Top Banner
98 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020 PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK KEMAHIRAN KALAM Moh. Fauzan Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang [email protected] Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan tentang (1) pengertian peta konsep, (2) fungsinya, (3) manfaatanya, (4) jenis-jenisnya, (5) penerapannya dalam pembelajaran bahasa Arab untuk kemahiran kalam, dan (6) penilaiannya. Peta konsep merupakan upaya untuk memahami materi pelajaran dengan cepat dengan cara mencatat kata kunci yang ada dalam materi pelajaran terntentu dalam bentuk hierarki. Pencatatan kata kunci, dimulai dari yang umum dan dirinci dalam hal yang khusus. Fungsi dari peta konsep adalah untuk membuat jelas gagasan inti bagi pendidik dan peserta didik yang fokus perhatiannya pada materi pelajaran tertentu. Beberapa manfaat dari peta konsep, yaitu : menyelidiki apa yang telah dikuasai oleh siswa, mempelajari bagaiamana cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai alat evaluasi. Jenis- jenis peta konsep, yaitu: pohon jaringan, rantai kejadian, peta konsep siklus, dan peta konsep laba-laba. Kemahiran kalam “berbicara” merupakan salah satu kemhiran dari bahasa Arab. kemahiran kalam merupakan kamhiran yang sangat penting sama dengan yang lain. Penerapan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan peta konsep dapat dilakukan dengan cara monolog dan juga dialog. Penilaian peta konsep terdiri atas (1) kelengkapan peta konsep, (2) penampilan saat berbicara bahasa Arab, dan (3) ketepatan jawaban saat menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain. Kata Kunci: Peta konsep, Pembelajaran, Bahasa Arab, Kemahiran Kalam. Kalam “berbicara” merupakan salah satu aspek yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab. Kalam merupakan salah satu kemahiran dalam bahasa Arab dan posisinya juga sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab. Penguasaan terhadap kalam bahasa Arab ditentukan oleh banyaknya mufradat atau kosakata yang dikuasai oleh peserta didik. Bila mufradat bahasa Arab yang dikuasai oleh peserta didik banyak, maka dia tidak akan kesulitan dalam berbicara bahasa Arab. Selain faktor mufradat, faktor pembiasaan untuk berbicara bahasa Arab juga menjadi yang harus digalakkan. Dengan adanya pembiasaan, secara tidak langsung akan menjadikan bahasa Arab seolah bahasa sendiri dan hal itu akan memudahkan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab. Kecenderungan beberapa pendidik mengabaikan kemahiran kalam. Pembelajaran bahasa Arab di beberapa sekolah lebih mengutamakan pemahaman teks “fahm maqru’dan seakan mengesampingkan kemahiran yang lain. Hal ini menjadi salah satu sebab kurang bisanya peeserta didik dalam berbicara bahasa Arab. Memang perlu adanya
14

PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

98 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK KEMAHIRAN KALAM

Moh. Fauzan

Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

[email protected]

Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan tentang (1) pengertian peta konsep, (2)

fungsinya, (3) manfaatanya, (4) jenis-jenisnya, (5) penerapannya dalam pembelajaran

bahasa Arab untuk kemahiran kalam, dan (6) penilaiannya. Peta konsep merupakan

upaya untuk memahami materi pelajaran dengan cepat dengan cara mencatat kata

kunci yang ada dalam materi pelajaran terntentu dalam bentuk hierarki. Pencatatan

kata kunci, dimulai dari yang umum dan dirinci dalam hal yang khusus. Fungsi dari

peta konsep adalah untuk membuat jelas gagasan inti bagi pendidik dan peserta didik

yang fokus perhatiannya pada materi pelajaran tertentu. Beberapa manfaat dari peta

konsep, yaitu : menyelidiki apa yang telah dikuasai oleh siswa, mempelajari

bagaiamana cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai alat evaluasi. Jenis-

jenis peta konsep, yaitu: pohon jaringan, rantai kejadian, peta konsep siklus, dan peta

konsep laba-laba. Kemahiran kalam “berbicara” merupakan salah satu kemhiran dari

bahasa Arab. kemahiran kalam merupakan kamhiran yang sangat penting sama

dengan yang lain. Penerapan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan peta

konsep dapat dilakukan dengan cara monolog dan juga dialog. Penilaian peta konsep

terdiri atas (1) kelengkapan peta konsep, (2) penampilan saat berbicara bahasa Arab,

dan (3) ketepatan jawaban saat menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain.

Kata Kunci: Peta konsep, Pembelajaran, Bahasa Arab, Kemahiran Kalam.

Kalam “berbicara” merupakan salah satu aspek yang harus dikuasai oleh peserta

didik dalam pembelajaran bahasa Arab. Kalam merupakan salah satu kemahiran dalam

bahasa Arab dan posisinya juga sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab.

Penguasaan terhadap kalam bahasa Arab ditentukan oleh banyaknya mufradat atau

kosakata yang dikuasai oleh peserta didik. Bila mufradat bahasa Arab yang dikuasai

oleh peserta didik banyak, maka dia tidak akan kesulitan dalam berbicara bahasa Arab.

Selain faktor mufradat, faktor pembiasaan untuk berbicara bahasa Arab juga menjadi

yang harus digalakkan. Dengan adanya pembiasaan, secara tidak langsung akan

menjadikan bahasa Arab seolah bahasa sendiri dan hal itu akan memudahkan peserta

didik dalam berbicara bahasa Arab.

Kecenderungan beberapa pendidik mengabaikan kemahiran kalam. Pembelajaran

bahasa Arab di beberapa sekolah lebih mengutamakan pemahaman teks “fahm maqru’”

dan seakan mengesampingkan kemahiran yang lain. Hal ini menjadi salah satu sebab

kurang bisanya peeserta didik dalam berbicara bahasa Arab. Memang perlu adanya

Page 2: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

99 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

kajian secara mendalam untuk mengetahui kemampuan kalam siswa. Hal itu

membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan hal tersebut.

Strategi pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang digunakan bisa menjadi daya tarik pembelajaran itu sendiri.

Pendidik hendaknya berkreasi dan berinovasi dalam menerapkan strategi pembelajaran

untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Salah satu

strategi yang bisa digunakan oleh peserta didik adalah dengan menggunakan peta

konsep. Peta konsep biasa digunakan untuk merumuskan pemahaman dari teks. Dalam

pembelajaran bahasa Arab peta konsep dgunakan dalam pembelajaran qiro’ah

“membaca”. Langkah-langkah penggunaannya adalah peserta didik diminta untuk

membaca teks, memahaminya, lalu merumuskannya dalam peta konsep. Dalam

praktiknya, peta konsep tidak hanya bisa digunakan dalam pembelajaran kemahiran

qira’ah saja, namun juga juga bisa diterapkan dalam kemahiran kalam. Artikel ini akan

membahas teori tentang peta konsep dan bagaiamana praktiknya dalam pembelajaran

bahasa Arab untuk kemahiran kalam.

PENGERTIAN PETA KONSEP

Peta konsep atau juga disebut dengan mind map merupakan pembelajarn yang

bertujuan untuk melatih pemahaman terhadap materi tertentu. Menurut Sani (2013: 240)

Mind mad dikembangkan oleh Tony Buzan sebagai upaya untuk mendorong peserta

didik mencatat hal-hal yan penting degan menggunakan kata kunci dan gambar. Strategi

pembelajaran ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan otak kiri dan kanan. Dalam

praktiknya strategi ini membantu siswa dalam memahami materi dengan cepat karena

adanya kata kunci dari materi pelajaran yang dibahas. Peta konsep merupakan media

pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, dimulai dari inti

permasalahan, dilanjutkan dengan bagian pendukung yang saling berkaitan antara satu

dengan yang lain, tujuannya adalah untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu

materi yang diajarkan (Yunita, 2014). Peta konsep merupakan gambar visual yang

tersusun secara konsep. Konsep tersebut saling berkaitan sebagai hasil dari pemetaan

konsep. Pemetaan konsep merupakan proses yang melibatkan identifikasi konsep dari

satu materi pelajaran. Pengaturan konsep tersebut berbentuk hierarki, dimulai dari yang

umum kemudian dijabarkan pada bagian-bagian khusus (Kadir, 2004). Peta konsep

Page 3: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

100 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

merupakan gambaran struktural dinyatakan dalam bentuk istilah dan label konsep yang

dikaitkan dengan ungkapan penghubung sebagai proposis (Sasa dan Barbara, 2005).

Peta konsep merupakan jaringan sederhana unsur-unsur yang berhubungan mengenai

materi pembelajaran (Fujiawati, 2016). Pembentukan jaringan dalam peta konsep

didasarkan pada konsep-konsep yang ada kaitannya dengan materi yang dibahas

(Yuniati, 2012). Dari beberapa pegertian di atas apat disimpulkan, peta konsep

merupakan upaya untuk memahami materi pelajaran dengan cepat dengan cara mencatat

kata kunci yang ada dalam materi pelajaran terntentu dalam bentuk hierarki. Pencatatan

kata kunci, dimulai dari yang umum dan dirinci dalam hal yang khusus.

Yuniati (2012) menyebutkan beberapa ciri dari peta konsep. Adapun ciri-cirinya

sebagaiamana berikut.

1. Peta konsep merupakan suatu cara untuk menunjukkan beberapa konsep dan

proposisi suatu dalam mata pelajaran tertentu. Adanya peta konsep tersebut akan

membantu peserta didik dalam memahami pelajaran. lebih-lebih ketika peta konsep

tersebut dibuat dan dikreasi sendiri oleh peserta didik.

2. Peta konsep wujudnya berupa gambar dua demensi dari mata pelajaran tertentu, atau

gambaran dari sub bagian dari mata pelajaran tertntu. Peta konsep tersebut akan

menghubungkan antara bagian satu dengan yang lain. antara bagian satu dengan

yang lain merupakan bagian yang saling berkaitan.

3. Cara menyatakan hubungan antara konsep-konsep. Dalam setiap konsep mempunyai

bobot yang berbeda, ini artinya ada beberapa konsep yang lebih inklusif

dibandingnya dengan beberapa konsep yang lain. Jadi, bisa dilihat pada bentuk peta

konsep, konsep yang paling inklusif adalah yang berada pada puncak, lalu dirinci

menjadi beberapa bagian peta konsep yang lebih khusus.

4. Hierarki. Bila ada dua atau lebih konsep yang dibuat dibawah konsep yang lebih

inklusif, maka akan terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut. hirrati ini

akan menunjukkan mana bagian yang umum dan mana bagian yang khusus.

FUNGSI DAN MANFAAT PETA KONSEP

Fungsi dari peta konsep adalah untuk membuat jelas gagasan inti bagi pendidik

dan peserta didik yang fokus perhatiannya pada materi pelajaran tertentu. Tujuan peta

Page 4: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

101 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

konsep adalah menghubungkan fakta-fakta dalam struktur pemahaman dengan

pengetahuan yang akan dibahas lebih lanjut. Selain itu juga digunakan untuk

mengorganisasikan pengetahuan yang berupa fakta, informasi, dan konsep ke dalam

suatu konteks pemahaman, harapannya peserta didik mempunyai pemahaman yang baik

dalam beberapa hal yang disebutkan tersebut.

Menurut Dahar (2006) ada beberapa manfaat dari peta konsep, yaitu : (1)

menyelidiki apa yang telah dikuasai oleh siswa, (2) mempelajari bagaiamana cara

belajar, (3) mengungkap miskonsepsi, dan (4) sebagai alat evaluasi. Adapun

penjelesannya sebagaiamana berikut.

1. Menyelidiki apa yang telah dikuasi oleh siswa

Adanya peta konsep akan mempermudah guru dalam mengecek kemampuan

siswa. Siswa diminta belajar dan meminta merangkumnya dala peta konsep setelah

itu siswa diminta mempresentasikan peta konsep yang telah dibuat di hadapan guru

atu di hadapan murid yang lain. Dari apa yang dilakukan tersebut, mulai membaca,

membuat peta konsep, dan mempresesntasikan akan diketahui sejauh mana

penguasaan siswa terhadap pelajaran. Siswa yang penguasaan pelajarannya baik,

maka dia akan mampu melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Namun jika

penguasaan siswa kurang baik, maka tentunya hal itu juga akan terlihat dalam

kegiatan tersebut.

2. Mempelajari bagaiamana cara belajar

Ada banyak cara untuk belajar. Peta konsep merupakan salah satu cara belajar

yang patut diterapkan. Pembuatan peta konsep baik secara individu maupun secara

berkelompok akan memacu siswa untuk belajar. mau tidak mau, siswa akan

membaca materi yang akan dirumuskan dalam peta konsep. Hal itu akan memacu

siswa untuk menggunakan berbagai cara yang bervariasi dalam proses pembuatan

peta konsep tersebut.

3. Mengungkap miskonsepsi

Peta konsep adalah upaya untk merumuskan apa yang dipelajari dalam konsep

tertentu. Namun ada kalanya siswa miskonsepsi, artinya apa yang dituangkan dalam

peta konsep yang dibuat tidak sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan.

Artinya, ada pemahaman siswa yang kurang tepat berkaitan dengan materi pelajaran

Page 5: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

102 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

tersebut. jika ditemukan hal yang seperti ini, maka tugas guru adalah meluruskan

pemahaman yang kurang benar tersebut sehingga pemahaman yang dimiliki siswa

menjadi benar.

4. Sebagai alat evaluasi

Peta konsep juga bisa digunakan sebagai alat evaluasi bagi guru. Alat evaluasi ini

digunakan sebagai alat pengukur keberhasilan pelajaran yang telah dilaksanakan.

Minimal ada dua hal dinilai, yaitu: (a) kebenaran dalam pembuatan peta konsep dan

(b) Kebenaran dalam memberikan penjelasan menggunakan peta konsep.

JENIS-JENIS PETA KONSEP

Ada beberapa jenis peta konsep sebagaiamana yang diungkapkan oleh Trianto

(2013). Jenis-jenis peta konsep, yaitu: (1) pohon jaringan, (2) rantai kejadian, (3) peta

konsep siklus, dan (4) peta konsep laba-laba.

1. Pohon jaringan

Peta konsep jaringan adalah peta konsep yang inti isi materi yang dipelajari dibuat

dalam persegi empat. Di dalamnya memuat bagian paling umum, kemudian bagian

tersebut dibagi dalam banyak rincian. Masing-masing rincian tersebut dihubungkan

dengan menggunakan garis penghubung. Contoh penerapannya dalam pembelajaran

bahasa Arab sebagaiamana berikut.

Gambar 1: Contoh Peta Konsep Pohon Jaringan

Page 6: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

103 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

2. Rantai kejadian

Peta konsep rantai kejadian adalah peta konsep yang biasanya digunakan dalam

menunjukkan urutan kejadian, langkah-langkah kegiatan dalam sebuah kejadian, atau

tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam suatu proses. Contoh penerapannya

dalam bahasa Arab sebagaiamana berikut.

Gambar 2: Contoh Peta Konsep Pohon Jaringan

3. Rantai siklus

Peta konsep siklus adalah peta konsep yang berisi tentang rangkaian beberapa

rangkaian kejadian yang tidak ada ujungnya. Kejadian akhir akan tetap berhubungan

dengan kejadian awal maupun tengah. Peta konsep ini cocok digunakan untuk suatu

kejadian yang berkelanjutan dan kejadiannya terus berulang. Contoh penerapan dari

peta konsep tersebut dalam pembelajaran bahasa Arab sebagaiamana berikut.

Page 7: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

104 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

Gambar 3: Contoh Peta Konsep Rantai Siklus

4. Peta konsep laba-laba

Peta konsep laba-laba adalah peta konsep yang digunakan untuk merangkum

banyak pendapat. Rangkuman pendapat itu didapatkan dari ide utama dan nantinya

semuanya ditulis dan dirangkum dalam peta konsep laba-laba. Bentuk peta konsep

ini bukan hierarki akan tetapi rangkuman dari curah pendapat yang dikonsepkan.

Peta konsep laba-laba lebih cocok dimanfaatkan untuk memvisualisasikan konsep

yang tidak menggunakan hierarki, tidak dunakan untuk konsep pararel, namun

konsep tersebut digunakan sebagai rangkuman dari hasil curah pendapat

(https://www.kajianpustaka.com/2020/05/peta-konsep.html).

Page 8: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

105 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

Gambar 4: Contoh Peta Konsep Laba-laba

KEMAHIRAN KALAM DALAM BAHASA ARAB

Kemahiran kalam “berbicara” merupakan salah satu kemhiran dari bahasa Arab.

Kemahiran kalam merupakan kamhiran yang sangat penting sama dengan yang lain.

Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab perlu ada

strategi yang pas untuk memotivasi peserta didik untuk mengeluarkan kemampuannya

dalam berbicara bahasa Arab. Di anatar penghambat peesrta didik dalam berbicara

bahasa Arab adalah kurang adanya pembiasaan takut salah, dan malu. Kurang adanya

pembiasaan dikarenakan tidak adanya bi’ah arabuyyah “lingkungan bahasa Arab”. Baik

di sekolah maupun di kelas saat pelajaran bahasa Arab. Hal lain yang bisa menghambat

kemampuan peserta didik dalam berbicara adalah adanya perasaan takut salah.

Terutama dalam kaidah bahasa Arab baik nahwu maupun shorf. Selain itu, penghambat

peserta didik dalam berbicara bahasa Arab adalah adanya persaan malu. Malu pada

teman dan malu pada guru. Tiga penghambat tersebut tentunya perlu diantisipasi dengan

cara meminimalisirnya. Di antara kunci keberhasilan berbicara bahasa Arab adalah

terletak pada guru. Guru harus selalu memotivasi peserta didik agar mau berbicara

bahasa Arab dengan cara memberi contoh dari diri guru sendiri. Jika memungkinkan,

hendaknya guru menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar dalam mengajar, jika hal

Page 9: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

106 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

itu tidak memungkinkan, maka guru tetap menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa

pengantar dalam mengajar lalu menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia. Hal lain

yang bisa dilakukan guru adalah dengan cara menggunakan strategi yang tepat. Strategi

yang dipilih adalah strategi yang bisa mendorong anak untuk mau berbicara bahasa

Arab, salah satu strategi tersebut adalah dengan peta konsep. Peserta didik diminta

untuk mencatat hal penting yang akan disampiakan dalam diagram dan diminta maju

satu per satu atau berpasangan untuk memngungkapkan apa yang ada pada peta konsep

yang telah dibuatnya secara lisan dengan menggunakan bahasa Arab.

PENERAPAN PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

UNTUK KEMAHIRAN KALAM

1. Langkah-langkah Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Kemahiran Kalam Dengan

Menggunakan Peta Konsep

a. Guru mengucapkan salam, memulai pelajarn dengan membaca do’a bersama

siswa, lalu guru menanyakan kabar siswa.

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran bahasa Arab yang ingin dicapai. Guru juga

menjelaskan apa saja yang akan dilakukan.

c. Guru menjelaskan tentang peta konsep dalam pemanfaatannya dalam

pembelajaran bahasa Arab untuk kemahiran kalam.

d. Guru meminta siswa membuat peta konsep.

e. Siswa diminta berbicara bahasa Arab berasarkan peta konsep yang dibuat.

f. Siswa lain diminta mendengarkan berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh

siswa yang berbicara bahasa Arab. Setelah itu, siswa lain diminta memberi

komentar dan pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah disampaikan.

g. Siswa yang berbicara bahasa Arab diminta menjawab pertanyaan secara langsung

dengan menggunakan bahasa Arab.

h. Guru memberikan pertanyaan menggunakan bahasa Arab kepada siswa yang

berbicara di depan siswa lain untuk melatih kelancaran siswa tersebut dalam

berbicara bahasa Arab dan melatih kepekaannya saat berbicara.

i. Guru memberikan evaluasi.

j. Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a.

2. Praktik Penggunaan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk

Page 10: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

107 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

Kemahiran Kalam

Contoh penerapan peta konsep dalam tema al-Ta’aruf. Penerapan dari peta konsep

tema berikut bisa dilakukan secara monolog maupun dialog. Adapun contoh dan

langkah-langkah penggunaannya sebagaiamana berikut.

a. Langkah-langkah pembelajaran bahasa Arab untuk kemahiran kalam dalam

monolog

1) Siswa diminta membuat peta konsep tentang ta’aruf, peta konsep yang dibuat

berisi pengenalan diri siswa, pengenalan diri teman laki-laki, dan pengenalan

diri teman perempuan. Contoh hasilnya sebagaiamana berikut.

Gambar 5: Contoh Peta Konsep Tentang Al-Ta’aruf

2) Siswa diminta mengenalkan dirinya, teman laki-laki dan perempuannya

dengan menggunakan bahasa Arab di depan siswa yang lain. Dalam

pengenalan tersebut berbantuan peta konsep yang telah dibuat. Contoh teks

monolog yang disampaiakan oleh siswa sebagaiamana di bawah ini.

ي صديق اسمه حسن هو من جاكرتا. وعندي اسمي محمد أنا من مالانج. عند

صديقة اسها فاطمة هي من سورابايا.3) Siswa lain diminta mendengarkan siswa yang berbicara bahasa Arab,

selanjutnya diminta memberikan pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah

disampaikan siswa tersebut. Berikut kemungkinan pertanyaan yang diajuka

oleh siswa lain.

ما اسمك؟

من أين أنت؟

Page 11: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

108 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

ماسم صديقك؟

هل صديقتك من مالانج؟4) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut berkaitan dengan apa

yang disampaikan. Pertanyaan yang diajukan hendaknya selain pertanyaan

yang telah diajuka oleh siswa. Di antara pertanyaan yang mungkin diajukan.

هل اسمك صالح؟

من الذي جاء من مالانج؟

من أين صديقتك؟5) Guru memberikan penilaian.

b. Langkah-langkah pembelajaran bahasa Arab untuk kemahiran kalam dalam dialog

1) Guru membagi siswa menjadi beberapa pasangan.

2) Masing-masing siswa diminta mencari informasi dari teman pasangannya

berkaitan dengan nama, asal, dan juga diminta menanyakan nama dan asal

salah seorang teman teman akrabnya. Data yang diperoleh diminta untuk

dirangkum dalam bentuk peta konsep. Contoh hasil rekap data yang diperoleh

dalam bentuk peta konsep sebagaiamana berikut.

Gambar 6: Contoh Peta Konsep Tentang Al-Ta’aruf hasil Wawancara Dengan

Teman Pasangan Dialog

3) Siswa diminta melakukan dialog dengan bahasa Arab sesuai dengan data

yang telah didapatkan. Berikut contoh dialog dari data peta konsep yang telah

dibuat.

سالم: ماسمك؟

طه : اسمي طه.

Page 12: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

109 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

سالم: من أين أنت؟

طه : أنا من ماجاكرطا

سالم: ما اسم صديقتك؟

سولو. طه : اسمها سلمى هي من4) Guru memberikan pertanyaan kepada dua siswa yang melakukan dialog

tersebut berkaitan dengan apa yang disampaikan. Contoh pertanyaan yang

diungkapkan sebagaimana berikut.

من أين أنت يا سالم؟

أين بيتك يا سالم؟

هل أنت من مالانج يا طه؟

؟مااسم صديقتك ياطه5) Guru memberikan penilaian terhadap dua siswa yang telah berdialog.

3. Penilaian

Agar pembelajaran terlasana dengan baik harus ada penilaian yang diberikan.

Penilaian tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi tentang keberhasilan pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Dalam penggunaan peta konsep dalam pembelajaran bahasa

Arab untuk kemahiran kalam ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan, yaitu: (1)

kelengkapan peta konsep, (2) penampilan saat berbicara bahasa Arab, dan (3) ketepatan

jawaban saat menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain. Adapun rincian dan

biobot dari masing-masing penilaian sebagaiamana dalam tabel berikut.

Kriteria Penilaian Rincian Bobot

Penilaian

Total

Kelengkapan peta

konsep

Kebenaran kaidah bahasa

Arab

50 100

Kelengkapan peta konsep 30

Kemenarikan peta konsep 20

Penampilan saat

berbicara bahasa Arab

Kelancaran 30 100

Kebenaran kaidah bahasa 40

Page 13: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

110 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

Arab

Isi yang disampaikan 30

Ketepatan jawaban

dari pertanyaan guru

dan siswa

Ketepatan jawaban 50 100

Kebenaran kaidah bahasa

Arab

50

Nilai akhir: Total Nilai

3

SIMPULAN

1. Peta konsep merupakan upaya untuk memahami materi pelajaran dengan cepat

dengan cara mencatat kata kunci yang ada dalam materi pelajaran terntentu dalam

bentuk hierarki. Pencatatan kata kunci, dimulai dari yang umum dan dirinci dalam

hal yang khusus.

2. Fungsi dari peta konsep adalah untuk membuat jelas gagasan inti bagi pendidik dan

peserta didik yang fokus perhatiannya pada materi pelajaran tertentu.

3. Beberapa manfaat dari peta konsep, yaitu: menyelidiki apa yang telah dikuasai oleh

siswa, mempelajari bagaiamana cara belajar, mengungkap miskonsepsi, dan sebagai

alat evaluasi.

4. Jenis-jenis peta konsep, yaitu: pohon jaringan, rantai kejadian, peta konsep siklus,

dan peta konsep laba-laba.

5. Kemahiran kalam “berbicara” merupakan salah satu kemhiran dari bahasa Arab.

kemahiran kalam merupakan kamhiran yang sangat penting sama dengan yang lain.

6. Penerapan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan peta konsep dapat

dilakukan dengan cara monolog dan juga dialog.

7. Penilaian peta konsep terdiri atas (a) kelengkapan peta konsep, (b) penampilan saat

berbicara bahasa Arab, dan (c) ketepatan jawaban saat menjawab pertanyaan guru

maupun siswa yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Page 14: PETA KONSEP: TEORI DAN PRAKTIKNYA DALAM …

111 | Konferensi Nasional Bahasa Arab VI (KONASBARA) 2020

Fujiawati, F. S. (2016). Pemahaman konsep kurikulum dan pembelajaran dengan peta

konsep bagi mahasiswa pendidikan seni. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian

Seni), 1(1).

Yuniati, S. (2012). Peta Konsep (Mind Mapping) dalam pembelajaran Struktur Aljabar.

Gamatika, 3(2).

Kadir. 2004. Efektivitas strategi peta konsep dalam pembelajaran sains dan

matematika.Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan51:10.

Sasa A, Barbara S. 2005. Using Concept Maps in Teaching Organic Chemical

Reaction.Pedagogical Paper, Slovenia.

Yunita, L. (2014). Pemanfaatan peta konsep (Concept Mapping) untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon. EDUSAINS, 6(1), 1-8.

Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar. Jakarta; Penerbit Erlangga.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumui Aksara.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

https://www.kajianpustaka.com/2020/05/peta-konsep.html