UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN WORTEL ( Daucus carota, L ) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI SETELAH PAPARAN SINAR UV SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Yosephin Buyunda Elasfrihira NIM : 048114067 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · i UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN WORTEL ( Daucus carota, L) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI SETELAH PAPARAN SINAR UV
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN
WORTEL ( Daucus carota, L ) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Yosephin Buyunda Elasfrihira
NIM : 048114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN
WORTEL ( Daucus carota, L ) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Yosephin Buyunda Elasfrihira
NIM : 048114067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN
WORTEL ( Daucus carota, L ) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV
Yang diajukan oleh :
Yosephin Buyunda Elasfrihira
NIM : 048114067
Telah disetujui oleh:
Tanggal : 5 Agustus 2008 Tanggal : 5 Agustus 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahan Skripsi Berjudul
UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN WORTEL ( Daucus carota, L ) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV
Oleh : Yosephin Buyunda Elasfrihira
NIM : 048114067
Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Pada tanggal : 31 Juli 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Kupersembahkan skripsi ini
Sebagai tanda cinta dan terima-kasihku
Atas semua rancangan indah Allah Bapaku di Surga
Ibu dan Bapak untuk bekal kearifan alam dalam hidupku
Untuk Tako dan Dena yang selalu dapat kuandalkan
Untuk Lolo yang selalu menggoyangkan ekornya saat aku pulang
Untuk Wewe’, Tere, Nana “cacing” atas semua kegilaan masa muda kita
Untuk “rumahku” yang selalu mengijinkanku “pulang” kapan pun aku mau
Untuk teman, sahabat, anak-anak Wortel, yang tidak pernah berhenti
“mengolokku” dan menyayangiku
Untuk Almamaterku tercinta yang turut membentukku selama ini
’’Dengan itu semua aku ada dan bertahan hingga titik ini’’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Agustus 2008
Penulis,
Yosephin Buyunda Elasfrihira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yosephin Buyunda Elasfrihira Nomor Mahasiswa : 048114067
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
UJI EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN
WORTEL (Daucus carota,L) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Agustus 2008 Yang menyatakan,
Yosephin Buyunda Elasfrihira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Atas semua kemurahan Bapa di Surga dan perencanaan-Nya yang sangat
sempurna, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ UJI
EFIKASI GEL SUNSCREEN ENDAPAN DAN FILTRAT PERASAN
WORTEL (Daucus carota, L) UNTUK MENGURANGI INFLAMASI
SETELAH PAPARAN SINAR UV “. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) program studi Ilmu
Farmasi.
Penyusunan skripsi ini dapat selesai tanpa terlepas dari bantuan banyak
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku Kepala Program Studi
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
3. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing pertama atas
bimbingan dan perhatian yang diberikan selama penyusunan skripsi
ini.
4. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing kedua yang
mau memberikan kepercayaan penuh, bimbingan, pengarahan dan
saran dalam penyelesaian skripsi ini kepada seorang Ella.
5. drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D, yang mau berbagi ilmunya dengan
penulis.
6. Dra. A. Nora Iska Harnita, M.Si., Apt., yang telah memberikan
masukan, kritik, kepedulian dan sarannya.
7. Team Wortel Miracle: Desi, Cipi, Dian K., Budi A, Ine, Finza dan Ian
atas keindahan dan kebersamaan melewati siang dan malam di
laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Segenap Staf Laboratorium: Pak Yuwono, Pak Musrifin, Pak Sigit,
Pak Wagiran, Pak Agung, Pak Iswandi, Pak Otto, Pak Heru, Pak
Sarwanto, Pak Parlan, Pak Kunto dan Pak Andri atas bantuan dan
kerjasamanya.
9. Pak Satpam: Mas Tri, Mas Agus, Mas Sani dan semua penjaga
keamanan saat lembur kerja malam hari.
10. Kakak-kakakku di MAPASADHA yang tak pernah berhenti
menyemangatiku dengan cara yang unik tapi mujarab.
11. Teman-teman angkatan 2004 atas keindahan masa praktikum dan
kuliah kita.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk
semua dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Demikian karya tulis skripsi ini disusun. Semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca naskah skripsi ini.
Yogyakarta, 5 Agustus 2008
Dengan hormat,
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek formula optimum gel sunscreen dengan zat aktif endapan dan filtrat perasan wortel (Daucus carota, L) dalam mengurangi inflamasi setelah paparan sinar UV. Penilaian efikasi formula optimum yang diuji menggunakan metode uji efikasi secara in vivo. Metode penelitian ini menggunakan hewan uji mencit dari galur BALB/C berjenis kelamin jantan yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rambut di bagian punggung hewan uji dicukur hingga terlihat kulit punggung mencit. Formula gel yang akan diuji dioleskan secara merata pada bagian kulit punggung hewan uji. Setelah itu, hewan uji dipapar sinar UV dengan dengan dosis berulang sebanyak tiga kali.
Pengukuran inflamasi yang terjadi dilakukan 24 jam setelah paparan sinar ultraviolet. Inflamasi yang terjadi diamati sebagai peningkatan ketebalan lipatan kulit (skinfold-thickness) punggung hewan uji. Skinfold-thickness hewan uji yang dioles formula gel dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengujian perbedaan peningkatan skinfold-thickness antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dilakukan dengan analisis statistik ANOVA.
Hasil pengujian menunjukkan perbedaan bermakna rata-rata peningkatan skinfold-thickness antara kelompok kontrol negatif dan kelompok yang diberi perlakuan menggunakan formula gel endapan perasan wortel. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa formula gel optimum dengan endapan perasan wortel memberikan perlindungan untuk mengurangi inflamasi lebih baik dibandingkan formula gel optimum dengan bahan aktif filtrat perasan wortel. Kata kunci : Uji antiinflamasi, gel, Daucus carota L, beta karoten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
This research was conducted in order to know the effect of sunscreen optimum gel with filtrate and sediment of squeezed carrot active substance (Daucus carota,L) in reducing the inflammation after ultraviolet exposure. The effect measurement of tested optium formula uses in vivo test method. This research’s method uses strain experimented male-mice of BALB/C which comes from pharmachology and clinical pharmacy laboratory of Gadjah Mada University, Yogyakarta. The lower part hairs of the experimented mice were shaved until the skin of the back appeared. The gel formula that was going to be tested was smeared entirely on it. Then, the experimented mice were rayed in the UV with frequent dose for three times.
The measurement of the inflammatory effect was done in 24 hours after UV radiation. The inflammation which happened was observed as the skin fold-thickness increase of the mid-dorsal. The experimented mice’s skinfold-thickness which smeared by the gel formula was compared with the control group, a number of mice which were not being tested as means of comparison to the tested one. The research of the skin fold-thickness difference augmentation between the experimented group and the control group was conducted by using ANOVA statistic analysis.
There was a significant difference of skinfold-thickness’s mean between the experimented mice group which smeared by the gel formula with sediment of squeezed carrot compared with the control group. From the research, there could be known whether optimum gel formula with sediment of squeezed carrot had better protection effect in reducing inflammation after UV irradiation than optimum gel formula with filtrate of squeezed carrot.
PRAKATA............................................................................................................ vi
INTISARI ............................................................................................................. ix
ABSTRACT........................................................................................................... x
DAFTAR ISI......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENGANTAR............................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5 A. Beta Karoten ................................................................................................. 5 B. Spektrofotometri Sinar Tampak.................................................................... 6 C. Antioksidan ................................................................................................... 8 D. Sediaan Topikal............................................................................................. 9 E. Gel ............................................................................................................... 10 F. Radiasi Ultraviolet ...................................................................................... 11 G. Minimal Erythema Dose (MED) dan Minimum Edematous Dose (MEdD) 13 H. Inflamasi...................................................................................................... 14 I. Hipotesis...................................................................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 18 A. Jenis Rancangan Penelitian ......................................................................... 18 B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 18 C. Definisi Operasional ................................................................................... 19 D. Bahan dan Alat............................................................................................ 20 E. Tata Cara Penelitian .................................................................................... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 26
A. Preparasi Sampel Perasan Wortel ............................................................... 26 B. Ekstraksi Beta Karoten Dari Filtrat Dan Endapan Perasan Wortel............. 27 C. Penetapan Kadar Beta Karoten Dalam Filtrat Dan Endapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Sediaan Gel Hasil Optimasi Formula.......................................................... 32 E. Penentuan 1 Dosis Minimal Erythema - Associated Udema....................... 33 F. Penentuan Puncak Inflamasi Setelah Pemaparan UV Pada Kelompok
Kontrol Negatif ........................................................................................... 37 G. Uji Efikasi Formula Gel Optimum Untuk Mengurangi Inflamasi Setelah
BAB V................................................................................................................... 43
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 43 A. Kesimpulan ................................................................................................. 43 B. Saran............................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Pengukuran absorbansi seri baku beta karoten menggunakan ......... 30 Perkin-Elmer Spektrofotomer UV-Vis Lambda 20 .......................... 30 Tabel II. ∑ beta karoten dalam filtrat perasan wortel menggunakan instrumen
Perkin-Elmer Spektrofotomer UV-Vis Lambda 20 .......................... 31 Tabel III. ∑ beta karoten dalam endapan perasan wortel menggunakan
instrumen Perkin-Elmer Spektrofotomer UV-Vis Lambda 20 ......... 32 Tabel IV. Komposisi sediaan gel hasil optimasi formula .................................. 32 Tabel V. Pengukuran 24 jam setelah radiasi UV .............................................. 34 Tabel VI. Pengukuran 48 jam setelah radiasi UV.............................................. 34 Tabel VII. Pengukuran 72 jam setelah radiasi UV ............................................. 35 Tabel VIII. Data peningkatan skinfold-thickness untuk pengukuran 1 MED-associated udema dengan pengukuran setelah 24 jam ......... 37 Tabel IX. Data peningkatan skinfold-thickness pada kelompok kontrol negatif 38 Tabel X. Data peningkatan skinfold-thickness pada kelompok perlakuan........ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur kimia all-trans β-karoten ......................................................... 6 Gambar 2. Spektra UV-Vis Beta Karoten............................................................... 8 Gambar 3. Struktur epidermis kulit....................................................................... 13 Gambar 4. Patogenesis dan gejala suatu peradangan ........................................... 15 Gambar 5. Hasil scanning panjang gelombang serapan maksimum..................... 30 larutan beta karoten............................................................................. 30 Gambar 6. Grafik peningkatan skinfold-thickness saat pengukuran 24, 48,
dan 72 jam setelah pemaparan UV .................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Scanning Panjang Gelombang Maksimum Baku Beta Karoten .......................................................................... 48
Lampiran 2. Pengukuran Absorbansi Seri Kurva Baku ........................................ 48 Lampiran 3. Data Penimbangan Sampel Perasan Wortel ..................................... 49
A. Filtrat ........................................................................................... 49 B. Endapan ....................................................................................... 49
Lampiran 4. Perhitungan Kadar Beta Karoten Dalam Perasan Wortel................ 49 Lampiran 5. Formula Sediaan Gel ........................................................................ 51 Lampiran 6. Penentuan 1 Dosis Minimal Erythema – Associated Udema
Pada Mencit Balb/C ........................................................................ 52 Lampiran 7. Uji Statistik Untuk Penentuan Lama Paparan 1 Med-Associated
Udema ............................................................................................. 55 Lampiran 8. Data Peningkatan Ketebalan Kulit (Skinfold-Thickness)
Kelompok Perlakuan....................................................................... 57 Lampiran 9. Uji Statistik Penentuan Waktu Puncak Inflamasi Akibat Paparan ... 58 Lampiran 10.Uji Statistik Gel Dengan Endapan Perasan Wortel
Pada 24 Jam Setelah Pemaparan UV .............................................. 61 Lampiran 11.Uji Statistik Gel Dengan Filtrat Perasan Wortel Pada 24 Jam
Setelah Pemaparan UV ................................................................... 63 Lampiran 12.Uji Statistik Perbedaan Kenaikan Skinfold-Thickness
Antara Kelompok Formula Gel Endapan Perasan Wortel Dan Kelompok Formula Gel Filtrat Perasan Wortel .............................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kulit merupakan perlindungan tubuh yang utama dari zat-zat eksogen
berbahaya. Paparan sinar matahari yang berlebih dapat merusak kulit. Perhatian
para ilmuwan dan masyarakat luas terhadap bahaya paparan yang berlebih dari
sinar matahari semakin meningkat seiring semakin menipisnya lapisan ozon.
Ultraviolet A dan B merupakan radiasi berbahaya dari sinar matahari (Lee and
Watson, 2001). Ultraviolet B (290-320 nm) mempunyai kemampuan untuk
merusak lapisan terluar dari kulit, yaitu lapisan epidermis, sehingga menyebabkan
kulit menjadi kemerahan, bengkak, mengelupas. Ketiga gejala ini merupakan
gejala inflamasi yang muncul di kulit sebagai akibat paparan sinar ultraviolet B
yang berlebihan. Sinar ultraviolet A (320-400 nm) mempunyai kemampuan untuk
merusak jaringan kulit yang lebih dalam, menyebabkan kulit kehilangan
elastisitasnya, dan kemampuan untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak
(Cohen and Wood, 2000).
Senyawa beta karoten mempunyai manfaat sebagai antioksidan dan dapat
mengurangi pengaruh buruk dari sinar matahari (Lee and Watson, 2001). Akan
tetapi, sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan, belum ditemukan penggunaan
beta karoten secara topikal untuk menangkal pengaruh buruk sinar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ultraviolet. Selama ini, beta karoten dibuat dalam bentuk sediaan untuk
penggunaan oral.
Wortel (Daucus carota,L) merupakan salah satu sayuran yang
mengandung senyawa beta karoten. Penelitian skripsi sebelumnya mengenai
wortel (Daucus carota,L), membuktikan bahwa ampas wortel dengan penggunaan
secara topikal mempunyai khasiat untuk mengurangi inflamasi (Kristama, 2007).
Dengan demikian, diharapkan kandungan beta karoten perasan wortel dalam
sedian gel mempunyai khasiat yang sama, yaitu mengurangi inflamasi akibat
paparan ultraviolet, dan mempunyai tampilan fisik yang lebih dapat diterima
konsumen.
1. Perumusan Masalah
Apakah formula gel hasil optimasi yang mengandung endapan dan
filtrat perasan wortel (Daucus carota,L) yang diuji mempunyai khasiat
untuk mengurangi inflamasi akibat paparan sinar ultraviolet ?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian
penggunaan wortel (Daucus carota,L) untuk mengurangi inflamasi
akibat paparan sinar ultraviolet A dengan penggunaan secara topikal
pernah dilakukan sebelumnya oleh Kristama (2007). Pada penelitian
tersebut, digunakan ampas wortel. Efek inflamasi ampas wortel
ditandai dengan penurunan skala eritema dan perubahan histopatologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pada kulit punggung kelinci yang diradangkan dengan radiasi sinar UV
A pada panjang gelombang 352 nm.
Penelitian “ Uji Efikasi Formula Optimum Gel Sunscreen Endapan
dan Filtrat Perasan Wortel (Daucus carota,L) untuk Mengurangi
Inflamasi setelah Paparan Sinar UV “, yang dilakukan penulis berbeda
dengan penelitian oleh Kristama (2007). Perbedaan tersebut terletak
pada bentuk sediaan wortel yang diujikan dan metode uji yang
dilakukan. Bentuk sediaan yang mengandung filtrat dan endapan
perasan wortel pada penelititan yang dilakukan penulis adalah gel.
Bentuk sediaan tersebut mempunyai kelebihan tampilan fisik dan
kemudahan penggunaan oleh konsumen yang lebih baik dibandingkan
ampas wortel. Efek sediaan gel yang mengandung endapan dan filtrat
perasan wortel untuk mengurangi inflamasi diukur sebagai perubahan
skinfoldthickness kulit punggung hewan uji mencit galur BALB/C.
3. Manfaat
Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang farmasi, mengenai efikasi endapan
dan filtrat perasan wortel (Daucus carota,L) yang mengandung
senyawa beta karoten untuk mengurangi inflamasi akibat sinar UV
dengan penggunaan secara topikal.
Secara aplikatif, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
acuan untuk mengembangkan produk kosmetik pelindung terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sinar UV dengan zat aktif endapan dan filtrat perasan wortel (Daucus
carota,L) yang digunakan secara topikal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum : Memperoleh bentuk sediaan topikal yang berkhasiat untuk
mengurangi inflamasi setelah paparan sinar UV.
2. Tujuan khusus : Membuktikan khasiat formula optimum gel sunscreen
filtrat dan endapan perasan wortel (Daucus carota,L) untuk mengurangi
inflamasi setelah paparan sinar UV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beta Karoten
Beta karoten merupakan salah satu dari 600 karotenoid yang ada di alam.
Beta karoten mempunyai dua peran, yaitu sebagai prekursor vitamin A dan
antioksidan. Beta karoten yang terdapat pada wortel, pepaya, sayur mayur yang
berwarna kemerahan dan minyak kelapa sawit (Anonim, 2004). Selain terdapat
dalam sayuran, senyawa beta karoten juga terdapat dalam epidermis manusia
(Antille, Tran, Sorg, dan Saurat, 2004). Beta karoten berkhasiat antioksidan
spesifik untuk menetralkan oksigen singlet reaktif dan mencegah pembentukan
radikal peroxyl akibat peroksidasi lipida (Tjay dan Rahardja, 2002). Beta karoten
yang mengabsorpsi oksigen dari udara menjadi senyawa inaktif dan tidak
berwarna. Panjang gelombang absorpsi maksimal senyawa beta karoten
tergantung pada pelarut yang digunakan. Larutan beta karoten dalam kloroform
mempunyai panjang gelombang absorpsi maksimal pada 497,466 nm (Anonim,
1989) dan larutan beta karoten dalam pelarut aseton-heksan (1:9) mempunyai
panjang gelombang maksimum pada 436 nm (Anonim, 1995b).
Beta karoten mampu menangkap oksigen reaktif dan radikal peroksil
(Paiva dan Russel, 1999) lalu menetralkannya, menghambat oksidasi asam
arakhidonat menjadi endoperoksida dan menurunkan aktivitas enzim
lipoksigenase (Lieber dan Leo, 1999). Apabila oksidasi asam arakidonat dapat
dihambat maka tidak terbentuk oksigen reaktif yang dapat menyebabkan inflamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sehingga proses inflamasi dapat dihambat. Penurunan aktivitas enzim
lipoksigenase menyebabkan tidak terbentuknya leukotrien yang dapat
mengaktivasi leukosit yang memacu terjadinya peradangan (Lieber dan Leo,
1999).
Gambar 1. Struktur kimia all-trans β-karoten(Anonim, 1989)
B. Spektrofotometri Sinar Tampak
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi, spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang (Khopkar, 1990). Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam
daerah UV-sinar tampak karena mengandung elektron, baik berpasangan maupun
tunggal, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi. Panjang
gelombang pada mana absorpsi itu terjadi, bergantung pada berapa kuat elektron
tersebut terikat dalam molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan kovalen tunggal
terikat dengan kuat, dan diperlukan radiasi berenergi tinggi atau panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
gelombang pendek untuk eksitasinya. Kebanyakan penerapan spektrofotometri
UV dan sinar tampak pada senyawa organik didasarkan pada transisi n-π* ataupun
π- π* dan karenanya memerlukan gugus kromofor dalam molekul itu. Transisi ini
terjadi dalam daerah spektrum (sekitar 200nm ke 700 nm) yang nyaman untuk
digunakan dalam eksperimen (Day Jr. dan Underwood, 1996).
Kromofor adalah gugus pengabsorpsi sinar pada molekul. Molekul yang
mengandung kromofor disebut dengan kromogen. Gugus auksokrom tidak dapat
menyerap radiasi dengan sendirinya, tetapi keberadaan gugus ini dalam suatu
molekul dapat meningkatkan absorpsi dari gugus kromofor dalam molekul
tersebut atau menyebabkan pergeseran panjang gelombang absorpsi. Perubahan
spektra dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pergeseran batokromik, yaitu absorpsi maksimum bergeser pada panjang
gelombang yang lebih panjang.
b. Pergeseran hipsokromik, yaitu absorpsi maksimum bergeser pada panjang
gelombang yang lebih pendek.
c. Hiperkromisme, yaitu peningkatan kemampuan absorpsi molar.
d. Hipokromisme, yaitu penurunan kemampuan absorpsi molar.
(Christian, 2004)
Pergeseran batokromik oleh gugus kromofor terjadi karena adanya
overlapping pada orbital π sehingga menurunkan perbedaan energi antara orbital
yang saling berdekatan. Pergeseran batokromik akan meningkatkan intensitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Semakin banyak rantai konjugasi suatu molekul, semakin besar pergeseran yang
terjadi (Christian, 2004).
Gambar 2. Spektra UV-Vis Beta Karoten (Anonim, 2007a)
C. Antioksidan
Proses terjadinya fotooksidasi diawali dengan keberadaan oksigen.
Oksigen ini ditemukan pada semua jaringan yang terpapar radiasi. Reactive
Oxygen Species (ROS), seperti oksigen singlet atau radikal lipid perokxyl yang
terbentuk akan merusak fungsi dari molekul biologis (Sies dan Stahl,2004).
Antioksidan adalah substrat dalam konsentrasi rendah, dibandingkan
dengan substrat lain yang dapat teroksidasi, dapat mencegah terjadinya oksidasi
(Young dan Lowe, 2000). Oksidasi terjadi pada ikatan konjugasi dalam suatu
molekul yang mempunyai ikatan tidak jenuh. Keberadaan senyawa tidak jenuh
pada suatu sistem, dapat memicu reaksi oksidasi berantai dalam sistem tersebut
(Anonim, 1957).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Mekanisme kerja antioksidan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Mencegah pengambilan oksigen oleh senyawa yang rentan teroksidasi
b. Melindungi suatu senyawa dengan menambahkan senyawa lain yang lebih
rentan teroksidasi
Antioksidan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu tipe fenolik, tipe quinon,
tipe amina, tipe alkohol dan asam-asam organik, tipe asam-asam inorganik dan
bentuk garamnya. Sorbitol, yang biasa digunakan sebagai humektan dalam
sediaan kosmetik, termasuk dalam kelompok antioksidan tipe asam-asam organik
dan alkhol. Sorbitol terletak dalam satu golongan dengan asam askorbat (Anonim,
1957).
D. Sediaan Topikal
Salap, krim, dan gel merupakan sediaan semisolid yang ditujukan untuk
penggunaan secara topikal. Sediaan topikal dapat digunakan untuk memberikan
efek lokal maupun sistemik. Absorpsi obat yang dapat memberikan efek sistemik
harus diperhatikan ketika menggunakan bentuk sediaan topikal, terutama untuk
pasien yang sedang hamil dan menyusui karena dapat berpengaruh pada janin
yang dikandung atau bayi yang disusui (Allen, Popovich, dan Ansel, 2005).
Produk topikal dermatologis diperuntukkan untuk menghantarkan obat
pada kulit yang bermasalah. Kulit yang bermasalah tersebut merupakan tempat
kerja obat. Hal ini berbeda dengan definisi produk transdermal. Produk
transdermal diperuntukkan untuk menghantarkan obat melalui kulit (secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
absorpsi perkutan) agar obat mencapai sirkulasi sistemik dan memberikan efek.
Pada produk transdermal, kulit bukan merupakan tempat kerja obat (Allen, dkk.,
2005). Penggunaan antioksidan secara topikal dapat mengontrol kelebihan radikal
bebas dan mengurangi stres oksidatif akibat paparan sinar ultraviolet (Levin dan
Maibach, 2002; Podhaisky dan Wohlrab,2002, cit Morquio, Rivera-Megret, Dajas,
2005).
E. Gel
Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh
suatu cairan (Anonim, 1995a). Gel fase tunggal merupakan gel dengan partikel
mikromolekul yang tersebar merata di seluruh bagian fase cair dan tidak tampak
adanya ikatan antara molekul mikro yang terdispersi dan cairan. Apabila tampak
adanya partikel yang tersebar dalam gel tersebut disebut sebagai gel sistem dua
fase (Allen, dkk., 2005).
Hidrogel merupakan sistem gel di mana air terjebak dalam polimer yang
tidak terlarut. Hidrogel memiliki sifat yang sesuai dengan jaringan biologis.
Polimer khusus yang digunakan pada hidrogel dapat didegradasi oleh tubuh.
Polimer tersebut akan terhidrolisis secara perlahan dan melepaskan zat aktif yang
terjebak di dalamnya. Gel dapat digunakan untuk sediaan topikal jika tidak
memungkinkan adanya bentuk sediaan lain yang sesuai (Lieberman, Rieger, dan
Banker, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Radiasi Ultraviolet
Radiasi ultraviolet (UV) berada pada kisaran panjang gelombang 100 –
400 nm dan sering dibagi menjadi tiga berdasarkan daerah panjang gelombang,
yaitu:
a) UVA (315-400 nm), sering disebut gelombang panjang “black light”
b) UVB (280-315 nm), sering disebut gelombang medium “medium
wave”
c) UVC (100-280 nm), sering disebut gelombang pendek “short wave”
(Anonim, 2007b)
Sinar UV yang mengenai kulit mempunyai panjang gelombang paling
pendek antara 290 nm-300 nm dan energi dari sinar UV B berkisar 1 : 10 hingga
1: 20 terhadap UV A (Anonim, 1997). Radiasi UV A, UV B, dan UV C
mempunyai energi yang berbeda-beda dan dapat menyebabkan reaksi eritema
pada interval waktu yang berbeda setelah paparan disesuaikan dengan energi yang
dimiliki. Untuk menyebabkan terbentuknya reaksi eritema pada kulit, dibutuhkan
radiasi UV A sebesar 20-50 J. cm-2 (intensitas maksimal dicapai sekitar 72 jam
setelah paparan) atau 20-50 mJ. cm-2 UV B (intensitas maksimal dicapai sekitar 6-
24 jam setelah paparan), sedangkan UV C mempunyai energi sebesar 5-20 mJ.
cm-2. Lebih lanjut lagi, perbedaan energi tersebut juga dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan seperti waktu pemaparan, musim, kelembaban udara, dan keadaan
atmosfer (Alexander, dkk.,1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Mekanisme perusakan jaringan kulit oleh sinar ultraviolet secara umum
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Kerusakan DNA
Sinar ultraviolet, terutama UV B merupakan sumber radiasi yang
berpotensi besar menyebabkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA
yang diinduksi oleh sinar matahari juga melibatkan singlet oksigen
sebagai radikal bebas. Radiasi ultraviolet akan mengubah bentuk
basa DNA menjadi 7,8-dihidro-8-oxoguanine (8-OHdG) yang
kurang peka terhadap enzim Formamido–pirimidin DNA glikosilase
(FPG), sebuah DNA repair enzim.
b. Menekan respon imun, termasuk di dalamnya : inflamasi, disfungsi
sistem imun sel, dan disregulasi sitokin.
Sel lagerhans pada epidermis kulit normal merupakan sel pengenal
antigen yang penting. Radiasi sinar ultraviolet B akan mengurangi
kemampuan epidermis kulit yang mengandung sel langerhans untuk
menstimulasi proliferasi dari sel T.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 3. Struktur epidermis kulit
Secara sistemik, efek paparan ultraviolet diperantarai oleh produksi cis-
urocanic acid (cis-UCA) dan immunosupresi sitokin seperti Tumor Necrosis
Factor (TNF-α) dan interleukin-10 (IL-10), yang menekan respon Delayed-type
Hypersensitivity (DTH) terhadap antigen dengan menurunkan fungsi sel pengenal
antigen dan menurunkan keberadaan sel T (Lee dan Watson, 2001).
G. Minimal Erythema Dose (MED) dan Minimum Edematous Dose (MEdD)
Respon akut setelah paparan sinar UV berbeda pada tiap-tiap individu.
Minimal Erythema Dose (MED) adalah nilai yang digunakan untuk mengukur
sensitivitas akut pada individu terhadap sinar UV. MED mengindikasikan dosis
minimal sinar UV yang dibutuhkan untuk menimbulkan reaksi kemerahan
(eritema) ketika seseorang dipapar sinar ultraviolet. Dengan kata lain, individu
yang mempunyai sensitivitas tinggi terhadap sinar ultraviolet akan mempunyai
nilai MED yang rendah karena hanya dibutuhkan dosis paparan sinar UV yang
kecil (Anonim, 1997). Waktu pemaparan untuk menemukan dosis MED
tergantung pada tipe kulit yang dipapar dan sumber radiasi yang digunakan
(Rialdi, 2004). Pengukuran MED pada manusia biasa digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
parameter eritema atau kemerahan pada kulit dan untuk mengetahui tipe kulit tiap
individu (Byrne, Spinks, dan Halliday, 2002).
Minimum Edematous Dose (MEdD) adalah dosis paparan ultraviolet
terkecil yang dapat menyebabkan edema. Hewan uji yang digunakan adalah
mencit dari galur BALB/C. Pengukuran Minimal Erythema Dose (MED) pada
kulit punggung hewan uji kurang tepat dilakukan karena kulit normal hewan uji
berwarna merah muda. Perubahan warna kulit akibat terjadinya eritema pada
mencit akan sulit dideteksi. Oleh sebab itu, seperti pada eritema, edema sebagai
salah satu komponen sunburn biasa digunakan untuk pengukuran sunburn pada
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Hasil uji Anova bertaraf kepercayaan 95 % pada kelompok kontrol
negatif, kelompok formula basis gel filtrat, dan kelompok gel berbahan aktif filtrat
perasan wortel, tidak menunjukkan perbedaan bermakna rata-rata skinfold-
thickness pada puncak udema 24 jam tiap pasangan kelompok hewan uji. Tidak
ada perbedaan secara statistik skinfold-thickness antara kelompok kontrol negatif
dengan kelompok formula basis gel filtrat, antara kelompok kontrol negatif
dengan kelompok formula gel optimum berbahan aktif filtrat wortel, dan antara
kelompok formula basis gel filtrat dengan kelompok formula gel optimum
berbahan aktif filtrat wortel, Dengan demikian, formula gel berbahan aktif filtrat
perasan wortel yang diuji belum dapat memberikan proteksi terhadap inflamasi
setelah paparan UV.
Ada perbedaan hasil uji statistik antara formula basis gel endapan dan
formula basis gel filtrat yang dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.
Formula basis endapan menunjukkan perbedaan rata-rata skinfold –thickness
dengan kelompok kontrol negatif,tetapi tidak demikian pada hasil uji kelompok
formula basis gel filtrat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena perbedan kadar
dan kandungan humektan yang digunakan pada kedua formula basis gel tersebut.
Pada formula basis gel endapan mengandung sorbitol sedangkan pada formula
basis gel filtrat tidak mengandung sorbitol. Kemungkinan, kemampuan formula
basis gel endapan perasan wortel dalam mengurangi inflamasi akibat paparan UV
disebabkan oleh adanya kandungan sorbitol dalam formula tersebut. Menurut
literatur yang diperoleh, disebutkan bahwa sorbitol mempunyai kemampuan
sebagai antioksidan. Kemampuan sorbitol sebagai antioksidan inilah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menghalangi pembentukan oksigen reaktif yang dapat menyebabkan inflamasi.
Penghambatan pembentukan oksigen reaktif mengakibatkan tidak terjadinya
oksidasi asam arakhidonat menjadi endoperoksida dan menurunkan aktivitas
enzim lipoksigenase. Penurunan aktivitas enzim lipoksigenase menyebabkan tidak
terbentuknya leukotrien yang dapat mengaktivasi leukosit untuk memacu
terjadinya peradangan.
Untuk membandingkan skinfold-thickness antara kelompok yang diberi
formula gel berbahan aktif filtrat perasan wortel dengan kelompok gel berbahan
aktif endapan perasn wortel, dilakukan uji T one-tailed. Dari data hasil pengujian
dengan taraf kepercayaan 95 %, diketahui bahwa nilai t hitung (-5,438) berada di
sebelah kiri dari nilai t tabel berderajat bebas 4 (-1,859). Dengan demikian, rata-
rata skinfold-thicknes pada kelompok mencit yang diberi formula gel berbahan
aktif endapan perasan wortel lebih rendah dibandingkan rata-rata skinfold-thicknes
pada kelompok mencit yang diberi formula gel berbahan aktif filtrat perasan
wortel. Hal ini berarti, formula gel berbahan aktif endapan perasan wortel
mempunyai kemampuan proteksi yang lebih baik dibandingkan formula gel
dengan bahan aktif filtrat perasan wortel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Formula gel hasil optimasi yang mengandung endapan perasan wortel
(Daucus carota,L) mempunyai khasiat untuk mengurangi inflamasi
akibat paparan sinar ultraviolet dibandingkan kelompok kontrol
negatif.
2. Formula gel hasil optimasi yang mengandung filtrat perasan wortel
(Daucus carota,L) tidak mempunyai khasiat untuk mengurangi
inflamasi akibat paparan sinar ultraviolet dibandingkan kelompok
kontrol negatif.
B. Saran
1. Perlu dilakukan uji pemberian sediaan dengan peringkat kadar
senyawa beta karoten untuk mengetahui kadar yang dapat
memberikan proteksi terhadap pemaparan UV.
2. Perlu dilakukan penelitian terhadap formula basis gel endapan
perasan wortel yang digunakan karena fomula basis gel tersebut dapat
mengurangi inflamasi setelah pemaparan UV dibandingkan kelompok
kontrol negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Perlu penambahan pengawet atau pengkondisian khusus selama
proses preparasi, formulasi, dan pengujian formula gel untuk menjaga
stabilitas dari senyawa beta karoten dalam perasan wortel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, P., Bloomfield, S. F., Bouillon, C., Clarkson, R. J., Ebling, F. J. G., Gunn-Smith, R. A., dkk., 1982, Harry’s Cosmeticology, (Eds), J.B Wilkinson dan R.J Moore., 7th Ed., George Godwin, London
Allen, L.V.., Popovich, N.G.., and Ansel, H.C., 2005, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System, 8th Ed., Lippincott Williams and Wilkins, USA
Anonim, 1957, Cosmetic Science and Technology, (Eds), Edward Sagarin, H.D. Goulden, Emil G. Klarmann, dan Donld H. Powers, hal 1063, Interscience Publisher Inc., New York
Anonim, 1989, The Merck Index, (Eds), Susan Budavari dan Maaryadele J. O’Neil, 11 th Edition, hal 282, Merck and Co. Inc., USA
Anonim, 1995a, Farmakope Indonesia, edisi IV, hal 7-8, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Anonim, 1995b, Official Methods of Analysis of AOAC international, 16th Ed., Vol. II, ch. 45, hal. 4, US Governmen Agencies, USA
Anonim, 1997, New Cosmetic Science, (Eds), T. Mitsui, hal 35-36, Elsevier Science, Amsterdam
Anonim, 2004, Beta Carotene, University of Maryland Medical Center, www.tripod.com/ document/ beta carotene/ html, diakses pada 22 Februari 2006
Anonim , 2007a, Colourings, http://www.chm.bris.ac.uk/motm/carotene/absorb~3_files, diakses pada 10 November 2007
Antille, C., Tran, C., Sorg, O., dan Saurat, J., 2004, Topical β-carotene is converted to retinyl esters in human skin ex vivo and mouse skin in vivo, http://www3.interscience.wiley.com/journal/118786119/abstract?CRETRY=1&SRETRY=0.htm, diakses pada 15 Juli 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Byrne, S.N., Spinks, N., Halliday, G.M., 2002, Ultraviolet A Irradiation of C57BL/6 Mice Suppresses Systemic Contact Hypersensitivity or Enhances Secondary Immunity Depending on Dose, www.nature.com/jid/journal/v119/n4/full/5601633a.html, diakses tanggal 8 Juni 2008
Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, 6th Edition, hal 465-466, John Wiley and Sons Inc., USA
Cohen, B.J., and Wood, D.L., 2000, Structure and Function of The Human Body, 7th Edition, Penerbit Lippincott Williams dan Wilkins, Philadelphia
Day Jr., R.A., dan Underwood, A.L., 1996, Analisis Kimia kuantitatif, alih bahasa oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka Ph. D., Edisi ke-5, hal 389-390, Erlangga, Jakarta
Hapsari, Y. P., 2003, Daya Anti Inflamasi Infus Umbi Wortel (Daucus carota, L) pada Mencit Jantan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Khopkar, S. M., 1990, Konsep DasarKimia Analitik, hal 215, UI Press, Jakarta
Kristama, Y., 2007, Efek Anti Inflamasi Ampas Wortel (Daucus carota L.) Pada Kelinci Putih Betina, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lee, J., and Watson, R.R., 2001, Vegetables, Fruits, and Herbs in Health Promotion, hal 99-105, CRC Press, Florida
Lieber, C.S., and Leo, M.A., 1999, Alcohol, Vitamin A, and β Carotene: Adverse Interactions, Including Hepatotoxicity and Carcinogenicity, Am. J. Clin. Nut., 69 (6), 1071-1085.
Lieberman, H.A., Rieger M.M., Banker G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage Forms : Disperse System, 2nd Ed., hal 399, 415, Marcel Dekker Inc., New York
Lin, J.Y., Selim, M.A., Shea, C.R., Grichnik, J.M., Omar, M.M., Monteiro-Riviere, N.A., dkk., 2003, UV Photoprotection by combination topical antioksidants vitamin C and vitamin E, J Am Acad Dermatol, 48, 866-874
Levin, C. and Maibach, H., 2002; Podhaisky, H.P., and Wohlrab, W., 2002, cit Morquio,A., Rivera-Megret, F., and Dajas, F., 2005, Photoprotection by Topical Aplication of Achyrocline saturioides (‘Marcela’), http://www. interscience.wiley.com, diakses tanggal 27 April 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mutschler, E., 1986, Arzneimittelwirkungen, diterjemahkan oleh M.B, Widianto, A, S., Ranti, edisi V, hal 17-20, Penerbit ITB, Bandung.
Paiva, S.A.R., and Russel, R.M., 1999, β-Carotene and Other Carotenoids as Antioxidants, Journal of the American College of Nutrition, 18 (5), 426-433.
Rialdi, G., 2004, Remark on Biologic Evaluation of Protection Factor for Sun Product, http :// www.vevy.com/relata, Jurnal, diakses tanggal 27 April 2007
Silverthorn, D. U., 2007, Human Physiology : An Integrated Approach, hal 779, Penerbit Pearson Education Inc., San Francisco
Sies, H.. dan Stahl, W., 2004, Carotenoids and UV Protection, http:// www.rsc.org/pps, diakses tanggal 27 April 2007
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, 308-315, edisi V, Penerbit P.T. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
Widyarini, S., Spinks, N., Husband, A.J., dan Reeve, V.E., 2001, Isoflavonoid Compounds from Red Clover (Trifolium pratense) Protects from Inflammation and Immune Suppresion Induced by UV Radiation, Photochemistry and Photobiology, 74(3), 465-470
Young, A.J., dan Lowe, G.M., 2000, Antioxidant and Prooxidant Properties of Carotenoids, Minireview, http :// www.idealibrary.com, diakses tanggal 27 April 2007
Yuliani, S. H., 2007, Formulasi Sunscreen Ekstrak Wortel (Daucus carota, L), Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
1. kelompok 0 = kelompok kontrol
2. kelompok 1 = kelompok basis
3. kelompok 2 = kelompok gel dengan filtrat perasan wortel
Tidak terdapat perbedaan rata-rata perubahan skinfold-thickness antara ketiga kelompok yang dibandingkan
Lampiran 12. Uji Statistik Perbedaan Kenaikan Skinfold-Thickness Antara Kelompok Formula Gel Endapan Perasan Wortel Dan Kelompok Formula Gel Filtrat Perasan Wortel