EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM TIFOID KELOMPOK PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT EMANUEL PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA PADA TAHUN 2013 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Andrea Nita Karisa NIM : 118114034 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 3. Bapak Herry dan rekan-rekan di Instalasi Rekam Medis RS. Emanuel yang telah banyak membantu proses pengambilan data. 4.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM
TIFOID KELOMPOK PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT
EMANUEL PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA
PADA TAHUN 2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Andrea Nita Karisa
NIM : 118114034
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM
TIFOID KELOMPOK PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT
EMANUEL PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA
PADA TAHUN 2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Andrea Nita Karisa
NIM : 118114034
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM
TIFOID KELOMPOK PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT
EMANUEL PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA
PADA TAHUN 2013
Skripsi yang diajukan oleh:
Andrea Nita Karisa
NIM: 118114034
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
(Septimawanto Dwi Prasetyo, S.Farm., M.Si., Apt.)
Tanggal: 20 Februari 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
World Health Organization, 2003, Background Document: The Diagnosis,
Treatment, and Prevention of Thypoid Fever, World Health Organization,
http://whqlibdoc.who.int/hq/2003/WHO_V&B_03.07.pdf, diakses tanggal
14 April 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 1. Nilai Normal Pemeriksaan Data Laboratorium Pasien Demam
Tifoid Kelompok Pediatrik RS. Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara
Pada Tahun 2013
Parameter Nilai Normal
Satuan Laki-laki Perempuan
Hemoglobin 14 – 18 12 – 16 g/dL
Leukosit 4,8 – 10,8 4,8 – 10,8 103/µL
Eritrosit 4,7 – 6,1 4,2 – 5,4 106/µL
Eosinofil 0,045 – 0,44 0,045 – 0,44 103/µL
Basofil 0,0 – 0,2 0,0 – 0,2 103/µL
Neutrofil 1,8 – 8 1,8 – 8 103/µL
Limfosit 0,9 – 3,2 0,9 – 3,2 103/µL
Monosit 0,16 – 1 0,16 – 1 103/µL
Widal S. typhii H Negatif Negatif -
Widal S. typhii O Negatif Negatif -
Ig G antibodi S. typhii Negatif Negatif -
Ig M antibodi S. typhii Negatif Negatif -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 2. Guideline Dosis Antibiotika untuk Pasien Demam Tifoid
Kelompok Pediatrik
Acuan / Pustaka Drug Name Dose Duration
(Lacy et al., 2006)
Ceftriaxone 50 – 100 mg/kg/day/12 jam
Cefixime 20 mg/kg/day/12 jam 8 – 14
Cefotaxime 50 – 200 mg/kg/8 jam
Meropenem 60 mg/kg/day/8 jam
Imipenem + Cilastatin 15 – 25 mg/kg/6 jam
Cephradine 50 – 100 mg/kg/6 jam
(Roespandi dan
Nurhamzah, 2007)
Chloramphenicol 50 – 100 mg/kg/6 jam 7 – 14 days
Amoxicillin 100 mg/kg/hari 10 days
Cotrimoxazole 48 mg/kg/12 jam 10 days
Ceftriaxone 80 mg/kg/hari 5 – 7 days
Cefixime 20 mg/kg/12 jam 10 days
(WHO, 2003)
Chloramphenicol 50 – 75 mg/kg/hari 14 – 21 days
Amoxicillin 75 – 100 mg/kg/hari 14 days
Cefixime 15 – 20 mg/kg/hari 7 – 14 days
(Kass dan Platt, 1990) Chloramphenicol 50 mg/kg/6 jam 7 – 14 days
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 3. Hasil Wawancara Peneliti Dengan Dokter Di Rumah Sakit
Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara Mengenai Standar Pengobatan
Pasien Demam Tifoid Kelompok Pediatrik
1. Penyebab demam tifoid pada kelompok pediatrik di RS Emanuel paling
umum adalah karena pola makan (kebiasaan menjajan) yang tidak bersih
dan tidak sehat.
2. Gejala yang paling umum dari demam tifoid yaitu demam tinggi disertai
mual muntah, nyeri perut dan diare selama beberapa hari.
3. Uji laboratorium dilakukan diawal sebagai penunjang diagnosa yang
dilakukan oleh dokter terhadap pasien demam tifoid. Uji laboratorium
yang dilakukan berupa tes hematologi dan imunoserologi.
4. Obat lini pertama atau first line yang diberikan pada pasien demam tifoid
(kelompok pediatrik) yaitu antibiotika golongan sefalosporin generasi
ketiga ceftriaxone yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pasien. Apabila pasien mengalami alergi terhadap ceftriaxone,
dapat digunakan pula antibiotika lain seperti cefixime, cefadroxil,
cefotaxime, kloramfenikol.
5. Ceftriaxone dipilih sebagai first line therapy untuk pengobatan demam
tifoid di RS Emanuel dibandingkan kloramfenikol yang sudah secara
umum digunakan sebagai first line therapy untuk demam tifoid di
Indonesia. Hal ini sebabkan karena kloramfenikol menimbulkan rasa nyeri
saat diberikan secara intravena, selain itu durasi penggunaan
kloramfenikol cukup lama yakni 7 – 14 hari dengan frekuensi 4 – 5x
sehari. Sedangkan untuk ceftriaxone, pada saat digunakan secara intravena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
6. tidak menimbulkan rasa nyeri dan durasi penggunaannya cukup singkat
yaitu 5 – 7 hari dengan frekuensi 1 – 2 x sehari.
7. Terapi pengobatan dan durasi atau masa perawatan terhadap pasien yang
diberikan juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No. Kasus : 01
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 7 tahun / Perempuan / 23 kg
Masuk Rumah Sakit : 31 Maret 2013 – 02 April 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Pasien panas, mual dan muntah-muntah sejak kemarin sore
Status Keluar :Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 31 Maret 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 10,7
Leukosit : 6,83
Eritrosit : 4,50
Eosinofil : 0,041
Basofil : 0,00
Neutrofil : 4,50
Limfosit : 2,22
Monosit : 1,18
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 31 01 02
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - -
Suhu Tubuh (°C) 40,5 38,7 36
Denyut Nadi (x/menit) - - -
Respiratori (x/menit) - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
lemas, mual
Masih agak
panas, sudah
lebih enakkan
Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,7 gram i.v √ √
Antrain 1 cc i.v √ √ √
Kalmetasone 1/2 ampul i.v √
Relafen 1 cth √ √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul i.v √ √ √ √ √
Rhinos Junior 3/4 cth √ √ √
Infus RL √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 2 hari, dan interval pemberiannya juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Durasi
penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari dengan interval pemberiannya tiap 12 jam/hari (WHO, 2003). Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat
dan interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi penggunaan terlalu singkat
dapat menyebabkan bakteri penginfeksi belum sepenuhnya terbunuh dan beresiko menginfeksi kembali, sedangkan interval pemberian terlalu panjang dapat
menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis
terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang
oleh dokter.
Lampiran 4. Analisis Drug Related Problems (DRPs) Pasien Demam Tifoid Kelompok Pediatrik RS. Emanuel Purwareja Klampok
Banjarnegara Pada Tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rekomendasi Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone hingga 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 02
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 4 tahun / Perempuan / 15 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Mei 2013 – 24 Mei 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas sejak 4 hari lalu, sudah minum obat tapi tidak
sembuh
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 21 Mei 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 12,1
Leukosit : 14,34
Eritrosit : 4,47
Eosinofil : 0,03
Basofil : 0,03
Neutrofil :10,41
Limfosit : 2,06
Monosit : 1,81
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 37,6 - 36,2
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Panas, pusing,
badan lemas -
Sudah tidak
panas
Sudah tidak
panas
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Antrain 0,3 cc √ √ √
Ceftriaxone 1 gram i.v √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √
Pyrexin 1,5 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Oxoryl 2/3 cth √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √
Infus RL √ √
Assessment
Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, dan interval pemberiannya juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Durasi
penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari dengan interval pemberiannya tiap 12 jam (WHO, 2003). Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi penggunaan terlalu singkat dapat
menyebabkan bakteri penginfeksi belum sepenuhnya terbunuh dan beresiko menginfeksi kembali, sedangkan interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan
konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah
akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Rekomendasi Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone hingga 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 03
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Perempuan / 21 kg
Masuk Rumah Sakit : 01 Juli 2013 – 05 Juli 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas dan batuk-batuk sejak 4 hari lalu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 01 Juli 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 13,0
Leukosit : 10,56
Eritrosit : 4,72
Eosinofil : 0,98
Basofil : 0,02
Neutrofil : 5,33
Limfosit : 3,06
Monosit : 1,17
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii :-
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 01 02 03 04 05
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 - - 36,2 -
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan agak
panas dan batuk
Masih panas,
batuk berkurang
Sudah tidak
begitu panas Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 1,6 gram i.v √ √ √ √
Infus Ds 5% √ √ √
Cortidex 1/2 ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Imunos 1 cth √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √
Assessment
Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan terfacef® (ceftriaxone) terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, dan interval pemberiannya juga terlalu panjang yaitu > 12 jam.
Durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari dengan interval pemberiannya tiap 12 jam (WHO, 2003). Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu
singkat dan interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi penggunaan terlalu
singkat dapat menyebabkan bakteri penginfeksi belum sepenuhnya terbunuh dan beresiko menginfeksi kembali, sedangkan interval pemberian terlalu panjang dapat
menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis
terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang
oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Rekomendasi Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone hingga 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 04
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 2 tahun / Perempuan / 8,8 kg
Masuk Rumah Sakit : 15 Maret 2013 – 19 Maret 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun selama 2 minggu, sudah diberi obat
tidak sembuh-sembuh, 3 hari terakhir batuk-batuk.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (15 Maret 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 12,4
Leukosit :10,33
Eritrosit : 4,66
Eosinofil : 0,06
Basofil : 0,03
Neutrofil : 4,18
Limfosit : 3,68
Monosit : 2,38
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 15 16 17 18 19
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 37,6 36,5 37 36,1
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien
Badan panas,
batuk-batuk,
pusing
Masih agak
panas, batuk
Masih agak
panas, sudah
tidak batuk
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 500 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi ½ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √ √
Progesic ½ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus Ds 5% √ √ √
Assessment Dosis ceftriaxone yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 440 – 880 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5 – 7 hari
(WHO, 2003) namun interval pemberiannya terlalu panjang yaitu > 12 jam. Interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs
dosis terlalu rendah (dosage too low). Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi
terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tidak
terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Rekomendasi Pemberian ceftriaxone dilakukan tiap 12 jam/hari. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan
makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 05
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 20 kg
Masuk Rumah Sakit : 04 Maret 2013 – 08 Maret 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Demam tinggi, nyeri kepala, mual dan batuk sejak 2 hari lalu.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 04 Maret 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 8,4
Leukosit : 19,01
Eritrosit : 4,79
Eosinofil : 0,04
Basofil : 0,01
Neutrofil : 3,29
Limfosit : 2,80
Monosit : 0,56
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 04 05 06 07 08
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 - - 35,6 36,1
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien
Panas, pusing,
mual, batuk dan
gatal-gatal
Masih panas
dan batuk, gatal-
gatal
Sudah tidak
begitu panas,
masih gatal-
gatal
Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Oxoryl 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Terfacef® 1,4 gram i.v √ √ √ √ √
Progesic 0,5 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Cortidex ¾ ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rhinos Junior 1 cth √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
Assessment Dosis terfacef
® (ceftriaxone) yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 1000 – 2000 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5
– 7 hari (WHO, 2003) namun interval pemberiannya terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori
DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi
terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tidak
terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rekomendasi Pemberian ceftriaxone dilakukan tiap 12 jam/hari. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan
makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
.
No. Kasus : 06
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 8 tahun / Laki-laki / 23 kg
Masuk Rumah Sakit : 15 Februari 2013 – 18 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun, batuk-pilek, perut sakit, mual-mual dan
muntah
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (15 Februari 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 12,1
Leukosit : 16,71
Eritrosit : 5,81
Eosinofil: 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 3,52
Limfosit : 1,78
Monosit : 1,88
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 15 16 17 18
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 37,3 36,2 35,4
Denyut Nadi (x/menit) 80 - - - -
Respiratori (x/menit) 20 - - - -
Keluhan Pasien
Badan panas,
agak mual,
batuk-pilek
Sudah tidak
begitu panas,
masih batuk
Sudah tidak
begitu panas Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ranitidin ½ ampul √
Infus RL √ √ √
Papaverin ½ ampul √ √
Antrain 0,6 cc √ √
Trifed ½ cth √
Ondancentron ½ ampul √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √
Terfacef® 1,8 gram √ √ √ √
Cortidex ¾ ampul √ √ √ √ √ √ √
Cefspan® 1 cth √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Assessment Terapi tanpa indikasi: Kombinasi ceftriaxone dan cefixime kurang tepat, karena ditinjau dari bakteri penyebab demam tifoid, yaitu Salmonella thypi, kombinasi
antibiotika umumnya digunakan untuk menangani infeksi berat yang disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri (polimikroba) dengan memanfaatkan efek sinergisme
yang saling menunjang efektivitasnya satu sama lain, sedangkan pada kasus ini pasien dinyatakan hanya terdiagnosa demam tifoid dan tidak disertai penyakit lain yang
kemungkinan disebabkan oleh kuman atau bakteri lainnya selain Salmonella thypi, sehingga dalam penanganannya cukup diberikan terapi tunggal antibiotika.
Rekomendasi
Menggunakan salah satu jenis antibiotika sebagai terapi tunggal. Pasien disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi
konsumsi jajanan yang kurang bersih atau tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 07
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 17,9 kg
Masuk Rumah Sakit : 16 Maret 2013 – 21 Maret 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk-pilek, mencret sudah semingguan
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 16 Maret 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 13,97
Leukosit : 15,56
Eritrosit : 6,03
Eosinofil: 0,02
Basofil : 0,01
Neutrofil : 7,95
Limfosit : 2,60
Monosit : 0,88
Immunoserologi
S. thypii H : Positif 1/160
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 16 17 18 19 20 21
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 36,3 - 36,3 36,4 35,4
Denyut Nadi (x/menit) - - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
kepala pusing
Sudah tidak
panas, agak
susah makan
Sudah tidak
panas, sudah
mau makan
Sudah lebih
enakkan
Sudah lebih
enakkan
Sudah lebih
enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √ √
Cefspan® 1 cth √ √ √ √ √
Oxoryl ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Vestein √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cefarin® 1000 mg √ √ √ √
Lacto-B √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Assessment Penggunaan cefixime sebagai terapi demam tifoid pada pasien sudah tepat karena cefixime merupakan salah satu lini pertama untuk pengobatan demam tifoid selain
kloramfenikol (Shah et al., 2006).
Dosis terlalu rendah: Dosis cefspan®
(cefixime) yang diberikan pada pasien terlalu rendah yaitu 200 mg/hari sedangkan pada literatur dosis cefixime yang tepat sesuai
berat badan pasien adalah 268,5 – 358 mg/hari (Lacy et al., 2006). Durasi penggunaan cefixime terlalu singkat yaitu hanya 3 hari, sedangkan pada literatur durasi
penggunaan cefixime yang tepat yaitu 7 – 14 hari (Lacy et al., 2006).
Interval penggunaan cefixime terlalu pendek, yaitu < 12 jam. Pemberian obat dengan interval terlalu pendek dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya akumulasi
didalam tubuh pasien yang mana berbahaya bagi kesehatan pasien tersebut.
Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Namun efek dari dosis terlalu
rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang
oleh dokter.
Rekomendasi
Menaikkan dosis cefspan® (cefixime) menjadi 268,5 – 358 mg/12 jam dan memperpanjang durasi penggunaan cefixime menjadi 7 – 14 hari. Pasien disarankan untuk
menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi konsumsi jajanan yang kurang bersih atau tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 08
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Perempuan / 16 kg
Masuk Rumah Sakit : 08 April 2013 – 12 April 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun sejak 3 hari lalu, batuk-pilek, mulai
susah makan kemaren siang.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 08 April 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 12,70
Leukosit : 9,45
Eritrosit : 4,52
Eosinofil: 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 6,41
Limfosit : 2,28
Monosit : 0,75
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 08 09 10 11 12
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,9 38 37,4 36,2 35,8
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas Badan panas Susah makan Sudah mau
makan, enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Infus RL √ √
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Comtusy ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Colergis 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Assessment
Dosis ceftriaxone yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 800 – 1600 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5 – 7 hari
(WHO, 2003) namun interval pemberiannya terlalu panjang. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak
mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori
DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat interval pemberian antibiotika yang terlalu panjang tersebut tidak terjadi
apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Ceftriaxone diberikan tiap 12 jam/hari. Pasien disarankan menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi konsumsi jajanan yang kurang bersih
atau tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 09
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 11 tahun / Laki-laki / 30 kg
Masuk Rumah Sakit : 12 Februari 2013 – 16 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, sakit perut, agak mual sejak 3 hari lalu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 12 Februari 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 11,9
Leukosit : 14,28
Eritrosit : 5,21
Eosinofil: 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 3,79
Limfosit : 1,12
Monosit : 0,49
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/640
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 12 13 14 15 16
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 39,1 37,6 36,2 36 36,2
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Panas, pusing,
sakit perut, mual
Masih panas,
masih agak
mual
- Sudah lebih
enakkan -
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 2 gram i.v √ √ √
Cortidex 1 ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Pyrexin ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Vosedon 1,5 cth √ √ √
Cefarox® 100 mg √ √ √ √
Infus Ds 5% √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Assessment Terapi tanpa indikasi: Kombinasi ceftriaxone dan cefixime kurang tepat, karena ditinjau dari bakteri penyebab demam tifoid, yaitu Salmonella thypi, kombinasi
antibiotika umumnya digunakan untuk menangani infeksi berat yang disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri (polimikroba) dengan memanfaatkan efek sinergisme
yang saling menunjang efektivitasnya satu sama lain, sedangkan pada kasus ini pasien dinyatakan hanya terdiagnosa demam tifoid dan tidak disertai penyakit lain yang
kemungkinan disebabkan oleh kuman atau bakteri lainnya selain Salmonella thypi, sehingga dalam penanganannya cukup diberikan terapi tunggal antibiotika.
Rekomendasi
Menggunakan salah satu jenis antibiotika sebagai terapi tunggal. Pasien disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi
konsumsi jajanan yang kurang bersih atau tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 10
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 2 tahun / Laki-laki / 12,1 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Februari 2013 – 25 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun sudah seminggu terakhir
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 21 Februari 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 10,8
Leukosit : 24,97
Eritrosit : 4,82
Eosinofil : 0,06
Basofil : 0,02
Neutrofil : 7,30
Limfosit : 4,17
Monosit : 1,38
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/640
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24 25
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 - - - -
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Demam, tidak
bisa BAB Sudah bisa BAB Sudah enakkan Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 1,4 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex ½ ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Opilax 1 cth √
Relafen 1 cth √ √ √ √ √
Imunos 1 cth √ √ √ √ √
Sorbitol 1 cth √
Infus RL √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Assessment Dosis terlalu tinggi: Dosis terfacef
® (ceftriaxone) yang diberikan terlalu tinggi yaitu 1400 mg/hari sedangkan dosis ceftriaxone berdasarkan literatur acuan yang
digunakan untuk pasien dengan berat badan 12,1 kg yaitu 605 – 1210 mg/hari (Lacy et al., 2006).
Dosis terlalu rendah: Interval pemberian ceftriaxone terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan.
Ditinjau dari keluhan pasien efek dari dosis terlalu tinggi dan dosis terlalu rendah tidak tampak.
Rekomendasi
Menurunkan dosis terfacef® (ceftriaxone) menjadi 605 – 1210 mg/12 jam . Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi,
mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 11
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 5 tahun / Perempuan / 16 kg
Masuk Rumah Sakit : 20 Februari 2013 – 24 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk, agak pilek, dan agak mual sejak 4 hari lalu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium ( 20 Februari 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 13,2
Leukosit : 10,30
Eritrosit : 4,72
Eosinofil : 0,02
Basofil : 0,01
Neutrofil : 0,64
Limfosit : 3,27
Monosit : 0,38
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 20 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,3 37 37 35,6 36,1
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk Masih batuk Masih batuk - Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pyrexin 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Comtusy 2/3 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus Ds 5% √ √ √
Assessment Dosis ceftriaxone yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 800 – 1600 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5 – 7 hari
(WHO, 2003).
Interval pemberian ceftriaxone terlalu panjang yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak
mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari interval pemberian antibiotika yang terlalu panjang tersebut
tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Rekomendasi
Ceftriaxone diberikan dengan interval tiap 12 jam. Pasien disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan
jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 12
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 3 tahun / Perempuan / 14 kg
Masuk Rumah Sakit : 20 Juni 2013 – 24 Juni 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas sejak seminggu lalu, batuk-batuk
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (20 Juni 2013 )
Hematologi
Hemoglobin : 11,7
Leukosit : 10,68
Eritrosit : 4,12
Eosinofil :0,08
Basofil : 0,00
Neutrofil : 5,95
Limfosit : 3,92
Monosit : 0,73
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : -
Ig G antibodi S. thypii : Positif
Ig M antibodi S. thypii : Positif
Tanggal 20 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 36,8 - - -
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
batuk-batuk - - - -
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 1,2 gram i.v √ √ √ √
Pyrexin 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusy 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cortidex ½ ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Ambroxol ½ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan terfacef
® (ceftriaxone) terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7
hari (WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone terlalu panjang yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan
kemampuan menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau
dibunuh sehingga berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan terfacef® (ceftriaxone) menjadi 5 – 7 hari dengan pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan
dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 13
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 12 tahun / Perempuan / 31 kg
Masuk Rumah Sakit : 22 Februari 2013 – 24 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, lemas, susah makan, pusing
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (22 Februari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,1
Leukosit : 17,50
Eritrosit : 5,01
Eosinofil : 0,13
Basofil : 0,01
Neutrofil : 4,30
Limfosit : 0,82
Monosit : 1,11
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) 110/80 - -
Suhu Tubuh (°C) 38 36,1 35,8
Denyut Nadi (x/menit) 82 - -
Respiratori (x/menit) - - -
Keluhan Pasien Badan panas
dan lemas
Susah tidak
panas, enakkan
Sudah lebih
enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1 gram i.v √ √
Curcuma 1 tablet √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √
Kalmetason 1 ampul i.v √ √ √ √
Sistenol 1 tablet √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Assessment Dosis terlalu rendah: Dosis ceftriaxone yang digunakan pada pasien terlalu rendah yaitu 1000 mg/hari sedangkan dosis ceftriaxone yang tepat sesuai berat badan
pasien dalam literatur acuan yang digunakan yaitu 1550 – 3100 mg/hari (Lacy et al., 2006). Selain itu durasi penggunaannya juga terlalu singkat yaitu hanya 2 hari
sedangkan pada literatur acuan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari (WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu >
12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk
menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs
dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek,
dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis
terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien
yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Menaikkan dosis ceftriaxone menjadi 1550 – 3100 mg/12 jam dan memperpanjang durasi penggunaannya hingga 5 – 7 hari. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola
makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 14
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 15 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Februari 2013 – 25 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, pusing dan batuk sudah 4 hari
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (21 Februari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,8
Leukosit : 23,24
Eritrosit : 6,00
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,02
Neutrofil : 2,31
Limfosit : 1,60
Monosit : 0,41
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24 25
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 37,2 36,5 35,8 36
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas
dan batuk-batuk Masih batuk
Batuk sudah
berkurang
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi 2/3 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pyrexin 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Infus RL √ √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 15
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 8 tahun / Perempuan / 20 kg
Masuk Rumah Sakit : 15 Februari 2013 – 18 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas sejak 3 hari lalu, batuk-batuk dari kemaren sore
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (15 Februari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,8
Leukosit : 16,65
Eritrosit : 5,19
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,01
Neutrofil : 4,03
Limfosit : 2,43
Monosit : 0,94
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 15 16 17 18
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 36,2 - -
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
batuk
Masih agak
panas Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef 2 gram i.v √ √ √ √
Cortidex ¾ ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan terfacef
® (ceftriaxone) terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7
hari (WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan terfacef® menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 16
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 4 tahun / Laki-laki / 15,7 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Mei 2013 – 24 Mei 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun sudah sekitar seminggu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (21 Mei 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 13,0
Leukosit : 16,40
Eritrosit : 4,78
Eosinofil : 0,16
Basofil : 0,02
Neutrofil : 9,30
Limfosit : 6,00
Monosit : 0,92
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,7 36,7 35,9 36,1
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
susah makan - - Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,8 gram i.v √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √
Infus RL √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Assessment Dosis terlalu tinggi: Dosis ceftriaxone yang diberikan terlalu tinggi yaitu 1800 mg/hari sedangkan dosis ceftriaxone berdasarkan literatur acuan yang digunakan
untuk pasien dengan berat badan 15,7 kg yaitu 785 – 1570 mg/hari (Lacy et al., 2006).
Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan terfacef® (ceftriaxone) juga terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5
– 7 hari (WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone terlalu panjang yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan
kemampuan menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau
dibunuh sehingga berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001).
Namun efek dari dosis terlalu tinggi dan durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat serta interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari
keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Menurunkan dosis ceftriaxone menjadi 785 – 1570 mg/12 jam dan memperpanjang durasi penggunaannya sesuai literatur acuan hingga 5 – 7 hari. Pasien disarankan
untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 17
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 3 tahun / Laki-laki / 19,5 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Februari 2013 – 24 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk-batuk dan mual sejak 5 hari lalu, sudah
minum obat macam-macam tapi tidak sembuh.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (21 Februari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,0
Leukosit : 13,71
Eritrosit : 4,80
Eosinofil : 0,02
Basofil : 0,02
Neutrofil : 4,88
Limfosit : 2,63
Monosit : 0,47
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 39,5 37,8 36,7 36,2
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
batuk-batuk
Masih agak
panas dan batuk
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Antrain 0,5 cc √ √ √
Progesic ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Curmunos 1 cth √ √ √ √
Ceftriaxone 1 gram i.v √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 18
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 7 tahun / Perempuan / 19,5 kg
Masuk Rumah Sakit : 20 Mei 2013 – 24 Mei 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas dan pusing sejak 3 hari lalu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (20 Mei 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,8
Leukosit : 7,34
Eritrosit : 4,63
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 5,25
Limfosit : 1,41
Monosit : 0,57
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/80
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 20 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 38 36,5 - 35,8
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien
Badan panas,
kepala sakit
sekali
Masih panas,
menangis
kencang
Sudah agak
enakkan
Sudah agak
enakkan
Sudah agak
enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 1,6 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Imunos 1 cth √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus Ds 5% √ √ √
Assessment Dosis terfacef
® (ceftriaxone) yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 975 – 1950 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaan ceftriaxone juga sudah tepat
sesuai dengan literatur yang digunakan yaitu 5 – 7 hari (WHO, 2003).
Interval pemberian ceftriaxone terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak
mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Interval pemberian yang terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori
DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan
status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Terfacef® (ceftriaxone) diberikan tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan
jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 19
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Perempuan / 17,2 kg
Masuk Rumah Sakit : 19 November 2013 – 22 November 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk-batuk, agak mual sejak semalam
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Lab. (19 November 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,6
Leukosit : 14,70
Eritrosit : 4,86
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,01
Neutrofil : 27,64
Limfosit : 1,79 Monosit : 0,58
Immunoserologi
S. thypii H : Positif 1/160
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 19 20 21 22
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,7 37 36,4 36,5
Denyut Nadi (x/menit) 114 - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk Masih batuk Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,8 gram i.v √ √ √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pyrexin 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √
Assessment
Dosis terlalu tinggi: Dosis ceftriaxone yang diberikan terlalu tinggi yaitu 1800 mg/hari sedangkan dosis ceftriaxone berdasarkan literatur acuan yang digunakan
untuk pasien dengan berat badan 17,2 kg yaitu 860 – 1720 mg/hari (Lacy et al., 2006).
Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu tinggi dan durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat serta interval terlalu panjang
tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Menurunkan dosis ceftriaxone menjadi 860 – 1720 mg/12 jam dan memperpanjang durasi penggunaannya menjadi 5 – 7 hari. Pasien juga disarankan untuk menjaga
pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 20
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 4 tahun / Perempuan / 16 kg
Masuk Rumah Sakit : 19 Mei 2013 – 22 Mei 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas dan batuk-pilek. Semalam pasien tiba-tiba mimisan
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (19 Mei 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 10,6
Leukosit : 22,91
Eritrosit : 4,06
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,00
Neutrofil : 4,13
Limfosit : 1,44
Monosit : 0,33
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/80
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 19 20 21 22
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 36,6 35,6 36,1
Denyut Nadi (x/menit) 100 - - -
Respiratori (x/menit) 24 - - -
Keluhan Pasien
Badan panas,
pusing, mual,
menangis kuat
Masih batuk dan
pilek
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Oxoryl 1 cth √ √ √ √ √ √
Progesic 2/3 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √
Vometa ¾ cth √ √ √ √ √
Kalnex ½ ampul √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
Assessment
Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 21
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 8 tahun / Perempuan /20 kg
Masuk Rumah Sakit : 15 September 2013 – 17 September 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Panas sudah 5 hari, semalam tidak bisa tidur karena batuk-batuk
terus sampai pusing
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Lab. (15 September 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 13,3
Leukosit : 31,34
Eritrosit : 4,74
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,02
Neutrofil : 28,26
Limfosit : 1,79
Monosit : 0,67
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 15 16 17
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) 110/80 - -
Suhu Tubuh (°C) 38 - -
Denyut Nadi (x/menit) - - -
Respiratori (x/menit) - - -
Keluhan Pasien
Lemas, agak
susah makan,
panas
Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Ceftriaxone 1,8 gram i.v √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Codipront ¾ cth √ √
Infus RL √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 22
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 17 kg
Masuk Rumah Sakit : 08 April 2013 – 12 April 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk, mual sejak 3 hari lalu
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (08 April 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,7
Leukosit : 10,24
Eritrosit : 4,64
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 6,33
Limfosit : 2,58
Monosit : 1,32
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 08 09 10 11 12
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 39,5 - - 36,1 -
Denyut Nadi (x/menit) 116 - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk,
mual
Masih agak
panas
Sudah tidak
panas, agak
enakkan
Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √
Antrain 0,4 cc √ √
Ceftriaxone 1,6 gram i.v √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 23
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 9 tahun / Laki-laki / 26 kg
Masuk Rumah Sakit : 01 Desember 2013 – 05 Desember 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas sejak 4 hari lalu, semalam batuk-batuk dan agak
mual
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Lab. (01 Desember 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,9
Leukosit : 8,18
Eritrosit : 4,72
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,01
Neutrofil : 5,98
Limfosit : 0,90
Monosit : 1,28
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/80
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 01 02 03 04 05
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 39,4 38 - - 36,2
Denyut Nadi (x/menit) 115 - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
lemas, batuk Masih panas
Masih panas,
batuk berkurang
Tidak ada
keluhan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Infus RL √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Antrain 0,5 cc √ √
Terfacef® 2 gram i.v √ √ √ √ √
Vometrax ½ ampul √ √
Pyrexin 2 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √ √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Assessment Dosis terfacef
® (ceftriaxone) yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 1300 – 2600 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5
– 7 hari (WHO, 2003).
Interval pemberian terlalu panjang, hal ini dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk
menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status
pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Terfacef® (ceftriaxone) diberikan tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan
jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 24
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 7 tahun / Laki-laki / 21 kg
Masuk Rumah Sakit : 16 Januari 2013 – 20 Januari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas selama seminggu, batuk-batuk
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (16 Januari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,5
Leukosit : 24,10
Eritrosit : 6,02
Eosinofil : 0,06
Basofil : 0,02
Neutrofil : 13,79
Limfosit : 3,08
Monosit : 2,24
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 16 17 18 19 20
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) 110/60 - - - -
Suhu Tubuh (°C) 39,5 37,8 - - -
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk-
batuk
Masih agak
batuk
Sudah tidak
batuk Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,5 gram i.v √ √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pyrexin ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Oxoryl 2/3 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √
Comtusi ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √
Assessment Dosis ceftriaxone yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 1050 – 2100 mg/hari (Lacy et al., 2006) dan durasi penggunaannya juga sudah tepat yaitu 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian terlalu panjang, yaitu > 12 jam, hal ini dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi
terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat
dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Ceftriaxone diberikan tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang
tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 25
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 3 tahun / Laki-laki / 13 kg
Masuk Rumah Sakit : 25 Januari 2013 – 27 Januari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun sudah 3 hari
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (25 Januari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,5
Leukosit : 16,71
Eritrosit : 4,81
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,01
Neutrofil : 3,02
Limfosit : 3,18
Monosit : 0,29
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 25 26 27
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,8 - 36,1
Denyut Nadi (x/menit) - - -
Respiratori (x/menit) - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
pusing Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √
Terfacef® 1,2 gram i.v √ √ √
Progesic ¾ cth √ √ √ √ √ √ √
Curvit ½ cth √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Infus RL √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan terfacef
® (ceftriaxone) terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7
hari (WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu
panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan terfacef® menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 26
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 4 tahun / Laki-laki / 20 kg
Masuk Rumah Sakit : 28 Januari 2013 – 01 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Demam tinggi, mual-muntah sudah 2 hari ini.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (28 Januari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,5
Leukosit : 13,40
Eritrosit : 3,50
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,02
Neutrofil : 3,77
Limfosit : 2,34
Monosit : 1,00
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : Positif
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 28 29 30 01 02
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,8 - - 35,7 35,6
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas,
mual sekali
Masih agak
panas, mual
berkurang
Sudah tidak
panas
Sudah tidak
panas Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rhinos Junior ¾ cth √ √ √
Vometa ¾ cth √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Infus RL √ √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari (WHO,
2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan
plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval
terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan menghambat atau
membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga berisiko
menginfeksi kembali (Benin, 2001). Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang tersebut
tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan terfacef® menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 27
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 18,9 kg
Masuk Rumah Sakit : 07 Februari 2013 – 11 Februari 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas naik turun, sakit perut, pusing, mual-mual,
semalam muntah 2 kali.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (07 Februari 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,7
Leukosit : 17,77
Eritrosit : 4,85
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,02
Neutrofil : 3,25
Limfosit : 1,78
Monosit : 0,35
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/80
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 07 08 09 10 11
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) 110/70 - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 37,6 35,6 36,1 36,3
Denyut Nadi (x/menit) 108 - - - -
Respiratori (x/menit) 23 - - - -
Keluhan Pasien Pusing, mual,
dan badan lemas - - Sudah enakkan -
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 2 gram i.v √ √ √ √ √
Antrain 1 cc √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √ √ √ √
Vometa ½ cth √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Assessment Dosis terlalu tinggi: Dosis terfacef
® (ceftriaxone) yang diberikan terlalu tinggi yaitu 2000 mg/hari sedangkan dosis ceftriaxone berdasarkan literatur acuan yang
digunakan untuk pasien dengan berat badan 18,9 kg yaitu 945 – 1890 mg/hari (Lacy et al., 2006). Durasi penggunaan ceftriaxone sudah tepat sesuai dengan literatur
yang digunakan yaitu 5 – 7 hari (WHO, 2003).
Dosis terlalu rendah: Interval pemberian terlalu panjang, yaitu < 12 jam, hal ini dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma tidak mencapai konsentrasi
terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu tinggi dan interval pemberian antibiotika yang terlalu panjang tersebut
tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Dosis terfacef® (ceftriaxone) diturunkan menjadi 945 – 1890 mg/12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi,
mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 28
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 6 tahun / Laki-laki / 24 kg
Masuk Rumah Sakit : 16 November 2013 – 18 November 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Demam naik turun selama 4 hari. Sudah minum obat penurun
panas tidak sembuh-sembuh
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Lab. (16 November 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,6
Leukosit : 6,70
Eritrosit : 4,71
Eosinofil : 0,052
Basofil : 0,01
Neutrofil : 4,61
Limfosit : 2,47
Monosit : 1,18
Immunoserologi
S. thypii H : Positif 1/160
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 16 17 18
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 36,5 35,8
Denyut Nadi (x/menit) 116 - -
Respiratori (x/menit) - - -
Keluhan Pasien
Badan panas,
mual, susah
makan
Sudah tidak
panas, enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,7 gram i.v √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √
Imunos 1 cth √
Infus RL √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 2 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001).
Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari
keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 29
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 3 tahun / Perempuan / 14 kg
Masuk Rumah Sakit : 17 Juni 2013 – 20 Juni 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, batuk-pilek, tenggorokan sakit
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (17 Juni 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 12,9
Leukosit : 18,71
Eritrosit : 4,33
Eosinofil : 0,00
Basofil : 0,01
Neutrofil : 6,81
Limfosit : 2,07
Monosit : 1,47
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 17 18 19 20
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38 - - 35,7
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk-
pilek, pusing
Sudah tidak
panas
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √
Curmunos 1 cth √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √ √
Kalmetason 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √
Pyrexin ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Comtusi ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Infus RL √
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 3 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001).
Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari
keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 30
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 11 tahun / Perempuan / 26 kg
Masuk Rumah Sakit : 16 Agustus 2013 – 19 Agustus 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Panas, batuk-pilek, mual-mual
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (16 Agustus 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 11,8
Leukosit : 9,01
Eritrosit : 6,20
Eosinofil: 0,07
Basofil : 0,02
Neutrofil : 3,77
Limfosit : 1,24
Monosit : 0,30
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/320
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 16 17 18 19
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 - - -
Denyut Nadi (x/menit) - - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Panas, batuk-
batuk, mual
Masih agak
panas, sudah
tidak batuk
- Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Terfacef® 2 gram i.v √ √ √
Infus Ds 5% √ √
Vosedon 1,5 cth √ √
Cortidex ½ ampul √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Cefspan® 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Ondancentron ½ ampul √ √
Trifed 1 cth √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √
Comtusi 1 cth √ √ √ √ √ √
Assessment Terapi tanpa indikasi: Kombinasi ceftriaxone dan cefixime kurang tepat, karena ditinjau dari bakteri penyebab demam tifoid, yaitu Salmonella thypi, kombinasi
antibiotika umumnya digunakan untuk menangani infeksi berat yang disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri (polimikroba) dengan memanfaatkan efek sinergisme
yang saling menunjang efektivitasnya satu sama lain, sedangkan pada kasus ini pasien dinyatakan hanya terdiagnosa demam tifoid dan tidak disertai penyakit lain yang
kemungkinan disebabkan oleh kuman atau bakteri lainnya selain Salmonella thypi, sehingga dalam penanganannya cukup diberikan terapi tunggal antibiotika.
Rekomendasi
Menggunakan salah satu jenis antibiotika sebagai terapi tunggal. Pasien disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi
konsumsi jajanan yang kurang bersih atau tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 31
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 2 tahun / Perempuan / 13,1 kg
Masuk Rumah Sakit : 11 Maret 2013 – 15 Maret 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas dan batuk-batuk sudah seminggu.
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (11 Maret 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 10,8
Leukosit : 16,41
Eritrosit : 4,63
Eosinofil : 0,04
Basofil : 0,01
Neutrofil : 4,71
Limfosit : 3,88
Monosit : 1,24
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/640
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 11 12 13 14 15
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - - -
Suhu Tubuh (°C) 37,8 - - 36,2 35,8
Denyut Nadi (x/menit) - - - - -
Respiratori (x/menit) - - - - -
Keluhan Pasien Badan panas
dan batuk-batuk Masih batuk - Susah BAB -
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Imunos 1 cth √ √ √ √ √
Relafen 1 cth √ √ √ √ √
Opilax 1 cth √ √ √
Ceftriaxone 1 gram i.v √ √ √ √ √
Curvit ½ cth √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Progesic ¾ cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Infus RL √ √ √
Assessment
Dosis ceftriaxone yang diberikan pada pasien sudah tepat, yaitu 655 – 1310 mg/hari (Lacy et al., 2006). Durasi penggunaan ceftriaxone juga sudah tepat sesuai dengan
literatur acuan yaitu 5 – 7 hari (WHO, 2003). Interval pemberian terlalu panjang, yaitu > 12 jam, hal ini dapat menyebabkan konsentasi obat didalam cairan plasma
tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat interval terlalu panjang tersebut
tidak terjadi apabila dilihat dari keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Ceftriaxone diberikan dengan interval tiap 12 jam. Pasien disarankan untuk menjaga pola makan dengan memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan
jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
No. Kasus : 32
Subjektif
Usia / Jenis Kelamin / Berat Badan : 4 tahun / Laki-laki / 17,2 kg
Masuk Rumah Sakit : 21 Juli 2013 – 24 Juli 2013
Diagnosa Masuk : Demam tifoid
Perjalanan Penyakit : Badan panas, mual-muntah sudah 3 hari ini
Status Keluar : Sembuh dan diizinkan
Objektif
Pemeriksaan Laboratorium (21 Juli 2013)
Hematologi
Hemoglobin : 13,8
Leukosit : 14,71
Eritrosit : 5,50
Eosinofil : 0,01
Basofil : 0,01
Neutrofil : 3,76
Limfosit : 2,44
Monosit : 1,01
Immunoserologi
S. thypii H : -
S. thypii O : Positif 1/160
Ig G antibodi S. thypii : -
Ig M antibodi S. thypii : -
Tanggal 21 22 23 24
Tanda
Vital
Tekanan Darah (mmHg) - - - -
Suhu Tubuh (°C) 38,8 - 35,6 35,8
Denyut Nadi (x/menit) 115 - - -
Respiratori (x/menit) - - - -
Keluhan Pasien Panas, mual - Sudah enakkan Sudah enakkan
Penatalaksanaan Obat P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M P Si So M
Infus RL √ √
Pyrexin 1 cth √ √ √ √
Ceftriaxone 1,2 gram i.v √ √ √ √
Cortidex 2/3 ampul √ √ √ √ √ √ √ √ √
Progesic 1 cth √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Curvit 1 cth √ √ √ √
Curmunos 1 cth √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Assessment Dosis terlalu rendah: Durasi penggunaan ceftriaxone terlalu singkat, yaitu hanya 4 hari, sedangkan durasi penggunaan ceftriaxone yang tepat adalah 5 – 7 hari
(WHO, 2003). Interval pemberian ceftriaxone juga terlalu panjang, yaitu > 12 jam. Interval pemberian terlalu panjang dapat menyebabkan konsentasi obat didalam
cairan plasma tidak mencapai konsentrasi terapeutik minimal untuk menghasilkan efek yang diharapkan. Durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan
interval terlalu panjang merupakan salah satu penyebab kategori DRPs dosis terlalu rendah (dosage too low). Durasi pemberian berkaitan dengan kemampuan
menghambat atau membunuh bakteri, apabila durasi terlalu pendek, dikhawatirkan bakteri penyebab demam tifoid belum sepenuhnya dihambat atau dibunuh sehingga
berisiko menginfeksi kembali (Benin, 2001).
Namun efek dari dosis terlalu rendah akibat durasi penggunaan antibiotika yang terlalu singkat dan interval terlalu panjang tersebut tidak terjadi apabila dilihat dari
keluhan dan status pasien yang sembuh dan diizinkan pulang oleh dokter.
Rekomendasi
Memperpanjang durasi penggunaan ceftriaxone menjadi 5 – 7 hari dengan interval pemberian tiap 12 jam. Pasien juga disarankan untuk menjaga pola makan dengan
memperbanyak asupan bergizi, mengurangi kebiasaan makan jajanan yang tidak bersih dan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di Rumah Sakit
Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Drug Related
Problems (DRPs) Penggunaan Antibiotika Pada Pasien
Demam Tifoid Kelompok Pediatrik Di Rumah Sakit
Emanuel Purwareja Klampok Banjarnegara Pada Tahun
2013” memiliki nama lengkap Andrea Nita Karisa.
Penulis lahir di Wonosobo pada tanggal 17 Juli 1993
dari pasangan Bhe Imam Wiyono dan Yayang Setiati
sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Pendidikan
formal yang ditempuh penulis dimulai dari TK Pertiwi