kelurahan di kecamatan
Padang Timur. Pencapaian imunisasi berdasarkan kriteria ukur UCI 4
diseluruh kelurahan sangatlah penting, dimana imunisasi dapat mencegah
penyakit-penyakit infeksi tertentu. Agar target tersebut tercapai, diperlukan
kerjasama yang baik antara pihak Puskesmas, kader, dan pemerintah
(kecamatan & kelurahan)4,5.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat tema tidak tercapainya
program Universal Child Immunization (UCI) di Puskesmas Andalas untuk
mencari faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan ini serta mencari
alternatif pemecahan terhadap masalah tersebut.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa faktor penyebab belum tercapainya kriteria ukur 4 UCI di Kecamatan
Padang Timur?
2. Langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mencapai kriteria ukur 4
UCI di Kecamatan Padang Timur?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menemukan penyebab utama belum tercapainya kriteria ukur 4 UCI di
Kecamatan Padang Timur
2. Mencarikan alternatif solusi untuk pemecahan masalah belum tercapainya
kriteria ukur 4 UCI di Kecamatan Padang Timur
1.4 Manfaat Penulisan
1. Diharapkan dapat memberikan masukan kepada masyarakat dan petugas
Puskesmas sebagai upaya peningkatan efektifitas program imunisasi
sehingga tercapainya kriteria ukur 4 UCI di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
2. Sebagai bahan pembelajaran dan menambahan pengetahuan penulis dalam
menganalisa dan memberikan solusi pada permasalahan yang ditemui di
Puskesmas.
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2.1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Andalas didirikan pada tahun 1975, untuk pertama kali
dipimpin oleh dr. Tamrin dengan 6 orang pegawai yang terdiri dari, 1 orang
bidan, 1 orang perawat, 1 orang tenaga sanitasi, 1 orang pembantu bidan, 1
orang pembantu perawat dan 1 orang tenaga Tata Usaha dengan 11 program
pokok.
Wilayah kerja Puskesmas Andalas Setelah pemekaran kota Padang
menjadi 11 kecamatan, Alai masuk ke Padang Utara dan 3 buah Pustu di
bawah Puskesmas Alai menjadi milik Puskesmas Andalas, sehingga pegawai
Puskesmas Andalas juga bertambah menjadi 15 orang.
2.2 Kondisi Geografis
Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah
kerja meliputi 10 kelurahan dengan luas 8.15 Km2 dengan batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara,Kuranji
Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh
4
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Andalas6
2.3 Kondisi Demografis
Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja
Puskesmas Andalas adalah :
Penduduk : 87.174
Jumlah KK : 21.404
Ibu Hamil : 2039
Bayi : 1854
Balita : 7190
Bufas/Bulin : 1947
Lansia : 6140
PUS : 12455
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan
NO KELURAHAN Laki-laki Perempuan JUMLAH
5
1 Kelurahan Sawahan 3.233 3.645 6.878
2 Kelurahan Jati Baru 3.337 4.035 7.372
3 Kelurahan Jati 5.822 5.844 11.666
4 Kelurahan Sawahan Timur 2.851 2.996 5.847
5 Kelurahan Simpang Haru 2.541 2.804 5.345
6 Kelurahan Andalas 5.089 5.336 10.425
7 Kelurahan Kubu Marapalam 3.471 3.467 6.938
8 Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah 5.930 5.924 11.854
9 Kelurahan Parak Gadang Timur 4.415 4.528 8.943
10 Kelurahan Ganting Parak Gadang 5.856 6.050 11.906
Jumlah 42.545 44.629 87.174
2.4 Sarana dan Prasarana
2.4.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas sangat luas, oleh karena itu untuk
melayani masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas
induk, dan 8 buah Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Andalas, yaitu :
1 Puskesmas Pembantu Andalas Barat
2 Puskesmas Pembantu Parak Karakah
3 Puskesmas Pembantu Tarandam
4 Puskesmas Pembantu Ganting Selatan
5 Puskesmas Pembantu Jati Gaung
6 Puskesmas Pembantu Sarang Gagak
6
7 Puskesmas Pembantu Kubu Dalam
8 Puskesmas Pembantu Kampung Durian
9 Poskeskel Kubu Marapalam
Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas
Andalas mempunyai :
1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )
5 buah kendaraan roda dua
Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Andalas yaitu :
Rumah Sakit Pemerintah : 3
Rumah Sakit Swasta : 6
Klinik Swasta : 6
Dokter Praktek Umum : 51 Orang
Dokter Praktek Spesialis : 15 Orang
Bidan Praktek Swasta : 30 Orang
Dukun Terlatih : 2 Orang
Kader aktif : 352 Orang
Pos KB : 12 Pos
Posyandu Balita : 88
Posyandu Lansia : 8
2.4.2. Sarana dan Prasarana Umum
7
Taman Kanak-kanak : 34
SD Negeri : 35
SD Swasta : 14
SMP : 11
SMU/SMK : 15
Perguruan Tinggi : 4
Tempat Ibadah : 112
Salon/Pangkas Rambut : 34
Pasar : 2
2.5 Ketenagaan dan Struktur Organisasi
Puskesmas Andalas mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam
gedung induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 53 orang PNS, 8
orang tenaga PTT, 3 orang tenaga honor, dan 6 orang petugas sedang
mengikuti pendidikan lanjutan.
Tabel 2 2. Komposisi Ketenagaan yang ada di Puskesmas Andalas
Setelah dilakukan observasi, wawancara dengan petugas puskesmas dan
kader serta data sekunder, maka didapatkan beberapa masalah. Permasalahan
tersebut kemudian diajukan kepada seluruh staf puskesmas melalui suatu kegiatan
brainstorming sehingga ditetapkan suatu masalah yang akan dilakukan intervensi
dalam rangka peningkatan dan perbaikan mutu pelayanan. Kegiatan
brainstorming ini telah dilaksanakan pada tanggal 9 April 2010 yang dihadiri oleh
Kepala Puskesmas Andalas dan staf.
Setelah dilakukan brainstorming, masalah tersebut dikelompokan dalam 6
masalah utama, yaitu:
1. Belum tercapainya cakupan Penanggulangan Penyakit TB Paru ( P2TB )
2. Peningkatan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Andalas
3. Rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi dan balita di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
4. Belum percapainya sasaran penggunaan Akseptor KB untuk Pasangan
Usia Subur.
5. Belum tercapainya target pendistribusian kapsul vitamin A pada bayi dan
balita di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
6. Belum tercapainya target kunjungan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut, yaitu:
1. Urgensi: merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan.
Nilai 1: Tidak penting
Nilai 2: Kurang penting
25
Nilai 3: Cukup penting
Nilai 4: Penting
Nilai 5: Sangat penting
2. Kemungkinan intervensi.
Nilai 1: Tidak mudah
Nilai 2: Kurang mudah
Nilai 3: Cukup mudah
Nilai 4: Mudah
Nilai 5: Sangat mudah
3. Biaya.
Nilai 1: Sangat mahal
Nilai 2: Mahal
Nilai 3: Cukup mahal
Nilai 4: Murah
Nilai 5: Sangat murah
4. Kemungkinan meningkatkan mutu.
Nilai 1: Sangat rendah
Nilai 2: Rendah
Nilai 3: Sedang
Nilai 4: Tinggi
Nilai 5: Sangat tinggi
26
Tabel 4.2 Penilaian Prioritas Masalah di Puskesmas Andalas.
Kriteria masalah Urgensi Intervensi Biaya Mutu Total RankBelum tercapainya cakupan Penanggulangan Penyakit TB Paru ( P2TB )
5 3 5 3 16 III
Peningkatan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
5 3 2 4 14 V
Rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
5 3 5 4 17 II
Belum percapainya sasaran penggunaan Akseptor KB untuk Pasangan Usia Subur.
3 3 4 3 13 VI
Belum tercapainya target pendistribusian kapsul vitamin A pada bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
2 4 5 4 15 IV
Belum tercapainya target kunjungan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
5 3 4 5 17 I
Berdasarkan penilaian prioritas masalah dan diskusi dengan Kepala
Puskesmas dan staf, maka yang menjadi prioritas masalah di Puskesmas Andalas
adalah Rendahnya pencapaian cakupan imunisasi bayi dan balita di wilayah kerja
Puskesmas Andalas sehingga hal ini dapat meningkatkan angka kematian bayi
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I ).
4.3 Analisis Sebab Akibat Masalah
Dalam upaya untuk dapat memberikan pelayanan imunisasi secara
maksimal terhadap kelompok sasaran, telah dicukupi berbagai sarana dan
prasarana oleh pemerintah mulai dari sarana transportasi bagi petugas, lemari es,
27
freezer dan vaccin carier/ cold box ataupun thermos es sebagai tempat untuk
menyimpan dan membawa vaksin ke sasaran, alat suntik ( spuit ), kesemuanya
dengan cumacuma.
Disamping itu untuk mengantisipasi perkembangan jaman dan teknologi,
dilakukan penyegaran pengetahuan ( refreshing ) bagi petugas imunisasi melalui
berbagai pelatihan maupun penataran untuk lebih meningkatkan ketrampilan bagi
petugas. Namun demikian hasil cakupan imunisasi yang dicapai saat ini masih
belum sesuai dengan harapan dari program imunisasi, yakni tercapainya UCI
secara merata di tingkat desa pada tahun 2010.
Pada tahap awal dilakukan wawancara dengan pemegang program
imunisasi mengenai kendala pelaksanaan program-program imunisasi ada
beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan kinerja pelaksana imunisasi
puskesmas dalam melaksanakan program imunisasi khususnya pencapaian
cakupan, antara lain :
Komponen Keterangan
Metode a.Tidak lancarnya pelaporan porgram imunisasi dari mitra pelayanan ( BPS, DPS, klinik dan RS ) yang menyelenggarakan imunisasi
b. Evaluasi periodik yang tidak berjalan lancar
c.Tidak lancarnya pelaksanaan sweeping imunisasi
d. Masih rendahnya cakupan D/S Posyandu
Wawancara dengan PJ Program Imunisasi
Manusia a. Masyarakat Masih adanya persepsi
negatif masyarakat terhadap imunisasi
b. Petugas
Lampiran 3
28
Kurangnya tanggung jawab dan komitmen dalam melaksanakan prorgram
c. Kader Masih kurangnya
tanggung jawab dan kapasitas kader
LingkunganKurangnya dukungan dari stake holder ( PKK, LSM, Camat, Lurah, Mitra Pelayanan) terhadap pelaksanaan imunisasi
Wawancara dengan PJ Program Imunisasi
MaterialKurangnya sarana promosi seperti brosur, poster, leaflet. Pengamatan langsung
Dari hasil analisis sebab akibat masalah tersebut, maka dapat disimpulkan dalam
diagram Ischikawa (diagram tulang ikan/fishbone) sebagai berikut :
29
LingkunganKurangnya dukungan dari stake holder( PKK, LSM, Camat, Lurah, Mitra Pelayanan) terhadap pelaksanaan imunisasi
MaterialKurangnya sarana promosi seperti brosur, poster, leaflet.
ManusiaMasih adanya persepsi
negatif masyarakat terhadap imunisasi
Kurangnya tanggung jawab dan komitmen petugas dalam melaksanakan prorgram
Masih kurangnya tanggung jawab dan kapasitas kader
MetodeTidak lancarnya pelaporan kegiatan imunisasi dari mitra pelayanan ( BPS, DPS, klinik dan RS ) yang menyelenggarakan imunisasiEvaluasi periodik yang tidak berjalan lancarTidak lancarnya pelaksanaan sweeping imunisasiMasih rendahnya cakupan D/S Posyandu
Rendahnya pencapaian Program Imunisasi di Puskesmas Andalas berdasarkan criteria ukur UCI 4
4 .4. Alternatif Pemecahan Masalah
1. Metode
Membuat nota kesepahaman antara Puskesmas dengan mitra
pelayanan ( BPS, DPS, Klinik, dan RS) yang menyelenggarakan imunisasi
di wilayah kerja Puskesmas Andalas mengenai sistem pelaporan program
imunisasi
Pelaksana : Pemegang program
Sasaran : BPS, DPS, Klinik dan RS yang menyelenggarakan
imunisasi diwilayah kerja Puskesmas Andalas
Waktu : Mei 2010
Tempat : Puskesmas Andalas
Target : Semua mitra pelayanan yang menyelenggarakan imunisasi
memberikan laporan imunisasi secara teratur setiap bulan
Pelaksanaan : Diskusi dan pembuatan nota kesepahaman
Mengadakan evaluasi rutin pencapaian cakupan imunisasi secara
periodik
Pelaksana : Pemegang program
Sasaran : Staf pelaksana imunisasi
Waktu : 1x setiap bulan
Tempat : Puskesmas Andalas
Target : Peningkatan pencapaian program imunisasi Puskesmas
Andalas
30
Pelaksanaan : Diskusi dan pengarahan staf pelaksanan imunisasi
Mengadakan sweeping imunisasi disetiap wilayah kerja Posyandu
oleh kader terhadap bayi dan balita yang belum mendapatkan imunisasi
maupun mendapatkan imunisasi di luar Posyandu.
Sweeping imunisasi adalah pendataan terhadap bayi dan balita yang belum
terdata dalam program imunisasi yang dilakukan dari rumah ke rumah oleh
serta menjelaskan jadwal imunisasi yang bersifat berkesinambungan.
Pelaksana : Koordinator Progarm Imunisasi dan petugas puskesmas.
Sasaran : Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Andalas
Waktu : minggu ke 2 tiap perbulan
Tempat : KIA, Posyandu, dan tempat-tempat ibadah
Target : Peningkatan jumlah masyarakat yang datang membawa
bayi untuk imunisasi
Pelaksanaan : Diskusi interaktif dengan masyarakat
Melaksanakan pertemuan singkat secara terjadwal bagi seluruh staf
Puskesmas agar meningkatkan komitmen dan menerapkan visi bersama
Pelaksana : Pimpinan Puskesmas
Sasaran : seluruh staf Puskesmas Andalas
Waktu : 1x perminggu
Tempat : Puskesmas Andalas
Target : meningkatnya motivasi seluruh staf dalam pencapaian
program
Pelaksanaan : Pengarahan dan diskusi oleh Pimpinan Puskesmas
Melaksanakan pelatihan kader mengenai pentingnya imunisasi
Pelaksana : Pimpinan Program, petugas puskesmas
32
Sasaran : kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas
Waktu : Mei 2010
Tempat : Puskesmas Andalas
Target : Kader mampu menggerakan masyarakat melakukan
imunisasi di posyandu dengan maksimal
3. Material
Rencana Memasang poster / pamphlet di papan pengumuman di
puskesmas dan pembagian leaflet tentang manfaat imunisasi dan jadwal
pelaksanaan imunisasi kepada masyarakat
Pelaksana : Petugas dan kader puskesmas
Sasaran : Masyarakat di wilayath kerja Puskesmas Andalas
Waktu : Mei 2010
Tempat :Tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas Andalas
Target : Keluarga yang mempunyai bayi dan balita sasaran
program imunisasi mengetahui tentang manfaat dan
jadwal pelaksanaan imunisasi
Pelaksanaan : Pembuatan dan penyebaran poster, pamflet, leaflet.
4. Lingkungan
Merekomendasikan pembentukan Forum Koordinasi Imunisasi
Kecamatan ( FKIK ) dengan mitra kerja serta para pemegang kebijakan
dan pengelola program yang berhubungan dengan program imunisasi yang
akan mendukung upaya peningkatan cakupan imunisasi antara lain dengan
cara sosialisasi melalui kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing
organisasi / institusi.
33
Pelaksana : Pimpinan puskesmas, pemegang program imunisasi,
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), camat, lurah,
mitra pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Andalas.
Waktu : Mei 2010
Tempat : Puskesmas Andalas
Target : Adanya Forum Koordinasi Imunisasi yang akan
mengembangkan solusi kreatif dan inovatif dalam
meningkatkan cakupan imunisasi menuju tingkat yang lebih
baik, melalui advokasi dan mobilisasi sosial,
pengembangan kapasitas pelayanan imunisasi dan
pengembangan strategi imunisasi yang mendukung
pelayanan imunisasi rutin.
Pelaksanaan: Diskusi dan pembuatan kesepakatan
34
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat kami simpulkan bahwa angka pencapaian program
imunisasi berdasarkan kriteria UCI 4 di wilayah kerja Puskesmas Andalas masih
rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, baik dari masyarakat sendiri,
petugas Puskesmas, mitra pelayanan program imunisasi maupun kader Posyandu.
Dari segi masyarakat, masih terdapat persepsi negatif mengenai imunisasi
terutama tentang KIPI. Dari segi petugas Puskesmas, masih kurangnya tanggung
jawab dalam pelaksanaan program imunisasi. Dari segi mitra pelayanan program
imunisasi, didapatkan tidak lancarnya pelaporan kegiatan imunisasi dari mitra
pelayanan kepada Puskesmas. Dan dari pihak kader posyandu, didapatkan masih
kurangnya pengetahuan kader mengenai program imunisasi.
5.2 Saran
Kami mengharapkan agar alternatif pemecahan masalah yang disampaikan
dalam makalah ini dapat direalisasikan sehingga diharapkan angka pencapaian
program imunisasi dapat mencapai target cakupan kelurahan UCI 100 % yang
telah ditentukan sesuai dengan indikator Nasional 2010. Dengan tercapainya UCI
ini, diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I ) di wilayah kerja
Puskesmas Andalas disamping secara keseluruhan meningkaatkan mutu
pelayanan imunisasi.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. Panduan Pelaksanaan Program Imunisasi. Jakarta. 2008.
2. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi 2. Jakarta : Badan Penerbit Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005.
3. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Cetakan ke-4. Jakarta. 1995
4. http://www.unicef.org/indonesia/id/media.html diunduh tanggal 22 April 2010.
5. Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Profil Kesehatan. 2005.
6. www.padang.go.id diunduh pada tanggal 20 April 2010.