Pikiran Rakyat Jangan Luoeken Kulitnya lAP A yang tidak tahu kacang tanah? Makanan yang satu ini sangat populer dikonsumsi se- bagai camilan, baik saat berekreasi, menonton pertadingan sepak bola dan lain seba- gainya. Kacang tanah (Arachis hyp- gaea L) merupakan sejenis tanaman kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Serikat. Ka- cang tanah merupakan sejenis tanam- an tropika yang tumbuh secara perdu, bijinya tumbuh di dalam tanah dan , mengeluarkan daun-daun yang kecil. Kacang tanah dapat disajikan de- ngan berbagai cara, bisa langsung di- makan tanpa diolah terlebih dahulu, direbus, digoreng ataupun dihan- curkan untuk diolah menjadi bumbu masakan, tergantung selera dari ma- sing-masing orang. Selain rasanya enak dan harganya relatif murah, ternyata kacang tanah memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh kita. Bijika- cang tanah mengandung lemak (40- 50%) protein (27%) , karbohidrat , lesitin, kolin, vitamin (A,B,C,D,E, dan K),mineral (kalsium) klorida, be- si, magnesium, fosfor, kalium, sulfur) dan asamamino. Kandungan nutrisi yang ada dalam acang tanah inilah yang dapat membantu ketahanan tubuh danmencegah berbagai penyakit. Akan tetapi, siapa sangka kulit kacangnya pun terny- ata berkhasiat. Selama ini kulit kacang tanah sering sekali dia- baikan oleh kita. Pemanfaatan kulit acang tanah masih sangat minim. Kulit kacang tanah saat ini hanya di- gunakan sebatas untuk makanan ter- nak saja. Padahal di dalam kulit ka- cang tanah terdapat kandungan kimia yang berkhasiat untuk kesehatan. Kandungan kimia dari kulit kacang tanah ini, misalnya, luteolin, eriodicty- 01, dan 5,7 - dihydroxychromone. Lu- teolin banyak terdapat padakulit ka- Iq I pin I Hum •• sUn p •• d :z 012 Kulit kacang ini juga meng- enaung benen yang meru- pakan antikolestrol sehing- ,ga dapat menurunkan tekanan darah bag; pen- derita penyakit ja~tung. cang tanah yang masak, sedangkan eriodictyollebih banyak pada kulit ka- cang tanah yang belum masak. Lute- olin merupakan flavonoid yaitu meru- pakan tanaman yang berpotensi seba- gai antiinflamasi secara in vitro dan in vivo. Luteolin (flavon) mempunyai aktivi- tas antiinflamasi atau antiradang dengan memodulasi akspresi gen proinflammatory seperti siklooksogen -2 (COX2), menginduksi nitric ox- idesynthase dan sitokin, Luteoliri se- cara oral, dapat digunakan pada kon- disi alergi ,inflamasi kronik (perna-