Top Banner
88

Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Aug 10, 2015

Download

Documents

redaksitamaddun

Majalah seputar ekonomi syariah, islamic micro finance.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013
Page 2: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013
Page 3: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Ir. Saat Suharto Amjad(Ketua Pengurus KJKS TAMZIS)

Serambi

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 1

Manajemen Keuangan Keluarga

eberapa minggu lalu, saya diberi kesempatan mengisi materi pada pengajian rutin minggu pagi “Keluarga Sakinah” di Masjid Fatimatuzzahra, Wonosobo, Jawa Tengah, tentang manajemen keuangan keluarga. Saya pandang topik ini cukup penting, mengingat Bkeluarga adalah pilar bagi sebuah masyarakat. Saking pentingnya suatu

keluarga, orang jawa menyebut keluarga sebagai omah. Menurut saya hal ini karena omah merupakan serapan dari kata ummah. Dimana para cendekia jawa dahulu sangat menyadari bahwa keluarga adalah bagian atau unit terkecil dari ummah itu sendiri.

Ummah atau masyarakat yang kokoh, terdiri dari keluarga-keluarga yang memiliki pondasi kokoh. Dan sebaliknya, bila dalam masyarakat fondasi-fondasi keluarganya rapuh, maka masyarakat pun akan rapuh pula. Nah, salah satu yang menentukan rapuh atau kuatnya fondasi keluarga yang cukup utama adalah faktor manajemen keuangan keluarga.

Padahal selama ini, justru kita sering kali melupakan tentang hal ini sehingga tidak mengajari pengelolaan keuangan pada keluarga. Artinya, mungkin sekali ada suami atau istri yang sebenarnya cerdas secara keuangan akan tetapi, tidak pernah merasa perlu untuk mengajarkan pengetahuan keuangannya itu kepada orang lain dalam keluarga tersebut. Seolah-olah kecerdasan keuangan ini dianggap tidak menjadi sesuatu yang penting dalam keluarga sehingga berfikir “toh, nanti anak-anak akan ngerti sendiri…” atau perkataan-perkataan semacam itu, atau bahkan ada pula pendapat bahwa mengajarkan kecerdasan finansial pada keluarga ini dianggap sesuatu yang tabu.

Seringkali pula didapati suatu keluarga yang sukses sebagai seorang profesional, sebagai pegawai negeri atau karyawan, atau sukses sebagai pengusaha sehingga kesehariannya dalam profesinya tersebut tentu tidak asing bahkan sangat akrab dengan manajemen keuangan, akan tetapi justru didalam mengelola keuangan keluarganya, prinsip-prinsip keuangan tersebut tidaklah diterapkan. Padahal, penerapan prinsip keuangan yang benar akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang hemat, cermat, memiliki prioritas dan memiliki tujuan adalah sangat menentukan kesuksesan keluarga tersebut, dan sesungguhnyalah mengajarkan cara mengelola keuangan, mengajarkan kebijaksanaan membedakan kebutuhan dan keinginan dalam ruang makan atau ruang keluarga adalah suatu alat yang penting untuk menjadikan anak dan keluarga kita menjadi keluarga yang sukses.

Page 4: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Serambi

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 20132

Oleh karena itu, pada serambi ini perlu kita bahas tentang betapa pentingnya kecerdasan finansial dalam keluarga. Seharusnyalah, suatu keluarga mengatur keuangannya berdasar satu visi, tujuan, pandangan hidup dari keluarga itu sendiri. Tujuan pengaturannya pun dapat kita bagi dalam jangka pendek, jangka menengah mupun jangka panjang. Akan tetapi sebagai keluarga muslim, maka tujuan dari adanya syariah dapatlah dijadikan acuan pedoman umum dan kemudian kita bisa menyesuaikan tujuan keluarga kita dalam bingkai maqashid syar'i (tujuan diturunkannya syariah).

Al-Ghazaly dan diteruskan As-Syatiby menyatakan bahwa diciptakan syariah itu adalah untuk kesejahteraan manusia yang terumuskan dalam lima hal. Yaitu, spiritualitas, intelektual, kesehatan, finansial dan sosial. Oleh karena itu, manajemen keuangan keluarga adalah cermin perhatian kita pada aspek-aspek kesejahteraan kita. Jadi satu keluarga yang ingin keluarganya sejahtera harus meliputi lima aspek di atas. Seyogyanya pula hal itu tercermin dalam mengelola keuangan keluarga kita.

Dalam acara pengajian Ahad pagi tersebut, saya sampaikan kepada para jamaah. Suatu rumusan sederhana, yang semua dari kita pasti telah tahu bahwa, 1-1= 0, 10-10= 0, 100-100 adalah 0 pula, 1 juta - 1 juta adalah 0 pula. 10 juta - 10 juta adalah 0 pula. Rumus sederhana ini menunjukkan bahwa hasil akhir dari keuangan keluarga tidak tergantung pada berapa besar pendapatan seseorang atau satu keluarga, akan tetapi bila pengeluaran sama atau bahkan lebih besar seperti itu, maka kesejahteraan yang dimaksud tidak akan tercapai.

Oleh karenanya, yang harus kita kelola pula adalah pengeluaran. Yakni dengan memiliki fungsi budgeting. Budgeting adalah fungsi pengeluaran sesuai dengan urutan, mana yang penting, mana yang tidak penting, mana yang mendesak dan mana yang tidak.

Pada Serambi ini ingin saya ketengahkan suatu metode pengelolaan keuangan yang memiliki lima unsur pokok pengelolaan keuangan, yang terinspirasi dari aspek-aspek maqashid syar'i

sebagaimana telah diutarakan di depan. Tentulah unsur-unsur pokok tersebut masih pula harus dijabarkan dalam unsur-unsur penyangganya. Unsur-unsur pokok adalah unsur-unsur utama yang meliputi hajat hidup utama, sehingga tercermin pula dalam porsi pembelanjaan yang lebih besar dan unsur penyangga yang porsinya lebih kecil. Keseluruhan unsur-unsur itulah yang menentukan kesuksesan suatu keluarga, akan tetapi jika salah satu unsur didalamnya tidak mendapatkan porsi biaya yang optimal, ternyata akan mempengaruhi keseluruhan unsur yang lain sehingga secara keseluruhan kapasitasnya tidak akan terisi dengan optimal pula.

Supaya lebih mudah untuk membayangkannya saya membuat suatu model sebagaimana suatu wadah air (tempayan) yang terbuat dari kayu yang terdiri dari bilah kayu yang tidak sama besarnya, bilah-bilah kayu yang besar menunjukkan sebagai unsur utama, sedangkan bilah kayu yang kecil menunjukkan unsur penyangga sedangkan air yang ada didalamnya adalah amanah rejeki yang mampu di emban. Sedangkan tinggi atau rendahnya kayu menunjukkan prosentase dari porsi yang seharusnya dibelanjakan.

Bilah-bilah kayu yang melambangkan porsi belanja keluarga tadi menjadikan wadah air tadi mampu diisi oleh air dalam kapasitas maksimalnya

Page 5: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

atau tidak. Jika keseluruhan kayu telah dipasang dan baik kayu yang besar maupun yang kecil berada sama tinggi, maka pada posisi inilah wadah tadi mampu menyimpan isi air yang paling banyak. Akan tetapi, isi dari wadah tersebut ternyata tidak ditentukan tingginya salah satu kayu yang menjadi dinding wadah tersebut (yang mencerminkan porsi biaya yang dikeluarkan), akan tetapi justru ditentukan oleh kayu penyusun yang dalam posisi terendahnya.

Dalam model demikian, suatu keluarga membelanjakan keuangannya yang berkonsentrasi kepada sandang-pangan-papan yang termasuk dalam unsur utama dalam unsur kesehatan, akan tetapi jika keluarga tersebut tidak mengalokasikan dalam prosentase yang cukup untuk meningkatkan intelektualitas misalnya dengan membeli buku, mengikuti seminar, studi banding, dlll. Maka kapasitas dirinya tidak akan berada pada posisi optimal, dan justru kapasitas intelektualnya yang tidak meningkat tersebut menghalangi dirinya untuk berkembang. Dalam contoh ini dapat jelas terlihat bahwa betapapun banyak kita belanjakan untuk unsur-unsur yang lain, akan tetapi jika salah satu unsur meskipun porsi belanjanya tidaklah besar, akan tetapi jika unsur tersebut tidak kita alokasikan dana dalam prosentase yang cukup, maka hal demikian akan menghambat keseluruhan kemampuan dari keluarga tadi untuk menampung rejeki.

Dalam contoh yang berbeda, suatu keluarga meletakkan kebutuhan intelektualnya dalam posisi yang sangat penting sehingga melupakan kebutuhan-kebutuhan yang lain seperti memelihara kesehatan, olah-raga, rekreasi dan menjalin hubungan sosial dengan sesama. Maka, keluarga tersebut dalam skema model tadi bilah kayu intelektualnya tinggi, akan tetapi bilah kayu pangan yang halal dan berkualitasnya rendah, olahraga, rekreasi dan hubungan sosialnya rendah. Dan ternyata kesuksesan yang didapat dari sisi intelektualnya tidak mampu didayagunakan untuk lebih besar lagi karena kesehatannya terganggu, dan untuk maju dia butuh didukung oleh masyarakat sosialnya dan ternyata dia tidak pernah memberikan perhatian kepada masyarakat sosialnya.

Atau dalam contoh yang lain lagi, suatu keluarga membelanjakan keuarganya untuk kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang tinggi, aktif

secara sosial, dan peningkatan intelektual diri dan keluarga, bahkan telah mampu bukan hanya menabung lebih dari itu bisa pula menginvestasikan hartanya kepada bidang-bidang bisnis dan lembaga keuangan yang aman.

Akan tetapi ternyata, ia lupa untuk membelanjakan kebutuhan yang berkaitan dengan agamanya. Lupa membayarkan zakat, membayarkan infaq, shadaqah maupun wakaf. Sehingga, keluarga tadi sukses secara materi dan tampak sehat secara badani, akan tetapi batinnya hampa, kebahagiaan hidup menjadi sangat artifisial dan kering, maka hidupnyapun menjadi merana, potensi diri yang harusnya muncul dalam sikap yang antusias terhadap hidup yang terpancar dalam sikap pribadinya, tercermin dari pancaran matanya, ternyata hal tersebut hilang dalam dirinya, sehingga rekan-rekan bisnis yang harusnya memberikan kepercayaan pada dirinya meninggalkannya, atau dirinya akan berada pada pusaran pencarian diri yang tak berakhir. sehingga sebagaimana digambarkan oleh wadah air tadi, betapapun diberi air dalam jumlah yang cukup, akan tetapi salah satu kayu penunjangnya tidak setinggi kayu-kayu yang lain, maka air akan mengalir melalui kayu yang terendah tak pandang bilah kayunya besar atau kecil.

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita untuk mengetahui bagaimana kita mengatur keuangan kita sehingga kapasitas diri dan keluarga dapat meningkat dan dalam posisi yang optimal dengan cara mengatur keuangan dari masing-masing unsur utama dan penunjangnya yang meskipun besaranya tidaklah harus sama, akan tetapi dapat menjadikan kapasitas kita berada dalam posisi optimal.

Pada kenyataanya, mengelola keuangan, sebagaimana ilmu manajemen itu sendiri tidaklah merupakan suatu pengetahuan yang kaku, akan tetapi lebih merupakan suatu seni. Tentu dalam hal-hal tertentu kita memerlukan pengetahuan yang pasti, dalam banyak hal betapapun kita sudah membuat kaidah-kaidah atau pedoman-pedoman, akan tetapi kondisi yang ditemui setiap hari seringkali memerlukan ruang untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Disitulah letak seninya dan jika kita mampu melalui dengan tetap pada tujuan, maka disitulah letak keberhasilan kita.

Selamat mengatur keuangan, semoga bahagia dan sukses di tahun 2013. Bahagia keluarga Indonesia “Happy Life Happy Syariah”. []

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 3

Page 6: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Foto Cover:

Dewan Redaksi:Edy Ryanto, Anung KaryadiAnwar Tribowo, Attabik Ali

Pemimpin Redaksi:Muhammad Irkham

Redaktur Pelaksana:Zubaeri

Distribusi:Agustin, Indri, Adam

Lay out: Tim Creative Tamaddun

Alamat Redaksi:Gd. TAMZIS. Jl. S. Parman 46,

Wonosobo (56311)Telp. (0286) 325303Fax. (0286) 325064

E-mail: [email protected]

Website:www.tamzis.com

Diterbitkan oleh:Baituttamwil TAMZIS,

sebagai media komunikasi dan edukasi ekonomi syariah.

Tri Wuryanto, Erwin SalehM. Alfarid Agus

Andi Usman

TamaddunTamaddun

Anak menggambar rumahsebagai simbol cita-cita

Salam Redaksi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kini, BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) semakin hari semakin mendapat kepercayaan dan banyak peminatnya, baik anggota ataupun para investor untuk bermitra dengan BMT. Sangat jauh berbeda dengan lima tahun yang lalu. Dimana setiap orang merasa asing ketika mendengar BMT.

Lain dulu lain sekarang. Seiring dengan pertumbuhannya BMT yang pesat, para ekonom, akademisi dan masyarakatpun berbeda yang ditanyakan soal BMT. Bila dulu “apa itu BMT? Benar-benar memang lembaga dakwah melalui ekonomi syariahkah?” tetapi kini pertanyaannya “apa arsitektur BMT –BMT dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia? Bagaimana BMT melakukan pemberdayaan pada usaha mikro dan kecil?”.

Pencapaian demi pencapaian BMT tak bisa lepas dari kontribusi masyarakat dalam memberikan kepercayaan, kerjasama sekaligus kritikan dalam tumbuh kembangnya BMT. Selain itu, kerja keras dari pegiat dan pejuang BMT yang cukup progresif dalam merespon semua masukan untuk memperbaiki struktur dan infrasruktur BMT.

Momentum pertumbuhan BMT ditandai dengan adanya “HALUAN BMT 2020” yang merupakan arsitektur keuangan syariah masa depan, khususnya BMT. Mengapa dikatakan arsitektur BMT ?

Ada beberapa alasan. Pertama, Haluan BMT 2020 berisi program-program yang dirumuskan dari perjalanan BMT dari tahun ke tahun. Kedua, Haluan BMT 2020 adalah garis-garis pokok gerakan BMT yang berisi tentang identitas, jati diri, strategi dan pencapain-pencapaian BMT di tahun 2020. Ketiga, Haluan BMT 2020 merupakan panduan 'wajib' bagi BMT-BMT yang menjadi anggota PBMT Indonesia.

Keempat, yang paling menarik bahwa Haluan BMT 2020 perpaduan cita-cita BMT sebagai visi dakwah, kesejahteraan ekonomi melalui ekonomi syariah dan mewujudkan satu juta keluarga utama. Kelima, Haluan BMT 2020 sebagai panduan bagi lembaga-lembaga lain yang akan menerima manfaat dari keberadaan BMT baik secara ekonomis (jasa pelayanan keuangan mikro dan maal) maupun non ekonomis (penelitian keuangan mikro syariah di Indonesia dan lain sebagainya). Dengan demikian diharapkan tersedia informasi yang jelas mengenai kesinambungan dan konsistensi dalam program-program gerakan BMT

Dalam edisi yang terbit awal tahun 2013 ini, Tamaddun menyajikan secara utuh hal-hal yang terkait dengan Haluan BMT 2020. Seperti penyajian wawancara eksekutif dengan Dr. Rudjito (Mantan Direktur utama BRI dan Dewan pakar PBMT Indonesia). Dan beberapa diskusi dengan para pengurus inti PBMT Indonesia antara lain; Awalil Rizky (Ketua II PBMT Indonesia dan ketua Tim Haluan BMT 2020), Burhan (ketua PBMT Institute dan Direktur utama BMT Safina), Harjono Sukarno (Direktur PBMT Ventura), Karsiwi Tri Setyantoro (Direktur Baitul Maal PBMT Indonesia dan Direktur BMT BINAMAS).

Dengan demikian, akhirnya, kami berharap pembaca bisa memahami secara utuh apa itu Haluan BMT 2020? dan bagaimana Haluan BMT 2020 diterapkan serta betul-betul dimengerti semua lapisan masyarakat. Sehingga BMT sebagai gerakan dakwah melalui ekonomi syariah dalam membentuk masyarakat produktif dan di ridhoi Allah betul-betul terwujud. Selamat membaca!. []

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 20134

Page 7: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Daftar Isi

Serambi

Cover Story

Sajian Utama

Manajemen Keuangan Keluarga

Arsitektur itu ibarat Rumah

Haluan BMT 2020, ArsitekturPBMT Indonesia

Memahami Ide Besar HaluanBMT 2020

Haluan BMT 2020, ArsitekturSyariah Masa Depan

SDI adalah Kunci HaluanBMT 2020

Mewujudkan Satu JutaKeluarga Utama

1

6

8

Dinamika31

Saya sangat mengapresiasi, BMT–BMT ini independen tapi memiliki pemikiran yang sama. Dimana ide-ide membentuk haluan muncul dari anggota-anggota, sungguh membahagiakan karena komitmen para anggota akan kebutuhan bersama dalam memperluas keanggotaan seluruh Indonesia yang bergabung perlu membuat arahan visi yang sama.

DR. RUDJITO

TAMZIS MenjawabMusyarakah, Mudharabah dan Sistem Proyeksi

52

Ekonomi Syariah

Kamus Ekonomi Syariah

Memahami SeutuhnyaAkad Mudharabah

54

57Pustaka Syariah

InspirasiNurhayati, Ijabah TAMZIS Sejahterakan Anggota

58

62

Santap KulinerGetuk Asli Sokarja Mbok DiyemManis, Hangat dan Empuk

75

Tegar

Refleksi

Nurwala,Hidup dari Rizki Plastik

Hakim

77

79

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 5

Arsitektur Keuangan Syariah Masa Depan

Haluan BMT 2020

Era Microfinance, Fungsi Intermediasi PBMT Ventura

Edi Tia Warman, Ramu Pengalaman Menuai Keuntungan

Kamijem, Sukses Berkat Sayur

Jendela KeluargaSehari Satu Akhlak

59

Nurhandiyan, Jujur BerdagangUsaha Terus Berkembang

Profil39TAMZIS Kaliwiro, Dakwahkan Ekonomi Syariah Hingga Pelosok Kampung

Pasar Agung Depok, Menjadi Pasar Tradisional yang Modern

TAMZIS Ikuti BMT SUMMIT 2012;Bangga Berkoperasi, Bangga Bersyariah

Rapat Akbar PBMT Indonesia Jawa Tengah; Menjadi Pelaku BMT yang Amanah, Profesional dan Mandiri

TAMZIS Business Plan 2013Berbagi Kebahagiaan dalam Syariah, Sehat dan Besar

TAMZIS Beri Beasiswa Pendidikan, Ringankan Beban Orang Tua

Pembekalan Calon Karyawan TAMZIS; Menjaga Kesungguhan Menjadi Mujahid Ekonomi Syariah

TAMZIS Ikuti PPKI 2012;Indonesia Kreatif, Indonesia Power

Dra. Mursida Rambe; Satu dari Seribu Perempuan, Berdakwah Melalui BMT Demi Menolong Umat

Sosok46

10

Page 8: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 20136

Cover Story

eorang anak kecil bagi kehidupan adalah simbol optimisme dalam menatap masa depan. Anak juga bermakna regenerasi yang Smembawa keberlanjutan dalam

sejarah kemanusiaan. Anak juga berarti buah kasih sayang atas semesta keluarga.

Senyuman berlambang setiap langkah harus didasari rasa senang, damai, nyaman dan penuh ketentraman. Dengan senyuman pekerjaan yang berat akan terasa ringan. Dengan senyuman akan mendinginkan rasa marah menjadi sejuk kembali. Dengan senyuman semua berawal dan berakhir dengan saling menguntungkan dan bahagia bersama.

Anak kecil yang sedang menorehkan pena adalah gambaran dalam upaya menorehkan tonggak peradaban yang akan dikenang oleh sejarah manusia. Dalam hal ini, akan dicatat dalam sejarah peradaban ekonomi syariah dunia, minimal perekonomian di tanah air, Indonesia.

Sedang menggambar rumah, mulai dari atap, tiang penyangga dan pondasi yang merupakan prasyarat utama dalam sebuah bangunan yang kokoh dan bertahan lama. Pondasi rumah menggambarkan visi dan misi yang menjadi pijakan harus tak runtuh oleh waktu. Tiang penyangga adalah Sumber Daya Insani (SDI) yang memiliki karakter yang amanah, profesional dan mandiri. Atap adalah tujuan yang dapat menaungi keselarasan atau keseimbangan dalam bertindak dan mengambil kebijakan. Sehingga ketiga komponen tadi dalam saling menguatkan dan bermanfaat dalam mengangkat derajat manusia, di dunia dan akhirat.

Sekali lagi, ibarat rumah. Arsitektur atau Haluan adalah tempat bernaung, edukasi dan mengembangkan diri mewujudkan visi dan misi. Tempat berlindung, tempat mengembangkan diri dan tempat mengabdi.

Rumah, dalam bahasa Inggris adalah home. Yang artinya tempat kembali. Tempat menggarap diri. Tempat saling menghormati

Arsitektur ituIbarat Rumah

Haluan BMT 2020 berisi sejarah BMT dari tahun ke tahun. Rancangan strategis. Pengembangan SDI (Sumber Daya Insani).

Pengembangan Baitul Maal yang terdiri dari Ta'awun (dana tolong menolong), BMT Travel dan ZISWAF. Tak ketinggalan ada juga

Permodalan BMT Ventura yang memberi pembiayaan dan menjaga stabilitas BMT-BMT anggotanya.

Page 9: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 7

Haluan BMT 2020 berisi sejarah BMT dari tahun ke tahun. Rancangan strategis. Pengembangan SDI (Sumber Daya Insani). Pengembangan Baitul Maal yang terdiri dari Ta'awun (dana tolong menolong), BMT Travel dan ZISWAF. Tak ketinggalan ada juga Permodalan BMT Ventura yang memberi pembiayaan dan menjaga stabilitas BMT-BMT anggotanya.

Haluan BMT 2020, sengaja didesain mempunyai cakupan tidak hanya lingkup BMT tetapi Haluan disusun atas dasar bagaimana lembaga keuangan mikro syariah menjadi soko guru perekonomian Indonesia yang bertumpu pada mengembangkan masyarakat Indonesia yang produktif sebagai upaya mencapai Ridho Alla SWT. []

satu sama lain. Tempat berlindung dari ancaman luar. Tempat menyusun strategi dan tempat mewujudkan mimpi-mimpi.

Pada zaman orde baru, kita sering mendengar GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara). GBHN tersebut adalah rancangan strategis dan bertahap tapi berkelanjutan dari lima tahunan, sepuluh tahun, dua puluh tahunan hingga dua puluh lima tahunan yang berisi tentang apa yang akan dilakukan dan apa target capaian. Dari GBHN tersebut, Indonesia memiliki tahapan-tahapan pembangunan.

GBHN tak jauh beda dengan Haluan BMT 2020. Mesti BMT memiliki pola berpikir dan latar belakang berbeda tapi secara esensial sama, ingin mencapai visi dan misi ataupun mimpi yang ingin dicapai pada tahun 2020.

Page 10: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 20138

adirnya Haluan BMT 2020 membuat ghirah (perjuangan) BMT-BMT Indonesia melalui ekonomi syariah semakin Hmenunjukkan rasa optimisme

dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia. Sehingga terasa lebih terarah, jelas dan pasti di setiap langkahnya.

Beberapa BMT pun sudah melakukan penyelarasan secara paradigmatis (mind set) dari yang awalnya berpikir BMT 'hanya' melayani satu kecamatan atau satu kabupaten menjadi melayani anggota seluruh Indonesia (nasional). Dari aset ratusan juta berkeinginan untuk menjadi aset milyaran hingga trilyunan. Begitu juga dari yang awalnya berpikir memberdayakan beberapa keluarga menjadi jutaan keluarga.

Meski begitu, BMT-BMT akan tetap istiqamah dan setia melayani para pengusaha mikro, sektor mikro atau sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Hal

ini bukan tanpa alasan, tetapi karena BMT lahir dan berkembang bersama banyak orang bukan sebagian orang. Apalagi BMT merupakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang mendahulukan visi dakwah melalui ekonomi untuk menyejahterakan umat dan rakyat Indonesia seluruhnya.

Visi tersebut telah menjadi jati diri BMT yang tercermin dalam keseluruhan perilaku, proses dan kinerja BMT, khususnya anggota PBMT Indonesia. Maka tak salah, bila BMT-BMT yang menjadi anggota PBMT Indonesia harus menerapkan standarisasi kesehatan dan likuiditas serta SOP yang seragam dan terukur. Hal tersebut sebagai syarat pokok dalam mewujudkan cita-cita PBMT Indonesia ke depan.

Kita tahu, ada tiga misi yang ingin dicapai PBMT Inddonesia dengan Haluan BMT 2020. Pertama, Industri BMT yang sehat dan kuat meliputi syariah compliance dan good governance. Kedua, Produktifitas masyarakat

2020HALUAN BMT

ARSITEKTUR PBMT INDONESIA

Haluan BMT 2020 sendiri merupakan blue print, cetak biru, landscape, atau arsitektur BMT. PBMT Indonesia menggunakan

istilah haluan karena dianggap memberikan nuansa yang bersifat lebih komprehensif dan rekomendatif mengenai tatanan dan posisi

BMT yang diinginkan untuk waktu mendatang, yang langkah kebijakannya dimulai saat ini.

Page 11: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 9

PB

MT

IN

ST

ITU

TE

BA

ITU

L M

AA

L

PB

MT

IN

DO

NE

SIA

PB

MT

VE

NT

UR

A

INDONESIAPBMT

dan sejahtera melalui terwujudnya 1 juta keluarga utama dan menerapkan parameter kemanfaatan sesuai maqashid syar'i. Ketiga, Memperkuat sistem keuangan nasional dengan basis kekuatan domestik yang mandiri dan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia.

Dalam mewujudkan cita-cita yang ada dalam Haluan BMT 2020 BMT-BMT bersama PBMT Indonesia telah membagi program strategis dengan tiga fase antara lain. Tahun 2011 – 2014 adalah fase pematangan. Tahun 2015 – 2017 adalah fase akselerasi dan terakhir 2018 – 2020 adalah Fase kemanfaatan optimal. Dengan perencanaan fase BMT tersebut, tidak bisa tidak, BMT harus menyiapkan infrastruktur yang kuat, khususnya SDI (sumberdaya Insani), teknologi dan SOP serta kepatuhan syariah (syariah compliance).

Haluan BMT 2020 sendiri merupakan blue print, cetak biru, landscape, atau arsitektur BMT. PBMT Indonesia menggunakan istilah haluan karena

dianggap memberikan nuansa yang bersifat lebih komprehensif dan rekomendatif mengenai tatanan dan posisi BMT yang diinginkan untuk waktu mendatang, yang langkah kebijakannya dimulai saat ini.

Haluan BMT 2020 selain menjadi jati diri BMT, bisa juga menginspirasi para pegiatnya. Karena haluan menjelaskan visi, misi dan sasaran pengembangan BMT. Dimana kebijakan secara umum terkait dengan beberapa aspek utama operasional BMT seperti: kelembagaan, struktur, pengawasan, pengaturan dan lembaga penunjang lainnya. Haluan juga memuat tahapan-tahapan dan langkah-langkah kegiatan atau rencana aksi yang merupakan inisiasi-insiasi kongkrit mengenai implementasinya.

Untuk mempermudah pencapaian visi haluan, yaitu BMT sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang bercirikan masyarakat produktif, sejahtera dan diberkahi, maka ada beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu: (a) Terwujudnya tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap prinsip syariah. (b) terciptanya good corporate governance dan pengelolalan yang professional dalam rangka memperkuat kondisi internal BMT. (c) Terbangunnya struktur usaha BMT yang sehat dan kuat, sehingga mampu menjadi pemelihara kestabilan sistem keuangan nasional. (d) Tersedianya infrastruktur yang lengkap bagi industri BMT dan gerakan BMT. (e) Operasionalnya sistem pengaturan dan pengawasan BMT yang efektif dan efisien. (f) Terciptanya usaha BMT yang terintegrasi kuat dengan perekonomian rakyat, sehingga mampu menjadi salah satu soko guru perekonomian nasional. (g) Tercapainya upaya pemberdayaan masyarakat miskin sehingga menjadi sejahtera. [red]

Page 12: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201310

“Saya sangat apresiasi, BMT–BMT ini independen

tapi memiliki pemikiran yang sama. Dimana ide-ide

membentuk haluan muncul dari anggota-

anggota, sungguh membahagiakan karena komitmen para anggota

akan kebutuhan bersama dalam memperluas

keanggotaan seluruh Indonesia yang bergabung

perlu membuat arahan visi yang sama. Visi yang

dicanangkan dalam Haluan BMT 2020 sudah

sangat bagus, bayangkan, yakni jadi soko guru

perekonomian Indonesia”.

Nama : Dr. Rudjito g. Executive Risk Management, ABN Amro, h. Pendiri & Ketua Dewan Kode Etik Badan Nama Istri : Dra. Mintarsih Amsterdam, Netherland (2004) k. Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), 2005-Tempat, Tgl Lahir : Klaten, 9 Juli 1946 sekrg

Mengikuti Organisasi: Agama : Islam

a. Ketua Himpunan Bank-bank milik Negara Sebelum di BRI pernah:Alamat Rumah : Jl. Bukit Hijau TE VIII No. 37,

(HIMBARA) – 2000-2004 a. Staf s/d Direktur Treasury & International PT. Pondok Indah, Jakarta Selatan

b. Ketua Federasi Perbankan Indonesia Bank Dagang Negara (1972-1998)Alamat Email : [email protected]

(Federation of Association of Banks/ FIAB) b. Komisaris PT Kimia Farma (1999)Pendidikan formal: 2000-2005 c. Direktur Utama PT. Kliring Penjaminana. SR Negeri, Ngepos, Klaten (1958) c. Chairman of ASEAN Bankers Association (ABA) - d. Efek Indonesia (KPEI), 2000 s/d Julib. SMP Negeri II, Klaten (1961) 200102003

Jabatan di BRI:c. SMA Negeri, Klaten (1964) d. Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI) Cab. Jakarta

a. Direktur Utama (17 Juli 2000-17 Mei 2005)d. Drs. Ekonomi UGM Jogyakarta (1972) (2004-2011)

b. Komisaris Utama (17 Mei 2005-22 Sept 2005)e. Dr. Manajemen Bisnis IPB, Bogor (2011) a. Ketua BUMN Executive Club ( 2004-sek )

Kegiatan Lain-Lain setelah BRI: b. Pendiri dan Pembina Yayasan Indonesia Pendidikan non formal:

a. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin e. Quality Award (IQAF), 2004-sekaranga. International Training Program on Development

Simpanan (LPS) , 2005-2010f. Member of Supervisory Board of Asia Bank, India (1978)

b. Komisaris PT. TVS Motor Indonesia (2006-sek)g. Asia Pacific Rural&Agriculture Creditb. Pendidikan P4 K, Bandung, Jabar (1980)

c. Komisaris PT VVF Indonesia (2011-sek)h. Association Consulting Service (APRACA), 2003-c. Sekolah Pemimpin Cabang BDN (1982)

d. Komisaris PT. Global Finance Company3005d. International Correspondent Banking

e. Adviser PT. Global Access Consultanti. Member of Global Advisory Council on e. Seminar, First National Bank of Chicago, USA

f. Adviser PT. Bank Mutiara (2011-sek)Microfinancing(1983)

g. Adviser PT. BMT Ventura.j. Pendiri & Adviser Indonesian Risk Professional f. Sekolah Staf Pimpinan Bank, Institut Bankir

Association (IRPA), 2004-sekrgIndonesia (1986)

Page 13: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

DR. RUDJITO (Mantan Direktur Utama BRI dan Dewan Pakar PBMT Indonesia)

Haluan BMT 2020

MT (Baitul Maal Wa Tamwil) lahir dari semangat dakwah. Mendampingi umat. Mengedukasi umat dan terakhir adalah Bmenyejahterakan umat melalui

dakwah ekonomi syariah. Semangat itu, lambat laun lembaga keuangan syariah mikro yang bergerak di bidang dakwah bil hal untuk mendorong ekonomi umat lebih sejahtera, khususnya usaha mikro.

Sudah 20 tahun (1992-2012) BMT setia bersama umat. Terdapat lebih dari 4.000 BMT di Indonesia dan 200-an BMT diantaranya tergabung dalam Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT). Nah, dari interaksi, diskusi, dan pertemuan-pertemuan antar BMT serta melihat realitas sosial-ekonomi terutama dalam menentukan gerak strategis dakwah BMT, muncul cita-cita dan harapan ataupun mimpi bersama tentang masa depan BMT. Maka lahirlah apa yang kemudian disebut “Haluan BMT 2020”

Para pegiat BMT, terutama anggota PBMT Indonesia menyebut Haluan BMT 2020

sebagai pedoman program strategis BMT dari satu fase ke fase berikutnya. Baik cara pandang, persiapan, langkah strategis dan pencapaian-pencaian semua terekam dalam Haluan BMT 2020.

Lalu, bagaimana Haluan BMT 2020 bisa menjadi tata cara gerak BMT hingga 2020. Berikut wawancara eksekutif Zubaeri At dari Tamaddun dengan Dr. Rudjito (Mantan Direktur Utama BRI dan Dewan Pakar PBMT Indonesia) di rumahnya, Pondok Indah, Jakarta.

Menurut Bapak, bagaimana prospek gerakan BMT Indonesia ke depan?

Kita tahu, bahwa BMT berbasis Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Dari masing-masing BMT yang otonom tadi membentuk perhimpunan BMT Indonesia. Itu perlu kita apreasiasi, apalagi berangkatnya dari bawah. Bukan diminta oleh atasan, karena memang tidak punya atasan. Masing-masing mengatasi dirinya sendiri. Saya yakin BMT-BMT ini mempunyai komitmen bersama dalam

Arsitektur Keuangan Syariah Masa Depan

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 11

Page 14: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

membentuk koperasi syariah, ini pertama. Kedua, saya yakin juga, mereka menganggap penting ukhuwah islamiyah bukan hanya life service tapi langsung dipraktekkan.

Kebetulan saja, yang dikembangkan di lembaga keuangan sehingga mudah sekali terjadi keterhubungan, kerekatan karena ada kesamaan kebutuhan. Dengan membentuk perhimpunan BMT itu dimana di dalamnya sudah terpikir dan sudah terjadi bagaimana menjaga likuiditasnya, makanya dibentuk BMT Ventura. Untuk menjaga intelektualitas dan kompetensi anggota-anggota, karyawan dan manajer-manajernya maka dibentuk BMT Institute. Dan untuk menjaga kredibilitas semua BMT yang tergabung dalam Baitul Maal PBMT ada upaya melakukan sertifikasi. Dengan upaya seperti itu, dan semua sudah menyadari, bukan hanya life service, maka BMT akan menjadi good corporate goverment.

Apa itu good corporate goverment BMT?Saya selalu mengatakan, apakah good

corporate goverment itu hanya penampilan (performa) saja atau juga tindakan (performance)?. Artinya, apakah hanya tulisan-tulisan, ucapan terus diterangkan saja kemudian selesai? Kan tidak. Tapi dalam diri teman-teman BMT not only performa tapi juga sekaligus performance, tindakan nyata.

Itu bukti, BMT-BMT yang ingin menjadi anggota PBMT harus diukur dulu tingkat kesehatannya. Tingkat kesehatan itu bisa diukur apabila masing-masing BMT menjalankan good corporate goverment (GCG). Bukan hanya untuk salah satu BMT tapi GCG harus dilakukan oleh keseluruhan anggota PBMT.

Dengan contoh-contoh yang dilakukan oleh PBMT dan ditularkan ke BMT-BMT, acara tahunan ada BMT Summit, kunjungan PBMT ke Korwil-korwil dan BMT. Hal ini menunjukkan niat baik dan komitmen yang tinggi akan dipegang betul. Karena niat dasarnya untuk membangun ukhuwah islamiyah dalam bentuk riil, ini yang pertama. Kedua, dalam menjalankan itu selalu

mengemban amanah. Tanpa komitmen, amanah yang istiqomah mustahil bisa terjadi.

Apakah desain BMT sudah cocok dengan cita-cita ingin mensejahterakan ekonomi umat? terutama pembiayaan?

Kita jangan takut terus menerus mensosialisasikan BMT, karena disitulah jati diri kita dalam memahamkan masyarakat dan menyejahterakan masyarakat. Apabila masyarakat belum mengenal secara benar, kata kuncinya tiga. Yakni, sosialisasi, sosialisasi dan sosialisasi.

Saya masih ingat betul, KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan praktek syariahnya dimana sih? Tapi saya berpatokan, lebih baik kita setahap demi setahap untuk melakukan itu daripada tidak sama sekali. Makanya, lebih baik kita terus menerus memperbaiki dan selalu mendekatkan diri pada syariah yang sebenarnya.

BMT dan ekonomi syariah harus terus disosialisasikan. Kita beruntung bahwa di perbankan sudah ada Undang-undang khusus tentang syariah, sudah membentuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan dalam Munas terakhir akan mempengaruhi regulator untuk membuat aturan tersendiri yang kaitannya dengan syariah, bahkan ditingkat duniapun yang menaruh perhatian Economic Islamic Sistem bukan hanya negara timur tengah tapi juga City Bank dan HSBC pun telah mengembangkan sistem ini.

Oleh karena itu, kaderisasi menjadi penting sekali. Jangan sampai ketika kita duduk, lupa berdiri. Itu harus terus dikembangkan. Apalagi saya tahu, para aktivis BMT adalah para aktivis gerakan Islam, apakah dari HMI, PII atau IMM. Jadi jelas sekali, kalau BMT basis dasarnya adalah amanah tadi. Jadi desain BMT sudah sangat pas dalam mensejahterakan umat.

Sebagai orang perbankan, apakah BMT mampu menjadi alternatif pemberdayaan ekonomi umat grass root?

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201312

Sajian Utama

Page 15: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Saya yakin. Kenapa begitu, kalau dilihat dari stratanya, sekarang sedang dikembangkan keuangan inklusif, artinya bentuk-bentuk keuangan seperti pinjaman, simpanan, money transfer, asuransi dan sebagainya, yang dimungkinkan bisa diakses semua pihak tanpa melihat tingkat pendapatan mereka. Dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan menurunkan kemiskinan. Artinya apa? finance inklusif adalah memberdayakan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.

Kalau kita baca, Poverty elevation tool box karangan Ms. Marquette Robinson: The Micro finance Revolution, disana banyak dijelaskan, untuk mengurangi kemiskinan harus punya tool box, yakni berdasarkan strata, jadi strata yang paling miskin, yang punya pendapatan tapi tidak mencukupi disebut working poors. Kedua, strata yang memiliki pendapatan, menengah, cukup dan tinggi.

Nah, untuk yang sangat miskin, bisa dikelola oleh BMT yang formal, saya katakan

formal, karena BMT bergerak berbasis Undang-undang. Kalau arisan itu non formal. Artinya kemiskinan itu bisa didekati dengan Baitul Maal, melalui akad Qordul Hasan, yang tidak mengenal bagi hasil tapi membantu (ta'awun), ini ditetapkan bagi yang tidak memiliki pendapatan. Tapi active poor, punya pendapatan tapi masih miskin, bisa didekati melalui BMT, menjadi anggota simpan pinjam. Tentu dengan bimbingan usaha, misalnya, usaha tani, untuk beli bibit diberi pinjaman, setelah panen bayar. Ini bentuk pemberdayaan ekonomi active poor. Kalau strata di atasnya, sudah strata perbankan. Jadi BMT itu bisa memberdayakan yang tidak bisa diberdayakan oleh perbankan. Jadi sangat disayangkan bila perbankan bermain di wilayahnya BMT. Lebih baik, perbankan kerjasama dengan BMT. Karena BMT dengan keterbatasan modal yang ada tidak mungkin melayani anggota-anggota yang lebih besar lagi. Kalau boleh saya menyarakan pada PBMT, mulai sekarang untuk merancang untuk duduk bersama dengan bank. Satu sisi, BMT Ventura kerjasama untuk mendapatkan dananya. Apalagi sekarang, BI mengeluarkan kebijakan bahwa maksimal 20% dana perbankan untuk UKM, baru Januari berlaku.

Bagaimana caranya? BI sudah memberi jalan, bank-bank negara, swasta dan asing apabila tidak mampu menjalankan sendiri bisa bekerjasama dengan BPR atau koperasi. Koperasi apa yang paling mapan, Group PBMT. Ini sudah harus ada inisiatif. Kalau memang mau mengembangkan seperti itu, jangan sampai anggotanya ini bisa lepas sama sekali masuk ke bank. Boleh langsung ke bank, tapi pengawasan harus kita yang minta dengan cash mengambil fee atau biaya administrasi, 0,2% misalnya. Sebatas modal yang bisa dibiayai, tapi diatas kemampuan itu silahkan ke bank.

Akan baik lagi, kalau dikembangkan dengan penelitian, untuk memperdalam di masing-masing strata lalu diperdalam lagi dalam BPPS.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 13

Jadi BMT itu bisa memberdayakan yang tidak

bisa diberdayakan oleh perbankan. Jadi sangat

disayangkan bila perbankan bermain di wilayahnya BMT.

Lebih baik, perbankan kerjasama dengan BMT.

Karena BMT dengan keterbatasan modal yang ada

tidak mungkin melayani anggota-anggota yang lebih

besar lagi

Page 16: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Bagaimana pendapat Bapak tentang Haluan BMT 2020?

Saya sangat apresiasi, BMT–BMT ini independen tapi memiliki pemikiran yang sama. Dimana ide-ide membentuk haluan muncul dari anggota-anggota, sungguh membahagiakan karena komitmen para anggota akan kebutuhan bersama dalam memperluas keanggotaan seluruh Indonesia yang bergabung perlu membuat arahan visi yang sama.

Visi yang dicanangkan dalam Haluan BMT 2020 sudah sangat bagus, bayangkan, yakni jadi soko guru perekonomian Indonesia. Ini sebenarnya, dulu digagas waktu zaman Bung Hatta, ini artinya, BMT ingin mengembalikan bahwa koperasi inilah yang menjadi soko guru. Dengan visi yang begitu jauh horizonnya dan sangat kuat maknanya, artinya setiap anggota PBMT memiliki satu ikatan batin dan nilai yang kuat untuk mengembangkan BMT bisa menjadi soko guru perekonomian.

Saya yakin, dengan sosialisasi yang terus menerus Haluan BMT 2020 akan mempermudah anggota PBMT untuk meraihnya. Saya menyarankan, untuk sosialisasi itu dengan membuat format satu lembar sendiri. Sebagaimana pengalaman saya di BRI, kalau bisnis plan yang di power point bisa 80-85 halaman, saya buat hanya satu lembar. Dan itu membawa dampak yang luar biasa, kenapa? Karena setiap direktur membawa satu lembar untuk menerangkan kepada anak buahnya.

Strategi apa yang harus dilakukan PBMT Indonesia dalam mensosialisasikan dan transformasi kesadaran tentang Haluan BMT 2020?

Kalau bicara tentang transformasi, entah itu dalam bisnis atau non bisnis, harus dilakukan empat bidang. Satu, management transformation (the way of management think). Artinya, perubahan disini bukan orang-orangnya, tapi lebih penting adalah perubahan

cara berpikirnya. Dengan adanya haluan, akan jelas visinya bisa merubah cara berpikir para manajer dan pengurus PBMT menyesuaikan arah, sasaran dan target sesuai haluan. Itulah yang harus terus menerus dikembangkan.

Kedua, strategy transformation (set up a better strategy, translating strategy into actions). Strategi apa yang digunakan dalam mencapai visi, misi dan sasaran tadi. Strategi ada dalam bidang produk-produk dan jasa. Strategi di bidang pengawasan. Strategi di bidang manajemen, strategi di bidang supporting sistem dan lain-lainnya. Teknologi juga harus dikembangkan. Tapi untuk membuat strategi seperti itu harus jelas milestonenya, harus dibuat performance milestone, kalau tidak bisa tahun 2020, performance milestonenya dibuat pertahun, tiga tahunan atau lima tahunan. Lebih bagus, 2020 tahun sebagai fixs target.

Dalam satu tahunnya dibuat pencapaian-pencapaian. Misalnya, kita buat

Haluan BMT 2020 sudah ideal. Yang harus dilakukan

adalah pada tahap implementasi. Bagaimana

BMT-BMT memiliki rencana implementasi dalam

tahunan, dua tahunan atau tiga tahunan. Sehingga

dalam implementasi tersebut akan jelas, apakah Haluan BMT 2020 perlu ada

tambahan atau masukan baru.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201314

Sajian Utama

Page 17: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

rencana bisnis tiga tahun, tahun pertama, September hampir tercapai, di bulan September kita buat lagi, untuk tahun depan dan tiga tahun mendatang, begitu seterusnya, sehingga terakhir nanti 2020. Nah, kalau sudah hampir 2020, belum tercapai haluan bisa diperpanjang lagi. Managemen think, jadi think globaly, act localy. Itulah khas dari BMT. Berpikir besar, akan menjadi penguasa BMT di Indonesia, dan menjadi penyejahtera masyarakat yang paling utama, serta kita akan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

Ketiga, structural transformation. Ini menyangkut sistem, kinerja dan struktur organisasi. Kita tahu, organisasi PBMT seperti sekarang, tapi dalam perkembangan waktu, oragnisasi tersebut akan berkembang. Saya sepakat, bila PBMT menganut flat organization, artinya organisasi yang dikembangkan tidak terlalu vertikal mengingat PBMT awalnya tumbuh dari lembaga otonom, makanya harus lebih memberdayakan korwil dan daerah.

Terakhir, keempat, jangka panjang, cultural transformation. Membangun budaya. Nah, budaya bisa terjadi apabila dipaksa. Tapi nilai-nilai budaya islami sudah terbangun dalam BMT-BMT. Itu yang harus terus menerus diingatkan, sehingga akan terbiasa, kalau sudah terbiasa akan menjadi budaya. Kebetulan kita yang sejak kecil, dipaksa mengaji, dalam bergaul, dipaksa sehingga menjadi budaya. Yang namanya budaya, harus dibangun sejak awal, lalu manajemen, strategi dan struktural berikutnya. Hal tersebut harus dimulai dari pimpinan-pimpinan terlebih dahulu, baru kemudian karyawan-karyawan di bawahnya. Dengan kesadaran bersama, insya Allah, anak buah kita yang menjalankan operasional sehari-hari tidak berani berbuat yang tidak benar. Karena kita bukan saja diawasi oleh manajer, tapi kita juga diawasi oleh Allah Swt.

Bagaimana agar target-target Haluan BMT 2020 tercapai?

Ada tujuh keriteria, enam diantaranya adalah proses. Satu keriteria adalah hasil atau

target. Proses, pertama, menyangkut pola kepemimpinan. Pemimpin BMT-BMT harus memiliki visi dan misi dalam jangka panjang dan mampu menjabarkan hingga level paling bawah. Apalagi haluan sudah mencantumkan visi dan misinya, bagaimana bisa diimplementasikan dalam kinerja dan sistem masing-masing. Kedua, kemimpinan harus berpegang teguh pada amanah. Ketiga, kepemimpinan yang membawa pada GCG. Keempat, bagaimana kepemimpinan yang sangat memperhatikan lingkungan. Kelima, kepemimpinan yang mampu memahamkan bawahannya akan visi dan misi.

Yang keenam, rencana strategi yang penting mengingat persaingan di daerah sudah semakin terasa, entah itu dengan koperasi maupun dengan BPRS-BPRS. Ketujuh, harus fokus konsumen, baik yang mempunyai anggota pembiayaan mapun yang memiliki investasi.

Mampukah Haluan BMT 2020 berlaku sebagaimana API (Arsitektur Perbankan Indonesia) dalam dunia perbankan?

Menurut saya, berbeda. Kalau perbankan itu aturannya lebih ketat. Terutama dari sisi permodalan. BMT dalam operasionalnya tidak seketat permodalan. Jadi kalau haluan di sejajarkan dengan API ya belum. Tapi haluan bisa dijadikan trigger (pemicu) yang mengarah pada arsitektur keuangan syariah ke depan sangat mungkin.

Apa tambahan Bapak?Untuk mencapai kinerja yang prima dan

berkelanjutan terdapat suatu kata-kata bijak “ Good is not enough, a performance excellence is much better”. Hal ini untuk memberi semangat kepada kita semua agar tidak berpuas diri dengan hasil yang bagus saja karena harus secara konsisten dan berkelanjutan melakukan perbaikan-perbaikan guna mencapai kinerja yang prima dengan mendasarkan pada strategi: “Continuous improvement with leaders and employees involvement to achive performance excellence”. []

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 15

Page 18: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Haluan itu sebenarnya adalah seperti manifesto pejuang-pejuang BMT tentang apa yang ingin mereka raih hingga tahun 2020 dan apa konsekuensinya yang harus mereka lakukan mulai sekarang.

aluan BMT 2020 pada awalnya merupakan rekaman proses Hdan rumusan

panjang perjalanan BMT-BMT. Artinya, sebagai dokumen, Haluan bukanlah hasil tulisan dari satu orang atau tim. Tapi sebuah dokumen proses yang mampu direkam dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun setengah antara 2009 hingga pertengahan 2011.

Terlihat, dari pola penulisan Haluan BMT 2020 yang diawali berupa refleksi atau laporan apa-apa yang sudah dilakukan oleh BMT-BMT. Bagian dua, berisi apa-apa yang diinginkan, dicita-citakan, diobsesikan dan diimpikan oleh pemuka-pemuka BMT-BMT.

Awalil Rizky (Ketua II PBMT Indonesia)

Memahami Ide Besar Haluan BMT 2020

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201316

Sajian Utama

Page 19: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Bila proses pertama, kami melakukan kajian hingga riset terkait dengan sejarah, perkembangan dan angka-angka yang terkait dengan BMT. Pada bagian kedua, dilakukan diskusi, bincang-bincang yang dilakukan terus menerus, tidak hanya satu forum saja.

Bahkan dalam satu pertemuan, semua ide direkam sebagai bahan dalam merumuskan seperti dari Saat Suharto, Joelarso dan Bu Rambe, pokoknya semua. Dan kemudian merumuskan apa yang dicita-citakan dan mau dibawa kemana BMT-BMT sebenarnya.

Setelah rumusan itu dibuat dalam bentuk tulisan, kemudian ada diskusi untuk menyempurnakan dari apa-apa yang belum ditulis. Terutama berkaitan dengan visi dan misi BMT yang ada korelasi dengan situasi dan kondisi kenyataan. Khususnya kenyataan ekonomi hingga apa yang akan dihadapi pada tahun-tahun mendatang.

Terkait dengan analisis ekonomi, tentu butuh masukan dari para akademisi dan pengamat ekonomi yang kita undang atau kita yang mendatanginya. Hasil dari dokumen tersebut kemudian dikembalikan lagi untuk didiskusikan, sehingga menjadi diskusi yang panjang.

Ada beberapa yang sama, dan ada juga yang berbeda, contoh, jati diri BMT adalah sebagai lembaga dakwah. Itu bukan dari hasil perumus, tetapi sesuai dengan fakta yang terjadi bahwa BMT adalah niat awalnya berdakwah.

Begitu juga dengan identitas, yang paling utama ada empat yakni, lembaga keuangan, lembaga mikro dan lembaga syariah dan koperasi. Makanya, Haluan BMT mudah diterima oleh komunitas BMT karena memang berangkat dari pendapat dan realitas yang ada bukan dibuat-buat.

Begitu juga dengan visi kalau sudah dituliskan, sehingga menjadi cita-cita, ideal atau juga disebut mimpi. Nah, itu yang sedikit menimbulkan kehebohan karena memang

beberapa tokoh-tokoh BMT tidak bercita-cita sebesar itu. Karena dalam perumuskan Haluan, kami bertemu dengan empat puluh hingga lima puluh tokoh BMT yang berbeda, sampai-sampai datang ke forum-forum BMT. Jadi bukan atas dasar rata-rata, tapi berdasarkan pada apa yang sudah dicapai oleh mereka yang kemudian dikorelasikan dengan cita-cita atau mimpi, makanya mimpi yang tertinggi dan masuk akal itulah yang diambil.

Jujur saja, dari segi angka saja itu yang masuk akal dan masih bisa diturunkan serta sangat mungkin dilakukan. Memang angka yang tertinggi, tetapi bila dirasionalisasikan masuk akal. Itulah sisi yang tidak muncul dalam Haluan.

Jadi Haluan itu sebenarnya adalah seperti manifesto pejuang-pejuang BMT tentang apa yang ingin mereka raih hingga tahun 2020 dan apa konsekuensinya yang harus mereka lakukan mulai sekarang.

Jadi, manifesto apa yang diyakini dan berdampak pada apa yang harus dilakukan. Kalau ada yang mengatakan “wah itu mimpi banget?” itu sebenarnya bukan mimpi saya (perumus) tapi mimpi dari pemuka-pemuka BMT. Saya tidak tahu, karena tidak punya BMT, tapi melalui wawancara, meriset dan melihat dari kenyataan BMT dan konfirmasi orang luar terhadap BMT, para ekonom. Ini masuk akal. Makanya mimpi yang tertinggi, ditawarkan dan diterima, ya karena masuk akal.

Kunci Penting Haluan Haluan BMT 2020 adalah sebagai sarana

bersama-sama untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Hal itu akan mampu menumbuhkembangkan BMT-BMT di masa depan. Karena tak mungkin, suatu gerakan BMT yang memiliki cita-cita besar tanpa memiliki pedoman bersama dalam mewujudkan, yakni mimpi besar.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 17

Page 20: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Jadi, kata kuncinya, Haluan BMT 2020 sebagai rumusan dari mimpi bersama untuk mewujudkan mimpi besar tersebut. Fenomena Google atau gadget menunjukkan tanda-tanda yang sebelumnya belum terbayangkan, Facebooks misalnya. Sekarang ini sudah masuk era baru.

Sebagai sebuah gerakan dakwah atau komunitas sudah seharusnya melawan sesuatu yang kalau dilihat sekarang seolah-olah mimpi, tapi mimpi yang kita buat bukan sekedar mimpi tapi sudah ada indikasi rasional itu akan terwujud dan itu sangat mungkin dicapai bersama-sama. Kita sadar, apa-apa yang ada dalam Haluan kita buat atas dasar mimpi kita, atas dasar jati diri kita dan atas dasar pencapaian kita selama 20 tahun ini. Hal ini untuk mendorong perkembangan BMT lebih terarah dan tersistematis. Dan sekali lagi, kemungkinan rasionalnya ada. Jadi, Haluan adalah mimpi yang sangat mungkin diwujudkan oleh BMT-BMT.

Pertanyaannya, jika dibalik, bagaimana BMT-BMT bila tidak memakai Haluan BMT 2020? Mereka akan bertarung dalam dunia ekonomi, politik dan pergerakan masyarakat, tanpa acuan akan menjadikan mereka (red: BMT-BMT) pengikut sistem yang telah ada. Dan tanpa Haluan BMT, saya ragu BMT-BMT bisa mempertahankan apa yang sudah mereka capai selama ini. Kenapa? Kalau BMT merintis, ada yang dari garasi atau depan rumah dan ruko kecil, dan sekarang sudah mempunyai gedung yang besar tinggi, mempunyai mobil dan mereka sudah enak dan menikmati kondisi seperti itu maka mereka akan bingung, apa lagi yang harus dilakukan?

Dalam ekonomi, untuk mempertahankan capaian dan mengembangkan suatu BMT, maka dibutuhkan energi yang lebih besar dari sebelumnya. Sekarang mempertahankan tingkat pertumbuhan saja akan klabakan.

Sekarang BMT memiliki tantangan dan era baru, dengan Haluan ini BMT-BMT bisa menyelesaikan masalah bersama-sama. Kata kuncinya, bersama-sama. Haluan

mengingatkan BMT bahwa BMT tidak bisa besar sendirian. Besarpun harus bersama-sama. Jangankan BMT, bank saja begitu.

Jadi kebersamaan bukan hanya soal regulasi saja bersama-sama. Jangankan BMT, bank saja apabila ada yang jatuh salah satu akan sangat mempengaruhi terhadap citra bank lain. Kita tahu, tumbuhnya BMT tergantung pada kredibilitasnya. Makanya, dengan adanya Haluan akan membuat BMT menjalankan dengan apa-apa yang tidak bisa dijalankan sendirian.

Sebuah Harapan Haluan Dengan Haluan BMT 2020, BMT-BMT

mulai tahun 2010 hingga 2020 diharapkan tumbuh sampai delapan ratus kali, makanya

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201318

Sajian Utama

Di tahun 2010-2012 fase persiaan, 2013-2014 fase akselerasi, tahun 2015-2016 akan melakukan lompatan. Tahun 2017-2020 BMT memasuki

tahun pemenuhan target. Makanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus disiapkan sejak awal, baik SDI (Sumber Daya Insani) dan likuiditas. Bila BMT

mengelola sendiri-sendiri akan mahal dan belum tentu bisa melakukan

lompatan bersama

Page 21: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

setiap berkembang dengan ratus kali lipat, biasanya suatu perusahaan, apalagi lembaga keuangan harus memberi “ancang-ancang” (persiapan yang sungguh-sungguh) untuk mencapai target yang paling maksimal.

Oleh sebab itu, ada masa menenangkan diri, siap-siap hingga melakukan lompatan semua perencanaan bisnis. Sehingga kita harus mematok, kapan kita melakukan lompatan? Kalau dalam perusahaan disebut aksi korporasi. Bila dalam BMT sudah ada dalam Haluan, bagaimana kita melakukan lompatan bersama-sama sehingga membutuhkan masa persiapan, akselerasi dan pematangan yang nantinya siap melakukan lompatan.

Di tahun 2010-2012 fase persiaan, 2013-2014 fase akselerasi, tahun 2015-2016 akan melakukan lompatan. Tahun 2017-2020 BMT memasuki tahun pemenuhan target. Makanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus disiapkan sejak awal, baik SDI (Sumber Daya Insani) dan likuiditas. Bila BMT mengelola sendiri-sendiri akan mahal dan belum tentu bisa melakukan lompatan bersama.

Misalnya, soal SDI, PBMT Indonesia akan memfasilitasi bagaimana mempersiapkan SDI bagi BMT-BMT dengan cara sosialisasi ke SLTA maupun Universitas-universitas, harapannya, ketika ada lompatan BMT-BMT sudah siap SDI hingga tahun 2020. Selain itu, ada sertifikasi para manajer dan pelatihan-pelatihan.

Dalam aksi korporasi, nanti tahun 2012 hingga 2014 yang dikuatkan adalah lending-nya bukan funding-nya. Setelah itu, dalam aksi korporasi nanti PBMT bisa mendapatkan dana funding sebut saja trilyun dari dana murah. Sehingga kemungkinan BMT untuk memaksimalkan dana tersebut tinggi sehingga BMT –BMT lebih fokus lagi pada masalah lending. Dengan begitu, seolah-olah dengan Haluan BMT 2020, kita akan mendirikan korporasi besar. Korporasi itu bernama PBMT Indonesia.

Dengan adanya korporasi begitu, bisa meningkatkan bargaining funding, mempengaruhi kebijakan ekonomi politik, bisa

menegosiasikan dengan Bank Indonesia. Bisa dibayangkan, bila dalam tahun-tahun 2015, aset BMT-BMT bisa sampai Rp 25 - Rp 30 trilyun dan bisa mempengaruhi banyak hal.

Makanya dalam dua tahun ini, 2013-2014 mempersiapkan infrastruktur IT, infrastruktur BMT dan SOP. Dan yang paling pokok adalah infrastruktur tingkat kepatuhan akan ketahanan bersama, bukan pada DPP PBMT. Kepatuhan itu harus sangat tinggi pada keputusan bersama (organisasi). Artinya, bila kesepakatan tidak dijalankan maka tidak akan jalan apa yang sudah direncanakan.

Antara Haluan dan API Haluan dan API (Arsitektur Perbankan

Indonesia) secara logika sama, tetapi berbeda cara berpikirnya. Bila API sejak awal dibangun berbentuk piramid dan digunakan untuk memangkas bank karena dalam perbankan semakin sedikit akan semakin baik. Sementara BMT, menentukan jumlah ideal tapi tidak terlalu sedikit karena memang melayani mikro sehingga bentuk piramidnya tidak terlalu lancit sebagaimana perbankan tapi sedikit besar.

Dalam Haluan BMT 2020, BMT yang berkembang mencapai 4.000 BMT, tapi yang sudah terseleksi. Karena dalam lembaga keuangan harus jelas, berapa jumlah lembaga dan berapa jumlah pemain di dalamnya, berapa nominal yang dikelola.

Strategi dalam mengimplementasikan Haluan BMT 2020 dimulai tahun 2013-2014, dengan memperkuat IT, infrastruktur dan kebersamaan. Tahun 2015-2016 akan ada aksi korporasi yang dipimpin oleh DPP PBMT yang bersifat bisnis atau non-bisnis. Dalam dunia bisnis, PBMT sudah mendapat dana murah untuk pengembangan bisnis BMT. Yang non bisnis, BMT sudah memperoleh dukungan dari akademisi bahwa keberadaan BMT sangat diperlukan oleh pemerintah dan rakyat kita.

Bagi pemerintah dan BI memberi ruang yang besar, dalam artian ada undang-undang yang mampu memediasi lembaga keuangan

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 19

Page 22: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

dan UMKM. Jika tahun 2015, PBMT dapat dana murah Rp 10 trilyun itu bisa dijadikan modal dan akan berlipat menjadi Rp 100 trilyun dan itu menjadi modal tersendiri.

Secara eksternal ekonomi sekarang ini, ekonomi dunia mencari bentuk baru dalam dunia perbankan karena yang sering membuat krisis adalah krisis keuangan, apakah itu krisis devisa negara, krisis perbakan bahkan krisis pasar modal. Ekonomi Islam salah satu tawarannya sehingga lembaga keuangan syariah seperti BMT hadir dalam momen yang tepat. Artinya, akan banyak dana yang akan menawarkan kepada BMT-BMT. Tapi kuncinya dalam dua tahun ini, ibaratnya dalam dua tahun ini kita sedang membuat wadah untuk menampung dana yang banyak.

Jadi, di tahun 2015, logikanya bukan kita yang mencari dana tetapi dana yang membutuhkan kita agar bisa jalan. Makanya harus menyiapkan SDI yang ratusan kali lipat. Tapi tetap mempertimbangkan efisiensi dan kebersamaan.

Sosialisasi Haluan Kita bicara teknis saja, buku Haluan

BMT 2020 kita cetak dua ribu dan itu hampir habis. Seluruh anggota PBMT hampir semua membaca. Ditambah lagi, seperti Korwil Jawa Barat yang mengadakan renstra (rencana strategis), tentang isi Haluan BMT beserta teknis operasionalnya tiga hari penuh diikuti 70 peserta.

Lampung juga mengadakan renstra yang sama diikuti oleh 45 orang. Yogyakarta juga melakukan, 63 peserta. Selain masing-masing BMT yang mengadakan kajian sendiri. Jadi bukan top down tapi button up, keinginan dari BMT sendiri untuk memahami dan melakukan.

Juga kita harus akui, ada yang antusias, tapi ada juga yang masih bingung. Seperti di

awal saya singgung, karena ini mengambil mimpi tertinggi dan sangat mungkin untuk dilaksanakan dan rasional, makanya beberapa BMT harus menyesuaikan cara berpikirnya dulu.

Secara eksternal, Haluan BMT 2020 juga sudah banyak diterima oleh banyak profesor dan doktor karena mempunyai Haluan yang detail dalam mengatur dan mentargetkan BMT.

Hal ini akan terlihat bila visi dan rencananya bisa berjalan baik. Kata kuncinya, dua tahun ini, 2013-2014. Jika semua BMT sudah melakukan pembenahan SDI, menambah kantor cabang, standarisari SOP, standarisasi IT dan tingkat kepatuhan syariah tinggi Insya Allah akan running dan besar.

Soal visi Haluan BMT 2020 memilih menjadi soko guru perekonomian Indonesia yang mencirikan masyarakat produktif, sejahtera dan diberkahi oleh Allah Swt. Jelas, bahwa kita hanya meneguhkan yang sudah dirumuskan Moehammad Hatta bahwa koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia.

Jadi, BMT hanyalah menegaskan saja. Kalau diberkahi Allah, karena memang yang diusung oleh BMT adalah ekonomi syariah. Sedang masyarakat produktif dan sejahtera sebenarnya untuk 'menyinggung' ekonomi-ekonomi sekarang yang mengagungkan pada nilai pertumbuhan komsumsi bukan bertumpu pada produksi masyarakatnya.

Oleh karena itu, tema Summit 2012 kemarin “Bangga berkoperasi, bangga bersyariah” tidak lain adalah kata lain dari visi Haluan BMT 2020. Dan era baru bagi BMT Indonesia. []

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201320

Sajian Utama

Page 23: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

alam perkembangannya, tantangan BMT-BMT anggota PBMT Indonesia secara umum adalah SDI (Sumber Daya Insani). Baik, dari segi skill, Dattitude dan intelektualitasnya.

Artinya, memang secara SDI belum memuaskan, meski secara pencapaian sudah sangat memuaskan. Selain itu, BMT masih dicitrakan sama dengan bank konvensional. Apalagi dengan adanya Haluan BMT

SDI adalah Kunci Haluan BMT 2020

M. Burhan (Direktur PBMT Institute)

Tahapan yang mesti dilakukan BMT-BMT dalam meningkatkan SDI adalah Pertama,

dalam rekrutmen kita harus meneliti sampai

detail, mulai dari rumah, perilaku dalam

keseharian. Kedua, jujur. Jujur itu tidak bisa dilatih karena itu hidayah. Jadi cari

agamanya yang bagus dulu baru kemampuan

yang lain menyusul.

2020, maka tantangannya akan semakin berat.

Perlu diketahui, sebenarnya BMT lahir dari individu yang mempunyai kemampuan leadership. Artinya individu yang memiliki kesadaran kepemimpinan dan melakukan perubahan. Nah, untuk jangka waktu 100 tahun mendatang, katakan kita sekarang pada usia 25

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 21

Page 24: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

tahun, maka harus sudah menyiapkan pemimpin pengganti kita 50 tahun mendatang.

Kalau kita berpikir 100 tahun, maka SDI kepemimpinan kita harus banyak dan itu yang akan dipersiapkan PBMT Institute. Sedang sekarang, orang-orang nomor dua atau nomor tiga di Baitul Tamwil atau Baitul Maal belum memiliki leadership yang sama dengan para perintisnya.

Mencetak dan memproduksi orang-orang seperti ini memang menjadi tantangan, karena era sudah berbeda. Kalau dulu, masih era sebelum reformasi, dimana umat Islam masih “ditindas” melahirkan orang-orang yang militan. Mereka rela berjuang mendirikan BMT, karena BMT merupakan ekspresi perjuangan umat Islam.

Kini, berbeda, mereka berpikir, bagaimana hidup setelah kuliah. Dan memimpikan persoalan-persoalan duniawi. Kalau nilai ekspresinya berbeda dengan saat era awal dahulu, kalau sekarang di BMT akan ditanya “mau gaji berapa?” kalau dulu tidak pernah berpikir begitu. Jadi memang tantangannya, harus melahirkan SDI-SDI yang seperti dulu dan harus ada plusnya, selain ideologi dan idealismenya jelas, mereka harus mempunyai kemampuan keuangan terutama kemampuan keuangan BMT yang lebih hebat dari kita.

Menguasai Tiga KemampuanMemang kemampuan tersebut harus

ada standarisasi. Standar dalam artian, standar skill, attitude dan intelektual. Kemampuan itu seperti apa? jelas berbeda, kebutuhan antara BMT dengan bank konvensional. Tentu kita mempunyai standar syariah dan tidak semua orang bisa ke BMT. Seperti, kemampuan menilai akad syariah mana yang cocok untuk masing-masing kebutuhan.

Dalam mewujudkan tiga kemampuan di atas, idealnya kita yang menyiapkan SDI, melatih dan nantinya akan menjadi dan menduduki posisi sebagai apa. Tugas PBMT

Institute adalah meyiapkan pelatihan-pelatihan bagi BMT-BMT yang membutuhkan. Ini poin pertama yang krusial. Karena banyak SDI BMT yang masih kekurangan. Sambil jalan, sambil menyiapkan inkubator untuk calon penggiat BMT dan calon pemimpin BMT di masa yang akan datang.

Maka, dibuatkan program-program pra masuk BMT, setelah masuk BMT baru mempunyai idealisme dan kemudian memiliki karakter yang tidak berpikir materialisme semata. Dan membantu masyarakat untuk tidak terjerat oleh kapitalisme.

Hal ini PBMT Institute lebih banyak pada penyiapan. Insya Allah tahun depan akan ada 100 kali pelatihan bagi BMT. Paling tidak, ada 10 kebutuhan pokok yang akan dilaksanakan. Seperti, pelatihan pengurus, pelatihan pengawas, pelatihan manajer, pelatihan funding dan lending, Baitul Maal, pelatihan legal di BMT. Masing-masing BMT akan kita lihat, apa kekurangan dan kebutuhannya. Dan data-data itu akan kita koordinasikan dengan korwil-korwil yang ada sehingga nanti akan jelas kekurangan dan kebutuhan dari BMT-BMT.

Standar Rektrutmen Jika rekrutmen itu diibaratkan mencari

bahan baku, ibarat pisau, mau bahan baku dari besi biasa, baja atau besi kapal tua, masing-masing mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri. Dalam memilih SDI, kita lebih banyak mencari yang mudah didapat.

Kita tahu, ibarat pisau, bila terbuat dari besi biasa akan lebih mudah untuk diasah, tapi kelemahannya tidak tahan lama. Berbeda dengan pisau berbahan baja atau besi tua, mengasahnya memang sangat berat, kemudian kalau jadi akan tahan lama. Itu sama dengan SDI kita saat ini, rekrutmen dilatih tiga hingga enam bulan sudah bisa menghasilkan uang, tapi dalam jangka panjang tidak konstruktif tapi distruktif, lebih banyak berorientasi pada dunia materi. Kenapa? Karena memang sejak

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201322

Page 25: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

awal dirangsang dengan materi.Makanya, kita harus mencari SDI dari

bahan baku yang bagus, seperti para aktivis kampus misalnya, memang mereka dari sisi kemampuan dan skill biasanya lemah tapi mempunyai integritas, kejujuran dan ideologi yang jelas. Untuk mengupgrade orang seperti ini harus dengan keringat bercucuran, kenapa? Mereka sudah punya idealisme, lalu berbenturan dengan idealisme kita kemudian harus melakukan penyesuaian dan menyadari realitas. Itu memang butuh energi dan waktu yang lama, tetapi kalau sudah jadi akan tahan lebih lama dan bisa berjalan sendiri. Begitu juga sebaliknya, bagi orang yang instan, butuh pengawasan dan motivasi yang kuat dan terus-menerus.

Kita juga sadari, godaan orang sholeh semakin lama akan semakin tinggi. Artinya, ada juga beberapa orang yang awalnya sholeh kemudian dalam perjalanannya tidak kuat terhadap godaan-godaan.

Pertumbuhan tingkat kepercayaan dan keinginan masyarakat terhadap BMT tidak kita perkirakan sebelumnya. Artinya, kita berpikir SDI ketika kita butuh, ternyata kepercayaan masyarakat terlalu cepat dan BMT belum siap membuat tampungan air yang besar (red; tidak ada persiapan) untuk menampung dan memutar air yang ada. Artinya, dana idol, lending macet dan pencairan yang tidak fokus lagi.

Sebenarnya ketika kita bicara perjuangan, seharusnya memang sejak awal menyiapkan diri tidak serakah dan mengukur kemampuan kita sehingga kita tidak dijadikan “alat” pemilik dana untuk memutar uang.

Edukasi SDI Dalam Haluan BMT 2020, tahapan yang

mesti dilakukan BMT-BMT dalam meningkatkan SDI adalah Pertama, dalam rekrutmen kita harus meneliti sampai detail,

mulai dari rumah, perilaku dalam keseharian. Kedua, jujur. Jujur itu tidak bisa dilatih karena itu hidayah. Jadi cari agamanya yang bagus dulu baru kemampuan yang lain menyusul. Ketiga, didik skill dan kemampuan.

Terkait dengan SDI, BMT-BMT juga harus memilih tiga hal pokok; pertama, niatnya harus benar dahulu. Kedua, akalnya, artinya kemampuan dan skill. Ketiga, hati, dalam artian mempunyai kemampuan kepemimpinan yang mampu menahan beban perjuangan dalam urusan duniawi. Insya Allah menjadi SDI yang handal.

Dalam artian, hatinya untuk Allah. Akalnya untuk mengelola bisnis secara benar dan niatnya yang benar. Harus dikelola dengan benar agar menjadi SDI yang jujur, amanah dan profesional.

Masing-masing BMT harus benar-benar mengelola SDI, apabila pikirannya tidak dikelola oleh BMT akan nyeleweng. Potensinya dijaga dan keinginan-keinginannya harus difasilitasi sehingga akan saling menjaga.

Bila dalam ekonomi syariah ada yang disebut maqashid syariah, berupa lima hal (menjaga agama, intelektualitas, kesehatan, jiwa dan sosial) itu harus betul-betul diterapkan dalam kehidupan BMT.

Adapun target yang ingin dicapai PBMT Institute dalam pengembangan SDI sesuai dengan Haluan BMT 2020 yang memang menjadi mimpi bersama. Apapun yang menunjang mewujudkan mimpi itu harus kita laksanakan, artinya menjadi wajib diadakan. Salah satunya, menyiapkan SDI ke depan menjadi kunci keberhasilan BMT 2020. Tapi secara bertahap, karena kemampuan kita juga terbatas. Paling tidak saat ini yang dibutuhkan BMT adalah metode mengupgrade SDI BMT-BMT agar bisa menyesuaikan performa yang sudah berjalan sambil memenuhi kebutuhan yang akan dihadapi. []

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 23

Page 26: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

danya kebijakan Undang-undang zakat, membuat beberapa Baitul Maal BMT berbenah diri. Mengingat Asebelumnya, semua Lazis

masih dikelola masing-masing Baitul Maal BMT. Kini, adanya legal-formal dari pemerintah menuntut adanya Baitul Maal Nasional. Maka pada tahun 2012 kemarin, Baitul Maal PBMT Indonesia menginisiasi secara kelembagaan agar

diakui dan sah secara Undang-undang. Meski selama ini beberapa Baitul Maal BMT-BMT masih bergabung pada Dompet Duafa (DD) dan PNM.

Padahal tugas awal dari Baitul Maal PBMT Indonesia adalah bertanggung jawab terhadap program dana ta'awun, program BMT Travel, program Lazis PBMT dan program pelatihan Baitul Maal.

Maka pada Summit 2012, di Yogyakarta dirumuskan, pertama, pengoptimalisasian dana ta'awun (tolong menolong). Kedua, melakukan

Karsiwi Tri Setyantoro (Direktur Baitul Maal PBMT Indonesia)

Keluarga UtamaMewujudkan Satu Juta

Memang pegiat BMT pasti mengetahui, yang bisa merubah seseorang hanya Allah, tapi kita harus berikhtiar. Melalui ekonomi akan lebih mudah dan bisa memberdayaan mereka, di dunia dan akhirat. Jadi mewujudkan satu juta keluarga utama itu bukan saja bagus secara agama, tapi juga bagus secara ekonomi.

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201324

Page 27: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

pembenahan jamaah PBMT Travel, terutamaa pembinaan yang nantinya bisa membantu BMT-BMT. Oleh karena itu, ke depan butuh tim khusus yang menangani jamaah PBMT Travel. Ketiga, peningkatan SDI Baitul Maal. Hal ini disiapkan untuk mengelola LAZ (Lembaga Amil Zakat) pada tingkat Nasional.

Adapun fokus utama Baitul Maal PBMT ke depan adalah menginiasi program wakaf yang mempunyai potensi besar ke depan. Dan memposisikan Baitul Maal BMT-BMT sebagai nadzir wakaf.

Pelatihan wakaf menjadi penting, khususnya wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta yang memang menjadi basis dari PBMT Indonesia. Selain itu, ke depan akan ada kerjasama dengan lembaga-lembaga zakat untuk melakukan pelatihan tentang zakat dan pemberdayaan masyarakat. Karena dalam Summit 2012 disepakati ada pelatihan funding, lending dan pemberdayaan yang harapannya bisa tersistem dan terstruktur di masa yang akan datang.

Sebagaimana yang telah dilakukan oleh BMT Binamas yang setiap tahun memberi beasiswa, secara otomatis mempunyai ikatan dangan BMT dan ada pemberdayaan. Pemberdayaan yang kita lakukan sederhana, seperti mengajak mabit (bermalam). Jadi anaknya kita beri beasiswa dan orang tuanya kita berdayakan secara ekonomi. Dengan begitu, ada ikatan antara BMT dengan anggota.

Ke depan, kita harapkan program Baitul Maal terkait dengan carity (sumbangan) dikurangi tapi lebih pada pemberdayaan anggota. Seperti, sunatan massal dan pemberian paket sembako. Itu boleh, tapi lebih penting pemberdayaannya. Terutama, bagi mereka yang tidak masuk dalam pembiayaan Baitul Tamwil, tidak memiliki usaha, makanya kita beri pemberdayaan. Sebagaimana yang tercantum dalam Haluan BMT 2020 yang targetnya mengentaskan Rp 1juta keluarga miskin.

Potensi dan Tantangan Baitul Maal PBMT Potensi Baitul Maal besar sekali,

khususnya wakaf. BMT Binamas di Purworejo sendiri dalam satu tahun menunjukkan peningkatan bahkan melebihi target yang sudah direncanakan. Apalagi kabupaten-kabupaten besar seperti Magelang, Semarang, Yogyakarta dan Solo. Dalam mengelola BMT tidak hanya mendahulukan keuntungan saja tanpa memperhatikan sisi sosialnya. Minimal, harus ada kebijakan yang seimbang dalam menangani Baitul Tamwil dan Baitul Maal.

Secara matematis, BMT Binamas pernah menghitung dari dua puluh ribu anggota, katakanlah mengambil wakaf uang masing-masing anggota Rp 5 ribu dari sepuluh ribu anggota, dalam sebulan terkumpul Rp 50 juta. Hal ini tidak mungkin akan terealisasi bila tidak ada yang berlaku sebagai amil atau nadzir wakaf. Produk dan sosialisasi menjadi penting agar ada kesadaran masyarakat akan hal-hal yang bersifat sosial.

Bila diukur rata, masing-masing Baitul Maal BMT memiliki Rp 50 juta kali 200 BMT sudah Rp 1 milyar itu dalam sebulan, berarti setahun ada Rp 12 milyar. Itu sudah besar sekali. Apalagi kita tahu, BMT besar karena

Dalam mengelola BMT tidak hanya mendahulukan

keuntungan saja tanpa memperhatikan sisi

sosialnya. Minimal, harus ada kebijakan yang

seimbang dalam menangani Baitul Tamwil

dan Baitul Maal

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 25

Page 28: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

banyaknya orang bukan dominasi beberapa orang.

Oleh karena itu, harus ada kesamaan visi dan misi dalam mewujudkan Baitul Maal PBMT Indonesia bersama. Memang butuh proses tapi harus juga diupayakan sungguh-sungguh.

Harus kita akui, dalam mengelola Baitul Maal tantangan dasarnya adalah SDI. Erie Sudewo (mantan Presiden Direktur Dompet Dhuafa) pernah mengatakan bahwa amil itu mulia. Tetapi yang terjadi sebaliknya, masih dianggap menjadi pekerja sosial dan belum ada kebanggan sebagai amil ataupun nadzir. Makanya harus bisa menciptakan kader-kader militan untuk masa depan.

Tantangan lain, seperti kebijakan pemerintah yang ikut mengurusi masalah-masalah LAZ. Dulu, tidak ada pemerintah ikut mengurusi soal zakat, tetapi ketika sudah besar dan katakan berhasil pemerintah sudah ingin monitoring dan mengaturnya.

Tantangan selanjutnya, adalah pemberdayaan anggota. Misalnya BMT Binamas yang saya tahu memprioritaskan, pertama, pemberdayaan keimanan. Iman harus dikuatkan sehingga mempunyai keyakinan yang kuat. Bukankah ada firman, kurang lebih berbunyi, “Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali apabila kaum sendiri yang merubahnya”.

Kedua, pemberdayaan terkait dengan ilmu. Banyak sekali program-program pemberdayaan masyarakat tetapi memakai pendekatan finansial, banyak yang tidak jalan. Karena memang secara finansial mereka masih butuh. Pantaslah bila tidak jalan. Ditambah pemerintah selalu memberi program-program carity, seperti pembagian sembako gratis atau dana BLT. Jadinya, masyarakat cenderung manja dan tidak produktif. Makanya masyarakat harus diajak bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya. Jadi setiap orang harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas terkait dengan keyakinan.

Dalam kerja keras, kita bisa mencontoh BMT yang awalnya hanya bermodal Rp 1 juta,

Rp 2 juta tapi semangatnya luar biasa. Alhamdulillah berhasil. Ada yang mengatakan, mustakhiq itu miskin iman dan miskin ilmu.

Strategi Baitul Maal PBMT Ke depan

Kita tahu, BMT mempunyai sayap bisnis dan sayap sosial, keduanya harus seimbang. Makanya manajer harus memberi ruang agar Baitul Maal berkembang. Disisi lain, mengembangkan SDI.

Ke depan, Baitul Maal PBMT akan mengembangkan produk wakaf. Mengingat, dana wakaf akan menjadi dana abadi bagi BMT dan bisa berkembang selama bisa mengelola dengan baik. Karena aset wakaf tidak boleh berkurang yang berbeda dengan tabungan ataupun produk lainnya.

Strategi pemberdayaan yang akan dilakukan Baitul Maal PBMT sangat berbeda dengan pemberdayaan pada ormas atau institusi lain. Yakni pemberdayaan ekonomi yang harapannya bisa berdaya dunia dan akhirat. BMT tidak bisa memaksa anggota ikut pengajian, sementara secara ekonomi masih lemah. Makanya, melakukan peningkatan imannya dan juga pemberdayaan ekonominya.

Adapun tahapan-tahapan dalam mewujudkan satu juta keluarga utama Baitul Maal PBMT akan menjalani semaksimal mungkin sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam Haluan BMT 2020 tentang keluarga utama. Pertama, ibadahnya rajin dan maksimal dalam beribadah. Dalam artian, ibadah rajin karena tercukupi keluarganya secara ekonomi. Kedua, secara ekonomi mapan. Ketiga, sehat jasmani, dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan halal serta melakukan pencegahan-pencegahan penyakit. Keempat, pendidikan. Mereka mampu menyekolahkan anak-anaknya. Kelima, mampu bersosial, baik secara materi maupun non materi serta aktif dalam kegiatan sosial keagamaan.

Tetapi secara umum, program yang akan dilaksanakan oleh Baitul Maal PBMT mulai tahun 2013 antara lain; pelatihan fiqh ZISWAF, fundraising, pelatihan program dan pemberdayaan. []

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201326

Page 29: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

T Permodalan BMT Ventura (PBMT Ventura) merupakan lembaga pembiayaan berbentuk modal ventura Pyang didirikan sejak 2006

lalu. Tujuannya untuk memberikan pelayanan jasa keuangan bagi pengusaha mikro dan kecil (UMK).

Sejak awal, perusahaan modal ventura bisa dibilang unik, karena perusahaan ini dikelola secara syariah dan lembaga keuangan yang dibangun dari bawah, dalam artian dibentuk dan dikembangkan bersama-sama oleh pelaku keuangan mikro syariah atau yang dikenal Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Dengan begitu BMT-BMT yang tergabung dalam Perhimpunan BMT Indonesia menjadi katalisator utama yang menghubungkan perseroan dengan masyarakat mikro.

Hingga 2011, PBMT Ventura secara konsisten melakukan pembiayaan di sektor mikro dengan portofolio 63,7 % di bawah Rp 5 juta, sebesar 23 % dengan

Fungsi Intermediasi PBMT Ventura

Era Microfinance,

Harjono Sukarno (Direktur PBMT Ventura)

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 27

Page 30: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

besaran pembiayaan antara Rp 5 juta s/d Rp 10 juta. Kemudian sebesar 8,8 % kami salurkan dengan nilai antara Rp 10 juta s/d Rp 25 juta, sisanya sebesar 2,9 % disalurkan dengan nilai sebesar Rp 25 juta s/d Rp 50 juta dan 1 % dengan nilai di atas Rp 50 juta.

Sedang dari besaran portofolio yang disalurkan itu, jumlah outstanding pembiayaan di 2011 mencapai Rp 80,2 miliar dengan jumlah UMK penerima manfaat sebanyak 28.800 orang yang tersebar di 28 Kabupaten dan Kota.

Pada tahun 2012, pertumbuhan aset mencapai Rp 145 miliar naik sebesar 58% dari Rp 91,7 miliar. Keuntungan bersih yang kami harapkan di tahun 2012 juga akan menjadi Rp 826 juta naik 48% dari tahun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 555 juta.

Sejak awal memilih fokus pada sektor mikro dapat meminimalisir resiko yang juga menjadi isu sentral dalam pengelolaan bisnis ini di tahun 2012. Hal tersebut dikarenakan, pertama, kami perlu menjaga kepercayaan publik atas dana yang kami kelola. Kedua, kami memiliki kepentingan dalam mengedukasi pengusaha mikro untuk menjalankan bisnisnya secara profesional dan amanah.

Kami percaya, bahwa di tangan karyawan yang profesional dalam berbisnis dan berprinsip pada nilai-nilai syariah dan ke-BMT-an bisa berkembang dan disebarluaskan. Pada tahun 2012, PBMT Ventura membuka kantor perwakilan di empat provinsi, yakni; Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Lampung. Hal ini sebagai upaya mempermudah kontrol dan memitigasi resiko. Sehingga setiap pembiayaan yang kami lakukan telah melalui tahapan-tahapan penilaian kelayakan dan evaluasi mendalam. Semua itu kami lakukan untuk memberikan pelayanan prima, baik dari sisi investor maupun pengusaha mikro.

Selain itu, PT PBMT Ventura mempunyai peran dan tugas melakukan hal-

hal yang strategis sebagai upaya untuk mengantisipasi dinamika baik lokal (Indonesia) maupun global (International). Dinamika tersebut bisa berupa perubahan atau dampak baik positif atau negatif bagi aktifitas PT. PBMT Ventura beserta seluruh BMT jaringannya.

Tantangan PT PBMT Ventura ke depan Tantangan PT PBMT Ventura ke depan

paling tidak ada dua hal, yaitu tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal antara lain meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, serta memanfaatkan information dan communication technology bagi pengembangan PT PBMT Ventura dan seluruh BMT jaringannya. Tantangan eksternal adalah sejauh mana kita dapat melakukan antisipasi dan melakukan tindakan yang tepat dari dampak eksternal tersebut.

Terkait dengan tantangan internal khususnya pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) yang kompeten dan memiliki visi yang kuat terutama terkait dengan usaha pemberdayaan pengusaha mikro bisa diedukasi.

Sesuai dengan Haluan BMT 2020, kita akan kerjasama dengan PBMT Instutute yang akan menyediakan pelatihan-pelatihan dari berbagai jenjang karyawan BMT. PBMT Institute juga yang nantinya akan memberikan standar kompetensi, sehingga meskipun secara kelembagaan keberadaan BMT-BMT tidak terkait satu sama lain namun ada satu standar yang menyatukan.

Sedang tantangan eksternal, PBMT Ventura masih menghadapi kendala sebagai berikut: masuknya perbankan secara lebih dalam ke kredit mikro dan kecil dapat melemahkan atau setidaknya menghambat perkembangan lembaga keuangan mikro yang sudah eksis. Jika persoalan utamanya karena kekuatan modal saja, bukan karena efisiensi dan efektivitas, maka akan merugikan perekonomian dalam jangka menengah dan panjang.

Sajian Utama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201328

Page 31: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah akan semakin terintegrasinya usaha mikro dan kecil ke dalam sistem keuangan perbankan, yang berarti pula akan cepat mendapat dampak buruk jika ada gangguan atau ketidakstabilan sistem. Padahal, keunggulan usaha mikro dan kecil yang sudah terbukti selama ini adalah kuat atau hanya mengalami sedikit dampak buruk jika terjadi krisis yang lebih disebabkan faktor eksternal Indonesia.

Maka solusi terbaik menurut kami, adalah perbankan melakukan kerjasama dengan Permodalan BMT Ventura sebagai lembaga yang mengenal dekat dan faham seluk beluk usaha mikro dan kecil yang menyalurkan melalui jaringan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan

mikro syariah (LKMS). Karena memang, PBMT Ventura yang mampu mendorong dan membantu BMT meningkatkan kinerja pembiayaannya.

Produk PBMT VenturaUntuk memaksimalisasika kinerja PBMT

ventura yang memiliki jaringan dengan BMT-BMT anggota yang kini telah memiliki 206 BMT seluruh Indonesia, PBMT Ventura memiliki tiga produk yang menjadi fokus utama. Pertama, melayani keuangan yang meliputi investment, financing dan lingkage program. Kedua, technical assistance meliputi capacity building (membangun kemampuan BMT kapasitas maupun kualitas), Monitoring agency (pengawasan sejak dini mengenai keberadaan suatu BMT). Ketiga, penelitian dan inovasi yang selalu berusaha mengembangkan inovasi baru yang berkaitan dengan teknologi informasi dan produk keuangan mikro baru yang berguna bagi pengembangan sektor mikro dan kecil.

Melihat dari produk-produk di atas dan juga melihat kondisi perekonomian bangsa dan tantangan ekonomi global, maka sangatlah strategis tugas PBMT dalam mempercepat terwujudnya cita-cita yang terdapat dalam Haluan BMT 2020. Mengingat posisi PBMT sebagai lembaga mediasi antara dunia perbankan atau lembaga keuangan besar yang akan masuk pada wilayah mikro dan kecil.

Akhirnya, melihat makro ekonomi Indonesia serta potensi usaha mikro yang secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, PBMT Ventura yakin bahwa produktifitas masyarakat dapat ditingkatkan dan perseroan ingin membersamai langkah-langkah untuk mewujudkan usaha mikro sebagai aset bangsa. Apalagi kini memasuki Era Microfinance. []

Kami percaya, bahwa di tangan karyawan yang

profesional dalam berbisnis dan berprinsip pada nilai-nilai syariah dan ke-BMT-an bisa

berkembang dan disebarluaskan. Pada tahun 2012, PBMT Ventura membuka

kantor perwakilan di empat provinsi, yakni;

Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, dan

Lampung.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 29

Page 32: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Memuat fakta dan edukasi ekonomi syariah

Dinamika sektor ekonomi mikro syariah

Gagasan tokoh ekonomi syariah

Wacana pengembanganekonomi syariah

www.tamzis.com

1992 - 2012

Page 33: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 31

TAMZIS Ikuti BMT SUMMIT 2012Bangga Berkoperasi, Bangga Bersyariah

ogyakarta, 08-11 Desember 2012. Pertemuan tahunan PBMT Indonesia kali ini mengusung tema “Bangga Berkoperasi, Bangga Bersyariah” sebagai Ybentuk ekspresi akan senangnya

bergerak dalam koperasi yang berbasis syariah. BMT Summit 2012 kali ini, diikuti 400 manajer dari 206 BMT seluruh Indonesia. Bertempat di gedung UC UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Bangga Berkoperasi” bermakna bahwa BMT-BMT berkembang tidak lepas dari semangat berkoperasi sebagaimana visi dan misi yang tercantum dalam Haluan BMT 2020 yakni menjadi soko guru perekonomian Indonesia.

Sedang “Bangga Bersyariah” bermakna bahwa BMT bukan sebagai gerakan keagamaan murni, tetapi sebagai wujud pilihan dakwah melalui ekonomi syariah untuk kesejahteraan umat khususnya pada level mikro.

Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina Jakarta, dalam orasinya mengatakan

keberadaan BMT masih cukup strategis mengingat BMT mempunyai akses dalam manjangkau masyarakat di level bawah, sehingga bisa menjadi stimulator bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di level bawah. “Selama ini masih banyak kesenjangan ekonomi ditingkat masyarakat dan ini harus dibereskan”tuturnya.

Sedang Mulyaman D Hadad, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mempunyai pendapat serupa bahwa posisi BMT dari tahun ke tahun akan menjadi amat penting bagi perekonomian Indonesia. “Kita tahu, sejarah BMT berdiri bertujuan melayani masyarakat, terutama dalam membantu akses keuangan berbasis syariah” katanya.

“Peran BMT sebagai lembaga keuangan Islam yang berdakwah melalu ekonomi syariah, sekaligus juga menegaskan bahwa memperjuangkan syariah bisa dilakukan di bidang ekonomi, dan tidak seperti masa sebelumnya,

Para Pegiat Dakwah PBMT Indonesia sesaat setelah pembukaan BMT Summit 2012

Dinamika

Page 34: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Dinamika

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201332

dimana perjuangan hanya ditekankan pada bidang politik”papar Mulyaman.

Awalil Rizky, selaku ketua Steering Comite, dalam sambutan mengatakan acara BMT Summit 2012 dibagi menjadi tiga bagian kegiatan. Pertama, berupa forum musyawarah dan evaluasi perkembangan industri BMT. Kedua, forum komunikasi para manajer puncak dan pengurus BMT dengan piihal luar yang dianggap penting dan relevan. Ketiga, studi banding ke beberapa BMT yang dianggap cukup berhasil seperti TAMZIS dan Marhamah di Wonosobo, BMT Safinah dan BMT Ahmad Dahlan di Klaten, serta BMT Bringharjo di Yogyakarta.

Ketua Umum PBMT Indonesia Joelarso mengatakan, BMT Summit adalah ajang silaturami perhimpunan BMT untuk memperkuat jati diri koperasi syariah, yakni sebagai lembaga dakwah bil hal (tindakan nyata) yakni ekonomi syariah.

Karena itu kata dia, aktivitas PBMT Indonesia seluruhnya harus tunduk pada prinsip-prinsip dan aturan main syariah. Selain itu, PBMT merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sudah seharusnya menjadi motor penggerak bagi sektor usaha mikro dan usaha kecil (UMK).

“Kita tahu, kelebihan lain dari BMT adalah adanya lembaga Maal, yang menjadi satu alat pemberdayaan kaum miskin dengan skema-skema tertentu yang tak berdasar perhitungan bisnis atau keuangan. Dan inilah PBMT merupakan bagian dari gerakan Koperasi Indonesia” tambahnya.

Acara tersebut, selain dihadari oleh Dr. Anies Baswedan dan Dr. Muliaman D. Hadad, juga dihadiri oleh para tokoh gerakan ekonomi syariah antara lain KH. Ma'ruf Amien (Dewan Syariah Nasional MUI), Prof. Dr. Pratikno (Rektor UGM), Dr. Adiwarman Karim (Pakar keuangan syariah, Dr. Lukman Hakim Hasan dan Dr. Revrisond Baswyr (Ekonom UGM). [zbr]

Rapat Akbar PBMT Indonesia Jawa TengahMenjadi Pelaku BMT yang Amanah,

Profesional dan Mandiriagelang, 16-17 Desember 2012. Meneguhkan semangat dan kebersamaan dalam Mperjuangan tidaklah

mudah, butuh kemampuan ekstra untuk mencapai dakwah bil hal sebagaimana yang dilakukan oleh BMT-BMT Jawa Tengah yang berhimpun dalam perhimpunan BMT Indonesia wliayah Jawa Tengah. Dengan keistiqomahan dalam berjuang tidak ada yang tidak mungkin, Allahlah yang akan membimbing dan mempermudah jalan.

Rapat akbar tersebut dilaksanakan di Hotel Arthos, Magelang, Jawa Tengah. Diikuti 453 peserta lebih dari 200 BMT yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.

Adiwarman Karim saat menyampaikan materi di forum BMT Jateng

Page 35: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 33

menghadapi masalah-masalah globalisasi dan pasar ke depan.

Sujarwanto juga menyambut gembira dengan adanya disahkan UU koperasi no.17 tentang koperasi syariah, itu artinya koperasi syariah telah membuktikan diri mampu membantu perekonomian masyarakat yang dikelola dengan profesional dan sesuai standar syariah.

Menurut sujarwanto, koperasi kedepan akan semakin maju dan berkembang bila memenuhi dikelola dengan profesional, pengelola dapat berpikir secara profesional dan dapat menyejahterakan anggota serta rasional dalam mencari keuntungan ekonomi.

Dalam Rapat Akber PBMT Indonesia wilayah Jawa Tengah juga mengundang para pakar ekonomi syariah, yakni, Ir. Adiwarman Karim yang memberikan ceramah bagaimana menjadi pelaku BMT yang amanah, profesional dan mandiri. Sedang Prof. Dr. Muhammad, M.Ag membahas akad-akad ekonomi syariah. [zbr]

Adib Zuhairi, S.sos, M.si., selaku ketua Perhimpunan BMT Indonesia Wilayah Jawa tengah menyampaikan dalam sambutannya bahwa ucapan terima kasih kepada peserta dan juga panitia yang telah menyiapkan tempat yang begitu megah, dengan tempat seperti ini menunjukkan bahwa BMT sebagai lembaga keuangan syariah telah mampu menjadi pilar perekonomian Indonesia khususnya untuk sektor mikro.

Apalagi dalam perjalanan BMT telah mampu bertahan dari krisis ekonomi yang terjadi, bahkan menjadi tumpuan dalam menumbuhkembangkan sektor-sektor mikro yang menjadi tumpuan ekonomi Indonesia. Ia juga mengatakan, ke depan BMT juga harus menata diri mulai dari standarisasi, SDI, prinsip-prinsip kesyariahan dan membangun koneksi antar stakeholder ekonomi yang ada.

Sedang keynote speaker Rapat Akbar ini ialah Ir. Sujarwanto Dwi Atmoko, M.si., (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah). Ia secara umum menyampaikan tiga hal pokok, pertama, bagaimana masyarakat meyakini bahwa nilai-nilai koperasi dapat diterapkan secara benar dalam kehidupan bermasyarakat sehingga masyarakat bisa sejahterah bersama.

Kedua, bagaimana mempraktekkan nilai-nilai koperasi mampu membawa masyarakat agar produktif dan kuat secara ekonomi. Ketiga,bagaimana koperasi mampu

Eko Sunarno (kanan), mewakili Forum Lazis

Wonosobo, menyerahkan

Beasiswa Smart Muslim Fellowship senilai Rp 350 juta

kepada ratusan siswa-siswi TK-SMA di

Wonosobo (12/01). Mereka siswa-siswi

berprestasi yang berasal dari keluarga

kurang mampu.

Page 36: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201334

Dinamika

ogyakarta, 10-11 Desember 2012. Perkembangan lembaga keuangan mikro syariah yang pesat mengharuskan ada sebuah perencanaan yang matang dan menyeluruh, Ymakanya Busines Plan merupakan kewajiban

sebuah bisnis dalam merencanakan, mentargetkan dan membahas peluang dan tantangan ke depan.

TAMZIS sebagai salah satu lembaga keuangan mikro syariah secara rutin mengadakan Busines Plan, kali ini diadakan di Pantai Parangtritis Yogyakarta.

Dalam Busines Plan 2013 ini, TAMZIS dengan tema “Berbagi kebahagiaan dalam syariah, sehat dan besar” yang diikuti oleh jajaran Manajemen, Pengurus, Manajer Marketing Cabang dan Manajer Adiministrasi Cabang dari 28 Kantor TAMZIS seluruh Indonesia.

Saat Suharto, Ketua Pengurus TAMZIS dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk menyongsong tahun 2020 sebagaimana yang diidealiskan dalam Haluan BMT 2020 hari dimulai dari sekarang. Karena ke depan akan banyak sekali perubahan-perubahan, dan kita harus siap sedari sekarang.

Adapun beberapa hal yang mulai dipersiapkan yakni, pertama, menegaskan kembali bahwa TAMZIS pada awal berdirinya merupakan lembaga dakwah, sehingga perlu ditegaskan kembali bahwa TAMZIS menempatkan diri

sebagai lembaga dakwah di bidang ekonomi syariah.

Kedua, pembangunan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. Ketiga, ini juga yang terpenting ialah teknologi. Oleh karenanya, dari sisi IT akan terus diperbaiki dan dikembangkan.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan training motivasi oleh Ustadz Puji Hartono (Pengasuh Pesantren Masyarakat Jogja), yang biasa disapa Kang Puji. Para peserta menyimak dengan seksama tahap demi tahap motivasi yang diberikan.

Menurut Kang Puji, seharusnya kita senantiasa menerapkan “budaya langitan”. Yakni, terus menerus menerapkan amalan-amalan yang sebenarnya telah kita ketahui sejak dulu. Namun, yang terpenting bagaimana sekarang ini ditengah kesibukan kita, kita bisa menjadikannya sebagai budaya hidup kita.

Budaya langitan, menurut Kang Puji yakni mengawali segala sesuatu dengan do'a, membiasakan diri sholat tahajjud, sholat dhuha, bersedekah sebelum jam sebilan pagi dan selalu bersyukur atas segala nikmat.

Malam harinya, forum Busines Plan dilanjutkan dengan pemaparan program-program dari seluruh kantor TAMZIS se Indonesia yang dalam hal ini disampaikan oleh Manajer Wilayah, Abdul Haris. Pemaparan meliputi pencapaian-pencapaian yang diinginkan baik kaitannya dengan angka-angka dan juga sisi penyempurnaan akad-akad syariah dan juga rencana pengembangan pasar atau pembukaan kantor baru.

Kembali, Saat Suharto dalam penutupan, menyampaikan bahwa pencapaian-penacapaian yang ingin diraih semuanya masih panjang. Sehingga semuanya harus menyiapkan energi dan kesungguhannya dalam menyongsong perubahan ke depan. [ir]

Jajaran Manajemen dan Pengurus TAMZIS, memberikan pengantar sekaligus sebagai arahan bersama.

Berbagi Kebahagiaan dalam Syariah, Sehat dan Besar

TAMZIS Business Plan 2013

Page 37: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

akarta, 21–25 November 2012. Tak bisa dipungkiri, Indonesia selain mempunyai kekayaan alam yang berlimpah dan kekayaan budaya yang Jberagam tapi juga memiliki daya

kreatif yang diakui dunia.Apresiasi dan penghargaan atas

kreasi dan karya sangat penting untuk menunjukkan aset utama bagi bangsa dan negara Indonesia. Dengan begitu, akan muncul kebanggaan dan rasa cinta terhadap Indonesia dan terdorong untuk selalu berkarya dan memberikan karya kreatif yang terbaik.

Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) merupakan momentum yang tepat untuk menarik talenta kreatif dan kreativitas Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai kementerian yang berwenang dalam mengkoordinasikan dan mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia mengadakan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI).

PPKI ke-6 ini mengangkat tema Indonesia Creative Power: Yang Muda Yang Berkreasi. Acara tersebut digelar di Epiwalk-Epicentrum, Jakarta selama lima hari.

Sedang target utama PPKI 2012 adalah generasi muda yang dibagi menjadi dua kategori yaitu: anak muda urban Indonesia usia 15-25 tahun dan orang kreatif dengan prestasi yang hebat.

Sebagaimana disampikan oleh Kemenparekraf, Maria Pangestu bahwa Visi PPKI adalah menjadi daya magnetik yang dapat menarik talenta kreatif dari seluruh dunia untuk merayakan dan memicu lahirnya ide–ide kreatif (creative minds) tanpa mengenal batas negara. Dan visi ini akan mulai diwujudkan sejak tahun 2012 ini.

VISI dan Tujuan PPKI 2012Adapun tujuan PPKI 2012 adalah; Pertama,

menguatnya gelombang kreatif (creative wave) di Indonesia, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya pemahaman serta keterlibatan aktif dari masyarakat dan pelaku kreatif Indonesia untuk mengembangkan diri serta kreatifitas mereka dalam meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia.

Kedua, meluasnya jejaring kreatif (creative network) pelaku kreatif Indonesia di dalam maupun di luar negeri, yang ditunjukkan dari meningkatnya kolaborasi, intensitas pertukaran ilmu dan pengetahuan, dan terbentuknya kerjasama bisnis secara global.

Ketiga, meningkatnya kuantitas dan kualitas talenta dan wirausaha kreatif, yang dapat ditunjukkan melalui semakin banyaknya karya kreatif yang berkualitas dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Dalam PPKI 2012 kali ini kegiatan pameran akan menampilkan karya-karya ikonik dari 15 subsektor industri kreatif. Kegiatan pameran juga secara khusus mengangkat permainan lokal maupun digital yang berkembang pesat di Indonesia.

TAMZIS Ikuti PPKI 2012Indonesia Kreatif, Indonesia Power

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 35

Stand TAMZIS, menjadi salah satu tujuan pengunjung untuk bertanya tentang ekonomi syariah

Page 38: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Pemerintah mengundang seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan ekonomi kreatif Indonesia untuk hadir di PPKI untuk bersama-sama merayakan kreativitas Indonesia, saling berbagi ide serta kreativitas baru hingga membentuk suatu jaringan kolaborasi yang aktif dan progresif.

Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia secara resmi membuka PPKI 2012. Beliau menyampaikan bahwa cetak biru pengembangan ekonomi kreatif sudah kita susun, Instruksi Presiden tentang pengembangan ekonomi kreatif sudah diterbitkan, dan kita telah pula menyelenggarakan Pekan Produksi Indonesia setiap tahun sejak tahun 2007.

“Ekonomi kreatif di tanah air saat ini masih dihadapkan pada masalah SDM yang sebagian besar belajar secara otodidak, sehingga kualitasnya belum cukup merata. Padahal 20 tahun mendatang, Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan dan mengerahkan sumber daya manusia usia produktif dan kreatif yang besar untuk menjadikan ekonomi Indonesia kuat dan diperhitungan dunia. Potensi ini harus kita pahami dan yakini bersama

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201336

Dinamika

dalam setiap rencana pengembangan ekonomi kreatif ke depan demi kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia” jelasnya.

“Dalam 5 hari ke depan, Saya menghimbau seluruh unsur pemerintah, pebisnis, maupun kaum intelektual untuk aktif mendengar langsung, melihat langsung, berdiskusi langsung, tentang 15 subsektor ekonomi kreatif, dan dari itu semua pilihan-pilihan kebijakan ekonomi kreatif pemerintah makin terarah dan efektif” tambahnya.

TAMZIS sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran penting untuk mendorong anak muda kreatif dalam mewujudkan ide-ide dan mimpinya dalam kehidupan nyata di masyarakat. Dengan begitu, visi dan tujuan PPKI dan visi TAMZIS bisa berjalan beriringan dan saling melengkapi. [zbr]

TAMZIS Beri Beasiswa Pendidikan,Ringankan Beban Orang Tua

ogyakarta, 14 November 2012. Pendidikan bagi anak merupakan modal penting dalam membangun suatu Ybangsa. TAMZIS sejak awal

memang fokus mengembangkan dunia pendidikan dengan melakukan pentasyarufan (pemberian) beasiswa Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS) pada anak-anak pedagang yang masih dianggap kurang mampu.

Selain sebagai tanggungjawab kepada muzakki (orang yang zakat) dari hasil penghimpunan zakat, juga sebagai bukti Tamaddun mempunyai pengabdian dan pemberdayaan dalam membantu meringankan biaya pendidikan.

Lina Utantri (pertama dari kanan), wakil manajer Area TAMZIS Yogyakarta, mendampingi penerima beasiswa

Page 39: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Sebanyak 44 siswa, mulai dari SD, SLTP dan SLTA yang bertempat di halaman Kantor TAMZIS Cabang Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta, jalan Ring road utara.

Nur Huda, perwakilan Kementerian Agama Sleman mengatakan, pemberian beasiswa TAMZIS ini sebagai tauladan yang mulia dan ikut membangun kehidupan bangsa. Dan menunjukkan bahwa syariah itu membuat hidup enak dan happy.

Apalagi kalau kita berbisnis memakai metode islami, insya Allah hidup kita akan lebih nyaman dan barokah. Apalagi dalam berkerja selalu memberi sedekah dulu maka akan lebih barokah lagi. “Mudah-mudahan yang dapat beasiswa menjadi anak soleh-solehah” tutur Nur Huda mengakhiri sambutan.

Setelah pemberian beasiswa Tamaddun, acara pemberian beasiswa dilanjutkan dengan pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Harfianto. Ia menyampaikan, barang siapa mencari ilmu dengan datang ke pengajian-pengajian, maka Allah akan “nuduhake” (menunjukkan) kepada jalan surga.

Ia menambahkan, sebagai umat Islam haruslah belajar ikhlas dalam menjalani hidup. Ikhlas oleh orang Jawa kebanyakan diartikan rame ing gawe, sepi ing pamrih (lebih banyak berbuat dan tidak banyak berharapan) hanya bergantung kepada Allah.

Ir. Anwar Tribowo sebagai Manajer Tamaddun menyampaikan bahwa pemberian beasiswa kali ini

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 37

merupakan periode ke-4 dan lebih dari 500 juta Rupiah yang telah disalurkan. Beasiswa Tamaddun memang masih relatif kecil, tetapi bila ada seorang siswa yang cerdas dari keluarga kurang mampu dan selalu juara yang tidak bisa melanjutkan sekolah, silahkan orang tua siswa melalui karyawan TAMZIS mengajukan beasiswa kepada Tamaddun. “Insya Allah Tamaddun akan berusaha membantu” tutur Anwar.

Pemberian beasiswa Tamaddun sengaja diberikan dalam bentuk tabungan, hal tersebut untuk melatih bagaimana siswa menabung untuk merencanakan masa depannya sendiri. Anwar mengingatkan bahwa beasiswa ini memang untuk kebutuhan pendidikan bukan untuk membeli keperlauan rumah tangga apalagi untuk membeli pulsa.

Anak-anak terlihat senang dan ceria, hal itu tercermin dari wajah polosnya. Beberapa ibupun sangat antusias dalam mengantar anaknya untuk datang di kantor TAMZIS. Mesti acara cukup sederhana namun tetap terasa khusuk. [zbr]

Rena Bangun Luhur (kiri), mewakili TAMZIS menyerahkan beasiswa Tamaddun (Baitul Maal TAMZIS) senilai Rp 28.950.000,- kepada sekitar seratus lebih siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu di Batur Banjarnegara (23/01).

Page 40: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

onosobo. Suasana mendung masih menyelimuti sekitar Training Center TAMZIS Wtempat pembekalan

calon karyawan angkatan IV yang dimulai hari Senin tanggal 7-11 Januari 2013 di Jalan Maron, Kertek, Wonosobo Jawa Tengah.

Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang merupakan calon karyawan TAMZIS dari berbagai kota, mulai dari Bandung, Yogyakarta, Magelang, dan Wonosobo serta Banyumas. Semua peserta menggunakan pakaian putih dengan bawahan hitam. Pembukaanpun berlangsung lancar.

Dalam sambutannya, H. Aswandi danoe, S.sos,. MM., mewakili pengurus TAMZIS sejak awal selalu memberi motivasi bagi peserta agar menjadi mujahid ekonomi syariah yang sungguh-sungguh.

Aswandi mengatakan, dalam menjalani tugas sebagai mujahid ekonomi syariah banyak hal yang harus diperhatikan, karena karyawan TAMZIS merupakan mujahid yang berdakwah dengan cara melayani anggota. Keberhasilan dakwah akan terukur dari Kebaikan karyawan dalam melayani. Dan itu harus ditunjukkan dengan sikap hidup yang penuh kejujuran, sregep (tekun), sungguh-sungguh dan berpenampilan yang baik dan sopan.

Menurut Aswandi, bila sikap itu selalu tercermin dalam diri karyawan, akan membuat kebiasaan dan budaya kerja perusahaan semakin hari akan semakin menambah kepercayaan dari anggota. “Mengapa itu penting? ada ungkapan bijak dan cocok untuk karyawan TAMZIS, jagalah pikiranmu, karena pikiranmu cermin

ucapanmu. Jagalah ucapanmu, karena ucapan adalah cermin tindakanmu. Jalagalah tindakanmu, karena tindakan adalah cermin kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu, karena kebiasaan adalah cermin masa depanmu” ujarnya.

Oleh karena itu, jelas sekali bahwa setiap pikiran, ucapan, tindakan serta kebiasaan merupakan urutan sikap hidup yang sangat menentukan. Masa depan bisa dilihat dari kenyataan sikap hidup kita saat ini.

Walaupun begitu, senyuman meski kecil juga sangat menentukan dalam proses melayani pertama kali ketika bertemu anggota. Bukan senyuman yang dibuat-buat tapi senyuman yang lahir dari keinginan untuk melayani sepenuh hati sehingga yang muncul ada rasa ikhlas.

Aswandi juga mengisahkan, bahwa dirinya lahir dari orang yang tidak punya, tetapi keinginan untuk bekerja keras dengan penuh kesungguhanlah yang melahirkan kesuksesan dan kebahagiaan.

Kesungguhanpun tidak hanya semerta-merta, harus dibarengi dengan kerja cerdas, selalu belajar dan selalu mempelajari hal-hal yang baru dengan begitu akan melahirkan tindakan yang baik. Betapa banyak orang yang tahu tapi tidak mau, akibatnya tidak bisa melahirkan kebaikan bagi diri dan lingkungannya. [zbr]

Pembekalan Calon Karyawan TAMZISMenjaga Kesungguhan Menjadi

Mujahid Ekonomi Syariah

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201338

Dinamika

Peserta pembekalan seusai mengikuti forum

Page 41: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 39

TAMZIS KALIWIRO

Profil

Dakwahkan Ekonomi Syariah Hingga Pelosok Kampung

aliwiro merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Kecamatan ini merupakan salah satu sentra pembuatan gula kelapa atau Kdisebut juga dengan gula jawa. Selain

itu, daerah ini juga merupakan penghasil rempah-rempah dan juga hasil bumi, termasuk yang paling banyak misalnya kelapa dan pisang. Ketika hari pasaran pahing, tidak sedikit para pembeli dari luar kota kulakan di Pasar Induk Kaliwiro.

Sejak berdirinya sekitar tahun 1998, TAMZIS

Kaliwiro berusaha terus mengembangkan

dakwahnya. Tidak hanya di pusat kecamatan, tapi juga hingga ke pedalaman atau

pelosok kampungdi Kaliwiro.

Page 42: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201340

Sehingga secara umum, kebanyakan mata pencaharian masyarakat Kaliwiro adalah petani. Baru setelahnya ada pedagang, pegawai, pengusaha, buruh dan sebagainya. Selain itu, secara geografi, Kaliwiro merupakan daerah pegunungan, antar desa jaraknya berjauhan. Namun, infrastruktur dan sarana transportasi telah tersedia cukup baik.

Melihat potensi itulah, kemudian TAMZIS membuka kantor di Kaliwiro. Tujuan utamanya ialah mendakwahkan ekonomi syariah. Terutama di Pasar Induk Kaliwiro, pasar sekitarnya dan masyarakat Kaliwiro. Awalnya tidak mudah memperkenalkan TAMZIS di Kaliwiro. Mengingat selama ini masyarakat belum terbiasa, bahkan belum tahu apa itu ekonomi syariah, apa itu bagi hasil.

Terlebih dikalangan petani dan pedagang yang telah terbiasa membeli hasil bumi ketika baru berbuah dan masih di pohon atau terbiasa dikenal dengan ijon. Butuh edukasi tersendiri bagi masyarakat yang telah terbiasa melakukan hal itu dan telah dianggap lumrah. Tetapi banyak juga masyarakat yang telah menerapkan sistem maro (bagi hasil). Sehingga ketika TAMZIS mengenalkan akad mudharabah (bagi hasil) mereka juga lebih mudah memahaminya.

Memberi Pelayanan TerbaikKantor TAMZIS Kaliwiro berada di

pertokoan Plasa Kaliwiro No. 05, tepatnya berada di seberang jalan depan Pasar Induk Kaliwiro. Sejak berdirinya sekitar tahun 1998, TAMZIS Kaliwiro berusaha terus mengembangkan dakwahnya. Tidak hanya di pusat kecamatan, tapi juga hingga ke pedalaman atau pelosok kampung di Kaliwiro. Untuk masyarakat pedagang pasar, selain Pasar Induk Kaliwiro, para pegiat TAMZIS Kaliwiro juga melayani pedagang di pasar sekitar Kaliwiro, misalnya; pasar Lamok, pasar Sikapat, pasar Wadaslintang dan pasar Ngalian.

Masing-masing pasar tersebut memiliki hari pasaran tersendiri. Jadi pasar akan sangat ramai ketika hari pasaran. Misalnya, Pasar Induk Kaliwiro puncak keramaiannya pada hari pasaran pahing. Selain Pasar Induk Kaliwiro, biasanya puncak keramaian pasar di pagi hari. Oleh karenanya, marketing TAMZIS Kaliwiro harus sudah sampai sebelum pasar bubar. Sehingga mereka biasanya sebelum jam delapan sudah melayani para anggota di pasar.

Selain di pasar, para pegiat TAMZIS Kaliwiro juga melayani masyarakat di luar pasar. Misalnya, peternak ayam petelur, peternak penggemukan kambing, pengusaha gergajian kayu dan sebagainya. Mereka

Strategi pengembangan atau syiar ekonomi

syariah, salah satunya dengan menggandeng

tokoh-tokoh masyarakat. Yakni menjalin komunikasi dan

silaturahmi dengan para tokoh masyarakat,

mengenalkan TAMZIS dan apa yang dilakukan

TAMZIS dalam membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

Profil

Page 43: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 41

berada di pelosok-pelosok, lalu pertanyaannya bagaimana mereka mengenal TAMZIS? Hal inilah salah satu indikasi bahwa dakwah ekonomi syariah TAMZIS Kaliwiro sudah sampai ke pelosok.

Para pegiat ekonomi syariah TAMZIS Kaliwiro saat ini yakni Naryanto (Manajer Marketing Cabang), Hari Kurniawan (Manajer Administrasi Cabang), Umi Wasiah (Staff Administrasi), Heri Pamilih, Lukman Afifi dan Amin Taufik (ketiganya adalah Marketing).

Strategi dan Komitmen SDIDengan segala potensi dan

keterbatasan, para pegiat TAMZIS Kaliwiro berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan pelayanan ekonomi syariahnya. Selain itu juga terus mengembangkan kantor agar bisa menjadi yang terbaik baik dari sisi manajemen, kapasitas dan juga Sumber Daya Insani (SDI). Oleh karenanya, setahap demi setahap upaya demi upaya terus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.

Strategi pengembangan atau syiar ekonomi syariah, salah satunya dengan menggandeng tokoh-tokoh masyarakat. Yakni menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, mengenalkan TAMZIS dan apa yang dilakukan TAMZIS dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sehingga, harapannya mereka akan bisa menularkan informasi tersebut kepada masyarakat luas. Bahkan, beberapa diantara tokoh masyarakat tersebut, kemudian memberikan informasi pemilik home industry, petani dan peternak yang amanah. Hal inilah yang kemudian ditindak lanjuti oleh pegiat TAMZIS Kaliwiro.

Dalam mengantisipasi pembiayaan bermasalah atau NPF, TAMZIS kaliwiro juga menerapkan beberapa strategi. Pertama,

melakukan proses pengajuan pembiayaan dengan benar dan obyektif serta mempergunakan prinsip 5C dan 1S. Kedua, melakukan pengikatan jaminan pembiyaan secara benar. Ketiga, mengawal setiap pembiayaan yang diberikan dengan anggota dengan baik. Seperti melakukan kolekting dengan disiplin serta melakukan pemantauan angsuran dengan baik mengunakan data-data yang ada.

Keempat, selalu memberikan informasi kepada anggota 3 hari sebelum tanggal setoran. Kelima, melakukaan kunjungan penagihan sedini mungkin untuk mempercepat pelunasan pembiayaan yang telah lewat jatuh tempo.

Dalam sisi SDI, upaya juga terus dilakukan untuk membangun komitmen dalam memujudkan cita-cita bersama. Untuk merapatkan barisan maka diadakanlah rapat mingguan dan juga rapat bulanan. Hal ini sebagai media sharing ide, gagasan dan evaluasi bersama terkait dengan target-target yang akan dicapai. Sehingga antara satu dengan lainnya sama-sama memberikan dukungan dan motivasi dalam mengemban amanahnya masing-masing.

Selain itu juga melakuakan kajian-kajian tentang ekonomi syariah di kantor dengan melibatakan bagian syariah guard guna menambah ilmu dan sebagai narasumber apabila terjadi permasalahan yang baru mengenai kesyariahan. Dari kajian tersebut kemudian coba untuk disimulasikan dan diharapkan dengan simulasi tersebut akan semakin mudah untuk mengplikasikannya di masyarakat.

Ke depan, upaya untuk terus meningkatkan pemahaman ekonomi syariah, kapasitas diri dan juga peningkatan amal semoga terwujud. Hal ini tentunya akan lebih mudah jika dilakukan secara berjama'ah. [ir]

Profil

Page 44: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

ila Jakarta diibaratkan rumah, kota Depok adalah tiang penyangganya. Karena Depok merupakan kota yang Bbersinggungan langsung

dengan Jakarta. Baik secara ekonomi maupun secara sosiologis. Apalagi akses khusus tranportasinya cukup menunjang dan memadai, tentunya dengan jarak dan ongkos yang relatif murah dan terjangkau.

Hal tersebut tercermin betapa banyak orang Jakarta atau pedagang yang memilih tinggal di Depok. Jadi jelas, bahwa pertumbuhan ekonomi kota Depok berbanding lurus dengan Jakarta. Selain pasar modern, pasar tradisionalpun terus berkembang. Salah satunya adalah Pasar Agung.

Pasar Agung terletak di jalan Proklamasi Depok II Timur. Loksai yang strategis, berada di tengah-tengah pemukiman dan akses-akses pelayanan publik memberi kontribusi penting dalam membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari warga menengah ke bawah.

Pada akhir Desember lalu, Tamaddun mempunyai kesempatan berkunjung ke Pasar Agung dan berdiskusi dengan Drs. R. Dadang Johari, MH (45), Kepala Dinas Pasar Agung terkait dengan perkembangan pasar tradisional.

Ia menjelaskan, Pasar Agung Depok telah beberapa kali mengalami renovasi dan yang terakhir selesai tahun 2004 dan diresmikan oleh Wali Kota Depok waktu itu, yakni Drs. Baru Kamal, MM.

Pasar Agung Depok

Profil

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201342

Komunitas Pasar Agung secara umum tidak memiliki kekhasan, tetapi bila dibanding dengan pasar tradisional

lain yang ada di Depok, Pasar Agung memiliki kualitas sembako dan sayur-

mayur yang diakui oleh banyak pengunjung.

Page 45: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Kondisi dan SuasanaPasar Agung tergolong pasar tradisional yang

sedang. Tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu kecil. Lebar pasar 10.480 meter persegi dengan kios 27 unit yang luas dan lebar 6X10 meter, sedang los sebanyak 308. Sebagai pasar yang baru selesai renovasi, Pasar Agung telah mampu menerapkan peraturan dimana tidak ada pedagang yang berjualan di luar toko, kios ataupun los yang disediakan.

Bila masuk ke dalam pasar akan terlihat relatif bersih dan teratur. Jalan-jalan dalam pasar pun relatif luas. Keramik putih pasar menunjukkan kebersihan dan kerapian pasar. Penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang membuat pengunjung lebih nyaman di dalamnya.

Pengunjung pasar agung depok setiap hari terdapat 210 mobil, 470 motor dan 450 pengunjung bila dijumlah rata-rata pengunjung Pasar Agung mencapai 1.500 hingga 2.000 pengunjung.

Enaknya lagi, pasar tradisional Depok ini buka 24 jam, dibagi menjadi dua waktu. Pertama, jam 02.00 pagi hingga 7.30 disebut pasar pagi. Kedua, mulai jam 09.00 hingga sore hari. Tetapi kata Dadang, yang paling ramai antara pukul 09.00 hingga 10.30 pagi.

Dadang menjelaskan, komunitas Pasar Agung secara umum tidak memiliki kekhasan, tetapi bila dibanding dengan pasar tradisional lain yang ada di Depok, Pasar Agung memiliki kualitas sembako dan sayur-mayur yang diakui oleh banyak pengunjung.

Penataan dan pembedaan sesuai dengan jenis barang di Pasar Agung masih mengikuti pola pasar lama. Kata Dadang, para pedagang masih menghendaki dan sudah terbiasa dengan pencampuran jenis dagangan. Alasan sederhana pedagang agar ramainya tidak satu lokasi dan jenis tertentu saja.

Meski begitu, oleh Dinas Pasar Agung pasar dibagi menjadi tiga lantai. Pertama, lantai dasar disebut dengan

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 43

Page 46: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

ground untuk jenis dagangan sembako, sayuran dan warung atau rumah makan. Untuk lantai kedua, dipakai untuk konveksi, perniagaan, asesoaris dan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Sedang lantai ketiga, untuk kantor UPT Pasar Agung, kantor pemasaran, BPR, koperasi dan selebihnya masih kosong.

Soal parkir, Pasar Agung mempunyai kebijakan memakai seluruh area luar Pasar Agung untuk parkir motor dan mobil. Parkirpun dibagi dua, parkir dari Dinas Pasar sendiri dan parkir yang dikerjasamakan dengan penduduk setempat sehingga saling menguntungkan, satu sisi pasar masih mendapat setoran dan disisi lain Pasar Agung bisa mengurangi pengangguran dengan memberi pekerjaan masyarakat sekitar.

Program Pasar Agung Program Pasar Agung yang pokok

adalah bagaimana menerapkan semaksimal mungkin kebijakan Dinas Koperasi dan UMKM seperti, peningkatan retribusi, mensosialisasikan kredit usaha mikro dan mengkoordinasikan soal pemeliharaan kebersihan dan ketertiban sekaligus mengajak untuk saling menjaga keduanya. Artinya, Dinas Pasar menjalankan wewenang dan tugas yang dipercayakan Dinas Koperasi dan UMKM.

Salah satu contoh, soal kebersihan dan keamanan Pasar Agung diberi kewenangan

hanya sebatas pelaksana dan kemanfaatan dari Dinas Koperasi dan UMKM. Untuk retribusi Pasar Agung Depok oleh Dinas Koperasi dan UMKM ditarget pendapatan pertahun sebesar Rp. 777 juta.

“Pasar Agung sering juga dipakai sebagai promosi produk-produk sabun, kosmetik ataupun sepeda motor” ujar Dadang. Pihak pengelola Pasar Agung juga membuka kemungkinan investasi bagi para pedagang baru yang mau mengembangkan usaha terutama untuk kios-kios yang masih kosong.

Sebagai pasar tradisional menuju pasar tradisional modern, kata Dadang, ada keinginan mengadakan perluasan lahan parkir ke depan. Karena parkir merupakan kebutuhan dasar dan kenyamanan bagi mengunjung.

Dinas Pasar Agung juga mengkoordinasikan pedagang dan paguyuban serta lembaga-lembaga keuangan seperti koperasi maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Hal ini sebagai upaya meningkatkan pembiayaan bagi para pedagang sehingga dapat bersama-sama dalam mengelola dan mengembangkan Pasar Agung Depok.

Untuk komoditi Pasar Agung berasal dari beberapa pasar induk antara lain, Pasar Induk Depok, Kramatdjati Jakarta, kerajinan Bogor dan konveksi dari Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Tak heran jika Hasan (32), pedagang sayur Pasar Agung mempunyai omset perhari mencapai Rp. 6 juta dengan rata-rata keuntungan 5%. Hasan biasanya mulai melayani pengunjung dari pukul 05.00 pagi hingga 05.00 sore hari. Menurutnya, pengunjung Pasar Agung cukup ramai, apalagi didukung lokasi pasar yang lumayan luas dan bersih. “Toko-toko sudah tertata rapi. Meskipun belum ada slogan himbauan dan peta lokasi sebagaimana pasar tradisional yang lain” katanya. [zbr]

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201344

Drs. R. Dadang Johari, MH Kepala Dinas Pasar Agung

Profil

Page 47: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013
Page 48: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Ghirah (semangat) Rambe mengambil nafas dari ayat Al-Qur'an, yang menyatakan, tidak ada yang menjelaskan, bahwa hak masuk surga itu bukan hanya milik laki-laki dan perempuan. Tapi yang berhak masuk surga adalah yang berjihad di jalan Allah, ini yang pertama. Kedua, ahsanu amala (bagus amalnya) dan bertaqwa disisi Tuhan. Jadi surga itu bukan menunjukkan laki-laki atau perempuan tapi yang paling bagus amalnya. Karena implementasi dari ibadah adalah ahsanu amala. Ketiga, suka berorganisasi. Bahkan, sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar Rambe sudah biasa jadi ketua.

Sosok

u Rambe, begitulah para sahabat memanggil Mursida Rambe. Srikandi kelahiran Pangkalan Brandan, Langkat, Sumut, 21 BOktober 1967. Awalnya merupakan

akktivis CDP (Corp Dakwah Pedesaan), sebuah organisasi mahasiswa yang muncul karena prihatin terhadap dakwah di pedesaan.

Ibu dengan 2 orang putra dan 1 putri ini bercerita, bahwa pada tahun 1992-1993, ICMI mulai menggeliat dengan adanya Republika. Pada saat itu, Republika butuh banyak pasukan

untuk mengibarkan bendera Republika, maka CDP mengundang Republika untuk kerjasama mengadakan pengajian akbar mengundang KH. Zainuddin MZ., dan H. Rhoma Irama di Kridosono Jogjakarta dengan sponsor tunggal Republika.

Setelah pengajian, sahabat-sahabat CDP mengajak Parni Hadi (Republika) mengadakan dialog dan diskusi. Saat diskusi berlangsung, Parni Hadi sempat meneteskan air mata karena mendengar guru-guru dan dai-dai yang mengabdi di pedesaan menceritakan kondisi

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201346

Page 49: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 47

Page 50: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Sosok

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201348

umat yang sedang dibina. Mereka diberi gaji Rp 6 ribu sebulan.

Dari CDP Melangkah ke BMT Pulang dari acara CDP ini, Parni Hadi

akan mengajak teman-teman Republika agar zakat karyawan dan wartawannya diserahkan ke CDP. Gagasan itu banyak dibicarakan dan kemudian dikongkritkan dengan membentuk Yayasan Dompet Dhuafa (DD) Republika. Salah satu program Dompet Dhuafa (DD), adalah menyelenggarakan pelatihan manajemen ekonomi syariah.

Rambe pun mengikuti pelatihan tersebut. Setelah pelatihan, ia magang di BPRS dan seusai magang kemudian mengajukan proposal ke DD. Singkat cerita, dari Rp 3 juta anggaran yang diajukan hanya disetujui Rp 1 juta. Dari Rp 1 juta itulah, BMT Beringharjo tahun 1994 berdiri yang diprakarsai oleh Rambe, Ninawati dan Nazny Yenny. Semua perempuan, mereka memang satu kos, satu kampus dan satu organisasi kampus IMM UMY dan CDP.

Mereka bertiga pun aktif bertahun-tahun di CDP untuk mendampingi masyarakat dalam pendidikan dan keruhaniaan serta pemberdayaan masyarakat sehingga sangat kental dalam merasakan kemiskinan.

BMT Beringharjo lahir tanggal 31 Desember 1994, yang awalnya menempati salah satu ruangan kecil di masjid al-Muttaqin (selatan pasar Bringharjo Jogja) dengan modal Rp 1 juta. “Uang dan kemampuan akan dikalahkan

semangat, bisa dibayangkan uang sangat sedikit, kemampuan pengetahuan juga belum memadahi tapi semangat dakwah ekonomi syariah menolong seseorang dari kemiskinan itulah yang banyak memberi semangat untuk terus berjalan” tutur Rambe.

Bermodal Semangat DakwahAlumnus Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, merupakan wisudawan terbaik tahun 1993. Berdirinya BMT Beringharjo didasari oleh beberapa tonggak, Pertama, semangat dakwah ekonomi syariah yang bisa menyejahterakan umat. Kedua, semangat pemberdayaan, mengingat bertahun-tahun bergelut dalam lingkungan kemiskinan dan masyarakat miskin melalui CDP. Ketiga, latar belakang Rambe yang lahir dalam keluarga pedagang yang sering berhadapan dengan rentenir. Semangat itulah yang menjadi satu kesatuan yang utuh dalam diri Rambe. Sehingga, menjadi energi luar biasa mengalahkan dana, kemampuan dan pengetahuan.

Memang, berdirinya BMT Beringharjo bermodal semangat dan nekat. “Tapi tidak nekat-nekat amat, karena pada tahun itu, orang belum tahu apa itu BMT. Sehingga strategi awalnya tidak langsung ke pedagang, tapi dengan mengumpulkan jama'ah masjid, takmir masjid dan pengurus masjid al-Muttaqin sehabis sholat dhuhur dan sholat asyar. Kami menjelaskan apa itu BMT, apa yang ingin kami

Nama : Dra. MURSIDA RAMBETempat, Tanggal Lahir:Pangkalan Brandan, 21 Oktober 1967Status : Menikah, 3 orang anakAlamat : BARAK RT/RW 003/016, Desa Margoluwih, Seyegan, Sleman, HP. 08122719001, (Flexi) 7431810Jabatan : Direktur BMT Beringharjo JogjakartaAlamat Kantor : Ringroad Barat, Rt/Rw 8/15, Ds. Kaliabu, Kel. Banyuraden, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Yogyakarta 55293.Telp. : (0274) 549512, 549517, 7429615; Fax : (0274) 549164

PENDIDIKAN:1. Fakultas Agama Islam, Jurusan Dakwah, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta (S1)2. Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta

(SMU)

PENDIDIKAN INFORMAL DAN PELATIHAN, ANTARA LAIN:1. Konferensi Zakat Asia Tenggara Di Kuala Lumpur

Malaysia2. Kongres BMT Tingkat Nasional I Di Jakarta3. Pelatihan Teknis Pembuatan Program Kerja dan

Anggaran4. Pelatihan Mikro Kredit Model Amanah Ikhtiar

Malaysia5. Semiloka Nasional BMT : Peran Strategis BMT

Sebagai Salah Satu Kekuatan Utama Agent of Economic Development

6. Simposium Nasional I Sistem Ekonomi Islami Upaya Membangun Perekonomian yang Berkeadilan

8. Pelatihan Pengenalan Produk Syari'ah & Sistem IT bagi Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

9. Seminar Nasional ECSID ( Education Centre for Sharia Institute Development)

PENGALAMAN JABATAN:1. Pembina Yayasan Corps Dakwah Pedesaan2. Ketua Presidium FESY (Forum Ekonomi Syariah

Yogyakarta)3. Ketua Pengurus Puskopsyah (Pusat Koperasi Syariah)4. Bendahara I MES DIY5. Ketua Bid. Pengembangan Usaha DEKOPINWIL DIY6. Bendahara KABAMMMA 2010 – 20157. Sekjen Perhimpunan BMT

PENGALAMAN MENGAJAR:1. Sebagai Dosen Tamu di berbagai Perguruan Tinggi

seperti UGM, UII, STIS, STAIN, IAIN, dan UMY2. Sebagai Trainer dan Pembicara dalam berbagai training

dan seminar baik yang diadakan oleh perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan maupun oleh Lembaga-lembaga sejenis

PROFIL:

Page 51: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 49

lakukan, dan sebagainya. Semangat itulah, mengapa disebut BMT Beringharjo” ujar Rambe.

Sekjen PBMT Indonesia ini menceritakan, bahwa anggota BMT Beringharjo sejak awal memang banyak perempuan, karena perempuan lebih emosional bila disentuh akan ikut. Dalam perjalanannya, jama'ah laki-laki pun banyak juga yang percaya dan ikut. Kalaupun datang langsung ke pedagang pasar, sifatnya masih silaturrahmi dan berdialog saja.

Nah, dakwah dalam diri Rambe, tidak terlepas dari latar belakang keilmuan dari jurusan dakwah, pegiat CDP dan terlahir dari seorang anak pedagang. Lebih dari sepuluh tahun menjadi Pegiat CDP naik-turun gunung kidul, melihat kekeringan, ekonomi umat tidak berkembang dan pendidikan tidak maju. Rambe melihat, dakwah dibagi dua; dakwah bil lisan (dengan ucapan) dan dakwah bil hal (dengan tindakan).

Selama sepuluh tahun berdakwah bil lisan tanpa melalui ekonomi, tidak ada perubahan besar dalam masyarakat. Baru kemudian berpikir, bahwa dakwah selama ini kurang efektif dan banting stir (berubah haluan), dakwah yang efektif ketika perutnya kenyang.”Surga dan neraka itu disampaikan tidak akan masuk, wong perutnya lapar” katanya.

“Baru terasa ketika kita melakukan dakwah dengan ekonomi, alhamdulillah, memasukkan visi dan misi dakwah itu bisa diterima dengan baik. Karena dakwah kita memenuhi kebutuhan perut terlebih dulu, baru kemudian materi yang kita sampaikan. Seperti, mencari rizki yang halal, amal sholeh, zakat dan sebagainya” tambahnya. Menurut kesimpulan Rambe, bahwa dakwah tidak cukup dengan lisan tetapi juga dengan tindakan nyata, ekonomi syariah misalnya.

Secara periodik, BMT Beringharjo memiliki empat fase perkembangan, tahapan lima tahun pertama, masa-masa merintis. Lima tahun kedua, tumbuh pesat pada angka psikologis. Lima tahun ketiga, stabil dan cenderung menurun dan melakukan ekspansi. Lima tahun keempat, tantangan eksternalnya

luar biasa karena dibukanya lembaga keuangan. Tahun 2006, BMT Beringharjo mengubah

legalitasnya menjadi nasional, 12 cabang di 5 propinsi. BMT Beringharjo membuka cabang di Jawa timur, khususnya Ponorogo, karena memang ada permintaan dan potensi pasar juga bagus. Prinsipnya melakukan ekspansi, ada dua; pertama, memberi kemanfaatan yang banyak, khususnya bagi gerakan dakwah. Kedua, keberadaannya dirasakan oleh umat. Enam cabang diantaranya, berada di kota-kota kecil yang notabene tidak ada bank syariah.

Membantu TKI Jadi InvestorRambe mengisahkan, berawal tahun 2006

ia diundang DD dan perkumpulan TKI Hongkong untuk memberi motivasi atau pelatihan bagaimana mengatur keuangan sederhana. Disana ada juga IPMH (Ikatan Persaudaraan Muslimah Hongkong) yang sekarang mendirikan BMT IPMH di Ngawi dan Nurjannah sebagai ketuanya, dimana saat itu langsung mempercayakan uangnya R 180 juta Rupiah pada BMT Beringharjo.

Tahun 2007, semakin banyak organisasi TKI yang ingin menabung. Mereka rata-rata sudah mulai tahu pentingnya mengatur keuangan dari gaji mereka, setelah dihitung, dalam dua tahun, TKI bisa membawa uang sekitar Rp 30 juta ke rumah masing-masing dan bisa dijadikan modal usaha.

Cerita soal TKI, salah satunya adalah Bu Mimin, ketua TKI al-Hidayah di Hongkong. Setelah 10 tahun disana, tahun 2010, ia pulang, mendirikan toko pakaian. Di Sragen, ada Bu Anik. Ia memproduksi jamur crispy yang bekerjasama dengan BMT Beringharjo mulai pembiayaan, produksi dan pemasaran. Di Ngawi ada Nurjannah, 10 tahun di Hongkong. Setelah pulang mendirikan BMT IPMH di pasar Paron, Ngawi, Jawa Timur. Di Indramayu ada Wina, setelah pulang dari Hongkong mendirikan usaha busana muslim, tetapi juga mengurusi anak-anak yatim mendirikan pesantren hafalan al-Qur'an.

Semua yang di atas, kata Rambe, tahun 2006 mereka adalah pentolan-pentolan organisasi yang ada di Hongkong. Tak bisa dipungkiri,

Page 52: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Sosok

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201350

mereka pulang dan survive hasil dari motivasi dan pelatihan yang Rambe berikan. Rambe yakin, TKI bisa kuat dan tahan banting karena sudah memiliki pengalaman kerja di luar negeri, dimarahi majikan dan kerja 24 jam.

Jadi ada beberapa efek yang dirasakan TKI setelah kerjasama dengan BMT Beringharjo, pertama, mereka pulang dan tidak menjadi TKI lagi. Kedua, memiliki usaha dan penghasilan. Artinya, bisa mandiri secara ekonomi. Ketiga, status sosial secara otomatis terangkat. Keempat, bisa memberdayaan orang lain.

Tak heran atas kepedulian tersebut, Rambe mendapat dua penghargaan. Pertama, penghargaan DD Award tahun 2009 kategori perempuan bisnis. Kedua, tahun 2011 kemarin sebagai 100 perempuan terinspiratif kategori bisnis dan usaha pada majalah Kartini pada 21 April, Hari Kartini.

Haluan BMT 2020 di Mata RambeRambe mengatakan, membangun gedung

20 lantai tidak sulit, ada uang jadi. Sama dengan mengumpulkan Rupiah, itu juga tidak sulit. Pertanyaannya sekarang, bisakah kita amanah dalam memegang itu? Kalau kita bisa memegang amanah itu kita akan selamat. Bila tidak, ada dua kemungkinan. Pertama, gedung itu akan runtuh seperti WTC. Kedua, atau mendekam dalam penjara seperti koruptor. “Bicara uang dan bicara amanah itu harus dekat” tambahnya.

“Di tangan kita, mau gedung berlantai-lantai, Rupiah berkembang berlipat-lipat. Kalau kita amanah akan selamat dunia akhirat. Bila tidak, akan membuat susah di dunia dan akhirat. Nah, hubungannya dengan Haluan BMT 2020, untuk membuka 100 atau 1.000 kantor cabang tidak ada yang sulit, apalagi sudah ada sistem yang kuat. Tapi lagi-lagi, yang jadi masalah jika dipegang oleh orang yang tidak amah. Sistempun akan dibobol” ujar Rambe.

Makanya yang ingin dibentuk dalam BMT adalah kaderisasi orang-orang yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi serta kompeten. Tentu dengan dasar, mereka harus tahu, apa tujuan hidup manusia diciptakan

Allah? “innakholaktul jinna wal insa illa iya'budun” (sesungguhnya Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk ibadah). Jadi pijakan hidupnya jelas, untuk beribadah pada Allah.

Kita tahu, BMT itu godaannya luar biasa tinggi, apalagi terkait dengan uang. Uang bisa jadi setan. Bila ditanya, apa yang akan dilakukan oleh Rambe? Rambe mengatakan bahwa SDI harus memiliki visi yang kuat sesuai dengan visi perusahaan.

SDI yang ideal adalah seseorang yang mempunyai ideologi. Memang susah dalam dunia yang serba kapitalis, materialis dan hedonis tidak mudah mendapatkan karyawan yang memiliki ideologi dan kompetensi yang kuat. Kompetensi untuk menghadapi pasar bebas 2020, dan tidak goyah terhadap apa yang terjadi dalam dunia ini karena memiliki ideologi dan keyakinan kuat akan apa yang menjadi tujuan Tuhan menciptakan manusia. Rambe menambahkan, bahwa berdirinya BMT Beringharjo bukan karena uang dan kemampuan, tapi kalau niat kita baik, maka akan dimampukan oleh Allah dan orang percaya pada BMT.

Spiritualitas RambePrinsip hidup Rambe bahwa hidup itu

selalu diawasi oleh Tuhan, bahkan yang tersembunyipun Allah sudah tahu. Apa-apa yang kita lakukan pun tidak ada yang bisa disembunyikan. “Pastikan diri ini dalam pengawasan Allah, dan Tuhan sangat senang pada hamba-hambanya yang berusaha”.

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan ke Mualimat Yogyakarta, lalu kuliah di UMY jurusan dakwah. “Pendidikan saya tidak ada hubungan sama sekali, cuma karena niat baik untuk berusaha, Tuhan memampukan dan Tuhan menunjukkan jalan. Belajarlah sama si-A, tanya ke si-B, jadi jalannya luar biasa ditunjukkan” cerita Rambe.

Ketika ditanya Tamaddun, apa pengalaman spiritualnya dalam berjuang dan tetap istiqomah di BMT Beringharjo hingga 18 tahun? Rambe mengisahkan, bahwa tidak ada yang sia-sia yang kita perbuat, sekecil apapun. Ketika menjadi aktivis mahasiswa, pergi pagi

Page 53: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

pulang malam, di gang-gang kecil Kauman, ia selalu berpikir dan berdzikir mengapa gang ini yang harus ia lalui dan menikmati itu. Ia berkeyakinan, suatu saat, Tuhan akan memberi sesuatu yang baik pada dirinya.

Begitu juga, ketika naik turun Gunung Kidul, tapak-tapak kaki itulah yang membawa BMT Beringharjo menjadi besar. Berdakwah, mengisi pengajian. Mencari donatur. Ikut organisasi . Jadi tidak ada yang sia-sia. Dalam organisasi misalnya, ia selalu menjadi bendahara, jadi sudah terbiasa menemui orang yang sangat sombong dan orang yang sangat baik hati atau menemui orang yang biasa-biasa saja.

Ketika mengajukan proposal sosial, ia menemui orang yang baik, ia selalu berdoa, “Ya Allah, apabila saya menjadi orang kaya seperti dia, saya akan berbuat baik sperti dia”. Begitu juga ketika bertemu dengan orang sombong dan berdo'a, “Ya Allah, ketika jadi orang nantinya, saya tidak mau menjadi orang sombong seperti itu”.

Bicara spiritual, Rambe mengatakan, bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan dirinya. Kalau ditanya, kendalanya apa? Dirinya mengaku saya tidak menghadapi kendala. Bukan sombong. “Adakah tantangan di BMT? Tidak ada. Tapi adakah masalah, tentu ada, itu namanya dinamika. Dinamika akan selalu ada, tapi akankah masalah yang membuat kita berhenti? Tidak! itu dinamika yang membuat kita cerdas dan pintar. Jadi dinamika adalah nikmat yang diberikan Tuhan pada kita” ujarnya.

Cita-cita Rambe adalah menjadi guru yang bisa mengajar. Kinipun tetap mengajar, dari memberi seminar, training, pelatihan, up-grading dan dari rapat ke rapat. Jadi guru tidak identik dengan kelas begitu juga dengan Universitas sebenarnya adalah universitas kehidupan.

“Kalau orang mau membaca Al-Qur'an, tahu artinya, tahu kandungan dan tahu apa yang dimau Tuhan, insya Allah selamat dunia dan akhirat. Dan tidak ada yang berat dalam dunia ini ”tutur Rambe kemudian. Semua sudah dijanjikan Tuhan.

Dalam kehidupan Rambe, bapak dan ibunya yang banyak memberi inspiratif. Suatu saat, bapaknya mengumpulkan semua anak dan mengatakan “tidak ada yang perlu kalian takuti kecuali Tuhan, tidak ada manusia yang perlu ditakuti, yang penting, pastikan diri kamu benar”.

Sedang ibunya berpesan pada anak-anaknya, setiap melakukan apapun ada tiga hal pokok. Pertama, pastikan niatmu baik. Kedua, sungguh-sungguh. Dalam bahasa sekarang, dalam melaksanakan sesuatu harus maksimal dan optimal. Ketiga, jangan lupa sholat. Karena menurut ibunya, sholat itu adalah do'a dan kepasrahan. “Dimanapun, saya memberi pelatihan atau pengajian fatwa-fatwa dari ibu dan bapak saya selalu melekat tentu dengan bahasa manajemen dan motivasi. Memang fatwa itu sederhana, tapi bila sudah dijabarkan waktu dua jam tidak habis” kata Rambe menutup obrolan santai dengan Tamaddun. [zbr]

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 51

Ibunya berpesan pada anak-anaknya, setiap

melakukan apapun ada tiga hal pokok. Pertama,

pastikan niatmu baik. Kedua, sungguh-sungguh. Dalam bahasa sekarang,

dalam melaksanakan sesuatu harus maksimal

dan optimal. Ketiga, jangan lupa sholat. Karena

menurut ibunya, sholat itu adalah do'a dan

kepasrahan

Page 54: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

RUBRIK TAMZIS Menjawab berisi tanya jawab

seputar Manajemen TAMZIS, Ekonomi Syari’ah dan Sektor Mikro.

TAMZIS Menjawab

Assalamu'alaikum Wr. Wb.Saya sudah dua tahun menjadi anggota TAMZIS. Beberapa waktu

yang lalu saya berkunjung ke salah satu kantor cabang TAMZIS di Bandung untuk mengetahui kemana dan kepada siapa dana yang saya titipkan dalam bentuk IJABAH di TAMZIS disalurkan. Yang menarik bagi saya adalah akad yang digunakan TAMZIS sebagian besar akad mudharabah. Padahal hampir semua lembaga seperti TAMZIS yang berada di Jawa Barat kebanyakan menggunakan akad musyarakah dan murabahah. Saya mohon penjelasan dasar pemikiran mengapa lebih mengutamakan mudharabah dibanding akad musyarakah? Dan apa yang dimaksud dengan sistem proyeksi? Terima kasih sebelumnya.

Ikram JamilJl. Cikapundung Bandung.

Musyarakah, Mudharabah dan Sistem Proyeksi

PERTANYAAN:

Wa'alaikumsalam Wr. Wb.Sejak tahun 2012, sebenarnya TAMZIS sudah menetapkan kebijakan

pembiayaan kepada anggota harus menggunakan akad yang tepat. Jika anggota ingin memiliki suatu barang, maka murabahahlah yang dipakai, jika anggota hanya ingin manfaat dari suatu barang tanpa harus memilikinya maka akad ijarah yang dipilih. Demikian pula kalau yang dibutuhkan anggota modal kerja maka akad yang paling tepat adalah musyarakah atau mudharabah.

Untuk menerapkan akad musyarakah dan mudharabah dibutuhkan catatan usaha (administrasi usaha) baik sebelum akad dilakukan maupun pada saat usaha dijalankan. Sebagian besar anggota yang dilayani TAMZIS adalah para pengusaha super mikro seperti tukang bakso, pedagang sayuran, pedagang kelontong dan sebagainya yang pada umumnya: Pertama belum memisahkan harta pribadi dengan kekayaan (modal) usaha. Sulit mengidentifikasi mana harta pribadi dan mana harta yang digunakan untuk usaha. Kedua, anggota TAMZIS belum memiliki catatan

JAWABAN:

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201352

Page 55: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

atau administrasi usaha sehingga sulit bagi niatnya berhijrah ke sistem syariah hanya karena mereka menghitung berapa laba/ rugi usaha tidak punya catatan. Sistem proyeksi menentukan mereka dalam kurun waktu tertentu. tingkat tertentu pendapatan anggota berdasarkan

pengalaman masa lalunya untuk dijadikan sebagai Akad musyarakah adalah kerjasama antara ancer-ancer (acuan) menentukan nisbah bagi

dua pihak atau lebih yang masing-masing hasil. menyetorkan hartanya untuk dijadikan modal bersama. Pembagian hasil dihitung berdasarkan Secara prinsip sistem proyeksi tidak prosentase kontribusi modal masing-masing. Oleh menempatkan angka pendapatan yang dijadikan karenanya prinsip pemisahan kekayaan acuan proyeksi sebagai sesuatu yang pasti. Dalam perusahaan dengan masing-masing pemiliknya sistem proyeksi, nominal proyeksi pendapatan menjadi keniscayaan. Selain itu catatan selama hanyalah “ancer-ancer” yang dalam kenyataannya usaha dijalankan juga mutlak harus dilakukan. bisa berbeda. Bisa lebih kecil tetapi bisa juga lebih Karena berdasarkan catatan usaha tersebut dapat tinggi. Oleh karenannya TAMZIS selalu diketahui apakah usaha bersama tersebut laba, mencantumkan pasal dalam akadnya seperti ini:rugi dan berapa nominalnya sebagai dasar untuk membagi keuntungan sesuai dengan nisbah yang “Jika dalam perkembangan usahanya pendapatan telah disepakati sebelumnya. MUDHARIB lebih kecil dari proyeksi yang

disepakati sebagai acuan bagi hasil, dan Akad mudharabah adalah kerjasama antara MUDHARIB dapat menunjukkan bukti-bukti, maka

pemilik modal sahibul maal dengan pihak yang pendapatan tersebut digunakan sebagai acuan memiliki keahlian menjalankan usaha. Pembagian untuk menghitung bagi hasil Jika dalam hasil didasarkan atas nisbah yang disepakati di perkembangan usahanya pendapatan MUDHARIB awal kerjasama. lebih besar dari proyeksi yang disepakati sebagai

acuan bagi hasil, maka penghitungan bagi hasil Pemisahan modal dari sahibul maal (dalam tetap berdasarkan pendapatan proyeksi. Dan

hal ini) TAMZIS baik dalam akad musyarakah Selisih pendapatan tersebut merupakan hibah maupun mudharabah mudah dilakukan. Tetapi SHAHIBUL MAAL atau pihak I kepada MUDHARIB anggota TAMZIS sebagaimana digambarkan atau pihak II”.sebelumnya, tidak mudah menghitung dan memisahkan harta yang akan dimusyarakahkan. Bagi BMT-BMT sistem proyeksi ini bersifat Oleh karenanya akad mudharabah menjadi pilihan tidak permanen, sambil mengusahakan melalui yang paling simple karena dalam mudharabah pelatihan-pelatihan agar para anggota yang tidak ada pencampuran modal. dilayani BMT memiliki kemauan dan kemampuan

menerapkan administrasi usaha. Sebagai lembaga Persoalan lain yang belum terselesaikan keuangan syariah TAMZIS berharap semua

dalam bermudharabah dengan anggota yang anggota TAMZIS memiliki kemampuan adminstrasi tidak memiliki administrasi usaha adalah usaha sehingga dapat melaksanakan musyarakah bagaimana menentukan tingkat keuntungan atau dan mudharabah dengan lebih baik. kerugian usaha bersama (mudharabah) tersebut. Maka sistem proyeksi sebagaimana yang Semoga penjelasan ini dapat Bapak Ikram dilakukan TAMZIS dan banyak BMT adalah solusi pahami. Terima kasih.alternatif agar para pedagang muslim yang belum memiliki administrasi usaha tidak terhambat

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 53

Page 56: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Ekonomi Syariah

llah menurunkan syariah dimuka bumi tujuannya adalah untuk Akesejahteraan

manusia. Kesejahteraan disini bukan saja dari segi materi, tetapi juga dari segi spiritual (ruhaniah). Untuk itu, Allah Swt. Sudah memberikan pedoman hidup agar dalam menjalani kehidupan di dunia ini dapat mewujudkan kesejahteraan yang sesungguhnya, lahir dan batin.

Salah satu acuan yang sudah menjadi ketetapan adalah bahwa dimana syariah dipraktekkan dalam sehari-hari termasuk dalam bermuamalah keuangan syariah akan mendatangkan kesejahteraan. Sebagaimana disebutkan dalam kaidah fiqh, “Dimana syariah dipraktekkan, akan ada ada kemaslahatan”.

Salah satu filosofi dasar ajaran Islam yang diberikan Allah dalam kegiatan ekonomi dan bisnis, yaitu larangan untuk berbuat curang dan dzalim, “La tazhlimuna wa la tuzhlamun” (Jangan mendzalimi dan jangan didzalimi). Misal, disebutkan dalam al-qur'an surat al-

Memahami Seutuhnya

Baqarah-188, ”Janganlah kamu memakan harta diantara kamu dengan cara yang batil”.

Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktek perbankan. Salah satu kritik Islam terhadap praktek perbankan konvensional adalah dilanggarnya prinsip al kharâj bi al dhamân (hasil usaha muncul bersama biaya) dan prinsip al ghunmu bi al ghurmi (profit muncul bersama resiko). Dan inilah unsur kedzaliman yang dilakukan perbankan konvensional dalam mengambil bunga.

Dalam perbankan konvensional, seperti pada bunga kredit dan bunga deposito atau tabungan al ghunmu (untung) muncul tanpa adanya risiko (al ghurmi), hasil usaha (al kharaj) muncul tanpa adanya biaya (dhaman). Al ghunmu dan al kharaj muncul hanya dengan berjalannya waktu. Padahal dalam

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201354

Akad Mudharabah

Page 57: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

bisnis selalu ada kemungkinan untung dan rugi bahkan loss.

Di sini bank konvensional menuntut mendapatkan untung yang fixed and predetermined tetapi menolak untuk menanggung risikonya (al ghunmu bil ghurmi ). Bank konvensional mengharapkan hasil usaha, tetapi tidak bersedia menanggung biayanya (al kharâj bi al dhamân ). Padahal prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip dasar dalam teori keuangan, yakni prinsip bahwa return/ profit selalu beriringan dengan resiko (return goes along with risk).

Memastikan sesuatu yang di luar wewenang manusia adalah bentuk kedzaliman. Firman Allah Swt., dalam surat Luqman 34: “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Untuk keluar dari unsur kedzaliman tersebut, maka Lembaga Keuangan Syariah (LKS) termasuk perbankan syariah telah memformulasikan sistem kerja yang dapat menghindari aspek-aspek negatif dari sistem kerja bank konvensional, yaitu dengan menerapkan sistem yang tidak bekerja atas dasar bunga melainkan atas sistem bagi hasil, antara lain yang dikenal dalam fiqh mu'amalah sebagai transaksi mudhârabah.

Prinsip MudhorobahDalam sebuah pengajian seorang peserta yang

kebetulan mempunyai pembiayaan mudharabah di salah satu LKS mengeluh tentang mahalnya pembiayaan di Bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional. Pandangan ini hampir umum kita temui di masyarakat. Bahkan yang lebih miris lagi, seorang tokoh juga berpandangan kalau bank syariah meminta bagi hasil berlipat itu termasuk riba. Sikap demikian karena belum memahami karakter dari akad mudharabah.

Secara prinsip, bahwa mudharabah itu tidak bisa diperbandingkan dengan konvensional berkaitan dengan perolehan bagi hasil dan bunga. Ukuran yang digunakan keduanya berbeda. Penghitungan bagi hasil berdasarkan pendapatan/ laba rugi sedang bunga berdasarkan plafon pembiayaan. Mudharabah

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 55

adalah akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola usaha (mudharib).

Dalam prinsip bagi hasil atau mudharabah jika pendapatan yang diperolehnya tinggi, maka bagi hasil yang diberikan kepada LKS juga harus tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi dari bunga bank pada saat itu. Namun, jika pendapatan yang diperolehnya kecil, bagi hasil yang diberikan juga kecil. Bisa jadi lebih kecil dari bunga bank pada saat itu. Bagaimana jika tidak ada pendapatan, merugi bahkan terkena force majeur maka, kerugian semua ditanggung oleh LKS. Jauh lebih murah dari bank konvensional.

Dalam praktek, pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra'su al-mal) dan biaya, dan boleh pula didasarkan pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra'su al-mal); dan masing -masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing). (Fatwa No: 15/DSN-MUI/IX/2000).

Lalu bagaimana cara LKS mengetahui perolehan hasil usaha mitra atau keuntungan? Dalam praktek ada yang mendasarkan pada catatan, atau mendasarkan pada pengakuan langsung dan ada pula yang menggunakan proyeksi. Semua model ini merupakan ijtihad yang masing mempunyai kelemahan dan kelebihan.

Akad mudhârabah dalam literature fiqih berbentuk perjanjian kepercayaan

Page 58: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

('uqud al amânah) yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan. Karenanya masing-masing pihak harus menjaga kejujuran untuk kepentingan bersama, dan setiap usaha dari masing-masing pihak untuk tidak melakukan kecurangan dan ketidakadilan pembagian pendapatan. Mengapa harus ada kejujuran dalam bermudharabah? Karena yang akan dibagi hasilkan berasal dari keuntungan atau hasil usaha. Sehingga jika salah satu pihak melakukan ketidakjujuran akan merugikan salah satu pihak.

Oleh karena itu, dalam akad mudharabah semua pihak yang terkait harus benar-banar mempunyai sifat amanah dan bertanggung jawab. Hal ini terkait dengan keuntungan atau hasil usaha yang diperolehnya. Kemungkinan adanya unsur ketidakjujuran sangat besar dalam akad ini. Misalnya, agar pemberian bagi hasil ke LKS kecil, maka cost recoverynya dibesar-besarkan (rekayasa). Padahal secara real laba rugi/ pendapatan jika ditulis sesungguhnya, bagi hasil yang akan diberikan ke LKS akan besar.

Tidak heran jika praktek mudharabah ini masih kecil portofolionya di diterapkan LKS. Hal ini karena ghurmu dan dhamân-nya juga sangat tinggi dan rentan akan wan prestasi, padahal jika ini diaplikasikan dalam perbankan syariah ghunmu dan kharâj-nya juga akan lebih besar dan akan menjadikan pembeda yang signifikan dengan perbankan konvensional.

Implementasi Kaidah: Sebuah TantanganHal yang menjadi perhatian bersama

jika kaidah tersebut diterapkan dalam produk penghimpunan dana dengan akad mudharabah, adalah siapkah nasabah menanggung kerugian jika LKS-nya mengalami kerugian? Ini persoalan berat bagi lembaga keuangan syariah. Hampir dipastikan jika prinsip ini diterapkan penghimpunan dana pihak ketiga bagi LKS akan mengalami penurunan. Adanya ketidaksiapan masyarakat pemilik dana, atau mungkin karena kesadaran untuk berbagi jika terjadi resiko menjadi sebab sulitnya kaidah ini diterapkan di masyarakat. Ini juga berkait

dengan kesadaran bersyariah untuk menerapkan prinsip syariah dalam kehidupan muamalah. Bahkan yang terjadi di masyarakat adalah pengejaran berapa jumlah bagi hasil di LKS X yang akan diberikan jika saya mendepositokan X rupiah.

Dalam pembiayaan, kaidah ini bisa diterapkan jika akad yang digunakan adalah akad mudharabah. Artinya jika nasabahnya mengalami force majeur/ kerugian yang disebabkan bukan karena kelalaian atau menyalahi akad, maka secara otomatis LKS harus menanggung seluruh kerugiaannya. Hanya prakteknya LKS menghindari akad mudharabah ini karena tingkat resiko yang akan ditanggung oleh LKS besar. Ini bisa dilihat portofolio pembiayaan bank syariah dengan akad mudharabah lebih kecil daripada akad-akad yang lain semisal murabahah.

Secara prinsip kaidah ini mendorong adanya keadilan dimana para pihaknya harus menanggung resiko dan biaya. Salah satu pihak tidak boleh hanya menginginkan keuntungan dan hasil usaha saja. Bahkan kaidah diatas menjadi counter terhadap pepatah ekonom kapitalis, “Modal sedikit untung sebesar-besarnya”. Pernyataan ini, sudah tidak relevan lagi dengan konteks dewasa ini. Karena proporsi besar dan kecilnya modal juga menentukan porsi ghunmu atau kharâj dan ghurmu atau dhamân yang akan diraih serta dihadapi.

Dengan demikian, sikap seseorang atau lembaga keuangan yang hanya mau untung tapi tak mau menanggung kerugian—atau melemparkan tanggung jawab kerugian kepada pihak lain—amat bertentangan dengan prinsip umum al-kharaj bi al-dhaman dan al ghunmu bi al ghurmi di atas. Sebab prinsip ini menegaskan bahwa pihak yang berhak mendapatkan keuntungan hanyalah pihak yang siap menanggung kerugian. Inilah prinsip umum muamalah yang adil. “Keuntungan muncul karena adanya resiko, dan hasil usaha muncul karena ada biaya”. Wallahu 'alam bisshowab. [soen]

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201356

Ekonomi Syariah

Page 59: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

KamusEkonomi SyariahKamusEkonomi Syariah

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 57

Sumber: Kamus Ekonomi Syariah Alifa Digital Media

Akad Fauri bentuk akad pembatalan transaksi. Aktivitas Akad yang dilakukan dengan segera atau iqalah memiliki beberapa syarat yang harus dalam merealisasikan akad tersebut tidak dipenuhi: Pertama, kerelaan (taradhin) dari memerlukan waktu yang lama. Contohnya jual para pihak yang terlibat dalam iqalah. Kedua, beli, setelah pihak penjual menyerahkan penyerahan dan serah terimanya dilaksanakan barang dan pembeli membayar maka pada waktu akad iqalah berlangsung. Ketiga, selesailah akad jual beli kedua belah pihak. iqalah dilakukan dengan mengacu pada

pengertian fasakh (membatalkan). Keempat, Akad Mamnuu'ah objek atau bendanya masih ada dalamkeadaan Akad yang terlarang menurut syara', seperti utuh saat akad dilakukan.membeli ikan dalam kolam dan membeli buah-buahan yang masih di pohon. Ja'alah

Memberi imbalan atau bayaran kepada Akad Ridhaiyah seseorang sesuai dengan jasa yang Akad yang dilakukan oleh para pihak/badan diberikannya kepada kita.hukum atas dasar kerelaan atau suka sama suka (taraadhin) tanpa adanya paksaan Milk an Naqhis(ikrah) dari pihak lain. Pemilikan yang kurang; pemilikan yang tidak

sempurna. Apabila seseorang hanya Ariyah menguasai meteri harat itu, tetapi manfaatnya Pinjaman; meminjamkan suatu barang dari dikuasai orang lain, seperti sawah seseorang seseorang kepada orang lain secara cuma- yang pemanfaatannya diserahkan kepada cuma. Para fuqaha' mendefinisikan 'ariyah orang lain melalui wakaf, atau rumah yang sebagai pembeolehan oleh pemilik akan pemanfaatannya diserahkan kepada orang miliknya untuk dimanfaatkan oleh orang lain lain, baik melalui sewa menyewa atau dengan tanpa ganti (imbalan). peminjaman.

Dain NajsyPinjaman atau hutang; Etika Islam dalam Penawaran palsu; yakni penawaran atas utang piutang adalah harus ditulis dan sesuatu barang yang dilakukan bukan karena disaksikan oleh dua orang laki-laki, atau motif untuk membeli, tetapi hanya seseorang laki-laki dan dua orang perempuan bermotifkan agar pihak lain berani yang adil sesuai al-Qur'an surat al-Baqarah membelinya dengan harga tinggi.ayat 282.

SyahadahDhaman Sertifikat (certificate); Tanda bukti mengenai Jaminan utang, atau dalam hal lain sesuatu hal yang dapat digunakan untuk menghadirkan seseorang atau barang ke membuktikan atau meyakinkan satu fakta, tempat tertentu untuk diminta seperti Sertifikat Investasi Mudharabah pertanggungjawabannya, atau sebagai barang Antarbank (SIMA), Sertifikat Wadiah Bank jaminan. Indonesia (SWBI).

IqalahSecara bahasa berarti pembatalan. Dalam istilah fiqh muamalah iqalah diartikan sebagai

Page 60: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Pustaka SyariahPustaka Syariah

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201358

Judul Buku : Tanya Jawab Lengkap Permasalahan Jual-Beli

Penulis : Syaikh Abdurrahman as-Sa'dy, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Shalih al-Utsaimin, Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan

Penerbit : Pustaka As-SunnahTahun terbit : 2008

Permasalahan jual beli acapkali menjadi polemik para ulama khususnya dalam transaksi, teknis dan fenomena-fenomena baru yang berkembang di dunia bisnis saat ini.

Mematuhi koridor syar'i dalam berbisnis adalah sikap mulia yang mesti dilakukan oleh pembisnis muslim sehingga hal itu sebagai titik tolak dalam melangkah, mengambil keputusan serta mengetahui esensi objek bisnis yang digelutinya serta tidak syubhat (rancu) atau menyimpang dari rambu-rambu.

Dalam buku ini para ulama yang bernaung dibawah La jnah ad-Da ' imah member ikan so lus i permasalahan jual-beli dan transaksi bisnis dengan mengemukakan pendapat yang objektif dan terkini sesuai tuntunan al-Qur'an dan as-Sunnah.

Judul Buku : Islamic Economics; Ekonomi Syariah Bukan OPSI, Tetapi SOLUSI

Penulis : Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ir. H. Andi Buchari, M.M.

Penerbit : Bumi AksaraTahun terbit : 2009

Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ekonomi yang diilhami oleh nilai-nilai Islam, yakni yang berpedoman pada al-Qur'an dan hadits. Sistem ekonomi Islam tentu saja berbeda dengan sistem ekonomi kapitalisme, sosialisme, komunisme, maupun fasisme. Hal yang paling membedakan adalah dalam sistem Islam, ekonomi yang dibangun bertujuan untuk kesejahteraan semua pihak, artinya konsep keadilan harus ditegakkan senyata-nyatanya.

Terbitnya buku ini akan membantu Anda memahami konsep ekonomi Islam karena dalam buku yang terdiri atas 16 bab ini, menjelaskan secara detail ilmu ekonomi Islam, mulai dari definisi, paradigma, tujuan, prinsip, hukum, sistem moneter, pandangan pemikir Islam tentang ekonomi Islam, penanaman modal, bunga dan riba hingga pasar modal dalam perspektif Islam.

Page 61: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Jendela Keluarga

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 59

alah satu tuntunan akal dan hikmah bahwa seorang manusia harus berakhlak. Akhlak adalah tindakan dan perilaku tengah-tengah, tidak berlebihan (ifrath) dan tidak kurang S(tafrith).

Allah Swt., menetapkan akhlak demikian karena akhlak adalah alat yang dapat membahagiakan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Sebagai contoh, Allah Swt., menjadikan sifat berani (syaja'ah) sebagai sifat pertengahan antara sifat nekat (tahawwur) dan sifat pengecut (jubn). Tidak boleh bersikap ifrath dalam sifat berani sehingga menyebabkan jatuh pada sifat nekat, sebagaimana juga tidak boleh bersikap tafrith sehingga menjerumuskan kepada sifat pengecut. Sifat nekat akan menjerumuskan ke dalam kebinasaan, sementara sifat pengecut merupakan kelemahan. Berani adalah pertengahan di antara kedua sifat tersebut, dan inilah sifat yang diharapkan.

Akhlak mulia bukanlah sekedar taktik yang bersifat sementara, melainkan suatu sikap yang terus-menerus. Tidaklah sifat berani, misalnya, merupakan suatu keutamaan pada waktu tertentu dan tidak pada waktu yang lain.

“Akhlak yang baik adalah sebaik-baiknya teman. Dan tanda seorang mukmin adalah akhlaknya yang baik” (Ali Bin Abi Thalib)

Akhlak dan Dunia Anak Dalam mendidik anak agar

mereka mau menerapkan hal-hal yang baik maka akan lebih mudah menurut saya jika memakai metode ini, satu hari mengajarkan satu akhlak. Karena dari satu demi satu inilah yang kemudian insya Allah akan bisa diterapkan semuanya.

Sebaliknya, akan lebih susah jika anak diajari satu hari menerapkan banyak hal. Misalnya, dalam sehari, anak-anak harus mengucapkan salam, sholat berjamaah, ngaji Qur'an, bersedekah, menolong teman yang kesulitan, berdo'a ketika akan dan sesudah makan dan sebagainya. Kalau ini sudah bisa dilaksanakan, artinya anak-anak kita sudah berhasil menjadikannya sebagai kebiasaan dan kita sebagai orang tua patut bersyukur.

Anak yang berkembang

kepribadiannya pada umur

balita dengan baik, akan dapat

meneruskan perkembangan

Sehari Satu Akhlak

Page 62: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201360

kepribadian yang baik pada masa

selanjutnya. Suasana keluarga yang

nyaman,tenang,dan penuh perhatian antara

satu sama lainnya akan menjadikan si

anak berkembang dengan ceria, lincah

dan bersemangat. Masalah yang berat bagi

anak pada usia ini adalah apabila sikap

negatif dan perlakuan kasar dari orang

tuanya terlalu keras, bersikap otoriter, selalu

memerintah,melarang dan memaksakan

disiplin yang kaku kepada anak- anaknya,

anak akan merasa tertekan, sehingga hatinya

akan berontak kepribadiannya menjadi kaku.

Ia akan merasa dirinya tidak berharga dan

takut bergaul dengan orang lain.

Bahkan sikap benci dan perasaan

negatif yang dialaminya dapat berkembang

kepada semua orang. Hal ini dapat berakibat

orang lain sulit untuk menerimanya dan

mungkin membencinya karena sikap dan

perilakunya negatif. Oleh karenanya kita

sebagai orang tua harus memperhatikan hal

tersebut. Kita semua ingat bahwa di dalam raport

anak-anak kita terdapat catatan tentang perangai dan tingkah laku masing-masing. Catatan tersebut menjelaskan bagaimana akhlak, tingkah laku, dan perbuatan anak-anak kita di kelas dan sekolah. Namun, apakah sudah cukup menjadi jaminan jika nilai semuanya B atau bahkan A, kemudian berarti akhlak anak-anak kita juga sudah baik.

Perangai dan tingkah laku yang baik, dengan segala macam bentuk dan warnanya, sangat diperlukan di setiap tempat dan waktu, dalam hubungan dengan Allah Swt., dalam hubungan dengn dirinya sendiri, dan dalam hubungan dengan masyarakat. Kita semua ingin mempunyai anak-anak dengan akhlak dan perilaku yang baik di dalam hidup, karena hal itu berarti juga pahala bagi kita di akhirat.

Mengajarkan Anak tentang AkhlakBanyak sekali kesulitan orang tua dalam

mengenalkan akhlak kepada anak-anak. Salah

satunya, karena akhlak itu adalah perilaku, maka secara otomatis orang tua harus memberikan contoh atau tauladan terlebih dahulu. Karena semua yang diperbuat oleh orang tua itulah yang ditiru oleh anak-anak kita. Oleh karena itu, seyogyanya orang tua harus senantiasa sadar bahwa gerak-gerik dan perilakunya merupakan pelajaran bagi anak-anak.

Sekali lagi, nilai kepribadian anak-anak kita di dalam raport itu bukanlah jaminan. Kita sendirilah sebagai orang tua yang harus mengenalkan dan mengajarkan anak-anak kita tenang akhlak. Sedang di sekolah atau di madrasah itu sifatnya hanya membantu kewajiban orang tua.

Beberapa macam akhlak yang perlu kita kenalkan pada anak yakni, pertama, akhlak terhadap Allah Swt. Misalnya, tentang meng-Esakan Allah dan menjauhi kesyirikan, mentaati Allah dan menjauhi laranganNya, bersyukur dan banyak bertaubat kepada Allah. Kedua, akhlak terhadap Rasulallah. Misalnya, mencintai Rasulallah, mengamalkan sunahnya dan bersholawat kepadanya. Ketiga, akhlak terhadap kedua orang tua. Misalnya, mencari ridho orang tua, tidak mendurhakai orang tua dan tidak mencela keduanya. Keempat, akhlak terhadap sesama. Misalnya, mengucapkan salam, saling menyayangi dan menghormat, tolong menolong dan sebagainya.

Selain contoh akhlak tersebut masih banyak contoh yang lain yang bisa kita jadikan bahan bagi pengenalan dan pembelajaran bagi anak-anak kita. Oleh karenanya, jika kita masih belum sempat mengajarkan akhlak yang terpuji pada anak-anak kita, kita harus segera memulainya sekarang juga. Sebab terlalu banyak akhkal terpuji yang harus kita kenalkan, sedang waktunya sangat sedikit sekali. Lebih sedikit lagi karena waktu anak-anaklah yang sangat potensional dan berperan dalam kehidupan mereka setelah dewasa dan bahkan orang tua. Mulailah sekarang kenalkan anak-anak kita dengan satu akhlak setiap hari. Tentunya dengan cara dan pendekatan yang mudah dimengerti oleh anak-anak. [ir]

Jendela Keluarga

Page 63: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Menikah:

Melahirkan:

Berita KaryawanBerita Karyawan

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 61

1. Maksun (Syariah Guard TAMZIS Pusat) 4. Irfan Syamsir (Staff IC TAMZIS Pusat) dengan Siti Ngafiah. Akad nikah, 03 dengan Andry Setyaningsih. Akad nikah, November 2012 di Wonosobo. Selasa 05 Februari 2013 di Wanadadi

Banjarnegara.2. Dwi Prasetyo (AO TAMZIS Parakan

Temanggung) dengan Yuni Haryuningsih. Akad nikah, 06 Januari 2012 di Gamping Segenap keluarga besar TAMZIS Sleman Yogyakarta. mengucapkan selamat atas pernikahan

tersebut, semoga terbina keluarga 3. Kasimin (OB TAMZIS Kroya) dengan Tarmini. sakinah mawadah warahmah. Amiin.

Akad nikah, Sabtu 12 Januari 2013 di Banyumas Jateng.

1. Kanaya Ballqis Artha, putri dari pasangan 7. Azizah Khansa Anugrah, putri dari Ari Purwanto (Staff AdminTemanggug) dan pasangan Puji Tuar (Manajer Administrasi Anggita Putiana. Lahir di Temanggung, 20 Cabang TAMZIS Banjarnegara) dan Oktober 2012. Rochimah. Lahir di Wonosobo, 16

Desember 2012.2. Maritza Naura Athifa, putri pasangan dari

Irsa sahbanu Sahab (Staff Admin TAMZIS 8. Muhammad Nail Al Author, putra dari Pusat) dan Khotminah. Lahir di Wonosobo, pasangan Kurniawati Pamuji (AO TAMZIS 28 Oktober 2012. Kertek Wonosobo) dan Fauzi Rokhman.

Lahir di Wonosobo, 28 Desember 2012.3. Putra Maulana Hafizzudin, putra kedua dari

pasangan M. Syururi (IT TAMZIS Pusat) dan 9. Inaya Rafa, putri ketiga dari pasangan Zulaikhah. Lahir di Wonosobo, 28 Oktober Ridwan Edi Nugroho (Wakil Manajer 2012. Wilayah TAMZIS) dan Tyas Wening D. Lahir

4. Akifa Khaliluna El-Mierza, putra dari di Yogyakarta, 01 Januari 2013.pasangan Amir Ma'ruf (Surveyor TAMZIS Pusat) dan Fauziyah Eni Purwanti. Lahir di Banyumas, 16 November 2012. Segenap keluarga besar TAMZIS

mengucapkan selamat atas kelahiran 5. Mohammad Rizki Layana, putra ketiga dari putra-putri tersebut, semoga menjadi

pasangan Syaefudin Zuhri (IT TAMZIS anak yang sholeh-sholehah, berguna bagi Pusat) dan Tipuk Purnamawati A. Lahir di agama bangsa dan negara. Amiin.Wonosobo, 28 November 2012.

6. Thifal Gavin Abdalla, putra pertama dari pasangan Ahmad Awaludin (IT TAMZIS Pusat) dan Leni Atikah. Lahir di Wonosobo, 07 Desember 2012.

Page 64: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Inspirasi

Sejahterakan Anggota

NURHAYATI

etelah melewati jalan yang berliku dan hamparan sawah menguning yang siap panen, Tamaddun akhirnya sampai di rumah Nur, Spanggilan akrab Nurhayati (40). Ia

tinggal di rumah klasik khas Jawa, tepatnya di dusun Combangan, Jambitan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Sebenarnnya rumah Nurhayati tak jauh dari kantor TAMZIS Kotagede yakni daerah Selo, Kauman, Kotagede Yogyakarta. Namun setelah menikah dengan Heru Suparna (45), kini tinggal di rumah suaminya, Bantul Yogyakarta.

Jauh dari kota tak menghalanginya untuk membuka home industry pembuatan alat musik drum band dengan nama UD. Sederhana. Garis rizki kehidupan tak bisa disangka, sebagaimana Nur, lahir dari keluarga PNS, lebih memilih jalan hidup sendiri sebagai entrepreneurship.

Hal itu bermula setelah ayahnya meninggal tahun 1993, lalu usaha drum bandnya dilanjutkan oleh kakaknya selama empat tahun, baru 1997 kakaknya diterima PNS, maka usahanyapun diserahkan pada Nur. Sebelumnya ia tidak pernah ikut campur usaha secara langsung, baik membantu marketing atau secara akuntansi, ia hanya fokus kuliah di UII (Universitas Islam Indonesia) mengambil jurusan syariah.

Kenal Dunia BisnisTentu sangat berbeda kuliah syariah

(agama) dengan dunia bisnis. Satu urusan duniawi, satunya urusan akhirat. Tapi menurutnya, tidak menutup kemungkinan itu bertemu. Setelah lulus kuliah, ia mengikuti pelatihan akutansi yang diadakan oleh Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) yang memiliki tujuan agar para sarjana menjadi usahawan selama satu minggu di Kaliurang dan pulangnya diberi modal Rp 400 ribu untuk membuka usaha. Disitulah Nur kenal dunia bisnis.

Pada Tamaddun, Nur berkisah, bahwa dalam pelatihan tersebut, ia mendapat manfaat dalam setiap usaha harus dicatat sehingga tahu perkembangan dan penurunan aset setiap minggu, setiap bulan hingga setiap tahunnya.

Dengan bekal pelatihan tersebut, ia melanjutkan bisnis puluhan tahun yang telah dirintis ayahnya. Sedikit demi sedikit ia mulai mempelajari, bagaimana produksi, perakitan hingga pemasaran. Yang tak luput dari perhatiannya juga adalah bagaimana menjaga kualitas dan mensiasati agar konsumen puas terhadap apa yang diproduksinya. Ia juga sadar, namanya home industry mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, home industry dapat memberdayakan dan menyejahterakan banyak orang. Sedang kekurangannya, adalah tidak bisa memproduksi terlalu banyak karena

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201362

Ijabah TAMZIS

Page 65: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

kurangnya modal yang berimpas pada bahan baku. Itulah tantangan bisnis.

Nur mulai berpikir bagaimana kedua kelebihan dan kekurangan bisa bertemu? Khususnya bahan baku, tidak semua dibuat sendiri dan ada beberapa komponen yang memang dibeli dari dalam dan luar negeri seperti plastik yang dipukul. Ada juga yang membeli dari produsen yang sengaja menjajakan komponen drum band, misalnya dari Pasuruan, Jawa Timur.

UD. Sederhana mencatat telah bisa membuat satu unit drum band terdiri dari 34 jenis alat musik. Kata Nur, untuk harga drum band tergantung besar kecilnya. Untuk TK satu unit dibandrol Rp 7 juta, SD Rp. 11 juta dan

untuk SLTP sebesar Rp 12 juta. Begitu juga dengan kostum juga bertingkat-tingkat, TK sebesar Rp 150 ribu, SD sebesar Rp 175 ribu dan SLTP sebesar Rp 250 ribu per kostum.

Penjualan drum band paling laris ketika bulan Agustus dan bulan Ramadhan yang biasanya dipakai untuk karnaval dan takbiran terutama seperti senar, tenor, bas drum dan trio. Dalam setahun, Nur paling tidak bisa menjual sepuluh unit. Bila dikalikan rata-rata Rp 10 juta, berarti dalam setahun memperoleh omset Rp 100 juta. Hingga kini ia dibantu empat karyawan tetap untuk merakit di home industrynya. Tetapi bila banyak pesanan ia melibatkan tenaga pembantu.

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 63

Page 66: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tantangan adalah Jalan KesuksesanAda ungkapan, setiap orang sukses

pasti melewati tangga-tangga kesulitan atau tantangan. Tantangan yang dihadapi Nur dalam mengelola usahanya adalah saingan semakin hari semakin banyak sehingga mengurangi omset.

Strategi bisnispun mulai dijalankan untuk melewati tantangan tersebut. Pertama, menitipkan kartu nama ke relasi-relasi sebagai promosi. Kedua, kadang-kadang juga memasang iklan di majalah. Ketiga, menurut dia, yang paling efektif adalah pola promosi dari mulut ke mulut. Tak salah, bila ia selalu mendatangi sekolah-sekolah untuk menawarkan produk drum bandnya.

Tahun 2007-2008 merupakan tahun ramai-ramainya drum band, tetapi setelah tahun itu, drum band mengalami menurunan. Dari perjalanan itu, Nur menyimpulkan bahwa perkembangan home industrynya tergantung dua hal. Pertama, pemasaran ke sekolah-sekolah lebih dimaksimalkan. Kedua, menjaga kualitas.

Nur pun lebih memilih tidak mempunyai outlet dan cukup di rumah saja, karena memang yang banyak membutuhkan adalah sekolah. “Selain bisa mengirit pengeluaran, harga bisa lebih murah dan kualitas lebih bagus. Bila mempunyai toko, bisa dipastikan akan lebih mahal. Terkait dengan harga, ia memilih harga boleh mahal asal kualitas memang lebih bagus dan awet” tuturnya dalam menerapkan salah satu strategi promosinya.

Sampai saat ini yang paling banyak memesan adalah dari Wadaslintang Wonosobo, Kebumen dan tentunya Yogyakarta, meski tidak sebanyak pemesanan dari luar.

Menurut analisanya, beberapa konsumen drum band lebih memilih membeli di toko-toko dengan harga miring tapi secara kualitas kurang bagus. Itu sebuah tantangan yang memotivasi untuk sukses juga. Untuk urusan pemesanan, Nur mengatakan tetap

melayani konsumen meskipun hanya satu alat musik saja.

Dari hasil usaha dan menabungnya, Ibu dari Muhammad Afkar Raziq (3) ini telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2008. Wanita yang bertutur kata kalem ini selain sebagai ibu rumah tangga, mengurus suami, anak dan usahanya, ia juga ikut pengajian kampung dan sekali-kali mengajar TPA. “Apalagi dulu memang pernah mengajar TPA di rumahnya” ucapnya dengan lembut.

Bermitra dengan TAMZIS Awal berkenalannya dengan TAMZIS

sebenarnya sederhana, yakni karena memang ia orang Kotagede Yogyakarta. “Ketika akan membayar telepon dan listrik, lokasi yang biasa untuk membayar sedang tutup kemudian ada yang memberi tahu bahwa TAMZIS juga melayani pembayaran telepon dan listrik. Sayapun membayar melalui TAMZIS. Itu terjadi tahun 2008. Meski sebelumnya sudah tahu dan sering lewat di depan TAMZIS” katanya.

Tahun 2009 sudah ada kelebihan rizki, sehingga ia mulai mencoba untuk Ijabah (Investasi Berjangka Mudharabah), hingga kini sudah ratusan juta yang ia Ijabahkan di TAMZIS. Memang ada dua pertimbangan. Pertama, bagi hasil yang diberikan TAMZIS cukup lumayan. Kedua, pelayanan TAMZIS cukup baik.

Ke depan, Nur mempunyai keinginan untuk memperbaiki usahanya khususnya terkait dengan pemasaran, misalnya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang kaitannya dengan manajemen. Nur juga berharap, TAMZIS bisa memprogramkan untuk para anggotanya yang memiliki home industry untuk dilatih manajemen dan pemasaran, akutansi dan cara-cara pemasaran lewat internet serta jual beli online. Dengan begitu akan sangat membantu anggota TAMZIS dalam meningkatkan pendapataan dan kesejahteraan bagi anggota. [zbr]

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201364

Inspirasi

Page 67: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Ramu PengalamanMenuai Keuntungan

EDI TIA WARMAN

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 65

khir tahun 2012 lalu, Tamaddun berkesempatan bertemu dengan sosok anggota TAMZIS Klampok ABanjarnegara. Sekilas bapak

yang satu ini kelihatan biasa, sebagai seorang pedagang dengan kios di pinggir jalan. Namun, siapa sangka bahwa ia bukanlah asli

warga setempat. Melainkan orang rantau dari luar propinsi bahkan luar pulau Jawa.

Dia adalah Edi Tia Warman (41), warga asal Darmasraya Sumatera Barat. Pengalaman panjang Edi, sapaan akrab Edi Tia Warman, berawal setelah dirinya lulus SMA. Kisah sukses dari para perantau di daerahnya, semangat menjelajah dan keinginan untuk

Page 68: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201366

mencapai kesuksesan menjadi pemicu dirinya merantau ke Jakarta pada tahun 88 an.

Bermodal semangat dan kawan-kawan dari daerah asal, di Jakarta Edi memulai pengembaraannya dengan berjualan. Beberapa yang pernah dicoba misalnya jualan sepatu, nasi, baju dan banyak yang lain. Setiap berusaha ia selalu meneliti dan menganalisa usahanya. Pasarnya, pembelinya, dagangannya dan juga naik turunnya omzet penjualan. Karenanya, sengaja ia bergonta-ganti usaha untuk memperoleh banyak pengalaman dan masukan.

Menurutnya, ia telah jatuh bangun dan bolak-balik ganti usaha. Namun, ia tidak pernah goyah dan menyerah, justru setelah gagal dengan satu usaha ia akan bertambah semangat untuk memulai usaha yang lain. “Gagal tak masalah yang penting bisa mengambil pelajarannya” ujar Edi dengan logat melayunya.

Satu kalimat yang selalu dipegang kuat oleh Edi, bahwa jika kita berharap bahagia kita harus siap susah terlebih dulu. “Kita tidak mungkin sukses kalau tak bersusah dulu. Bukankah sebelum angka 10 dimulai dari angka 1 dulu” katanya.

Ia selalu yakin kalau orang lain bisa sukses pasti dirinya juga bisa sukses. Kalau orang lain punya peluang ia juga pasti punya. Kalau orang lain bisa bersedekah ia juga pasti bisa.

Hasil dari PengalamanKetika banyak usaha telah dicoba dan

jatuh bangun, pengalaman yang diperolenya juga sebanding. Dari setiap kegagalan yang dialami, ia selalu bisa memetik pelajaran. Salah satunya, bahwa usaha itu perlu fokus. Tidak mendua apalagi mengurusi banyak usaha banyak, cukup satu tapi dengan sepenuh hati dan serius baik pikiran dan tenaga.

Oleh karenanya, sejak tahun 90 an, Edi kemudian memutuskan untuk hijrah ke Bandung. Dari dulu yang usahanya bermacam-macam, kini fokus hanya pada satu usaha. Kebetulan ada saudara yang telah sukses berjualan jamu di Bandung. Menurut saudaranya tersebut Bandung cukup potensi untuk berjualan jamu tradisional.

Dengan berbekal pengalaman selama ini, semangat berusaha dan uang tunai Rp 15 juta yang ia kumpulkan, Edi bertekad untuk fokus berjualan jamu tradisional. Ia pun kemudian memulainya dengan mengontrak sebuah kios di daerah Kiara Condong, Bandung. Jamu yang dijual ialah jamu tradisional asli nusantara yang sudah umum di pasaran, bisa diseduh di tempat atau juga bisa diseduh di rumah karena memang sudah dalam bentuk kemasan.

Pengalaman sudah banyak, semangat tinggi dan modal pun cukup, terus apakah Edi berhasil dengan usaha jamunya itu?

Pertama, sebelum membuka usaha harus

diawali dulu dengan berdo'a. Kedua,

semuanya dibersihkan dan dirapikan baik

tempat atau barang dagangan. Ketiga,

jangan lupa sedekah atau infak

Inspirasi

Page 69: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 67

Semua itu ternyata bukan jaminan juga bagi kesuksesan Edi. Setelah dijalani sekitar satu tahun usahanya kurang berhasil. Kesuksesan usaha yang ia bayangkan masih jauh di depan. Walau pontang-panting kembali dengan kegagalannya ini, namun ia tidak menyerah.

Meski tidak berkembang, Edi tetap istiqomah dan fokus dengan usaha jamu tradisionalnya. Pengalama mengajarkan padanya untuk tidak mudah berpaling walau usaha belum sukses. Harus tetap fokus dan tidak mudah tergoda mengganti usaha lain. Menurutnya, justru harus melihat diri dulu apakah kira-kira yang kurang, apa kurang kelihatan bersih tempatnya, kurang rapi atau pelayanan kita yang kurang ramah.

Buah Fokus UsahaKisah perantauan Edi tidak berakhir

sampai di Bandung dengan ketidaksuksesannya. Di Bandung itulah Edi menemukan jodohnya yang kebetulan orang Banjarnegara Jawa Tengah. Lalu, setelah mereka dikaruniai seorang anak, Edi pun memutuskan untuk hijrah lagi ke Klampok Banjarnegara.

Edi memboyong dagangannya tersebut ke Klampok. Iapun mengontrak sebuah kios sebagai tempat usahanya. Disitulah Edi mengenal TAMZIS, kebetulan kios usahanya tidak jauh dari kantor TAMZIS Klampok di jalan A. Yani Purwareja Klampok.

Setiap kesungguhan dan kerja keras memang ada hasilnya. Edi mengisahkan, bahwa usaha jamunya baru terasa berkembang ketika ia membuka di Klampok ini. Sedikit demi sedikit pelanggannya bertambah. Hari demi hari omzetnya meningkat. Karenanya, ia lalu menamai kiosnya dengan nama “Toko Ari Sukses”.

Pria berperawakan agak kecil ini punya prinsip tidak mau berhutang, ia lebih memilih

untuk menabung. Hingga kini, tabungannya di TAMZIS pun semakin bertambah. Inilah salah satu tanda bahwa Edi telah memetik buah kerja kerasnya dari dulu. Setiap hari ia menyisihkan keuntungan usaha untuk ditabung.

Jika dulu hanya berjualan di kios kontrakan, kini Edi telah punya kios sendiri. Meski kecil namun cukup strategis, indah dan bersih. Depan sebagai kios dan bagian belakang sebagai rumah. Tepatnya di jalan Raya Klampok-Banjarnegara, sebelah barat PKU Danareja, sebelum pasar Mandiraja Banjarnegara.

Berbagi SesamaResep usaha yang lain dari Edi,

misalnya sebelum membuka usaha harus diawali dulu dengan berdo'a, pertama. Kedua, semuanya dibersihkan dan dirapikan baik tempat atau barang dagangan. Ketiga, jangan lupa sedekah atau infak.

Sejak kecil Edi diajari untuk tidak mudah menyerah, putus asa dan harus percaya diri. Inilah ajaran dari kedua orang tuanya. Pengalaman hidupnya pun mengajarkan banyak hal. Ia menyakini bahwa sedekah akan memperlancar rizki. Kenapa ia berkata demikian? Karena ia telah membuktikan sendiri selama ini. Jadi tak heran, jika di kiosnya ia menyediakan sebuah kotak kaca sebagai infak hariannya. “Bukan sombong ya mas, ini biasanya saya bagikan kalau sudah penuh” kata Edi sembari mengangkat kotak berisi uang kertas. Sedekah menurut Edi termasuk wujud syukurnya atas keberhasilannya hingga kini dan keinginannya untuk berbagai kepada orang lain. [ir]

Page 70: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

ahir sebagai orang Jawa, Kamijem (44) sudah terbiasa hidup dengan adat istiadat desa yang cukup kental. Seperti tidak boleh keluar Lrumah, lebih banyak mengurusi

dapur sekaligus membuatkan sarapan bagi bapaknya yang kerja di sawah. Kehidupan itulah yang ia jalani sepenuh hati.

Setelah menikah dengan Pujiman (42), hidup Kamijem tidak begitu jauh dari kehidupan sebelumnya, yakni melayani suami dan kadang-kadang pergi ke sawah untuk bertani.

Ibunda dari Rahmat Setiadi (22) dan Fahmi Bamartio (16) ini, dari Wates Kulonprogo, DIY sekitar 16 tahun lalu merantau mencoba hidup di Jakarta. Sebagaimana umumnya yang merantau ke Jakarta, kamijem awalnya, diajak kakaknya yang lebih dahulu merantau ke Jakarta dan sudah bisa dibilang sukses dalam menjalankan usaha jual ayam potong.

Kesuksesan itulah yang juga ingin dirasakan oleh saudara-saudara yang lain, Kamijen dan suamipun mengiyakan ajakan untuk merubah nasib di kota metropolitan. Ia tidak tahu apa yang mesti dilakukan di Jakarta, memang belum pernah usaha sebelumnya. Pengalamanya hanya ke sawah, dunia pertanian.

Dua bulan awal, Kamijem membantu kakaknya berjualan di kiosnya. Tinggalnya

pun, kata Kamijem, juga masih di kontrakan kakaknya. Ke Jakarta pun hanya membawa beberapa pakaian saja, secukupnya.

Dengan modal pengetahuan dan uang Rp 200 ribu, Kamijem yang dibantu suaminya memulai berjualan sayur di pasar Jambul Lama. Dagangannya ia kulakan dari Pasar Induk Kramatdjati.

Ia berdagang mulai pukul 04.30 pagi hingga 02.00 siang. Sesampai di rumah setelah berdagang di pasar ia menjalani aktivitas rumah tangga. Melayani suami dan anak-anaknya. Iapun merasa bahagia dengan kehidupan keluarga.

Meski omset setiap hari di pasar tidak menentu, ia cukup bersyukur masih dapat rata-rata Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta dengan perkiraan keuntungan 5% hingga 10%. “Alhamdulilla sudah bisa membeli kios seharga Rp 30 juta mesti dengan cara mencicil, apalagi bisa mendapat lokasi yang strategis, dekat dengan lokasi ikan, ayam dan telor jadi lumayan ramai” tutur Kamijem.

Hingga kini, Kamijem memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan kulakan di dua pasar besar, yakni pasar Cibinong dan Kramatdjati karena dinilai lebih murah dan pelangganpun tetap setia.

Sayur yang ia jual, seperti bayem, wortel, buncis, labu siyam, cabe, berbagai jenis bawang, kacang panjang, kembang kol, kentang dan banyak lagi lainnya.

Sukses Berkat SayurKAMIJEM

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201368

Inspirasi

Page 71: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Dalam berdagang, kata Kamijem, ramainya pasar di Jakarta di hari-hari besar, seperti lebaran Idul Adha dan Idul Fitri, Natal, tapi kalau hari biasa hari senin lebih ramai dibanding hari lain.

Cara Kamijem dalam menjaga pelanggan setia memiliki cara sendiri. Pertama, menyediakan barang-barang yang bagus. Kedua, ramah dan senyum dalam melayani. Ketiga, pelanggan dipersilahkan menawar berapapun, gak perlu marah. Tapi dilayani dengan penuh pengertian. Keempat, melayani sepenuh hati. Kelima, tetap tegar dan sabar dalam menjalani usaha.

Kata Kamijem, perbedaan sepuluh tahun lalu dengan sekarang adalah suami membantu belanja sendiri, dan Kamijem tinggal laporan dan menjual barang-

barangnya. “Gak apa-apa laku pelan-pelan yang penting sebelum waktu pulang sudah habis” cerita perempuan yang tinggal di Jalan Swadaya 2, Rt 01 RW 04 kecamatan Kramatdjati, Jakarta Timur ini.

Sukses Bersama TAMZIS Dalam berdagang Kamijem

beranggapan bahwa berdagang harus setia, suka dukanya harus sama-sama diingat. Mengingat senangnya berdagang akan memberi kebahagiaan dalam memperoleh keuntungan. Tapi dukanya berdagang akan memberi rasa untuk selalu hati-hati dan waspada dalam berdagang.

“Enaknya bedagang bila ramai, makan dan minum tinggal panggil. Tapi kalau pas sepi harus bersabar dan tetap bersyukur saja

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 69

Page 72: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

yang penting tidak telat dalam membayar hutang. Bila dagangan habis, capekpun jadi senang. Yang penting lagi, dalam berdagang tidak usah melihat orang lain yang berada di atas kita. Dinikmati saja dan santai-santai saja. Semua sudah ada yang ngatur” jelas Jum, panggilan akrab Kamijem bagi orang pasar dan pelanggannya.

Ia menjelaskan pengalaman berdagang selama ini, memang sifat masing-masing orang berbeda, ada yang menerima apa adanya, sehingga menjalani dunia berdagang dengan sebaiknya, tapi ada pula yang selalu mengeluh, kenapa dagangan selalu sepi dan merasa selalu kurang. “Itu hanya pernik-pernik kehidupan, tanpa itu tidak ada dinamisasinya” ujarnya.

Menurutnya, saingan dalam berdagang itu tidak ada, semua adalah teman dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Semua orang ia anggap baik. Bila ada pedagang atau pembeli yang tidak begitu baik,

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201370

hanyalah sesaat, itupun karena kondisinya belum sempurna atau masih ada gangguan dalam pikiran atau dalam dirinya. Buktinya, banyak orang yang baik daripada orang yang kurang baik.

Mesti tak tamat SMP, Jum banyak belajar dari kehidupan sambil menjalani apa yang bisa dilakukan. “Karena saya orang kampung, umur 18 tahun sudah dinikahkan oleh orang tua dan sehari-hari banyak ke sawah membantu orang tua” Jum mengingat kehidupan sebelum pergi ke Jakarta.

Bagi Jum, TAMZIS adalah lembaga keuangan pertama yang ia kenal dalam membantu modal usaha hingga bisa berhasil seperti sekarang. Ternyata, tak terasa, kata Jum, sudah bermitra dengan TAMZIS selama lima tahun. Dulu, pembiayaan hanya Rp 3 juta, hingga sekarang sudah sampai Rp 10 juta. “TAMZIS lebih enak dan cepat. Pelayanan yang diberikan TAMZIS pun sudah cukup baik dan memuaskan” pungkasnya. [zbr]

Inspirasi

Simpanan Mutiara Pendidikan khusus untuk siswa sekolah

Setoran bisa dilakukan setiap saat, dan penarikan hanya boleh dilakukan sekali dalam satu tahun pada saat pergantian tahun ajaran baru

Menyiapkan biaya pendidikan pada tahun ajaran berikutnya

Melatih siswa untuk hemat, dengan cara menabung

Mudah, siswa tidak harus datang ke kantor, petugas yang datang ke sekolah

Simpanan PendidikanSimpanan PendidikanGemar Menabung Masa Depan Untung

www.tamzis.com

Page 73: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 71

Usaha Terus Berkembang

NURHANDIYAH

ekitar akhir November 2012 lalu, Tamaddun ditemani Manajer Marketing Cabang TAMZIS Parakan, Fatmawati, berhasil Smenemui ibu yang satu ini. Meski

sehari-hari ia berjualan di pasar Parakan komplek terminal dan dekat dengan kantor TAMZIS Parakan, namun kami membuat janji

terlebih dahulu. Alasannya sederhana, karena sesekali dalam seminggu, ia menyempatkan diri untuk menghadiri pengajian ibu-ibu di daerahnya. Mengaji dan berjualan sudah menjadi kesenangan tersendiri bagi ibu dua anak ini. Ia berusaha berdagang sebaik-baiknya dan juga beribadah.

Jujur Berdagang

Page 74: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Inspirasi

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201372

Wanita kelahiran Temanggung, 11 Februari 1969 ini bernama lengkap Nurhandiyah. Ia adalah anggota setia TAMZIS Parakan, bahkan sejak awal berdirinya TAMZIS dulu. Ia mengaku tertarik dengan TAMZIS karena kemudahan pelayanannya. Terlebih tidak usah repot-repot, karena pelayanan bisa cukup di tokonya.

Kesan itulah yang sempat Mbak Han, sapaan akrab Nurhandiyah, utarakan sebelum Tamaddun berbincang seputar usahanya. Ia kini setiap harinya berjualan bawang merah dan bawang putih. Selain menjual hasil panen, saat musim tanam tiba ia juga menjual bibit bawang dan brambang (bawang merah).

Ia mengisahkan, bahwa bibit-bibit biasanya didatangkan dari daerah Jawa Timur. Para petani akan datang untuk membeli bibit tersebut, dan sekitar dua setengah bulan kemudian akan dipanen, mereka juga biasanya menjual kembali kepada Mbak Nur.

Mulai Dari KecilMbak Han memulai usaha tidak

langsung besar, apalagi punya kios sendiri seperti sekarang ini. Namun, ia mulai usaha dari sekedar menjadi pedagang sayur kecil-kecilan. Ia mengawalinya setelah lulus SMP sekitar tahun 89 an. Dengan modal sendiri sekitar Rp 25 ribu, keuntungan yang didapatnya lumayan, modal terus berputar dan sembari menyisihkan sedikit keuntungan.

Menjadi pedagang sayur, ia lakoni sekitar tiga tahun, dan barus setelah menikah, kemudian ia beralih ke jualan bawang dan brambang. Awalnya hanya dengan modal kurang dar Rp 3 juta, kiosnya pun masih kecil dan itupun menyewa Rp 1,5 juta pertahun. Baru sekedar untuk berjualan, belum bisa untuk menyimpan barang atau sekaligus juga jadi gudang.

Pelan tapi pasti, usaha Mbak Han terus berkembang, hingga dua tahun kemudian ia menggandeng Sumiasih, adiknya, untuk membantu usahanya. Selain karena usaha semakin ramai, ia juga cukup disibukkan karena harus mengurus anak.

Setelah lima tahun menyewa kios, akhirnya Mbak Han bisa membeli kios sendiri seharga Rp 40 juta. “Alhamdulillah sudah punya sendiri, selain untuk berjualan di depan, di belakang juga bisa sekaligus sebagai gudang” syukur Mbak Han.

Usaha Semakin Berbuah Meski berjualan bertujuan untuk

membantu ekonomi keluarga, namun bagi Mbak Han cukup berarti juga. Salah satunya misalnya, ia bisa menyekolahkan kedua anaknya, bahkan mereka sembari nyantri. Ia sangat bersyukur anaknya bisa bersekolah dan nyantri, bahkan ke depan ia berharap

Berjualan juga harus teliti dan hati-hati, bawang dan brambang dipisah, mana

yang besar dan mana yang kecil. Kualitas baik dan

kurang baik juga dipisah. Ia tidak mau

mencampurkannya, karena selain tidak baik, ia yakin hasilnya pun kurang

berkah

Page 75: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 2013 73

anak-anaknya bisa menjadi sarjana. Selain sudah punya kios sendiri, anak-

anak sekolah dan nyantri, Mbak Han telah mendapat kepercayaan baik dari penjual maupun pembeli. Penjual atau penyetok dari Brebes, Weleri dan Jawa Timur, karena kepercayaan mereka dengan Mbak Han, maka biasanya barang ditinggal, biasanya hanya pakai uang muka dan baru dilunasi setelah barang habis, atau bahkan juga ada yang tidak pakai uang muka. “Saya sudah diberi kepercayaan mas, jadi saya harus menjaga kepercayaan itu, misalnya kalau barang ada yang turun harga atau bahkan tidak laku saya juga tetap membayar sesuai dengan janji awal” ujarnya.

Banyak pembeli yang kulakan di tempat Mbak Han, beberapa dari mereka berasal dari Magelang, Boyolali, Wonosobo dan sekitar pasar Parakan sendiri. Selain pedang besar yang sudah biasa, sering juga ada orang yang baru mau belajar berdagang. Biasanya mereka yang berkeliling mengecerkan bawang dan brambang yang sudah dikemas setengah kiloan dan satu kiloan.

Menurut Mbak Han, pedagang pemula ini masih bingung cara kulakan, jadi biasanya Mbak Han mengajarinya bagaimana agar kulakannya bisa komplit tapi dengan modal sedikit. Kalau diecerkan juga cepat laku dan tidak rugi. “Seminggu kemudian, biasanya mereka kembali lagi untuk kulakan dan bilang matur nuwun (terimakasih) jualan yang kemarin telah habis” cerita Mbak Han.

Ketika ditanya soal keuntungan usaha, Mbak Han hanya menjawab dengan senyum saja. “Yang jelas dulu belum punya kios sekarang sudah punya, dulu pelangganya sedikit kini sudah bertambah banyak, anak-anak bisa sekolah dan nyantri, bisa kesana-

kemari ke hajatan saudara” begitu ujarnya.Kini, setiap minggunya Mbak Han bisa

menghabiskan bawang dan brambang 3,5 ton hingga 5 ton, dengan harga jual normal perkilogramnya untuk masing-masing kualitas dari harga Rp 9.000, Rp 10.000 hingga Rp 11.000 .

Jujur dalam UsahaMenurut Mbak Han, berjualan atau

berusaha itu tidak hanya sekedar ngurusi harta dunia. Buat apa hari ini kita untung banyak tapi hasil dari ngapusi (membohongi) pembeli, pasti besok pembeli tidak akan kembali. Lebih baik untung sedikit tapi banyak pelanggan dan banyak saudara.

Karenanya ia tidak mau mengecewakan pembeli. Ia selalu memberikan pelayanan terbaik terutama dengan muka yang selalu tersenyum. Berjualan juga harus teliti dan hati-hati, bawang dan brambang dipisah, mana yang besar dan mana yang kecil. Kualitas baik dan kurang baik juga dipisah. Ia tidak mau mencampurkannya, karena selain tidak baik, ia yakin hasilnya pun kurang berkah. “Hasil sedikit yang berkah lebih baik daripada banyak tapi tidak berkah” jelasnya.

Di sela-sela kesibukannya sebagai pedagang, Mbak Han masih menyempatkan untuk mengikuti pengajian ibu-ibu dan juga menghadiri hajatan saudara-saudaranya. Bahkan, kalau waktu sholat datang ia lebih memilih menutup warung dan ikut sholat berjamaah. Ia yakin rejeki sudah ada yang mengatur, kalau berusaha dengan sungguh-sungguh, jujur dan amanah pasti rejeki akan datang. [ir]

Page 76: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Info BisnisInfo Bisnis

Kirimkan info usaha Anda ke alamat Redaksi Tamaddun: Gedung Pusat TAMZIS Jl. S. Parman No. 46. Wonosobo Jateng.

Telp.: (0286) 325303. Fax.: (0286) 325064.e-mail: [email protected]

www.tamzis.com

Tamaddun edisi XXXVI/th.VII/Januari-Februari 201374

BIMA SILVER SMITHPengrajin perhiasan, souvenir, miniatur, hiasan dinding berbahan perak, tembaga kuningan dan lain-lain. Alamat: Jl. Jurang No. 305, Bodon Jagalan Kotagede Jogjakarta. Telp. (0274) 377378

PD BANGKIT JAYAProdusen tas, dompet, dll dengan merk “Black-Ox's”.Centra konveksi, dompet, tas dan lain-lain. Kongsi Bumirejo Mojotengah Wonosobo. Kontak: Arnas Husain.Hp. 081327155430, 081548228610

PUSAT KERAJINAN PALEMBANGMAKMUR JAYAMenerima pesanan: songket Palembang, batik Palembang dll.Ansori. Sanggar: Jl Ki Gede ing suro No. 21.Phone. 0711 373971/ 08153553720 Palembang.Cabang Villa Dago Blok G 18/8. Kintamani Pamulang. Telp. 021-98524467

GETUK GORENG ASLI SOKARAJAGetuk goreng manis “Mbok Diyem”

Beralamat di Jalan Jend. Sudirman 146 Sokaraja Banyumas.

Izin Depkes RI juga, no. 093/II.07/91Kontak: Roro Dwi Saptati

Telpon: 082892803264/ 085747784632.

KRIPIK BELUT CITRA RASAPusat oleh-oleh khas Jogja; aneka keripik, keripik belut, keripik wader, keripik tempe, keripik paru, keripik bayam, keripik jamur,

keripik cakar ayam, dan aneka cemilan lainnya. Produksi setiap hari, 6 hari kerja.

Alamat: Klaci II Margo Luwih Sayegan Sleman Jogjakarta. Outlet penjualan di

depan pasar Godean Jogja. Kontak: Wartiyem/ Yanto, Telp. (0274) 7879148,

081328002423.

BAROKAHMenerima: pesanan tas, dompet, ikat pinggang, jaket, sepatu dari kulit sapi

dan kulit dombaH. Tamam. Show room: Jl. Raya Rangkah

Kidul Rt.01 Rw.01 No. 1b Sidoarjo.Telp. 031-8964367. Hp. 08123240291

NARNO SPORT Pusat kulakan alat-alat olahraga.

Alamat: Jl. S. Parman N0. 43 Wonosobo 56311.

Hp. 081327033511. Cabang DONY SPORT (Pusat kulakan alat-alat musik dan

olahraga). Alamat: Depan RSU (Rumah Sakit Umum) Purworejo Jateng.

Hp. 081328809974

Page 77: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Santap Kuliner

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013 75

Getuk Asli Sokaraja Mbok Diyem

erjalan-jalan melewati kabupaten Sokaraja Purwokerto, belum lengkap rasanya bila tidak mencicipi getuk gorengnya. BMakanan khas Sokaraja yang

merupakan resep jajanan sejak dulu kala. Getuk goreng, dari masa ke masa tetap diolah dengan cara yang sama, tradisional. Tentunya selalu mengutamakan kehigienisan dan rasanya.

Sepanjang jalan utama Sokaraja, jalan Gatot Subroto, kita akan melewati jajaran toko getuk goreng. Rata-rata, dibelakang toko merupakan pabrik pengolah getuk gorengnya. Kapan-kapan, jika kita sempat

mampir salah satu toko, mintalah izin untuk melihat langsung proses pengolahanan panganan ini, tak jauh dari display toko, maka kita akan langsung melihat para pekerja dengan tungku-tungku besar untuk menggoreng getuk.

Satu dari sekian pemilik merk getuk goreng ialah Roro Dwi Saptati. Wanita kelahiran Solo 61 tahun silam ini, adalah penerus generasi ketiga getuk goreng “Mbok Diyem”. Ia sendiri serius mengelola usaha ini sejak Mbok Diyem, ibu mertuanya, meninggal dunia. Mbok Diyem sendiri adalah pemilik pertama yang memulai usaha sejak tahun 50-an.

Manis, Hangat dan Empuk

Page 78: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Santap Kuliner

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 201376

Bahan Dasar Kaya ManfaatBahan dasar getuk goreng, yakni

singkong, ternyata kaya akan manfaat. Misalnya, pertama, singkong memiliki jumlah kalori dua kali lipat dari kentang. Singkong kaya akan karbohidrat. Dalam 100 gram singkong, mengandung 160 kalori, sebagian besar terdiri dari sukrosa. Kedua, singkong merupakan sumber vitamin B kompleks dan kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin, dan asam pantotenat. Peran riboflavin ini membantu pertumbuhan tubuh dan memproduksi sel darah merah untuk mengurangi anemia.

Ketiga, singkong rendah akan lemak. Singkong juga memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan ubi, kentang dan pisang. Keempat, singkong mengandung banyak mineral penting bagi tubuh, diantaranya seng, magnesium, tembaga, dan besi. Bahkan jumlah kalium pada singkong cukup memenuhi kebutuhan tubuh.

Nikmatnya BerasaGetung ialah singkong yang telah

dikukus kemudian ditumbuk sampai halus. Dibalik rasa yang lezat, empuk dan manis, cara pembuatan getuk goreng cukup sederhana. Hanya saja dibutuhkan feeling tinggi dan keuletan dari proses awal hingga penggorengan, semuanya butuh keahlian atau kebiasaan.

Proses dari awal, singkong setelah dikupas, terus direbus, “ditutu” (dihaluskan dengan lesung kayu), dicampur gula jawa dan potongan kelapa serta diberi sedikit vanili sebagai penambah aroma. Kemudian dieler (diratakan) di atas nampan bambu kemudian dipotong-potong.

Baru setelah itu digoreng dengan minyak, dengan tungku yang berbahan bakar kayu. Agar getuk matang dengan sempurna baik warna maupun aromanya, proses penggorengannya 10 hingga 15 menit.

Meski tanpa bahan pengawet Getuk Mbok Diyem bisa bertahan satu minggu. Yang menjadikan awet getuk ialah gula jawa itu

sendiri. Jika penggilingan dengan mesin, baru satu hari biasanya getuk sudah keras dan tidak empuk lagi.

Proses tetap mempertahankan dengan menumbuk, karena rasanya akan lebih enak dibandingkan dihaluskan dengan mesin. Selain itu, setelah selang satu atau dua hari getuk akan tetap empuk dan renyah.

Sedang pembakaran dengan bahan bakar kayu, selain kematanganya akan menjangkau bagian dalam getuk, panasnya juga akan menyebar, sehingga menambah kerenyakan dan aroma getuk.

Jika anda mau mencicipi getuk goreng Bu Roro, pastikan kita datang antara jam 5.30 pagi hingga 10.00 malam. Kalau ingin yang masih hangat, pesanan bisa ditunggu sebentar untuk digorengkan. Nah, kalau suka yang agak dingin, tinggal dibungkus saja.

Para pelanggan Getuk Mbok Diyem selama ini dari Jakarta, Jogja, Semarang. Kebanyakan mereka membeli untuk oleh-oleh mulai dari 10 kg sampai dengan 20 kg.

Hanya dengan merogoh kocek Rp 22 ribu kita sudah bisa membawa pulang 1 kg Getuk Mbok Diyem ini. Untuk mencicipi di tempat, Bu Roro sudah menyiapkan tersendiri, sembari nunggu bisa sambil mencicipi gratis. Yang khas bungkusnya pun menggunakan wadah terbuat dari anyaman bambu. Sehingga rasa dan aromanya tetap terjaga meski dibawa bepergian jauh.

Getuk goreng manis Mbok Diyem berada di Jalan Jend. Sudirman 146 Sokaraja Banyumas. Telpon 082892803264 atau 085747784632. Dengan izin Depkes RI, no. 093/II.07/91.

Bu Roro menyaranka, jika mau dibawa bepergian jauh untuk oleh-oleh, mending beli yang sudah agak dingin, namun jika hanya dibawa sebentar atau dekat lebih enak beli yang masih panas atau hangat.

Anda tidak usah kwatir, karena Bu Roro selalu menjual getuk yang baru. Apalagi jia anda ingin membeli getuk yang baru digoreng, Bu Roro pun siap menggorengkannya. Mantap! [ir]

Page 79: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tegar

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013 77

Hidup dari Rizki Plastik

etiap yang hidup mempunyai 'jatah' rizki masing-masing. Dan itu sudah ada yang mengatur. Pertanyaannya, darimana dan bagaimana caranya? SNah, itulah yang satu dengan yang

lain berbeda. Setidaknya, ada rizki yang harus berusaha dan ada rizki yang tanpa usaha. Dalam Islam, sederhananya kalau ingin uang (gaji) ya harus kerja, tapi sehat dan kekuatan sebagai modal awal telah diberikan kepada semua orang.

Nurwala (35) sehari-hari ia berprofesi sebagai pedagang plastik di pasar Batujajar, Cimahi, Jawa Barat. Ia biasa dipanggil Pak Nur oleh sesama pedagang dan pelanggannya. Suami Lindawati (32) ini, menjadi penjaja plastik dari satu kios ke kios lain dan telah dijalani hampir tiga tahun. Biasanya, masing-

masing pelanggan mengambil satu ikat yang berisi lima pak plastik, ada yang kecil, sedang hingga plastik yang besar.

Prinsip berdagang Pak Nur cukup sederhana, terutama dalam menyiasati modal yang pas-pasan, ia memilih pelanggan yang betul-betul baik, ngerti, lancar dan bisa saling membantu. Dengan begitu dagangan plastiknya bisa berjalan terus menerus. Dan ia mentargetkan setiap tiga hari sekali kulakan dan harus sudah terkumpul Rp 500 ribu.

Bicara pendapatan, sebenarnya Pak Nur sedikit enggan dan tak perlu diketahui banyak orang, tapi memang setidaknya setiap hari kurang lebih Rp 30 ribu yang bisa memenuhi kebutuhan dapur dan cicilan-cicilan lain.

Dari pendapatan itu, ia mampu membayar angsuran pembiayaan TAMZIS dan

NURWALA

Page 80: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Tegar

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 201378

tetap berusaha menabung, sisanya dibawa pulang untuk kebutuhan rumah tangga. Menjadi mitra TAMZIS pun sudah berjalan empat kali pembiayaan untuk menambah modal dagangannya.

Kerjaan sampingan, setelah menghantarkan plastik pada pagi hingga siang hari. Pak Nur, biasanya mencari plastik bekas yang berserakan di dalam pasar mapun di jalan, seperti botol minuman mineral, plastik bekas bungkus maupun plastik bekas minuman jajanan anak kecil.

Untuk botol Aqua kecil, Pak Nur biasanya menjual Rp 5.500 perkilogram yang sudah dibersihkan, bila masih kotor cuma dihargai Rp 2.000 ribu perkilogram. Sedang plastik bungkus, transparan dihargai Rp 2.000 ribu perkilogram. “Tapi bapak tahu sendiri, seberapa banyak plastik satu kilogram, apalagi tidak mesti setiap hari dapat mengumpulkan hingga satu kilogram” jelas Nur.

Kisah Ketika BujangNurwala bercerita, sambil mengingat

masa lalu yang prihatin, terlihat dari matanya mulai berkaca-kaca menahan rasa sedih di masa lalu. Berawal dari ikut saudara berjualan sekedar untuk membantu-bantu di pasar, kemudian merintis untuk berdagang sendiri dengan mengontrak jongkok kecil (lapak kecil-red) hingga bisa membeli jongkok kecil ukuran 1,5 meter kali 1 meter di pasar Antri Cimahi dengan harga Rp 5 juta.

“Jongkok kecil itu memang lumayan penghasilannya, tapi di pasar Antri tiba-tiba ada penggusuran, semua menjadi panik dan tidak ada yang saling bantu. Untung saat ini dibantu ada temen dekat membawa sebagian barang-barang dagangan” jelasnya. Ia menambahkan, kakinya sempat terkilir hingga sekarang saat menyelamatkan barang-bangang dan kios.

Setelah kejadian tersebut, ia sempat trauma untuk jualan, setelah beberapa bulan penggusuran tersebut, Nurwala sempat menganggur dan tidak punya dagangan. Baru setelah itu ketemu sahabatnya yang berjualan

plastik dan Nur pun ditawari untuk jualan, sekedar mengirim plastik bagi yang memesan.

Rizki dari Plastik Setiap orang harus menjaga semangat

dalam bekerja. Tanggung jawab kita pada penghidupan keluarga harus selalu dipenuhi hingga bekerja bermakna ibadah.

Kita patut bangga dan meniru Nurwala yang telah bertahun-tahun berdagang dengan modal Rp 500 ribu, sembari diselingi dengan mengumpulkan plastik bekas. Hal ini ia jalani sehabis kegiatannya selesai dan berharap ada tambahan penghasilan.

“Kita orang Islam harus kuat dan tidak boleh putus asa, tetap semangat dan tetap bersyukur. Dalam bekerja tidak ada kata malu dan gengsi, bila malu dan gengsi tidak akan dapat uang, apalagi yang kita cari adalah rizki yang halal” tutur Nurwala.

Ia mengatakan, bahwa dirinya terinspirasi dari pengajian Mama Dedeh yang mengisahkan seorang yang memiliki kekurangan secara jasmani tapi mempunyai semangat berjuang dengan mendorong gerobak rongsokan, masa kita yang memiliki kesempurnaan fisik malah tidak semangat, malu kita pada apa yang diberikan Allah Swt. Benar, bahwa Allah memberi rizki sepanjang kita mau berusaha dan punya kesehatan. ”Banyak do'a saja dan mohon kekuatan”tambah Nurwala.

Pria yang tinggal di Renconggede, Desa Selancau, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat ini selalu tersenyum dan bersyukur. Sehabis dari pasar Batujajar membawa pulang hasil menarik tagihan dari pelanggannya kurang lebih sebesar Rp 150 ribu setiap hari.

Plastik bagi Nurwala menjadi perantara sumber rizki yang diberikan Allah kepada keluarganya. Keberkahan rizki juga tergantung pada ikhtiar kita dalam berupaya dan melihat bahwa rizki telah diatur, manusia tinggal menerima dengan ikhlas karena itulah yang terbaik. Tidak lebih. Merasa cukup dan menjalani usaha sesuai dengan kemampuan, seyogyanya kita bisa belajar dari Nurwala. [zbr]

Page 81: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Refleksi

Hakimalau kita searching dengan keyword hakim di facebook, dalam hitungan detik akan muncul sebuah list berisi ribuan nama yang mengandung kata Khakim. Ada Lukman Hakim,

Mahmud Hakim, Abdul Hakim, Miftahul Hakim, Erick Hakim, Kristine Hakim sampai nama yang bernuansa etnik seperti Asep Hakim, Buyung Hakim dan sebagainya.

Nama adalah pemberian orang tua paling berharga. Dalam nama tercermin harapan dan do'a orang tua terhadap anaknya. Dengan memberinya nama hakim, orang tua berharap anaknya akan memiliki sifat tegas, berani, jujur, taat aturan, adil dan bijaksana. Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk memberi nama seseorang dengan sebutan yang baik. Hakim adalah salah satunya. Walaupun tidak bernama hakim, setiap orang dapat berusaha memiliki sifat-sifat ke-hakim-an.

Saya pernah mendengar ungkapan: “99 prosen orang yang berprofesi sebagai hakim

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013 79

masuk neraka. Hanya satu prosen yang akan masuk surga”. Sebagai seorang awam, Saya tidak tahu apakah ungkapan tersebut hadist, atsar atau sekedar kiasan orang-orang arab untuk mengungkapkan betapa sulitnya berprofesi sebagai hakim apalagi menjadi manusia yang hakim.

Di kepulauan Sicilia dan Italia, kawasan yang dikenal dengan kehidupan gengster dan mafia, seorang hakim harus berhati-hati menerima bantuan orang lain walau sekadar ditraktir makan siang. Di semenanjung arabia seorang hakim harus menolak payung yang ditawarkan seseorang di waktu hujan kepadanya. Dua kearifan lokal yang memiliki kesamaan semangat memberi pesan agar hakim menjaga integritas diri dan tidak berhutang budi kepada siapapun yang kelak akan mempengaruhi dirinya pada saat mengambil keputusan.

Seorang hakim juga dituntut menjaga dirinya dari perbuatan yang membuatnya cacat moral karena akan sangat sulit baginya menghukum orang lain yang melakukan kesalahan sebagaimana pernah ia lakukan.

Page 82: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Refleksi

Mengapa begitu banyak kriteria sulit yang harus dimiliki seorang hakim. Menurut seorang Filosof Betawi, tugas utama hakim adalah memutuskan “nasib” orang sehingga semua kriteria milik malaikat harus melekat pada dirinya. Rasa benci, rasa kasihan, rasa berhutang budi, harus lenyap pada saat dia menjalankan tugasnya sebagai hakim.

Kalau pernyataan sang filosof tersebut benar, menurut saya yang berperan dan memiliki tugas menentukan “nasib” seseorang bukan hanya hakim, tetapi semua jabatan yang menetapkan posisi seseorang dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan.

Dalam dunia politik modern, Presiden sebagai penyusun kabinet sesungguhnya sedang menjalankan peran hakim yaitu menentukan “nasib” negaranya. Oleh karenanya ia harus mengerahkan

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 201380

semua sifat-sifat ke-hakim-an yang dimilikinya. Salah memilih dan menempatkan seseorang pada jabatan yang tidak tepat akan berdampak pada kehidupan rakyat dan masa depan negaranya.

Dalam kehidupan yang lebih kecil, misalnya dalam organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, juga dalam sebuah organisasi bisnis, sebagian tugas hakim diemban oleh sekelompok orang terpilih yang disebut tim formatur, ahlul hali wal aqdi atau oleh majelis suro organisasi. Tugas mereka salah satunya adalah menyusun kabinet organisasi dan menentukan staffingnya.

Mereka yang terpilih menjadi tim formatur, ahlul hali wal aqdi dan majelis syuro organisasi adalah orang-orang yang dalam lingkungannya dianggap memiliki sifat-sifat istimewa sebagaimana sifat yang dimiliki para hakim. Sebagai rakyat, sebagai warga atau sebagai anggota kita harus yakin bahwa para pemimpin kita tersebut sudah bekerja dengan baik. Mereka pasti akan memilih orang-orang yang tepat untuk setiap posisi di organisasinya. Dengan sifat-sifat kehakimannya mereka tidak akan menempatkan orang yang tidak berprestasi (atawa berprestasi semu), orang-orang yang tidak taat aturan pada posisi-posisi penting.

Para ahlul hali wal aqdi atau apa pun istilahnya dalam tugasnya, harus mampu melepaskan diri dari ikatan keluarga, ikatan pertemanan, ikatan kedaerahan, ikatan kesamaan organisasi. Parameter utama mereka dalam mempromosikan atau mendeposisikan seseorang sangat jelas yaitu prestasi dan profesionalitas. Mereka menyadari, kesalahan dalam menempatkan seseorang yang sesungguhnya tidak layak, dapat menghancurkan moral warga, merusak tatanan organisasi yang sudah terbangun sekaligus menciptakan ketidakpastian bagi warga organisasinya. Mereka tidak akan melobangi bahtera yang sedang mereka tumpangi menyeberangi lautan.

Sebagai bangsa kita sedang merindukan sosok hakim yang tegas dan bijak sebagaimana yang digambarkan dalam legenda hakim BAO di China. Kita butuh Bismar Siregar-Bismar Siregar baru yang akan menegakkan hukum dan aturan secara profesional. Demikian pula kita rindu para pemimpin yang hakim di lingkungan terkecil kita. [di_R]

Parameter utama mereka dalam mempromosikan

atau mendeposisikan seseorang sangat jelas

yaitu prestasi dan profesionalitas. Mereka menyadari, kesalahan dalam menempatkan

seseorang yang sesungguhnya tidak layak,

dapat menghancurkan moral warga, merusak tatanan organisasi yang

sudah terbangun sekaligus menciptakan

ketidakpastian bagi warga organisasinya.

Page 83: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Saldo Zakat, Infak dan Wakaf Kantor TAMZIS Bulan Januari 2013

Saldo Zakat, Infak dan Wakaf Kantor TAMZIS Bulan Januari 2013

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013

ZAKAT WAKAFINFAK

“Mulailah hari-hari Anda

dengan sedekah,

paling tidak dengan

senyum yang ramah”

“Mulailah hari-hari Anda

dengan sedekah,

paling tidak dengan

senyum yang ramah”

Start With SmileStart With Smile

LAPORAN TAMADDUN (BAITUL MAAL TAMZIS)

Page 84: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

PENERIMAAN ZAKAT

LAPORAN Penerimaan ZAKAT & INFAK Tamaddun Bulan Januari 2013LAPORAN Penerimaan ZAKAT & INFAK Tamaddun Bulan Januari 2013

LAPORAN TAMADDUN (BAITUL MAAL TAMZIS)

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013

2012 2013

PENERIMAAN INFAK

Page 85: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

LAPORAN Kas ZAKAT & INFAK Tamaddun Bulan Januari 2013LAPORAN Kas ZAKAT & INFAK Tamaddun Bulan Januari 2013

Mudah-mudahan Allah memberi pahalakepadamu atas apa yang telah engkau berikan,dan menjadikannya pensuci dosa bagimu,dan memberkati atas apa yang masih ada

PENERIMAAN WAKAF

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013

Page 86: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013

Laporan Bagi Hasil IJABAH TAMZISPeriode November 2012 - Januari 2013

per Rp. 1.000.000,-

NOIjabah (Bulan)

NisbahAnggota:TAMZIS Nov Des Jan

1 1 s/d 2 32,50%:67,50% 7.610 7.620 7.570

2 3 s/d 5 40,00%:60,00% 9.360 9.380 9.320

3 6 s/d 11 45,00%:55,00% 10.530 10.550 10.490

4 12 s/d 23 47,50%:52,50% 11.120 11.130 11.070

5 >=24 50,00%:50,00% 11.700 11.720 11.650

Berkembang penuh barokahBerkembang penuh barokah

LAPORAN NISBAH(BAGI HASIL) IJABAH

Tamaddun edisi XXXVI/th.VIII/Januari-Februari 2013

Page 87: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013
Page 88: Majalah Tamaddun Edisi Jan-Feb 2013