PERTUMBUHAN RADIASI DI DALAM PERISAI UNTUK SUMBER GAMMA ENERGI TINGGI BERAKTIVITAS RENDAH Helfi Yuliati daD Mukhlis Akhadi Puslitbang Keselamatan Radiasi daDBiomedika Nuklir - BATAN ABSTRAK PERTUMBUHAN RADIASI DI DALAM PERISAI UNTUK SUMBER GAMMA ENERGI 'llNGGI BE~KTIVITAS RENDAH. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor pertumbuhan (b) di dalam "aluminium (AI), besi(Fe) dan timbal (Pb) untuk perisai radiasi gamma energi tinggi dari sumber 137es(Ey : 662 keY) dan !>OCo(Ey : 1332 keY) beraktivitas rendah. Bahan AI Z = 13 mewakiIi logam bemomor atom rendah, bahan Fe dengan Z =26 mewakili logam bemomor atom menengah, sedang Pb dengan Z = 82 mewakili logam bernomor atom tinggi. Swnber beraktivitas rendah dalam penelitian ini dibatasi pada swnber yang apabila laju dosisnya diturunkan hingga 3 % dari laju dosis mula-mula m~njadi amaH bagi pekeIja. Penelitian dilakukan dengan cara mencacah intensitas radiasi setelah melewati bahan perisai dengan ketebalan bervariasi daTisatu hingga 5 kali nilai tebal paro (HVT). P.::ncacahandilakukan dengan pemantau NaI (Tl) yang dihubungkan dengan penganalisa saluran ganda (MCA). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua nilai b mendekati 1 (b - 1) untuk semua jenis logam. TIdak diperlukan faktor koreksi pertumbuhan dalam menentukan tebal perisai daTi berbagai jenis logam untuk sumber pemancar gamma energi tinggi beraktivitas rendah. ABSTRACT RADIATION BUILD-UP IN SHIELDING OF LOW ACTIVITY HIGH ENERGI GAMMA SOURCE. Research to observe radiation build-up factor (b) in aluminium (AI), iron (Fe) and lead (Pb) for shielding of low activity of low activity of high energy gamma from I37C.. (Ey: 662 keY) and !>OCo (Ey : 1332 keY) sources has been carried out. AI with Z = 13 represent metal of low atomic number, Fe with Z = 26 represent metal of medium atomic nwnber, and Pb with Z = 82 represent metal of high atomic number. Low activity source in this research is source which if its dose rate decrease to 3 % of its initial dose rate became safe for the workers. Research was conducted by counting of radiation intensity behind shielding with its thickness vary from I to 5 times of half value thickness (HVT). NaI(l1) detector which connected to multi channel analyzer (MCA) was used for the counting. Calculation result show that all of b value are close to 1 (b - 1) for all kinds of metals. No radiation build-up factor is required in estimating the shielding thickness from several kinds of metals for low activity of high energy gamma source. I. PENDAHULUAN Aplikasi teknik nuklir dalam berbagai bidang kegiatan tenJ.s menWljukkan peningkatan dmi waktu ke waktu [I]. Dalam bidang kedokteran, radiasi dapat dimanfaatkal1 Wltuk radiodiagl1osa, radioterapi maupul1 kedokteran nuklir. DaIam bidang il1dustri, radiasi dimanfaatkan Wltuk radiografi, proses irradiasi, perunut dalam hidrologi dml sebagainya. DaIam bidang penelitian, radiasi seling dimmlfaatkml Wltuk pel1ll1ut daImu berbagai jenis pengamatan. Dalam setiap kegiatml yang memanfaatkml teknik l1uklir selaIu melibatkan pel1ggunaan swuber radiasi pel1gion, mulai daTi yang beraktivitas sangat rel1dah hingga sangat tinggi bergantWlg pada jenis kegiatannya. Setiap sumber radiasi merniliki potensi untuk memberikan penyinaran kepada pekerja maupWl masyarakat. Berbagai efek negatif pWl dapat mWlcuI apabila radiasi diterima tubuh daIam jwnlah yang berlebihal1 [2]. Karena efek negatif yang dapat ditimbulkannya itl!, maka faktor keselamatan Prosieling Seminar Teknologi Keselamat:1I1 R'/cuasi elan Biomecuka Nuklir I 112
8
Embed
PERTUMBUHAN RADIASI DI DALAM PERISAI UNTUK SUMBER …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERTUMBUHAN RADIASI DI DALAM PERISAI UNTUK
SUMBER GAMMA ENERGI TINGGI BERAKTIVITAS RENDAH
Helfi Yuliati daD Mukhlis Akhadi
Puslitbang Keselamatan Radiasi daDBiomedika Nuklir - BATAN
ABSTRAK
PERTUMBUHAN RADIASI DI DALAM PERISAI UNTUK SUMBER GAMMA ENERGI 'llNGGI
BE~KTIVITAS RENDAH. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor pertumbuhan (b) di dalam"aluminium (AI), besi(Fe) dan timbal (Pb) untuk perisai radiasi gamma energi tinggi dari sumber 137es(Ey : 662 keY)
dan !>OCo(Ey : 1332 keY) beraktivitas rendah. Bahan AI Z = 13 mewakiIi logam bemomor atom rendah, bahan Fe
dengan Z =26 mewakili logam bemomor atom menengah, sedang Pb dengan Z = 82 mewakili logam bernomor atom
tinggi. Swnber beraktivitas rendah dalam penelitian ini dibatasi pada swnber yang apabila laju dosisnya diturunkanhingga 3 % dari laju dosis mula-mula m~njadi amaH bagi pekeIja. Penelitian dilakukan dengan cara mencacahintensitas radiasi setelah melewati bahan perisai dengan ketebalan bervariasi daTisatu hingga 5 kali nilai tebal paro(HVT). P.::ncacahandilakukan dengan pemantau NaI (Tl) yang dihubungkan dengan penganalisa saluran ganda (MCA).Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua nilai b mendekati 1 (b -1) untuk semua jenis logam. TIdak diperlukan
faktor koreksi pertumbuhan dalam menentukan tebal perisai daTi berbagai jenis logam untuk sumber pemancar gamma
energi tinggi beraktivitas rendah.
ABSTRACT
RADIATION BUILD-UP IN SHIELDING OF LOW ACTIVITY HIGH ENERGI GAMMA SOURCE.
Research to observe radiation build-up factor (b) in aluminium (AI), iron (Fe) and lead (Pb) for shielding of low activityof low activity of high energy gamma from I37C..(Ey: 662 keY) and !>OCo(Ey : 1332 keY) sources has been carried out.AI with Z = 13 represent metal of low atomic number, Fe with Z = 26 represent metal of medium atomic nwnber, and
Pb with Z = 82 represent metal of high atomic number. Low activity source in this research is source which if its doserate decrease to 3 % of its initial dose rate became safe for the workers. Research was conducted by counting ofradiation intensity behind shielding with its thickness vary from I to 5 times of half value thickness (HVT). NaI(l1)detector which connected to multi channel analyzer (MCA) was used for the counting. Calculation result show that allof b value are close to 1 (b - 1) for all kinds of metals. No radiation build-up factor is required in estimating theshielding thickness from several kinds of metals for low activity of high energy gamma source.
I. PENDAHULUAN
Aplikasi teknik nuklir dalam berbagai
bidang kegiatan tenJ.s menWljukkan peningkatan
dmi waktu ke waktu [I]. Dalam bidang kedokteran,
radiasi dapat dimanfaatkal1 Wltuk radiodiagl1osa,
radioterapi maupul1 kedokteran nuklir. DaIam
bidang il1dustri, radiasi dimanfaatkan Wltuk
radiografi, proses irradiasi, perunut dalam hidrologi
dml sebagainya. DaIam bidang penelitian, radiasi
seling dimmlfaatkml Wltuk pel1ll1ut daImu berbagai
jenis pengamatan. Dalam setiap kegiatml yangmemanfaatkml teknik l1uklir selaIu melibatkan
pel1ggunaan swuber radiasi pel1gion, mulai daTi
yang beraktivitas sangat rel1dah hingga sangat tinggi
bergantWlg pada jenis kegiatannya.
Setiap sumber radiasi merniliki potensi untuk
memberikan penyinaran kepada pekerja maupWl
masyarakat. Berbagai efek negatif pWl dapat
mWlcuI apabila radiasi diterima tubuh daIam jwnlah
yang berlebihal1 [2]. Karena efek negatif yang dapat
ditimbulkannya itl!, maka faktor keselamatan
Prosieling Seminar Teknologi Keselamat:1I1 R'/cuasi elan Biomecuka Nuklir I 112
manusIa dan lingkungan hams menjadi prioritasutama dalam setiap pemanfaatan teknik nuklir [3].Salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatanradiasi ini adalah dengan menekan serendahmungkin penerimaan dosis radiasi oleh pekeljamaupwl masyarakat.
Dalam menciptak~- kondisi kelja yangrunan hruus mengikuti kaidah-kaidah yang telah
digm"iskml. Komisi Intemasional untuk Perlin-dungml Radiologi (ICRP) menekankan tiga asasdalam pemruuaatan teknik nukIir dalam berbagaibidang kegiatan [4]. Ketiga asas tersebut adalah :
jastiflkasi atau pembenaran, optirnisasi clanpembatasrul dosis. Asas optimisasi dimaksudkanagru- kemwlgkinrul penerimaan dosis radiasi olehpekelja maupun anggota masyarakat dapat ditekanserendah-rendahnya dengan mempertim-bangkanfaktor sosial clan ekonomi. Untuk memenuhi azas
optimisasi ini, diperkenalkan tiga falsafah dasarproteksi radiasi [5], yaitu : pengaturan waktu,pellgaturruljru-akdilllpenggunaan perisai radiasi.
Dua falsafah dasar proteksi radiasi yrulg
pertama (pengaturan waktu clan jarak dengansumber) merupakan cara yang paling sederhanauntuk mellekan penerimaan dosis clan dapatdilakukrul tanpa memerlukan biaya tambahan.Namwl apabila dua cara tersebut telah ditempuh,clan pekelja diperkirakan masih akan menerimadosis radiasi yang melampaui nilai batas dosistahWlrul,maka diperlukrul sarana proteksi lainnyaberupa penggwIa perisai radiasi. Salah satu jenisradiasi yrulg memiliki potensi bahaya ekstemalbagi mrulUsiadan dalam penggmlaannya seringkalimemerlukrul sarana proteksi dalam bentuk perisairadiasi adalall radiasi gamma [6]. Tingkatkebutuhrul pe11sai radiasi disesuaikrul dengrulaktivitas maupun laju doasi radiasi yangdiprulCru-kruloleh swnber yang digunakan- Perisaiyrulg diperlukrul semakin tebal apabila al.'tivitasswnber semakin tinggi.
Dalrun makalah ini akrul dibahas basil
pellelitirul yang berkaitan denga teknik penetuantebal pedsai dari tiga jenis bahan untuk mengurangiintensitas radiasi gamma dari swnber pemancarradiasi grunma energi tinggi beraktivitas rendah.Ketiga jenis bahan perisai itu adalah alwniniwn
(AI) dengan nomor atom (Z) 13 yang mewakili
logam bemomor atom rendah, besi (Fe) denganZ=26 yang mewakili logam bemomor atommenengah. clan timbal (Pb) dengan Z=82 yangmewakili logam benomor atom tinggi.
ll. DASAR TEORI
Radiasi gamma merupakrul salah satu jellis
radiasi elektromagnetik dengrul frekwensi paling
tinggi diantara jenis gelombang elektromaglletik
lainnya [7]. Karena tidak bermuatan listrik, maka
radiasi ini mempwlya daya tembus yang srulgat
tinggi bergantung pacta energinya. Apabila radiasi
elektromagnetik menerobos bahan perisai, maka
sebagian dari radiasi terse but akan terse-rap oleh
bahan. Sebagai akibatnya, intensitas radiasi setelah
melalui bahan perisai menjadi lebih kecil
dibandingkrul intensitas semula. Dalam pe11stiwa
interaksi ini tidak teljadi penyeraprul energi radiasi,
melainkan teljadi penyerapan sebagian intellsitas
radiasi saja [8].
Intensitas radisi gamma dapat berkurang
melalui tiga macam peristiwa interaksi rulW-a
radiasi dengan mated [9], yaitu : efek fotolistrik,
hamburrul Compton clan produksi pasrulgan- Dalam
proteksi radiasi, pedstiwa ini biasanyadimanfaatkan untuk menurwlkan intensitas radiasi
menggunakan bahan pedsai. Karena teljadi
penyerapan sebagian intensitas radiasi, maka
intensitas radiasi yang keluar dru1 bahan pedsai
melljadi lebih rendah dibandingkrul intellsitas mula-
mula. Tebal bahrul pedsai sangat berpengaruh
terhadap tingkat pengurangan intensitas. Semakin
tebal perisai akan semakin kecil radiasi yang lolos
dari perisai terse but.
Untuk mempermudah dalam menentukan
tebal pel1sai, sedngkali digmlakrul konsep nilai tebal
para atau half value thicJ(J]ess (HVT), yaitu tebal
bahan pedsai yrulg diperlukan untuk mengm-rulgi
intensitas radiasi gamma hingga menjadi setengah
dari intensitas semula [10]. Nilai HVT bahan perisai
radiasi garnma dapat dihitung melalui penUfWlan
persamaan dasar pengurangan intensitas radiasi
sebagai bedk.'Ut[11] :
113Prosiding Seminar Teknologi Kesel:/m://:m R.'lcli:/sid:m Biomedik:/ Nuklir J
It =10 exp ( .. 0,693 t / HVT )atau
(I a)
HVT =(0,693t) / (In Iollt) (1 b)
Dengau It adalah intensitas radiasi sete1ahmelalui
bahan penyerap dengan ketebalan t, daD 10 adalahintensitas radiasi mula-mula. Namwl untuk mdiasi
gmnma dengml bentuk berkas y.Ul/:!eukup lebar.seringkali mwlcul masalah Lul"na mdia,j yangdihmnhurkan hahom perisai ada LII.UI~;I/IIc"nl!.ll.uni
hambmml balik. daD kemb3ui bergabung dcngml
berkas utmmi,sehingga radiasi ,ymlg temkur lcbihbcsar dibandingkml dengml mdiasi yang terhitung.Teljadinya peristiwa ymlg dist.:but pel1LulIhuhmlradiasi [13], ymlg didetinisikml st.:bagai
Nilai penumbuhan yang tl"ljadi di dahunbahml pcrisai sangat bcrgantung pad" tehal 1J\:lisai.jenis hahml pelisai daBcncrgi nulia,i II..tI. Ibdiasigamma yang bercnt.:rgi0,5 MeV abn mcngalamipertumbulHUIradia,j seksar 1,3 kaIJ lchih Lingg,ididalam perisai Ph deng,UI ketebalan 1.7 cm (:t3HVT). Peltmnbuhml radiasinya mencapai 2 kali
apabila ketebalan Pb mencapai 12 em (20 HVT).Radiasi gmnma berenergi 1 MeV akan mengalamipertumbuhml radiasi sebesar 1,5 sampai 3,5 kali didalam perisai Pb dengan ketebalan 3 hingga 20HVT. Sedmlg radiasi gmnma berenergi 2 MeVmengalami pertmnbuhml radiasi sebcsar 2 hingga 5kali di dalmn pelisai Pb dengml ketebalml 3 hingga20 HVT.
radiasi ymlg dipakai untuk mengungkung radiasidengml intensitas radiasi yang sangat tinggi.Pemmlfaatan teknik nuklir dalam bidangkedokterml mltuk radioterapi dml bidang industriuntuk proses radiasi misalnya, me1ibatkanpenggWtamlsumber radiasi gmnma berenergi tinggidengml aktivitas yang sangat tinggi pula [14]. Agarkeselamatml pekelja dan lingkungml telaI' teIjaga,maka diperlukml perisai radiasi yang sangat tebaldengml orde hingga puluhan kali nulai HVTnya.
Dalam kasus ini, masalah pertumbuhan radiasi
harns mendapatkan perhatian dalmn menentukan
ketebalan perisai yang diperlukan.
Semakin tebal perisai akan semakin besar
pertumbuhan radiasinya. Demikian -pula semakin
tinggi energi mdiasi akan semakin besar pula nilai
pertumbuhml radiasinya. Sebaliknya, semakin tipis
pcrisai radiasi. akan semakin keeil nilai
pcrtumhuh,m radjasinya. Kasus sepeni ini biasmlya
Jlk'lllUi dal.un pcrisai y,Ulg digunak<U1 untuk
mengm<Ulgi intensitas radiasi dari smnber-smnber
beraktivitas rendah. Untuk beberapa kasus,
pertumbuh<U1 radiasinya demikian kecil sehingga
sering kali dapat diabaikan.Dal<un makalah ini akan dibahas masalah
perIn tidaknya penyeltaan koreksi faktor
pcrtumbuhml dalam menentukan tebal perisai
dengml h.man dasalllya logmn AI, Fe dml Pb mltuk
slImher radiasi gamma energi tinggi \Jeraktivitas
rcndal1- Pcncliti.Ul dibatasi pacta smnber gmnma
hcraktivitas rendah. dimana laju dosis mnan bagi
pckclja dapat dicapai setelah intensitas radiasinya
di,erap oleh ba.b,UI pelisai dengml ketebalml
llIaksimwn 5 kali nilai HVT. Pelisai dengml
ketebal<Ul 5 kali HVT ini dapat menmunkml
intensitas radiasi hingga mencapai 1/32 atau sekitar3 % dari intensitas mula-mula.
PERALA TAN DAN TATA KERJA
PeraJatan daD Bahan
1.2.3.
Lempengan AI, Fe, daD Pb berbagai ketebalan.
Sumber gamma energi tinggi I37CsdaD 6OCO.
Pemmltau NaI(Tl) yang dihubungkml denganMCA.
Pengukuran HVT
1. Dilakuk<Ulpencacahml intensitas radiasi gmnma
ymlg dipancarkan oleh smnber I37Cs.
Pencacahan dilakukan dengan pemantau
NaI(Tl) yang dihubungkan dengan penganalisa
salman ganda (MCA). Hasil cacahan radiasi
ymlg terbaca pacta layar MCA setara dengml
intensitas radiasi mula-mula (10)' Hasil cacahan
114Prosiding .,,'emiwlr Teknologi Keselmnaf:ln Racliasiclan Biomeclika Nuklir I
2.
radiasi ini oleh layar MCA ditampilkan dalambentuk total cacahan area. Pencacahan
dilakukan selama satu menit, sehinggaintensitas radiasi dapat ditampilkan dalambentuk cacahan per satuan waktu (cps).Pengukuran yang sarna dilakukan setelahmenambahkan lempeng Al antara sumberradiasi dan alai cacah. Hasil cacahan radiasi
3.
yan~ lerhal:a setm-a dengcm intensitas radiasi
sddah IlIdewati hahcm pclisai (I.). Tehal
perisai Al dialur hervariasi mulai dati 37,66;
75,49; 1O3,l)I; 150,7 dml 188,6 mID. Lama
pencacahan sarna seperti pacta pencacahan
tmlpa pelisai. Data basil pencacahan dipakai
untuk mt:nghitlmg HVT AI WHuk radiasi
gaImna herenergi 662 keY.
Mt:ngganti sumht:r 137CSdengan sumher 6OCO
dim mt:ngulmlg Icmgkah (1) dan (2). Data basil
l:aeahan dipakai untuk menghitung HYT Al
untuk radiasi gmnma berenergi 1332 keY.
Mt:nguhmg langkah (1) sampai dcngim (3)
u11luk hallaH perisai Fe dengcm variasikt:tebal<m Illulai dari 11,66; 23,32; 3.llJ8;
46.64 dml 58,30 lmn, Data basil pencaeahandipakai wltuk menghitung HVT Fe wltuk
radiasi gatmna berenergi 662 clan 1332 keV
Mengulang langkah (1) sampai dengatl (3)
untuk bahan perisai Pb dengan vmiasiketebalatl mulai dmi 6,04; 12,06; 18,08; 24,10
dan 30,00 mill. Data basil pencacahatl dipakai
untUk menghitung HVT Pb untuk radiasi
gmruna berenergi 662 clan 1332 keY
4.
5.
Mengalllati Pertumbuhan Radiasi
Pertwnbuhan radiasi yang teIjadi di dalamketiga jenis bahan pelisai yang diteliti diamatimelalui kestabilan nilai HVT yang diperolehmelalui perhitwlgan menggunakatl persatnaan (1b)dm'i masing-masing filter untuk masing-masing
. energi. Km'ena HVT tadi diukur menggunakmlfilter dengml ketebalan bervariasi dmi sekitar 1hingga 5 kali nilai HVT, maka kestabilannya dapatdilihat dari besar-kecilnya nilai standar deviasidata.
Dilakukan pula perhitungan nilai faktorpertumbuhml radiasi (b) yang merupakanperbandingpn antara intensitas radiasi terukur (IJdengan intensitas radiasi terhitung (Ih) setelahmelewati bahan filter.
( 1.1)~.Ul~ Jilllll1n.disil lcrlladap pClisai paling tipis.
Dahun hal ini data HVT Yatlg diperoleh dari
pengul..'lnm meng-gunakan filter paling tipis dipakai
untuk mcnghitung nilai lh' Dari pengamatan data
HYT daB Illh ini dapat ditentukan perlu-tidaknya
penyertaan koreksi faktor pertumbuhan dalam
Illenetukml tebal perisai.
III. HASH. DAN I'El\lBAHASAN
Dala hasil perhillln~an HYT datI Illh AI
unlllk radiasi gmnma bclencrgi 662 kcY dis~ikan
pada label I. HYT 1\1rat\-rata untuk radiasi gamma
bcrenergi 6h2 keY adalah : (36,23 :t 0.94) nUll
dcngml stcmdm'deviasinya 2,6 %. Dati data tersebut
terlihat bahwa nilai HVT cul..llP konstan wltuk
pengukuran baik yang dilakukan dengan perisai
setebal 37,66 mID (di alas IHVT) maupun dengan
perisai setebal 188,6 mID (di alas 5 kali HVT). Dari
perhitungan diperoleh nilai 11Thtidak acta yang lebili
besar dmi 1 wHuk semua data, yang herat.ti tidak
acta peltumbuhan radiasi di dalam fIlter AI.
Untuk radiasi gatrulla herenergi 1332 keY,
nilai HVT Al rata-rata adalah : (48,35:tO,39) mID
dengaIl standar deviasinya sebesar 0,81 %. Data
basil perhitungan HVT clan I/lh disajikan pacta
Tahel 2. Data ini juga menunjukkatl bahwa nilai
HVT cukup konstml baik diukur menggunakatl
perisai tipis (lmrang dari 1 HVT) maupun tebal
(sekitara 4 kali HVT). Mengingat statldar deviasi
basil pengulnlfan HVT Satlgat rendah (hanya 2,6
clan 0,81 %), maka kedua data HYT tadi dapat
dipakai sebagai indikator tidak adanya pertumbuhan
radiasi di dalam perisai Al untuk radiasi gat1lma
berenergi tinggi dari sumber heraktivitas rendah.
115Prosiding ,c,'emin:lr Teknologi Keselam:ll:m Rac!i:/si dan Biomec!ik:l Nuklir I
Tabel 1
Data basil perhitungan HVT clanI/lbdalam perisai Al untuk radiasi gamma berenergi 662 keV
Tabel 2
Data basil perhitungan HVT clanI/lbdalarn perisai Al untuk radiasi gammaBerenergi 1332 keY
Data basil perhitWlganHVT clanI/IhFeuntuk radiasi gamma berenergi 662 keV clan1332 keY disajikan masing-masing pactaTarel 3dan Tabel 4. HVT rata-rata Fe untuk radiasi
gamma berenergi 662 keY adalah : 12,94:t 0,03)
nUll dengan standeU"deviasinya heUlya0,2 %.
Dati data tersebut terlihat bahwa nilai HVT
eukup konstan untuk pengukuran baik yatlgdilakukan dengan perisai setebal 11,66 nun(kurang dati 1HVT) maupun dengan perisaisetebal 58,30 mm (hampir 5 kali HVT).
Tabel 3
Data basil perhitungan HVT clanIA dalam perisai Fe untuk radiasi gamma berenergi 662 keV
Prosiding Selllln:lr TeknoJogi Keseklmat:m Racliasi clan Biomedik:l Nuklir I 116
No T (mm) Intensitas mdiasi (eps) HVT Ib I/Ib reI. thd.
Data basil perhitungan HVT clan IlIh dalam perisai Fe untuk radiasi gamma berenergi 1332 keV
Untuk radiasi gamma berenergi 1332 keY, nilaiHVT Fe adalah: (17,33:t 0,01) nun dengan standardeviasinya sebesar 0,06 %. Data ini jugamenunjukkan bahwa nilai HVT cukup konsran baikdiukm menggwlakan perisai tipis (kmang dari 1HVT) maupwl tebal (sekitar 4 kali HVT). Dariperhitwlgall juga diketahui bahwa nilai I/Ih tidak
ada yang lebili besar dari 1 untuk semua data. yang
berarti tidak ada pertumbuhan radiasi di dalam filter
Fe. Kedua basil pengamatan itu dapat dipakai
sebagai indikator tidak adanya pertumbuhan radiasi
mulai dari kmang dari 1 HVT hillgga sekitar 3 kaliHVT. Seperti hal11yadata HVT untuk Al clan Fe,data HVT WltukPb ill juga menwljukkmlllilai yangcukup kollstan untuk berbagai vmiasi ketebalan
perisai. Karena nilai IlIh tidak ada yang lebih besardari 1 untuk semua data pengukman, maka kedua
data pengamatan tersebut juga mengindikasikantidak adanya pertumbuhan radiasi di dalam perisaiPb Wltuk radiasi gamma berellergi tinggi darisumber beraktivitas relldah.
Prosiding ,<o,'eJ1JiI1:1rTekI1o1ogi Kese1:1J1J;lt:1I1R:ldi;lSi d;lI1 BiomedikJ Nuklir I 117
No T (nun) Intensitas radiasi (cps) HVT Ih IlIhreI. thd.In I (nun) (cps) 11,66 nun
Teknofogi, P3IkN-BATAN, Bandllng (11-12Juli :2000), Hal 600-606.
14. CHEMUER, H., hwoJUClioll 10 Ikillill
Physics, I)ergamon Press, Nl:w York ( 1<)'/\71.
DISKUSI
Gatot Wurdiyanto
1. Tolong jelaskan definisi faktor penumbuhan
radiasi clanteljadinya bagaimana ?2. Interaksi yang teljadi antara radiasi dari sumber
clan pelisai yang saudara gunakan sehinggateljadi pe11umbuhanradiasi ?
Helli YuIiati
1. Definisi faktor pertumbuhan (b) perbandinganintensitas radiasi yang terulllr dengan intensitasradiasi tel'hitung (melalui perhitungan)
2. Pertumbuhan radiasi teljadi akibat interaksiantara radiasi dengan bahan perisai dimana
teljadinya hamburan batik clan kembali keberkas utama. Disamping itu dapat pula berasaldari proses anhilasi positron, radiasi flouresensiclanbrems-strahlwlg.
lwiq I/ldrawati
Apa yang dimaksud dengan "Perlllmbuhau
romas/' dalam judul makalah anda. Mohonditerangkan juga prosesnya ?
Helli YuIiati
Penumbuhan radiasi dalarn judul yangdimaksud ~dalah (b) perbandingan intensitas radiasiyang terukur dengan intensitas radiasi yang