i PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Alfiyah NIM : 21414003 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018
99
Embed
PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4686/1/SKRIPSI.pdf · iii pewajiban qurban idhul adha terhadap warga muslim di rt 01 dusun kalilawang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA
MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO
KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO
DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam
Oleh:
Alfiyah
NIM : 21414003
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA
MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO
KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO
DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam
Oleh:
Alfiyah
NIM : 21414003
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
NOTA PEMBIMBING
iv
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan
koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:
Nama : Alfiyah
NIM : 214 14 003
Judul : PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA
MUSLIM RT 01 DI DUSUN KALILAWANG DESA
SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN
WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam
sidang munaqasyah.
Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan
sejawat, analisis kasus negatif (Idrus, 2009: 50).
Sehingga dengan demikian akan menjadi perhtian penulis untuk lebih
berhati-hati dari adanya kesalahan dan kekeliruan nantinya dalam pengumpulan
data.
8. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian dilakukan dengan berbagai tahap. Pertama pra lapangan,
peneliti menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang adanya
pewajiban qurban di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo. Tahap selanjutnya
peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi dari Rt 01 Dusun
Kalilawang tersebut kemudian melakukan observasi, dokumentasi dan
wawancara terhadap informan yaitu bendahara atau pengurus qurban, peserta
qurban dan perangkat Rt serta perangkat Desa Sitiharjo untuk mendapatkan
data. Terakhir penyusunan laporan atau penelitian dengan cara menganalisis
data atau temuan kemudian memaparkannya dengan narasi deskriptif dengan
pendekatan normatif- sosiologis.
14
H. Sistematika Penulisan
Dengan menyertakan sistematika penelitian, diharapkan pembaca bisa
memahami dengan mudah mengenai sistematika penelitian ini. Berikut
penjelasannya:
Bab pertama berisi tentang gambaram umum dari pembahasan penelitian ini,
yaitu terdiri dari: latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika
penulisan.
Bab kedua yaitu berisi tentang kajian teori-teori mengenai pengertian
qurban, dasar hukum atau dalil tentang qurban, pendapat para ulama mengenai
qurban dan hikmah adanya qurban.
Bab ketiga ini berisi tentang paparan data yang ditemukan peneliti di
lapangan yaitu gambaran umum tempat penelitian atau profil Rt 01 Dusun
Kalilawang Desa Sitiharjo, gambaran umum pewajiban qurban dirt 01 Dusun
Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamtan Garung Kabupaten Wonosobo.
Bab keempat ini berisi pembahasan mengenai data yang telah ditemukan di
lapangan.Pembahasan tersebut meliputi praktek pewajiban qurban Idhul Adha
yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung,
Kabupaten Wonosobo dan tinjauan hukum Islamnya.
Pada bab kelima atau terakhir ini berisi kesimpulan dan saran mengenai
penelitian yang dilakukan ini (Maslikhah, 2013: 68).
15
BAB II
QURBAN DALAM ISLAM
A. Pengertian Qurban
Secara bahasa qurban berasal dari - قربانا قربا -يقرب -قرب yang artinya
menghampirinya atau mendekatinya. Sedangkan menurut istilah syara‟ qurban
ialah binatang ternak yang disembelih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
pada hari Adha, tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12,13
Dzulhijjah).
Qurban atau udhiyyah jamak dari dhahiyyah adalah penyembelihan hewan di
pagi hari. Yang dimaksudkan di sini adalah mendekatkan diri atau beribadah
kepada Alllah SWT deengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya haji
(Idhul Adha) dan tiga hari Tasyriq berikutnya yaitu 11,12,13 Dzulhijjah sesuai
dengan ketentuan syara‟ (Saleh, 2008: 250).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu (1) Persenbahan kepada Tuhan
seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari lebaran haji. (2) Pujaan atau
persembahan kepada dewa-dewa.
Adapun pengertian qurban menurut para ahli adalah:
1. Menurut Sayyid Sabiq, qurban berasal dari kata Al-Udhiyyah dan Adh-
Dhahiyyah adalah binatang sembelihan seperti unta, sapi, kambing yang
disembelih pada hari raya qurban dan hari-hari Tasyriq sebagai taqarrub
kepada Allah SWT (Sabiq, 1997: 141).
16
2. Menurut Syaikh Kamil Muhammad „Uwaidah, qurban yaitu hewan yang
disembelih pada hari raya Idhul Adha dan hari-hari Tasyriq, baik berupa
unta, sapi, maupun domba dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
3. Menurut Muhammad bin Shahih Al Utsaimin, qurban adalah binatang
ternak yang disembelih pada hari raya Idhul Adha untuk menyemarakkan
hari raya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
4. Menurut Hamdan Rasyid, qurban menurut pandangan syari‟at Islam
adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan
ternak serta membagi-bagikan dagingnya kepada fakir miskin, sejak
selesai melaksanakan shalat Idhul Adha hingga berakhirnya hari Tasyriq
sebagai manifestasi dari raya syukur kepada Allah SWT serta untuk
mensyiarkan agama islam (Rasjid: 3).
Jadi pengertian qurban adalah perintah yang telah disyariatkan oleh Allah
SWT untuk menyembelih binatang ternak (unta, sapi, kerbau, domba dan
kambing) pada hari raya Idhul Adha sampai hari Tasyriq (tanggal 11,12,13
Dzulhijjah) dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
B. Dali-Dalil Tentang Qurban
a. Dalil-dalil dari Al-Qur‟an
Ada banyak ayat-ayat Al-Qurban yang mengemukakan tentang qurban,
namun peneliti hanya menemukan beberapa di antaranya yaitu:
17
1. Surat Al-Kautsar ayat 1-2
نك الكوث ر فصل لربك وانر إنآ أعطي Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Ayat ini menjelaskan bahwasanya segala sesuatu yang kita lakukan
harus diniatkan hanya untuk Allah SWT begitupun dalam melaksanakan
qurban harus diniatkan hanya untuk-Nya.
2. Surat Al-Hajj ayat 36-37
ر ها صواف والبدن جعلناىا لكم من شعائر اللو لكم فيها خي فاذكروا اسم اللو علي ها وأطعموا القانع والمعت ر رناىا لكم لعلكم فإذا وجبت جنوب ها فكلوا من لك سخ كذ
تشكرون قوى منكم لن ي نال اللو لوم كن ي نالو الت رىا لكم لتكب روا اللو ها ول دماؤىا ول لك سخ كذ
ر المحسني على ما ىداكم وبشArtinya:Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari
syi´ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya
dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah
roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah
orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak
meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu
bersyukur.Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak
dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah
yang dapat mencapai. Demikianlah Allah telah menundukkannya
untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-
Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang
yang berbuat baik.
18
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah mempersiapkan
hewan-hewan tertentu untuk disembelih dengan cara yang baik, kemudian
hewan tersebut dibagikan kepada orang-orang sekitar terutama fakir mikin
karena semua itu merupakan perintah dari-Nya dan jika perintah tersebut
dilaksanakan maka kit atermasuk orang-orang yang bertaqwa dan mengingat
kebesaran-Nya.
3. Surat As-Shaffat ayat 102-107
عي قال يا ب ن إن أرى ف المنام أن أذبك ف ا ب لغ معو الس قال يا أبت انظر ماذا ت رى ف لما أسلما وت لو للجبينونادي ناه أن يا اف عل ما ت ؤمر ستجدن إن شاء اللو من الصابرين فلم
قت الرؤيا لك نزي المحسني إب راىيم قد صد إنا كذذا لو البلء المبين وفدي ناه بذبح عظيم إن ى
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu”.Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu, InshaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kebesaran keduanya). Dan kami panggilah dia:”Hai Ibrahim
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya
demikianlah Kami member balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu ujian yang
nyata.Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang
besar.
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Ibrahim untuk
menyembelih putranya yaitu Ismail kemudian Ibrahim pun melaksanakan
perintah dari-Nya. Atas keikhlasan dalam menjalani perintah tersebut maka
Allah SWT kemudian mengganti Ismail menjadi seekor hewan dan ini yang
19
menjadi salah satu disyari‟atkan perintah qurban (Mulana, Skripi UIN Raden
Intan Lampung: 2017).
b. Dalil-dalil dari Hadist
Ada banyak hadist-hadist Nabi Muhammad SAW yang mengemukakan
tentang qurban, namun peneliti hanya menuliskan beberapa di antaranya yaitu:
1. Hadist Riwayat Imam Bukhari dalam Shahih Bukhori dalam kitab Al-
Udhahiyyu pada bab Sunnati al Udhiyyati dengan nomor hadist 5119
عب ع يامي عن الش ث نا شعبة عن زب يد ال ث نا غندر حد ار حد د بن بش ث نا مم ن الب راء رضي حد اللو عنو قال قال النب صلى اللو عليو وسلم إن أول ما ن بدأ بو ف ي ومنا ىذا أ ن نصلي
مو لىلو ليس من ن رجع ف ن نحر من ف علو ف قد أصاب سنت نا ومن ذبح ق بل فإن ا ىو لم قدن النسك ف شيء ف قام أبو ب ردة بن نيار وقد ذبح ف قال إن عندي جذعة ف قال اذبها ول
النب صلى اللو عليو وسلم من تزي عن أحد ب عدك قال مطرف عن عامر عن الب راء قال ذبح ب عد الصلة ت نسكو وأصاب سنة المسلمي
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammada bin Basyar telah
menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada
kami Syu‟bah dari Zubaid Al-Iyyami dari As Sya‟bi dari Al-Barra
ra dia berkata Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
”Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini
(Idhul Adha) adalah mengerjakan shalat kemudian pulang dan
menyembelih binatang qurban, barang siapa melakukan hal itu
dia telah bertindak sesuai sunnah kita dan baarang siapa
menyembelih binatang qurban sebelum (shalat Ied) maka
semeblihannya itu hanya daging yang ia berikan kepada
keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah qurban
sedikitpun. “Lalu Abu Burdah bin Niyar berdiri seraya berkata: “
Sesungguhnya aku masih memiliki jadz‟ah (anak kambing yang
berusia dua tahun) maka beliau bersabda: “Sembelihlah namun
hal itu tidak untuk orang lain setelahmu. “Muttharif berkata: dari
Amir dan Al-Barra bahwa Nabi sallallahu „alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa menyembelih (hewan qurban) setelah
20
(shalat Ied) maka ibadah qurbanya telah sempurna dan dia telah
melaksanakan sunnah kaum muslimin dengan tepat.
Hadist ini menjelaskan bahwa ibadah yang paling utama dilakukan pada
hari raya Idhul Adha adalah shalat dan menyembelih hewan qurban. Hewan
yang akan diqurbankan pun harus disembelih setelah pelaksanaan shalat.
Apabila hewan tersebut disembelih sebelum shalat maka wajib mengganti
hewan tersebut karena penyembelihan hewan yang dilaksanakan sebelum shalat
bukan termasuk sebagai qurban akan tetapi merupakan ibadah biasa.
2. Hadist Riwayat Imam Muslim dalam Shahih Muslim dalam Kitab Al-
Udhahiyy nomor hadist 3655
ث نا شعبة عن ان حد ثن يي بن كثري العنبي أبو غس اعر حد اج بن الش ثن حج مالك و حد عمر بن مسلم عن سعيد بن المسيب عن أم سلمة بن أنس عن
ة وأراد أحدكم أن ي ي أن النب صلى اللو عليو وسلم قال إذا رأي تم ىلل ذي الج ضح ره وأظفاره ف ليمسك عن شع
ث نا شعبة د بن جعفر حد ث نا مم ي حد ث نا أحد بن عبد اللو بن الكم الاش عن مالك و حدسناد نوه بن أنس عن عمر أو ع مرو بن مسلم بذا ال
Artinya: Dan telah menceritakan kepada Hajjaj bin Sya‟ir telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Katsir Al-„Abrani Abu Ghassan
telah menceritakan kepada kami Syu‟bah dari Malik bin Anas dari
Umar bin Muslim dari Sa‟id bin Musayyah dari Ummu Salamah
bahwa Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian
telah melihat hilal sepuluh Dzulhijjah dan salah seorang dari
kalian hendak berqurban, hendaknya ia tidak mencukur rambut dan
tidak memotong kuku terlebih dahulu. “Dan telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Al-hakam Al- Hasyimi telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Al-Hakam Al-
Hasyimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja‟far
telah menceritakan kepada kami Syu‟bah dari Malik bin Anas dari
21
Umar atau „Amru bin Muslim dengan sanad ini, seperti hadist
tersebut.
Hadist di atas menjelaskan bahwa apabila seseorang ingin
melaksanakan qurban maka ia dilarang memotong kuku dan rambutnya.
3. Hadist Riwayat Imam Abu Daud dalam Sunan Abu Daud dalam Kitab Al-
Udhahiy dengan nomor 3114
حد ث نا ا ب وبكربن أب شيبة حد ث نا زيد بن الباب حد ث نا عبد اهلل بن عياش عن عبد ري رة أن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال من كن لو سعة ول يضح الرحن العرج عن اب ى
فل ي قربن مصل ناArtinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Hubbab telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin “Ayyasy dari Abdurrahman Al-A‟raj
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa memiliki keleluasaan (untuk berqurban)
namun tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat
shalat kami.
Hadist di atas menjelaskan tentang larangan mendekati tempat shalat
apabila seseorang memiliki keleluasaan berqurban yaitu dalam hal harta
namun ia tidak berqurban.
4. Hadist Riwayat Imam Muslim dalam Shahih Muslim dalam kitab Al-
Udhahiy dengan nomor hadist 3635
ى ا لنب صلى ا هلل حد ث نا ق ت يبة بن سعيد حدث نا أب و عوا نة عن قتا دة عن انس قال ضح ا أملحي أق رن ي ذبهما بيده ومى وكب رووضع رجلو على صفا حهم عليو وسلم بكبشي
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa‟id telah
menceritakan kepaa Abu „Awanah dari Qatadah dari Anas dia
berkata: Nabi sallallahu „alaihi wasallaam pernah berqurban
dengan dua domba putih yang bertanduk, beliau menyembelih
dengan tangannya sendiri sambil menyebut (Nama Allah) dan
22
bertakbir, dengan meletakkan kaki beliau dekat pangkal leher
domba tersebut.
Hadist di atas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pun pernah
melaksanankan qurban yaitu dengan dua ekor kambing putih yang beliau
sembelih sendiri sesuai kaidah yang ada yaitu dengan meyebut nama Allah
dan takbir.
Jika dilihat dari dalil-dalil di atas bahwasanya Allah SWT memang
jelas memerintahkan kita sebagai hambanya untuk melaksanakan qurban
dengan menjanjikan ganjaran yang besar bagi orang yang melaksanakannya.
Rasulullah SAW pun pernah melaksanakan ibadah qurban tersebut dengan
memotong sendiri hewan yang beliau qurbankan sesuai dengan kriteria
hewan qurban. Pelaksanaan qurban tersebut masih harus kita lakukan sampai
saat ini setiap tahunnya sebagai sunnah Rasulullah SAW (Mulana, Skripsi
UIN Raden Intan Lampung: 2017).
C. Pendapat Para Ulama Tentang Hukum Berqurban
Setelah mengetahui pengertian berqurban di sini penulis akan menguraikan
pendapat para ulama tentang hukum berqurban. Para ulama ahli fiqih berbeda
pendapat dalam menetapkan hukum ibadah qurban sehingga menjadi dua pendapat
yaitu:
1. Wajib
Adapun pendapat yang mengemukakan bahwa ibadah qurban itu wajib
adalah Imam Abu Hanifah. Beliau berpendapat bahwa qurban itu wajib apabila
23
seseorang tersebut memiliki kemampuan. Adapun dalil yang memperkuat
pendapatnya itu adalah Firman Allah SWT dalam Surat Al-Kautsar ayat 1-3:
نك الكوث ر فصل ل ربك وانر إن شانئك ىو الب ت ر إنآ أعطي Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan
berqurbanlah.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang teputus.
Selanjutnya hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yaitu:
حد ث نا ا ب وبكربن أب شيبة حد ث نا زيد بن الباب حد ث نا عبد اهلل بن عياش عن عبد أن رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال من كن لو سعة ول يضح الرحن العرج عن اب ىري رة
فل ي قربن مصل ناArtinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Hubbab telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin “ayyasy dari Abdurrahman Al-A‟raj dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa memiliki keleluasaan (untuk berqurban)
namun tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat
shalat kami.
Dalam hal ini qurban berlaku wajib apabila:
1. Seseorang tersebut telah bernadzar untuk berqurban.
Apabila seseorang telah bernadzar ingin menyembelih qurban maka hal
tersebut menjadi wajib hukumnya. Ia wajib menyedekahkan seluruhnya
dan tidak boleh dijual sekalipun kulitnya.
2. Seseorang diwajibkan untuk menyembelih unta apabila seseorang tersebut
melakukan thawaf ziarah dalam keadaan junub, haid atau nifas (Rasjid,
2013: 478-479).
24
2. Sunnah Muakkad
Menurut Imam Syafi‟i dan Imam Malik, mereka berpendapat bahwa
ibadah qurban hukumnya sunnah muakkad (sangatlah dianjurkan). Imam Malik
dan Imam Syafi‟i berkata: “ Aku tidak menyukai seseorang yang mampu tetapi
tidak melakukannya”. Mazhab Maliki menyebutkan bahwa hukum sunnah ini
berlaku bagi orang yang tidak sedang melakukan perjalanan haji sedangkan
bagi jamaah haji diwajibkan untuk melakukan penyembelihan qurban di Mina.
؟ عن زيد بن ارقم قال: قال اصحاب رسول اهلل ص: يا رسول اهلل، ما ىذه الضاحيها يا رسول اهلل؟ قال بكل شعرة حسنة. قالوا: :قال: سنة ابيكم اب راىيم. قالوا: فما لنا في
حسنة فالصوف يا رسول اهلل؟ قال: بكل شعرة من الصوف Artinya: Dari Zaid bin Arqam, ia berkata : Para shahabat Rasulullah
bertanya, "Apa yang kita peroleh dari udlhiyah itu, ya
Rasulullah?".Jawab beliau, "Pada tiap-tiap helai bulunya kita
peroleh satu kebaikan.Lalu para shahabat bertanya,
“Bagaimana dengan bulu domba, ya Rasulullah?". Beliau
SAW bersabda, “Pada tiap-tiap helai bulu domba kita peroleh
satu kebaikan” (HR. Ibnu Majah 2)(Matdwan, 1993: 473).
D. Syarat-syarat Berqurban
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan ibadah qurban
antara lain:
a. Hewan yang dijadikan qurban harus memenuhi beberapa persyaratan. Adapun
syarat-syarat hewan yang boleh dijadikan qurban antara lain:
1. Hewan tersebut harus dalam keadaan sehat.
25
2. Hewan yang hendak dijadikan qurban harus berupa hewan ternak seperti
sapi, unta, kambing baik berupa local maupun domba. Seperti Firman Allah
SWT dalam Al-Quran surah Al-Hajj ayat 34:
ة جعلنا منسكا ليذكرو ن ولكل أم م ا ٱسم ٱللو على ما رزق هم م كم إلو بيمة ٱلن ع فإلحد ف لو ر ٱلمخبتي ا أسلمو ۥو وبش
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan
(qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah).
Para ulama telah sepakat (ijma‟) bahwasanya hewan qurban yang lebih
utama adalah unta, lalu sapi/kerbau, lalu kambing.Alasannya adalah karena
unta lebih banyak manfaatnya (karena lebih banyak dagingnya) bagi fakir
misin dan demikian juga sapi lebih banyak dagingnya dibandingkan
kambing. Dari segi umur hewan-hewan tersebut pun memiliki kriteria yang
berbeda yaitu:
1). Kibasy, biri-biri atau domba yang berumur satu tahun atau lebih atau
sudah tanggal gigi depannya.
2). Kambuing sudah berusia dua tahun lebih.
3). Sapi atau kerbau sudah memasuki usia minimal tiga tahun atau lebih.
4). Unta sudah memasuki usia lima tahun memasuki usia enam tahun.
ر حد ث نا أب و الز ب ري عن جا بر قال قال رسول اهلل حد ث نا أحد بن ي ونس حد ث نا زىي ذ بوا جذ عة من الضان صلى ا هلل عليو وسلم ل تذبوا ال مسنة ال ان ي عسر عليكم ف ت
26
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Az-Zuhair dari Jabir dia berkata: “janganlah
kamu sembelih hewan untuk berqurban, melainkan hewan yang telah
dewasa (Mutsinnah). Jika itu sulit kamu peroleh, sembelihlah jadz‟ah
(HR. Muslim: 3631).
Dari penjelasan hadist di atas di kalangan para ulama terdapat perbedaan
pendapat. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang cukup umurnya
(mutsinnah) yaitu yang telah tanggal gigi surinya. Tetapi apabila orang yang
hendak berqurban tersebut sulit untuk mendapatkan hewan tersebut maka
diperbolehkan menggunakan anak kambing (jadza‟ah).
Pendapat lain mengemukakan bahwasannya hewan yang hendak
dijadikan qurban tidak harus hewan yang cukup umur (mutsinnah) tetapi hewan
dalam kategori jadza‟ah pun boleh meskipun tidak dalam keadaan sulit
menemukan hewan yang cukup umur.
b. Hewan yang diqurbankan tidak boleh memiliki cacat. Adapun yang
dimaksudkan cacat di sini mencangkup beberapa hal yaitu:
1. Salah satu matanya buta atau yang sangat jelas menunjukkan kebutaan.
2. Hewan tersebut pincang atau tidak mampu berjalan normal seperti hewan
lain yang sehat.
3. Tubuh hewan tersebut kurus sehingga tulangnya tidak bersumsum.
4. Hewan tersebut sakit dan Nampak jelas penyakitnya, seperti penyakit kudis
yang terlihat jelas penyakitnya (Shalih, 2003: 27-38).
27
هما قال: قام فينا رسول اللو –صلى اهلل عليو وسلم –وعن الب راء بن عازب رضي اللو عن مرضها, والعرج “ –ف قال: عورىا, والمريضة الب ي اء أربع ل توز ف الضحايا: العوراء الب ي
ظلعها رواه المسة –” والكسرية الت ل ت نقي الب ي , وابن حبان . حو الت رمذي وصح
Artinya: Dari Al Bara‟ bin „Azib radhiyallahu „anhuma, ia berkata, “Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami
dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan
kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan
tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4)
sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”
Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah
dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
E. Waktu dan Tempat Penyembelihan Hewan Qurban
Adapun waktu penyembelihan hewan qurban yaitu mulai dari matahari
tanggal 13 Dzulhijjah, dan apabila seseorang menyembelih hewan qurban diluar
waktu yang telah ditetapkan tersebut maka sembelihan itu bukan termasuk sebagai
qurban melainkan hanya penyembelihan biasa. Seperti hadist Rasulullah SAW
yaitu:
د عن انس بن ما لك رضي اهلل عنو قال ح د ثنا مسدد حد ثننا اما عل عن اي وب عن مما ذبح لن فسو ومن ذبح ب لة فا ن الصلة ف قد عد قال النب صلى اهلل عليو وسلم من ذبح ق بل الص
نسكو واصاب سنة المسلمي Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan
kepada kami Ismail dari Ayub dri Muhammad bin Anas bin Malik
ra dia berkata: Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda:”
barang siapa menyembelih (binatang qurban) sebelum shalat Ied
maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa
menyembelih setelah shalat Ied maka ibadah qurbannya telah
sempurna dan bertindak seuai dengan sunnah kaum muslimin (HR.
Bukhari: 5152).
28
Menurut Imam Malik, Imam Hanafi dan Imam Hambali waktu
penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada hari raya Idhul Adha dan hari-
hari berikutnya yaitu sebelas dan dua belas Dzulhijjah. Akan tetapi menurut
Imam Hanafi waktu tersebut (hari raya Idhul Adha, sebelas, dua belas
Dzulhijjah) itu adalah waktu penyembelihan hewan qurban untuk haji qiran dan
tamattu‟. Jadi selain dari pada keduanya tidak terkait oleh waktu.
Untuk waktu penyembelihan hewan qurban yaitu dilakukan setelah
selesai shalat Idhul Adha tepatnya ketika matahari mulai naik kira-kira antara
pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB pada hari kesepuluh (hari Idhul
Adha) dan hari tasriq (11,12,13 Dzulhijjah).
Sedangkan untuk tempat penyembelihan, hewan qurban tidak boleh
disembelih kecuali di tanah yang suci. Mengenai tanah yang suci tersebut boleh
dipilih di mana saja sesuai yang dikehendaki antara lain dapat dilakuakn di
beberapa tempat seperti masjid, lapangan, rumah atau sekitarnya, akan tetapi
penyembelihan hewan qurban tersebut lebih diutamakan dilaksanakan di tempat
yang digunakan untuk shalat Idhul Adha sebagaimana Rasulullah SAW
يي بن بكري حد ثنا ا لليث عن كثري بن ف رقد عن نافع ان ابن عمر رضي اهلل حد ث ناهما أحب ره قال كان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم يذبح وي نحر با لمصلى عن
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah
menceritakan kepada kami Al-Laits dari Katsir bin Farqad
dari Nafi‟ bahwa Ibnu Umar radhliallahu „anhuma telah
mengabarkan kepada dia Rasulullah shallallahu „alaihi
wasllama biasa menyembelih binatang qurban di tempat yang
digunakan untuk shalat (Ied) (HR. Bukhari).
29
Akan tetapi bagi orang-orang yang melakukan ibadah haji sebaiknya
mereka menyembelih hewan qurnannya di Mina, sedangkan untuk orang-orang
yang menunaikan ibadah umrah mereka menyembelihnya di Marwa, karena
tempat-tempat tersebut merupakan tempat-tempat tahallul masing-masingnya
(Sabiq, 1997: 216).
F. Sunnah dalam Berqurban
Pada saat menyembelih hewan qurban ada beberapa hal yang disunnahkan
dalam berqurban di antaranya adalah:
1. Membaca Basmallah atau Bismillah. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
ياطي ليوحون إل أول يائهم ليجادلوكم ول تأكلوا ما ل يذكر اسم اللو عليو وإنو لفسق وإن الش مشركون وإن أطعتموىم إنكم ل
Artinya:Dan janganlah kalian memakan binatang-binatang yang tidak disebut
nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya setan itu
membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kalian; dan jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian
tentulah menjadi orang-orang yang musyrik (QS. Al-An‟am: 121).
2. Mengucapkan Takbir
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bertakbir saat hendak
menyembelih hewan qurban. Dalam hadist Rasulullah yaitu:
ى ا لنب صلى اهلل عل يو حد ث نا ق ت يبة بن حدث نا أب و عوا نة عن قتا دة عن انس قال ضح ارن ي ذبهما بيده ومى وكب رووضع رجلو على صفا حهم وسلم بكبشي أملحي أق
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan
kepada kami Abu „Awanah dari Qatadah dari Anas berkata
Nabi shallallahu „alaihi wasallam berqurban dengan seekor
domba yang warna putihnya lebih dominan dibanding warna
hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelih domba tersebut
30
dengan tangan belaiau sendiri sambil menyebut nama Allah
dan bertakbir dan meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba
tersebut.
3. Membaca shalawat kepada Nabi shallallahu „alalihi wasallam.
4. Menghadap kiblat.
Baik penyembelih maupun hewan yang disembelih keduanya dihadapkan ke
arah kiblat. Sebab Rasulullah SAW menyembelih hewan qurban dengan
menghadap ke arah kiblat.
5. Membaca doa supaya qurbannya diterima oleh Allah SWT.
6. Mengasah pisau yang akan digunakan supaya lebih tajam (Ansori, 1998: 45-
46).
G. Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban
Adapun tata cara penyembelihan hewan qurban adalah sebagai berikut:
1. Membaringkan hewan qurban dengan posisi lambung kirinya ke tanah dengan
muka menghadap kiblat.
2. Mengikat semua kaki hewan tersebut dengan tali kecuali kaki sebelah kanan
bagian belakang.
3. Letakkan kaki si penyembelih di atas leher atau muka hewan tersebut supaya
hewan tersebut tidak dapat menggerakkan kepalanya.
4. Membaca Bismillah.
5. Membaca shalawat.
6. Membaca takbir.
7. Membaca doa.
31
8. Apabila orang lain yang menyembelihkan, maka si penyembelih menyebutkan
nama-nama orang yang berqurban.
9. Muali menyembelih hewan.
H. Pembagian Daging Qurban
Setelah selesai di sembelih daging hewan qurban tersebut kemudian dibagi-
bagikan. Di kalangan para ulama terjadi perbedan pendapat yaitu mengenai
seberapa banyak daging qurban yang boleh dimakan, yang untuk disedekahkan
dan untuk dihadiahkan yaitu:
1. Sebagian ulama berpendapat bahwa menyedekahkan hewan qurban seluruhnya
itu lebih baik.
2. Pendapat lain mengemukakan bahwa sepertiga dimakan sendiri, sepertiga
dihadiahkan, kemudian sepertiga lagi disedekahkan. Pendapat ini berdasarkan
atas Firman Allah SWT yaitu:
ها صواف فإذا والبد ر فاذكروا اسم اللو علي ن جعلناىا لكم من شعائر اللو لكم فيها خي رناىا لكم لعلكم تشكر ها وأطعموا القانع والمعت ر كذلك سخ ون وجبت جنوب ها فكلوا من
Artinya: Dan telah kami jadikan untuk kamu inta-unta itu sebagian dari syi‟ar
Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Maka
sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam
keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh
(mati) maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang
rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan
orang yang meminta. Demikianlah kami telah menundukkan unta-
unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur (QS. Al-
Hajj: 36).
32
Pendapat kedua ini juga sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW
bahwasannya Rasulullah SAW membagi daging qurban menjadi tiga bagian.
Sebagian daging untuk dimakan sendiri, sebagian daging untuk dihadiahkan, dan
sebagian lain untuk diberikan kepada fakir miskin. Jadi pendapat kedualah yang
dapat dijadikan pilihan terbaik. Kepada orang yang berqurban diharamkan untuk
menjual bagian-bagian dari hewan qurban tersebut baik berupa daging, kulit
ataupun yang lainnya.
Akan tetapi, apabila seseorang berqurban dengan tujuan untuk memenuhi
nadzarnya maka keseluruhan dari hewan qurban tersebut haruslah disedekahkan
dan haram hukumnya untuk memakannya. Ada pendapat yang mengemukakan
bahwa daging hewan qurban tersebut dikonsumsi, maka wajib mengganti seharga
hewan tersebut. Pendapat lain juga mengatakan bahwa dia harus menggantinya
dengan daging yang sama meskipun tidak disembelih lagi (Mulana, Skripi UIN
Raden Intan Lampung: 2017).
I. Qurban pada Masa Klasik
Kata qurban ternyata telah ada sejak zaman dahulu, faktanya ternyata tradisi
qurban tersebut telah dilaksanakan pada zaman Arab Jahiliyah dan masih terus
dilaksanakan sampai pada saat ini:
1. Qurban pada masa Arab Jahiliyah
Bangsa Arab Jahiliyah ternyata melaksanakan qurban, qurban yang
mereka lakukan ditujukan kepada berhala-berhala yang nereka
sembah.Pelaksanaannya yaitu sebagian hewan qurban disembelih sebagai
33
persembahan kemudian sebagian hewan sengaja dilepaskan bebas dan
semuanya itu dipersembahkan untuk berhala yang mereka sembah. Adapun
sembelihan pada masa Jahiliyah ada tiga yaitu:
a. Untuk memeohon keselamatan.
b. Untuk mendekatkan diri kepada yang dipuja.
c. Untuk meminta ampunan.
2. Qurban bangsa Yunani dan Romawi
Bangsa Yunani membagi-bagikan daging qurban kepada orang-orang
yang hadir, sedikit-sedikit dijadikan untuk berkat.Pada saat upacara
penyembelihan, pendeta memercikan madu dan air kepada yang hadir,
kemudian madu dan air diganti dengan air mawar.
Bangsa Finiki, Persi, Romawi dan bangsa Mesir, melakukan
penyembelihan manusia untuk qurban. Adat seperti ini berlangsung sangat lama
di Benua Eropa pada tahun 657 M baru kebiasaan buruk ini dilarang oleh ketua-
ketua majelis agama.Akan tetapi bangsa Jerman masih tetap melaksanakannya.
Tradisi bangsa Romawi Kuno yaitu mereka memasukkan garam ke dalam
qurban mereka yaitu diletakkan bersama biji gandum, karena menurut
kepercayaan mereka garam merupakan pelengkap sedekah. Menurut riwayat
Mesir dahulu pada tiap-tiap tahun mempersembahkan seorang gadis untuk
sungai Nil. Mulanya gadis tersebut dihiasi lalu kemudian ditenggelamkan ke
sungai Nil, kebiasaan ini cukup lama kemudian akhirnya dilenyapkan.
3. Qurban pada masa Nabi Adam As
34
Qurban atau penyembelihan binatang pertama kali dilakukan oleh dua
anak Adam yaitu Habil dan Qabil. Mereka diperintahkan oleh ayah mereka
yaitu Adam As untuk berqurban. Dengan hati yang tulus Habil
mempersembahkan hewan yang paling baik namun dengan hati yang iri Qabil
berqurban buah-buahan dengan tujuan untuk mengalahkan saudaranya.
Kemudian Allah SWT menerima qurban yang ikhlas yaitu yang berasal dari
Habil. Dalam Qur‟an surat Al-Maidah ayat 27 dijelaskan mengenai hal tersebut
yaitu:
قبل من أحدها ول ي ت قبل من الخر قال واتل عليهم ن بأ اب ن آدم بالق إذ ق ربا ق ربانا ف ت ا ي ت قبل اللو من المتقي لق ت لنك قال إن
Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil
dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya
mempersembahkan qurban maka diterima dari salah seorang
dari mereka kedua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain
(Qabil) ia berkata (Qabil): “aku pasti membunuhmu!”. Berkata
Habil:” Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari
orang-orang yang bertaqwa”(QS. Al-Maidah: 27).
4. Qurban pada masa Nabi Idris As
Pada masa Nabi Idris As kaum-kaum yang taat kepadanya yaitu beragama
kepada Allah, bertauhid, beramal shalih di dunia mereka diperintahkan
berqurban antara lain yaitu berqurban dengan al-bakhur (dupa atau wangi-
wangian), al-dzabaih (sembelihan), al-rayyahi (tumbuh-tumbuhan yang harum
baunya seperti bunga ros ), al-hubub (biji-bijian) dan al-fawakih (buah-buahan).
5. Qurban pada masa Nabi Nuh As
35
Pada masa Nabi Nuh As qurban pun dilaksanakan setelah banjir yang
dialami pada masa Nabi Nuh As, beliau sengaja membuat tempat yang nantinya
digunakan untuk meletakkan hewan-hewan qurban, dan setelah diletakkan
tersebut qurban tersebut dibakar.
6. Qurban pada masa Nabi Ibrahim As
Ternyata qurban juga terjadi pada masa Ibrahim As, pada suatu malam
Nabi Ibrahim As bermimpi diperintahkan untuk menyembelih putranya Ismail.
Kemudian Nabi Ibrahim pun memeberitahukan kepada putranya Ismail bahwa
ia diperintahkan oleh Allah Ismail pun setuju untuk disembelih. Akhirnya Nabi
Ibrahim putranya ke suatu tempat. Kemudian pisau pun diletakkan di leher
putranya tersebut sekuat-kuatnya namun lehernya tidak apa-apa. Lalu tiba-tiba
seekor kibasydatang menggantikan Ismail As untuk disembelih dan Ismail pun
selamat. Kisah ini diuangkapkan oleh Allah SWT dalam al-Qur‟an surat As-
shaffat ayat 102:
عي قال يا ب ن إن أرى ف المنام أن أذبك فانظر ماذا ت رى ا ب لغ معو الس قال يا ف لم ستجدن إن شاء اللو من الصابرين اف عل ما ت ؤمر أبت
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (paada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”.Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu, InshaAllah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar. (QS.Ash-Shaffat: 102).
36
7. Qurban pada masa Nabi Musa As
Pada masa Nabi Musa As qurban dibagi menjadi dua yaitu yang berdarah
dan yang tidak berdarah. Adapun qurban yang berdarah yang dimaksud
dikalangan mereka adalah:
a. Qurban dibakar
Hewan-hewan yang dijadikan qurban tersebut dibakar akan tetapi hewan
tersebut tidak diambil dagingnya akan tetapi kulitnya yang dihadiahkan
untuk tukang-tukang ramal.
b. Qurban penebus dosa
Untuk berqurban penebus dosa, sebagian daging hewan tersebut mereka
bakar dan sebagian lainnya diberikan untuk ahli-ahli nujum untuk dimakan.
c. Qurban untuk keselamatan
Hewan yang dijadiakn qurban untuk keselamatan hahal dimakan oleh
mereka.
8. Qurban pada masa Nabi Muhammad SAW
Pada masa Nabi Muhammad SAW beliau juga melaksanakan perintah
qurban. Rasulullah menyerahkan seratus ekor unta, dan pemberiannya itu
dilakukan dengan sukarela. Dalam riwayat alin Rasulullah SAW menyembelih
seratus Budnah (unta atau sapi) pada haji wada‟ di Mina, 70 ekor disembelih
oleh tangannya sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali ra (Sabiq: 1997: 221).
37
J. Hikmah Berqurban
Berqurban mempunyai beberapa hikmah yang terkandung di dalamnya antara
lain yaitu:
1. Mendapatkan cinta kepada Allah
Sejak diperintahkan, apa yang diminta dikorbankan adalah barang/sesuatu
yang sangat dicintai/disukai, yang menunjukkan bahwa Allah sedang menguji
apakah seorang hamba itu benar/sungguh-sungguh mencintai Allah diatas
segalanya, mau mengorbankan apa saja untuk yang dicintainya, sekaligus
menegaskan bahwa Allah adalah pemilik semuanya termasuk apa-apa yang
ada/dititipkan pada manusia.
2. Mendapat bekal taqwa
Manusia hidup di dunia harus mencari bekal taqwa untuk keselamatan di
akhiratnya, dengan menjalankan perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya.
Manusia yang bertaqwa akan tumbuh perasaannya bahwa ia adalah hamba/abdi
dari Tuhannya. Berkurban merupakan bentuk ketaatan dan tunduk atas perintah
Tuhan.
3. Sarana mendekatkan diri pada Allah
Qurban mempunyai akar kata qaruba, yang membentuk kata: qurb
usia akan bertambah dekat pula dengan kematian, artinya makin dekat
perjumpaan dengan Tuhan, dengan qurban minimal menjadikan ingat dan insaf,
yang pada akhirnya berjumpa dengan-Nya dalam kebaikan.
38
4. Mengharapkan kesucian diri dan hartanya
Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri
dan harta.Ibadah Kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di
Hari Raya Iedul Adha (HR. Tirmidzi).
5. Sebagai penebus dosa untuk mendapatkan ampunan (Hadist Al-Bazzar dan
Ibnu Hibban)
“Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia,
sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas
dosa-dosamu yang telah lalu”.
6. Menumpuk sifat terpuji dan menghilangkan sifat tercela
Melaksanakan qurban dengan penuh penghayatan dapat memupuk sifat
mahmudah yang berupa ketaatan, ketundukan atas perintah-Nya, pemurah
terhadap sesama, bertaubat, menambah rasa syukur, dan lainnya. Disamping itu
juga memupuskan sifat mazmumah seperti cinta dunia, kikir, pelit, sombong,
dendam, hasad dengki, dll.
7. Meningkatkan kasih sayang
Tidak dipungkiri bahwa qurban bermanfaat bagi sesama, menumbuhkan
dan meningkatkan kasih sayang, utamanya antara yang kaya dan miskin,
merekatkan hubungan yang renggang, wujud kebersamaan dan kerukunan,
karena masyarakat saling bersilaturahim.
8. Syiar Islam dan sunnah Nabi Ibrahim As
39
Ibadah qurban adalah syiar Islam yang melestarikan millah atau sunnah
Nabi Ibrahim as, Nabi yang berjuluk Khalilullah (orang yang sangat dekat
dengan Tuhan)
9. Pahala dan kemudahan dalam meniti di atas shiratal mustaqim
“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya
qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan
Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang
berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan
sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah
diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban
itu.” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim), dalam riwayat
lain “Muliakanlah kurban kamu karena ia menjadi tunggangan kamu di titian
(shiratal mustaqim) pada hari kiamat.”
40
BAB III
PRAKTEK PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo
Rt 01 merupakan bagian dari Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo yang
terletak di Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Letaknya sangat strategis
di mana Rt 01 merupakan bagian yang paling dekat dengan jalan utama
sehingga banyak warga Rt lain maupun desa lain melewati Rt 01. Selain
sebagai jalur utama Rt 01 juga dekat dengan persawahan sehingga terasa asri.
Suasana pedesaan sangat terlihat jelas dimana di warga masyarakat Rt 01
sangat guyup rukun dalam segala kegiatan.Lingkungan sangat terjaga terlihat
bersih.Selain itu di Rt 01 juga terdapat sungai yang bersih sehingga dapat
dimanfaatkan oleh warganya untuk mencuci, mandi dan sekedar refresing.
2. Tata Letak Goegrafis
Secara geografis Rt 01 merupakan bagian dari Dusun Kalilawang Desa
Sitiharjo dan Desa Sitiharjo merupakan bagian dari Kecamatan garung
Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Rt 01 merupakan bagian paling bawah
disbanding dengan Rt lainnya dalam segi letaknya. Rt 01 ini berjarak 2, 2 km
dari pusat Kecamatan Garung ke arah selatan atau 6,9 km ke arah utara dari
pusat kota Kabupaten Wonosobo.
41
Adapun wilayah Rt 01 teletak sebagai pusat pemerintahan dimana di Rt
01 ini terdapat kantor kelurahan, Sekolah Dasar Negeri Sitiharjo, lapangan,
serta gedung olahraga, Rt 01 Dusun Kalilawang juga menjadi jalur utama untuk
ke desa lainya karena teletak paling timur atau paling dekat dengan jalan raya.
3. Keadaan Demografi
Rt 01 merupakan bagian dari Dusun Kalilawang termasuk dalam Desa Sitiharjo
Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo yang memiliki jumlah penduduk 132
jiwa yang terdiri dari 59 penduduk laki-laki dan 72 dan jumlah penduduk
perempuan dan terdiri dari 32 KK. Jumlah penduduk tersebut apabila
diklasifikasikan menurut beberapa faktor adalah sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk menurut segi usia.
Berikut adalah table data jumlah penduduk menurut segi usia.
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Usia
Usia Jumlah Penduduk
< 1 Tahun 5Jiwa
1-4 Tahun 7 Jiwa
5-14 Tahun 23 Jiwa
15-39 Tahun 51 Jiwa
40-64 Tahun 32 Jiwa
65 Tahun ke atas 14 Jiwa
42
Jumlah Total 132 Jiwa
b. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Seluruh warga Rt 01 Dusun Kalilawang ini merupakan penduduk
beragama Islam. Situasi keagamaan di Desa Sitiharjo sangat diwarnai oleh
kegiatan-kegiatan keagamaan di antaranya majlis jumatan, pengajian umum,
pengajian remaja, pengajian lapanan dan peringatan hari besar Islam.
c. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
Berikut adalah table data mengena jumlah penduduk menurut jenis
pekerjaan:
Table 3.2
Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 8 Jiwa 10 Jiwa
Buruh 11 Jiwa 3 Jiwa
PNS 3 Jiwa Jiwa
Pegawai Stasta - -
Pedagang 2 Jiwa 1 Jiwa
Wiraswasta 6 Jiwa 1 Jiwa
Lainnya 2 Jiwa
43
Mayoritas warga Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo berpfofesi
sebagai wiraswasta hal ini ditandai dengan banyaknya para pekerja yang
tidak menetap setiap harinya. Dan sedikit sekali yang menjadi PNS dengan
alasan biaya melanjutkan ke perguruan tinggi yang semakin tahun semakin
meningkat.
d. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan
Berikut adalah table data mengenai jumlah penduduk menurut tingkat
pendidikan:
Tabel 3.3
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
NO Lulusan Jumlah
1 Belum Sekolah 12 Jiwa
2 Belum Tamat SD 11 Jiwa
3 SD 53 Jiwa
4 SMP 36 Jiwa
5 SMA 18 Jiwa
6 DI-DII -
7 DIII 1 Jiwa
8 SARJANA 3 Jiwa
9 PASCA SARJANA -
44
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk desa masih
kurang memperhatikan tingkat pendidikan dngan masih banyaknya
penduduk yang lulusan SD dan sedikit sekali yang lulusan sarjana bahkan
pascasarjana.
e. Struktur Pemerintahan Rt 01 Dusun Kalilawang
Ketua Rt : Samsul
Sekertaris : Arifin
Bendahara : Taufik
Keamanan : Ngadun
4. Sarana dan Prasarana Masyarakat
Desa Sitiharjo telah menyediakan sarana dan prasarana dalam beberapa
bidang yang cukup memadai untuk menunjang berbagai kegiatan diantaranya:
1. Sarana dalam bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan
Desa Sitiharjo terutama warga Rt 01 yang kebetulan terdapat SD dan
merupakan modal besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu keberhasilan
pembangunan ditandai dengan tingkat pendidikan masyarakat. Sarana
pendidikan yang disediakan di Desa Sitiharjo yaitu SD Negeri Sitiharjo,
2. Sarana Bidang Kesehatan.
Dilihat dari ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana kesehatan serta
akses masyarakat dan layanan kesehatan terdapat satu bidan yang membantu
45
masyarakat dalam pelayanan kesehatan serta adanya kegiatan Posyandu
Balita dan Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan Lansia diadakan sebulan
sekali tetapi jadwalnya berbeda, Posyandu Lansia sering mendatangkan
petugas kesehatan dari Kecamatan Garung untuk memandu para Lansia
melakukan senam, pengecekan kesehatan, dan pemberian Vitamin. Dalam
kegiatan ini warga Rt 01 ikut berpartisipasi di mana ini merupakan program
dari desa.
3. Sarana Bidang Keagamaan
Tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat
beragama untuk melakukan ibadah. Namun di Rt 01 belum terdapat tempat
ibadah di mana kegiatan ibadah biasa dilakukan di masjid dan di Pondok
Pesantren Tanwirussobir yang letaknya di Rt 02, yang jaraknya tidak jauh
dari Rt 01.
5. Keadaan Ekonomi Masyarakat
Tabel 3.4 Ekonomi Masyarakat
No NAMA Pekerjaan Pendapatan per
Bulan
Kondisi
Bangunan/Rumah
1 Sobarun Buruh Tani Rp. 800.000 Semi Permanen
2 Maniseh Pedagan Rp. 700.000 Semi Permanen
3 Karsono Petani Rp. 2000.000 Permanen
4 Ahmad PNS/Guru Rp. 3000.000 Permanen
46
Samsul
5 Ahmad Soem Wiraswasta Rp. Permanen
6 Adek Sopir Rp. 2000.000 Semi Permanen
7 Taufik Pedagang Rp. 3000.000 Permanen
8 Wes Pedagang/usaha Rp. 10.000.000 Permanen
9 Irvan Wiraswasta Rp. 5000.000 Permanen
10 Abdul Salam Wiraswasta Rp. 2000.000 Permanen
11 Tusar Buruh Tani Rp. 800.000 Semi Permanen
12 Mad Kukuh Petani Rp. 1000.000 Semi Permanen
13 Ramlan Petani Rp. 1000.000 Semi Permanen
14 Kodirin Buruh Tani Rp. 800.000 Permanen
15 Muhamad
Faik
Wirawasta Rp. 3000.000 Permanen
16 Somedi Buruh Tani Rp. 800.000 Semi permanen
17 Khasim Buruh Rp. 1000.000 Permanen
18 Diman Buruh Rp. 800.000 Semi Permanen
19 Ahmadi Petani Rp. 1000.000 Semi Permanen
20 Pawit Buruh Rp. 2000.000 Permanen
21 Asnan Petani Rp. 2000.000 Permanen
22 Teguh Buruh Tani Rp. 800.000 Semi Permanen
23 Muhamad Petani Rp. 1500.000 Semi Permanen
47
Faruk
24 Sugeng Buruh Rp. 2000.000 Permanen
25 Lukman Buruh Rp. 2000.000 Semi Permanen
26 Fiqih Buruh Rp. 1500.000 Permanen
27 Arifin PNS/Guru Rp. 4000.000 Permanen
28 Purnomo PNS/Guru Rp. 3.500.000 Permanen
29 Mustofa Wiraswasta Rp. 800.000 Semi Permanen
30 Nur Ngalim Wiraswasta Rp. 900.000 Semi Permanen
31 Imat Rahmat Petani Rp. 1500.000 Permanen
32 Ngadun Petani Rp. 1000.000 Permanen
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian masyarakat Rt
01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai wiraswata dan pertanian, dimana di masyarakat banyak
yang melakukan pencarian pasir di sungai serayu dan ada yang menjadi tukang
rumput untuk sapi parapetugas desa dan banyak yang ikut membuat jalan-jalan
para pemborong dari luar desa. Dan tidak kalah juga dengan para petani yang
menggarap sawah baik sawah sendiri maupun ngontrak sawah bengkok maupun
menggarap sawah milik orang lain.
Dalam pengolahan sawah ada yang sudah menggunakan traktor ada juga
yang menggunakan cangkul selain itu irigasinya juga cukup memadai sangat
48
lancar hal ini sangat membantu sekali dalam pengelolaan sawah. Untuk
mengurangi angka pengangguran di Desa Sitiharjo khususnya Rt 01 Dusun
Kalilawang biasanya diadakan semacam penyuluhan ketrampilan biasanya ini
ditujukan pada ibu-ibu PKK agar dapat membantu perekonomian keluarga.
Selain itu juga di Rt 01 terdapat masyarakatnya yang bermata pencaharian
sebagai pedagang baik pedagang warung di rumahnya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya di desa dimana kehidupan di desa masih kental dengan
adanya toleransi sosial, seperti takziah, menjenguk orang di rumah sakit,
menjenguk orang punya bayi, kondangan dan sebagainya.
6. Keadaan Sosial Keagamaan
Agama yang dianut oleh masyarakat Rt 01 Dusun Kalilawang Desa
Sitiharjo semuanya beragama Islam dan masyarakatnya sudah cukup baik
dalam menjalankan ibadah sesuai dengan ajarannya. Wajar saja bila kegiatan
yang dilakukan warga Desa Sitiharjo bernuansakan keagamaan, seperti
a. IPNU IPPNU ini diakan untuk membuat daya kreatifitas para remaja agar
mengurangi kegiatan diluar yang tidak bermanfaat.
b. Kegiatan pengajian malam Jumat oleh bapak-bapak ini dilakukan rutin
giliran setiap rumah ke rumah bertujuan mengirim tahlil bagi arwah
kerabat mereka yang sudah meninggal.
c. Kegiatan pengajian malam senin dilakukan oleh para bapak-bapak yang
masih muda kegiatannya sama halnya dengan kegiatan malam Jumat
yaitu tahlilan mengirim doa untuk arwah kerabat mereka.
49
d. Kegiatan malam rabu yang dilakukan oleh ibu-ibu kegiatan ini sama
seperti kegiatan yang dilakukan bapak-bapak akan tetapi ini khusus ibu-
ibu.
e. Kegiatan lapanan setiap tanggal 11 dalam perhitungan bulan jawa
pengajian ini dlakukan oleh para orang-orang yang mengikuti Thoriqoh.
f. Kegiatan Fatayat Muslimat Ibu dilakukan sebulan sekali baik di Desa
Sitiharjo sendiri dan di daerah lain.
g. Kegiatan TPA ini bagi anak-anak yang usia TK-SMP ini dilakukan setiap
hari dari jam 2 sampai jam 4 sore kecuali hari Jumat.
h. Kegiatan mengaji di Pondok Tanwirussobir bagi anak-anak SMP-SMA.
Meskipun masyarakat sudah cukup baik dalam bidang pengetahuan
keagamaan dan pengamalan agama islam. Tetapi masyarakat Desa Sitiharjo
terutama Dusun Kalilawang belum sepenuhnya mampu meninggalkan tradisi-
tradisi leluhur yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, massih terdapat
praktek-praktek uapacara adat seperti:
1. Upacara penyambutan kelahiran bayi:
a. Ngapati dilakukan pada waktu kandungan berusia empat bulan
b. Mitoni dilakukan pada waktu kandungan berusia tujuh bulan
c. Puputan dilakukan pada waktu pemberian nama terhadap anak pada
waktu baru lahir dan puser baru lepas.
2. Upacara kematian
50
a. Nusur Tanah ini dilakukan hari setelah ada anggota keluarga yang
meninggal dengan harapan diampuni dosanya.
b. Nelung dino ini masih kirim tahlil bagi arwah anggota yang meninggal.
c. Mitung dino masih sama yaitu pengiriman doa bagi arwah yang sudah
meninggal.
d. Matang puluh dino pengiriman doa bagi arwah yang sudah meninggal.
e. Nyatus pengiriman doa bagi arwah yang telah meninggal
f. Mendak pengiriman doa bagi yang telah meninggal
g. Nyewu pengiriman doa bagi arwah yang telah meninggal
3. Pelaksanaan Merdideso
Merdideso merupakan upacara ucapan rasa syukur kepada Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan karunia serta nikmat.Biasanya diadakan kirap
tumpeng keliling desa Sitiharjo dan berbagai festifal seperti drumband,
calung, orgen tunggal dll. Dan biasanya diadakan pada perhitungan bulan
jawa yaitu Suro atau Muharram.
4. Pelaksanaan Muludan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan Maulud secara perhitungan
bulan Hijriah bertujuan untuk bersedekah sekaligus mengirim arwah para
pendahulu.
5. Pelaksanaan Ruwahan
Kegiatan ini dilakukan pada setiap bulan Ruwah dalam perhitungan
bulan jawa sebagai refleksi untuk mendekatkan diri pada sang Illahi
51
menjelang bulan Ramadhan untuk persiapan dengan diadakannya ziarah ke
makam pendahulu.
B. Gambaran Umum Pewajiban Qurban dengan Arisan
Pewajiban qurban Idhul Adha yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa
Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, sudah dilakukan sejak tahun,
2012 ini atas inisiatif bapak Samsul dengan alasan sudah dua tahun di komplek
tesebut tidak ada yang melalukan ibadah qurban, sehingga dengan kejadian itu
warga Rt 01 berfikir bagaimana caranya agar setiap tahun ada yang melakukan
ibadah qurban. Karena jika ada yang qurban pun hanya 2/3 orang dibagi untuk satu
Rt dengan KK 32 orang masing-masing hanya mendapat kurang dari 1/2kg saja.
Gizi mayarakat kurang yang biasanya orang tidak setiap kali makan daging.
Dengan berbagai pertimbangan dan juga untuk memuliakan hari raya Idhul Adha
yang hanya setahun sekali kemudian membentuk arisan karena adanya keinginan
yang kuat sebagian para anggota untuk menunaikan ibadah qurban.Karena
berangkat dari kejadian dimana pada waktu hari raya Idhul Adha tidak satupun
orang yang berqurban, dan yang bisa berqurban hanya orang yang mampu saja.
Sehingga dengan kejadian itu menimbulkan untuk berpikir bagaimana caranya
agar bukan orang yang mampu saja yang bisa berqurban pada hari raya Idhul
Adha.
Kemudian pada acara kumpulan RT di bahas agar diadakan arisan qurban.
Namun arisan qurban ini bersifat wajib bagi warga RT 01 agar semuanya bisa
berqurban. Anggota arisan ini adalah laki-laki, sehingga yang mengikuti hanya
52
laki-laki saja tetapi ada pengecualian apabila sang suami sudah meninggal maka
boleh istri mengikutinya.
Berikut deretan pengurus arisan qurban Idhul Adha di Dusun Kalilawang
Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonososbo,
Struktur Kepengurusan:
1. Ketua : Taufik
2. Sekretaris : Irvan
3. Bendahara : Samsul
4. Lain-lain : Semua anggota arisan qurban
Adapun daftar peserta arisan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Daftar Peserta Arisan
No NAMA Daftar yang sudah memperoleh arisan
1 Sobarun Sudah
2 Maniseh Sudah
3 Karsono Belum
4 Samsul Sudah
5 Soem Sudah
6 Adek Sudah
7 Pak Taufik Belum
8 Pak Wes Sudah
53
9 Irvan Sudah
10 Salam Sudah
11 Tusar Belum
12 Mad Kukuh Sudah
13 Ramlan Belum
14 Kodirin Sudah
15 Faik Sudah
16 Somedi Sudah
17 Khasim Belum
18 Diman Sudah
19 Ahmadi Belum
20 Pawit Sudah
21 Asnan Sudah
22 Teguh Sudah
23 Faruk Sudah
24 Sugeng Belum
25 Lukman Sudah
26 Fiqih Belum
27 Arifin Sudah
28 Purnomo Belum
29 Mustofa Sudah
54
30 Nur Ngalim Sudah
31 Imat Rahmat Belum
32 Ngadun sudah
Arisan ini diikuti oleh 32 kepala keluarga masing-masing boleh
mendaftaran anggota keluarganya siapa nantinya yang akan memperolehnya
namun tanggung jawab dipegang oleh kepala keluarga, dari wawancara penulis
sudah terdapat 22 kepala keluarga yang telah memperolehnya dan masih ada
10 kepala keluarga yang belum memperolehnya dimulai dari tahun 2012 hingga
tahun 2017. Namun adanya ketentuan dalam arisan qurban yaitu:
a. Peserta arisan qurban merupakan warga dengan agama islam dan merupakan
warga Rt 01 Dusun Kalilawang. Kegiatan ini adalah bentuk taqarrub kepada
Allah sehingga di dalam arisan ini tidak pernah memandang golongan atau
aliran. Semua aliran dan golongan boleh masuk dan ikut arisan. Dan arisan
ini bersifat wajib.
b. Hak dan kewajiban peserta arisan qurban, yaitu setiap anggota memiliki
kewajiban yang samatidak membedakan antara pengurus dan anggota yaitu
melakukan iuran sesuai dengan biaya dan waktu yang telah dilakukan dan
berhak mencicil serta berhak mendaftarkan anggota keluarga yang akan
berqurban.
55
1. Mekanisme Iuran Arisan
Iuran dalam arisan ini sebesar Rp.250.000 dalam jangka waktu dua bulan
di mulai dari selesainya bulan Syawal hingga masuk bulan Dzulhijah. Namun
diperbolehkan dibayar secara nyicil setiap kumpulan Rt yang diadakan sebulan
sekali dan juga diperbolehkan membayar dengan cara mendataangi rumah
bendahara yaitu bapak Samsul. Biaya yang disetorkan boleh dicicil, biaya yang
terkumpul dari iuran anggota akan dibelikan kambing, karena dari tahun ke
tahun selalu ada kenaikan hewan qurban, maka penerimaan antara pertama dan
berikutnya akan berbeda. Para anggota arisan harus membayarkan biaya sesuai
dengan kesepakatan dan tidak adanya penambahan waktu, dan uang arisan
qurban ini tidak diperbolehkan di hutang karena ini untuk membeli hewan
qurban.
2. Sistem Pembelian Hewan Qurban
Sistem perolehan qurban di Rt 01 Dusun Kalilawang ini dilakukan
dengan cara undian, undian ini dilakukan pada saat hari terakhir pengumpulan
uang biasanya pada saat kumpulan Rt 01 pada akhir bulan Dzulqo‟dah untuk
menentukan siapa yang memperolehnya. Sehingga siapa yang mendapatkan
undian tersebut panitia kamudian membelikan kambing dengan membawa
orang yang mendapatkan arisan untuk memilih sendiri kambing mana yang
akan dibeli. Sistem ini dirasa efektif karena para panitia biasanya lebih mengerti
kriteria kambing yang dapat digunakan untuk berqurban dan anggota dapat
memilih sendiri. Biaya transportasi dipotong dari sisa pembelian kambing
56
karena setiap tahunnya harga kambing berbeda dan para anggota telah
menyepakati dengan harga kambing dan biaya transportasi yang dikenakan
untuk membeli hewan qurban.
C. Respon Masyarakat Terhadap Pewajiban Qurban dengan Sistem Arisan
Adapun respon masyarakat terhadap pewajiban qurban dengan sistem arisan
ini tidak semua masyarakat setuju dengan adanya pewajiban arisan ini, yang setuju
dengan adanya pewajiban qurban yaitu 12 orang dengan alasan dengan adanya
pewajiban arisan qurban ini masyarakat akan lebih ringan untuk melakukan qurban
dan setiap tahunnya ada yang berqurban di komplek tersebut. Seperti hasil
wawancara peneliti dengan narasumber;
“Dengan adanya arisan qurban ini masyarakat akan lebih ringan untuk
melakukan qurban dibanding dengan beli kambing sendiri yang harganya
lebih mahal dan di kompleks ini akan lebih banyak yang berqurban serta bisa
merasakan indahnya berbagi sesama muslim” (wawancara dengan bapak Wes
tanggal 29 September 2018)
Ada juga masyarakat yang kurang setuju dengan adanya pewajiban qurban
dengan arisan ini sejumlah lima orang dengan alasan pembayaran yang terlalu
singkat membuat mereka agak kesulitan. Ini berdasarkan wawancara dengan
narasumber.
“Dengan adanya arisan ini sebenarnya lebih baik tetapi saya keberatan
dengan pebayaran yang tempo waktunya hanya dua bulan saja kan tidak
semua orang mempunyai uang yang lebih di waktu tersebut alangkah
bagusnya lagi ada penambahan waktu dalam pembayaran” (wawancara
dengan Pak Mad Kukuh, tanggal 29 September 2018)
57
Dari beberapa masyarakat yang setuju dan tidak setuju sisanya yaitu ada
sekitar 15 orang netral artinya dengan diadakan pewajiban qurban dengan arisan
mereka terima jika tidak ada arisan juga tidak apa-apa
58
BAB IV
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEWAJIBAN
QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA MUSLIM RT 01 DUSUN
KALILAWANG DESA SITIHARJO KABUPATEN WONOSOBO
A. Praktek Pewajiban Qurban Idhul Adha terhadap Warga Muslim Rt 01
Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kabupaten Wonosobo
Bapak Samsul sekalu ketua Rt 01 dan orang yang dianggap paham tentang
agama mewajibkan warganya untuk melakukan ibadah qurban. Bukan hanya
semata-mata karena alasan sudah dua tahun di komplek tesebut tidak ada yang
melalukan ibadah qurban, sehingga dengan kejadian itu warga Rt 01 berfikir
bagaimana caranya agar setiap tahun ada yang melakukan ibadah qurban. Dengan
membentuk arisan karena adanya keinginan yang kuat sebagian para anggota
untuk menunaikan ibadah qurban.Karena berangkat dari kejadian dimana pada
waktu hari raya Idhul Adha tidak satupun orang yang berqurban, dan yang bisa
berqurban hanya orang yang mampu saja.Sehingga dengan kejadian itu
menimbulkan untuk berikir bagaimana caranya agar bukan orang yang mampu
saja yang bisa berqurban pada hari raya Idhul Adha.
Alasan yang paling kuat dalam pewajiban ini yaitu beliau menginginkan
warganya agar setiap tahun warganya bisa merasakan daging qurban dan mampu
melakukan qurban tanpa harus menunggu punya uang banyak. Qurban ini wajib
sebagai kewajiban bersama untuk memelihara terpenuhi syariat Islam.
59
B. Dampakbagi Masyarakat terhadap Pewajiban Qurban dengan Sistem Arisan
Dengan adanya pewajiban qurban maka semua warga Rt 01 Dusun
Kalilawang khususnya bisa melakukan ibadah qurban yang sebelumnya ada
yang belum pernah melakukannya, namun disisi lain ada dampaknya terutama
bagi warga yang kurang mampu dan warga yang ekonomi menengah ke atas.
a. Dampak pewajiban qurban bagi warga yang kurang mampu
Bagi warga yang kurang mampu ini agak memberatkan pasalnya
mereka masih harus memikirkan bagaimana caranya mencukupi kebutuhan
sehari-hari namun masih juga ada kegiatan sosial mereka merasa keberatan.
Dari pengalaman penulis di lapangan beberapa kalangan ekonomi menengah
ke bawah merasa keberatan, seperti halnya wawancara penulis dengan
narasumber yaitu bapak sobarun salah satu warga yang kurang mampu atau
tergolong ekonomi menengah ke bawah.
“Saya merasa senang sekali dengan adanya arisan qurban karena
sebelumnya saya belum bisa berqurban dengan adanya arisan qurban
ini Alhamdulillah saya bisa qurban, namun saya merasa keberatan
dengan pembayaran arisan karena waktunya sangat singkat sekali
hanya dua bulan dengan biaya Rp. 250.000 sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari saja saya masih belum cukup
ditambah kegiatan sosial di masyarakat juga banyak. Untuk menunasi
biaya arisan saya biasanya pinjam ke tetangga yang uangnya banyak
nanti kalau sudah punya uang saya kembalikan” (wawancara tanggal
16 Juli 2018).
Dari wawancara tersebut jelas bapak Sobarun masih kesusahan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya namun demi beliau ingin melakukan ibadah
qurban belaiau rela demi meminjam uang tetangganyaa jika sudah jatuh
60
tempo pembayaran arisan. Adanya arisan qurban ini bisa disisi lain bisa
membantu orang-orang yang kurang mampu untuk melakukan ibadah
qurban, dan di sisi lain juga dapat menjadi beban untuk mereka yang kurang
mampu sehingga harus pinjam sana-sini untuk menutupinya.
Namun mereka kadang merasa terbebani dengan jangka waktu yang
cukup singkat yaitu hanya dua bulan lebih sedikit saja. Menurut BPS yang
termasuk orang miskin kota yaitu jika suatu rumah tangga memiliki 3 anak
ditambah dengan mertua sehingga jumlah anggota keluarganya 7 orang, jika
pengeluaran kurang dari 2,6 juta per bulan tergantung jumlah anggota
keluarga atau sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga yang
rata-rata berbekal pendidikan SD ke bawah dan yang bekerja di kegiatan
memburuh atau pekerja serabutan dan sektor pertanian yang menerima upah
rata-rata Rp 49.500/hari. Dari survei BPS bapak Sobarun termasuk ke dalam
golongan ekonomi bawah atau miskin karena hanya bekerja sebagai buruh
tani yang tidak menentu (WWW. Pressreader. Com)
b. Dampak pewajiban qurban bagi orang ekonomi menengah ke atas.
Dengan adanya arisan qurban ini tidak menjadi masalah bagi warga
kalangan ekonomi menengah ke atas karena pasalnya berqurban di wajibkan
bagi kaum yang mampu sehingga tidak masalah bagi golongan ekonomi ini.
61
Seperti wawancara saya dengan narasumber:
“Saya merasa senang dan tidak ada masalah dengan adanya arisan
qurban ini karena semua warga bisa merasakan berqurban dari mereka
yang dulunya berqurban kini menjadi bisa berquran. Dan saya menjadi
ringan tidak harus membeli kambing dengan harga yang lumayan
mahal, jadi dengan adanya arisan ini terasa ringan hanya saja kalau
mau berqurban secara pribadi di luar arisan juga
diperbolehkan”(wawancara dengan bapak Taufik, 17 Juli 2018).
Bagi kalangan ekonomi menengah ke atas tidak ada permasalahn
mengenai biaya bahkan mereka memang sebenarnya diringankan karena tidak
harus membeli kambing dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
uang iuran setiap tahunnya.
Berqurban memang diwajibkan bagi kalangan orang-orang yang mampu
sehingga mereka akan selalu membantu orang-orang yang kurang mampu untuk
merasakan indahnya makan daging, merasakan apa yang dirasakan oleh orang
yang berada dalam kategori mampu.
C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pewajiban Qurban dengan Sistem Arisan
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa qurban itu wajib apabila
seseorang tersebut memiliki kemampuan. Adapun dalil yang memperkuat
pendapatnya itu adalah Firman Allah SWT dalam Surat Al-Kautsar ayat 1-3:
نك الكوث ر فصل لربك وا نر إن شانئك ىو الب ت ر إنآ أعطي Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan
berqurbanlah.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang teputus.
62
Selanjutnya hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yaitu:
حد ث نا ا ب وبكربن أب شيبة حد ث نا زيد بن الباب حد ث نا عبد اهلل بن عياش عن عبد اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال من كن لو سعة ول يضح الرحن العرج عن اب ىري رة أن رسول
فل ي قربن مصل ناArtinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Zaid bin Al-Hubbab telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin “ayyasy dari Abdurrahman Al-A‟raj dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda: “Barang siapa memiliki keleluasaan (untuk berqurban)
namun tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat
shalat kami.
Dalam hal ini qurban berlaku wajib apabila:
3. Seseorang tersebut telah bernadzar untuk berqurban.
Apabila seseorang telah bernadzar ingin menyembelih qurban maka hal
tersebut menjadi wajib hukumnya.Ia wajib menyedekahkan seluruhnya
dan tidak boleh dijual sekalipun kulitnya.
4. Seseorang diwajibkan untuk menyembelih unta apabila seseorang tersebut
melakukan thawaf ziarah dalam keadaan junub, haid atau nifas
Menurut Imam Syafi‟i dan Imam Malik, mereka berpendapat bahwa
ibadah qurban hukumnya sunnah muakkad (sangatlah dianjurkan). Imam Malik
dan Imam Syafi‟i berkata: “ Aku tidak menyukai seseorang yang mampu tetapi
tidak melakukannya”. Mazhab Maliki menyebutkan bahwa hukum sunnah ini
berlaku bagi orang yang tidak sedang melakukan perjalanan haji sedangkan
bagi jamaah haji diwajibkan untuk melakukan penyembelihan qurban di Mina.
63
؟ عن زيد بن ارقم قال: قال اصحاب رسول اهلل ص: يا رسول اهلل، ما ىذه الضاحيها يا رسول اهلل؟ قال قال: سن ة ابيكم اب راىيم. قالوا: فما لنا في بكل شعرة حسنة. قالوا: :
فالصوف يا رسول اهلل؟ قال: بكل شعرة من الصوف حسنة Artinya: Dari Zaid bin Arqam, ia berkata : Para shahabat Rasulullah
bertanya, "Apa yang kita peroleh dari udlhiyah itu, ya
Rasulullah?".Jawab beliau, "Pada tiap-tiap helai bulunya kita
peroleh satu kebaikan.Lalu para shahabat bertanya,
“Bagaimana dengan bulu domba, ya Rasulullah?". Beliau
SAW bersabda, “Pada tiap-tiap helai bulu domba kita peroleh
satu kebaikan” (HR. Ibnu Majah 2)
Karena sebenarnya berqurban adalah hukumnya sunnah, seperti hadist
yang berbunyi:
عن أب مسعود النصارى رضى اللو عنو قال : إن لدع الضحى وإن لموسر . )روه البيهقى( مافة أن ي رى جريان أنو حتم على
Artinya: Dari Abu Mas;ud Al-Anshory beliau berkata:
“Sesungguhnyaaku meninggalkan berkurban padahal aku
kaya, hanya karena khawatir tetanggaku melihat bahwa hal
tersebut adalah keharusan bagiku” (H.R. Baihaqy).
Ibnu „Umar berfatwa, bahwa berkurban adalah Sunnah dan Ma‟ruf.
Bukhari meriwayatkan:
باب سنة الضحية وقال ابن عمر ىي سنة ومعروف )صحيح البخاري(
Artinya: Bab Sunnahnya berkurban. Ibnu Umar berkata; Berkurban itu
Sunnah dan Ma‟ruf” (H.R.Bukhari)
64
Dari dua hadist di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa syariat
tidak mungkin mewajibkan sesuatu kepada mukallaf sesuatu yang ia tidak
mampu melakukannya (As-Sunnah Edisi Khusus 11/Tahun
XVII/1435H/2014M).
Rasulullah SAW mendiamkan umatnya yang tidak berkurban tanpa
mengkritiknya atau mencelanya. Abu Dawud meriwayatkan:
الضحى بالمصلى -صلى اهلل عليو وسلم-عن جابر بن عبد اللو قال شهدت مع رسول اللو ا قضى خطبتو ن زل من منبه وأتى بكبش بيده وقال - عليو وسلمصلى اهلل-فذبو رسول اللو ف لم
ت ن ل يضح من أم سنن أب داود()بسم اللو واللو أكب ر ىذا عن وعم
Artinya:Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata; saya menyaksikan bersama
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam Shalat Idul Adha di
lapangan, kemudian tatkala menyelesaikan khutbahnya beliau
turun dari mimbarnya, dan beliau diberi satu ekor domba
kemudian Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
menyembelihnya, dan mengucapkan: “BISMILLAAHI
WALLAAHU AKBAR, HAADZA „ANNII WA „AN MAN LAM
YUDHAHHI MIN UMMATI” (Dengan nama Allah, Allah Maha
Besar, ini (kurban) dariku dan orang-orang yang belum
berkurban dari umatku) (H.R. Abu Dawud).
Dalam Hadis di atas Rasulullah SAW berkurban untuk dirinya dan juga
untuk umatnya yang belum berkurban. Menunjukkan diantara umatnya ada
yang belum berkurban. Penyebutan ini tidak disertai kritikan, celaan, apalagi
ancaman terhadap mereka. Karena itu, hadist ini semakin menguatkan bahwa
berqurban hukumnya sunnah, bukan wajib.
65
Dari beberapa pemaparan bahwa tidak diwajibkan bagi yang tidak
mampu untuk melakukan ibadah qurban, dan ibadah qurban hanya
diperuntukkan bagi yang mampu secara syariat. Karena sesungguhnya Allah
tidak membebani suatu kaum diluar kemampuannya. Seperti pewajiban qurban
Idhul Adha dengan arisan di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo
Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, akan menjadi lebih maslahah
apabila hal itu menjadi tidak diwajibkan agar tidak membebani bagi kaum yang
kurang mampu dari segi ekonomi untuk berhak memilih akankah ikut arisan
tersebut ataupun tidak dengan itu tidak akan menambah beban dengan harus
berhutang kepada yang lebih mampu. Dan Allah tidak pernah memaksakan
hambanya, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 256:
ٱلرشد من ٱلغي فمن يكفر بٱلط غوت وي ؤمن بٱللو ف قد ٱ ين قد ت ب ي ستمسك ل إكراه ف ٱلديع عليم بٱلعروة ٱلوث قى ل ٱنفصام لا وٱللو م
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut
(Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari
Allah SWT) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Dan jangan sekali-kali memaksakan kehendak supaya mereka mau
beriman kepada Allah, karena kita semua bukanlah seorang pemaksa terhadap
manusia, yakni tidak bisa menciptakan keimanan didalam hati mereka. Hanya
66
hak Allah sendiri yang bisa menciptakan keimanan didalam hati mereka, kita
hanya diperintahkan untuk berusaha dan memberikan peringatan dengan
bijaksana dan penuh hikmah. Ibadah yang tidak diwajibkan oleh Allah
kemudian diwajibkan oleh manusia maka ini menyalahi aspek kemaslahatan
Dalam nenentukan hukum haruslah mempertimbangkan aspek maslahah
mursalah yaitu suatu kemaslahatan yang tidak ditetapkan oleh syara‟ suatu
hukum untuk mewujudkan dan tidak pula terdapat suatu dalil syara‟ yang
memerintahkan untuk memperhatikan atau mengabaikannya.
Maksud syariat Islam itu tidak lain adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan manusia, yakni menarik manfaat dan menolak kemudaratan dan
menghilangkan kesusahan. Kemaslahatan manusia itu tidak terbatas macamnya
dan tidak terhingga jumlahnya.Ia selalu bertambah dan berkembang mengikuti
situasi dan ekologi masyarakat. Penetapan suatu hukum itu kadang-kadang
member manfaat kepada suatu kelompok masyarakat tertentu, tetapi
mendatangkan mudharat kepada kelompok masyarakat yang lain.
Kemaslahatan-kemaslahatan yang telah dijelmakan ke dalam hukum-
hukum untuk mendukung terealirnya kemaslahatan itu dan dalam fungsinya
sebagai „illat hukum (Yahya, 1983: 105).
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Praktek Pewajiban Qurban Idhul Adha
di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten
Wonosobo, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tokoh masyarakat setempat mewajibkan qurban bagi warganya dengan
alasan karena berangkat dari kejadian dimana pada waktu hari raya Idhul
Adha tidak satupun orang yang berqurban, dan yang bisa berqurban hanya
orang yang mampu saja. Sehingga dengan kejadian itu menimbulkan untuk
berikir bagaimana caranya agar bukan orang yang mampu saja yang bisa
berqurban pada hari raya Idhul Adha. Alasan yang paling kuat dalam
pewajiban ini yaitu beliau menginginkan warganya agar mampu
merealisasikan bagaimana menjadi warga muslim yang baik dengan belajar
berqurban, serta ini wajib sebagai kewajiban bersama untuk memelihara
terpenuhi syariat Islam.
2. Dilihat dari praktek yang ada dalam pewajiban qurban Idhul Adha dengan
arisan yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan
Garung Kabupaten Wonosobo, dalam hukum Islam dalam Al-Qur‟an, hadist,
dan para ulama tidak ada yang mengatakan wajib secara mutlak Imam
Hanafi berpendapat qurban wajib bagi yang mampu dan bagi orang-orang
68
yang sedang berhaji maupun umrah tetapi ada udhur syar‟i kemudian diganti
dengan berqurban dan orang yang bernadzar sedangkan Imam Syafi‟i dan
Imam Malik berpendapat berqurban merupakan sunnah muakkad dan
diperuntukkan bagi yang mampu secara ekonomi. Adanya pewajiban qurban
dengan arian kurang memenuhi aspek kemaslahatan dimana masyarakat
yang tercatat dalam kelas ekonomi menengah ke bawah diwajibkan juga, hal
ini sangat membebani masyarakat seperti ini karena mereka harus meminjam
uang kepada yang lebih mampu untuk menutupi arisan tersebut hal ini akan
menambah beban apalagi dengan jarak waktu yang cukup singkat hanya dua
bulan lebih mereka harus menyetorkan uang sebesar Rp. 250.000, dengan
harus tutup lobang gali lobang pinjam uang.padahal untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya saja mereka masih kurang belum lagi di masyarakat
banyak kegiatan sosial yang harus mereka lakukan. Akan lebih maslahah
apabila arisan bersifat anjuran dan adanya penambahan jangka waktu
pembayaran.
B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan kepada pengurus dan anggota arisan
qurban Idhul Adha maupun masyarakat:
1. Qurban dengan arisan seperti ini harusnya bersifat anjuran saja bagi siapa saja
yang akan mengikutinya bukan kewajiban yang nantinya akan menimbulkan
kesulitan membayar bagi anggota arisan tersebut.
69
2. Berqurban dengan arisan seperti ini hendaknya dipelihara dan dikembangkan
mengingat besarnya manfaat namun tetap melihat segi ekonomi anggotanya dan
alangkah baiknya waktu pembayannya diperpanjang akan lebih meringankan
anggota
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 1990. Fiqh Islam. Jakarta: Pustaka Media.