Top Banner
OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Clarisa Dian NIM : 128114155 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

Sep 25, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI

HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Clarisa Dian

NIM : 128114155

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

i

OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI

HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

(Garcinia mangostana L.) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Clarisa Dian

NIM : 128114155

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Papa, Mama, David, dan Jeremy

Almamater Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Optimasi PEG 4000 Sebagai Basis dan Propilen Glikol Sebagai Humektan

Pada Sediaan Krim Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Serta Uji

Aktivitas Antioksidan” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada program studi

Farmasi.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, kritik

serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., PH.D., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. T.N. Saifullah Sulaiman, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi

atas waktu, dukungan, arahan, dan semangat yang telah diberikan selama

penelitian hingga penyusunan skripsi.

3. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan

waktu, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Ibu Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan

waktu, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

viii

5. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata yang telah membagikan

ilmunya selama penulis menempuh perkuliahan.

6. Segenap laboran, staf kebersihan, dan staf keamanan atas bantuan dan

kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

7. Mimi, Linda, dan Vivin selaku rekan skripsi selama penelitian atas dukungan,

bantuan, dan kebersamaannya dalam melakukan penelitian.

8. Sahabatku Bonifasia Anna Carissa dan Kresensia T. Hasrat atas kebersamaan,

semangat, motivasi, bantuan yang diberikan.

9. Semua teman-teman FST 2012 dan angkatan 2012 atas kebersamaannya selama

perkuliahan.

10. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu penulis selama pelaksanaan

penelitian dan penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna untuk seluruh pihak, terutama

dalam bidang kefarmasian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. v

PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................................................ vi

PRAKATA.......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii

INTISARI............................................................................................................ xiv

ABSTRACT.......................................................................................................... xvi

BAB I PENGANTAR.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................ 1

1. Rumusan masalah.................................................................................... 4

2. Keaslian penelitian................................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6

1. Tujuan umum........................................................................................... 6

2. Tujuan khusus.......................................................................................... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.................................................................. 7

A. Manggis (Garcinia mangostana L.)............................................................... 7

B. Antioksidan..................................................................................................... 9

1. Metode ORAC (Oxygen Radical Absorption Capacity)......................... 10

2. Metode TRAP (Total Radical – Trapping Antioxidant Parameter)........ 11

3. Metode ABTS (2,2’-azino-bis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic

acid))........................................................................................................ 11

4. Metode diena terkonjugasi.................................................................... 12

5. Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)...................................... 12

C. Krim................................................................................................................ 13

D. Desain Faktorial.............................................................................................. 30

E. Landasan Teori................................................................................................ 31

F. Hipotesis.......................................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 34

A. Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................................... 34

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................................. 34

1. Variabel penelitian................................................................................... 34

2. Definisi operasional................................................................................. 35

C. Bahan Penelitian............................................................................................. 36

D. Alat Penelitian................................................................................................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

x

E. Tata Cara Penelitian........................................................................................ 37

1. Identifikasi ekstrak kering kulit manggis (Garcinia mangostana L.)..... 37

2. Pembuatan ekstrak kental kulit manggis (Garcinia mangostana L.)...... 37

3. Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana

L.)............................................................................................................. 37

4. Formula sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) 38

5. Pembuatan sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana

L.)............................................................................................................. 39

6. Uji sifat fisika kimia sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia

mangostana L.)........................................................................................ 40

7. Uji stabilitas sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia

mangostana L.)........................................................................................ 41

8. Uji aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia

mangostana L.) dengan metode DPPH................................................... 42

F. Analisis Hasil................................................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 44

A. Identifikasi Ekstrak Kering Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.).......... 44

B. Pembuatan Ekstrak Kental Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)........... 45

C. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana

L.)......................................................................................................................... 46

1. Penentuan panjang gelombang maksimum DPPH.................................. 46

2. Penetapan operating time........................................................................ 47

3. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis......................... 47

D. Orientasi Level dari Kedua Faktor Penelitian................................................. 48

E. Hasil Pengujian Sifat Fisik Krim Ekstrak Kulit Manggis............................... 49

1. Organoleptis............................................................................................. 50

2. Uji pH...................................................................................................... 50

3. Uji viskositas........................................................................................... 51

4. Uji daya sebar.......................................................................................... 55

5. Uji sifat alir.............................................................................................. 59

6. Optimasi formula..................................................................................... 60

F. Hasil Pengujian Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Kulit Manggis........................ 62

1. Uji sentrifugasi......................................................................................... 62

2. Uji freeze thaw cycling............................................................................ 62

G. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Kulit Manggis....................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 68

A. Kesimpulan..................................................................................................... 68

B. Saran................................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 69

LAMPIRAN........................................................................................................ 75

BIOGRAFI PENULIS......................................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Tingkat aktivitas antioksidan dengan metode DPPH................. 13

Tabel II Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan

dua level..................................................................................... 30

Tabel III. Formula acuan sediaan krim...................................................... 39

Tabel IV. Formula sediaan krim ekstrak kulit manggis............................. 39

Tabel V. Hasil identifikasi ekstrak kering kulit manggis.......................... 44

Tabel VI. Hasil penetapan operating time.................................................. 47

Tabel VII. Variasi konsentrasi PEG 4000 terhadap respon viskositas dan

daya sebar................................................................................... 48

Tabel VIII. Variasi konsentrasi propilen glikol terhadap respon viskositas

dan daya sebar............................................................................ 49

Tabel IX. Hasil pengujian organoleptis krim ekstrak kulit manggis.......... 50

Tabel X. Hasil pengujian pH krim ekstrak kulit manggis......................... 51

Tabel XI. Hasil pengujian viskositas krim ekstrak kulit manggis.............. 51

Tabel XII. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap

respon viskositas........................................................................ 53

Tabel XIII. Hasil pengujian daya sebar krim ekstrak kulit manggis............. 55

Tabel XIV. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap

respon daya sebar....................................................................... 57

Tabel XV. Hasil pengujian sifat alir krim ekstrak kulit manggis................ 60

Tabel XVI. Hasil validasi krim ekstrak kulit manggis.................................. 61

Tabel XVII. Hasil pengujian sentrifugasi krim ekstrak kulit manggis........... 62

Tabel XVIII. Hasil pengujian aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit

manggis......................................................................................

65

Tabel XIX. Hasil pengujian aktivitas antioksidan krim tanpa ekstrak.......... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah manggis............................................................................ 7

Gambar 2. Struktur xanton........................................................................... 8

Gambar 3. Struktur polietilen glikol............................................................ 19

Gambar 4. Struktur propilen glikol.............................................................. 20

Gambar 5. Struktur asam stearat.................................................................. 20

Gambar 6. Struktur trietanolamin................................................................ 21

Gambar 7. Struktur metil paraben................................................................ 21

Gambar 8. Struktur setil alkohol.................................................................. 22

Gambar 9. Kurva sistem Newtonian............................................................ 25

Gambar 10. Kurva sistem plastis................................................................... 26

Gambar 11. Kurva sistem pseudoplastis........................................................ 26

Gambar 12. Kurva sistem dilatan................................................................... 27

Gambar 13. Ekstrak kering kulit manggis...................................................... 44

Gambar 14. Ekstrak kental kulit manggis...................................................... 45

Gambar 15. Hasil penentuan panjang gelombang maksimum larutan

DPPH..........................................................................................

46

Gambar 16. Kurva konsentrasi (ppm) vs inhibisi (%)................................... 47

Gambar 17. Contour plot respon viskositas.................................................. 52 Gambar 18. Hubungan PEG 4000 terhadap respon viskositas...................... 54

Gambar 19. Hubungan propilen glikol terhadap respon viskositas............... 54

Gambar 20. Contour plot respon daya sebar.................................................. 56

Gambar 21. Hubungan PEG 4000 terhadap respon daya sebar..................... 58

Gambar 22. Hubungan propilen glikol terhadap respon daya sebar.............. 58

Gambar 23. Kurva sifat alir krim ekstrak kulit manggis................................ 59

Gambar 24. Contour plot superimposed sediaan krim................................... 61

Gambar 25. Grafik perubahan viskositas setelah dilakukan pengujian

freeze thaw cycling..................................................................... 63

Gambar 26. Grafik perubahan daya sebar setelah dilakukan pengujian

freeze thaw cycling.................................................................. 64

Gambar 27. Grafik hasil uji aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit

manggis......................................................................................

65

Gambar 28. Grafik hasil uji aktivitas antioksidan krim tanpa ekstrak........... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis ekstrak kering kulit manggis................. 76

Lampiran 2. Material Safety Data Sheet ekstrak kering kulit manggis.......... 77

Lampiran 3. Extraction flow chart ekstrak kering kulit manggis................... 79

Lampiran 4. Aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis.............................. 80

Lampiran 5. Orientasi level faktor penelitian................................................. 81

Lampiran 6. Data pengukuran viskositas sediaan krim ekstrak kulit

manggis...................................................................................... 83

Lampiran 7. Data pengukuran daya sebar sediaan krim ekstrak kulit

manggis...................................................................................... 86

Lampiran 8. Optimasi formula........................................................................ 89

Lampiran 9. Hasil pengukuran sifat alir......................................................... 91

Lampiran 10. Hasil uji stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis...... 93

Lampiran 11. Aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis dan

sediaan krim tanpa ekstrak......................................................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

xiv

INTISARI

Manggis (Garcinia mangostana L.) diketahui memiliki aktivitas sebagai

antioksidan. Ekstrak kulit manggis diformulasikan dalam bentuk sediaan krim.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PEG 4000 sebagai basis dan

propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim,

komposisi kedua faktor pada daerah optimum, serta aktivitas antioksidan sediaan

krim.

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental menggunakan desain

faktorial dua faktor (PEG 4000 dan propilen glikol) dan dua level (level tinggi dan

level rendah). Optimasi dilakukan pada komposisi PEG 4000 dan propilen glikol

dengan parameter sifat fisik meliputi organoleptis, pH, viskositas, daya sebar,

pemisahan fase, dan stabilitas sediaan selama uji freeze thaw cycling. Analisis data

respon viskositas dan daya sebar serta area optimum dilakukan menggunakan Design

Expert 10.0.2 dengan taraf kepercayaan 95%, sedangkan analisis data stabilitas fisik

menggunakan RStudio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PEG 4000 merupakan faktor yang

dominan dalam menentukan viskositas sedangkan interaksi antara PEG 4000 dengan

propilen glikol merupakan faktor yang dominan dalam menentukan daya sebar. Area

optimum tidak dapat ditemukan dalam pembuatan sediaan krim ekstrak kulit

manggis. Dari pengujian stabilitas diketahui bahwa sediaan krim ekstrak kulit

manggis stabil selama penyimpanan. Ekstrak kulit manggis diketahui memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat (IC50: 77,767 ppm) sedangkan sediaan krim ekstrak

kulit manggis memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah (IC50:

2819,788 450,407 untuk formula 1; 2633,214 308,945 untuk formula a;

3650,468 215,020 untuk formula b; 6335,629 1252,760 untuk formula ab).

Kata kunci: krim, ekstrak kulit manggis, aktivitas antioksidan, PEG 4000, propilen

glikol, desain faktorial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

xv

ABSTRACT

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) has known to have an activity as

antioxidant. In this study, mangosteen pericarp extract formulated into cream

formulation. The aims of this study were to determine the effect of PEG 4000 as

cream bases and propylene glycol as humectant, composition of the two factors on

optimum area, and antioxidant activity of cream.

This study was an experimental using factorial design with two factors (PEG

4000 and propylene glycol) and two levels (high and low). Optimization was done on

the composition of PEG 4000 and propylene glycol with physical properties such as

organoleptic, pH, viscosity, spreadability, phase separation, and cream stability

during freeze thaw cycling test. Viscosity, spreadability, and optimum area were

analyzed using Design Expert 10.0.2 with confidence interval 95%, meanwhile

physical stability data were analyzed using RStudio.

Results showed that PEG 4000 was a dominant factor in determining the

viscosity, and interaction between PEG 4000 and propylene glycol was a dominant

factor in determining the spreadability. Optimum area of cream of mangosteen

pericarp extract was not found. Cream of mangosteen pericarp extract was stable

during stability testing. Mangosteen pericarp extract showed high antioxidant activity

(IC50: 77,767 ppm) meanwhile cream of mangosteen pericarp extract had very low

antioxidant activity (IC50: 2819,788 450,407 for formula 1; 2633,214 308,945 for

formula a; 3650,468 215,020 for formula b; 6335,629 1252,760 for formula ab).

Keywords: cream, mangosteen pericarp extract, antioxidant activity, PEG 4000,

propylene glycol, factorial design

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber polusi mengandung senyawa radikal bebas yang berbahaya bagi kulit.

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya

dan akan menyerang tubuh kita terutama merusak protein, sel dan jaringan dalam

organ tubuh (Paramawati, 2010).

Pembentukan radikal bebas yang merusak tubuh ini dapat dihambat oleh

senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat

oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh dengan memberikan satu atau lebih

elektron kepada radikal bebas sehingga menjadi bentuk molekul yang normal kembali

(Dalimartha dan Soedibyo, 1999). Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas

antioksidan adalah manggis (Garcinia Mangostana L.).

Di dalam tanaman manggis terdapat suatu metabolit sekunder yaitu xanton

(Pedrazza-Chaverri, Cardenas-Rodriguez, Orozco-Ibarra, and Perez-Rojas, 2008).

Xanton diketahui memiliki aktivitas biologis yaitu antioksidan, antiinflamasi,

antialergi, antibakteri, antijamur, dan antivirus. Senyawa dari golongan xanton yang

telah teridentifikasi antara lain α mangostin, γ mangostin, β mangostin, garcinon E,

dan gartanin (Suksamrarn et al., 2006; Pedraza-Chaverri et al., 2008). α mangostin

merupakan senyawa golongan xanton yang memiliki kandungan terbesar dalam kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

2

manggis. α mangostin dapat larut dalam alkohol, eter, aseton, kloroform, dan etil

asetat (Pothitirat, et al., 2010) serta stabil terhadap cahaya, panas, dan basa hidrolitik

(Yodhnu, Sirikatitham, and Wattanapiromsakul, 2009). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Li and Xu (2015), ekstrak etanol kulit manggis memiliki nilai IC50

sebesar 75,9 ppm dan bagian dari tanaman manggis yang memiliki aktivitas

antioksidan tertinggi adalah kulit manggis (Palakawong, Sophanodora, Pisuchpen,

and Phongpaichit, 2010). Menurut Khonkarn, Okonogi, Ampasavate, and

Anuchapreeda (2010), aktivitas antioksidan pada kulit manggis (TEAC: 15 mM/mg)

lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E (TEAC: 9 mM/mg).

Ekstrak kulit manggis dapat diformulasikan dalam berbagai bentuk sediaan,

seperti losion (Dewi, 2014), emulgel (Cahyono, 2014), dan gel (Maulina dan

Sugihartini, 2015). Dalam penelitian ini ekstrak kulit manggis diformulasikan dalam

bentuk sediaan semisolid yaitu krim. Sediaan krim memiliki kelebihan dibandingkan

sediaan lain yaitu mudah dioleskan, mudah menyebar, daya penetrasi tinggi, dan

mudah dibersihkan (Mitsui, 1998). Selain itu, xanton memiliki kelarutan yang baik

dalam eter dan etanol sehingga dapat diformulasikan dalam krim dengan tipe emulsi

M/A. Xanton dapat larut dalam fase minyak yang merupakan fase internal, dengan

adanya etanol sebagai pelarut, ekstrak kulit manggis dapat terpartisi pada fase air.

Penelitian yang dilakukan oleh Harun (2014) menyatakan bahwa ekstrak kulit

manggis dengan pelarut etanol 50% memiliki nilai IC50 sebesar 9,725 ppm sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

3

ketika diformulasikan dalam bentuk sediaan krim memiliki nilai IC50 sebesar 18,234

ppm.

Basis merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan

pelepasan zat aktif dari sediaan krim yang dihasilkan (Joenoes, 2006). Pada penelitian

ini basis yang digunakan adalah PEG 4000 karena toksisitasnya yang rendah, dapat

meningkatkan kelarutan bahan obat yang terdispersi dalam sediaan serta

meningkatkan stabilitas fisik dan kimia suatu sediaan (Knop, Hoogenboom, Fischer,

and Schubert, 2010). Selain itu, PEG 4000 memiliki daya lekat dan distribusi yang

baik pada kulit, tidak menghambat pertukaran gas dan produksi keringat serta

memiliki sifat bakterisida sehingga lebih stabil pada saat penyimpanan (Voigt, 1984).

Pada sediaan krim, PEG 4000 memiliki sifat melembabkan kulit tanpa meninggalkan

rasa lengket atau berminyak (Clariant, 2014).

Sediaan krim ekstrak kulit manggis dibuat dengan tipe emulsi M/A, karena air

menjadi fase luar dari sistem emulsi krim maka perlu ditambahkan humektan.

Humektan adalah suatu bahan yang dapat mencegah hilangnya lembab dari produk

dan meningkatkan jumlah air (kelembaban) dari lapisan kulit terluar saat produk

digunakan. Pada penelitian ini humektan yang dipilih adalah propilen glikol. Propilen

glikol memiliki kelebihan yaitu tidak toksik, tidak menyebabkan iritasi lokal ketika

diaplikasikan di membran mukosa dan subkutan, tidak menyebabkan reaksi

hipersensitifitas, dan aman digunakan hingga konsentrasi lebih dari 50% (Loden,

2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

4

Dalam formulasi sediaan krim, basis dan humektan memiliki peranan yang

penting dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim, oleh karena itu

perlu dilakukan optimasi terhadap penggunaan PEG 4000 sebagai basis dan propilen

glikol sebagai humektan untuk mendapatkan sediaan krim dengan sifat fisik dan

stabilitas fisik yang baik.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa rumusan

masalah yang diteliti, yaitu:

a. Bagaimana pengaruh PEG 4000 dan propilen glikol terhadap sifat fisik sediaan

krim ekstrak kulit manggis?

b. Berapa komposisi PEG 4000 dan propilen glikol pada daerah optimum sehingga

dihasilkan sediaan krim dengan sifat fisik yang baik?

c. Bagaimana stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis setelah dilakukan

uji sentrifugasi dan freeze thaw cycling?

d. Bagaimana aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis dan sediaan krim ekstrak

kulit manggis?

2. Keaslian penelitian

Penelitian lain yang telah dilakukan antara lain:

a. Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50%

Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-

diphenyl-2-picrylhydrazyl) yang dilakukan oleh Harun, 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

5

b. Optimasi Humektan Propilen Glikol dan Gelling Agent Carbopol 940 dalam

Sediaan Gel Penyembuh Luka Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala

(Lam.) de Wit.): Aplikasi Desain Faktorial yang dilakukan oleh Veronica, 2013.

Pengaruh Lama dan Suhu Sterilisasi Panas Basah terhadap Viskositas dan Daya

Sebar Sediaan Emulgel Anti-Acne Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) yang dilakukan oleh Cahyono, 2014.

c. Kualitas Losion Ekstrak Kulit Buah Manggis yang dilakukan oleh Dewi, 2014.

Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

dengan Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan Luka Bakar yang dilakukan oleh

Maulina dan Sugihartini, 2015.

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian mengenai

Optimasi PEG 4000 sebagai Basis dan Propilen Glikol sebagai Humektan pada

Sediaan Krim Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) serta Uji Aktivitas

Antioksidan belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai

aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis serta jumlah optimal pemberian

PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol sebagai humektan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

6

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sediaan krim ekstrak

kulit manggis yang memiliki sifat fisik dan stabilitas yang baik.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Menghasilkan formula sediaan krim antioksidan ekstrak kulit manggis yang

memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengaruh PEG 4000 dan propilen glikol terhadap sifat fisik sediaan

krim ekstrak kulit manggis.

b. Mengetahui komposisi PEG 4000 dan propilen glikol pada daerah optimum

sehingga dihasilkan sediaan krim dengan sifat fisik yang baik.

c. Mengetahui stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis setelah dilakukan

uji sentrifugasi dan freeze thaw cycling.

d. Mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis dan sediaan krim

ekstrak kulit manggis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Manggis (Garcinia mangostana L.)

Gambar 1. Buah manggis (Yaacob and Tindall, 1995)

Manggis (Garcinia mangostana L.) (gambar 1) merupakan tanaman tropis

yang berasal dari India, Myanmar, dan Sri Lanka. Tanaman manggis masuk ke dalam

famili Guttiferae dan genus Garcinia. Terdapat 400 spesies dalam genus Garcinia dan

77 spesies di antaranya terdapat di Indonesia (Sulassih, Sobir, and Santosa, 2013).

Klasifikasi tanaman manggis adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Theales

Famili : Clusiaceae / Guttiferae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

8

Genus : Garcinia L.

Spesies : Garcinia mangostana L. (Yaacob and Tindall, 1995)

Tanaman manggis merupakan pohon dengan tinggi 7-25 m, memiliki batang

berwarna coklat keabu-abuan dengan diameter 40-80 cm. Daunnya berwarna hijau,

kaku, mengkilap, berbentuk lonjong, berujung lancip, dan terletak berhadapan. Daun

yang kecil berukuran 8 x 4 cm sedangkan daun yang besar berukuran 12 x 5 cm.

Bunga manggis berwarna merah muda dan terletak di ujung cabang daun. Buah

manggis berwarna ungu tua atau ungu kemerahan dan memiliki diameter 4-6,5 cm.

Daging buahnya berwarna putih dan memiliki rasa yang manis. Kulit buah bagian

dalam berwarna merah dan tebal (Suhono dan tim peneliti LIPI, 2010).

Kulit buah manggis telah digunakan sejak lama sebagai pengobatan untuk

penyembuhan luka dan infeksi kulit, penyakit diare (diare kronis pada anak-anak) dan

disentri (Pedrazza-Chaverri et al., 2008). Kulit buah manggis memiliki kandungan

xanton yang tinggi serta mengandung zat bioaktif lain seperti tanin, flavonoid, dan

polifenol (Pothitirat, Chomnawang, and Gritsanapan, 2010).

Gambar 2. Struktur xanton (Suksamrarn, Komutiban, Ratananukul, Chimnoi,

Lartpornmatulee, and Suksamrarn, 2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

9

Xanton atau xanten-9H-on adalah metabolit sekunder yang umumnya terdapat

pada beberapa tanaman dengan tingkat famili yang tinggi, jamur, dan lichens. (Peres,

Nagem, and De Oliveira, 2000). Xanton dapat diisolasi dari kulit buah, buah, kulit

kayu, dan daun tanaman manggis. Beberapa studi menyatakan bahwa xanton yang

berasal dari manggis memiliki aktivitas biologis seperti antioksidan, antiinflamasi,

antialergi, antibakteri, antijamur, dan antivirus. Senyawa xanton yang telah

diidentifikasi antara lain α mangostin, γ mangostin, β mangostin, garcinon E, dan

gartanin (Suksamrarn et al., 2006; Pedraza-Chaverri et al., 2008). Berdasarkan

strukturnya, xanton tergolong senyawa aromatik sederhana, seperti dibenzofuran,

dibenzopiran, dan griseofulvin. Umumnya xanton berbentuk kristal jarum berwarna

kuning dengan titik leleh 173-176oC (Yatman, 2012). α mangostin merupakan

senyawa golongan xanton yang memiliki kandungan terbesar dalam kulit manggis. α

mangostin dapat larut dalam alkohol, eter, aseton, kloroform, dan etil asetat

(Pothitirat, et al., 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yodhnu,

Sirikatitham, and Wattanapiromsakul (2009), α mangostin stabil terhadap cahaya,

panas, dan basa hidrolitik.

B. Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas

yang dapat memutus jalannya reaksi dari radikal bebas dengan cara menyumbang

elektronnya pada senyawa radikal bebas. Senyawa antioksidan dapat mencegah

rusaknya sel normal, protein, dan lemak (Winarsi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

10

Antioksidan dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu antioksidan primer dan

antioksidan sekunder. Antioksidan primer (AH) berperan dalam menghambat tahap

inisiasi dengan bereaksi terhadap radikal lipid atau menghambat tahap propagasi

dengan bereaksi terhadap peroksil atau radikal alkoksil. Sedangkan antioksidan

sekunder berperan dalam memperlambat laju oksidasi (Antolovich, Prenzler,

Patsalides, McDonald, and Robards, 2002).

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan

elektronnya. Perubahan menjadi stabil dapat dilakukan dengan mengambil elektron

dari molekul atau sel lain dalam tubuh kita. Proses pengambilan elektron dari sel-sel

tubuh kita menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas akan menyerang tubuh kita

terutama merusak protein, sel dan jaringan dalam organ tubuh. Bentuk serangan

tersebut sebenarnya merupakan upaya radikal bebas untuk menstabilkan diri

(Paramawati, 2010).

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk uji aktivitas antioksidan:

1. Metode ORAC (Oxygen Racical Absorption Capacity)

ORAC merupakan metode pengukuran aktivitas antioksidan terhadap radikal

peroksil dengan menggunakan 2,2’-azobis-(2-amidino-propan) dihidroklorida

(AAPH). Prinsipnya adalah radikal peroksil bereaksi dengan probe fluoresens untuk

membentuk produk non fluoresensi dan dilakukan kuantitasi. Aktivitas antioksidan

ditentukan dengan melihat penurunan kecepatan reaksi serta jumlah produk yang

terbentuk terhadap waktu. Hasil uji ini diinterpretasikan sebagai trolox equivalents

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

11

(TE) dalam satuan μmol. Kelebihan metode ORAC adalah metode ini sangat akurat

karena menggunakan pengukuran fluoresensi dan juga efisien karena tidak banyak

menggunakan reagen. Kekurangannya adalah metode ini hanya menunjukkan

aktivitas terhadap radikal bebas tertentu, yaitu radikal peroksil (Prior, Wu, and

Schaich, 2005).

2. Metode TRAP (Total Radical –Trapping Antioxidant Parameter)

Metode TRAP memiliki prinsip yaitu pengukuran kemampuan senyawa

antioksidan untuk menghambat reaksi antara radikal peroksil AAPH atau ABAP

dengan target. Metode TRAP ini biasanya dikombinasikan dengan penggunaan

luminol-enhanced chemiluminescence (CL) sebagai marker. Hasil uji ini

diinterpretasikan sebagai jumlah (μmol) radikal peroksil yang terperangkap dalam 1

L plasma. Metode TRAP merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk

mengukur antioksidan dalam sampel plasma atau serum secara in vivo karena metode

ini dapat mengukur antioksidan non enzimatik seperti glutathione, asam askorbat, dan

α tokoferol (Pisoschi and Negulescu, 2011).

3. Metode ABTS (2,2’-azino-bis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid))

Metode ini berdasarkan penghambatan produksi kation radikal ABTS. ABTS

(2,2’-azino-bis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid)) merupakan suatu senyawa

peroksidase, ketika teroksidasi oleh H2O2 akan menghasilkan senyawa kation radikal.

Senyawa kation radikal ABTS ini akan diukur menggunakan spektrofotometer pada

panjang gelombang 734 nm. Kelebihan metode ini adalah penggunaannya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

12

sederhana sehingga banyak digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan.

(Pisoschi and Negulescu, 2011).

4. Metode diena terkonjugasi

Metode ini merupakan teknik untuk mengetahui oksidasi lipid. Substrat yang

digunakan dalam metode pengujian ini adalah senyawa apapun yang mengandung

polyunsaturated fatty acid yang dioksidasi dengan penambahan ion tembaga, besi,

AAPH atau DPPH. Selanjutnya lipid akan mengalami pemisahan hidrogen dari gugus

CH2 dan produk akan menstabilkan diri dengan membentuk diena terkonjugasi.

Penghitungan diena terkonjugasi yang terbentuk dilakukan dengan menghitung

peningkatan absorbansi per massa sampel pada suatu waktu tertentu menggunakan

spektrofotometri. Kelebihan metode ini adalah metode ini dapat mengukur proses

oksidasi pada tahap awal, namun metode ini tidak dapat memberikan informasi

mengenai struktur senyawa yang diteliti. Selain itu, metode ini juga tidak dapat

dilakukan secara langsung pada jaringan dan cairan tubuh karena banyaknya senyawa

yang dapat menggangu pengukuran aktivitas antioksidan (Antolovich et al., 2002).

5. Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) merupakan senyawa radikal nitrogen

yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan yang

menyebabkan DPPH bersifat reaktif. DPPH akan mengalami reduksi melalui proses

donasi hidrogen atau elektron sehingga warna DPPH dapat mengalami perubahan

warna dari ungu menjadi kuning (Hanani, Mun’im, dan Sekarini, 2005). Prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

13

metode DPPH adalah reduksi larutan metanolik radikal bebas berwarna (DPPH)

dengan cara penangkapan radikal bebas (Shivaprasad, Mohan, Kharya, Shiradkar,

and Lakshman, 2005). Metode DPPH dapat digunakan baik pada pengujian kualitatif

maupun kuantitatif (Sarker, Latif, and Gray, 2006). Metode DPPH merupakan

metode yang sederhana, cepat, sensitif, dan reprodusibel untuk pengujian aktivitas

antioksidan (Savatoric, Cetkovic, Canadanovic-Brunet, and Djilas, 2012). Hasil uji

diinterpretasikan dalam nilai IC50, konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk

menurunkan konsentrasi awal DPPH (radikal bebas) sebesar 50% (Shivaprasad, et

al., 2005).

Tingkat aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dapat digolongkan

berdasarkan nilai IC50 seperti pada tabel I (Jun, Yu, Fong, Wan, Yang, and Ho, 2003).

Tabel I. Tingkat aktivitas antioksidan dengan metode DPPH

(Jun et al., 2003).

Aktivitas Sangat

Kuat Kuat Sedang Lemah

Sangat

Lemah

Nilai IC50 <50

μg/mL

50-100

μg/mL

101-250

μg/mL

250-500

μg/mL

>500

μg/mL

Metode DPPH merupakan metode yang sederhana dan cepat karena hanya

membutuhkan spektrofotometer UV-vis. Namun interpretasi hasil dapat menjadi sulit

apabila senyawa uji memiliki panjang gelombang yang melampaui panjang

gelombang DPPH (Prior et al., 2005).

C. Krim

Krim merupakan sediaan semisolid yang ditujukan untuk aplikasi eksternal.

Krim dapat mengandung bahan obat yang dilarutkan atau disuspensikan pada basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

14

krim larut air (vanishing cream). Krim lebih disukai dibandingkan dengan salep

karena sifatnya yang lebih mudah menyebar (Singh and Naini, 2002).

Krim yang dapat dicuci dengan air (M/A) ditujukan untuk penggunaan

kosmetik dan estetika (Syamsuni, 2005). Tipe air dalam minyak (A/M) tidak larut

dalam air dan tidak dapat dicuci dengan air, sedangkan tipe minyak dalam air (M/A)

dapat bercampur dan dapat dicuci dengan air serta tidak berminyak (Allen, 1999).

Terdapat berbagai jenis krim, antara lain:

1. Cleansing cream

Cleansing cream digunakan sebagai pembersih untuk make up, minyak, air,

dan kotoran yang menempel pada wajah. Karakteristik cleansing cream yang baik

yaitu:

a. Dapat menghilangkan minyak dan air yang menempel pada kulit

b. Stabil secara fisika dan kimia

c. Dapat menyebar dengan baik

2. Vanishing cream

Vanishing cream dimaksudkan untuk langsung berpenetrasi ke dalam kulit.

Vanishing cream juga dikenal sebagai krim stearat karena penggunaan asam stearat

dalam jumlah banyak sebagai fase minyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

15

3. Foundation cream

Foundation cream digunakan sebagai basis emolien atau dasar untuk aplikasi

bedak wajah dan sediaan make up lainnya sehingga dapat melekat lebih lama pada

kulit, umumnya merupakan tipe emulsi M/A.

4. Hand and body cream

Hand and body cream bertujuan untuk melembabkan kulit, memberikan

lapisan untuk memproteksi kulit, dan menjaga agar kulit tetap lembut namun tidak

berminyak. (Pawar, 2013)

Komponen penyusun dalam sediaan krim yaitu:

1. Basis

Basis sediaan krim diklasifikasikan berdasarkan komposisi dan karakteristik

fisiknya, antara lain basis hidrokarbon (oleaginous bases), basis absorpsi, basis yang

dapat larut dalam air, dan basis yang dapat dicuci dengan air. Pemilihan basis

tergantung pada aktivitas yang diinginkan (topikal, perkutan), kompatibilitas dengan

senyawa lain, stabilitas fisik dan mikroba sediaan, daya sebar dan daya tuang

formula, durasi kontak sediaan terhadap tempat aplikasi, dan kemudahan untuk

dihilangkan dari tempat aplikasi.

a. Basis hidrokarbon. Basis ini memberikan sifat melembabkan kulit dan dapat

bertahan pada kulit dalam waktu yang lama karena terdiri dari bahan yang bersifat

lipofilik. Basis hidrokarbon sulit dihilangkan dari kulit karena sifatnya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

16

berminyak. Contoh basis hidrokarbon yaitu Petrolatum USP, white petrolatum

USP, yellow ointment USP, dan white ointment USP.

b. Basis absorpsi. Basis ini memiliki sifat yang kurang melembabkan kulit bila

dibandingkan dengan basis hidrokarbon karena mengandung air dalam jumlah

sedikit. Sama seperti basis hidrokarbon, basis absorpsi juga sulit dihilangkan dari

kulit karena sifatnya yang hidrofobik. Contoh basis absorpsi yaitu hydrophilic

petrolatum USP dan lanolin USP.

c. Basis cuci air. Basis ini dikenal juga dengan basis M/A. Tidak seperti basis

hidrokarbon dan basis absorpsi, basis cuci air mudah dihilangkan dari kulit karena

mengandung air dalam jumlah banyak. Contoh basis cuci air yaitu hydrophilic

ointment USP.

d. Basis larut air. Basis ini dapat dihilangkan dari kulit karena sama sekali tidak

mengandung fase minyak sehingga larut dalam air. Contoh basis larut air yaitu

polyethylene glycol (PEG) ointment National Folmulary (NF).

(Mahalingam, Li, and Jasti, 2008)

2. Humektan

Humektan merupakan bahan yang digunakan untuk mencegah sediaan

mengalami kekeringan setelah diaplikasikan pada kulit. Humektan juga digunakan

dalam formulasi emulsi untuk mengurangi penguapan air (lembab), baik dari

kemasan produk ketika sudah terbuka maupun dari permukaan kulit setelah

diaplikasikan. Gliserol, polietilen gikol, dan propilen glikol merupakan contoh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

17

humektan yang dapat digunakan dengan konsentrasi sekitar 5% untuk aplikasi

eksternal (Billany, 2002).

3. Emulsifying agents

Emulsifying agents (emulgator) dibutuhkan dalam formulasi krim untuk

menstabilkan sediaan krim agar fase minyak dan fase air tidak memisah. Pemilihan

emulgator berdasarkan pada tipe emulsi sediaan, tujuan penggunaan, dan toksisitas.

Terdapat empat kategori emulgator yang digunakan dalam formulasi krim, yaitu:

a. Anionik. Tipe emulgator ini menurunkan tegangan permukaan dengan

menghasilkan ion bermuatan negatif. Penggunaannya terbatas hanya pada

pemakaian eksternal karena tipe emulgator ini lebih toksik dibandingkan tipe

emulgator lain. Emulgator anionik dapat digunakan untuk tipe emulsi M/A dan

A/M. Contoh emulgator anionik yaitu sodium oleat, kalsium stearat, dan

trietanolaminstearat.

b. Kationik. Tipe emulgator ini menurunkan tegangan permukaan dengan

menghasilkan ion bermuatan positif, umumnya digunakan sebagai pengawet pada

sediaan topikal. Emulgator kationik dapat digunakan untuk tipe emulsi M/A bila

dikombinasikan emulgator non ionik dengan nilai HLB rendah. Contoh emulgator

kationik yaitu cetrimide, yang merupakan campuran antara trimetilamonium

bromida, dodesiltrimetilamonium bromida dan heksadesiltrimetilamonium

bromida.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

18

c. Non ionik. Tipe emulgator ini merupakan tipe yang paling banyak digunakan

dalam sediaan emulsi, umumnya digunakan dua emulgator non ionik (hidrofil dan

lipofil) untuk menstabilkan tegangan antar permukaan kedua fase. Contoh

emulgator non ionik yaitu golongan span, golongan tween, dan setil alkohol.

d. Amfoterik. Tipe emulgator ini memiliki ion bermuatan positif dan negatif

(berperan sebagai kationik pada pH rendah dan sebagai anionik pada pH tinggi).

Contoh emulgator amfoterik adalah lesitin yang berperan dalam pembuatan tipe

emulsi M/A.

(Jones, 2008)

4. Viscosity modifiers

Viskositas emulsi dan sediaan krim dapat mempengaruhi stabilitas fisik

sediaan dengan menurunkan kecepatan proses terjadinya creaming. Penggunaan

polimer hidrofilik seperti metilselulosa, hidroksietilselulosa, asam poliakrilat, dan

CMC-Na dapat meningkatkan viskositas pada fase air (Jones, 2008).

5. Pengawet

Pengawet bertujuan untuk mencegah kontaminasi pada sediaan krim terhadap

bakteri dan jamur. Dasar pemilihan bahan pengawet adalah iritasi atau toksisitas yang

ditimbulkan oleh senyawa terhadap jaringan di mana sediaan diaplikasikan (Premjeet,

Ajay, Sunil, Bhawana, Sahil, Divashish, and Sudeep, 2012).

Selain itu, pengawet juga harus memiliki koefisien partisi minyak-air yang

baik karena mikroba terdapat pada fase air dalam sediaan. Pengawet tidak boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

19

mudah diinaktivasi oleh faktor eksternal seperti pH dan proses pembuatan sediaan.

Faktor lainnya yang harus dipertimbangkan adalah pengemasan karena dapat

mempengaruhi aktivitas bahan pengawet, kecepatan adsorpsi senyawa dalam

formula, dan kelarutan bahan pengawet. Contoh pengawet yang banyak digunakan

antara lain paraben (metil paraben, propil paraben), imidazolidinil urea, diazolidinil

urea, benzalkonium klorida, dan formaldehida (Siquet and Devleeschouwer, 2001).

6. Antioksidan

Antioksidan merupakan bahan yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas

senyawa atau zat aktif terhadap oksidasi. Pada emulsi dan sediaan krim, dua

komponen utama yang mudah mengalami oksidasi adalah zat aktif dan fase minyak.

Untuk mencegah oksidasi pada fase minyak dapat digunakan antioksidan lipofilik

seperti butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan propil

galat. Untuk fase air pada emulsi atau sediaan krim, dapat digunakan antioksidan

hidrofilik seperti natrium metabisulfit atau natrium sulfit (Jones, 2008).

Bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi sediaan krim ekstrak kulit

manggis antara lain:

1. Polietilen glikol

Gambar 3. Struktur polietilen glikol (Wallick, 20009)

Polietilen glikol (gambar 3) dengan berat molekul 200-600 berbentuk cairan

sedangkan dengan berat molekul 1000 atau lebih berbentuk padatan. PEG 200-600

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

20

merupakan cairan jernih, tidak berwarna atau agak kekuningan. PEG >100 berbentuk

padatan putih (Wallick, 2009).

2. Propilen glikol (C3H8O2)

Gambar 4. Struktur propilen glikol (Weller, 2009)

Propilen glikol (gambar 4) berbentuk cairan jernih, kental, tidak berwarna,

dan tidak berbau. Mempunyai berat molekul 76,09 dengan titik didih sebesar 188oC

dan titik lebur sebesar -59oC. Propilen glikol dapat bercampur dengan aseton,

kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut dalam eter (1:6). Propilen glikol

digunakan sebagai humektan, pelarut, dan pengawet. Konsentrasi propilen glikol

yang digunakan sebagai humektan pada sediaan topikal adalah 15% (Weller,

2009).

3. Asam stearat (C18H36O2)

Gambar 5. Struktur asam stearat (Allen, 2009)

Asam stearat (gambar 5) berbentuk padatan berwarna putih atau putih

kekuningan dan agak berbau. Asam stearat mempunyai berat molekul 284,47 dengan

titik didih sebesar 383oC dan titik lebur sebesar 69-70

oC. Asam stearat mudah larut

dalam benzene, CCl4, kloroform, dan eter; larut dalam etanol (95%), heksan, dan

propilen glikol; praktis tidak larut dalam air. Pada sediaan topikal, digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

21

emulsifying dan solubilizing agent, ketika secara parsial dinetralkan dengan basa atau

trietanolamin, asam stearat digunakan sebagai basis krim. Rentang konsentrasi asam

stearat yang digunakan pada sediaan salep dan krim adalah sebesar 1-20% (Allen,

2009).

4. Trietanolamin (C6H15NO3)

Gambar 6. Struktur trietanolamin (Goskonda, 2009)

Trietanolamin (gambar 6) berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki

berat molekul 149,19 dengan titik didih sebesar 335oC dan titik lebur sebesar 20-

21oC. Trietanolamin dapat bercampur dengan aseton; larut dalam benzene (1:24) dan

etil eter (1:63); tidak dapat bercampur dengan CCl4, metanol, dan air. Ketika

dicampur dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamin

membentuk sabun anionik dengan pH sekitar 8 dan digunakan sebagai emulsifying

agent (Goskonda, 2009).

5. Metil paraben (C8H8O3)

Gambar 7. Struktur metil paraben (Haley, 2009)

Metil paraben (gambar 7) berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk kristal

putih dan tidak berbau. Memiliki berat molekul 152,15 dengan titik lebur sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

22

125-128oC. Metil paraben larut dalam etanol (1:3), eter (1:10), dan air (1:400). Metil

paraben digunakan sebagai pengawet antimikroba pada kosmetik, produk makanan,

dan formulasi sediaan. Pada sediaan topikal, rentang konsentrasi metil paraben yang

digunakan adalah 0,02-0,3% (Haley, 2009).

6. Setil alkohol (C16H34O)

Gambar 8. Struktur setil alkohol (Unvala, 2009)

Setil alkohol (gambar 8) berbentuk kristal putih, mempunyai berat molekul

242,44 dengan titik didih sebesar 344oC dan titik lebur sebesar 49

oC. Setil alkohol

mudah larut dalam etanol (95%) dan eter; praktis tidak larut dalam air; dapat

bercampur jika dilarutkan dengan lemak, parafin solid dan cair, dan isopropil miristat.

Pada formulasi emulsi, lotion, krim, dan salep, setil alkohol digunakan sebagai

emulsifying agent (rentang konsentrasi 2-5%) dan stiffening agent (rentang

konsentrasi 2-10%) (Unvala, 2009).

7. Kalium hidroksida (KOH)

KOH berbentuk padatan berwarna putih dan tidak berbau, dan memiliki berat

molekul sebesar 56,11 dengan titik lebur sebesar 360oC. KOH bersifat higroskopis

dan apabila terpapar oleh udara akan menyerap karbon dioksida dan air yang akan

membentuk kalium karbonat. KOH larut dalam etanol 95% (1:3), gliserin (1:2,5), air

(1:0,9) serta air pada suhu 100oC (1:0,6). KOH digunakan untuk mengatur pH suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

23

larutan serta dapat beraksi dengan asam lemah untuk membentuk garam (Kibbe,

2009).

Kontrol kualitas yang dilakukan pada sediaan krim, antara lain:

1. Organoleptis

Pengujian organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan atau

pemisahan emulsi, timbul bau, dan perubahan warna (Budiman, 2008).

2. pH

pH merupakan variabel penting yang bertujuan untuk mengukur keasaman

suatu sediaan (Allen, Popovich, and Ansel, 2011). Permukaan kulit memiliki pH pada

rentang 4,5-6,5, oleh karena itu pH sediaan yang akan dibuat sebaiknya berada pada

rentang tersebut (Tranggono dan Latifah, 2007). Pada rentang pH tersebut, sediaan

dapat mempertahankan barrier dan flora alami pada kulit, bahan aktif pada sediaan

lebih stabil, dan dapat mengurangi penggunaan bahan pengawet (Wiechers, 2013).

3. Viskositas

Viskositas adalah pertahanan dari suatu cairan untuk mengalir pada suatu

tekanan yang diberikan, semakin tinggi viskositas maka semakin besar tahanannya

sehingga semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk membuat cairan tersebut

dapat mengalir (Sinko, 2006).

Temperatur memiliki kaitan yang erat dengan viskositas. Umumnya viskositas

suatu cairan menurun seiring dengan peningkatan temperatur. Viskositas yang

ditetapkan dalam satuan poise atau centipoise merupakan hasil dari perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

24

viskositas absolut, namun terkadang lebih mudah untuk menggunakan skala

kinematik dalam satuan stoke dan centistoke (Allen et al., 2011).

4. Daya sebar

Daya sebar adalah kemampuan suatu sediaan untuk menyebar di tempat

aplikasi dan merupakan salah satu karakteristik yang bertanggung jawab dalam

efektivitas dan penerimaan konsumen dalam menggunakan sediaan semisolid.

Penentuan daya sebar dilakukan dengan extensometer, yaitu dengan meletakkan

sampel dengan volume tertentu di pusat antara dua lempeng gelas, di mana lempeng

sebelah atas dalam waktu tertentu dibebani dengan meletakkan anak timbang di

atasnya (Voigt, 1984).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arvouet-Grand (1995), pengujian

daya sebar (ϕ) sediaan krim tipe M/A dilakukan dengan meletakkan sampel sebanyak

1 g di antara dua kaca horizontal berukuran 20 x 20 cm lalu diberi beban seberat 125

g selama 1 menit. Istilah semistiff creams ditujukan pada sampel dengan ϕ 50 mm

dan istilah semifluid creams ditujukan untuk sampel dengan ϕ 50-70 mm.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya sebar yaitu karakteristik formulasi

(meliputi viskositas, elastisitas, dan rheologi), shear rate dan shear time, suhu, dan

tempat aplikasi. Kecepatan penyebaran bergantung pada viskositas, kecepatan

penguapan pelarut, dan kecepatan peningkatan viskositas (Garg, Aggarwal, Garg, and

Singla, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

25

5. Sifat alir

Sifat alir atau rheologi merupakan studi mengenai sifat alir dan deformasi

suatu bahan. Sifat alir dapat digolongkan dalam dua sistem, yaitu sistem Newtonian

dan non Newtonian. Bahan yang termasuk dalam sistem Newtonian memiliki

viskositas yang tergantung pada suhu dan tekanan, sehingga mengakibatkan shear

stress linear terhadap shear rate (Marriott, 2002).

Pada sistem Newtonian, gradien kecepatan (velocity gradient) atau shear rate

(dv/dr), merupakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang suatu cairan yang

dipisahkan oleh jarak (dr). Persamaannya sebagai berikut:

…….....................................................(1)

Viskositas (η) dapat digambarkan dalam persamaan:

.............................................................(2)

di mana F = F’/A dan G = dv/dr (Allen et al., 2011).

Gambar 9. Kurva sistem Newtonian (Allen et al., 2011)

Pada kurva sistem Newtonian menjelaskan bahwa semakin tinggi viskositas

suatu cairan, maka semakin besar shear stress yang dibutuhkan untuk menghasilkan

suatu shear rate tertentu. Plot antara F vs G akan menghasilkan suatu rheogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

26

Suatu cairan dengan sistem Newtonian akan menghasilkan kurva dengan garis lurus

(Allen et al., 2011).

Bahan yang viskositasnya berubah ketika suatu tekanan diaplikasikan

termasuk dalam sistem non Newtonian. Sistem non Newtonian adalah cairan yang

tidak mengikuti hukum Newtonian. Sistem non Newtonian dibagi menjadi tiga, yaitu

sistem plastis, sistem pseudoplastis, dan sistem dilatan (Allen et al., 2011).

Gambar 10. Kurva sistem plastis (Allen et al., 2011)

Pada kurva sistem plastis, suatu cairan dapat mengalir apabila yield value

sudah terlampaui. Senyawa yang mengikuti sistem plastis disebut Bingham bodies

(Allen et al., 2011).

Gambar 11. Kurva sistem pseudoplastis (Allen et al., 2011)

Pada kurva sistem pseudoplastis, suatu cairan mulai mengalir ketika shear

stress sudah tercapai dan tidak memerlukan adanya yield value. Seiring dengan

meningkatnya shear stress, shear rate juga akan meningkat. Disebut juga sistem

shear-thinning (Allen et al., 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

27

Gambar 12. Kurva sistem dilatan (Allen et al., 2011)

Pada kurva sistem dilatan, viskositas cairan meningkat seiring dengan

meningkatnya shear rate. Disebut juga sistem shear-thickening. Sistem ini umumnya

memiliki jumlah padatan yang tinggi dalam formulasi (Allen et al., 2011).

Viskositas produk cair komersial seperti krim, losion, dispersi, dan emulsi

tidak tergantung pada waktu dan umumnya seiring dengan menurunnya viskositas,

shear rate atau shear stress akan meningkat sehingga umumnya krim akan memiliki

tipe alir pseudoplastis (Marriott, 2002).

6. Tipe emulsi

Pengujian tipe emulsi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

a. Metode warna. Terdapat dua bahan pewarna yang digunakan dalam metode ini

yaitu metilen biru (bahan pewarna larut air) dan sudan III (bahan pewarna larut

minyak). Jika sediaan berwarna seragam ketika metilen biru diteteskan, maka

sediaan memiliki tipe emulsi M/A karena air merupakan fase luar. Jika sediaan

berwarna seragam ketika sudan III diteteskan, maka sediaan memiliki tipe emulsi

A/M karena sudan III hanya mampu mewarnai fase minyak.

b. Metode pengenceran. Prinsip metode ini adalah dengan mengencerkan fase luar

dari sediaan. Jika sediaan ditambahkan air dan setelah pengadukan sediaan tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

28

homogen, maka sediaan memiliki tipe emulsi M/A. Jika sediaan ditambahkan

minyak, maka hal ini akan menyebabkan pecahnya emulsi. Pada tipe emulsi A/M

akan diperoleh hasil yang sebaliknya.

c. Percobaan pencucian. Hanya sediaan dengan tipe emulsi M/A yang mudah

dicuci dengan air.

d. Percobaan cincin. Jika sediaan uji diteteskan pada kertas saring maka sediaan

dengan tipe emulsi M/A akan membentuk cincin air di sekeliling tetesan dalam

waktu singkat.

(Voigt, 1984)

Stabilitas merupakan kemampuan produk obat atau kosmetik untuk bertahan

dalam batas spesifikasi yang diterapkan selama periode penyimpanan dan

penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas, dan kemurnian produk

(Harmita, 2006).

Sediaan krim dikatakan tidak stabil apabila fase internal cenderung

membentuk agregat, terdapat agregat yang muncul di permukaan sediaan atau

mengendap dan membentuk lapisan pada fase internal, atau terjadi pemisahan antara

fase internal dan fase eksternal (Allen et al., 2011).

Terdapat empat tanda ketidakstabilan sediaan krim, antara lain:

1. Cracking

Cracking merupakan proses penggumpalan yang terjadi pada fase internal dan

menyebabkan pemisahan emulsi menjadi dua lapisan. Proses ini bersifat ireversibel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

29

dan dapat terjadi karena pemilihan emulgator yang kurang tepat, adanya eksipien

yang tidak kompatibel, penyimpanan sediaan pada suhu yang tidak sesuai, dan

adanya kontaminasi mikroba.

2. Flokulasi

Flokulasi merupakan penggabungan globul yang bergantung pada gaya tolak

menolak elektrostatis (zeta potensial).

3. Creaming

Creaming merupakan proses pemisahan yang terjadi akibat adanya perbedaan

densitas antara fase air dan fase minyak. Proses ini mengakibatkan adanya

pembentukan lapisan pada bagian permukaan maupun pada dasar sediaan. Proses

creaming dapat dihindari apabila rata-rata ukuran partikel fase dispersi diperkecil dan

viskositas sediaan ditingkatkan.

4. Inversi

Inversi merupakan perubahan fase dari tipe emulsi A/M menjadi M/A dan

sebaliknya.

(Jones, 2008)

Untuk mengetahui stabilitas suatu sediaan dapat dilakukan uji stabilitas dipercepat.

Pengujian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu temperature cycling dan sentrifugasi.

Tujuan pengujian temperature cycling adalah sebagai simulasi adanya perubahan

suhu setiap hari maupun setiap tahun. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan stabilitas fisik sediaan yang disimpan pada suhu ekstrim dan suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

30

normal. Penyimpanan sediaan dilakukan pada suhu 40oC selama beberapa jam,

setelah itu dilakukan pembekuan hingga muncul tanda-tanda ketidakstabilan. Metode

ini dapat digunakan untuk melihat ukuran partikel yang terbentuk dalam sediaan

(Billany, 2002). Pengujian lain yang dapat digunakan untuk melihat stabilitas sediaan

adalah sentrifugasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya pemisahan

fase dari emulsi. Sampel disentrifugasi pada kecepatan 3750 rpm selama 5 jam. Hal

ini dilakukan karena perlakuan tersebut setara dengan besarnya pengaruh gaya

gravitasi terhadap penyimpanan sediaan selama setahun (Budiman, 2008).

D. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi dari sistem regresi yang membandingkan

antara variabel respon dengan variabel bebas (Kurniawan dan Sulaiman, 2009).

Jumlah percobaan untuk penelitian dengan metode desain faktorial yaitu

jumlah level yang digunakan dalam penelitian dipangkatkan dengan jumlah faktor

dalam penelitian. Apabila dalam percobaan menggunakan dua faktor dan dua level

maka jumlah percobaan adalah 22 (4 percobaan). Rancangan percobaan desain

faktorial dengan dua faktor dan dua level seperti pada tabel II.

Tabel II. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

(Bolton, 1997)

Formula Faktor A Faktor B

1 - -

a + -

b - +

ab + +

Keterangan: - : level rendah

+ : level tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

31

Formula 1: Formula dengan faktor A pada level rendah dan faktor B pada

level rendah

Formula a: Formula dengan faktor A pada level tinggi dan faktor B pada level

rendah

Formula b: Formula dengan faktor A pada level rendah dan faktor B pada

level tinggi

Formula ab: Formula dengan faktor A pada level tinggi dan faktor B pada

level tinggi

Maka berlaku rumus:

y = b0 + b1 (XA) + b2 (XB) + b12 (XA) (XB) …...........................…..(3)

Keterangan:

y : respon hasil atau sifat yang diamati

(XA)(XB) : level faktor A dan faktor B

b0, b1, b2, b12 : koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

Dari rumus dan data yang diperoleh dapat dibuat contour plot suatu respon

yang digunakan untuk memilih komposisi campuran yang optimum. Dengan

mencari selisih rata-rata antara respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada

level rendah dapat diperoleh besarnya efek yang dicari (Bolton, 1997).

E. Landasan Teori

Basis dan humektan merupakan komponen yang memiliki peran penting

dalam menentukan sifat fisik sediaan krim yang dihasilkan. Basis merupakan bahan

yang berperan sebagai pembawa zat aktif. Basis yang digunakan harus bersifat inert,

yaitu tidak merusak maupun mengurangi efek terapi dari zat aktif yang dibawa

(Naibaho, Yamlean, dan Wiyono, 2013). Humektan merupakan bahan yang berperan

dalam menjaga kelembaban dan kandungan air dalam sediaan. Kombinasi dari kedua

komponen ini akan menghasilkan sediaan krim dengan viskositas dan daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

32

yang berbeda. Semakin tinggi viskositas maka kecepatan pemisahan akan semakin

berkurang sehingga stabilitas suatu sediaan akan meningkat.

Optimasi terhadap penggunaan PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol

sebagai humektan perlu dilakukan untuk mendapatkan sediaan krim dengan sifat fisik

dan stabilitas fisik yang baik. PEG 4000 berbentuk solid serta dapat melebur pada

suhu 50-58oC dan membeku pada 53-59

oC (Wallick, 2009). Oleh karena sifatnya ini

setelah PEG 4000 dipanaskan akan menyebabkan pemadatan lagi dengan cepat

sehingga komposisi PEG 4000 akan berpengaruh pada viskositas. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Salviana (2014), PEG 4000 memiliki rentang

penggunaan 2-6 g dan memberikan stabilitas fisik yang baik. Propilen glikol

berbentuk cair dan memiliki viskositas 58,1 cP dengan komposisi penggunaan 15%

(Weller, 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2013)

diketahui bahwa propilen glikol yang berperan sebagai humektan dapat menarik air

(lembab) menyebabkan penurunan viskositas sehingga komposisi propilen glikol

akan berpengaruh pada daya sebar dan memberikan stabilitas fisik yang baik.

Stabilitas suatu sediaan dapat diketahui dengan melakukan uji stabilitas, salah

satunya dengan uji stabilitas dipercepat. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi yang diinginkan dalam waktu yang singkat dengan cara menyimpan sampel

pada kondisi yang dirancang untuk mempercepat terjadinya perubahan yang biasa

terjadi pada kondisi normal. Jika dari pengujian stabilitas dipercepat diperoleh hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

33

yang stabil, maka sediaan tersebut stabil pada penyimpanan suhu kamar selama

setahun (Budiman, 2008).

Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah manggis

(Garcinia mangostana L.). Di dalam tanaman manggis terdapat suatu metabolit

sekunder yaitu xanton (Pedrazza-Chaverri et al., 2008). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Li and Xu (2015), ekstrak etanol kulit manggis memiliki nilai IC50

sebesar 75,9 ppm dan bagian dari tanaman manggis yang memiliki aktivitas

antioksidan tertinggi adalah kulit manggis (Palakawong et al., 2010).

F. Hipotesis

1. PEG 4000 dan propilen glikol berpengaruh terhadap sifat fisik sediaan krim

ekstrak kulit manggis. PEG 4000 dapat meningkatkan viskositas dan menurunkan

daya sebar sedangkan propilen glikol memberikan hasil yang sebaliknya.

2. Dapat diperoleh komposisi pada daerah optimum sehingga menghasilkan sediaan

krim ekstrak kulit manggis dengan sifat fisik yang baik.

3. Sediaan krim ekstrak kulit manggis memiliki stabilitas fisik yang baik setelah

dilakukan uji sentrifugasi dan freeze thaw cycling.

4. Ekstrak kulit manggis dan sediaan krim ekstrak kulit manggis memiliki aktivitas

antioksidan yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni menggunakan

metode desain faktorial untuk mengetahui konsentrasi optimum PEG 4000 dan

propilen glikol.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi PEG 4000

sebagai basis dan propilen glikol sebagai humektan.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik

krim (organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, dan sifat alir) dan stabilitas fisik

krim (perubahan organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar).

c. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini

adalah kondisi penyimpanan, kecepatan dan lama pengadukan, kondisi alat dan

bahan yang digunakan, dan lama penyimpanan selama uji stabilitas.

d. Variabel pengacau tidak terkendali. Variabel pengacau tidak terkendali dalam

penelitian ini adalah suhu dan kelembaban ruangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

35

2. Definisi operasional

a. Ekstrak kulit manggis adalah ekstrak hasil proses maserasi kulit buah manggis

dalam pelarut etanol 96%.

b. Krim adalah sediaan semisolid yang ditujukan untuk penggunaan topikal yang

mengandung satu atau lebih bahan obat yang terdispersi dalam basis yang sesuai.

c. Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menormalkan kembali radikal

bebas.

d. Basis adalah bahan dasar krim yang berfungsi sebagai pembawa zat aktif dalam

sediaan. Basis yang digunakan dalam penelitian ini adalah PEG 4000 dengan

konsentrasi 4 g sebagai level rendah dan 5 g sebagai level tinggi.

e. Humektan adalah bahan yang memiliki sifat mengikat air dari udara yang

lembab serta dapat mempertahankan air yang ada dalam sediaan. Humektan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah propilen glikol dengan konsentrasi 2 g

sebagai level rendah dan 6 g sebagai level tinggi.

f. Viskositas adalah tingkat kekentalan krim ekstrak kulit manggis yang diukur

dengan viscometer dan dinyatakan dalam satuan dPa.s.

g. Daya sebar adalah kemampuan penyebaran krim ekstrak kulit manggis yang

diukur menggunakan kaca bulat berskala dengan melihat panjang rata-rata

diameter setelah diberi beban.

h. Sifat fisik adalah parameter yang dimiliki oleh suatu sediaan dan memiliki

pengaruh terhadap kualitas sediaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

36

i. Stabilitas fisik adalah parameter yang digunakan untuk melihat kestabilan suatu

sediaan.

j. Desain faktorial adalah metode optimasi untuk mengetahui faktor yang dominan

dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas krim.

k. Formula optimum adalah formula krim ekstrak kulit manggis yang memenuhi

sifat fisik yang diingingkan, meliputi viskositas pada rentang 250-380 dPa.s dan

daya sebar pada rentang 12,57-19,63 cm2.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang dipakai adalah ekstrak kulit manggis (PT. Borobudur Industri

Jamu Semarang), akuades, etanol 96% (teknis), DPPH (Aldrich), setil alkohol

(farmasetis), asam stearat (farmasetis), propilen glikol (farmasetis), PEG 4000

(farmasetis), KOH (farmasetis), metil paraben (farmasetis), trietanolamin

(farmasetis).

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas (Pyrex-Germany), viscometer seri

VT 04 (Rion-Japan), spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu-Japan), waterbath,

sentrifuge, tabung sentrifugasi, oven, Rheosys Merlin VR, indikator pH universal,

cawan porselen, kertas saring, lemari pendingin, alat ukur daya sebar, timbangan

analitik (Mettler Toledo GB 302), mortir, dan stamper.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

37

E. Tata Cara Penelitian

1. Identifikasi ekstrak kering kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

Ekstrak kering kulit manggis diidentifikasi dengan membandingkan hasil

pengamatan terhadap Certificate of Analysis (CoA).

2. Pembuatan ekstrak kental kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

Sebanyak 10,0 g ekstrak kering kulit manggis ditambah dengan etanol 96%

40-60 mL (hingga terendam), diaduk, disaring menggunakan corong dan kertas saring

hingga diperoleh filtrat. Ampas hasil penyaringan diekstraksi kembali sebanyak 3

kali. Filtrat kemudian digabungkan dan dipekatkan di atas waterbath pada suhu 60oC

hingga diperoleh bobot tetap.

3. Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

a. Penyiapan ekstrak uji. Sebanyak 100,0 mg ekstrak kulit manggis dilarutkan

dengan etanol 96% ke dalam labu ukur 100,0 mL untuk membuat larutan induk

dengan konsentrasi 1000 ppm. Selanjutnya diambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,75

dan 1,5 mL dari 100,0 mL larutan induk yang kemudian dilarutkan dengan etanol

96% ke dalam labu ukur 25,0 mL untuk membuat larutan uji dengan konsentrasi

12; 16; 20; 30 dan 60 ppm.

b. Pembuatan larutan DPPH. DPPH sebanyak 4,0 mg ditimbang dan dilarutkan

dengan etanol 96% ke dalam labu ukur 100,0 mL untuk membuat larutan DPPH

dengan konsentrasi 40 ppm. Larutan dijaga agar terlindung dari cahaya dengan

menutupi labu ukur menggunakan alumunium foil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

38

c. Penentuan panjang gelombang maksimum larutan DPPH. Larutan DPPH 40

ppm sebanyak 4 mL ditambah dengan etanol 96% sebanyak 2 mL, diamati

absorbansinya pada panjang gelombang 400-800 nm. Blanko yang digunakan

adalah etanol 96% sebanyak 6 mL. Panjang gelombang dengan absorbansi

tertinggi yang diperoleh merupakan panjang gelombang maksimum.

d. Penetapan operating time. Larutan DPPH 40 ppm sebanyak 4 mL ditambah

dengan ekstrak uji dengan konsentrasi 20 ppm sebanyak 2 mL. Absorbansi diamati

pada panjang gelombang maksimum yang telah didapatkan dengan interval waktu

yang berbeda (5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit). Blanko yang digunakan adalah

larutan DPPH 40 ppm sebanyak 4 mL dan etanol 96% sebanyak 2 mL.

e. Pengukuran aktivitas peredaman radikal bebas DPPH secara spektrofotometri

UV-Vis. Larutan uji sebanyak 2 mL ditambah dengan larutan DPPH sebanyak 4

mL, didiamkan selama operating time dan diamati absorbansinya pada panjang

gelombang maksimum. Blanko yang digunakan adalah larutan DPPH sebanyak 4

mL ditambah dengan etanol 96% sebanyak 2 mL. Selanjutnya dilakukan

perhitungan IC50 dari persamaan regresi yang telah didapatkan dari kurva

absorbansi vs persen inhibisi.

4. Formula sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

Formula yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim ekstrak kulit

manggis mengacu pada Vanishing Creams dalam Practical Cosmetic Science Cream

Preparation (Young, 1972).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

39

Tabel III. Formula acuan sediaan krim

Formula acuan

A. Stearic acid 20,0

Cetyl alcohol 0,50

Triethanolamine 1,20

B. Sodium hydroxide one microspatulla-full

Glycerine 8,0

Distilled water 69,94

Preservative (Nipagin M) one microspatulla-full

C. Perfume three or four drops

Tabel IV. Formula sediaan krim ekstrak kulit manggis

Formula

Komponen 1 a b ab

Ekstrak kulit manggis

(g) 0,015 0,015 0,015 0,015

PEG 4000 (g) 4 4 5 5

Propilen glikol (g) 2 6 2 6

Metil paraben (g) 0,2 0,2 0,2 0,2

Asam stearat (g) 16 16 16 16

Setil alkohol (g) 2 2 2 2

Trietanolamin (g) 0,9 0,9 0,9 0,9

KOH (g) 0,18 0,18 0,18 0,18

Akuades (g) 60 60 60 60

Total 85,295 g 89,295 g 86,295 g 90,295 g

5. Pembuatan sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

Metil paraben dilarutkan terlebih dahulu dengan propilen glikol. Bagian A

(propilen glikol, KOH dan PEG 4000) dan bagian B (asam stearat, trietanolamin, dan

setil alkohol) dipanaskan secara terpisah di atas waterbath pada suhu 70oC. Bagian A

dituang ke mortir hangat. Bagian B ditambahkan ke mortir, aduk hingga homogen.

Akuades ditambahkan sedikit demi sedikit, diaduk selama 15 menit. Setelah dingin,

ekstrak kulit manggis dimasukkan dan diaduk hingga homogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

40

6. Uji sifat fisika kimia sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia

mangostana L.)

a. Uji organoleptis dan pH. Untuk uji organoleptis, dilakukan dengan mengamati

bentuk, warna, bau dan homogenitas sediaan krim yang dihasilkan. Untuk uji pH,

dilakukan dengan mengukur pH sediaan krim menggunakan indikator pH

universal, nilai pH dilihat dengan membandingkan warna yang dihasilkan dengan

warna pada standar.

b. Uji viskositas. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan alat

Viscometer Rion seri VT 04. Pengukuran viskositas dilakukan dengan

memasukkan sediaan krim ke dalam wadah dan dipasang pada viscometer.

Sediaan krim dituang ke dalam wadah viscometer, kemudian rotor nomor 2

dipasang pada alat dan didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit. Pendiaman ini

dilakukan untuk menyamakan perlakuan dan untuk memastikan jarum penunjuk

pada alat menunjukkan angka yang pasti dan tidak naik turun. Nilai viskositas

ditunjukkan oleh jarum penunjuk saat viscometer dinyalakan.

c. Uji daya sebar. Sebanyak 1 g sediaan krim yang dihasilkan ditimbang dan

diletakkan di atas kaca bulat berskala. Kaca bulat lain sebagai penutup diletakkan

di atas sediaan krim. Kemudian ditambah dengan beban hingga bobotnya 125 g

dan dibiarkan selama 1 menit. Ukur diameter sediaan krim yang menyebar

dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari berbagai sisi sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

41

didapatkan luas sebaran dengan memasukkan diameter rata-rata ke dalam rumus

π.r2.

d. Uji sifat alir. Pengukuran sifat alir dilakukan dengan menggunakan Rheosys

Merlin VR. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sistem pengukuran

cone and plate 5/30 mm pada temperatur 25oC dengan kecepatan awal 1 rpm dan

kecepatan akhir 100 rpm. Terdapat 10 tahap dalam peningkatan kecepatan antara

lain 1, 12, 23, 34, 45, 56, 67, 78, 89, dan 100 rpm. Sampel krim diletakkan di

tengah plate, kemudian cone diatur hingga berada di atas plate dan mengenai

sampel. Sistem cone and plate diputar dengan kecepatan 1 hingga 100 rpm.

Ketika pengujian telah selesai dilakukan akan didapatkan rheogram yang

menunjukkan sifat alir sampel tersebut.

7. Uji stabilitas sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

a. Uji sentrifugasi. Masing-masing formulasi sediaan krim diuji sentrifugasi

dengan sentrifuge pada kecepatan 3750 rpm selama 5 jam untuk mengetahui

adanya pemisahan pada sediaan krim.

b. Uji freeze thaw cycling. Siklus pemisahan fase dilakukan pada dua kondisi yang

berbeda yaitu pada 4oC selama 24 jam, lalu dipindahkan ke dalam oven dengan

suhu 45oC selama 24 jam (1 siklus). Perlakuan ini dilakukan selama 6 siklus dan

diamati perubahan organoleptis, ada tidaknya pemisahan fase atau pecahnya

emulsi serta perubahan warna yang terjadi pada setiap siklus. Evaluasi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

42

dilakukan pada akhir tiap siklus terhadap sediaan, yang meliputi pemeriksaan

organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar.

8. Uji aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia

mangostana L.) dengan metode DPPH

a. Penyiapan larutan uji. Sebanyak 50,0 mg sediaan dilarutkan dengan etanol 96%

ke dalam labu ukur 50,0 mL, disaring, dan digojog hingga homogen untuk

membuat larutan induk dengan konsentrasi 1000 ppm. Dari 50,0 mL larutan

induk tersebut dibuat sembilan seri larutan uji dengan mengambil sebanyak 0,1;

0,25; 0,5; 0,75; 1; 2,5; 5; 7,5; dan 10 mL yang kemudian dilarutkan dengan etanol

96% ke dalam labu ukur 10,0 mL dengan konsentrasi 10; 25; 50; 75; 100; 250;

500; 750; dan 1000 ppm.

b. Pembuatan larutan DPPH. DPPH sebanyak 2,0 mg dilarutkan dalam etanol

96% ke dalam labu ukur 100,0 mL untuk membuat larutan DPPH dengan

konsentrasi 20 ppm. Larutan dijaga agar terhindar dari cahaya dengan menutupi

labu ukur menggunakan alumunium foil.

c. Pengukuran aktivitas peredaman radikal bebas DPPH secara spektrofotometri

UV-Vis. Larutan uji sebanyak 2 mL ditambah larutan DPPH sebanyak 4 mL,

didiamkan selama operating time dan diamati absorbansinya pada panjang

gelombang maksimum. Blanko yang digunakan adalah larutan DPPH sebanyak 4

mL ditambah etanol 96% sebanyak 2 mL. Selanjutnya dilakukan perhitungan IC50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

43

dari persamaan regresi yang telah didapatkan dari kurva absorbansi vs persen

inhibisi.

F. Analisis Hasil

Data yang terkumpul dari uji sifat fisik meliputi daya sebar dan viskositas

dianalisis menggunakan Design Expert 10.0.2 dengan taraf kepercayaan 95% untuk

mendapatkan komposisi optimum kedua faktor, faktor yang dominan terhadap

respon, dan interaksi kedua faktor.

Data uji stabilitas fisik meliputi viskositas dan daya sebar setelah pengujian

freeze thaw cycling dianalisis menggunakan software RStudio untuk diuji normalitas

data menggunakan Shapiro wilk. Apabila persebaran data normal, dilanjutkan dengan

levene’s test untuk melihat homogenitas data dan dilanjutkan dengan uji ANOVA

untuk melihat signifikansi data. Apabila persebaran data tidak normal, maka

dilanjutkan dengan Kruskal wallis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Ekstrak Kering Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)

Pada penelitian ini ekstrak kering kulit manggis perlu diidentifikasi terlebih

dahulu untuk melihat kesesuaian karakteristik antara ekstrak kering kulit manggis

yang digunakan dengan karakteristik yang terlampir pada CoA (lampiran 1). Ekstrak

kering kulit manggis yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim ekstrak kulit

manggis diperoleh dari PT. Borobudur Industri Jamu Semarang (gambar 13).

Gambar 13. Ekstrak kering kulit manggis

Tabel V. Hasil identifikasi ekstrak kering kulit manggis

Karakteristik Hasil CoA

Bentuk Granul Granul

Warna Coklat terang Coklat terang

Bau Aromatik (khas) Aromatik (khas)

Dari hasil identifikasi pada tabel V diketahui bahwa ekstrak kering kulit

manggis ini sudah terbukti kebenaran identitasnya, hal ini dapat dilihat dari

kesesuaian antara ekstrak kering kulit manggis dengan CoA yang dilampirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

45

B. Pembuatan Ekstrak Kental Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)

Gambar 14. Ekstrak kental kulit manggis

Tujuan dilakukan pembuatan ekstrak kental kulit manggis adalah untuk

memisahkan eksipien yang ditambahkan dalam ekstrak kering kulit manggis sehingga

pada saat dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan, hasil yang didapatkan murni

hanya dari ekstrak kulit manggis tersebut. Selain itu, dengan digunakannya ekstrak

kental, proses pencampuran antara ekstrak dengan bahan lain akan lebih mudah

sehingga pencampuran akan lebih homogen. Tujuan digunakannya etanol 96%

sebagai pelarut dalam pembuatan ekstrak kulit manggis adalah untuk menghilangkan

maltodekstrin karena kelarutannya yang rendah dalam etanol 96% (Parikh, Agarwal,

and Raut, 2014). Berdasarkan CoA yang terlampir, ekstrak kering kulit manggis yang

digunakan ditambahkan maltodekstrin sebagai bahan pengering. Suhu pemanasan

yang digunakan dalam pembuatan ekstrak kulit manggis ini adalah 60oC karena pada

umumnya senyawa antioksidan rusak pada suhu 60-70oC (Miryanti, Sapei, Budiono,

dan Indra, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

46

C. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)

Uji aktivitas antioksidan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan

dari ekstrak kulit manggis. Metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas

antioksidan adalah metode DPPH. Metode DPPH dipilih karena metode ini

merupakan metode yang sederhana, cepat, sensitif, dan reprodusibel (Savatoric et al.,

2012).

1. Penentuan panjang gelombang maksimum DPPH

Tujuan dilakukannya penentuan panjang gelombang maksimum adalah untuk

mengetahui panjang gelombang maksimum di mana larutan DPPH memberikan

serapan yang maksimum.

Gambar 15. Hasil penentuan panjang gelombang maksimum larutan DPPH

Dari grafik yang terdapat pada gambar 15 dapat diketahui bahwa panjang

gelombang maksimum yang didapatkan adalah 517 nm. Menurut Sunarni (2005),

panjang gelombang maksimum teoritis DPPH adalah 517 nm sehingga data yang

didapatkan sudah sesuai dengan literatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

47

2. Penetapan operating time

Tujuan ditetapkannya operating time adalah untuk mengetahui waktu di mana

reaksi antara larutan DPPH dengan larutan uji telah berjalan dengan sempurna.

Tabel VI. Hasil penetapan operating time

Waktu (menit) Absorbansi

5 0,874

10 0,749

15 0,726

20 0,725

25 0,717

30 0,717

Dari tabel VI dapat diketahui bahwa pada menit ke 25 dan 30 menunjukkan

absorbansi yang stabil, oleh karena itu operating time yang dipilih adalah 25 menit.

3. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis

Pengukuran aktivitas antioksidan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak kulit manggis. Aktivitas antioksidan

ini dapat dilihat dari nilai IC50.

Gambar 16. Kurva konsentrasi (ppm) vs inhibisi (%)

Dari kurva pada gambar 16 didapatkan persamaan regresi y = 0,7166x-5,7276

dengan r sebesar 0,9981. Nilai IC50 dihitung dengan memasukkan y = 50 pada

persamaan regresi, sehingga nilai IC50 yang didapatkan adalah 77,767 ppm. Ekstrak

y = 0,7166x - 5,7276

R² = 0,9981

0

10

20

30

40

50

60

0 20 40 60 80 100

Inh

ibis

i (%

)

Konsentrasi (ppm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

48

kulit manggis memiliki aktivitas antioksidan pada rentang 50-100 ppm, yang

menandakan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini mendekati hasil penelitian yang

dilakukan oleh Li and Xu (2015), yaitu ekstrak kulit manggis dengan pelarut etanol

memiliki nilai IC50 sebesar 75,9 ppm yang tergolong memiliki aktivitas antioksidan

sangat kuat.

C. Orientasi Level dari Kedua Faktor Penelitian

Orientasi level dari kedua faktor penelitian bertujuan untuk mengetahui level

rendah dan level tinggi dari PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol sebagai

humektan. Level tinggi dan level rendah dari kedua faktor tersebut dilihat

berdasarkan respon viskositas dan daya sebar yang dihasilkan.

Tabel VII. Variasi konsentrasi PEG 4000 terhadap respon viskositas dan daya

sebar

PEG 4000 (g) Daya Sebar (cm2) Viskositas (dPa.s)

3 12,52 160

3,5 12,41 210

4 16,68 250

4,5 16,56 255

5 15,67 260

Variasi konsentrasi PEG 4000 yang dipilih untuk orientasi ini adalah 3; 3,5; 4;

4,5; dan 5 g. Dasar pemilihan dipilihnya variasi konsentrasi PEG 4000 ini adalah

rentang konsentrasi PEG 4000 yang dapat digunakan sebagai basis, yaitu 2-6 g

(Salviana, 2014). Dari tabel VII diketahui bahwa pada PEG 4000 dengan konsentrasi

4; 4,5; dan 5 g didapatkan hasil viskositas yang sesuai dengan rentang yang

diinginkan yaitu 250-380 dPa.s dan hasil daya sebar yang sesuai dengan rentang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

49

diinginkan yaitu 12,57-19,63 cm2, sehingga dipilih PEG 4000 dengan konsentrasi 4 g

sebagai level rendah dan konsentrasi 5 g sebagai level tinggi. Rentang viskositas dan

daya sebar yang dipilih berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Tabel VIII. Variasi konsentrasi propilen glikol terhadap respon viskositas dan daya

sebar

Propilen glikol (g) Daya Sebar (cm2) Viskositas (dPa.s)

2 15,26 275

4 19,51 255

6 19,34 250

8 22,20 225

10 22,97 225

Variasi konsentrasi propilen glikol yang dipilih untuk orientasi ini adalah 2, 4,

6, dan 8 g. Rentang konsentrasi propilen glikol yang dapat digunakan sebagai

humektan adalah 15% (Weller, 2009). Dari tabel VIII diketahui bahwa propilen

glikol dengan konsentrasi 2, 4, dan 6 g memberikan hasil daya sebar dan viskositas

sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu dipilih propilen glikol dengan

konsentrasi 2 g sebagai level rendah dan konsentrasi 6 g sebagai level tinggi.

D. Hasil Pengujian Sifat Fisik Krim Ekstrak Kulit Manggis

Pengujian sifat fisik yang dilakukan terhadap sediaan krim ekstrak kulit

manggis meliputi pengujian organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, dan sifat alir.

Pengujian sifat fisik ini bertujuan untuk melihat apakah sediaan krim yang dihasilkan

sudah memenuhi kriteria yang diinginkan dan untuk menjamin kualitas sediaan krim

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

50

1. Organoleptis

Pengujian organoleptis terhadap sediaan krim ekstrak kulit manggis meliputi

bentuk, warna, bau, dan homogenitas. Tujuan pengujian organoleptis ini adalah untuk

mengamati sediaan krim yang dihasilkan secara visual sehingga dapat diterima

dengan baik oleh konsumen.

Tabel IX. Hasil pengujian organoleptis krim ekstrak kulit manggis

Formula Bentuk Warna Bau Homogenitas

1 semisolid putih khas

ekstrak homogen

a semisolid putih khas

ekstrak homogen

b semisolid putih khas

ekstrak homogen

ab semisolid putih khas

ekstrak homogen

Berdasarkan hasil yang dipaparkan pada tabel IX diketahui bahwa semua

formula memiliki hasil yang sama sehingga dapat dikatakan bahwa PEG 4000 dan

propilen glikol tidak memberikan pengaruh terhadap organoleptis sediaan yang

dihasilkan.

2. Uji pH

Uji pH bertujuan untuk mengetahui apakah pH dari sediaan krim yang

dihasilkan memenuhi kriteria yang diinginkan. Menurut Tranggono dan Latifah

(2007), sediaan topikal sebaiknya memiliki pH yang berada dalam rentang pH

balance kulit yaitu 4,5-6,5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

51

Tabel X. Hasil pengujian pH krim ekstrak kulit manggis

Formula pH

1 6

a 6

b 6

ab 6

Dari tabel X diketahui bahwa semua formula memiliki pH yang sama yaitu 6.

Hal ini menandakan bahwa PEG 4000 dan propilen glikol tidak memberikan

pengaruh terhadap pH sediaan. Nilai pH tidak boleh terlalu asam karena akan

menyebabkan iritasi pada kulit dan tidak boleh terlalu basa karena akan membuat

kulit menjadi kering. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hampton Research

(2012), PEG 4000 memiliki pH 4,67-9,89, sedangkan propilen glikol memiliki pH 3-

6 (Allen, 2002).

3. Uji viskositas

Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui kemudahan suatu sediaan

diaplikasikan pada kulit. Viskositas sediaan tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh

terlalu rendah. Jika terlalu tinggi, sediaan akan sulit dikeluarkan dari wadah dan jika

viskositas terlalu rendah, sediaan tidak dapat bertahan lama pada kulit.

Tabel XI. Hasil pengujian viskositas krim ekstrak kulit manggis

Formula Viskositas (dPa.s)

1 328,57 34,76

a 401,43

b 379,52

ab 433,81

Dari data pada tabel XI diketahui bahwa F1 memiliki viskositas terendah

sementara Fab memiliki viskositas tertinggi. Rentang viskositas yang dikehendaki

adalah 250-380 dPa.s. F1 dan Fb masuk dalam rentang viskositas yang diinginkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

52

sedangkan Fa dan Fab tidak masuk dalam rentang viskositas yang diinginkan.

Pengujian viskositas pada tiap formula memberikan hasil yang berbeda, hal ini

dikarenakan komposisi PEG 4000 dan propilen glikol yang berbeda pada tiap

formula.

Data viskositas ini kemudian dianalisis dan didapatkan persamaan desain

faktorial untuk respon viskositas sebagai berikut:

Y = -235,833 + 123,333 (X1) + 88,750 (X2) - 16,667 (X1)(X2) ....……(4)

Dari persamaan ini diketahui Y sebagai respon viskositas, X1 sebagai PEG 4000, X2

sebagai propilen glikol, dan X1X2 sebagai interaksi antara PEG 4000 dan propilen

glikol. p-value yang didapatkan adalah p <0,0001 yang menandakan bahwa

persamaan signifikan (p <0,05) dan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh

masing-masing faktor terhadap respon viskositas. Dari persamaan desain faktorial

yang didapat kemudian dibuat contour plot (gambar 17).

Gambar 17. Contour plot respon viskositas

Dari gambar 17 diketahui bahwa penggunaan PEG 4000 dan propilen glikol

pada level tinggi akan meningkatkan respon viskositas sedangkan penggunaan PEG

4000 dan propilen glikol pada level rendah akan menurunkan respon viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

53

Daerah yang berwarna biru menunjukkan daerah dengan viskositas yang paling

rendah sedangkan daerah yang berwarna merah menunjukkan daerah dengan

viskositas yang paling tinggi.

Efek merupakan perubahan respon karena adanya variasi level faktor. Nilai

efek, PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon viskositas dapat

dilihat pada tabel XII.

Tabel XII. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon viskositas

Faktor Efek p-value Kontribusi

(%)

PEG 4000 56,67 <0,0001 42,93

Propilen glikol 55,00 <0,0001 40,44

Interaksi -33,33 <0,0001 14,85

PEG 4000 dan propilen glikol memiliki efek dengan nilai positif yang

menandakan bahwa keduanya memiliki efek meningkatkan viskositas. Interaksi

keduanya memiliki efek dengan nilai negatif yang menandakan bahwa interaksi

keduanya dapat menurunkan viskositas. Ketiga faktor ini memiliki p-value <0,05

yang menandakan bahwa ketiganya memiliki efek yang signifikan terhadap respon

viskositas. PEG 4000 memberikan kontribusi sebesar 42,93%, sehingga dapat

dikatakan bahwa PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan

respon viskositas. Komposisi PEG 4000 sebagai basis memiliki pengaruh terhadap

viskositas. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Salviana (2014)

yang menyatakan bahwa PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam

menentukan viskositas karena bentuk PEG 4000 yang solid sehingga komposisinya

sangat berpengaruh pada viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

54

Grafik hubungan faktor PEG 4000 terhadap respon viskositas ditunjukkan

pada gambar 18.

Gambar 18. Hubungan PEG 4000 terhadap respon viskositas

Garis merah pada grafik menunjukkan level tinggi suatu faktor sedangkan garis hitam

menunjukkan level rendah suatu faktor. Dari grafik diketahui bahwa peningkatan

komposisi PEG 4000 akan meningkatkan respon viskositas baik pada komposisi

propilen glikol level rendah maupun level tinggi. Hal ini berkaitan dengan peran PEG

4000 sebagai faktor yang dominan dalam menentukan viskositas, semakin banyak

komposisi PEG 4000 yang digunakan maka viskositas yang dihasilkan juga semakin

tinggi.

Gambar 19 menunjukkan hubungan faktor propilen glikol terhadap respon

viskositas.

Gambar 19. Hubungan propilen glikol terhadap respon viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

55

Dari grafik tersebut diketahui bahwa peningkatan komposisi propilen glikol akan

meningkatkan respon viskositas baik pada komposisi PEG 4000 level rendah maupun

level tinggi. Interaksi dari kedua grafik tersebut bersifat sinergis.

Adanya interaksi dari kedua faktor ditunjukkan oleh garis yang tidak sejajar.

Kedua grafik tersebut menunjukkan level rendah dan level tinggi faktor yang tidak

sejajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara PEG 4000 dan

propilen glikol. Interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol merupakan interaksi

yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari p-value interaksi PEG 4000 dengan

propilen glikol yang terdapat pada tabel XII, p-value yang didapatkan lebih kecil dari

taraf kepercayaan (0,05).

4. Uji daya sebar

Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui kemampuan penyebaran

sediaan krim ketika diaplikasikan pada kulit. Data hasil pengujian daya sebar dapat

dilihat pada tabel XIII.

Tabel XIII. Hasil pengujian daya sebar krim ekstrak kulit manggis

Formula Daya Sebar (cm2)

1 16,13 1,33

a 17,84

b 14,52

ab 15,39

Dari data pada tabel XIII diketahui bahwa Fb memiliki nilai daya sebar

terendah sedangkan Fa memiliki nilai daya sebar tertinggi. Rentang daya sebar yang

dikehendaki adalah 12,57-19,63 cm2. Semua formula memiliki nilai daya sebar yang

masuk dalam kriteria yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

56

Data daya sebar ini kemudian dianalisis dan dimasukkan ke dalam persamaan

desain faktorial sebagai berikut:

Y = 1,243 + 2,907 (X1) + 5,088 (X2) – 1,051 (X1)(X2) .......…. (5)

Dari persamaan tersebut diketahui Y sebagai respon daya sebar, X1 sebagai PEG

4000, X2 sebagai propilen glikol, dan X1X2 sebagai interaksi antara PEG 4000 dan

propilen glikol. p-value yang didapatkan adalah p <0,0001, yang menunjukkan bahwa

persamaan signifikan (p <0,05) dan dapat digunakan untuk menentukan pengaruh

masing-masing faktor terhadap respon daya sebar. Dari persamaan desain faktorial

yang didapat kemudian dibuat contour plot (gambar 20).

Gambar 20. Contour plot respon daya sebar

Dari gambar 20 diketahui bahwa penggunaan PEG 4000 dan propilen glikol

pada level tinggi serta PEG 4000 dan propilen glikol pada level rendah akan

menurunkan respon daya sebar sedangkan penggunaan PEG 4000 pada level rendah

dan propilen glikol pada level tinggi akan meningkatkan respon daya sebar. Daerah

yang berwarna biru menunjukkan daerah dengan nilai daya sebar yang paling rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

57

sedangkan daerah yang berwarna merah menunjukkan daerah dengan nilai daya sebar

yang paling tinggi.

Efek merupakan perubahan respon karena adanya variasi level faktor. Nilai

efek, PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon daya sebar dapat

dilihat pada tabel XIV.

Tabel XIV. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap respon daya sebar

Faktor Efek p-value Kontribusi

(%)

PEG 4000 -1,30 <0,0001 20,35

Propilen glikol 1,42 <0,0001 24,39

Interaksi -2,10 <0,0001 53,26

PEG 4000 memiliki efek dengan nilai negatif yang menandakan bahwa PEG

4000 memiliki efek menurunkan nilai daya sebar. Propilen glikol memiliki efek

dengan nilai positif yang menandakan bahwa propilen glikol memiliki efek

meningkatkan nilai daya sebar. Interaksi keduanya memiliki efek dengan nilai negatif

yang menandakan bahwa interaksi tersebut dapat menurunkan nilai daya sebar.

Ketiga faktor ini memiliki p-value <0,05 yaitu <0,0001, yang menandakan bahwa

ketiganya memiliki efek yang signifikan terhadap respon daya sebar. Interaksi

keduanya memiliki kontribusi sebesar 53,26% sehingga dapat disimpulkan bahwa

interaksi antara PEG 4000 dengan propilen glikol merupakan faktor yang dominan

dalam menentukan respon daya sebar. Hal ini dikarenakan peran propilen glikol

sebagai humektan yang bekerja dengan menarik air (lembab) ke dalam sediaan

sehingga dapat meningkatkan daya sebar (Veronica, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

58

Grafik hubungan faktor PEG 4000 terhadap respon daya sebar ditunjukkan

pada gambar 21.

Gambar 21. Hubungan PEG 4000 terhadap respon daya sebar

Garis merah pada grafik menunjukkan level tinggi suatu faktor sedangkan garis hitam

menunjukkan level rendah suatu faktor. Dari grafik diketahui bahwa respon yang

dihasilkan berbeda (bertolak belakang). Peningkatan komposisi PEG 4000 akan

meningkatkan respon daya sebar pada level rendah komposisi propilen glikol namun

menurunkan respon daya sebar sediaan pada level tinggi komposisi propilen glikol.

Gambar 22 menunjukkan hubungan faktor propilen glikol terhadap respon

daya sebar.

Gambar 22. Hubungan propilen glikol terhadap respon daya sebar

Dari grafik diketahui bahwa respon yang dihasilkan berbeda (bertolak belakang).

peningkatan komposisi propilen glikol akan meningkatkan respon daya sebar pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

59

level rendah komposisi PEG 4000 namun menurunkan respon daya sebar pada level

tinggi komposisi PEG 4000.

Adanya titik perpotongan antara kedua garis (garis hitam dan garis merah)

menunjukkan adanya interaksi yang terjadi pada respon daya sebar. Interaksi dari

kedua grafik tersebut bersifat antagonis. Interaksi antara PEG 4000 dan propilen

glikol merupakan interaksi yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari p-value interaksi

PEG 4000 dengan propilen glikol yang terdapat pada tabel XIV, p-value yang

didapatkan lebih kecil dari taraf kepercayaan (0,05).

5. Uji sifat alir

Pengujian sifat alir bertujuan untuk mengetahui sifat alir dari sediaan krim.

Pengujian dilakukan menggunakan Rheosys Merlin VR. Menurut Barnes (2002),

sediaan cair seperti krim, losion, dan emulsi mengikuti sifat alir non-Newtonian tipe

pseudoplastis, di mana sifat alirnya tidak dipengaruhi oleh waktu. Seiring dengan

menurunnya viskositas, shear rate atau shear stress akan meningkat. Kurva sifat alir

sediaan dapat dilihat pada gambar 23.

Gambar 23. Kurva sifat alir krim ekstrak kulit manggis

Hasil pengujian sifat alir untuk semua formula ditampilkan pada tabel XV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

60

Tabel XV. Hasil pengujian sifat alir krim ekstrak kulit manggis

Formula Sifat alir

1 Pseudoplastis

a Pseudoplastis

b Pseudoplastis

ab Pseudoplastis

Dari tabel XV diketahui bahwa semua formula memiliki hasil yang sama. Hal

ini menandakan bahwa PEG 4000 dan propilen glikol tidak memberikan pengaruh

terhadap sifat alir sediaan yang dihasilkan.

6. Optimasi formula

Optimasi formula bertujuan untuk mencari komposisi optimum dari faktor

yang diteliti, yaitu PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol sebagai humektan

untuk menghasilkan sediaan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang

diinginkan. Optimasi formula dilakukan dengan menggunakan metode desain

faktorial dua level, yaitu level tinggi dan level rendah serta dua faktor, PEG 4000 dan

propilen glikol. Daerah optimum didapatkan dengan menggabungkan contour plot

respon viskositas dan contour plot daya sebar dalam contour plot superimposed.

Daerah yang berwarna kuning menunjukkan daerah optimum di mana formula

memenuhi kriteria yang diinginkan, yaitu viskositas dengan rentang 250-380 dPa.s

dan daya sebar dengan rentang 12,57-19,63 cm2. X1 merupakan jumlah PEG 4000

sedangkan X2 merupakan jumlah propilen glikol.

Dari daerah ini kemudian diambil satu titik untuk dilakukan validasi dan

dilakukan replikasi sebanyak tiga kali. Validasi ini bertujuan untuk memastikan

bahwa titik tersebut menghasilkan sediaan krim dengan kriteria yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

61

Gambar 24. Contour plot superimposed krim ekstrak kulit manggis

Pada gambar 24 dapat dilihat bahwa komposisi untuk PEG 4000 sebesar

4,746 g dan komposisi untuk propilen glikol sebesar 2,381 g yang diharapkan dapat

menghasilkan sediaan krim dengan nilai viskositas sebesar 372,506 dPa.s dan nilai

daya sebar sebesar 15,2697 cm2. Data yang didapatkan kemudian dibandingkan

dengan data hasil pengujian. Hasil validasi ditampilkan pada tabel XVI.

Tabel XVI. Hasil validasi krim ekstrak kulit manggis

Viskositas (dPa.s) Daya Sebar (cm2)

Teoritis Hasil p-value Teoritis Hasil p-value

368,259 351,667 0,5893 15,989 13,421 0,016

Dari tabel XVI diketahui bahwa p-value untuk respon viskositas >0,05, yang

menandakan bahwa hasil validasi berbeda tidak bermakna sehingga model persamaan

yang didapatkan untuk respon viskositas adalah valid. Sedangkan untuk respon daya

sebar diketahui bahwa p-value yang didapatkan <0,05 yang menandakan bahwa hasil

validasi berbeda bermakna sehingga model persamaan tidak valid. Oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa area optimum yang diperoleh tidak dapat digunakan karena

salah satu respon tidak memberikan hasil yang valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

62

E. Hasil Pengujian Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Kulit Manggis

Pengujian stabilitas fisik bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan krim

pada kondisi tertentu dan selama waktu tertentu.

1. Uji sentrifugasi

Uji sentrifugasi bertujuan untuk mengetahui terjadinya pemisahan fase pada

sediaan krim ekstrak kulit manggis. Hasil pengujian sentrifugasi ditampilkan pada

tabel XVII.

Tabel XVII. Hasil pengujian sentrifugasi krim ekstrak kulit manggis

Formula Pemisahan Fase

1 -

a -

b -

ab -

Dari data pada tabel XVII diketahui bahwa semua formula tidak menunjukkan

adanya pemisahan fase.

Hal ini menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak kulit manggis memiliki

stabilitas fisik yang baik setelah dilakukan uji sentrifugasi.

2. Uji freeze thaw cycling

Uji freeze thaw cycling bertujuan untuk melihat stabilitas sediaan krim ketika

disimpan pada kondisi ekstrim, yaitu suhu tinggi (45oC) dan suhu rendah (4

oC).

Evaluasi hasil yang dilakukan terhadap sediaan selama pengujian freeze thaw cycling

meliputi pemeriksaan secara organoleptis, pengujian pH, viskositas, dan daya sebar.

Evaluasi ini dilakukan pada akhir tiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

63

a. Organoleptis dan pH. Pengujian secara organoleptis menunjukkan bahwa tidak

ada perubahan organoleptis dari segi bentuk, warna, bau, dan pemisahan fase

setelah dilakukan uji freeze thaw cycling sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan

krim ekstrak kulit manggis stabil secara organoleptis. Selain itu ketika dilakukan

pengujian pH pada sediaan juga tidak menunjukkan adanya perubahan pH. Hal ini

menunjukkan bahwa sediaan memiliki pH yang stabil.

b. Viskositas. Pengujian viskositas dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan

viskositas yang terjadi selama pengujian freeze thaw cycling. Adanya perubahan

pada viskositas akan berdampak pada ketidakstabilan suatu sediaan seperti

pecahnya emulsi atau timbulnya endapan pada sediaan. Hasil pengujian viskositas

setelah freeze thaw cycling dapat dilihat pada gambar 25.

Gambar 25. Grafik perubahan viskositas setelah dilakukan pengujian freeze thaw cycling

Dari grafik diketahui bahwa perubahan viskositas pada semua formula berbeda

tidak bermakna karena p-value >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua formula

memiliki viskositas yang stabil. Stabilitas sediaan terhadap viskositas juga

0

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5 6 7

Vis

kosi

tas

(dP

a.s

)

Siklus

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

64

dipengaruhi oleh adanya penggunaan emulgator serta ketepatan dalam memilih

emulgator.

c. Daya Sebar. Pengujian daya sebar dilakukan untuk mengetahui adanya

perubahan daya sebar yang terjadi selama pengujian freeze thaw cycling. Daya

sebar berkaitan dengan kemudahan suatu sediaan untuk menyebar dan

diaplikasikan pada tempat aplikasi. Apabila terdapat perubahan pada daya sebar

akan berdampak pada acceptability konsumen terhadap suatu produk. Hasil

pengujian daya sebar setelah dilakukan freeze thaw cycling dapat dilihat pada

gambar 26.

Gambar 26. Grafik perubahan daya sebar setelah dilakukan pengujian freeze thaw cycling

Dari grafik diketahui bahwa perubahan daya sebar pada semua formula berbeda

tidak bermakna karena p-value >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua formula

memiliki daya sebar yang stabil.

F. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Kulit Manggis

Pengujian aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis bertujuan

untuk mengetahui aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis. Grafik

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7

Daya S

ebar

(cm

2)

Siklus

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

65

hasil pengujian aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit manggis ditampilkan pada

gambar 27.

Gambar 27. Grafik hasil uji aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit manggis

Data hasil pengujian aktivitas antioksidan ditampilkan pada tabel XVIII.

Tabel XVIII. Hasil pengujian aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit manggis

Formula IC50 SD (ppm)

1 2819,788 450,407

a 2633,214 308,945

b 3650,468 215,020

ab 6335,629 1252,760

Dari data pada tabel XVIII diketahui bahwa sediaan krim ekstrak kulit

manggis memiliki nilai IC50 >500 ppm, yang menandakan bahwa sediaan krim

ekstrak kulit manggis memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah.

Sediaan krim ekstrak kulit manggis memiliki nilai IC50 lebih besar

dibandingkan dengan nilai IC50 ekstrak kulit manggis, yang menandakan bahwa

aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh sediaan krim ekstrak kulit manggis lebih

rendah dibandingkan dengan ekstrak kulit manggis. Hal ini dapat disebabkan karena

ekstrak kulit manggis yang terdapat pada sediaan krim masih terikat dengan basis

sehingga ekstrak belum dapat tersari dengan baik. Selain itu, bahan penyusun dalam

0

2000

4000

6000

8000

10000

1 2 3

IC5

0 (

pp

m)

Replikasi

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

66

sediaan krim yang lebih kompleks dibandingkan sediaan lain juga dapat

mempengaruhi rendahnya aktivitas antioksidan yang terukur pada sediaan. Pada

penelitian pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis dalam sediaan gel

yang dilakukan oleh Barasa (2016) dan Larisa (2016), ekstrak kulit manggis memiliki

nilai IC50 sebesar 77,767 ppm dan sediaan gel memiliki nilai IC50 dengan rentang

77,81-82,59 ppm. Hal ini dapat disebabkan karena bahan penyusun dalam sediaan gel

yang lebih sederhana dibandingkan dalam sediaan krim.

Selain itu, dilakukan juga pengujian aktivitas antioksidan terhadap sediaan

krim tanpa ekstrak (basis) sebagai kontrol negatif. Grafik hasil pengujian aktivitas

antioksidan krim ekstrak kulit manggis ditampilkan pada gambar 28.

Gambar 28. Grafik hasil uji aktivitas antioksidan krim tanpa ekstrak

Data hasil pengujian aktivitas antioksidan sediaan krim tanpa ekstrak dapat

dilihat pada tabel XIX.

Tabel XIX. Hasil pengujian aktivitas antioksidan krim tanpa ekstrak

Formula IC50 SD (ppm)

1 6666,719 559,825

a 6661,181 1049,648

b 7320,792 322,561

ab 10037,626 474,986

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

1 2 3

IC5

0 (

pp

m)

Replikasi

Formula 1

Formula a

Formula b

Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

67

Dari data pada tabel XIX diketahui bahwa nilai IC50 sediaan krim tanpa

ekstrak memiliki nilai IC50 >500 ppm, yang menandakan bahwa sediaan krim tanpa

ekstrak memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah sehingga aktivitas antioksidan

hanya berasal dari ekstrak kulit manggis yang ditambahkan saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. PEG 4000 dan propilen glikol berpengaruh terhadap sifat fisik sediaan krim

ekstrak kulit manggis. PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan

viskositas sedangkan interaksi antara PEG 4000 dan propilen glikol merupakan faktor

yang dominan dalam menentukan daya sebar.

2. Area optimum tidak dapat ditemukan pada sediaan krim ekstrak kulit manggis.

3. Setelah dilakukan uji sentrifugasi dan freeze thaw cycling sediaan krim ekstrak

kulit manggis stabil secara organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, serta tidak

menunjukkan adanya pemisahan fase.

4. Ekstrak kulit manggis memiliki nilai IC50 sebesar 77,767 ppm sehingga

digolongkan sebagai antioksidan kuat. Formula krim ekstrak kulit manggis yang

memiliki aktivitas antioksidan paling baik adalah Fa dengan nilai IC50 sebesar

2633,214 308,945 ppm yang digolongkan sebagai antioksidan sangat lemah.

B. Saran

1. Perlu dilakukan formulasi sediaan krim dengan menggunakan bahan lain sebagai

basis untuk melihat kemampuan pelepasan ekstrak dari basis sehingga ekstrak dapat

tersari dengan baik ketika dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan.

2. Perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan selain DPPH untuk memastikan aktivitas

antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

69

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L.V., 1999, Compounding Creams and Lotions, International Journal of

Pharmaceutical Compounding, 3, 111-115.

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 2nd

edition, American Pharmaceutical Association, Washington

D.C., pp.301-324.

Allen, L.V., 2009, Stearic Acid, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E.,

(Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp.697-699.

Allen, L.V., Popovich, N.G., and Ansel, H.C., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage

Forms and Drug Delivery System, 9th

edition, Lippincott Williams & Wilkins,

Philadelphia, p.278, 539, 383-386.

Antolovich, M., Prenzler, P.D., Patsalides, E., McDonald, S., and Robards, K., 2002,

Methods for Testing Antioxidant Activity, Analyst, 127, 183-198.

Arvouet-Grand, A., 1995, Formulation of Propolis Extract Emulsions Part I: O/W

Creams Based on Nonionic Surfactants and Various Consistency Agents, Drug

Dev.Ind.Pharm., 21 (16), 1907-1915.

Barasa, L.S., 2016, Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) dalam Berbagai Variasi Konsentrasi CMC-Na dan

Gliserin, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Barnes, H.A., 2002, Viscosity, University of Wales, Aberystwyth, p.3.

Billany, M., 2002, Rheology, in Aulton, M.E., Pharmaceutics: The Science of Dosage

Form Design, 2nd

edition, Churchill Livingstone, London, p.351,356.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd

ed,

Marcel Dekker Inc., New York, pp.308-337; 532-574.

Budiman, M.H., 2008, Uji Stabilitas Fisik dan Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim

Yang Mengandung Ekstrak Kering Tomat (Solanum lycopersicum Linn), Skripsi,

Universitas Indonesia, Depok.

Cahyono, R., 2014, Pengaruh Lama dan Suhu Sterilisasi Panas Basah terhadap

Viskositas dan Daya Sebar Sediaan Emulgel Antiacne Ekstrak Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.), Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

70

Clariant, 2014, Polyglykols-Polyethylene Glycols, Clariant International, Muttenz,

pp.3-4.

Dalimartha, S dan Soedibyo, M., 1999, Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Diet

Suplemen, Trubus Agriwidya, Jakarta, hal.36-40.

Dewi, T.S.P., 2014, Kualitas Losion Ekstrak Kulit Buah Manggis, Skripsi,

Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Singla, S., 2002, Spreading of Semisolid

Formulation: An Update, Pharmaceutical Technology, diakses tanggal 21 April

2015.

Goskonda, S.R., 2009, Triethanolamine, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn,

M.E., (Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp.754-755.

Haley, S., 2009, Methylparaben, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E.,

(Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp. 441-445.

Hampton Research, 2012, PEG Stability: A Look at pH and Conductivity Changes

over Time in Plyethylene Glycol, diakses tanggal 1 Juni 2016.

Hanani, E., Mun’im, A., dan Sekarini, R., 2005, Identifikasi Senyawa Antioksidan

dalam Spons Callyspongia Sp Dari Kepulauan Seribu, Majalah Ilmu

Kefarmasian, 11 (3), 127-133.

Harmita, 2006, Buku Ajar Analisis Fisikokimia, Departemen Farmasi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, hal. 15-

22.

Harun, D.S.N., 2014, Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan

Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta.

Joenoes, N.Z., 2006, Resep Yang Rasional, Jilid 2, Airlangga University Press,

Surabaya, hal. 121-129.

Jones, D., 2008, Pharmaceutics - Dosage Form and Design, Pharmaceutical Press,

London, pp. 54-55, 66-67.

Jun, M.H.Y., Yu, J., Fong, X., Wan, C.S., Yang, C.T., and Ho, 2003, Comparison of

Antioxidant Activities of Isoflavones from Kudzu Roots (Pueraria labata Ohwl),

J.Food, Sci., 68, 2117-2122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

71

Khonkarn, R., Okonogi, S., Ampasavate, C., and Anuchapreeda, S., 2010,

Investigation of Fruit Peel Extracts as Sources for Compounds with Antioxidant

and Antiproliferative Activities Against Human Cell Lines, Food and Chemical

Toxicology, 48, 2122-2129.

Kibbe, A.H., 2009, Potassium Hydroxide, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn,

M.E., (Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp. 576-577.

Knop, K., Hoogenboom, R., Fischer, D., and Schubert, U.S., 2010, Poly(ethylene

glycol) in Drug Delivery: Pros and Cons as Well as Potential Alternatives,

Angew.Chem.Int.Ed., 49, 6288-6308.

Kurniawan, D.W., dan Sulaiman, T.N., 2009, Teknologi Sediaan Farmasi, Graha

Ilmu, Yogyakarta. hal.97-99.

Larisa, L.E., 2016, Formulasi Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) sebagai Penangkal Radikal Bebas: Pengaruh Carbopol 940 dan

Sorbitol terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Li, W.Q., and Xu, J.G., 2015, Profile of DNA Damage Protective Effect and

Antioxidant Activity of Different Solvent Extracts From the Pericarp of Garcinia

mangostana, Journal of Food and Nutrition Sciences, 3 (1-1), 1-6.

Loden, M., 2001, Hydrating Substances, in Barel, A.O., Paye, M., and Maibach, H.I.,

Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker, Inc., New York,

p.347.

Mahalingam, R., Li, X., and Jasti, B.R., 2008, Semisolid Dosages: Ointments,

Creams and Gels, in Gad, S.C., Pharmaceutical Manufacturing Handbook:

Production and Processes, John Wiley & Sons, New Jersey, pp.268-269.

Marriott, C., 2002, Rheology, in Aulton, M.E., Pharmaceutics: The Science of

Dosage Form Design, 2nd

edition, Churchill Livingstone, London, p.41,49.

Maulina, L., dan Sugihartini, N., 2015, Formulasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Variasi Gelling Agent Sebagai

Sediaan Luka Bakar, Pharmaçiana, 5 (1), 43-52.

Miryanti, Y,I.P.A., Sapei, L., Budiono, K., dan Indra, S., 2011, Ekstraksi Antioksidan

dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Laporan Penelitian,

Universitas Parahyangan, Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

72

Mitsui, T., 1998, New Cosmetic Science, Elsevier Science B.V., Amsterdam, pp.341-

345.

Naibaho, O.H., Yamlean, P.V.Y., dan Wiyono, W., 2013, Pengaruh Basis Salep

Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)

Pada Kulit Punggung Kelinci yang Dibuat Infeksi Staphylococcus aureus,

Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT, 2 (2), 27-32.

Palakawong, C., Sophanodora, P., Pisuchpen, S., and Phongpaichit, S., 2010,

Antioxidant and Antimicrobial Activities of Crude Extracts from Mangosteen

(Garcinia mangostana L.) Parts and Some Essential Oils, International Food

Research Journal, 17, 583-589.

Paramawati, R., 2010, Dahsyatnya Manggis Untuk Menumpas Penyakit, Agromedia

Pustaka,Jakarta, hal.47-49.

Parikh, A., Agarwal, S., and Raut, K., 2014, A Review On Applications of

Maltodextrin in Pharmaceutical Industry, Int.J.Pharm.Bio.Sci., 4 (4), 67-74.

Pawar, C.S., Bakliwal, S.R., Rane, B.R., Gujarthi, N.A., and Pawar, S.P., 2013, A

Short Review On Novel Approach of Cream, Pharma Science Monitor, 4 (3),

470-495.

Pedrazza-Chaverri, J., Cardenas-Rodriguez, N., Orozco-Ibarra, M., and Perez-Rojas,

J.M., 2008, Medicinal Properties of Mangosteen (Garcinia mangostana L.), Food

and Chemical Toxicology, 46, 3227-3239.

Peres, V., Nagem, T.J., and De Oliveira, F.F., 2000, Tetraoxygenated Naturally

Occuring Xantons, Phytochem, 55, 683-710.

Pisoschi, A.M., and Negulescu, G.P., 2011, Methods for Total Antioxidant Activity

Determination: A Review, Biochemistry and Analytical Biochemistry, 1 (1), 1-10.

Pothitirat, W., Chomnawang, M.T., and Gritsanapan, W., 2010, Anti-Acne-Inducing

Bacterial Activity of Mangosteen Fruit Rind Extracts, Medical Principles and

Practice, 19, 281-286.

Premjeet, S., Ajay, B., Sunil, K., Bhawana, K., Sahil, K., Divashish, R., and Sudeep,

B., 2012, Additives in Topical Dosage Forms, IJPCBS, 2 (1), 78-96.

Prior, R.L., Wu, X., and Schaich, K., 2005, Standardized Methods for the

Determination of Antioxidant Capacity and Phenolics in Foods and Dietary

Supplements, J. Agric. Food Chem., 53, 4290-4302.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

73

Salviana, P.A., 2014, Pengaruh Tween 80 Sebagai Surfaktan dan PEG 4000 Sebagai

Basis Terhadap Sifat Fisis dan Stabilitas Krim Ekstrak Etil Asetat Tomat dengan

Metode Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sarker, S.D., Latif, Z., and Grey, A.I., 2006, Natural Products Isolation, 2nd

Edition,

Humana Press, Inc., New Jersey, pp.20.

Savatovic, S.M., Cetkovic, G.S., Canadanovic-Brunet, J.M., and Djilas, S.M., 2012,

Kinetic Behaviour of DPPH Radical Scavenging Activity of Tomato Waste

Extracts, J. Serb. Chem. Soc., 77 (10), 1381-1389.

Shivaprasad, H.N., Mohan, S., Kharya, M.D., Shiradkar, M.R., and Lakshman, K.,

2005, In-Vitro Models for Antioxidant Activity Evaluation: A Review,

Pharmainfo Net, 3 (4), 1-11.

Singh, S.K., and Naini, V., 2002, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology,

Marcel Dekker, New York, pp. 581,757.

Sinko, P.J., 2006, Martin: Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5, EGC,

Jakarta, hal.5, 706-708.

Siquet, F., and Devleeschouwer, 2001, Antibacterial Agents and Preservatives in

Barel, A.O., Paye, M., and Maibach, H.I., Handbook of Cosmetic Science and

Technology, Marcel Dekker, Inc., New York, p.250.

Suhono, B., dan tim peneliti LIPI, 2010, Ensiklopedia Flora 5, PT. Kharisma Ilmu,

Jakarta, hal.39.

Suksamrarn, S., Komutiban, O., Ratananukul, P., Chimnoi, N., Lartpornmatulee, N.,

and Suksamrarn, A., 2006, Cytotoxic Prenylated Xantons from the Young Fruit

of Garcinia mangostana, Chem.Pharm.Bull., 54, 301-305.

Sulassih, Sobir, and Santosa, E., 2013, Phylogenetic Analysis of Mangosteen

(Garcinia mangostana L.) and Its Relatives Based on Morphological and Inter

Simple Sequence Repeat (ISSR) Markers, SABRAO Journal of Breeding and

Genetics, 45 (3), 478-490.

Sunarni, T., 2005, Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa

Kecambah dari Biji Tanaman Familia Papilionaceae, Jurnal Farmasi Indonesia, 2

(2), 53-61.

Syamsuni, H., 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, EGC, Jakarta,

hal.92, 102.

Tranggono, R.I, dan Latifah, F., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,

PT.Gramedia, Jakarta, hal.6-8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

74

Unvala, H.M., 2009, Cetyl Alcohol, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E.,

(Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp. 155-156.

Veronica, E.F., 2013, Optimasi Humektan Propilen Glikol dan Gelling Agent

Carbopol 940 dalam Sediaan Gel Penyembuh Luka Ekstrak Daun Petai Cina

(Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.): Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Voigt, R., 1984, Lehrbuch Der Pharmazeutischen Technologie, diterjemahkan oleh

Soewandhi, S.N., hal.338-339, 442-443, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Wallick, D., 2009, Polyethylene Glycol, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn,

M.E., (Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp. 517-522.

Weller, P.J., 2009, Propylene Glycol, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E.,

(Eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th

edition, Pharmaceutical

Press, London, pp.592-593.

Wiechers, J.W., 2013, Formulating at pH 4-5: How Lower pH Benefits the Skin and

Formulations,

http://www.cosmeticsandtoiletries.com/research/chemistry/premium-formulating-

at-ph-4-5-how-lower-ph-benefits-the-skin-and-formulations-

213983581.html?prodrefresh=y&ajs_aid=4abe5701-3d27-4cc4-89a1-

99c0e78df024&ajs_uid=4802A2457578H3X, diakses tanggal 11 Juni 2016.

Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta, hal.12-17.

Yaacob, O., and Tindall, H.D., 1995, Mangosteen Cultivation, Food and Agriculture

of the United Nations, Rome, pp.11-13.

Yatman, E., 2012, Kulit Buah Manggis Mengandung Xanton yang Berkhasiat Tinggi,

Widya, 29 (324), 2-8.

Yodhnu, S., Sirikatitham, A., and Wattanapiromsakul, C., 2009, Validation of LC for

the Determination of α-Mangostin in Mangosteen Peel Extract: A Tool for

Quality Assessment of Garcinia mangostana L., Journal of Chromatographic

Science, 47, 185-189.

Young, A., 1972, Practical Cosmetic Science Cream Preparation, Mills and Boon

Limited, London, pp.39-40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

75

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

76

Lampiran 1. Certificate of Analysis ekstrak kering kulit manggis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

77

Lampiran 2. Material Safety Data Sheet ekstrak kering kulit manggis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

79

Lampiran 3. Extraction flow chart ekstrak kering kulit manggis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

80

y = 0,7166x - 5,7276 R² = 0,9981

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

0 20 40 60 80 100

Inh

ibis

i (%

)

Konsentrasi (ppm)

Lampiran 4. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis

A. Data absorbansi ekstrak kulit manggis

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Ekstrak Uji Inhibisi (%)

15,36

0,874

0,828 5,263

20,48 0,801 8,352

25,6 0,753 13,844

38,4 0,690 21,053

76,8 0,442 49,428

Persen Inhibisi =

B. Kurva konsentrasi vs inhibisi

Perhitungan IC50

y = 0,7166x-5,7276

y = 50

50 = 0,7166x-5,7276

x = 77,767 ppm

C. Perhitungan formula (IC50 dikalikan 2 untuk sediaan 100 g)

x = 77,767 ppm

x = 77,767 mg/L x 2

x = 155,534 mg/L = 155,534 x 10-3

mg/L

= 155,534 x 10-1

mg/100 mL

= 15,553 mg/100 mL

= 0,015 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

81

Lampiran 5. Orientasi level faktor penelitian

A. Variasi konsentrasi PEG 4000 terhadap sifat fisik sediaan

PEG 4000 (g) Daya Sebar (cm2) Viskositas (dPas)

3 12.52 160

3.5 14.41 310

4 16.68 250

4.5 16.56 255

5 15.67 260

0

50

100

150

200

250

300

350

0 1 2 3 4 5 6

Vis

kosi

tas

(dP

as)

PEG 4000 (g)

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

0 1 2 3 4 5 6

Day

a Se

bar

(cm

2)

PEG 4000 (g)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

82

B. Variasi konsentrasi propilen glikol terhadap sifat fisik sediaan

Propilen glikol (g) Daya Sebar (cm2) Viskositas (dPas)

2 15.26 275

4 21.51 255

6 22.34 225

8 22.20 225

10 22.97 275

0

50

100

150

200

250

300

0 2 4 6 8 10 12

Vis

kosi

tas

(dP

as)

Propilen Glikol (g)

0

5

10

15

20

25

0 2 4 6 8 10 12

Day

a Se

bar

(cm

2)

Propilen Glikol (g)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

83

Lampiran 6. Data pengukuran viskositas sediaan krim ekstrak kulit manggis

A. Data setelah 48 jam penyimpanan

1. Hasil pengamatan organoleptis dan pH

Formula Bentuk Warna Bau Homogenitas pH

1 semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

a semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

b semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

ab semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

2. Hasil pengukuran viskositas

Viskositas (dPa.s)

Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

Replikasi 1 310 390 390 410

Replikasi 2 300 380 395 410

Replikasi 3 295 400 390 420

301,67 390,00 391,67 413,33

B. Analisis statistik pengaruh faktor pada sediaan krim ekstrak kulit manggis

terhadap respon viskositas menggunakan software Design Expert 10.0.0

1. Uji ANOVA

Sum of

Mean F p-value

Source Squares df Square Value Prob > F

Model 22041.67 3 7347.22 146.94 < 0.0001 significant

A-PEG 4000 9633.33 1 9633.33 192.67 < 0.0001

B-Propilen glikol 9075.00 1 9075.00 181.50 < 0.0001

AB 3333.33 1 3333.33 66.67 < 0.0001

Pure Error 400.00 8 50.00

Cor Total 22441.67 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

84

2. Normalitas data

3. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap viskositas

4. Persamaan viskositas

Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas:

Y = -235,833 + 123,333 (X1) + 88,750 (X2) - 16,667 (X1) (X2)

Final Equation in Terms of Actual Factors:

Viskositas =

-235.83333

+123.33333 * PEG 4000

+88.75000 * Propilen glikol

-16.66667 * PEG 4000 * Propilen glikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

85

5. Contourplot respon viskositas krim ekstrak kulit manggis

6. Grafik hubungan PEG 4000 terhadap respon viskositas

7. Grafik hubungan propilen glikol terhadap respon viskositas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

86

Lampiran 7. Data pengukuran daya sebar sediaan krim ekstrak kulit manggis

A. Data setelah 48 jam penyimpanan

1. Hasil pengamatan organoleptis dan pH

Formula Bentuk Warna Bau Homogenitas pH

1 semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

a semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

b semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

ab semisolid putih khas

ekstrak homogen

6

2. Hasil pengukuran daya sebar

Daya sebar (cm2)

Formula 1 Formula a Formula b Formula ab

Replikasi 1 14,86 18,10 15,03 14,86

Replikasi 2 14,52 18,28 15,38 14,69

Replikasi 3 14,52 18,10 15,9 14,72

14,63 18,16 15,44 14,76

B. Analisis statistik pengaruh faktor pada sediaan krim ekstrak kulit manggis

terhadap respon daya sebar menggunakan software Design Expert 10.0.0

1. Uji ANOVA

Sum of

Mean F p-value

Source Squares df Square Value Prob > F

Model 24.42 3 8.14 130.66 < 0.0001 significant

A-PEG 4000 5.07 1 5.07 81.38 < 0.0001

B-Propilen glikol 6.08 1 6.08 97.55 < 0.0001

AB 13.27 1 13.27 213.03 < 0.0001

Pure Error 0.50 8 0.062

Cor Total 24.92 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

87

2. Normalitas data

3. Efek PEG 4000, propilen glikol, dan interaksinya terhadap daya sebar

4. Persamaan daya sebar

Final Equation in Terms of Actual Factors:

Daya sebar =

+1.24333

+2.90667 * PEG 4000

+5.08833 * Propilen glikol

-1.05167 * PEG 4000 * Propilen glikol

Persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar:

Y = 1,243 + 2,907 (X1) + 5,088 (X2) – 1,052 (X1) (X2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

88

5. Contourplot respon daya sebar krim ekstrak kulit manggis

6. Grafik hubungan PEG 4000 terhadap respon daya sebar

7. Grafik hubungan propilen glikol terhadap respon daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

89

Lampiran 8. Optimasi formula

A. Grafik contourplot superimposed

B. Hasil validasi contourplot superimposed

Replikasi Viskositas (dPa.s) Daya Sebar (cm

2)

Teoritis Hasil Teoritis Hasil

1 372,506 375 15,270 14,083

2 373,867 300 16,92 12,698

3 358,405 380 15,777 13,482

Respon Teoritis Hasil p-value

Viskositas (dPa.s) 368,259 351,667 0,5893

Daya Sebar (cm2) 15,989 13,421 0,01645

C. Uji t-test validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

91

Lampiran 9. Hasil pengukuran sifat alir

F1

Time (s) RPM Shear

Stress (Pa)

Shear Rate

(1/s)

Viscosity

(Pa.s)

Temperature

(oC)

50,0 1,0 80,614 1,111 72,55985 28,44

100,0 12,0 267,83 13,333 20,08775 28,43

150,0 23,0 351,178 25,555 13,74205 28,41

200,0 34,0 398,51 37,777 10,54901 28,40

250,0 45,0 405,238 49,998 8,10508 28,39

300,0 56,0 394,445 62,22 6,33952 28,36

350,0 67,0 352,089 74,442 4,72971 28,36

400,0 78,0 295,086 86,664 3,40494 28,35

450,0 89,0 261,635 98,886 2,64582 28,34

500,0 100,0 233,281 111,108 2,09959 28,33

Fa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

92

Fb

Fab

Formula Sifat alir

1 Pseudoplastis

a Pseudoplastis

b Pseudoplastis

ab Pseudoplastis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

93

Lampiran 10. Hasil uji stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit manggis

A. Uji sentrifugasi

1. Hasil pengamatan formula sebelum dilakukan uji sentrifugasi

a. Formula 1

b. Formula a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

94

c. Formula b

d. Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

95

2. Hasil pengamatan formula setelah dilakukan uji stabilitas sentrifugasi

a. Formula 1

b. Formula a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

96

c. Formula b

d. Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

97

B. Uji freeze thaw cycling

1. Hasil pengamatan formula sebelum dilakukan uji stabilitas freeze thaw cycling

a. Formula 1

b. Formula a

c. Formula b

d. Formula ab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

98

2. Hasil pengamatan formula setelah dilakukan uji stabilitas freeze thaw cycling

a. Formula 1

b. Formula a

c. Formula b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

99

d. Formula ab

3. Data stabilitas freeze thaw cycling terhadap perubahan viskositas

a. Formula 1

Viskositas (dPa.s)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus

6

Replik

asi 1

310 330 325 405 395 405 400

Replik

asi 2

300 310 330 295 305 300 310

Replik

asi 3

295 300 320 310 320 330 305

301,67

313,33

325,00

336,67

340,00

345,00

338,33

3,46

b. Formula a

Viskositas (dPa.s)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus

2

Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6

Replik

asi 1

390 410 390 430 450 430 410

Replik

asi 2

380 400 410 395 420 395 420

Replik

asi 3

400 400 400 350 350 400 400

390,00

403,33

400,00

391,67

406,67

408,33

410,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

100

c. Formula b

Viskositas (dPa.s)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6

Repli

kasi 1

390 310 395 330 340 350 390

Repli

kasi 2

395 390 300 350 390 395 405

Repli

kasi 3

390 400 410 420 400 420 400

391,67

366,67

368,33

366,67

376,67

388,33

398,33

d. Formula ab

Viskositas (dPa.s)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus

6

Replik

asi 1

410 400 450 490 495 405 490

Replik

asi 2

410 480 400 420 395 490 410

Replik

asi 3

420 410 490 410 400 440 395

413,33

430,00

446,67

440,00

430,00

445,00

431,67

Formula Viskositas (dPa.s)

1 328,57 34,76

a 401,43

b 379,52

ab 433,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

101

4. Hasil analisis data stabilitas sediaan krim ekstrak kulit manggis terhadap

perubahan viskositas selama pengujian freeze thaw cycling

a. Formula 1

Uji Normalitas

p-value >0,05

Data terdistribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

102

Uji Homogenitas

Uji ANOVA

b. Formula a

Uji Normalitas

p-value <0,05

Data tidak terdistribusi normal

F >0,05

Data homogen

p-value >0,05

Data berbeda tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

103

Uji Kruskal Wallis

c. Formula b

Uji Normalitas

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

104

Uji Kruskal Wallis

d. Formula ab

Uji Normalitas

p-value <0,05

Data tidak terdistribusi normal

p-value <0,05

Data tidak terdistribusi normal

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

105

Uji Kruskal Wallis

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

106

5. Data stabilitas freeze thaw cycling terhadap perubahan daya sebar

a. Formula 1

Daya sebar (cm2)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6

Replik

asi 1

14,86 14,29 15,55 13,11 17,44 16,27 15,65

Replik

asi 2

14,52 16,23 18,28 18,67 17,91 13,11 16,24

Replik

asi 3

14,52 15,03 15,23 16,85 16,48 22,06 16,48

14,63

15,18

16,35

16,21

17,28

17,15

16,12

b. Formula a

Daya sebar (cm2)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6

Repli

kasi 1

18,10 14,86 18,67 18,10 17,35 16,44 16,62

Repli

kasi 2

18,28 18,28 16,80 18,67 17,53 19,05 18,28

Repli

kasi 3

18,10 18,86 16,80 18,86 19,44 18,47 17,17

18,16

17,33

17,42

18,54

18,11

17,99

17,36

c. Formula b

Daya sebar (cm2)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6

Replik

asi 1

15,03 14,63 13,47 14,23 15,85 13,85 13,48

Replik

asi 2

15,38 15,83 14,23 13,97 14,53 15,52 15,74

Replik

asi 3

15,9 13,03 14,03 14,63 13,69 13,76 14,19

15,44

14,50

13,91

14,28

14,69

14,38

14,47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

107

d. Formula ab

Daya sebar (cm2)

Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus

6

Replika

si 1 14,86 14,86 14,55 14,43 13,54 15,44 15,10

Replika

si 2 14,69 15,20 16,98 15,80 17,91 16,44 17,35

Replika

si 3 14,72 16,80 14,28 15,91 15,63 14,63 14,10

14,76

15,62

15,27

15,38

15,69

15,50

15,52

Formula Daya Sebar (cm2)

1 16,13 1,33

a 17,84

b 14,52

ab 15,39

6. Hasil analisis data stabilitas sediaan krim ekstrak kulit manggis terhadap

respon daya sebar selama pengujian freeze thaw cycling

a. Formula 1

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

108

Uji Kruskal Wallis

b. Formula a

Uji Normalitas

p-value <0,05

Data tidak terdistribusi normal

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

109

Uji Kruskal Wallis

p-value <0,05

Data tidak terdistribusi normal

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

110

c. Formula b

Uji Normalitas

p-value >0,05

Data terdistribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

111

Uji Homogenitas

Uji ANOVA

d. Formula ab

Uji Normalitas

p-value >0,05

Data terdistribusi normal

F >0,05

Data homogen

p-value >0,05

Data berbeda tidak

bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

112

Uji Homogenitas

Uji ANOVA

F >0,05

Data homogen

p-value >0,05

Data berbeda tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

113

Lampiran 11. Aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis dan

sediaan krim tanpa ekstrak

Formula

IC50 (ppm)

Sediaan dengan

ekstrak Sediaan tanpa ekstrak

F1

3145,714 6830,625

3007,818 6043,235

2305,833 7126,296

Fa

2939,54 7620

2638,387 5539,697

2321,714 6823,846

Fb

3719,091 7547,813

3822,8 6951,563

3409,512 7463

Fab

7691,25 9775,769

6095 9751,2

5220,638 10585,909

A. Hasil pengujian aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak kulit manggis

1. Formula 1

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,235

0,158 32,766

25 0,156 33,617

50 0,152 35,319

75 0,151 35,745

100 0,150 36,170

250 0,149 36,596

500 0,147 37,447

750 0,146 37,872

1000 0,143 39,149

Replikasi II

10

0,233

0,158 32,189

25 0,156 33,047

50 0,155 33,476

75 0,154 33,906

100 0,151 35,193

250 0,149 36,052

500 0,148 36,481

750 0,146 37,339

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

114

1000 0,143 38,627

Replikasi III

10

0,225

0,153 32,000

25 0,152 32,444

50 0,150 33,333

75 0,148 34,222

100 0,145 35,556

250 0,143 36,444

500 0,140 37,778

750 0,137 39,111

1000 0,136 39,556

2. Formula a

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,276

0,208 24,638

25 0,208 24,638

50 0,209 24,275

75 0,208 24,638

100 0,204 26,087

250 0,202 26,812

500 0,196 28,986

750 0,192 30,435

1000 0,184 33,333

Replikasi II

10

0,263

0,198 24,715

25 0,196 25,475

50 0,195 25,856

75 0,194 26,236

100 0,192 26,996

250 0,188 28,517

500 0,184 30,038

750 0,178 32,319

1000 0,172 34,601

Replikasi III

10

0,258

0,195 24,419

25 0,193 25,194

50 0,191 25,969

75 0,188 27,132

100 0,187 27,519

250 0,183 29,070

500 0,178 31,008

750 0,171 33,721

1000 0,166 35,659

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

115

3. Formula b

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,297

0,235 20,875

25 0,234 21,212

50 0,233 21,549

75 0,232 21,886

100 0,229 22,896

250 0,226 23,906

500 0,223 24,916

750 0,215 27,609

1000 0,212 28,620

Replikasi II

10

0,294

0,236 19,728

25 0,233 20,748

50 0,229 22,109

75 0,227 22,789

100 0,226 23,129

250 0,224 23,810

500 0,222 24,490

750 0,214 27,211

1000 0,210 28,571

Replikasi III

10

0,292

0,232 20,548

25 0,230 21,233

50 0,227 22,260

75 0,224 23,288

100 0,222 23,973

250 0,218 25,342

500 0,214 26,712

750 0,211 27,740

1000 0,205 27,795

4. Formula ab

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,285

0,216 24,211

25 0,214 24,912

50 0,213 25,263

75 0,211 25,965

100 0,209 26,667

250 0,208 27,018

500 0,207 27,368

750 0,206 27,719

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

116

1000 0,205 28,070

Replikasi II

10

0,281

0,214 23,843

25 0,209 25,623

50 0,208 25,979

75 0,207 26,335

100 0,205 27,046

250 0,204 27,402

500 0,204 27,402

750 0,201 28,470

1000 0,198 29,537

Replikasi III

10

0,275

0,210 23,636

25 0,207 24,727

50 0,205 25,455

75 0,202 26,545

100 0,200 27,273

250 0,199 27,636

500 0,197 28,364

750 0,195 29,091

1000 0,194 29,455

B. Hasil pengujian aktivitas antioksidan sediaan krim tanpa ekstrak (basis)

1. Formula 1

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,274

0,199 27,372

25 0,199 27,372

50 0,197 28,102

75 0,195 28,832

100 0,195 28,832

250 0,192 29,927

500 0,191 30,292

750 0,190 30,657

1000 0,190 30,657

Replikasi II

10

0,255

0,183 28,235

25 0,181 29,020

50 0,180 29,412

75 0,178 30,196

100 0,178 30,196

250 0,175 31,373

500 0,174 31,765

750 0,173 32,157

1000 0,173 32,157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

117

Replikasi III

10

0,249

0,175 29,719

25 0,174 30,120

50 0,172 30,924

75 0,171 31,325

100 0,170 31,727

250 0,169 32,129

500 0,168 32,530

750 0,167 32,932

1000 0,167 32,932

2. Formula a

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,248

0,171 31,048

25 0,170 31,452

50 0,169 31,855

75 0,168 32,258

100 0,168 32,258

250 0,167 32,661

500 0,166 33,065

750 0,165 33,468

1000 0,164 33,871

Replikasi II

10

0,242

0,168 30,579

25 0,166 31,405

50 0,165 31,818

75 0,163 32,645

100 0,163 32,645

250 0,162 33,058

500 0,161 33,471

750 0,159 34,298

1000 0,158 34,711

Replikasi III

10

0,237

0,162 31,646

25 0,162 31,646

50 0,160 32,489

75 0,159 32,911

100 0,159 32,911

250 0,158 33,333

500 0,157 33,755

750 0,156 34,177

1000 0,155 34,599

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

118

3. Formula b

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,320

0,241 24,688

25 0,238 25,625

50 0,238 25,625

75 0,235 26,563

100 0,234 26,875

250 0,233 27,188

500 0,230 28,125

750 0,229 28,438

1000 0,229 28,438

Replikasi II

10

0,297

0,217 26,936

25 0,215 27,609

50 0,215 27,609

75 0,214 27,946

100 0,212 28,620

250 0,210 29,293

500 0,208 29,966

750 0,207 30,303

1000 0,207 30,303

Replikasi III

10

0,292

0,214 26,712

25 0,213 27,055

50 0,211 27,740

75 0,210 28,082

100 0,209 28,425

250 0,207 29,110

500 0,205 29,795

750 0,205 29,795

1000 0,204 30,137

4. Formula ab

Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

Pembanding

Absorbansi

Sediaan

Inhibisi

(%)

Replikasi I

10

0,309

0,235 23,948

25 0,234 24,272

50 0,233 24,595

75 0,232 24,919

100 0,231 25,243

250 0,229 25,890

500 0,228 26,214

750 0,227 26,537

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

119

1000 0,226 26,861

Replikasi II

10

0,298

0,223 25,168

25 0,222 25,503

50 0,222 25,503

75 0,221 25,839

100 0,220 26,174

250 0,218 26,846

500 0,217 27,181

750 0,216 27,517

1000 0,215 27,852

Replikasi III

10

0,288

0,212 26,389

25 0,211 26,736

50 0,211 26,736

75 0,210 27,083

100 0,210 27,083

250 0,209 27,431

500 0,208 27,778

750 0,206 28,472

1000 0,205 28,819

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI OPTIMASI … · 2016. 8. 18. · OPTIMASI PEG 4000 SEBAGAI BASIS DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN PADA SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT MANGGIS

120

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Optimasi PEG 4000 sebagai

Basis dan Propilen Glikol sebagai Humektan pada

Sediaan Krim Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

mangostana L.) serta Uji Aktivitas Antioksidan“

memiliki nama lengkap Clarisa Dian. Penulis lahir di

Bogor pada tanggal 4 Mei 1994 dan merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Jun Adi Saputra

dan Rachel Sri Sulistyani. Penulis memulai pendidikan

di TKK Kalam Kudus (1998-2000), SDK Kalam Kudus

(2000-2006), SMPK Kalam Kudus (2006-2009), dan

SMAK Kalam Kudus (2009-2012). Pada tahun 2012

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan

tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan S1 penulis

aktif dalam berbagai kegiatan seperti KPU Gubernur BEMF dan Ketua DPMF

Farmasi sebagai sekretaris (2012), Student Exchange Programme Committee sebagai

divisi Acara (2013), Donor Darah JMKI “Blood for Others Life” sebagai sekretaris

(2013), serta Desa Mitra II, III, dan IV sebagai koordinator divisi Acara (2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI