BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupannya
berinteraksi dengan sesama manusia. Hal ini menyebabkan adanya
perkembangan dalam lingkunganya. Terjadinya modernisasi di
masyarakat bisa berdampak positif maupun negatif. Tak bisa di
pungkiri bahwa modernisasi ini tidak bisa kita tolak, kita hanya
perlu menyeleksi terlebih dahulu modernisasi yang datang tersebut
agar perubahannya tidak berdampak negatif. Misalnya perubahan
sosial, perubahan sosial ini berkembang pesat baik itu tidak
sengaja maupun sengaja di bentuk. Terjadinya perubahan sosial
merupakan sesuatu yang wajar dan terjadi pada seluruh masyarakat di
dunia. Dalam perkembangannya pun para ahli memperlihatkan perbedaan
dalam memahami perubahan sosial. Menurut Thorsten Veblen, perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi.
Namun demikian, sulit untuk dibantahkan bahwa teknologi sangat
memengaruhi sikap dan prilaku manusia. Namun tidak semua perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat selalu berdampak positif, akan
tetapi disisi lain pasti memiliki dampak negatif. Hal ini dapat
kita lihat dalam realitas kehidupan masyarakat disekitar kita.
Makalah ini akan membahas mengenai Perubahan Sosial dan Lingkungan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah1. Apa yang di maksud dengan perubahan
sosial?2. Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial?3. Faktor apa
saja yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan
lingkungan?
C. Tujuan1. Mengetahui pengertian dari perubahan sosial2.
Mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial3. Mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan SosialPerubahan sosial dapat dikatakan
sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada
masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih
kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya
kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif
kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma,
pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi
antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam
hal budaya.Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut
:a) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.b)
Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa
pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.Jika perubahan sosial
dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang.
Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan
masyarakat mengalami kemunduran.Adanya pengenalan teknologi, cara
mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya
nilai-nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai
nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial
dalam aspek kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan
suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan
sebelumnya.Para ahli memiliki pendapatnya masing-masing dalam
mengartikan sebuah perubahan sosial bergantung pada sudut
pandangnya masing-masing. Di bawah ini beberapa pendapat para ahli
mengenai perubahan sosial :1. William F. Ogburn (1964),
mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan
pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.2. Kingsley Davis (1960), mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya
pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan
perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan yang
selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi
ekonomi dan politik.3. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa
perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan
yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.4.
Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosiala dalah
suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baikkarena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaanmaterial,
komposisi penduduk, dan ideologi maupun karenaadanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat5. Selo Soemardjan (1962:
379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.6. Samuel Koenig (1957: 279), mengatakan bahwa perubahan
sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam
pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi dapat disebabkan
oleh faktor intern dan ekstern.7. Sugihen (1982), mengkaitkan
perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang merujuk pada proses
sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan
pembangunan.8. Merton (1957;1964), mengatakan bahwa perubahan
sosial merupakan fungsi manifestasi dari suatu rekayasa sosial
lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau diwujudkan dalam
kegiatan industralisasi menuju suatu masyarakat modern.9. Rogers,
et. al. (1988), memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses
yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi
dari suatu sistem kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses
perubahan sosial yang terjadi. Pertama, berawal dari diciptakannya
atau lahirnya sesuatu yang berkembang menjadi suatu gagasan. Bila
gagasan tersebut sudah menggelinding seperti roda yang berputar
pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan masyarakat maka
perubahan tersebut sudah memasuki tahap kedua. Tahapan yang ketiga
yaitu disebut dengan hasil, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai akibat dari
diterimanya, atau ditolaknya suatu inovasi.10. Larson dan Rogers
(1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial yang
dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan
suatu proses yang berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu
tertentu. Pemakaian teknologi tertentu oleh suatu warga masyarakat
akan membawa suatu perubahan sosial yang dapat diobservasi lewat
perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.11. Ferdinand
Toennies (1855-1936), menggambarkan proses perubahan sosial sebagai
perkembangan dari Gemeinschaft menjadi Gesellschaft. Gemeinschaft
(paguyuban) adalah kelompok orang yang relasi-relasi
interaksionalnya bersifat langsung, dalam, dan terarah kepada diri
orang lain dalam keseluruhannya. Sedangkan Gesellschaft
(patembayan) adalah kelompok-kelompok di mana interaksional
bersifat tidak langsung, dangkal, hanya menyentuh kulit atau
permukaan hidup saja, dan terarah pada sebagaian saja dari orang
lain, yaitu kedudukan, wewenang, atau kemampuannya.12. Atkinson
(1987) dan Brooten (1978), menyatakan definisi perubahan merupakan
kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan
perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat
perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku,
individual, dan perilaku kelompok. 13. Etzioni (1973) mengungkapkan
bahwa, perkembangan masyarakat seringkali dianalogikan seperti
halnya proses evolusi, suatu proses perubahan yang berlangsung
sangat lambat. Pemikiran ini sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil
penemuan ilmu biologi, yang memang telah berkembang dengan
pesatnya.14. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan
bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan terjadi
diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme dicirikan
oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan
masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan
integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari keadaan homogen
menjadi heterogen.15. Comte mempunyai pemikiran yang sangat
dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam. Pemikiran Comte yang dikenal
dengan aliran positivisme, memandang bahwa masyarakat harus
menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap
tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya
Comte menjelaskan bahwa setiap kemunculan tahap baru akan diawali
dengan pertentangan antara pemikiran tradisional dan pemikiran yang
berdifat progresif. Sebagaimana Spencer yang menggunakan analogi
perkembangan mahkluk hidup, Comte menyatakan bahwa dengan adanya
pembagian kerja, masyarakat akan menjadi semakin kompleks,
terdeferiansi dan terspesialisasi. Comte membagi perubahan sosial
dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan struktural) dan
social dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural
merupakan struktur yang berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan
utamanya mengenai struktur sosial yang ada di masyarakat yang
melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat. Sedangkan dinamika
struktural merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke waktu
yang lain. Perubahan pada bangunan struktural maupun dinamika
struktural merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan.16. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu
pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial
meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun
immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan
sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.17. Soekanto, (1990) mendefinisikan
perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga
masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi
karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan
keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur
geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.18. Moore (2000),
perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi
perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial
masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas
dibandingkan perubahan sosial.
B. Bentuk-Bentuk Perubahan SosialDilihat dari segi bentuk-bentuk
kejadiannya, maka perubahan sosial dapat dibahas dalam tiga dimensi
atau bentuk, yaitu: perubahan sosial menurut kecepatan prosesnya,
ada yang berlangsung lambat (evolusi) dan ada yang cepat
(revolusi). Perubahan sosial menurut skala atau besar pengaruhnya
luas dan dalam, serta ada pengaruhnya relatif kecil terhadap
kehidupan masyarakat. Dan yang ketiga, adalah perubahan sosial
menurut proses terjadinya, ada yang direncanakan (planned) atau
dikehendaki, serta ada yang tidak direncanakan (unplanned).
1. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambatPerubahan
sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan
revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya perubahan
yang terjadi dengan cepat, disamping itu perubahan tersebut
menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan
manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan
terlebih dahulu ataupun tidak direncanakan.Perubahan yang terjadi
secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan
adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung
lama. Misal, Revolusi Industri di Inggris yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses
produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap
perubahan yang cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh dan
majikan.Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah
memenuhi beberapa syarat yang meliputi:a) Harus ada keinginan umum
untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada
perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan
untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.b)
Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.c) Pemimpin mana dapat menampung
keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta
menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.d)
Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat. Artinyaadalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya
kongkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu
diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusansuatu
ideologi tertentu.e) Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala
keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu
gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal, contoh,
Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi yang
momentumnya amat tepat.
Sedangkan perubahan-perubahan sosial yang berlangsung lama, dan
merupakan serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti dengan
lambat, hal ini dinamakan dengan evolusi. Perubahan yang terjadi
secara lambat atau evolusi, biasanya terjadi tanpa adanya rencana
dulu. Evolusi pada umumnya terjadi karena usaha-usaha masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan kepentingan-kepentingan,
keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring
dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubahan itu
tidak perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada
sejarah masyarakat yang bersangkutan.
2. Perubahan Yang Besar dan Perubahan Yang kecilPerubahan sosial
yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh
yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses
industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini
lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni
hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan
yang lainnya.Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa akibat yang langsung pada masyarakat. Misalnya,
perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruhi yang
berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan
tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pada zaman dahulu, kaum perempuan
di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan
perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka
kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok
mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan
suatu bentuk perubahan kecil.
3. Perubahan Yang Direncanakan Dan Yang Tidak
DirencanakanPerubahan sosial yang direncanakan adalah, perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat dan hal ini terjadi karena telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menginginkan
adanya perubahan. Pihak yang menginginkan adanya perubahan itu
disebut dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of
change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin
masyarakat dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of
change ini sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk
memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu mengawasi
jalannya perubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa
sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan
direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan
perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya
undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan
wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara
langsung.Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah
terjadinya perubahan-perubahan yang tidak direncanakan atau
dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat
menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
Misalnya, terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan
berakibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang cukup hingga
membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan
kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.Perubahan
yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi terhadap
perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi pada waktu
sebelumnya, baik itu merupakan perubahan yang direncanakan ataupun
tidak direncanakan. Terjadinya suatu perubahan yang direncanakan,
maka perubahan berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya,
hingga merupakan suatu proses. Tetapi, bila sebelumnya telah
terjadi perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, maka perubahan
yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap
perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh
masyarakat luas.
4. Perubahan Struktural Perubahan struktural adalah perubahan
yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam
masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi
ke sistem pemerintahan republik.
5. Perubahan Proses Perubahan proses adalah perubahan yang
sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan
penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan
kurikulum dalam pendidikan. Sifatnya menyempurnakan
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam
pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Contoh lainnya amandemen terhadap
UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Amandemen yang dilakukan dengan menghapus dan menambahkan beberapa
pasal itu dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah
ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia sekarang
ini.
C. Perubahan Sosial yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat 1.
Perubahan Jumlah PendudukPada zaman dulu, dalam sebuah keluarga
sepasang suami istri bisa memiliki banyak anak, biasanya lebih dari
tiga anak. Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB), saat ini
sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain
dipengaruhi oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk juga
disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk.
Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan
tetapi juga sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke
desa.
2. Perubahan Kualitas PendudukMasyarakat jaman dulu hanya
menempuh pendidikan sampai Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah
saja, namun sekarang masyarakat telah banyak yang menempuh
pendidikan hingga Perguruan Tinggi. Dengan demikian pengetahuan
yang dimiliki semakin bertambah, hal ini sebagai akaibat positif
dengan terjadinya perubahan. Akan tetapi, selain memberikan dampak
positif bagi kualitas penduduk, perubahan sosial juga menimbulkan
dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh
masyarakat. Penurunan moral ini sering terjadi pada anak muda, hal
ini dapat dilihat pada perilaku yang kurang sopan dalam masyarakat.
Misalnya ketika berjalan di depan warga masyarakat tanpa memberi
salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain. Selain itu,
banyak juga masyarakat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku
dalam lingkungan masyarakat. Misalnya tentang peraturan lalu
lintas.
3. Perubahan Sistem PemerintahanPerubahan sisitem pemerintahan
yang terjadi dalam negara, juga mempunyai pengaruh bagi
pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan
keputusan dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya
pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui
musyawarah mufakat.
4. Perubahan Mata PencaharianMata pencaharian sebagaian besar
adalah sebagai petani, namun dengan berjalannya waktu dan
berkembangnya pengetahuan yang mereka miliki, saat ini banyak yang
menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, bahkan merantau
untuk mendapat pekerjaan di tempat lain.
5. Perubahan Gaya Hidup Seiring dengan perkembangan jaman, gaya
hidup masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup konsumtif sudah
menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki
keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku konsumtif
masyarakat dapat dilihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari
selalu ada model pakain baru yang ditawarkan baik di toko maupun di
pasar. Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya tidak ingin
ketinggalan. Selain itu, dengan adanya perubahan sosial, masyarakat
mempunyai pandangan bahwa produk dari luar negeri lebih baik dari
pada produk dari dalam negeri.
6. Perubahan karena Adanya TeknologiSebelum modernisasi petani
masih menggunakan bantuan tenaga hewan dalam mengerjakan/membajak
sawahnya dan menggunakan jasa buruh untuk menanam padi. Namun saat
ini, dengan berkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan
traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan mesin
perontok padi untuk mengolah hasil panenannya.Selain teknologi
dalam bidang pertanian, teknologi yang berkaitan dengan komunikasi
pun berkembang pesat. Dahulu, apabila ingin berkomunikasi jarak
jauh memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, alat komunikasi saat
ini sudah canggih. Misalnya melalui telepon seluler yang saat ini
satu orang tidak hanya memiliki satu alat komunikasi tersebut.
Bahkan, sekarang anak usia remaja bahkan yang masih anak-anak
sekalipun telah mengenal apa itu facebook, email, twitter, dan lain
sebagainya.
7. Perubahan BudayaPerubahan budaya yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat dapat dilihat pada perilaku anak muda saat
ini. Banyak yang meniru trend-trend atau budaya masyarakat barat,
misalnya cara berpakaian. Sekarang ini, jarang sekali anak muda
yang mau mengenakan pakaian adat, begitupun dalam acara pernikahan.
Selain itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung,
gamelan, kesenian ketoprak, lagu-lagu tradisional tidak lagi
diminati oleh masyarakat. Bahkan ada warga yang tidak mengetahui
kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri. Sekarang ini,
keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah tergantikan oleh adanya
lagu-lagu pop, rock, dan lain sebagainya.D. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perubahan SosialAda dua faktor yang dapat menyebabkan
terjadi perubahan sosial, yaitu faktor yang berasal dari dalam
masyarakat dan juga faktor yang berasal dari luar masyarakat.
Faktor yang bersumber dari masyarakat itu sendiri meliputi :
bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru,
pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya
pemberontakan atau resolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
Sedangkan, faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi :
sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar
manusia, peperangan dengan negara lain, dan pengaruh kebudayaan
lain.Selain adanya faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial, adapula faktor yang mendorong dan juga menghambat perubahan
sosial. Faktor yang mendorong terjadinya perubahan yaitu : kontak
dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang lebih maju, sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk
maju, toleransi, sistem lapisan masyarakat yang terbuka, penduduk
yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu, orientasi ke muka, dan juga nilai meningkatkan
taraf hidup.Faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial
adalah : kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang
tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang telah
tertanam dengan kuat, rasa takut akan terjadinya kegoyahan
kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal yang baru, hambatan
ideologis, kebiasaan dan nilai pasrah.Sementara itu Soerjono
Soekanto menyebutkan adanya faktor-faktor intern dan ekstern yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.1. Faktor
InternFaktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu
sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah
perubahan penduduk, penemuan baru, konflik, dan pemberontakan.a.
Perubahan PendudukSetiap anggota masyarakat pasti mengalami proses
sosial, di antaranya adalah interaksi sosial dan sosialisasi.
Dengan begitu secara cepat maupun lambat akan merubah pola
pemikiran mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih
mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan penduduk
yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada
suatu daerah mengakibatkan kadar keramahtamahan akan menurun,
kelompok sekunder akan bertambah banyak jumlahnya, struktur
kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang
lainnya.b. Penemuan-Penemuan BaruPenemuan merupakan tambahan
pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah
diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada
kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun
kenyataan itu baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut
ditemukan. Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan
sosial jika hasil penemuan tersebut didayagunakan. Manakala suatu
pengetahuan baru dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi,
biasanya akan disusul oleh perubahan yang besar (Horton, 1993:
212).Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat
meliputi berbagai proses berikut ini.1) Discovery, yaitu suatu
penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu atau
serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat
berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.2) Invention, yaitu
bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru
itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan.
Proses dari discovery menjadi invention sering tidak hanya
melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian individu.
Discovery baru akan menjadi invention jika masyarakat sudah
mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.3) Inovasi
atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi
suatu penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke
bagian-bagian masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima,
dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga
masyarakat. Di dalam masyarakat dikatakan telah terjadi inovasi
apabila unsur atau alat baru yang ditemukan telah banyak dikenal
dan dipakai secara luas oleh warga masyarakat.
c. Konflik dalam MasyarakatAdanya perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan,
pendapat, status social ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan
lain-lain seringkali memicu munculnya konflik.Konflik dapat terjadi
antarindividu, antarkelompok, antara individu dengan kelompok, dan
antargenerasi. Konflik antarkelompok, misalnya konflik antarsuku
bangsa yang terjadi di Timika, Papua. Konflik tersebut telah
menimbulkan kerusakan, jatuhnya korban jiwa, dan hancurnya harta
benda.Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses
disosiatif, namun tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik
yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan social biasanya akan
diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan
sosial. Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang
berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh MasyarakatRevolusi
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah mencapai
puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan
dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan
didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta. Dengan proklamasi bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman
penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan kolonial
menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai perubahan yang
mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem
politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
2. Faktor EksternPenyebab perubahan sosial selain bersumber dari
dalam masyarakat itu sendiri juga dapat bersumber dari luar
masyarakat itu. Faktor-faktor apa sajakah itu? Di antaranya adalah
faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan
pengaruh kebudayaan masyarakat lain.a. Faktor Alam yang Ada di
Sekitar Masyarakat BerubahAlam mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan
makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan
keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi
lambat laun dapat merusak alam. Semakin tinggi jumlah penduduk,
maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam. Oleh karena itu
akan terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan
perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun
rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak
petani yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja
sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.b.
PeperanganTerjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh
terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai
anggota masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Betapa tidak,
perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan
membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun
kecil. Selain itu akan membawa akibat yang berarti bagi masyarakat
setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang,
karena adanya pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara yang menang
perang.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat LainDi era globalisasi
sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu
hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama
antarnegara serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin
canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya
muncul perubahan pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan
itu.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menambahkan beberapa faktor
yang turut menjadi penentu dan kadar perubahan sosial, yaitu
lingkungan fisik, kontak dan isolasi, struktur sosial, sikap dan
nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.1. Lingkungan
FisikSepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan
fisik mereka dengan melakukan migrasi. Migrasi ke lingkungan yang
berbeda menimbulkan perubahan besar dalam segi kebudayaan. Hal
semacam ini terjadi terutama pada masyarakat primitif yang
kehidupan para anggotanya sangat tergantung langsung pada
lingkungan fisik. Peradaban mempermudah perpindahan dan penerapan
budaya pada lingkungan baru yang berbeda.
2. Kontak dan IsolasiMasyarakat yang terletak di persimpangan
jalan lalu lintas dunia selalu menjadi pusat perubahan. Karena
kebanyakan unsur budaya dari masyarakat atau negara lain masuk
melalui difusi, maka masyarakat yang mengadakan hubungan dengan
masyarakat atau negara lain itulah yang mudah atau cenderung
mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan daerah yang
terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme, dan penolakan
terhadap perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga
merupakan suku-suku yang terisolasi.3. Struktur SosialStruktur
masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat secara halus dan
pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Meskipun birokrasi
kadangkala digunakan untuk menekan perubahan (biasanya hanya
berhasil untuk sementara waktu), namun ternyata birokrasi yang
sangat terpusat justru sangat menunjang pengembangan dan difusi
perubahan. Bilamana suatu kebudayaan sangat terintegrasi sehingga
setiap unsur kebudayaan saling terkait satu sama lainnya dengan
baik dalam sistem ketergantungan, maka perubahan akan sulit terjadi
dan mengandung risiko yang besar.4. Sikap dan Nilai-NilaiBagi kita,
perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar selayaknya air
yang mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang
memiliki kebanggaan apabila dapat melakukan perubahan, dalam arti
menghasilkan penemuan-penemuan baru, serta bersikap progresif dan
tidak ketinggalan zaman. Suatu masyarakat yang berubah secara cepat
memiliki sikap berbeda terhadap perubahan. Sikap itu merupakan
penyebab dan juga akibat dari perubahan yang sudah
berlangsung.Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat dapat
memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap
skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari kebudayaan
tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan
eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat merangsang
saran dan penerimaan perubahan di kalangan anggota masyarakat.5.
Kebutuhan yang Dianggap PerluKebutuhan bersifat subjektif.
Kebutuhan dianggap nyata jika orang merasa bahwa kebutuhan itu
memang nyata. Di banyak bagian dunia yang terbelakang dan
kekurangan pangan, orang bukan saja memiliki kebutuhan objektif
akan tambahan pangan, tetapi juga memerlukan berbagai jenis pangan.
Jika orang belum merasa butuh, maka orang akan tetap menolak
perubahan, dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat
yang memegang peran menentukan. Beberapa penemuan praktis
terabaikan hingga saat masyarakat membutuhkan kegunaan dari
penemuan tersebut.
BAB IIIPENUTUP
Perubahan sosial merupakan suatu perkembangan yang terjadi dalam
kehidupan, sebagai suatu perubahan baik dalam fungsi, struktur,
kebiasaan dan kebudayaan serta perubahan lingkungan yang terjadi di
masyarakat. Adanya perubahan sosial dan lingkungan tidak bisa
ditolak karena adanya modernisasi dan perkembangan zaman. Terdapat
beberapa bentuk perubahan sosial, dilihat dari segi bentuk-bentuk
kejadiannya, maka perubahan sosial dapat dibahas dalam tiga dimensi
atau bentuk, yaitu: perubahan sosial menurut kecepatan prosesnya,
ada yang berlangsung lambat (evolusi) dan ada yang cepat
(revolusi). Perubahan sosial menurut skala atau besar pengaruhnya
luas dan dalam, serta ada pengaruhnya relatif kecil terhadap
kehidupan masyarakat. Dan yang ketiga, adalah perubahan sosial
menurut proses terjadinya, ada yang direncanakan (planned) atau
dikehendaki, serta ada yang tidak direncanakan
(unplanned).Perubahan sosial dan lingkungan dalam masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor intern yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri seperti perubahan penduduk,
konflik dalam masyarakat, penemuan baru dan faktor ekstern yang
bersumber dari luar masyarakat seperti perubahan alam dan
peperangan yang terjadi.Perubahan sosial disebabkan karena
faktor-faktor yang saling berkaitan dan tidak terjadi begitu saja.
Oleh karena itu dampaknya bisa menguntungkan dan bisa merugikan.
Dampak positif perubahan sosial diantaranya memiliki nilai-nilai
dan norma-norma baru yang sesuai dengan perkembangan zaman,
memiliki struktur dan hubungan sosial baru yang lebih manusia,
menikmati berbagai kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik
maupun kebudayaan. Dan dampak negatif perubahan sosial yaitu adanya
disorientasi nilai-nilai dan norma-norma, munculnya konflik baik
itu vertikal maupun horizontal, tidak berfungsinya secara normal
pranata sosial yang ada, terjadinya berbagai kerusakan lingkungan
serta munculnya krisis multidimensi.
DAFTAR PUSTAKA
Alhada. 2012. Makalah Perubahan Sosial. Tersedia di:
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id [19 April 2013]Asih, Sueli.
2011. Perubahan Sosial dalam Masyarakat. Tersedia di:
http://risaely.wordpress.com [19 april 2013]Hariyanto. 2012.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat. Tersedia di:
http://belajarpsikologi.com [19 April 2013]Wrahatnala, Bondet.2012.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial. Tersedia di:
http://ssbelajar.blogspot.com [19 April 2013]______.20122.
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial. Tersedia di:
http://alfinnitihardjo.ohlog.com [19 April 2013]
19 | Sosiologi Pertanian_2013