Top Banner
Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2017 32 PENDAHULUAN Tari Podang Perisai adalah salah satu tari tradisi yang terdapat di Desa Koto Tinggi Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singgingi Riau. Pada awalnya Tari Podang Perisai biasanya di tampilkan sebagai hiburan dalam tradisi pacu jalur. Pacu Jalur adalah kegiatan yang di adakan oleh pemerintah setempat di bulan agustus dalam rangka memeriahkan HUT RI. Sebagai tari hiburan Tari Podang Perisai dari segi pola gerak,pola lantai,musik,kostum,make up,di tampilkan dalam bentuk sederhana tampa mengindahkan nilai-nilai estetis sesuai tuntutan masa kini. Oleh karena itu,penelitian bertujuan untuk menjadikan sebuah tari modern yang bisa di minati generasi muda dan juga salah satu upaya pelestarian supaya tidak punah tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya. Secara tekstual atau bentuk fisik Tari Podang Perisai yang meliputi gerak,penari,musik pengiring,kostum,make up dan pola lantai. Dilakukan pengembangan sehingga tari tersebut bisa menjadi tari yang enerjik yang dapat memicu dan merangsang animo masyarakat dalam kegiatan pacu jalur,baik dari segi peserta pacu jalur dan masyarakat local maupun para wisatawan dari mancanegara. Tari Podang Perisai mempunyai tujuh ragam gerak yaitu gerak mulai,gerak sosor,gerak paliang,gerak rantaksabolah,gerak rantak PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI MENJADI MODERN DI KUANTAN SINGINGI RIAU Irdawati Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang Email: [email protected] Ali Sukri Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang Email: [email protected] ABSTRACT This paper is the result of research on the development of Dance Podang Perisai from tradition to be modern both textually and contextually. Textually Dance Podang Perisai is related to dance composition including motion, dancers, musical, accompaniment, costum, makeup and dloor pattern, created by traditional artists who have not had any knowledge about choreography so Dance Podang Perisai is very simple according to requirement at that time. Dance Podang Perisai has seven different motions of starting motion, sosor, paliang, rantak sabolah, rantak duo bolah, kuak ilalang and lantiang pauah. From a contextual point of view, Dance Podang Perisai is analyzed about the values of past struggles that must be maintained so as not to simply disappear with the presence of increasingly sophisticated technology that makes the tradition’s values more neglected. Development of research based Dance Podang Perisai with method R & D (Research and Develop- ment). The research begins in the Dance of Podang Perisai tradition and is developed into a modern dance. Keywords: Development, Dance Podang Perisai, Modern, Performing Arts , Tradition. duo bolah,gerak kuak ilalang dan gerak lantiang pauah. Ketujuh ragam gerak tersebut di kembangkan sesuai ilmu komposisi tari. Sehingga tari tersebut mampu memenuhi standar sebuah seni pertunjukan. Selanjutnya tari tradisi yang memiliki salah satu ciri sederhana maka hal ini pun terdapat pada Tari Podang Perisai,dimana Tari Podang Perisai di tarikan oleh dua orang penari laki-laki parubaya yang umurnya berkisar antara 45-55 tahun. Disisi lain gerak yang di lakukan sangat sederhana dan berulang-ulang dan monoton. KAJIAN LITERATUR (TINJAUAN PUSTAKA) Penelitian mengenai Tari Podang Perisai di Desa Koto Tinggi Kecamatan Pangean Kabupatan Kuantan Singingi Riau pernah diteliti oleh: Yurmadalis (2005) dalam skripsi “Keberadaan Tari Podang Perisai di Desa Koto Tinggi Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi” Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padangpanjang. Dalam skripsi ini terdapat bahasan tentang keberadaan Tari Podang Perisai pada masyarakat Kuantan Singingi. Selain itu, tulisan ini membahas tentang asal-usul Tari Podang Perisai di Desa Koto Tinggi dan syarat mempelajari Tari Podang Perisai. Dalam tulisan ini terdapat fokus penulisan terhadap fungsi Tari Podang Perisai pada masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi tulisan ini
8

PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

Oct 26, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 201732

PENDAHULUAN

Tari Podang Perisai adalah salah satu taritradisi yang terdapat di Desa Koto Tinggi KecamatanPangean Kabupaten Kuantan Singgingi Riau. Padaawalnya Tari Podang Perisai biasanya di tampilkansebagai hiburan dalam tradisi pacu jalur. Pacu Jaluradalah kegiatan yang di adakan oleh pemerintahsetempat di bulan agustus dalam rangka memeriahkanHUT RI. Sebagai tari hiburan Tari Podang Perisai darisegi pola gerak,pola lantai,musik,kostum,make up,ditampi lkan dalam bentuk sederhana tampamengindahkan nilai-nilai estetis sesuai tuntutan masakini. Oleh karena itu,penelitian bertujuan untukmenjadikan sebuah tari modern yang bisa di minatigenerasi muda dan juga salah satu upaya pelestariansupaya tidak punah tanpa menghilangkan nilai-nilaibudaya masyarakat pendukungnya.

Secara tekstual atau bentuk fisik Tari PodangPerisai yang meliput i gerak,penari ,m usikpengiring,kostum,make up dan pola lantai. Dilakukanpengembangan sehingga tari tersebut bisa menjaditari yang enerjik yang dapat memicu dan merangsanganimo masyarakat dalam kegiatan pacu jalur,baik darisegi peserta pacu jalur dan masyarakat local maupunpara wisatawan dari mancanegara. Tari Podang Perisaimempunyai tujuh ragam gerak yaitu gerak mulai,geraksosor,gerak paliang,gerak rantaksabolah,gerak rantak

PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISIMENJADI MODERN DI KUANTAN SINGINGI RIAU

IrdawatiFakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Email: [email protected]

Ali SukriFakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Email: [email protected]

ABSTRACT

This paper is the result of research on the development of Dance Podang Perisai from tradition to be modernboth textually and contextually. Textually Dance Podang Perisai is related to dance composition includingmotion, dancers, musical, accompaniment, costum, makeup and dloor pattern, created by traditional artistswho have not had any knowledge about choreography so Dance Podang Perisai is very simple according torequirement at that time. Dance Podang Perisai has seven different motions of starting motion, sosor, paliang,rantak sabolah, rantak duo bolah, kuak ilalang and lantiang pauah. From a contextual point of view, DancePodang Perisai is analyzed about the values of past struggles that must be maintained so as not to simplydisappear with the presence of increasingly sophisticated technology that makes the tradition’s values moreneglected. Development of research based Dance Podang Perisai with method R & D (Research and Develop-ment). The research begins in the Dance of Podang Perisai tradition and is developed into a modern dance.

Keywords: Development, Dance Podang Perisai, Modern, Performing Arts , Tradition.

duo bolah,gerak kuak ilalang dan gerak lantiang pauah.Ketujuh ragam gerak tersebut di kembangkan sesuaiilmu komposisi tari. Sehingga tari tersebut mampumemenuhi standar sebuah seni pertunjukan.

Selanjutnya tari tradisi yang memiliki salahsatu ciri sederhana maka hal ini pun terdapat padaTari Podang Perisai,dimana Tari Podang Perisai ditarikan oleh dua orang penari laki-laki parubaya yangumurnya berkisar antara 45-55 tahun. Disisi lain gerakyang di lakukan sangat sederhana dan berulang-ulangdan monoton.

KAJIAN LITERATUR (TINJAUAN PUSTAKA)

Penelitian mengenai Tari Podang Perisai diDesa Koto Tinggi Kecamatan Pangean KabupatanKuantan Singingi Riau pernah diteliti oleh:

Yurmadalis (2005) dalam skripsi “KeberadaanTari Podang Perisai di Desa Koto Tinggi KecamatanPangean Kabupaten Kuantan Singingi” Sekolah TinggiSeni Indonesia (STSI) Padangpanjang. Dalam skripsiini terdapat bahasan tentang keberadaan Tari PodangPerisai pada masyarakat Kuantan Singingi. Selain itu,tulisan ini membahas tentang asal-usul Tari PodangPerisai di Desa Koto Tinggi dan syarat mempelajariTari Podang Perisai. Dalam tulisan ini terdapat fokuspenulisan terhadap fungsi Tari Podang Perisai padamasyarakat Kabupaten Kuantan Singingi tulisan ini

Page 2: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2017 33

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

sangat berguna sebagai bahan perbandingan danuntuk memperkaya pemahaman terhadap Tari PodangPerisai.

Irdawati (2007). Laporan penelitian “MenguakNilai-Nilai Budaya Melayu Melalui Tari Tradisional diwilayah Kuantan Singingi Riau” Sekolah Tinggi SeniIndonesia (STSI) Padangpanjang. Tulisan inimembahas tiga tari tradisi yang hidup dan berkembangpada masyarakat Kuantan Singing Riau yaitu TariManyakok, Tari Turun Mandi dan Tari Podang Perisai.Dalam laporan ini membahas ritual yang terdapat padapertunjukan tari tradisi yang ada di Kabupaten KuantanSingingi. Laporan ini menjelaskan tentang fungsi tariyang terdapat pada tiga tari tradisi yang ada padamasyarakat pendukungnya, selain itu, juga membahasmakna dan simbol gerak yang terdapat pada TariManyakok, Tari Turun Mandi dan Tari Podang Perisai.Kajian lebih lanjut yang di lakukan adalahpenggambaran deskripsi tari tersebut ke dalam notasitari. Tulisan ini bermanfaat sebagai bahan utama dalammembahas Tari Podang Perisai.

Aswandi (1994) skripsi “T injauanPerkembangan SilekPodangRantau Kuantan diPangean Kuantan Hilir, Indragiri Hulu”. Fakultaskeguruan dan ilmu pendidikan Universitas Islam Riau.Dalam tulisan ini membahas tentang keberadaan silekpodang di tengah masyarakat Pangean dan disisi lainmenjelaskan cara mempelajari Silat Podang denganberbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Selanjutnyajuga membahas bahwa silekpodang juga dijadikansumber gerak tari yang ada di Pangean Koto Tinggikhususnya Tari Podang Perisai dan silek podangdijadikan sumber gerak Tari Podang Perisai.

Irdawati (2016), Jurnal Ilmiah Seni dan BudayaPanggung Institut Seni Budaya Bandung, ISSN 0854-3429 Volume No. 4 Desember 2016 : menjelaskantentang ekspresi budaya melayu atau masyarakatmelayu mengenai aktivitas sehari-hari yang tercermindalam Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, Tari PodangPerisai yang diekspresikan dari ketiga gerak taritersebut. Selanjutnya membahas makna simbolismakna Tari Podang Perisai.

Tari Manyakok yang menggambarkan aktivitasmasyarakat dalam menangkap ikan untuk kebutuhansehari-hari dengan menggunakan properti berupasakok, Tari Turun Mandi adalah sebagai tari ritualdimana bayi yang baru lahir harus dibawa ke BatangKuantan yang berguna untuk mensucikan bayi jugamemperkenalkan dengan alam. Sedangkan TariPodang Perisai adalah tari yang mempunyai nilai-nilaiperjuangan masa lalu untuk mempertahankan wilayah

mereka dari serangan musuh dan juga membahasmakna simbolis gerak Tari Podang Perisai. dan TariPodang Perisai sebagai Ekspresi Budaya MasyarakatMelayu Riau.

METODE PENELITIAN

Pengembangan Tari Podang Perisai berbasisriset dengan metode R&D (Research and Develop-ment). Sugiono (2008:10) mengatakan metode inimenghasilkan produk dan menguji keefektifitas produk.Riset bermula pada Tari Podang Perisai tradisi danmenjadi tari modern.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bentuk Pertunjukan Tari Podang Perisai

Tari Podang Perisai merupakan tari tradisi yangdikembangkan dari bentuk aktiv itas kehidupanmasyarakat Koto Tinggi pada zaman dahulu, yangmana tari ini mengisahkan tentang keberanian dankegigihan para pemuda dalam mempertahankan danmenjaga kampung halaman dari serangan musuh.Berbicara tentang bentuk sesuai dengan pendapatJacqueline Smith terjemahan Ben Suharto (1995:12)mengemukakan bahwa bentuk bertujuan untukmengkomunikasikan gagasan dan oleh karena itubegitu banyak hal yang terdapat dalam tari itu lebihdari hanya sekedar rangkaian gerak, tetapi mempunyaibentuk, wujud keseluruhan sistem, kesatuan cirri ataumetode.

BAGAN ALIR PENELITIAN

MENGGARAP TARI MODERN BERBASIS

TRADISI DENGAN MENGGUNAKAN

ELEMEN KOMPOSISI TARI

1. PENARI 2. GERAK 3. MUSIK 4. KOSTUM DAN RIAS 5. POLA LANTAI

ARTIKEL ILMIAH DIBUAT DALAM

JURNAL TERAKREDITASI

LAPORAN KARYA DAN VCD KARYA

Page 3: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 201734

Selanjutnya menurut Louis Eiffeldt (1971:13)menjelaskan bahwa “bentuk adalah wujud rangkaiangerak atau pengaturan laku-laku”. Maksudnyakeselarasan gerak dengan motif yang satu denganmotif gerak lainya. Keterkaitan pendapat diatas bahwakeselarasan ini menjadi fungsi gerak penghubungantara gerak yang satu dengan gerak yang lainya,yang akhirnya menjadi suatu kesatuan. Bentukpertunjukan sebuah tarian didalamnya mencakupunsur-unsur atau elemen dari sebuah tarian yangberhubungan dengan aspek-aspek penting darikomposisi tari. Merujuk pendapat Soedarsono(2001:30) yang menjelaskan secara rinci elemen-elemen tari yang berkaitan dengan bentuk sebagaiberikut “ sebuah seni pertunjukan selalu bersifat multilapis. Elemen ( lapis ) aspek penari, gerak, rias danbusana, musik, pola lantai, bentuk penyajian bahkanpenonton.”

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakanbahwa bentuk pertunjukan adalah kemampuan teknikmenari dalam membawakan tarian. Maka dari itu wujudatau bentuk suatu tari sudah barang tentu tidak lepasdari elemen-elemen yang ada di dalam tari. Untuk lebihjelasnya akan diuraikan bentuk pertunjukan TariPodang Perisai. Dalam Tari Podang Perisai dilengkapiunsur-unsur atau elemen-elemen pendukung (properti)sebagai penguat kesan tari perang. Properti yang digunakan adalah Podang dan Perisai.

Tar i Podang Perisai ditarikan secaraberpasangan oleh dua orang penari laki-laki denganmemakai kostum baju toluak balango dilengkapisisampiang dan peci sebagai penutup kepala. TariPodang Perisai diawali oleh gerak mulai kemudiandiikuti gerak berikutnya yakni gerak sosor, gerakpaliang, gerak rantak sabolah, gerak rantak duo bolah,gerak kuak ilalang dan gerak lantiang pauah. DalamTari Podang Porisai yang mana tari ini selaluditampilkan di lapangan terbuka terutama pada hariraya idul fitri. Bentuk Tari Podang Perisai terdiri darielemen-elemen komposisi tari, seperti :

1. GerakGerak Tari Podang Perisai bersumber dari

silek pangian.Adapun makna yang terkandung dalamTari Podang Perisaiyaitu menggambarkan orang yangsedang berperang yaitu adanya penangkis danpenyerang. Nama-nama gerak Tari Podang Perisai.

a. Gerak MulaiGerak mulai merupakan gerak awal atau

pembuka dalam Tari Podang Perisai.Dalam gerakan

ini penari telah mengambil posisi untuk memulai gerakawal. Dalam gerakan ini biasanya penari salingberhadapan dengan tangan kiri memegang perisai dantangakanan memegang pedang yang diarahkan kedepan badan.

b. Gerak SosorGerak ini merupakan gerak ancang-ancang

untuk memulai gerak penyerangan dalan Tari PodangPerisai. Pada gerak ini kedua pedang saling mengarahpada pasangan dengan kaki kiri sedikit diangkat,bertumpu pada kaki kanan, tangan kanan masihmemegang pedang dan tangan kiri memegang perisaidengan badan di tempat tinggi.

c. Gerak PaliangPada gerak paliang salah satu penari

membelakangi penari yang satu lagi. Dengan sikapyang selalu waspada kedua penari selalu melihatpasanganya yang mengikuti dari belakang, dalamgerakan ini penari yang satu selalu dikejar olehpasangan akan tetapi antara kedua penari salingberinteraksi seolah-olah berperang. Dalam gerakan iniposisi badan kedua penari kedepan tinggi seolah-olahterjadi penyerangan.

d. Gerak Rantak SabolahGerak Rantak Sabolah adalah gerak yang

dilakukan dengan menghentakkan kaki kananketanah, seiring dengan itu badan juga bertumpu kekaki kanan sebelum disusul oleh jatuhnya kaki kiri.Pada akhirnya badan kedepan tinggi dan salingberhadapan, tangan kanan seolah ingin menusukanpedang pada lawan.

e. Gerak Rantak Duo BolahGerak Ranrtak Duo Bolah sama halnya

dengan gerak Ratak Sabolah yakni kaki kanandihentakan ketanah, gerakan ini dilakukan bergantiandengan kaki kiri. Begitupun dengan posisi badan yangjuga saling membelakangi secara bergantian. Keduatangan masih memegang properti pedang dan perisaibadan kedepan tinggi dengan kaki ditekuk.

f. Gerak Kuak IlalangDalam gerakan ini ketika pasanganya

melakukan serangan lalu ditangkis oleh penari yangsatu lagi. Gerak ini seolah-olah mendorong lenganlawannya. Pada gerak ini posisi badan penari kedepantinggi, dengan kedua kaki ditekuk dan kedua tanganmasih memegang property.

Page 4: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2017 35

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

g. Gerak Lantiang PauahGerak ini merupakan gerak terakhir dalam Tari

Podang Perisai. Pada gerak ini penari melakukan gerakke samping, ke atas, dalam posisi kedua kaki penariditekuk lalu berdiri, tangan kanan memegang pedangdiayunkan ke diagonal kiri depan tinggi, sedangkantangan kiri tetap memegang perisai di depan dada.dan penari penangkis dalam posisi jongkok sertalengan kanan di tempat tinggi. Tangan kiri memegangperisai.

Ketujuh gerak yang terdapat di Tari PodangPerisai, nama-nama gerak tersebut diambil dariaktivitas kehidupan masyarakat dahulunya. Hal inipunmerupakan filosofi masyarakat Riau yang mengatakanalam takambang jadi guru. Memang pada dahulu or-ang-orang tradisi bisa menamai apa yangdilakukannya berdasarkan kegiatan yang merekalakukan. Begitu juga dengan nama-nama gerakanyang ada pada Tari Podang Perisai.

2. PenariTari Podang Perisai ditarikan oleh 2 orang

penari laki-laki yag terdiri dari penangkis danpenyerang. Sebelum menjadi penari Podang Perisai,harus terlebih dahulu belajar silek pangean, karenagerak Tari Podang Perisai berasal dari gerak silekpangean.

3. MusikAlat musik yang mengiringi Tari Podang perisai

terdiri dari Calempong Onam, Gong dan Gendang.

4. PropertiTari Podang Perisaimenggunakan properti

Podang (pedang) dang Perisai. Pedang dan perisaimenjadi properti dalam tari ini dilatar belakangi olehsejarah terciptanya tarian ini yang menggambarkantentang keberanian dan kegigihan anggotamasyarakat dalam mempertahankan dan menjagakampung halaman mereka. Dalam hal ini pedang danperisai dijadikan sebagai alat atau senjata untuk dapatmelindungi diri mereka dari serangan musuh.

5. Kostum dan riasKostum atau busana juga merupakan

pelengkap suatu pertunjukan. Dalam pertunjukankadang kostum dapat menetukan berhasil atautidaknya sebuah pertunjukan atau penentu karakteryang dibawakan oleh penari. Bila diperhatikan hal inijuga terdapat dalam pertunjukan Tari Podang Perisai.Dilihat dari bentuk geraknya maka kostum yang

digunakan dalam Tari Podang Perisai menggunakanbaju Taluak Balango lengkap dengan celana, kainsarung untuk sesamping dan peci untuk menutupkepala. Untuk rias penari tidak memakai rias.

6. Tempat pertunjukanTari Podang Perisai dipertunjukan di laman

mesjid Jami’ di Desa Koto Tinggi. Laman yaitu sebuahlapangan yang disekelilingnya ditata sedemikian rupaseperti tempat duduk penari, pemusik, guru silat, danpenonton.

B. Bentuk Pengembangan Tari Podang Perisaidari Tradisi Menjadi Moderen

Tari Podang Perisai sebagai salah satukegiatan kebudayaan tidak dapat dipisahkan denganmasyarakat dimana seni itu berkembang. Kegiatanitu merupakan bagian yang integral dari system sosialbudayanya oleh karena itu Tari Podang Perisaimempunya keterkaitan yang erat dengankomplektisi tas dan masyarakat Koto TinggiPangian.Pada hakikatnya kesenian mempunyai sifatberkembang karena kesenian merupakan kegiatanbergerak. Perkembangan kesenian tersebut melaluikreatifitas, perubahan, peningkatan, dan penemuanbaru yang selaras dengan perkembangan kehidupanmasyarakat lingkunganya. Laju perkembangan alamkehidupan modern dewasa ini membawa pengaruhterhadap perkembangan kesenian termasuk juga tari.

Pengembangan berarti serangkaianperubahan progresif yang terjadi akibat terjadi dariproses kematangan dan pengalaman. Seperti yangdikemukankan oleh Van den Daele (1980:2) “perkembangan berarati perubahan secara kualitatif.”Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedarpenambahan atau peningkatan kemampuan,melainkan suatu proses integrasi dari banyak strukturdan fungsi yang kompleks.

Jika ada pengembangan maka ter jadiperubahan. Perubahan dan perkembangan tidak bisadielakkan apabila bentuk kesenian tersebut mau tetaphidup dalam kehidupan masyarakatnya yang sedangberkembang. Secara teorit is perkembangankebudayaan berkaitan erat dengan perkembangan polakehidupan pendukung kebudayaan itu, yaitukebudayaan biologis, sosiologis, dan fisikologis yangdibawa oleh pengaruh globalisasi. Syafri Sairin(1992:42)mengatakan bahwa kebudayaan selaluberubah mengikuti perkembangan yang terjadi padakebutuhan hidup masyarakat, baik yang disebabkanoleh penitrasi kebudayaan luar kedalam kebudayaan

Page 5: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 201736

itu sendiri, atau karena terjadinya orientasi baru darikalangan internal masyarakat pendukung kebudayaanitu sendiri. Berdasarkan beberapa teori perkembangandiatas akan di kaitkan dengan perkembangan TariPodang Perisai. Perkembangan yang dilakukan masihberpijak kepada tari tradisi Podang Perisai yangmempunyai ni lai-nilai per juangan dalammempertahankan wilayah masyarakat pendukung TariPodang Perisai.Di sisi lain pengembangan di lakukanyang berhubungan dengan komposisi tari.

Mengkaji tari tidak bisa terlepas dari tekstualdan kontekstual dimana tekstual berkaitan denganwujud atau bentuk. Sejalan dengan hal tersebutSoedarsono (1977:21) menyatakan bentukberhubungan dengan elemen komposisi tari yangmeliputi penari, gerak, pola lantai, kostum, make up,properti dan musik. Sedangkan kontekstual adalahfaktor pendukung tari tersebut antara lain: masyarakatdimana tempat tari itu tumbuh, fungsi tari, nilai-nilaiyang terkandung dalam tari, makna simbolis danestetika.

Tujuan pengembangan Tari Podang Perisai,untuk menjadikan sebuah tari yang memenuhi standarestetika sebuah seni pertunjukan, maka dilakukandengan cara menambah jumlah penari, menggarapgerak, menggarap musik, menggarap pola lantai,menata kostum dan make up yang sesuai denganilmu komposisi menata tari. Dengan demikian, tari inidiharapkan mampu menjadi sebuah tari yang menarikdengan memperhitungkan nilai-nilai estetika sebuahseni pertunjukan tari modern,yang disenangi olehgenerasi muda yang memperhatikan bentuk, teknik,dan isi. Y Sumandiyo Hadi (2012:81) menjelaskandalam menata suatu tari yang berkaitan dengan bentukteknik dan isi harus mempunyai struktur yang utuhdan saling terkait.

Dari segi bentuk dikembangkan sembilanelemen komposisi tari. Dari segi teknik, menggunakanteknik tari yaitu pengolahan gerak tubuh secaramaksimal. Selanjutnya dari segi isi, Tari PodangPerisai memiliki konsep yang jelas yaitu memuat nilai-nilai perjuangan masyarakat Kuantan Singingi padamasa lalu. Diperkuat dengan beberapa teori para ahliseni di atas untuk inovasi Tari Podang Perisaiyangerat hubungannya dengan koreografi. Sumandio Hadi(2017:1) mengatakan koreografi adalah sebuahpertunjukan atau sajian tari baik bersifat tari tunggal/solo dance, maupun tarian kelompok atau masal. Biladikaitkan dengan tari podang perisai tentang koreografiyang dimaksud jelas sekali terjadi pengembangandimana penari podang perisai dahulu ditarikan duaorang sekarang dijadikan penari kelompok.

Pengembangan yang dilakukan pada bentukTari Podang Perisai melalui ilmu komposisi tari yaitugerak, penari, musik, rias dan kostum, pola lantai dantempat pertunjukan.Dari uraian di atas,untuk tahunpertama dikembangkan hanya dari segi gerak saja.Pengembangan gerak tersebut meliputi ruang,waktudan tenaga.Pada unsur ruang dilakukanpengembangan level gerak (tinggi,rendah dansedang),volume gerak (besar,kecil) dan polalantai.Pada unsur waktu dilakukan pengembangandengan permainan tempo gerak dan tem pomusik.Sedangkan pengembangan unsur tenaga dilakukan pada kualitas gerak dan aksentuasi.GerakTari Podang Perisai memiliki tujuh ragam gerak yaitugerak mulai, gerak sosor, gerak paliang, gerak rantaksabolah, gerak rantak duobolah, gerak kuak ilalangdan gerak lantiang pauah. Hasil pengembangan dapatdilihat dari foto di bawah ini.

1. Gerak MulaiPada pose gerak mulai dengan gerak lengan

menggunakan ruang gerak yang lebar danmembutuhkan waktu yang lama. Dengan level tinggidan sedikit membutuhkan tenaga.

Pose Gerak Mulai(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

2. Gerak SosorPada gerak sosor menggunakan tenaga yang

kuat untuk menggerakan lengan kiridan mendoronglengan ke samping kanan dengan level tinggi, lengankanan samping kanan sedang dan bertumpu di kakikanan, kaki kiri jinjit juga menggunakan ruang gerakyang lebar serta waktu yang lama.

Page 6: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2017 37

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Pose Gerak Sosor(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

3. Gerak PaliangPada pose gerak ini terlihat kedua tungkai

menggunakan ruang gerak yang lebar, begitu jugadengan lengan menggunakan ruang gerak yang lebar.Dari segi tenaga juga membutuhkan kekuatan yangkuat dengan level tinggi dan torso di tempat tinggi.

Pose Gerak Paliang(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

4. Gerak Rantak SabolahUntuk gerak lengan masih menggunakan level

tinggi. Gerak kaki kanan membutuhkan tenaga yangkuat untuk merentak dan langsung di angkat. Kedualengan masing-masing penari bergerak dengan ruanggerak yang lebar.

Pose Gerak Rantak Sabolah(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

5. Gerak Rantak Duo BolahPada pose gerak ini ter lihat setelah

merentakan kedua kaki dan tumpuan pada kaki kirikaki kanan di angkat. Selanjutnya torso penari kesamping kiri tinggi. Untuk gerak lengan menggunakanruang gerak yang lebar dan tenaga yang kuat,tangankanan menyentuh lantai.

Pose Gerak Rantak Duo Bolah(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

6. Gerak Kuak IlalangPada pose gerak ini diperlukan tenaga yang

kuat untuk gerak lengan dengan ruang gerak yanglebar dan membutuhkan waktu yang lama. Untukpenari yang berdiri membutuhkan tenaga yang kuat,sedangkan penari yang duduk bertumpu pada pinggulserta tangan kiri.

Page 7: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 201738

Pose Gerak Kuak Ilalang(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

7. Gerak Lantiang PauahPada pose gerak ini menggunakan gerak

tungkai dengan ruang gerak yang lebar dan tenagayang kuat. Selanjutnya posisi lengan kanan di tempattinggi dengan tangan kiri ke depan rendah yangmembutuhkan ruang gerak yang lebar. Bertumpu padakaki kanan sedangkan kaki kiri diangkat jugamenggunakan ruang gerak yang lebar dengan leveltinggi.

Pose Gerak Lantiang Pauah(Dokumentasi Irdawati dan Sukri 2017)

SIMPULAN

Tari Podang Perisai adalah tari tradisional yangterdapat di Kuantan Singingi Riau tepatnya di DesaKoto Tinggi Kecamatan Pangian. Pada awalnyapenciptaan tari Podang Perisai idenya bila di tinjaudari segi fungsi tari maka berhubungan dengan tariPerang. Tari Podang Perisai ditarikan oleh laki-laki

secara berpasangan yang terdiri dari penyerang danpenangkis. Gerak tari Podang Perisai bersumber darigerak silat pangeanyang telah di sterilisasi. TariPodangPerisai memiliki tujuh ragam gerak yaitu gerakMulai, gerak Sosor, gerak Paliang, gerak RantakSabolah, gerak Rantak Duo Bolah, gerak KuakHilalang, dan gerak Lantiang Pauah. Alat musik yangmengiringi tari ini terdiri dari Calempong Anam,Gendang, dan Gong. Kostum yang dipakai dalampertunjukan tari Podang Perisai baju Taluak Balango,Celana, Kain Sarung dan Peci.

Tari Podang Perisai ditampilkan setiap tahunyaitu pada hari raya Idul Fitri dan pada acara kegiatanpacu jalur. Pacu jalur adalah kegiatan yang dilakukanoleh pemerintah setempat di bulan Agustus dalamrangka memeriahkan acara ulang tahun KemerdekaanRepublik Indonesia. Pengembangan Tari PodangPerisai dilakukan dalam upaya pelestarian agar tidakpunah dan juga bisa disenangi oleh generasi muda.

DAFTAR PUSTAKA

Aswandi. 1994. “Tinjauan Perkembangan OlahragaTradisional Rantau Kuantan di PangeanKecamatan Kuantan Hilir Indragiri Hulu, diFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Islam Riau.”Skripsi.

Eifeldt, Louis. 1985. A Primer For Competition A Prac-tical Guide For Teacher. Terjemahan SalMurgianto “Komposisi Tari”. Yogyakarta:Ikalasti.

Elizabeth B. 1980. Hurlock. Psikologi Perkembangan.Jakarta: Erlangga.

Hadi, Y.Sumandiyo. 2012. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

______________. 2017. Koreografi Ruang Prosenium.Yogyakarta: Cipta Media.

Irdawati, 2016. “Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, TariPodang Perisai sebagai Ekspresi BudayaMasyarakat Melayu Riau. Jurnal PanggungVol.26 No.4, Desember, ISBI Bandung.

Irdawati.2007. “Menguak Nilai-Nilai Budaya MelayuMelalui Tari Tradisional di Wilayah PacuJalur Kabupaten Kuantan Singingi Riau.Laporan Penelitian.

Lois Ellfeltdt. 1977. (a Periemen For ChoreografhersPedoman Dasar Pementas Tari). Terj.Salmurgianto. Jakarta.

Syafri Sairin. 1992. “Beberapa Catatan TentangPerubahan Kebudayaan Minangkabau”.Padang: UNAND.

Page 8: PENGEMBANGAN TARI PODANG PERISAI DARI TRADISI …

 

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2017 39

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat II

Smith, Jacqueline. 1995. Dance Competition andPaccal Guide For Teacher. Terjemahan BenSoeharto “Komposisi Tari SebuahPertunjukan Praktis Bagi Guru”.Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia I. Jakarta :Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.

__________. 2001. Metodologi Penelitian SeniPertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI

Sugiyono.2008. Penelitian Kuantitaif Kualitatif danR&D. Bandung : CV alfabeta.

Yurmadalis, 2005. “Keberadaan Tari Podang Perisaidi Desa Koto Tinggi Kabupaten KuantanSingingi.” Laporan penelitian.