Top Banner

of 23

petunjuk FKIP

Apr 06, 2018

Download

Documents

Miuclas Ariesta
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    1/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    KULTUR JARINGAN TANAMAN

    A. Pengertian

    Kultur jaringan tanaman sebagai salah satu aplikasi dari

    bioteknologi tanaman merupakan budidaya tanaman yang

    dikerjakan secara in-vitro (dalam wadah tertutup atau dalam

    botol). Kultur jaringan yang dalam bahasa asing disebut sebagai

    tissue culture, weefsel cultuus atau gewebe kultur, menurut

    Yusnita (2004) didefinisikan sebagai suatu teknik menumbuh-

    kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau

    organ dalam kondisi aseptik secara in-vitro, yang dicirikan oleh

    kondisi kultur yang aseptik, penggunaan media kultur buatan

    dengan kandungan nutrisi lengkap dan ZPT (Zat Pengatur

    Tumbuh) serta kondisi ruang kultur yang suhu dan

    pencahayaannya terkontrol.

    Kultur jaringan tanaman akan berhasil dengan baik apabila

    syarat-syarat yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Syarat-syarat

    tersebut meliputi : pemilihan eksplan/bahan tanam, penggunaan

    media yang sesuai, keadaan yang aseptik dan pengaturan

    lingkungan tempat tumbuh yang sesuai.

    B. Dasar Ilmiah

    Kultur jaringan sesuai dengan definisinya sebagai teknik

    budidaya sel, jaringan dan organ tanaman dalam suatu lingkungan

    yang terkendali dan dalam keadaan aseptik, mengandung 2

    prinsip dasar yang jelas, yaitu :

    1. Bahan tanam yang bersifat totipoten.

    Pelaksanaan Teknik kultur jaringan ini berdasarkan teori sel

    yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwan mengenai sifat

    totipotensi (total genetic potencial), yaitu setiap sel tanaman

    yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat

    1

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    2/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    fisiologi yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi

    tanaman utuh jika ditempatkan dalam lingkungan yang sesuai.

    2. Budidaya yang terkendali.

    Sifat bahan yang totipotensi saja tidak cukup untuk kesuksesan

    kegiatan kultur jaringan. Keadaan media tempat tumbuh,

    lingkungan yang mempengaruhinya (kelembaban, temperatur,

    cahaya) serta keharusan sterilitas adalah hal mutlak yang

    harus terkendali.

    2

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    3/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    C. Macam Teknik Kultur Jaringan dan Manfaatnya

    Beberapa macam kultur jaringan yang dapat diaplikasikan

    berikut manfaatrnya, antara lain :

    1. Kulur biji steril, dapat digunakan untuk

    mengatasi perbanyakan tanaman yang persentase

    perkecambahannya rendah, misalnya pada biji tanaman

    anggrek.

    2. Kultur meristem, yaitu kultur jaringan yang

    menggunakan jaringan tanaman yang sel-selnya masih aktif

    mengalami permbelahan, misalnya tunas lateral tanaman yang

    masih muda, hal ini biasa digunakan untuk menghasilkan

    tanaman bebas virus atau penyakit sistemik lainnya.

    3. Kultur kalus, yaitu kultur jaringan untuk

    menginduksi kalus. Kalus merupakan sekumpulan sel yang

    masih aktif membelah dan belum terdeferensisai untuk

    membentuk tunas maupun akar. Salah satu manfaat kultur

    kalus adalah sebagai usaha produksi metabolit sekunder yang

    merupakan bahan aktif untuk obat-obatan pada industri

    farmasi.

    Dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara

    konvensional, perbanyakan tanaman secara kultur jaringan

    mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut :

    1. Untuk memperbanyak tanaman tertentu yang sulit atau sangat

    lambat diperbanyak secara konvensional.

    2. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan tidakmemerlukan

    tempat yang luas.

    3. Teknik perbanyakan tanaman secara kultur jaringan dapat

    dilakukan sepanjang tahun tanpa bergantung pada musim.

    4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.

    5. Memungkinkan dilakukannya menipulasi genetik.

    (Yusnita, 2004).

    3

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    4/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    4

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    5/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    ACARA I

    STERILISASI ALAT DAN PEMBUATAN MEDIA KULTUR

    A. Tujuan Praktikum

    1. Mengetahui prosedur sterilisasi alat-alat penanaman

    2. Mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan media kultur

    jaringan

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. Peralatan untuk penanaman eksplan, meliputi :

    Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), lengkap dengan

    lampu bunsen yang berisi spirtus.

    Petridish dan botol-botol kultur.

    Peralatan diseksi, yaitu pinset besar/kecil, pisau

    pemes, gunting eksplan.

    Alat-alat penanaman, yaitu petridish dan peralatan diseksi

    dibungkus dengan kertas, kemudian disterilisasi di dalam

    autoklaf pada tekanan 1,5 kg/cm2 selama 45 menit. Setelah

    disterilisasi, alat-alat tersebut disimpan di dalam oven.

    b. Peralatan untuk pembuatan media, meliputi :

    Timbangan Analitik

    Botol-botol kultur

    Magnetik stirer

    pH meter

    Gelas piala

    Pipet

    Plastik pp 0,3 mm

    Karet gelang

    Kertas label.

    5

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    6/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    2. Bahan-bahan untuk pembuatan media

    a. Aquadest

    b. Larutan stok, terdiri atas hara makro dan mikro, vitamin

    serta ZPT.

    c. Agar-agar

    d. Gula

    e. NaOH 1 N dan HCL 1 N

    C. Cara Kerja

    1. Pembuatan Larutan Stok

    Bahan-bahan kimia komponen media dibutuhkan dalam

    jumlah yang relatif kecil, oleh karena itu bahan-bahan tersebut

    disediakan dalam bentuk larutan yang disebut sebagai larutan

    stok.

    Larutan stok merupakan larutan bahan-bahan komponen

    media yang besarnya telah dikalikan menjadi beberapa

    konsentrasi. Sehingga larutan stok ini berfungsi untuk

    memudahkan penimbangan dan menghindari kesalahan

    penimbangan bahan-bahan yang diperlukan dalam jumah yang

    relatif kecil.

    Langkah-langkah pembuatan larutan stok , meliputi :

    a. Larutan stok media

    (1)Menimbang bahan-bahan kimia yang telah dikalikan

    menjadi beberapa kali konsentrasi, misalnya untuk unsur

    hara makro dikalikan 20 dan unsur hara mikro dikalikan

    100 kali konsentrasi.

    (2)Melarutkan bahan-bahan kimia tersebut ke dalam

    aquadest dengan volume tertentu, misalnya 500 ml.

    (3)Memasukkan masinr-masing larutan ke dalam botol dan

    menyimpannya ke dalam refrigerator.

    b. Larutan stok zat pengatur tumbuh

    6

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    7/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Zat pengatur tumbuh hanya diperlukan dalam jumlah sedikit

    sekali. Biasanya zat pengatur tumbuh ini dibuat dengan

    kepekatan 1-10 mg/ml. Cara membuat larutan stok masing-

    masing ZPT adalah sebagai berikut :

    (1) Menghitung kebutuhan bahan BAP 100

    ppm sebanyak 300 ml adalah sebagai berikut :

    100 ppm = 100 mg/l

    = 30 mg/0,3 l

    = 30 mg/300 ml

    (2) Menghitung kebutuhan bahan IBA 100

    ppm sebanyak 100 ml adalah sebagai berikut :

    100 ppm = 100 mg/l

    = 10 mg/0,1 l

    = 10 mg/100 ml

    (3) Melarutkan bahan dengan Alkohol atau

    NaOH 1 N kemudian ditambah dengan aquadest sampai

    300 ml untuk BAP dan 100 ml untuk IBA.

    (4) Memasukkan masing-masing larutan

    tersebut ke dalam botol dan menyimpannya ke dalam

    refrigerator.

    2. Pembuatan Media

    Media kultur merupakan salah satu faktor penentu

    keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.

    Berbagai komposisi media kultur telah diformulasikan untuk

    mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    yang dikulturkan. Contohnya komposisi Knudson C (1946),

    Heller (1953), Nitsch dan Nitsch (1972), Gamborg dkk. B5

    (1976), Linsmaier dan Skoog-LS (1965), Murashige dan Skoog-

    MS (1962) serta woody plant medium-WPM (Lloyd dan McCown,

    1980). Komponen media kultur yang lengkap sebagai berikut :

    7

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    8/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Air distilata (akuades) atau air bebas ion sebagai

    pelarut atau solven.

    Hara-hara makro dan mikro.

    Gula (umumnya sukrosa) sebagai sumber energi.

    Vitamin, asam amino dan bahan organik lain.

    Zat pengatur tumbuh.

    Suplemen berupa bahan-bahan alami, jika diperlukan.

    Agar-agar atau gelrite sebagai pemadat media.

    (Yusnita, 2004).Langkah-langkah pembuatan media (1 liter) adalah

    sebagai berikut :

    (1)Mengambil masing-masing larutan stok sesuai dengan

    ukuran yang telah ditentukan dan memasukkannya ke

    dalam gelas piala.

    (2)Mengambil larutan stok ZPT sesuai dengan perlakuan,

    misalnya : Untuk membuat media 1 L dengan konsentrasi BAP 2

    ppm, maka volume larutan stok yang diambil adalah :

    V1 x M1 = V2 x M2

    V1 x 100 ppm = 1000 ml x 2 ppm

    V1 = 20 ml/L

    Untuk membuat media 1 L dengan konsentrasi IAA 0,5

    ppm, maka volume larutan stok yang diambil adalah :V1 x M1 = V2 x M2

    V1 x 100 ppm = 1000 ml x 0,5 ppm

    V1 = 5 ml/L

    Ket. : V1 = volume larutan stok yang diambil

    M1 = dosis larutan stok yang tersedia

    V2 = volume media yang akan dibuat

    M2 = dosis media yang akan dibuat.(3)Menambah aquadest sampai 1000 ml.

    8

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    9/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    (4)Menambah gula sebanyak 30 gr.

    (5)Mengatur pH dalam kisaran 5,8 6,3 dengan

    menambahkan beberapa tetes NaOH untuk menaikkan pH

    atau HCL untuk menurunkan pH. Pada saat pengukuran pH,

    larutan media diaduk dengan magnetik stirer.

    (6)Menambahkan agar-agar 8 gr kemudian dididihkan.

    (7)Menuangkan larutan media ke dalam botol-botol kultur

    kurang lebih 25 ml tiap botol.

    (8)Menutup botol berisi larutan media dengan plastik.

    (9) Memasukkan botol-botol berisi media ke dalam autoklaf

    untuk proses sterilisasi pada tekanan 1,5 kg/cm2 selama 45

    menit.

    (10) Menyimpan media pada rak penyimpan media yang

    bertujuan untuk mengantisipaso ada tidaknya kontaminasi

    pada media sehingga dapat dicegah penggunaan media

    yang telah terkontaminasi pada saat penanaman.

    3. Media Penanaman

    Dalam praktikum ini, media yang digunakan adalah

    media Murashige dan Skoog (MS) yang dimodifikasi dengan

    penambahan ZPT BAP 2 ppm dan IAA 0,5 ppm. Media kultur

    tersebut digunakan untuk penanaman 4 macam eksplan

    dengan masing-masing eksplan diulang sebanyak 2 kali untuk

    setiap mahasiswa / praktikan.

    9

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    10/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    ACARA II

    KULTUR JARINGAN MAWAR

    A. Tujuan Praktikum.

    1. Mengetahui teknik kultur jaringan mawar

    2. Mengetahui pengaruh BAP dan IBA terhadap

    pertumbuhan dan perkembangan eksplan mawar.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. LAFC lengkap dengan lampu bunsen

    b. Petridish dan botol-botol kultur

    c. Peralatan diseksi yaitu pinset besar/kecil dan pisau

    pemes.

    2. Bahan

    a. Eksplan : mawar

    b. Media kulltur

    c. Alkohol 96 %

    d. Aquadest steril

    e. Spirtus

    f. Chlorox (Sunclin)

    C. Cara Kerja

    1. Persiapan eksplan

    2. Sterilisasi ekpslan (dilakukan dalam LAFC)

    Merendam eksplan dalam larutan Dithane M-45 3 mg/l

    selama 12 jam, dilanjutkan dengan chlorox 5,25 %

    (Sunclin 100 %) selama 3 menit.

    Membilas eksplan dengan aquadest steril.

    3. Penanaman eksplan

    Membuka plastik penutup botol media kultur.

    10

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    11/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Mengambil eksplan dan menanamnya di media kultur

    dengan pinset. Setelah digunakan, pinset harus selalu

    dibakar di atas api.

    Selama penanaman, mulut botol harus selalu dekat dengan

    api untuk menghindari kontaminasi.

    4. Pemeliharaan

    Botol-botol media berisi eksplan ditempatkan di rak-rak

    kultur

    Lingkungan di luar botol harus dijaga suhu, kelembaban dan

    cahayanya.

    Penyemprotan botol-botol kultur dengan spirtus dilakukan 2

    hari sekali untuk mencegah kontaminasi.

    5. Pengamatan selama 5 minggu, yang diamati :

    Saat muncul akar, tunas, daun dan kalus (HST), diamati

    setiap hari.

    Jumlah akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu sekali.

    Deskripsi kalus (struktur dan warna kalus), dilakukan pada

    akhir pengamatan.

    Persentase keberhasilan, dilakukan pada akhir pengamatan.

    11

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    12/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    ACARA III

    KULTUR JARINGAN NANAS

    A. Tujuan Praktikum

    1. Mengetahui teknik kultur jaringan nanas

    2. Mengetahui pengaruh BAP dan IBA

    terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan nanas.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. LAFC lengkap dengan lampu bunsen

    b. Petridish dan botol-botol kultur

    c. Peralatan diseksi yaitu pinset besar/kecil dan pisau

    pemes.

    2. Bahan

    a. Eksplan : nanas.

    b. Media kulltur

    c. Alkohol 96 %

    d. Aquadest steril

    e. Spirtus

    f. Chlorox (Sunclin)

    C. Cara Kerja

    1. Persiapan eksplan

    2. Sterilisai eksplan (dilakukan dalam LAFC)

    Merendam eksplan dalam larutan Dithane M-45 3 mg/l

    selama 12 jam, dilanjutkan dengan chlorox 5,25 %

    (Sunclin 100 %) selama 3 menit.

    Membilas eksplan dengan aquadest steril.

    3. Penanaman eksplan

    Membuka plastik penutup botol media kultur.

    12

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    13/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Mengambil eksplan dan menanamnya di media kultur

    dengan pinset. Setelah digunakan, pinset harus selalu

    dibakar di atas api.

    Selama penanaman, mulut botol harus selalu dekat dengan

    api untuk menghindari kontaminasi.

    13

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    14/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    4. Pemeliharaan

    Botol-botol media berisi eksplan ditempatkan di rak-rak

    kultur

    Lingkungan di luar botol harus dijaga suhu, kelembaban dan

    cahayanya.

    Penyemprotan botol-botol kultur dengan spirtus dilakukan 2

    hari sekali untuk mencegah kontaminasi.

    5. Pengamatan selama 5 minggu, yang diamati :

    Saat muncul akar, tunas, daun dan kalus (HST), diamati

    setiap hari.

    Jumlah akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu sekali.

    Deskripsi kalus (struktur dan warna kalus), dilakukan pada

    akhir pengamatan.

    Persentase keberhasilan, dilakukan pada akhir pengamatan.

    14

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    15/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    ACARA IV

    KULTUR JARINGAN PISANG

    A. Tujuan Praktikum

    1. Mengetahui teknik kultur jaringan pisang

    2. Mengetahui pengaruh BAP dan IBA

    terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan pisang.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    d. LAFC lengkap dengan lampu bunsen

    e. Petridish dan botol-botol kultur

    f. Peralatan diseksi yaitu pinset besar/kecil dan pisau

    pemes.

    2. Bahan

    a. Eksplan : pisang

    b. Media kulltur

    c. Alkohol 96 %

    d. Aquadest steril

    e. Spirtus

    f. Chlorox (Sunclin)

    C. Cara Kerja

    i. Persiapan eksplan

    ii. Sterilisai eksplan (dilakukan dalam LAFC)

    Merendam eksplan dalam larutan Dithane M-45 3 mg/l

    selama 12 jam, dilanjutkan dengan chlorox 5,25 %

    (Sunclin 100 %) selama 3 menit.

    Membilas eksplan dengan aquadest steril.

    iii. Penanaman eksplan

    Membuka plastik penutup botol media kultur.

    15

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    16/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Mengambil eksplan dan menanamnya di media kultur

    dengan pinset. Setelah digunakan, pinset harus selalu

    dibakar di atas api.

    Selama penanaman, mulut botol harus selalu dekat dengan

    api untuk menghindari kontaminasi.

    iv. Pemeliharaan

    Botol-botol media berisi eksplan ditempatkan di rak-rak

    kultur

    Lingkungan di luar botol harus dijaga suhu, kelembaban dan

    cahayanya.

    Penyemprotan botol-botol kultur dengan spirtus dilakukan 2

    hari sekali untuk mencegah kontaminasi.

    v. Pengamatan selama 5 minggu, yang diamati :

    Saat muncul akar, tunas, daun dan kalus (HST), diamati

    setiap hari.

    Jumlah akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu sekali.

    Deskripsi kalus (struktur dan warna kalus), dilakukan pada

    akhir pengamatan.

    Persentase keberhasilan, dilakukan pada akhir pengamatan.

    16

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    17/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    ACARA V

    SUB KULTUR

    A. Tujuan Praktikum

    Mengetahui teknik sub kultur untuk beberapa jenis eksplan

    yang tersedia

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. LAFC lengkap dengan lampu bunsen

    b. Petridish dan botol-botol kultur

    c. Peralatan diseksi (pinset besar/ kecil dan scalpel)

    2. Bahan

    a. eksplan : kalus, tunas/buku d. Aquadest steril

    b. Media kultur e. Spirtus

    c. Alkohol 96%

    C. Cara Kerja

    1. Penanaman Eksplan

    a. Membuka plastik penutup botol media kultur

    b. Mengambil eksplan/ memecah eksplan kalus/ tunas/ buku

    yang ada dan menanamnya di media kultur baru dengan

    pinset. Setelah digunakan, pinset harus selalu dibakar di atas

    api

    c. Selama penanaman, mulut botol harus selalu dekat dengan

    api untuk menghindari kontaminasi

    2. Pemeliharaan

    a. Botol-botol media berisi eksplan ditempatkan di rak-rak

    kultur

    b. Lingkungan di luar botol harus dijaga suhu, kelembaban dan

    cahayanya

    c. Penyemprotan botol-botol kultur dengan spirtus dilakukan 2

    hari sekali untuk mencegah kontaminasi.

    17

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    18/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    3. Pengamatan selama 5 minggu, yang diamati:

    Saat muncul akar, tunas, daun dan kalus (HST), diamati

    setiap hari

    Jumlah akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu sekali

    Deskripsi kalus (struktur dan warna kalus), dilakukan pada

    akhir pengamatan

    18

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    19/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Format penulisan laporan :

    Halaman Judul

    Halaman PengesahanKata Pengantar

    Daftar Isi

    Daftar Tabel

    Acara I Sterilisasi Alat dan Pembuatan Media Kultur

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    2. Tujuan

    3. Waktu dan Tempat Praktikum.

    B. Tinjauan Pustaka

    C. Alat, Bahan dan Cara Kerja

    1. Alat

    2. Bahan

    3. Cara Kerja

    Acara II Kultur Jaringan Mawar (Rosa sp.)

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    2. Tujuan

    3. Waktu dan Tempat Praktikum

    B. Tinjauan Pustaka

    C. Alat, Bahan dan Cara Kerja

    1. Alat2. Bahan

    3. Cara Kerja

    D. Hasil dan Pembahasan

    1. Saat Muncul Akar

    2. Jumlah Akar

    3. ........

    E. Kesimpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    2. Saran

    Daftar Pustaka

    Acara III .................................Acara IV.................................

    Acara V.................................

    19

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    20/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Contoh Halaman Judul / Cover (warna biru muda)

    20

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KULTUR JARINGAN

    Di susun oleh :Nama : ..NIM : ..Kelompok : ..

    PROGRAM STUDI ...................FAKULTAS ............................................

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    21/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Contoh Tabel Pengamatan

    Tabel 2.1. Saat Muncul Akar Tanaman Mawar

    Macam Eksplan Ulangan Saat Muncul Akar

    Mawar

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    X

    Tabel 2.2. Saat Muncul TunasTanaman Mawar

    Macam Eksplan Ulangan Saat Muncul Akar

    Mawar

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    X

    Tabel 2.3...

    21

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    22/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Tabel rekapan secara keseluruhan

    Macam

    Eksplan

    Ulangan

    Saat

    MunculAkar

    Saat

    MunculTunas

    Saat

    MunculDaun

    Saat

    MunculKalus

    Jumlah Akar

    Jumla

    hTunas

    Jumla

    hDaun

    Persentase

    Keberhasilan

    Mawar

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Nanas

    1

    2

    3

    4

    56

    7

    8

    Pisang

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    SubKultur

    1

    23

    4

    5

    6

    7

    8

    22

  • 8/3/2019 petunjuk FKIP

    23/23

    Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan

    Jadwal Praktikum Kultur Jaringan

    No Acara Waktu Tempat1. Asistensi Ruang Kuliah

    2. Pretest Lab Kul-Jar

    3. Acara I Lab Kul-Jar

    Sterilisasi &

    Pembuatan Media

    4. Acara II

    Penanaman Eksplan II Lab. Kul-Jar

    5. Acara III Lab Kul-Jar

    Penanaman Eksplan III

    6. Acara IV Lab Kul-Jar

    Penanaman Eksplan IV

    7. Acara V Lab Kul-Jar

    Sub-Kultur dan Aklimatisasi

    8. Pengumpulan Laporan 2 Minggu setelah Pengamatan Terakhir

    (1 orang 1 laporan)

    9. Responsi 1 Minggu setelah pengumpulan laporan

    (yang belum mengumpulkan laporan

    Tidak diperkenankan ikut responsi)

    Nb : Saat penanaman eksplan, setiap kelompok harap datang 10 menit sebelumjadwal yang telah ditetapkan..Harap diperhatikan!!