Top Banner
Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis Performansi Supply Chain Management Menggunakan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H131-136). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu H-131 Analisis Performansi Supply Chain Management Menggunakan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) Henny (1) , Asep Lucky Kharisma (2) (1), (2) Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatikur No. 112 (1) [email protected] ABSTRAK Salah satu perusahaan yang berlokasi di Bandung merupakan sebuah perusahaan industri makanan, dengan produksi utama adalah produk bakso sapi. Dalam proses menjalankan kegiatannya perusahaan memiliki beberapa masalah yang terkait dengan proses manajemen rantai pasokan, sehingga masalah yang ditimbulkan mempengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu aspek yang sangat dipertimbangkan dalam perusahaan adalah mengenai performansi kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan, salah satu metode yang umum digunakan untuk mengukur performansi perusahaan adalah SCOR (Supply Chain Operation Reference) model. Pada dasarnya SCOR model ini mengitegrasikan tiga elemen utama dalam manajemen, yaitu business process reengineering, benchmarking dan process measurement kedalam kerangka lintas fungsi dalam supply chain. Berdasarkan hasil pengolahan yang dihitung. Atribut pertama supply chain reliability, mencakup delivery performance, fill rate dan perfect order fulfillment, masing-masing sebesar 97.86%, 100% dan 98%. Atribut kedua supply chain responsiveness, mencakup order fulfillment lead time pencapaiannya 1 hari. Atribut ke tiga supply chain flexibility, mencakup supply chain response time dan production flexibility, masing-masing 6 hari dan 1 hari. Atribut ke empat supply chain cost, mencakup cost of goods, supply chain management cost, SG&A cost dan warranty/return processing cost masing-masing 96.37%, 95.88%, 88.34% dan 100%. Atribut terakhir yaitu supply chain asset, mencakup cash to cash cycle time, inventory days of supply dan asset turn, masing-masing 98.93%, 93,78% dan 5.8%. Hasil perbandingan (benchmarking) berdasarkan analisis GAP yang telah dilakukan pada atribut supply chain cost, perusahaan berada pada klasifikasi parity dengan requirement opportunity untuk COGS sebesar 16.525 milyar dan SG&A cost sebesar 902 juta. Atribut profitability termasuk kedalam klasifikasi parity dengan requirement opportunity gross margin sebesar 251 milyar, operating income berpotensi naik sebesar 250 milyar dan untuk net operating income berpotensi naik sebesar 164 milyar. . Kata kunciAnalisis GAP, Analisis SWOT, Benchmarking, SCOR Model, Supply Chain Management. . I. PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia perindustrian menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya. Setiap perusahaan dituntut untuk berpikir kreatif untuk mengimplementasikan strategi bersaing dengan menghasilkan barang atau jasa yang lebih berkualitas, murah dan cepat dibandingkan dengan pesaingnya, karena konsumen mulai menuntut aspek kecepatan respon, inovasi dan fleksibilitas dari perusahaan. Supply Chain Management sendiri merupakan salah satu bagian yang sudah menjadi perhatian khusus bagi setiap perusahaan dalam mengelola perusahaannya, karena supply chain memiliki cara dalam merencanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada didalam perusahaan. Salah satu aspek yang sangat dipertimbangkan dalam perusahaan adalah mengenai kinerja dan perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan, dalam supply chain sendiri diperlukan pengukuran performansi kinerja rantai pasok. Salah satu metode yang umum
6

Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Aug 26, 2018

Download

Documents

tranhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis Performansi Supply Chain Management Menggunakan

Model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H131-136). Malang:

Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya.

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-131

Analisis Performansi Supply Chain Management

Menggunakan Model Supply Chain Operation

Reference (SCOR)

Henny (1), Asep Lucky Kharisma(2) (1), (2) Universitas Komputer Indonesia

Jalan Dipatikur No. 112 (1) [email protected]

ABSTRAK Salah satu perusahaan yang berlokasi di Bandung merupakan sebuah perusahaan

industri makanan, dengan produksi utama adalah produk bakso sapi. Dalam proses

menjalankan kegiatannya perusahaan memiliki beberapa masalah yang terkait dengan

proses manajemen rantai pasokan, sehingga masalah yang ditimbulkan mempengaruhi

kinerja perusahaan.

Salah satu aspek yang sangat dipertimbangkan dalam perusahaan adalah mengenai

performansi kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan, salah satu metode yang umum

digunakan untuk mengukur performansi perusahaan adalah SCOR (Supply Chain

Operation Reference) model. Pada dasarnya SCOR model ini mengitegrasikan tiga

elemen utama dalam manajemen, yaitu business process reengineering, benchmarking

dan process measurement kedalam kerangka lintas fungsi dalam supply chain.

Berdasarkan hasil pengolahan yang dihitung. Atribut pertama supply chain

reliability, mencakup delivery performance, fill rate dan perfect order fulfillment,

masing-masing sebesar 97.86%, 100% dan 98%. Atribut kedua supply chain

responsiveness, mencakup order fulfillment lead time pencapaiannya 1 hari. Atribut ke

tiga supply chain flexibility, mencakup supply chain response time dan production

flexibility, masing-masing 6 hari dan 1 hari. Atribut ke empat supply chain cost,

mencakup cost of goods, supply chain management cost, SG&A cost dan warranty/return

processing cost masing-masing 96.37%, 95.88%, 88.34% dan 100%. Atribut terakhir

yaitu supply chain asset, mencakup cash to cash cycle time, inventory days of supply dan

asset turn, masing-masing 98.93%, 93,78% dan 5.8%.

Hasil perbandingan (benchmarking) berdasarkan analisis GAP yang telah dilakukan

pada atribut supply chain cost, perusahaan berada pada klasifikasi parity dengan

requirement opportunity untuk COGS sebesar 16.525 milyar dan SG&A cost sebesar 902

juta. Atribut profitability termasuk kedalam klasifikasi parity dengan requirement

opportunity gross margin sebesar 251 milyar, operating income berpotensi naik sebesar

250 milyar dan untuk net operating income berpotensi naik sebesar 164 milyar.

.

Kata kunci— Analisis GAP, Analisis SWOT, Benchmarking, SCOR Model, Supply Chain

Management.

.

I. PENDAHULUAN

Persaingan dalam dunia perindustrian menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam

menjalankan aktivitas produksinya. Setiap perusahaan dituntut untuk berpikir kreatif untuk

mengimplementasikan strategi bersaing dengan menghasilkan barang atau jasa yang lebih

berkualitas, murah dan cepat dibandingkan dengan pesaingnya, karena konsumen mulai menuntut

aspek kecepatan respon, inovasi dan fleksibilitas dari perusahaan.

Supply Chain Management sendiri merupakan salah satu bagian yang sudah menjadi

perhatian khusus bagi setiap perusahaan dalam mengelola perusahaannya, karena supply chain

memiliki cara dalam merencanakan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada

didalam perusahaan. Salah satu aspek yang sangat dipertimbangkan dalam perusahaan adalah

mengenai kinerja dan perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan, dalam supply chain sendiri

diperlukan pengukuran performansi kinerja rantai pasok. Salah satu metode yang umum

Page 2: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Henny, Kharisma

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-132

digunakan untuk mengukur performansi perusahaan adalah model SCOR (Supply Chain

Operation Reference), SCOR sendiri adalah suatu model acuan dari operasi supply chain.

PT. Serena Harsa Utama sendiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang makanan dengan

produksi utamanya adalah produk Baso. Pada proses menjalankan kegiatannya PT. Serena Harsa

Utama memiliki beberapa masalah yang terkadang mengganggu kegiatan produksinya, seperti

terjadinya.

Pengukuran performansi supply chain dirasa perlu dilakukan agar seluruh kegiatan yang

berifat menghambat seperti yang dialami PT. Serena Harsa Utama dapat teridentifikasi sejak dini,

karena melalui pengukuran performansi dapat diketahui persentase pencapaian perusahaan dalam

menjalankan kegiatannya serta dapat teridentifikasi pada bagian mana saja masalah tersebut

muncul dan tentunya agar lebih mudah untuk mencari solusi terhadap masalah yang timbul,

karena semakin cepat masalah tersebut teridentifikasi maka akan semakin cepat pula perusahaan

untuk menangani masalah tersebut.

II. METODOLOGI

Objek penelitian ini adalah PT. Serena Harsa Utama (SHU) Bandung. Tahapan-tahapan

penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

A. Mendeskripsikan skema supply chain PT. SHU

B. Mengidentifikasi proses bisnis dan kondisi PT. SHU dengan menggunakan metode

SWOT berdasarkan plan, source, make, deliver.

C. Membuat matriks SCOR Level 1

D. Melakukan benchmark dengan perusahaan pesaing

E. Membuat scorcard Level 1 PT. SHU

F. Menganalisis scorcard GAP

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Framework SCM PT. Serena Harsa Utama

Dalam menjalankan proses bisnisnya PT. SHU memiliki beberapa supplier, gambaran

mengenai skema supply chain yang dijalankan PT. SHU dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Beef

Supplier

PT. Serena Harsa Utama

Flour Supplier

Spices Supplier

Spices Supplier

Spices Supplier

Ice Supplier

Local

Supplier

Traditional Market

Agen

Customer

Customer

Customer

Reseller

Reseller

Reseller

Customer

Customer

Customer

Ditribution

Ditribution

Ditribution

Ditribution

DitributionSharing

information

Sharing information

Sharing

information

Sharing

information

Sharing

information

Local

Supplier

Local

Supplier

Gambar 1 Framework Supply Chain PT. Serena Harsa Utama

Page 3: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Analisis Performansi Supply Chain Management Menggunakan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR)

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-133

B. Proses Bisnis & Kondisi PT. SHU Berdasarkan Matriks SWOT

Pada proses menjalankan suatu usaha tentunya kita dapat mengetahui skema atau proses

bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, gambar 2. Pada proses bisnis dimulai dengan

perencanaan meliputi s

Board of Director

Financial

Purchasing

Warehouse

Supplier

Transportation

Warehouse

Inventory

Raw Material Plan

Marketing

Production Planning

Production

Quality Control

Packing Inventory

Agent

Konsumen

Market

PLAN SOURCE MAKE DELIVER

Gambar 2 Proses Bisnis PT. SHU

Serta dalam menjalankan proses bisnis kita harus mengetahui kondisi perusahaan, salah

satunya adalah dengan melakukan analisis terhadap kekurangan, kelebihan, peluang dan ancaman

terhadap perusahaan yang sedang dijalankan. Dibawah ini merupakan tabel 1 mengenai analisis

SWOT PT. SHU.

Tabel 1 Matriks SWOT PT. SHU

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

1. Perusahaan yang masih terhitung baru tapi

sudah berbadan hukum PT (Perseroan Terbuka)

2. Kualitas produk yang baik

3. Memiliki konsumen tetap

4. Mengutamakan kualitas dan kebersihan dalam

proses produksinya

1. Kurangnya varian produk

2. Sistem Management yang masih bertumpang

tindih

3. Biaya operasional berbanding terbalik dengan

profit

4. Kapasitas produksi tidak terlalu besar

5. Sumber daya manusia yang masih perlu

dikembangkan

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)

1. Perusahaan dapat bersaing di pasar modern

2. Tingginya minat masyarakat akan produk

bakso

3. Menambah varian produk baru

1. Tingginya persaingan dalam industri olahan

daging

2. Inkonsistensi dalam hal menjaga kualitas

3. Daya tarik kemasan dan harga jual dengan

para pesaing

C. Matriks SCOR Level 1 PT. SHU

Setelah melakukan pengukuran performansi untuk setiap atribut yang terdapat pada matriks

SCOR level 1 mengenai atribut performansi supply chain reliability, responsiveness, flexibility,

cost dan asset. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

Page 4: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Henny, Kharisma

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-134

Tabel 2 Matriks SCOR Level 1 PT. SHU

D. Benchmarking Performansi Supply Chain PT. SHU dengan Pesaingnya

Pada bagian ini akan dilakukan perbandingan atau benchmarking mengenai performansi PT.

Serena Harsa Utama dengan pesaingnya yaitu PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Perbandingan

performansi ini meliputi beberapa atribut, seperti supply chain cost, supply chain asset

management efficiency, profitability dan effectiveness of return.

Hasil perbandingan yang disajikan berupa uang dan persentase dari nilai performansi masing-

masing atribut yang telah dihitung. Data perbandingan tersebut disajikan pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Perbandingan Performansi Supply Chain PT. SHU dengan pesaingnya

E. SCORcard Level 1 PT. SHU

Pada proses perhitungan yang telah dilakukan mengenai performansi setiap atribut yang telah

didapatkan, nilai pada setiap atribut akan disajikan pada tabel SCORcard berupa persentase nilai

actual nya yang telah dilakukan perbandingan dengan pesaing dalam industri yang sama yaitu PT.

Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Nilai SCORcard akan ditampilkan pada tabel 4 dibawah ini.

Performance

Attribute

Customer Facing Internal Facing

Supply

Chain

Reliability

Supply Chain

Responsiveness

Supply

Chain

Flexibility

Supply

Chain

Cost

Supply

Chain

Asset

Delivery

Performance 97.86%

Fill Rate 100%

Perfect Order

Fulfillment 98%

Order Fulfillment

Lead Time 1 Hari

Supply Chain

Response Time 6 Hari

Production

Flexibility 1 Hari

Cost of Goods 96.37%

Supply Chain

Management

Cost

95.88%

SG&A Cost 88,34%

Warranty/Return

Processing Cost 100%

Cash to Cash

Cycle Time 98.93%

Inventory Days of

Supply 93.78%

Asset Turn 5.8%

Perbandingan

perusahaan

Perbandingan PT Serena Harsa Utama

Revenue SG&A Cost of

Goods

Cash to

Cash

Cycle

Time

Inventory

Days of

Supply

Asset

Turns

Gross

Margi

n

Operatin

g

Income

Net

Operati

ng

Income

Return

on

Assets

PT. Serena Harsa

Utama 14.314 0.9% 84% 18.99 1.95 5.77% 5.77% 4.87% 4.04% 5.8%

PT. Japfa Comfees

Indonesia, Tbk 524.000 0.32% 4% 102.58 101.62 146% 95.99% 96% 63% 146%

Industry Parity 269.157 0.61% 44.00% 60.79 51.78 75.73% 50.88% 50.27% 33.33% 75.73%

Industri Advantage 371.094 0.49% 28.00% 44.07 31.85 103.72% 68.92% 68.43% 45.04% 103.72%

Industry Superior

90th 473.031 0.38% 12.01% 27.35 11.91 131.70% 86.97% 86.59% 56.76% 131.70%

Page 5: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Analisis Performansi Supply Chain Management Menggunakan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR)

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-135

Tabel 4 SCORcard PT. SHU

F. Perhitungan GAP

Berdasarakan perhitungan mengenai performansi untuk setiap atribut yang kemudian

disajikan kedalam tabel SCORcard, selanjutnya adalah perhitungan mengenai opportunity gap.

Kemudian setelah didapatkan nilai untuk opportunity gap untuk setiap bagian, selanjutnya adalah

pengklasifikasian nilai actual dengan nilai persentase dari industry parity, industry advantage dan

industri superior yang paling mendekati dengan nilai actualnya. Dapat dilihat pada tabel 5

dibawah ini.

Tabel 5. Perhitungan SCORcard GAP

IV. PENUTUP

Pada proses menjalankan usahanya PT. Serena Harsa Utama menjalin kerjasama dengan

beberapa perusahaan tentunya terkait dengan supply atau pengadaan bahan baku, seperti daging,

bumbu, tepung dan es. Untuk pengadaan bahan baku tersebut PT. Serena Harsa Utama

mempunyai supplier tetap dengan jumlah supplier keseluruhan sekitar 8 supplier, dengan rincian

3 supplier lokal untuk daging yang berlokasi di Jakarta, namun untuk kualitas dagingnya sendiri

terdiri dari kualitas lokal & import, karena terdapat 1 supplier yang juga mendapat supply daging

dari Australia.

Performance

Atribute or

Category

Level 1

Performance

Metrics

Actual

Parity Advantage Superior Parity

Gap

Median

of

Statistical

Sampel

Midpoint

of Parity

and

superior

90th

Percentile

of

Population

Parity -

Actual

Ext

ern

al

Supply Chain

Delivery

Reliability

Delivery

Performance 97.86%

Fill Rate 100%

Perfect Order

Fulfillment 98%

Supply Chain

Responiveness

Order

Fulfillment Lead

Time

1 Hari

Supply Chain

Flexibility

Supply Chain

Response Time 6 Hari

Production

Flexibility 1 Hari

Inte

rna

l

Supply Chain

Cost

Cost of Goods 84% 44.00% 28.00% 12.01% -39.98%

Supply Chain

Management

Cost

73%

SG&A Cost 0.9% 0.61% 0.49% 0.38% -0.29%

Warranty/Return

Processing Cost 100%

Supply Chain

Asset

Management

Efficiency

Cash to Cash

Cycle Time 18.99 60.79 44.07 27.35 41.80

Inventory Days

of Supply 1.95 51.78 31.85 11.91 49.84

Asset Turn 5.77% 75.73% 103.72% 131.70% 69.97%

Sh

are

ho

lder

Profitability

Gross Margin 5.77% 50.88% 68.92% 86.97% 45.11%

Operating

Income 4.87% 50.27% 68.43% 86.59% 45.40%

Net Operating

Income 4.04% 33.33% 45.04% 56.76% 29.29%

Effectiveness

of Return Return on Assets 5.8% 75.73% 103.72% 131.70% 69.97%

Performance

Atribute or

Category

Level 1

Performance

Metrics

Actual

Parity Advantage Superior Parity

Gap

Requireme

nt GAP

Requirement

Opportunity Median of

Statistical

Sampel

Midpoint

of Parity

and

superior

90th

Percentile

of

Population

Parity -

Actual

Supply Chain

Cost

Cost of

Goods 84% 44.00% 28.00% 12.01% -39.98% -39.98% Rp 16,525,000,000

SG&A Cost 0.9% 0.61% 0.49% 0.38% -0.29% -0.29% Rp 902,000,000

Profitability

Gross

Margin 5.77% 50.88% 68.92% 86.97% 45.11% 45% Rp251,898,000,000

Operating

Income 4.87% 50.27% 68.43% 86.59% 45.40% 45% Rp250,995,500,000

Net

Operating

Income

4.04% 33.33% 45.04% 56.76% 29.29% 29% Rp164,339,500,000

Keterangan: warna abu-abu merupakan klasifikasi yang terpilih

Page 6: Petunjuk Sitasi: Henny, & Kharisma, A. L. (2017). Analisis ...k8bksti.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/21... · Analisis Performansi Supply ... Kata kunci— Analisis GAP, Analisis

Henny, Kharisma

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu

H-136

Berdasarkan hasil SCORcard kita dapat mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh PT. SHU,

yaitu pada atribut supply chain asset management efficiency pada bagian cash to cash cycle time

& inventory days of supply serta SG&A cost. Kedua atribut tersebut termasuk kedalam klasifikasi

superior dan melebihinya, dengan nilai aktualnya sebesar 18.99 hari dan untuk klasifikasi nilai

superior nya adalah 27.35 hari. Kemudian untuk inventory days of supply sendiri nilai aktualnya

sebesar 1.95 hari dan untuk klasifikasi nilai superior nya adalah 11.91 hari.

Untuk atribut profitability dan effectiveness of return, hasil pencapaiannya pun masih

dibawah, untuk gross margin, operating income, dan net operating income masing-masing nilai

aktualnya adalah 5.77%, 4.87% dan 4.04%, ketiganya termasuk kedalam klasifikasi parity dengan

catatan PT. SHU harus menaikan persentasenya masing-masing sebesar 45.11%, 45.40% dan

29.29%. Begitu pula dengan return on assets nilai aktualnya adalah sebesar 5.8% untuk masuk

kedalam klasifikasi parity PT. SHU harus menaikan persentasenya sebesar 69.97%.

Untuk COGS & SG&A PT. SHU harus menurunkan persentase masing-masing sebesar

39.98% dan 0.29% dengan peluang keuntungan masing-masing sebesar 16.525 milyar dan 902

juta rupiah. Sedangkan untuk gross margin, operating income dan net operating income PT. SHU

harus menaikan persentasenya untuk masuk kedalam klasifikasi parity dengan persentase yang

harus dicapai adalah masing-masing sebesar 45%, 45% dan 29% dan memiliki peluang

keuntungan masing-masing 251 milyar, 250 milyar dan 164 milyar rupiah.

DAFTAR PUSTAKA Akbar, R., 2014, Analisis Performansi Rantai Pasok Menggunakan Model Supply Chain Operation

Reference (SCOR) di PT. Keramik Indonesia Asosiasi, Tbk., Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia.

Bolstorff, P., & Rosenbaum, R. , 2003, Supply Chain Excellence: A Hand Book For Dramatic Improvement

Using The SCOR Model (Second Edition), New York: AMACOM.

Mutakin, A., & Hubeis, M., 2011, “Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasokan dengan SCOR Model

9.0 (Studi Kasus di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)”, Jurnal Management dan Organisasi, II,

hlm. 92-103.

Munajat, M., A. 2013, Analisis Performansi Rantai Pasok Menggunakan Model Supply Chain Operation

Reference (SCOR) di PT. Asno Horie Indonesia. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas

Komputer Indonesia.

Pujawan, I Nyoman., & Mahendrawathi ER., 2005, Supply Chain Management, Surabaya: Gunawidya.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, 2016, Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT. Japfa Comfeed

Indonesia Tbk. Retrieved June 8, 2016, from https://www.japfacomfeed.co.id /id/investors/financial-

results

Wigaringtyas, L., D. , 2013, Pengukuran Kinerja Supply Chain Management Dengan Pendekatan Supply

Chain Operation Reference (SCOR) (Studi Kasus: UKM Batik Sekar Arum, Pajang, Surakarta).

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.