ii PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Berta Trifina Mardani NIM : 098114042 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi... · 2017. 10. 13. · Nama : Berta Trifina Mardani Nomor mahasiswa : 098114042 Demi pengembangan ilmu pengetahuan,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ii
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH
TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA
MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Berta Trifina Mardani
NIM : 098114042
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
THE EFFECT OF EDUCATION ABOUT DRINKING WATER HABIT FOR
CHEMICAL URINALYSIS EXAMINATION OF PUBLIC IN HAMLET
Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement
To Obtain Sarjana Farmasi (S. Farm)
In Faculty of Pharmacy
By :
Berta Trifina Mardani
Student Number : 098114042
FACULTY OF PHARMACY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
SKRIPSI
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH
TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA
MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
Yang diajukan oleh:
Berta Trifina Mardani
NIM : 098114042
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. tanggal: 21 Januari 2013
iv
SKRIPSI
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH
TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA
MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
Yang diajukan oleh:
Berta Trifina Mardani
NIM : 098114042
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. tanggal: 21 Januari 2013
iv
SKRIPSI
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH
TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA
MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
Yang diajukan oleh:
Berta Trifina Mardani
NIM : 098114042
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. tanggal: 21 Januari 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Pengesahan Skripsi Berjudul
PENGARUH JUMLAH EDUKASI KEBIASAAN MINUM AIR PUTIH
TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN KIMIAWI URINALISIS PADA
MASYARAKAT PEDUKUHAN DAYAKAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK,
SLEMAN, YOGYAKARTA
Oleh:
Berta Trifina Mardani
NIM: 098114042
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : 21 Januari 2013
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Ipang Djunarko, M. Sc., Apt.
Pembimbing:
dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. ………………………..
Panitia Penguji:
1. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. ………………………..
2. Phebe Hendra, M. Si., Apt., Ph.D. ………………………..
3. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. ………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tidak ada kesalahan di dalam hidup,Yang ada hanyalah pembelajaran..
“there are no mistakes in life,Just lessons”
Kupersembahkan karya kecil ini untuk:Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah meninggalkanku dan selalu memberikemampuanKeluargaku yang merupakan hadiah terindah dari BapaAlmamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Berta Trifina Mardani
Nomor mahasiswa : 098114042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Jumlah
Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kimiawi Urinalisis
pada Masyarakat Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya dalam internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Yang menyatakan
Berta Trifina Mardani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Penulis
Berta Trifina Mardani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PRAKATA
Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus
karena hanya dengan anugerah, berkat, bimbingan, kasih, dan pertolongan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan
Kimiawi Urinalisis pada Masyarakat Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan motivasi, dorongan, kritik, dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini,
terutama kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu memberi hikmat, akal budi, kepandaian, kekuatan, dan
kemampuan sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
petunjuk, saran, bimbingan, dan motivasi kepada penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Phebe Hendra, M. Si., Apt., Ph.D. selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan petunjuk demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
petunjuk dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dukuh Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman yang
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. dr. Fransisca yang telah memberikan edukasi pertama pada subjek penelitian.
8. dr. Atma yang telah memberikan edukasi kedua dan ketiga pada subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Seluruh warga pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman yang telah
bersedia mengikuti proses penelitian ini dari awal hingga akhir.
10. Papa dan mamaku tercinta atas dukungan, doa, kasih sayang, perhatian, dan
motivasi yang telah diberikan.
11. Mbak Priska dan Mbak Age yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih
sayang serta perhatiannya untukku.
12. Mayke sebagai teman seperjuanganku di skripsi ini atas segala bantuan,
kebersamaan, dukungan, suka duka, canda tawa, dan perhatian dalam proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
13. Herta yang selalu mendukung, memotivasi, dan menyemangatiku.
14. Wanda, Hera, dan Lambang sebagai sahabatku selama tiga setengah tahun ini
yang telah memberi semangat, doa, dan dukungan selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
15. Teman-teman FSM A angkatan 2009 atas persahabatan selama ini.
16. Teman-teman FKK A angkatan 2009 atas kebersamaannya dalam proses belajar
dan saling membangun dalam presentasi.
17. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga, dan waktu penulis. Oleh karena
itu, penulis pengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 21 Desember 2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii
PAGE TITTLE ..................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN MEDIS .................................................................... vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. viii
PRAKATA.......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xviii
INTISARI............................................................................................................ xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
INTISARI
Pemberian edukasi hidup sehat dapat mengubah perilaku subjek. Salah satuedukasi hidup sehat yaitu tentang kebiasaan minum air putih. Kebiasaan minum airputih dapat mengurangi risiko terhadap dehidrasi dan gangguan pada organ ginjalserta saluran kemih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlahedukasi kebiasaan minum air putih terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisispada subjek.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi-experimental research denganrancangan penelitian non-randomized pretest-posttest control group design. Kriteriainklusi subjek penelitian yaitu laki-laki dan perempuan berusia 30-70 tahun yangbertempat tinggal di Pedukuhan Dayakan, Ngaglik, Sleman serta bersedia bekerjasama dalam penelitian ini. Edukasi diberikan sebanyak 3 kali dengan menggunakanmetode ceramah dan home care.
Hasil uji Chi square dan uji Fisher menunjukkan bahwa pengaruhpemberian edukasi berulang kelompok perlakuan yang dilihat dari pengukuran awal,tengah, dan akhir berbeda tidak bermakna. Hasil data penelitian menunjukkankelompok perlakuan ada penurunan persentase jumlah subjek kategori tidak normaldari profil kimiawi urinalisis, namun secara statistik menggunakan uji Cochran’sberbeda tidak bermakna (p>0,05). Pada kelompok kontrol tidak ada penurunanpersentase jumlah subjek pada kategori tidak normal dan secara statistik berbedatidak bermakna. Pemberian edukasi berulang tentang kebiasaan minum air putihmemberikan pengaruh berbeda tidak bermakna terhadap hasil pemeriksaan kimiawiurinalisis pada subjek.
Kata kunci : pemeriksaan kimiawi urinalisis, edukasi, kebiasaan minum air putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
ABSTRACT
Provision of education healthy lifestyle can change the behavior of thesubject. One healthy living education is about drinking water. Drinking water canreduce the risk of dehydration and disorders of the kidneys and urinary tract. Thisresearch was conducted to determine the effect of differences in the amount giveneducation regarding drinking water for chemical urinalysis test results on the subject.
This study included type of Quasi-experimental research studies with non-randomized study design pretest-posttest control group design. Inclusion criteria forthe study subjects are men and women aged 30-70 years who lived in the hamletDayakan, Ngaglik, Sleman and willing to cooperate in this study. Education giventhree times used speech method and home care.
The results of Chi square test and Fisher's test showed that the effect ofrepeated treatment group education as seen from the measurement of the beginning,middle, and end are not significantly different. The results of the data showed nodecrease in the treatment group the percentage of subjects from each category ofabnormal urinalysis chemical profiles, but statistically using Cochran's test did notdiffer significantly (p> 0.05). In the control group there was no decrease in thepercentage of subjects in the category is not normal and not significantly differentstatistically. Providing education drinking water recurrent give not significantlydifferent for chemical urinalysis test results of subject.
Keywords: chemical examination urinalysis, education, drinking water
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Air merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia. Air memiliki banyak fungsi antara lain sebagai pelarut, penyusun
struktur sel, katalisator proses enzimatis, pengisi ruang antar sendi, pengatur suhu
tubuh, berperan dalam peredaran darah, dan ekskresi sisa metabolisme. Air juga
menjaga konsistensi fisik dan kimia pada cairan intrasel dan ekstrasel, sehingga
berperan langsung dalam mengatur suhu tubuh. Keseimbangan air dan elektrolit
tubuh akan mempengaruhi kemampuan termoregulasi. Suhu udara yang panas akan
menyebabkan banyaknya cairan tubuh yang hilang melalui penguapan dan keringat.
Apabila cairan tubuh tidak diganti maka akan menyebabkan dehidrasi dan defisit
elektrolit. Air sangat penting bagi kehidupan manusia, namun konsumsi air seringkali
diabaikan dalam kehidupan sehari-hari (Briawan, Sedayu, Ekayati, 2011).
Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air, namun total
air dalam tubuh manusia bergantung kepada kandungan lemak dan otot. Di dalam
tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain sel otot dan
organ seperti paru-paru, otak dan jantung. Maka dari itu konsumsi cairan yang ideal
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan setiap organ tubuh untuk melakukan
metabolisme. Rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2,5 L cairan per harinya,
sehingga diperlukan sekitar 2,5 L untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh (Irawan,
2007). Secara umum, Departemen Kesehatan Indonesia (2005) merekomendasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
cairan, terutama air minum, yang harus dikonsumsi untuk orang dewasa adalah 2 L
atau setara delapan gelas setiap hari.
Secara normal, tubuh akan kehilangan cairan melalui urin, keringat, maupun
feses. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5%
dari berat badan maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Selain itu, kebutuhan air
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, tingkat aktivitas, serta faktor
lingkungan (Briawan dkk, 2011).
Salah satu fungsi ginjal yaitu mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit. Ginjal juga memiliki fungsi memekatkan urin apabila asupan air didalam
tubuh kurang. Memekatkan urin adalah cara ginjal melepaskan lebih banyak zat
terlarut dan menahan lebih banyak air agar keseimbangan cairan di dalam tubuh pada
jumlah yang sesuai. Kemampuan ginjal memekatkan urin lebih berat dibandingkan
mengencerkan urin sehingga beban kerja ginjal akan lebih berat (Pagunsan,
Cummings, and Monica, 2007).
Salah satu cara untuk mengetahui status hidrasi yaitu dengan pemeriksaan
urin. Selain untuk mengetahui status hidrasi tubuh, pemeriksaan urin juga dapat
digunakan untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya yang bertujuan untuk
mengetahui kelainan-kelainan di berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu,
pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Tubuh manusia sendiri sebagian besar
mengandung air, apabila kurangnya asupan air maka dapat mempengaruhi organ-
organ dalam tubuh. Pemeriksaan urin yang dilakukan salah satunya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pemeriksaan kimiawi urinalisis, dimana dapat digunakan untuk memeriksa pH,
protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit (Guslina, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh The Indonesian Regional Hydration Study
(THIRST) 2009 menunjukkan bahwa sebanyak 46,1 % dari 1200 sampel urin
penduduk di 6 wilayah di Indonesia mengalami kekurangan minum air (dehidrasi)
ringan. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan tentang manfaat air bagi
tubuh (Hardinsyah, 2011), sehingga diperlukannya edukasi tentang manfaat air putih.
Dengan pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih pada subjek maka
dapat mempengaruhi perilakunya dalam mengatur kebiasaan dan pola hidup yang
dapat dilihat dari perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis.
Edukasi kesehatan merupakan suatu usaha menyampaikan pesan kesehatan
agar masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya edukasi kesehatan diharapkan dapat
mengubah perilaku seseorang. Mekanisme untuk membentuk perilaku disebut proses
belajar. Proses belajar secara berulang dapat membantu seseorang dalam mengubah
perilaku menjadi lebih baik. Metode yang dapat digunakan untuk edukasi kesehatan
pada usia dewasa dan lanjut usia yaitu metode ceramah (Notoatmodjo, 2003).
Dari penelitian ini diharapkan jumlah edukasi berulang dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis sehingga dapat digunakan sebagai salah satu
metode yang aplikatif pada subjek. Subjek sebagai model dalam penelitian ini
berlokasi di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang
diangkat adalah sebagai berikut:
a. Seperti apakah profil karakteristik masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel.
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta terkait hasil
pemeriksaan kimiawi urinalisis?
b. Apakah ada perubahan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis masyarakat
berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis.
Jumlah pemberian edukasitentang kebiasaan minum
air putih
Hasil pemeriksaankimiawi urinalisis
gaya hidup, tingkatpendidikan, kondisi
patologis dan fisiologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental semu (quasi-
experimental research) dengan rancangan penelitian eksperimental ulang non-random
(non-randomized pretest-posttest control group design). Penelitian eksperimental
semu adalah penelitian tanpa adanya randomisasi yang berarti pengelompokan
anggota sampel pada kelompok penelitian tidak dilakukan secara acak dan kontrol
terhadap variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan. Rancangan
penelitian menggunakan eksperimental ulang non-random karena pada subjek
dilakukan pemeriksaan awal sebelum diberi perlakuan dengan pembagian subjek
tidak dilakukan secara random, sehingga pengendalian variabel luar begitu kuat
(Pratiknya, 2001). Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan adalah peneliti tidak
bisa menjamin bahwa antara kelompok yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi
perlakuan (kelompok kontrol) tidak saling berinteraksi. Penelitian ini merupakan
kombinasi antara penelitian laboratorium dan klinis dengan bidang multidisipliner
meliputi Patologi Klinik, Farmasi Sosial, dan Farmasi Klinis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 1. Skema Rancangan Eksperimental Ulang Non-random Jenis PenelitianEksperimental Semu
P1 : Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuanP1k: Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrolP2 : Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuanP2k: Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrolP3 : Pengukuran akhir pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok perlakuanP3k: Pengukuran akhir pemeriksaan kimiawi urinalisis kelompok kontrolE1 : Pemberian edukasi pertamaE2 : Pemberian edukasi keduaE3 : Pemberian edukasi ketigaHC: Home care
B. Variabel penelitian
1. Variabel pengaruh (independent) dalam penelitian ini adalah jumlah edukasi
tentang kebiasaan minum air putih dan home care.
2. Variabel terpengaruh (dependent) dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan
kimiawi urinalisis.
3. Variabel pengganggu (confounding) dalam penelitian ini terdiri dari dua macam
yaitu:
a. Variabel terkendali : umur
b. Variabel tak terkendali : gaya hidup, tingkat pendidikan, kondisi patologis dan
fisiologis
Kelompok Perlakuan P1------E1------P2------E2---HC---E3------P3
Kelompok kontrol P1k--------------P2k-----------------------P3k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Definisi Operasional
1. Subjek yaitu masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec. Ngaglik,
Kab. Sleman, Yogyakarta yang memenuhi criteria inklusi pada penelitian ini.
2. Pemberian edukasi adalah suatu proses penyampaian materi melalui ceramah
pada subjek penelitian yang bertujuan untuk memberi informasi manfaat air putih
bagi kesehatan dan pentingnya membiasakan minum air putih. Home care adalah
upaya meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan subjek dengan
mengingatkan kembali materi edukasi tentang kebiasaan minum air putih yang
dilakukan di tempat tinggal subjek. Ceramah adalah suatu bentuk informasi lisan
tentang kebiasaan minum air putih yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan subjek di Pedukuhan Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kec. Ngaglik,
Kab. Sleman, DIY.
3. Jumlah edukasi adalah banyaknya edukasi yang diberikan kepada subjek
kelompok perlakuan selama 3 bulan, dimana dalam 1 bulan dilakukan satu kali
edukasi. Secara keseluruhan kelompok perlakuan mendapat 3 kali pemberian
edukasi. Selain pemberian edukasi, dilakukan home care yang dilakukan di antara
edukasi kedua dan ketiga.
4. Pemeriksaan kimiawi urinalisis meliputi pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton,
bilirubin, darah, urobilinogen, nitrit, lekosit esterase dan berat jenis. Pemeriksaan
kimiawi urinalisis dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir. Tahap awal
dimana sebelum dilakukan pemberian edukasi pertama. Tahap tengah yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pengambilan sampel setelah pemberian edukasi pertama, dan tahap akhir yaitu
setelah pemberian edukasi ketiga.
5. Standar kimiawi urinalisis yang digunakan berpedoman pada standar urinalisis
yang ditetapkan oleh laboratorium Rumah Sakit Bethesda.
6. Profil karakteristik subjek penelitian meliputi demografi dan hasil pemeriksaan
kimiawi urinalisis. Karakteristik demografi meliputi usia dan jenis kelamin. Usia
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu rentang umur 30-59 tahun (middle age) dan
60-70 tahun (elderly).
7. Urin pagi adalah urin yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah
bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari karena
mengandung sisa metabolisme ginjal yang terjadi selama semalam.
8. Midstream urine adalah urin pancaran tengah, di mana aliran pertama urin
dibuang dan aliran urin selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah
disediakan.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu antara lain warga di
Dukuh Dayakan, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kab. Sleman, baik laki-
laki maupun perempuan, rentang usia 30-70 tahun, bersedia diambil urinnya (inform
consent), mengisi formulir data penelitian, dan mengikuti ceramah khusus untuk
kelompok perlakuan dan bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini tidak ada. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yaitu kelompok kontrol dan perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 30
subjek penelitian.
Pada awal penelitian, subjek yang digunakan sebanyak 73 orang. Dari 73
orang tersebut kemudian di skrining sesuai dengan kriteria inklusi sehingga
didapatkan 60 orang. Kemudian dari subjek tersebut dikelompokkan menjadi
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pembagian 30 orang kelompok
kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Dari masing-masing kelompok tidak
dikelompokkan berdasar penyakit sehingga penyakit subjek dapat mengganggu hasil
dari pemeriksaan kimiawi urinalisis. Gambaran pembagian subjek penelitian dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Pembagian Subjek Penelitian
Keterangan:*) pemeriksaan awal**) pemeriksaan tengah***) pemeriksaan akhir
E. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah pedukuhan Dayakan, Kelurahan
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman. Hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis
diperoleh dari Laboratorium Bethesda, Yogyakarta.
60 subyekpenelitian
27
yaitu kelompok kontrol dan perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 30
subjek penelitian.
Pada awal penelitian, subjek yang digunakan sebanyak 73 orang. Dari 73
orang tersebut kemudian di skrining sesuai dengan kriteria inklusi sehingga
didapatkan 60 orang. Kemudian dari subjek tersebut dikelompokkan menjadi
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pembagian 30 orang kelompok
kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Dari masing-masing kelompok tidak
dikelompokkan berdasar penyakit sehingga penyakit subjek dapat mengganggu hasil
dari pemeriksaan kimiawi urinalisis. Gambaran pembagian subjek penelitian dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Pembagian Subjek Penelitian
Keterangan:*) pemeriksaan awal**) pemeriksaan tengah***) pemeriksaan akhir
E. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah pedukuhan Dayakan, Kelurahan
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman. Hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis
diperoleh dari Laboratorium Bethesda, Yogyakarta.
kontrol *(30 subyekpenelitian)
kontrol **(30 subyekpenelitian)
perlakuan *(30 subyekpenelitian)
perlakuan **(30 subyekpenelitian)
perlakuan ***(30 subyekpenelitian)
27
yaitu kelompok kontrol dan perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 30
subjek penelitian.
Pada awal penelitian, subjek yang digunakan sebanyak 73 orang. Dari 73
orang tersebut kemudian di skrining sesuai dengan kriteria inklusi sehingga
didapatkan 60 orang. Kemudian dari subjek tersebut dikelompokkan menjadi
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dengan pembagian 30 orang kelompok
kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Dari masing-masing kelompok tidak
dikelompokkan berdasar penyakit sehingga penyakit subjek dapat mengganggu hasil
dari pemeriksaan kimiawi urinalisis. Gambaran pembagian subjek penelitian dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Pembagian Subjek Penelitian
Keterangan:*) pemeriksaan awal**) pemeriksaan tengah***) pemeriksaan akhir
E. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah pedukuhan Dayakan, Kelurahan
Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman. Hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis
diperoleh dari Laboratorium Bethesda, Yogyakarta.
kontrol ***(30 subyekpenelitian)
perlakuan ***(30 subyekpenelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2012. Pengambilan data
dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2012.
G. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability
sampling, dengan jenis sampling purposive. Nonprobability sampling yaitu salah satu
teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling purposive yaitu sampel
ditentukan dengan suatu pertimbangan tertentu dari peneliti (Sugiyono, 2008).
Purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian peneliti
menetapkan berdasarkan pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi
sampel penelitian, sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini
didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2003).
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa formulir data subjek
penelitian, ethical clearance, materi edukasi, pot urin dan strip reagen/analisis
Dipstick. Formulir data penelitian berisi nama, jenis kelamin, umur, dan pekerjaan,
diperoleh pada awal penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang masyarakat
di pedukuhan Dayakan desa Sardonoharjo Kec.Ngaglik, Kab. Sleman DIY yang
berusia 30-70 tahun, baik pria maupun wanita. Setelah itu dilakukan penawaran
kerja sama kapada responden yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini.
2. Penentuan subjek penelitian
Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Subjek
penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk
memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki
(Setiawan, 2005). Dari formulir data penelitian terdapat 73 orang yang terdaftar,
setelah itu dilakukan skrining sesuai dengan umur yang ditentukan, sehingga
didapat 60 subjek penelitian. selanjutnya dilakukan pembagian kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol.
Sampel minimal yang digunakan untuk penelitian eksperimental adalah 15
orang untuk setiap populasi (Hasan, 2002). Sedangkan dalam penelitian ini
digunakan 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 30 orang kelompok
kontrol dan 30 orang kelompok perlakuan. Pembagian kelompok berdasarkan dari
hasil pemeriksaan urinalisis awal. Dari hasil tersebut, dibagi 2 kelompok secara
seimbang baik subjek yang memiliki hasil pemeriksaan urinalisis baik maupun
buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan untuk memperoleh izin melakukan
penelitian pada populasi di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Pada bulan Juni 2012, proses permohonan izin dimulai dengan memasukkan
permohonan izin dan proposal penelitian ke BAPPEDA Sleman. Selanjutnya
perizinan di kantor Kecamatan Ngaglik dan Desa Sardonoharjo sebagai tempat
penelitian serta Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian (ethical
clearance) menggunakan sampel biologis manusia yaitu urin. Permohonan ijin
juga diajukan ke Laboratorium Bethesda Yogyakarta sebagai tempat pemeriksaan
urin.
4. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis
Pengukuran awal pemeriksaan kimiawi urinalisis dilakukan dengan
mengunjungi rumah masing-masing subjek penelitian disertai dengan
pengisian formulir data penelitian bagi yang menyetujui mengikuti penelitian
ini dan menjelaskan bagaimana cara pengambilan midstream urine di pagi
hari serta pemberian pot urin. Urin diambil pada pagi hari di masing-masing
rumah dan kemudian diantar ke Laboratorium Bethesda. Kunjungan ke rumah
subjek penelitian dan pengambilan sampel urin dilakukan selam 4 hari dimana
setiap harinya terdapat 15 sampel urin yang diambil. Pemeriksaan ini
dilakukan pada tanggal 9 sampai 12 Juli 2012. Setelah mendapatkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pemeriksaan, dilakukan pembagian kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan.
b. Pelaksanaan edukasi pertama
Edukasi pertama diadakan pada tanggal 18 Juli 2012 bertempat di aula
Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang pada
pukul 18.30 WIB, namun karena bersamaan dengan sholat Ishak, maka acara
dimulai pada pukul 19.00 WIB. edukasi diberikan oleh dr. Fransisca, sebagai
dokter di Puskesmas Umbulharjo II. Interaksi berupa tanya jawab antara
dokter sebagai narasumber dan subjek penelitian berlangsung dalam acara
ceramah. Ceramah dikemas dalam waktu satu jam dengan bahasa pengantar
adalah Bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan dalam ceramah ini dikarenakan
subjek penelitian yang lebih memahami menggunakan Bahasa Jawa. Ceramah
pertama berisi tentang manfaat penting air putih, kesehatan ginjal, serta
sedikit penjelasan interpretasi data hasil pemeriksaan urinalisis.
c. Pengukuran kedua pemeriksaan kimiawi urinalisis
Metode pengambilan sampel urin sama pada pemeriksaan pertama,
yaitu dengan mengunjungi masing-masing rumah subjek penelitian.
Pemeriksaan dilakukan satu minggu setelah pemberian edukasi pertama, yaitu
tanggal 23 sampai 26 Agustus 2012.
d. Pelaksanaan edukasi kedua
Pelaksanaan edukasi kedua yaitu tanggal 27 Agustus 2012 bertempat
di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Kelompok perlakuan diundang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pukul 19.00 WIB dan acara berlangsung tepat waktu. Narasumber pada
edukasi kedua ini yaitu dr. Atma Setiawati. Interaksi tanya jawab antara
narasumber dan subjek penelitian juga berlangsung pada ceramah kedua ini.
Materi ceramah kedua ini yaitu tentang kebutuhan tubuh akan cairan, cara
membiasakan minum air putih, serta penyakit yang muncul apabila tidak
membiasakan minum air putih. Acara berlangsung selama satu setengah jam.
e. Home care serta penyebaran undangan edukasi ketiga
Tiga minggu setelah pemberian edukasi kedua, dilakukan home care
atau kunjungan ke subjek penelitian kelompok perlakuan serta pemberian
undangan edukasi ketiga. Kunjungan dilakukan dengan menanyakan beberapa
hal tentang perubahan perilaku subjek terkait kebiasaan minum air putih,
selain itu diingatkan untuk mau berubah dan membiasakan meminum air putih
bagi kesehatan.
f. Pelaksanaan edukasi ketiga
Edukasi ketiga dilakukan pada tanggal 28 September 2012 bertempat
di aula Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo. Edukasi terakhir ini kembali
diberikan oleh dr. Atma Setiawati sebagai narasumber. Ceramah ini kembali
mengingatkan kepada subjek penelitian pentingnya membiasakan minum air
putih dan mendorong mereka untuk mengubah kebiasaan minum.
g. Pengukuran terakhir pemeriksaan kimiawi urinalisis
Pengukuran terakhir dilakukan pada tanggal 1 sampai 4 Oktober 2012.
Metode pengumpulan urin sama dengan pemeriksaan urinalisis awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Selanjutnya hasil pemeriksaan diberikan satu minggu setelah pengambilan
sampel.
h. Pemberian materi ceramah dalam bentuk booklet serta souvenir
Materi edukasi pertama sampai ketiga dikumpulkan dan dibuat dalam
bentuk booklet. Tujuan dari pemberian booklet ini yaitu untuk dapat
mengingatkan subjek penelitian untuk tetap membiasakan minum air putih. Isi
dari booklet ini yaitu kebutuhan cairan tubuh, manfaat cairan bagi tubuh,
pentingnya minum air putih bagi kesehatan, penyakit-penyakit yang terjadi
apabila tidak membiasakan minum air putih. Booklet juga diberikan kepada
kelompok kontrol agar mereka juga dapat memahami pentingnya
membiasakan minum air putih dan mendapatkan informasi yang sama dengan
kelompok perlakuan. Pada pemberian booklet ini, disertakan pemberian hasil
pemeriksaan urinalisis terakhir serta souvenir sebagai kompensasi karena
telah mengikuti dari awal hingga akhir penelitian.
5. Pengolahan data
Analisis data yang digunakan dapat dilihat dari skema analisis data:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 3. Skema Analisis Data
1) Uji normalitas bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan
digunakan dalam penelitian (Azwar, 2006). Uji normalitas dilakukan dengan
program statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Suatu data
dikatakan terdistribusi normal jika nilai p>0,05. Uji normalitas profil kimiawi
urinalisis dilakukan pada kelompok kontrol dan perlakuan, sebelum dan
sesudah pemberian edukasi.
data kelompok perlakuan dan kontrol
uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
uji signifikansi Chi Square untuk mengetahui karakteristik danpengaruh edukasi terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi
urinalisis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jika datatidak memenuhi syarat maka digunakan uji Fisher
uji signifikansi pemberian edukasi pertama, kedua dan ketiga untukmengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi
urinalisis setelah pemberian edukasi. Jika variabel lebih dari 2 makadigunakan uji Cochran's. Analisis Post Hoc dengan menggunakan ujiMcNemar dilakukan apabila ada perbedaan hasil pemeriksaan setelah
pemberian edukasi dan untuk mengetahui edukasi ke berapa adaperbedaan hasil pemeriksaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Uji Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang
memiliki skala kategorik. Syarat uji Chi Square adalah banyaknya sel dengan
nilai harapan <5 tidak lebih dari 20% dari banyaknya sel secara keseluruhan.
Pada penelitian ini, yang diuji yaitu karakteristik dan pengaruh edukasi
terhadap perubahan profil pemeriksaan kimiawi urinalisis pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Suatu data dikatakan memiliki hubungan
antar variabel apabila nilai p<0,05.
3) Uji Fisher digunakan apabila data tidak memenuhi syarat uji Chi Square. Data
dikatakan memiliki hubungan antar variabel jika nilai p<0,05.
4) Uji Cochran’s digunakan untuk uji signifikansi pemberian edukasi pertama,
kedua dan ketiga pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis setelah pemberian
edukasi. Jika variabel lebih dari 2 maka digunakan uji ini. Data dikatakan
paling tidak terdapat perbedaan hasil jika nilai p<0,05.
5) Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan apabila ada
perbedaan hasil pemeriksaan setelah pemberian edukasi dan untuk
mengetahui edukasi ke berapa ada perbedaan hasil pemeriksaan. Suatu data
dikatakan memiliki hubungan antar variabel apabila nilai p<0,05.
J. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
1. Kesulitan yang dihadapi selama penelitian yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Berkomunikasi dengan subjek penelitian yang tidak bisa menggunakan bahasa
Indonesia.
b. Penolakan dari beberapa subjek yang didatangi untuk mengikuti penelitian.
c. Menentukan narasumber yang akan memberikan edukasi.
d. Menyesuaikan waktu antara narasumber pada edukasi dengan jadwal edukasi
serta penyesuaian waktu dengan kegiatan subjek penelitian di dukuh
(bertepatan dengan bulan suci Ramadhan).
e. Penyesuaian waktu edukasi karena bertabrakan dengan kesibukan subjek
penelitian dalam pekerjaan dan waktu sholat.
f. Jarak antara tempat penelitian dengan tempat pemeriksaan urinalisis cukup
jauh serta penundaan waktu pemeriksaan sampel.
Peneliti mengatasi masalah yang terjadi dengan cara:
a. Mencoba berbicara menggunakan Bahasa Jawa Krama Inggil
b. Mencari subjek yang benar-benar mau bekerja sama dalam penelitian ini.
c. Mencari informasi tentang narasumber yang berkompeten memberikan
edukasi tentang kebiasaan minum air putih.
d. Mengadakan edukasi di waktu yang telah disepakati subjek penelitian dengan
narasumber.
e. Mengambil jam malam setelah sholat Ishak untuk mengadakan edukasi.
f. Mengantarkan sampel secepat mungkin ke laboratorium agar tidak
mempengaruhi kondisi sampel serta memasukkan sampel ke dalam termos es
untuk menjaga stabilitas sampel sebelum dilakukan pemeriksaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Kelemahan penelitian
Kelemahan penelitian ini antara lain hal-hal yang tidak dapat dikontrol
oleh peneliti, misalnya komunikasi antara kelompok perlakuan dan kontrol
setelah pemberian edukasi karena jarak rumah yang berdekatan, dan penundaan
waktu pemeriksaan urinalisis. Peneliti juga tidak dapat mengontrol makanan dan
minuman serta konsumsi obat yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan kimiawi urinalisis. Kelemahan lain dalam penelitian ini yaitu
pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan bulan ramadhan (berpuasa) pada
saat pemeriksaan kimiawi urinalisis tengah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan urinalisis. Edukator yang berbeda juga berpengaruh karena cara
pemberian informasi yang berbeda dapat mempengaruhi pemahaman dari subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Karakteristik Awal Subjek Terkait dengan Pemeriksaan Kimiawi
Urinalisis
Profil karakteristik populasi warga pedukuhan Dayakan, Desa Sardonoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman dicantumkan dalam tabel III dan digunakan
sebagai data dasar (baseline) dalam penelitian. Setiap kriteria menggambarkan
karakteristik subjek yang diuji secara statistik. Uji statistik yang digunakan adalah
Chi Square untuk skala pengukuran kategorik dan data yang tidak memenuhi syarat
uji Chi Square dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Uji statistik ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ada hubungan antar variabel pada karakteristik awal
kelompok perlakuan dan kontrol.
Fokus dari penelitian ini adalah gambaran hasil pemeriksaan kimiawi
urinalisis pada subjek. Berdasarkan tabel III, seluruh kriteria karakteristik subjek
penelitian memiliki nilai p>0,05, artinya antara kelompok perlakuan dan kontrol
masing-masing memiliki kriteria karakteristik yang berbeda tetapi tidak bermakna.
Hasil ini sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian karena sebagai data
baseline, dibutuhkan kesamaan karakteristik antara kelompok kontrol dan perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel III. Profil Karakteristik Awal SubjekKriteria Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol p
n % n %Usia 30 30-59 th: 76,7
60-70 th: 23,330 30-59 th: 83,3
60-70 th:16,70,619*
Jenis kelamin 30 Laki-laki: 50Perempuan: 50
30 Laki-laki: 50Perempuan: 50
1,000*
Kriteria n Kategori (%) n Kategori (%) pProtein 30 Normal: 90
Tidak normal: 1030 Normal: 96,7
Tidak normal: 3,30,612**
Glukosa 30 Normal: 86,7Tidak normal: 13,3
30 Normal: 90Tidak normal: 10
1,000**
Keton 30 Normal: 96,7Tidak normal: 3,3
30 Normal: 100Tidak normal: 0
1,000**
Nitrit 30 Normal: 96,7Tidak normal: 3,3
30 Normal: 96,7Tidak normal: 3,3
1,000**
Lekosit Esterase 30 Normal: 90Tidak normal: 10
30 Normal: 93,3Tidak normal: 6,7
1,000**
Darah 30 Normal: 86,7Tidak normal: 13,3
30 Normal: 90Tidak normal: 10
1,000**
Keterangan:n = jumlah subjek penelitian*) Uji statistik Chi Square**) Uji statistik Fisher
1. Usia
Distribusi usia subjek penelitian ditunjukkan pada gambar 4. Gambar
menunjukkan bahwa distribusi normal karena data tersebar di sekitar garis. Uji
statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p=0,200.
Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa umur subjek penelitian terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 4. Distribusi Usia Subjek Penelitian
Usia subjek dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu
kelompok middle age dengan rentang umur 30-59 tahun dan kelompok elderly
dengan rentang umur 60-70 tahun. Pembagian usia ini untuk mengetahui apakah
ada perbedaan hasil pemeriksaan antara kelompok dewasa dengan kelompok
lansia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 5. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Usia
Persentase jumlah subjek penelitian tertinggi pada kelompok middle age
yaitu pada kelompok kontrol sebesar 83,3% (25 orang) dan pada kelompok usia
elderly yaitu kelompok perlakuan sebesar 23,3% (7 orang). Kelompok usia
tertinggi yaitu pada middle age pada kelompok kontrol dan perlakuan.
Berdasarkan uji statistik Chi Square terhadap usia pada kelompok
perlakuan dan kontrol diperoleh nilai p=0,619. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa
profil usia dari kelompok subjek penelitian berbeda tetapi tidak bermakna. Hal ini
berarti bahwa profil usia pada subjek penelitian kelompok perlakuan dan kontrol
adalah sama.
83.3
16.7
76.7
23.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
30-59 tahun 60-70 tahun
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an (%
)
kelompok usia
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin dibagi menjadi dua kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Berdasarkan gambar 6, secara umum persentase jumlah subjek
penelitian perempuan sama dengan laki-laki. Pada masing-masing kelompok,
persentase jumlah subjek penelitian perempuan sama banyak dengan laki-laki. Uji
statistik Chi Square terhadap jenis kelamin pada kelompok perlakuan dan kontrol
memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil jenis kelamin
antara kelompok perlakuan dan kontrol tidak berbeda atau dapat dikatakan sama.
Gambar 6. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
3. Berat jenis, pH, bilirubin, urobilinogen
Profil berat jenis, pH, bilirubin, dan urobilinogen pada pemeriksaan awal
subjek penelitian memberikan hasil normal sehingga tidak dilakukan uji statistik
untuk mengetahui perbedaan profilnya. Berat jenis dapat digunakan untuk
0
10
20
30
40
50
60
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
byek
pen
eliti
an (%
)
kelompok
laki-laki
perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mengukur kepadatan urin serta dapat dipakai untuk menilai kemampuan ginjal
memekatkan dan mengencerkan urin dengan nilai normal 1,005-1,030. Dari data
penelitian, berat jenis subjek dalam rentang 1,005-1,030; dimana menunjukkan
kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengencerkan urin subjek masih baik.
pH normal manusia yaitu 5,0-8,0; namun pH dapat bervariasi sepanjang
hari karena dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman. Urin pagi
biasanya bersifat asam, sedangkan pH basa menandakan adanya infeksi. Dari data
penelitian, pH subjek berkisar 5,0-6,5. Hal ini menunjukkan bahwa pH dalam
rentang normal.
Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urin yaitu bilirubin terkonjugasi
karena tidak terikat albumin, sehingga mudah difiltrasi oleh glomerulus dan
diekskresikan ke dalam urin. Dari hasil pemeriksaan, bilirubin subjek normal
dimana menandakan tidak ada bilirubinuria atau gangguan hati. Urobilinogen
merupakan bilirubin terkonjugasi yang mencapai ke dalam usus dan diubah oleh
bakteri menjadi urobilinogen. Sekitar 1% yang diekskresikan melalui urin atau
dalam kisaran 0,2-1,0 mg/dL. Seluruh subjek penelitian memiliki kadar
urobilinogen normal yang menandakan tidak ada gangguan pada hati.
4. Protein
Protein dibagi menjadi dua kategori, yaitu normal dan tidak normal.
Dalam urin seharusnya tidak mengandung protein. Hasil yang menunjukkan
negatif (-) termasuk ke dalam kategori normal, sedangkan hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menunjukkan positif (+) satu atau lebih termasuk ke dalam kategori tidak normal
(proteinuria). Distribusi proteinuria pada pemeriksaan awal kelompok kontrol dan
perlakuan ditunjukkan pada gambar 7.
Gambar 7. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria padaPemeriksaan Awal
Persentase jumlah subjek penelitian proteinuria pada kedua kelompok
yaitu 13,3%. Pada kelompok kontrol, subjek penelitian proteinuria sebesar 3,3%
(1 orang) dan pada kelompok perlakuan sebesar 10% (3 orang). Distribusi data ini
menghasilkan nilai p=0,000, dimana mengartikan data tidak terdistribusi normal.
Uji statistik Fisher terhadap perbedaan protein pada kelompok kontrol dan
perlakuan memberikan nilai p=0,612. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil
protein antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau
dapat dikatakan sama.
3.3
10
0
2
4
6
8
10
12
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an (%
)
kelompok
protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Glukosa
Profil glukosa dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal.
Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan
dikatakan tidak normal (glukosuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu
maupun lebih. Distribusi profil glukosuria pada kelompok kontrol dan perlakuan
ditunjukkan pada gambar 8.
Gambar 8. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria padaPemeriksaan Awal
Persentase profil glukosuria pada kelompok kontrol yaitu 10% dan pada
kelompok perlakuan yaitu 13,3%. Adanya profil glukosuria pada pemeriksaan
awal ini dikarenakan sebagian subjek penelitian memiliki riwayat penyakit
diabetes mellitus serta gaya hidup yang salah. Distribusi profil glukosa
menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji
statistik Fisher terhadap perbedaan glukosa pada kelompok kontrol dan perlakuan
10
13.3
0
2
4
6
8
10
12
14
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
h su
bjek
pene
litia
n (%
)
kelompok
glukosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil glukosa
antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat
dikatakan sama.
6. Keton
Profil keton dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal.
Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan
dikatakan tidak normal (ketonuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu
maupun lebih. Distribusi profil ketonuria pada kelompok kontrol dan perlakuan
ditunjukkan pada gambar 9.
Gambar 9. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria padaPemeriksaan Awal
Persentase profil ketonuria pada kelompok perlakuan yaitu 3,3% dan
pada kelompok kontrol tidak ada. Distribusi profil keton menghasilkan nilai
0
3.3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an (%
)
kelompok
keton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher
terhadap perbedaan keton pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai
p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil keton antara kelompok
perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
7. Nitrit
Profil nitrit dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal.
Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan
dikatakan tidak normal apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun lebih.
Distribusi profil nitrit positif pada kelompok kontrol dan perlakuan ditunjukkan
pada gambar 10.
Gambar 10. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit Positif padaPemeriksaan Awal
3.3 3.3
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an (%
)
kelompok
nitrit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Persentase profil nitrit positif pada kelompok perlakuan dan kontrol yaitu
3,3%. Distribusi profil nitrit menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat dikatakan
terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan nitrit pada
kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05
menunjukkan bahwa profil nitrit antara kelompok perlakuan dan kontrol dapat
dikatakan sama.
8. Lekosit esterase
Profil lekosit esterase dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak
normal. Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif
(-) dan dikatakan tidak normal apabila menunjukkan nilai positif (+) satu maupun
lebih. Distribusi profil lekosit esterase positif pada kelompok kontrol dan
perlakuan ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar 11. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit Esterase Positifpada Pemeriksaan Awal
6.67
10
0
2
4
6
8
10
12
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an(%
)
kelompok
lekosit esterase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Persentase profil lekosit esterase positif pada kelompok perlakuan yaitu
10% dan kontrol yaitu 6,67%. Distribusi profil lekosit esterase menghasilkan nilai
p=0,000 atau dapat dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher
terhadap perbedaan lekosit esterase pada kelompok kontrol dan perlakuan
memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa profil lekosit
esterase antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda tidak bermakna atau
dapat dikatakan sama.
9. Darah
Profil darah dibagi menjadi 2 kategori yaitu normal dan tidak normal.
Dikatakan normal apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai negatif (-) dan
dikatakan tidak normal (hematuria) apabila menunjukkan nilai positif (+) satu
maupun lebih. Distribusi profil hematuria pada kelompok kontrol dan perlakuan
ditunjukkan pada gambar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 12. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria padaPemeriksaan Awal
Persentase profil hematuria pada kelompok perlakuan yaitu 13,3% dan
kontrol yaitu 10%. Distribusi profil darah menghasilkan nilai p=0,000 atau dapat
dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji statistik Fisher terhadap perbedaan darah
pada kelompok kontrol dan perlakuan memberikan nilai p=1,000. Nilai p>0,05
menunjukkan bahwa profil darah antara kelompok perlakuan dan kontrol berbeda
tidak bermakna atau dapat dikatakan sama.
B. Pengaruh Pemberian Edukasi Pertama, Kedua, dan Edukasi Ketiga tentang
Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Profil Pemeriksaan Kimiawi
Urinalisis Awal, Tengah, dan Akhir
Perbedaan hasil pengukuran awal, tengah dengan pengukuran akhir untuk
pemeriksaan kimiawi urinalisis dari setiap kelompok dibandingkan untuk mengetahui
10
13.3
0
2
4
6
8
10
12
14
kontrol perlakuan
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an (%
)
kelompok
darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pengaruh pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih terhadap profil
kimiawi urinalisis. Perbandingan pemeriksaan dilakukan uji statistik menggunakan
uji Cochran’s. Analisis Post Hoc dengan menggunakan uji McNemar dilakukan
apabila ada perbedaan bermakna dari hasil pemeriksaan untuk mengetahui pada
pemeriksaan yang manakah terjadi perbedaan hasil. Cara mengujinya yaitu
pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama dibandingkan dengan pemeriksaan
tengah setelah edukasi pertama, pemeriksaan awal sebelum edukasi pertama
dibandingkan dengan pemeriksaan akhir, serta pemeriksaan tengah setelah edukasi
pertama dibandingkan dengan pemeriksaan akhir. Uji tidak dilakukan jika tidak
terdapat perbedaan hasil pemeriksaan. Dari uji statistik yang dilakukan, seluruh
profil pemeriksaan kimiawi urinalisis menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna
sehingga tidak dilakukan uji McNemar.
1. Protein
Untuk mengetahui perbandingan ketiga hasil pemeriksaan kimiawi
urinalisis dilakukan uji statistik menggunakan uji Cochran’s. Dari hasil statistik,
pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p=0,135 atau p>0,05 menunjukkan
bahwa ada perbedaan tidak bermakna pada tiga pemeriksaan. Begitu pula pada
kelompok kontrol didapat nilai p=0,607 yang memiliki arti ada perbedaan tidak
bermakna dari ketiga hasil pemeriksaan. Profil proteinuria subjek penelitian dapat
dilihat pada gambar 13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 13. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Proteinuria KelompokKontrol dan Perlakuan
Gambar 13 menunjukkan bahwa:
1. Pada kelompok kontrol
Secara statistik, data berbeda tidak bermakna, namun apabila dilihat
dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan persentase jumlah
subjek dari profil proteinuria. Pemeriksaan awal terdapat 3,3% subjek
penelitian, pemeriksaan tengah tidak ada dan pada pemeriksaan akhir 3,3%.
2. Pada kelompok perlakuan
Dari uji statistik ditunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna.
Apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan
persentase jumlah subjek penelitian profil proteinuria pada pemeriksaan awal
dibandingkan dengan pemeriksaan tengah dan akhir. Terdapat penurunan
persentase jumlah sampel yang mengandung protein pada pemeriksaan awal
3.3%
0.0%
3.3%
10.0%
3.3% 3.3%
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
12.0%
awal tengah akhir
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dibanding dengan pemeriksaan tengah dan akhir, yaitu dari persentase 10%
menjadi 3,3%.
Adanya protein di dalam urin dapat menandakan adanya penyakit ginjal
karena ginjal tidak mampu menyaring protein yang berukuran besar. Proteinuria
juga dapat ditemukan pada individu sehat karena perubahan fisiologis terutama
olahraga, stress/diet yang tidak seimbang, dan pra-menstruasi. Perubahan
persentase jumlah subjek penelitian pada kelompok perlakuan sesuai dengan
hipotesis penelitian. Pada pemeriksaan awal muncul proteinuria 10% dari subjek
kelompok perlakuan. Setelah pemberian edukasi pertama ada penurunan 6,7%
yang dapat diartikan terdapat 2 orang yang tidak terdeteksi protein di pemeriksaan
tengah dan akhir. Penurunan persentase ini merupakan akibat dari pemberian
edukasi yang pertama.
Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan persentase jumlah subjek,
namun perubahan tersebut tidak tetap. Proteinuria dideteksi pada individu yang
berbeda yang terlihat dalam pemeriksaan awal dan akhir. Hal ini dikarenakan
kelompok kontrol tidak diberi edukasi sehingga proteinuria dapat muncul di
pemeriksaan akhir.
2. Glukosa
Perbandingan dari ketiga pemeriksaan glukosa kelompok perlakuan
memberikan nilai p=0,717 dan pada kelompok kontrol p=0,368. Nilai p>0,05
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
glukosa pada tiga pemeriksaan. Profil glukosuria subjek penelitian dapat dilihat
pada gambar 14.
Gambar 14. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Glukosuria KelompokKontrol dan Perlakuan
Gambar 14 menunjukkan bahwa:
1. Pada kelompok kontrol
Ada perbedaan persentase jumlah subjek profil glukosuria.
Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek, pemeriksaan tengah 13,3% dan pada
pemeriksaan akhir 10%.
2. Pada kelompok perlakuan
Dari uji statistik ditunjukkan bahwa ada perbedaan tidak bermakna.
Apabila dilihat dari persentase jumlah subjek penelitian, ada perbedaan
persentase jumlah subjek penelitian profil glukosuria pada pemeriksaan awal
dibandingkan dengan pemeriksaan tengah dan akhir. Terdapat penurunan
10.0%
13.3%
10.0%
13.3% 13.3%
10.0%
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
12.0%
14.0%
awal tengah akhir
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
persentase jumlah sampel yang mengandung glukosa pada pemeriksaan
tengah dibanding dengan pemeriksaan akhir, yaitu dari persentase 13,3%
menjadi 10%. Sedangkan pemeriksaan awal dan tengah memiliki hasil yang
sama yaitu 13,3%.
Adanya glukosa pada kelompok perlakuan disebabkan riwayat penyakit
dari subjek penelitian. Sepuluh persen dari 30 subjek kelompok perlakuan
diketahui mengidap penyakit diabetes mellitus. Pada pemeriksaan awal dan
tengah terdapat 13,3% mengandung glukosa pada urin. Sedangkan 3,3% diketahui
tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus atau dikarenakan gaya hidup
yang salah. Pada pemeriksaan akhir terdapat penurunan 3,3% yang berarti ada
perubahan perilaku subjek penelitian setelah diberi edukasi pertama, kedua, ketiga
dan home care.
Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan persentase jumlah subjek
yang mengandung glukosa. Pada kelompok kontrol diketahui ada 10% subjek
yang mengidap penyakit diabetes mellitus. Peningkatan persentase 3,3% pada
pemeriksaan tengah diakibatkan adanya perilaku yang kurang benar dari subjek
dimana pengkonsumsian glukosa berlebih sehingga dapat terdeteksi dalam urin.
Hal ini kemungkinan diakibatkan karena pemberian edukasi kedua bertepatan
dengan bulan puasa sehingga subjek tidak mengontrol konsumsi makanan dan
minuman. Hal ini menjadi alasan bahwa adanya peningkatan persentase jumlah
subjek pada pemeriksaan tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Keton
Perbandingan dari ketiga pemeriksaan keton kelompok perlakuan
memberikan nilai p=0,368. Nilai p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
tidak bermakna hasil pemeriksaan keton pada tiga pemeriksaan. Pada kelompok
kontrol menunjukkan nilai yang normal pada semua pemeriksaan sehingga tidak
dilakukan uji statistik. Profil keton kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar
15.
Gambar 15. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Ketonuria KelompokPerlakuan
Ketonuria dapat muncul dikarenakan diabetes yang tidak terkendali,
kehamilan dan kelaparan karena kurangnya masukan karbohidrat sehingga tubuh
mengambil energi dari lemak/protein. Pada gambar 15 menunjukkan bahwa ada
perubahan profil keton dari pemeriksaan awal, tengah, dan akhir. Perubahan ini
sesuai dengan hipotesis penelitian. Ketonuria pada kelompok perlakuan terjadi
0.0% 0.0% 0.0%
3.3% 3.3%
0.0%0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
awal tengah akhir
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pada 1 individu dan setelah pemberian edukasi pertama, kedua, ketiga, serta home
care terjadi keton tidak lagi terdeteksi pada pemeriksaan terakhir. Hal ini berarti
pemberian edukasi berulang menurunkan persentase subjek penelitian yang
mengalami ketonuria.
4. Nitrit
Perbandingan dari ketiga pemeriksaan nitrit kelompok perlakuan
memberikan nilai p=0,368 dan pada kelompok kontrol p=1,000. Nilai p>0,05
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan nitrit
pada tiga pemeriksaan. Profil nitrit positif kelompok perlakuan dapat dilihat pada
gambar 16.
Gambar 16. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Nitrit PositifKelompok Kontrol dan Perlakuan
3.3% 3.3% 3.3%3.3%
0.0% 0.0%0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
awal tengah akhir
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 16 menunjukkan:
1. Pada kelompok kontrol tidak ada perubahan atau perbedaan persentase jumlah
subjek baik dari pemeriksaan awal, tengah, maupun akhir, yaitu 3,3%.
2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan persentase jumlah subjek.
Pemeriksaan awal dibanding pemeriksaan tengah ada penurunan persentase
dari 3,3% menjadi 0% dan persentase tetap pada pemeriksaan akhir yaitu 0%.
Nitrit positif dapat terjadi karena adanya bakteri pereduksi nitrat yang
secara normal terdapat di urin. Hal ini terjadi bila urin berada di kandung kemih
lebih dari 4 jam dan dapat mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih. Hasil
negatif bukan berarti tidak terdapat bakteriuria karena tidak semua bakteri dapat
membentuk nitrit, selain itu bisa dikarenakan enzim bakteri telah mereduksi nitrat
menjadi nitrit, namun nitrit diubah menjadi nitrogen.
Perubahan persentase jumlah subjek penelitian yang mengandung nitrit
pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Penurunan
persentase terjadi setelah pemberian edukasi pertama yang menunjukkan bahwa
ada perubahan kebiasaan minum air putih subjek yang mempengaruhi profil nitrit
pemeriksaan kimiawi urinalisis. Pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan
persentase jumlah subjek yang mengandung nitrit pada urin. Edukasi yang tidak
diberikan pada kelompok kontrol mengakibatkan subjek tidak merubah gaya
hidupnya sehingga tidak mempengaruhi profil nitrit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Lekosit esterase
Perbandingan dari ketiga pemeriksaan lekosit esterase kelompok
perlakuan memberikan nilai p=0,779 dan pada kelompok kontrol p=0,223. Nilai
p>0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil
pemeriksaan lekosit esterase pada tiga pemeriksaan. Profil lekosit esterase positif
kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Lekosit EsterasePositif Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Gambar 17 menunjukkan:
1. Pada kelompok kontrol ada perbedaan profil lekosit esterase pada ketiga
pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 6,7% subjek yang memiliki lekosit
esterase positif pada urin, pemeriksaan tengah 3,3% dan pemeriksaan akhir
tidak ada.
6.7%
3.3%
0.0%
10.0%
6.7% 6.7%
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
12.0%
awal tengah akhir
pere
snta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan profil lekosit esterase pada ketiga
pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek yang memiliki lekosit
esterase positif, pemeriksaan tengah dan akhir memiliki persentase yang sama
yaitu 6,7%.
Lekosit esterase positif dapat terjadi karena adanya piuria yang terkait
dengan infeksi saluran kemih. Negatif palsu dapat terjadi karena adanya kadar
glukosa urin tinggi (>500 mg/dL), protein tinggi (>300 mg/dL), berat jenis tinggi,
dan oksalat tinggi. Perubahan persentase jumlah subjek penelitian lekosit esterase
positif pada kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Penurunan
persentase terjadi setelah pemberian edukasi pertama yang menunjukkan adanya
perubahan perilaku subjek dengan memulai membiasakan minum air putih dan
dapat ditunjukkan dengan perubahan profil lekosit esterase pada pemeriksaan
kimiawi urinalisis. Perubahan persentase juga terjadi pada kelompok kontrol.
6. Darah
Perbandingan dari ketiga pemeriksaan darah kelompok perlakuan
memberikan nilai p=0,223 dan pada kelompok kontrol p=0,093. Nilai p>0,05
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna hasil pemeriksaan darah
pada tiga pemeriksaan. Profil hematuria kelompok perlakuan dapat dilihat pada
gambar 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 18. Persentase Jumlah Subjek Penelitian Berdasar Profil Hematuria KelompokKontrol dan Perlakuan
Gambar 18 menunjukkan:
1. Pada kelompok kontrol ada perbedaan profil hematuria dari ketiga
pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 10% subjek hematuria, pemeriksaan
tengah persentase naik menjadi 20%, dan pada pemeriksaan akhir menurun
hingga 3,3%.
2. Pada kelompok perlakuan ada perbedaan profil hematuria dari ketiga
pemeriksaan. Pemeriksaan awal terdapat 13,3%, pemeriksaan tengah memiliki
persentase 10% dan pemeriksaan akhir terdapat penurunan 3,3% menjadi
6,7% subjek hematuria.
Adanya darah dalam urin dapat dikaitkan dengan infeksi saluran kemih.
Positif palsu dapat terjadi karena menstruasi, sedangkan negatif palsu dapat
dideteksi apabila urin mengandung vitamin C dosis tinggi, nitrit dan protein
10.0%
20.0%
3.3%
13.3%
10.0%
6.7%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
awal tengah akhir
pers
enta
se ju
mla
hsu
bjek
pen
eliti
an
pemeriksaan
kontrol
perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
konsentrasi tinggi. Pada kelompok perlakuan, terdapat 13.3% subjek yang
mengalami hematuria pada pemeriksaan awal, setelah pemberian edukasi pertama
ada penurunan 3,3%. Hal ini berarti ada pengaruh penurunan hematuria karena
pemberian edukasi pertama. Penurunan 3.3% juga terjadi antara pemeriksaan
tengah dan akhir, hal ini menunjukkan adanya pengaruh edukasi pertama, kedua,
ketiga, dan home care. Perubahan persentase jumlah subjek pada profil hematuria
kelompok perlakuan sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini menunjukkan ada
perubahan perilaku subjek terkait kebiasaan minum air putih Pada kelompok
kontrol juga ada perubahan persentase, namun perubahan ini tidak tetap atau tidak
menurun. Adanya hematuria juga dapat dikarenakan adanya subjek yang
mengalami menstruasi sehingga dapat muncul positif palsu dalam hasil
pemeriksaan.
C. Pengaruh Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih pada Kelompok
Perlakuan Dibandingkan dengan Kelompok Kontrol pada Pemeriksaan
Kimiawi Urinalisis Awal, Tengah dan Akhir
Pengaruh pemberian edukasi tentang kebiasaan minum air putih pada
kelompok perlakuan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil pemeriksaan
kimiawi urinalisis awal, tengah, dan akhir subjek penelitian kelompok perlakuan dan
kontrol. Perbandingan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada setiap
pemeriksaan berfungsi untuk mengoreksi kelompok yang diberi intervensi dengan
kelompok yang tidak diberi intervensi dalam penelitian, sehingga diharapkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
perubahan profil kimiawi urinalisis adalah akibat intervensi yang diberikan. Adanya
hal-hal dari luar penelitian yang dapat mempengaruhi profil kimiawi urinalisis tidak
dapat dikontrol oleh peneliti, misalnya kebiasaan konsumsi makanan atau gaya hidup,
keadaan patologi dan fisiologi subjek penelitian serta interaksi antara kelompok
perlakuan dan kontrol.
Pada pemeriksaan awal telah diketahui bahwa kedua kelompok subjek
penelitian memiliki karakteristik yang sama. Pada pemeriksaan tengah dan akhir
kedua kelompok tersebut diharapkan memberikan perubahan yang bermakna,
khususnya terhadap profil kimiawi urinalisis. Karakteristik akhir subjek penelitian
terkait profil kimiawi urinalisis terdapat pada tabel IV dan V. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa pada pengukuran akhir antara kelompok perlakuan dan kontrol
memiliki karakteristik berbeda tetapi tidak bermakna. Kesamaan antara karakteristik
awal, tengah dan akhir penelitian menunjukkan edukasi yang diberikan selama tiga
kali terkait kebiasaan minum air putih memberikan pengaruh tidak signifikan pada
subjek penelitian kelompok perlakuan. Profil karakteristik awal, tengah, dan akhir
berdasarkan persentase jumlah subjek penelitian kategori tidak normal disajikan pada
tabel VI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel IV. Profil Karakteristik Tengah SubjekKriteria Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol p
n kategori n kategoriProtein 30 Normal: 96,7%
Tidak normal: 3,3%30 Normal: 100%
Tidak normal: 0%1,000**
Glukosa 30 Normal: 86,7%Tidak normal: 13,3%
30 Normal: 86,7%Tidak normal:13,3%
0,488*
Keton 30 Normal: 96,7%Tidak normal: 3,3%
30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
1,000**
Nitrit 30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
30 Normal: 96,7%Tidak normal: 3,3%
1,000**
LekositEsterase
30 Normal: 93,3%Tidak normal: 6,7%
30 Normal:96,7%Tidak normal: 3,3%
1,000**
Darah 30 Normal: 90%Tidak normal: 10%
30 Normal: 80%Tidak normal: 20%
0,472**
Tabel V. Profil Karakteristik Akhir SubjekKriteria Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol p
n kategori n kategoriProtein 30 Normal: 96,7%
Tidak normal: 3,3%30 Normal: 96,7%
Tidak normal: 3,3%1,000**
Glukosa 30 Normal: 90%Tidak normal: 10%
30 Normal: 90%Tidak normal: 10%
1,000**
Keton 30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
-
Nitrit 30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
1,000**
LekositEsterase
30 Normal: 93,3%Tidak normal: 6,7%
30 Normal: 100%Tidak normal: 0%
0,492**
Darah 30 Normal: 93,3%Tidak normal: 6,7%
30 Normal: 96,7%Tidak normal: 3,3%
1,000**
Keterangan:*) Uji Chi Square**) Uji Fisher
- : tidak dilakukan uji statistik karena keseluruhan data termasuk kategori normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel VI. Profil Karakteristik Awal, Tengah, dan Akhir SubjekKriteria Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
- : tidak dilakukan uji statistik karena keseluruhan data termasuk kategori normal
Hasil dari uji signifikansi menunjukkan bahwa perbedaan profil kimiawi
urinalisis tidak signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menunjukkan bahwa edukasi berulang 3 kali memberikan pengaruh secara tidak
signifikan terhadap profil kimiawi urinalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis tengah dan akhir yang dibandingkan dengan
pengukuran awal menunjukkan ada perbedaan tidak bermakna secara statistik.
Pengaruh pemberian edukasi berulang pada kelompok perlakuan dibanding kelompok
kontrol berbeda tidak bermakna.
Beberapa faktor dapat menyebabkan pengaruh pemberian edukasi berulang
menjadi tidak bermakna. Konsumsi makanan dan minuman dari subjek sebelum
dilakukan pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat menjadi salah satu penyebab ada
perubahan yang tidak signifikan pada ketiga pemeriksaan. Pemeriksaan urinalisis
bersifat sesaat sehingga intake makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan. Kesadaran subjek penelitian kelompok kontrol untuk minum air putih
sebelum pemeriksaan dilakukan juga dapat mempengaruhi hasil. Subjek
menginginkan hasil pemeriksaan urinalisis yang baik dan mengetahui apabila minum
air putih sebelumnya akan mempengaruhi hasil pemeriksaan sehingga pada kelompok
kontrol ada perubahan hasil pemeriksaan.
Pada hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sebagian besar subjek
memiliki profil kimiawi urinalisis yang sudah baik. Dari pemberian edukasi
diharapkan subjek yang memiliki profil kimiawi urinalisis yang sudah baik dapat
mempertahankannya. Hal ini dapat mempengaruhi uji statistik tidak bermakna dari
pemberian edukasi berulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Menurut Notoatmodjo (2007) proses edukasi terdiri dari tiga bagian yaitu
masukan (input), proses belajar, dan keluaran (output). Masukan berupa sasaran
belajar yaitu subjek penelitian, sedangkan keluaran perubahan hasil pemeriksaan
kimiawi urinalisis. Proses belajar yang terjadi adalah mekanisme terjadinya
perubahan tindakan subjek penelitian tentang kebiasaan minum air putih setelah
pemberian edukasi berulang.
Proses belajar dapat dipengaruhi oleh lama pemberian edukasi dan
kemampuan diri. Pemberian edukasi berulang seharusnya mampu membantu subjek
penelitian untuk mengingat pentingnya membiasakan air putih jika dibandingkan
dengan pemberian edukasi sekali dan tanpa diberi edukasi. Usia yang semakin tua
menyebabkan penurunan fungsi organ yang digunakan untuk menerima informasi
seperti indra penglihatan dan indra pendengaran dari edukasi yang diberikan.
Kemampuan diri masing-masing subjek juga mempengaruhi penerimaan informasi
dari setiap edukasi yang diberikan pada kelompok perlakuan.
Untuk dapat menjadi perilaku, yang diperlukan yaitu pengetahuan
selanjutnya timbul respon dalam bentuk sikap. Jika subjek mampu mengolah respon,
maka akan timbul respon yang lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan. Pemberian
pengetahuan tanpa adanya sikap dan tindakan yang berubah dari subjek dapat
mempengaruhi tidak adanya perubahan kebiasaan minum air putih sehingga
diperlukan pula pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan pada subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil dan analisis data didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Profil karakteristik masyarakat Pedukuhan Dayakan, Kel. Sardonoharjo, Kec.
Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta kelompok perlakuan dan kontrol sebagian
besar berusia 30-59 tahun dengan perbandingan jenis kelamin sama dan memiliki
profil berat jenis, pH, bilirubin, dan urobilinogen yang normal. Nilai p pada setiap
profil kimiawi urinalisis kelompok kontrol dan perlakuan memiliki nilai p>0,05
yang berarti bahwa hubungan antara jumlah pemberian edukasi dengan hasil
pemeriksaan kimiawi urinalisis berbeda tidak bermakna. Berdasarkan perubahan
persentase jumlah subjek penelitian terdapat penurunan persentase subjek
kategori tidak normal pada kelompok perlakuan yang diberikan edukasi berulang.
2. Pemberian edukasi berulang pada kelompok perlakuan memberikan perbedaan
tidak bermakna (p>0,05) terhadap hasil pemeriksaan kimiawi urinalisis
dibandingkan pemberian edukasi sekali dan tidak diberi edukasi. Pengaruh
pemberian edukasi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok
kontrol memberikan hasil berbeda tidak bermakna (p>0,05) pada pemeriksaan
awal, tengah, maupun akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Saran
1. Penelitian sejenis dapat dilakukan dengan mengubah sasaran subjek penelitian
yang memiliki penyakit infeksi saluran kemih sehingga perubahan hasil
pemeriksaan kimiawi urinalisis dapat terlihat.
2. Penelitian sejenis dapat dilanjutkan dengan melakukan pengukuran pengetahuan,
sikap dan tindakan subjek penelitian sebelum dan setelah pemberian edukasi
tentang kebiasaan minum air putih sehingga dapat mengetahui apakah ada
perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga memunculkan kebiasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp.220-226.
Asian Food Information Centre (AFIC), 1998, Fluid for Kids, http://AFIC.org,diakses tanggal 25 November 2011.
Asian Food Information Centre (AFIC), 1999, Singapore Drinking Habits Survey,http://www.afic.org/hydration.php?news_id=91&start=0&category_id=29&parent_id=29&arcyear=&arcmonth=, diakses tanggal 25 November 2011.
Asian Food Information Centre (AFIC), 2000, Fluid - The Forgotten Factor,http://www.afic.org/hydration.php?news_id=131&start=0&category_id=29&parent_id=29&arcyear=&arcmonth=, diakses tanggal 25 November 2011.
Azwar, S., 2006, Reliabilitas dan Validitas, Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp.33.
Batmanghelidj F., 2007, Air untuk Menjaga Kesehatan dan Menyembuhkan Penyakit,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 22.
Briawan, D., Sedayu, dan Ekayati, 2011, Kebiasaan Minum dan Asupan cairanRemaja di Perkotaan, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, (8) 1: 36-41.
Departemen Kesehatan, 2002, Pembangunan Kesehatan Masyarakat Indonesia,Depkes RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan, 2005, Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), Depkes RI,Jakarta.
Fajar, S., 2010, Manfaat Minum Air Putih bagi Kesehatan,http://saufa.student.umm.ac.id/2010/07/28/manfaat-minum-air-putih-bagi-kesehatan/, diakses tanggal 3 Desember 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Grandjean, A.C, Reimers, Haven, and Kurtis, 2003, The Effect on Hydration of twodiets, one with and one without plain water, Jour of Am Coll of Nutrition,(22) 2: 165-173.
Guslina, N., 2011, Air; Zat Gizi Esensial yang Sering Terlupakan,http://www.jurnalmedan.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=68609:air-zat-gizi-esensial-yang-sering-terlupakan-&catid=58:kesehatan&Itemid=66, diakses tanggal 3 Mei 2012.
Hardinsyah, 2011, Hydration assessment in Indonesia,http://www.h4hinitiative.com/hydration-for-health-hub/efsa-opinion/hydration-assessment-in-indonesia/, diakses tanggal 3 Mei 2012.
Hasan, M.I., 2002, Pokok 2 Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, GhaloaIndonesia, Bogor, pp. 60.
Notoatmodjo, 2003, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset,Yogyakarta, pp. 44.
Notoatmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta,pp. 12-13.
Pagunsan, Cummings, and Monica, P.R., 2007, Ginjal si Penyaring Ajaib – MemilikiKreasi Hidup Sehat, Indonesia Publishing House, Bandung, pp. 63-66.
Pahira, Maxted, and Simerville, 2005, Urinalysis: A Comprehensive Review,American Academy of Family Physicians, (2) 2: 334-350.
Patel, 2006, The Abnormal Urinalysis, Pediatric Clinics of North America, (10) 2: 1-5.
Pratiknya, 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan,RajaGrafindo Persada, Jakarta, pp. 134.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sacher, Ronald A. and McPherson Richard A., 2002, Tinjauan Klinis HasilPemeriksaan Laboratorium, 11th ed, Penerbit EGC, Jakarta, pp. 589-598.
Setiawan N., 2005, Teknik Sampling, Inspektorat Jenderal Departemen KesehatanNasional, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/tekniksampling1.pdf, diakses tanggal 25September 2011.
Soebroto, J.B., Ghozali, A., dan Yuliati, E., 2001, Rancang Bangun Alat PembuatModel Peraga Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Untuk MeningkatkanJangkauan/Kuantitas dan Efektivitas Penyuluhan Deteksi Dini KankerPayudara di Masyarakat, Jurnal Asosiasi Politeknik Indonesia, Vol. II, No.3.
Sugiyono, 2008, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, pp. 33.
Tahir, W., 2011, Urinalisis, http://www.scribd.com/rahmatun_sahra/d/51301025/6-II-3-Analisis-Dipstick, diakses tanggal 20 Maret 2012.
Tjale, M.C., 2009, The Prevalence of Abnormal Urine Components As Detected ByRoutine Dipstick Urinalysis : A Survey At a Primary Health Care Clinic inMankweng Hospital, Tesis, 39, University of Limpopo, Polokwane.
Vivanti, A., 2009, Screening and Identification of Dehydration in Older PeopleAdmitted to a Geriatric and Rehabilitation Unit, Tesis, 259, QueenslandUniversity, Australia.
Yuniastuti A., 2008, Gizi dan Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 44.
Zamanzad, B., 2009, Accuracy of Dipstick Urinalysis As A Screening Method forDetection of Glucose, Protein, Nitrites and Blood, Eastern MediterraneanHealth Journal, (15) 5:1323-1328.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1. Formulir Pengambilan Data Penelitian
FORMULIR PENGAMBILAN DATA PENELITIAN
Nomor penelitian :
Nama :
Jenis kelamin : laki-laki/perempuan *
Usia : tahun
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan terakhir :
Riwayat penyakit :
Keterangan : *coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2. Surat Persetujuan (Informed Consent)
SURAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama : ………………………………………….
Alamat: ………………………………………….
Saya menyatakan bahwa:
1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu mengenai penelitian:
Pengaruh Jumlah Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih terhadap Hasil
Pemeriksaan Kimiawi dan Sedimen Urinalisis Subjek
2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari siapapun bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan
kondisi:
a) Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah.
b) Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan untuk keluar/tidak
berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa harus menyampaikan alasan
apapun.
Saksi Yogyakarta, ……………………..
Yang membuat pernyataan,
(………………………………) (……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3. Lembar Informasi untuk Responden
LEMBAR INFORMASI UNTUK RESPONDEN
Gaya hidup dapat mempengaruhi profil kesehatan manusia. Salah satu gaya
hidup sehat yang dapat dilakukan antara lain membiasakan meminum air putih.
Sebagian besar dari kita pastinya mengetahui tentang anjuran minum air putih 6-8
gelas sehari, tetapi tanpa kita sadari cairan yang lebih banyak masuk ke dalam tubuh
kita adalah minuman seperti teh, kopi, soda, atau jus. Minuman-minuman tersebut
dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga sangat penting bagi kita untuk memahami
minuman yang baik untuk dikonsumsi setiap harinya (Fauziyah, 2011).
Banyak kerugian jika tubuh kekurangan asupan air. Jika tubuh kekurangan
air, maka fungsi organ-organ tubuh akan menurun. Hal ini dikarenakan tubuh tidak
bisa menghasilkan air sendiri. Saat tubuh membutuhkan air, sementara tidak ada
cukup pasokan air dalam tubuh, maka tubuh akan mengambil air dari organ-organ
tubuh yang lainnya. Dan jika air di organ tubuh berkurang, maka fungsi organ tubuh
itu akan menurun, dan akan menimbulkan penyakit untuk tubuh kita (Fauziyah,
2011). Sedangkan peranan air putih bagi tubuh antara lain menjaga kelembaban organ
tubuh, mengatur suhu tubuh, membuang racun, pelarut dan alat angkut, pelumas
pangkal sendi, mencegah penyakit kritis, dan mencerdaskan otak (Yuanita, 2011).
Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh kita
adalah aktivitas dari setiap individu itu sendiri. Orang yang memiliki aktivitas diluar
ruangan tentunya memerlukan jumlah asupan cairan yang lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang beraktivitas didalam ruangan (Wulandari,2011).
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya mengembangkan kebiasaan
minum air putih di kalangan masyarakat inilah, maka diperlukan suatu cara untuk
memberikan informasi tentang kebiasaan minum air putih yang harapannya dapat
memberikan pengetahuan kepada subjek. Informasi tersebut dapat dilakukan dengan
cara memberikan penyuluhan. Tujuan utama dari penyuluhan adalah adanya
perubahan perilaku dari masyarakat sasaran yang mana setelah itu dilakukan proses
pendekatan terhadap masyarakat sasaran dengan dilakukannya penyuluhan berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kali (jumlah) pertemuan (Notoatmodjo, 2007). Dengan pemberian penyuluhan
tentang kebiasaan minum air putih pada subjek maka dapat mempengaruhi
perilakunya dalam mengatur kebiasaan dan pola hidup. Dari penelitian ini diharapkan
pemberian peyuluhan yang dilakukan secara berulang dapat digunakan sebagai salah
satu metode yang aplikatif pada subjek sehingga dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan urinalisis.
Tujuan Penelitian
1. Untuk melihat profil karakteristik subjek terkait hasil pemeriksaan urinalisis.
2. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh jumlah penyuluhan kebiasaan
minum air putih terhadap hasil pemeriksaan urinalisis subjek.
Jalannya Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada warga dalam lingkup Pedukuhan Dayakan,
Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Subjek penelitian adalah warga
berumur 30-70 tahun serta bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini.
Jumlah subjek penelitian yang ditetapkan sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30
pria dan 30 wanita.
Subjek penelitian akan diberi penjelasan tentang alur penelitian serta
dilakukan wawancara secara pribadi tentang kebiasaan minum, riwayat penyakit,
dan kondisi kesehatan. Bagi subjek yang bersedia mengikuti penelitian ini
dilakukan persetujuan dengan menandatangani Lembar persetujuan. Dari 60 subjek,
30 subjek akan diberi penyuluhan selama 3 kali dalam waktu 3 bulan, dan 30 subjek
yang lain sebagai kontrol.
Pada tahap awal, 60 sampel urin diperiksa untuk melihat gambaran
pemeriksaan urinalisis. Selanjutnya 30 subjek diberi penyuluhan tahap pertama.
Setelah pemberian penyuluhan pertama, 60 subjek kembali diperiksa sampel urin-
nya. Satu bulan kemudian dilakukan kembali penyuluhan tahap kedua pada 30
subjek yang sama dan diikuti kunjungan. Satu bulan selanjutnya diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
penyuluhan tahap ketiga. Lalu, 60 sampel urin diperiksa kembali untuk mengetahui
adanya perubahan hasil pemeriksaan urinalisis. Setelah pengambilan sampel
terakhir, 30 subjek yang menjadi kontrol akan diberi penyuluhan tentang kebiasaan
minum air putih.
Penyuluhan ini dilakukan di aula pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo,
Ngaglik, Sleman. Subjek penelitian diberi modul tentang manfaat minum air putih,
kesehatan ginjal, dan penyebab munculnya penyakit akibat kurang minum air putih.
Penanggung jawab kegiatan ini adalah dr. Fenty, M. Kes, Sp. PK, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hak dari subjek penelitian
Subjek penelitian memiliki hak untuk memutuskan keluar/tidak berpartisipasi
dalam penelitian, setiap hasil pemeriksaan urinalisis akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Informasi tambahan
Jika Bapak/ibu mempunyai pertanyaan mengenai penelitan ini, Bapak/ibu dapat
menghubungi Berta Trifina Mardani (085640850850) atau Mayke Prasastia
(085228858365)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Perlakuan
NO NAMA JENIS KELAMIN UMUR (tahun)1 Bp. WG pria 492 Ibu ST wanita 463 Bp. SY pria 444 Bp. SG pria 555 Ibu SS wanita 536 Bp SU pria 637 Bp. PD pria 628 Ibu AR wanita 709 Bp. MA pria 52
10 Ibu BL wanita 5211 Bp. MG pria 7012 Bp. SR pria 6013 Bp. TK pria 5214 Ibu NY wanita 4915 Bp. SW pria 6116 Bp. SA pria 4617 Bp. SP pria 4418 Ibu RM wanita 3919 Ibu IM wanita 3620 Ibu ML wanita 3221 Bp. HY pria 3922 Ibu AH wanita 3523 Ibu SI wanita 3124 Bp. TH pria 4325 Ibu PI wanita 6326 Ibu MJ wanita 5627 Ibu SW wanita 4928 Bp. MN pria 5229 Ibu SL wanita 5030 Ibu RN wanita 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 5. Daftar Subjek Penelitian Kelompok Kontrol
NO NAMA JENIS KELAMIN UMUR (tahun)1 Bp. SK pria 392 Ibu HY wanita 343 Ibu WD wanita 704 Bp. MH pria 695 Ibu SR wanita 566 Bp. MM pria 697 Ibu ND wanita 558 Ibu PJ wanita 609 Bp. WJ pria 41
10 Bp. MW pria 4411 Bp. JM pria 6012 Ibu SM wanita 3813 Ibu BY wanita 4514 Ibu WT wanita 4615 Bp. AK pria 3616 Ibu AD wanita 4617 Bp. SM pria 4618 Bp. OT pria 3319 Bp. SO pria 4620 Ibu SD wanita 5021 Ibu AC wanita 3022 Bp. SB pria 5223 Ibu WA wanita 4624 Bp. MR pria 5925 Ibu LS wanita 5326 Bp. SP pria 3327 Bp. SI pria 5228 Ibu SR wanita 3729 Ibu LY wanita 3930 Bp IS pria 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tengah, dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih
Kelompok Kontrol
Frequencies
Value
1 2
LE_1 28 2
LE_2 29 1
LE_3 30 0
Test Statistics
N 30
Cochran's Q 3.000a
df 2
Asymp. Sig. .223
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 22. Output Uji Normalitas Profil Pemeriksaan Awal Kimiawi Darah
1. Pemeriksaan Awal
a. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
darah_1 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
darah_1 Mean 1.12 .042
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.03
Upper Bound 1.20
5% Trimmed Mean 1.07
Median 1.00
Variance .105
Std. Deviation .324
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness 2.450 .309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Descriptives
Statistic Std. Error
darah_1 Mean 1.12 .042
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.03
Upper Bound 1.20
5% Trimmed Mean 1.07
Median 1.00
Variance .105
Std. Deviation .324
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness 2.450 .309
Kurtosis 4.139 .608
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
darah_1 .524 60 .000 .374 60 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b. Uji hipotesis menggunakan uji FisherCase Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kelompok * darah_1 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
kelompok * darah_1 Crosstabulation
darah_1
Totalnormal tidak normal
kelompok kontrol Count 27 3 30
Expected Count 26.5 3.5 30.0
perlakuan Count 26 4 30
Expected Count 26.5 3.5 30.0
Total Count 53 7 60
Expected Count 53.0 7.0 60.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .162a 1 .688
Continuity Correctionb.000 1 1.000
Likelihood Ratio .162 1 .687
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear Association .159 1 .690
N of Valid Casesb60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Pemeriksaan Tengah
a. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
darah_2 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
darah_2 Mean 1.15 .046
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.06
Upper Bound 1.24
5% Trimmed Mean 1.11
Median 1.00
Variance .130
Std. Deviation .360
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Skewness 2.011 .309
Kurtosis 2.114 .608
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
darah_2 .512 60 .000 .427 60 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Hipotesis menggunakan uji FisherCase Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kelompok * darah_2 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
kelompok * darah_2 Crosstabulation
darah_2
Totalnormal tidak normal
kelompok kontrol Count 24 6 30
Expected Count 25.5 4.5 30.0
perlakuan Count 27 3 30
Expected Count 25.5 4.5 30.0
Total Count 51 9 60
Expected Count 51.0 9.0 60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.176a 1 .278
Continuity Correctionb.523 1 .470
Likelihood Ratio 1.196 1 .274
Fisher's Exact Test .472 .236
Linear-by-Linear Association 1.157 1 .282
N of Valid Casesb60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.50.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Pemeriksaan Akhir
a. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
darah_3 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Descriptives
Statistic Std. Error
darah_3 Mean 1.05 .028
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .99
Upper Bound 1.11
5% Trimmed Mean 1.00
Median 1.00
Variance .048
Std. Deviation .220
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Skewness 4.236 .309
Kurtosis 16.494 .608
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
darah_3 .540 60 .000 .227 60 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
b. Uji hipotesis menggunakan Uji FisherCase Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kelompok * darah_3 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
kelompok * darah_3 Crosstabulation
darah_3
Totalnormal tidak normal
kelompok kontrol Count 29 1 30
Expected Count 28.5 1.5 30.0
perlakuan Count 28 2 30
Expected Count 28.5 1.5 30.0
Total Count 57 3 60
Expected Count 57.0 3.0 60.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .351a 1 .554
Continuity Correctionb.000 1 1.000
Likelihood Ratio .357 1 .550
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear Association .345 1 .557
N of Valid Casesb60
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 23. Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah,
dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok
Perlakuan
Frequencies
Value
1 2
darah_1 26 4
darah_2 27 3
darah_3 28 2
Test Statistics
N 30
Cochran's Q 3.000a
df 2
Asymp. Sig. .223
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 24. Output Uji Perbandingan Darah pemeriksaan Sebelum, Tengah,
dan Sesudah Pemberian Edukasi Kebiasaan Minum Air Putih Kelompok
Kontrol
Frequencies
Value
1 2
darah_1 27 3
darah_2 24 6
darah_3 29 1
Test Statistics
N 30
Cochran's Q 4.750a
df 2
Asymp. Sig. .093
a. 1 is treated as a success.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 25. Surat izin dari BAPPEDA Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 26. Surat Keterangan Kelaikan Etik (Ethical Clearance)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 27. Booklet
BookletEdukasi Kebiasaan Minum Air Putih
18 Juli, 28 Agustus, dan 28 September 2012
Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma
AIR MERUPAKAN KEBUTUHAN UTAMA DALAM KEHIDUPAN
Air adalah salah satu dari materi yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsunganhidup mahluk hidup dan juga menjadi salah satu sumber penyebab dari penyakit yangmenyerang manusia. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam mengolah air yang akandikonsumsi adalah menyediakan air yang aman dikonsumsi dari segi kesehatan.
Syarat air yang baik untuk dikonsumsi yaitu:a. tidak berwarnab. tidak keruhc. tidak berasad. tidak berbaue. tidak mengandung nitrat, ion logam berbahaya dan berbagai macam senyawa kimia
organik seperti pestisida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Adapun Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minumtertuang dalam Permenkes Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010.Agar mencapai kualitas air minum yang memenuhi persyaratankesehatan, maka perlu dilakukan pengawasan, baik secarainternal maupun eksternal. Kedua pengawasan ini dilakukanmelalui 2 (dua) cara yaitu pengawasan berkala dan pengawasanatas indikasi adanya pencemaran.Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Minum ini meliputi :1. Inspeksi Sanitasi (IS) yang dilakukan dengan carapengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktorrisikonya;
2. Pengambilan sampel air minum berdasarkan hasil inspeksi sanitasi;3. Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakreditasi;4. Analisis hasil pengujian laboratorium;5. Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; dan6. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
MANFAAT AIR PUTIH BAGI TUBUHAir merupakan komponen yang terbesar dalam tubuh manusia, bahwa 75 persen
tubuh manusia terdiri dari air. Air merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita dalamjumlah yang cukup, yaitu minimal 2 liter atau sekitar 8 gelas per hari.Manfaat air putih antara lain:1. Air adalah pelarut utama bagi semua makan, vitamin dan mineral. Air digunakan dalam
mekanisme pemecahan makanan menjadi partikel kecil dan akhirnya pada metabolismedan asimilasi makanan.
2. Air juga meningkatkan kecepatan penyerapan tubuh terhadap bahan–bahan esensialdalam makanan, termasuk berfungsi untuk mengangkut semua bahan didalam tubuh.
3. Air turut membersihkan racun dari berbagai tubuh dan membawanya ke hati dan ginjalunutk dibuang, air juga berfungsi sebagai:- Pelumas utama ruang sendi dan membantu mencegah arthritis dan nyeri punggung,
pencahar yang melumas dan mencegah sembelit, dan esensial bagi systempendinginan tubuh ( keringat) dan pemanasan tubuh (elektris).
- Memberi daya dan energi listrik untuk semua fungsi otak, terutama fungsi pemikiran,dapat membantu mencegah gangguan kekurangan perhatian pada anak-anak dandewasa.
- Membantu mengurangi stres, rasa cemasa dan depresi, mengembalikan irama tiduryang normal.
- Membantu mengurangi keletihan, memberi energi kemudaaan dengan membuat kulitlebih halus dan membantu mengurangi efek penuaan.
- Mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah ketika ia beredar keseluruhtubuh.
- Mengurangi nyeri pra menstruasi dan sembur panas, dehidrasi dan menghalangiproduksi hormon seks salah satu penyebab utama impotensi dan kehilangan libido.
Apa yang terjadi bila minum kurang dari 2 liter air putih perhari atau sekitar (6-8gelas). Jawabnya yaitu, tubuh akan menyeimbangkan diri. Tubuh akan "menyedot" air darikomponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Lantaran airdalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehinggaperjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar.
Pada proses ini, ginjal akan sangat menderita. Dalam menjalankan tugasnyamenyaring racun dari darah, ia akan mengalami kesulitan saat harus menyaring darah yangkental. Tak jarang darah ini akan menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Berikut akibat jika menyepelekan dan malas minum air putih menurut AmericanCollege of Sports Medicine:1. Cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun
berkurang. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitifyang akhirnya membuat seseorang menjadi kekurangan dalam berfikir (lemot), gampanglupa, dan tidak konsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
2. Akan membuat seseorang cepat merasa lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas,sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasidan kematian.
3. Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurangminum dan kadang kala terdapat darah dalam urine.
4. Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang saluran kemihnya lebihpendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar darisaluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.
5. Kulit jadi kusam karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidakmaksimal.
6. Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air penting untukmencegah batu ginjal. Dengan cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadilebih mudah luruh bersama buang air kecil.
Gejala-gejala yang akan timbul jika kita kekurangan air putih atau dehidrasi :a. Merasa lelah tanpa alasanb. Merasa terbakar, wajah memerahc. Merasa mudah tersinggung dan marah tanpa alasand. Merasa gelisahe. Merasa depresif. Merasa kepala berat/sempoyongang. Gangguan tidur, terutama orang tuah. Pendek nafas pada orang sehat tanpa penyakit paru atau infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Untuk meningkatkan kesehtan, maka perlu diperhatikan juga asupan makanan yangkita konsumsi sehari-hari. Beberapa
Makanan SeimbangMakanan seimbang adalah makanan yang sesuai kebutuhan. Dalam pemberian
makanan yang baik harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang dalam mencernamakanan, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan kondisi lain seperti sakit, hamil, danmenyusui.
Makanan seimbang harus mencakup keseluruhan kelompok zat gizi yang diperlukanoleh tubuh. Jadi, untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhioleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari anekaragam bahan makanan.
Pesan dasar Gizi Seimbang yang harus diperhatikan dalam menyusun menu makananadalah :
1. Makanlah aneka ragam makanan2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kecukupan energi4. Batasi lemak maksimal ¼ porsi dari jumlah makanan perhari5. Gunakan garam beryodium6. Makanlah makanan sumber zat besi7. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan dan tambahkan makanan
pelengkap ASI sesudahnya8. Biasakan makan pagi9. Minumlah air putih yang bersih, aman dan cukup setiap harinya10. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur11. Hindari minum-minuman beralkohol12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan13. Bacalah label makanan yang dikemas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Contoh menu seimbang untuk orang dewasa perhari :Nasi/ pengganti sumber karbohidrat lainnya : 4-5 piringLauk hewani : 3-4 potongLauk nabati : 2-4 potongSayuran : 1 ½ - 2 mangkokBuah-buahan : 2-3 potong
Diet Rendah Garam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Diet rendah garam yang dimaksud disini adalah garam Natrium. Gram dapur adalahsumber utama garam Natrium. Tujuan dilakukan dier rendah garam :
1. Membantu menghilangkan penimbunan garam / air dalam jaringan tubuh.2. Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi
Garam natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan padasaat memasak atau mengolah makanan yang berasal dari hewan.
Garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa : Garamdapur, vetsin, soda kue, natrium benzoat (biasa terdapat pada pengawet buah), natriumbisulfit (biasa terdapat pada pengawet daging, seperti pada corned beef)Makanan yang boleh dikonsumsi yaitu semua makanan segar tanpa garam seperti : Beras, ketan, ubi, mie tawar, tepung maizena, tepung terigu, tepung hungkwee, gula
tempe, tahu, oncom Minyak goreng, margarine tanpa garam Semua sayuran dan buah segar Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur Minuman seperti kopi, teh, sirup, minuman botol ringan dan sari buah
Makanan yang dibatasiDaging atau ayam atau ikan paling banyak 100 g sehari, telur ayam atau telur bebek max. 1butir perhariMakanan yang tidak diperbolehkanSemua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti : Roti, biskuit, kreker, cake dan kue lain yang dimasakn dengan garam dapur dan atau
soda kue Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan pindang sarden, ebi,
udang kering, telur asin, telur pindang Keju, margarin Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap asin, coklat
Diet Rendah Protein PurinTujuan diet :
1. Menurunkan kadar asam urat dalam darah2. Memperlancar pengeluaran asam urat
Makanan yang diperbolehkan : Sumber karbohidrat : nasi, nasi tim, bubur, roti gandum, makaroni, pasta, jagung,
krntang, ubi dan talas, sereal Sumber protein hewani : telur, susu skim Semua sayuran yang mengandung sedikit protein : oyong, kangkung, kol, timun,
tomat, labu air, selada, sawi, lobak. Semua macam buah-buahan Minyak / lemak diberikan dalam jumlah terbatas Semua macam minuman yang tidak beralkohol Semua macam bumbu secukupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Makanan yang dibatasi Tempe, tahu, oncom maks 50 g/hari Kacang-kacangan (kajang hijau, kacang tanah, kacang kedelai) paling banyak 25
mg/hari Daging, ayam, ikan tongkol, bawal, bandeng, kentang, udang maks. 50 g/hari Sayuran yang mengandung protein tinggi : bayam, buncis, daun melinjo, melinjo,
labu siam, kacang kapri, kacang polong, kembang kol, kacang panjang, asparagus,dan jamur maks. 50 g/hari
Makanan yang berlemak dan menggunakan santan kental, makanan yang digoreng Minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, teh, tape
Makanan yang dihindari Hati, ginjal, jantu, limpa, otak, ham, sosis, babt, usus, paru, sarden, kaldu daging,
bebek, burung, angsa,, ragi Minyak kelapa, santan kental, mayonaise Emping belinjo Minum-minuman keras : arak, ciu, bir, brendi
Cara mengatur diet :1. Memasak merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang, atau
membakar2. Banyak makan buah-buahan yang mengandung air, untuk memperlancar pengeluaran
asam uratHal-hal yang perlu diperhatikan
1. Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi2. Hindari minuman atau suplemen berenergi
DAFTAR PUSTAKA
Sawyer, Clair N., 1994. Chemistry For Environmental Engineering, Fourth Edition.McGrawHill, Inc. SingaporeWijayanti, Fitria Kusuma, 2008. Profil Pencemaran Logam Berat Di Air Dan SedimenSungai Citarum Segmen Dayeuh Kolot Sampai Nanjung. Tugas Akhir S1. Program Studiteknik Lingkungan, FTSL, ITB : Bandunghttp://saranatel.net/uji.htmlhttp://organisasi.org/kekurangan-cairan-tubuh-dehidrasi-gejala-diagnosis-jenis-macam-pengobatanhttp://saufa.student.umm.ac.id/2010/07/28/manfaat-minum-air-putih-bagi-kesehatan/
MULAILAH HIDUP SEHAT DENGAN MINUM AIR PUTIHSETIAP HARI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 28. Dokumentasi Pemberian Edukasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
BIOGRAFI PENULIS
Berta Trifina Mardani, anak bungsu dari tiga bersaudara
pasangan Stephanus Mardjono dan Harnanik Widyastuti Ester,
lahir di Kabupaten Semarang tanggal 27 September 1991.
Penulis mulai mengenal bangku sekolah di Taman Kanak-Kanak
Siwi Peni Salatiga pada tahun 1995-1997. Pendidikan Dasar
ditempuh di SD Ledok 02 Salatiga pada tahun 1997-2003. Jenjang Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama ditempuh di SMP Negeri 1 Salatiga. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
ditempuh di SMA Kristen 1 Salatiga. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta 2009-2012 dan memperoleh gelar Sarjana Farmasi.
Selama di Fakultas Farmasi, kegiatan yang diikuti oleh penulis antara lain Panitia
Titrasi 2010 sebagai Sie Pendamping Kelompok, Panitia Insadha 2011 sebagai
Sekretaris Bidang Acara, Unit Kegiatan Fakultas Kerohanian Agama Kristen sebagai
Sie Doa periode 2010-2011 dan sebagai Koordinator periode 2011-2012 serta
Program Kreativitas Mahasiswa 2012 dengan judul “Korelasi antara Kebiasaan
Minum Air Putih dengan Gambaran Klinis Urinalisis pada Buruh Tani di Kecamatan
Ngaglik, Kab. Sleman”, “Penyuluhan tentang Pencegahan Osteoporosis pada Ibu-Ibu
dibawah Umur 50 Tahun di Pedukuhan Dayakan, Sardonoharjo, Sleman”, dan
“Penyuluhan tentang Edukasi Jajanan Pasar yang Bersih dan Higienis pada anak-anak
SD, Orang Tua, dan Pedagang di SD Krapyak 01 Sleman” sebagai peserta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI