PETA KONTROL ATRIBUT - PETA KONTROL p Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian/penyimpangan (yang sering disebut cacat) dari item-item dalam kelompok yang terdapat dalam inspeksi. Dengan demikian peta kontrol p digunakan untuk mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi kualitas atau proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan dalam suatu proses. Peta control p dapat digunakan untuk ukuran contoh (n) yang bersifat konstan atau berubah-ubah dari waktu ke waktu. 1. Tentukan ukuran contoh yang cukup besar (n >30) 2. Kumpulkan 20-25 set contoh 3. Hitung nilai proporsi cacat, yaitu p-bar = Total cacat / total inspeksi 4. Hitung nilai simpangan baku, yaitu Sp = {p-bar (1-p) / n} Jika p-bar dinyatakan dalam persentase, maka Sp dihitung sebagai berikut: Sp = {p-bar (100 - p-bar) / n} 5. Hitung batas-batas dari: - Peta kontrol p (batas-batas kontrol 3 sigma) CL = p-bar UCL = p-bar + 3Sp LCL = p-bar - 3 Sp - Peta kontrol p (batas-batas kontrol 1 sigma) CL = p-bar UCL = p-bar + Sp LCL = p-bar - Sp - Peta kontrol p (batas-batas kontrol 2 sigma) CL = p-bar UCL = p-bar + 2Sp LCL = p-bar - 2 Sp - Peta kontrol p (batas-batas kontrol 6 sigma) CL = p-bar UCL = p-bar + 6Sp LCL = p-bar - 6 Sp 6. Plot atau tebarkan data proporsi (atau persentase) cacat dan lakukan pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal. 7. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam pengendalian statistikal, tentukan kapabilitas proses menghasilkan produk yang
15
Embed
PETA KONTROL ATRIBUT - PETA KONTROL pyuyun_yuniar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/66952/PPMUTU… · 7. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam pengendalian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PETA KONTROL ATRIBUT
- PETA KONTROL p
Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi
ketidaksesuaian/penyimpangan (yang sering disebut cacat) dari item-item dalam
kelompok yang terdapat dalam inspeksi. Dengan demikian peta kontrol p
digunakan untuk mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi
syarat spesifikasi kualitas atau proporsi dari produk yang cacat yang dihasilkan
dalam suatu proses. Peta control p dapat digunakan untuk ukuran contoh (n) yang
bersifat konstan atau berubah-ubah dari waktu ke waktu.
1. Tentukan ukuran contoh yang cukup besar (n >30)
2. Kumpulkan 20-25 set contoh
3. Hitung nilai proporsi cacat, yaitu p-bar = Total cacat / total inspeksi
4. Hitung nilai simpangan baku, yaitu Sp = {p-bar (1-p) / n}
Jika p-bar dinyatakan dalam persentase, maka Sp dihitung sebagai berikut:
Sp = {p-bar (100 - p-bar) / n}
5. Hitung batas-batas dari:
- Peta kontrol p (batas-batas kontrol 3 sigma)
CL = p-bar
UCL = p-bar + 3Sp
LCL = p-bar - 3 Sp
- Peta kontrol p (batas-batas kontrol 1 sigma)
CL = p-bar
UCL = p-bar + Sp
LCL = p-bar - Sp
- Peta kontrol p (batas-batas kontrol 2 sigma)
CL = p-bar
UCL = p-bar + 2Sp
LCL = p-bar - 2 Sp
- Peta kontrol p (batas-batas kontrol 6 sigma)
CL = p-bar
UCL = p-bar + 6Sp
LCL = p-bar - 6 Sp
6. Plot atau tebarkan data proporsi (atau persentase) cacat dan lakukan
pengamatan apakah data itu berada dalam pengendalian statistikal.
7. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam
pengendalian statistikal, tentukan kapabilitas proses menghasilkan produk yang
sesuai (tidak cacat) sebesar (1 – p-bar) atau (100% - p-bar), hal ini serupa
dengan proses menghasilkan produk cacat sebesar p-bar.
8. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam batas
pengendalian statistikal, gunakan peta kontrol p untuk memantau proses terus
menerus. Tetapi apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses tidak
berada dalam pengendalian statistikal, proses tersebut harus diperbaiki terlebih
dahulu sebelum menggunakan peta kontrol itu untuk pengendalian proses terus
menerus.
CONTOH 1. Pemeriksaan Pada Ukuran Contoh Tetap
Tabel Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol p