Top Banner

of 12

PMMC News Edisi Feb Mar 2016

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    1/12Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 1

    Feb - Mar 2016

    PMMCNews

    M E D I A K O M U N I K A S I P E N J U A L & P E M B E L I F A R M A S I

    www.pmmc.or.id

    WE CARE WE SHAREBAKSOS GPFI, PMMC & SOS CHILDREN VILLAGE

    Awal tahun 2016, tepatnya 13 Februari

    PMMC - GPFI dan Pan Asuhan SOS

    Children Village menggelar acara bak

    sosial di Taman Cibodas Jawa Barat.

    Acara Baksos direncanakan akhir tahun

    2015 dan disusun kepaniaan oleh

    pengurus PMMC.

    Rapat pania pertama di bulan

    Desember 2015, dilaksanakan di ruang

    aula Pan Asuhan SOS Children Village

    di Cibubur Jakarta Timur dan rapatkedua bertempat juga di SOS Children

    Village Cibubur. Dalam rapat tersebut

    membahas mengenai susunan acara,

    anggaran dan jenis permainan.

    Keberangkatan menuju taman Cibodas

    berkumpul di lapangan pan asuhan

    SOS Children Village Cibubur. Anak-

    anak dan ibu asuh yang ikut berwisata

    berjumlah 300 orang. Anak pan asuhan

    yang ikut berwisata mulai dari usia balita

    hingga dewasa.

    Panita acara bak sosial sudah

    mempersiapkan berbagai atribut berupa

    kaos, topi, tas dan alat tulis untuksekolah. Kaos yang disiapkan oleh pania

    berwarna kuning dan topi berwarna biru

    navy. Dan semuanya mendapat apa yang

    telah disiapkan oleh pania bak sosial.

    PMMC menyediakan dua bus

    pariwisata untuk mengantar anak-anak

    dan ibu asuh menuju taman Cibodas.

    Bus diberangkatkan pukul 05:00 WIB

    dari pan asuhan SOS Children Village.

    Semua yang berangkan dan menuju ke

    acara bak sosial menggunakan kaos

    berwarna kuning dan bertopi biru.

    Tenda dan panggung di tempat

    acara sudah dipersiapkan oleh panitadari PMMC dan SOS Children Village

    sejak kemarin sore. Tak kenggalan

    ahli atau pawang hujan disiapkan oleh

    SUKSESKAN MUNAS GPFI XV / 2016TRANS HOTEL, 23 - 25 OKTOBER 2016, BANDUNG - JAWA BARAT

    Edisi Feb - Mar 2016

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    2/122 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

    Feb - Mar 2016

    WE CARE WE SHAREBAKSOS GPFI, PMMC & SOS CHILDREN VILLAGE

    pania untuk ansipasi hujan ditengah

    acara berlangsung. Tas berbahan kain

    didalamnya disediakan mantel hujan untuk

    menghindari supaya dak basah saat hujan.

    Acara bak sosial dibuka oleh ketuaumum bapak Kendrariadi Suahanda.

    Menurut beliau,"Acara bak sosial dengan

    SOS Childrens Village Cibubur merupakan

    kegiatan run seap tahun, kalau tahun

    2015 kita mengadakan di Aula SOS

    Childrens Village Cibubur dan tahun ini kita

    ingin mengajak bertamasya anak-anak dan

    ibu asuh pan asuhan SOS Childrens Village

    Cibubur yakni di Taman Cibodas, dan ini

    usulan dari anak-anak pan asuhan dan

    pengurus PMMC".

    Dalam acara tersebut, PT. Actavis

    Indonesia, PT. Dian Cipta Perkasa, PT.

    Genero, PT. Avesta Connental Pack, PT.

    Dian Langgeng Mandiri, dan beberapa

    pengurus memberikan sumbangan untuk

    anak-anak pan asuhan SOS Childrens

    Village Cibubur.

    Berbagai permainan dalam acara bak

    sosial, melibatkan pengurus PMMC,

    ibu asuh dan anak-anak pan asuhan.

    Permainan yang disuguhkan oleh pania

    antara lain, merias teman dengan mata

    tertutup, membagikan tongkat dengan

    berbaris, menciptakan jingle atau sloganacara bak sosial. Semua acara permainan

    dilakukan dalam bentuk m.

    Acara bak sosial berakhir pada sore

    hari, semua m yang ada mendapatkan

    hadiah dari pania bak sosial. Dan semua

    berkumpul untuk foto bersama di depan

    panggung dan di lapangan volly berbaris

    membentuk kata PMMC & SOS untuk

    diambil video melalui drone.

    Semua anak-anak dan ibu asuh, kembali

    berkumpul di pelataran parkir bus yang

    sudah dipersiapkan oleh pania. Rasa

    gembira anak-anak membuat PMMC

    bangga bisa saling peduli dan berbagi.

    Pengurus PMMC akan mengagendakan

    kembali tahun depan dengan konsep acara

    yang berbeda.

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    3/12Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 3

    Feb - Mar 2016

    Perkembangan jumlahpenduduk di Indonesiasemakin besar, kebutuhanakan obat-obatan yang

    meningkat harus diimbangidengan industri farmasiyang kuat dan mandiri.Selain mengurangiketergantungan imporbahan baku obat jugamenghemat devisa,mengembangkan penelianbahan baku obat danpengembangan teknologifarmasi.

    Kemandirian Industri farmasi menjadi

    kunci tak hanya untuk bersaing, namun

     juga untuk mensejahterakan rakyat

    di bidang kesehatan. “Kemandirian

    bahan baku obat sudah merupakan

    program pemerintah, bahkan tercantum

    dalam Rencana Strategis Kementerian

    Kesehatan sejak tahun 2010, namun

    dalam pelaksanaannya dak dapat

    dilakukan hanya oleh Kementerian

    Kesehatan, namun memerlukanparsipasi dari berbagai stakeholder,

    untuk itu diperlukan sinergisme antara

    academic, business, government

    dan community (ABGC) dalam

    pelaksanaanya” ujar Menteri Kesehatan

    RI Prof. Dr. Nila Moeloek, Sp.M(K) dalam

    program Economic Challenges di Metro

    TV (26/1/2016).

    Menteri Perindustrian Saleh Husin

    mengatakan hal itu saat meninjau

    pembangunan pabrik obat biologi milik

    PT Kalbe Farma Tbk di Cikarang, Bekasi,

    Jawa Barat, Rabu (27/1/2016).

    “Presiden Joko Widodo sangat

    menaruh perhaan pada industri

    farmasi karena selama ini impor bahan

    baku obat masih 95 persen. Maka kita

    perlu bekerja sama dengan para pelaku

    industri ini untuk menumbuhkan industri

    farmasi demi mengurangi importasi,”

    katanya.Pemerintah mengakui, berusaha

    mempercepat penguatan produksi obat-

    obatan oleh industri di dalam negeri.

    Menperin mengungkapkan, pemerintah

    akan meluncurkan paket kebijakan

    ekonomi terkait farmasi dalam waktu

    dekat.

    Pada level ASEAN, pasar farmasi

    Indonesia mencapai 27 persen dari total

    pasar ASEAN. Dari jumlah tersebut,

    sekitar 70 persen didominasi olehpemain nasional yang menjadikan

    Indonesia satu-satunya negara di ASEAN

    yang didominasi oleh industri lokal.

    Pasar produk farmasi Indonesia sendiri

    pada tahun 2016 ini diproyeksikan

    sebesar Rp 69,07 triliun yang diharapkan

    meningkat menjadi Rp 102,05 Triliun

    pada tahun 2020.

    “Nilai perdagangan produk farmasi

    intra-ASEAN adalah sebesar USD

    1,11 miliar. Itu peluang yang harus

    diiringi dengan peningkatan kualitas

    yang mumpuni melalui Research &

    Development (R&D) yang komprehensif,

    mengingat impor bahan baku kita sangat

    nggi,” ujarnya.

    Sejalan dengan itu, Kemenperin

    meminta dilakukan penelian

    independen pada produk biotech and

    natural sebagai substusi bahan baku

    obat berbasis kekayaan alam yangterintegrasi dari hulu hingga hilir.

    Soal investasi, hal itu menjadi

    salah satu langkah penng dalam

    pengembangan industri farmasi

    Indonesia menuju kemandirian produksi

    obat dan bahan baku obat.

    SWASEMBADA GARAM

    Swasembada garam perlu diiku

    dengan serapan industri yang

    menggunakan garam sebagai bahanbaku, terutama industri farmasi. Karena

    itu industri farmasi harus disiapkan dan

    didorong untuk memanfaatkan garam

    lokal dibandingkan garam impor.

    INDONESIA MANDIRI PERKUATINDUSTRI FARMASI

    PRODUKSI BAHAN BAKU GARAM FARMASI

    ... bersambung hal. 4

    Feb - Mar 2016

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    4/124 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

    Feb - Mar 2016

    Kementerian Perdagangan

    menyatakan bahwa untuk impor garam

    konsumsi memerlukan rekomendasi

    dari kementerian teknis dan hanya

    bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik

    Negara (BUMN) yang bergerak di bidang

    pergaraman.

    “Garam konsumsi hanya dapat

    diimpor oleh BUMN yang bergerak di

    bidang pergaraman dan pada saat gagal

    panen raya,” kata Plt. Direktur Jenderal

    Perdagangan Luar Negeri Kementerian

    Perdagangan, Karyanto Suprih, di

    Jakarta, Selasa (19/1/2016).

    Industri farmasi Indonesia saat ini,

    masih sangat tergantung pada bahan

    baku impor, hampir 95% bahan baku

    obat (BBO) yang diperlukan masihharus diimpor. Salah satu bahan yang

    masih diimpor adalah garam farmasi.

    Dalam industri farmasi, garam farmasi

    merupakan bahan baku yang banyak

    digunakan antara lain sebagai bahan

    baku sediaan infus, produksi tablet,

    pelarut vaksin, sirup, oralit, cairan

    pencuci darah, minuman kesehatan dan

    lain-lain.

    Kebutuhan garam farmasi di

    Indonesia sampai saat ini seluruhnyamasih dipenuhi oleh produk impor.

    Dikarenakan hingga sekarang belum ada

    industri lokal yang memproduksi garam

    farmasi. Kebutuhan garam tersebut

    masih dimpor seper dari Jerman,

    China, Australia, Selandia dan India.

    Data dari Dirjen Perdagangan Luar

    Negeri Kementerian Perdagangan

    Republik Indonesia, menunjukkan bahwa

    impor bahan baku garam farmasi tahun

    2013 sebesar 3.152 ton dan seluruhnya

    diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

    dalam negeri dan kenaikan volume

    impor garam farmasi pada rentang tahun

    2011 – 2012 dan 2012 – 2013 masing –

    masing adalah 25 % dan 35%.

    Badan Pengkajian dan Penerapan

    Teknologi (BPPT) telah berhasil

    mengembangkan teknologi produksi

    garam farmasi hingga pada skala pilot.

    Produk hasil kajian tersebut telah luluspengujian produk sebagai NaCl derajat

    farmasi dari berbagai laboratorium,

    diantaranya pengujian dari lembaga

    perguruan nggi, PT. Sucondo maupun

    industri pengguna seper PT. Otsuka

    dan PT. Biofarma. Proses produksi garam

    farmasi ini juga telah mendapatkan

    serkat paten dari Dirjen HAKI dengan

    No Paten ID P0026107 tahun 2010.

    Berdasarkan pemetaan kandungan

    teknologi dan sumber bahan bakuserta bahan penolongnya, maka

    teknologi produksi garam farmasi yang

    akan diterapkan ini sebagian besar

    menggunakan bahan atau peralatan

    yang diproduksi di dalam negeri. Dengan

    demikian maka secara dak langsung

    rencana pembangunan pabrik garam

    farmasi ini mampu memberikan nilai

    tambah bagi industri terkait lainnya.

    Pembangunan pabrik ini bahan baku

    obat garam farmasi PT Kimia Farma

    (Persero) Tbk ini mampu menekan laju

    impor garam farmasi yang saat ini masih

    impor dari luar negeri. Direncanakan

    harga bahan baku obat garam farmasi

    PT Kimia Farma (Persero) Tbk lebih

    rendah dari harga garam farmasi impor

    yang saat ini berkisar Rp7.000,00 per

    kilogram.

    Sejalan dengan itu, Kemenperin

    meminta dilakukan penelianindependen pada produk biotech and

    natural sebagai substusi bahan baku

    obat berbasis kekayaan alam yang

    terintegrasi dari hulu hingga hilir.

    Soal investasi, hal itu menjadi

    salah satu langkah penng dalam

    pengembangan industri farmasi

    Indonesia menuju kemandirian produksi

    obat dan bahan baku obat. (tph/dbs)

    ... lanjutan hal. 3

    Feb - Mar 2016

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    5/12Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 5

    Feb - Mar 2016

    Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah

    PEMBATALAN TENDER SECARA SEPIHAK

    Pemutusan hubungan kerja(PHK) karyawan menghantuiindustri konsumen seperprodusen obat pun tengahketar-ker menghadapirisiko PHK karyawan.

    Di industri farmasi menjelaskan,

    salah satu penyebab meningkatnya

    risiko PHK di industri farmasi saat ini

    adalah terjadinya pembatalan lelang

    obat untuk memasok kebutuhan

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

    (BPJS) Kesehatan. Penundaan lelang

    obat untuk BPJS ini yang membuat

    operasional biaya produksi perusahaan

    farmasi di Indonesia kacau.

    Seper dalam dua tahun terakhir,

    penyediaan obat untuk BPJS ini

    porsinya mencapai sekitar 60% dari

    total omzet industri farmasi. Bisa

    dibayangkan betapa besar potensi

    kerugiannya produksi jika pasokankepada pembeli utama ini tertunda.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/

    Jasa Pemerintah (LKPP) Agus

    Prabowo membenarkan kondisi ini.

    Ia mengungkapkan, tender yang

    dibatalkan adalah tender e-catalog

    obat tahun 2016. Meski begitu, Agus

    mengklaim telah mempersiapkan

    tender susulan. "Sedang kami

    persiapkan tender ulangnya," kata

    Agus kepada wartawan, Selasa

    (9/2/2016)

    Hanya saja beliau belum dapat

    memaskan kapan waktu lelang

    susulan dilaksanakan. Beliau hanya

    memaskan, jangka waktu akhir lelang

    dilakukan Maret 2016.

    "Kami berusaha sebelum Maret

    2016 lelang sudah selesai," terang

    Agus tanpa menjelaskan alasan sebab

    musabab pembatalan lelang e-catalog

    tersebut.

    Penundaan atau pembatalan tenderoleh LKPP dilakukan secara tersebut

    membuat gusar pelaku industri

    farmasi. "Obat untuk BPJS Kesehatan.

    Jika dibatalkan kami akan dirugikan,"

    kata sumber Media yang enggan

    disebutkan identasnya tersebut,

    Selasa (8/2/2016).

    Informasi ini menceritakan,

    pembatalan tender dilakukan LKPP

    setelah ada pemenang. "Dengan

    alasan ada masalah internal LKPP,"

    ungkapnya.

    Bisa diketahui, dalam proses tender

    yang dilakukan LKPP itu diiku sekitar

    40 perusahaan farmasi dengan

    nilai proyeknya sekitar Rp 2 triliun.

    Pengadaan obat e-catalog tersebut

    mencari sekitar 350 jenis obat untuk

    keperluan program Jaminan Kesehatan

    Nasional (JKN).

    Ancaman terhadap PHK

    Selain bisa mengganggu

    ketersediaan obat untuk program

    JKN, penundaan tender obat tersebut

    membuat rencana bisnis industri

    farmasi mulai dari produksi sampai

    dengan pemasaran berantakan. Dan

    Ini akan memperkeruh kondisi industri

    farmasi. Ujung dari masalah ini bisa

    menimbulkan PHK.

    Di sisi lain, industri farmasi juga

    mendapat kabar buruk dari sektor

    ketenagakerjaan. Michael, Pimpinan

    Kolekf Nasional Konfederasi

    Persatuan Buruh Indonesia (KPBI)mengatakan, ada beberapa

    perusahaan farmasi yang saat ini

    tengah melakukan proses PHK

    terhadap karyawan. "Termasuk salah

    satunya Novars," kata Michael

    kepada wartawan, Selasa (9/2/2016).

    Tidak hanya perusahaan

    mulnasional bahkan perusahaan

    farmasi lokal pun yang memenangkan

    tender lelang e-catalog sudah siap

    gulung kar.

    Berapa jumlahnya, beliau belum

    mengungkapkan dan masih akan

    menghitungnya. (tph/dbs)

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    6/126 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

    Feb - Mar 2016

    “Bagaimana agar importasi inidikurangi tentu dengan membangun

    industri obat dari hulu ke hilir didalam negeri,” ucapnya di sela

    kunjungan ke kawasan industri diGresik.

    Saleh menyambut baikdikeluarkannya industri farmasidari daar negaf investasi.

    Dengan begini bidang usaha ini jaditerbuka seratus persen terhadap

    aliran kapital dari luar negeri.Menurutnya, bahkan dak masalah

     jika perusahaan bahan baku obatsepenuhnya dimiliki asing.

    Alasan Saleh, karena kenyataannyaindustri farmasi domesk belum

    piawai memproduksi bahan bakuobat. Kenda investasi yangdimiliki asing, tetap saja akan

    menggerakkan penghiliran industriobat di Tanah Air.

    Anchor industri yang masuk bisamerangsang kehadiran perusahaan

    lain yang ada dalam rantai produksibahan baku obat. Selain itu juga

    bisa menekan harga obat serta

    membuka lapangan kerja lebih lebar

    bagi tenaga kerja Indonesia.

    “Tidak ada ancaman masuknyatenaga kerja asing, justru akan

    menyerap tenaga kerja lokal juga,”ujar Saleh.

    Namun KementerianPerindustrian sejauh ini baru dalamtaraf menyambut potensi investasi

    asing yang bakal masuk. Belum adalangkah lebih lanjut yang disiapkan.

    Misalnya, dengan memberikantenggat waktu peningkatan

    lokalisasi bahan baku obat.Sebagai contoh di industri

    otomof, Kemenperin menetapkanbatasan lokalisasi komponen

    bagi pemanufaktur low cost andgreen car. Menanggapi hal iniSaleh menjawab, “Nan kami

    koordinasikan dengan Kemenkes.Kalau sekarang yang penng

    bagaimana kurangi impor dulu”.Diberitakan Bisnis sebelumnya,

    pelaku industri farmasimembenarkan untuk membangun

    struktur industri yang kuat, harus

    dimulai dari pembangunan industrihulu di dalam negeri.

    Direktur Utama PT Phapros TbkIswanto mengakui industri bahan

    baku obat belum kuat. Oleh karenaitu, industri hulu harus disuburkan

    agar perlahan bisa dilanjutkandengan mengembangkan industriperantara.

    “Memangun industri bahan bakuitu dak mudah. Perlu kondisi

    khusus untuk mengembangkanini, termasuk dari sisi perpajakan,”

    katanya kepada Bisnis.Dia menjelaskan bahwa hampir

    50% bahan baku farmasi globaldikuasai oleh China dan India yang

    kuat industri hulu dan antaranya.Menurutnya, Indonesia juga punyapotensi untuk mengembangkan

    industri antara yang bahan bakunyaberasal dari industri petrokimia.

    PERLUNYA HULUINDUSTRI FARMASI DIKEMBANGKAN

    Kementerian Perindustrian meyakini hulu industri farmasi dapat bertumbuh lebihsubuh sejalan dengan dikeluarkannya bidang ini dari daar negaf investasi.Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan selama ini bahan baku obat

    90% diimpor. Guna menekan persentase ini maka industri hulu farmasi harusdigerakkan. Salah satunya bisa dengan membuka kesempatan bagi perusahaan

    asing menancapkan modal.

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    7/12Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 7

    Feb - Mar 2016

    BUKA PUASA BERSAMAKEMENKES - BPOM - PMMC - GPFI - GAKESLAB

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    8/12

    Liputan Khusus MUNAS GPFI XV

    PERSIAPAN MUNAS GPFI XV TAHUN 2016

    SUMBANG SARAN DEMI MASA DEPAN

    Beberapa bulan lagi

    tepatnya 23 - 25 Oktober

    2016 di Trans Hotel

    Bandung, GPFI akan

    mempunyai ketua umum

    baru. Bertempat di hotel

    Bidakara 17 Maret 2016,

    pania OC dan SC mengelar

    rapat pembentukan

    acara Munas GP Farmasi

    Indonesia yang ke 15.

    Rapat yang dipimpin oleh

    ketua Organizing Commitee

    bapak Handoko dan dihadiri

    oleh Sekjen GPFI bapak Tirto

    Kusnadi, Direktur Eksekuf

    GPFI bapak Darojatun

    Sanusi, ketua umum

    GPFI Jabar bapak Donny

    Hardiana, ketua umum

    Jam bapak Adi Supeno danpara pania OC & SC.

    Jawa Barat selaku tuan

    rumah Munas GPFI XV,

    pengurus GPFI dan pania

    lokal akan mempersiapakan

    segala kebutuhan Munas

    GPFI XV. Menurut ketua

    umum GPFI Jabar,"

    Diperiode lalu, pengurus

    GPFI Jabar sempat dak

    akf dan baru akf setahun

    ini sejak saya diangkatsebagai ketua umum oleh

    bapak Hamadi Wijaya

    bendahara umum GPFI

    Pusat, jadi kami akan

    mempersiapkan segala

    kebutuhan Munas GPFI XV".

    Pengurus GPFI Jabar yang

    hadir sekitar delapan orang

    pengurus.

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    9/12

    BAKTI SOSIAL 

    PMMC - GPFI - SOS CHILDREN VILLAGE

    Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 9

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    10/1210 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

    Feb - Mar 2016

    MENTERI PERINDUSTRIAN SALEH HUSIN

    MAKSIMALKAN INDUSTRI KREATIF 2016DIANTARANYA INDUSTRI FARMASI

    Kementerian Perindustrian

    (Kemenperin) menargetkan

    pertumbuhan industri pada

    2016 sebesar 5,7 persen.

    Menteri Perindustrian

    (Menperin) Saleh Husin ingin

    terus menjaga konsistensipertumbuhan industri

    lebih tnggi daripada angka

    pertumbuhan ekonomi

    nasional.

    Untuk mencapai targetpertumbuhan industri pada 2016,

    Kemenperin akan memaksimalkankontribusi industri kreaf yang

    bernilai tambah nggi danmemaksimalkan pembangunan

    infrastruktur kawasan industridi luar Pulau Jawa guna menarik

    minat investasi. Pada tahun 2015ini, Kemenperin telah membangun

     jalan poros tengah dan jalur keretaapi di Kawasan Ekonomi Khusus SeiMangkei.

    Kemenperin akan memberikan

    dukungan fasilitas insenf untuk

    pengembangan industri. Insenf

    yang diharapkan mulai dari insenfskal, seper tax holiday  dan tax

    allowance, insenf nonskal, hingga

    penyediaan pembiayaan.

    Menurutnya, semua paketkebijakan ekonomi yang diluncurkan

    oleh pemerintah sejak September2015 akan bisa dirasakan

    manfaatnya pada tahun depan.Kelompok industri prioritas

    tersebut adalah industri pangan,industri farmasi, kosmek dan alat

    kesehatan, industri teksl, kulit,alas kaki, dan aneka industri alattransportasi, industri elektronika

    dan telemaka/ICT, dan industripembangkit energi.

    Selain itu, ada pula industri barangmodal, komponen, bahan penolong

    dan jasa industri, industri hulu agro,industri logam dasar dan bahan

    galian bukan logam, serta industrikimia dasar berbasis migas dan batu

    bara. Saleh menegaskan, dalambeberapa kali kesempatan bertemu

    dengan pelaku

    Misalnya, ketersediaan energilistrik dan gas dengan harga

    yang bersaing, bunga bank yangkompef, serta harga logisk yang

    murah. Mulai 2016 pemerintahmenetapkan harga gas untuk pabrik

    sesuai kemampuan industri, yakni 7dolar AS per MMBTU.

    Hal tersebut diharapkan dapatmembuat daya saing industrimeningkat dan semakin kompef.

    "Ini sudah lama diwacanakan

    dan akhirnya terwujud. Kitamemang butuh kerja keras danpunya semangat yang sama demi

    kepenngan semua pihak, terutamaindustri," kata Saleh.

    Sekjen Kemenperin SyarifHidayat menambahkan, untuk

    meningkatkan industri prioritastersebut, dibutuhkan sinergitas

    dari kementerian/lembaga laindan pelaku usaha. Selama ini

    sektor prioritas telah memberikankontribusi besar terhadap kinerjakumulaf industri pengolahan

    nonmigas nasional.Di tengah kondisi perekonomian

    yang masih belum stabil, geliatindustri pengolahan nonmigas

    mencapai 5,21 persen atau lebihnggi dibanding pertumbuhan

    ekonomi nasional yang mencapai4,73 persen pada kuartal III 2015.

    Syarif mengatakan, di tengahsituasi ekonomi global yang sedanglesu, Kemenperin akan melakukan

    sejumlah penyesuaian targetpembangunan industri.

    "Karena situasi ekonomi yangdak baik, akan menyesuaikan

    sejumlah target, terutama untuklima tahun pertama dalam yang

    tertuang dalam rencana induk

    pembangunan industri nasional.

    Karena, dalam lima tahun pertama

    ini situasi ekonomi diperkirakanmasih berat," kata Syarif.

    Penyesuaian pertama yang

    dilakukan adalah menurunkantarget pertumbuhan industri padatahun ini menjadi hanya 5,5 persen

    dari target semula, yakni 6,8 persen.Selain itu, target empat tahun

    ke depan ditetapkan sebesar 5,7persen pada 2016, 6,5 persen pada

    2017,7,4 persen untuk 2018, dan8,4 persen pada 2019.

    Target tersebut lebih rendah

    dari yang telah ditetapkan dalam

    Permenperin No. 31.1/M-IND/PER/3/2015 tentang RencanaStrategis Kementerian Perindustrian

    2015-2019.

    ... bersambung hal. 11

    Feb - Mar 2016

    10  I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    11/12Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 11

    Feb - Mar 2016

    GENJOT DAYA SAING

    Dalam upaya menumbuhkan sertameningkatkan kinerja dan daya saing industri

    nasional, Kemenperin mengambil langkah

    strategis melalui paket-paket kebijakanekonomi.

    Langkah pertama, yakni deregulasi,debirokrasasi,serta penegakan hukum

    dalam kepasan usaha melalui perombakan89 peraturan dalam rangka memperlancar

    kegiatan usaha.Kemudian, langkah kedua melakukan

    persetujuan tax alowance dan tax holiday  dengan mempercepat layanan investasi dalam

    bentuk kemudahan dan kepasan fasilitas dan

    memangkas perizinan investasi.Langkah kega, yakni melakukan

    penyesuaian harga energi melalui penurunanharga gas dan listrik untuk industri. Selain itu,

    kemudahan KUR melalui penurunan ngkatbunga dari 22 persen menjadi 12 persen

    dengan cakupan penerima KUR diperluasserta proses persetujuan investasi.

    Langkah keempat adalah pemberian

    kredit modal kerja untuk ekspor melalui

    besaran pinjamanyang diberikan maksimaiRp 50 miliar per perusahaan untuk

    komoditasfurnitur, barang dari kayu, teksldan produk teksl, serta alas kaki.

    Selanjutnya, langkah kelima, yaitu revaluasi

    aset melalui perlakuan khusus PPh ataspenilaian kembali akva tetap untuk tujuan

    perpajakan yang diajukan pada tahun 2015

    dan 2016.

    Langkah keenam adalah memberikan

    insenf KEK melalui PPh (tax holiday & taxallowance)  dan pembebasan PPN & PPnBMimportasi serta kepabeanan, ketenagakerjaan,

    pertanahan, dan perizinan. Syarif opmiss,paket-paket kebijakan ekonomi yangdiluncurkan sejak September 2015 akan

    membuahkan hasil pada 2016 mendatang.

    (sumber: Republika)

    The 11th Internaonal Exhibion on Pharmaceucal,Ingredients, Contract manufacturing, Processing, Technology,Packaging machinery, Equipments and Services

    Featuring:

    • APIs • Intermediates • Natural Extracts

    • Excipients / Formulaon • Custom Manufacturing• Biopharmaceucals • Fine Chemicals

    • Lab Equipment, Instruments, Labware, Water Treatment• Enviroment And Quality Control, Technical Publicaon• Pharmaceucal Products / Medicine

    • Pharmaceucal Enginering• Material & Packaging• Plant & Machinery for Pharma

    THE DEDICATED B2B PLATFORMFOR INDONESIA’SPHARMACEUTICAL SECTORS05 – 08 October 2016 – JIExpoJakarta

    EXHIBITION FEATURINGIPEX – INDONESIA PHARMACEUTICALEXPO 2016 | www.ipex.co.id

    Pharma Materials Management Club

  • 8/19/2019 PMMC News Edisi Feb Mar 2016

    12/12

    Feb - Mar 2016