BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah1. Indentifikasi MasalahMata
pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan, tersebut diharapkan
peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan
mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Pembelajaran IPS mempunyai peranan penting, namun keberhasilan
pembelajaran IPS banyak dikeluhkan para guru. Keluhan tersebut
antara lain dikarenakan nilai mata pelajaran IPS yang masih rendah
jika dibanding dengan nilai mata pelajaran yang lain. Kondisi yang
sama juga terjadi di SDN Bandar Lor 3, Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri.Di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi
peninggalan sejarah di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bandar Lor 3
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri masih banyak mengalami kesulitan dan
hambatan. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengerjakan tes
formatif pada saat pembelajaran prasiklus tentang peninggalan
sejarah, sebanyak sepuluh soal ternyata hasilnya tidak memuaskan.
Dari 44 siswa, yang menjawab benar semua tidak ada, yang menjawab
benar 9 soal sebanyak 4 siswa (9,1%), yang menjawab benar 8
sebanyak 5 siswa (11,4%), yang menjawab benar 7 sebanyak 7 siswa
(15,9%), sedangkan yang lain menjawab benar dibawah target yang
ditentukan. Ini berarti jumlah siswa yang sudah menguasai materi
pelajaran sebanyak 36,4 %. 2. Analisis masalah
Dari uraian tersebut di atas berarti pembelajaran tentang
peninggalan sejarah dikatakan tidak berhasil, karena jumlah siswa
yang menguasai materi pembelajaran kurang dari 70 %. Hal ini sesuai
dengan ketentuan, bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila
minimal 70 % siswa menguasai materi pembelajaran. Kurang
berhasilnya kegiatan pembelajaran dikarenakan guru menyampaikan
materi dengan metode ceramah, tanpa menggunakan alat bantu
pembelajran, sehingga siswa merasa kurang tertarik dengan materi
yang diajarkan guru. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan
kegiatan perbaikan pembelajaran yang bias membuat siswa aktif dan
tertarik pada kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan
mudah menguasai dan memahami materi peninggalan sejarah.3.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas IV SDN Bandar Lor 3
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, yang menjadi penyebab siswa tidak
dapat menguasai materi peninggalan sejarah, karena dalam memberikan
materi pelajaran guru sama sekali tidak menggunakan alat bantu.
Oleh karena itu, dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, peneliti
mencoba dengan menggunakan alat bantu berupa gambar benda-benda dan
bangunan peninggalan sejarah. Dengan menggunakan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejarah siswa akan tertarik dan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, siswa lebih memperhatikan penjelasan guru,
sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang diajarkan
guru.B. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan menggunakan alat bantu gambar dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3
Kediri pada materi peninggalan sejarah?2. Apakah dengan menggunakan
alat bantu gambar dapat meningkatkan penguasaan materi peninggalan
sejarah pada siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kediri?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan PembelajaranSesuai dengan
permasalahan penelitian, tujuan peneliti terkait dengan tujuan
pembelajaran yaitu:
1. Mendeskripsikan peningkatan aktifitas belajar siswa kelas IV
SDN Bandar Lor 3 Kediri pada materi peninggalan sejarah dengan
menggunakan alat bantu gambar.2. Mendeskripsikan peningkatan
penguasaan materi peninggalan sejarah siswa kelas IV SDN Bandar Lor
3 Kediri dengan menggunakan alat bantu gambar .D. Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain bagi :1.
Siswa
Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran peninggalan sejarah.2. Guru sebagai peneliti Dapat
meningkatkan kemampuan peneliti sehingga peneliti berusaha
mengembangkan diri untuk meningkatkan profesi pembelajaran agar
lebih maksimal.3. Institusi Pendidikan Secara Umum
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
ataupun perbandingan untuk melakukan penelitian yang sejenis.BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu mata pelajaran
di sekolah dasar mempunyai peran penting, sebab mata pelajaran ini
bertujuan membekali siswa dengan ilmu, pengetahuan, ketrampilan,
dasar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini juga
dapat dipergunakan oleh siswa dalam pengembangan kemampuan dan
sikap rasional tentang gejala-gejala sosial dalam perkembangan
masyarakat Indonesia, baik di masa lampau maupun di masa depan.Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah (Depdikbud
: 1994). Pengajaran IPS berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi
siswa dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran IPS bertujuan
agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran
peninggalan sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan
pemahaman tentang perkembangan masyarakat sejak masa lalu hingga
masa kini, sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia dan cinta tanah air.Ruang lingkup pengajaran IPS meliputi
kehidupan manusia dan masyarakat (luas maupun setempat). Pengajaran
IPS mengkaji hal ikhwal kehidupan diri manusia, perekonomian,
kemasyarakatan, budaya, hukum, politik, kesejarahan, geografi dan
bahkan kehidupan keagamaan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, ruang lingkup pengajaran IPS
meliputi: keluarga, masyarakat setempat, uang, tabungan, pajak,
ekonomi setempat, wilayah propinsi, wilayah kepulauan, pemerintah
daerah, negara Republik Indonesia, pengenalan kawasan dunia. Ruang
lingkup pelajaran. IPS yang berhubungan dengan sejarah meliputi :
sejarah lokal, kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa,
bangunan bersejarah, dan jenis-jenis peninggalan sejarah.
Proses pembelajaran mata pelajaran IPS di sekolah dasar
berhadapan dengan sebuah kenyataan yang memprihatinkan. Hal ini
dilatar belakangi oleh faktor mata pelajaran IPS, berdasarkan
kurikulum yang berlaku diajarkan pada siswa di SD mencakup banyak
ragam disiplin keilmuan.Seorang guru mengajarkan materi
pembelajaran mata pelajaran llmu Pengetahuan Sosiol (IPS) dituntut
mempunyai kompetensi yang tinggi yang mencakup keseluruhan materi
beberapa disiplin ilmu yang ada dalam cakupan materi mata pelajaran
llmu Pengetahuan Sosial (IPS).Sebuah kenyataan yang ironis,
tanggung jawab yang berat pada guru dan pengelola lembaga
pendidikan sekolah dasar ini berhadapan dengan realitas bahwa di
perguruan - perguruan tinggi yang menelurkan sarjana-sarjana
pendidikan tidak ada satupun yang membuka fakultas atau jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Di perguruan-perguruan tinggi
tersebut yang ada adalah fakultas pendidikan; Jurusan Sarjana,
Jurusan Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Jurusun Antropologi dan
sebagainya. Tanpa ada satu jurusan yang mencakup keseluruhan materi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar.Sejalan
dengan tanggung jawab profesi dan moralitas maka guru mengajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dituntut untuk mendapatkan
hasil prestasi pembelajaran yang memuaskan banyak pihak. Guru
mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dituntut
untuk aktif dan kreatif serta inovatif mempergunakan berbagai
pendekatan dari strategi pembelajaran yang tepat guna dalam
mengelola kegiatan pembelajaran sehingga tuntutan akan berhasil
prestasi pembelajaran dari semua pihak dapat terpenuhi.
Peningkatan penguasaan materi pembelajaran pada siswa merupakan
sebuah usaha yang dilakukan antara beberapa pihak yang terkait
dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan, seperti guru, orang
tua siswa (wali murid), dan pihak-pihak lainya (Suryaman. 1990).
Usaha-usaha yang mcngarah pada peningkatan penguasaan materi
pembelajaran pada siswa hendaknya dilakukan secara bersama,
koordinatif dan berkesinambungan.
Hal ini akan meminimalisasikan kendala dan hambatan yang dapat
berkembang menjadi problematika tersendiri yang dapat menyulitkan
dan menyurutkan usaha untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Usaha
guna meningkatkan hasil prestasi belajar siswa seringkali
berhadapan dengan kenyataan bahwa guru ataupun jajaran pengelola
pendidikan di sekolah cenderung apatis dan tidak melakukan upaya -
upaya konkret untuk keluar dari realitas ini dan lingkungan
masyarakat atau keluarga siswa juga kurang memberikan
dukungan.Selain berhadapan dengan faktor guru dan lingkungan yang
melatarbelakangi siswa yang kurang memberikan dukungan. Usaha
meningkatkan prestasi belajar siswa juga berhadapan siswa itu
sendiri. Rendahnya motivasi belajar pada siswa di sekolah dasar
menciptakan permasalahan sendiri yang membuat banyak pihak,
terutama guru sebagai institusi pertama yang berhadapan langsung
dengan situasi dan kondisi tersebut. Guru hendaknya berfikir keras
untuk mengupayakan solusi guna mengatasi problematika tersebut. B.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam kurikulum 2006 disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia
yang cinta damai.
Pengetahuan sosial menjadi satu mata pelajaran dalam Kurikulum
2006 yang dimulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Tingkat
Menengah. Untuk sekolah dasar mata pelajaran Pengetahuan Sosial dan
kewarganegaraan melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, siswa
diarahkan dibimbing dan dibantu menjadi warga negara Indonesia dan
warga dunia yang efektif.
Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif
merupakan tantangan berat karena masyarakat global selalu mengalami
perubahan setiap saat. Untuk itulah, Ilmu Pengetahuan Sosial
dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam
kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara
terus menerus. Fungsi dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar adalah: (1) mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi,
geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan
pedologis dan psikologis, (2) mengembangkan kemampuan berfikir
kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan
sosial, (3) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan, (4) meningkatkan kemampuan bekerja dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional
maupun global. Sedangkan ruang lingkupnya adalah : (1) sistem
Sosial dan Budaya, (2) manusia, tempat dan lingkungan, (3) perilaku
ekonomi dan kesejahteraan, (4) waktu, keberlanjutan dan perubahan,
(5) sistem berbangsa dan bernegara.C. Media dalam Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media dapat diartikan perantara, dalam proses pembelajaran,
media diartikan sebagai wahana penyalur pesan. Beberapa ahli dan
asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran,
antara lain: (1) NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai
sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk perangkat kerasnya, (2) Wilbur Schramm (1977)
mendefinisikan media pembelajaran sebagai tekhnologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran, (3) Miarso
(1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada diri siswa.
Jadi, dapat disimpulkan secara lebih sederhana bahwa media
pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi
dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran
akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan
atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran.
Media dalam kegiatan pembelajaran sangat menentukan efektifitas
dan efisiensi pencapaian pembelajaran dengan fungsinya adalah: (1)
membuat pembelajaran yang terjadinya abstrak menjadi konkrit,
pembelajaran yang tadinya teoristis menjadi praktis, (2)
membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi
motivasi ekstrim bagi pembelajaran, sebab menggunakan media lebih
menarik dan memusatkan perhatian pembelajaran, (3) memberikan
kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman siswa dapat memperjelas
dan mudah memusatkan perhatian pembelajaran.
2. Tujuan Penggunaan Media PembelajaranPenggunaan media
pembelajaran berupa gambar benda-benda dan bangunan peninggalan
sejarah merupakan salah satu upaya peningkatan keterampilan siswa
agar dapat menguasai materi peninggalan sejarah. Kelebihan (sisi
positif) dari media gambar benda-benda dan bangunan peninggalan
sejarah adalah adanya keaktifan siswa (keterlibatan siswa) dalam
memecahkan masalah, karena mereka diberi kegiatan mengamati gambar
benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah untuk memenuhi
informasi sejarah tentang peninggalan sejarah dan apabila semua
siswa aktif menggunakan media, dimana mereka menemukan informasi
tentang peninggalan sejarah, maka siswa dapat menjawab dengan benar
tes formatif, sehingga berdampak meningkatkan penguasaan materi
pembelajaran.3. Fungsi Media PembelajaranSecara umum media
pengajaran mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang
efektif.
2. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, sehingga
mengurangi verbalisme.
3. Memperbesar perhatian siswa sehingga saat kegiatan belajar
mengajar akan tumbuh minat siswa terhadap materi pembelajaran.
4. Membangkitkan motivasi belajar siswa.
5. Mempertinggi mutu pembelajaran.
Fungsi Gambar benda dan bangunan bersejarah :
1. Menyajikan data-data peninggalan sejarah dalam bentuk dua
dimensi yang mudam didingat siswa. 2. Menggambarkan secara visual
tentang kehidupan sejarah manusia di masa lampau.
Kekuatan media gambar :
1. Merangsang minat belajar siswa terhadap penduduk dan keadaan
sejarah masa lampau.
2. Mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
3. Memahami kejadian-kejadian di di masa lampau.
4. Memperjelas pengetahuan siswa tentang peninggalan
sejarah.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA. Subjek, Tempat, dan Waktu
Penelitian, Pihak yang Membantu1. Subyek
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3
tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas IV terdiri dari 44
siswa, 19 siswa laki- laki dan 25 siswa perempuandengan tingkat
kemampuan yang berbeda- beda2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Bandar Lor 3 Jl. Wachid Hasyim
Gang VB No.59 Kota Kediri
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal 28 Oktober sampai
dengan 9 November 2013. Penelitian yang penulis laksanakan meliputi
2 siklus. Adapun rincian waktunya adalah sebagai berikut:
Siklus I :
a. Tanggal 1 dan 2 November 2013, perencanaan perbaikan
b. Tanggal 6 November 2013, pelaksanaan perbaikan
c. Tanggal 7 November 2013, tahap refleksi
Siklus II :
a. Tanggal 7 November 2013, perencanaan perbaikan
b. Tanggal 8 November 2013, pelaksanaan perbaikan
c. Tanggal 9 November 2013, tahap refleksi
Sebelum Pelaksanaan siklus I peneliti melakukan pembelajarn
prasiklus, yaitu pada hari Senin, 28 Oktober 2013. Pembeljaran
prasiklus bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan awal siswa
kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pada
materi peninggalan sejarah, agar peneliti dapat mengetahui
perbedaan penguasaan siswa terhadap materi sebelum dan sesudah
penerapan pembelajaran menggunakan alat bantu gambar benda-benda
dan bangunan peninggalan sejarah.
4. Pihak yang Membantu Pihak yang membantu pelaksanaan
penelitian ini yaitu Bapak Rusdianto Umar, SH.M.Hum selaku
pembimbing/ supervisor 1, Ibu Dwi Sukatmiati selaku kepala Sekolah
SDN Bandar Lor 3, Ibu Iid Purwidya Yunita, selaku wali kelas IV SDN
Bandar Lor 3/ supervisor 2, siswa-siswi kelas IV SDN Bandar Lor 3
tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 44 siswa,19 siswa laki-
laki dan 25 siswa perempuan dengan tingkat kemampuan yang berbeda-
beda.
Sebelum Pelaksanaan siklus I peneliti melakukan pembelajarn
prasiklus, yaitu pada hari Senin, 28 Oktober 2013. Pembelajaran
prasiklus bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan awal siswa
kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pada
materi peninggalan sejarah, agar peneliti dapat mengetahui
perbedaan penguasaan siswa terhadap materi sebelum dan sesudah
penerapan pembelajaran menggunakan alat bantu gambar benda-benda
dan bangunan peninggalan sejarah.B. Desain Prosedur Perbaikan
Pembelajaran
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui proses
pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data dan refleksi.
Masing-masing tahap dijelaskan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktifitas sehari-hari bagi
orang yang hidup secara teratur. Rencana merupakan satu kebutuhan
pokok dalam melaksanakan setiap kegiatan. Tahap perencanaan
merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Tanpa rencana,
kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah. Rencana akan menjadi
acuan dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Tahap perencanaan siklus I (1 dan 2 November) diawali peneliti
dengan:
1. Mengidentifikasi masalah Dengan pelaksanaan pembelajaran pra
siklus pada tanggal 28 Oktober 2013 peneliti dapat mengidentifikasi
dengan mudah masalah seperti apa yang terjadi pada pembelajaran di
kelas IV SDN Bandar Lor 3. Dan memutukan penggunaan media
pembelajaran berupa gambar sebagai pemecahan masalah pembelajaran
yang dialami.
2. Menganalisis dan merumuskan masalahSebelum menggunakan media
gambar dalam kegiatan pembelajaran peneliti berdiskusi dengan
supervisor 2, tentang kemungkinan keberhasilan media tersebut,
ataukah ada alternatif media pembelajaran mendukung lain yang
supervisor sarankan pada peneliti.
3. Persiapan pelaksanaan yang meliputi: a. Membuat skenario,
dalam hal ini berupa rencana pembelajaran yang berisikan
langkah-langkah dalam proses pembelajaran yang intinya adalah
tindakan yang akan dilakukan, b. Mempersiapkan sarana dan fasilitas
yang dapat digunakan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, c.
Mempersiapkan lembar observasi.
Tahap perencanaan siklus II (7 November) diawali peneliti
dengan:
1. Mengidentifikasi masalah
Peneliti di bantu supervisor mengngidentifikasi masalh yang
terjadi pada pembelajaran siklus I.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
Peneliti dan supervisor mencari alternative tambahan untuk
meningkatkan hasil pembelajaran siklus I, agar pada siklus II
hasilnya lebih memuaskan
3. Persiapan pelaksanaan yang meliputi:
a. Membuat skenario, dalam hal ini berupa rencana pembelajaran
yang berisikan langkah-langkah dalam proses pembelajaran yang
intinya adalah tindakan yang akan dilakukan,
b. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang dapat digunakan dan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran,
c. Mempersiapkan lembar observasi,
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dan
rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan
angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Tahap ini diawali
dengan persiapan pelaksanaan yang sebenarnya dapat merupakan bagian
dari perencanaan. Setelah persiapan mantap barulah kita mulai
dengan pelaksanaannya di kelas.
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran di dalam kelas dan dibantu oleh supervisor 2 untuk
membantu mengumpulkan data melalui observasi.
Adapun dalam kegiatan pembelajaran peneliti melakuakn seperti
scenario yang telah disusun :
Perbaikan pembelajaran siklus I
Kegiatan Awal ( 5 menit )
a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kehadiran siswa.
b. Menggali pengetahuan awal (apersepsi) tanya jawab tentang
peninggalan sejarah.
c. Menyampaikan materi dan tujuan yang akan dicapai.
Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok.
b. Guru menjelaskan materi dengan bantuan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejara.c. Guru melakukan Tanya jawab dengan
siswa.
d. Guru membagikan LKK kepada tiap kelompok.
e. Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok.
f. Guru mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan.
g. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas.
h. Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil presentasi
temannya.
i. Guru meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya
j. Guru menjawab pertanyaan siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 menit)
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan.b. Guru memberi
penguatan pada hasil kerja siswac. Guru memberikan evaluasi akhir
pada siswad. Pesan moral dari guru agar siswa lebih rajin belajar,
hemat waktu serta patuh dan taat pada orang tua.
Perbaikan pembelajaran Siklus II
Kegiatan Awal ( 5 menit )
a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kehadiran siswa.
b. Menggali pengetahuan awal (apersepsi) tanya jawab tentang
peninggalan sejarah.
c. Menyampaikan materi dan tujuan yang akan dicapai.
Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok.
b. Guru menjelaskan materi dengan bantuan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejara.c. Guru melakukan Tanya jawab dengan
siswa.
d. Guru membagikan LKK kepada tiap kelompok.
e. Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok.
f. Guru mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan.
g. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas.
h. Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil presentasi
temannya.
i. Guru meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya
j. Guru menjawab pertanyaan siswa. Kegiatan Akhir ( 15
menit)
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan.b. Guru member
penguatan pada hasil kerja siswac. Guru memberikan evaluasi akhir
pada siswad. Pesan moral dari guru agar siswa lebih rajin belajar,
hemat waktu serta patuh dan taat pada orang tua.
c. Observasi
Dalam pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi pengamatan
dan sekaligus interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil
tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan
observasi atau interpretasi berlangsung simultan artinya data yang
diamati tersebut langsung diinterpretasikan atau ditafsirkan, tidak
sekedar direkam saja. Cara untuk merekam dan bagaimana merekamnya
harus ditentukan dengan jelas. Salah satu cara untuk merekam atau
mengumpulkan data adalah dengan observasi atau pengamatan.
Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, namun
observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk mengetahui
kualitas perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Idealnya
observasi tersebut dilakukan oleh peneliti sendiri. Namun, jika
observasi atau perekaman data tersebut terlalu menyita waktu
peneliti dan mengakibatkan konsentrasi peneliti selaku guru dalam
mengajar terganggu, maka peneliti dapat menggunakan bantuan alat
perekam atau meminta Supervisor 2 untuk membantu mengumpulkan data
melalui observasi.
Observasi yang digunakan peneliti pada saat perbaikan
pembelajaran adalah jenis observasi terstruktur, sehingga
supervisor 2 hanya tinggal membubuhkan tanda (v) pada tempat yang
disediakan, serta memberikan sedikit komentar terhadap keseluruhan
kegiatan perbaikan pembelajaran. Disamping data dari hasil
pengamatan supervisor, peneliti juga menggunakan data dari hasil
pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal tes.
d. Refleksi
Refleksi yaitu melihat atau merenungkan kembali apa yang telah
kita lakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa. Melakukan
refleksi tidak ubahnya seperti berdiri di depan cermin untuk
melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian
yang perlu kita kaji. Melalui refleksi peneliti akan dapat
menetapkan apa yang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, dan
apa yangperlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Pada
tahap ini dengan dibantu hasil analisis data, peneliti mencoba
merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa seperti
itu terjadinya. Peneliti juga mencoba merenungkan mengapa satu
usaha perbaikan berhasil dan mengapa yang lain gagal. Melalui
refleksi ini peneliti mengenal kekuatan dan kelamahan dari tindakan
yang sudah dilakukan.C. TEKNIK ANALISIS DATATeknik analis data
adalah suatu kegiatan merangkum data secara akurat dan terpercaya.
Semua data yang sudah terkumpul, maka diadakan analisis data.
Kegiatan analisis data ini dimaksudkan agar data yang diperoleh
dari penelitian ini dapat diartikan secara jelas.
Untuk mengolah data tentang Tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran menggunakan rumus sebagai berikut :
X = x 100%Denganx= Tingkat penguasaan Materi Klasikal
x = Jumlah siswa dengan tingkat penguasaan materi 70% ke
atas
N= Jumlah Seluruh siswaDalam mengolah data nilai siswa ini, yang
dijadikan acuan yaitu, tingkat penguasaan materi individual siswa,
yaitu dimana siswa dikatakan dapat menguasai materi pelajaran jika
tingkat penguasaan materi pelajarannya 70%. Tingkat penguasaan
materi indi vidu didapat dari hasil bagi dari jumlah jawaban yang
benar dengan jumlah seluruh soal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 dikatakan belum menguasai
materi pelajaran dengan baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran1.
Prasiklus
a. Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran prasiklus dilaksanakan di kelas
IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, pada hari Senin
tanggal 28 Oktober 2013 pukul 10.00 11. 10. Materi yang diberikan
adalah peninggalan sejarah, sub pokok bahasan pengertian
peninggalan sejarah. Adapun Tujuan umum pembelajaran adalah sisw
dapat menjelaskan tentang arti peninggalan sejarah. Sedangkan
tujuan pembelajaran khusus adalah (1) siswa dapat mengetahui
sumber-sumber sejarah, (2) siswa dapat mengelompokkan peninggalan
sejarah.
Dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti
melakukan 3 (tiga) kegiatan yaitu : (1) kegiatan awal selama 5
menit, (2) kegiatan inti selama 50 menit, (3) kegiatan akhir selama
15 menit. Pada kegiatan awal peneliti mengajukan pertanyaan tentang
materi pelajaran peninggalan sejarah. Sedangkan pada kegiatan inti
peneliti menjelaskan pengertian danpengelompokkan peninggalan
sejarah pada siswa secara klasikal tanpa menggunakan alat bantu
pembelajaran. Pada akhir kegiatan peneliti memberikan tes formatif
tentang peninggalan sejarah.b. PelaksanaanPada awal pembelajaran
peneliti mengajukan pertanyaan tentang materi pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan dengan dialog antara peneliti (P) dan siswa
(S) sebagai berikut.
P: Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan, adakah yang tahu
apakah peninggalan sejarah itu?
S: Beberapa siswa menjawab, peninggalan dari masa lampau
pak.
P: Bagus! Kemudian diteruskan dengan pertanyaan lagi, tahukah
kalian darimana kita dapat mengetahui peninggalan sejarah?
S: Beberapa anak menjawab, dari buku pak.
P: benar Selanjutnya peneliti bertanya lagi, adakah yang
lain?
S: Beberapa anak menggelangkan kepala.
P: Anak-anak, sekarang bapak akan menjelasakan tentang
peninggalan-peninggalan sejarah atau bias disebut sumber sejarah
(peneliti menjelaskan tentang sumber sejarah)S: Anak
mendengarkan
P: Bagaimana, apakah ada yang kurang jelas dengan penjelasan
dari bapak?
S: Serentak menjawab tidak pak!
P: Nah kalau begitu, coba kita simpulkan bersama dari penjelasan
bapak tadi, peninggalan sejarah adalah?
P&S: Barang, benda, tulisan, atau bangunan dari masa lalu
yang memiliki nilai sejarah
P: Sekarang bapak akan lanjutkan pelajarannya, peninggalan
sejarah dikelompokkan berdasarkan periode atau zamannya, adakah
yang tahu ada berapa zaman sejarah di ndonesia?
S: Anak menjawab secara asal 3 Pak, 5 pak, 7 Pak, 6 pak.
P: Di antara jawaban kalian ada yang benar, zaman sejarah dibagi
menjadi 6 zaman, yaitu zaman batu, zaman logam, zaman Hindu-
Buddha, zaman Islam, zaman Kolonial dan zaman Indonesia Modern.
Bapak akan menjelaskan satu persatu. (peneliti menjelaskan per
zaman pada anak-anak)
S: Anak mendengarkan
P: bagaimana, adakah yang kurang jelas?S: serentak menjawab
tidak pak
P: Kalau begitu, sekarang bapak akan membagikan soal, harap
dikerjakan sebaik-baiknya dan jangan ada yang mencontek!
Dalam pembelajaran prasiklus ini peneliti menggunakan metode
ceramah secara klasikal, agar peneliti dapat melihat perbedaan
antara sebelum dan sesudah penggunaan media gambar, juga untuk
mengetahui tingkat penguasaan awal siswa pada materi peninggalan
sejarah.
Dari kegiatan pembelajaran di atas terlihat siswa sudah dapat
mengambil kesimpulan tentang arti sejarah, tetapi siswa belum dapat
mengelompokkan peninggalan sejarah menurut zamannya.Dari pengamatan
peneliti dengan Supervisor 2, beberapa siswa dapat menjawab dengan
benar dan terlibat aktif dengan peneliti, namun masih banyk siswa
yang pasif dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan guru. oleh
karena itu, peneliti menganggap siswa belum menguasai materi
peninggalan sejarah dengan baik. Untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa pada materi peninggalan sejarah, maka peneliti
memberikan soal tes akhir kepada siswa.
c. Observasi
Berdasarkan hasil hasil observasi yang dilakukan Supervisor 2
bahwa saat peneliti melakukan kegiatan menjelaskan materi
peninggalan sejarah perlu adanya alat bantu tambahan. Dengan metode
ceramah dan Tanya jawab secara klasikal banyak siswa yang masih
kurang aktif dan tidak mendegar penjelasan guru, hasil observasi
terhadap guru dan siswa secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut :Tabel 1
Hasil observasi terhadap guru pada pembelajaran pra siklus
No.
Komponen ObservasiKemunculanKomentar
YaTidak
1.Guru menanyakan kehadiran siswa(
2.Guru membangkitkan motivasi siswa(
3.Guru menggali pengetahuan awal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan(
4.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
(
5.Guru menjelaskan kegiatan yang akan di -
laksanakan(
6.Guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan(
7.Guru melakukan tanya jawab dengan siswa(
8.Perhatian guru merata pada seluruh siswa(
9.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya(
10.Guru memberikan nilai berupa pujian(
11.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran(
12.Guru memberi penguatan pada kesimpulan(
13.Guru memberikan evaluasi(
Komentar Supervisor 2 :
1. Pembelajaran berjalan dengan baik, namun peneliti/guru masih
belum bisa menguasai kelas sepenuhnya.2. Peneliti/guru menggali
pengetahuan awal siswa dengan baik, namun masih berpusat pada siswa
tertentu, belum merata pada seluruh kelas. 3. Peneliti/guru kurang
berusaha mendorong siswa untuk mau bertanya jika mengalami
kesulitan atau kurang mengerti penjelasan peneliti/guru.4. Hal ini
dapat di jadikan sebagai bahan refleksi agar pembelajaran pada
siklus selanjutnya lebih baik.Tabel 2Hasil Observasi Terhadap Siswa
Pada Pembelajaran Pra SiklusNoKomponen ObservasiYaTidakKomentar
1.Siswa menjawab pertanyaan guru.(
2.Siswa memperhatikan penjelasan guru(
3.Siswa mengajukan pertanyaan pada guru(
4.Siswa mengambil kesimpulan (
5.Siswa megerjakan soal formatif secara mandiri(
Komentar Supervisor 2 :1. Sebagian siswa masih pasif dalam
kegiatan pembelajaran.
2. Siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.
3. Siswa masih enggan mengajukan pertanyaan pada guru.
4. Saat mengerjakan tes formatif masih banyak siswa yang
mencontek pekerjaan temannya.
Berdasarkan hasil tes formatif (tes awal) tentang materi
pengertian peninggalan sejarah sebanyak 10 (sepuluh) soal ternyata
hasilnya tidak memuaskan. Dari 44 siswa, yang menjawab benar semua
tidak ada, yang menjawab benar 9 ada 4 anak (9,1%), yang menjawab
benar 8 ada 5 anak (11,4%), yang menjawab benar 7 ada 7 anak
(15,9%) sedangkan yang menjawab benar kurang dari 7 atau mendapat
nilai dibawh KKM yaitu 70 ada 28 anak (63,6%). Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa tingkat penguasaan kelas pada materi
peninggalan sejarah hanya sebesar 36,4%. Padahal menurut ketentuan
di SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pembelajaran
dikatakan berhasil jika tingkat penguasaan kelas sebesar 70% atau
lebih. Hasil tes prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut :d.
Refleksi
Pada pembelajaran prasiklus, materi yang diberikan pengertian
dan pengelompokkan peninggalan sejarah. Sedangkan tujuan perbaikan
adalah agar siswa dapat menjelaskan tentang arti peninggalan
sejarah. Kegiatan pembelajaran ini dalam upaya mengetahui tingkat
penguasaan awal siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto
Kota Kediri pada materi Peninggalan Sejarah. Metode yang digunakan
adalah ceramah dan tanya jawab. Setiap siswa diberi kesempatan
untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari peneliti.
Berdasarkan hasil tes formatif ditemukan 36,4 % dari jumlah
siswa dapat menguasai materi dengan baik. Ini berarti pembelajaran
prasiklus belum sepenuhnya berhasil.Berdasarkan hasil diskusi dan
hasil observasi yang dilakukan Supervisor 2 bahwa saat guru
menjelaskan materi peninggalan sejarah perlu adanya alat bantu
tambahan, dan agar siswa terlibat aktif dan focus pada pembelajarn
perlu dibuat kelompok-kelompok kecil. Oleh karena itu, peneliti
berkesimpulan bahwa pada pembelajaran siklus I perlu dipersiapkan
alat bantu berupa gambar dan pembagian siswa dalam kelompok.2.
Siklus 1
a. Perencanaan
Rencana perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan di kelas IV
SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, pada hari Rabu
tanggal 6 Nopember 2013 pukul 10.00 11.10. Materi yang diberikan
adalah jenis-jenis peninggalan sejarah. Adapun Tujuan umum
pembelajaran adalah siswa dapat menjelaskan tentang jenis-jenis
peninggalan sejarah. Sedangkan tujuan pembelajaran khusus adalah
(1) siswa dapat mengetahui jenis-jenis peninggalan sejarah, (2)
siswa dapat mengetahui jenis-jenis peninggalan sejarah dengan
bantuan gambar.
Dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti
melakukan 3 (tiga) kegiatan yaitu : (1) kegiatan awal selama 5
menit, (2) kegiatan inti selama 50 menit, (3) kegiatan akhir selama
15 menit. Pada kegiatan awal peneliti mengajukan pertanyaan tentang
materi pelajaran peninggalan sejarah yang sudah diberikan
sebelumnya. Sedangkan pada kegiatan inti siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan diberi tugas perkelompok untuk mengenali
jenis-jenis peninggalan sejarah dengan bantuan gambar. Metode yang
digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan
peneliti memberikan tes formatif tentang jenis-jenis peninggalan
sejarah.
b. Pelaksanaan
Pada awal pembelajaran peneliti mengajukan pertanyaan tentang
materi pembelajaran yang lalu. Kegiatan ini dilakukan dengan dialog
antara peneliti (P) dan siswa (S) sebagai berikut.
P: Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan, Sumber sejarah
ada berapa macam?
S: Siswa menjawab serempak, ada 3 pak.
P: Bagus! Kemudian diteruskan dengan pertanyaan lagi, sebutkan
apa saja?
S: Beberapa anak menjawab, Sumber lisan, sumber tulisan, dan
sumber benda.
P: Bagus! Selanjutnya peneliti bertanya lagi, peninggalan
sejarah dikelompokkan menjadi berapa zaman?
S: Siswa menjawab serempak, 6 zaman pak.
P: Benar sekali, bisakah kalian sebutkan 3 zaman saja! S:
Sebagian siswa menjawab; zaman batu, zaman logam dan zaman
Hindu-
Budha pak.
P: Bagus sekali ternyata kalian masih mengingat pelajaran yang
kemarin. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok
untuk memudahkan mengawasi siswa selama pembelajaran. Kelas dibagi
menjadi 5 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 8-9 siswa.
Kemudian peneliti menjelaskan materi jenis-jenis peninggalan
sejarah dengan bantuan gambar benda dan bangunan peninggalan
sejarah. Siswa mendengarkan dengan antusias sambil menerka-nerka
nama benda dan bangunan yang peneliti tunjukkan. Sesekali siswa
bertanya dan peneliti menjawab semua pertanyaan siswa.
P: Gambar apakah ini?. Tanya peneliti sambil memegang gambar
Candi
Borobudur.
S: Siswa menjawab serempak Candi Borobudur pak.P: Tahukah kalian
di mana letak Candi Borobudur?
S: Beberapa siswa menjawab di Jawa Tengah, pak.P: Benar,
tepatnya di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini termasuk
kedalam zaman apa?
S: Zaman Hindu-Budha Pak.
P: Benar sekali, bisakah kalian menyebutkan candi yang lain?
S: Siswa berebutan menjawab, Candi Prambanan, Candi Penataran,
Candi
Tegowangi, Candi Surowono.
P: Bagus, sekarang bapak akan lanjutkan ke gambar
berikutnya.
Peneliti kemudian menunjukkan beberapa gambar prasasti, gambar
benteng, gambar masjid dan gambar peninggalan sejarah yang lain,
seperti istana, keraton dan gedung bersejarah.Selanjutnya peneliti
membagikan LKS pada setiap kelompok untuk dikerjakan dalam kelompok
masing-masing. Peneliti meminta setiap kelompok untuk berdiskusi
dalm menyelesaikan tugas. Peneliti mengawasi dan membimbing
kelompok yang mengalami kesulitan.
Setelah selesai mengerjakan tugas peneliti memberikan kesempatan
pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas, dan meminta kelompok lain bertanya dan menanggapi hasil
kerja temannya.
Peneliti bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan dari
meteri pelajaran yang di pelajari hari ini.
Dari kegiatan pembelajaran di atas terlihat siswa sudah dapat
menguasai materi jenis-jenis peninggalan sejarah.
Dari pengamatan peneliti dengan Supervisor 2, hampir semua siswa
dapat menjawab pertanyaan peneliti dengan benar, oleh karena itu,
peneliti menganggap siswa sudah memahaminya. Untuk membuktikan
bahwa siswa sudah dapat menguasai materi peninggalan sejarah, maka
peneliti memberikan soal tes akhir kepada siswa.
d. Observasi
Berdasarkan hasil hasil observasi yang dilakukan Supervisor 2
bahwa Peneliti/guru dan siswa dalam pembelajaran siklus I mengalami
peningkatan yang cukup baik jika disbanding pembelajaran pra
siklus, guru mulai bias menguasai kelas dengan baik dan siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi
terhadap guru dan siswa secara lebih lengkap dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 3.Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Pembelajaran Siklus
I
No.
Komponen ObservasiKemunculanKomentar
YaTidak
1.Guru menanyakan kehadiran siswa(
2.Guru membangkitkan motivasi siswa(
3.Guru menggali pengetahuan awal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan(
4.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai(
5.Guru menjelaskan kegiatan yang akan di -
laksanakan(
6.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok(
7.Guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan(
8.Guru menggunakan alat bantu pembelajaran dengan baik(
9.Guru melakukan tanya jawab dengan siswa(
10.Guru Membagikan LKS(
11Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok(
12.Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan(
13.Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas(
14.Guru meminta kelompok lain menanggapi presentasi
temannya(
15.Perhatian guru merata pada seluruh siswa(
16.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya(
17.Guru memberikan nilai berupa pujian(
18.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran(
19.Guru memberi penguatan pada kesimpulan(
20.Guru memberikan evaluasi(
Komentar Supervisor 2 :
1. Pembelajaran berjalan dengan baik, peneliti/guru bisa
menguasai kelas sepenuhnya.2. Peneliti/guru menggali pengetahuan
awal siswa dengan baik, dan merata pada seluruh kelas. 3.
Peneliti/guru kurang berusaha mendorong siswa untuk mau bertanya
jika mengalami kesulitan atau kurang mengerti penjelasan
peneliti/guru.4. Hal ini dapat di jadikan sebagai bahan refleksi
agar pembelajaran pada siklus selanjutnya lebih baik.Tabel 4.Hasil
Observasi Terhadap Siswa Pada Pembelajaran Siklus INo
Komponen ObservasiYaTidakKomentar
1.Siswa menjawab pertanyaan guru.(
2.Siswa memperhatikan penjelasan guru(
3.Siswa Aktif dalam kelompok(
4.Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas(
5.Kelompok lain menanggapi presentasi(
6.Siswa mengajukan pertanyaan pada guru(
7.Siswa mengambil kesimpulan (
8.Siswa megerjakan soal formatif secara mandiri(
Komentar Supervisor 2 :
1. Siswa mulai terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru.
3. Siswa masih enggan menanggapi hasil presntasi kelompok
lain.
4. Siswa masih enggan mengajukan pertanyaan pada guru.
5. Saat mengerjakan tes formatif siswa sudah bekerja secara
mandiriBerdasarkan hasil evaluasi akhir pada materi jenis-jenis
peninggalan sejarah sebanyak 10 (sepuluh) soal ternyata hasilnya
kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengerjakan
evaluasi Akhir pada materi jenis-jenis peninggalan sejarah. Dari 44
siswa, yang menjawab benar semua sebanyak 4 siswa (9,1%), yang
menjawab benar 9 soal sebanyak 4 siswa (9,1%), yang menjawab benar
8 sebanyak 6 siswa (13,6%), yang menjawab benar 7 sebanyak 12 siswa
(27,2%), sedangkan yang lain menjawab benar dibawah target yang
ditentukan. Ini berarti jumlah siswa yang sudah menguasai materi
pelajaran sebanyak 59 %.
Hasil evaluasi akhir pembelajaran Siklus I secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.HASIL EVALUASI AKHIR SISWA PEMBELAJARAN SIKLUS
INoNamaJumlah BenarNilaiTingkat Penguasaan Materi
1.Anggieta Askaril Winayu77070%
2.Argi Wahyu Gianta77070%
3.Aulia Putri Nabila88080%
4.Betty Indah Sari77070%
5.Brian Nur Faisa66060%
6.Galuh Desyawa Cahya Bulan66060%
7.Devi Nur Khasanah99090%
8.Dicky Sebastian66060%
9.Dita Ayu Lestari88080%
10.Deta Pratama Firdausul F.99090%
11.Ely Pujiyanti77070%
12.Erika Putri Ayu Trisna77070%
13.Faisal Saifullah88080%
14.Frendi Nurbianto10100100%
15Hafid Pratama Putra88080%
16.Ikwan Joehari10100100%
17.Isabella Dyan Kartikawati66060%
18.Kaka Putra Sadewa66060%
19.Khotijah Rima Melati77070%
20.Lendra Airlangga77070%
21Al Thofur Rahim88080%
22.Mariska Setyaningrum10100100%
23.Septi Lesia Cici Wandari88080%
24.Mohammad Fajar Syahputra66060%
25.Mohammad Yunus Firmansyah77070%
26.Muhammad Farid Fatchurroman10100100%
27.Musiyar Gujarat66060%
28.Nisa Rahmawati99090%
29.Novelia Galuh Vinesya66060%
30.Orchida Ramadhania Fathumita66060%
31.Radithya Waradana Tri Purtanto66060%
32.Ratih Dyah Pramesthi99090%
33.Refa Adalati66060%
34.Risma Nadiba Anggraini77070%
35.Rizki Putriani77070%
36.Rudi Santosa66060%
37.Shafira Firly Rahmayanti66060%
38.Sheva Irmatahati Putri Saksana66060%
39.Tino Tri Abrianto66060%
40.Yika Dwi Andari66060%
41.JumlahYuzfa Alief Nugroho66060%
42.Yeny Putri Adisti77070%
43.Erica Putri Rochella66060%
44.Anah Fathonah77070%
Terjadi peningkatan penguasaan materi dari pembelajarn pra
siklus, pada Siklus I ini siswa yang menguasai materi pelajaran
sebesar 70% atau lebih ada 26 siswa (59%). Sedangkan pada
pembelajaran pra siklus siswa yang menguasai materi pelajaran
sebesar 70% atau lebih hanya 16 siswa (36,4%). Dari data tersebut
dapat dilihat setelah menggunakan alat bantu pembelajaran berupa
gambar benda dan bangunan peningglan sejarah penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran meningkat sebesar 22,6%. Perbandingan
tingkat penguasaan materi pelajaran dapat dilihat pada tabel
berikut :Tabel 6.PERBADINGAN TINGKAT PENGUASAAN MATERI
PADAPEMBELAJARAN PRA SIKLUS DAN SIKLUS INONAMATINGKAT PENGUASAAN
MATERI
PRA SIKLUSSIKLUS I
1.Anggieta Askaril Winayu60%70%
2.Argi Wahyu Gianta60%70%
3.Aulia Putri Nabila70%80%
4.Betty Indah Sari70%70%
5.Brian Nur Faisa60%60%
6.Galuh Desyawa Cahya Bulan50%60%
7.Devi Nur Khasanah80%90%
8.Dicky Sebastian40%60%
9.Dita Ayu Lestari70%80%
10.Deta Pratama Firdausul F.70%90%
11.Ely Pujiyanti60%70%
12.Erika Putri Ayu Trisna60%70%
13.Faisal Saifullah80%80%
14.Frendi Nurbianto90%100%
15Hafid Pratama Putra80%80%
16.Ikwan Joehari90%100%
17.Isabella Dyan Kartikawati50%60%
18.Kaka Putra Sadewa60%60%
19.Khotijah Rima Melati60%70%
20.Lendra Airlangga60%70%
21Al Thofur Rahim70%80%
22.Mariska Setyaningrum90%100%
23.Septi Lesia Cici Wandari80%80%
24.Mohammad Fajar Syahputra60%60%
25.Mohammad Yunus Firmansyah60%70%
26.Muhammad Farid Fatchurroman90%100%
27.Musiyar Gujarat60%60%
28.Nisa Rahmawati80%90%
29.Novelia Galuh Vinesya60%60%
30.Orchida Ramadhania Fathumita50%60%
31.Radithya Waradana Tri Purtanto50%60%
32.Ratih Dyah Pramesthi80%90%
33.Refa Adalati60%60%
34.Risma Nadiba Anggraini70%70%
35.Rizki Putriani70%70%
36.Rudi Santosa60%60%
37.Shafira Firly Rahmayanti60%60%
38.Sheva Irmatahati Putri Saksana60%60%
39.Tino Tri Abrianto50%60%
40.Yika Dwi Andari60%60%
41.JumlahYuzfa Alief Nugroho60%60%
42.Yeny Putri Adisti60%70%
43.Erica Putri Rochella60%60%
44.Anah Fathonah60%70%
d. Refleksi
Pada perbaikan pembelajaran siklus I, materi yang diberikan
adalah jenis-jenis peninggalan sejarah. Sedangkan tujuan perbaikan
adalah agar siswa dapat dengan mudah menjelaskan tentang
jenis-jenis peninggalan sejarah dengan bantuan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejarah. Kegiatan pembelajaran ini dalam upaya
membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah menguasai materi
peninggalan sejarah. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya
jawab dan diskusi kelompok. Setiap siswa diberi kesempatan untuk
mengamati gambar. Hal ini dirasakan sangat perlu karena pada pada
pembelajaran sebelumnya, yang menyebabkan siswa tidak dapat
menguasai materi karena tidak menggunakan alat bantu.
Berdasarkan hasil tes formatif ditemukan 59% dari jumlah siswa
dapat menguasai materi peninggalan sejarah dengan menggunakan alat
bantu pembelajaran. Ini berarti pembelajaran perbaikani siklus I
belum sepenuhnya berhasil.
Dari hasil diskusi peneliti dengan Supervisor 2, bahwa perlu
diadakan perbaikan pembelajaran ulang yang diberi nama siklus II.
Dalam pembelajaran siklus II alat bantu yang digunakan adalah
gambar berwarna benda dan bangunan peninggalan sejarah. Hal ini
berbeda dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I dimana alat
bantu yang digunakan adalah gambar hitam putih, sehingga hasil yang
diperoleh belum maksimal.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran
pada siklus I, karena pada pembelajaran siklus I belum sepenuhnya
berhasil. Rencana perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan di
kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, pada hari
Jumat tanggal 8 Nopember 2013 pukul 08.10 09. 20. Materi yang
diberikan adalah peninggalan sejarah sub pokok bahasan melestarika
peninggalan sejarah. Adapun tujuan umum pembelajaran adalah siswa
dapat menjelaskan tentang cara melestarikan peninggalan sejarah.
Sedangkan tujuan pembelajaran khusus adalah (1) siswa dapat
menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah, (2) siswa
dapat menjelaskan tindakan yag dapat dilakukan untuk mencegah
perbuatan yang merusak peninggalan sejarah. Sedangkan tujuan
perbaikan adalah agar siswa dapat meningkatkan penguasaan materi
peninggalan sejarah dengan menggunakan alat bantu berupa gambar
berwarna benda dan bangunan peninggala sejarah.
Dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti
melakukan 3 (tiga) kegiatan yaitu : (1) kegiatan awal selama 5
menit, (2) kegiatan inti selama 50 menit, dan (3) kegiatan akhir
selama 15 menit. Pada kegiatan awal peneliti mengajukan pertanyaan
tentang materi pelajaran peninggalan sejarah yang sudah diberikan
sebelumnya. Sedangkan pada kegiatan inti peneliti membagi
menjelaskan materi denga bantuan gambar, meminta siswa bergabung
dengan kelompoknya dan memberikan tugas untuk diselesaikan dalam
kelompok. Dan metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab, dan
diskusi kelompok. Pada akhir kegiatan peneliti memberikan tes
formatif tentang peningalan sejarah.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran
pada siklus I. Hal ini dilakukan karena berdasarkan hasil tes akhir
pada pembelajaran siklus I belum sepenuhnya berhasil. Dalam
pembelajaran siklus II, siswa diberikan materi melestarikan
peninggalan sejarah. Selanjutnya peneliti memasang beberapa gambar
ber.arna di papan tulisPada awal pembelajaran, peneliti
mengingatkan materi pembelajaran yang lalu (pada siklus I), karena
pembelajaran pada siklus II ini dengan menggunakan alat bantu
gambar berwarna dan metode yang digunakan ceramah,tanya jawab dan
diskusi kelompok. Peneliti meminta siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya, selanjutnya peneliti menjelaskan materi dengan bantuan
gambar berwarna yag sudah di tempel di papan tulis. Setelah
menjelaskan materi peneliti member kesempatan pada siswa untuk
bertanya jika belum ada yang di mengerti. Beberapa siswa mengajukan
pertanyaan dan peneliti menjawabnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan LKS pada tiap kelompok,
para anggota kelompok diminta brdiskusi untuk menyelesaikan tugas.
Peneliti berkeliling mengamati dan membimbing kelompok yang
mengalami kesulitan.
Selanjutnya peneliti meminta tiap kelompok untuk menjelaskan
hasil kerjanya di depan kelas dengan batuan gambar berwarna yag di
temple di papan tulis. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan
dialog sebagai berikut:
P: Peneliti menyuruh kelompok satu maju ke depan. Peneliti
memberi kesempatan pada kelompok 3 untuk bertanya.S: Kelompok 3
mengajukan pertanyaan, gambar 1 adalah gambar candi Borobudur,
bagaimanakah caranya agar kita dapat menjaga
kelestaraiannya?S: Kelompok 1 menjawab. kita dapat menjaga
kelestraiannya dengan cara mengunjunginya dan saat berkunjung kita
tidak boleh mencoret-coret dan membuang sampah sembarangan.
P.: Benar sekali jawaban dari kelompok 1, silahkan kembali ke-
tempat duduk, sekarang silahkan kelompok 2 untuk maju ke-
depan.
S: Kelompok 2 maju ke depan.
P: Peneliti meminta kelompok 5 untuk bertanya.
S: Kelompok 5 bertanya, gambar nomor 2 adalah gambr prasasti
bagaimanakah cara kita melestarikannya?S: Kelompok 2 menjawab,
Kita dapat meletarikannya dengan cara tidak mencorat-coret ataupun
merusaknya.
P: Ya bagus, silahkan kembali ketempat duduk, sekarang kelompok
4 silahkan maju da kelompok 1 silahkan mengajukan pertanyaan!
S: Kelompok 4 maju ke depan dan kelompok 1 mengajukan
pertanyaan. Gambar nomor 3 adalah gambar arca, sebuah peninggalan
sejarah yang bernilai dan sering jadi incaran pencuri. Jika ada
yang merusak atau mencurinya hal apakh yang dapat kita lakukan?
S: Kelompok 4 Menjawab, jika ada orang yang akan merusaknya kita
dapat menegurnya, dan jika ada orang yang mencurinya dan kita
mengetahui hal tersebut kita dapat melaporkannya pada pihak yang
berwajib.
P: Bagus sekali, silahkan kembali ketempat duduknya,
anak-anak
kesimpulan apa yang dapat kita ambil dari pelajaran hari
ini?Peneliti dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dari materi
yang dipelajari hari ini, peneliti member penguatan pada hasil
kesimpulan yang diambil.
Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengerjakan soal tes
akhir tentang peninggalan sejarah.c. Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan Supervisor 2,
semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Jawaban yang
diberikan siswa dalam menjawab pertanyaan peneliti sudah memberikan
jawaban yang benar. Siswa sudah mulai percaya diri dalam
mengerjakan LKS yang diberikan peneliti. Hasil observasi terhadap
guru/peneliti dan siswa secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut :Tabel 7Hasil Observasi Terhadap Guru Pada Pembelajaran
Siklus II
No.
Komponen ObservasiKemunculanKomentar
YaTidak
1.Guru menanyakan kehadiran siswa(
2.Guru membangkitkan motivasi siswa(
3.Guru menggali pengetahuan awal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan(
4.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai(
5.Guru menjelaskan kegiatan yang akan di -
laksanakan(
6.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok(
7.Guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan(
8.Guru menggunakan alat bantu pembelajaran dengan baik(
9.Guru melakukan tanya jawab dengan siswa(
10.Guru Membagikan LKS(
11Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok(
12.Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan(
13.Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas(
14.Guru meminta kelompok lain menanggapi presentasi
temannya(
15.Perhatian guru merata pada seluruh siswa(
16.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya(
17.Guru memberikan nilai berupa pujian(
18.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran(
19.Guru memberi penguatan pada kesimpulan(
20.Guru memberikan evaluasi(
Komentar Supervisor 2 :
1. Pembelajaran berjalan dengan baik, peneliti/guru bisa
menguasai kelas sepenuhnya.2. Peneliti/guru menggali pengetahuan
awal siswa dengan baik, dan merata pada seluruh kelas. 3.
Peneliti/guru sudah dapat menjalankan perannya dengan baik sehingga
siswa sudah aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan baik dari
guru maupun dari siswa yang lain.Tabel 8.Hasil Observasi Terhadap
Siswa Pada Pembelajaran Siklus IINoKomponen
ObservasiYaTidakKomentar
1.Siswa menjawab pertanyaan guru.(
2.Siswa memperhatikan penjelasan guru(
3.Siswa aktif dalam kelompok(
4.Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas(
5.Kelompok lain menanggapi presentasi(
6.Siswa mengajukan pertanyaan pada guru dan siswa lain(
7.Siswa mengambil kesimpulan (
8.Siswa megerjakan soal formatif secara mandiri(
Komentar Supervisor 2 :
1. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru.
3. Siswa menanggapi hasil presentasi kelompok lain.
4. Siswa masih mengajukan pertanyaan pada guru dan siswa
lain.
5. Saat mengerjakan tes formatif siswa sudah bekerja secara
mandiri
Dari kegiatan pembelajaran siklus II ternyata didapat hasil 84%
jumlah siswa sudah menguasai materi peninggalan sejarah. Hal ini
dapat dilihat ketika siswa mengerjakan tes formatif tentang
peninggalan sejarah sebanyak sepuluh soal ternyata hasilnya
memuaskan. Dari 44 siswa, yang menjawab benar semua sebanyak 7
siswa (15,9%), yang menjawab benar 9 soal sebanyak 8 siswa (18,2%),
yang menjawab benar 8 sebanyak 10 siswa (22,7%), yang menjawab
benar 7 sebanyak 12 siswa (27,2%), sedangkan yang lain menjawab
benar dibawah target yang ditentukan. Ini berarti jumlah siswa yang
sudah menguasai materi pelajaran sebanyak 84 %. Hasil evaluasi
akhir siklus II secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9.HASIL EVALUASI AKHIR SISWA PEMBELAJARAN SIKLUS
IINoNamaJumlah BenarNilaiTingkat Penguasaan Materi
1.Anggieta Askaril Winayu88080%
2.Argi Wahyu Gianta77070%
3.Aulia Putri Nabila99090%
4.Betty Indah Sari88080%
5.Brian Nur Faisa88080%
6.Galuh Desyawa Cahya Bulan88080%
7.Devi Nur Khasanah99090%
8.Dicky Sebastian66060%
9.Dita Ayu Lestari99090%
10.Deta Pratama Firdausul F.10100100%
11.Ely Pujiyanti88080%
12.Erika Putri Ayu Trisna88080%
13.Faisal Saifullah99090%
14.Frendi Nurbianto10100100%
15Hafid Pratama Putra99090%
16.Ikwan Joehari10100100%
17.Isabella Dyan Kartikawati77070%
18.Kaka Putra Sadewa77070%
19.Khotijah Rima Melati88080%
20.Lendra Airlangga99090%
21Al Thofur Rahim99090%
22.Mariska Setyaningrum10100100%
23.Septi Lesia Cici Wandari99090%
24.Mohammad Fajar Syahputra66060%
25.Mohammad Yunus Firmansyah88080%
26.Muhammad Farid Fatchurroman10100100%
27.Musiyar Gujarat66060%
28.Nisa Rahmawati10100100%
29.Novelia Galuh Vinesya66060%
30.Orchida Ramadhania Fathumita77070%
31.Radithya Waradana Tri Purtanto66060%
32.Ratih Dyah Pramesthi10100100%
33.Refa Adalati77070%
34.Risma Nadiba Anggraini88080%
35.Rizki Putriani88080%
36.Rudi Santosa66060%
37.Shafira Firly Rahmayanti77070%
38.Sheva Irmatahati Putri Saksana77070%
39.Tino Tri Abrianto66060%
40.Yika Dwi Andari77070%
41.JumlahYuzfa Alief Nugroho77070%
42.Yeny Putri Adisti77070%
43.Erica Putri Rochella77070%
44.Anah Fathonah77070%
Terjadi peningkatan penguasaan materi dari pembelajarn siklus I,
pada Siklus II ini siswa yang menguasai materi pelajaran sebesar
70% atau lebih ada 37 siswa (84%). Pada Pembelajaran siklus I siswa
yang menguasai materi pelajaran sebesar 70% atau lebih hanya 26
siswa (59%). Dan pada pembelajaran pra siklus siswa yang menguasai
materi pelajaran sebesar 70% atau lebih hanya 16 siswa (36,4%) Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa setelah menggunakan alat bantu
pembelajaran berupa gambar benda dan bangunan peningglan sejarah
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran meningkat sebesar 47,6%.
Perbandingan tingkat penguasaan materi pelajaran dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 10.PERBADINGAN TINGKAT PENGUASAAN MATERI PADA PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS IINONAMATINGKAT PENGUASAAN
MATERI
PRA SIKLUSSIKLUS ISIKLUS II
1.Anggieta Askaril Winayu60%70%80%
2.Argi Wahyu Gianta60%70%70%
3.Aulia Putri Nabila70%80%90%
4.Betty Indah Sari70%70%80%
5.Brian Nur Faisa60%60%80%
6.Galuh Desyawa Cahya Bulan50%60%80%
7.Devi Nur Khasanah80%90%90%
8.Dicky Sebastian40%60%60%
9.Dita Ayu Lestari70%80%90%
10.Deta Pratama Firdausul F.70%90%100%
11.Ely Pujiyanti60%70%80%
12.Erika Putri Ayu Trisna60%70%80%
13.Faisal Saifullah80%80%90%
14.Frendi Nurbianto90%100%100%
15Hafid Pratama Putra80%80%90%
16.Ikwan Joehari90%100%100%
17.Isabella Dyan Kartikawati50%60%70%
18.Kaka Putra Sadewa60%60%70%
19.Khotijah Rima Melati60%70%80%
20.Lendra Airlangga60%70%90%
21Al Thofur Rahim70%80%90%
22.Mariska Setyaningrum90%100%100%
23.Septi Lesia Cici Wandari80%80%90%
24.Mohammad Fajar Syahputra60%60%60%
25.Mohammad Yunus Firmansyah60%70%80%
26.Muhammad Farid Fatchurroman90%100%100%
27.Musiyar Gujarat60%60%60%
28.Nisa Rahmawati80%90%100%
29.Novelia Galuh Vinesya60%60%60%
30.Orchida Ramadhania Fathumita50%60%70%
31.Radithya Waradana Tri Purtanto50%60%60%
32.Ratih Dyah Pramesthi80%90%100%
33.Refa Adalati60%60%70%
34.Risma Nadiba Anggraini70%70%80%
35.Rizki Putriani70%70%80%
36.Rudi Santosa60%60%60%
37.Shafira Firly Rahmayanti60%60%70%
38.Sheva Irmatahati Putri Saksana60%60%70%
39.Tino Tri Abrianto50%60%60%
40.Yika Dwi Andari60%60%70%
41.JumlahYuzfa Alief Nugroho60%60%70%
42.Yeny Putri Adisti60%70%70%
43.Erica Putri Rochella60%60%70%
44.Anah Fathonah60%70%70%
d. Refleksi
Dalam pembelajaran siklus II tujuan perbaikan pembelajaran
adalah agar siswa dapat dengan mudah menjelaskan tentang cara
melestarika peninggalan sejarah. Pembelajaran ini dalam upaya
membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah menguasai materi
peninggalan sejarah, metode yang digunakan tetap ceramah, tanya
jawab dan diskusi kelompok. Setiap siswa diberi kesempatan untuk
mengamati gambar, berdiskusi kelompok dan mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas serta peneliti melakukan pembagian
kelompok untuk memberikan pertanyaa pada kelompok yag lain. Hal ini
dirasakan perlu karena pada pembelajaran sebelumnya siswa hanya
menggunakan gambar dan berdiskusi secara kelompok tanpa ada
kegiatan Tanya jawab antar kelompok sehingga hasil pembelajarannya
belum maksimal.
Berdasarkan hasil tes formatif ditemukan bahwa 84% jumlah siswa
sudah dapat menguasai materi peninggalan sejarah. Oleh karena itu,
perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil
karena target keberhasilan dalam pembelajaran sudah terpenuhi yaitu
minimal 70 % dari jumlah siswa sudah menguasai materi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan Supervisor 2,
semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Jawaban yang
diberikan siswa dalam menjawab pertanyaan peneliti sudah memberikan
jawaban yang benar. Siswa sudah mulai percaya diri dalam
mengerjakan lembar soal yang diberikan peneliti.
Perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil
dan tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi. Sedangkan
siswa yang belum berhasil menguasai materi pelajaran perlu
penanganan secara khusus. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajarana. Pra Siklus
Pembahasan dalam siklus I adalah pembelajaran dalam upaya,
membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah menjelaskan materi
peninggalan sejarah, metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya
jawab. Peneliti menjelaskan materi secara klasikal kemudian
memberikan pertanyaan pada siswa.
Dalam pembelajaran ini, siswa kurang aktif dalam pembelajaran
dikarenakan metode pembelajaran yang monoton dan membosankan. Ini
dapat dilihat dari hasil tes formatif yaitu hanya 36,4% dari jumlah
siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu,
masih perlu diadakan perbaikan pembelajaran ulang dengan cara yang
berlainan dan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.
b. Siklus I
Pembahasan dalam siklus I adalah pembelajaran dalam upaya,
meningkatkan tingkat penguasaan materi peninggalan sejarah, metode
yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengamati alat bantu
pembelajaran berupa gambar benda dan bangunan peninggalan sejarah.
Hal ini sangat perlu sekali karena pada pembelajaran sebelumnya
sama sekali tidak menggunakan alat bantu sehingga hasilnya tidak
maksimal yaitu hanya 36,4 % jumlah siswa yang menguasai materi
pelajaran.
Dalam pembelajaran ini, setiap siswa terlibat aktif dan mendapat
kesempatan yang sama untuk mengamati alat bantu pembelajan untuk
mengetahui bentuk dan rupa jenis-jenis peninggalan sejarah. Denga
alat bantu gambar bangunan bersejarah pemahaman siswa memberikan
hasil yang positif , ini dapat dilihat dari hasil tes formatif
yaitu 59% dari jumlah siswa yang sudah menguasai materi
pembelajaran, namun hasil tersebut belum memenuhi syarat minimal
keberhasilan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, masih perlu
diadakan perbaikan pembelajaran ulang dengan cara yang
berlainan.
c. Siklus II
Perbaikan pembelajaran dalam siklus II adalah pembelajaran dalam
upaya membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah menguasai
materi peninggalan sejarah. Metode yang digunakan adalah ceramah,
tanya jawab, dan diskusi kelompok, denga bantuan gambar berwarna
benda peninggalan sejarah. Setiap siswa diberi kesempatan untuk
mengamati gambar benda peninggalan sejarah, berdiskusi kelompok dan
mengajukan ataupun menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Hal ini
dirasakan perlu karena pada pembelajaran siklus I dengan
menggunakan alat bantu gambar saja tanpa adanya kegiatan Tanya
jawab antar kelompok hasilnya belum mencapai maksimal. Oleh karena
itu peneliti menambah kegiatan Tanya jawab antar kelompok dan
menggunakan gambar berwarna, agar siswa lebih bersemngat dan
antusias dalam kegiatan pembelajaran. Ternyata dalam kegiatan
pembelajaran siklus II ini, setiap siswa terlibat aktif dalam
mengamati gambar, berdiskusi kelompok dan tanya jawab antar
kelompok. Dengan menggunakan alat bantu gambar berwarna dan Tanya
jawab antar kelompok ini penguasaan siswa terhadap materi
peninggalan sejarah meningkat yaitu 86 % dari jumlah siwa sudah
menguasai materi pembelajaran. Dengan demikian, perbaikan
pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil dan tidak perlu
diadakan lagi. Sedangkan siswa yang belum berhasil menguasai materi
pembelajaran perlu penanganan secara khusus.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penggunaana alat bantu pembelajaran berupa gambar benda-benda
dan bangunan peninggalan sejarah dapat meningkatkan aktifitas
belajar siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri pada materi Peninggalan Sejarah. 2. Penggunaana alat bantu
pembelajaran berupa gambar benda-benda dan bangunan peninggalan
sejarah dapat meningkatkan pengusaan materi peninggalan sejarah
pada siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3 Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri. Ini dapat dilihat dari pembelajaran pra siklus tingkat
penguasaan materi sebesar 36,4%, pada perbaikan pembelajaran siklus
I meningkat menjadi 59%. Dan pada perbaikan pembelajaran siklus II
meningkat menjadi 84%.
B. Saran Tindak Lanjut1. Bagi guru kelas IV Sekolah Dasar, dalam
memberikan materi pembelajaran peninggalan sejarah, sebaiknya siswa
diberikan alat bantu agar mereka dengan mudah memahami materi
pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran mengenai peninggalan sejarah, sebaiknya
guru menggunakan waktu yang se-efisien mungkin.
3. Kepada rekan-rekan Supervisor 2 guru di wilayah Kecamatan
Mojoroto, kota kediri, yang ingin mengembangkan penelitian semacam
ini, dapat dilakukan terhadap materi yang sama di Sekolah Dasar
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional
(Panduan). Jakarta: Universitas terbuka.
Tim Bina Karya Guru. (2004). Pengetahuan Sosial Terpadu Untuk SD
Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Wardani, IGAK., Wihardit, K., Nasution, N., (2002). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka.
Winataputra, Udin S. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Pusat penerbitan Universitas Terbuka.
Wardhana, datta. Basri, Yusmar. Imron, Amrin. (2003). Buku Paket
Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka.
Lampiran 1
Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)Kepada :
Kepala UPBJJ UT Malang
Di Malang
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: IID PURWIDYA YUNITA, S.Pd NIP
: -
Tempat mengajar: SDN Bandar Lor 3Alamat Sekolah: Desa Bandar Lor
Kecamatan Mojoroto Kota KediriMenyatakan bersedia sebagai
Supervisor 2 untuk mendampingi Mahasiswa dalam perencanaan dan
pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama
: HENI SETYOBUDI
NIM
: 818264245
Program Studi
: S-1 PGSD
Tempat Mengajar: SDN Bandar Lor 3
Alamat Sekolah: Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota
KediriDemikian agar Surat pernyataan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Kediri, 23 Oktober 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Supervisor 2Hj. DWI SUKATMIATI, S.Pd
IID PURWIDYA YUNITA, S.PdNIP. NIP.19631019 1983103 2 009
NIP. -
Lampiran 2
Perencanaan PTK
Perencanaa Perbaikan Pembelajaran IPSFakta/data pembelajaran
yang terjadi di kelas :
Di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi peninggalan
sejarah di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bandar Lor 3 Kecamatan
Mojoroto Kota Kediri masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan.
Hal ini dapat dilihat ketika siswa mengerjakan tes formatif pada
saat pembelajaran prasiklus tentang peninggalan sejarah, sebanyak
sepuluh soal ternyata hasilnya tidak memuaskan. Dari 44 siswa, yang
menjawab benar semua tidak ada, yang menjawab benar 9 soal sebanyak
4 siswa (9,1%), yang menjawab benar 8 sebanyak 5 siswa (11,4%),
yang menjawab benar 7 sebanyak 7 siswa (15,9%), sedangkan yang lain
menjawab benar dibawah target yang ditentukan. Ini berarti jumlah
siswa yang sudah menguasai materi pelajaran sebanyak 36,4 %.
Identifikasi Masalah:
Siswa mengalami kesulitan belajar mata pelajaran IPS karena guru
mengajar IPS dengan metode ceramah tanpa menggunakan media
pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa, sehingga
keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran rendah. Hal tersebut
mengakibatkan tingkat penguasaan materi siswa terhadap materi
pembelajaran juga rendah.Analisis Masalah :
Dari uraian tersebut di atas berarti pembelajaran tentang
peninggalan sejarah dikatakan tidak berhasil, karena jumlah siswa
yang menguasai materi pembelajaran kurang dari 70 %. Hal ini sesuai
dengan ketentuan, bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila
minimal 70 % siswa menguasai materi pembelajaran. Kurang
berhasilnya kegiatan pembelajaran dikarenakan guru menyampaikan
materi dengan metode ceramah, tanpa menggunakan alat bantu
pembelajran, sehingga siswa merasa kurang tertarik dengan materi
yang diajarkan guru. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan
kegiatan perbaikan pembelajaran yang bias membuat siswa aktif dan
tertarik pada kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan
mudah menguasai dan memahami materi peninggalan sejarah.Alternatif
dan Prioritas Pemecahan Masalah :
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas IV SDN Bandar Lor 3
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, yang menjadi penyebab siswa tidak
dapat menguasai materi peninggalan sejarah, karena dalam memberikan
materi pelajaran guru sama sekali tidak menggunakan alat bantu.
Oleh karena itu, dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, peneliti
mencoba dengan menggunakan alat bantu berupa gambar benda-benda dan
bangunan peninggalan sejarah. Dengan menggunakan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejarah siswa akan tertarik dan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, siswa lebih memperhatikan penjelasan guru,
sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang diajarkan
guru.Rumusan Masalah :
1. Apakah dengan menggunakan alat bantu gambar dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas IV SDN Bandar Lor 3
Kediri pada materi peninggalan sejarah?
2. Apakah dengan menggunakan alat bantu gambar dapat
meningkatkan penguasaan materi peninggalan sejarah pada siswa kelas
IV SDN Bandar Lor 3 Kediri?RPP Perbaikan : Siklus I dilaksanakan
pada hari Rabu, 6 Nopember 2013 dan Siklus II dilaksanakan pada
hari Jumat, 8 Nopember 2013
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
PRA SIKLUSMata Pelajaran
: IPSSatuan Pendidikan
: SDN Bandar Lor 3 Kelas / Semester
: IV / I
Hari / Tanggal
: Senin / 28 Oktober 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :1. Memahami peninggalan sejarah,
kenampakan alam dan keragaman suku bangsa.B. Kompetensi Dasar :
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarahC. Indikator :
Menjelaskan Tentang arti peninggalan sejarah.D. Tujuan
Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan pengertian peninggalan
sejarah dengan benar.2. Siswa dapat mengelompokkan peninggalan
sejarah dengan benarE. Materi Ajar
1. Pengertian Peninggalan SejarahSejarah merupakan kisah atau
cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada masa lalu.
Walaupun kita tidak hidup di masa lalu, kita tetap dapat mengetahui
peristiwa itu melalui peninggalan-peninggalan sejarah. Indonesia
memiliki banyak peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan
sejarah tersebut berupa bangunan, karya sastra, adat istiadat, dan
budaya. Peninggalan sejarah disebut juga sumber sejarah. Sumber
sejarah dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. sumber lisan, yaitu keterangan lisan dari pelaku atau saksi
sejarah;
2. sumber tulisan, yaitu keterangan tertulis mengenai suatu
peristiwa sejarah;
3. sumber benda, yaitu berupa bendaJadi peninggalan sejarah
adalah barang, benda, tulisan, atau bangunan dari masa lalu yang
memiliki nilai sejarah.
2. Pengelompokkan Peninggalan SejarahPerkembangn sejarah suatu
bangsa dapat dikelompokkan berdasarkan periode atau zamannya.
Pembagian periode sejarah Indonesia adalh sebagai berikut :
1. Zaman batu2. Zaman logam3. Zaman Hindu-Buddha4. Zaman Islam5.
Zaman colonial6. Zaman Indonesia modernF. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya JawabG. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 5 menit )
a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kehadiran siswa.
b. Menggali pengetahuan awal (apersepsi) tanya jawab tentang
peninggalan sejarah.
c. Menyampaikan materi dan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru menjelaskan materi pengertian peninggalan sejarahsecara
klasikal.
b. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.c. Guru menjelaskan
materi pengelompokkan peninggalan sejarah secara klasikal.
d. Guru mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa.
e. Siswa menjawab pertanyaan guru.
f. Guru meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya.
g. Guru menjawab pertanyaan siswa.H. Kegiatan Akhir ( 15
menit)
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan tes formatif pada siswac. Pesan moral dari
guru agar siswa lebih rajin belajar, hemat waktu serta patuh dan
taat pada orang tua.
I. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Sumber Belajar :
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, Kelas
IV
Semester I
Buku IPS Terpadu SD kelas IV
J. Penilaian
1. Bentuk tes
: subyektif
2. Jenis tes
: tertulis
3. Prosedur Penilaian
Penilaian proses: pengamatan selama proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung
Penilaian hasil: penilaian tertulis pada Lembar Evaluasi
4. Alat penilaian
Lembar Evaluasi (tes formatif) Lembar pengamatan terhadap
guru/peneliti
Lembar pengamatan terhadap siswa Kunci jawabanK. Lampiran
1. Lembar Evaluasi Individu Siswa2. Kunci Jawaban Soal
Evaluasi
3. Lembar observasi untuk peneliti/guru
4. Lembar observasi untuk siswa5. penilaian hasil evaluasi (tes
formatif) Lampiran 3.a.1
Mata Pelajaran: IPSKelas / Semester: IV / I
Nama
: _______________
Kerjakan soal di bawah ini !
1. Peninggalan sejarah adalah .
2. Sumber lisan yaitu .
3. Sumber tulisan yaitu .
4. Sumber benda yaitu.
5. Peninggalan sejarah disebut juga .
6. Perkembangan sejarah dikelompokkan berdasarkan .
7. Pembagian periode sejarah di Indonesia ada ..
periode/zaman.
8. Zaman yang pertama adalah .
9. Zaman yang kedua adalah .
10. Zaman yang ketiga adalah .
Lampiran 3.a.2KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI1. barang, benda,
tulisan, atau bangunan dari masa lalu yang memiliki nilai sejarah2.
keterangan lisan dari pelaku atau saksi sejarah3. keterangan
tertulis mengenai suatu peristiwa sejarah4. berupa benda5. sumber
sejarah
6. priode atau zamannya
7. 6
8. zaman batu
9. zaman logam
10. zaman Hindu-Buddha
Lampiran 3.a.3LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU/PENELITI
PEMBELAJARAN PRA SIKLUS
No.
Komponen ObservasiKemunculanKomentar
YaTidak
1.Guru menanyakan kehadiran siswa
2.Guru membangkitkan motivasi siswa
3.Guru menggali pengetahuan awal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan
4.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
5.Guru menjelaskan kegiatan yang akan di -
laksanakan
6.Guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan
7.Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
8.Perhatian guru merata pada seluruh siswa
9.Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
10.Guru memberikan nilai berupa pujian
11.Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
12.Guru memberi penguatan pada kesimpulan
13.Guru memberikan evaluasi
Kediri, 28 Oktober 2013
Supervisor 2IID PURWIDYA YUNITA, S.PdLampiran 3.a.4LEMBAR
OBSERVASI UNTUK SISWA
PEMBELAJARAN PRA SIKLUS
NO
KOMPONEN OBSERVASIYATIDAKKOMENTAR
1.Siswa menjawab pertanyaan guru.
2.Siswa memperhatikan penjelasan guru
3.Siswa mengajukan pertanyaan pada guru
4.Siswa mengambil kesimpulan
5.Siswa megerjakan soal formatif secara mandiri
Kediri, 28 Oktober 2013
Supervisor 2IID PURWIDYA YUNITA, S.PdLampiran 3.a.5DAFTAR NILAI
TES FORMATIF SISWA
PEMBELAJARAN PRASIKLUSNoNamaJumlah BenarNilaiTingkat Penguasaan
Materi
1.Anggieta Askaril Winayu66060%
2.Argi Wahyu Gianta66060%
3.Aulia Putri Nabila77070%
4.Betty Indah Sari77070%
5.Brian Nur Faisa66060%
6.Galuh Desyawa Cahya Bulan55050%
7.Devi Nur Khasanah88080%
8.Dicky Sebastian44040%
9.Dita Ayu Lestari77070%
10.Deta Pratama Firdausul F.77070%
11.Ely Pujiyanti66060%
12.Erika Putri Ayu Trisna66060%
13.Faisal Saifullah88080%
14.Frendi Nurbianto99090%
15Hafid Pratama Putra88080%
16.Ikwan Joehari99090%
17.Isabella Dyan Kartikawati55050%
18.Kaka Putra Sadewa66060%
19.Khotijah Rima Melati66060%
20.Lendra Airlangga66060%
21Al Thofur Rahim77070%
22.Mariska Setyaningrum99090%
23.Septi Lesia Cici Wandari88080%
24.Mohammad Fajar Syahputra66060%
25.Mohammad Yunus Firmansyah66060%
26.Muhammad Farid Fatchurroman99090%
27.Musiyar Gujarat66060%
28.Nisa Rahmawati88080%
29.Novelia Galuh Vinesya66060%
30.Orchida Ramadhania Fathumita55050%
31.Radithya Waradana Tri Purtanto55050%
32.Ratih Dyah Pramesthi88080%
33.Refa Adalati66060%
34.Risma Nadiba Anggraini77070%
35.Rizki Putriani77070%
36.Rudi Santosa66060%
37.Shafira Firly Rahmayanti66060%
38.Sheva Irmatahati Putri Saksana66060%
39.Tino Tri Abrianto55050%
40.Yika Dwi Andari66060%
41.JumlahYuzfa Alief Nugroho66060%
42.Yeny Putri Adisti66060%
43.Erica Putri Rochella66060%
44.Anah Fathonah66060%
Kediri, 28 Oktober 2013
Supervisor 2
Mahasiswa,
IID PURWIDYA YUNITA, S.Pd
HENI SETYOBUDI
NIM : 818 264 245
Mengetahui,
Kepala SDN Bandar Lor 3Hj. DWI SUKATMIATI, S.Pd
NIP.19631019 1983103 2 009Lampiran 3.bRENCANA PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( RPP)
SIKLUS IMata Pelajaran
: IPSSatuan Pendidikan
: SDN Bandar Lor 3 Kelas / Semester
: IV / I
Hari / Tanggal
: Rabu / 6 Nopember 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :1. Memahami peninggalan sejarah,
kenampakan alam dan keragaman suku bangsa.B. Kompetensi Dasar :
1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarahC. Indikator :
Menjelaskan Tentang Jenis-Jenis Peninggalan Sejarah.
D. Tujuan PembelajaranSiswa dapat menjelaskan jenis-jenis
peninggalan sejarahE. Tujuan Perbaikan
Dengan menggunakan Gambar, Siswa dapat menjelaskan tentang
jenis-jenis peninggalan sejarah dengan mudah dan benar.F. Materi
Ajar
Jenis-Jenis Peninggalan Sejarah di Indonesia
Berdasarkan jenisnya, peninggalan sejarah di Indonesia dapat
dikelompokkan sebagai berikut.1. Bangunan
Peninggalan sejarah berupa bangunan, antara lain candi, relief,
dan gapura. Sisa peninggalan Kerajaan Singashari berupa Candi
Kagenengan, Candi Jago, Candi Singashari, dan Candi Kidal.
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa Candi Tikus, Candi Jago
peninggalan sejarah Kerajaan Singashari. Candi Tegalwangi, Candi
Surawana, Candi panataran, dan Candi Sawenta. Candi Muara Takus
merupakan pe ninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya.
2. Prasasti dan Karya Seni Ukir
Contoh seni ukir peninggalan sejarah, antara lain arca, relief
di candi, dan patung-patung Buddha. Prasasti adalah batu yang
didalamnya terdapat tulisan. Contoh prasasti peninggalan sejarah,
antara lain Prasasti Ciaruteun, Prasasti Amogapasha, dan
lainnya.
Peninggalan Kerajaan Kutai disebut Yupa, ditemukan di aliran
sungai Mahakam Kalimantan Timur. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
berupa tujuh buah prasasti, yaitu Prasasti Ciaruteun, Pasir Jambu,
Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Cidanghiang, dan Prasasti
Tugu. Pada Prasasasti Ciaruteun terdapat gambar telapak kaki Raja
Purnawarman. Peninggalan Kerajaan Kediri adalah Prasasti Padiegan,
Prasasti Weleri, dan Prasasti Jaring.
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan bercorak Buddha
yang meninggalkan enam prasasti, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (684
M), Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Telaga Batu, Prasasti
Kota Kapur (686 M), Prasasti Karang Berahi, dan Prasasti Palah
Pasemah.
3. Karya Sastra
Karya sastra berupa kitab biasanya menceritakan kisah suatu
kerajaan. Contohnya Negarakertagama sebuah kitab yang menceritakan
Kerajaan Majapahit. Kitabkitab yang ditulis pada masa Kediri,
antara lain Kitab Jangka Jayabaya yang merupakan kitab ramalan Raja
Jayabaya. Adapun Kitab Smaradhana merupakan karya sastra yang
ditulis oleh Mpu Dharmaja. Kitab Bharatayudha ditulis oleh Mpu
Panuluh dan Mpu Sedah. Kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya ditulis
oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Kitab sastra pada zaman Majapahit,
antara lain Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca, Kitab
Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular, dan Kitab Arjuna Wiwaha
karangan Mpu Tantular. Kitab Pararaton mengisahkan per tempuran
berdarah yang terjadi pada ke turunan Ken Arok.
3. Masjid
Masjid merupakan peninggalan kebudayaan umat Islam. Masjid
merupakan bangunan ibadah bagi umat Islam. Masjid dibangun pada
masa kerajaan Islam berkembang di Nusantara.4. Benteng
Pertahanan
Benteng merupakan tembok pertahanan yang dibangun untuk bertahan
dari serangan musuh. Benteng-benteng buatan pemerintah kolonial
Belanda diberbagai daerah di Indonesia, seperti Fort van der
Cappelen dan Fort de Kock (Sumatra Barat), Benteng Sao Paulo, serta
bentengbenteng peninggalan Portugis, spanyol, Inggris, dan Belanda
di Maluku. Benteng itu juga merupakan simbol perlawanan bangsa
Indonesia melawan para penjajah.
5. Peninggalan Kerajaan-Kerajaan Islam
Peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan yang bercorak
Islam di Indonesia di antaranya sebagai berikut. Peninggalan berupa
masjid, antara lain Masjid Raya Baiturahman (Nanggro Aceh
Darussalam), Masjid Raya Medan (Sumatra Utara), dibangun oleh
Sultan Deli bernama Makmun Al Rasyid Perkasa Alam), Masjid Raya
Banten (didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf). Masjid Demak
(didirikan oleh Raden Patah), dan Masjid Sultan Suriansyah (masjid
pertama di Pulau Kalimantan, di dirikan pada masa kekuasaan
Pangeran Suriansyah pada abad ke-16).
Peninggalan berupa istana, antara lain Istana Maimun
(peninggalan Kerajaan Deli. Terletak di Kota Medan. Dibangun pada
1888 oleh Sultan Makmun Perkasa Alam) dan Istana Siak Sri Indrapura
(peninggalan Kerajaan Melayu Riau) dibangun pada 1889 oleh Teungku
Ngah Sayed Hasyim).
Peninggalan sejarah berupa budaya, antara lain Upacara Grebeg
Besar (Demak), Pesta Tabuik (Pariaman, Sumatra Barat), Dhug Dher
(Semarang) G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, diskusi
H. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 5 menit )
a. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kehadiran siswa.
b. Menggali pengetahuan awal (apersepsi) tanya jawab tentang
peninggalan sejarah.
c. Menyampaikan materi dan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti ( 50 menit)
a. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok.
b. Guru menjelaskan materi dengan bantuan gambar benda dan
bangunan peninggalan sejara.c. Guru melakukan Tanya jawab dengan
siswa.
d. Guru membagikan LKK kepada tiap kelompok.
e. Guru meminta siswa berdiskusi dalam kelompok.
f. Guru mengawasi dan membimbing siswa yang mengalami
kesulitan.
g. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas.
h. Guru meminta kelompok lain menanggapi hasil presentasi
temannya.
i. Guru meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya
j. Guru menjawab pertanyaan siswa.I. Kegiatan Akhir ( 15
menit)
a. Guru membantu siswa membuat kesimpulan.b. Guru member
penguatan pada hasil kerja siswac. Guru memberikan evaluasi akhir
pada siswad. Pesan moral dari guru agar siswa lebih rajin belajar,
hemat waktu serta patuh dan taat pada orang tua.
J. Alat/Bahan/Sumber Belajar1. MediaGambar candi, gambar
prasasti, gambar benteng, gambar istana2. Sumber Belajar :
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, Kelas
IV
Semester I
Buku IPS Terpadu SD kelas IV
K. Penilaian
1. Bentuk tes
: subyektif
2. Jenis tes
: tertulis
3. Prosedur Penilaian
Penilaian proses: pengamatan selama proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung
Penilaian hasil : penilaian tertulis pada Lembar Evaluasi
4. Alat penilaian
LKK (lembar kerja kelompok)
Lembar Evaluasi (tes formatif)
Lembar pengamatan terhadap guru/peneliti
Lembar pengamatan terhadap siswa Kunci jawabanL. Lampiran
1. Media pembelajaran
2. Lebar Kerja Kelompok
3. Kunci jawaban lembar kerja kelompok4. Lembar Evaluasi
Individu Siswa5. Kunci Jawaban Soal Evaluasi
6. Lembar observasi untuk peneliti/guru
7. Lembar observasi untuk siswa8. penilaian hasil evaluasi (tes
formatif)Lampiran 3.b.1MEDIA PEMBELAJARAN
CANDI BOROBUDUR CANDI SEWU PRASASTI YUPA
ARACA AIRLANGGA & ARCA DWARAPALA MASJID DEMAK KERATON
KASUNANAN SURAKARTA UKIR CIREBON KITAB HIKAYAT RAJA-RAJA PASAI
Lampiran 3.b.2
Mata Pelajaran: IPS
Kelas / Semester: IV / I
NamaAnggota: _______________
Kerjakan soal di bawah ini !1. Apa nama bagunan peninggalan
sejarah di bawah ini?2. Apa nama benda peninggalan sejarah di bawah
ini?
3. Terletak dikota manakah bengunan peninggalan sejarah di bawah
ini
4. Apakah nama 2 arca di bawah ini?5. Sebutkan 2 candi yang ada
di Kabupaten/Kota Kediri!
Lampiran 3.b.3KUNCI JAWABAN LKK
2. Candi Borobudur dan Candi Jago
3. Prasasti Yupa dan Ukiran Cirebon
4. Di Kota Demak, Jawa Tengah
5. Arca Airlangga dan Arca Dwarapala
6. Candi Surowono dan Candi Tegalwangi
Lampiran 3.b.4
Mata Pelajaran: IPSKelas / Semester: IV / I
Nama
: _______________
Kerjakan soal di bawah ini !
1. Peninggalan sejarah berupa bangunan antara lain .
2. Candi Jago merupakan peninggalan kerajaan .
3. Candi Tikus merupakan peninggalan kerajaan .
4. Candi Muara Takus Merupakan peninggalan kerajaan .
5. Prasasti adalah .
6. Yupa adalah peninggalan kerajaan .
7. Kitab yang menceritakan tentang kerajaan Majapahit adalah
.
8. Salah satu contoh candi hindu adalah .
9. Salah satu contoh candi Buddha adalah .
10. Masjid demak didirikan oleh .
Lampiran 3.b.5KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI1. candi, relief dan
gapura2. Singhasari
3. Majapahit
4. Sriwijaya
5. batu yang didalamnya terdapat tulisan
6. Kerajaan kutai
7. Negarakertagama
8. Prambanan
9. Borobudur
10. Walisongo
Lampiran 3.b.6LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU/PENELITI
PEMBELAJARAN SIKLUS I
No.
Komponen ObservasiKemunculanKomentar
YaTidak
1.Guru menanyakan kehadiran siswa
2.Guru membangkitkan motivasi siswa
3.Guru menggali pengetahuan awal dengan mengajukan beberapa
pertanyaan
4.Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
5.Guru menjelaskan kegiatan yang akan di -
laksanakan
6.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
7.Guru memberi penjelasan tentang materi yang diajarkan
8.Guru menggunakan ala