i KAJIAN KONDISI LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI REKLAMASI PANTAI LOSARI DAN TANJUNG BUNGA The Study of Environmental Conditions and Social Change of Losari Beach and Tanjung Bunga Reclamations TESIS AKHIRUDDIN MARRUNG JAYA P0302510001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
KAJIAN KONDISI LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI REKLAMASI PANTAI LOSARI DAN
TANJUNG BUNGA
The Study of Environmental Conditions and Social Change of Losari Beach and Tanjung Bunga Reclamations
TESIS
AKHIRUDDIN MARRUNG JAYA
P0302510001
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2012
i
KAJIAN KONDISI LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI REKLAMASI PANTAI LOSARI DAN
TANJUNG BUNGA
The Study of Environmental Conditions and Social Change of Losari Beach and Tanjung Bunga Reclamations
TESIS
Sebagai Salah Satu syarat Untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Disusun dan diajukan oleh
AKHIRUDDIN MARRUNG JAYA
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2012
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Akhiruddin Marrung Jaya
Nomor Mahasiswa : P0305210001
Program Studi : Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian
hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan
Tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Makassar, 1 Agustus 2012
Yang menyatakan
Akhiruddin Marrung Jaya
iv
PRAKATA
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala karuniaNya sehingga karya Tesis ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini berjudul “Kajian Kondisi
Lingkungan dan Perubahan Sosial Ekonomi Reklamasi Pantai Losari dan
Tanjung Bunga”. Kajian terhadap Reklmasi Pantai Losari perlu dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari sebuah
Proyek reklamasi, terutama Perubahan Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Masyarakat sekitar Pantai Losari dan Tanjung Bunga
Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister pada Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Universitas
Hasanuddin Makassar.
Penyelesaian Tesis ini merupakan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu seiring dengan selesainya penulisan Tesis
ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA sebagai Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan
dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.
2. Dr. Ir. Mahatma, M.Sc sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan
nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.
v
3. Prof. Dr. Amran Achmad, M.Sc, sebagai Penguji yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini.
4. Dr.Ir.M. Farid Samawi, M.Si sebagai Penguji yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini.
5. Dr. Amiruddin, M.Eng, sebagai Penguji yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini.
6. Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc, sebagai Ketua Program Studi
Pengelolaan Lingkungan Hidup , Universitas Hasanuddin, yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian serta arahannya dalam menyelesaikan studi.
7. Orang tua tercinta ibunda “Fatimah” dan Kakak dan adik-adik
tercinta yang telah banyak memberikan dorongan dan doa kepada
penulis dalam menyelesaikan studi.
8. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga
Allah SWT. memberkatinya. Amin
Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu Kajian Kondisi
Lingkungan dan Perubahan Sosial Ekonomi Reklamasi Pantai Losari dan
Tanjung Bunga Perlu Untuk Dilakukan bagi mereka yang konsen
terhadap permasalahan tersebut. Oleh karena itu penulis tidak lupa
vi
mengutip pepatah “tidak ada gading yang retak”. Moga karya ilmiah ini
bisa bermanfaat bagi perubahan dan perbaikan lingkungan di negeri kita
tercinta ini. Amin
Makassar, Agustus 2012
Penulis
vii
ABSRACT
AKHIRUDDIN MARRUNG JAYA. The Study of Environmental Conditions and
Social Change of Losari Beach and Tanjung Bunga Reclamations (Supervised by Ambo Tuwo and Mahatma)
The purposes of study on the impact of Losari Beach and Tanjung Bunga
reclamations was to know the impact of Losari Beach and Tanjung Bunga reclamations on the environmental pollution and to know the impact of Losari Beach and Tanjung Bunga reclamations on the socio-economic changes of people around it. This study was conducted along Losari Beach and Tanjung Bunga which is located in Mariso and Ujung Pandang subdistricts, Makassar. The analysis of environmental conditions by using comparative analysis, namely comparing data before and after Losari Beach and Tanjung Bunga reclamations by taking from the data before and after reclamation from various sources (secondary data). Purposive sampling analysis to know the socio-economic conditions of people living around Losari Beach and Tanjung Bunga, where samples is taken 5-10% of total households in Mariso and Ujung Pandang subdistricts. To know how far the impact of socio-economic of Losari Beach of people who come to visit Losari, the sample was taken purposively of 20 people from the people who come to visit Losari Beach and Tanjung Bunga. The results of study indicates the environmental changes especially standard category of water quality at Losari has exceed standards for contaminated sea water after Losari Beach reclamation. There is no change in the socio-economic conditions such as people income, but has a positive impact on the increasing land price.
Keywords: development, environmental and socio-economic .
viii
ABSTRAK
AKHIRUDDIN MARRUNG JAYA Kajian Kondisi Lingkungan dan Perubahan
Sosial Reklamasi Pantai Losari dan Tanjung Bunga (dibimbing oleh Ambo Tuwo dan Mahatma)
Tujuan penelitian mengenai dampak reklamasi Pantai Losari dan Tanjung Bunga. Untuk mengetahui dampak reklamasi Pantai Losari dan Tanjung Bunga terhadap pencemaran lingkungan dan mengetahui dampak reklamasi Pantai Losari dan Tanjung Bunga terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat disekitarnya. Penelitian ini dilaksankan di sepanjang Pantai Losari dan Tanjung Bunga dimana berlokasi di Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang, Kota Makassar. Analisis kondisi lingkungan dipergunakan analisis komparatif, yaitu membandingkan data sebelum reklamasi dan sesudah reklamasi Pantai Losari dan Tanjung Bunga dengan mengambil dari data sebelum dan sesudah reklamsi dari berbagai sumber (data sekunder). Analisis Purposive Sampling Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dari masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Losari dan Tanjung Bunga , dimana sampel di ambil 5-10 % dari jumlah kepala keluarga yang ada di Kecamatan Mariso dan Ujung Pandang . Untuk mengetahui sejauh mana dampak sosial ekonomi Pantai Losari dari masyarakat yang datang ke Losari, sampel di ambil secara sengaja sebanyak 20 orang dari masyarakat yang datang mengunjungi Pantai Losari dan Tanjung Bunga. Hasil penelitian menunjukkan perubahan lingkungan terutama kategori baku mutu perairan di Pantai Losari telah melampaui standar baku untuk air laut tercemar setelah reklamasi Pantai Losari. Tidak ada perubahan pada kondisi sosial ekonomi berupa pendapatan masyarakat, tetapi berdampak positif pada harga tanah yang semakin makin meningkat .
Kata Kunci : Pembangunan, Lingkungan dan Sosial Ekonomi
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................ I
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ...................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................... v
ABSTRACT ......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4
D. Kegunaan Penelitian ...................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 6
A. Pembangunan Wilayah Pesisir ....................................... 6
B. Konsep Pembangunan Kota Yang Berwawasan
Lingkungan ..................................................................... 13
C. Kondisi Sosial Ekonomi dan Pemberdayaan Pesisir ...... 48
D. Kerangka Pikir ................................................................ 58
E. Hipotesis ........................................................................ 60
x
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 61
A. Lokasi Penelitan dan Waktu Penelitian .......................... 61
B. Populasi dan Sampel ..................................................... 63
C. Jenis dan Sumber Data .................................................. 63
D. Analisis Data .................................................................. 63
F. Defenisi Operasional ...................................................... 66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 67
A. Gambaran Umum Wilayah Studi ..................................... 67
B. Hasil Penelitian ............................................................... 76
C. Pembahasan .................................................................. 94
BAB V PENUTUP .............................................................................. 100
A. Kesimpulan .................................................................... 100
B. Saran .............................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan .................. 29 2. Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya ............................. 44 3. Luas dan ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Kelurahan
di Kecamatan Mariso Tahun 2010 .................................. 73 4. Jumlah rumah tangga, penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kelurahan di Kecamatan Mariso Tahun 2010 ... 74 5. Hasil Analisis Kualitas Air Teluk Losari sebelum dan sesudah
Reklamasi Pantai Losari ................................................. 77 6. Responden yang bermukim di sekitar Pantai Losari dan
masyarakat yang datang mengunjung Pantai Losari ..... 83 7. Tingkat pendidikan responden yang bermukim di sekitar Pantai
Losari dan masrakat yang datang mengunjung Pantai Losari ............................................................................. 85
8. Responden Menurut Agama yang bermukim di sekitar Pantai
Losari dan masrakat yang datang mengunjung Pantai Losari. ............................................................................ 86
9. Responden menurut mata Pencaharian yang tinggal di sekitar
Losari dan yang berasal dar luar Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari .......................................... 87
10. Responden menurut pendapatan Penduduk yang tinggal di
sekitar Losari dan yang berasal dar luar Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari ................................ 88
11. Responden mengenai status tempat tinggal di sekitara Pantai
Losari ............................................................................. 89 12. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai
dampak dari reklamasi Pantai Losari terhadap tingkat pendapatan .................................................................... 89
13. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai
dampak dari reklamasi Pantai Losari terhadap tingkat perubahan harga tanah ................................................... 90
xii
14. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai ganguan kesehatan akibat dampak dari reklamasi Pantai Losari ................................................................... 91
15. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai
penyakit yang sering diderita akibat dampak dari reklamasi Pantai Losari ................................................... 92
16. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso tempat
berobat ketika mengalami sakit....................................... 93 17. Baku Mutu Air laut yang di keluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004. ............................ 91
Keterangan : -- = Tidak ada data = dikategorikan mengalami penurunan kualitas air Lokasi 1 : Teluk Losari bagian Utara, sekitar 50 m dari pantai Lokasi 2 : Teluk Losari bagian Selatan, sekitar 50 m dari pantai * = Rona Awal sebelum proyek reklamasi Losari di Lakukan (ANDAL Losari, 2003) 1* = Studi ANDAL IPAL Losari (2011) 2* = Hasil Penelitian (Makharani, 2010) 3* = Hasil Penelitian (Estinawati, 2012) 4* = Hasil Penelitian (Lukman, 2012)
78
Proses pencemaran perairan pantai pada umumnya
disebabkan oleh berbagai kegiatan yang merupakan sumber bahan
pencemar perairan laut antara lain pemukiman, industri, transportasi,
dan pertanian. Kegiatan-kegiatan tersebut potensil menghasilkan
bahan pencemar yang merusak sistim kehidupan di dalam ekosistim
pantai. Berdasarkan definisi Fardiaz (1992) bahwa polusi air adalah
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, dengan demikian
perairan yang sudah tidak lagi berfungsi secara normal dapat
dikatergorikan sebagai perairan tercemar. Ketchum (1971) lebih jauh
menegaskan bahwa pencemaran disebabkan oleh masuknya zat-zat
asing ke dalam lingkungan, sebagai akibat dari tindakan manusia,
yang merubah sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis lingkungannya.
Bahan-bahan pencemar tersebut digolongkan ke dalam tiga
tipe yaitu: (1) patogenik (menyebabkan penyakit pada manusia), (2)
estetik (menyebabkan perubahan lingkungan yang tidak nyaman
berdasarkan panca indera) dan (3) ekomorpik (bahan cemar yang
menyebabkan perubahan sifat sifat fisika lingkungan).
Fenomena pencemaran tersebut di atas cenderung telah terjadi
di Kota Makassar dan sekitarnya yang mengakibatkan mutu periran
pantai Losari semakin menurun dan tidak dapat dimanfaatkan sesuai
peruntukannya. Beberapa hasil penelitian tentang mutu air pantai
Losari menunjukkan bahwa kondisi perairan tersebut semakin
mengalami penurunan. Hal ini didasarkan pada beberapa indikator
79
yaitu keragaman jenis biota yang ditemukan semakin rendah dan
kandungan bahan cemar seperti logam berat dan bahan organik yang
semakin meningkat, melewati batas-batas maskimal bagi
perkembangan organisme di daerah tropis (Supriharyono, 2002). Oleh
karena itu untuk melihat lebih jelas perubahan yang terjadi pada baku
mutu kualitas air Pantai losari sebelum dan sesudah reklamasi dapat
di lihat pada Tabel 6.
1. Fisika
Berdasarkan Tabel 6. memberikan gambaran bahwa setelah
reklamasi Pantai Losari kualitas air di perairan Pantai Losari
dikategorikan tercemar. Hal ini bisa kita bandingkan antara sebelum
Reklamasi Pantai Losari dan sesudah reklamasi Pantai Losari.
Parameter Fisika yaitu kecerahan mengalami penurunan, dimana
sebelum reklamasi kecerahan rata-rata 4-5 m setelah reklamasi Losari
kecerahan terjadi penurunan menjadi 0.4 m (Andal IPAL Losari, 2011)
yang berarti bahwa cahaya mata hari hanya mampu masuk sampai
kedalaman 0.4 m. Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh
keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel-partikel dan
warna air. Pengaruh kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran air
dapat mengakibatkan tingkat kecerahan air menjadi rendah, sehingga
dapat menurunkan nilai produktivitas perairan (Nybakken, 1992).
Padatan tersuspensi total (TSS) pada perairan Losari juga
mengalami peningkatan dimana sebelum reklamasi Pantai Losari TSS
80
berkisar 3.75 dan 4.12 mg/l dan setelah Reklamasi Pantai Losari
mengalami peningkatan menjadi 6 mg/l (Andal IPAL Losari, 2011).
Peningkatan TSS ini. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak
buruk terhadap kualitas air karena mengurangi penetrasi matahari ke
dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang menyebabkan
gangguan pertumbuhan bagi organisme produser. Menurut (Mispar,
2001) kandungan total padatan tersuspensi (TSS) yang terukur di
perairan pantai Losari sudah sangat tinggi yaitu sekitar 104 – 456.
2. Kimia
Dari hasil penelitian dari berbagai sumber menunjukkan bahwa
semua parameter kimia mengalami perubahan yang mengarah ke
negatif, dimana sebelum reklamasi Pantai Losari parameter kimia Air
di Pantai Losari rata-rata dalam kondisi normal atau nihil (tidak
terdeteksi dengan alat yang digunakan). Adanya pergerakan massa
air tawar yang mengangkut sedimen dan nutrien dari Kanal Jongaya
mengakibatkan tingginya konsentrasi organik dalam perairan (BOD)
sehingga mengakibatkan rendahnya kadar oksigen dalam perairan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fosfat yang terlarul dalam perairan (80
ppm) yang berasal dari aktivitas domestik perhotelan dan kantin/
restoran. Konsentrasi nitrat (NO3-N) yang terukur menunjukkan
kisaran 0.13 ppm dan melebihi kategori baku mutu (Andal IPAL Losari,
2011).
81
3. Logam Terlarut
Reklamasi Pantai Losari juga memberikan konstribusi kualitas
air dikategorikan tercemar, dimana sebelum reklamasi Pantai Losari
kandungan logam berat yang terdeteksi masih dikategorikan belum
tercemar. Tetapi setelah terjadi Reklamasi beberapa logam berat
seperti Hg (<0.01 ppm), Arsen (<0.02 ppm), Kadmium (<0.002-0.07
ppm), Tembaga (<0.015 ppm) dan Timbal (0.19 dan 1.73 ppm).
misalnya Tingginya logam Cd (0.07 ppm) pada daerah Pantai Losari,
diduga disebabkan oleh banyaknya logam yang terakumulasi pada
sedimen sekitar dimana Pantai Losari merupakan lokasi teluk yang
semi tertutup, sehingga kemungkinan banyak bahan pencemar yang
terakumulasi di sedimen yang berasal dari limbah yang masuk
keperairan Pantai Losari. Hal ini dibenarkan oleh Cossa (1988) dan
Phillips (1991) bahwa pencemaran sedimen pada pantai perkotaan
sebagain besar berasal dari limbah padat, limbah cair, limbah rumah
tangga dan limbahperkotaan.
2. Kondisi Sosial Ekonomi
Kota Makassar yang luasnya 175,77 km2 berpenduduk sekitar
1.148.312 jiwa dengan 270.509 rumah tangga. Kepadatan
penduduknya adalah 6.533 jiwa/km2. Rencana kegiatan revitalisasi
Pantai Losari terletak di Kelurahan Maloku Kecamatan Ujung
Pandang. Luas wilayah Kelurahan Maloku adalah 0,20 km2 dan
kepadatan penduduknya 18.320 jiwa/km2. Jumlah penduduk 3.190
82
jiwa, laki-laki 1.471 jiwa dan perempuan 1.719 jiwa. Sex ratio 85,54.
Angkatan kerja produktif adalah 2.218 jiwa dan yang non produktif 855
jiwa. Angka dependency ratio adalah sebesar 38,55. Ini berarti bahwa
setiap 100 penduduk yang bekerja harus menanggung sekitar 39
penduduk yang tidak bekerja.
Menurut data statistik, jumlah pencari kerja di Kota Makassar
sebesar 17.889 jiwa, sedangkan yang berhasil bekerja sebanyak
4.535 jiwa atau baru sekitar 25,35 persen. Dari jumlah pencari kerja
tersebut ternyata sebanyak 13.354 jiwa (74,65 %) yang belum berhasil
mendapatkan pekerjaan atau masih menganggur.
Infrastruktur ekonomi berupa jalan, jembatan, kios, warung,
toko, pasar, litrik, telefon, air bersih, dan angkutan telah tersedia di
lokasi studi dalam jumlah dan kondisi yang memadai. Sistem
penguasaan lahan dan bangunan umunya berupa hak milik yang
diperoleh dengan cara membeli atau sebagain lagi dari warisan.
Gambaran mengenai penduduk yang bermukim di sekitar Losari dan
yang datang ke Pantai Losari ditunjukkan pada Tabel 6
83
Tabel 6. Responden yang bermukim di sekitar Pantai Losari dan masyrakat yang datang mengunjungi Pantai Losari
No Uraian
Responden
Masyarakat yang
tinggal di sekitar
Losari (n=80)
Masyarakat yang
tinggal di luar Losari
(n=20)
1 Umur (thn-rata) 38 31
2 Jenis Kelamin
a. Laki-Laki 45 13
b. Perempuan 35 7
3 Lama Tinggal (thn-rata) 23 13
4 Pendapatan utama (Rp) : 1.838.889 1.711.905
Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2012
Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa rata-rata umur penduduk
yang bermukim di sekitar Pantai Losari adalah 38 tahun dan
masyarakat yang tinggal di luar Losari dan sering mengunjungi Losari
adalah 31 tahun. Sementara jenis kelamin responden juga bervariasi,
yakni laki-laki sebanyak 45 orang yang tinggal di sekitar Losari dan 13
orang yang diluar Losari, sedangkan perempuan sebanyak 35 orang
yang tinggal Losari dan 7 orang yang tinggal diluar Losari. Dengan
demikian sebagian besar responden adalah kepala rumah tangga
Responden yang tinggal di sekitar Losari rata-rata 23 tahun
sedangkan yang tinggal di luar Losari yang sering berkunjung ke
Pantai Losari rata-rata 13 tahun menetap di kota Makassar . Dengan
demikian, rata-rata responden yang tinggal di daerah didaerahsekitar
Pantai Losari ini sudah cukup lama dan rata-rata responden yang
mengunjungi Pantai Losari yang tinggal selain di sekitar Pantai Losari
84
adalah masyarakat pendatang yang mencari kerja dan melanjutkan
pendidikan.
Sedangkat tingkat rata-rata tingkat pendapatan responden yang
bermukim di sekitar Pantai Losari adalah Rp. 1.838.889 sedangkan
rata-rata tingkat pendapatan responden yang tinggal di luar Pantai
Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari adalah Rp. 1.711.905.
Dimana pengunjung Pantai Losari yang berasal dari luar Pantai Losari
rata-rata pendapatannya tergolong rendah karena merka adalah rata-
rata mahasiswa dan anak muda yang belum memiliki pendapatan
tetap yang memadai.
Tingkat pendidikan penduduk yang bermukim dan yang sering
berkunjung ke Pantai Losari bervariasi mulai SD hingga tamat
perguruan tinggi, dimana masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai
Losari dengan persentase terbesar adalah tamat SD dan SLTA.
Sedangkan Masyarakat yang sering berkunjung ke Pantai Losari
dengan presentase terbesar adalah Akademi/Perguruan Tinggi
(AK/PT). Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada Tabel 7 berikut.
85
Tabel 7. Tingkat pendidikan responden yang bermukim di sekitar Pantai Losari dan masrakat yang datang mengunjung Pantai Losari
No Tingkat Pendidikan
Responden
Masyarakat yang tinggal di sekitar Losari (n=80)
Masyarakat yang tinggal di sekitar Losari (n=20)
1 Tuna aksara 0 0
2 SD tidak tamat 5 0
3 SD tamat 25 0
4 SLTP 19 2
5 SLTA 25 6
6 AK/PT 6 12
Sumber ; Hasil pengolahan data primer, 2012.
Pada Tabel 7 tingkat pendidikan responden bervariasi, mulai
dari tuna aksara sampai tamat perguruan tinggi. Hasil studi
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan SD tamat dan SLTP yang
bermukin di Sekitar Pantai Losari paling banyak adalah 25 orang
kepala keluarga responden berpendidikan SD Tamat dan SLTA,
sedangkan terkecil berpendidikan SD tidak tamat. Sedangkan
Responden yang sering berkunjung ke Pantai Losari yang paling
banyak adalah 12 orang tingkat pendikan AK/PT dan yang palin
rendah adalah tingkat pendidikan SLTA sebanyak 2 orang.
Gambaran kondisi penduduk menurut agama yang dianut
ditunjukkan pada Tabel 9. Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar
responden beragama Islam baik yang bermukin di sekitar Pantai
Losari maupun responden yang tinggal di luar Pantai Losari yang
sering berkunjung ke Pantai Losari. Untuk melihat penyebaran agama
86
responden yang bermukim di sekita Pantai Losari dan di Luar Pantai
Losari dapat di lihat pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Responden Menurut Agama yang bermukim di sekitar Pantai Losari dan masrakat yang datang mengunjung Pantai Losari.
No Agama
Responden
Masyarakat yang tinggal di sekitar Losari (n=80)
Masyarakat yang tinggal di luar Losari
(n=20)
1 Islam 79 20
2 Kristen protestan 0 0
3 Katolik 1 0
4 Hindu 0 0
Sumber ; Hasil pengolahan data primer, 2012
Berdasarkan Tabel 8. Responden menurut agama yang
bermukim di sekitar Pantai Losari adalah rata-rata beragama Islam
dengan total adalah 79 orang dan hanya 1 orang yang beragama
Katolik. Sedangkan responden yang paling banya berkunjung ke
Pantai Losari tetapi tinggal di Luar Losari adalah sebesar 20 orang
dari 20 responden yang di wawancarai.
Gambaran mata pencaharian responden yang bermukim di
sekitar Pantai Losari adalah pedagan/wiraswasta sedangkan
masyarakat yang sering berkunjung ke Pantai Losari teapi bermukim
dluar Losari adalah mereka yang belum memiliki pekerjaan.
Untuk melihat jenis mata pencaharian responden berdasarkan
mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut:
87
Tabel 9. Responden menurut mata Pencaharian yang tinggal di sekitar Losari dan yang berasal dar luar Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari
No Mata Pencaharian
Karakter Responden
Masyarakat yang tinggal di sekitar Losari (n=80)
Masyarakat yang tinggal di luar Losari
(n=20)
1 Peg. Negeri/ABRI 3 5
2 Karyawan Swasta 16 3
3 Pedagang/Wiraswasta 17 2
4 Nelayan 14 0
5 Petani Tambak 0 0
6 Buruh 15 2
7 Jasa 6 1
8 Tidak bekerja 11 7
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan mata pencaharian pada Tabel 10, sebagian besar
responden yang tinggal di sekitar Pantai Losari mempunyai mata
pencaharian utama sebagai pedagang/wiraswasta sebanyak 17
responden dan yang paling rendah adalah mata pencaharian sebagai
pegawai negeri sipil / ABRI sebnayak 3 responden. Masyarakat yang
tinggal di luar Pantai Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari,
rata-rata tidak memiliki mata pencaharian yaitu sekitar 7 responden,
dimana mereka adalah rata-rata masih melanjutkan pendidikan dan
sementara mencari pekerjaan.
Gambaran responden menurut pendaptan yang tinggal di
sekitar Pantai Losari dan yang sering berkunjung ke Pantai Losari
tetapi tinggal di luar Pantai Losari menunjukan tingkat rata
88
pendapatan utama dan samping dari kedua responden berbeda.
Untuk melihat tingkat rata-rata pendapatan responden baik pendapatn
utama dan samping dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 10. Responden menurut pendapatan Penduduk yang tinggal di sekitar Losari dan yang berasal dar luar Losari yang sering berkunjung ke Pantai Losari
No Sumber
Pendapatan
Pendapatan (Rp)/Bulan
Masyarakat yang tinggal di sekitar Losari (n=80)
Masyarakat yang tinggal di di luar Losari (n=20)
1 Utama 1.838.889 1.711.905
2 Sampingan 750,000 833,333
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 11 dapat di jelaskan bahwa tingkat
pendapatan rata-rata responden yang tinggal disekitar Pantai Losari
adalah Rp. 1.838.889,- sebagai sumber pendapatan utama.
Sedangkan untuk pendapatan sampingan rata-rata Rp. 750.000,-.
Untuk responden yang sering berkunjung ke Pantai Losari tetapi tidak
tinggal di sekitar Pantai Losari rata-rata memiliki pendapatan utama
Rp. 1.711.905,-. Sedangkan pendapatan sampingan rata-rata Rp.
833.333,-. Pendapatan sampingan responden yang bermukim di
sekitar Pantai Losari adalah buruh bangunan, dimana di area
rekalamsi Pantai Losari banyak proyek yang sedang di kembangkan.
Gambaran responden mengenai status timpat tinggal di sekitar
Pantai Losari menggambarkan bahwa rata-rata masyarakat yang
tinggal di sekitar Pantai Losari satus tempat tinggal adalah hak milik.
89
Oleh karena itu untuk mengetahui status tempat tinggal dari responen
tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11. Responden mengenai status tempat tinggal di sekitara Pantai Losari
No Status Tempat Tinggal Jumlah (n=80) %
1 Hak Milik 50 62.5
2 Sewa 23 28.75
3 Lainnya 7 8.75
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 11 dapat di jelaskan bahwa status tempat
tinggal dari responden adalah rata-rata hak milik yaitu sekitar 50
(62.5%) responden. Sedangkan status tempat tinggal responden yang
sewa di sekitar Pantai Losari adalah 23 (28.75%) orang. Untuk status
tempat tinggal lainnya jumlah responden adalah 7 (8.75%) orang,
dimana responden ini merupakan orang yang hanya tinggal sementara
di wilayah tersebut.
Untuk mengetahui dampak dari reklamasi Pantai Losari
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat yang bermukim di
sekitar Pantai Losari dapat di lihat pada Tabel 12 sebagai berikut.
Tabel 12. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai dampak dari reklamasi Pantai Losari terhadap tingkat pendapatan
No Status Pendapatan Jumlah (n=80) %
1 Pendapatan Meningkat 26 32.5
2 Pendapatan tidak meningkat 28 35
3 Tidak Tahu 26 32.5
Sumber ; Hasil pengolahan data primer, 2012
90
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa reklamasi Pantai
Losari tidak memberikan peningkatan pendapatan pada masyarakat
yang tinggal di sekitar Pantai Losari, dimana 28 (35%) responden
mengatakan tidak ada peningkatan pendapatan dari reklamasi Pantai
Losari. Tetapi responden yang mengatakan terjadi peningkatan
pendapatan adalah sekitar 26 (32.5%) responden. Dan yang tidak bisa
mengukur tingkat pendapatannya apakah ada peningkatan atau tidak
dari reklamasi Pantai Losari adalah 26 (32.5%) responden. Penurunan
pendapatan terjadi pada Nelayan, sedangkan yang mengalami
peningkatan adalah pedagang.
Untuk mengetahui dampak reklamasi Pantai Losari terhadap
tingkat perubahan harga tanah setelah Pantai Losari di reklamasi,
dapat di lihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai dampak dari reklamasi Pantai Losari terhadap tingkat perubahan harga tanah
No Perubahan harga
tanah Jumlah (n=80) %
1 Ya 49 61.25
2 Tidak 16 20
3 Tidak Tahu 15 18.75
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dampak dari reklamasi
Pantai Losari terhadap tingkat perubahan harga tanah di sekitar
Pantai Losari dari dampak dari reklamasi adalah 49 (61.25%)
responden mengatakan ada kenaikan tanah yang signifikan. Tetapi
91
ada sekitar 16 (20%) responden yang mengatakan bahwa tidak ada
peningkatan harga tanah akibat reklamasi Pantai Losari. Sedangkan
yang tidak mengetahui tingkat perubahan harga tanah di sekitar Pantai
Losari dari setelah direklamasi adalah 15 (18.75%) responden.
Untuk mengetahui apakah penduduk yang tinggal di Kecamatan
Mariso setelah reklamsi Pantai Losari sering mengalami gangguan
kesehatan, dapat dilihat pada Tabel 14 berikut:
Tabel 14. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai ganguan kesehatan akibat dampak dari reklamasi Pantai Losari
No Gangguan Kesehatan Jumlah (n=80) %
1 Ya, sering 35 43.75
2 jarang 30 37.5
3 Tidak pernah 15 18.75
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 14. diketahui bahwa dampak dari Reklamasi
Pantai Losari terhadap gangguan kesehatan masyarakat yang tinggal
di sekitar Pantai Losari setelah terjadi Reklamasi Pantai Losari
menggambarkan bahwa masyarakat sering mengalamai sakit 35
(43.75%) responden. Sedangkan yang jarang terkena sakit hanya
sekitar 30 (37.5%) responden dan yang tidak pernah sakit hanya
sekitar 15 (18.75%) dari responden.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden ditemukan
bahwa masyarakat sering sakit karena perubahan lingkungan yang
ada disekitar Pantai Losari, terutama debu yang timbul dari aktivitas
92
penimbunan pantai yang berasal dari material tanah yang mengering
dan berdebu, selain itu kebersihan lingkungan juga berpengaruh.
Untuk mengetahui penyakit yang sering diderita masyarakat
setelah Reklamasi Pantai Losari, dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso mengenai penyakit yang sering diderita akibat dampak dari reklamasi Pantai Losari
No Penyakit yang sering di derita Jumlah (n=80) %
1 Malaria 8
10
2 Diare 21
26.25
3 Batuk-Batuk 31
38.75
4 Infulenza 13
16.25
5 Kelamin 0
0
6 Gatal-gatal 7
8.75
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 15. Diketahui bahwa penyakit yang paling
sering diderita masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Losari setelah
reklamasi Pantai Losari adalah penyakit batuk-batuk yaitu 31 (38.75%)
responden, kemudian penyakit yang sering diderita setelah batuk-
batuk adalah penyakit Diare yaitu sekitar 21 (26.25%) dari responden,
setelah penyakit Diare, penyakit yang sering diderita adalah Infulenza
yaitu sekitar 13 (16.25%) responden. Penyakit yang jarang diderita
yaitu Malaria (10%) dan gatal-gatal (8.75%).
Untuk mengetahui dimana masyarakat yang tinggal di sekitar
pantai Losari pergi berobat ketika mereka sakit, dapat dilihat pada
Tabel 16 berikut :
93
Tabel 16. Tanggapan responden yang tinggal di Kec. Mariso tempat berobat ketika mengalami sakit
No Penyakit yang sering di derita Jumlah (n=80) %
1 Puskesmas 37 46.25
2 Mantri 5 6.25
3 Dokter 8 10
4 Dukun 6 7.5
5 Hanya Beli Obat 13 16.25
6 Rumah sakit 11 13.75
Sumber ; Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 16. diketahui bahwa ketika masyarakat di
sekitar Pantai Losari mengalami sakit, tempat yang paling banyak yang
mereka datangi adalah Puskesmas yaitu sekitar 37 (46.25%) dari
responde, kemudian tempat selanjutnya yang banyak mereka datangi
setelah Puskesmas adalah Rumah sakit yaitu 11 (13.75%) responden
dan yang hanya beli obat sendiri ketika sakit yaitu sekitar 13 (16.25%)
dari responden. Masyrakat yang lain ketika sakit mereka ada yang
datang kedokter praktek (10%), Dukun (7.5%) dan mantra hanya
(6.25%).
Dari hasil wawancara, didapatkan bahwa Puskesmas menjadi
pilihan pertama untuk berobat karena pengobatan yang diberikan
gratis dan mudah dijangkau.
94
C. Pembahasan
Pantai Losari merupakan salah satu ikon kota Makassar, dimana
Pantai Losari sudah menjadi tempat rekreasi alternatif bagi warga kota
Makassar yang mengalami perubahan yang sangat pesat. Reklamasi
Pantai Losari telah mengubah kondisi Losari yang duhulunya agak kumuh
dan sekarang berkembang menjadi lebih modern dengan pembangunan
tempat wisata dan bisnis yang begitu pesat. Tetapi apakah Reklamasi
Pantai Losari telah membuat lingkungan menjadi lebih baik atau tidak dan
apakah pendapatan masyarakat di sekitarnya meningkat secara ekonomi
atau tidak perlu terus dikaji perubahan-perubahan yang terjadi.
Untuk mengetahui hal tersebut maka kami melakukan penelitian
dan mengkaji dampak-dampak yang di timbulkan dari Reklamasi Pantai
Losari tersebut. Oleh karena itu hasil yang kami peroleh dari peneltian ini
kami ingin membahas apa yang di peroleh sebagai berikut :
1. Parameter kualitas Air Fisik dan Kimia
Untuk mengetahui apakah sebuah perairan tercemar atau tidak,
maka perlu ada para meter yang menjadi acuan yang standar atau
sesuai aturan yang telah ditetapkan dari pihak yang berwenang
terutama pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Untuk itu sebagai
standar pembahasan kami mengenai kualitas air di Pantai Losari kami
menggunakan standar Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup No.
51 tahun 2004 mengenai baku mutu air laut pada Tabel 14 berikut
95
Tabel 17. Baku Mutu Air laut yang di keluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004.
Sumber : www.hukum.unsrat.ac.id/men/menlh_51_2004_l2.pdf
Berdasarkan dari hasil pengolahan data sekunder mengenai
para meter lingkungan dapat dijelaskan bahwa tingkat pencemaran di
Pantai Losari terjadi perubahan kearah kategori negatif dimana dari
beberapa data sekunder yang di peroleh ditemukan bahwa baku mutu
96
Fisika, Kimia dan larutan logam mengalami perubahan negatif
terhadap perairan.
Secara Fisika suhu perairan Losari bersifat stabil dimana suhu
rata-rata sebelum dan sesudah reklamasi masih dalam kategori
normal. Hanya yang mengalami perubahan signifikan adalah
kecerahan air yang berubah. Dimana sebelum Reklamasi Pantai
Losari kecerahan air masih bisa ditembus matahari sampai kedalaman
4-5 meter, tetapi kecerahan ini berubah setelah di reklamasi dengan
cahaya matahari hanya mampu menembus 40 cm (0.4 m). Salah satu
penyebab kecerahan ini mengalami perubahan adalah terjadinya
endapan sedimen yang berasal dari pengadukan partikel dasar
perairan dan yang masuk keperairan yang salahsatunya berasal dari
pekerjaan proyek yang masih berlangsung sampai sekarang.
Parameter kimia perairan Pantai Losari sebelum dan sesudah
rekalamsi juga mengalami perubahan kearah kategori negatif setelah
reklamasi Pantai Losari. Ada beberapa parameter kimia yang sudah
melewati baku mutu air laut yaitu Amoniak, Fosfat, dan Nitrat.
Keberadaan senyawa nitrogen dalam perairan dengan kadar yang
berlebihan hal ini dapat menimbulkan permasalahan pencemaran.
Kandungan nitrogen yang tinggi di suatu perairan dapat disebabkan
oleh limbah yang berasal dari limbah domestik yang dapat
meningkatkan kelimpahan plankton yang dapat menyebabkan
keracunan pada perairan.
97
Parameter logam terlarut sebelum dan sesudah reklamasi Pantai
Losari juga mengalami perubahan kearah negatif dimana semua
parameter logam terlarut sebelum reklamasi masih di kategorikan
belum tercemar, tetapi setelah reklamasi sudah mengalami perubahan
kearah kategori negatif dan sudah melewati ambang baku mutu yang di
kategorikan tercemar.
2. Perubahan Sosial Ekonomi
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai perubahan Sosial
ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Losari dapat di
kemukakan bahwa, umur rata-rata yang tinggal dikawasan tersebut
adalah rata-rata 38 tahun, dengan lama tinggal sekitar 23 tahun
dengan pendapatan rata-rata kepala keluarga Rp. 1.838.889 / bulan.
Sedangkan mata pencaharian utama masyarakat yang tinggal
disekitar Pantai Losari adalah pedagang atau wiraswasta, hal ini
disebabkan tingkat pendidikan masyarakat yang bermukim di daerah
tersebut rata-rata hanya tamatan SLTA, sehingga alternatif dari
pekerjaan yang mereka lakukan adalah berdagang atau wiraswasta
dengan membuka warung atau kios, selain itu menjadi penjual pisang
epe yang biasa berkeliling di sekitar Pantai Losari.
Dampak dari reklamasi terhadap perubahan pendapatan mereka
dari hasil wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan
wawancara mendalam dapat di ketahui bahwa tidak ada pengaruh
pendapatan atau ekonomi mereka setelah terjadi reklamasi Pantai
98
Losari, hal ini bisa dilihat rata-rata dari jumlah 28 (35%) responden
mengatakan bahwa reklamasi Pantai Losari tidak memberikan
peningkatan pendapat hal ini bisa di lihat pada Tabel 13. Sedangkan 26
(32.5%) mengatakan ada kenaikan pendapatan dan 26 (32.5%)
mengatakan tidak tahu bahwa pendapatan mereka bertambah atau
tidak .
Rata-rata responden mengatakan tidak ada kenaikan
pendapatan, hal ini dialami oleh Nelayan yang tinggal disekitar Losari,
terutama nelayan yang mencari kerang untuk di jual di sepanjang
Pantai Losari.
Pedagang merupakan salah satu komunitas yang diuntungkan
dengan reklamasi Pantai Losari, dimana pedagang warung/kios rata-
rata mengalami pendapatan, salah satu penyebabnya adalah makin
banyaknya masyarakat yang mendatangi Pantai Losari dan mencari
tempat tinggal di daerah tersebut karena lebih dekat dengan tempat
tinggal dengan tempat kerja, terutama mereka yang bekerja di sekitar
Pantai Losari
Sedangkan dampak reklamasi Pantai Losari terhadap
peningkatan harga tanah pasca Reklamasi Pantai Losari dapat di
kemukakan bahwa ada kenaikan signifikan kenaikan tanah setelah
pasca Reklamasi Pantai Losari hal ini bisa di lihat dari 49 (61.25%)
responden mengatakan ada kenaikan signifikan dari kenaikan tanah
dari dampak Rekalamsi Pantai Losari, hal ini disebabkan banyak orang
99
dari luar Losari ingin membeli tanah atau rumah yang ada pada lokasi
tersebut karena di sekitar Pantai Losari banyak proyek yang sedang di
bangun untuk pusat kegiatan bisnis. Salah satu Pusat bisnis yang ada
di sekitar wilayah tersebut adalah adanya pembangunan Trans Studio
dan Rumah Sakit Siloam dan proyek lainnya yang sementara berjalan,
sehingga tanah disekitar wilayah tersebut banyak menjadi incaran bagi
mereka yang ingin tinggal dekat pusat bisinis tersebut.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai kajian
dampak dari perubahan lingkungan dan perubahan sosial ekonomi
Reklamasi Pantai Losari dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perubahan lingkungan terutama baku mutu perairan di Pantai Losari di
kategorikan tercemar, dimana sebelum dan sesudah reklamsai
perubahan baku mutu parameter Fiskia (Kecerahan dan Kekeruhan),
Kimia (DO, BOD, Ammonia Total, Fosfat dan Nitrat) dan kandungan
Logam berat (Raksa, Arsen, Kadmium, Tembaga dan Timbal) sudah
mengalamai perubahan kearah kategori negatif.
2. Tidak berdampak terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Dampak positif dari reklamasi Pantai Losari hanya
berdampak pada harga tanah yang mengalami meningkat
B. Saran
1. Kualitas air di Pantai Losari sudah mengalami pencemaran, oleh
karena itu diharapkan berbagai pihak melakukan upaya untuk
menanggulangi dampak pencemar tersebut dengan mempercepat
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari.
101
2. Sangat diperlukan kegiatan yang terkait dengan pengembangan
ekonomi masyarakat di sekitar Pantai Losari. Misalnya memberikan
konpensasi modal usaha dan pendidikan non formal dalam bentuk
pelatihan kerja dan serta pengembangan usaha dibidang lainnya
seperti menjadi tukang kayu dan buruh bangunan yang profesional.
102
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S., 2006. Telaahan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Kawasan
Pantura DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta. Badan Perencana Daerah. Jakarta.
Budiharsono,S. 2008. Laporan Usulan Teknis Danau Toba. LPTKT. Jakarta
Cossa, D. 1988. Cadmium in Mytilus spp.: worldwide survey and relationship between seawater and mussel content. Marine Environmetal Research. 26: 265-284.
Dahuri, H.R., J. Rais, S.P. Ginting dan H.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Prandya Paramita, Jakarta.
Dahuri, R., 2000. Analisis Kebijakan dan Program Penglolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Makalah disampaikan pada Pelatihan Menajemen Wilayah Pesisir. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor.
Djajadiningrat S.T.,2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Studio Tekno Ekonomi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Dinas Cipta Karya Kota Makassar Dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (LPPM-UNHAS), AMDAL Revitalisasi Pantai Losari, 2003. Kota Makassar.
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Kegiatan Rencana Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari, 2011. Makassar
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Fardiaz, S., (1992). Polusi air dan udara. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Estinawati, AE. 2012. Distribusi Logam Berat Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) pada Kolom Air dan Organisme Penyaring (Filter Feeder/Bivalvia) di Perairan Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar
Hagul P. 1985. Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Bumi Aksara, Jakarta.
103
Krom, M. D., 1986. An Evaluation of The Concept of Assimilative Capacity as Applied to Marine Water. Ambio. XV (4): 208-214p.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Pengendalian Pencemaran Air, Jakarta
Ketchum, B.H. (1971). Pollution, natural resources, and biological effects of pollution of estuaries and coastal waters. The massachusetts Institute of Technology. Massachussetts.
Lubis, R. 1997. Amdal Regional Untuk Pembangunan Wilayah. Manusia dan Lingkungan. Jurnal Pusat Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada No. 11 Th. IV 1997.
Lukman, 2012. Distribusi Logam Berat Timbel dan Kadmium pada Sedimen dan Organisme Pemakan Deposit (Deposit Feeder) di Perairan Pantai Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar
McLean, W.E., J.O.T. Jensen and D.F. Alderdice., 1993. Oxygen Consumption Rates and Water Flow Requirements of Pacific Salmon (Oncorhynchus spp) in The Fish Culture Environment. Aquaculture, Vol. 109: 281-313p.
Munasinghe M. 1992. Environmental Economic and Sustainable Development. The International Bank for Reconstruction and Development/THE WORD BANK. Washintong D.C. 20433. U.S.A.
Moffatt I., H Nick., and D.,W Mike. 2001. Measuring and Modelling Sustainable Development. The publisshing Group. London
Mispar, M. (2001). Sebaran bahan organik dan total padatan tersuspensi di sekitar perairan pantai Losari Kota Makassar Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Makharani, 2010. Pemodelan Sebaran Polutan di Perairan Teluk Losari Kota Makassar. Tesis. Fakultas Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin. Makassar
Nurmandi, A., (1999), "Manajemen Perkotaan: Aktor. Organisasi dan Pengelolaan Daerah Perkotaan di Indonesia". Lingkaran Bangsa, Yogyakarta
Nikijuluw, V.P.H. 2003. Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Strategi Pemberdayaan Mereka dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. In : Koleksi Dokumen Proyek Pesisir 1997-2003 (Knight, M. dan S. Tighe, editor). Coastal
104
Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode Island, USA.
Poernomo, A, 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Balitbang Pertanian, Balitbang Perikanan, Kerjasama United Stated Agency For International Development Fisheries and Development Project (USAID/FRDP).
Phillips, D.J.H. 1977. The use biological indicator organism to monitor trace metal pollution in marine environment- a reviw. Environmental Pollution 13: 281-317.
Quano, 1993. Training Manual on Assessment of The Quantity and Type of Land Based Pollutant Discharge Into the Marine and Coastal Environment. UNEP. Bangkok
Rump, H.H and H. Kirst. 1992. Laboratory Manual For The Examination of Water, Waste Water, and Soils. 2 nd ed, VCH.
Reksohadiprodjo, S, AR Karseno , 1997. Ekonomi Perkotaan. BPFE, Yogyakarta.
Supriharyono 2002. Pelestarian dan pengelolaan sumberdaya alam di wilayah pesisir tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suhud, A. R., "Penanggulangan Reklamasi yang Telah Berjalan; Dalam Benaen. D.G. dan Amiruddin (Eds V. Prosiding Konferensi Nasional I Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia (hal C113-C119). PKSPL IPB - CRC - University of Rhode Island
Salim E. 1988. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3S, Jakarta.
Tunner, R,K and W.N. Adger 1996. Coastal Zone Resouces Assesment Guide Lines LOICZ Report and Studies No 4. Netherlands Institute for Sea Research Texel the Netherlands
Scones, J.B., 1993. Global Equity and Environment Crisis: An Argument fo Reducing Working Hours n The North. orld Development 19, 1: 73-84p.
Sudharto PH. “Dimensi sosial dan Lingkungan Pengelolaan Wilayah Pesisir”, Makalah Seminar Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Terpadu, UNDIP, Semarang, 7 Oktober 2004.
Supardi.I, 1994. Pembangunan Yang Memanfaatkan Sumber Daya. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
105
Nybakken, J.W., 1992: Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh H.M. Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo. PT.Gramedia. Jakarta.
Soemarwoto, O, 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan, Jakarta.
Singarimbun M. dan E. Sofian. 1989. Metode Penelitian Survay. LP3ES Jakarta
Arif, ST, 1993. Metode Penelitian Ekonomi. Penerbit UI Press, Jakarta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods. Penerbit Alfabeta. Bandung
Supriharyono (2002). Pelestarian dan pengelolaan sumberdaya alam di wilayah pesisir tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tjahja. S, 2000. Konsep Pembangunan Yang Melakukan Pendekatan Kemanusiaan. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut “Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional. Surabaya.
Wardhana, W A, 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi Offset Jogyakarta, Jogyakarta.
Yuli S.S. 1996. Perubahan Lingkungan Tantangan Bagi Manusia. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
UNDANG-UNDANG Undang-undang republik Indonesia nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 57 Tahun 1995 Tentang : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Usaha Atau Kegiatan Terpadu/Multisektor Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang: Satandar Baku Mutu Air laut
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI REKLAMASI PANTAI LOSARI
No. Responden
DAFTAR PERTANYAAN IDENTITAS RESPONDEN
5. Nama : ............................................... 6. Alamat Responden : a. Kelurahan : ........................................... b. Kecamatan : ...........................................
7. Umur : ......... tahun - Jenis Kelamin : L / K 8. Pendidikan a. Tuna aksara b. SD tidak tamat c. SD Tamat d. SLTP e. SLTA f. Ak./PT 9. Agama a. Islam b. Kristen Protestan c. Katolik d. Hindu/Budha 10. Daerah Asal a. Penduduk Asli b. WNI/WNA c. Pendatang (Asal. ……….…….) d. Lainnya. ……………… 11. Lama Berdomisili/ Tinggal di kelurahan ............................(thn)
12. Status kepemilikan Tempat tinggal ? a. Hak Milik b. Sewa c. Lain-lain
109
ASPEK SOSIAL EKONOMI
Masyarakat yang tinggal disekitar Pantai Losari 1. Mata Pencaharian Utama a. Pegawai Negeri/ABRI f. Petani Tambak b. Karyawan swasta g. Buruh bangunan Warung/Kios
c. Pedagang/Ruko h. Jasa (pete-pete/taxi/becak) d. Petani Nelayan
2. Mata pencaharian sampingan a. Pegawai Negeri/ABRI f. Petani Tambak b. Karyawan swasta g. Buruh bangunan Warung/Kios
c. Pedagang/Ruko h. Jasa (pete-pete/taxi/becak) d. Petani Nelayan
3. Lama Bekerja sebagai...................... (lihat jawaban 1)...........Thn
4. Penghasilan keluarga rata-rata per bulan (berdasarkan No 1 dan 2)
a. Pendapatan dari Mata Pencaharian Utama : Rp ........................ b. Pendapatan dari Mata Pencaharian Sampingan : Rp ........................ Jumlah : Rp
5. Apakah dampak Reklamasi Pantai Losari terhadap B/I/S
berdampak pada pendapatan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
6. Apakah ada perubahan pendapatan B/I/S setelah rekalamsai Pantai Losari ? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
7. Apakah ada perubahan harga tanah dan sewah rumah di sekitar pantai losari setelah reklamasi? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
Lanjut ke Pertanyaan selanjutnya (SOSIAL BUDAYA)......(hal 3)
Masyarakat yang tinggal diluar Pantai Losari
1. Mata Pencaharian Utama a. Pegawai Negeri/ABRI f. Petani Tambak b. Karyawan swasta g. Buruh bangunan Warung/Kios
c. Pedagang/Ruko h. Jasa (pete-pete/taxi/becak) d. Petani Nelayan
110
2. Mata pencaharian sampingan a. Pegawai Negeri/ABRI f. Petani Tambak b. Karyawan swasta g. Buruh bangunan Warung/Kios
c. Pedagang/Ruko h. Jasa (pete-pete/taxi/becak) d. Petani Nelayan
3. Penghasilan keluarga rata-rata per bulan (berdasarkan No 1 dan 2)
a. Pendapatan dari Mata Pencaharian Utama : Rp ........................ b. Pendapatan dari Mata Pencaharian Sampingan : Rp ........................ Jumlah : Rp ................
4. Apakah anda setuju dengan rekalamsai pantai losari ? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
5. Adakah Perbedaan yang anda rasakan sebelum dan sesudah reklamasi pantai losari” a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
6. Seberapa sering B/I/S berkunjung ke Pantai Losari sebelum di lakukan Reklamasi dalam sebulan? a. 1 kali b. 2-3 kali c. > 4 kali
7. Seberapa sering B/I/S berkunjung ke Pantai Losari dalam sebulan sesudah di Reklamasi ? a. 1 kali b. 2-3 kali c. > 4 kali
8. Bersama siapa anda ke Pantai Losari ? a. Sendiri b. Keluarga c. Lain-lain
9. Berapa uang yang anda keluarkan sekali berkunjung ke Pantai Losari a. < 100.000 b.100.000-300.000 c. > 500.000
SIKAP DAN PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP KEGIATAN REKLAMASI PANTAI LOSARI
1. Apakah B/I/S mengetahui Kegiatan Reklamasi Pantai Losari oleh Pemerintah a. Tahu b. Tidak tahu
2. Jika tahu ! dari mana sumber informasi diperoleh ? a. Pemerintah Kota b. Kepala Kecamatan/Kelurahan
111
c. Surat Kabar/TV/Radio d. Dinas Cipta Karya Kota Makassar
3. Bagaimana sikap Bapak/Ibu/Sdr terhadap Reklamasi Pantai
losari? a. Setuju b. Tidak Setuju
4. Jika Setuju apa alasannya ? a. Dapat mengatasi kemacetan lalulintas di sekitar Tanjung Bunga b. Meperluas areal/kawasan wisata Tanjung Bunga c. Dapat meningkatkan mobilitas perekonomian (PAD) Kota
Makassar d. Dapat memperindah penataan Tanjung Bunga e. Dapat menambah nilai estetika Tanjung Bunga f. Dapat meningkatkan mobilitas sosial masyarakat di Kota
Makassar
KESEHATAN Kesehatan Lingkungan Sumber Air
1. Untuk air minum pada musim hujan diambil dari ? a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
2. Untuk air minum pada musim kemarau diambil dari ?
a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
3. Air untuk masak pada musim hujan diambil dari ?
a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
4. Air untuk masak pada musim kemarau diambil dari ? a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
5. Air untuk mencuci pada musim hujan diambil dari ?
a. PDAM
112
b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
6. Air untuk mencuci pada musim kemarau diambil dari ? a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
7. Air untuk mandi pada musim hujan diambil dari ? a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
8. Air untuk mandi pada musim kemarau diambil dari ? a. PDAM b. Sumur pompa tangan c. Sumur Gali
9. Di mana Bapak/Ibu/Sdr buang air besar di ? a. WC sendiri c. Pantai b. WC umum d. Selokan/Kanal
10. Tempat pembuangan sampah ke ? a. TPS c. Laut b. Selokan/Kanal d. Pinggir jalan
Kesehatan Masyarakat
1 Apakah Bapak/Ibu/Sdr dan anggota keluarga sering menderita
sakit ? a. Ya, sering b. Jarang c. Tidak pernah 2 Kalau Ya dan Jarang, penyakit apa yang sering diderita keluarga
Bapak : a. Malaria b. Diare c. Batuk-batuk d. Influenza e. Kelamin h. Gatal-gatal i. Lainnya......................................................... 3. Bila ada keluarga yang sakit, B/I/S membawa kemana untuk
berobat ! a. PUSKESMAS di jarak km b. Mantri di jarak km c. Dokter di jarak km d. Dukun di jarak km e. Hanya beli obat saja di jarak km
f. Rumah Sakit di jarak km
113
4. Jenis penyakit apa saja yang Bapak/Ibu/Sdr dan anggota keluarga pernah derita (selama 6 bulan terakhir)
a. ______________________________________________________
b. ______________________________________________________
5. Apakah Bapak/Ibu/Sdr sering mengalami gangguan tidur ? a. Ya b. Tidak 6. Jika Ya ? Apa sebabnya ? a.
______________________________________________________ b.