KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik, dimana laporan ini merupakan salah satu
persyaratan studi lapangan mata kuliah geologi struktur dan
petrologi. Laporan ini berdasarkan hasil pengamatan selama
dilapangan yang dilakukan didaerah Pangkep, Bantimala.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari, bahwa laporan ini
masihg jauh dari kesempurnaan dan harapan kita semua, hal ini
disebabkan kemampuan kami yang terbatas.
Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir,H.Muh Jufri Nur, MT, yang telah memberikan izin
dalam melaksanakan praktikum studi lapangan.
2. Bapak Ir. Hasanuddin selaku Dosen matakuliah Geologi
Struktur.
3. Bapak Ir. Rafiuddin, selaku Dosen mata kuliah Petrologi.
4. Kanda Buniyaman, Iskandar, dan Andhika Ariyhandi selaku
asisten dilapangan.
5. Seluruh Asisten dan rekan-rekan peserta studi lapangan.
Kami sadar bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan
sebagai acuan untuk penulisan laporan berikutnya.Akhirnya kami
mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermamfaat bagi kami
sendiri dan bagi pembaca lainnya. Amin
Makassar, Maret 2009
PenulisDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
I.3 MANFAAT DAN KEGUNAAN
I.4 LOKASI DAN KEAMPAIN DAERH
I.5 METODE DAN PENGAMBILAN DATA
BAB II KONDISI GEOLOGI
II.1 GEOLOGI REGIONAL
II.2 GEOLOGI LOKAL
II.3 GEOLOGI STRUKTUR
BAB III PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
P E N D A H U L U A N
I.1 Latar Belakang
Ilmu Geologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai
hubungan erat dengan ilmu Pertambangan, seperti Eksplorasi bahan
galian mineral. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan sumber
daya manusia khususnya dalam bidang pertambangan dimana harus
menguasai ilmu geologgi secara umum, khususnya geologi struktur dan
petrologi.
Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, maka perlu mengadakan
praktek studi lapangan Geologi struktur dan Petrologi, dimana hal
ini merupakan aplikasi dari teori, praktek laboratorium yang
didapat dari kampus dan juga disebabkan oleh pertimbangan bahwa
teori dan praktek harus sejalan dan adanya keseimbangan antara
teori, praktek laboratorium, dan praktek dilapangan
I.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan studi lapangan Geologi struktur dan petrologi ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan teori dan praktek dilapangan dengan
keadaan geologi yang sebenarnya.
Adapun tujuan dari praktek studi lapangan ini :1. Agar praktikan
dapat mengamati secara lansung keadaan geologi regional termaksud
geomorfologi, stratigrafi, struktur-struktur geologi, baik struktur
primer maupun sekunder dan keadaan topografi suatu daerah.
2. Untuk mengetahui perubahan-perubahan struktur geologi, serta
singkapan-singkapan batuan yang ada didaerah penelitian.
3. Agar Praktikan dapat mengetahui cara-cara pengambilan data
dilapangan serta cara-cara pengolahan data yang dimaksud.
4. Untuk mengetahui jenis bahan galian yang terdapat pada daerah
penelitian.
5. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliaah
Geologi struktur dan petrologi.
1.3 Fungsi
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum lapangan Geologi
Sktuktur dan Petrologi adalah :
1. Para praktikan dapat melihat langsung struktur-stuktur
Geologi secara langsung dilapangan, seperti : stratigrafi
(perlapisan), perlipatan (fold), sesar (fault) dan cross
bedding.
2. Praktikan dapat mengamati, secara langsung pola-pola aliran
sungai.3. Praktikan dapat mengetahui cara-cara pengambilan
cara-cara pengambilan data secara langsung seperti pengukuran
slope, floating lokasi, pengukuran strike dan dip, rekonstruksi
perlipatan, membuat diagram aligment, penggunaan kompas geologi,
serta determinasi batuan.
4. Mahasiswa dapat lebih memahami struktur yang ada di lapangan,
tanpa terpaku hanya pada teori semata, sehingga dapat melakukan
pengembangan ilmu secara individual.1.4 Lokasi
Daerah yang menjadi tempat praktek lapangan geologi struktur dan
petrologi adalah di Desa Bantimurung Kec.Tondong Tallasa,
Kab.Pangkep, Prov. Sulawesi selatan. Base camp bertempat di rumah
mantan kepala desa Bantimala. Jalur pengatan hari pertama kearah
timur base camp menuju ke ujung bassi dengan melewati desa Bulu
Tondong Tellue dan Salo Elle. Hari kedua kearah barat base camp
munuju cole-cole melalui jalan tambang. Lokasi praktek lapangan
dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan dari
kota Makassar ke daerah Bantimurung kab. Pangkep dengan jarak
kurang lebih 70 km, melewati kantor pusat PT. Semen Tonasa dan
beberapa tambang marmer serta tambang pasir silika.
1.5 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan kegiatan praktek lapangan Geologi
Struktur dan Petrologi dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 02
maret 2009.1.6 Metode Pengambilan dan Pengolohan Data
Metode pengambilan dan pengolahan data tetap bersandar pada
teori yang diperoleh dari kampus dan dibawah pengawasa doen juga
asisten mahasiswa. Adapun metode pengambilan dan pengolahan data
adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pertama (pengamatan)
Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap pengamatan secara
lansung terhadap objek yang berupa singkapan-singkapan. Dari
singkapan tersebut dapat dilihat struktur geologinya seperti kekar,
sesar, lipatan antiklin, sinklin dengan demikian dapat diamati
secara lansung warna batuaan, ukuran butir, struktur dll,
2. Tahap Kedua (pencatatan)
Tahap pencatatan atau perekaman data. Bentuk ukuran dan
kedudukan semua jenis struktur yang diamati diberikan menurut
masing-masing jenis struktur. Data struktur yang dikumpulkan dan
kemudian dikelomok-kelompokan.
3. Tahap Ketiga (analisa)
Data dari struktur umumnya berupa data hasil berpuluh-puluh
bahkan ratusan pengamatan dan pengukuran, maka data yang terkumpul
tersebut dianalisa dengan metode-metode geometri dan statistik
untuk mendapatkan pola ataupun kedudukan umumnya kemudian disajikan
dalam peta atau diagram maket.
4. Tahap keempat (sintesa)
Tahap sintesa merupakan tahap akhir dari pengamatan struktur
geologi, yakni menafsirkan dan membahas bagaimana cara dan
mekanisme pembentukan struktur yang diamati.
BAB II
KONDISI GEOLOGI
II. 1 Geologi Regional
Daerah Bantimala termasuk dalam lembah Pangkajene dan Watampone
yang dibatasi oleh dua baris pegunungan yang memanjang hampir
sejajar pada arah utara barat-laut dan dipisahkan oleh lembah
Walanae.
Pegunungan yang barat menempati hampir setengah luas
daerah,melebar dibagian selatan (50 km) dan menyempit hampir
dibagian utara (22 km). Puncak tertingginya 1694 m, sedangkan
ketinggian rata-ratanya 1500 m. Pembentukannya sebagian besar
adalah batuan gunung api, pencerminan adanya batu gamping, bisa
dilihat dengan adanya topografi karst pada lereng sebelah barat dan
beberapa tempat dibagian timur diantara topografi karst terdapat
daerah perbukitan yang dibentuk oleh pratersier.
Pegunungan yang di timur relatif lebih sempit dan lebih rendah
dengan puncaknya rata-rata 700 m dan yang tertinggi 787 m, bagian
selatan melebar (20 km) dan lebih tinggi, tetapi keutara lebih
menyempit dan merendah dan akhirnya menunjam kebawah pada
perbatasan antara lembah Walanae dan dataran Bone. Bagian utara
pegunungan ini bertopografi karst yang permukaannya sebagian
kerucut, batasnya ditimur laut dengan dataran Bone.
II. 2 Geologi Lokal2.1 GeomorfologiDilihat dari peta topografi
daerah Bantimala memiliki tiga jenis morfologi yaitu :
1. Satuan morfologi berelief tinggi
Mempunyai ketinggian 200-400 m, diatas permukaan air laut, yang
meliputi : B. Malaka (272 m), B Como (280 m) dan B. Sampindien (305
m).
2. Satuan morfologi berelief sedang
Mempunyai ketinggian 50-200 m diatas permukaan air laut, yang
meliputi daerah Bantimurung, Tondokura Malaka.
3. Satuan morfologi berelief rendah
Meliputi daerah Bantimurung khususnya daerah pertanian.
Lereng B. Malaka sebelah timur dari stasiun yang mempunyai
kemiringan kurang lebih 40o sedangkan kemiringan lereng dari B.
Como bagian barat kurang lebih 35o.
Sungai-sungai yeng mengalir searah dengan arah perlapisan batuan
seperti pada stasiun 4 dimana batuan pasir searah dengan aliran
sungai. Induk sungai umumnya berstadia dewasa yang dicirikan dengan
adanya erosi vertical pada bagian tengah dan penampang berbentuk U,
juga ditemukan kelok-kelokan sungai dan dataran bajnir, sedangkan
cabang dari sungai tersebut erosinya tegak, masih intensif
dibandingkan pdengan erosi mendatar,dimana sungainya masih terlihat
berbentu V, sehingga bisa disebut sebagai sungai berstadia muda
menjelang dewasa.
2.2 TopografiSecara umum daerah Bantimurung dan sekitarnya
seperti cole-cole dan ujung bassi merupakan daerah perbukitan yang
berelief tinggi. Di daerah ini umumnya di jumpai variasi
bentuk-bentuk tofografi sepeti : bukit, lembah, dan sungai.Di
daerah lembah umumnya di manfaatkan sebagai lahan pertanian dengan
memanfaatkan air sungai sebagai irigasi, seperti daerah lembah
disebelah barat dan barat laut desa Bantimurung. Di daerah ini juga
banyak di jumpai cukup banyak sungai. Daerah satuan morfologi
berelief tinggi mempunyai ketinggian rata-rata 150-290 m dari
permukaan air laut. Seperti daerah perbukitan di sebelah barat desa
Bantimurung dengan ketinggian 230-252m dari permukaan air laut,
daerah perbukitan di timur laut desa Bantimurung menuju cole-cole
merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 153-170 m dari
permukaan air laut. Disebelah barat dan bagian selatan Ujung bassi
di jumpai bukit dengan ketinggian rata-rata 132-290 m dari
permukaan air laut.2.3 Stratigrafi
Formasi batuan yang ada didaerah Bantimala dapat dibagi dalam
empat satuan (dari yang tua kemuda) yaitu :
1. Komplek Malange
2. Formasi Balang baru
3. Formasi Mallawa
4. Formasi Tonasa
5. Formasi Camba
Kelompok Malange dicirikan dengan adanya batuan lempung merah,
skiss dll. Formasi blang baru dicirikan dengan adanya lempung
berselingan dengan batu pasir dan juga ditemukannya batu bara.
Formasi Mallawa dicirikan dengan adanya batu pasir. Formasi Tonasa
dicirikan dengan adanya batu gamping koral. Formasi Camba dicirikan
dengan adanya Breksi konglomerat, batu pasir, dan batu gamping.
2.4 Struktur Geologi
Terbentuknya struktur geologi baik struktur perlapisan, patahan,
perlipatan maupun pergeseran, ini disebabkan karena adanya tenaga
yang bekerja dari dalam bumi yamg mempunyai kecenderungan mengubah
permukaan bumi. Struktur primer sudah jarang ditemui pada darah
ini, diakibatkan kegiatan gunung api (vulkanisme) pada masa pleosen
sehingga terbentuk struktur beragam.
Batuan tertua di Mandala Sulawesi barat berupa komplek alas
daripada skiss dan batuan ultra basa dibagian selatan, sedangkan
skiss dan genes dibagian utara. Batuan sedimen yang menindih alas
batuan hablur yang terendapkan dalam suatu palung yang dalam dan
kemudian mendangkal dan akhirnya menjadi sebuah punggung api
dibawah laut sehingga mudah ditemukan batuan-batuan klastika dengan
corak yang menandakan adanya pendangkalan palung tersebut yang
berda dibawah batuan sedimen yang diendapkan. Serpih
termetamorfisme lemah meningkat selaras dibagian selatan tertindih
ileh serpih dan batu pasir yang diikuti oleh klastika benua
batubara, yang didalamnya tersisip batu gam,ping eosen dan batu
gunung api bawah laut meluas pada waktu meosen.
Suatu system yang pentung dari pada sesar lipatan yang
meyertainya kira-kira berarah utara barat laut. Sesar sungkup
mandala Sulawesi barat menyungkup batuan-batuan Paleogen dan yang
lebih tua keatas batuan-batuan meosen tengah sebagian dan bagian
keatas batuan-batuan eosen atas kebanyakan bersentuhan antara
batuan metamorf, ultra basa dan batuan sedimen mesozoikum adalah
persentuan besar.
Gerakan-gerakan orogenesa selama neogen diderah sulawesi
menyebabkan sesar bongkah, perlipatan lemah, pengkubahan
menghasilkan pembentukan sembul-sembul kasar, terban-terban,
pentelukkan dan lekuk-lekuk mengerupsi yang oleh karenanya terisi
klastika molasa Celebes dari sarasin dan sarasin ( 1901 ).
Ketektonikan telah berlangsung terus-menerus sehingga sekarang
telah menjadi ruwet Karena meluasnya persungkupan dan
persesaran.
BAB IIIHASIL PENGAMATANIII. 1 Struktur Geologi Struktur
Primer
Struktur primer adalah atruktur yang terbentuk bersama-sama
dengan terbentuknya batuan, seperti struktur aliran, struktur
bantal, struktur tiang pada batuan beku. struktur perlapisan,
graded bedding, cross bedding pada batuan sedimen. Struktur
penjajaran pada batuan metamorf.
Dalam pengamatan yang di lakukan selama 2 hari hanya di jumpai
batuan sedimen di daerah pengamata, maka dalam pembahasan struktur
primer hanya akan di bahas mengenai struktur-struktur primer pada
batuan sedimen. Struktur primer batuan sedimen yang di jumpai pada
daerah pengamatanadalah struktur perlapisan dan cross bedding.
Camp
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Cerah Titik koordinat
: - LS
: 045027,5
- BT
: 1194309,5
- Elevasi: 160 m Ploting lokasi Berdoa sebelum melakukan
kegiatan
Stasiun 1
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045030,4
- BT
: 1194312,6
- Elevasi: 161 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan,
patahan, (tinggi, panjang, lebar)singkapan dan strike/dip.
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di jumpai struktur perlapisan batu pasir, lanau
dan lempung dengan kondisi singkapan panjang 21,22 m dan tebal
singkapan 1,39 m. Pada stasiun ini terdapat 8 perlapisan :1. B.
Pasir dengan tebal 14 cm
2. Lanau dengan tebal 35 cm
3. Lempung dengan tebal 15 cm
4. B. Pasir dengan tebal 15 cm
5. Lanau dengan tebal 14 cm
6. Lempung dengan tebal 6 cm
7. B. Pasir dengan tebal 22 cm
8. Lanau dengan tebal 18 cm
Singkapan pada srtuktur perlapisan ini memiliki strike/ dip N
195 E/ 6. Singkapan terdapat pada sebelah kiri jalan tondong kura
dari bantimurung munuju ujung bassi, terdapat rumah penduduk pada
daerah atas perlapisan.
Stasiun 2
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045026,2
- BT
: 1194316
- Elevasi: 217 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar,
perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan
sampel
Pada stasiun ini juga di jumpai struktur perlapisan dengan jenis
batuan yang sama yang di jumpai pada stasiun 1 yaitu B.Pasir, lanau
dan lempung, dengan panjang singkapan 50,4 m dan tebal 2,02 m.
Terdapat 7 perlapisan pada stasiun ini:1. B. Pasir dengan tebal 33
cm
2. Lanau dengan tebal 6 cm
3. Lempung dengan tebal 10 cm
4. B. Pasir dengan tebal 58 cm
5. Lanau dengan tebal 45 cm
6. Lempung dengan tebal 15 cm
7. B. Pasir dengan tebal 35 cm
Stasiun 3
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045024,6
- BT
: 1194319,5
- Elevasi: 155 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar,
perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan
sampel
Pada stasiun ini di jumpai struktur perlapisan dengan jenis
batuan batu pasir dan lempung dimana panjang singkapan 37 m dan
tebal 2m. Singkapan ini terletak di sebelah kiri jalan dari
Bantimurung menuju Ujung bassi. Pada stasiun ini di lakukan 3 kali
pengukuran strike & dip yaitu :
1. N 316 E/ 192. N 302 E/ 33
3. N 291 E/ 8
Stasiun 4Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045018,7
- BT
: 1194321,8
- Elevasi: 145 m Ploting lokasi Mengukur struktur kekar,
perlapisan dan (tebal, lebar,tinggi) singkapan Pengambilan
sampel
Pada stasiun ini terdapat singkapan batu pasir dan dan di
lakukan pengambilan sampel.
Stasiun 5
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045013,8
- BT
: 1194330,8
- Elevasi: 146 m Ploting lokasi Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan pasir kuarsa dan lempung.
Kegiatan yang di lakukan yaitu pengambilan sample.
Stasiun 6
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045013,1
- BT
: 1194321,3
- Elevasi: 149 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan dan
patahan
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan pasir silika dan di
lakukan pengambilan sampel.
Stasiun 7
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045029,7
- BT
: 1194318,5
- Elevasi: 148 m Ploting lokasi Pengambilan sampelPada stasiun
ini di temukan singkapan batu pasir sedang dan lanau, singkapan ini
dapat di temukan baik pada dinding jalan maupun pada permukaan
jalan itu sendiri. Pada stasiun ini dilakukan pengukauran strike
& dip yaitu : N 230 E/ 45.
Stasiun 8
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045032,2
- BT
: 1194329,1
- Elevasi: 122 m Ploting lokasi Mengukur struktur perlapisan,
kekar dan strike/dip.
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir dan lanau
dengan panjang singkapan 29,5 m dan lebar 5,7 m. Pada stasiun ini
di lakukan pengukuran strike & dip serta slope, dimana srike
dipnya N 223/ 36 dan slopenya 27.
Stasiun 9Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Hujan Titik koordinat: - LS
: 045030,3
- BT
: 1194331,4
- Elevasi: 118 m
Ploting lokasi Mengukur perlapisan, (tebal,lebar)singkapan,
strike/dip dan kemiringan lereng(slope).
Pengambilan sampel.
Pada stasiun ini terdapat singkapan batu pasir kasar yang
terletak di pinggiran sungai yang ada pada sebelah kanan jalan
bantimurung. Pada stasiun ini juga di lakukan pengukuran strike
& dip yaitu : N 253 E/ 32.
Stasiun 10
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045028,8
- BT
: 1194333,1
- Elevasi: 116 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip, dip
sesar(strike dip sesar), dan cermin sesar(rake) pada patahan
normal.
Pengambilan sampel.
Pada stasiun ini terdapat struktur patahan, dimana di lakukan
pengukuran rake, dari hasil pengukuran di peroleh rake 15, pada
lokasi ini terdapat singkapan konglomerat, lokasi pengamatan berada
di samping sebuah rumah warga.
Stasiun 11Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045037,7
- BT
: 1194344,6
- Elevasi: 106 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan batu pasir dan dilakukan
pengambilan sampel.
Stasiun 12
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: HujanTitik koordinat: - LS
: 045026,7
- BT
: 1194331,6
- Elevasi: 116 m Ploting lokasi Terdapat struktur perlapisan dan
kekar.
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan breksi sesar dan di
lakukan pengambilan sampel.
Stasiun 13
Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045025
- BT
: 1194420,6
- Elevasi: 157 m Ploting lokasi Mengukur
(panjang,lebar,tinggi)singkapan, sudut penunjaman, strike/dip(kiri
dan kanan singkapan).
Pengambilan sampel.
Lokasi pengamatan pada stasiun ini terletak di sungai, di lokasi
ini tersingkap struktur perlipatan yaitu lipatan menunjam, dengan
jenis singkapan lempung dan batu rijang. Di stasiun ini di lakukan
pengukuran strike & dip yaitu : Sayap sebelah kanan N 237
E/31
Sayap sebelah kiri N 117 E/ 26
Dengan sudut penunjaman 11. Stasiun ini merupakan aliran Salo
Elle, daerah tersebut menurut penduduk merupakan tempat wisata.
Struktur daerah tersebut juga di pertahankan posisinya, hal
tersebut dapat terlihat dari lubang yang terdapat pada sayap
lipatan yang berada di tengah sungai, yang merupakan penguat agar
struktur tidak bergerak saat aliran air sungai deras. Pada stasiun
ini juga dilakukan pengukuran singkapan dengan tinggi 0,85 m,
panjang singkapan 6,1 m dan lebar singkapan 2,6 m.
Stasiun 14 Hari
: Minggu
Tgl
: 01 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045024,6
- BT
: 1194420,5
- Elevasi: 157 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip pada
struktur lipatan, mengukur slope, dan jarak lintasan yang
diukur.
Pengambilan sampel.
Pada stasiun ini terdapat perlapisan B. Pasir, lanau dan lempung
dengan panjang singkapan 185,7 m. Di stasiun ini di lakaukan 2 kali
pengukuran slope dan 22 kali pengukuran strike & dip. Nilai
slopenya yaitu : 12 dan 25.
Data dari pengukuran strike & dip yaitu :
NoNilai Srike & DipTebal ( meter )
1
23
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
N 162 E/ 79
N 124 E/ 52N 290 E/ 40
N 131 E/ 67
N 352 E/ 49
N 327 E/ 40
N 330 E/ 61
N 272 E/ 25
N 227 E/ 9
N 87 E/ 27
N 276 E/ 41
N 294 E/ 27
N 50 E/ 27
N 34 E/ 24
N 333 E/ 41
N 71 E/ 26
N 329 E/ 14
012,917,3
2,7
8,05
5,5
6,5
20
3,8
7,7
2,4
11,85
6,8
1,4
214,6
27,1
Stasiun 15Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045028,3
- BT
: 1194309,2
- Elevasi: 199 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip.
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini di temukan singkapan Pasir kuarsa/ silika
beserta batu gamping, pada stasiun ini di lakukan pengukuran strike
& dip yaitu : N 163 E/ 18.
Stasiun 16
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045024,3
- BT
: 1194312,2
- Elevasi: 185 m Ploting lokasi Mengukur
(tebal,tinggi,panjang)singkapan, strike /dip, dan sudut
perlapisan.
Pengambilan sampelPada stasiun ini di temukan singkapan batu
pasir, batubara dan lempung, dimana ketebalan lempung 1,2 m, batu
pasir 55 cm dan batu bara 45cm. Pada stasiun ini juga di lakukan
pengukuran panjang singkapan 14,60 m, tinggi singkapan 2,96 m,
strike & dip N 350 E/17, Slope perlapisan singkapan 30. Pada
stasiun ini di jumpai struktur perlapisan batu pasir, batubara dan
lempung. Singkapan beradaa pada aliran sungai dengan arah singkapan
berlawanan dengan arah aliran air.
Stasiun 17
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045028,3
- BT
: 119439,2
- Elevasi: 199 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip
singkapan
Pengambilan sampel
Pada stasiun ini ditemukan singkapan batu gamping.
Stasiun 18
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045010,3
- BT
: 1194250,7
- Elevasi: 222 m
Kegiatan yang di lakukan pada stasiun ini, yaitu pengambilan
sampel untuk determinasi butir, singkapan yang di temukan yaitu
batu pasir.
Stasiun 19
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: Mendung
Titik koordinat: - LS
: 045007,9
- BT
: 1194239,1
- Elevasi: 139 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip pada
perlapisan batuan sebanyak 3x pada tempat yang berbeda di lokasi
yang sama.
Pengambilan sampel.Pada stasiun ini di temukan singklapan batu
pasir dan lempung, kegiatan yang di lakukan yaitu pengukuran strike
& dip yang di lakukan di 3 titik yang berbeda, Panjang
singkapan 17 m, tebal singkapan 2,4 m dan tebal masing-masing
lapisan. Dimana strike & dip nya yaitu :
N 52 E/ 11
N 22 E/ 13 N 51 E/ 10
Tebal masing-masing singkapan yaitu
Lempung 1,32m
Batu pasir 9 cm
Lempung 20 cm
Batu pasir 10 cm
Lempung 18 cm
Batu pasir 12 cm
Lempung 40 cm
Stasiun 20
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: CerahTitik koordinat: - LS
: 045015,8
- BT
: 1194219,4
- Elevasi: 148 m Ploting lokasi Mengukur strike/ dip perlapisan
batubara.
Penambilan sampel
Pada stasiun ini titemukan singkapan batu pasir, lanau dan
batubara, kegiatan yang dilakukan yaitu pengabilan sampel dan
pengukuran strike & dip yaitu : N 22 E/ 21.
Stasiun 21
Hari
: SeninTgl
: 02 Maret 2009
Cuaca
: CerahPada stasiun ini di lakukan 2 kali pengukuran koordinat
yaitu :
Titik 1 ( titik awal )
- LS
: 045004
- BT
: 1194227,3
- Elevasi: 105 m Titik 2 ( titi akhir dengan jarak 150 m )
- LS
: 045006,8
- BT
: 1194229,8
- Elevasi: 151 m Ploting lokasi Mengukur strike/dip dimana
strike tersebut dibuat tegak lurus dan diukur sepanjang 100 m serta
mencari nilai slope (kemiringan lereng yang dilaluinya), yang
kemudian digunakan untuk mencari ketebalan lapisan batuan
tersebutDi stasiun ini juga dilakukan pengukuran strike & dip
yaitu : N14 E/ 9.
Lampiran gambar
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN GEOLOGI STRUKTUR
Disusun oleh :
Nama
: Riswanda Y L
Stambuk
: 2006 31 023
Kelompok
: II ( dua )
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS VETERAN
REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR2009Patahan minor
Perlapisan batu pasir dan lempung
Perlapisan batu pasir,lanau,lempung
Rake 15 pada konglomerat
Batu pasir kasar
Singkapakn batu pasir
Singkapan batu pasir dan lanau
Singkapan pasir kuarsa dan lempung
Singkapan batu pasir
Singkapan pasir silika
Singkapan batu breksi
Sudut penunjaman
Singkapan Batu pasir, lempung, dan lanau
Singkapan batu gamping
Singkapan pasir kuarsa
Singkapan batubara
Singkapan lempung, batu pasir
Singkapan batubara
Singkapan lempung
Patahan minor
Cermin sesar
Sudut penunjaman
kekar