PHT Untuk Mendukung Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di …semnas.pei-palembang.or.id/wp-content/uploads/2018/07/Herdrajat... · dari Agustus 2015 s/d April 2018 yang ... Kebun Rakyat

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit | www.bpdp.or.id

Juli 2018

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)

PHT Untuk Mendukung Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Indonesia

Herdradjat Natawidjaja Direktur Penghimpunan Dana

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit | www.bpdp.or.id 2

Padat karya Total Nilai Ekspor

Rp 239 Trilyun* Ekspor terbesar, lebih

besar dari Migas

*) Tahun 2017

4,2 Juta Lapangan Kerja Langsung

12 Juta Lapangan Kerja Tak

Langsung

41 % Petani Kecil

dengan 2,3 Juta lapangan kerja di bidang pertanian

yang menyerap

4,6 Juta pekerja

Profil Industri Nilai Ekspor

Lapangan

Kerja

Lapangan Kerja

Pertanian

Ketahanan Energi

Menggantikan penggunaan bahan

bakar fosil

2,3 Juta KL Melalui program Mandatori Biodiesel

dari Agustus 2015 s/d April 2018 yang

menghemat Devisa

USD 2,26 Milyar =

Rp 30 Trilyun

59% 41%

Big Farmers Smallholders

Sebagai industri padat karya, jutaan masyarakat sangat bergantung pada industri sawit Indonesia. Pertumbuhan industri sawit akan berperan penting pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat

Industri Sawit Berperan Penting pada Perekonomian Indonesia


Peremajaan dan Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Melalui Dana Pungutan Ekspor Sawit

Bantuan petani untuk Peremajaan dan

Peningkatan Produktivitas akan

mengurangi kebutuhan pembukaan lahan

(Land Use, Land-Use Change and Forestry -LULUCF)

4,8 - 7,2 Juta Ton CPO/tahun hingga 2-3 ton CPO

4,8 - 7,2 Juta Ton CPO x USD 700 = USD 3.4-5.02 Milyar/tahun

Luas Peremajaan*

2,4 Juta Ha

2.1 Juta Petani Swadaya (Usia tua dan Bibit illegitim)

Pendapatan

Peningkatan Produktivitas

Harga CPO

menjaga dan mempertahankan luas lahan tanpa perambahan hutan menjadi lahan, serta meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani sawit

*Tim Teknis Peremajaan Kelapa Sawit 2018, Ditjenbun, Kementan RI

0,3 Juta Petani Plasma (Usia ≥ 25 Tahun)


Swasta : 7,7

Jt Ha

55%

Rakyat: 5,61

Jt Ha

40%

Negara: 0,70

Jt Ha

5%

Swasta : 7,7 Jt Ha Rakyat: 5,61 Jt Ha Negara: 0,70 Jt Ha

Profil Replanting

Tujuan Replanting • Meningkatkan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit

• Menjaga luasan lahan agar dpt dimanfaatkan secara optimal

Output • Produksi kelapa sawit rakyat PRODUKTIF & berkelanjutan

Target Replanting • Lahan yang akan di replanting tahun 2018 = 185.000 Ha (KOMITE PENGARAH)

• Pekebun yang berhak menerima yaitu yang memenuhi Tata Kelola yaitu kriteria teknis SK

Nomor 29/2017 (Dirjenbun) dan PMK Nomor 84/2017 (aspek keuangan)

Kebun Rakyat yang harus diremajakan:*

• Kebun Plasma/Eks Plasma

• Kebun Swadaya

• Sebagian besar kebun swadaya menggunakan bibit illegitim, produksi < 10

ton/ha/thn

Luas lahan sawit ± 14,03 Juta ha.

(Statistik Ditjen Perkebunan 2017)*

Rincian Kepemilikan:

Perkebunan Rakyat

Perkebunan Negara

Perkebunan Swasta

: 5,613 Juta Ha

: 0,710 Juta Ha

: 7,707 Juta Ha

: 0,3 Juta Ha (Kebun Tua)

: 2.1 Juta Ha

Luas Perkebunan

Kelapa Sawit Indonesia

* Sumber : Ditjenbun 2018


Regulasi

1. UU No 39/2014 tentang Perkebunan

2. UU No 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

3. UU No 39/ 2014 tentang Perkebunan

4. PP No 64/2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan

5. PP No 6/1995 tentang Perlindungan Tanaman

6. Perpres No 64/2015 tentang Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)

7. Peraturan Menteri Pertanian No 18/2016 tentang Pedoman Peremajaan Kebun Kelapa Sawit

8. Keputusan Menteri Pertanian No 887/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT

9. Peraturan Menteri Pertanian No 11/2015 tentang Sistem Sertifikasi ISPO


Model Peremajaan Sawit


Pengendalian Hama Terpadu


Mengapa PHT Penting


Pengendalian Hama Tepadu

Empat prinsip yang harus dilakukan:

• Budidaya Tanaman

• Konservasi Musuh Alami

• Pengamatan Berkala

• Pemilik kebun (pekebun) menjadi Ahli PHT

Peranan PHT terhadap OPT Kelapa Sawit diutamakan pada pelestarian dan pemanfaatan musuh alami serta penguatan kondisi tanaman. Untuk itu diperlukan pengenalan atas OPT utama kelapa sawit dan pelaksanaan pengawalan yang berkesinambungan atas perkembangan populasi dan atau serangan OPT, tindakan pengendalian yang tepat dan aman dapat dilaksanakan pada kesempatan paling dini.


Tujuan PHT:

• Memantapkan hasil dalam yang telah dicapai oleh teknologi maju.

• Mempertahankan kelestarian lingkungan.

• Melindungi kesehatan produsen dan konsumen.

• Meningkatkan efisiensi masukan dalam berproduksi.

• Meningkatkan pendapatan petani.


PHT Adalah Bagian dari Peremajaan


Hama Pada Peremajaan

• Babi Hutan


Oryctes rhinoceros (L) – Kumbang Tanduk


PHT Kumbang Tanduk


Ulat Pemakan Daun


PHT Ulat Pemakan Daun


Ganoderma

Fungus Ganoderma boninese: Gejala serangan daun patah dan

menggantung, mengering dan mati. Mulai muncul miselium

pada pangkal batang, basidiocarp pada pangkal batang.


PHT Ganoderma

Pada Areal yang terserang Ganoderma sp. Mutlak diperlukan (sangat mahal). Hasil sensus dibuat dalam bentuk peta kejadian penyakit untuk setiap blok kebun sehingga selain menggambarkan kejadian penyakit juga dapat menggambarkan lokasi sumber inoculum. Peta kejadian penyakit digunakan sebagai dasar pertimbangan tahapan Teknik peremajaan yang akan dilakukan.

1. Persiapan

2. Perlakuan Khusus


PHT Ganoderma

b. Sistem Lubang Tanam Besar (Big Hole) 1) Pembuatan lubang tanam besar dilakukan setelah pengutipan akar selesai

dan telah bersih dari akar-akar yang merupakan sumber infeksi. 2) Pembuatan lubang tanam besar dilakukan dengan cara membuat lubang

tanam baru (lubang dalam lubang) berukuran 3 x 3 x 0,8 m dengan besar lubang tanam berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 m.

3) Pada sistem lubang tanam besar diaplikasikan tandan kosong sawit sebanyak 400 kg per lubang tanam dan menambahkan fungisida berbahan aktif Trichoderma sp. sebanyak 400 gram per lubang. Aplikasi bahan organic (tandan kosong sawit) dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah pada lapisan tanah subsoil. Selain itu, tanah pada generasi 2 atau lebih perlu dilakukan perbaikan kesuburan tanah.

4) Aplikasi sistem lubang tanam besar hanya dilakukan pada daerah yang tidak tergenang atau bukan areal rendahan.

c. Aplikasi Agensia Hayati 1) Aplikasi agensia hayati sangat diperlukan pada tahap ini sebagai tindakan

preventif. Agensia hayati yang digunakan biasanya Trichoderma sp. atau Gliocladium sp. atau mikoriza;

2) Fungsi agensia hayati ini akan menekan patogen yang berada pada dinding-dinding lubang tanam besar.


Tikus


PHT Tikus

T. alba


Babi Hutan

sifat : polifag, aktif pada siang dan malam hari

pola hidup : - ♀ dewasa dan muda berkelompok, ♂ soliter.

- beranak tiap 7–8 bln, bisa 12 ekor tiap kali beranak.

- berkubang jam 11.00 – 13.00.

- mencari makan jam 05.00 – 07.00 dan 16.00 – 18.00

daya jelajah : 522 m dari tepi hutan, terjauh 693 m


Kerusakan Oleh Babi Hutan






PHT Babi Hutan

1. Metode Langsung • Jerat • Perangkap • Pemakaian Lapun • Racun • Melakukan penangkapan dengan anjing.

2. Metode Tidak Langsung • Pemagaran • Penjagaan pada malam hari • Pemanfaatan Kapur Barus • Biologi (pestisida nabati, akar dan umbi) Gloriosa Susperba Linn (kembang sunsang/katangkat/mandailika)


Menggabungkan berbagai teknik pengendalian yang tersedia untuk menekan pertumbuhan gulma secara berkelanjutan sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi •Kultur teknis •Manual/Mekanis •Biologis •Kimiawi

Pengendalian Gulma Terpadu


Strategi Pengendalian Gulma Terpadu

Hal yang perlu dipertimbangkan: • Jenis gulma dominan, • Fase pertumbuhan tanaman budidaya, • Alternatif pengendalian yang tersedia, • Dampak ekonomi, • Dampak ekologi


Persiapan lahan • Bersih dari rumput, lalang dan gulma berkayu • Penanaman LCC

TARGET PENGELOLAAN


Tanaman Belum Menghasilkan • Piringan dan pasar pikul

bebas dari gulma, • Gawangan 70% tertutupi

LCC, bebas gulma berkayu dan lalang

TARGET PENGELOLAAN


“Manipulasi” teknik kultur teknis untuk mencegah atau mengurangi pertumbuhan gulma

•Penanaman dan perawatan tanaman penutup tanah

•Aplikasi mulsa organik Tankos Potongan pelepah

Kultur Teknis


Legume Cover Crop

• Pueraria phaseoloides or P. javanica

• Centrosema pubescens

• Calapogonium mucunoides

• Calopogonium caeruleum

• Mucuna cochinchinensis

• Mucuna bracteate

Penutupan > 80%

Tanaman Penutup Tanah


Aplikasi Mulsa Organik


Aplikasi Mulsa


• Pembibitan Garuk alur tanam

Cabut gulma di polibeg

• TBM Kelapa Sawit Garuk piringan

Cabut gulma yang melilit tanaman

Pengendalian Manual


Pengendalian Mekanis


Pengendalian Mekanis


Pengendalian Hayati

A. anteas

P. pseudoinsulata

C. connexa


Pengendalian Hayati

Coleoptera: Curculionidae • Neochetina eichorniae • N. bruchi


Pengendalian Kimia

Pengendalian pertumbuhan dengan menggunakan senyawa kimia

• Aplikasi herbisida

• Harus memperhatikan dampak terhadap tanaman budidaya dan organisme non-sasaran


Aplikasi Herbisida

Persiapan lahan

• Blanket

• Mix dengan herbisida pratumbuh Indaziflam

Oksifluorfen

Ametrin


Aplikasi Herbisida

Pembibitan

• Strip spraying

• Waktu aplikasi saat gulma “remaja”

• Waspada drift


Bagaimana Menerapkan PHT?

• Pelatihan, study banding, field trip.

• Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

A. Pedoman Umum Penyelenggaraan Tahapan Pelaksanaan PHT

• Persiapan

• Pelaksanaan

• Waktu dan Tempat

• Peserta

• Pemandu

• Materi

• Metodologi Penelitian

• Evaluasi SLPHT

B. Petunjuk Lapang (Petlap)

• Aspek Agro Ekosistem

• Aspek Teknologi Budidaya

• Aspek Pengendalian Hama Terpadu

• Iklim

• Pengaruh iklim terhadap Perkembangan OPT

No Waktu Materi/Kegiatan

1. 2. 3. 4.

07:00 – 09:30 09:30 – 10:00 10.00 – 11:00 11.00 – 12:30

Analisi Agroekosistem ISTIRAHAT Dinamika Kelompok Topik


BPDPKS supports future research and development


Pengembangan Riset PHT


IMPORTANT NOTICE:

• This presentation is delivered subject to the agreed term of BPDP Sawit

• The presentation and the accompanying slide pack are provide solely for the benefit of the parties and are not to be copied, quoted or referred into in whole or

in part without BPDP Sawit prior written consent

• BPDP Sawit accept no responsibility to anyone other than the parties identified for the information contained in this presentation

• The presentation, data and other written information provide by BPDP Sawit are specifically to be used for the project and restricted for public

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Gedung Graha Mandiri Lt. 5

Jl Imam Bonjol 61,

Jakarta Pusat 10310

P : 021-39832091

E : [email protected]

W : www.bpdp.or.id

PHT Untuk Mendukung Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di …semnas.pei-palembang.or.id/wp-content/uploads/2018/07/Herdrajat... · dari Agustus 2015 s/d April 2018 yang ... Kebun Rakyat

Documents