PESAN KOMUNIKASI POLITIK MATERI 4 CHELSY YESICHA, S. SOS. M.I.KOM
PESAN KOMUNIKASI
POLITIK
MATERI 4
CHELSY YESICHA, S. SOS. M.I.KOM
A. PEMBICARAAN POLITIK
Kita mengenal presiden karena
pembicaraannya (dalam konferensi
pers,pidato, pernyataan tertulis) atau apa
yang dikatakan orang lain tentang dia.
Misalnya: Presiden yang pendiam
dibicarakan karena tidak berbicara (dijuluki
Cal Coolidge atau si Pendiam)
David V.J. Bell seorang ilmuwan politik,
menyebut 3 jenis pembicaraan yang
mempunyai kepentingan politik yang pasti
dan jelas sekali bersifat politis,yaitu:
Pembicaraan Kekuasaan
Pembicaraan Pengaruh
Pembicaraan Otoritas
Pembicaraan Kekuasaan
Mempengaruhi orang lain dengan ancaman atau janji
Bentuknya yang khas adalah “jika anda melakukan x, saya akan melakukan y” adalah maksud yang dinyatakan untuk memberikan lebih banyak JANJI atau lebih sedikit (ANCAMAN) kenikmatan atas sesuatu bila sikap itu dilakukan.
Kunci dari pembicaraan kekuasaan ini adalah bahwa “saya” mempunyai cukup kemampuan untuk mendukung janji maupun ancaman dan bahwa yang lain mengira bahwa pemilik kekuasaan akan melakukannya.
Pembicaraan Pengaruh
Jika anda melakukan x, anda akan melakukan (merasa,mengalami) y
Janji, ancaman, penyuapan dan pemerasan adalah alat tukar pada komunikasi kekuasaan; pada komunikasi pengaruh alat-alat tersebut diganti dengan nasehat dorongan, permintaan dan peringatan
Pembicaraan Otoritas
Adalah pemberian perintah, syarat-syarat tidak ada.
Pernyataan otoritas adalah:
“lakukan x” atau “dilarang melakukan y”
Penguasa yang dianggap sah ialah suara otoritas dan memiliki hak untuk dipatuhi sumber-sumber pengesahan atau otoritas
Contohnya adalah keyakinan religius atas sifat penguasa yang SUPRANATURAL atau SUPERHUMAN atau daya tarik pribadi.
B. PERSUASI POLITIK
Persuasi:
-Mengubah sikap dan perilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis
-Menanamkan opini baru
-Usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang lain melalui transmisi pesan
Karakteristik Persuasi:
1. Persuasi adalah suatu usaha komunikator untuk mencapai tujuan melalui pembicaraan
Leonard Doob, membedakan cara persuasi yang disengaja, contohnya agen periklanan yang ingin mempromosikan penjualan suatu produk dan persuasi yang tidak disengaja, contohnya ibu rumah tangga yang secara spontan memuji produk tersebut di depan seorang teman.
2. Persuasi bersifat dialektis
Persuasi adalah suatu proses
timbal balik yang di dalamnya
komunikator dengan sengaja atau
tidak menimbulkan perasaan
responsif pada orang lain.
Bila dikaitkan dengan
pembicaraan politik, persuasi
adalah pembicaraan pengaruh.
3 Cara Persuasi Politik:
A. Propaganda Politik (Dan Nimmo)
B. Periklanan Politik
C. Retorika Politik
D. Agitasi Politik (tamb. Anwar Arifin)
E. PR Politik
F. Kampanye Politik
G. Lobi Politik (Anwar Arifin)
A. PROPAGANDA POLITIK
Jacques Ellul, seorang sosiolog dan filosof Perancis, mendefinikan Propaganda sebagai:Komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu organisasi”
Contoh:
Hitler dalam rapat umum partai Nazi memperlihatkan ikatan yang esensial di antara organisasi dan propaganda yang dicapai melalui lambang
Tipe-tipe Propaganda:1. Propaganda yang disengaja dan
yang tidak disengaja
Contoh: Guru ekonomi yang dengan sengaja mengindoktrinasi para siswanya dengan pandangan Marxis, berbeda tujuan dengan guru yang ketika menjawab pertanyaan secara spontan menunjukkan segi-segi positif dalam filsafat Marxis
2. DOOB membedakan antara propaganda yang
tersembunyi dan propaganda terang-terangan
Dalam propaganda tersembunyi
(laten),propagandis menyelubungi tujuan-
tujuannya seperti ketika seorang presiden
menyelenggarakan konferensi pers seakan-
akan untuk menjawab pertanyaan para reporter,
padahal ia membalikkan setiap pertanyaan agar
menguntungkan baginya.
Propaganda yang terang-terangan (manifes)
menyingkapkan tujuan seperti ketika seorang
kandidat politik secara terang-terangan
berusaha memperoleh suara.
3. ELLUL membedakan antara propaganda politik dan propaganda sosiologi
Propaganda Politik melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan yang berpengaruh untuk mencapai tujuan strategis atau taktis. Ia beroperasi melalui imbauan khas jangka pendek.
Propaganda Sosiologis kurang kentara, lebih berjangka panjang.
Melalui propaganda sosiologi orang disuntik dengan suatu cara hidup, suatu ideologi yg berangsur-angsur merembes ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
Hasilnya adalah suatu konsepsi umum tentang masyarakat yang dengan setia dipatuhi oleh setiap orang, kecuali beberapa orang yang dihukum atau dikecam dengan keras sebagai penyimpang (deviants)
4. ELLUL juga membedakan antara propaganda
vertikal dan propaganda horizontal
Propaganda vertikal adalah satu-kepada-
banyak, banyak mengandalkan media
massa bagi penyebaran imbauannya.
Propaganda horizontal lebih banyak
melalui komunikasi interpersonal dan
komunikasi organisasi daripada
komunikasi massa
B. PERIKLANAN POLITIK
Iklan Politik menunjuk pada pembelian dan
penggunaan ruang iklan, adanya
pembayaran sesuai dengan harga
komersial, dengan tujuan mentransmisikan
pesan-pesan politik kepada khalayak
banyak (Bolland dalam Cangara, 2009)
Penggunaan televisi sebagai media iklan politik baru dimulai tahun 1952, ketika Eisenhower menjadi calon presiden dengan spot “Eisenhower Answers America” yang dirancang ahli periklanan profesional Rosser Reeves dan Carroll Newton
Di Indonesia setelah reformasi terutama Pemilu 2004 bisa dikatakan semua partai politik menampilkan slogan-slogan melalui media, baik cetak maupun elektronik dan media luar ruang seperti baliho, spanduk,banner, poster dll
EMPAT MACAM IKLAN POLITIK
1. Iklan Serangan, ditujukan untuk mendiskreditkan
lawan
2. Iklan Argumen, memperlihatkan kemampuan
para kandidat untuk mengatasi masalah-
masalah yang mereka hadapi
3. Iklan ID, memberi pemahaman mengenai siapa
sang kandidat kepada para pemilih
4. Iklan Resolusi, dimana para kandidat
menyimpulkan pemikiran mereka untuk para
pemilih
PERBEDAAN PROPAGANDA DAN PERIKLANAN :
• PROPAGANDA ditujukan kepada orang-orang sebagai anggota kelompok, sedangkan PERIKLANAN mendekati mereka terutama sebagai individu-individu tunggal, independen, terpisah dari kelompok apapun yang menjadi identifikasinya di masyarakat
• PROPAGANDA adalah mekanisme kontrol sosial dengan menggunakan lambang untuk meningkatkan ketertiban sosial melalui kepercayaan bersama, nilai yang diakui bersama dan harapan bersama.
Sasarannya adalah meningkatkan identifikasi para anggota dengan kelompoknya. PERIKLANAN sasarannya bukan individu dalam kelompok, tetapi individu yang independen dan merdeka, terpisah dari kelompoknya
PERIKLANAN tidak bertujuan mengidentifikasi individu dengan kelompoknya, melainkan untuk MENARIK PERHATIAN orang
PERIKLANAN CITRA
Merupakan periklanan dalam dunia politik,
yaitu imbauan yang ditujukan untuk membina
reputasi pejabat pemerintah; memberi
informasi kepada khalayak tentang kualifikasi,
pengalaman, latarbelakang dan kepribadian
seorang politikus; dan meningkatkan prospek
pemilihan kandidat atau mempromosikan
program dan kebijakan tertentu
C. RETORIKA POLITIK
Retorika adalah seni berbicara
Menurut Hitler, retorika adalah pers yang tidak tertulis, tetapi dipidatokan sebagai media propaganda untuk membentuk pendapat umum
RETORIKA adalah komunikasi dua arah, satu-kepada-satu, dalam arti bahwa satu atau lebih orang masing-masing berusaha dengan sadar untuk memengaruhi pandangan satu sama lain melalui tindakan timbal balik satu sama lain
Retorika menggunakan lambang untuk
mengidentifikasi pembicara dengan para
pendengar melalui pidato
Tujuannya adalah untuk membantu yang
dipersuasi dalam membangun citra tentang
masa depan
Melalui retorika, persuader dan yang
dipersuasi saling bekerjasama dalam
merumuskan kepercayaan, nilai dan
pengharapan mereka
Retorika Politik berbeda dengan propaganda dan periklanan, karena Retorika adalah komunikasi dua arah, satu-kepada-satu, bukan satu-kepada-banyak dan retorika bekerja melalui hubungan interpersonal
Retorika Politik adalah proses yang memungkinkan terbentuknya masyarakat melalui negosiasi, Pidato sebagai cara yang digunakan dalam retorika adalah juga negosiasi
TIPE-TIPE RETORIKA
Berdasarkan tipologi Aristoteles ada tiga
cara pokok dalam retorika, yaitu :
1. RETORIKA DELIBERATIF
2. RETORIKA FORENSIK
3. RETORIKA DEMONSTRATIF
1. RETORIKA DELIBERATIF
Dirancang untuk memengaruhi orang dalam masalah kebijakan pemerintah, dengan cara menggambarkan keuntungan dan kerugian relatif dari cara-cara alternatif dalam melakukan sesuatu
2. RETORIKA FORENSIK
Adalah Yuridis, ia berfokus pada
apa yang terjadi pada masa lalu
untuk menunjukkan bersalah
atau tidak bersalah,
pertanggungjawaban, hukuman
atau ganjaran (reward)
3. RETORIKA DEMONSTRATIF
Tujuannya adalah untuk
memperkuat sifat baik dan sifat
buruk seseorang, suatu lembaga
atau suatu gagasan
Kampanye politik penuh dengan retorika demonstratif
Contohnya: satu pihak menantang kualifikasi pihak lain bagi jabatan di pemerintahan
Dukungan editorial oleh surat kabar, majalah, televisi dan radio juga mengikuti garis demonstratif dalam memperkuat sifat-sifat positif kandidat yang didukung dan sifat-sifat negatif lawannya
D. AGITASI POLITIK
►Agitasi dari bahasa Latin agitare : bergerak, menggerakkan; atau bahasa Inggris Agitation
►Menurut Herbert Blumer, Agitasi adalah beroperasi untuk membangkitkan rakyat kepada suatu gerakan terutama gerakan politik
►Agitasi adalah upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak
►Agitasi dan propaganda banyak digunakan di negara komunis, sebaliknya di negara demokrasi agitasi sangat tercela bahkan ditolak
►Agitator adalah orang yang melakukan agitasi, yaitu orang yang berusaha menimbulkan ketidakpuasan, kegelisahan atau pemberontakan
►Agitasi berkonotasi negatif karena menghasut, mengancam, menggelisahkan dan membangkitkan rasa tidak puas dan mendorong adanya pemberontakan
E. PR POLITIK
►PR Politik adalah bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan dengan masyarakat secara jujur, terbuka, rasional (tidak emosional) dan timbal balik
►PR Politik dilakukan ke dalam Partai Politik maupun ke luar
►Kegiatan yang bersifat internal : 1) menganalisis kebijakan parpol 2) melakukan perbaikan sebagai lanjutan analisis kebijakan
►Kegitan yang bersifat eksternal : memberikan pernyataan kepada publik
►Seorang PRO Politik (PR officer Politik) harus mampu menciptakan, membina, serta memelihara hubungan ke dalam dan ke luar
►PRO adalah seorang profesional dalam komunikasoi politik atau komunikator profesional sehingga dia diangkat dan diberi upah oleh Parpol
F. KAMPANYE POLITIK
► Dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik dari rakyat
► Tiga sasaran kampanye politik :
1) membangkitkan kesetiaan alami para pengikut parpol agar tetap setia
2) menggalang pemilih yang tidak terikat dengan partai lain
3) meyakinkan pemilih dari partai lain bahwa akan lebih baik jika mereka memilih partai mereka
G. LOBI POLITIK
► Lobi Politik adalah arena terpenting bagi pembicaraan para politikus atau kader partai tentang kekuasaan, pengaruh, otoritas, konflik dan konsensus
► Lasswell dan Kaplan menyebut pembicaraan para tokoh politik di belakang layar lebih memberi gambaran tentang kondisi politik yang sesungguhnya, ketimbang yang dikatakan melalui media
► Dalam lobi kemampuan negosiasi sangat penting karena yang dipersoalkan memiliki dimensi isi maupun hubungan yang memerlukan kesepakatan
THANK YOU