ii UJI KADAR KALIUM IODAT DAN AIR DALAM GARAM BRIKET YANG BEREDAR DI PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Elly Yunia Kartika Dewi NIM : 018114134 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · UJI KADAR KALIUM IODAT DAN AIR DALAM GARAM BRIKET YANG BEREDAR DI PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ii
UJI KADAR KALIUM IODAT DAN AIR DALAM GARAM BRIKET YANG
BEREDAR DI PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Elly Yunia Kartika Dewi
NIM : 018114134
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Ketika kumohon kepada Allah kekuatanAllah memberikan kesulitan agar aku menjadi kuat,Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaanAllah memberikan masalah untukku pecahkanKetika kumohon kepada Allah kesejahteraanAllah memberi akal untuk berpikirKetika kumohon kepada Allah keberanianAllah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasiKetika kumohon kepada Allah sebuah cintaAllah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolongKetika kumohon kepada Allah bantuanAllah memberiku kesempatanAku tak pernah menerima apa yang kupinta Tetapi aku menerima segala yang kubutuhkan dan Kini doaku terjawab sudah
(Terjemahan bebas dari: History Prayer)
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(QS. Al Baqoroh: 286)
Dengan penuh rasa syukur
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Papa dan Mamaku
Kakak-kakakku tersayang:
Mas Noy, Mas Ozy, Mbak Ita, dan Mbak Letty
& keponakanku yang cantik Nabila
Almamater yang kuhormati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 Agustus 2009
Penulis
Elly Yunia Kartika Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
INTISARI
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) masih merupakan salah satu masalah gizi utama yang belum dapat ditanggulangi hingga saat ini. Salah satu upaya penanggulangan GAKI adalah iodisasi garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata kadar kalium iodat (KIO3) dan air dalam sampel garam briket yang beredar di pasar-pasar tradisional di kota Yogyakarta; dan kesesuaian hasil penelitian dengan SNI. Dalam SNI No. 01-3556-2000 tentang garam beriodium mencantumkan bahwa kadar iodium adalah minimal 30 ppm KIO3 dan kadar air maksimal 7%.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental menggunakan metode titrasi iodometri dan Karl Fischer. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata KIO3
dalam sampel merk RM, KN, GDD, NN dan KS adalah 15,586 ppm, 4,96 ppm, 7,964 ppm, 36,059 ppm dan 33,406 ppm; 3 merk sampel tidak sesuai dan 2 merk sampel sesuai dengan persyaratan SNI; hasil rata-rata kadar air dalam sampel merk RM, KN, GDD, NN dan KS adalah 4,556%, 3,230%, 4,614%, 3,508% dan 2,824%; semua merk sampel sesuai dengan persyaratan SNI.
Kata kunci: kadar kalium iodat, kadar air, garam briket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Iodine deficiency disorders (IDD) is one of main nutrition problems which cannot be overcome until now. One of efforts to overcome IDD is salt iodinenization. This research want to know the potassium iodate and water mean measure in bricket salt which sold in traditional markets in Yogyakarta City; conformity of research result with INS. In Indonesian National Standard (INS) Number 01-3556-2000 about iodine salt, mention that iodine measure is minimum 30 ppm KIO3 and water measure is maximum 7%.
This research is a non experimental by using iodometry titration and Karl Fischer methods. The potassium iodate mean measure in sample RM, KN, GDD, NN dan KS trademark was 15,586 ppm, 4,96 ppm, 7,964 ppm, 36,059 ppm dan 33,406 ppm; three samples trademark was not conform and two samples trademark was conform with INS; water mean measure in sample RM, KN, GDD, NN dan KStrademark was 4,556%, 3,230%, 4,614%, 3,508% dan 2,824%; all the sample trademark was conform with INS.
Key words: potassium iodate measure, water measure, bricket salt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia yang selalu dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Uji Kadar Kalium Iodat Dan Air Dalam Garam Briket Yang
Beredar Di Pasar-Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Skripsi ini disusun guna
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Program Studi Ilmu
Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini dapat selesai atas dukungan, doa dan semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma..
2. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati M.Si., selaku dosen pembimbing, atas segala
kesabaran dalam memberi pengarahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang
membangun bagi penulis.
4. Lucia Wiwid wijayanti, M.Si., selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang
membangun bagi penulis.
5. Drs. P. Sunu Hardiyanta, S.J., M.Sc., atas saran selama penyusunan skripsi ini
serta bahan-bahan yang mendukung dalam penulisan.
6. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atas
bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Semua bapak/ibu dosen, atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menuntut
ilmu di Fakultas Farmasi Universitas sanata Dharma.
8. Pak Prapto, Mas Kunto, Mas Parlan, dan Mas Parjiman yang selalu membantu dan
menemani saat penelitian.
9. Mas Narto, Pak Mukmin, dan Mas Dwi di Sekretariat Fakultas Farmasi
Universitas sanata Dharma, terima kasih atas bantuan dan informasi yang
diberikan.
10. Sahabatku Bora, Adhe, dan Prasojo atas pertemanan, keceriaan, dan canda-tawa
yang telah kita lalui bersama selama ini.
11. Ririn dan Irawan yang membantu dan menemani ngetik. Thank U guys.
12. Teman-teman Farmasi angkatan 2001 kelas C dan teman-teman praktikum
kelompok F atas kebersamaan dan suka duka selama di Sanata Dharma.
13. semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam kesempatan ini, penulis juga memohon maaf kepada semua pihak atas
kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan penulis. Oleh karena itu dengan
rendah hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………..… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………….. vi
INTISARI……………………………………………………………….... vii
ABSTRACT………………………………………………………….......... viii
PRAKATA………………………………………………………….......... ix
DAFTAR ISI………………………………………………….................. xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………...... xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xvi
BAB I PENGANTAR…………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………...... 1
1. Permasalahan……………………………………………… 2
2. Keaslian penelitian……………………………………….... 2
3. Manfaat penelitian………………………………………..... 3
B. Tujuan Penelitian……………………………………………..... 3
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….. 5
A. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)………………… 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Giwangan, dan Lempuyangan) di Kota Yogyakarta yang menjadi sampel pada
penelitian ini.
2. Untuk mengetahui apakah kadar kalium iodat dan air sampel sudah sesuai dengan
persyaratan SNI 01-3556-2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
1. Pengertian GAKI
GAKI adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh seseorang
kekurangan unsur iodium secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Istilah
GAKI digunakan mencakup bukan hanya pembesaran kelenjar gondok saja tetapi semua
akibat kekurangan iodium terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang dapat dicegah
dari penanggulangan kekurangan iodium (Djokomoeljanto, 2002).
2. Prevalensi GAKI
Prevalensi GAKI secara umum dikelompokkan menjadi tiga yaitu ringan, sedang,
dan berat.
Tabel I. Kriteria prevalensi GAKI
Gambaran Klinis Indikator
KeparahanG H K
TGR (%)
UIE(µg/L)
Prevalensi GAKI
Prioritas Koreksi
Metode Penanggulangan
Derajat 0[Normal]
0 0 0 <5,0 ≥100 Normal - -
Derajat I [ringan]
+ 0 05,0-19,9
50-99 Ringan PentingIodisasi garam; Perbaikan ekonomi
Derajat II [Sedang]
++ + 020,0-29,9
20-49 Sedang Segera
Garam beriodium 30-40 ppm; kapsul minyak beriodium
Derajat III [Berat]
++ +++ ++ ≥30,0 <20 Berat KritisKapsul minyak beriodium
Keterangan: 0 = tidak ada; + = ringan; ++ = sedang; +++ = sangat berat; G = goiter; H = hipotiroidisme; K = kretin; TGR = Total Goiter Rate; UIE = rata-rata kadar urin(Arisman, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar air dalam sampel RM
sebesar 4,556%; KN sebesar 3,230%; GDD sebesar 4,614%; NN sebesar 3,508%; dan
KS sebesar 2,824%, hal ini sesuai dengan persyaratan SNI 01-3556-2000. Semua sampel
memiliki kadar air di bawah 5%, hal ini baik karena kadar air sangat mempengaruhi
kestabilan iodium (dihitung sebagai kalium iodat) dalam garam, dimana semakin tinggi kadar
air semakin banyak iodium (dihitung sebagai kalium iodat) yang terlepas dan menguap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kadar rata-rata kalium iodat dalam sampel dalam sampel merk RM, KN, GDD,
NN dan KS adalah 15,586 ppm; 4,96 ppm; 7,964 ppm; 36,059 ppm dan 33,406
ppm, kadar rata-rata air dalam sampel merk RM, KN, GDD, NN dan KS adalah
4,556 %; 3,230 %; 4,614%; 3,508% dan 2,824%.
2. Tiga merk sampel tidak sesuai dan dua merk sampel sesuai dengan kadar kalium
iodat menurut persyaratan SNI. Kelima merk sampel sesuai dengan kadar air
menurut persyaratan SNI.
B. Saran
1. BPOM dan instansi yang terkait sebagai pihak yang berwenang untuk dapat
meningkatkan pengawasan garam briket yang beredar di masyarakat.
2. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan daerah penelitian yang berbeda, seperti
di daerah yang tingkat prevalensi gondoknya masih cukup tinggi di Propinsi DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 261-267, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonim, 1992, Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1994a, Keputusan Presiden Republik Indonesia No.69 Tahun 1994 TentangPengadaan Garam beriodium, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1994b, Standar Nasional Indonesia No.01-3556-1994 Tentang Garam Beriodium, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995a, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 1217-1218, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995b, The United States Pharmacopeia 23, Jilid 2, 1982-1984, United States Pharmacopeial Convention, Inc, Rockville.
Anonim, 1996, Trace Element In Human Nutrition and Health, WHO, Geneva.
Anonim, 1999, Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2000a, Laporan Monitoring Mutu Garam Beriodium di DIY Tahun 2000, 1-34Proyek Pengawasan Obat dan Makanan DIY, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Yogyakarta.
Anonim, 2000b, Laporan Hasil Survey Konsumsi Garam Beriodium Rumah Tangga 2000, Balai Pusat Statistik, Jakarta.
Anonim, 2000c, Standar Nasional Indonesia No.01-3556-2000 Tentang Garam Beriodium, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2001, Assesment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring Their Elimination, 2nd Edition: WHO, USA.
Anonim, 2002, Paradigma Sehat Indonesia Sehat 2010, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2005a, Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program Penanggulangan Kekurangan Iodium, Tim Penanggulangan GAKI Pusat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Anonim, 2005b, Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.42 Tahun 2005 Tentang Pengolahan, Pengemasan dan Pelabelan Garam Beriodium, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2007, Pasar Tradisional, Wikipedia: Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, http://www.wikipedia.go.id . Diakses pada tanggal 27 Oktober 2007.
Arisman, 2003, Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi, 132-143, EGC, Jakarta.
Dahlan, M.S., 2005, Seri Evidence Based Medicine: Besar Sampel Dalam Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, Seri 2, Arkans, Jakarta.
Day, R.A., dan Underwood, A.L., 1996, Analisa Kimia Kuantitatif, Alih Bahasa: Pudjaatmaka, A.H., Edisi 5, 290-303, Penerbit Erlangga, Surabaya.
Djokomoeljanto, R.J., 2002, Evaluasi Masalah GAKI di Indonesia, Jurnal GAKI: Indonesia Pusat GAKI-IDD Center, FK UNDIP, Semarang.
Dunn, J.T., 2002, The Global Challenge of Iodine Deficiency, Jurnal GAKI: Indonesia Pusat GAKI-IDD Center, Vol. 1, 1-8, FK UNDIP, Semarang.
Hetzel, B.S., 1996, S.O.S. For A Billion – The Nature And Magnitude Of The Iodine Deficiency Disorders, In Hetzel and Pandav, S.O.S. For A Billion – The Conquest of Iodine Deficiency Disorders, 2nd ed, Delhi : Oxford University Press, 18.
Marihati, 2006, Pemantauan Mutu Garam Beriodium, Jurnal GAKI: Indonesia Pusat GAKI-IDD Center, FK UNDIP, Semarang.
Mulja, M., dan Hanwar, D., 2003, Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik, Volume II, No. 2, Majalah Farmasi Airlangga, III(2), 71-76.
Mulja, H.M., dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, 6-11, 19-22, 28, 33, Airlangga University Press.
Ningtyas, E., 2008, Validasi Garam Beriodium: Presisi dan Akurasi, Laporan Penelitian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Yogyakarta.
a = volume titran pada titrasi penetapan kadar sampel (%)b = volume titran pada titrasi blanko (%)f = faktor kesetaraan 1 ml reagen Karl Fisher terhadap mg air (mg/ml).v = volume syringe atau pipet volume (2 ml→v) → 10/2 ml = 5 mlg = bobot sampel (mg)
Contoh perhitungan:
RM1.1 = mg
mlxmlmgx
1,1002
5/1050,5%)0875,0%919,1( x 100% = 4,66%
RM1.2 = mg
mlxmlmgx
6,1001
5/1050,5%)0875,0%902,1( x 100% = 4,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
x (2) = 2
%)62,4%66,4( = 4,64%
o Hasil penetapan kadar air secara Karl Fischer :
Kadar air (%)Merk sampel
sampel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 x (%) ± SD
Catatan : menggunakan buret 10,0 ml untuk titrasi pembakuan
Perhitungan:
903,4
1,0
V
fNBN
Keterangan: N = normalitas; B = bobot kalium bikromat (mg); V= vol titran (ml); f =
faktor pengenceran; dimana tiap ml natrium tiosulfat ~ 4,903 mg kalium bikromat
N1 = 903,410,8
1,050/22,51
ml
xmlxmg = 0,005157 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
N2 = 903,430,8
1,050/29,51
ml
xmlxmg = 0,005101 N
N3 = 903,445,8
1,050/23,53
ml
xmlxmg = 0,005146 N
x (3) = 3
005146,0005101,0005157,0 = 0,005135 N
o Data Penimbangan Kanji 1%:
Bobot kertas = 0,56791 gBobot kertas + kanji = 1,5626 gBobot kertas + sisa = 0,5698 gBobot kanji = 1,0028 g → larutkan dalam 2 ml aquades, tambahkan ke dalam 100 ml air mendidih, didihkan selama 3 menit sambil diaduk, dinginkan.
Awal + Sampel 25,6137 25,5455 25,4945 25,6625 25,5257Sisa 0,6119 0,5436 0,4927 0,6615 0,5238
Bobot Sampel 25,0018 25,0019 25,0018 25,0010 25,0019
KS
2
Vol Titran (ml) 4,770 4,510 3,880 4,230 4,190Catatan : - menggunakan buret 10,0 ml untuk titrasi sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
o Perhitungan penetapan kadar kalium iodat:
B
ba x 0,1784 x
005,0
N x
Ka100
100 x 1000 (mg/kg)
Keterangan :a = volume natrium tiosufat yang diperlukan untuk titrasi sampel (ml)b = volume natrium tiosulfat yang diperlukan untuk titrasi blangko (ml)B = Bobot sampel garam dalam gramN = normalitas natrium tiosulfat yang digunakan untuk titrasiKa = Kadar air dalam sampel garam dalam persen (%)0,1784 = Kesetaraan kalium iodat tiap ml natrium tiosulfat 0,005 N
Contoh perhitungan :
RM1.1 = g
ml
0014,25
)0400,1( x 0,1784 x
N
N
005,0
005135,0x
64,4100
100
x 1000 mg/kg = 10,759 ppm
RM1.2 = g
ml
0007,25
)0325,1( x 0,1784 x
N
N
005,0
005135,0x
64,4100
100
x 1000 mg/kg = 10,183 ppm
x (2) = 2
)183,10759,10( = 10,471 ppm
o Hasil penetapan kadar kalium iodat (KIO3) secara titrasi iodometri :
Kadar kalium iodat (ppm)Merk sampel
sampel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5 x (ppm) ± SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 4 : Peraturan perundang-undangan
1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
Dalam pasal 1 ayat (1), yang dimaksid dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pada pasal 21, ayat (1), dan (3) tentang pengamanan makanan dan minuman menerangkan bahwa:(1) pengamanan makanan dan minuman untuk melindungi masyarakat dari makanan
dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standard an atau persyaratan kesehatan.
(3) makanan dan minuman yang tidak memenuhi standard an atau persyaratan kesehatan dan atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut pasal 21 ayat (20, makanan dan minuman yang dikemas adalah makanan dan minuman hasil produksi perusahaan yang tergolong industri berskala besar dan tidak termasuk hasil industri kecil rumah tangga, baik yang menggunakan merk dagang maupun tidak, belum dikenakan sanksi pidana sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini.
Pada pasal 80 ayat (4) huruf a, menerangkan bahwa barang siapa dengan sengaja mengedarkan makanan dan minuman yang tidak memenuhi standard an atau persyaratan dan atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (3), dipidana dengan penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
Di dalam pasal 4 undang-undang ini, disebutkan beberapa hak konsumen yang harus dihormati oleh pelaku usaha yaitu:
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/ atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan / atau penggantian apabila barang
dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagai mana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Dalam pasal 8 ayat (1a), pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan persyaratan dan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar ketentuan tersebut, dicantumkan dalam pasal 62 ayat (1) yaitu dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak dua miliar rupiah .
3. Keputusan Presiden RI Nomor 69 Tahun 1994 tentang pengadaan garam beriodium
Dalam pasal 1 disebutkan bahwa garam yang dapat diperdagangkan untuk keperluan konsumsi manusia atau ternak, pengasinan ikan, atau bahan penolong industri pangan adalah garam beriodium yang telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI) .
Pada pasal 2 disebutkan bahwa garam sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, sebelum diperdagangkan wajib terlebih dahulu diolah melalui proses pencucian dan iodisasi.
Dalam pasal 4 disebutkan bahwa garam beriodium yang diperdagangkan wajib dikemas dan diberi label.
Pada pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa persyaratan teknis pengolahan, pengemasan dan pelabelan garam beriodium ditetapkan oleh Menteri Perindustrian.
4. Peraturan Mentri Perindustrian RI Nomor 42 tahun 2005 tentang pengolahan, pengemasan dan pelabelan garam beriodium (lampiran II ).
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan1 Kadar air (H2O) %(b/b) maks. 7
2Kadar NaCl (natrium klorida) dihitung dari jumlah klorida