PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Studi Kasus : Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta Jl. Wardani No 1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Budi Tri Utami NIM: 071334014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ditinjau dari : (1) jenis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Studi Kasus : Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta
Jl. Wardani No 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Budi Tri Utami
NIM: 071334014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0wner
Rectangle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0wner
Rectangle
0wner
Rectangle
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat-Nya.
2. Bapak dan Ibu terkasih yang selalu memberikan dukungan dan Doa.
3. Kakak ku tercinta Mas Ari,Mbak Adin, Mbak Ani, Mas Priya.
4. Denny Christanto yang menjadi penyemangatku.
5. Teman-teman Journey to The West, makasih atas dukungan dan bantuan
selama menyusun skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam setiap lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
(Amsal 3: 5-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0wner
Rectangle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0wner
Rectangle
viii
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMP RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL
Budi Tri Utami Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ditinjau dari : (1) jenis kelamin siswa, (2) pekerjaan orang tua, (3) tingkat pendidikan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Yogyakarta pada bulan Januari 2012. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 272 siswa dengan jumlah sampel 100 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin, (2) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua, (3) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS TOWARDS LEARNING PROCESS ACTIVITIES IN INTERNATIONAL JUNIOR HIGH SCHOOL LEVEL
Budi Tri Utami
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012
The purpose of this study is to determine whether there are differences in students' perceptions towards the implementation of the learning process activities at International Junior High School Level percieved from: (1) the sex of the students, (2) the occupation of parents, (3) the education level of parents.
This research was conducted at 5 state Junior High School Yogyakarta in January 2012. The population of this study were 272 students of the 8th grade the samples were 100 students. The technique of taking samples was convenient sampling. The technique of collecting the data was questionnaire. The technique of analysing the data were t test and the test F.
The results show that: (1) there isn’t any different perception of students towards the implementation of the learning process at International Junior High School Level perceived from sex, (2) there isn’t any different perception in students towards the implementation of the learning process activities perceived from parents occupation, (3) there isn’t any different perception towards the implementation of the learning process activities perceived from parents education level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus di surga karena penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PERSEPSI SISWA TERHADAP
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SMP RINTISAN SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada
begitu banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan dengan
caranya masing-masing sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih antara lain kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P., M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis menempuh kuliah
serta kritik dan saran yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Segenap dosen-dosen Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat kepada penulis selama ini.
6. Semua karyawan di sekretariat Prodi Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
7. Bapak Drs. Suparno, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta khusunya kelas delapan. Terima kasih
atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.
9. Ayah dan Ibuku tercinta Giyanto dan Budi Lestari, atas doa, dorongan,
kasih sayang, pengorbanan, dan kesabaran yang telah diberikan selama ini,
terimakasih.
10. Kakakku Ariyanto, S.kom dan Dwi Aryani S.Pd yang selalu
mengingatkanku dan membantu untuk menyelesaikan skripsi.
11. Mas Denny Christanto, S.T yang selalu memberikan semangat dalam
mengerjakan skripsi.
12. Saudaraku Mas Priya dan Mbak Adin.
13. Teman-temanku Journey to The West: Nila, Endah, Citra, Ria, Lusi, Heny,
Lando, Ratri, Windhi terima kasih atas bantuannya dan semangatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Esensial SMP-BI sebagai Penjamin Mutu Pendidikan Bertaraf Internasional ........................................................................ 22
Tabel 2.2 Standar atau Karakteristik Umum Kinerja SBI pada Jenjang Pendidikan SMP ................................................................................................... 25
Tabel 3.1 Skoring Berdasarkan Skala Likert .................................................... 41
Tabel 3.2 Jenis Kelamin ..................................................................................... 42
Tabel 3.3 Skoring Jenis Pekerjaan ..................................................................... 42
Tabel 3.4 Skoring Tingkat Pendidikan ............................................................... 43
tertentu yang sudah ada dalam SNP dengan mengacu (setara/sama) dengan
standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara lain
yang mempunyai keunggulan mutu dalam bidang pendidikan dengan daya
saing internasional; dan (2) adopsi yaitu penambahan dari unsur-unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tertentu yang belum ada diantara delapan unsur SNP dengan tetap mengacu
pada standar pendidikan dari salah satu negara OECD dan/atau negara lain
yang mempunyai keunggulan mutu dalam bidang pendidikan dengan daya
saing internasional.
Untuk mempermudah sekolah dalam memahami dan menjabarkan
secara operasional dalam pengembangan kurikulum SBI, dapat dirumuskan
bahwa SBI pada dasarnya merupakan pelaksanaan dan pemenuhan SNP (8
aspek SNP) ditambah (dalam pengertian diperluas) dengan X (yang isinya
merupakan pengayaan, perluasan, pendalaman tentang delapan aspek
pendidikan, model pembelajaran, model penilaian, dan sistem lain yang
berstandar internasional).
3. Karakteristik Esensial SBI pada Jenjang SMP
Pada buku panduan Pelaksanaan pembinaan Rintisan Sekolah
Menengah Pertama Bertaraf Internasional, (2008: 17) dituliskan bahwa pada
dasarnya Sekolah Bertaraf Internasional harus memiliki keunggulan yang
ditujukan oleh pengakuan internasional terhadap proses dan hasil
pendidikan dalam berbagai aspek. Pengakuan tersebut dibuktikan dengan
sertifikasi berpredikat baik dari salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan, diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara
internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing
internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Apabila mengacu pada visi pendidikan nasional, maka karakteristik
visi SBI adalah “Terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif
secara internasional”. Visi ini memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia
bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara
intensif, terarah, terencana dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa
yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa-
bangsa lain. Maka dari itu misi SBI adalah mewujudkan manusia Indonesia
cerdas dan kompetitif secara internasional, yang mampu bersaing dan
berkolaborasi secara global. Misi ini direalisasikan melalui kebijakan,
rencana, program dan kegiatan SBI yang disusun secara cermat, tepat,
futuristic, dan berbasis demand-driven. Penyelenggaraan SBI bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan internasional
sekaligus. Lulusan yang berkelas nasional secara jelas telah dirumuskan
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 dan dijabarkan dalam PP 19 Tahun 2005,
dan lebih dirincikan lagi dalam Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta dalam Kebijakan Depdiknas
Tahun 2007 tentang “Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah
Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”.
Tolok ukur atau karakteristik SBI adalah sekolah harus mampu
memenuhi delapan unsur pokok Standar Nasional Pendidikan yang
dijabarkan dalam standar indikator-indikator kinerja kunci minimal sebagai
jaminan mutu pendidikannya yang telah berstandar nasional. Di samping
itu, sekolah juga harus mampu memenuhi indikator-indikator kinerja kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tambahan sebagai plus-nya, yaitu indikator-indikator kinerja sekolah yang
berstandar internasional dari salah satu negara OECD dan/atau dari negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan dalam bidang pendidikan.
Tabel 2.1 Karakteristik Esensial SMP-BI sebagai Penjamin Mutu Pendidikan Bertaraf
Internasional No Objek
Penjaminan Mutu (Unsur Pendidikan Dalam Standar Nasional Pendidikan)
Indikator Kinerja Kunci Minimal (Dalam Standar Nasional Pendidikan)
Indikator Kinerja Kunci Tambahan Sebagai (X-nya)
I Akreditasi Berakreditasi A dari BAN Sekolah dan Madrasah
Berakreditasi tambahan dari badan akreditasi sekolah pada salah satu lembaga akreditasi pada salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
II Kurikulum, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Prestasi Internasional
Menerapkan KTSP
Sekolah telah menerapkan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkipnya masing-masing.
Memenuhi standar isi
Muatan pelajaran (isi) dalam kurikulum telah setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu Negara diantara 30 negara anggota OECD dan/atau dari negara maju lainnya.
Memenuhi SKL
Penerapan standar kelulusan yang setara atau lebih tinggi dari SNP.
Prestasi Internasional
Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi Sains, Matematika, Teknologi, Seni dan Olah Raga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
III Proses Pembelajaran
Memenuhi Standar Proses
Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Proses pembelajaran telah diperkaya dengan model-model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah satu negara diantara 30 negara OECD dan/atau dari negara maju lainnya. Penerapan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua sampelPembelajaran pada mapel IPA, Matematika, dan lainnya dengan Bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia.
IV Penilaian Memenuhi Standar Penilaian
Sistem/model penilaian telah diperkaya dengan sistem/model penilaian dari sekolah unggul diantara salah satu negara diantara 30 negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya.
V Pendidik Memenuhi Standar Pendidik
Guru Sains, Matematika, dan teknologi mampu mengajar dengan Bahasa Inggris. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A.
VI Tenaga Kependidikan
Memenuhi Standar Tenaga Kependidik-an
Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari Perguruan Tinggi yang program studinya terakreditasi A. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sekolah yang diakui oleh pemerintah. Kepala sekolah mampu Berbahasa Inggris secara aktif Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan entreprenual yang kuat.
VII Sarana dan Prasarana
Memenuhi Standar Sarana dan Prasarana
Setiap ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK. Sarana perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. Dilengkapi dengan ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olah raga, klinik, dll.
VIII Pengalolaan Memenuhi Standar Pengelolaan
Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000. Merupakan sekolah multi kultural. Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri. Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll. Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah.
IX Pembiayaan Memenuhi Standar Pembiayaan
Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target indikator kunci tambahan.
Sumber : Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 2.2 Standar atau Karakteristik Umum Kinerja SBI pada Jenjang Pendidikan
SMP No Komponen Standar SBI Khusus di SMP
A Output sekolah 1. Keberhasilan lulusan yang melanjutkan ke sekolah internasional dalam negeri maupun luar negeri dengan berkepribadian bangsa Indonesia.
2. Tingkat DO nol %. 3. Menguasai dan terampil menggunakan
TIK. 4. Mampu debat dengan menggunakan
Bahasa Inggris. 5. Terdapat juara internasional dalam bidang:
olah raga, kesenian, kesehatan, budaya, dll. 6. Mampu menyelesaikan tugas-tugas dan
mengumpulkan portofolio dengan baik. 7. Mampu
menyampaikan/mendemonstrasikan tugas-tugas dari guru/sekolah.
8. Mampu melaksanakan eksperimen dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan.
9. Mampu menemukan/membuktikan pengalaman belajarnya dengan berbagai karya.
10. Mampu menulis dan mengarang dengan bahasa asing atau dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
11. Memperoleh kejuaraan olimpiade internasional dalam bidang: Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, dan atau lainnya (ditunjukkan dengan sertifikat internasional).
12. Nilai Ujian Akhir Nasional rata-rata tinggi (> 8,0).
13. Memiliki kemampuan penguasaan teknologi dasar.
14. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik secara individual, kelompok/kolektif (lokal, nasional, regional, dan global) dengan bukti ada piagam kerjasama atau MOU yang dilakukan oleh lulusan.
15. Memiliki dokumen lulusan tentang karya tulis, persuratan, administrasi sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penelitian, dll dalam bahasa asing atau dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
16. Memiliki dokumen dan pelaksanaan pengelolaan kegiatan belajar secara baik (ada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan evaluasi) dari lulusan.
17. Menguasai budaya bangsa lain. 18. Memiliki dokumen karya tulis, nilai, dll
tentang pemahaman budaya bangsa lain dari lulusan.
19. Memiliki pemahaman terhadap kepedulian dengan lingkungan sekitar sekolah, baik lingkungan sosial, fisik maupun budaya.
20. Memiliki berbagai karya-karya lain dari lulusan yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, bangsa, dll.
21. Terdapat usaha-usaha dan atau karya yang mencerminkan jiwa kewirausahaan lulusan.
B Proses
1. Proses belajar mengajar
1) Memiliki program-program yang menumbuhkan krestivitas siswa, guru, dll.
2) Menerapkan beberapa strategi PBM: student centered, reflective learning, active learning, enjoyable dan joyful learning, cooperative learning, quantum learning, learning evolution, dan contextual learning.
2. Manajemen 3) Memiliki RPS: renstra (rencana strategis) jangka panjang.
4) Memiliki RPS: renop (rencana operasional) satu tahunan.
5) Memiliki kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan dana.
6) Memiliki kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan barang/benda.
7) Terdapat kemitraan dan dukungan komite sekolah dalam hal: bantuan lainnya.
8) Menerapkan MBS: terdapat dokumen pelaporan program dan keuangan yang mencerminkan transparansi dan akuntabel.
9) Melaksanakan manajemen sekolah menurut aspek dan fungsinya yang mengarah pada ISO (9000:2001).
3. Kepemimpinan 10) Memiliki publikasi rumusan visi, misi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tujuan, dan sasaran sekolah. 11) Memiliki suasana/budaya sekolah yang
menjamin terjadinya PBM yang kondusif. 12) Memiliki penerapan demokratis di sekolah. 13) Memiliki pembagian tugas, pemberian
pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas kepada warga sekolah.
14) Memiliki usaha-usaha sekolah yang mengarah kepada keuntungan ekonomi untuk membantu penyelenggaraan sekolah.
C Input 1. Kurikulum 1) Memiliki dokumen kurikulum sekolah
(KTSP) lengkap (silabus, RPP, dan Bahan ajar) sesuai SNP dan juga terdapat dokumen kurikulum yang mencerminkan kurikulum SBI.
2) Memiliki pemetaan SK dan KD yang jelas dan menunjukkan keterkaitan antara masing-masing berdasarkan tujuan SBI yang akan dicapai.
3) Memiliki tim pengembang kurikulum (nasional dan internasional) di sekolah.
2. Guru dan Guru BK
4) Jumlah guru terpenuhi sesuai tipe sekolah. 5) Kualifikasi guru 100% minimal S1. 6) Terpenuhi semua tingkat kewenangan dan
kesesuaian guru. 7) Terpenuhi semua guru memiliki sertifikat
kompetensi/profesi guru. 8) Semua guru mampu menggunakan ICT pada
PBM. 9) Sebagian besar guru memiliki kemampuan
Bahasa Inggris dengan TOEFL>500. 3. Kepala Sekolah 10) Kualifikasi guru 100% minimal S1.
11) Memiliki sertifikat kompetensi/profesi guru dan kepala sekolah.
12) Mampu menggunakan ICT. 13) Memiliki kemampuan Bahasa Inggris
dengan TOEFL >500. 14) Pengalaman kerja sebagai kepala sekolah
minimal 5 tahun. 4. Tenaga
pendukung:
a. Pustakawan 15) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
16) Bidang pendidikan: diutamakan kepustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
17) Memiliki sertifikat pustakawan. 18) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 19) Pengalaman kerja sebagai pustakawan
minimal 5 tahun. b. Laboran 20) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal
SMA/SMK. 21) Bidang pendidikan: IPA/Teknik. 22) Memiliki sertifikat laboran. 23) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 24) Pengalaman kerja sebagai laboran minimal
5 tahun. 25) Memiliki sertifikat komputer.
c. Teknisi Komputer
26) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
27) Bidang pendidikan: komputer/TI. 28) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>450). 29) Pengalaman kerja sebagai teknisi minimal
5 tahun. 30) Memiliki sertifikat komputer.
d. Kepala TU 31) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal S1.
32) Bidang pendidikan: administrasi pendidikan.
33) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >450).
34) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm minimal 5 tahun.
35) Memiliki sertifikat komputer. e. Tenaga
administrasi Keuangan dan akuntansi
36) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
37) Bidang pendidikan: akuntansi. 38) Memiliki sertifikat sebagai akuntan. 39) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 40) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm
keuangan minimal 5 tahun. 41) Memiliki sertifikat komputer.
f. Tenaga administrasi Kepegawai-an
42) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal D3.
43) Bidang pendidikan: manajemen SDM. 44) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 45) Pengalaman kerja sebagai tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
administrasi minimal 5 tahun. 46) Memiliki sertifikat komputer.
g. Tenaga administrasi Akademik
47) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal SMA.
48) Bidang pendidikan: administrasi pendidikan.
49) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >400).
50) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm pendidikan minimal 5 tahun.
51) Memiliki sertifikat komputer. h. Tenaga
administrasi sarana prasarana
52) Kualifikasi (tingkat pendidikan) minimal SMA.
53) Bidang pendidikan: administrasi sarana prasarana.
54) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL >400).
55) Pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sarana prasarana minimal 5 tahun.
58) Bidang pendidikan: kesekretariatan. 59) Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL
>400). 60) Pengalaman kerja sebagai tenaga adm
kesekretariatan minimal 5 tahun. 61) Memiliki sertifikat komputer.
5. Organisasi dan Administrasi
1) Memiliki visi, misi dan tujuan sekolah. 2) Memiliki tupoksi yang jelas. 3) Memiliki sistem administrasi lengkap. 4) Memiliki SIM yang mutakhir.
6. Sarana dan Prasarana
a. Umum 1) Luas tanah 15.000 m2. 2) Luas ruang kelas > 63 m2. 3) Jumlah siswa per rombongan belajar: 24
anak. 4) Memiliki fasilitas ICT per kelas per
tingkat. b. Perpustakaan 5) O,2 m2/siswa dan menampung 5% seluruh
siswa untuk membaca dan studi. 6) Mandiri. 7) Memiliki buku teks dalam bentuk cetak
atau digital untuk setiap mata pelajaran 1:1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(1 buku : 1 siswa); buku referensi 1:3 (1 buku: 3 siswa).
8) Berlangganan jurnal, majalah, bulletin, surat kabar, dsb.
9) Memiliki komputer untuk perpustakaan, termasuk untuk multimedia 5 buah.
10) Memiliki ruang baca yang memadai. 11) Tersedia akses internet yang terhubung
dengan jaringan. c. Laboratori-um
Fisika, Kimia, Bahasa, IPS
12) Memiliki satu Laboratorium fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan IPS.
13) Setiap Laboratorium memiliki peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan spec.
14) Luas laboratorium minimal sesuai dengan SPM dalam SNP dan ber AC untuk kapasitas maksimum 24 siswa per rombel.
d. Laboratorium Komputer
15) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
16) Memiliki jumlah komputer sesuai dengan rata-rata jumlah siswa (maksimal 24 siswa per rombel).
17) Memiliki software yang selalu update. 18) Memiliki teknisi komputer dengan jumlah
yang memadai untuk membantu pelaksanaan pembelajaran dan perawatan computer.
19) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam Laboratorium Komputer.
e. Kantin 20) Memiliki satu kantin yang dapat menampung pejajan secara memadai.
21) Memiliki mebeler yang memadai sesuai dengan jumlah pejajan.
22) Memiliki lingkungan kantin yang sehat dan bersih.
23) Menyediakan makanan bergisi, fresh dan terjangkau bagi warga sekolah.
f. Auditorium 24) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
25) Memiliki mebeler dan peralatan yang memadai untuk pertemuan dan untuk kegiatan siswa (misalnya: pertemuan orang tua, dll).
26) Memiliki sistem penjaminan keselamatan yang memadai bagi pengguna.
g. Sarana olah raga
27) Memiliki prasarana olah raga dengan ukuran yang memadai dan dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
untuk berbagai jenis kegiatan olah raga. 28) Memiliki sarana olah raga yang memadai
untuk berbagai jenis kegiatan olah raga. 29) Memiliki teknisi dengan jumlah yang
memadai untuk membantu pelaksanaan kegiatan dan perawatan olah raga.
30) Memiliki sistem penjaminan keselamatan yang memadai bagi pengguna sarana dan prasarana olah raga.
h. Pusat belajar dan riset guru
31) Memiliki ruangan untuk sumber belajar dan riset guru dengan luas yang memadai dan yang dilengkapi dengan komputer, jaringan internet untuk guru dengan rasio 1:5 dan dilengkapi media pembelajaran.
32) Memiliki buku referensi baik cetak maupun digital bagi guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya.
33) Memiliki mebeler bagi guru untuk menyimpan referensi, hasil kerja, dsb. Termasuk kelompok diskusi.
34) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam ruang administrasi.
i. Penunjang administrasi sekolah
35) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai.
36) Memiliki mebeler yang memadai untuk berbagi jenis administrasi.
37) Memiliki server minimum 2 buah. 38) Memiliki komputer dengan jumlah yang
memadai untuk berbagai kegiatan administrasi.
39) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam ruang administrasi.
j. Unit kesehatan 40) Memiliki ruangan dengan ukuran yang memadai dan ber AC.
41) Memiliki bahan-bahan dan peralatan dasar untuk P3K.
42) Memiliki tenaga profesional yang dapat menangani pelaksanaan P3K.
43) Memiliki sistem penjaminan keselamatan kerja di dalam unit kesehatan.
k. Toilet 44) Memiliki ruangan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dengan ukuran yang memadai dan sesuai dengan jumlah warga sekolah.
45) Memiliki sistem sanitasi yang baik dan memadai untuk menjamin kebersihan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kesehatan. 46) Memiliki jumlah air yang memadai untuk
mendukung sistem sanitasi. 47) Memiliki teknisi dengan jumlah yang
memadai untuk membantu perawatan toilet.
l. Tempat bermain, kreasi dan rekreasi
48) Memiliki tempat bermain yang memadai. 49) Memiliki tempat berekreasi yang menjamin
kreativitas siswa. 50) Memiliki tempat untuk rekreasi yang
memadai, misalnya tanaman dan pepohonan yang rindang.
m. Tempat ibadah Memiliki tempat ibadah yang memadai dan sesuai dengan agama masing-masing warga sekolah.
7. Kesiswaan 1) Penerimaan siswa baru didasarkan atas kriteria yang jelas, tegas dan dipublikasikan.
2) Memiliki program yang jelas tentang pembinaan, pengembangan, dan pembimbingan siswa.
3) Melakukan evaluasi belajar dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan evaluasi dengan standar internasional.
8. Pembiayaan 1) Menyediakan dana pendidikan yang cukup dan berkelanjutan untuk menyelenggarakan pendidikan sekolah.
2) Menghimpun/menggalang dana dari potensi sumber dana yang bervariasi.
3) Mengelola dana pendidikan secara transparan, efisien, dan akuntabel sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
9. Regulasi Sekolah
1) Memiliki dan menerapkan regulasi sekolah, baik yang bersifat yuridis maupun yang bersifat moral.
2) Menegaskan regulasi sekolah diterapkan secara adil dan teratur terhadap semua warga sekolah.
10. Hubungan masyarakat
3) Memiliki hubungan antara SBI-masyarakat, baik yang menyangkut substansi maupun strategi pelaksanaannya, ditulis dan dipublikasikan secara eksplisit dan jelas.
4) Melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pendidikan di sekolah melalui strategi-strategi: (1) memberdayakan melalui berbagai media komunikasi (media tertulis, pertemuan, kontak secara langsung secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
individual, dsb); (2) menciptakan dan melakukan visi, misi, tujuan, kebijakan, rencana, program, dan pengambilan keputusan bersama; (3) mengupayakan jaminan komitmen sekolah-masyarakat melalui kontrak sosial; dan (4) mengembangkan model-model partisipasi masyarakat sesuai tingkat kemajuan masyarakat.
11. Kultur sekolah 1) Menumbuhkan dan mengembangkan budaya/kultur yang kondusif bagi peningkatan efektivitas sekolah pada umumnya dan efektivitas pembelajaran pada khususnya, yang dibuktikan oleh: berpusat pada pengembangan peserta didik lingkungan belajar yang kondusif, penekanan pada pembelajaran, profesionalisme, harapan tinggi, keunggulan, respek terhadap setiap individu warga sekolah; keadilan, kepastian, budaya korporasi atau kebiasaan bekerja secara kolaboratif/kolektif, kebiasaan menjadi masyarakat belajar, wawasan masa s\depan yang sama, perencanaan bersama, kolegialitas, tenaga kependidikan sebagai pebelajar, budaya masyarakat belajar, pemberdayaan bersama, dan kepemimpinan transformatif dan partisipatif.
2) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan rasa aman, nyaman, menyenangkan, dan membangkitkan komitmen tinggi bagi warga sekolah.
3) Memiliki regulasi sekolah yang mampu menciptakan rasa keadilan dan mengacu semangat kerja ataupun berprestasi.
4) Memberikan kesempatan, hak, dan ras tanggung jawab warga sekolah sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah.
5) Menciptakan hubungan harmonis, kekeluargaan, dan sekaligus profesional dalam upaya menumbuhkan semangat kerja (etos kerja) yang tinggi.
Sumber : Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Jenis Kelamin Siswa
Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan. Kartono
menyebutkan (1977: 317) bahwa manusia diciptakan dua jenis yaitu laki-laki
dan perempuan. Secara psikologis laki-laki dan perempuan mengalami
perkembangan yang berbeda. Sejak lahir, anak laki-laki dan perempuan
dibiasakan untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan masyarakat yang
semestinya dilakukan oleh laki-laki dan yang seharusnya dilakukan oleh
perempuan. Seorang laki-laki mempunyai sifat yang maskulin, keras dan
perkasa, sedangkan perempuan memiliki sifat yang feminim, lemah lembut dan
keibuan. Menurut W.Eaton dan Enns (Ormrod, 2009: 176) anak laki-laki secara
tempramental cenderung lebih aktif dibandingkan dengan anak perempuan.
Oleh karenanya, anak laki-laki lebih sulit duduk tenang untuk waktu lama,
kurang suka membaca dan cenderung membuat ulah dikelas.
Namun hal tersebut tidak berlaku secara mutlak karena pada jaman
sekarang ini banyak juga laki-laki atau perempuan yang mempunyai sifat
seperti lawan jenisnya. Perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan ini dapat
menimbulkan perbedaan persepsi siswa antara laki-laki dan perempuan dalam
hal perhatian, pandangan, cara berfikir, dan perasaan (Gilarso, 1993:5).
G. Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi
diri dan keluarganya, dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan
dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur (09 September 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dapat digolongkan
menjadi sembilan golongan (Spillane, 1982:14) yaitu sebagai berikut:
1. Golongan A terdiri dari mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil
Kolmogorov-Smirnov Z ,491 ,808 Asymp. Sig. (2-tailed) ,970 ,531
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai probabilitas =
0,970 > 0,05 untuk jenis kelamin perempuan dan probabilitas = 0,531 >
0,05 untuk jenis kelamin laki-laki maka distribusi data persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI untuk
kelompok jenis kelamin perempuan dan laki-laki adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Uji normalitas data persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pekerjaan orang tua
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai probabilitas =
0,954 > 0,05 untuk siswa yang orang tuanya bekerja menjadi TNI/Polri,
nilai probabilitas = 0,838 > 0,05 untuk siswa yang orang tuanya bekerja
menjadi PNS dan probabilitas = 0,786 > 0,05 untuk siswa yang orang
tuanya berwiraswasta maka distribusi data persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok jenis
pekerjaan adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Uji normalitas data persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pendidikan orang tua
Tabel 5.8
Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
SD SMP SMA PT
N 2 6 92
Normal Parameters
a,b
Mean 96,50 88,00 89,23
Std. Deviation 2,121 14,170 9,299 Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed
.
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan tidak terdapat orang
tua siswa yang mempunyai pendidikan maksimal SD. Nilai probabilitas
= 0,999 > 0,05 untuk data dari siswa yang orang tuanya berpendidikan
maksimal SMP, probabilitas = 0,999 > 0,05 untuk data dari siswa yang
orang tuanya berpendidikan maksimal SMA dan probabilitas = 0,360 >
0,05 untuk data dari siswa yang orang tuanya berpendidikan maksimal
Perguruan Tinggi. Dengan demikian distribusi data persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan
jenis pendidikan orang tua, yaitu yang berpendidikan maksimal SMP,
SMA dan perguruan tinggi adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Uji Homogenitas
a. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok jenis kelamin.
Berdasarkan nilai pada levene’s Test for Equality of Variances
menunjukkan bahwa Sig. sebesar 0,096 dengan = 0,05. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa Sig. > yaitu 0,096 > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa pada tingkat signifikansi 5% varian persepsi siswa
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan
jenis kelamin adalah sama.
b. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pekerjaan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene Statistic menunjukkan bahwa Sig.
sebesar 0,216 dengan = 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sig. > yaitu 0,216 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat
signifikansi 5% varian persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis pekerjaan orang tua adalah
sama.
c. Uji homogenitas persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI untuk kelompok pendidikan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene Statistic menunjukkan bahwa Sig.
sebesar dengan = 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sig. > yaitu > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
signifikansi 5% varian persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis kelamin adalah sama.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I
Pengujian hipotesis I dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan Uji t dua sampel. Uji t ini akan
membandingkan apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari jenis kelamin siswa.
a. Rumus hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin siswa.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances assumed
2,830 ,096 1,066 98 ,289 2,040 1,914 -1,758 5,839
Equal variances not assumed
1,050 87,451 ,297 2,040 1,943 -1,821 5,902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari hasil uji homogenitas varian menunjukkan bahwa nilai Sig.
sebesar 0,096 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian data
berdasarkan jenis kelamin adalah homogen.
Oleh karena kedua varians homogen, maka hasil uji t yang dipakai
adalah yang berada pada baris equal variances assumed yang
menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,289. Nilai Sig. sebesar 0,289
> 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa pada taraf signifikansi 5%
rata-rata persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP RSBI berdasarkan jenis kelamin siswa adalah sama.
2. Pengujian Hipotesis II
Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan uji F yaitu dengan menggunkan One Way-
Anova. Uji hipotesis II ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok data mengenai persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua siswa.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari jenis pekerjaan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Hipotesis 2
ANOVA
Skor
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 98,306 2 49,153 ,536 ,587
Within Groups 8892,694 97 91,677 Total 8991,000 99
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
sebesar 0,587. Nilai sig. sebesar 0,587 > 0,05 maka Ho diterima, yang
artinya pada taraf signifikansi 5% persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan jenis pekerjaan orang tua
siswa adalah sama.
3. Pengujian Hipotesis III
Pengujian hipotesis III dalam penelitian ini menggunakan program
SPSS for windows 19 dengan uji F yaitu dengan menggunakan One Way-
Anova. Uji hipotesis III ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok data mengenai persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI yang ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua siswa.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI dari tingkat pendidikan orang tua.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5.11
Hasil Pengujian Hipotesis III
ANOVA
Skor
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
85,839 2 42,919 ,468 ,628
Within Groups 8905,161 97 91,806 Total 8991,000 99
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai probabilitas Sig. (2-tailed)
sebesar 0,628. Nilai sig. sebesar 0,628 > 0,05 maka Ho diterima, yang
artinya pada taraf signifikansi 5% persepsi siswa terhadap pelaksanaan
proses pembelajaran di SMP RSBI berdasarkan tingkat pendidikan orang
tua siswa adalah sama.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian di SMP 5 dan menganalisis data maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SMP RSBI ditinnjau dari jenis kelamin siswa. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan hasil Uji t yang dibantu menggunakan SPSS 19 dengan hasil =
Sig. (2-tailed) sebesar 0,289. Nilai Sig. sebesar 0,289 > 0,05. Adanya
dugaan bahwa siswa laki-laki mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI ternyata tidak didukung
oleh data.
Ini berarti jenis kelamin tidak mempengaruhi persepsi mengenai
pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini bisa dikarenakan pada
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah tidak membeda-bedakan antara
laki-laki dan perempuan dalam proses belajar mengajar. Proses
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif membuat siswa senang
sehingga siswa baik laki-laki maupun perempuan merasa nyaman dalam
belajar.
2. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran
ditinjau dari pekerjaan orang tua hal ini ditunjukan melalui uji F diperoleh
hasil = Sig. (2-tailed) sebesar 0,587 > = 0,05. Adanya dugaan bahwa
orang tua siswa yang bekerja sebagai TNI/Polri, PNS, wiraswasta
mempunyai pandangan yang berbeda terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ternyata tidak didukung oleh data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hal ini diduga karena latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak
jauh berbeda, semua orang tua menanamkan nilai kebaikan pada anak-
anaknya. Orang tua mempengaruhi pola asuh yang baik yang pada giliranya
akan berpengaruh pada cara pandang siswa terhadap suatu pola asuh di
sekolah dan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pandangan tersebut
tentunya siswa dapat menentukan sikap atau persepsi mereka terhadap
pelaksaan proses pembelajaran di SMPnya. Hal ini yang menjadi penyebab
tidak adanya perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
ditinjau dari pekerjaan orang tua.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Hal ini ditunjukkan melalui uji F
diperoleh hasil = Sig. (2-tailed) sebesar 0,628 > = 0,05. Ada dugaan
bahwa siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya pada jenjang SD, SMP,
SMA dan perguruan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran di SMP RSBI, tetapi ternyata dugaan
tersebut tidak didukung oleh data.
Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa
yang berpendidikan tinggi ataupun rendah, ternyata tidak berpengaruh
terhadap persepsi siswa mengenai pelaksanaan proses pembelajaran. Diduga
karena pada masa sekarang ini orang tua sudah sadar akan pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kebutuhan pendidikan bagi anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan
anaknya memperoleh pendidikan yang layak dan dengan bekal pendidikan
tersebut, diharapkan anak dapat memiliki kehidupan yang berkecukupan
bahkan lebih dari kehidupan orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dibahas pada Bab V dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari jenis kelamin siswa. Kesimpulan
ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,289 > 0,05
2. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari pekerjaan orang tua. Kesimpulan
ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,587 > 0,05.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di SMP RSBI ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan dengan nilai Sig. 0,628 >
0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya memfokuskan pada faktor jenis kelamin, pekerjaan orang tua,
tingkat pendidikan orang tua yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran. Ada kemungkinan persepsi siswa dapat
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya dan waktu sehingga hanya
pelaksanaan proses pembelajarannya saja yang dapat diteliti, ada
kemungkinan peneliti dapat meneliti faktor lain yang dapat diteliti.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa hendaknya tidak memberikan penilaian secara subjektif pada
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Sebaiknya siswa juga
mempunyai sikap yang tegas dalam memberikan persepsi supaya tidak
mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran di
sekolah dengan cara memenuhi dan melaksanakan standar nasional
pendidikan meliputi; standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian. Dengan
demikian, sekolah dapat menghasilkan siswa yang berkualitas dan mampu
bersaing di dunia internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi siswa. Para peneliti lain dapat menggunakan skripsi
ini sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Agus Erwan,dkk. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta:GAVA MEDIA.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian.Jakarta: PT. Wedatama Widya Sastra
Dafiddof, Unda.L. 1981. Psikology : Suatu Pengantar Terjemahan : Mari Juniawati. Jakarta : Erlangga. Daviddof, Linda L. 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional(SMP-SBI). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Gilarso. 1993. Moral Keluarga. Yogyakarta. USD. Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997. Jakarta : Balai Pustaka.
Maridjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Muri, Yusuf. 1982. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ormrod. 2009. Psikologi Pendidikan. ERLANGGA: Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ALFABETA: Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Thoha, Miftah. 1988. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Bandung: Rajawali. Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Andi Offset. Triyono, Pungky Tri. 2009. Persepsi Siswa Mengenai Profesi Guru ditinjau dari
Jenis Kelamin Siswa, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Pekerjaan Orang Tua. Skripsi USD: Tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Winkel, WS, 1989, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta . PT Grasindo, Jakarta, 199.