-
INTEGRASI TIMOR TIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA
1976 - 1999
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh
RENDRA PURNAWAN JAPESA
NIM : 091314014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
INTEGRASI TIMORTIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA
TAHUN 1976 - 1999
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
RENDRA PURNAWAN JAPESA
NIM : 091314014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Makalah ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmatnya kepada
saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
2. Kedua orang tuaku terkasih, Bapak Syamsu Udaya dan Ibu
Rosina, yang telah
membesarkanku dengan penuh kasih sayang, membimbingku dengan
penuh
kesabaran, dan selalu memotivasiku untuk terus belajar.
3. Adikku terkasih, Dewi Juwita Cahyati dan pacarku Leny
Astriani yang selalu
motivasi untuk segera menyelesaikan makalah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“Jas Merah” Jangan sekali-kali melupakan sejarah, tapi jangan
juga sekali-
Kali meratapi sejarah, karena yang seharusnya kita lakukan
adalah belajar dari
sejarah.
(Soekarno)
Tak ada kesulitan yang tak terkalahkan. Bahkan kesulitan yang
bersifat khayalan
pun bias diatasi dengan berfikir yang benar.
(Norman Vincent Peale)
Semakin keras anda bekerja, semakin sulit untuk menyerah.
(Vince Lombardi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya
tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2015
Penulis
Rendra Purnawan Japesa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma:
Nama : Rendra Purnawan Japesa
Nomor Mahasiswa : 091314014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Integrasi Timor Timur ke Dalam Pemerintahan Indonesia Tahun
1976-1999”.Demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma
Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty
kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 26 Agustus 2015
Yang menyatakan
Rendra Purnawan Japesa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
INTEGRASI TIMORTIMUR KE DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA
TAHUN 1976 - 1999
Rendra Purnawan Japesa
Universitas Sanata Dharma
2015
Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
tiga
permasalahan pokok, yaitu :1) Proses integrasi Timor Timur
kewilayah Republik
Indonesia. 2) Faktor integrasi Timor Timur dengan Indonesia. 3)
Dampak
integrasi terhadap perkembangan wilayah Timor Timur.
Makalah ini disusun melalui studi pustaka, mengunakan pendekatan
multi
dimensional, dan ditulis secara deskrptif analitis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :1) proses integrasi
dimulai ketika
Indonesia memiliki kepentingan untuk membendung pengaruh paham
komunis di
ASIA 2) Rakyat Timor Timur berkeinginan untuk bergabung dengan
Indonesia
agar kenflik sosial di Timor Timur berakhir. 3) dampak negative
dari integrasi
menimbulkan banyak korban jiwa maupun harta bagirakyat Timor
Timur, dan
dampak positif banyak membantu perkembangan polapikir masyarakat
Timor
Timur dalam memandang dan menyelesaikan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
The integration of East Timor into the Indonesian
governmentin1976 - 1999
Rendra Purnawan Japesa
Sanata Dharma University
2015
The purpose of this papers for description something and anality
3
main/major problems. 1) Th integration process of Timor Timur to
the Republic
of Indonesia Region. 2) Factor integration of Timor Timur with
Indonesia. 3) The
impact of integration for development Timor Timur region.
This papers created by study literature with approach
multydimensional,
an written by description analysis.
The goal of the research showes that : 1) The prosess of
integration begen
when Inonesia have interst for stem comunism in ASIA. 2) Timor
Timur citizen
wanna joine with Indonesia with that the social conflict of
Timor Timur done. 3)
The negatively impact from integration cause many fatalities
which aset for Timor
Timur cityzen and the positive impact so much helpfull
development mindset for
Timor Timur citizen when facing problems.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telahmemberikan berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalahyang berjudul “INTEGRASI TIMOR TIMUR KE
DALAMPEMERINTAHAN INDONESIA TAHUN 1976 - 1999”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak mungkin
dapat
diselesaikan jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini,
penulis ingin mengucap kanterimakasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Theresia Sumini, M. Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan
Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Bapak Dr. Anton Haryono, M. Hum selaku dosen pembimbing yang
telah
dengan sabar membimbing, memberikan banyak pengarahan dan
masukkan,
serta saran selama proses penulisan dan penyusunan makalah
ini.
4. Seluruh dosen danpihak sekretariat Program Studi Pendidikan
Sejarah, yang
telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis
menyelesaikan studi
di Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang
telah
memberikan pelayanan dan membantu penulis dalam memperoleh
sumber
penulisan makalah ini.
6. Seluruh keluargaku, terkhusus untuk kedua orang tuaku, Bapak
Sanyu Udaya
dan Ibu Rosina, serta adikku Dewi J C, dan juga pacarku
tersayang Leny
Astriani terimakasih atas dukungan, do’a dan semangat yang
selalu diberikan
kepada saya.
7. Teman-teman Pendidikan Sejarah angkatan 2009, terimakasih
atas dukungan
dan do’anya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
8. Semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat saya
sebutkan satu per
satu, terimakasih atas dukungan dan do’anya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para
pembaca, guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 26 Agustus 2015
Rendra Purnawan Japesa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN
...........................................................................
iii
HALAMAN
PERSEMBAHAN........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO
........................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA....................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
.......................... vii
ABSTRAK.......................................................................................................
viii
ABSTRACT
......................................................................................................
ix
KATA
PENGANTAR........................................................................................
x
DAFTAR ISI
....................................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN
....................................................................................
xi
BABIPENDAHULUAN.....................................................................................
1
A. Latar Belakang
.......................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat
Penulisan................................................................
6
D. Sistematika Penulisan
.............................................................................
7
BAB II PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH
REPUBLIK INDONESIA
....................................................................
8
A. Terbentuknya Partai Politik di Timor Timur
........................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
B. Campur Tangan Pemerintah Indonesia............
...................................... 12
C. Perang Saudara.
....................................................................................
13
D. Deklarasi Sepihak Fretilin
....................................................................
14
E. Deklarasi Balibo
...................................................................................
17
F. Invasi Militer Indonesia ke Timor
Timur............................................... 19
G. Peresmian Integrasi Timor Timur Oleh Indonesia
................................. 22
H. Operasi Keamanan Setelah Peresmin Integrasi
..................................... 23
I. Pemilu Pertama di Timor
Timur.............................................................
26
BAB III FAKTOR INTEGRASI TIMOR TIMOR DENGAN
INDONESIA......................................................................................
29
A. Faktor Dari Rakyat Timor Timur
.......................................................... 29
B. Faktor Dari Pemerintah
Indonesia.........................................................
32
BAB IV DAMPAK INTEGRASI TERHADAP PERKEMBANGAN
TIMOR TIMUR
................................................................................
37
A. Dampak Negatif Dari Integrasi Timor Timur ke Indonesia
.................. 37
1......................................................................................................
D
alam Bidang Sosial
........................................................................
37
a)
..........................................................................................
O
perasi Seroja Berlanjut
....................................................... 37
b)..........................................................................................
P
emberontakan Pertama Setelah Takluknya Timor Timur
Oleh
ABRI.........................................................................
39
c)
..........................................................................................
T
ragedi Santa
Cruz...............................................................
40
2......................................................................................................
D
alam Bidang Politik
.......................................................................
43
3......................................................................................................
D
alam Bidang Ekonomi
...................................................................
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
B. Dampak Positif Dari Integrasi Timor Timur Dengan
Indonesia............. 45
1......................................................................................................
D
alam Bidang Sosial
........................................................................
45
2......................................................................................................
D
alamBidang Politik
........................................................................
48
3......................................................................................................
D
alam Bidang Ekonomi
...................................................................
51
C. Dampak Lepasnya Timor Timur Dari Indonesia………………………..53
BAB V
KESIMULAN......................................................................................
56
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................
60
LAMPIRAN
....................................................................................................
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Silabus...............................................................................................................
63
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
...................................................................
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Timor merupakan suatukawasan yang sudah dikenal secara luas
sejak
kurang lebih 200 tahun yang lalu, terutama karena eksotisme
produk kayu
cendananya yang aromanya sangat mempesona. Jauh sebelum Belanda
dan
Portugis masuk ke wilayah ini, pulau Timor adalah bagian dari
jaringan
perdagangan yang secara politis berpusat di Jawa Timur dan
kemudian bergabung
dengan Sulawesi, jaringan ini terikat dalam satu jaringan
komersial dengan Cina
dan India.1
Kawasan pulau Timor membujur dari arah barat daya ke timur laut.
Satu-
satunya batas darat adalah disebelah barat daya, yaitu dengan
bagian barat pulau
Timoryang merupakan wilayah dari provinsi NTT. Luas wilayah
pulau Timor
bagian timuradalah 14.989.375 km2, sedangkan belahan bagian
barat yang masuk
provinsi NTT adalah 13.819.41 km2.2Keadaan alam pulau Timor
kurang bagus
karena kondisi tanahnya terdiri dari bebatuan kapur dan
pegunungan yang tidak
vulkanis seperti di pulau Jawa, sehingga tumbuh-tumbuhan
tidakbanyak
jenisnya,akan tetapi kayu cendana banyak tumbuh diwilayah
ini.
1Jhon GTaylor,Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang
Dilupakan),Jakarta, Porum
solidaritas untuk rakyat Timor Timur, 1998, hlm, 2. 2A Kardiyat
Wiharyanto,SEJARAH INDONESIA DariProklamasi Sampai Pemilu 2009.
Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma,2011,hlm, 198.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Produk kayu cendana inilahyang menjadi daya tarik bangsa Eropa
datang
kewilayah timur Indonesia.Kedatangan Portugis pertamakali di
kawasan Timor
adalah di pulau Solor.Ada dua versi kedatangan bangsa Portugis
ke pulau Timor.
Versi pertama menyatakan bahwa Portugis tiba dipulau Timor tahun
1511, ketika
penjajahan Portugis Alfonso de Abrau mengelilingi pulau tersebut
dan membuat
peta mengenainya. Sementara versi kedua menyatakan bahwa
kedatangan bangsa
Portugis untuk pertama kalinya ke Pulau Timor adalah tahun 1519,
ketika
Ferdinand Magallen menjejakkan kaki untuk pertama kalinya
dipulau itu dengan
menumpang kapal berbendera Spanyol. Sampai saat ini para
sejarawan belum
sepakat mengenai kapan persisnya Bangsa Portugis datangke pulau
Timor.
Setelah Belanda menguasai sebagian wilayahpulau Timor bagian
barat yaitu
wilayah Solor, kegiatan Portugis terdesak ke pulau Timor bagian
timur, pada
tahun 1640 orang-orang Portugis mulai membangun tempat tinggal
baru di Timor,
khusus untuk para pastor dan pedagang. Sejak saat itu perhatian
Portugis semakin
terpusat ke pulau Timor bagian timur ini. Siasat pertama yang
berorientasi pada
agama dan perdagangan mulai berubah bentuk menjadi ekspansi
teritorial dengan
mendirikan benteng-benteng. Politik adu domba dipraktikkan
antara raja-raja
setempat yang diakhiri dengan pengakuan kekuasaan Portugis oleh
masyarakat
pribumi.3
Akan tetapi secara administratif atau secara de facto Portugal
menancapkan
kekuasaanya pada tahun 1665 saat Raja Muda Portugal yang
berkedudukan di
3Ibid., hlm 198-199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
India mengangkat Simon Luis sebagai kepala daerah Timor
pertama.4 Sementara
itu Belanda semakin memperluas kekuasannya kewilayah Nusa
Tenggara Timur,
sehingga Portugis semakin terdesak dan pada tahun 1769 tinggal
menguasai
daerah Timor bagian timur saja.Pengaruh Portugis mengalami
kemunduran di
wilayah-wilayah jajahannya.Sejak tahun 1662 satu demi satu
wilayah jajahan
Portugis jatuh ketangan lawan-lawannya yaitu Belanda dan
Inggris, begitupun
denganwilayah jajahannya di Indonesia khususnya pulau Timor
bagian barat
(Flores) kecuali Timor bagian timur. Meskipun Portugis hanya
menguasai
sebagiankecil wilayah pulau Timor, Portugis tidak begitu saja
dengan mudah
menanamkan kekuasaanya di daerah tersebut.Itu terbukti sejak
Portugis mulai
berusaha menguasai daerah Timor Timur, rakyat secara terus
menerus melakukan
perlawanan.5 Sejarah mencatat bahwa bangsa Timor melakukan
perlawanan
terhadap Portugis untuk pertamakalinya pada tahun 1641. Pada
waktu itu
sejumlah penguasa lokal, yaitu mereka yang tinggal dikawasan
Wahale,
mengontrol sebagian wilayah pantai Timor. Akantetapi tahun 1642
Portugis
mampu menguasai keadaan setelah pasukan mereka memenangkan
pertempuran
didaerah Atapupu.6
Pulau Timormerupakan satu kesatuan pulau yang dibagi dua
menjadi
wilayah Portugis dan Belanda pada masa kolonial.
Portugismenguasai wilayah
Timor bagian timur atau yang sekarang disebut dengan Timor Leste
dan Belanda
4Genewati dkk, Keamanan Diperbatasan Indonesia-Timor Leste.
Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2009, hlm. 55-56. 5A K Wiharyanto, op, cit, hlm. 200.
6Genawati dkk, op, ci, hlm. 58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
menguasai daerah Timor bagian Barat atau yang disebut sebagai
Provinsi Nusa
TenggaraTimur.7
Pulau Timor bagian timur bukan bagian dari tanah jajahan
Belanda
melainkan jajahan Portugal.Dengan demikianmaka kemerdekaan
Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
tidak mencakup
wilayah Timor bagian timur.8 Akan tetapi Timor Timur pernah
berintegrasi
dengan pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1976 sampai
dengan tahun
1999 yang kemudian mendeklarasikan kemerdekaan wilayahnya
sebagai Negara
yang merdeka dan berdiri sendiri dengan nama Timor Leste.
Dalam proses menginterasikan Timor Timur kewilayah
pemerintahan
Indonesia, Indonesia merancang sebuah Undang-Undang Integrasi
dan
mendirikan Majelis Rakyat pada bulan Mei 1976. Tugas dari
anggota Majelis ini
adalah menyusun petisi yang diperuntukkan kepada Presiden
Soeharto yang
meminta Indonesia untuk mengabulkan integrasi.9 Petisi ini
ditandatangani oleh
Arnaldo dos Reis Araujo sebagai ketua PSTT (Pemerintahan
Sementara Timor
Timur) dan Guilherme Goncalves selaku dewan perwakilan rakyat
daerah, isi
utama dari petisi singkat ini adalah agar Timor-Leste disatukan
dengan Indonesia
tanpa dilakukannya sebuah referendum.
Pada tahun 1975, perkembangan politik di Timor Timur mengalami
keadaan
yang paling kritis dengan adanya tindakan sepihak dari Fretilin,
dengan
7Ibid., hlm. 55.
8Setyohadi, Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke
Masa, Jakarta,2002,hlm. 158.
9(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di
Timor-Leste), Chaga! Laporan
Komisi Penerimaan Kebenarandan Rekonsiliasi( CAVR ) di
Timor-Leste. Volum 1,Jakarta, PT
Gramedia, 2010, hlm. 238.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
melakukan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 25 November 1975.
Namun
partai lain menandingi deklarasi kemerdekaan Fretilin dengan
melakukan
deklarasi “integrasi” yang isinya ingin bergabung dengan
Indonesia, dan ahkirnya
masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan
melalui
UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan
Timor Timur
ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga
lahir PP No. 19
Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pembentukan Propinsi Daerah
Tingkat I Timor
Timur serta dipertegas lagi melalui Ketetapan MPR No.
VI/MPR/1976 yang
mengukuhkan penyatuan wilayah Timor Timur yang terjadi pada
tanggal 17 Juli
1976 ke dalam wilayah Negara Kesatuan RI. Proses integrasi ini
didasarkan pada
Deklarasi Balibo yang ditandatangani pada tanggal 30 November
1975. Deklarasi
Balibo dan ketentuan-ketentuan di atas menjadi dasar klaim bagi
pemerintah
Indonesia. Namun pada ahkirnya persaudaraan itu hanya
berlangsung 23 tahun,
yang disebabkan timbulnya perbedaan keinginan antara pemerintah
Indonesia
dengan Fretilin yang mengklaim sebagai pemerintah.
Pada tanggal 17 Juli 1976, Presiden Soeharto menandatangani
undang-
undang yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia,
meresmikan tindakan Indonesia mengintegrasikan Timor-Leste.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mengetahui lebih
jelasnya
mengenai sejarah Timor Timur ( Timor Leste ) dari proses
Integrasi sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
terjadinya Refrendum 1976 - 1999, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai
berikut :
1. Bagaimana proses integrasi Timor Timur ke wilayah Republik
Indonesia?
2. Apa yang menjadi Faktorintegrasi Timor Timur dengan
Indonesia?
3. Bagaimana dampak integrasi terhadap perkembangan wilayah
TimorTimur?
C. Tujuan dan Manfaat penulisan
1. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penulisan ini
adalah
untuk mendeskripsikan dan menganalisis :
a. Proses integrasi Timor Timur ke wilayah Republik
Indonesia.
b. Faktor integrasi Timor Timur dengan Indonesia.
c. Dampak integrasi terhadap perkembangan wilayah Timor.
2. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkandapat memberikan berbagai
manfaat
antara lain:
a. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah Timor Timor dari
awal
proses integrasi sampai terjadinya refrendum1976-1999, menambah
wawasan,
meningkatkan sikap kritis dan menambah kesadaran sejarah serta
menambah
bekal bagi penulis untuk menjadi seorang guru sejarah yang
berkualitas dan
profesional dalam meningkatkan karya dalam bidang
pendidikan.
b. Bagi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah koleksi
kepustakaan dan
dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi teman-teman, dan
siapapun yang
membutuhkan.
c. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi
ilmu
pengetahuan khususnya sejarah Indonesia mengenai Timor Timur
dari awal
proses integrasi sampai terjadinya refrendum1976-1999,
D. Sistematika Penulisan
Penulisan tentang "Timor Timur pada Masa di Bawah
Pemerintahan
Indonesia 1967 - 1999" ini terdiri dari lima bab, dengan
sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan.
BAB II Bab ini menguraikan tentang proses integrasi Timor
Timur
ke wilayah Republik Indonesia.
BAB III Bab ini menguraikan tentang faktor integrasi Timor
Timur
dengan Indonesia
BAB IV Bab ini menguraikan tentang dampak integrasi terhadap
Perkembangan wilayah Timor Timor.
BAB V Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan
permasalahan yang telah diuraikan dalam bab II, III, dan
IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH REPUBLIK
INDONESIA
A. Terbentuknya Partai Politik di Timor Timur
Kekacauan politik yang menyebabkan terjadinya Revolusi Anyelir
dalam
pemerintahan Portugal mengakibatkan berpindahnya kekuasaan dari
pemerintahan
sipil ketangan militer.Pemerintahan Portugis yang diambil alih
oleh militer
berusaha memperbaiki keadaan keterbelakangan Portugis di Eropa
seperti
pertentangan politik yang berlarut-larut, keadaan ekonomi
Portugis yang semakin
merosot, pengangguran terus meningkat, dan perang di daerah
jajahan terus
berkobar. Pemerintahan dibawah kekuasaan militer ini segera
memenuhi janjinya
untuk mengembalikan hak-hak sipil, para tahanan politik
dibebaskan, partai
pemerintah dibubarkan, polisi rahasia dihapus, sensor pers
ditiadakan dan kepada
rakyat diberikan kebebasan untuk membentuk partai politik dan
mengambil
bagian dalam menyusun kebijaksanaan pemerintahan.
Pemerintahan baru itu juga mengumumkan maksudnya untuk
menerapkan
azas-azas demokrasi di provinsi-provinsi seberang lautan dan
sehubungan dengan
itu bermaksud mengadakan suatu referendum pada tanggal 31 Maret
1975 dimana
rakyat dapat menentukan status politik dan hari depan negerinya
sendiri.
Untuk menyikapi hal tersebut rakyat Timor Timur bergegas
membentuk
partai politik untuk mempersiapkan pemerintahannya
sendiri.Mengenai hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
pemerintahan Portugis juga mendukung dibentuknya partai politik
di Timor
Timur dan juga memberikan kesempatan dan hak kepada
masing-masing partai
politik untuk mengkampanyekan pilihan politiknya serta
mempersiapkan rakyat
untuk mengikuti pemilihan umum guna menentukan nasib Timor
Timur. Partai
politik yang terbentuk pertama kali di Timor Timur adalah Partai
UDT (Uni
Demokratik Timor, Persatuan Demokratik Timor) yang terbentuk
pada tanggal 11
Mei 1974, partai Sosialis Demokrat, Frente Revolucionaria da
Timor-Leste
Independente ( FRETILIN)1, muncul dari ASDT (Asosiasi Sosial
Demokratik
Timor) yang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1974. Manifesto pertama
ASDT
menyerukan penolakan terhadap kolonialisme, partisipasi segera
orang Timor
dalam pemerintahan lokal, dan diskriminasi rasial, melawan
korupsi,
danmembangun hubungan baik dengan negara tetangga. ASDT sendiri
tumbuh
dari komite untuk pembelaan buruh yang muncul segera setelah kup
di Lisabon,
sedangkan tranformasi dari ASDT ke FRETILIN merupakan perwujudan
sebuah
perubahan orientasi menuju perlunya membentuk sebuah organisasi
politik
berbasiskan masa diseputar semboyan kemerdekaan.2 Tokoh-tokoh
penting dalam
berdirinya partai ini antara lain, Francisco Xavier do Amaral,
Alarico Jorge
Frenandes, Nicolau dos Reis Lobato, Mari Alkatiri, Rogerio Tiago
de Fatima
Lobato, Jose Manuel Horta, Abilio Araujo, Francisco Borja da
Costa, Antonio
Duarte Carvarinho dan Vicente dos Reis.
APODETI (Asosiasi Rakyat Demokratik Timor) merupakan partai
minoritas
yang terbentuk dari sebuah pertemuan tiga puluh sampai empat
puluh orang
1A. KWiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu
2009, Yogyakarta,
Universitas Sanata Dharma, 2011, hlm 202. 2Geoffrey, C, Gunn,
Timor Loro Sae ; 500 Years, Makau, Livros do Oriente, 1999, hlm
411.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Timor pada tanggal 27 Mei 1974.3Dukungan awal dari partai ini
adalah beberapa
orang dari komunitas Arab di Dili (kecuali Mari Alkatiri dan
Hamis Bassarawen),
yang mengajukan permintaan integrasi terhadap konsulat
Indonesia, kemudian
mendapat dukungan dari para Liurai (Raja/Kepala Desa).Pemimpin
APODETI
yang paling menonjol adalah Guilherme Goncalves, Arnaldo dos
Reis Araujo dan
Ojorio Doares.Selain dukungan dari komunitas Arab dan liurai
setempat,
terbentuknya partai ini tidak terlepas dari bantuan dinas
intelijen Indonesia,
BAKIN yang sebelumnya sudah masuk ke Timor dan membangun
jaringan
dengan agen-agen konsulat Indonesia di Dili.
Tiga partai kecil lainnya yang terbentuk namun tidak banyak
berpengaruh
yaitu: KOTA (Klibur Oan Timor Aswain, Pasukan Ksatria Timor),
Partai
TRABALHISTA (Partai Buruh) dan terakhir Partai ADILTA
(Perkumpulan
Demokratik untuk Integrasi Timor-Timur dengan Australia), dari
tiga partai ini
tidak satupun yang mempunyai pengaruh yang signifikan selama
masa akhir
kekuasaan Portugis dibandingkan dengan tiga partai lainnya.
Pada awal perjuangan untuk memenangkan referendum, ketiga
partai
menunjukkan sikap yang cukup sportif.Pihak Portugispun
menunjukkan pula
kemampuannya sebagai stabilisator yang dapat mencegah munculnya
ekstrimis-
ekstrimis di Timor.Prinsip hubungan baik dengan Indonesia
benar-benar
dipelihara dan berbagai usaha kerjasama dengan propinsi NTT
diusahakan dapat
berkembang.
3(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di
Timor-Leste),,Chega (Laporan
Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di
Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,
2010, hlm 206.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Ketenangan tersebut menghilang setelah adanya pergantian
gubernur beserta
stafnya, pada tanggal 18 November 1974 Gubernur Fernando Alvos
Aldeia
diganti oleh Letkol Lemos Pires yang diantara anggota stafnya
ada tiga orang
yang berasal dari partai komunis Portugal PCP (Partido Comunista
Portugues),
yaitu Mayor Fransisco de Mota sebagai ketua kabinet urusan
politik, Mayor
Yonathan sebagai kabinet urusan sosial, dan Kapten Ramos sebagai
perwira
inteligen. Dengan demikian terganggunya proses dekolonisasi
tidaklain
disebabkan oleh adanya unsur-unsur PCP yang sengaja menyusup ke
Timor.
Strategi mereka adalah dekolonisasi harus menghasilkan suatu
posisi dan kondisi
Timor Timur yang menguntungkan gerakan komunis Internasional.4
Oleh karena
itu mereka berusaha langsung mengerahkan proses dekolonisasi,
meskipun
bertentangan dengan ketentuan pemerintahan Lisbon. Hasil
pendekatan dan
penjajakan delegasi Indonesia pada pertengahan bulan Oktober
1974, ternyata
dalam proses dekolonisasi di Timor Timur pemerintah Lisbon tetap
berpegang
pada sikap dasar yaitu menyerahkan masa depan Timor Timur
sepenuhnya pada
aspirasi rakyat Timor, merdeka dan berdiri sendiri bagi Timor
adalah suatu hal
yang tidak realistis, berintegrasi dengan Indonesia adalah
kedudukan masa depan
Timor Timur yang paling realistis, menghargai dan mengakui serta
memberi
kesempatan pada Indonesia untuk menggarap masa depan Timor
Timur, dan
menyadari sepenuhnya atas kepentingan dan kedudukan Indonesia
dalam masalah
Timor Timur.
4 Hendro Subroto, Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor Timur,
Jakarta,Pustaka Sinar Harapan,
1996, hlm 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
B. Campur Tangan Pemerintah Indonesia
Meskipun Revolusi Bunga pada awalnya berjalan mulus di Portugal,
bulan-
bulan dan tahun-tahun setelahnya merupakan ketidakstabilan
politik, saat
beberapa pemerintahan minoritas berturut-turut terbentuk, dan
kemudian runtuh,
sampai partai sosialis berkuasa pada tahun 1982.Ketidakstabilan
ini membatasi
kemampuan Portugal untuk secara efektif menangani berbagai
peristiwa yang
terjadi di Timor Timur.Dengan destabilisasi aktif yang
dilancarkan oleh
Indonesia, pemerintahan Portugal tidak mampu menjalankan proses
dekolonisasi.5
Pemerintah Indonesia yang pada awalnya berambisi untuk
menggabungkan
bekas jajahan Portugis tersebut dengan badan intelijennya yaitu
BAKIN melalui
suatu operasi komodo yang telah berhasil membentuk partai
politik APODETI,
namun para pendiri partai ini sedikit kecewa, karena minimnya
dukungan yang
diperoleh oleh partai tersebut. Oleh sebab itu, Jendral Ali
Moertopo yang
memimpin operasi tersebut mulai mencari cara baru untuk mencapai
tujuannya.
Operasi Komodo yang dijalankan oleh militer Indonesia dan
propaganda
yang mengunakan surat kabar Berita Yudha dan Harian Antara,
berhasil
mempengaruhi beberapa tokoh UDT seperti Oliveir, Joao
Carrascalao dan Lopez
da Cruz untuk keluar dari koalisi dan akibat dari propaganda
media tersebut
berakibat runtuhnya koalisi antara UDT dan FRETILIN yang
berujung pada
perang saudara (sipil) di Timor Timur.
5Chega, op, cit., hlm. 168.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
C. Perang Saudara
Badan intelijen BAKIN melalui operasi Komodo dan kedua media
propagandanya, memperluas berita–berita yang isinya hanya
menggembar-
gemborkan FRETILIN sebagai partai komunis yang telah menerima
senjata dari
Cina dan akan melakukan kudeta. Informasi seperti inilah yang
menambah
keyakinan UDT terhadap ancaman FRETILIN yang semakin
radikal.
Oleh sebab itu ketiga pemimpin UDT ini kemudian melakukan
pertemuan
dengan Ali Moertopo di Jakarta untuk menanyakan posisi
Indonesia.Ternyata
dalam pertemuan itu Moertopo sudah mengambil sikap yang begitu
keras untuk
mencapai tujuannya.Ia mengatakan bahwa sekarang FRETILIN adalah
gerakan
komunis, yang sedang merencanakan untuk melakukan kudeta di
pertengahan
Agustus dan apabila kudeta itu berhasil maka Indonesia akan ikut
campur.6Hal ini
ditambah lagi dengan pernyataan Soeharto pada awal bulan Juli
yang mengatakan
“Timor Timur tidak akan bertahan lama”.Sebaliknya dari pertemuan
itu, ketiga
pemimpin UDT melewati Denpasar, Bali. Di Denpasar mereka ditemui
oleh agen
BAKIN yang menyamar sebagai diplomat Malaysia dan menyatakan
kepada
ketiga pemimpin UDT ini bahwa negaranya akan sangat mendukung
apabila
mereka berhasil mencegah pemerintahan yang berhaluan kiri di
Timor Timur.
Ketiga pemimpin UDT ini tiba di Dili pada tanggal 6 Agustus
1975.Kedatangan mereka di Dili langsung disodori dengan
berita-berita yang
tidak jauh berbeda dengan yang mereka dengar sebelumnya di
Jakarta.Akhirnya
pada tanggal 9 dan 10 Agustus 1975 UDT melakukan kudeta
mendahului
6Taylor, Jhon G,Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang
Dilupakan). Porum solidaritas
untuk rakyat Timor Timur, Jakarta, 1998, hlm 89.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Fretilin.Mereka berhasil menguasai beberapa tempat penting di
Dili seperti
bandara, pelabuhan, pusat komunikasi dan beberapa tempat utama
yang dianggap
pentingbagi mereka.Mereka mulai melakukan penangkapan terhadap
anggota-
anggota FRETILIN di beberapa daerah seperti Bacau, Same, Ainaro,
dan
Maubesi. Pemerintah setempat dengan timnya yang diutus dari
Portugal untuk
penyelesaian proses dekolonisasi mencoba melakukan negoisasi
dengan UDT
maupun FRETILIN namun situasi yang makin parah membuat usaha
Lemos Pires
tidak menemukan hasil yang positif. Dengan serangan dari UDT
yang semakin
bertambah maka FRETILIN dengan komite sentralnya mulai melakukan
rencana
untuk melakukan serangan balasan melawan UDT.
Regerio Lobato, seorang negosiator militer utama pada saat itu,
yang
merupakan adik dari salah satu pendiri FRETILIN yaitu Nocolau
Lobao berhasil
mengajak unit-unit tentara di Aileu dan Maubesi bergabung untuk
melawan
pasukan UDT. Akhirnya pada tanggal 20 Agustus 1975 FRETILIN
melancarkan
balasan kudeta.Perang antara UDT dan FRETILIN pun semakin gencar
dan
pertempuran ini dimenangkan oleh pihak Fretilin yang berhasil
memukul mundur
pasukan UDT ke perbatasan Indonesia. Sementara itu, Lemos Pires
beserta
stafnya yang merupakan utusan dari pemerintahan Portugal, tidak
sanggup lagi
mengendalikan situasi pada saat itu memilih mundur ke sebuah
pulau lepas pantai
kota Dili, yaitu Atauro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
D. Deklarasi Sepihak Fretilin
Kudeta yang dilancarkan UDT dan dibalas dengan kontra kudeta
oleh
FRETILIN berlangsung singkat namun berdarah.FRETILIN pun keluar
sebagai
pemenang serta satu-satunya partai yang berkuasa di Timor Timur
pada saat itu.
Sedangkan UDT yang kalah dan terjebak di perbatasan, memperoleh
ijin masuk
ke wilayah Indonesia dan melanjutkan Movimento Anti Comunista
Revolusionario
(MARC, Gerakan Revolusi Anti Komunis), yang dikoordinir F.X.
Lopes da Cruz,
yang pembentukannya diumumkan di Dili pada hari-hari setelah
kup
UDT.7Sementara dari pihak Portugal yang melarikan diri ke Atauro
diminta
kembali oleh FRETILIN untuk melanjutkan program
dekolonisasinya.Namun
perwakilan Portugal tersebut memilih melanjutkan perjalanan dan
menolak
permintaan kembali dari FRETILIN, sehingga praktis FRETILIN lah
yang
menjadi satu-satunya partai berkuasa dan menjalankan roda
pemerintahan secara
de faco.
FRETILIN yang secara de facto telah menguasai Timor Timur
dan
menjalankan beberapa programnya yang dulu hanya berfokus pada
mobilisasi
kekuatan rakyat berubah menjadi mobilisasi untuk bagaimana
membentuk suatu
pemerintahan yang kuat.Tugas-tuganya itu kemudian diserahkan
kepada seluruh
anggota komite sentral yang ada pada saat itu.Fokus perhatian
Komite Sentral pun
tidak lagi hanya di Dili namun meluas keseluruh daerah Timor
Timur untuk
menjalankan program pemerintahan yang disepakati bersama.
7Hill, Helen Mary, Gerakan Pembebasan Nasional Timor Loro Sae,
Yayasan HAK dan Sahe
Institute for Liberation, Universitas Michigan, 2000, hlm
183.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Namun situasi di perbatasan yang terus menerus menunjukkan
perkembangan kurang baik bagi pemerintahan FRETILIN, memicu
perlu
dilakukannya proklamasi kemerdekaan segera secara sepihak,
karena melihat
situasi di perbatasan semakin mengkhawatirkan. Ide untuk
dilakukannya
proklamasi ini berawal dari sikap para tentara FRETILIN dan
beberapa
pemimpinnya yangmerasa bahwa mereka berjuang dan ingin
dinyatakan mati
sebagai seorang tentara dan pejuang yang membela tanah airnya,
dengan melawan
tentara invasi dantidak mau dinyatakan sebagai tentara propinsi
bagian Portugal.
Para tentara FRETILIN mulai memikirkan keadaan di perbatasan
dan
keinginan tentaranya yang sedang bertempur di perbatasan melawan
tentara
Indonesia.Untuk itu, FRETILIN mulai mengutus beberapa orang
untuk
melakukan diplomasi ke beberapa Negara agar mendukung dan
mengakui jika
FRETILIN melakukan proklamasi kemerdekaan secara sepihak.Ramos
Horta ke
Australia dan Marie Alkatiri ke Afrika untuk diplomasi dengan
beberapa Negara
yang merupakan bekas jajahan Portugis.
Pemerintahan Australia menunjukkan sikap yang tidak jelas
terhadap usaha
diplomasi yang disampaikan oleh utusan Timor Timur, bahkan
ketika jurnalis
warganegaranya yang terbunuh di perbatasan pun tidak menunjukkan
sikap yang
keras terhadap Operasi Militer Indonesia. Berbeda dengan di
Afrika,
sekembalinya Marie Alkatiri dari Afrika mengatakan bahwa 25
pemerintahan
Afrika akan mengakui proklamasi kemerdekaan Timor Timur setelah
sepuluh
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Sebenarnya FRETILIN dan para pemimpinnya tetap menaruh
perhatian
kepada pemerintahan Portugal untuk kembali dan menyatakan
kemerdekaan
kepada Timor Timur, namun sikapPortugal yang pada saat itu juga
menunjukkan
sikap yang tidak jelas, bahkan Portugal malah melakukan
negosiasi dengan
Indonesia tentang masa depan Timor Timur, sikap ini membuat
FRETILIN dan
para pemimpinnya terpaksa mengambil tindakan untuk
mengantisipasi adanya
serangan besar-besaran dari militer Indonesia. Maka pada tanggal
28 November
1975 FRETILIN dan seluruh rakyat Timor Timur menyatakan
Proklamasi
kemerdekaannya secara sepihak (Unilateral) dilapangan gedung
pemerintahan
pusat di Dili.
Fretilin membacakan deklarasi di hadapan 2.000 orang yang
berkumpul di
depan gedung pemerintahan Portugis. Pasukan Fretilin berparade
sesuai dengan
satuan mereka, dan pada pukul 17.55 bendera Portugis yang sudah
berkibar
berabad-abad di Timor Timur diturunkan, dan menggantinya dengan
bendera baru
yaitu bendera Republik Demokratik Timor-Leste.
Walaupun Fretilin telah mendeklarasikan kemerdekaanpada 1
Desember,
deklarasi sepihak pada 28 November ini terjadi secara tak
terduga dan tiba-
tiba.menyebabkan pelaksanaannya tidak matang, seperti dalam
proses penulisan
naskah proklamasinya, penjahitan benderanya, dan tidak semua
pemimpin Fretilin
hadir pada upacara proklamasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
E. Deklarasi Balibo
Sehari setelah deklarasi kemerdekaan Timor-Leste sepihak oleh
FRETILIN
ke empat partai politik menanggapi deklarasi sepihak
Fretilin.Empat partai politik
Timor-Leste seperti UDT, APODETI, KOTA, dan TRABALHISTA
mengeluarkan Proklamasi integrasi untuk mengimbangi langkah yang
diambil
Fretilin.Mereka yang pro integrasi Proklamasi menuduh deklarasi
sepihak Fretilin
menghambat solusi damai atas konflik dan hak rakyat Timor Timur
atas
penentuan nasib sendiri. Kemudian proklamasi itu menyatakan
bahwa seluruh
bekas koloni Timor Portugis akan diintegrasikan ke dalam wilayah
Republik
Indonesia, dan menggambarkan hal ini sebagai pengungkapan paling
tegas dari
perasaan rakyat Timor Timur. Pemerintah dan rakyat Indonesia
diminta untuk
mengambil segala langkah untuk melindungi hak hidup rakyat yang
kini
menganggap dirinya sebagai rakyat Indonesia namun hidup di bawah
teror dan
praktik fasis Fretilin dengan persetujuan pemerintahan
Portugis.8
Dari pihak Indonesia Deklarasi sepihak Fretilin menjadi pemicu
bagi
Presiden Suharto untuk mengesahkan invasi besar-besaran
Indonesia atas Timor
Timur. Ketika menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik menerima
proklamasi
integrasi pada tanggal 1 Desember, pihak Indonesia menyatakan
perjuangan berat
masih ada didepan dan Indonesia akan memberikan dukungan
terselubung atau
terbuka secara menyeluruh, Adam Malik menyimpulkan dengan
mengatakan
diplomasi sudah berakhir. Kini Timor Timurakan diselesaikan di
medan tempur.9
8Soekanto (ed.), Integrasi,Surakarta, Yayasan Parikesit, 1976,
hlm 283-284.
9„‟Malik Warm‟‟ The Canberra Times, dikutip dalam Jollffe, Eas
Timor, hlm 225-226.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Keinginan invasi besar-besaran untuk menguasai Timor Timur
menjadi jelas
pada bulan Desember, Indonesia melancarkan operasi militer yang
diberi nama
Operasi Flamboyan. Operasi ini didukung oleh pemerintah
Australia untuk
menggabungkan Timor Timur kedalam wilayah Indonesia setelah
Perdana Mentri
Australia Gough Whitlam bertemu dengan Presiden Suharto di
Wonosobo.
Militer Indonesia pun menpersiapkan pasukannya untuk melakukan
invasi
besar-besaran ke wilayah Timor Timur dengan membentuk Komando
Tugas
Gabungan Operasi Seroja. Pasukan ditambah 3.200 orang, bantuan
ini termasuk
Detasemen Tempur ke 2 Kopassandha, Batalion Infanteri Surabaya,
kapal selam
ratulangi, dua pesawat pengangkut, dan 3 batalion dari Brigade
Infanteri ke 2
Jawa Timur. Komando operasi Seroja membuat strategi penyerangan
dari dua sisi
oleh pasukan gabungan terhadap Dili. Puncaknya pada tanggal 7
Desember 1945,
Indonesia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Dili
F. Invasi Militer Indonesia ke Timor Timur
Militer Indonesia merasa frustasi karena gagal memancing
intervensi
dengan cara mendorong konflik internal. Sekarang pemimpin
Operasi Komodo
harus banting stir, yaitu langsung memakai jalan keluar militer.
Pemerintahan
FRETILIN harus dilenyapkan secepatnya, sebelum mereka berhasil
memantapkan
diri menjadi salah satu pemegang kuasa yang dipercaya
orang.Untuk mencapai
sasaran ini kontrol kewilayahan mereka harus terus dikurangi
dengan cara
penyerangan di kantong wilayah yang dikontrol FRETILIN.Jika ini
gagal, maka
yang harus dilakukan adalah penyerbuan langsung.Sementara itu di
front
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Internasional, opini luar negeri harus digarap dengan hati-hati,
agar siap menerima
hasil apapun.Untuk itu operasi Komodo terus mendengungkan mitos
bahwa
perang saudara tidak berhenti setelah bulan Agustus. Mitos ini
diterbitkan di surat
kabar asing agar terlihat perang saudara di Timor Timur masih
bergejolak,
padahal sumber perang itu adalah serangan perbatasan oleh
pasukan Indonesia
sendiri.10
Pada tanggal 7 Desember 1975, 10.000 anggota pasukan tentara
Indonesia
yang didukung kapal-kapal perang buatan Rusia, pesawat-pesawat
angkut, tank
ampibi, pesawat perang dan helikopter buatan Amerika, dengan
nama sandi
Operasi Seroja, pada tanggal 8 Desember 1975 dilaksanakan
penyerbuan atas Dili.
Dimulai dengan pengeboman dipagi buta, disusul dengan serangan
udara pukul 5
pagi dan pada saat yang sama tentara elit Indonesia, kopassandha
mendarat di
dermaga. Dalam susunan strategi perang saat itu akan dilakukan
pengepungan Dili
secara cepat oleh pasukan khusus dari daerah perbatasan. Tetapi
mereka harus
melewati perlawanan ketat FRETILIN sehingga rencana semula
gagal.Pasukan
penyerbuan yang dipimpin oleh Jendral Murdani, dengan anak
buahnya, Kolonel
Dading. Dengan 10.000 tentara yang telah diturunkan berasal dari
divisi
Brawijaya, Jawa Timur dan Siliwangi, Jawa Barat, melakukan
serangan yang
sangat brutaldan terjadi pembunuhan yang sistematik terhadap
penduduk sipil di
Dili. Kekerasan dan perampasan harta benda dengan cara-cara yang
primitive.
Bahkan Uskup Dili, Mgr. Costa Lopez, menggambarkan begitu
tentara mendarat
dimulailah pembunuhan terhadap siapapun yang mereka temui.
Mayat-mayat
10
Taylor, John G, op, cit., hlm 105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
bergelimpangan di jalan, yang kami lihat hanyalah tentara yang
membunuh dan
terus membunuh.11
Sekitar pukul 9 pagi tahun 1975 di Dili, sekelompok orang,
kebanyakan
perempuan dan anak-anak juga telah dibunuh dengan cara sama.
Seorang saksi
mata mengatakan bahwa tentara Indonesia menyambar anak-anak dari
ibunya dan
melemparnya ke kerumunan, kemudian perempuan-perempuan itu
dibunuh satu
per satu, dan semua yang melihat disuruh menghitung.12
Medan pembunuhan lain
adalah di sekitar barak Polisi Portugis di selatan kota.
Pada tanggal 10 Desember pasukan lain mendarat di Bacau,
sedangkan pada
tanggal 25 dan 26 Desember jumlah pasukan ditambah lagi sekitar
15.000 dari
10.000 pasukan yang sudah ada. Penambahan itu dilakukan untuk
mendorong
gerak pasukan di kota-kota seperti Dili dan Bacau ke daerah
pedalaman.Dengan
dukungan dari pemerintah Australia terhadap pendudukan militer
Indonesia atas
Timor Timur, dan memberi pengesahan melalui pengakuan de jure
atas
kedaulatan Indonesia.Bahkan setiap pernyataan yang penting
dikeluarkanoleh
Indonesia, diterima begitu saja sebagai aksioma untuk perumusan
kebijakan luar
negeri Australia.
Setelah pasukan Indonesia masuk lebih dalam lagi di wilayah
Timor Timur
pasukan FRETILIN mundur lebih jauh lagi ke pedalaman, pertama ke
Maubisse
dan kemudian ke pantai selatan.Pembantaian tahanan terjadi
ketika FRETILIN
bergerak mundur tahanan yang dibantai itu adalah mereka yang
menjadi pengikut
partai UDT dan APODETI.Ketika komite FRETILIN terpecah, sebagian
berada di
11
Uskup Timor Timur, 1983 dalam John G. Taylor.,op. cit., hlm 122.
12
Dunn, 1977 dalam John G. Taylor.op. cit., hlm 123.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Aileu dan sebagian berada di Maibisse.Dalam keadaan seperti
inilah FRETILIN
melakukan beberapa eksekusi massal terhadap para tahanan di
daerah Aileu.13
Menyadari keterbatasannya dan keterdesakannya oleh militer
Indonesia
pada tanggal 15 Mei sampai Juli 1976, FRETILIN mengadakan
konfrensi
nasional di Soibada di daerah pedalaman timur untuk menentukan
strateginya.
FRETILIN membuat keputusan untuk memobilisasi resistensi
nasional.Strateginya mencakup resistensi semi gerilya. Hal ini
akan mendukung
secara logistik oleh penduduk sipil yang akan ikut dengan
FRETILIN.
G. Peresmian Intergrasi Timor Timur Oleh Indonesia
Tidak lama setelah pertemuan FRETILIN di Soibada, Indonesia
merancang
apa yang disebut sebagai sebuah undang-undang integrasi.
Pemerintahan
sementara yang didirikan Indonesia di Dili, mengumpulkan
orang-orang dalam
suatu badan yang disebut Majelis Rakyat selama Mei 1976,
diketahui oleh
Guilherman Goncalves.Majelis ini merupakan orang-orang terpilih
dari setiap
daerah yang mewakili orang Timor.Para anggota majelis menyusun
petisi kepada
Presiden Soeharto untuk mengabulkan integrasi.Mario
Carrascalao
mengemukakan bahwa ini merupakan satu-satunya fungsi yang
dilakukan Majelis
Rakyat.
Petisi ini ditandatangani oleh Arnaldo dos Reis Araujo sebagai
ketua PSTT,
dan Guilherme Goncalves selaku kepala dewan perwakilan rakyat
daerah
(DPRD), walaupun badan ini belum dibentuk. Mereka mengklaim
dirinya
13
Chega.op. cit., hlm. 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
mewakili rakyat Timor, dan menyebut deklarasi Balibo sebagai
dasarbagi klaim
tersebut, isi utama dari petisi singkat ini adalah agar Timor
Timur disatukan
dengan Indonesia tanpa dilakukannya sebuah referendum.14
Kelompok itupun
diterbangkan seluruhnya ke Jakarta untuk menyampaikan petisi
tersebut kepada
presiden Soeharto. Pada tanggal 7 Juni 1976 Arnaldo dos Reis
Araujo, Guilherme
Goncalves, Francisco Xavier Lopes da Cruz, dan Mario Carrascalao
menyerahkan
petisi tersebut kepada presiden Soeharto.
Pada 25 Juni, sebuah misi pencarian fakta para pejabat Indonesia
dan
sekelompok diplomat internasional yang terdiri atas sepuluh
orang yaitu duta
besar Korea Selatan, Malaysia, Suriah untuk Jakarta, Charge
d‟Affaires dari
Afganistan dan Irak, seta para perwira yang mewakili Panam,
Yaman Selatan,dan
India mengunjungi Dili, dengan didampingi wartawan Indonesia dan
wartawan
asing. Dalam perjalanan selama satu hari tersebut, mereka
menghadiri upacara
dimana kepala PSTT Arnaldo dos Reis Araujo menyampaikan pidato,
dan
kelompok itu mengunjungi beberapa kota yang dekat dengan Dili.
Misi itu
melaporkan bahwa pemerintahan yang efektif telah berjalan dengan
baik dan
Dewan Perwakilan Rakyat berjalan sebagai “alat Demokrasi‟‟.Misi
itu juga
menemukan adanya keinginan untuk melakukan integrasi tanpa
melakukan
referendum, yang mereka anggap sebagai mekanisme yang asing bagi
orang
Timor. Pada 17 Juli 1976, Presiden Soeharto menandatangani
Undang-Undang
14
Chega, ibid.,hlm. 239.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia DPR-RI
meresmikan tindakan Indonesia mengintegrasikan Timor
Timor.15
H. Operasi Keamanan Setelah Peresmian Integrasi
Sesuai dengan pernyataan menteri Luar Negri Indonesia Adam Malik
ketika
menerima proklamasi integrasi Timor Timur di Balibo, beliau
mengatakan bahwa
perjuangan yang dihadapi Indonesia di Timor Timur masih ada
yaitu terkait
dengan keamanan di wilayah Timor Timur itu sendiri. Setelah
resminya integrasi
Timor Timur dengan pemerintahan Republik Indonesia, operasi
keamananpun
dilanjutkan.Sekitar pertengahan hingga akhir 1976, pesawat
serang udara Bronco
OV-10 pertama buatan AS tiba di Indonesia dan dipergunakan
untuk
melumpuhkan serangan dan menghancurkan pasukan pemberontak
Fretilin.Kekuatan udara menjadi bagian penting dari strategi
ABRI di Timor
Timur, karena para pemberontak banyak bersembunyi di pedalaman
hutan dan
perbukitan.
Walaupun Indonesia sudah menggunakan kekuatan udara tambahan
yang
dipasok dari Amerika Serikat, situasi pada akhir 1976 itu pada
dasarnya
merupakan kebuntuan. Pada April 1976, sebuah laporan dari
kedutaan besar
Amerika mengemukakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
ABRI:
Jendral Yogi (Asisten Perencanaan, Depertemen
Pertahanan)…memperkirakan kekuatan Fretilin sekitar 3.000
dengan
hanya 5.000 dari 15.000 pucuk senjata yang sejauh ini disita
oleh
Indonesia. Indonesia belum-belum sudah mengalami kekurangan
15
Chega, ibid., hlm. 239.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
sumberdaya, dengan kekurangan pasokan amunisi untuk senjata
ringan, artileri, tank, dan meriam angkatan laut.16
Pada paruh kedua 1977, operasi militer Indonesia semakin gencar,
yang
mencakup penghancuran sumber makanan di pedalaman untuk
memisahkan
masyarakat sipil dari resistensi bersenjata.Operasi ini
mengakibatkan kematian
masyarakat sipil dalam jumlah yang tak terkira akibat serangan
langsung serta
kelaparan dan wabah penyakit akibat dihancurkannya basis-basis
Fretilin dan
sumber makanan.Dengan mundurnya Fretilin kesejumlah kecil daerah
yang lebih
sempit, ABRI meluncurkan Operasi Cahaya, dengan maksud untuk
memaksa para
pemimpin utama Fretilin menyerah bersama penduduk sipil yang
tersisa.17
Gunung
Matebian di wilayah timur dan beberapa wilayah di Suai dan
Ermera di wilayah
barat menjadi ajang pengeboman udara yang paling gencar, yang
mengakibatkan
kematian sekala besar dan akhirnya penyerahan diri puluhan ribu
penduduk
sipil.Para pemimpin utama Fretilin ditangkap, menyerahkan diri,
atau dibunuh,
sehingga resistensi bersenjata yang tersisa kacau-balau.Presiden
Fretilin Nicolaus
Lobato terbunuh dalam pertempuran 31 Desember 1978.18
Sedangkan Xanana
Gusmao berhasil meloloskan diri ke wilayah timur.ABRI terus
melanjutkan
operasi penumpasan sampai pada awal 1979, dan pada Maret 1979
menyatakan
wilayah ini sudah ditaklukan.
Operasi militer antara pertengahan 1977 sampai pada awal 1979
sering
disebut sebagai kampaye “pengepungan dan penghancuran.‟‟Kampanye
tersebut
16
Telegram, Kedutaan Besar Amerika Jakarta kepada Menteri Luar
Negri di Washington, GOI
Request for Help in Timor, 29 April 1976, dalam Chega!, hlm 241.
17
Chega.op. cit. hlm. 241. 18
Chega, ibid., hlm. 280.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
punya dua tujuan, yaitu untuk menghancurkan kepemimpinan
Fretilin dan
memaksa penduduk sipil yang tinggal di pedalaman
bergunung-gunung
menyerahkan diri kepada ABRI di dataran rendah.Pada Agusutus
1977, ABRI
melancarkan operasi militer besar- besaran dengan pasukan awal
terdiri atas tiga
batalion ditambah menjadi tujuh belas batalion pada bulan
Agustus 1977. Fokus
awal dari ofensif ini adalah sektor barat, yang dikenal dengan
nama sandi Operasi
Sisir. Seperti berbagai operasi sebelumnya, dukungan artileri
Angkatan Laut dan
Udara adalah faktor penting bagi kemenangan ABRI.
Penggunaan kekuatan udara memberikan tekanan yang sangat besar
kepada
Fretilin, karena kekuatan bersenjata Fretilin hanya bersenjata
ringan.Ini menjadi
faktor utama yang membuat penduduk sipil di gunung menyerahkan
diri, dan
memberikan kemenangan militer kepada ABRI atas Fretilin/Falintil
pada tahun
1979. Selain ini, dukungan dari Negara luar juga manjadi faktor
kemenganan
militer Indonesia seperti dukungan dari AS yang memasok 16 unit
F5, sebuah
Skuadron A4, dan sebuah fasilitas pembuatan senapan M-16.19
Pada tahun 1978
Inggris mengumumkan niatnya untuk memasok pesawat Jet Hawk
untuk
serangan darat.20
Sementara itu Ausralia memasok helikopter dan pesawat
angkut.21
Ini menjadi pertanda yang jelas bagi Indonesia bahwa
negara-negara
Barat tidak menantang operasi militernya di Timor Timur.
19
Chega, ibid., hlm. 244. 20
Taylor, Jhon G, Perang Tersembunyi ( Sejarah Timor Timur Yang
Dilupakan), Jakarta, Porum
solidaritas untuk rakyat Timor Timur,1998,hlm. 78. 21
Carmal Budiardjo dan Liem Soei Liong, The War Against East
Timor, Zed Book, 1984,hlm, 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
I. Pemilu Pertama di Timor Timur
Dengan selesainya operasi keamanan, militer Indonesia
berkesimpulan
bahwa mereka telahberhasil mengamankan wilayah ini.Ketika
pemilihan umum
diselenggarakan pada tahun 1982, ini juga diselenggarakan untuk
pertamakalinya
di Timor Timur.Militer bertanggung jawab untuk menjaga keamanan
bagi
pelaksanaan pemilu di seluruh kepulauan Indonesia.Untuk itu
militer
membutuhkan pasukan yang besar dalam melaksanakan tugasnya
untuk
mengawal keamanan pemilu di seluruh kepulauan Indonesia,
menyebabkan
berkurangnya pasukan militer yang berada di wilayah Timor
Timur.22
Hasil pemilu di Timor Timur menunjukkan lebih dari 99% suara
memilih
Golkar, Partai Presiden Soeharto yang berkuasa.Hal ini, ditambah
dengan
perhitungan suara yang sangat cepat, menunjukkan dengan kuat
adanya hasil yang
dimanipulasi.Kemungkinan motif bagi manipulasi suara ditujukkan
setahun
berikutnya ketika Gubernur Mario Carrascalao menyatakan bahwa :
„‟Orang-
orang telah diberitahu bahwa dengan memilih Golkar, mereka akan
menunjukkan
pandangan mereka tentang integrasi dengan Indonesia.‟‟23
Dalam peristiwa itu, Indonesia menggunakan suara sebagai bukti
tentang
adanya dukungan bagi Indonesia.Xanana Gusmao tidak
menahan-nahan
serkesmenya dalam pesannya kepada PBB pada tahun 1982 :
…partainya Suharto memenangi pemilu lagi. Di Timor Timur,
dibawah todongan senjata, semua penduduk memberikan suara
yang
mendukung Golkar. Sebuah paradoks yang mengherankan, Timor
22
Peter A, Rohi, “Hanya Dengan 1 Pistol di Pinggang Kotak Suara di
Kawal Ke Los Palos’’, Sinar
Harapan, 1 Juni 1982, hlm. 84. 23
Chega,op, cit., hlm. 275.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Timur dan Irian Jaya merupakan “provinsi kesayangan” Soeharto
dan
pendukung Golkar.24
Walaupun pelaksanaan pemilu di Timor Timur banyak mengalami
kecurangan,akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sistem
pemerintahan
Indonesia sudah dilaksanakan dan dijalankan di Timor Timur.
Segera setelah
pelaksanaan pemilu, pihak militer Indonesia memulai pendekatan
baru untuk
menjaga keamanan di Timor Timur, yaitu dengan melakukan
pendekatan
negosiasi dengan gerakan resistensi Timor Timur.Berbagai
pertemuan lokal antara
pejabat Indonesia dan Falintil sering dilakukan yang kemudian
membuka jalan
bagi beberapa kontak di tingkat yang lebih tinggi.Pada tanggal
20 Maret 1983,
dua orang mayor Indonesia dan beberapa staf militer bertemu
dengan Xanana
Gusmao di Liaruca untuk melakukan negosiasi.Pada pertemuan ini
dihasilkan
empat poin yang diminta oleh pihak Falintil diantaranya : (1)
penarikan tanpa
sarat pasukan Indonesia dari Timor Timur; (2) sebuah misi
penjaga perdamaian
PBB; (3) sebuah referendum yang bebas dan adil; dan (4)
kehadiran
Falintil/Fretilin yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan
selama proses ini.25
Tiga hari kemudian tanggal 23 Maret 1983, Kolonel Purwanto
sendiri yang
bertemu dengan Xanana Gusmao di Larigutu.Pertemuan ini
menghasilkan
penandatanganan kesepakatan genjatan senjata antara militer
Indonesia dengan
Falintil/Fretilin.Yang lainnya mengikuti, dan genjatan senjata
pun menyebar ke
seluruh wilayah Timor Timur.26
24
Xanana Gusmao, „‟Message to the 37th
UN General Assembly, 14 Oktober 1982. Dalam Chega!,
hlm 275. 25
Jill Jolliffe, Timor: Terra Sangrenta, O Jornal, Lisabon, 1989,
hlm. 163-170. 26
Chega,op. cit., hlm. 276.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
BAB III
FAKTOR INTEGRASI TIMOR TIMUR DENGAN INDONESIA
A. Faktor dari Rakyat Timor Timur
Diantara partai politik yang lahir di Timor Timur, ada yang pro
integrasi
yaitu partai politik APODETI.Karena tujuanya yang berbeda, maka
partai ini
dikecam oleh dua partai lainnya. Namun APODETI terus berjuang
dan
mengusahakan bahasa Indonesia diajarkan di Timor Timur. FRETILIN
dan UDT
lalu membentuk koalisi, akan tetapi FRETILIN lebih condong ke
komunis maka
koalisi keduanya berakhir.1Ketika berlangsung pembicaraan
dekolonisasi Timor
Timur pada tanggal 26 Juni 1975 di Macao, FRETILIN memboikot,
sehingga
masa depan Timor Timur belum dapat ditentukan pada saat
pembicaraan itu.
Kemudian keadaan semakin memburuk ketika pengangkatan Kolonel
Ramos
Pires menjadi Gubernur baru di Timor Timur pada tanggal 14
November 1974. Ia
sendiri cenderung kepada UDT, tetapi sebagian besar stafnya pro
komunis
Portugal sehingga cenderung kepada FRETILIN. Bahkan mereka telah
berpikir
untuk menjadikan Timor Timur sebagai pangkalan gerakan Komitern
(Organisasi
Komunis Internasional).2
Staf Pires yang berhaluan komunis membantu FRETILIN dengan
persenjataan dan membiarkan partai menguasai Tropas (polisi
kolonial Portugal).
1Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
Sejarah
Nasional Indonesia VI, Jakarta, Balai Pustaka, 1993,hlm 488. 2A,
K, Wiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu
2009, Yogyakarta,
Universitas Sanata Dharma, 2011, hlm 202-203.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Dalam usahanya mengalahkan lawan-lawannya, FRETILIN tidak
segan-segan
menggunakan kekerasan.Akibatnya banyak orang yang pro UDT dan
APODETI
marasa diteror.Mereka melarikan diri menyeberang ke Timur
Barat
(Indonesia).Pada pertengahan 1975 jumlah mereka yang melarikan
diri ke Timur
Barat mencapai 50.000 orang.Untuk membantu mereka pemerintah
Indonesia
menyediakan pangan, bahan bangunan, alat pertanian, dan uang
yang dikeluarkan
sampai maret 1976 mencapai dua milyar rupiah.3
Untuk mengatasi kekacauan di Timor Timur, Portugal dan
Indonesia
melakukan pertemuan di Roma pada tanggal 5 November
1975.Pertemuan itu
menghasilkan dokumen yang disebut Memorandum of
Understanding.Dalam
dokumen itu kedua Negara mengakui hak semua partai atas Timor
Timur.Dalam
kekacauan di Timor Timur FRETILIN menggunakan kekerasan sehingga
UDT,
APODETI, KOTA dan TRABALISTA menggunakan senjata pula.Untuk
menjamin kemenangan, kelompok pro integrasi menerima sukarelawan
dari
Indonesia, setelah mereka mengawal kembalinya pengungsi dari
Timor Timur ke
kampung halamannya. Menghadapi keadaan yang kacau Kolonel
Pires
meninggalkan Dili, melarikan diri dari tanggung jawab dan
mengungsi ke pulau
Atauro.
Sadar kedudukannya yang semakin terdesak dan merasa diberi
kesempatan
oleh Pires dengan mengundurkan diri, FRETILIN pada tanggal 28
November
1975 memproklamasikan berdirinya Republik Demokratis Timor Timur
di Dili.
Dengan Xavier Do Amaral sebagai Presiden.
3Ibid., hlm. 203.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Guna menghadapi aksi FRETILIN yang dinilai sepihak, maka
UDT,
APODETI, KOTA dan TRABALISTA pata tanggal 30 November 1975
juga
memproklamasikan penggabungan Timor Timur kedalam wilayah
Indonesia di
Balibo. Proklamasi tersebut ditindaklanjuti dengan menegakkan
kekuasaan di
seluruh Timor Timur.4
Berkat kerja sama yang baik dari keempat partai pro integrasi
ini, maka
pada pertengahan Desember 1975 dapat dikatakan seluruh Timor
Timur sudah
dikuasai pasukan gabungan pro integrasi, bahkan Dili pun dapat
direbut pula.
Oleh karena itu, tindakan lanjutan dari gabungan partai yang pro
integrasi adalah
mendirikan Pemerintahan Sementara Timor Timur (PSTT) yang
berkedudukan di
Dili.Kepala PSTT adalah Arnaldo dos reis Araujo dan Xavier Lopez
da Cruz
sebagai wakilnya.Kemudian dibentuk pula DPR Timor Timur sebagai
wakil
rakyat dengan Guilherme Maria Goncalves sebagai ketua. Setelah
merasa
semuanya jelas dan PSTT merasa yakin akan kedudukannya, maka DPR
Timor
Timur yang beranggotakan 30 orang, disaksikan para anggota PSTT
dan
undangan lain, pada tanggal 30 Mei 1976 menyelenggarakan sidang
khusus
dengan pembahasan tunggal integrasi Timor Timur dengan
Indonesia. Dalam
sidang itu diputuskan tiga keputusan yaitu, pertama,
menyampaikan petisi
integrasi kepada Pemerintahan RI di Jakarta, kedua, menyerahkan
kepada komisi
khusus rumusan petisi integrasi, ketiga, mempercayakan kepada
ketua sidang
untuk menentukan delegasi.5
4(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di
Timor-Leste), ,Chega (Laporan
Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di
Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,
2010, hlm 221. 5A, K, Wiharyanto,op, cit., hlm.204.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Dalam waktu singkat petisi integrasi selesai disusun dan pada
tanggal 7 Juni
1976 delegasi petisi sudah menyampaikan pada pemerintah
Indonesia di
Jakarta.Presiden Soeharto menyambut baik petisi itu karena
berasal dari rakyat
Timor Timur. Namun, untuk ikut merasakan yang dialami rakyat
Timor Timur,
pemerintah Indonesia mengirim delegasi 36 orang dengan
menyertakan 11
perwakilan Negara asing dan 40 wartawan dalam dan luar negri ke
Timor Timur.
Berdasarkan laporan delegasi maka pada tanggal 9 Juli 1976
pemerintahan
Indonesia menerima petisi dan segera dengan RUU integrasi. RUU
itu diterima
oleh DPR pada tanggal 17 Juli 1976 sebagai UU No. 7 tahun 1976,
yang
menyatakan bahwa Timor Timur secara resmi menjadi Provinsi ke
27. 6
Adapun alasan Indonesia menerima integrasi Timor Timur kedalam
wilayah
RI, karena integrasi tersebut merupakan keinginan sebagian besar
masyarakat
Timor Timur dan disaksikan oleh dunia internasional.Hal itu juga
diperkuat
pengakuan Australia atas integrasi Timor Timur.7
B. Faktor Dari Pemerintahan Indonesia
Pada masa pemerintahan Soeharto, Timor Timur bukan bagian dari
wilayah
teritorial politik Republik Indonesia, sebab wilayah Indonesia
hanya mencakup
bekas jajahan Hindia Belanda.Karena wilayah Indonesia hanya
mencakup wilayah
bekas jajahan Hindia Belanda, maka Irian Jaya diklaim sebagai
milik Indonesia
6Syamsul Hadi, Andi Widjajanto, dkk, Disintegrasi Pasca Orde
Baru, Jakarta, Cires FISIP
UI,2007, hlm. 188. 7A, K, Wiharyanto, op, cit., hlm. 205.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
yang sah.Sementara Timor Timur dirasa kurang menarik bagi
Indonesia karena
lokasinya yang jauh dan kondisi ekonomi yang marginal.8
Peranan Timor Timur bagi Indonesia bukan sekedar ambisi
teritorial.
Kepentingan itu memperlihatkan kekhawatiran yang besar terhadap
kemungkinan
ancaman keamanan republik yang mungkin timbul dari perubahan
politik yang
tak menentu dari koloni yang berdampingan. Terdapat kemungkinan
bahwa
pemerintahan Soeharto menentang munculnya suatu Negara merdeka
untuk
menggantikan kekuasaan Portugis. Pada pertengahan Mei 1974
muncul suatu
gerakan politik radikal yang mendapat dukungan massa yang besar
dan
menimbulkan kekhawatiran pada pihak Indonesia terhadap
kemungkinan
mempunyai wilayah kekuasaan yang sama dengan suatu Negara
merdeka yang
identitas politiknya tak dapat diterima. Afiliasi eksternalnya
dapat menimbukan
tantangan terhadap kepentingan Indonesia karena kehadirannya
pada pinggiran
nusantara.9
Gerakan radikal Timor Timur yang menyebut dirinya FRETILIN,
menuntut
kemerdekaan sejak awal dan menyeluruh sifatnya, yang mempunyai
hubungan
baik dengan sayap kiri di Portugis maupun koloninya di Afrika.
Ini menimbulkan
kekhawatiran besar di Jakarta.Reaksi awal Indonesia menumbuhkan
suatu partai
klien yang berusaha berintegrasi dengan Indonesia.Dukungan
Indonesia terhadap
Apodeti ditentukan oleh keprihatinan mendalam atas keamanan
nasional.Timor
Timur diinginkan dan diambil alih dengan kekuatan militer bukan
karena pulau
koloni Portugis itu dianggap sebagai modal atau pulau yang
berharga tetapi
8Rosihan Anwar, Sejarah Kecil petite history Indonesia, Jakara,
kompas, 2004, hlm. 29.
9AK, Wiharyanto, op, cit., hlm. 206.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
karena dipertimbangkan sebagai esensial dalam menjamin pulau itu
tidak
digunakan untuk tujuan yang dapat merugikan pihak Indonesia.
Indonesia mengejar tujuan penggabungan tersebut dengan
strategi
mempengaruhi proses politik diwilayah Timor Timur. Penggabungan
secara
kekerasan dipertimbangkan hanya sebagai rencana alternatif
terakhir karena
presiden Soeharo tidak mau Indonesia dilihat sebagai melanggar
kedaulatan
Portugis sepanjang hal itu dapat dilaksanakan didalam konteks
yang stabil dan
atas dasar pengikatan diri yang kuat terhadap dekolonisasi
secara tertib.Taktik ini
dilakukan agar tidak menodai reputasi internasional Indonesia
terutama terhadap
pemberi bantuan kepada Indonesia.Selain itu taktik presiden
Soeharto tersebut
juga bertujuan agar tidak menimbulkan perasaan khawatir pada
tetangga
kawasannya dan terutama mitranya di ASEAN.
Terjadi persekutuan antara FRETILIN dan UDT untuk melawan partai
klien
yaitu APODETI.10
Hal ini menghambat ruang gerak untuk melakukan pembenaran
dan meyakinkan untuk mengadakan intervensi militer.Dalam
perkembangannya
persekutuan antara dua partai politik antara FRETILIN dan UDT
bubar karena
FRETILIN semakin radikal dan mengambil inisiatif sendiri dengan
menyatakan
diri mereka sebagai wakil tunggal rakyat Timor Timur.sehingga
UDT mulai
khawatir, UDT lalu menarik diri dari koalisi tersebut sehingga
menimbulkan
konfrontasi antara kedua kelompok itu. Dukungan yang semakin
kuat terhadap
FRETELIN menyebabkan kelompok itu berhasil menghancurkan semua
oposisi
kecuali sepanjang perbatasan Timur Barat. Meletusnya perang
saudara itu tidak
10
Chega,op, cit.,hlm.190.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
hanya mengacaukan rencana Portugis bagi dekolonisasi secara
tertib tetapi juga
menimbulkan pelepasan tanggung jawab secara total pada pihak
pejabat kolonial
yang kemudian mengasingkan diri ke pulau Atauro.
Sebagai akibat dari konflik tersebut, kelompok pro intergrasi
menyatakan
bergabung dengan Indonesia untuk melawan FRETILIN, serta minta
bantuan
kepada RI. Invasi militer RI dilakukan dengan alasan untuk
memulihkan
ketertiban di Timor Timur.Pernyataan Indonesia menegaskan bahwa
pemerintah
tak mampu mencegah relawan Indonesia untuk membantu
saudara-saudara
mereka di Timor Timur dalam perjuangan mereka membebaskan diri
dari
penindasan FRETILIN.Walaupun FRETILIN sempat melakukan
perlawanan,
namun karena tindakseimbangannyakekuatan militer yang dimiliki
dan tidak
adanya dukungan luar terhadap FRETILIN, menyebabkan penggabungan
Timur
Timor ke dalam wilayah Republik Indonesia tak diragukan
lagi.
Penggabungan Timor Timur ke wilayah Indonesia merupakan suatu
upaya
untuk menjamin batas pinggiran Negara kepulauan.Kemungkinan
timbulnya suatu
politik yang radikal yang merdeka yang berlokasi dekat dengan
perbatasan
wilayah RI tak dapat ditolelir.Indonesia mampu menggunakan
kekuatan militer
yang memadai untuk menghancurkannya, selain itu Indonesia juga
dapat
memperhitungkan sikap baik hati dari semua Negara kawasan Negara
terdekat
yang kepentingannya dimajukan dengan tindakan perluasan
wilayah
tersebut.Dalam keadaan apapun, seorang pemimpin militer seperti
presiden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Soeharto akan mempunyai kecenderungan yang kuat untuk mengambil
tindakan
terhadap Timor Timur yang menginginkankemerdekaan.11
Bertolak dari latar belakang tersebut, intervensi militer
Indonesia terhadap
Timor Timur akhirnya tidak mendapatkan kutukan dari
Negara-negara tetangga di
ASEAN yang non komunis, karena mereka memahami apabila Timor
Timur
berada dibawah kontrol FRETILIN (yang condong ke komunis)
dipandang
sebagai suatu ancaman yang harus dihilangkan di Asia Tenggara.
Hal itu
merupakan suatu kemenangan strategi dan politik bagi pihak
Republik Indonesia
pada saat itu. Namun dibelakang pengesahan sementara itu
terpampang tugas
berat RI untuk menghapuskan masalah Timor Timur, yang oleh
Negara luar
penggabungan wilayah Timor Timur ke wilayah Indonesia belum
memenuhi sarat
dekolonisasi.
11
A, K, Wiharyanto, op, cit., hlm. 208-209.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
BAB IV
DAMPAK INTEGRASI TERHADAP PERKEMBANGAN
TIMOR TIMUR
A. Dampak Negatif Dari Integrasi Timor Timur ke Indonesia
1. Bidang Sosial
a) Operasi Seroja
Sekitar pertengahan hingga akhir 1976, pesawat udara Branco
OV-10
pertama buatan AS tiba di Indonesia, tambahan kekuatan udara ini
menjadi
bagian penting dari strategi ABRI di Timor Timur. Penembakan
dan
pengeboman udara dilakukan sebagai strategi untuk memperlunak
berbagai
sasaran menjelang serangan darat yang dilakukan oleh pasukan
infanteri.Penggunaan kekuatan udara memberikan tekanan yang
sangat besar
kepada Fretilin, karena kekuatan bersenjata Fretilin hanya
menggunakan senjata
ringan.1 Ini menjadi faktor utama yang membuat penduduk sipil di
gunung
menyerahkan diri, dan memberikan kemenangan kepada ABRI atas
Fretilin.
Meskipun ABRI menguasai sebagian besar koridor jalan-jalan utama
dan daerah-
daerah yang dapat dijangkau melalui pesisir utara, berbagai
daerah yang luas di
pedalaman tetap berada di luar kekuasaan ABRI. ABRI berharap
dapat dengan
cepat dan mudah menguasai Timor Timur, namun sebaliknya malah
menghadapi
perlawanan yang sengit dari Fretilin.Perkembangan usaha ABRI
untuk
menguasai Timor Timur berjalan lambat.
1John Taylor, East Timor: The Price of Freedom. Zed Books,
London dan New York, 1999,hlm
84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Fretilin menghadapi persoalan besar mengenai apa yang harus
mereka
lakukan dengan penduduk sipil yang berjumlah besar di berbagai
basis mereka di
pedalaman. Beberapa orang berpendapat bahwa sudah saatnya untuk
mengubah
strategi, dan memperbolehkan masyarakat sipil menyerahkan diri
dan kembali
bermukim di kota. Terjadi pertentangan mengenai masalah ini
dalam tubuh
Fretilin dan mengakibatkan perpecahan berdarah dan
disingkirkannya presiden
Francisco Xavier do Amaral. Penahanan dan pembunuhan terhadap
warga sipil
yang tidak sependapat dilakukan Fretilin selama periode
ini.2
Pada paruh kedua 1977, operasi militer Indonesia semakin gencar,
yang
mencakup penghancuran sumber makanan di pedalaman untuk
memisahkan
masyarakat sipil dari resistensi bersenjata. Operasi ini
mengakibatkan kematian
masyarakat sipil dalam jumlah yang tak terkira akibat serangan
langsung serta
kelaparan dan wabah penyakit akibat dihancurkannya basisbasis
Fretilin dan
sumber makanan.Dengan mundurnya Fretilin ke sejumlah kecil
daerah yang
lebih sempit, ABRI meluncurkan operasi cahaya, dengan maksud
untuk
memaksa para pemimpin utama Fretilin menyerah bersama penduduk
sipil yang
tersisa.
Operasi militer antara pertengahan 1977 sampai pertengahan 1979
sering
disebut sebagai kampaye “pengepungan dan penghancuran”. Kampanye
tersebut
mempunyai dua tujuan, yaitu untuk menghancurkan kepemimpinan
Fretilin dan
memaksa penduduk sipil yang tinggal di pedalaman menyerahkan
diri kepada
2(Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) di
Timor-Leste),,Chega (Laporan
Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi ( CAVR) di
Timor-Leste), Jakarta, PT Gramedia,
2010, hlm 240.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
ABRI.3Pada 6 April 1978, Jendral Mohammad Yusuf ditunjuk sebagai
panglima
ABRI, beliau mengambil alih kendali secara pribadi berbagai
operasi di Timor
Timur, memotong wewenang Moerdani dan Kalbuadi. Pada masa itu
operasi
cahayapun dilancarkan. Operasi ini secara khusus menargetkan
para pemimpin
Fretilin. Tujuannya adalah agar para pemimpin partai yang
berpengaruh
menyerahkan diri sehingga masyarakatpun ikut menyerahkan diri
secara besar-
besaran, dengan demikian memisahkan masyarakat dari para
gerilya. Seiring
berjalannya waktu dan resistensi semakin terdesak ke daerah yang
lebih sempit,
sifat konflik ini berubah menjadi suatu pengepungan terhadap
masyarakat sipil.4
b) Pemberontakan Setelah Takluknya Timor-Timur Oleh ABRI
Pada 10 Juni 1980, Falintil melancarkan serangan ke Dili.
Serangan ini
benar-benar mengejutkan ABRI. Ini merupakan pemberontakan
pertama setelah
kekalahan telak Fretilin pada akhir 1978. Pemberontakan ini
disebut dengan
(Levantamento) kebangkitan, nama ini digunakan oleh gerakan
resistensi untuk
menimbulkan rasa kebersamaan antara anggota resistensi yang
melakukan
serangan militer terbatas yang dilakukan oleh berbagai kelompok
kecil
Falintil/Fretilin yang masih bertahan, yang telah menyusun
kekuatan kembali
pada bulan-bulan sebelumnya. Serangan ke Dili membuktikan daya
tahan
gerakan resistensi serta perlawanan bersenjata terhadap
pemerintahan militer
Indonesia.Serangan tersebut dilakukan sampai Lahane dan Bacore,
serangan ini
3Carmal Budiardjo and Liem Soei Liong, The War Against East
Timor, Zed Book, 1984. hlm 27.
4Ibid.,hlm 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Fretilin masih
ada.Pihak
militer Indonesia terkejut sekaligus dipermalukan dengan
keberanian serangan
dari pihak resistensi yang dianggap sudah dikalahkan.
Hampir setahun kemudian pertengahan 1981, ABRI melancarkan
operasi
besar-besaran yang menggabungkan personil militer dengan puluhan
ribu
penduduk sipil yang membentuk pagar betis manusia, mereka ini
berjalan kaki
melintasi daerah-daerah yang luas di wilayah Timor Timur untuk
mencari dan
menangkap Falintil yang tersisa. Meski bisa menangkap banyak
orang Timor,
baik sipil maupun pejuang, gerakan pagar betis ini tidak
berhasil secara
substansial menghancurkan Falintil.
c) Tragedi Santa Cruz
Pembantaian pemuda Timor Timur di pemakaman Santa Cruz oleh
para
serdadu Indonesia pada 12 November 1991 merupakan titik balik
dalam
perjuangan rakyat Timor Timur untuk diakui secara internasional.
Untuk pertama
kali sejak invasi 1975, kebrutalan militer Indonesia terhadap
warga sipil terekam
dalam film oleh media internasional. Film yang diselundupkan
keluar dari
wilayah tersebut beberapa hari setelah pembantaian awal yang
dilakukan oleh
militer Indonesia, ditayangkan oleh berbagai televisi di seluruh
dunia dan
menyingkap keadaan sebenarnya tentang pendudukan Indonesia yang
selama itu
disembunyikan oleh Jakarta. Penindasan yang keras oleh militer
Indonesia
terhadap rakyat Timor Timur ini tidak lagi bisa disangkal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Beberapa minggu sebelum terjadinya pembantaian, para aktivis di
Timor
Timur tengah mempersiapkan diri untuk kunjungan delegasi
Portugis. Terdapat
desas-desus tentang rencana pertemuan antara delegasi tersebut
dengan Xanana
Gusmao, harapan masyarakat Timor Timur pun sangat tinggi
terhadap pertemuan
itu untuk melepaskan diri dan menjadi negara yang berdiri
sendiri. Gerakan
klandestin mempersiapkan demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi
mereka
kepada delegasi Portugis, sekelompok pemuda menulis spanduk di
halaman
Gereja Motael di pantai Dili. Kelompok demonstrasi ini dipantau
oleh intelijen
Indonesia, dan keributan dengan militer Indonesia terjadi pada
28 Oktober 1991
ketika salah seorang mahasiswa (Sebastiao Gomes) ditembak mati.
Walaupun
kunjungan delegasi Portugis dibatalkan, pada 11 November 1991
pelopor khusus
PBB tentang penyiksaan, Pieter Kooijmas berada di Dili. Gerakan
klandestin
memutuskan untuk tetap melakukan demonstrasi untuk mengenang
pembunuhan
Sebastiao Gomes setelah misa pemakaman di Gereja Motael pada
pagi 12
November 1991. Ada upaya sungguh-sungguh untuk memastikan a